USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL...

14
USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DENGAN KONSEP VENDOR MANAGED INVENTORY Ahmad Ridwan Teknik Industri UPI Y.A.I Jakarta Abstrak PT. MESINDO TEKNINESIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan electro-mechanical workshop specialist dan menyediakan kombinasi dari layanan teknis dan profesional yang terpadu. Jasa layanan perusahaan meliputi bidang motor / generator dan transformator. Untuk mendukung sistem dan mutu kerja yang sesuai dengan standar, perusahaan juga bekerja sama dengan banyak pemasok part / bahan baku perbaikan motor / generator guna meningkatkan kepuasan layanan kepada para pelanggannya. Pemilihan suplier oleh PT. Mesindo Tekninesia adalah salah satu aspek penting yang menjamin kelancaran operasional perusahaaan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah memilih supplier terbaik dengan menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan mempertimbangkan kriteria harga, kualitas, waktu pengiriman, ketepatan jumlah serta kriteria costumer care. Penelitian ini juga menghitung peramalan kebutuhan agar supplier terpilih dapat mengelola persediaannya dengan tepat. Selain itu juga dibuat suatu usulan sistem informasi dengan konsep vendor managed inventory. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan metode Multi-Criteria Decission making, khususnya Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh hasil dari bobot prioritas bahwa supplier potensial yang terpilih adalah PT. Multi Tembaga Utama. Dalam penelitian ini juga dihasilkan suatu usulan sistem informasi Vendor Managed Inventory, diharapkan dengan sistim informasi ini proses pengadaan bahan baku antara supplier terpilih dan PT.Mesindo Tekninesia dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, Vendor Managed Inventory PENDAHULUAN Berdasarkan fenomena yang terjadi di negara-negara maju, terutama yang dialami oleh perusahaan-perusahaan multinasional, ternyata kunci dari peningkatan kinerja rangkaian proses tersebut terletak pada kemampuan perusahaan dalam bekerja sama dengan para mitra bisnisnya, yang dalam hal ini adalah mereka memberikan pasokan- pasokan kebutuhan perusahaan dalam berbagai bentuk. Pengintegrasian secara optimal antara proses-proses internal didalam perusahaan dengan proses-proses para mitra bisnis tidak sekedar meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas internal semata,

Transcript of USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL...

Page 1: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL

HIERARCHY PROCESS DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI

DENGAN KONSEP VENDOR MANAGED INVENTORY

Ahmad Ridwan

Teknik Industri UPI Y.A.I Jakarta

Abstrak

PT. MESINDO TEKNINESIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan electro-mechanical workshop specialist dan menyediakan kombinasi dari layanan teknis dan profesional yang terpadu. Jasa layanan perusahaan meliputi bidang motor / generator dan transformator. Untuk mendukung sistem dan mutu kerja yang sesuai dengan standar, perusahaan juga bekerja sama dengan banyak pemasok part / bahan baku perbaikan motor / generator guna meningkatkan kepuasan layanan kepada para pelanggannya.

Pemilihan suplier oleh PT. Mesindo Tekninesia adalah salah satu aspek penting yang menjamin kelancaran operasional perusahaaan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah memilih supplier terbaik dengan menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan mempertimbangkan kriteria harga, kualitas, waktu pengiriman, ketepatan jumlah serta kriteria costumer care. Penelitian ini juga menghitung peramalan kebutuhan agar supplier terpilih dapat mengelola persediaannya dengan tepat. Selain itu juga dibuat suatu usulan sistem informasi dengan konsep vendor managed inventory.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan metode Multi-Criteria Decission

making, khususnya Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh hasil dari bobot prioritas bahwa supplier potensial yang terpilih adalah PT. Multi Tembaga Utama. Dalam penelitian ini juga dihasilkan suatu usulan sistem informasi Vendor Managed Inventory, diharapkan dengan sistim informasi ini proses pengadaan bahan baku antara supplier terpilih dan PT.Mesindo Tekninesia dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien

Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, Vendor Managed Inventory

PENDAHULUAN

Berdasarkan fenomena yang terjadi di

negara-negara maju, terutama yang dialami

oleh perusahaan-perusahaan multinasional,

ternyata kunci dari peningkatan kinerja

rangkaian proses tersebut terletak pada

kemampuan perusahaan dalam bekerja sama

dengan para mitra bisnisnya, yang dalam hal

ini adalah mereka memberikan pasokan-

pasokan kebutuhan perusahaan dalam

berbagai bentuk. Pengintegrasian secara

optimal antara proses-proses internal didalam

perusahaan dengan proses-proses para mitra

bisnis tidak sekedar meningkatkan efisiensi,

efektivitas, dan kualitas internal semata,

Page 2: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

namun lebih jauh lagi menciptakan suatu

keunggulan kompetitif tertentu bagi

perusahaan terkait.

PT. MESINDO TEKNINESIA adalah

perusahaan yang bergerak di bidang jasa

layanan electro-mechanical workshop

specialist dan menyediakan kombinasi dari

layanan teknis dan profesional yang terpadu.

Jasa layanan perusahaan meliputi bidang

motor / generator dan transformator..

Sering kali perusahaan mengalami

masalah dalam hal pengadaan bahan baku /

komponen yang digunakan dalam jasa

layanannya. Pentingnya ketersediaan produk

yang fleksibilitas penyerahan yang diperlukan

perusahaan terhadap pemasok untuk

mengantisipasi perubahan permintaan barang

yang dapat terjadi sewaktu-waktu karena

adanya perubahan permintaan pelanggan ini

kurang diperhatikan, sehingga perusahaan

mengalami kerugian karena kemunduran

waktu untuk kegiatan operasionalnya yang

disebabkan bahab baku yang dipesan dari

pemasok tidak datang tepat waktu. Selain itu

faktor harga yang lebih murah terkadang

menjadi prioritas perusahaan untuk

meningkatkan daya saingnya yang pada

akhirnya kualitas material juga harus lebih

diperhatikan.

Berdasarkan permasalahan tersebut,

perusahaan berusaha mencari cara yang

efektif dan optimal dalam menjalankan

konsep supply chain. Salah satu cara untuk

melaksanakan konsep ini adalah dengan

menentukan kriteria supplier selection yaitu

suatu usaha perusahaan dalam lingkup kerja

sama antara perusahaan pembeli dan pemasok

dengan cara meninjau, mengevaluasi, dan

memilih pemasoknya untuk menjadi bagian

penting dari rantai pasokan, usaha-usaha ini

meliputi : pentingnya memilih pemasok yang

menyediakan mutu produk yang sempurna,

pentingnya ketersediaan produk, pentingnya

konsistensi atau keandalan terhadap waktu

penyerahan, pentingnya biaya produksi dan

pelayanan setelah penjualan (Indrajit &

Djokopranoto, 2005).

Salah satu metode yang digunakan

agar dapat mendukung sistem pengambilan

keputusan dalam pemilihan pemasok

berdasarkan alternatif-alternatif yang ada

dengan pertimbangan berbagai kriteria maka

digunakan analisa metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) dan dibuat suatu

sistem informasi dengan konsep Vendor

Managed Inventory (VMI) yang diharapkan

dapat membantu menyelesaikan masalah

perusahaan pada saat ini.

Perumusan Masalah

Permasalahan yang ada di PT.

MESINDO TEKNINESIA adalah mengenai

pemilihan supplier. Dalam hal pengadaan

material, perusahaan lebih cenderung menilai

dari faktor harga. Faktor-faktor lain yang

mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

diperhatikan seperti dalam melakukan proses

pengadaan bahan baku kadang terjadi

kemunduran proses operasional diakibatkan

bahan baku yang dipesan dari pemasok

mengalami keterlambatan serta waktu

Page 3: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

penyerahan untuk penggantian produk yang

tidak sesuai tidak tepat waktu, maka secara

otomatis kegiatan proses produksi akan

terganggu sehingga perusahaan mengalami

kerugian.

Agar dapat mendukung sistem

pengambilan keputusan dalam pemilihan

pemasok berdasarkan alternatif-alternatif yang

ada dengan pertimbangan berbagai kriteria

maka digunakan analisa metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) dan dibuat suatu

sistem informasi dengan konsep Vendor

Managed Inventory (VMI) yang diharapkan

dapat membantu perusahaan dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk :

1. Menganalisa kriteria-kriteria yang

digunakan perusahaan terhadap

pemasok sebagai pertimbangan dalam

mengambil keputusan untuk memilih

pemasok-pemasok tersebut.

2. Menentukan supplier potensial

dengan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP)

3. Menentukan tingkat kebutuhan untuk

jangka waktu satu tahun mendatang

dengan menggunakan peramalan

(forecasting) agar supplier dapat

mengelola persediaannya dengan

tepat.

METODOLOGI

Penelitian ini dilakukan di PT. Mesindo

Tekninesia, yang bermaksud untuk

menentukan supplier terpilih berdasarkan

pendapat dan intuisi para ahli dalam hal

pengadaan barang untuk memilih yang terbaik

dari alternaif-alternatif yang dievaluasi

dengan beberapa kriteria.

Penelitian dilakukan dengan mengadakan

kuesioner yang di isi oleh orang yang paling

mengerti/ahli dalam hal pengadaan barang

yaitu Workshop Manager dan Purchasing

Dept Head di PT. Mesindo Tekninesia. Selain

itu, penelitian ini juga menghitung peramalan

kebutuhan agar supplier terpilih dapat

mengelola persediaannya dengan tepat dan

juga dibuat suatu usulan sistem informasi

dengan konsep vendor managed inventory

dengan supplier terpilih.

Supply Chain Partnership

Untuk mengoptimalkan Supply Chain

Management ini hal yang mungkin

dilaksanakan adalah dengan melalui proses

yang panjang dan antar pihak yang makin

saling mengenal. Dengan demikian, satu-

satunya cara adalah diantara mereka yang

terkait terdapat semacam partnering.

Optimalisasi tidak mungkin dicapai apabila

dilakukan oleh supplier yang terus menerus

berbeda dan berganti, karena hal-hal yang

diinginkan tersebut tidak akan mungkin

terwujud secara optimal (Eko Indrajit dan

Djokopranoto, 2002).

Page 4: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Analytical Hierarchy process (AHP)

Analytical Hierarchy Process adalah

pendekatan dasar untuk pengambilan

keputusan. AHP didesain untuk dapat

mengulangi rasional dan intuisi untuk

memilih yang terbaik dari alternaif-alternatif

yang dievaluasi dengan beberapa kriteria.

Dalam proses ini pembuat keputusan

menggunkan pairwise Comparasion

judgement yang digunakan untuk

memebentuk seluruh prioritas untuk

mengetahui ranking ranking dari alternatif

berdasarkan tingkat kepentingannya.

Hasil pengisian Pairwaise

comparisons kemudian diolah untuk

menentukan bobot pada setiap kriteria dalam

menentukan alternatif keputusan. Pengolahan

ini menggunakan tiga langkah yaitu

menentukan geometric mean, melakukan

proses normalisasi, dan menentukan bobot

nilai. Dalam menentukan geometric mean ,

formulasi yang digunakan adalah:

MG =

Dimana:

MG = geometric mean

Xi = atribut k e- 1

n = jumlah atribut

Untuk dapat mendapatkan metrik yang terdiri

dari penilaian terhadap tingkat kepentingan

dan bobot relatif maka diperlukan skala untuk

membadingkan penilaian.

Consistency Index (CI)

Setelah bobot nilai tiap alternative

terhadap kriteria diperoleh, maka langkah

selanjutnya yang dilakukan adalah

pengecekan konsistensi. Pengecekan

konsistensi dilakukan untuk mengetahui

apakah perbandingan berpasangan yang

sudah dibuat masih berada di dalam batas

kontrol penerimaan atau tidak. Apabila

berada di luar batas maka dapat diartikan

terjadi ketidak konsistenan. Ketidak

konsistenan menyebabkan hubungan pada

matriks berpasangan menyimpang dari

keadaan yang sebenarnya. Penyimpangan ini

dinyatakan dengan Consistency Index (CI).

Consistency Index (CI) adalah tingkat

kekonsistensian seseorang di dalam

memberikan penilaian terhadap suatu

elemen di dalam masalah.

Rumus dari CI adalah sebagai berikut :

CR =

Dimana :

Nilai maksimum dari eigen matriks

yang bersangkutan

n = Jumlah elemen yang dibandingkan

Consistency Ratio (CR)

Consistency Ratio (CR) adalah angka

yang menunjukkan penerimaan tingkat

kekonsistensian (CI) dari seseorang terhadap

penilaian-penilaian yang dia berikan terhadap

suatu masalah berdasarkan angka random

consistency yang sudah ditabelkan.

Page 5: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Rumus dari CR adalah :

CR =

Dimana : CI = Consistency Index

RC = Random

Consistency

Nilai dari CR haruslah berada

diantara 10 % atau kurang untuk dapat

diterima tetapi pada kasus-kasus tertentu,

nilai CR sampai dengan 20 % masih

diperbolehkan.

Random Index (RI) adalah

consistency index dari matrix respirokal

umum yang dibandingkan secara random

dari skala 1-9.

Tabel 1. Skala Perbandingan

Bobot Definisi Penjelasan

1 Tingkat kepentingan sama Dua aktivitas dan penilaian kontribusi yang sama terhadp

tujuan

3 Tingkat kepentingan sedang Pengalaman dan penilaian agak menyukai salah satu

aktivitas dibandingkan dengan yang lainnya

5 Tingkat kepentingan kuat Pengalaman dan penilaian sangat menyukai salah satu

aktivitas dibandingkan denmga yang lainnya

7 Tingkat kepentingan sangat kuat Suatu aktivitas sangat disukai dan pengaruhnya trlihat

dikenyataan

9 Tingkat kepentingan ekstrim Suatu aktivitas sangat disukai dan menempati peringatan

yang tertuinggi dari segala kemungkinan yang ada

2,4,6,8 Nilai tengah Ketika diperlukan kiompromi

Page 6: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Tabel 2. Random Index

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51

Usulan Pemilihan Supplier

Dalam penelitian ini, diajukan metode

AHP dengan cara menentukan kriteria-kriteria

dan subkriterianya. Dasar dalam penentuan

kriteria dan subkriteria yang sesuai dalam

menentukan supplier/pemasok yang potensial

yaitu dilakukan pengamatan langsung

dilapangan serta berdasarkan hasil studi

pustaka jurnal yang telah disetujui dan di

evaluasi oleh perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa kriteria dan

subkriteria dalam hal pemilihan supplier :

1. Kriteria Harga (H)

- Kepantasan harga dengan kualitas

barang yang dihasilkan (H1)

- Kemampuan untuk memberikan

diskon / potongan harga (H2)

2. Kriteria Kualitas (Q)

- Kesesuaian barang dengan spesifikasi

yang sudah ditetapkan (Q1)

- Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

- Kemampuan memberikan kualitas

yang konsisten (Q3)

3. Kriteria Ketepatan Pengiriman (D)

- Kemampuan untuk mengirimkan

barang sesuai dengan tanggal yang

telah disepakati (D1)

- Kemampuan dalam hal penanganan

sistem transportasi (D2)

4. Kriteria Ketepatan Jumlah (J)

- Ketepatan dan kesesuaian jumlah

dalam pengiriman (J1)

- Kesesuaian isi kemasan (J2)

5. Kritria Customer Care (C)

- Kemudahan untuk dihubungi (C1)

- Kemampuan untuk memberikan

informasi secara jelas dan mudah

untuk dimengerti (C2)

- Kecepatan dalam hal menanggapi

permintaan pelanggan (C3)

- Cepat tanggap dalam menyelesaikan

keluhan pelanggan (C4)

Ditentukan pula beberapa supplier yang

terpilih untuk bersedia memasok barang yang

dibutuhkan oleh PT. Mesindo Tekninesia,

yaitu : PT. M1, PT. M2, PT. M3, dan PT. M4.

Page 7: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Model AHP

Tujuan/Goal Kriteria Subkriteria Alternatif

Gambar 1 Struktur Hirarki Tujuan Proses Pemilihan Supplier Potensial

Page 8: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Tabel 3 Hasil Perhitungan (AHP) Bobot Prioritas Kriteria, Subkriteria, dan Alternatif

No. Kriteria bobot

Kriteria Subkriteria

Bobot Subkriteria

Alternatif Bobot

Alternatif

Consistency Ratio

CR ≤ 0.1 Keterangan

1 H 0,1320

H1 0,7122

M1 0,122

0,0393 Layak M2 0,219

M3 0,214

M4 0,445

H2 0,2878

M1 0,1633

0,0605 Layak M2 0,1239

M3 0,1963

M4 0,5165

2 Q 0,4121

Q1 0,5944

M1 0,1900

0,071 Layak M2 0,1343

M3 0,2196

M4 0,4561

Q2 0,1567

M1 0,1405

0,0664 Layak M2 0,1424

M3 0,3451

M4 0,372

Q3 0,2489

M1 0,1574

0,0374 Layak M2 0,1428

M3 0,451

M4 0,2488

3 D 0,2306

D1 0,6667

M1 0,1230

0,047 Layak M2 0,1211

M3 0,2489

M4 0,5070

D2 0,3333

M1 0,0942

0,025 Layak

M2 0,1457

M3 0,2545

M4 0,5055

4 J 0,1218

J1 0,5857

M1 0,1230

0,047 Layak M2 0,1211

M3 0,2489

M4 0,5070

J2 0,4143

M1 0,1018

0,0413 Layak M2 0,1364

M3 0,4043

M4 0,3575

5 C 0,1035 C1 0,1305 M1 0,1220 0,0393 Layak

Page 9: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

M2 0,2190

M3 0,2140

M4 0,4450

C2 0,2023

M1 0,1514

0,0611 Layak M2 0,1687

M3 0,2203

M4 0,4568

C3 0,2356

M1 0,0942

0,025 Layak M2 0,1457

M3 0,2545

M4 0,5055

C4 0,4317

M1 0,1018

0,0413 Layak M2 0,1364

M3 0,4043

M4 0,3575

Usulan Sistem Informasi VMI

Beberapa definisi Sistem Pengelolaan

Persediaan oleh Pemasok (Vendor Managed

Inventory) yang disampaikan oleh para ahli

diantaranya :

American Production and Inventory

Control Society, APICS (2005) Vincent

Gaspers (2007) yaitu Sistem Pengelolaan

Persediaan oleh Pemasok adalah sistem

optimisasi kinerja supply chain, dimana

pemasok mempunyai akses ke data

inventory pelanggan dan bertanggung

jawab untuk mempertahankan tingkat

inventory oleh pelanggan.

Menurut Render dan Heizer (2005)

Sistem pengelolaan persediaan oleh

pemasok adalah penggunaan pemasok

(distributor) untuk menjaga persediaan

perusahaan pelanggan dan biasanya

mengirimkan langsung ke titik

penggunaan.

Menurut Arjan J. Van Weele (2007)

Sistem Pengelolaan Persediaan oleh

Pemasok adalah Program pengisian ulang

persediaan secara berkelanjutan yang

menggunakan pertukaran informasi

antara perusahaan pelanggan dan

pemasok untuk memberikan pemasok

wewenang untuk mengelola dan mengisi

ulang produk atau persediaan dalam

gudang.

Berdasarkan definisi sistem vendor managed

inventory oleh para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa VMI merupakan suatu sistem yang

memberikan pemasok tanggung jawab penuh

dalam mengelola persediaan perusahaan

pelanggannya melalui perhitungan tingkat

persediaan optimal berdasarkan informasi

penjualan dan target penjualan dari perusaaan

pelanggan, persediaan ditempatkan di fasilitas

perusahaan pelanggan, namun persediaan tersebut

Tabel 4 Lanjutan Hasil Perhitungan Bobot Prioritas Kriteria, Subkriteria, dan Alternatif

Page 10: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

tetap menjadi milik pemasok hingga digunakan

oleh perusahaan pelanggan.

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan

analisa yang telah dilakukan maka dihasilkan

usulan perbaikan terhadap sistem lama, yang

dijelaskan pada tabel 4.40.

Tabel 6 Perbandingan Sistem Lama dengan Usulan Sistem

Keterangan

Permasalahan Sistem Lama Usulan Sistem

Sistem penyimpanan

data pada masing-

masing bagian

Sistem penyimpanan data

secara komputerisasi hanya

dilakukan pada beberapa

bagian saja. Sementara bagian

lainnya masih menggunakan

dokumentasi dalam bentuk

dokumen kertas.

Penyimpanan data disimpan

dengan menggunakan sistem

yang terkomputerisasi dalam

suatu database

Sistem pencarian data

pada masing-masing

bagian

Pencarian data untuk suatu

kepentingan tertentu, sebagian

besar dilakukan dengan cara

manual.

Pencarian data dilakukan

dengan penggunaan sistem yang

terkomputerisasi dan

terintegrasi.

Sistem penyimpanan

informasi

Penyimpanan informasi antar

bagian yang penting dalam hal

pengadaan barang masih

dilakukan dengan

menggunakan dokumentasi

kertas.

Penyimpanan data disimpan

dengan menggunakan sistem

yang terkomputerisasi

Keakurasian data Sebagian besar proses

penyimpanan dan penulisan

informasi untuk kepentingan

pengadaan barang dilakukan

secara manual

Proses penyimpanan dan

penulisan informasi dilakukan

secara terkomputerisasi dimana

penggunaan sistem ini

meminimalisir kesalahan proses

input data.

Page 11: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Dari data diatas dapat dilihat usulan sistem yang akan dibuat dan perbandingan langsung

dengan sistem yang lama (yang masih berjalan saat ini). Tujuan dari usulan sistem ini adalah membuat

sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi antar bagian yang terkait dalam proses pengadaan

barang antara PT.Mesindo Tekninesia dengan supplier. Selain itu usulan sistem ini juga secara

otomatis membuat sistem pencarian data dan penyimpanan data secara lebih mudah, tepat dan cepat.

Gambar 4.26 Flowchart Usulan Sistem VMI

Usulan sistem vendor managed inventory dimulai dari dibuatnya peramalan kebutuhan untuk

satu jenis barang untuk kebutuhan selama satu tahun oleh bagian purchasing di PT. Mesindo

Tekninesia. Hasil peramalan selama satu tahun menjadi input bagi sistem tersebut. Input berupa

peramalan kebutuhan selama satu tahun akan disimpan dalam suatu wadah berupa database yaitu

database peramalan kebutuhan barang.

Berdasarkan peramalan kebutuhan yang sudah disimpan dan melalui sistem yang terintegrasi,

maka data tersebut dijadikan patokan untuk pemesanan barang terhadap supplier. Sebelum dilakukan

pemesanan terlebih dahulu dilihat jumlah barang yang tersedia untuk jenis barang yang akan dipesan.

Data tersebut dapat dilihat disistem karena sistem telah mengintegrasikan bagian gudang, departemen

purchasing dan supplier. Apabila barang yang dimaksud ketersediaan jumlahnya di gudang tidak

Page 12: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

mencukupi maka bagian gudang membuat PR (Purchasing Request) ke bagian purchasing, kemudian

bagian purchasing akan membuat order pemesanan barang terhadap supplier.

Pesanan dimasukan kedalam sistem agar dapat diakses oleh supplier. Setelah supplier

menerima pesanan dari PT. Mesindo Tekninesia, supplier akan mengecek ketersediaan jumlah barang

yang dimiliki. Apabila jumlah barang mencukupi maka supplier akan memasukan rencana tanggal

pengiriman barang tersebut kedalam sistem. Informasi pengiriman barang yang dimasukan kedalam

sistem oleh supplier dapat diakses oleh bagian gudang PT. Mesindo Tekninesia dan dapat dicocokan

dengan realisasi tanggal kedatangan barang.

PEMBAHASAN

Pembahasan Metode Analitycal Hierarchi

Process (AHP)

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan

menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) didapatkan bobot prioritas

akhir dalam pemilihan supplier yaitu PT. Multi

Tembaga Utama (M4) dengan nilai bobot

prioritas 43,8%, PT. TMS Tbk (M3) dengan

nilai bobot prioritas 27,8%, Cosmos

Conductors PVT, LTD (M2) dengan nilai

bobot prioritas 14,3%, dan PT. KNS Gresik

(M1) dengan nilai bobot prioritas 14,1%. Jadi

supplier terbaik yang terpilih sebagai pemasok

bahan baku material kawat tembaga adalah

PT. Multi Tembaga Utama (M4) karena

memiliki nilai bobot prioritas tertinggi dalam

segala kriteria mulai dari aspek harga, kualitas,

ketepatan pengiriman, ketepatan jumlah, dan

juga customer care menurut hasil analisa

Workshop Manager dan Purchasing Dept

Head (para ahli pembuat keputusan dalam

analisa usulan supplier selection) di PT.

Mesindo Tekninesia.

Pembahasan Peramalan

Setelah dilakukan pengumpulan data

kebutuhan kemudian dilakukan analisa pola

data dan dicari metode peramalan yang paling

sesuai. Metode yang dicoba pada penelitian ini

ada tiga yaitu : Metode Double Moving

Average, metode Single Exponential

Smoothing, dan metode Konstan.

Tabel 5 Hasil Perhitungan Peramalan Metode Konstan

t Data Aktual

(Unit)

Data Forecast (Unit)

1 76 77

2 72 77

3 80 77

4 71 77

5 82 77

6 85 77

7 74 77

8 81 77

9 75 77

10 82 77

11 70 77

12 77 77

Σ 925

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 13: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

Kemudian dari hasil perhitungan Tracking

Signal, grafik menunjukan bahwa peramalan

masih berada didalam batas kendali (data

valid). Perusahaan dapat melakukan peramalan

sesuai dengan pola permintaan masa lalu agar

mengetahui metode apa yang digunakan untuk

mendapatkan kebutuhan material kawat

tembaga untuk kedapannya.

Pembahasan Usulan Penerapan Sistem

Informasi VMI

Sistem informasi VMI ini dibuat hanya

sebatas usulan rancangan dan tampilan visual

program. Dari usulan sistem informasi yang

telah dibuat ini, maka pemesanan bahan baku

dapat dilakukan secara online. Selain itu, setiap

bagian mempunyai otoritasnya masing-masing

yang bisa dilakukannya didalam sistem

informasi Vendor Managed Inventory. Dengan

menggunakan usulan sistem informasi ini,

diharapkan dapat mengurangi penggunaan

media penyimpanan data berupa kertas,

mempermudah koordinasi antar bagian yang

terlibat dalam sistem ini, dan terciptanya alur

bisnis yang lebih baik sehingga tercapainya

produktivitas dan efisiensi dalam proses bisnis

di PT MESINDO TEKNINESIA khususnya

yang berkaitan dengan kegiatan sistem

pengadaan barang.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diuraikan dari hasil

penelitian ini antara lain :

1. Berdasarkan perhitungan data dengan

metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) maka diperoleh supplier yang

terpilih pada PT. Mesindo Tekninesia

dalam hal pengadaan barang kawat

tembaga adalah PT. Multi Tembaga

Utama.

2. Berdasarkan hasil plot data kebutuhan

kawat tembaga menunjukan pola data

konstan (horizontal) maka metode

peramalan terbaik yang digunakan

adalah metode Konstan karena

memiliki tingkat kesalahan peramalan

terkecil.

3. Dari hasil usulan penerapan sistem

informasi Vendor Managed Inventory

(VMI), dapat disimpulkan bahwa

setiap bagian antara Purchasing

Departement, Gudang PT. Mesindo

Tekninesia dan supplier memiliki

otoritas masing-masing dalam

mengakses data dan informasi dalam

usulan sistem informasi ini.

4. Usulan sistem yang terkomputerisasi

sangat menunjang proses bisnis dalam

hal pengadaan barang, selain itu sistem

yang terkomputerisasi juga dapat

meningkatkan efektifitas kegiatan

operasional perusahaan. Peningkatan

ini dapat direalisasikan salah satunya

adalah terjadinya pengurangan waktu

dalam proses pemesanan kebutuhan

barang.

Page 14: USULAN PEMILIHAN PEMASOK DENGAN ANALITYCAL …karyailmiah.upi-yai.ac.id/files/pdf/20140220182922.pdfdari faktor harga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan pemasok kurang

DAFTAR PUSTAKA

Donald J Bowersox. 2002. Manajemen

Logistik. Jilid 1 Cetakan Keempat. PT

Bumi Aksara. Jakarta.

Donald J Bowersox. 2004. Manajemen

Logistik. Jilid 2 Cetakan Keempat. PT

Bumi Aksara. Jakarta.

Douglas M. Lambert. Developing and

Implementing Supply Chain Partnership.

The International Journal of Logistic

Management.

Jefrrey Jackson. Effectively Implementing

Vendor Managed Inventory

(www.ism.com). Di akses November

2012.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi

Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Jakarta : Grasindo.

Supandi. Manajemen Perawatan Industri.

Bandung : Pusat Pengembangan

Pendidikana Politeknik ITB

Siregar, Ir.Syofian., MM. 2011. Statistika

Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada.

Saaty. Thomas. L 1990. Multicriteria

Decisision Making-The Analytical

Hierarchy Process. RWS Publication.

Pittsburgh.

Suryadi.K. and Ir. M. Ali Ramdhani. M. T.

Sistem Pendukung Keputusan. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Untung Sus Andriyanto dan Abdul Basith.

1992. Metode dan Aplikasi Peramalan.

Cetakan Ketiga. Erlangga. Jakarta