USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

27
Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Peningkatan program transmigrasi sudah mulai sejak Pelita I sampai dengan dewasa ini. Tumbuhnya pemukiman transmigrasi berarti tumbuhnya pengembangna wilayah baru dan mengakibatkan timbulanya pusat-pusat kegiatan baru. Pertumbuhan pusat-pusat kegiatan baru sesuai dengan hirarki pemukiman transmigrasi yang ada dimulai dari tingkat SP, SKP, WPP dan seterusnya, merupakan bagian integral dari pengembangan wilayah nasional. UPT yang adapun seiring berjalannya masa pembinaan dan sebagai persiapan penyerahan UPT sebagai desa mandiri perlu ditunjang dengan kondisi Sarana Prsarana yang memadai. Sedangkan konsekwensi dari pada hal tersebut diatas diikuti pula dengan pertumbuhan dan peningkatan sarana prasarana, meliputi : jalan, baik jalan poros/penghubung dan jalan desa maupun jalan desa, jembatan, gorong-gorong, titian, dermaga (bila ada/perlu), bangunan fasilitas umum dan drainase. Pembangunan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), adalah suatu perencanaan tata ruang yang memadukan antara pemukiman yang terintegrasi dengan lahan usahanya. Perencanaan pemukiman baru unti permukiman transmigrasi merencanakan alokasi ruang secara jelas antara alokasi ruang untuk pemukiman, dan lahan usaha selain itu dialokasikan ruang untuk pusat desa dan peruntukan untuk fasilitas umum. Seiring dengan perencanaan blok lahan untuk pembangunan pemukiman dan blok lahan untuk pembangunan pemukiman dan

Transcript of USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

Page 1: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 1/27

Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  UMUM

Peningkatan program transmigrasi sudah mulai sejak Pelita I sampai

dengan dewasa ini. Tumbuhnya pemukiman transmigrasi berarti

tumbuhnya pengembangna wilayah baru dan mengakibatkan

timbulanya pusat-pusat kegiatan baru. Pertumbuhan pusat-pusat

kegiatan baru sesuai dengan hirarki pemukiman transmigrasi yang ada

dimulai dari tingkat SP, SKP, WPP dan seterusnya, merupakan bagianintegral dari pengembangan wilayah nasional.

UPT yang adapun seiring berjalannya masa pembinaan dan sebagai

persiapan penyerahan UPT sebagai desa mandiri perlu ditunjang dengan

kondisi Sarana Prsarana yang memadai. Sedangkan konsekwensi dari

pada hal tersebut diatas diikuti pula dengan pertumbuhan dan

peningkatan sarana prasarana, meliputi : jalan, baik jalan

poros/penghubung dan jalan desa maupun jalan desa, jembatan,

gorong-gorong, titian, dermaga (bila ada/perlu), bangunan fasilitas umum

dan drainase.

Pembangunan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), adalah suatu

perencanaan tata ruang yang memadukan antara pemukiman

yang terintegrasi dengan lahan usahanya. Perencanaan

pemukiman baru unti permukiman transmigrasi merencanakan

alokasi ruang secara jelas antara alokasi ruang untuk pemukiman,

dan lahan usaha selain itu dialokasikan ruang untuk pusat desa dan

peruntukan untuk fasilitas umum.

Seiring dengan perencanaan blok lahan untuk pembangunan

pemukiman dan blok lahan untuk pembangunan pemukiman dan

Page 2: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 2/27

Page 2

blok lahan untuk fasilitas umu, direncanakan pula fasilitas pendukung

utamannya seperti prasrana jalan, jembatan dan gorong-gorong

serta sarana unit penyediaan air bersih. Selain itu untuk permukiman

yang dibangun pada areal lahan basah dibangun pula salurandrainase untuk pembuang air berlebih. Selain hal tersebut diatas

penyediaan sarana untuk memajukan usaha pada unit pemukiman

baru terutama pada sektor usaha tani biasanya disediakan juga

seperti traktor.

Seiring dengan bertambahnya waktu dan usia pakai dari bangunan

prasrana dan sarana yang ada dan untuk mengantisipasiperkembangan kebutuhan baru akan sarana dan prasarana

seringkali diperlukan adanya rehabilitasi maupun penggantian

bangunan maupun sarana lainnya dengan yang baru. Untuk

memastikan kondisi dankebutuhan aktual yang terjadi maka

haruslah dilakukan penelitian untuk mengetahui volume

pembangunan atau pengadaan yang harus dilakukan untuk

selanjutnya dibuatkan desain teknisnya agar kebutuhan yang ada

dapat dipenuhi dengan benar dan tepat.

UPT Pulang Pisau merupakan UPT yang telah dibina selama 4 (empat)

tahun dan persiapan untuk penyerahan. Dalam rangka persiapan

penyerahan tersebut kondisi sarana prasarana harus tetap dalam kondisi

baik dan bila perlu dilaksanakan peningkatan. Untuki mendukung

pelaksanaan pembangunan fisik peningkatan sarana dan prasarana

tersebut, perlu dibuat Desain Sarana dan Prasarana yang diawali dengan

Survey Lokasi.

Page 3: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 3/27

Page 3

Adapun usulan teknis ini disusun dengan mengacu pada :

 Dokumen Seleksi Umum

 Kerangka Acuan Kerja

 Keterangan-keterangan tambahan yang diberikan dalam acarapenjelasan (Aanwijzing)

 Informasi dari instansi terkait

 Literatur (pustaka)

Setelah mempelajari Rencana Kerja dan Syarat-syarat, kerangka acuan

serta penjelasan yang diberikan berikut parubahan dan tambahan yang

tercantum dalam Berita Acara Rapat Penjelasan maka konsultan dalam

hal ini CV. CIPTA BINA KATULUHNI berkeyakinan sanggup menyelesaikan

pekerjaan ini dengan baik dan tepat waktu. Hal tersebut didukung oleh

pengalaman perusahaan dan tenaga ahli yang memiliki pengalaman

dan keahlian di bidangnya.

I.2. SISTEMATIKA USULAN TEKNIS

Usulan teknis ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab 1 :  Pendahuluan, Bab ini menjelaskan tentang latar belakang

diajukannya usulan teknis dan dasar hukum panyusunan

dokumen usulan teknis. Selain itu juga akan dijelaskan

mengenai gambaran singkat profil perusahaan.

Bab 2 :  Pemahaman dan Tanggapan Terhadap TOR, Pada Bab ini

akan dijelaskan pemahaman konsultan terhadap pekerjaan

yang akan dilakukan dan tanggapan-tanggapan terhadap

Term of Refference yang diberikan oleh panitia.

Bab 3 :  Gambaran Umum Lokasi Studi, Bab ini memberikan gambaran

umum lokasi proyek berdasarkan data-data awal / sekunder

yang didapatkan.

Page 4: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 4/27

Page 4

Bab 4 :  Metodologi,  Pada bab ini akan dijelaskan metodologi

pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi kerangka pemikiran,

metode pangambilan sample, dan metode analisis.

Bab 5 : Organisasi Kerja dan Rencana Kerja.  Pada bab ini akandijelaskan organisasi pelaksana pekerjaan yang mencakup

rencana alokasi waktu kegiatan, penugasan personil dan

pembagian tugas antar personil.

I.3. PROFIL KONSULTAN

1.3.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

CV. CIPTA BINA KATULUHNI adalah sebuah perusahaan swasta yang

bergerak dibidang Jasa Konsultansi dengan menawarkan berbagai

pelayanan Jasa Konsultansi dari Survey, Transportasi, Perencanaan,

Supervisi, Jalan dan Jembatan Pertanian/lingkungan Hidup dan bidang

bidang lainnya. Didirikan pada tahun 1985 di hadapan Notaris ELLYS

NATHALINA, SH di Palangka Raya, Sebagai perusahaan yang professional

CV. CIPTA BINA KATULUHNI adalah badan usaha jasa konsultan yang

bertekad untuk menyumbangkan karya terbaik dengan menampilkan

sikap profesional dan inovatif dengan tujuan memberikan konstribusi dan

solusi untuk berpartisipasi dalam program-program pembangunan yang

berorientasi pada permintaan masyarakat

Guna mendukung bidang kegiatan berbagai jasa layanan konsultansi,

CV. CIPTA BINA KATULUHNI juga melengkapi diri dengan kantor yang

memadai, peralatan kantor yang lengkap, alat transportasi dan

komunikasi, serta didukung oleh manajerial struktural dengan sumber daya

manusia yang berkualifikasi.

Organisasi Perusahaan CV. CIPTA BINA KATULUHNI dipimpin oleh Direktur

yang mempunyai kualifikasi yang relevan baik tingkat pendidikan maupun

pengalaman, didukung oleh para ahli dari berbagai bidang program studi

yang telah berpengalaman dalam bidang prasarana dan sarana umum,

Page 5: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 5/27

Page 5

tata lingkungan, pengembangan pertanian dan pedesaan, pendidikan,

kesehatan dan kependudukan. Pengalaman dan keahlian mereka sudah

tertuji dalam bekerja sama pada suatu unit kerja dengan pendekatan

multi disiplin terpadu guna mendapatkan hasil kerja yang optimal sesuai

dengan kebutuhan pemberi tugas.

Bidang Usaha dan Jasa Layanan, sebagai perusahaan konsultan teknik

dan manajemen, maka konsentrasi CV. CIPTA BINA KATULUHNI dalam

usahanya bergerak dalam usaha jasa konsultan konstruksi dan usaha jasa

konsultan non-konstruksi, diantaranya bidang sipil sub-bidang struktur

bangunan dengan lingkup layanan perencanaan dan pengawasan sub-

layanan jasa manajemen konstruksi dan manajemen proyek.

Keuangan, sebagai perusahaan jasa konsultansi yang juga bergerak

dalam bidang manajemen, CV. CIPTA BINA KATULUHNI sangat

memandang perlu untuk melakukan perencanaan, pengendalian,

pemeriksaan dan pengevaluasian dalam aspek keuangan. Dari hasil

tersebut kemampuan keuangan CV. CIPTA BINA KATULUHNI dalam

perjalanannya mampu merencanakan dan mencapai tingkat profit yang

layak, mempertahankan tingkat likuiditas yang tinggi, dan dengan tingkat

solvabilitas yang tidak mempunyai risiko dalam jangka panjang.

Peralatan, dalam berbagai kesempatan baik yang telah maupun yang

akan datang, perusahaan senantiasa berupaya menampung tuntutan

peningkatan kualitas hasil pekerjaan yang terbaik. Untuk menjawab

tantangan tersebut perusahaan senantiasa menyiapkan diri dengan

meningkatkan fasilitas-fasilitas pendukung dan sumber daya yang unggul.

Guna mendukung kegiatan dan operasioanal perusahaan CV. CIPTA BINA

KATULUHNI mempunyai peralatan dan fasilitas yang memadai.

Page 6: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 6/27

Page 6

RINGKASAN - DATA PERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN :

CV. CIPTA BINA KATULUHNI

BIDANG USAHA :

JASA KONSULTANSI

ALAMAT :

JL. GAGAK III NO. 201 PALANGKA RAYA

AKTE NOTARIS :

ELLYS NATHALINA, SH, Notaris di Palangka Raya ( PENDIRIAN )

Nomor : 70 Tanggal 16 Agustus 1995

AKTE PERUBAHAN TERAKHIR :ELLYS NATHALINA, SH, Notaris di Palangka Raya

Nomor : 45 tanggal 22 Juni 1998

SURAT IJIN TEMPAT USAHA PERUSAHAAN :

DINAS TATA KOTA DAN BANGUNAN Palangka Raya, Nomor : 660/108/DTK-

P/SITU/I/2007,

Tanggal 19 Pebruari 2006 berlaku sampai dengan Tanggal 19 Pebruari

2009

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) :

Nomor : 01.700.216.3-711.000 Kantor Pelayanan Pajak Palangka Raya

Page 7: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 7/27

Page 7

SURAT IJIN JASA KONSTRUKSI ( SIUJK ) :

Nomor : No. 1.00078.6271.1.000455 , tanggal 02 Februari 2007 (Perencanan)

Berlaku sampai dengan tanggal 02 Februari 2010

Nomor : No. 1.00078.6271.3.000455 , tanggal 02 Februari 2007 (Pengawasan)

Berlaku sampai dengan tanggal 02 Februari 2010

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota

Palangka Raya.

TANDA ANGGOTA IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA (INKINDO)

Nomor :9027/P/0082.KT, tanggal 22 Januari 2007

berlaku hingga tanggal 31 Desember 2007

SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI ( BSN-UJK )

Nomor : B00806271-4-KT9027 Tanggal 7 Desember 2004

Badan Setifikasi Nasional Usaha Jasa Konstruksi ( BSN-UJK ) INKINDO

BIDANG –  USAHA

DAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN

1. BIDANG / SUB BIDANG / LINGKUP LAYANAN

Bidang Pekerjaan Layanan Jasa Konsultansi (Consultancy Service)

sebagai berikut :

A.  Bidang Jasa Konsultansi

1.  BIDANG ARSITEKTUR

2.  BIDANG SIPIL

3.  BIDANG TATA LINGKUNGAN

B.  Klasifikasi Sub Bidang Layanan

1.  BIDANG ARSITEKTUR

  Arsitektur Bangunan

  Arsitektur Lansekap

  Sub Bidang Arsitektur Lainnya

Page 8: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 8/27

Page 8

2.  BIDANG SIPIL

  Prasarana Keairan

-  Irigasi, Bendung dan Bendungan

-  Rawa, Sungai dan Pengendalian Banjir

-  Pengendalian Erosi / Konversi Tanah

  Prasarana Transportasi

-  Jalan Jembatan, Simpang Susun dan Terowongan

-  Teknik dan Pengendalian Lalu Lintas

-  Jalan Kereta Api

-

  Landasan-  Pelabuhan dan Prasarana Angkutan SDP

  Struktur Bangunan

-  Struktur Bangunan Ringan/Sederhana

-  Struktur Bangunan Berat/Tinggi

-  Konstruksi Tambang

-  Fasilitas Perminyakan Lepas Pantai

  Pekerjaan Sipil Lainnya.

3.  BIDANG TATA LINGKUNGAN

  Teknik Lingkungan

-  Penyehatan Air Minum

-  Penyehatan Lingkungan Permukiman

-  Persampahan

  Pengembangan Kota dan Wilayah

-  Penataan Perkotaan

-  Pengembangan Wilayah

Page 9: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 9/27

Page 9

Lingkup Layanan pekerjaan tersebut diatas masing-masing

mencakup jenis usaha pekerjaan Jasa Konsultan Konstruksi sebagai

berikut :

A.  JENIS USAHA JASA PERENCANAAN

1.  Jasa Survey

-  Survey Geoteknik

-  Survey Rekayasa Teknik

2.  Study Perencanaan Umum dan Study Mikro Lainnya

3.  Study Kelayakan

4.  Jasa Perencanaan Teknik Operasi dan Pemeliharaan

5.  Jasa Bantuan dan Nasehat Teknik6.  Jasa Penelitian

7.  Jasa Manajemen Teknik

8.  Jasa Manajemen Proyek

B.  JENIS USAHA JASA PENGAWASAN

1. Jasa Inspeksi / Supervisi

2. Jasa Manajemen Konstruksi

3. Jasa Menajemen Proyek

Page 10: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 10/27

Page 10

1.3.2. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur organisasi perusahaan CV. CIPTA BINA KATULUHNI  seperti

tergambar pada diagram berikut ini :

BAGIANPENGAWASAN

DIREKTUR

 ADMINISTRASI &KEUANGAN

BAGIANPERENCANAAN

BAGIAN STUDY 

KELAYAKAN

Pekerjaan Arsitektural

Pekerjaan Sipil

PekerjaanTata Lingkungan

Pekerjaan Arsitektural

Pekerjaan Sipil

PekerjaanTata Lingkungan

Pekerjaan Arsitektural

Pekerjaan Sipil

PekerjaanTata Lingkungan

PROYEK

Page 11: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 11/27

Page 11

1.3.5. LAYANAN JASA KONSULTANSI

Tugas utama perusahaan Jasa Konsultansi adalah

memberikan dan menjaga jaminan pembangunan, yaitu

sejak mulai penyiapan bahan bangunan, pengolahan sampai

pada produk akhirnya.

Untuk maksud itulah maka kami menawarkan Perusahaan

CV. CIPTA BINA KATULUHNI agar dapat diberikan kesempatan

berperan aktif dalam era pembangunan diwilayah

Kalimantan Tengah khususnya kota Palangka Raya.

Layanan yang komprehensip sanggup diberikan perusahaan

ini, yang meliputi siklus proyek yakni dimulai dari pendataan

dan survey, study kelayakan, evaluasi serta pengawasan

teknis.

Keberhasilan perusahaan kami dalam menangani pekerjaan

tidak terlepas dari pemberian kesempatan dan kepercayaan

yang telah diberikan oleh Pemberi Tugas.

1.3.6. DAFTAR TENAGA AHLI YANG TERLIBAT

Daftar Tenaga Ahli Yang Terlibat untuk menangani pekerjaan

study dimaksud untuk masing-masing bidang keahlianya

dapat diuraikan pada tabel berikut :

Page 12: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 12/27

Page 12

1.3.7. PENGALAMAN PERUSAHAAN YANG TERKAIT DENGAN

PEKERJAAN

Pengalaman Perusahaan CV. CIPTA BINA KATULUHNI  dalam

melakukan pelayanan jasa konsultansi dicantumkan dalam

daftar pengalaman perusahaan 5 (lima) tahun terakhir seperti

diperlihatkan dalam daftar berikut:

1.3.8. LAYANAN JASA KONSULTANSI

Tugas utama perusahaan Jasa Konsultansi adalah

memberikan dan menjaga jaminan pembangunan, yaitu

sejak mulai penyiapan bahan bangunan, pengolahan sampai

pada produk akhirnya.

Untuk maksud itulah maka kami menawarkan Perusahaan

CV. CIPTA BINA KATULUHNI agar dapat diberikan kesempatan

berperan aktif dalam era pembangunan diwilayah Propinsi

Kalimantan Tengah.

Layanan yang komprehensip sanggup diberikan perusahaan

ini, yang meliputi siklus proyek yakni dimulai dari pendataan

dan survey, study kelayakan, evaluasi serta pengawasan

teknis.

Keberhasilan perusahaan kami dalam menangani pekerjaan

tidak terlepas dari pemberian kesempatan dan kepercayaan

yang telah diberikan oleh Pemberi Tugas.

Page 13: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 13/27

Page 13

BAB II

TANGGAPAN TERHADAP KAK

Term of Reference (TOR) yang diberikan oleh pihak proyek telah

cukup memberikan gambaran, batasan tentang pekerjaan dan

dapat dijadikan pegangan dalam mengerjakan pekerjaan Desain

Teknis Peningkatan Sarana dan Prasarana di lokasi

Dadahup/Lamunti Kabupaten Kapuas.

Setelah konsultan mempelajari isi TOR, maka konsultan telah cukup

memahami pekerjaan tersebut. Oleh Karena itu dalam menanggapi

TOR yang diberikan hanya bersifat penegasan dan memperjelas

pekerjaan, sehingga konsultan dapat bekerja dan mencapai hasil

seperti yang diharapkan.

Sesuai dengan ringkasan kegiatan dalam Desain Peningkatan

Sarana dan Prasarana Kawasan di lokasi Anjir Pulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisau yang tercantum dalam Kerangka Acuan

Kerja (TOR), Desain Teknis Peningkatan Sarana dan Prasarana

dilakukan melalui 4 tahapan, yaitu : (1). Tahap Persiapan, (2). Tahap

Survey Pengukuran, (3). Tahap Desain Teknis (4) Tahap Pelaporan.

Page 14: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 14/27

Page 14

Desain Teknis Peningkatan Sarana dan Prasarana adalah kelanjutan

dari pekerjaan yang sebelumnya telah dialakukan terlebih dahulu

yaitu Inventarisasi dan Identifikasi Peningkatan Sarana dan

Prasarana mulai dari pengumpulan data, analisis pada penyusunan

model perencanaan Unit Pemukiman Transmigarasi.

Pada pekerjaan ini ini lebih menekankan paa desain teknis dari

bangunan fisik sarana dan prasarana yang telah ada maupun yang

belum.

Page 15: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 15/27

Page 15

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

3.1 

Letak Lokasi

Secara administrasi lokasi Penyusunan Desain Peningkatan

Sarana dan Prasarana Kawasan = 1 Paket terletak dilokasi UPT

Anjir Pulang Pisau Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan

Tengah.

3.2  IKLIM

Berdasarkan data iklim dari stasiun Palangka Raya, rata-rata

curah hujan tahunan adalah 2794,4 mm dengan curah hujan

tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 317,0 mm dan

terendah pada bulan Agustus sebesar 109,3 mm. Berdasarkan

sistem klasifikasi Oldeman, daerah study mempunyai bulan

basah secara berurutan (curah hujan di atas 200 mm) selama

8 bulan dan tanpa bulan kering (curah hujan dibawah 100mm). hari hujan rata-rata di daerah study berkisar antara 7 –  17

hari. Hari hujan rata-rata mencapai maksimum pada bulan

Maret (17 mm) dan minimum pada bulan Juli (8 mm). data

selengkapnya dapat dilihat pada table 2.2

Page 16: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 16/27

Page 16

Tabel 2.2 Data Klimatologi

Bulan CH

(mm)

HH Suhu

(°C)

RH(%) Penyinaran

Matahari

V angin

(m/det)

ETP

Penman

(mm)

Januari 256,2 14 25,7 87,6 46,7 2,50 1,58

Pebruari 227,1 13 26,1 86,6 59,8 2,60 144

Maret 293,8 17 25,9 87,5 51,3 2,64 148

April 298,4 15 26,2 87,6 62,0 2,55 178

Mei 268,5 12 26,4 86,9 63,6 2,55 179

Juni 178,1 10 26,4 85,1 71,9 2,74 183

Juli 152,0 8 25,7 83,3 71,7 2,98 183

Agustus 109,3 7 25,7 82,0 75,9 3,07 195

September 158,7 10 25,7 82,0 60,2 3,02 161

Oktober 217,1 11 26,0 84,0 58,1 2,69 165

Nopember 312,2 15 26,0 87,4 49,8 2,60 147Desember 317,0 16 25,7 88,1 48,0 2,41 138

Jumlah 2797,4 148 26,0 85,7 9,9 2,71 1979

Sumber : Stasiun Klimatologi Palangka Raya

Page 17: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 17/27

Page 17

BAB IV

METODOLOGI PENDEKATAN TEKNIS 

Metode pendekatan Pekerjaan Desain Peningkatan Sarana danPrasarana Kawasan = 1 paket dilokasi Anjir Pulang Pisau Kabupaten

Pulang Pisau ini diselaraskan dengan tujuan dan sasaran yang

hendak dicapai, ruang lingkup pekerjaan, alokasi waktu

pelaksanaan dan permasalahan yang mungkin dihadapi serta hasil

(produk) yang diharapkan.

Metoda pelaksanaan Desain Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kawasan terbagi dalam beberapa tahapan pelaksanaan yaitu :

4.1.  Persiapan

Pekerjaan persiapan ini meliputi kegiatan untuk mendukung prosedur

koordinasi (ke Pemda, Kimpraswil/PU dan Linta Sektor terkait) dan

pekerjaan lapangan, diantaranya mengumpulkan informasi data dan

peta penunjang, pembuatan peta rencana kerja lapangan,

persiapan personil dan peralatan, jadual rencana kerja dan lain-

lainnya.

4.2.  Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah tindakan inventarisasi informasi baik

berupa peta-peta maupun laporan-laporan antara lain :

Peta rencana struktur SKP, WPP dan SWP

Peta topografi skala 1 : 50.000 s/d 1 : 1.000.000 dan skala 1 : 250.000

Peta jaringan jalan provinsi, kabupaten dan lintas sektor terkait.

Peta-peta lainnya

Page 18: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 18/27

Page 18

Hasil studi rencana terdahulu yang berhubungan dengan

penyusunan rencana teknis jalan poros/penghubung dan jalan

desa seperti studi identifikasi wilayah potensi, rencana kerangka

 jaringan,transportasi pemukiman, rencana jaringan jalan, peta

RTSP, RSKP, Rencana Drainase, dll.

4.3.  Pembuatan Peta Rencana

Peta brencana kerja pada dasarnya adalah penentuan alinemen

 jalan yang akan diambil setelah mengadakan kompilasi data dan

interpretasi foto udara pada peta skala 1 : 50.000 peta rencana kerjamencakup informasi-informasi antara lain :

Data kemiringan/slope (land unit slope) dan punggung bukit

Pola drainase

Alinemen horizontal jalan

Pusat-pusat pemukiman yang dilalui, nama kampung/kotanya bila

diketahui

Data jaringan dan ruas jalan

4.4.  Pekerjaan Lapangan

Pekerjaan ini akan meliputi pekerjaan reconnaissance survey,

pengukuran topografi, penyelidikan tanah dan sumber material,

pengamatan hidrologi, pengamatan sosial ekonomi dan lain-lainnya

Pekerjaan desain sarana prasarana ini umumnbya merupakan

pekerjaan lapangan, sehingga didalam pelaksanaan tim harus

mendapatkan informasi tambahan dari pelaksanaan konstruksi, Dinas

Tenaga Kerja, Kependudukan Transmigrasi dan catatan Sipil dan

Pemda Kabupaten Pulang Pisau.

Page 19: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 19/27

Page 19

a. Reconaisance Survey

Dengan bantuan data peta rencana kerja yang ada dilaksanakan

pengenalan lapangan disekitar rencana peningkatan sarana

prasarana untuk mendapatkan gambaran kondisi medan secara

menyeluruh. Kegiatan yang akan dilakukan dari tahapan pekerjaan

ini meliputi :

Menentukan titik awal dan titik akhir dari rencana jalan

poros/penghubung dan jalan desa dilapangan, sejauh yang

telah ditentukan diatas peta dasar/peta kerja.Mencatat keterangan penting disepanjang jalan seperti

rawa/kebun/ladang dengan batas-batasnya, sungai atau

saluran dengan ukuran karakteristik, jembatan/gorong-gorong

dengan dimensinya dll.

Mengadakan pencatatan lokasi sumber material yang dapat

digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan fisik/pembangunan

yang penimbunan dan payment/struktur lokasi-lokasinya

digambarkan diatas peta dasar dan dilampirkan pada gambar

rencana.

Menetapkan titik ikat awal yang akan digunakan sebagai

pedoman bagi tim pengukuran.

Bila melalui desain RTSP/RSKP yang belum dibuka harus

mengikuti koridor jalan yang ditentukan dalam peta RTSP/RSKP

tersebut.

Untuk jalan yang sudah dibangun dan perlu dilakukan

rehabilitasi/peningkatan pengukuran dilakukan langsung pada

ruas jalan tersebut dan digambarkan kondisi eksisting dan

rencana pengembangan.

Page 20: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 20/27

Page 20

Memasang patok-patok sepanjang jalan dengan ukuran dan

ketentuan sebagai berikut :

a.  Patok kayu (patok batu).

-  Sebagai patok pengukuran

-  Ukuran panjang 60 cm Ø ~ 5 cm

-  Dipasang pada setiap jarak 100 m

-  Diberi nomor urut

-  Ditanam sedalam 40 cm (dimunculkan diatas permukaan

tanah sebesar 20 cm , diberi nomor)

-  Merupakan patok sementara sebelum patok BM dan

Pralon terpasang

b.  Patok pralon (Diisi cor Beton 1 PC : 3 Ps : 6 Kr)

-  Sebagai patok stasiun (STA)

-  Ukuran panjang 75 cm Ø 3 “ 

-  Dipasang pada setiap jarak 500 m

-  Diberi nomor urut dan nomor STA

-  Ditanam sedalam 40 cm (dimunculkan diatas permukaan

tanah sebesar 25cm , di cat warna terang dan diberi

nomor)

c.  Patok Beton

-  Sebagai titik pengikat tetap

-  Ukuran (15x15x75) cm3

-  Dipasang ditempat yang aman/mudah diketahui (+ 15 m

sebelah kiri dari as jalan) dan pada setiap jarak 5.000 m

-  Diberi nomor BM dan nomor urut 0,1,2,3,4 dst

-  Ditanam sedalam 50 cm (muncul 25 m diatas

permukaan tanah)

-  Diberi baut dipermukaan atas beton tersebut

Page 21: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 21/27

Page 21

b.  Pengukuran Polygon/Traverse

Pengukuran topografi dilakukan pada jalur lintas jalan yang telah

dirintis dan dipatok

a.  Poligon

-  Polygon diukur dengan menggunakan alat Theodolit (To) atau

sejenisnya, sedang perhitungan menggunakan metode

Bowdith

-  Pengukuran Polygon harus diikatkan pada titik tetap yang

diketahui koordinatnya dan tititk ikat hasil pengukuran tataruang. Bilamana kedua titik ikat tersebut diatas tidak ada

disekitar lokasi, maka pengukuran dan perhitungan plygon

menggunakan koordinat local (0,0)yang dimulai awal proyek

-  Jarak ukur dengan baja dalam satu arah dan dikontrol dengan

azimuth jarak optis dibaca ke muka dan ke belakang

-  Kontrol azimuth dilakukan pada setiap titik pengikat tetap (BM)

dengan menggunakan azimuth hasil pengamatan matahari

atau dengan polygon tertutup

-  Ketelitian yang disyaratkan

Kesalahan penutup sudut 14 n

n = banyak titik polygon

Kesalahan penutup jarak linier <1<2000 L

L = jarak

b.  Pengamatan Azimuth/Matahari geografis

Azimuth geografis disini sebagai kontrol dari kesalahan sudut

horizontal. Untuk mendapatkan azimuth matahari dipergunakan

metode pengamatan data tinggi matahari dengan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut :

Page 22: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 22/27

Page 22

-  Lintang tempat pengamatan diinterpolasikan dari peta

topografi minimum skala 1:250.000 atau peta skala yang

lebih besar

-  Timnggi matahari atau sudut zenith yang dipergunakan

dalam perhitungan sudah harus dikoreksi terhadap refleksi

dan paralaks

-  Pengamatan matahari bila memungkinkan diamati setiap

hari, pada pagi dan sore hari

-  Disetiap titik pengamatan dilakukan 4 (empat) kali

pengamatan yaitu kedudukan B (biasa), LB (luar biasa), LB

dan B alat yang digunakan theodolit (To)-  Pada laporan akhir harus dilampirkan hasil hitungan azimuth

matahari 4 (Empat) pengamatan dititik yang berbeda.

Pengukuran beda tinggi

a.  Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan cara Double Stand (2 x

tempat berdiri alat)

b.  Alat pengukur beda tinggi menggunakan alat-alat sifat datar

automatic yang sejenis Wild Nak 2 dan Zeis Ni2

c.  Patok beda tinggi dan titik ikatnya diambil sama dengan yang

digunakan pada pengukuran polygon (BM)

d.  Kesalahan penutup 254D mm

D = jarak dalam Km

Pengukuran Cross section

a.  Alat ukur yang dipergunakan alat To atau sejenisnya

b.  Pengukuran dilakukan untuk setiap jarak 100 m pada jalur trace

c.  Pengukuran harus lebih rapat pada daerah-daerah yang rolling

d.  Lebar pengukuran meliputi daerah koridor sejauh :

25 m sebelah kanan dan kiri sumbu jalan pada sebagai jalan

yang lurus

25 m ke sisi luar dan 50 m ke sisi dalam pada jalan menikung

Page 23: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 23/27

Page 23

Untuk daerah pegunungan yang pada saat pengukuran masih

belum dapat ditentukan rebcana center line jalannya, koridor

perlu diperlebar sehingga diperoleh jangkauan medan yang

lebih luas.

Pengukuran Situasi Sungai/Jembatan

a.  Pengukuran situasi sungai meliputi daerah sejauh 50 m ke hilir dan

50 m ke hulu dengan profil 25 m dari masing-masing tepi sungai

b.  Pada setiap tepi sungai/aluran 7,5 m sebelah kiri dari rencana as

 jalan pisang patok pralon/beton dengan ukuran 75 cp 10 cmc.  Gambar detail sungai harus meliputi keadaan topografi, dasar,

tebing dan tepi sungai serta daerah sekitarnya

d.  Ketinggian muka air banjir, muka air normal dan muka air terendah

harus dicatat

e.  Data curah hujan

f.  Jembatan/gorong-gorong yang harusn dibuat gambar dan

ukuran-ukuranya serta dicantumkan material yang terpakai

Pembuatan Peta Tentative Alinemen Horizontal Jalan

Pekerjaan ini masih termasuk pekerjaan lapangan dan harus

dikerjakan dilapangan dimana peta tersebut berisikan informasi

sebagai berikut :

a.  Peta situasi jalan skala 1 : 2000 dibuat diatas kertas millimeter

dengan interval garis tinggi 1 (satu) meter dan mencakup :

Semua patok dan titik detail dengan dilengkapi tanda

/nomor, ketinggian dan koordinatnya

Detail situasi yang ada, seperti : batas

rawa/kebun/ladang/disekitar trace jalan,lebar

sungai/saluran, ukuran jembatan atau gorong-gorong dan

lain-lainnya yang penting

Page 24: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 24/27

Page 24

b.  Diatas peta situasi ini, dibuat alinemen horizontal dan bentuk

tikungan Full Circle

Staking Out

Staking Out adalah pemasangan patok dan tanda dilapangan

sesuai dengan design alinemen horizontal.

Survey Kondisi Bangunan Fasilitas Umum

Mendata secara detail kondisi bangunan fasilitas umum terupdate

(gambar denah, tampak depan dan samping, potongan, posisi dan

tingkat kerusakan) serta rekomendasi rehabilitasi/peningkatan

lengkap dengan spesifikasi, gambar, rab dan foto-foto.

Survey Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Informasi mengenai kondisi sosial budaya dan ekonomi lokasi kajian

dan sekitarnya, baik yang sudah ada (existing) maupun rencana.

Perhitungan Volume Pekerjaan Pelaksanaan Fisik pembuatan/rehab/

peningkatan Sarana dan Prasarana.

Page 25: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 25/27

Page 25

BAB V

BAGAN ORGANISASI

PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1  ORGANISASI PELAKSANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini, konsultan membentuk

organisasi proyek yang mantap, sederhana dan terpadu yang

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling

mendukung untuk tercapainya tujuan yang dikehendaki.

Organisasi konsultan ini disusun berdasarkan kebutuhan sesuai

arahan yang tertuang didalam Kerangka Acuan Kerja, serta

optimalisasi kerja sesuai dengan beban kerja/tugas yang harus

dilaksanakan oleh masing  –  masing personil. Dengan demikian

diharapkan akan dapat dengan cepat mengakomodasikan

kebutuhan dan mengadakan pengumpulan data seakuratmungkin dan menyampaikan informasi sejelas mungkin

kepada pelaku pembuat kebijakan, sehingga mesukan teknis

dapat tersusun dengan baik dan konsisten.

Untuk mendapatkan hasil akhir yang optimal sedikitnya

dibutuhkan tenaga ahli pelaksana dengan komposisi bidang

keahlian sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli

a  Ahli Teknik Sipil (Ketua Tim)

b  Ahli Sipil

c  Ahli Arsitektur

d  Ahli Planologi / Planner

Page 26: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 26/27

Page 26

e  Ahli Hidrologi

f  Ahli Geodesi

g  Ahli Tanah/Geologi

h  Ahli Sosial Ekonomi pertanian

Struktur organisasi pelaksanaan yang akan terlibat dalam

pekerjaan ini disajikan pada lampiran usulan ini, sedangkan

pengalaman kerja masing –  masing Tenaga Ahli disajikan pada

lampiran.

5.2. JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Jadwal penugasan personil sebagaimana diberikan dalam

gambar terlampir memberikan uraian penugasan untuk semua

anggota team yang diusulkan untuk melaksanakan layanan

yang diperlukan. Jadwal ini dibuat sedemikian rupa sehingga

akan mengarah ke optimalisasi keterbatasan tenaga ahli

seperti diminta dalam Kerangka Acuan Kerja. Namun, pada

awal layanan mobilisasi tenaga ahli akan tetap didasarkan

pada persetujuan Pemberi Tugas.

Page 27: USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

7/25/2019 USTEK Desain Peningkatan Prasarana Kawasan

http://slidepdf.com/reader/full/ustek-desain-peningkatan-prasarana-kawasan 27/27

5.3. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Konsultan

mengusulkan suatu jadwal pelaksanaan pekerjaan seperti

ditunjukkan pada gambar terlampir. Disini konsultan

menekankan bahwa jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut

bersifat sementara dan diharapkan untuk kajian yang penting

dan revisi bersama Pemberi Tugas pada awal proyek dan

selama berlangsungnya proyek.