Usaha Kecil

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan prekonomian Indonesia . selain sebagai salah satu alternative lapang kerja baru, usaha kecil juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat prusahaan- perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha sa’at ini . usaha kecil berkonstribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. Usaha kecil merupakan suatu bentuk usaha masyarakat yang pendirinya berdasarkan inisiatif seseorang . sebagai besar masyarakat beranggapan bahwa usaha kecil hanya menguntungkan pihak-pihak tertntu saja , pada hal besarnya usaha kecil sangat berperang dalam mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia . usaha kecil banyak menerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih pengangguran . selain itu usaha kecil telah berkonstribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. B. Rumusan Masalah 1

description

Manajemen koperasi

Transcript of Usaha Kecil

Page 1: Usaha Kecil

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha kecil memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan

prekonomian Indonesia . selain sebagai salah satu alternative lapang kerja baru,

usaha kecil juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca

krisis moneter tahun 1997 di saat prusahaan-perusahaan besar mengalami

kesulitan dalam mengembangkan usaha sa’at ini . usaha kecil berkonstribusi besar

pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

Usaha kecil merupakan suatu bentuk usaha masyarakat yang pendirinya

berdasarkan inisiatif seseorang . sebagai besar masyarakat beranggapan bahwa

usaha kecil hanya menguntungkan pihak-pihak tertntu saja , pada hal besarnya

usaha kecil sangat berperang dalam mengurangi pengangguran yang ada di

Indonesia . usaha kecil banyak menerap banyak tenaga kerja Indonesia yang

masih pengangguran . selain itu usaha kecil telah berkonstribusi besar pada

pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rulisumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu :

1. Apa Pengertian Usaha Kecil

2. Bagimana bentuk dan jenis usaha kecil ?

3. Bagaimana perencanaan dan implementasi pada usaha kecil ?

4. Bagaimana organisasi pada usaha kecil ?

5. Bagaimana cara membentuk organisasi pada usaha kecil ?

6. Apa peran organisasi pada usaha kecil ?

1

Page 2: Usaha Kecil

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Manajemen Operasi dan Usaha Kecil.

Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian usaha kecil.

2. Mengetahui bentuk dan jenis usaha kecil.

3. Mengetahui perencanaan dan implementasi pada usaha kecil.

4. Mengetahui organisasi pada usaha kecil.

5. Mengetahui cara membentuk organisasi pada usaha kecil.

6. Mengetahui peran organisasi pada usaha kecil.

D.

2

Page 3: Usaha Kecil

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Usaha Kecil

Pembahasan mengenai usaha kecil tidak lepas dari pemahaman tentang

lingkungan dan sistem perusahaan berskala kecil serta pengusahaannya. Berbagai

kegiatan yang dilakukan usaha kecil dan hambatan-hamabatan yang dijumpai

dalam dunia usaha tercakup dalam suatu istilah yang disebut entrepreneurship

atau kewirausahaan. Peran sang entrepreneur atau wirausahanya sangat

mendominasi perilaku bisnis dan sangat menentukan arah masa depan bagi suatu

usaha kecil.

usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan  bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1995.

Usaha kecil merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang

mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis

dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan tujuan

pembangunan ekonomi pada khususnya. Usaha kecil merupakan kegiatan usaha

yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi

yang luas pada masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan

dalam mewujudkan stabilitas ekonomi pada khususnya.

B. Bentuk dan Jenis Usaha Kecil

Pada hakikatnya usaha kecil yang ada secara umum dikelompokkan ke

dalam 3 (tiga) golongan khusus yang meliputi :

1. Industri kecil

Misalnya : Industri Kerajinan Rakyat, Industri Cor Logam, konveksi dan

berbagai industri lainnya.

2. Perusahaan Berskala Kecil

3

Page 4: Usaha Kecil

Misalnya : Penyalur, Toko Kerjainan, Koperasi, Waserba, Restoran, Toko

bunga, jasa profesi, dan lainnya.

3. Sektor Informal

Misalnya : agen barang bekas, kios kaki lima, dan lainnya.

Berdasarkan bentuk usahanya, maka perusahaan kecil yang terdapat di

Indonesia dapat digolongkan ke dalam dua bentuk :

a. Usaha perseorangan

Usaha Perseorangan bertanggungjawab kepada pihak ketiga atau pihak lain

(dalam hal ini konsumen) dengan dukungan harta kekayaan perusahaan yang

merupakan milik pribadi dari perusahaan yang bersangkutan.

b. Usaha Persekutuan/Partnership

Usaha persekutuan berusaha mencapai tujuan-tujuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Merupakan bentuk kerjasama dari beberapa orang yang

bertanggungjawab secara pribadi terhadap kewajiban-kewajiabn usaha

persekutuannya.

Berbagai ragam dan jenis usaha kecil yang dikenal meliputi :

a. Usaha perdagangan.

Keagenan : agen koran dan majalah, sepatu, pakaian, dan lain-lain.

Pengecer : minyak, kebutuhan sehari-hari, buah-buahan dan lain-lain.

Ekspor/Impor : berbagai produk lokal dan internasional.

Sektor Informal : pengumpulan barang bekas, kaki lima dan lain-lain.

b. Usaha Pertanian.

Pertanian pangan maupun perkebunan : bibit dan peralatan pertanian, buah-

buahan dan lain-lain.

Perikanan Darat/Laut : Tambak udang, pembuatan krupuk ikan dan produk

lain dari hasil perikanan darat dan laut.

Peternakan dan usaha lain yang termasuk lingkup pengawasan departemen

pertanian : produsen telur ayam, susu sapi dan lain-lain produksi hasil

peternakan.

4

Page 5: Usaha Kecil

c. Usaha Industri

Industri logam/kimia : perajin logam, perajin kulit, keramik, fiberglass,

marmer dan lain-lain.

Makanan/minuman : produsen makanan tradisional, minuman ringan,

catering, produk lainnya.

Pertambangan, bahan-galian, serta aneka industri kecil : pengrajin perhiasan,

batu-batuan dan lain-lain.

Konveksi : produsen garment, batik, tenun-ikat dan lain-lain

d. Usaha Jasa

Konsultan : konsultan hukum, pajak, manajemen, dan lain-lain.

Perencana : Perencana Teknis, Perencana sistem dan lain-lain.

Perbengkelan : bengkel mobil, elektronik, jam dan lain-lain.

Restoran : Rumah makan, coffe-shop, cafetaria, dan lain-lain.

e. Usaha Jasa Kontruksi

Kontraktor bangunan, jalan, kelikstrikan, jembatan, pengairan dan usaha-

usaha lain yang berkaitan dengan Teknis Kontruksi Bangunan.

C. Perencanaan Strategis dan Implementasi

Seorang wirausaha yang melangkah masuk ke dalam seluk beluk

kewirausahaan harus siap untuk berkiprah dalam suatu kompetisi yang mungkin

tidak sehat. Tidak tertutup kemungkinan bahwa lingkungan yang dimasuki

tersebut merupakan kawah Candra dimuka yang penuh dengan batu sandungan

yang menghambat kemajuan diri maupun usahanya.

Berbeda dengan kondisi perusahaan besar, dimana personil untuk

perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasannya terdiri atas

beberapa orang. Bagi usaha kecil, wirausaha adalah seorang yang merencanakan

namun terlibat dalam pengawasannya. Bahkan ada usaha kecil dimana

wirausahanya berperan pula sebagai pelaksana. Dalam hal ini, unsur perencanaan

perlu mendapat perhatian yang khusus dan cermat.

5

Page 6: Usaha Kecil

Untuk itu, sebelum memulai berusaha atau di dalam melanjutkan setiap

periode berusaha, perlu dipikirkan perencanaan strategis yang akurat dan

menyeluruh meliputi seluruh aspek-aspek manajerial dan teknis implementasinya.

Masukan dari lingkungan ekstern dapat berupa adanya peluang-peluang

baru, peluang baru yang diciptakan, maupun evaluasi atas periode operasional

yang lalu untuk mendapatkan gambaran kelayakan dan keterbatasan peluang di

masa depan.

Keseluruhan tahap-tahap dalam perencanaan suatu bisnis usaha kecil

dapat mengacu pada pendirian suatu usaha bisnis seperti langkah-langkah di

bawah ini :

1) Informasi pendahuluan

2) Analisa statistik

3) Ikhtisar keadaan pasar dan produk

4) Analisa dari peluang dan kekuatan perusahaan

5) Analisa dari hambatan dan kelemahan perusahaan.

6) Sasaran.

7) Strategi

8) Struktur organisasi

9) Program kerja.

10) Asumsi dan ketepatan.

a. Melihat Peluang

Bagi seorang yang pesimis, lingkungan yang ada hanyalah sesuatu yang

tidak bergerak dan tidak berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan wirausaha yang

optimis mampu melihat lingkungan yang statis sebagai suatu yang bergolak dan

senantiasa berubah sebagai suatu trend masyarakat yang tidak terduga.sesorang

yang memiliki jiwa wirausaha maka yang diperlukan adalah :

6

5% Ide Segar daan 95% Kerja Keras

Page 7: Usaha Kecil

b. Menciptakan Peluang

Seringkali peluang tidak kelihatan dan harus diciptakan sendiri oleh

wirausaha dengan atau tanpa memancingnya terlebih dahulu dengan produk atau

jasa-jasa yang tealah ada. Prosedur untuk memulai atau mengembangkan ide

tentang produk atau jasa-jasa baru dapat berpedoman kepada langkah-langkah

berikut :

1. Menyimpan atau memfailkan contoh-contoh kebutuhan atau keperluan yang

ditemukan secara luas namun belum terpenuhi atau belum ada yang

mengerjakannya/menyediakannya.

2. Mengolah masalah yang ditemukan, menggunakan ide-ide segar sebagai

pelengkap pemecahan masalah. Mengembangkannya dan

mengidentifikasikan kondisi- kondisi yang menyertainya saat diujicobakan ke

dalam kenyataan/realisasi.

3. Santailah, selanjutnya biarkan alam bawah sadar kita mengolahnya dan

membuat sugesti-sugesti pengembangannya. Konsentrasi dan perhatikan, lalu

lakukan penambahan serta perbaikan-perbaikan yang perlu agar diperoleh

solusi yang baik. Ciptakan pada saat kesempatan bisnis timbul atau pada saat

dirasakan tepat

Dengan memanfaatkan produk dan jasa-jasa yang telah ada, maka

berbagai situasi dan kondisi yang dapat diciptakan atau dikembangkan

diantaranya adalah :

1. Usaha menciptakan produk/jasa baru dari produk/jasa yang telah ada.

2. Usaha mengembangkan lini-lini produk dan diversifikasi.

3. Usaha mengembangkan jenis-jenis jasa baru dengan memanfaatkan produk-

produk yang telah ada.

4. Usaha menciptakan produk baru dengan memanfaatkan jasa-jasa yang telah

ada.

5. Usaha menciptakan dan mengembangkan manfaat baru dari produk yang

telah ada, dengan memanfaatkan jasa-jasa baru yang diciptakan untuk

keperluan tersebut.

7

Page 8: Usaha Kecil

c. Kelayakan dan Keterbatasan peluang

Suatu peluang selain dapat diciptakan, dapat pula dikembangkan

perlahan-lahan dengan menyusun kondisi-kondisi yang mendahuluinya hingga

saat peluang tersebut layak ditampilkan. Bagi suatu usaha kecil yang telah

beroperasi dari periode ke periode, maka peluang tidak harus menciptakan sesuatu

yang baru, dapat saja berupa upaya untuk menjadikan aspek-aspek keuangan,

pemasaran, produksi, manajerial, dan lainnya agar lebih efisien, efektif dan

produktif dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Masing-masing peluang

memiliki kelayakan serta keterbatasan untuk dilaksanakan. Konsep untuk

mengetahui apakah suatu peluang menguntungkan atau tidak untuk dilaksanakan

dikenal sebagai proses perencanaan strategis.

Perencanaan strategis adalah proses mengidentifikasi alternatif-alternatif

keputusan yang harus dilaksanakan oleh seorang wirausaha dalam menciptkan,

mengembangkan dan memilih peluang-peluang yang akan dilaksanakan demi

mencapai tujuan-tujuan yang menguntungkan bagi usahanya. Berbagai peluang

dan strategi yang dapat dipilih diantaranya: (menurut Hugo Uytherhoeven dalam

bukunya : Strategy and Organization)

1. Do Nothing Strategy

Langkah stabilisasi oleh wirausaha karena kondisi usaha menunjukkan

indikasi jika dilakukan pengembangan akan memberi tambahan keuntungan

yang tidak banyak, namun jika dilakukan penurunan skala berproduksi akan

menderita kerugian atau kehilangan konsumen.

2. Integrasi vertikal

a. Back-ward: menganalisa dan menentukan tindakan-tindakan yang perlu

dilakukan untuk menciptakan pengadaan bahan baku dan input lain agar

lebih efisien/

b. Foreward : menganalisa dan menetukan tindakan terhadap saluran

distribusi dan promosi agar lebih efektif.

3. Integrasi Horizontal

a. Spesialisasi : jika persaingan semakin tajam, maka wirausaha selayaknya

menentukan segmen khusus/mempersempit lini dengan hanya melayani

8

Page 9: Usaha Kecil

konsumen potensial yang memberi kontribusi paling besar bagi

keuntungan perusahaan.

b. Diversifikasi : jika perusahaan berkembang, maka wirausaha perlu

menentukan bauran produk/jasa baru yang akan diproduksi sehubungan

dengan berkembangnya bagian pasar sebagai akibat adanya permintaan

dari konsumen.

c. Diferensiasi : menjadikan output yang unik dari perusahaan untuk meraih

konsumen yang potensial dan memberikan citra unik/berbeda dari usaha

lain yang sejenis maupun menciptakan jasa/produk yang sama.

4. Likuidasi

Menutup, menjual atau menyerahkan manajemen perusahaan kepada pihak

“asing” (merger) karena perusahaan sudah tidak mungkin untuk

beroperasi/melakukan bisnisnya.

5. Internasionalisasi

Mengadakan kerja sama bisnis dengan pihak luar negeri atau memasuki

segmen pasar internasional sebagai akibat perkembangan bisnis yang lebih

baik dan menguntungkan.

6. Kombinasi

Memilih berbagai strategi alternatif di atas untuk kemudian

menggabungkannya dalam menciptakan komposisi tindakan implementasi

yang strategis antar aspek-aspek manajerial dan teknis agar dicapai kondisi

yang menguntungkan.

7. Ekspansi

Jika diversifikasi hanya menyangkut perluasan produk, internasionalisasi

mengembangkan pasar dan kerjasama luar negeri, maka ekspansi adalah

mengembangkan skala perusahaan dan bentuk lain karena adanya peluang

pasar yang terbuka.

d. Perencanaan Strategis dan Implementasi

Jauh sebelum menentukan pilihan atas perencanaan strategis yang

diputuskan, wirausaha perlu untuk mengetahui apakah keputusan yang

9

Page 10: Usaha Kecil

diambilnya tersebut layak atau tidak layak, namun apakah mrnguntungkan atau

tidak.

Setelah mengidentifikasi peluang, menyusun perkiraan dan perhitungan,

menilai serta melakukan inovasiyang perlu, maka setiap perenccanaan strategis

perlu untuk dievaluasi kembali tentang prospeknya dalam memberi manfaat

positif yang akan menguntungkan perusahaan. Formulasi strategis bisnis yang

dimaksud merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan wirausaha

sebagaimana diterangkan di bawah ini :

1. Identifikasi bentuk dan macam strategi pengembangan usaha yang akan

dicapai (objectiv).

2. Menganalisis dan mengumpulkan infomasi yang menunjang dari lingkungan

ekstern (luar perusahaan)

3. Membuat peramalan tentang prospek-prospek yang menguntungkan dari

informasi yang diperoleh.

4. Mengidentifikasi kemampuan serta sumber daya yang dimiliki.

5. Merumuskan pilihan-pilihan strategi yang akan dilaksanakan.

6. Melakukan evaluasi awal terhadap berbagai alternatif strategi yang akan

dipilih (test of consistency).

7. Memilih strategi yang akan dieksekusi/dilaksanakan.

8. Implementation/pelaksanaan strategi, terdiri atas :

a. Policy implementation (pelaksana kebijakan).

b. Leadership implementation (praktik kepemimpinan).

c. Organizational Implementation (Kegiatan Organisasi).

Proses pengambilan keputusan senantiasa memerlukan konsentrasi yang

penuh, kehati-hatian, ketelitian serta ketepatan dalam memprediksi atau

meramalkan sesuatu hal. Banyak wirausaha yang kurang hati-hati tidak

melakukan evaluasi pendahuluan, mengalami kegagalan. Namun banyak pula

mereka yang terlalu hati-hati akhirnya kehilangan peluang yang sebenarnya

mampu mereka lakukan. Proses kunci yang menjembatani antara peluang yang

terlihat dengan kenyataan yang ada hanyalah faktor-faktor penghalang untuk

melihat kenyataan kenyataan yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, wirausaha

10

Page 11: Usaha Kecil

Peluang Usaha Lingkungan Usaha Kondisi Intern

Program Kerja

Pemantauan InternImplementasi RencanaPemantauan Lingkungan

Kondisi InternEvaluasiPeluang Baru

Tindak Lanjut

dituntut untuk melihat peluang subyektif mungkin hingga diperoleh informasi

bahwa bisnis yang akan dilakukannya baik atau menguntungkan.

Proses pengambilan keputusan adalah berlangsung terus-menerus dan

selalu berkaitan antara yang mendahului dengan apa yang merupakan

kalanjutannya. Proses pengambilan keputusan dalam perencanaan strategis usaha

kecil dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.

D. Organisasi Pada Usaha Kecil

Organisasi usaha kecil adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya

berskala kecil, dilakukan oleh masyarakat dengan modal yang relatif kecil dab

dikelola dengan manajemen yang sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis, baik

perdagangan barang dan jasa maupun industry. Organisasi usaha sederhana sering

11

Page 12: Usaha Kecil

disebut sebagai unit usaha kecil, dimana usaha ini biasanya dimiliki oleh

perseorangan atau sekelompok orang dengan tidak berbentuk badan hukum.

Tolak ukur yang menentukan bahwa suatu usaha dikategorikan sebagai

usaha sederhana atau usaha kecil adalah berdasarkan ketentuan dalam UU Nomor

9 Tahun 1995 tentang usaha kecil. Di dalam undang-undang itu dijelaskan bahwa

usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dab memenuhi

criteria sebagai berikut.

 Kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 tidak temasuk tanah dan

bangunan

Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu

milyar rupiah)

Milik warga Negara Indonesia

Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau perusahaan yang

dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha menengah atau usaha kecil

Bebentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau

usaha yang berbadan hukum, temasuk koperasi.

Dalam usaha kecil, struktur organisasi dapat dibuat secara sederhana

tanpa mengurangi tugas dan tanggung jawab yang akan dijalankan. Setelah

bagan/struktur organisasi dibuat selanjutnya perlu ditegaskan tanggung jawab

serta wewenang yang nantinya memberikan arahan dan pedoman dalam

pemberian tugas masing-masing. Perusahaan yang efesien mempunyai karyawan

yang trampil dan berpengetahuan sesuai dengan yang diperlukan. Setiap karyawan

atau pegawai mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Pertimbangkan

faktor karyawan secara seksama, tugas mereka, dan bagaimana mereka akan

diatur dengan sebuah struktur organisasi.

Untuk menjalankan bisnis dengan lancar dan berhasil. Anda harus dapat

mengatur bisnis dengan baik. Seorang wirausaha harus tahu apa yang harus

dilakukan, serta tahu bagaimana mempekerjakan orang di tempat yang tepat.

Perusahaan yang efesien mempunyai struktur organisasi yang sederhana serta

karyawan yang trampil dan berpengetahuan. Setiap karyawan mempunyai

12

Page 13: Usaha Kecil

pengaruh terhadap keberhasilan usaha karena mereka menempati jabatan dalam

struktur organisasi serta harus sesuai dengan deskripsi pekerjaannya.

Perusahaan yang efesien diatur sedemikian rupa sehingga semua orang

tahu pekerjaan yang harus dikerjakan. Caranya, dengan melakukan identifikasi

secara seksama terhadap orang yang anda pilih dalam penyusunan uraian tugas

untuk semua karyawan. Dengan demikian, perusahaan akan lebih mudah dikelola

karena memiliki alur yang jelas dengan struktur organisasi serta tugas yang sudah

tahu akan tugasnya masing-masing.

E. Membentuk Organisasi

Organisasi yang dibentuk dan dilaksanakan selayaknya mengacu kepada

Struktur Organisasi. Hingga saat ini, belum ada bentuk organisasi yang baku dan

harus ditaati, karena elemen yang diperlukan dari suatu organisasi senantiasa

berpedoman kepada tujuan organisasi serta peran dan tanggung jawab masing-

masing individu terhadap organisasi.

Organisasi yang solid atau kompak dapat tercipta jika masing-masing

individu dalam organisasi merasa memiliki organisasi, sehingga mereka mengerti

dan menerima peran dan tanggung jawab mereka dengan penuh dedikasi dan

disiplin untuk mencapai tujuan organisasi.

Kondisi ini dapat tercipta jika wirausaha mampu menerapkan prinsip-

prinsip manajemen dalam organisasi serta memiliki jiwa kepemimpinan yang

tangguh. Konflik kepentingan dan berbagai beda pendapat yang terjadi hanyalah

merupakan suatu dinamika dari organisasi. Disebut dinamika, karena keberadaan

konflik diperukan sejauh tidak menjadi besar dan berbahaya, dan hal itu akan

menjadikan suatu organisasi menjadi lebih hidup. Namun yang lebih penting

adalah jika seluruh elemen dalam organisasi menyadari pentingnya tujuan dari

organisasi dan bersemangat serta disiplin untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebagai contoh dari organisasi industri kecil, misalnya Pak Agus

mempunyai usaha industri kerjainan kulit Harry Collections yang memproduksi

barang-barang kerajinan kulitdan produk kulit lainnya. Untuk menunjang berbagai

kegiatan berproduksi dari industri kerajinan kulitnya, ia membutuhkan orang-

13

Page 14: Usaha Kecil

Direktur

Agus

Sekretaris

Manajer Pembelian

Manajer Produksi

Manajer Keuangan

Manajer Showroom

PersediaanMutu bahanPenyimpananPemesanan

DesainPemotonganProses ProduksiFinishingPengepakanPenggudangan

Akuntansi Perencanaan Keuangan

Penentuan HargaPenjualan lokalPenjualan EksporPramuniagaSatpam

orang yang terampil dan memiliki pengalaman dalam bidang produksi kulit dan

penjualan (lokal maupun ekspor) yang akan membantunya mencapai tujuan

organisasi. Bersama mereka, ia harus mendirikan suatu organisasi dengan tenaga-

tenaga yang berdedikasi dalam mengerjakan berbagai kegiatan yang

membantunya mencapai tujauan organisasi. Ia harus melakukan perencanaan

kebutuhan karyawan yang dapat menggerakkan dan mengembangkan

organisasinya tersebut. Setidaknya ia harus memiliki struktur organisasi

sebagaimana digambarkan berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI HARRY COLLECTIONS

YOGYAKARTA

14

Page 15: Usaha Kecil

F. Peran Organisasi Pada Usaha Kecil

Organisasi usaha sederhana yang berupa usaha kecil mempunyai peranan

penting dalam kegiatan perekonomian karena ikut memberikan sumbangan,

berupa upaya memproduksi atau mendekatkan barang dan jasa kepada

masyarakat. Usaha kecil juga menjadi fasilitas untuk melancarkan arus barang dan

jasa dari produsen kepada konsumen dalam rangka menciptakan kemakmuran

masyarakat.

Usaha kecil sebagai bagian dari keseluruhan unit ekonomi yang

melakukan berbagai dalam perekonomian, yang dalam kenyataannya merupakan

bagian terbesar dari fasilitas unit usaha yang ada, keberadaannya sangat

diperlukan oleh masyarakat banyak. Oleh karena itulah, kemudian pemerintah

merasa perlu untuk meningkatkan peranan usaha kecil, yang meliputi berikut ini :

1. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha

Usaha kecil yang diselenggarakan masyarakat merupakan lahan kerja

untuk dapat menyerap tenaga kerja. Sehingga, bila pembinaan dan pemberdayaan

terhadap usaha kecil terus dilakukan dengan baik dan terarah, maka usaha kecil

akan lebih berkembang dengan baik.

2. Pengingkatan ekspor

Bila usaha kecil mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dan

kualitasnya baik untuk ditawarkan ke luar negeri, maka berarti akan membuka

peluang untuk meningkatkan ekspor.

3. Produk barang dan jasa daerah

Terciptanya peluang ekspor produk diharapkan memacu semangat para

pengelola usaha kecil di daerah untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas

produk, sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah (added value) bagi

daerah.

4. Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat

Diselenggarakan usaha kecil berarti peluang kerja tercipta. Adanya

peluang kerja berarti akan memberi kesempatan masyarakat untuk memperoleh

15

Page 16: Usaha Kecil

pendapatan. Dari berbagai kegiatan unit usaha kecil ini kemudian akan

menghasilkan pemerataan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya akan

berdampak pada kemungkinan peningkatan taraf hidup masyarakat luas.

16

Page 17: Usaha Kecil

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan  bersih atau hasil penjualan tahunan serta

kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1995.

Sebelum memulai berusaha atau di dalam melanjutkan setiap periode berusaha,

perlu dipikirkan perencanaan strategis yang akurat dan menyeluruh meliputi

seluruh aspek-aspek manajerial dan teknis implementasinya. Wirausaha dapat

melaksanakan semua ide-ide dan keinginannya melalui organisasi. Organisasi

yang dibentuk dan dilaksanakan selayaknya mengacu kepada Struktur Organisasi.

B. SARAN

17

Page 18: Usaha Kecil

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Harimurti Subanar. Manajemen Usaha Kecil, Edisi Pertama, BPFE

Yogyakarta, 1993

Anggi Andriani. “Definisi Usaha Kecil dan Peranan Fungsi Manajemen”. 06

September 2013. http://anggiandriani96.blogspot.com/2013/09/definisi-

usaha-kecil-dan-penerapan.html

Sely.”Organisasi Usaha Sederhana”. 13 Mei 2011.

http://sellyinthewords.blogspot.com/2011/05/organisasi-usaha-

sederhana.html

18