USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I...

39
USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) USAHA KERUPUK BAWANG MENGHADAPI PERMASALAHAN CUACA Oleh: Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng. (NIDN: 0010037001) Ir. Tri Wahono, MS (NIDN: 0020046607) Dra. Nurul Asfiah, MM (NIDN:0719116302) UNIVERSITAS BRAWJAYA MALANG 2013

Transcript of USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I...

USULAN PROGRAM

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I bM)

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

USAHA KERUPUK BAWANG MENGHADAPI PERMASALAHAN

CUACA

Oleh:

Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng. (NIDN: 0010037001)

Ir. Tri Wahono, MS (NIDN: 0020046607)

Dra. Nurul Asfiah, MM (NIDN:0719116302)

UNIVERSITAS BRAWJAYA MALANG

2013

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 1

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1

RINGKASAN ......................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

1.1 Analisis Situasi .............................................................................................. 3

1.2 Permasalahan Mitra ....................................................................................... 9

1.3 Solusi yang Ditawarkan .............................................................................. 10

BAB 2 TARGET DAN LUARAN ...................................................................... 11

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................... 12

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ................................................ 14

4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi ...................................................................... 14

4.2 Jenis Kepakaran yang Diperlukan ............................................................... 14

4.3 Kelayakan Tim Pengusul ............................................................................ 15

BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 17

5.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 17

Ringkasan Anggaran Biaya ............................................................................... 18

5.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 2

RINGKASAN

Usaha kerupuk bawang Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

awalnya mempunyai satu kelompok pekerja ibu ibu rumah tangga berjumlah empat orang, yang kemudian berkembang menjadi dua kelompok yang tersebar dalam dua wilayah RW di desa Madiredo Kec. Malang Kab. Malang. Usaha ini sudah mulai berkembang dan menjadi percontohan usaha di desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Kondisi eksisting produksi kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang dikelola ibu ibu masih memprihatinkan dan sangat perlu diberdayakan. Proses produksi kerupuk bawang masih terkendala pada kondisi cuaca. Proses pengeringan kerupuk dilakukan dengan penjemuran sinar matahari di area terbuka.. Setiap harinya produksi kelompok usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini dapat menghasilkan total 100kg jika cuaca bagus, namun jika cuaca buruk maka hanya dapat menghasilkan total 60kg saja.

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha kerupuk bawang UKM Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tersebut, dalam Pengabdian Masyarakat ini sesuai dengan kesepakatn Kelompok usaha kerupuk bawang, akan direncanakan dan diwujudkan alat pengering kerupuk yang tujuannya dapat menjamin keberlangsungan proses produksi tanpa harus terganggu oleh kondisi cuaca dan terbatasnya area penjemuran.

Tingkat keberhasilan program kegiatan ini akan diukur dari: 1. Terwujudnya dua alat pengering kerupuk bawang 2. Kapasitas produksi kerupuk bawang mencapai 100kg/hari atau tiap kelompok usaha 50 kg/hari

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kabupaten Malang mempunyai wilayah yang sangat luas, yang sebagian

besar merupakan pegunungan, dan dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata

utama di Jawa Timur dan memiliki 33 kecamatan. Kecamatan Pujon berbatasan

dengan sebelah utara Kabupaten Mojokerto, sebelah timur Kota Batu, Kecamatan

Dau dan Kabupaten Blitar di selatan, dan Kecamatan Ngantang di sebelah barat.

Kecamatan Pujon terletak di dataran tinggi yang potensial untuk usaha

hortikultura dan peternakan sapi. Hasil utama antara lain sayur-sayuran, buah-

buahan, dan susu sapi. Berbagai produk pertanian dan susu sapi merupakan oleh-

oleh khas daerah setempat. Kecamatan Pujon masih memiliki lingkungan alam

yang masih terjaga dan menjadi tujuan wisata, seperti air terjun Coban Rondo,

tempat mandi "Dewi Sri", dan Best West. Desa Madiredo sebagai daerah

pegunungan yang subur, terletak pada ketinggian rata-rata 871 m di atas

permukaan laut dan dikelilingi beberapa gunung, maka dapat dikembangkan

menjadi kota wisata, dalam bentuk wisata alam, wisata belajar, kuliner,

agrowisata dan lain-lain.

Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan letak

topografi pegunungan tentunya memiliki potensi desa yang cukup bagus bila di

jadikan tempat kunjungan wisata alam. Dengan profesi para penduduk yang rata-

rata di bidang pertanian dan peternakan, tentunya bisa dikategorikan sebagai Desa

surplus dan menghasilkan produk pertanian yang potensial. Saat ini Desa

Madiredo sedang berbenah dan telah dibentuk kelompok untuk mendapatkan

pembinaan dari Satuan kerja DISHUBKOMINFO Kabupaten Malang yaitu

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).

Untuk memajukan UKM di Kabupaten Malang dilakukan dengan

pendekatan OVOP (One Village One Product) merupakan sebuah gerakan

revitalisasi daerah untuk mengembangakan produk asli/produk sebagai unggulan

daerah. Gerakan satu desa satu produk ini dicanangkan Pemerintah Kabupaten

Malang, agar produk asli daerah Malang mampu bersaing di tingkat global.

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 4

Masyarakat Madiredo pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani

atau peternak. Sebagian dari masyarakat Madiredo bekerja apapun, yang disebut

dengan kerja serabutan, sedangkan masyarakat sekitar menyebutnya dengan

istilah mreman, artinya bekerja seadanya dan apa saja dan dibayar juga seadanya,

tanpa ikatan apapun.

Namun demikian masyarakat desa Madiredo ini juga melakukan berbagai

hal untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya. Kelompok yang telah

dibentuk melalui P2WKSS ada sebanyak 16 kelompok, dan dan masing-masing

telah telah mendapat pelatihan dari Diskoperindag, akan tetapi kelompok-

kelompok ini ternyata tidak bertahan lama. Dari 16 kelompok dengan 16

produk yang pernah dihasilkan, kini tinggal 6 produk yang masih ada, yaitu

carang-mas apel, kerupuk bawang, tonik apel, permen tape, kerupuk susu,

sari buah apel. Kerupuk susu mempunyai kendalan dan keterbatasan yang saat

ini sulit diatasi oleh kelompoknya. Biaya untuk memproduksi kerupuk susu ini

dianggap mereka terlalu tinggi, Bahkan produk tersebut juga tidak semuanya

dapat dipasarkan dengan baik. Kondisi ini memprihatinkan bagi bapak Hisrul,

yang sudah lama menangani kelompok tani apel, dan beliau menjadi penggerak

orang-orang desa untuk memanfaatkan yang ada di sekitar mereka sendiri, baik

dari bidang pertanian maupun dari bidang peternakan. Gerakan pak Hisrul mulai

menunjukkan tanda keberhasilan, dengan mulai bermunculannya produk-produk

olahan hasil bumi dari daerah setempat, seperti olahan kerupuk bawang, wortel,

olahan apel dengan berbagai varian yang ditawarkannya.

Kemajuan yang ditunjukkan oleh masyarakat Madiredo ini tentulah

menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Mengingat, sentuhan keberhasilan ini

belum menyentuh seluruh masyarakat yang sampai saat ini masih terlihat adanya

tenaga produktif akan tetapi tidak mendapatkan sumbangan penghasilan yang

memadai untuk dirinya dan keluarganya. Artinya tanah Madiredo yang subur,

harusnya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat di sekitarnya.

Oleh karena itu membangun mental wirausaha pada warga masyarakat ini adalah

menjadi tuntutan, dan dengan demikian diperlukan proses optimalisasi untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga masyarakat madiredo melalui

pengabdian masyarakat ini, yang diawali dengan memberikan pelatihan dan

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 5

pendampingan kepada kelompok yang sudah memiliki usaha, termasuk kelompok

usaha perempuan, sebagaimana kelompok perempuan yang sudah dibentuk

melalui P2WKSS tersebut.

Di Madiredo sudah terbentuk kelompok-kelompok usaha wanita yang

selama ini dikenal dengan produk olahan apel, seperti carang-mas dan sari buah,

maupun kerupuk bawang, keripik apel, keripik wortel dan lain-lain. Di desa ini

terdapat 6 kelompok yang terdiri dari 5 kelompok pria dan 1 kelompok

perempuan. Kelompok usaha perempuan telah lama melakukan uji coba usaha,

yang berbasis pada hasil tanah desa Madiredo. Oleh karena itu pembinaan

terhadap kelompok ini akan sangat membantu proses peningkatan kemampuan

dan keterampilan masyarakat. Kelompok usaha perempuan ini selanjutnya

menjelma menjadi UKM, dan telah memiliki Pra-koperasi yang diberi nama

Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

Usaha Kerupuk Bawang UKM Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang

Usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang ini

dahulu memiliki 4 tenaga kerja, saat ini berkembang dan telah mempekerjakan 8

orang tenaga kerja yang dikelompokkan menjadi dua grup/Kelompok, yaitu

Kelompok Tani Harapan I dan Kelompok Tani Harapan II yang berlokasi di Desa

Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Semua anggota usaha kerupuk

bawang terbagi dalam dua kelompok usaha yang beranggotakan ibu-ibu rumah

tangga yang berdomisili tersebar di seluruh desa Madiredo .

Tiap kelompok usaha melakukan proses produksi yang berlokasi di rumah

Ketua UKM Madiredo. Usaha di rumah Ketua UKM Madiredo ini memiliki 3

Kelompok Perempuan Usaha Mikro Desa Madiredo

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 6

kompor, 1 mixer besar dan 1 mesin sederhana untuk memotong hasil adonan

kerupuk yang telah dimasak.

Setiap kelompok bekerja mulai dari jam 7 hingga jam 12 siang, tiap

kelompok pekerja mengambil beberapa kg kerupuk untuk dijemur di rumah

masing masing, kemudian kembali menyetor kepada pemilik UKM untuk diolah

kembali. Setiap jamnya para pekerja mendapatkan hasil 12ribu rupiah, sehingga

untuk satu hari para pekerja mendapatkan 60ribu, namun apabila pekerja ingin

menambah jam kerja maka diperbolehkan, dan tetap mendapatkan penghasilan per

jam.

Kerupuk bawang dijual per pack, untuk 1 packnya seberat 5 kg. setiap 1 kg

kerupuk mentah dapat menjadi 35 bungkus. Kerupuk mentah.dijual 12 ribu untuk

1 kg, sehingga untuk ukuran 5kg diberi harga 60 ribu. Produksi sangat bergantung

pada alam, yaitu cuaca baik atau buruk.

Jika cuaca buruk maka akan menjadi kendala pada saat proses penjemuran,

dan bobot kerupuk bias berkurang hingga 40 prosen. Setiap harinya produksi

kelompok usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten

Malang ini dapat menghasilkan total 100kg jika cuaca bagus, namun jika cuaca

buruk maka hanya dapat menghasilkan total 60kg saja.

Jika harga bawang naik maka harga kerupuk tetap, namun pasar membuat

kesepakatan untuk menaikkannya seribu rupiah, sehingga 1 kg menjadi 13ribu.

Faktor lain sebagai pendukung proses produksi adalah keterampilan yang dimiliki

pekerja. Bahan-bahan kerupuk bawang untuk 1 resepnya antara lain:

• 8 kg tepung terigu

• 8 kg tepung kanji

• 20 liter air

• ½ kg bawang kupas

• 6 bks royco

• 6 ons garam

• 4 btr telur

Cara memasaknya adalah dengan memblender/mixer dalam bak (satu bak

untuk ½ resep) terlebih dahulu semua bahan, kemudian mencampurkannya

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 7

didalam bak, lalu dimasak di dalam panci, ditunggu selama 10 sampai 20 menit

hingga air mendidih. Untuk 1 kali masak (1 resep) membutuhkan 2 panci. Setiap

harinya produksi kerupuk bawang ini dapat menghasilkan 100kg jika cuaca

bagus, namun jika cuaca buruk maka hanya dapat menghasilkan 60kg saja.

Bahan pengenyal untuk kerupuk bawang ini tidak menggunakan bleng,

namun memakai bahan yang memang dianjurkan badan kesehatan yaitu STPP

dengan merk prima rasa. Untuk mengambil krupuk yg masih berbentuk olahan

dibutuhkan tang, agar lebih kuat dan mudah. Pembungkusan membutuhkan plastic

khusus yang harus di pesan karena tidak dijual dimanapun. Plastik setiap

pemesanan hingga 1rim untuk 5 kwintal kerupuk, seharga 1,5juta.

Berikut digambarkan lokasi dan proses produksi kerupuk bawang UKM

Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang:

Lokasi UKM Madiredo Pujon Kab. Malang

Pengirisan Kerupuk Bawang

Mixer adonan kerupuk bawang

bahan baku kerupuk bawang

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 8

Penjemuran kerupuk bawang

Penjemuran kerupuk bawang

Penggorengan Kerupuk bawang

Hasil Kerupuk Mentah Madiredo

Hasil Kerupuk Bawang Madiredo

setelah pengirisan

Pengirisan kerupuk

Survey Tim di UKM Madiredo

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 9

Data : Produksi, Penjualan dan Permintaan Usaha Kerupuk Bawang UKM Madiredo Kec. Pujon-Kab. Malang

No. Kelompok UKM Jumlah

produksi

Jumlah

penjualan

Harga

penjualan

Jml.

permintaan

1. Kel. Tani Harapan I 30 kg/ hari 30 kg/ hari Rp. 12.000 50 kg

2. Kel. Tani Harapan II 30 kg/ hari 30 kg/ hari Rp. 12.000 50 kg

Sumber : Wawancara dengan Mitra

Ketua UKM tersebut mengharapkan adanya tempat yang lebih

leluasa dan aman untuk menjemur kerupuk bawang tersebut. Tempat yang

aman yang tidak perlu khawatir terhadap cuaca, dan tidak perlu repot

untuk memindahkan kerupuk-kerupuk tersebut.

1.2 Permasalahan Mitra

Mengacu pada analisis situasi di atas, beberapa kendala permasalahan

dalam usaha kerupuk bawang di kelompok pekerja UKM Madirejo Kecamatan

Pujon Kabupaten Malang dapat diuraikan sbb:

- Tidak stabilnya kapasitas produksi kerupuk bawang sementara

permintaan pasar rata-rata 100kg/hari

- Jumlah tenaga kerja eksisting dua kelompok UKM (kelompok Tani

Harapan I dan kelompok Tani Harapan II) masing masing

beranggotakan 4 kepala keluarga.

- Dua kelompok UKM dengan domisili anggota tersebar dalam 2 RW

hanya mempunyai satu lokasi produksi

- Proses produksi sedikit sekali memanfaatkan teknologi

- Penjemuran kerupuk masih sangat tergantung kondisi cuaca (dg sinar

matahari di area terbuka)

- Pasokan bahan baku penunjang diperoleh dari tengkulak dg harga

umumnya pasar

- Pemasaran dilakukan dengan model pengantaran/penitipan di

warung/toko/pasar di sekitar lokasi usaha

- Sistem manajemen produksi dan keuangan dilakukan dengan perkiraan

dan kebiasaan

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 10

1.3 Solusi yang Ditawarkan

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh usaha kerupuk

bawang UKM Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tersebut,

maka berdasarkan dialog dg perwakilan Kelompok UKM Madiredo Kec. Pujon

Kab. Malang disepakati dan dsetujui program Ibm ini akan mengatasi

permasalahan cuaca yang telah menngganggu proses produksi dan menurunkan

kapasitas produksi hingga 40 prosen.

Disepakati dan disetujui perancangan dan penerapan alat pengering

kerupuk. yang tujuannya dapat menjamin keberlangsungan proses produksi tanpa

harus terganggu oleh kondisi cuaca dan terbatasnya area penjemuran. Dengan

penerapan alat pengering ini kualitas dan kapasitas produksi diharapkan dapat

meningkat.

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 11

BAB 2 TARGET DAN LUARAN

Tujuan utama dari program IbM ini:

• Mewujudkan alat pengering kerupuk untuk mengatasi permasalahan

penjemuran kerupuk dengan sinar matahari yang sangat dipengaruhi cuaca

dan membutuhkan area yang luas.

Target dan luaran yang ingin dicapai dalam program IbM ini:

No. Jenis Luaran Spesifikasi Jumlah Total

1. Alat Pengering Kerupuk

• Kapasitas 50kg • Dimensi 60x60x70 cm • Sumber panas kompor/gas • Bahan Stainless Steel • Suhu pemanasan s.d.150 0C

dua unit

2. Buku Petunjuk dan Pemeliharaan

25 eksemplar

3. Produksi kerupuk 50kg/hari/kelompok 100kg/hari/UKM

4. Waktu produksi 5 jam/hari

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 12

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dalam usaha memberikan solusi pada permasalahan usaha

kerupuk bawang melalui tahapan sebagai berikut :

1. Survey di Usaha Kerupuk Bawang UKM Desa Madiredo Kec. Pujon Kab.

Malang

Survey ini dilakukan untuk mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi oleh

usaha mikro kerupuk bawang dalam pengeringan kerupuk mentah, antara lain:

- Kendala-kendala yang dialami selama ini.

- Tingkat kebasahan kerupuk mentah yang akan dikeringkan.

- Tingkat kekeringan kerupuk mentah yang diinginkan, yang akan

memberikan hasil yang terbaik apabila kerupuk digoreng yang tentunya

disesuaikan dengan keinginan/kesukaan konsumen.

- Kapasitas pengeringan kerupuk yang harus terpenuhi sesuai dengan target

yang telah ditetapkan.

- Kemampuan pendanaan oleh para industri industri kecil kerupuk.

2. Merencanakan Alat Pengering

Perencanaan alat pengering ini didasarkan pada hasil survey dan wawancara

dengan kelompok UKM Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang yang

dihasilkan perencanaan alat sbb:

• proses pengeringan kerupuk tidak memanfaatkan panas matahari dan tidak

tergantung pada cuaca diperlukan sumber panas lain selain matahari dalam

hal ini digunakan nyala api dari kompor sebagai sumber panas.

• Alat berbahan stainless steel untuk keawetan dan kemudahan perawatan

• Dimensi tak lebih dari 100 x 100 x100 cm sesuai kesepakatan dan

kemudahan penempatan alat

• Suhu pengeringan dapat mencapai 1500C

• Kapasitas produksi mencapai 50 kg/ unit mesin

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 13

3. Pembuatan Alat Pengering

Pembuatan mesin pengering dilakukan dengan mengacu pada hasil

perencanaan yang telah dilakukan.

4. Sosialisasi dan Pelatihan

Sosialisasi dan Pelatihan dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada

mitra tentang prototipe dan prinsip kerja alat pengering kerupuk. Sosialisasi

dan Pelatihan dilakukan selama 1 minggu dengan cara berkunjung ke tempat

usaha mitra dan memberikan pengarahan tentang pengoperasian dan

pemeliharaan alat pengering kerupuk. Dalam masa ini juga dimaksudkan

untuk mencari masukan-masukan dari mitra tentang penerapan alat pengering

kerupuk bawang

5. Evaluasi hasil produksi dengan alat pengering

Komponen yang dievaluasi dengan penerapan alat pengering pada usaha

kerupuk bawang ini adalah

Aspek Produksi:

• Waktu pengeringan kerupuk yang efektif.

• Kemampuan mesin dalam mengeringkan kerupuk dengan membandingkan

berat kerupuk sebelum dan sesudah dikeringkan.

• Kemampuan/kapasitas pengeringan mesin/alat pengering kerupuk dengan

membandingkan dengan pengeringan sinar matahari

• Kualitas kerupuk hasil gorengan dengan menggunakan alat ini dan dengan

menggunakan sinar matahari.

Aspek Manajemen:

• tingkat kepuasan UKM dengan penerapan alat pengering kerupuk

• Tingkat pemahaman pekerja tentang operasional dan pemeliharaan alat

pengering kerupuk

• Evaluasi pendapatan UKM dengan adanya penerapan alat pengering

kerupuk bawang

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 14

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi

LPPM Universitas Brawijaya telah lama berpartisipasi pada kegiatan pengabdian

masyarakat baik yang diselenggarakan oleh DP2M Dirjen Dikti, Kementrian

Ristek, LIPI Pusat, Departemen Pertanian, Lembaga Pemerintah lainnya maupun

hasil kerjasama dengan lembaga riset/pemerintah yang ada di luar negeri. Secara

kuantitas, pengabdian pada masyarakat yang diraih UB terus meningkat dari tahun

ke tahun. Pada tahun 2012 kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UB

dengan sumber dana Dit-Litabmas adalah 10 kegiatan (IbM=4, IbK=1, dan

IbKK=4) dan dari sumber dana/kerjasama LIPI dengan bentuk kegiatan

IPTEKDA sebanyak 4 kegiatan (sumber: http://lppm.ub.ac.id/rekap-kegiatan-pn-

pkm/)

4.2 Jenis Kepakaran yang Diperlukan

Melihat permasalahan yang telah disepakati dan akan diselesaikan pada kelompok

usaha kerupuk bawang UKM Madiredo Kec Pujon Kab. Malang ini maka jenis

diperlukan jenis kepakaran yaitu:

• pemberdayaan UKM

rasional: usaha kerupuk bawang desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten

Malang adalah termasuk Usaha Kecil Menengah yang mana model pendekatan

dan pembinaannya membutuhkan tenaga yang telah berpengalaman dan

berkeahlian pada bidang pembinaan UKM

• bidang teknologi hasil pangan

rasional: prioritas penanganan yag disepakati antara UKM dan Tim Pengusul

adalah mengatasi permasalahan cuaca dengan menerapkan alat pengering

kerupuk. Penerapan alat ini sangat tepat ditangani seorang ahli dalam bidang

teknologi hasil pangan

• pemberdayaan perempuan

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 15

rasional: UKM Madiredo Kec. Pujon Kab Malang beranggotakan ibu ibu

rumah tangga dalam usahanya membantu suaminya untuk menunjang

pendapatan keluarga.

4.3 Kelayakan Tim Pengusul

Kualifikasi dan skil tim pelaksana yang diusulkan sesuai dengan jenis kepakaran

yang diperlukan, sehingga diharapkan mampu mendukung keberhasilan program

Ipteks bagi Masyarakat ini.

1. Ir. Sigit Kusmaryanto,M.Eng. (Ketua Tim Pengusul). Saat ini menjabat sebagai

Ketua Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Malang. Pengalaman menjadi Tim Teknis Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan (LPMK) Merjosari (Tahun 2003-2012) dan anggota Badan

Keswadayaan Masyarakat (BKM) Merjosari (tahun 2012-sekarang).

Berpengalaman dalam pengabdian masyarakat secara kelembagaan di tingkat

Universitas maupun di masyarakat. Beberapa kali melakukan pendampingan

dalam pemberdayaan masyarakat pada Program PNPM Mandiri Perkotaan dan

Program Pemberdayaan Masyarakat BKM di wilayah Kelurahan Merjosari

Kota Malang. Dekat dengan masyarakat menjadi karakter Ir. Sigit

Kusmaryanto, MEng (telah 13 tahun sampai sekarang menjadi pengurus warga

masyarakat: ketua RT, pengurus RW sampai tingkat Kelurahan Merjosari Kota

Malang). Rekam jejak Ir. Sigit Kusmaryanto MEng ini menjadi penunjang

keberhasilan pengabdian masyarakat Program IbM Kelompok Usaha Kerupuk

Bawang di Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang

2. Ir. Tri Wahono, MS.(anggota Tim Pengusul), mempunyai kualifikasi keilmuan

di bidang Teknologi Pertanian. Berpengalaman dalam pengolahan dan

produksi bahan pangan. Beberapa kali terlibat dalam berbagai kegiatan

pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan masalah teknologi hasil

pangan .

3. Drs. Nurul Asfiah, MM (anggota Tim Pengusul). Saat ini menjabat sebagai

Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan (LP3A) Universitas

Muhammadiyah Malang. Sangat berpengalaman dalam pemberdayaan masalah

perempuan. Bnyak terlibat dalam pengabdian masyarakat khususnya masalah

perempuan yang difasilitasi DIKTI, PEMDA JATIM, DINKES dll.

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 16

Berbagai pengalaman program pengabdian masyarakat, kualifikasi, serta rekam

jejak tim pengusul akan disinergikan guna menjamin dan menguatkan

keberhasilan pencapaian target target luaran program IbM ini.

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 17

BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya

Adapun biaya yang diajukan dalam pengabdian masyarakat ini secara rinci adalah

1. Honor

Honor Honor/Jam

(Rp) Waktu

(jam/minggu) Minggu

Jumlah (Rp.)

Ketua Pelaksana 40.000 5 30 6.000.000,-

Anggota 1 35.000 4 30 4.200.000,-

Anggota 2 35.000 4 30 4.200.000,-

SUB TOTAL (Rp.) 14.400.000,-

2. Bahan habis pakai & peralatan

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga

Satuan(Rp) Jumlah (Rp.)

Alat pengering Proses produksi 2 unit 13.000.000,- 26.000.000,-

Buku Petunjuk dan Pemeliharaan

Pelatihan alat pengering 25 buku 25.000,- 625.000,-

SUB TOTAL (Rp.) 26.625.000,-

3. Biaya perjalanan

Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga

Satuan(Rp) Jumlah (Rp.)

Tim Pelaksana Malang-Pujon pp

Survey/Pelatihan/Pendampingan

5org x 10 50.000,- 2.500.000,-

Mitra Pujon-Malang pp

Koordinasi dgn Tim 4 org x 8 50.000,- 1.600.000,-

Tim Monitoring DIKTI -LPPM

Monitoring Pelaksanaan Program IbM

2 orang 600.000,- 1.200.000,-

Seminar hasil di LPPM Pertanggungjawaban Program IbM

1 300.000,- 300.000,-

SUB TOTAL (Rp.) 5.600.000,- 4. Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga

Satuan(Rp) Jumlah (Rp.)

Laporan Kemajuan Monitoring dan Evaluasi 10 eksp. 20.000,- 200.000,-

Laporan Akhir Pertanggungjawaban Program IbM

10 eksp. 30.000,- 300.000,-

Publikasi (artikel ilmiah dan jurnal)

Pertanggungjawaban Program IbM

1.500.000,-

Konsumsi Peserta Pelatihan 25 orang 25.000,- 625.000,-

Teknisi Pelatihan 2 org x 3 jam x 3 hari

40.000,- 720.000,-

SUB TOTAL (Rp.) 3.345.000,-

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp.) 49.970.000,-

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 18

Ringkasan Anggaran Biaya

No. Komponen Biaya yang Diusulkan

(Rp) 1. Honorarium (28 %) 14.400.000,-

2. Bahan habis pakai & peralatan (54 %) 26.625.000,-

3. Biaya perjalanan (11%) 5.600.000,-

4. Lain-lain (7 %) 3.345.000,-

Jumlah 49.970.000,-

5.2 Jadwal Kegiatan

Sedangkan jadwal kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut :

Kegiatan Bulan ke Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 1. Persiapan

� Koordinasi dan persiapan Tim dan Mitra

� Koordinasi & menentukan masalah Tim dan Mitra

� Proposal Tim

� Seminar proposal Tim

2. Pelaksanaan

� Survey UKM Tim

� Perencanaan Alat Pengering Tim

� Pembuatan Alat Pengering Tim

� Sosialisai dan Pelatihan Tim dan Mitra

3. Monitoring dan Evaluasi

� Evaluasi kegiatan di lapangan Tim dan Mitra

� Review hasil dan seminar Tim

� Pendampingan usaha Tim dan Mitra

4. Pelaporan Tim

Usulan Program IbM 2013 Universitas Brawijaya 19

DAFTAR PUSTAKA

A Walujodjati dan Darmanto, 2005, Rancang Bangun Mesin Pengering Kerupuk Untuk Industri Kecil Kerupuk, Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 27- 32

LAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

I. Ketua Tim Pengusul

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Ir. Sigit Kusmaryanto, M.Eng. 2. Jenis Kelamin Pria 3. Jabatan Fungsional Lektor/III-c 4. Jabatan Struktural Ketua UJM Teknik Elektro UB 5. NIP/NIK/Identitas lainnya 197003101994121001 6. NIDN 0010037001 7. Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 18 Maret 1970 8. Alamat Rumah Jl. Mertojoyo Selatan B/11A Malang 9. Nomor Telepon/Faks./HP 0341-570320/081233097320 10. Alamat Kantor Jl.MT Haryono 167 Malang 11. Nomor Telepon/Faks. 0341-554166 12. Alamat e-mail [email protected] 13. Lulusan yang Telah Dihasikan S1= >25orang S2=…..orang

S3=…..orang 14. Mata Kuliah yg Diampu 1. Matematika Teknik I

2. Matematika Teknik II 3. Probabilitas dan Statistik

A. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya Pasca Sarjana UGM Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Elektro Tahun Masuk-Lulus 1988-1993 2003-2011 Judul Skripsi/Thesis/Disertasi

Studi Pengkajian Teknik Wavelength Division Multiplexing pada Sistem Komunikasi Serat Optik

Implementasi Jaringan Saraf Tiruan (JST) untuk Prediktor Daya Pancar pada Sistem Komunikasi Bergerak

Nama Pembimbing/Promotor

Ir. Budiono Mismail, MSEE, Ph.D. Ir. Sholeh Hadi Pramono, MS

Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D. Ir. Litasari, M.Sc.

B. Pengalaman Penelitian

No. Judul Pendanaan

Sumber Jml. (Juta Rp.) 1. Studi Pengkajian WDM pada Sistem

Komunikasi Serat Optik (1994) DPP-FT 1.5

2. Rekayasa Alat Pendeteksi Frekuensi IF Untuk Meningkatkan Unjuk Kerja Pesawat Penerima Radio AM (If (Intermediete Frequency) Detection To Increase Performance Of Am (Amplitude Modulation) Radio)(1995)

DPP-FT 1.5

3. Pembuatan Modul Prototipe Pengamat Aktivitas Gunung Berapi Untuk Gunung Kelud-Blitar-Jawa Timur(1996)

DIKTI 15

4. Pembuatan Laboratorium Teknologi Film Tebal Sebagai Sarana Miniaturisasi Rangkaian Elektronika (1997)

DIKTI 27

5. Aplikasi Telecontroller Nch-300 Sebagai Pengendali Komunikasi Radio Pantai (1998)

DPP-FT 1.5

6. Analisis distorsi pentransmisian sinyal PCM (Pulse Code Modulation) 30/32 pada saluran telepon tetap yang berperilaku sebagai LPF (Low Pass Filter)(2001)

DPP-FT 1.5

7. PENGARUH M-Er TERHADAP LAJU PENGIRIMAN DATA DIGITAL PADA SISTEM MODULASI QAM (The influence of M-er to rate of digital signal transmission on QAM modulation systems)(2002)

DPP-FT 3

8. Simulasi Mobile Communication Network sebagai Alat Bantu Pengajaran di Jurusan Teknik Elektro FTUB (2003)

DPP-FT 3

9. Metode Sound Excitation Untuk Kalibrasi Radar Pengukur Kecepatan Kendaraan(2012)

DPP-FT 7,5

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Pendanaan

Sumber Jml. (Juta Rp.) 1. Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan

Komputer Bagi Guru MAN III Kodya Malang.(1995)

DPP-FT 1.5

2. Perencanaan dan Pembuatan Jaringan Komputer di Rumah Sakit Muhammadiyah Se-Jawa Timur. (1996)

DPP-FT 1.5

3. Perencanaan dan Pembuatan Jaringan Komputer di Pondok Pesantren Se-Karesidenan Malang(1996)

DIKTI 15

4. Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Komputer di Pondok Pesantren Miftakhul Huda Desa Kejuron Kec. Taman Kabupaten Madiun (Ketua-1996)

DIKTI 27

2. Anggota Tim Pengusul A. Data Pribadi:

1. Nama lengkap Dra. Nurul Asfiah, MM.

2 NIDN 0719116301

4. Jabatan Akademik Penata I/IIIc

5 Gelar Akademik Lector

6. Alamat rumah Jl. Mertojoyo Selatan Blok B 11A Malang

7 Serdos/Belum * 11107102408717

8. No. Telpon/HP (0341)570320/08563529007

9. E-mail [email protected] atau [email protected]

B. Pendidikan, Asal Perguruan Tinggi dan Bidang keahlian

Jenjang Pendidikan Asal Perguruan Tinggi

Bidang Keahlian untuk setiap Jenjang Pendidikan

S1 Universitas Brawijaya Malang Manajemen Operasional S2 Universitas Muhammadiyah Malang Manajemen SDM S3 - -

C. Kegiatan Ilmiah: Seminar, lokakarya, penataran, pelatihan metpen,

magang, dsb. (Tahun 2008-2013)

No JENIS KEGIATAN TEMPAT WAKTU SEBAGAI

Penyaji Peserta

1.

Workshop : Women Leadership at Higher Education Institutions USAID/INDONESIA

Surabaya Indonesia

2 hari 14,45 jam

21-22 Pebr ‘13

2.

Orasi Ilmiah : IMPLEMENTASI TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : Upaya Mewujudkan Creative Capital

UMM 19

Pebruari 2013

3.

RAKERDA : Pembangunan Kependudukan dan KB Propinsi Jawa Timur Th 2013

Garden Palace Hotel

Surabaya

12 Pebr 2013

4.

Workshop PSW/PSG se Indonesia : Pengembangan Kurikulum Gender Pada Perguruan Tinggi di

UNAIR Surabaya

6-7 Pebr ‘13

Indonesia

5. Lokakarya Kreativitas Mahasiswa UMM UMM 4 Pebr

2013

6. Seminar : Kebijakan Sosial Perlindungan TKW Buruh Migran di Hongkong

PPS UB Malang

11 Desember

2012

7. Sosialisasi SURAT UTANG NEGARA oleh Kemenkeu RI Dirjen Pengelolaan Utang

UMM 23 Nop 2012

8. Workshop : Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UMM 19-20 Okt

‘12

9. Lokakarya Kurikulum FEB UMM Bandung Pebruari 2012 √

10. Lokakarya Pembangunan Kependudukan dan BKKBN Propinsi Jawa Timur

Bappeda Surabaya

Pebruari 2012

11.

Pelatihan Manajemen di Pemerintah Kabupaten Malang dengan Judul : Melakukan Bisnis yang Produktif

PEMDA Kab.

Malang 2011 √

12. Symposium Internasional : Case Studies : Bridging Management Concepts and Business Problems

PPM School of

Management

Jakarta

2011

13.

Konferensi Internasional : Child Friendly ASIA PACIFIC Enganging Children

Minister for Women’s

Em powerment

& Child Protection

Solo, Indonesia

2011 √

14.

Seminar Nasional : Kesetaraan Pendidikan Gender dalam Mendidik Generasi Abad Globalisasi Menuju Muna Maju dan Sehat

Kerjasama : PDA Muna

dengan PemKab.

Muna Sulawesi Tenggara

2011 √

15. Seminar Internasional : Gender and Movement Strategic

PP ‘Aisyiyah

Yogyakarta 2010

16. Consultative Meeting : Untuk Pengembngan Jejaring PSW se-Propinsi Jawa Timur

Univ. Negeri Malang

2010

17. Lokakarya Nasional : Peningkatan Kemampuan Penelitian Kebijakan

LPPM – ITS

Surabaya 2010

18. Konferensi Nasional : Pembangunan Keluarga Indonesia Berbasis Green Tech Life Style

UIN Malang 2010

19. Lokakarya Nasional : Peningkatan Kapasitas Gender dalam Pendidikan

LPPM – ITS

Surabaya 2010

20.

Lokakarya Nasional : Peningkatan Kemampuan PSW dalam Mengembangkan Jejarig Kerjasama Melalui Pelayanan Pembimbingan dan Pendampingan Bagi Remaja untuk Memasuki Dunia Kerja

Lemlit UM Malang 2010

21. Symposium Nasional : NETWORKING FORUM PSW

LPPM - ITS 2010

22.

Seminar Nasional: Strategi Pencegahan Penularan HIV/AIDS dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga : Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak

LP3A UMM Malang

2010 √

23. Peserta Seminar Nasional : Penguatan Kelembagaan PSW

LPPM – ITS

Surabaya 2010 √

24. Pelatihan Structural Equation Modelling (SEM) untuk Bisnis dan Sosial

ITS Surabaya 2009 √

25. PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru)

UMM Kerja sama DIKNAS

2010 - 2011 √

26. Workshop Pengkayaan Proposal Penelitian

DPPM UMM 2009 √

27. Workshop Pengkayaan Proposal Penelitian

DPPM UMM 2008 √

D. Keikutsertaan dosen dalam organisasi keilmuan atau organisasi profesi

Nama organisasi

Keilmuan atau organisasi

profesi

Kurun Waktu

Tingkat (Lokal,Nasional,Internasional)

Status (Anggota, Ketua, dll)

Asosiasi Manajer (AMA) Indonesia, Malang

1 tahun Nasional Anggota

E. Publikasi, Diktat, Makalah, Jurnal, Buku, dsb. (Tahun 2008-2013)

Judul Dihasilkan/dipublikasikan pada

Tahun penyajian/Publikasi

Tingkat (Lokal/Nasional/ Internati

onal) Hubunga Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan Rumah Sakit Swasta Islam Malang

Jurnal Manajemen Bisnis ISSN : 2089-0176 2011 Local

Melakukan Bisnis yang Produktif Makalah Pelatihan Manajemen PemKab. Malang

2011 Local

PENCEGAHAN PENYEBARAN HIV/AIDS Melalui PENGUATAN BUDAYA

Prosiding, UMM 2010 Nasional

Merubah budaya kerja melalui Careative Capital

Makalah Diskusi Jurusan Manajemen 2010 Local

Memberikan makna Perempuan pada seorang Wanita

Makalah disampaikan pada forum kajian Perempuan di HMI komisariat UMM Pada Hari Kartini

2010 Local

Pengembangan Kewirausahaan Makalah Pelatihan Manajemen di PemKab Malang

2010 Local

Peran LP3A Dalam Mendukung Implementasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Makalah Lokakarya Rencana Strategis LP3A UMM

2010 Local

Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Islam

Makalah disampaikan pada Program Keputrian P2KK UMM

2010 Local

Aplikasi Manajemen Kualitas dalam Mereduksi Biaya Kualitas

Artikel di Bulletin Ilmiah : Profesi 2009 Local

Mendidik Anak Menjadi Generasi Unggul

Makalah disampaikan pada Diskusi Peringatan Hari Ibu 2009 Local

Kiat-kiat Memasarkan Produk Handicraft

Makalah disampaikan pada kelompok Perempuan di Tahanan

2009 Local

The Effect of Individual Characteristics, Job Characteristics, and Organizational Policy to Job Satisfaction

Journal IRSE 2008

F. Penelitian (Tahun 2008 - 2013)

Judul

Jenis Pembiayaan

(sendiri, UMM, Dikti, dsb.)

Besarnya Biaya (Rp)

Model Penguatan Usaha Olahan Apel bagi Gapoktan Apel di Kecamatan Pujon, Kab Malang melalui Konsep Creative Capital (2012)

DPP – UMM Rp. 8.250.000,-

Model Penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Melalui Konsep Pengembangan Komunikasi-Informasi-Edukasi Sebagai Upaya Kemandirian Ekonomi Berbasis Rakyat (2011)

Dana Block Grant DPP-UMM Rp. 13.000.000

Model Pembentukan Budaya Kerja di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Malang Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Malang Tahap II (2010)

DPP-UMM Rp. 6.000.000,-

Model Pembentukan Budaya Kerja di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Malang Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Malang Tahap I (2009)

DPP - UMM Rp. 6.000.000,-

Pengaruh Karakteristik Individual, Karakteristik Pekerjaan dan Praktik Organisasional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi di Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang) (2008)

Dosen Muda DIKTI Rp. 9.000.000,-

K.Pengabdian Masyarakat (Tahun 2008-2013)

Tema/Judul Jenis Pembiayaan (Sendiri, UMM,

Dikti, dsb.)

Besarnya Dana (Rp)

Bimbingan Manajemen bagi Kelompok Perempuan Pekerja Rumahan (PPR) – (2012) Pem. Kab. Malang

Penguatan Ekonomi Keluarga Untuk Mewujudkan Kesetaraan Dan Keadilan Gender Keluarga Di Desa Tlekung, Kecamatan (2012)

UMM Rp.12.500.000

IbM Kelompok Perempuan Pengusaha Desa Madiredo Kec Pujon Kab Malang UPAYA PENINGKATAN ENTREPRENEURIAL PEREMPUAN KELOMPOK PENGUSAHA MIKRO (2012)

PPMI UMM Rp.10.000.000

Penyuluhan Manajemen UMKM : Jiwa Entrepreneurship bagi Gapoktan di Kecamatan Banyakan Kab. Kediri (2011)

UMM

Penyuluhan Manajemen dan Kewirausahaan bagi P3EL (Pemberdayaan Perempuan melalui Peningkatan Ekonomi Lokal) di Pemerintah Kab. Malang (2011)

Pemerintah Kabupaten Malang

3. Anggota Tim Pengusul

1. Name : Ir. Tri Wahono, MS

2. Born : 20 April 1966 in Mojokerto – East Java, Indonesia

3. Position : Full time staff member of Food Technology Department, Brawijaya University

4. Formal Education : Food Technology Department Brawijaya University, 1990(S1) Food Technology Department Brawijaya University, 2013(S2)

5. Course :

� Workshop on Integrating Quality and Safety Management in Food Processing to meet International Standard, Gajah Mada University, September 1999.

� Workshop on Laboratory Quality Assurance, LIPI – QHSS – Mahidol University, Bandung, 1997, 1998.

� APEC Capacity Building Workshop on Food Safety Regulation, Denpasar – Bali, 2003.

� ISO 9000 Lead Auditor Course, LRQA – Jakarta, Course Number A17025 (certified by IRCA, Certificate Number 08/0371, January, 16 2008)

6. Working Experience :

� Food Company, QC Department, 1990 – 1993. � Lecture in Food Technology Department, 1993 – now.

7. Lecture in :

� Food Quality Control : 1993 – now. � Food Quality and Safety Mangement System : 2001 – now. � Laboratory Quality Assurance : 2003 – now. � Food Regulation and International Trade : 2003 – now.

8. Research related to food safety :

� Development of HACCP Model for SME (case study in palm sugar industry)

� Development of HACCP Model for SME (tofu, tomato paste, soy sauce) � HACCP Implementation in Poultry (slaughtering house) � GMP Implementation in SME (bread, noodle, apple juice)

Lampiran 2. Gambaran IPTEKs yang akan ditransfer kepada Mitra Sumber: A Walujodjati dan Darmanto, 2005, Rancang Bangun Mesin Pengering Kerupuk

Untuk Industri Kecil Kerupuk, Momentum, Vol. 1, No. 1, April 2005 : 27- 32 Konsep Alat Pengering Kerupuk

Untuk proses pengeringan kerupuk yang tidak memanfaatkan panas matahari dan

tidak tergantung pada cuaca diperlukan sumber panas lain selain matahari dalam

hal ini digunakan nyala api dari kompor sebagai sumber panas. Penggunaan nyala

api kompor sangat menguntungkan karena besar kecilnya api dapat disetel sesuai

dengan kebutuhan serta biayanya pun tidak mahal. Panas pengeringan yang

digunakan diharapkan stabil dan terdistribusi merata pada permukaan kerupuk

mentah yang akan dikeringkan. Untuk memberikan kestabilan panas pengeringan,

tepat di atas nyala api kompor dipasang plat logam tipis yang di atasnya diberikan

pasir bangunan, pasir inilah yang berfungsi sebagai penstabil panas.

Pendistribusian panas pengeringan dilakukan dengan memasang plat tembaga di

atas pasir penstabil. Kerupuk-kerupuk mentah yang akan dikeringkan diletakkan

pada rak-rak diatas plat tembaga pendistribusi panas pengeringan. Supaya

kapasitas kerupuk yang dikeringkan besar, maka rak-rak kerupuk dibuat bersap-

sap/bertingkat-tingkat. Panas pengeringan diharapkan sampai pada rak yang

letaknya paling jauh dari sumber panas maka bahan rak dibuat dari bahan ayakan

dengan jarak antar lobang tidak boleh lebih dari 1 cm. Dengan cara seperti ini

akan memberikan keleluasaan panas untuk bias naik memanasi lapisan rak yang

letaknya paling jauh dari sumber panas. Rak-rak kerupuk mentah ini dapat dilepas

(dibuat model sorogan) dan dapat dilakukan pertukaran tempat antar rak. Dengan

sistim seperti ini maka kadar pengeringan kerupuk pada setiap raknya akan sama.

Yang dibutuhkan dari nyala api kompor adalah panasnya, maka pengaruh warna

dan bau dari asap akibat pembakaran harus dihindarkan. Oleh karena itu pada

mesin pengering dibuatkan saluran khusus untuk tempat mengalirnya asap

pembakaran . Saluran ini pada ujungnya menyatu dengan cerobong asap. Dengan

cara seperti ini pengaruh asap baik bau dan warnanya tidak akan mempengaruhi

kualitas hasil pengeringan. Kerupuk mentah yang telah dikeringkan pada mesin

pengering ini diharapkan telah siap untuk dilakukan penggorengan pada setiap

saat kapan pun diperlukan.

Pembuatan Alat Pengering

Pembuatan mesin pengering dilakukan dengan mengacu pada hasil

perencanaan yang telah dilakukan.

a. Pemilihan sumber panas pengeringan

Sumber panas pengeringan diambil dari nyala api kompor.

b. Pembuatan kerangka utama alat

Kerangka ini merupakan penyangga utama dari mesin ini.

Bahan : pelat siku 4 x 4, panjang 12 meter

Peralatan : gergaji logam, las listrik, penyiku

Langkah pembuatan :

1. Memotong pelat siku dengan panjang 1,5 meter sebanyak 4.

2. Memotong pelat siku yang telah tersedia sepanjang 70 cm sebanyak 8

batang

3. Menyambungkan potongan-potongan yang telah tersedia dengan

menggunakan las listrik sehingga membentuk kerangka alat yang

diinginkan.

c. Pembuatan pelat stabilisator panas

Bahan : pelat tembaga lembaran, 70x70 cm, tebal 0,5 mm

Peralatan : brender pemotong pelat, penyiku

Lembaran pelat tipis (0,5 mm) dipotong dengan ukuran 70 x 70 cm

d. Pembuatan pelat distributor panas

Bahan : pelat tembaga lembaran , 70x70 cm, tebal 0,5 mm

Peralatan : brender pemotong pelat, penyiku, pelubang pelat

Lembaran pelat tipis (0,5 mm) dipotong dengan ukuran 70 x 70 cm dan

tengahnya diberi lubang supaya efektifnya perpindahan panas ke rak

kerupuk.

e. Pembuatan rak-rak kerupuk

Bahan : saringan logam, ukuran 70 x 70 cm

Peralatan : Gunting, penggaris, meteran

Bahan yang ada dibentuk dengan menggunakan gunting sesuai dengan

ukuran yang telah ditentukan di atas menjadi 6 lembar.

f. Pembuatan kerangka dalam

Keterangan gambar :

1. Kompor 2. Pelat Stabilisator 3. Pelat Distributor 4. Pelat dinding dalam 5. Cerobong 6. Saluran asap samping 7. Dinding isolator a, b, c, d :e, f Rak-rak kerupuk

Kerangka dalam merupakan kerangka tempat melekatnya pelat stabilisator

panas, pelat distributor panas, dan rak-rak kerupuk.

Bahan : pelat siku 4 x 4, panjang 10 meter

Peralatan : gergaji logam, las listrik,

Langkah pembuatan :

a. memotong pelat siku yang telah tersedia dengan panjang 0,75 meter

sebanyak 4 batang.

b. memotong pelat siku yang telah tersedia sepanjang 70 cm meter

sebanyak 16 batang.

c. menyambungkan potongan-potongan yang telah tersedia dengan

menggunakan las listrik sehingga membentuk kerangka dalam yang

diinginkan

Gambar. Mesin pengering kerupuk

g. Menempatkan pelat stabilisator panas, pelat distributor panas dan rak-rak

kerupuk di tempat yang telah dibuat pada kerangka dalam.

h. Menempatkan komponen-komponen yang telah disusun pada langkah g ke

dalam kerangka utama alat.

i. Pembuatan cerobong asap.

Cerobong ini merupakan tempat keluarnya asap akibat nyala api kompor.

Bahan : pelat lembaran, tebal 0,5 mm

4

3

5

d

c

6 b

7 a

2

1

e f

Peralatan : Gunting, las listrik

Cerobong ini diletakkan di atas rak kerupuk pada lapisan paling atas.

j. Perakitan cerobong ke dalam komponen lainnya, sehingga didapatkan

susunan alat/mesin pengering kerupuk secara lengkap.

Gambar Alat pengering siap pakai:

Kapasitas : 6 Rak/ 50 Kg Dimensi Tota : 64 x 60 x 70 cm Ruang oven : 40 x 50 x 60 cm Bahan Bagian dalam : Stainless Steel Bagian Luar : Stainless Steel Rak : Stainless Steel Frame : Besi Kotak

Sumber panas : Kompor LPG Blower Kontrol suhu : - 150 derajat (Otomatis)

Lampiran 3. Peta Lokasi Mitra

Peta desa Madiredo

Lampiran 4.