uuk kesehatan mulut

16
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan. Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta

description

apa carang kan

Transcript of uuk kesehatan mulut

Page 1: uuk kesehatan mulut

BAB 1

PENDAHULUAN

                   

1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara

keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa

merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat

melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka

pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan

kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran

aktif masyarakat yang bersangkutan.

Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan

di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam

kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk

mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber

daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia

merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa

adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat

dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta masyarakat. Untuk

mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam

mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan

oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Posyandu tersebar di lebih dari 70.000

desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5%

balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir.

Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka kematian

bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos

pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional

dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan

masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran.

Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang

Page 2: uuk kesehatan mulut

kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya

dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya

berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran

serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh

masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas

kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.

Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan terpilih yang telah

mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.

Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan

kegiatan rutin di Posyandu maupun di luar hari buka Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan

posyandu tersebut maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh

kader Posyandu.

2. Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud dengan posyandu ?2. Apakah tujuan dari pendirian posyandu ?3. Apakah manfaat didirikan posyandu ?4. Bagaimana pelayanan dan kegiatan yang ada diposyandu ?5. Apakah jenis-jenis posyandu ?6. Bagaimana sistem informasi di posyandu ?7. Siapakah yang mengelola posyandu dan sasaran posyandu ?

3. Tujuan1. Mengetahui definisi, tujuan serta manfaat didirikan posyandu.2. Mengetahui pelayanan dan jenis-jenis posyandu.3. Mengetahui sistem informasi dan kepada siapa saja sasaran serta yang mengelola

posyandu.

Page 3: uuk kesehatan mulut

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk

masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005). Posyandu merupakan salah

satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan

dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemmudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk mempercepat penurunan Angka

Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006 ). Posyandu adalah sistem pelayanan

yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum

komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau

berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan

masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat

dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.

berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini,

Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini

yaitu dalam peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan akibat dari proses

pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :

a. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga

kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.

b. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi

tenaga kerja tangguh.

c. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan

kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.

2. Tujuan posyandu

Tujuan didirikannya Posyandu Yaitu :

Page 4: uuk kesehatan mulut

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,

melahirkan dan nifas).

2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera.

4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan

Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

3. Maanfaat posyandu

1. Bagi Masyarakat :

Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:

1) Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.

a. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali,

Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.

b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000 SI)

c. Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap

6 bulan (Februari dan Agustus)

2) Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat

3) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

4) Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi.

5) Mendukung pelayanan KB.

6) Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.

7) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.

2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat

a. Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.

b. Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.

3. Bagi Puskesmas

a. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan.

b. Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.

Page 5: uuk kesehatan mulut

c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian pelayanan

secara terpadu.

4. Bagi Sektor Lain

a. Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.

b. Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-masing.

4. Kegiatan di Posyandu

1) Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu), antara lain:Kesehatan Ibu dan Anaka. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita

dan anak prasekolahb. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena

kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral

c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinyad. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program

KIA.2) Keluarga Berencana

a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi

b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya3) Immunisasi

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi.

4) Peningkatan gizia. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakatb. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada

anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusuic. Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun

5) Penanggulangan Diare 

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:1. Kesehatan Ibu dan Anak2. Keluarga Berencana3. Immunisasi4. Peningkatan gizi5. Penanggulangan Diare6. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah

yang benar, pengolahan makanan dan minuman

Page 6: uuk kesehatan mulut

7. Penyediaan Obat essensial.

5. Jenis-jenis Posyandu

Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes RI 2006, Posyandu

secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu :

1.      Posyandu Pratama

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai

oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader

terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan

rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena

belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan

peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader.

2.      Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan

kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5

orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu <

50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah

meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai

motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu.

3.      Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang

atau lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program

tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50%

KK di wilayah kerja Posyandu.

4.      Posyandu Mandiri 

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan

kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima)

orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu

menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber

pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih dari

Page 7: uuk kesehatan mulut

50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi yang

dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga terjamin

kesinambungannya.

6. Sistem Informasi Posyandu

Sistem informasi Posyandu (SIP) adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan

data dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh kembang anak dan

pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan program, pencapaian

program, kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan partisipasi masyarakat yang

sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu.

Oleh sebab itu Sistem Informasi Posyandu  (SIP) merupakan bagian penting dari

pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah

apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain

pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan

pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

Adapun manfaat System Informasi Posyandu (SIP) yaitu sebagai bahan kader Posyandu

untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang tepat dan

disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan informasi yang tepat guna dan

tepat waktu mengenai pengelolaan posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam

pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk membina posyandu demi

kepentingan masyarakat.

Macam-macam format System Informasi Posyandu (SIP) seperti:

a. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil, melahirkan

nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran posyandu.

b. Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja posyandu. Berisi catatan pemberian tablet

besi, vitamin A, pemberian oralit, tanggal imunisasi, dan apabila bayi meninggal,

maka perlu dicatat tanggal bayi meninggal diwilayah kerja posyandu tersebut.

c. Register WUS dan PUS diwilayah kerja posyandu. Berisi daftar ibu hamil, catatan

umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi, pemeriksaan kehamilan,

tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal, serta data ibu

meninggalndi wilayah kerja posyandu.

d. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja posyandu. Berisi daftar wanita dan

Page 8: uuk kesehatan mulut

suami istri usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak ( hamil ).

e. Data posyandu. Berisi catatn jumlah pengunjung (bayi, balita, WUS, PUS, ibu hamil,

menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader posyandu,

kader PKK, PKB/PLKB, paramedic dan sebagainya).

f. Data hasil kegiatan posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa dan

mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang yang dilayani,

penimbangan balita, semua balita yang mempunyai KMS, balita yang timbangannya

naik dan di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapatkan vitamin A, KMS

yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi (DPT,

Polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita diare.

Mekanisme Operagional Sistem Informasi Posyandu (SIP) :

a. Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah Pokjanal Posyandu di

Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMD/Kelurahan

berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.

b. Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.

c. Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan

menggunakan instrumen :

Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa

Wisma (kader PKK) .

Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d

Desember.

Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d

Desember.

Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan

kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.

Data hasil kegiatan Posyandu.

7. Pengelola dan Sasaran Posyandu

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat/ keluarga, utamanya adalah bayi

baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS.

Page 9: uuk kesehatan mulut

a. Tingkat desa dan kelurahan

Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan

mutu Posyandu ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :

1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD  (Kades/Lurah).

2. Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak

PKK).

4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD

5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.

b. Pokjanal Posyandu

Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari

unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu

yaitu:

1. Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD

(Pembinaan Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.

2. Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD, Bappeda.

3. Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas

Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan KPD (Kader

Pembangunan Desa)

Pokjanal Posyandu bertugas :

1.      Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.

2.      Menyiapkan kader.

3.      Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.

4.      Menyusunan rencana.

5.      Melakukan pemantauan dan bimbingan.

6.      Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.

7.      Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD

Page 10: uuk kesehatan mulut

BAB III

PENUTUP