UU Kewarganegaraan FK UNSRI Tahun 2010

download UU Kewarganegaraan FK UNSRI Tahun 2010

of 13

Transcript of UU Kewarganegaraan FK UNSRI Tahun 2010

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYA

NO 01 TAHUN 2010

TENTANG

KEWARGANEGARAAN

KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Menimbang:

a. bahwa berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya, segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus senantiasa berlandaskan atas hukum;

b. bahwa Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan prinsip-prinsip akademik dan kebenaran ilmiah agar terbinanya sikap kritis, analitis, objektif serta idealis pada setiap warga negara;

c. bahwa warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok yang memiliki hak dan kewajiban yang perlu dilindungi dan dijamin pelaksanaannya;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin a, b, dan c, perlu dibentuk Undang-Undang tentang Kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

Mengingat: Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

dan

GUBERNUR MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

UNDANG-UNDANG TENTANG KEWARGANEGARAAN KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYA.BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini, yang dimaksud dengan:

1. Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya merupakan wadah kemahasiswaan FK Unsri yang kemudian disingkat KMKS

2. Anggota KMKS adalah semua mahasiswa yang berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya ditetapkan sebagai bagian dari unsur Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya.

3. Warga Negara adalah Anggota KMKS yang memenuhi persyaratan untuk menjadi warga negara seperti yang diatur dalam undang-undang ini

4. Kewarganegaraan adalah segala hal yang berhubungan dengan warga negara.

5. Gubernur Mahasiswa adalah Gubernur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

6. Mahasiswa adalah setiap orang yang terdaftar dalam semester berjalan.

7. Mahasiswa asing adalah mahasiswa yang bukan warga Negara Indonesia.

8. Badan Pelengkap Fakultas adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat fakultas dan program studi.

9. Badan Otonom yang selanjutnya disebut BO adalah badan-badan yang dibentuk oleh sekelompok warga negara dan/atau BEM yang mempunyai visi dan misi yang sama guna mencapai tujuan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dibawah komando BEM.

10. Peraturan Gubernur Mahasiswa adalah peraturan yang dibuat oleh Gubernur Mahasiswa dengan persetujuan DPM.

Pasal 2

Yang menjadi warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya adalah Anggota Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya yang memenuhi persyaratan seperti yang dimaksud dalam Undang-undang ini.Pasal 3

Kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya hanya dapat diperoleh berdasarkan persyaratan yang ditentukan dalam undang-undang ini.

BAB II

ANGGOTA DAN WARGA NEGARA KELUARGA MAHASISWA

KEDOKTERAN SRIWIJAYA

Pasal 4

Anggota Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya terdiri dari seluruh mahasiswa FK Unsri program S1.Pasal 5

Anggota KMKS yang tidak memenuhi persyaratan sebagai warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya diperlakukan sebagai warga asing.BAB III

SYARAT MEMPEROLEH

KEWARGANEGARAAN KELUARGA MAHASISWA

KEDOKTERAN SRIWIJAYA

Pasal 6

Syarat untuk menjadi warga negara Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya adalah:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dengan jenjang pendidikan S1;

b. Mengikuti dan lulus dalam kegiatan Program Pengenalan Kampus (PPK);c. Mengikuti dan lulus dalam kegiatan Asistensi Mata Kuliah Agama Islam (AMKAI);

d. Mengikuti dan lulus dalam kegiatan Muslim Management and Leadership Training (MMLT);

e. Mengikuti dan lulus dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat dasar.

f. Bertingkah laku sopan dan memenuhi persyaratan tata cara berpakaian seperti yang diatur dalam peraturan Gubernur Mahasiswa

Pasal 7

Setelah memenuhi syarat-syarat yang tersebut pada pasal 6, Gubernur Mahasiswa dapat memberikan status kewarganegaraan kepada yang bersangkutan.

Pasal 8

(1) Dalam kondisi tertentu, Gubernur Mahasiswa dapat memberikan status kewarganegaraan sementara kepada calon warga negara atas persetujuan dari DPM. (contoh?)(2) Masa berlaku status kewarganegaraan sementara ditetapkan oleh Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM.

(3) Status Warga Negara Istimewa dapat diberikan kepada warga asing yang menurut pertimbangan dan persetujuan bersama Gubernur Mahasiswa dan DPM berjasa dalam pengembangan kegiatan kemahasiswaan pada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (keuntungannya?)Pasal 9

Pemberian status kewarganegaraan terkait pasal 7 dan 8 lebih lanjut diatur dalam Peraturan Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM.

BAB IV

KEHILANGAN STATUS KEWARGANEGARAAN

KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYA

Pasal 10

Kewarganegaraan dinyatakan hilang jika yang bersangkutan:

a. Meninggal dunia;

b. Berhenti atas kemauan sendiri;

c. Pindah ke fakultas/Universitas lain;

d. Diberhentikan oleh fakultas atas sebab tertentu (drop out);e. Telah menyelesaikan jenjang Strata 1;

f. Dicabut kewarganegaraannya oleh Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM.

Pasal 11

Gubernur Mahasiswa mengumumkan nama warga negara yang kehilangan status kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dalam berita Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya. (seharusnya yang telah menyelesaikan s1 itu harus diumumkan dalam berita KMKS)Pasal 12

Mahasiswa yang telah kehilangan status kewarganegaraan tidak dapat mendapatkan status kewarganegaraan sementara.????? (pengalaman?)Pasal 13

Ketentuan lebih lanjut mengenai kehilangan status kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya diatur dalam Peraturan Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM.

BAB V

SYARAT DAN TATA CARA MEMPEROLEH KEMBALI KEWARGANEGARAAN KELUARGA MAHASISWA

KEDOKTERAN SRIWIJAYA

Pasal 14

Seseorang yang kehilangan status kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dapat memperoleh kembali status kewarganegaraannya melalui prosedur pewarganegaraan.

Pasal 15

(1) Warga negara yang kehilangan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 poin f dapat memperoleh kembali kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Gubernur Mahasiswa ditembuskan ke DPM dan membuat perjanjian tertulis tidak akan mengulangi perbuatan yang menyebabkan kehilangan kewarganegaraannya selambat-lambatnya dua bulan setelah status kewarganegaraannya dicabut. (berarti seluruh mahasiswa koas kalau mau diurusin masalah oleh BEM harus membuat perjanjian tertulis supaya menjadi warga Negara?)(2) Hak untuk memperoleh kembali kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya hanya berlaku satu kali.Pasal 16

Persetujuan atau penolakan permohonan memperoleh kembali kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya diberikan paling lambat satu bulan oleh Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM terhitung sejak diterimanya surat permohonan oleh Gubernur Mahasiswa.

Pasal 17

Gubernur Mahasiswa mengumumkan nama orang yang memperoleh kembali kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dalam berita Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya.

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya diatur dalam Peraturan Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM.

BAB VI

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYA

Pasal 19

Warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya mempunyai hak:

a. Mendapatkan pelatihan dan bimbingan serta menyalurkan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui organisasi kemahasiswaan dan mengikuti kegiatan kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya;

b. Mengeluarkan pendapat baik secara lisan dan tulisan sesuai dengan peraturan yang berlaku ; (peraturan yang berlaku tidak jelas!, lebih baik mengeluarkan pendapat baik secara lisan dan tuisan mengenai KMKS ) ???? hak suara untuk warga negarac. Mendapatkan perlakuan yang adil di dalam hukum dan pemerintahan serta mendapatkan perlindungan hukum;

d. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan akademik, kegiatan kemahasiswaan dan sebagainya melalui media yang tersedia di Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya;

e. Memilih dan atau dipilih dalam Pemilu Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Menjadi anggota dan ikut serta dalam kegiatan Badan Pelengkap Fakultass ???? dan BO di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sesuai dengan peraturan yang berlaku;

h. Mendirikan perkumpulan berbentuk BO atau klub sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 20(1) Warga negara berhak atas seluruh hak yang tercantum dalam pasal 19

(2) Warga negara sementara hanya berhak atas poin a, d, dan f.Pasal 21

Setiap warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya mempunyai kewajiban:

a. Mematuhi dan mentaati segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dan yang ditetapkan oleh fakultas maupun universitas;

b. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan dalam lingkungan Fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya;

c. Menjaga kewibawaan, martabat dan nama baik Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dan almamater;

d. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diwajibkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya, Fakultas dan Universitas; (KEGIATAN WAJIB YANG DIIKUTI SELANJUTNYA APA?)e. Menghormati dan menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan daerah;

f. Menjaga hubungan baik dengan semua elemen yang ada di lingkungan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

g. Berpakaian rapi, sopan dan patut sesuai dengan Peraturan Gubernur Mahasiswa.

BAB VII

ETIKA, MORAL, LARANGAN, DAN SANKSI

Pasal 22

Etika dan Moral

(1) Setiap warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya menjunjung tinggi kaidah-kaidah keagamaan, moral, kesusilaan, kejujuran, kebenaran, dan keilmuan;

(2) Sikap/prilaku warga negara dalam pergaulan sehari-hari harus sesuai dengan nilai-nilai keagamaan, kesopanan dan kesusilaan;

(3) Setiap warga negara harus saling menghargai dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran;

(4) Selalu membudayakan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, santun);

(5) Berkomunikasi dengan bahasa yang baik, bertutur kata sopan terhadap semua elemen kampus;

(6) Dalam hal kaidah keilmuan, warga negara wajib memiliki dan menjunjung tinggi etika/integritas diri serta berdisiplin dalam melaksanakan hak dan kewajiban.

Pasal 23

Larangan

Setiap warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya dilarang:

a. Menghambat atau menggangu kelancaran kegiatan akademik maupun kemahasiswaan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya; kecuali jika dinilai perlu dengan alasan yang benar oleh n+1 dari seluruh warga negara tetap..

b. Menimbulkan ketidaktertiban dan kekacauan dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya;

c. Menyalahgunakan dan merusak sarana & prasarana yang ada di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya;

d. Mengedarkan, memakai/menggunakan obat-obatan terlarang, minuman keras, merokok, melakukan judi, dan sejenisnya di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya;

e. Berbuat asusila dan perbuatan yang merugikan orang lain di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Pasal 24

Sanksi(1) Gubernur Mahasiswa dapat menjatuhkan sanksi kepada warga negara yang melanggar peraturan perundang-undangan, melanggar etika dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya setelah mendapatkan persetujuan DPM.

(2) Pelaksanaan ketentuan tersebut pada ayat (1) di atas ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Mahasiswa dengan mengindahkan ayat (1) di atas sedapat-dapatnya melalui tahapan:

a. Surat peringatan I dan membayar ganti rugi material sebagai akibat kerusakan material dari tindakannya;

b. Surat peringatan II, membayar ganti rugi material sebagai akibat kerusakan material dari tindakannya, dan tidak diikutsertakan dalam kegiatan kemahasiswaan untuk sementara waktu sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan;

c. Dicabut status kewarganegaraannya.

(3) Pencabutan Kewarganegaraan harus dilakukan dalam rapat dengar pendapat yang dihadiri oleh Badan Pelengkap Fakultas, dan Ketua Umum BO dengan dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 plus 1 dari total peserta rapat yang telah disebutkan. BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.

Pasal 26

Undang-undang ini berlaku secara keseluruhan bagi mahasiswa angkatan 2009, 2010, dan angkatan selanjutnya.Pasal 27

Bagi Mahasiswa sebelum angkatan 2009, undang-undang ini hanya mengatur sebagian seperti yang akan ditetapkan selanjutnya dalam Peraturan Gubernur Mahasiswa atas persetujuan DPM.

Pasal 28

Teknis Pelaksanaan dan hal-hal yang belum diatur dalam Undang-Undang ini akan ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Mahasiwa atas persetujuan DPM.

Disahkan di Palembangpada tanggal 22 Juni 2010GUBERNUR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA,

FRANZ SINATRA YOGA

Diundangkan di Palembang

pada tanggal 23 Juni 2010 KETUA KOMISI A

BIDANG PERUNDANGAN

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA,

HENDRA NOPRIANSYAH

LEMBARAN KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYANO 01 TAHUN 2010 PENJELASAN

ATAS

UNDANGUNDANG KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYANO. 01 TAHUN 2010

TENTANG

KEWARGANEGARAAN

KELUARGA MAHASISWA KEDOKTERAN SRIWIJAYA

I. UMUM

Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu negara. Status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga negara dan negaranya. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap warga negaranya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, perlu dibentuk undang-undang kewarganegaraan sebagai pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya

Untuk melaksanakan amanat sebagaimana tersebut di atas, undang-undang ini memperhatikan asas-asas kewarganegaraan sebagai berikut :

1. Asas kepentingan negara adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai Pemerintahan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.

2. Asas perlindungan adalah asas yang menentukan bahwa KMKS wajib memberikan perlindungan kepada setiap warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya.

3. Asas keadilan adalah asas yang menentukan segala hal yang berhubungan dengan warga ngara sesuai dengan hak dan kewajibannya.

4. Asas pengorbanan adalah asas yang mendorong setiap warga negara berkemauan kuat dan rela berkorban untuk kepentingan negara.

5. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa setiap warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

6. Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, dan gender.

7. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang dalam segala hal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga negara pada khususnya.

8. Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.

Pokok materi muatan yang diatur dalam undang-undang ini meliputi :

a. Siapa yang menjadi warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

b. Syarat memperoleh kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

c. Kehilangan kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

d. Syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

e. Hak dan kewajiban warga negara Bagian Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya;

f. Etika, moral, larangan dan sanksi.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 5

Warga asing tidak bisa menggunakan hak seperti warga negara Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya yang sah.

Pasal 6

Yang dimaksud dengan terdaftar adalah telah memenuhi syarat-syarat pendaftaran yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak universitas dan fakultas.

Seluruh syarat yang dituangkan dalam pasal ini harus dipenuhi secara keseluruhan untuk memperoleh kewarganegaraan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya. Untuk AMKAI dan MMLT hanya diwajibkan bagi semua mahasiswa baru yang beragama Islam.Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Calon warga Negara yang belum bisa menyelesaikan syarat-syarat memperoleh kewarganegaraan dengan alasan yang dapat ditoleransi, dapat diberikan status kewarganegaraan sementara oleh Gubernur Mahasiswa setelah mendapatkan rekomendasi dari DPM.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Point a

Cukup jelas.

Point b

Cukup jelas.

Point c

Cukup jelas.

Point d

Cukup jelas.

Point e

Cukup jelas.

Point f

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup Jelas.

Pasal 19

Semua point dalam pasal ini hanya berlaku dalam sistem dan pemerintahan Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya. Undang-Undang ini tidak mengatur hak-hak di luar KMKS.

Hak-hak asasi Manusia tetap dihargai oleh undang-undang KMKS ini.

Point a.

Cukup jelas.

Point b.

Cukup jelas.

Point c.

Cukup jelas.

Point d.

Pemerintahan Mahasiswa tidak mempunyai kewajiban memberikan Informasi apapun melalui media yang ada di KMKS. Mengenai warga asing mendapatkan informasi dari mana merupakan hak mereka.

Point e.

Cukup jelas.

Point f.

Cukup jelas.

Point g.

Kegiatan yang dimaksud tidak termasuk kegiatan yang menjadi syarat untuk menjadi warga negara.

Keanggotaan dan keikutsertaan dalam kegiatan BO ditetapkan dalam AD/ART masing-masing BO dengan berlandaskan pada AD/ART KMKS

Sampai saat ini, UKM???? yang berjalan di Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya adalah BPPM IS, TBMS, KA, MEDIFKA dan AMSA.

Point h.

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup Jelas.

Pasal 21

Point a.

Cukup jelas.

Point b.

Cukup jelas.

Point c.

Dalam menjaga nama baik ini, setip warga negara tidak boleh mencemarkan wibawa, martabat, dan naama baik almamater. Tidak termasuk di dalam mencemarkan nama baik adalah Aksi Damai. Setiap tindakan anarkis dianggap sebagai pencemaran wibawa, martabat, dan nama baik almamater.

Point d.

Yang dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang diwajibkan????? Bukannya yang diwajibkan untuk mahasiswa itu Cuma ppk, kl yang lain terserah mau mendapatkan kewarganegaraan atau tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Keluarga Mahasiswa Kedokteran Sriwijaya, Fakultas dan Universitas adalah PPK, AMKAI, LKMM, dan MMLT. Untuk AMKAI dan MMLT hanya wajib bagi semua mahasiswa baru yang beragama Islam.

Point e.

Cukup jelas.

Point f.

Cukup jelas.

Point g.

Cukup jelas.

Pasal 22

Ayat(1)

Cukup jelas.

Ayat(2)

Cukup jelas.

Ayat(3)

Cukup jelas.

Ayat(4)

Cukup jelas.

Ayat(5)

Cukup jelas.

Ayat(6)

Cukup jelas.

Pasal 23

Point a.

Cukup jelas.

Point b.

Cukup jelas.

Point c.

Cukup jelas.

Point d.

Cukup jelas.

Point e.

Cukup jelas.

Pasal 24

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Pencabutan warga negara di program studi diselesaikan dalam rapat dengar pendapat di tingkat prigram studi tersebut dengan diketahui dan disetujui oleh Gubernur Mahasiswa. Dalam rapat dengar pendapat tersebut hanya dihadiri oleh BEM-PS dan DPM-PS. (TANPA BO)Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.