V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah...

12
FTIP001653/051 [2] [3] [1] HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan 39 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukosit Data perhitungan terhadap jumlah leukosit pada tikus yang diberikan dari perlakuan dapat dilihat pada Lampiran 6. Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11. Tikus yang diberi yoghurt sinbiotik dengan konsentrasi starter 5% memiliki jumlah leukosit yang paling tinggi, yaitu 16.040/mm 3 dan jumlah leukosit paling rendah dimiliki oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan kontrol negatif (-), yaitu 9.600/mm 3 . 9.6 10.78 12.16 13.88 16.04 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 A B C D E Pemberian Minuman Pada Tikus x10 3 /mm 3 Jumlah Leukosit Gambar 11. Diagram Batang Jumlah Rata-rata Leukosit Hewan Percobaan (x10 3 /mm 3 ) Perhitungan jumlah leukosit dilakukan untuk melihat daya tahan sistem imunitas tubuh hewan percobaan. Peningkatan jumlah leukosit dari batas normal atau

Transcript of V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah...

Page 1: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/051

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

39

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Jumlah Leukosit

Data perhitungan terhadap jumlah leukosit pada tikus yang diberikan dari

perlakuan dapat dilihat pada Lampiran 6. Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan

dapat dilihat pada Gambar 11. Tikus yang diberi yoghurt sinbiotik dengan konsentrasi

starter 5% memiliki jumlah leukosit yang paling tinggi, yaitu 16.040/mm3 dan jumlah

leukosit paling rendah dimiliki oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan kontrol

negatif (-), yaitu 9.600/mm3.

9.610.78

12.1613.88

16.04

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

A B C D E

Pemberian Minuman Pada Tikus

x103 /mm3

Jum

lah

Leu

kosi

t

Gambar 11. Diagram Batang Jumlah Rata-rata LeukositHewan Percobaan (x103/mm3)

Perhitungan jumlah leukosit dilakukan untuk melihat daya tahan sistem

imunitas tubuh hewan percobaan. Peningkatan jumlah leukosit dari batas normal atau

Page 2: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/052

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

40

disebut juga leukositosis, sedangkan jumlah leukosit yang berada di bawah batas

normal atau penurunan jumlah leukosit disebut juga leukopenia.

Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen darah yang berperan dalam

memerangi infeksi. Jumlah normal dari sel darah putih pada tikus putih adalah sekitar

6,6 – 12,6 (×103/mm3) (Mitruka dan Rawnsley, 1981 dikutip Febriyantho dan

Wisnubroto, 2009). Setiap individu memiliki jumlah leukosit yang berbeda-beda. Hal

ini dipengaruhi oleh keadaan fisiologis masing-masing individu yang meliputi umur,

jenis kelamin, spesies, iklim, dan kondisi lingkungan (Titik, 2008). Pada penelitian

yang dilakukan menggunakan tikus jantan dimana umur yang digunakan sekitar 2-3

bulan. Lingkungan ruangan pada temperatur suhu kamar berkisar antara 20-25 oC,

dan kelembapan antara 40%-60%.

Peningkatan jumlah leukosit dari batas normal, seperti pada hasil dari hewan

percobaan yang diberi perlakuan minuman sinbiotik bonggol pisang batu dengan

penambahan starter 4% dan 5%, dapat disebabkan karena terjadi secara fisiologik

maupun patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik yang berat,

gangguan emosi, kejang, dan haid. Leukositosis patologik dapat menunjukan adanya

proses infeksi atau radang akut, luka bakar, kanker, leukemia, anemia sel sabit,

penyakit parasit, dan stress karena pembedahan ataupun gangguan emosi.

Peningkatan leukosit juga bisa disebabkan oleh obat-obatan, seperi aspirin karena

aspirin bersifat irtatif terhadap lambung sehingga meningkatkan resiko luka pada

lambung (Kumala, 2010).

Page 3: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/053

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

41

Berdasarkan perlakuan minuman sinbiotik yang diberikan, dari data yang

diperoleh, dapat dilihat bahwa hewan percobaan yang diberi perlakuan dengan

menambahkan starter 3% adalah hewan percobaan yang memiliki jumlah leukosit

terbaik, yaitu sebanyak 12.160/mm3. Hal ini dipilih dikarenakan leukositnya

mengalami kenaikan paling besar tetapi masih dalam batas jumlah leukosit tikus

normal yaitu 6.600-12.600/mm3. Diikuti oleh hewan percobaan yang diberi dengan

perlakuan kontrol (+), kontrol (-), minuman sinbiotik 4%, dan minuman sinbiotik

dengan starter 5%. Kontrol positif (+) dianggap lebih baik karena adanya perubahan

atau perbedaan dari kontrol negatif (-) dalam batas normal yang menandakan adanya

pengaruh dari pemberian yoghurt komersial. Kontrol negatif (-) dianggap cukup baik

karena pada diagram batang menunjukan bahwa jumlah rata-rata leukosit masih

dalam batas normal. Penambahan starter 4% dan 5% dianggap kurang baik karena

adanya perubahan jumlah leukosit melebihi batas normal masing-masing sebesar

1280/mm3 dan 3340/mm3. Perubahan pada konsentrasi 4% tidak terlalu besar

dibandingkan dengan penambahan konsentrasi 5%.

5.2 Diferensiasi Leukosit

Data perhitungan terhadap diferensiasi leukosit pada hewan percobaan, dapat

dilihat pada Lampiran 7. Jenis leukosit yang paling banyak dimiliki oleh hewan

percobaan adalah limfosit, yaitu sekitar 40% - 61%, sedangkan yang paling sedikit

dimiliki oleh hewan percobaan adalah basofil yaitu 0%. Neutrofil batang atau disebut

juga neutrofil pita adalah neutrofil yang belum matang atau belum dewasa, sedangkan

Page 4: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/054

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

42

neutrofil bersegmen adalah neutrofil yang sudah dewasa. Diagram rata-rata

diferensiasi leukosit dari hewan percobaan dapat dilihat pada Gambar 12.

30

23 24

41

92 0

1823

41

23

2 0

10

18

54

12

2 0

12

20

61

14

2 0

2127

40

9

0

10

20

30

40

50

60

70

eosinofil basofil neutrofilbatang

neutrofilbersegmen

limfosit monosit

kontrol - (minumum putih biasa)kontrol + (probiotik komersial)yoghurt sinbiotik konsentrasi starter 3%yoghurt sinbiotik konsentrasi starter 4%yoghurt sinbiotik konsentrasi starter 5%

Jum

lah

Dif

eren

sias

i Leu

kosi

t

%

Gambar 12. Diagram Batang Rata-rata Diferensiasi LeukositHewan Percobaan (%)

Diferensiasi leukosit menunjukkan jumlah dari jenis-jenis leukosit yang terdiri

dari eosinofil, basofil, neutrofil, limfosit dan monosit. Menurut Mitruka dan

Rawnsley (1981) dikutip Febriyantho dan Wisnubroto (2009), jumlah sel eosinofil

pada tikus normal adalah 0,03–0,08 (×103/mm3) atau 0,0-1,96%. Jumlah sel basofil

pada tikus normal adalah sekitar 0,00–0,03 (×103/mm3) atau 0,00–0,60%. Jumlah sel

neutrofil pada tikus normal 1,77–3,38 (×103/mm3) atau 4,40–4,92%. Jumlah limfosit

pada tikus normal adalah sekitar 4,78–9,12 (×103/mm3) atau 50,2–84,5%, dan jumlah

sel monosit pada tikus normal adalah 0,01–0,04 (×103/mm3) atau 0,00–1,81%.

Page 5: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/055

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

43

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah limfosit yang paling banyak dimiliki

oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan yoghurt sinbiotik dengan konsentrasi

starter 4% yaitu 61 %, diikuti oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan minuman

yoghurt sinbiotik dengan konsentrasi starter 3%, minuman probiotik komersial

(kontrol positif), dan air putih biasa (kontrol negatif), sedangkan hewan percobaan

yang diberi perlakuan minuman dengan starter 5% memiliki jumlah limfosit yang

paling kecil, yaitu 40%. Peningkatan limfosit dalam batas normal berpengaruh pada

meningkatnya tingkat imunitas, dimana menurut Surono (2004) penghancuran

patogen membutuhkan peran Limfosit T sebagai imunitas yang diperantarai oleh sel.

Jenis leukosit yang paling sedikit dimiliki oleh hewan percobaan adalah

basofil yaitu 0% hal ini menunjukan tidak adanya respon alergi karena ada pada batas

normal yaitu berkisar 0% - 0,60%. Pada jenis neutrofil bersegmen, jumlah yang

dimiliki oleh hewan percobaan adalah sekitar 18% - 27%. Jumlah ini melebihi batas

normal neutrofil pada tikus normal. Peningkatan neutrofil atau neutrofilia dapat

terjadi sesaat sesudah stres, latihan berat (Jain, 1986 dikutip Febriyantho dan

Wisnubroto, 2009) serta disebabkan infeksi bakteri (Faris, 2010). Peningkatan

neutrofil yang paling tinggi dialami oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan

minuman sinbiotik dengan penambahan starter 5%.

Pada jenis leukosit monosit, jumlah yang dimiliki hewan percobaan sekitar

9% - 23%. Jumlah ini melebihi batas normal monosit pada tikus normal. Peningkatan

monosit yang paling tinggi dialami oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan

minuman probiotik komersial (kontrol positif). Peningkatan monosit dapat terjadi

Page 6: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/056

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

44

karena leukemia monositik, dan infeksi bakteri (Mitruka dan Rawnsley, 1981 dikutip

Febriyantho dan Wisnubroto, 2009).

Pada jenis leukosit eosinofil, jumlah yang dimiliki hewan percobaan sekitar

2% - 3%. Jumlah ini melebihi batas normal eosinofil pada tikus normal. Eosinofilia

atau kelebihan eosinofil disebabkan oleh alergi, hipersensitivitas terhadap obat,

infeksi parasit, infeksi virus, keganasan, dan kelainan kulit (Faris, 2010). Peningkatan

eosinofil yang paling tinggi dialami oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan

minuman air putih biasa (kontrol negatif). Kelebihan jumlah eosinofil ini tidak terlalu

banyak dari batas normal berkisar antara 2% - 3%.

Pada Gambar 12 terlihat bahwa hewan percobaan yang diberi perlakuan

minuman sinbiotik dengan starter 5% memiliki jumlah limfosit yang paling rendah,

jumlah neutrofil yang terlalu tinggi, serta jumlah monosit dan eosinofil yang diatas

normal. Hal ini yang menyebabkan jumlah leukosit dari hewan percobaan yang diberi

perlakuan minuman yoghurt sinbiotik dengan starter 5% melebihi batas normal.

Peningkatan jumlah leukosit dari batas normal dapat disebabkan karena adanya

infeksi bakteri dan stres yang berlebih. Infeksi bakteri dari tikus diduga dari keadaan

suhu ruangan yang tidak stabil berkisar 20-25 oC memungkinkan terjadinya

perkembangan dengan pesat bakteri dari kotoran tikus pada kandang. Stres berlebih

terjadi diduga rasa asam pada produk yang diberi, dimana semakin besar konsentrasi

dari strater diberikan pada produk rasa asam akan meningkat, yang berpengaruh pada

meningkatnya stres tikus percobaan. Hasil uji organoleptik pada yoghurt konsentrasi

Page 7: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/057

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

45

starter 5% lebih asam dibandingkan dengan 4% dan konsentrasi 4% lebih asam

dibandingkan dengan 3% (Emininta, 2011).

Pada minuman yoghurt sinbiotik dengan konsentrasi 3%, jumlah limfosit yang

dimiliki adalah 54%. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi kedua, walaupun

masih berada di bawah batas normal, jumlah neutrofil yang dimiliki oleh hewan

percobaan yang diberi perlakuan minuman probiotik paling rendah. Jumlah monosit

dan eosinofil yang dimiliki hewan percobaan tersebut berada diatas batas normal.

Dengan melihat hasil diferensiasi leukosit tersebut, jumlah leukosit yang dimiliki

hewan percobaan ini masih berada dalam batas normal, yaitu 12.160/mm3.

Pada yoghurt sinbiotik dengan penambahan starter 4%, jumlah limfosit yang

dimiliki adalah 61%. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi dibandingkan

dengan hewan percobaan lain, hal ini dinilai baik karena jumlah dari limfosit tersebut

masih berada dibatas normal, dan cukup untuk membangun sistem imun yang kuat.

Jumlah neutrofil yang dimiliki oleh hewan percobaan yang diberi perlakuan yoghurt

sinbiotik dengan starter 4% yaitu terendah kedua dari kenaikan batas normal, hal ini

juga dinilai cukup baik. Jumlah monosit dan eosinofil yang dimiliki hewan percobaan

tersebut berada diatas batas normal, bahkan untuk jumlah monosit, hewan percobaan

yang diberi perlakuan yohurt sinbiotik dengan starter 4% memiliki jumlah yang

cukup tinggi dari batas normal yaitu 14%.

Pada kontrol (-), jumlah leukosit yang dimiliki hewan percobaan memiliki

jumlah yang paling rendah, hal ini karena jumlah monosit yang dimilikinya paling

rendah walaupun di atas batas normal. Tetapi, jumlah dari neutrofil dan eosinofil

Page 8: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/058

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

46

yang dimilikinya cukup tinggi dari batas normal, sedangkan limfosit yang dimiliki

hewan percobaan tersebut berada di bawah batas normal. Gambar dari jenis-jenis

leukosit dapat dilihat pada Gambar 13.

(1) (2)

(3) (4)

Gambar 13. Jenis-jenis Leukosit : (1) Monosit, (2) Limfosit,(3) Neutrofil, dan (4) Eosinofil

(Dokumentasi Pribadi, 2011)

Gambar-gambar tersebut merupakan gambar yang diambil menggunakan

kamera digital langsung dari lensa okuler mikroskop. Adanya perbedaan warna

gambar-gambar tersebut diambil dari beberapa slide yang berbeda dengan perbedaan

intensitas warna, konsentrasi pewarna dan lamanya paparan zat pewarna.

5.3 Total Bakteri Asam Laktat Pada Feses

Perhitungan total bakteri asam laktat pada feses hewan percobaan dilakukan

untuk mengetahui jumlah bakteri asam laktat yang masih hidup di dalam saluran

percernaan. Menurut Winarno, et.al (2003), jumlah bakteri yang hidup pada feses

Page 9: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/059

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

47

sama dengan jumlah bakteri yang hidup pada usus besar. Bahan baku yoghurt

sinbiotik yang digunakan pada konsentrasi 3%, 4%, dan 5% mengandung jumlah

bakteri asam laktat masing-masing 2,4 x 107 cfu/g , 3,6 x 107 cfu/g, dan 4,8 x 107

cfu/g. Data perhitungan jumlah bakteri asam lakat pada feses dapat dilihat pada

Lampiran 8.

Hasil perhitungan total bakteri asam laktat diperoleh rata-rata 0,3 x 106 cfu/g

feses untuk perlakuan kontrol negatif (-), dan 0,7 x 106 cfu/g feses untuk perlakuan

kontrol positif (+). Pada perlakuan yoghurt sinbiotik diperoleh rata-rata 2,3 x 106

cfu/g feses untuk penambahan starter 3%, 2,4 x 106 cfu/g feses untuk penambahan

starter 4%, dan 2,7 x 106 cfu/g feses untuk penambahan starter 5% seperti terlihat

pada Gambar 14

0.3

0.7

2.3 2.4

2.7

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

A B C D E

Pemberian Minuman

x 106 cfu/g feses

Jum

lah

Tot

al B

akte

ri A

sam

Lak

tat

Gambar 14. Diagram Batang Rata-rata Total Bakteri Asam LaktatHewan Percobaan (cfu/g feses)

Page 10: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/060

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

48

Pada Gambar 14 dapat dilihat, bahwa jumlah total bakteri asam laktat dari

feses hewan percobaan yang diberi perlakuan yoghurt sinbiotik bonggol pisang

memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan kontrol negatif (-) dan kontrol

positif (+). Hal ini menunjukkan bahwa bakteri probiotik yang terdapat dalam

minuman sinbiotik bonggol pisang batu meningkat efektivitasnya sehingga mampu

menjaga sistem imunitas di dalam tubuh tetap baik.

Bakteri asam laktat didefinisikan sebagai kelompok bakteri yang membentuk

asam laktat, baik sebagai satu-satunya produk maupun sebagai produk utama pada

metabolisme karbohidrat. Beberapa ciri yang dimiliki oleh bakteri asam laktat adalah

termasuk dalam gram positif, tidak membentuk spora, berbentuk bulat atau batang,

dan pada umumnya tidak memiliki enzim katalase (Zaenuri, 2009).

Menurut Surono (2004), di dalam lambung terdapat Lactobacillus sebanyak

0-103 cfu/g atau per ml, dan bakteri probiotik sebanyak 0-102 cfu/g atau per ml.

Bakteri yang dapat hidup di dalam lambung hanyalah bakteri-bakteri yang tahan

asam, karena dalam rongga lambung yang kosong, memiliki pH 3,0 sampai 3,5

(Winarno, et.al, 2003). Di dalam usus halus Lactobacillus yang hidup sebanyak 102-

105 cfu/g atau per ml, dan sebanyak 103-1011 cfu/g atau per ml (Surono, 2004).

Menurut Drasar dan Hill, (1974) dikutip Suryadjaja (2005) dilaporkan bahwa di usus

halus mengandung Lactobacillus 102-105 cfu/g atau per ml dan di dalam kolon atau

usus besar terdapat Lactobacillus yang hidup sebanyak 104-109 cfu/g. Selanjutnya

menurut Surono (2004), bakteri probiotik yang hidup didalam usus besar sebanyak

108-1011 cfu/g atau per ml. Kisaran jumlah total bakteri asam laktat tersebut

Page 11: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/061

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

49

menunjukkan bahwa bakteri probiotik mampu bertahan hidup di dalam saluran

pencernaan.

Hal tersebut diperkuat dari data perhitungan statistik pada perlakuan dengan

dengan uji F, dimana perlakuan menunjukkan F hitung > F tabel 5% dan 1%, hasil

analisis data stastik dapat dilihat pada Lampiran 9. Hal ini berarti bonggol pisang batu

dalam yoghurt berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri asam laktat. Data

hasil uji F dilanjutkan dengan uji Duncan, dimana hasil pada uji Duncan pada taraf

5% dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Bakteri Asam Laktat

PerlakuanRata-Rata Perlakuan

(cfu/g feses) Hasil Uji

A (Kontrol -) 3,5 x 105 aB (Kontrol +) 6,6 x 105 a

C (3%) 2,3 x 106 bD (4%) 2,4 x 106 bE (5%) 2,7 x 106 b

Keterangan : Nilai rata-rata yang diwakili huruf menggunakan uji DuncanPerlakuan signifikan pada taraf nyata 5%

Pada uji tersebut menunjukan bahwa pada kontrol negatif (-) dan kontrol

postif (+) tidak berbeda nyata pengaruhnya terhadap jumlah bakteri asam laktat

yoghurt sinbiotik, tetapi berpengaruh nyata lebih kecil dengan perlakuan penambahan

starter 3%, 4%, dan 5%. Konsentrasi yoghurt 5% menghasilkan jumlah bakteri asam

laktat tertinggi, tetapi tidak berbeda nyata dengan penambahan konsentrasi 3% dan

4%. Pengaruh nyata antara kontrol postif dan negatif dengan yoghurt sinbiotik

menunjukkan adanya pengaruh bonggol pisang batu sebagai peran prebiotik dalam

Page 12: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Jumlah Leukositmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070003_5_2855.pdf · Rata-rata leukosit pada tikus dari perlakuan dapat dilihat pada Gambar 11.

FTIP001653/062

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

50

meningkatkan aktivitas bakteri asam laktat pada yoghurt. Meningkatnya aktivitas

bakteri ditandai dengan jumlah bakteri asam laktat pada feses yang lebih besar yang

menunjukkan bakteri asam laktat lebih dapat bertahan hidup saat melewati usus.

Penambahan konsentrasi 3%, 4%, dan 5% tidak berpangaruh nyata hal ini

disebabkan karena range starter yang tidak jauh sehingga berpengaruh terhadap laju

pertumbuhan bakteri asam laktat pada yoghurt yang tidak berbeda nyata.