USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS -...
Transcript of USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS -...
USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS
PENYULUHAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN OLAHRAGA
MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN
PURWAKARTA
Oleh:
JURUSAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
A. JUDUL.
PENYULUHAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN OLAHRAGA
MASYARAKAT DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN
PURWAKARTA
B. ANALISIS SITUASI
Sejak beberapa belas tahun yang lalu kita telah menjadi saksi dari
perubahan manusia Indonesia yang dulu sanggup untuk kerja fisik yang berat
menjadi manusia kota yang manja, cepat mengeluh dan sudah terengah-engah
hanya karena kerja fisik yang ringan. Manusia Indonesia yang dulu kuat, berotot,
sintal, kini banyak yang telah berubah menjadi orang-orang yang gemuk dan
lamban. Apa yang menjadi perubahan ini !
Nampaknya keadaan ini cenderung disebabkan gaya hidup, serta teknologi
dan mekanisme modern yang saat ini telah memungkinkan orang untuk hidup
lebih enak tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Demikian pula mesin-mesin telah
banyak mengganti tenaga manusia di segala bidang, misalnya kendaraan bermotor
telah menggantikan aktivitas fisik yang dulu sering kita lakukan, seperti berjalan
atau bersepeda. Lalu lift dan eskalator atau tenaga berjalan telah menggantikan
tangga di perkantoran modern, hotel, ataupun toserba.
Bukan hanya itu, alat-alat olahragapun banyak menggunakan mesin
modern dan canggih, namun banyak instruktur yang merupakan sumber daya
manusia belum mampu menggunakan secara profesional, sehingga banyak
peralatan fitness yang hanya sekedar pajangan saja.
Sejalan dengan hal tersebut pemerintah perlu mengupayakan para pembina
olahraga masyarakat di desa-desa atau lembaga/instansi yang sifatnya strategis
dan banyak langsung, menangani kegiatan olahraga masyarakat, yakni perlunya
pembinaan instruktur olahraga masyarakat di desa-desa baik di bawah naungan
lembaga/instansi pemerintah/swasta maupun perorangan secara cepat dan tepat.
Hal ini dimaksudkan agar di dalam menjalankan pengabdiannya pada pemerintah
dapat selalu produktif dalam kerja yang dapat menciptakan dan menghasilkan
karya pembangunan. Harapan ke tiga adalah perlu usaha untuk meningkatkan
mutu para pembina olahraga masyarakat (SDM) yang kreatif dan inovatif, agar
lebih terampil dalam merencanakan dan mengajarkan bentuk-bentuk latihan
olahraga masyarakat yang sesuai dengan tingkatan usia.
Penyuluhan dan penyegaran manajemen pengembangan olahraga
masyarakat terhadap para pembina olahraga masyarakat di desa-desa merupakan
salah satu cara yang paling strategis untuk menciptakan perubahan dalam rangka
meningkatkan kualitas hasil pelaksanaan program kegiatan kebugaran jasmani
masyarakat. Para Pembina olahraga masyarakat dapat memperbaharui atau
memantapkan berbagai unsur yang tercakup dalam proses pengajaran, seperti
orientasi tujuan pembinaan, memperkaya sumber belajar, memberikan informasi
kesehatan pada masyarakat, dan memobilisasi aktivitas masyarakat melalui
program olahraga masyarakat yang menarik sesuai dengan tingkatan usia.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Pembinaan kebugaran jasmani pada berbagai tempat di desa-desa perlu
dilakukan secara terprogram dan terorganisir dalam memacu peningkatan kualitas
fisik yang optimal menuju peningkatan kebugaran masyarakat. Misi dan tujuan
olahraga masyarakat bagi suatu instansi atau organisasi hendaknya didasarkan
pada sasaran umum olahraga masyarakat itu sendiri. Sasaran umum atau objektif
umum dapat diartikan sebagai produk atau keluaran (output) yang dapat
dihasilkan olahraga masyarakat secara nyata. Mengacu pada uraian Santoso
Giriwijoyo (1992), tentang sasaran utama olahraga kesehatan yaitu memelihara
dan atau meningkatkan kapasitas erobik. Setiap orang yang tidak teratur
berolahraga akan memiliki kapasitas erobik yang rendah. Nilai kapasitas erobik
mencerminkan derajat sehat seseorang, makin rendah nilai kapasitas erobik makin
rendah nilai derajat sehatnya.
Keterbatasan dan kemampuan para pembina olahraga masyarakat di desa-
desa untuk mengorganisasi (memenej) dan terbatasnya sarana yang dimilikinya,
sehingga seluruh kegiatan yang bersifat rekreatif dapat dikemas dengan baik dan
benar serta menarik. Topik utama inilah yang akan dikembangkan dalam
penyuluhan ini.
Berkenaan dengan pelaksanaan penyuluhan manajemen pengembangan
olahraga masyarakat di desa-desa, maka perlu dibuat makalah tentang program
pembinaan, manajemen pengembangan olahraga masyarakat, metoda latihan,
teknik penggunaan alat-alat bantu, teknik gerakan yang sistematis, dan evaluasi
program.
Aktivitas olahraga masyarakat seperti senam massal merupakan salah satu
kegiatan olahraga rekreasi, sesuai dengan pendapat Brightbill bahwa “rekreasi
adalah segala kegiatan yang dilaksanakan atas kemauan sendiri untuk mencapai
kesenangan dan kepuasan dari hasil kegiatan tersebut.”
Haryono, menekankan bahwa rekreasi adalah aktivitas yang tidak
mempunyai bentuk dan macam tertentu. Artinya semua kegiatan yang dapat
dilakukan oleh manusia dapat dijadikan aktivitas rekreasi asalkan saja dilakukan
dalam waktu senggang dan memenuhi tujuan serta maksud-maksud positif.”
Bertitik tolak dari landasan teori tersebut, maka usulan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan pada bagaimana agar
instruktur/pembina olahraga masyarakat di desa-desa mempunyai kemampuan
manajemen pengembangan olahraga masyarakat secara profesional.
D. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Apabila para pembina olahraga masyarakat perlu memiliki wawasan
tentang manajemen pembinaan kebugaran jasmani yang lebih memadai guna
melaksanakan tugasnya, khususnya tugas mengembangkan efisiensi dan
efektivitas gerak dasar senam maka dipandang perlu untuk mendesiminasikan
pengetahuan ini melalui penyuluhan, penataran, konsultasi dan diskusi serta
simulasi, dengan harapan setelah memperoleh pengetahuan ini merupakan
perluasan wawasan para pembina olahraga masyarakat dalam melaksanakan
program peningkatan kebugaran jasmani. Berdasarkan uraian tersebut, maka yang
menjadi persoalan pokok adalah :
1. Bagaimana agar para pembina olahraga masyarakat dapat mengaplikasikan
manajemen pengembangan olahraga masyarakat secara profesional.
2. Bagaimana agar para pembina olahraga masyarakat dapat menyebarkan
materi yang di dapat dengan cepat pada teman-teman sejawatnya.
E. TUJUAN KEGIATAN
Secara umum program kegiatan penyuluhan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan dan memperluas wawasan para pembina olahraga masyarakat di
wilayah Kecamatan Kabupaten Purwakarta.
Secara khusus kegiatan penyuluhan ini ditujukan untuk :
1. Memberikan pola pembinaan program olahraga masyarakat, sehingga peserta
dapat tertarik untuk mengikuti latihan yang diberikan oleh instruktur.
2. Bagi lembaga FPOK Universitas Pendidikan Indonesia sendiri merupakan
penyebarluasan upaya-upaya pembinaan terhadap para pembina olahraga
masyarakat yang profesional.
F. MANFAAT KEGIATAN
Dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini diperoleh manfaat
sebagai berikut :
1. Para pembina olahraga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan
pengalaman mengkoordinir program latihan olahraga masyarakat yang lebih
luas, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas mereka dengan lebih baik dan
profesional.
2. Bagi FPOK Universitas Pendidikan Indonesia sendiri, diperoleh masukan
tentang kondisi-kondisi objektif di lapangan yang akan dapat digunakan
dalam pertimbangan-pertimbangan lingkup materi yang relevan dengan
kebutuhan akan dilapangan sampai pada tingkat yang paling mendasar.
G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Untuk menjawab masalah tersebut di atas maka kerangka pemecahan
masalah diidentifikasi sebagai berikut :
JENIS KEGIATAN TEMPAT FASILITATOR
A. Materi Teori tentang : 1. Model Manajemen OR Masyarakat 2. Teknik membuat program latihan 3. Teknik membuat informasi 4. Evaluasi program
Kelas
FOMI Drs. Yudha, MA DR. Nurlan, M.Pd
B. Materi Praktek tentang : 1. Latihan gerak dasar secara sistematis 2. Teknik Gerak Pemanasan, Inti, Pend 3. Simulasi Kelompok 4. Evaluasi program latihan
Hall
Sumardiyanto, MPd Tim Instruktur T i m Penatar T i m Evaluasi
H. KHALAYAK SASARAN
Program pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan kepada para
pembina olahraga masyarakat di Wilayah Kecamatan Kabupaten Purwakarta,
dengan harapan bahwa dengan khalayak yang terbatas ini dapat diambil pelajaran
tentang kemungkinannya untuk dilaksanakan kepada khalayak sasaran yang lebih
luas.
I. KETERKAITAN
Adapun dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
bekerja sama dengan :
1. Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) Jawa Barat
2. Pembina olahraga masyarakat (di RT, RW, Kelurahan, Desa, Kecamatan)
3. Pemilik sanggar Senam & Fitness
4. KONI Kabupaten Purwakarta
J. METODE KEGIATAN
Adapun metode kegiatan yang dilaksanakan pada pengabdian masyarakat
ini adalah ceramah, demonstrasi, drill, dan konsultasi. Pendekatan yang
digunakan dalam program penyuluhan ini adalah berupa pendekatan partisipatif,
dengan melibatkan para peserta harus aktif dalam merencanakan dan membuat
program kegiatan olahraga masyarakat.
K. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah selesai penyuluhan dengan teknik pelaksanaan
sebagai berikut :
1. Latihan kelompok (setiap kelompok terdiri dari 5 orang)
2. Tes membuat program
3. Angket
L. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN
Adapun rencana dan jadwal kerja dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, sebagai berikut :
Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Persiapan : a. Penyusunan Proposal b. Penggandaan proposal c. Pengumpulan proposal 2. Pelaksanaan : a. Pengurusan surat izin b. Penyebaran undangan peserta c. Persiapan sarana dan prasarana d. Pembuatan makalah e. Penggandaan makalah f. Penyuluhan teori g. Penyuluhan praktek h. Simulasi kelompok I. Evaluasi 3. Pembuatan Laporan 4. Tindak Lanjut (Seminar)
Juli 2005 M. I Juli 2005 M. 4 Agustus 2005 M. I September 2005 M. 2 M 3