STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

131
i STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR INDUSTRI KERAJINAN BATU BATA BERDASARKAN ANALISIS SWOT (Kasus Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh : Adhe Anggreini Saragi NIM : 111324033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

SEKTOR INDUSTRI KERAJINAN BATU BATA

BERDASARKAN ANALISIS SWOT

(Kasus Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Adhe Anggreini Saragi

NIM : 111324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk Ibunda Tercinta Narsumiati Sitohang, S.Pd.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

v

MOTO

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga

kami beroleh hati yang bijaksana (Mazmur 90 : 12)

Allah tidak melihat seberapa fasih kita berdoa, DIA lebih

tertarik dengan hati kita.

Tujukan harapan pada Allah karena sumber pertolongan datang

dari NYA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

vi

LEMBAR KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana mestinya karya ilmiah.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Penulis

Adhe Anggreini Saragi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Adhe Anggreini Saragi

Nomor Mahasiswa : 111324033

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR

INDUSTRI KERAJINAN BATU BATA BERDASARKAN ANALISIS

SWOT (Kasus Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernayataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Agustus 2015

Yang menyatakan

Adhe Anggreini Saragi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

viii

ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR

INDUSTRI KERAJINAN BATU BATA BERDASARKAN ANALISIS SWOT

(Kasus Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Adhe Anggreini

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan profil industri kecil

kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan; 2) mendeskripsikan kondisi sumber daya

alam, sumber daya manusia, teknologi, permodalan dan pemasaran industri kecil

kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan; dan 3) mendeskripsikan strategi

pengembangan keberadaan industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini

dilaksanakan di Kecamatan Piyungan pada tanggal 25 April – 20 Juli 2016. Subjek

penelitian ini adalah pengusaha industri kerajinan batu bata dengan sampel sebanyak

30 responden. Teknik analisis data yaitu deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan

dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) mayoritas pengusaha pada

industri kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan adalah laki-laki dengan rentang

usia 20 – 57 tahun dengan latar belakang pendidikan SMP – SMA; 2) kondisi sumber

daya alam, sumber daya manusia, teknologi, permodalan dan pemasaran pada industri

kecil batu bata di Kecamatan Piyungan adalah sebagai berikut: (a) sumber daya alam

sebagai bahan baku dalam memproduksi batu bata di Kecamatan Piyungan cukup

tersedia; (b) sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi batu bata di

Kecamatan Piyungan cukup tersedia; (c) teknologi yang digunakan oleh industri kecil

batu bata di Kecamatan Piyungan cukup memadai; (d) modal yang dibutuhkan oleh

industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan rendah; dan (e) daerah pemasaran

hasil produksi industri kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan kurang luas yaitu

sebagian besar hanya terbatas di D. I. Yogyakarta; serta 3) berdasarkan analisis

SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk memberdayakan industri batu bata di

Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul adalah: (a) memperluas pasar sehingga

barang lebih terkenal; (b) mengembangkan produk batu bata sejenis yang berkualitas;

(c) memanfaatkan sumber daya manusia yang banyak untuk memproduksi batu bata;

dan (d) memperbanyak modal untuk mengembangkan usaha.

Kata kunci: profil industri, sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi,

modal, pemasaran, strategi pengembangan, analisis SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

ix

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS OF DEVELOPMENT STRATEGY

OF SMALL-TO-MEDIUM SCALE OF BRICK INDUSTRIES

(A Case Study in Piyungan Subdistrict, Bantul District, Special Region of

Yogyakarta)

Adhe Anggreini Saragi

Sanata Dharma University

2016

This study aims to: 1) describe the profiles of small-to-medium scale of

brick industries in Piyungan Subdistrict; 2) describe theirexisting conditions of

natural resources, human resources, technology, capital, and marketing; and 3)

describe their development strategies.

This research is essentially quantitative-descriptive. It was conducted in

Piyungan Subdistrict from April 25 to July 20, 2016. The subject is small-to-medium

scale of brick industries the respondents of which amount to 30 owners. The data

were collected by observation, interviews and questionnaires.The data analysis

technique is that of descriptive-qualitative.

The results of this study show that: 1) the majority of the owners of such

industry in Piyungan Subdistrict were men of 20-57 years of age with junior-to-senior

educational background; 2) the existing conditions of natural resources, human

resources, technology, capital and marketing are described as follows: (a) the natural

resources for raw materials are reasonably available; (b) the human resources are

reasonably available; (c) the technologies utilized for such industry are reasonably

adequate; (d) the capital needed to run such an industry is relatively low; (e) the

marketing area is confined only to that of the Special Region of Yogyakarta; and 3)

based on the SWOT analysis, the strategies which are potentially adopted to develop

and empower such an industry are: (a) by expanding the marketing areasoutside the

Special Region of Yogyakarta; (b) by producing similar but more qualified products;

(c) by involving more human resources to increase production; and (d) by increasing

the amount of the capital from available capital resources to develop their business.

Keywords: industry profile, human resources, natural resources, technology, capital,

marketing, development strategy, SWOT analysis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah di Surgaatas berkat dan kasihnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “STRATEGI PENGEMBANGAN

USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR INDUSTRI KERAJINAN BATU

BATA BERDASARKAN ANALISIS SWOT (Kasus Kecamatan Piyungan,

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta),” Penulisan skripsi ini diajukan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu sehingga penulisan

skripsi ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. Selaku ketua

Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan

selaku Dosen Pembimbing I atas segala kesabaran, pengertian dan

kasihnya membimbing, mendampingi dan mengarahkan dari awal

sampai akhir penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xi

3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II

atas segala kebaikan dan kasih dalam membimbing dan mengarahakan

dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dosen Pendidikan Ekonomi

atas segala kasihnya dalam mengarahkan penyusunan skripsi.

5. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku dosen

Manajemen dari Fakultas Ekonomi yang memberikan pengarahan,

masukan, saran pada pembahasan skripsi.

6. Segenap dosen Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Bapak E. Sunarto atas bimbingan dalam penulisan abstrak untuk

skripsi ini.

8. BAPPEDA BANTUL selaku pemberi ijin lokasi penelitian yang sudah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Kecamatan

Piyungan.

9. Kecamatan Piyungan, Desa Sitimulyo, Desa Srimulyo dan Desa

Srimartani selaku tempat peneitian yang telah memberikan ijin untuk

meneliti Pengusaha Batu Bata.

10. Segenap Pengusaha Batu Bata di Kecamatan Piyungan selaku sampel

penelitian yang mau menyediakan waktu dan tenaganya untuk

memngisi kuisioner penelitian.

11. Ibunda tercinta dan Bapak terkasih yang selalu mendukung dalam doa,

memberikan semangat, nasehat dan serta kasih sayang dan kesabaran

selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xii

12. Abang tersayang Andreas Wijayanto yang juga selalu memberikan

motivasi dan menjadi tempat untuk curhat selama perkuliahan dan

penyelesaian skripsi ini.

13. Teman terkasih, Nanda Kurnia Putra yang selalu membantu dalam

waktu dan doa untuk mendampingi dan memberikan semangat selama

proses penulisan skripsi sampai selesai.

14. Sahabatku Isna dan Mila yang menemani hari-hari perkuliahan,

memberikan semangat dalam perkuliahan maupun kehidupan pribadi.

15. Pakde terkasih, orang tua tergaul, teman terbaik Opa Eddie yang selalu

memberikan nasehat dan arahan dalam mengingatkan tanggung jawab

sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

16. Parangtritis on The Remix yang selalu bekerjasama dengan ND DJ

Entertainment sehingga biaya skripsi ini mampu tertalangi dengan

baik.

17. Guru, kakak terbaik dan teman terkasih DJ Monocrome dan DJ

Ryandika yang selalu menasehati sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

18. Segenap Kru DJ dan Studio yang terkait memberikan waktu dan

pengertiannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

19. Pak Nuno, Om Nico, Bung Anton yang selalu mensupport karier dan

selalu mengigatkan tanggung jawab skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xiii

Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari banyak kekurangan dan

kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Dengan kerendahan hati penulis

membutuhkan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 32 Agustus 2016

Penulis

Adhe Anggreini Saragi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10

A. Peran UMKM dalam Perekonomian Nasional ........................................ 10

B. Perkembangan UMKM Berbasis Budaya Lokal ..................................... 15

1. Sumber Daya Alam .......................................................................... 22

2. Sumber Daya Manusia ...................................................................... 22

3. Permodalan ........................................................................................ 23

4. Pemasaran ......................................................................................... 24

5. Teknologi .......................................................................................... 25

C. Strategi Pengembangan .......................................................................... 26

D. Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 30

E. Kerangka Berfikir.................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 33

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 33

D. Populasi, Sample dan Teknik Penarikan Sample .................................... 34

E. Defenisi Operasional ............................................................................... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37

G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 39

H. Analisis SWOT ....................................................................................... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................... 54

A. Kondisi Geografis ................................................................................... 54

B. Kondisi Sosial dan Ekonomi ................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xvi

C. Proses Pembuatan Batu Bata ................................................................... 56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 58

A. Profil UKM industri kerajinan Batu bata di Kecamatan Piyungan ......... 58

B. Kondisi Sumber Daya Alam, Sumber Daya Mannusia, Teknologi,

Permodalan dan Pemasaran Pada UKM Industri Kerajinan Batu Bata di

Kecamatan Piyungan ............................................................................... 59

C. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Pengembangan Industri

Kecil Batu Bata di Kecamatan Piyungan ................................................ 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 77

A. Kesimpulan ............................................................................................ 77

B. Saran ....................................................................................................... 78

C. Batasan Penelitian ................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80

LAMPIRAN ....................................................................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Perkembangan UMKM 2005-2012 .................................................. 4

Tabel 2.1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (Umkm) Dan

Usaha Besar (Ub) Berdasarkan Jumlah Unit Usaha Tahun 2012 – 2013....... 13

Tabel 2.2 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (Umkm) Dan

Usaha Besar (Ub) Berdasarkan Tenaga Kerja Tahun 2012 - 2013 ............... 14

Tabel 3.1 Interval Kelas Sumber Daya Alam ............................................... 41

Tabel 3.2 Interval Kelas Pemasaran .............................................................. 42

Tabel 3.3 Interval Kelas Sumber Daya Manusia .......................................... 43

Tabel 3.4 Interval Kelas Teknologi ............................................................... 44

Tabel 3.5 Interval Kelas Permodalan ............................................................ 46

Tabel 3.6 Tabel EFAS dan IFAS .................................................................. 49

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Penelitian .......................... 58

Tabel 5.2 Frekuensi Kelas Sumber Daya Alam ........................................... 59

Tabel 5.3 Frekuensi Kelas Pemasaran .......................................................... 60

Tabel 5.4 Frekuensi Kelas SDM .................................................................. 61

Tabel 5.5 Frekuensi Kelas Teknologi .......................................................... 62

Tabel 5.6 Frekuensi Kelas Permodalan ......................................................... 63

Tabel 5.7 IFAS ............................................................................................. 64

Tabel 5.8 EFAS ............................................................................................ 68

Tabel 5.9 Matrik SWOT .............................................................................. 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Internal – Eksternal Matrik ...................................................... 52

Gambar 5.1 Kondisi Internal – Eksternal Matrik ......................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner. ................................................................................ 83

Lampiran 2. Hasil Kuisioner ......................................................................... 89

Lampiran 3.Surat Penelitian. ...................................................................... 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi sangat diperlukan setiap negara sebab adanya

peningkatan pertumbuhan ekonomi menunjukkan kesejahteraan yang

tercermin pada peningkatan output perkapita serta diikuti dengan daya beli

masyarakat yang semakin menignkat (Yunan, 2009). Pertumbuhan ekonomi

merupakan pekerjaan yang berkesinambungan. Melalui pertumbuhan

ekonomi sebuah negara dapat mengubah kondisi perekonomiannya menjadi

lebih baik dalam suatu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi ditandai

dengan bertumbuhnya sektor ekonomi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari

perkembangan pertumbuhan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami

pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor

produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi memerlukan periode jangka panjang. Negara

akan mengalami perubahan yang sangat esensial terutama dalam struktur

ekonomi negara tersebut. Perubahan itu dari ekonomi tradisional yang

menitikberatkan pada sektor pertanian ke sektor ekonomi modern yang

didominasi oleh sektor industri sebagai mesin utama pembangunan.

Perubahan struktur ekonomi mencakup pergeseran dari sektor pertanian ke

sektor industri, atau yang disebut dengan industrialisasi. Proses perubahan

tersebut melingkupi struktur industri dari waktu ke waktu (dalam jangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

2

panjang). Struktur ekonomi industri ditandai dengan semakin beragamnya

jenis atau kelompok barang dilihat dari sifat penggunaannya, jenis kandungan

inputnya atau orientasi pasar.

Industrialisasi merupakan salah satu proses kunci dalam perubahan

struktur perekonomian yang ditandai dengan terjadinya keseimbangan proses

interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi, dan

perdagangan antar negara dengan peningkatan pendapatan masyarakat

(Arlini, 2006: 3). Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan

penting dalam pembangunan nasional baik di negara, provinsi maupun

daerah. Kontribusi sektor industri terhadap pembangunan nasional dari tahun

ke tahun menunjukkan kontribusi yang signifikan. Peranan sektor industri

dalam pembangunan ekonomi nasional dapat ditelusuri dari kontribusi

masing-masing subsektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional atau

terhadap Produk Domestik Bruto.

Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai

negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan

dalam hal akselerasi pembangunan. Keunggulan-keunggulan sektor industri

tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja

dan mampu menciptakan nilai tambah (value added creation) yang lebih

tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan (Anwar, Yunita & Wulan,

2007: 4). Salah satu pemegang peran penting dalam perekonomian Indonesia

adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM), biasanya diikuti maupun ditinjau

dari segi penciptaan lapangan kerja. Pentingnya UKM lebih dikaitkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

3

upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi maupun sosial,

yaitu menyediakan lapangan pekerjaan, pemberantasan kemiskinan,

pemerataan pendapatan. UKM di Indonesia digambarkan sebagai kegiatan

usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern.

Pertumbuhan UMKM pada tahun 2005 - 2012 menjelaskan peran

UMKM mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Bila dilihat dari

tahun 2005, pertumbuhan data jumlah UMKM mencapai 5% dan pada tahun

2012, pertumbuhan tersebut meningkat sebanyak 2%. Pertumbuhan UMKM

dan kontribusinya dalam menyerap tenaga kerja secara rinci dapat dilihat dari

tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

5

Berdasarkan data pada tabel diatas pertumbuhan sumbangan PDB

UKM pada tahun 2005 yaitu sebanyak 5,97% dan pada tahun 2012 meningkat

sebanyak 9,9%. Pertumbuhan nilai ekspor UMKM pada tahun 2012

meningkat 11%. Hal tersebut menunjukan bahwa UMKM semakin

berkembang dalam perekonomian nasional.

Di Kecamatan Piyungan Usaha Kecil Menengah cukup berperan

penting dalam pertumbuhan perekonomian daerah dan salah satunya adalah

UKM Batu Bata. Kecamatan Piyungan adalah salah satu kecamatan dari

Kabupaten Bantul yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penduduk Kecamatan Piyungan mayoritas adalah petani dan pengrajin batu

bata. Kecamatan Piyungan merupakan salah satu sentra kerajinan batu bata.

Batu bata telah digunakan sejak dahulu. Belum diketahui dengan pasti sejak

kapan batu bata mulai dijadikan salah satu kerajinan khas setempat. Kerajinan

batu bata di Kecamatan Piyungan adalah UKM yang sangat berpengaruh

dalam pendapatan. Masyarakat setempat dari dahulu sampai sekarang

menggunakan batu bata sebagai bahan dasar bangunan. Ada beberapa jenis

batu bata yaitu batu bata merah, batako, bata ringan dan bataton.

Berdasarkan prasurvey lapangan, pengrajin batu bata di Kecamatan

Piyungan mayoritas membuat batu bata merah tanah liat. Batu bata merah

tanah liat adalah jenis pengisi dinding yang paling banyak digunakan baik

pada bangunan lama maupun bangunan modern. Material yang memiliki

warna dan tekstur permukaan yang sembarang sering digunakan untuk

mengisi dinding yang nantinya masih membutuhkan finishing berupa lapisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

6

plester dan pengecatan. Material tersebut terbuat dari tanah liat yang dicetak

kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering,

mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan adalah

tanah liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan.

Material ini masih banyak diminati karena terbukti awet, kuat, murah

dan mudah didapatkan. Selain itu kelebihan bata merah adalah membuat

ruangan di dalam rumah lebih sejuk, tidak mudah retak, dan tahan api.

Tetapi kekurangan material ini adalah berat sehingga membebani struktur

penopang, membutuhkan banyak perekat sehingga agak boros, karena

bentuknya tidak seragam sehingga sulit memasangnya dengan rapi.

Saat ini produksi batu bata merah tanah liat sulit berkembang yang

ditunjukkan dari menurunkan jumlah produksi batu bata merah. Berdasarkan

prasurvey lapangan yang dilakukan terdapat beberapa masalah mendasar

yang menyebabkan industri kecil batu bata kesulitan untuk berkembang

antara lain disebabkan oleh permasalahan dari segi SDM yaitu masih

rendahnya kualitas SDM pelaku industri. Contoh lain dalam manajemen

adalah tidak adanya pembukuan dalam usaha. Permasalahan dalam

permodalan juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh sebagian

pengusaha batu bata. Modal yang dimiliki para pengusaha masih kecil, di

samping itu sebagian dari mereka mengaku mengalami kesulitan

mendapatkan pinjaman modal, sehingga untuk mengembangkan usahanya

masih mengalami beberapa kesulitan dan permasalahan dalam teknologi

yaitu masih terbatasnya kepemilikan teknologi tepat guna yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

7

untuk proses produksi sehingga sebagian besar masih menggunakan alat yang

tradisional contohnya dalam mengaduk tanah liat dengan tanah biasa masih

memakai cara manual yaitu dengan menggunakan tenaga manusia sehingga

produksinya pun masih kurang efisien. Dalam bidang pemasaran, proses

pemasaran masih bersifat tradisional yaitu para pembeli datang langsung.

Proses produksi didasarkan pada jumlah pesanan yang ada. Hal ini tentu saja

merugikan para pengusaha karena kebanyakan yang datang adalah para

tengkulak yang akan menjual lagi barang tersebut yang tentunya dengan

harga yang lebih mahal. Faktor lain yang termasuk dalam segi pemasaran

yang dihadapi pengrajin UMK batu bata ini adalah kemajuan jaman yang

menjadikan semakin banyaknya produk saingan batu bata sejenis seperti

batako dan batato yang harganya lebih terjangkau masyarakat.

Bermunculnya material saingan tersebut menyebabkan banyaknya konsumen

memilih material subsitusi batu bata merah tanah liat dalam pembuatan

bangunan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diduga ada 5 faktor yang

mempengaruhi kelangsungan usaha industri kerajinann batu bata, yaitu:

SDA, SDM, teknologi, modal dan pemasaran. Oleh karena itu peneliti ingin

menguji lebih lanjut mengenai kelima unsur tersebut dalam kaitannya dengan

perumusan strategi pengembangan bagi industri kerajinan batu bata.

Dibutuhkan kebijakan mengenai strategi pengembangan oleh pengrajin

UMK batu bata dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha batu

bata. Fokus dalam penelitian ini ditujukan untuk mengamati bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

8

strategi pengembangan UMK yang harus dilakukan, khususnya bagi

pengrajin UMK batu bata di Kecamatan Piyungan. Untuk mengidentifikasi

karakteristiknya digunakan teori SWOT. Analisis SWOT tersebut akan

menjelaskan apakah informasi tersebut dapat memberikan arah bagi UMKM

dalam mencapai tujuannya atau memberikan indikasi tentang rintangan yang

harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang

diinginkan. Analisis SWOT dilakukan agar pengrajin UMK batu bata

memiliki strategi atau langkah-langkah yang dapat mengembangkan usaha

tersebut karena usaha produksi batu bata bersifat stagnan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam bagian latar

belakang, maka rumusan masalah yang disusun dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran profil usaha kerajinan batu bata di Kecamatan

Piyungan?

2. Bagaimana kondisi SDA, SDM, teknologi, permodalan dan pemasaran

pada industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan?

3. Bagaimana strategi pengembangan keberadaan usaha kerajinan Batu Bata

di Kecamatan Piyungan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

9

1. Untuk mengetahui gambaran profil industri kecil kerajinan batu bata di

Kecamatan Piyungan.

2. Untuk mengetahui kondisi SDA, SDM, teknologi, permodalan dan

pemasaran industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan.

3. Untuk mengetahui gambaran strategi pengembangan keberadaan industri

kecil kerajinan batu bata di Kecamatan Piyungan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Pengrajin UMK batu bata

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau rekomendasi bagi

pengrajin UMK batu bata dalam mempertahankan dan mengembangkan

produksinya.

2. Pemerintah Kecamatan Piyungan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau rekomendasi

untuk pengambilan kebijakan mengenai para pengrajin UMK batu bata di

Kecamatan Piyungan Daerah Istimewa Yogyakarta terutama kebijakan

untuk mengembangkan usaha kerajinan batu bata.

3. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

pembanding bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian atau riset

mengenai analisis strategi perusahaan menggunakan metode SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum memasuki definisi industri kecil, lebih dahulu mengetahui

defenisi industri. Secara umum industri dapat didefinisikan sebagai suatu usaha

atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang

jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil dari

industri tidak hanya berupa barang melainkan juga ada dalam bentuk jasa. Pada

bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini.

Pembahasan ini menjadi panduan dalam memahami dan memecahkan

permasalahan yang ada. Hal utama yang dijelaskan dalam bab ini adalah definisi

industri kecil, strategi bertahan dan strategi pengembangan.

A. Peran UMKM dalam Perekonomian Nasional

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2013), industri Pengolahan

adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu

barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi

barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi

barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai

akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan

perakitan (assembling).

Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak

lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak

pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

11

sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa, misalnya perusahaan

penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah petani

dengan balas jasa tertentu (Badan Pusat Statistik, 2016).

Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang

melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa,

terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan

administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang

atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Industri Kecil adalah

perusahaan industri yang tenaga kerjanya antara 5 - 19 orang. Industri Mikro

adalah perusahaan industri yang tenaga kerjanya antara 1 - 4 orang.

Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya

didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja, tanpa

memperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak,

serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan itu (Badan Pusat

Statistik, 2016).

Menurut UU Republik Indonesia No. 22 Tahun 2008, pada tanggal 4

Juli 2008 telah ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi UMKM yang disampaikan oleh

Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas. Menurut UU No 20

Tahun 2008 ini, yang disebut dengan Usaha Kecil adalah entitas yang

memiliki kriteria sebagai berikut: (1) kekayaan bersih lebih dari Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

12

tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Sementara itu, yang

disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria

sebagai berikut: (1) kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2)

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000. 000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah).

UMKM memiliki beberapa peranan yaitu; (1) kedudukannya sebagai

pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) menyerap

tenaga kerja cukup banyak, (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan

ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) menjadi ketahanan ekonomi

serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan

ekspor non migas.

Dalam menjelaskan peranan UMKM sebagai pemain utama dalam

kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat dilihat dari data dalam tabel

dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

13

Tabel 2.1 PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL,

MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) BERDASARKAN

JUMLAH UNIT USAHA TAHUN 2012 - 2013

NO INDIKATOR SATUAN

TAHUN 2012 **

TAHUN 2013 ***

PERKEMBANG-AN

TAHUN 2012-2013

JUMLAH

PANGS

A (%) JUMLAH

PANGSA

(%) JUMLAH (%)

-1 -2 -3 -6 -7 -8 -9 -10 -11

1. UNIT USAHA

(A+B) (Unit) 56. 539. 560 57. 900. 787 1. 361. 227 2,41

1.

A. Usaha

Mikro, Kecil

dan Menengah

(UMKM) (Unit) 56. 534. 592 99,99 57. 895. 721 99,99 1. 361. 129 2,41

- Usaha Mikro (UMi) (Unit) 55. 856. 176 98,79 57. 189. 393 98,77 1. 333. 217 2,39

- Usaha Kecil (UK) (Unit) 629. 418 1,11 654. 222 1,13 24. 803 3,94

- Usaha

Menengah(UM) (Unit) 48. 997 0,09 52. 106 0,09 3. 11 6,35

B. Usaha

Besar (UB) (Unit) 4. 968 0,01 5. 066 0,01 98 1,97

Sumber: DEPKOP UMKM 2016

Gambaran perkembangan UMKM tahun 2012 -2013 memberikan

perbandingan jumlah usaha mikro mencapai 2,39%, jumlah usaha kecil 3,94%

dan usaha menengah 6,35%. Posisi usaha kecil sendiri menempati

penyumbang yang lebih besar dibanding usaha besar yang mencapai 1,97%.

Berdasarkan tabel diatas terlihat jelas bahwa UMKM menyumbang 2,41% dan

berdasarkan data tersebut, UMKM berkedudukan sebagai pemain utama

dalam kegiatan ekonomi dibandingkan dengan usaha besar.

Peranan UMKM dalam penyerapan tenaga dapat dijelaskan melalui

tabel dibawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

14

Tabel 2.2 PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL,

MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) BERDASARKAN

TENAGA KERJA TAHUN 2012 - 2013

N

O INDIKATOR SATUAN

TAHUN 2012 **)

TAHUN 2013 ***) PERKEMBANG-AN

TAHUN 2012-2013

JUMLAH PANG

SA (%) JUMLAH

PANG

SA (%) JUMLAH (%)

-1 -2 -3 -6 -7 -8 -9 -10 -11

2

TENAGA

KERJA

(A+B) (Orang) 110. 808. 154 117. 681. 244 6. 873. 090 6,20

A. Usaha

Mikro, Kecil

dan

Menengah

(UMKM) (Orang) 107. 657. 509 97,16 114. 144. 082 96,99 6. 486. 573 6,03

- Usaha Mikro (UMi) (Orang) 99. 859. 517 90,12 104. 624. 466 88,90 4. 764. 949 4,77

- Usaha Kecil

(UK) (Orang) 4. 535. 970 4,09 5. 570. 231 4,73 1. 034. 262 22,80

- Usaha

Menengah(UM

) (Orang) 3. 262. 023 2,94 3. 949. 385 3,36 687. 363 21,07

B. Usaha

Besar (UB) (Orang) 3. 150. 645 2,84 3. 537. 162 3,01 386. 517 12,27

Sumber: DEPKOP UMKM 2016

Berdasarkan data diatas, Perkembangan UMKM tahun menyerap

tenaga kerja terbanyak, yaitu 114.144.082 orang atau 96,99% dari total tenaga

kerja di Indonesia dengan perbandingan di tahun 2012, peningkatan

penyerapan tenaga kerja meningkat 6,03%. Berdasarkan data diatas,

penyerapan tenaga kerja pada tahun terbanyak oleh unit usaha mikro yang

berjumlah 104.624.466 orang atau 88,90% dari total tenaga kerja di Indonesia

dengan jumlah peningkatan 4,77% dari tahun 2012 - 2013. Dengan banyaknya

tenaga kerja yang diserap oleh UKMK diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan perkapita dan sekaligus meningkatkan pemerataan pendapatan

masyarakat, sehingga upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dapat

tercapai.Selain itu, sektor kegiatan ekonomi lokal dengan berbasis sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

15

daya lokal menjadi berkembang, sehingga perekonomian daerah dapat

berkembang.

Ketahanan ekonomi dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan

ekonomi yang menyertai pembangunan ekonomi, sehingga dapat tercapai

kesejateraan masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan

ekonomi di Indonesia adalah dengan dikembangkannya Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM). UMKM umumnya berbasis pada sumber daya ekonomi

lokal. Dengan UMKM, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

masyarakat sehingga mampu menumbuhkan perekonomian nasional dalam

jangka panjang. Pemberdayaan UMKM terhadap masyarakat mampu

menghadapi krisis ekonomi yang terjadi dan masyarakat mampu mandiri

untuk mengurangi ketergantungan pada pihak luar, sehingga tidak tergantung

dari impor.

B. Perkembangan UMKM Berbasis Budaya Lokal

Secara umum, karakteristik UMKM di Indonesia kebanyakan berbentuk

industri mikro yang beroperasi pada level rumahan atau berbasis budaya lokal

dengan teknologi rendah dan tenaga kerja yang berpendapatan dan

berkemampuan rendah (Dirlanudin, 2008: 47). Selain itu, industri UMKM

dengan produk yang sama cenderung berkumpul di satu daerah (clustering)

karena banyak kemudahan, seperti kemudahan distribusi barang dan

pemasaran. Sumber modal dari UMKM berasal dari kredit dari bank, dana

pribadi, campuran antara keduanya, atau sumber kredit informal lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

16

Dalam hal pemasaran produk, UMKM cenderung bersifat lokal dengan

penjualan utama terjadi secara langsung kepada konsumen di pasar tradisional

lokal atau penjualan di toko-toko milik sendiri (Dirlanudin, 2008: 67).

Penjualan yang bersifat lokal memberikan sumbangan dari hasil penjualan

UMKM terhitung sangat besar untuk PDB Indonesia. Dapat disimpulkan

bahwa penetrasi produk UMKM masih kurang menyentuh konsumen di luar

daerah keberadaan UMKM tersebut. Selain itu, pasar untuk produk UMKM

juga mulai dipersempit oleh keberadaan produk luar negeri dan produk usaha

besar yang memiliki harga yang lebih murah sehingga lebih diminati

konsumen. Produk-produk tersebut juga sudah mulai memasuki pasar-pasar

tradisional di daerah yang terpencil akibat dari pembangunan jaringan

transportasi yang lebih baik dari daerah urban ke daerah rural.

Industri kecil telah terbukti tahan terhadap gejolak pasang surut

perekonomian global. Namun demikian, dalam proses usahanya industri kecil

di Indonesia banyak menghadapi berbagai masalah seperti dalam proses

produksi dimana dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti SDA, SDM,

modal, teknologi dan masalah pemasaran. Hamid dan Sri Susilo (2011: 45-55)

meneliti mengenai strategi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan menyusun

strategi yang operasional dan tepat untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Profil UMKM juga perlu dikenali dan dianalisis. Penelitian ini mengunakan

data primer dan data sekunder. Data diperoleh dari survey lapangan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

17

sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber publikasi. Metode

analisis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Berkaitan dengan

berbagai masalah yang dihadapi oleh UMKM, ada beberapa strategi untuk

mengatasinya. Pengembangan UMKM tidak hanya oleh UMKM saja, tetapi

juga harus didukung semua stakeholder. Dukungan diharapkan datang dari

asosiasi bisnis, perguruan tinggi, dan instansi terkait di kabupaten/kota di

DIY. Kebijakan pemerintah juga diperlakukan untuk mendorong

pengembangan UMKM.

Pengembangan usaha kecil menghadapi berbagai kendala seperti

tingkat kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia,

kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial

dan sumberdaya manusia mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu

menjalankan usahanya dengan baik. Seperti kelemahan dalam memperoleh

peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar, kelemahan dalam struktur

permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-

sumber permodalan, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber

daya manusia, keterbatasan kerjasama antar pengusaha kecil, iklim usaha yang

kurang kondusif karena persaingan yang saling mematikan, pembinaan yang

dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian

masyarakat terhadap usaha kecil (Kuncoro, 2007: 368).

Berdasarkan pasal 14 UU No. 9/1995 upaya-upaya pengembangan

usaha kecil tentang usaha kecil (Anoraga, 2002: 229), dirumuskan bahwa

Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melakukan pembinaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

18

pengembangan usaha kecil dalam bidang produksi dan pengolahan,

pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi.

Susilo dan Krisnadewara (2007: 271-280) menyatakan bahwa,

berdasarkan hasil riset yang mereka lakukan tentang strategi bertahan industri

pasca gempa di Yogyakarta, strategi yang bisa diterapkan untuk pengembanga

UKM adalah berproduksi dengan fasilitas/peralatan terbatas, berproduksi

dengan jumlah bahan baku terbatas, berproduksi dengan jumlah tenaga kerja

terbatas, berproduksi dengan modal finansial terbatas, membuka shoow-

room/outlet, melakukan usaha sampingan. Rekomendasi dari hasil kajian ini

berkaitan dengan upaya percepatan pemulihan kembali untuk berusaha adalah

dengan melakukan kegiatan produksi kembali yang menekankan pada

tambahan modal. Dengan tambahan modal maka berbagai keterbatasan dalam

kegiatan produksi dapat diatasi, sehingga kegiatan produksi akan lebih lancar

sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Susilo dan Krisnadewara (2008: 271-280) melakukan kajian masalah

dan kinerja industri kecil di Kabupaten Bantul Provinsi DIY. Survey

dilakukan terhadap 100 pengusaha yang tergolong industri skala kecil dan

menengah (IKM). Hasil kajian tersebut menjelaskan bahwa masalah utama

yang dihadapi oleh pengusaha adalah ketidakmampuan memenuhi kewajiban

finansial terhadap pihak lain dan keterbatasan untuk menambah modal.

Masalah lain yang dihadapi adalah menurunnya hasil produksi dan pemasaran

hasil produksi. Dengan indikator kinerja tingkat produksi maka sebagian besar

unit usaha (65%) mengalami penurunan, sedangkan 23% produksinya tetap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

19

dan sebanyak 12% mengalami peningkatan. Hasil kajian ini menunjukkan

bahwa para pengusaha pada skala UKM memiliki kerentanan yang tinggi

terhadap berbagai sumber goncangan. Adanya bencana gempa bumi

berdampak cukup besar terhadap kemampuan finansial perusahaan.

Tarigan dan Susilo (2008: 188 - 199) melakukan kajian masalah dan

kinerja industri kecil pada industri kerajinan perak di Kota Yogyakarta. Dari

hasil kajian tersebut dapat diberikan kesimpulan bahwa, pengusaha/pengrajin

perak menghadapi permasalahan yang terkait dengan terganggunya kegiatan

produksi karena adanya kerusakan bangunan serta prasarana produksi,

terganggunya proses produksi menyebabkan berkurangnya jumlah produksi

yang berimplikasi pada kemampuan melayani permintaan, dan penurunan

permintaan pada gilirannya akan mengurangi pendapatan dan berimplikasi

pada kemampuan memenuhi kewajiban finansial.

Menurut jurnal penelitian Yarnest dan Priyo (2013: 2), optimalisasi

strategi pengembangan usaha keramik sebagai produk unggulan dan icon kota

malang), pada awal mulanya usaha industri keramik merupakan usaha kecil-

kecilan yang dirintis sejak tahun 1950-an. Industri kerajinan keramik ini

membawa pengaruh bagi masyarakat pengrajin terutama dibidang ekonomi.

Keramik Malang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas yang hanya

bermula dari industri rumah tangga (home industry) yang dikelola secara

sederhana oleh pengrajin. Karena banyaknya bahan baku yang tersedia

dengan kualitas yang baik seperti kaolin, felspard, kuarsa, ballclay, dan

didukung oleh peningkatan keterampilan yang dimiliki para pengrajin, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

20

industri kecil keramik Malang dapat berkembang dengan pesat dan lebih

dikenal dengan “Keramik Dinoyo”. Sentra Keramik Dinoyo merupakan salah

satu UKM yang bergerak di bidang industri keramik yang memiliki ciri khas

dan menjadi salah satu ikon Kota Malang.

Menurut Priyono (2004), pemberdayaan masyarakat adalah sebuah

konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Dalam

kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan masyarakat, dapat dilihat dari

tiga sisi. Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah

pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang

dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa

daya. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan

mendorong memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang

dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif,

selaindari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi

langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan

(input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities)

yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya. Untuk itu, perlu ada

program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karena program-

program umum yang berlaku untuk semua, tidak selalu dapat menyentuh

lapisan masyarakat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

21

Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam

proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,

oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena

itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya

dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti

mengisolasi atau menutupi dari interaksi. Melindungi harus dilihat sebagai

upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta

eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan

membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program

pemberian (charity) karena pada dasarnya setiap apa yang dinikmati, harus

dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak

lain. Dengan demikian, tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat,

memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah

kehidupan yang lebih baik secara sinambung. Pemberdayaan ekonomi rakyat

adalah tanggung jawab pemerintah. Akan tetapi, juga merupakan tanggung

jawab masyarakat, terutama mereka yang telah lebih maju, karena telah

terlebih dahulu memperoleh kesempatan bahkan mungkin memperoleh

fasilitas yang tidak diperoleh kelompok masyarakat lain.

Pembinaan usaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan pengusaha kecil sebagai pengusaha menengah. Banyak hal yang

menentukan berhasilnya perkembangan ekonomi. Faktor-faktor tersebut dapat

dikelompokan menjadi dua yaitu faktor ekonomi dan non ekonomi. Kapasitas

produksi suatu perekonomian dapat dilihat dari fungsi produksi. Fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

22

produksi yaitu suatu hubungan antara input dan output. Input adalah barang-

barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang-barang lain. Output

adalah barang-barang yang dihasilkan dari kombinasi-kombinasi input

tersebut.

Faktor produksi diartikan sebagai benda-benda yang disediakan

oleh alam atau yang diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam

perekonomian dibedakan menjadi empat jenis yaitu sumber daya alam, tenaga

kerja, modal dan teknologi.

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam

yang berasal dari tambang merupakan unsur sumber daya alam non hayati

yaitu sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya

secara terus menerus. SDA tersebut memiliki beragam fungsi salah satunya

adalah sebagai bahan dasar infrastruktur atau bangunan.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada pada negara berkembang pada umumnya

mempunyai kualitas yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat

produktivitas tenaga kerja yang ada pada negara tersebut (Suryono, 2000: 83).

Menurut UU No. 13, tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun kebutuhan masyarakat. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

23

pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja mempunyai peranan dan

kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan nasional.

3. Permodalan

Modal dalam arti sempit adalah sejumlah nilai uang yang dipergunakan

dalam membelanjai semua keperluan usaha. Modal dalam pengertian umum

mencakup benda-benda seperti tanah, gedung, mesin-mesin, alat-alat

perkakas dan barang produktif lainnya untuk suatu kegiatan usaha (Sriyadi,

1991: 109). Sehubungan dengan kegiatan usaha (Sriyadi, 1991: 111), modal

dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Modal Tetap (fixed capital), adalah semua benda-benda modal yang

dipergunakan terus-menerus dalam jangka lama pada kegiatan produksi,

seperti tanah, gedung, mesin, alat-alat perkakas, dsb.

b. Modal Bekerja (working capital), modal untuk mendapatkan operasi

perusahaan seperti pembelian bahan dasar dan bahan habis pakai,

membiayai upah dan gaji, membiayai pengiriman dan transportasi, biaya

penjualan dan reklame, biaya pemeliharaan, dan sebagainya.

Sumber modal yang mungkin digali oleh industri kecil antara lain dapat

digolongkan menjadi dua kelompok yaitu (Anoraga, 200: 267):

a. Sumber-sumber ekstern dapat terdiri dari pihak lain bukan bank, bank,

modal venture (bentuk penyertaan modal yang bersifat sementara kedalam

perusahaan pasangan usaha/PPU yang ingin mengembangkan usahanya,

namun mengalami kesulitan dalam pendanaan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

24

b. Sumber-sumber intern terdiri dari: (1) Tabungan pribadi yaitu dana

tabungan pemilik; (2) Laba yang ditahan yaitu dana yang diperoleh dari

sisa laba yang tidak diambil perusahaan atau tidak dibagikan bagi

koperasi.

4. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Tujuan fundamental

dari pemasaran yaitu menambah peluang bisnis. Pemasaran merupakan

prosessosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kottler, 2000: 19).

Menurut Rangkuti (2009: 49), unsur-unsur utama pemasaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu strategi persaingan, taktik

pasar dan nilai pemasaran. Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi

tiga yaitu: (1) Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah; (2) Targeting

adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan

dimasuki; (3) Positioning adalah penetapan posisi pasar. Taktik pasar terdapat

dua unsur taktik pemasaran: (1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara

membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.

Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan atau

diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan perusahaan lain; (2)

Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

25

produk, harga, promosi dan tempat. Nilai pemasaran dapat dikelompokan

menjadi tiga, yaitu: (1) Merk atau brand, nilai yang berkaitan dengan nama

atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan; (2) Pelayanan

atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan

kepada konsumen; (3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip

perusahaan untuk membuat setiap perusahaan terlibat dan memiliki rasa

tanggungjawab dalam proses memuaskan konsumen, baiksecara langsung

maupun tidak langsung.

5. Teknologi

Dalam arti biasa (sehari-hari) teknologi berarti suatu perubahan berarti

dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknis produksi yang ada (Irawan

& Suparmoko, 2002: 196). Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan

teknologi adalah (technological change) adalah termasuk perubahan dalam

fungsi produksi dalam suatu kegiatan tertentu yang dapat menambah

hasildengan input tertentu. Perubahan teknologi ini menyebabkan tambahan

produksi dengan sumber-sumber yang sama ataupun jumlah output yang

sama tetapi dengan input yang lebih sedikit, atau mungkin pula berupa

barang-barang yang baru yang punya kegunaan yang lebih banyak. Teknologi

dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya antara lain: teknologi modern

atau teknologi maju, teknologimadya atau teknologi tepat, dan teknologi

tradisional atau rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

26

C. Strategi Pengembangan

Menurut Chandler Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu

perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut (Rangkuti, 2002: 4). Pemahaman yang

baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang bersangkutan

sangat menentukan suksesnya strategi apa yang akan disusun.

Ada beberapa jenis strategi dalam sebuah perusahaan diantaranya

adalah: (a) Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya

strategi pengembangan produk, penerapan harga, akuisisi, pengembangan

pasar dan sebagainya; (b) Strategi investasi merupakan kegiatan yang

berorientasi pada investasi, misalnya perusahaan ingin melakukan strategi

pertumbuhan yang agresif atau berusaha melakukan penetrasi pasar, strategi

bertahan, strategi pembangunan kembali divisi baru dan sebagainya; (c)

Strategi bisnis, strategi ini secara fungsional karena strategi ini berorientasi

pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran,

produksi atau operasional, distribusi, dan strategi yang berhubungan dengan

keuangan (Rangkuti, 2009: 7). Untuk menganalisis strategi tersebut terdapat

banyak cara yaitu: Matriks TOWS atau Matriks SWOT, Matriks BCG,

Matriks Internal Eksternal, Matriks SPACE, Matriks Grand Strategy

(Rangkuti, 2006: 83).

Strategi pengembangan UMK yang diteliti adalah menggunakan

Strategi pengembangan dengan teknik analisis Matriks SWOT. SWOT adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

27

kombinasi antara strengths, weakneess, opportunities, dan threats (SWOT) .

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakneses),

peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal

perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005: 46), SWOT digunakan untuk menilai

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang

dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-

tantangan yang dihadapi. Menurut David (2008: 8), semua organisasi

memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada

perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.

Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan peluang/ancaman

dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas menjadi dasar untuk penetapan

tujuan dan strategi. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,

2005: 47) yaitu :

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan

lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan

pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.

Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan

kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

28

keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat

merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan

antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran

peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam

lingkungan perusahaan.Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi

sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan

pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi

kesuksesan perusahaan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk

meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering

digunakan adalah sebagai kerangka/panduan sistematis dalam diskusi untuk

membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan

perusahaan.

Menurut Rangkuti (2006: 32), matriks SWOT dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang

dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif

strategis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

29

Tabel 2.3 Matriks SWOT IFAS Strengths (S) Weaknesses (W)

tentukan 5-10 faktor kekuatan

internal

tentukan 5-10 faktor kelemahan

internal

EFAS Strategi SO Strategi WO

Opportunities (O)

tentukan 5-10 faktor

peluang ekternal

ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan

peluang

Treaths (T) Strategi ST Strategi WT

tentukan 5-10 faktor

ancaman ekternal

ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari

ancaman

Sumber : Rangkuti (2006: 83)

Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :

1. Strategi SO

Apabila didalam kajian terlihat peluang- peluang yang tersedia dan

perusahaan juga memiliki posisi internal yang kuat, maka sektor tersebut

dinilai memiliki keunggulan komparatif. Kondisi lingkungan yang terdapat

di sekitarnya digunakan sebagai usaha dalam mempertahankan keunggulan

komparatif tersebut. Strategi SO yaitu memanfaatkan kekuatan

memanfaatkan peluang.

2. Strategi ST

Kotak ini merupakan kajian yang mempertemukan interaksi antara

ancaman atau tantangan dari luar yang diidentifikasikan untuk memperlunak

ancaman atau tantangan tersebut dengan kekuatan yang terdapat dari

lingkungan perusahaan yang nantinya diharapkan kekuatan akan mengubah

ancaman menjadi sebuah peluang bagi pemberdayaan selanjutnya. Strategi

ST yaitu pemanfaatan kekuatan untuk mengatasi ancaman dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

30

3. Strategi WO

Kotak ini merupakan kajian yang dariberbagai peluang dan kekurangan

yang ada. Peluang yang besar disiniakan dihadapi oleh kurangnya

kemampuan sektor untuk mengungkapnya. Pertumbuhan harus dilakukan

dengan hati-hati untuk memilih dan untuk menerima peluang tersebut,

khususnya dikaitkan dengan potensi kawasan.Strategi WO yaitu

pemanfaatan peluang untuk meminimalkan kelemahan.

4. Strategi WT

Merupakan tempat untuk menggali berbagai kelemahan yang akan

dihadapi oleh sektor dalam perkembangannya. Hal ini dilihat dari

pertemuan antara ancaman atau tantangan dari luar dengan kelemahan yang

terdapat didalam kawasan. Strategi yang harus ditempuh adalah mengambil

keputusan untuk mengendalikan kerugian yang akan dialami dengan

membenahi sumberdaya internal yang ada. Strategi WT yaitu

meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.

D. Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam kasus strategi

pengembangan industri Batik Tulis Lasem (Tahwin & Mahmudi 2013: 67),

strategi pengembangan industri Batik Tulis Lasem digunakan sebagai

upaya untuk mewujudkan agar industri batik tulis lasem menjadi kegiatan

ekonomi yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi, tidak hanya

memiliki keunggulan komparatif melainkan juga keunggulan kompetitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

31

sehingga mampu menembus pasar ekspor. Rumusan strategi pengembangan

didasarkan kombinasi strategi matrik SWOT adalah strategi SO, yaitu

menggunakan kekuatan (strength) yang dimiliki untuk memanfaatkan

peluang (opportunity) yang ada. Implementasi strategi ini adalah

mengembangkan jaringan pemasaran dengan memanfaatkan networking serta

mengembangkan quality control dan meningkatkan produktivitas dengan

memanfaatkan teknologi modern.

Mengutip skripsi dari Arifah (2011), yang berjudul Strategi

Pengembangan Industri Kecil Jamur Tiram di Kecamatan Jambu Kabupaten

Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil industri kecil jamur

tiram di Kecamatan Jambu yaitu ada sekitar 15 unit usaha industri kecil

pengembang jamur tiram, yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Gondoriyo, Desa

Jambu, Desa Bedono dan Desa Genting. Kondisi sumber daya manusia (SDM)

pada industri kecil jamur tiram dalam kondisi tidak baik yaitu sebesar 66,7%,

kondisi permodalan sebagian besar dalam kondisi tidak baik yaitu sebesar

66,6% dan kondisi pemasaran sebagian besar dalam kondisi kurang baik yaitu

sebesar 53,4%. Kesimpulan dari penelitian adalah strategi yang diterapkan

yaitu strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal, artinya strategi yang

diterapkan lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan

kehilangan pendapatan.Saran yang diajukan untuk pemerintah daerah

Kabupaten Semarang yaitu pemberian pelatihan dan pembinaan kepada para

pengusaha pengembang jamur tiram tentang pengelolaan jamur tiram yang

over produksi. Saran yang diajukan untuk pengusaha adalah pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

32

usaha dengan baik dan memenejemen keuangan usaha agar usaha

pengembang jamur tiram dapat berkembang dengan baik.

E. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini dapat dijelaskan pada

bagan berikut:

Industri Batu Bata Di Kecamatan

Keadaan yang ada di Industri Batu Bata:

1. SDA

2. SDM

3. Modal

4. Teknologi

5. Pemasaran

Analisis Industri

Faktor-faktor eksternal

Peluang dan ancaman

Faktor-faktor internal

Kekuatan dan kelemahan

Analisis strategi pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Strategi Pengembangan

melalui variabel SDA, SDM, pemasaran, modal dan teknologi pada usaha

kecil menengah sektor industri kerajinan batu bata di Kecamatan

Piyungadengan metode analisis deskiriptif. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu

penelitian yang bersifat menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-

fakta, situasi dan aktivitas dari objek yang diteliti dengan tujuan

menggambarkan sifat tertentu yang tengah berlangsung pada riset dan

memeriksa dari sebab-sebab suatu gejala tertentu (Husein, 2003: 87).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian ini adalah Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat tiga desa di kecamatan tersebut

yaitu: Desa Sitimulyo, Srimulyo dan Srimartani.

2. Waktu penelitian ini dimulai dari 25 April 2016 – 20 Juli 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah pengrajin UMKM batu bata di Kecamatan

Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

34

penelitian ini adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, modal,

teknologi dan pemasaran.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 80), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpunlanya. Dalam penelitian ini, populasi tidak diketahui dan

tidak ada informasi mengenai data sekundernya.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan di teliti. Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2011: 81). Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2011: 90)

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah minimum 30

responden. Peneliti mengambil sampel minimum sebanyak 30 responden

dengan pertimbangan jumlah populasi dalam penelitian tidak diketahui.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampel yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2000: 77). Teknik

sampel yang digunakan dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

35

sampel dengan pertimbangan tertentu.Pertimbangan dalam penelitian ini

adalah UKM telah berdiri minimal 10 tahun dengan alasan UKM telah

teruji waktu dan tetap berdiri selama satu dekade.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka perlu

definisi operasional sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan

agar usahanya dapat berkembang baik dari jumlah produksi, kualitas, dan

model serta modal usaha.

2. Sumber daya alam adalah adalah segala sesuatu yang berasal dari alam

yang digunakan untuk membuat batu bata. Sumberdaya alam yang dipakai

adalah tanah semak padi. Variabel SDA dalam penelitian ini dengan

indikator sebagai berikut:

a. Sumber bahan baku

b. Harga bahan baku

c. Ketersediaan bahan baku

3. Sumber daya manusia adalah tenaga kerja yang mampu melakukan

pekerjaan umtuk membuat batu bata. Variabel SDM dalam penelitian ini

dengan indikator sebagai berikut:

a. Jumlah Tenaga Kerja

b. Alokasi Waktu (HKO)

c. Tingkat Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

36

d. Pelatihan tenaga kerja

4. Modal adalah benda-benda seperti tanah, gedung, mesin-mesin dan alat-

alat perkakas dan barang produktif lainnya yang terdapat dalam kegiatan

usaha serta sejumlah nilai uang yang digunakan dalam membelanjai semua

keperluan usaha memproduksi batu bata. Variabel Permodalan dalam

penelitian ini dengan indikator sebagai berikut:

a. Nilai Modal Kerja

b. Sumber modal

5. Teknologi adalah kegiatan tertentu yang dapat menambah produksi batu

bata dengan memakai barang-barang yang punya kegunaan yang lebih

banyak. Variabel teknologi dalam penelitian ini dengan indikator sebagai

berikut:

a. Lama Produksi

b. Teknologi yang digunakan

c. Teknologi Tepat Guna

6. Pemasaran adalah proses kegiatan menciptakan dan menawarkan produk

batu bata sehingga sampai ditangan konsumen atau menukarkan produk

batu bata sehingga memiliki nilai jual. Variabel Pemasaran dalam

penelitian ini dengan indikator sebagai berikut:

a. Daerah pemasaran

b. Promosi

c. Unit yang terjual (output)

d. Omset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

37

e. Pesaing

7. Kekuatan (Strenghts) adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-

keungulan lain yang memberikan keunggulan kompetitif pengusaha batu

bata. di pasar.

8. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam

sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif

menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dappat berupa

fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan

keterampilan pemasaran yang tergolong menjadi kelemahan pengusaha

pengrajin batu bata.

9. Peluang (Opportunities) adalah situasi penting yang mengguntungkan

dalam lingkungan pengusaha batu bata. Kecenderungan–kecenderungan

penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti banyaknya tenaga

kerja yang tersedia dalam suau daerah tersebut.

10. Ancaman (Threats ) adalah situasi penting yang tidak menguntungan

dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama

bagi posisi sekarang atau yang diinginkan pengusaha batu bata.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber informasi dalam

hal ini objek penelitian atau sumber informasi lain yang mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

38

penelitian kemudian dikumpulkan, diolah dan disusun secara jelas. Data

primer dalam penelitian ini adalah data mengenai jenis kelamin

pengusaha, umur pengusaha, tingkat pendidikan pengusaha, ketersediaan

sumber daya alam, pemasaran, sumber daya manusia, teknologi dan

permodalan.

2. Sumber data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan (1) observasi, (2)

wawancara dan (3) kuisioner:

1. Observasi

Teknik observasi yaitu mengumpulkan sumber data berdasarkan

pengamatan langsung terhadap subjek dan objek penelitian sehingga

dapat diperoleh gambaran secara jelas hal yang akan diteliti.

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data dari responden.

Wawancara digunakan secara lisan untuk memastikan subjek

penelitian memenuhi persyaratan yaitu UKM telah berdiri selama

sepuluh tahun.

3. Kuesioner

Teknik kuesioner digunakan untuk memperoleh data dengan

mengajukan daftar pertanyaan kepada responden secara tertulis yang

harus dijawab oleh responden yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti. Pada tahap akhir pemberian pertanyaan berbentuk

kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

39

memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab tentang masalah yang dibahas yaitu mengenai ketersediaan

sumber daya alam, pemasaran, sumber daya manusia, teknologi dan

permodalan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner berbentuk check list, pada setiap item soal disediakan 4

alternatif pilihan jawaban dengan skor masing-masing sebagai berikut:

1. Jawaban A dengan skor 4

2. Jawaban B dengan skor 3

3. Jawaban C dengan skor 2

4. Jawaban D dengan skor 1

G. Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai

profil dan kondisi SDA, SDM, teknologi, pemasaran dan modal pada industri

kecil batu bata di Kecamatan Piyungan. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis

deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui secara kuantitatif yang

berkaitan dengan keragaman data yang diperoleh dari responden, sementara

pada analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan keragaman

data tersebut. Langkah-langkah menggunakan rumus deskriptif persentase

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung skor maksimum dengan cara mengalikan skor tertinggi

dengan jumlah butir pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

40

2. Menghitung skor minimum dengan cara mengalikan skor terendah dengan

jumlah butir pertanyaan.

3. Menentukan rentang interval dengan rumus sebagai berikut:

Skor tertinggi – Skor terendah

=

Jumlah Kategori

4. Interval kelas

Berikut ini interval kelas untuk masing-masing variabel penelitian:

1. Sumber Daya Alam

a. Menghitung skor maksimum

= skor tertinggi x jumlah butir pertanyaan

= 4 x 4

= 16

b. Menghitung skor minimum

= Skor terendah x jumlah butir pertanyaan

= 1 x 4

= 4

c. Menentukan rentang interval

Skor tertinggi – Skor terendah

=

Jumlah Kategori

16 – 4

=

3

= 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

41

d. Interval kelas

Tabel 3.1 Kategori Deskriptif Sumber Daya Alam

Interval Kategori

12 – 16 Tersedia

8 – 11 Cukup tersedia

4 – 7 Kurang tersedia

Sumber : Anto Dajan (1991:11)

Sumber daya alam yang tersedia menunjukkan bahwa bahan

baku mudah diperoleh, sangat murah dan tersedia dalam jumlah

yang sangat banyak. Sumber daya alam yang cukup tersedia

menunjukkan bahwa bahan baku cukup mudah diperoleh, cukup

mahal dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Sumber daya

alam yang kurang tersedia menunjukkan bahwa bahan baku tidak

mudah diperoleh, mahal dan langka.

2. Pemasaran

a. Menghitung skor maksimum

= skor tertinggi x jumlah butir pertanyaan

= 4 x 8

= 32

b. Menghitung skor minimum

= Skor terendah x jumlah butir pertanyaan

= 1 x 8

= 8

c. Menentukan rentang interval

Skor tertinggi – Skor terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

42

=

Jumlah Kategori

32 – 8

=

3

= 8

d. Interval kelas

Tabel 3.2 Kategori Deskriptif Pemasaran

Interval Kategori

24 – 32 Luas

16 – 23 Cukup luas

8 – 15 Kurang luas

Sumber : Anto Dajan (1991:11)

Pemasaran dalam kategori luas menunjukkan bahwa

pemasaran dilakukan di luar kecamatan, luar kabupaten bahkan

luar kota (D.I.Yogyakarta, Klaten, Solo, Magelang) tidak ada

kendala dalam memasarkan serta jumlah produksi banyak.

Pemasaran dalam kategori cukup luas menunjukkan bahwa

pemasaran dilakukan di D.I. Yogyakarta, terdapat beberapa kendala

dalam memasarkan serta jumlah produksi tidak terlalu banyak.

Pemasaran dalam kategori kurang luas menunjukkan bahwa

pemasaran dilakukan hanya disekitar Kecamatan Piyungan, banyak

kendala dalam memasarkan batu bata serta jumlah produksi sedikit.

3. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)

a. Menghitung skor maksimum

= skor tertinggi x jumlah butir pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

43

= 4 x 10

= 40

b. Menghitung skor minimum

= Skor terendah x jumlah butir pertanyaan

= 1 x 10

= 10

c. Menentukan rentang interval

Skor tertinggi – Skor terendah

=

Jumlah Kategori

40 – 10

=

3

= 10

d. Interval kelas

Tabel 3.3 Kategori Deskriptif Sumber Daya Manusia

Interval Kategori

30 – 40 Tersedia

20 – 29 Cukup tersedia

10 – 19 Kurang tersedia

Sumber : Anto Dajan (1991:11)

Sumber daya manusia tersedia menunjukkan bahwa

ketersediaan tenaga kerja sangat banyak dan dalam mendapatkan

kebutuhan tenaga kerja sangat mudah dan tenaga kerjanya murah.

Sumber daya manusia cukup tersedia menunjukkan bahwa

ketersediaan tenaga kerja cukup banyak dan dalam mendapatkan

kebutuhan tenaga kerja cukup mudah. Sumber daya manusia

kurang tersedia menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

44

sangat sedikit dan dalam mendapatkan kebutuhan tenaga kerja

tidak mudah.

4. Teknologi

a. Menghitung skor maksimum

= skor tertinggi x jumlah butir pertanyaan

= 4 x 3

= 12

b. Menghitung skor minimum

= Skor terendah x jumlah butir pertanyaan

= 1 x 3

= 3

c. Menentukan rentang interval

Skor tertinggi – Skor terendah

=

Jumlah Kategori

12 – 3

=

3

= 3

d. Interval kelas

Tabel 3.4 Kategori Deskriptif Teknologi

Interval Kategori

9 – 12 Memadai

6– 8 Cukup memadai

3 – 5 Kurang memadai

Sumber : Anto Dajan (1991:11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

45

Teknologi memadai menunjukkan bahwa dalam melakukan

proses produksi semuanya menggunakan mesin modern dalam

jumlah yang banyak. Teknologi cukup memadai menunjukkan

bahwa dalam melakukan proses produksi menggunakan beberapa

mesin atau alat tepat guna dalam cukup banyak. Teknologi kurang

memadai menunjukkan bahwa dalam melakukan proses produksi

belum menggunakan mesin dan menggunakan alat yang sangat

sederhana.

5. Permodalan

a. Menghitung skor maksimum

= skor tertinggi x jumlah butir pertanyaan

= 4 x 9

= 36

b. Menghitung skor minimum

= Skor terendah x jumlah butir pertanyaan

= 1 x 9

= 9

c. Menentukan rentang interval

Skor tertinggi – Skor terendah

=

Jumlah Kategori

36 – 9

=

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

46

= 9

d. Interval kelas

Tabel 3.5 Kategori Deskriptif Permodalan

Interval Kategori

27 – 36 Tinggi

18 – 26 Cukup tinggi

9 – 17 Rendah

Sumber : Anto Dajan (1991:11)

Permodalan dalam kategori tinggi menunjukkan bahwa

investasi pada usaha dalam jumlah yang besar dan perolehan modal

dari kredit usaha rakyat, bank, modal pribadi, bantuan pemerintah

dan bantuan keluarga. Permodalan dalam kategori cukup tinggi

menunjukkan bahwa investasi pada usaha dalam jumlah yang

cukup besar yaitu menggunakan modal pribadi dan bantuan

keluarga. Permodalan dalam kategori rendah menunjukkan bahwa

investasi pada usaha dalam jumlah yang kecil yaitu menggunakan

modal pribadi.

H. Analisis SWOT

Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan pemberdayaan industri kecil batu-bata, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan informasi tersebut ke dalam rumusan strategi. Alat yang dipakai

untuk menyusun strategi adalah matrik SWOT. Analisis SWOT digunakan

untuk mengetahui strategi apa yang digunakan setelah melihat kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki industri. Analisis SWOT

adalah suatu alat manajemen untuk mengevaluasi internal dan eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

47

organisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai isu- isu penting

bagi organisasi. Analisis SWOT dimulai dengan identifikasi aspek positif,

yaitu strength (kekuatan) dan aspek negatif, yaitu weakness (kelemahan) dari

internal organisasi. Sedangkan dari eksternal organisasi dilakukan identifikasi

opportunities (peluang) dan threat (ancaman). Alat yang dipakai untuk

menyusun strategi adalah matrik SWOT. Matrik tersebut menggambarkan

secara jelas bagian peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Sebelum melakukan

penyusunan strategi pada matrik SWOT diperlukan langkah-langkah analisis

SWOT adalah sebagai berikut (Rangkuti, 2006: 25-28):

1. Analisis IFAS

Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan analisis IFAS:

a. Melakukan identifikasi dan menuliskannya pada kolom 1, tentang

kekuatan dan kelemahan dari pengrajin batu bata.

b. Menetapkan bobot dari masing-masing faktor kekuatan dengan angka 4

(sangat penting), 3 (penting), 2 (cukup penting), 1 (tidak penting)

sedangkan kelemahan 1 (sangat penting), 2 (penting), 3 (cukup

penting), 4 (tidak penting). Semakin besar bobotnya, maka semakin

besar prioritas faktor tersebut bagi pengrajin batu bata.

c. Pada aspek kekuatan dan kelemahan menggunkan skala 0 – 1. Setiap

aspek mendapatkan skor tertinggi sebanyak 0,5. Sehingga formulasi

terbaiknya adalah 0,5 dibagi angka 10. Berikut adalah formulasi

perhitungan pembobotan dan rating terbaik:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

48

1. faktor kekuatan

Setiap rating dikalikan dengan hasil pembagian dari skol maksimum

setiap aspek yaitu 0,5. Berikut adalah hasil perumusan bobot faktor

kekuatan:

- rating 1 = 1 x (0,5 : 10) = 0,5

- rating 2 = 2 x (0,5 : 10) = 0,10

- rating 3 = 3 x (0,5 :10) = 0,15

- rating 4 = 4 x (0,5 : 10) = 0,20

2. Faktor kelemahan

Pada faktor kelemahan menggunakan rating terbalik dimana rating 4

merupakan bobot terendah. Namun pada formulasinya bobot

menggunakan perumusan yang sama pada faktor kekuatan. Berikut

adalah hasil perumusan bobot pada faktor kelemahan:

- rating 4 = 1 x (0,5 : 10) = 0,5

- rating 3 = 2 x (0,5 : 10) = 0,10

- rating 2 = 3 x (0,5 :10) = 0,15

- rating 1 = 4 x (0,5 : 10) = 0,20

d. Kalikan masing-masing bobot dengan peringkatnya untuk memperoleh

skor terbobot yang akan ditulis pada kolom ke-4.

e. Tambahkan seluruh skor terbobot sehingga diperoleh total skor terbobot

kemudian hasilnya pada baris terakhir kolom ke-4. total skor terbobot

memiliki interval dari angka 4.0 (baik sekali) sampai 1.0 (buruk).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

49

Tabel 3.6 EFAS dan IFAS

Sumber: Rangkuti (2006-26-28)

2. Analisis EFAS

Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan analisis EFAS:

a. Melakukan identifikasi dan menuliskannya pada kolom 1, tentang

peluang dan ancaman..

b. Menetapkan tingkat peringkat dalam kolom 3 untuk setiap faktor

peluang dengan angka 4 (sangat penting), 3 (penting), 2 (cukup

penting), 1 (tidak penting) sedangkan ancaman 1 (sangat penting), 2

Faktor-faktor strategi internal (IFES) Bobot Rating Skor

KEKUATAN

1

2

KELEMAHAN

1

2

Faktor-faktor strategi eksternal (EFAS) Bobot Rating Skor

PELUANG

1

2

ANCAMAN

1

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

50

(penting), 3 (cukup penting), 4 (tidak penting). Setiap peringkat adalah

penelitian analisis tentang seberapa baik pengrajin mampu merespon

dan mengatasi setiap faktor eksternal.

c. Menetapkan bobot dari masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari

1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak penting). Total semua bobot

harus berjumlah 1.0. semakin besar bobotnya, semakin besar prioritas

faktor tersebut.

d. Pada aspek peluang dan ancaman menggunkan skala 0 – 1. Setiap

aspek mendapatkan skor tertinggi sebanyak 0,5. Sehingga formulasi

terbaiknya adalah 0,5 dibagi angka 10. Berikut adalah formulasi

perhitungan pembobotan dan rating terbaik:

1. faktor peluang

Setiap rating dikalikan dengan hasil pembagian dari skol maksimum

setiap aspek yaitu 0,5. Berikut adalah hasil perumusan bobot faktor

peluang:

- rating 1 = 1 x (0,5 : 10) = 0,5

- rating 2 = 2 x (0,5 : 10) = 0,10

- rating 3 = 3 x (0,5 :10) = 0,15

- rating 4 = 4 x (0,5 : 10) = 0,20

2. Faktor ancaman

Pada faktor ancaman menggunakan rating terbalik dimana rating 4

merupakan bobot terendah. Namun pada formulasinya bobot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

51

menggunakan perumusan yang sama pada faktor ancaman. Berikut

adalah hasil perumusan bobot pada faktor ancaman:

- rating 4 = 1 x (0,5 : 10) = 0,5

- rating 3 = 2 x (0,5 : 10) = 0,10

- rating 2 = 3 x (0,5 :10) = 0,15

- rating 1 = 4 x (0,5 : 10) = 0,20

e. Kalikan masing-masing bobot dengan peringkatnya untuk memperoleh

skor terbobot yang akan ditulis pada kolom ke-4.

f. Tambahkan seluruh skor terbobot sehingga diperoleh total skor

terbobot kemudian hasilnya pada baris terakhir kolom ke-3. Total skor

terbobot memiliki interval dari angka 4.0 (baik sekali) sampai 1.0

(buruk).

3. Matrik Interal dan Ekternal

Matrik IE digunakan untuk menggambarkan kondisi strategi yang ada

pada industri batu bata.Titik matrik ditentukan berdasarkan skor aspek

internal dan eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

52

Total faktor strategi internal

Kuat

4.00

Rata-rata

3.00

Lemah

2.00

Total

faktor

strategi

eksternal

Tinggi

3.00

I

Pertumbuhan

II

Pertumbuhan

III

Penciutan

Menengah

2.00

IV

Stabilitas

V

Pertumbuhan

Stabilitas

VI

Penciutan

Rendah

1.00

VII

Pertumbuhan

VII

Pertumbuhan

VIII

Likuidasi

Gambar 3.1 Internal – Eksternal Matrik

Keterangan :

I : Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal

II : Strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal

III : Strategi turnaround

IV : Strategi stabilitas

V : Strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal atau stabilitas (tidak ada

perubahan dalam pendapatan).

VI : Strategi divestasi

VII : Strategi diversifikasi

VIII : Strategi diversifikasi konsentrik

IX : Strategi likuiditas (tidak berkembang)

Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada

prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga startegi utama,

yaitu:

1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri ( sel 1,

2 dan 5) atau upaya diversifikasi ( sel 7 dan 8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

53

2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi

yabg telah ditetapkan.

3. Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau

mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

54

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Geografis

Kecamatan Piyungan berada di dataran rendah. Ibukota kecamatannya berada

pada ketinggian 80 meter di atas permukaan laut. Jarak ibukota kecamatan ke Pusat

Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 25 km. Kecamatan Piyungan

beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan

cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan

Piyungan adalah 32ºC dengan suhu terendah 23ºC. Bentangan wilayah di Kecamatan

Piyungan 41% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 59% berupa daerah

yang berombak sampai berbukit.

B. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Kecamatan Piyungan dihuni oleh 10.177 kepala keluarga. Jumlah keseluruhan

penduduk Kecamatan Piyungan adalah 37.814 orang dengan jumlah penduduk laki-

laki 18.521 orang dan penduduk perempuan 19.293 orang. Tingkat kepadatan

penduduk di Kecamatan Piyungan adalah 1.162 jiwa/Km2. Sebagian besar penduduk

Kecamatan Piyungan adalah petani. Dari data monografi Kecamatan tercatat 16.420

orang (43,4%) penduduk Kecamatan Piyungan bekerja di sektor pertanian.

Kecamatan Piyungan memiliki tiga desa, yaitu Desa Sitimulyo, Srimulyo, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

55

Srimartani. Keberadaan pengrajin batu bata banyak terdapat di Desa Sitimulyo dan

Srimulyo.

Industri kecil di Kecamatan Piyungan sebagian besar menghasilkan produk

batu bata. Belum diketahui secara jelas sejak kapan masyarakat Piyungan mulai

memproduksi batu bata. Namun dalam kehidupan sehari-hari produksi batu bata ini

telah dilakukan secara turun temurun. Produksi batu bata tersebut menambah

pendapatan setiap pengrajin batu bata yang juga merupakan petani. Batu bata yang

diproduksi oleh masyarakat Piyungan adalah batu bata merah, yaitu batu bata yang

dibuat dari tanah liat dan campuran tanah yang dibakar menggunakan sekam padi

sampai berwarna kemerah-merahan. Material ini memiliki permukaan dan warna

yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dinding dengan menggunakan morta

(campuran semen) sebagai pengikat.

Tanah liat yang dipakai pengrajin didatangkan dari Kecamatan Wonosari

karena bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 merusak lahan tanah

liat milik warga Piyungan. Sementara sekam padi diambil dari petani setempat

ataupun dari daerah lain seperti Banguntapan dan Kulon Progo.

Harga satu buah batu bata hanya berkisar Rp 500,00. Harga batu bata cuku

murah dikarenakan seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin

menurun. Penetapan harga batu bata diambil berdasarkan biaya produksi pembuatan

batu bata. Terdapat kesamaan harga di antara pengrajin batu bata. Upah buruh yang

diberikan untuk pembuatan 1.000 batu bata adalah Rp 80.000 dengan waktu bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

56

enam jam, yaitu pukul 07.00 – 10.00 dilanjutkan dari pukul 13.00 – 16.00. Harga batu

bata fluktuatif tergantung pada musim. Jika musim penghujan, harga batu bata relatif

mahal karena penambahan waktu produksi. Jika terjadi permintaan yang melonjak,

para pengrajin batu bata biasanya menaikkan harga batu bata karena keterbatasan

bahan baku.

C. Proses Pembuatan Batu Bata

Berikut adalah langkah-langkah pembuatan batu bata merah sampai ke proses

akhir.

1. Proses Cara Membuat Batu Bata

a. Tanah merah liat tidak banyak mengandung pasir dan tidak bertekur

karena akan mengurangi kualitas batu bata.

b. Selanjutnya tanah liat tersebut dibersihkan dari sisa sampah yang ada

seperti rumput batu-batu kecil dan sebagainya.

c. Rendam tanah liat ( lempung) tersebut kedalam suatu lubang yang sudah

anda buat minimal 15 jam atau lebih tergantung tanah liat.

d. Lalu air tersebut dibuang sampai kering, setelah itu haluskan tanah liat

tersebut, bisa menggunakan cangkul atau mesin pengaduk semen.

e. Tanah liat harus dilembutkan dan dihancurkan tetapi tidak menjadi sangat

encer karena akan merusak tekstur pada saat pembentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

57

f. Lalu taruh lumpur (lempung) diatas meja cetak dan mencampurkan sedikit

abu agar tidak lengket. Dan kemudian di jemur sampai kering.

g. Tahap selanjutnya menyusun batu bata dari kilang tempat produksi ke

dapur pembakaran

h. Tahap pembakaran batu bata ini adalah langkah penentuan dimana anda

bisa dikatakan berhasil atau kurang berhasil dikarenakan pada tahap ini

akan dilakukan pembakaran dan biasa nya memakan waktu cukup lama,

tergantung banyaknya batu bata yang bakar

2. Tahap-Tahap Pembakaran Batu Bata Mentah

a. Langkah selanjutnya setelah batu bata mentah yang sudah kering disusun

di dapur pembakaran yang sudah disiapkan. Penyusunan batu bata

berbentuk persegi dan menyisakan ruang ditangah untuk sekam padi

b. Setelah itu masukan sekam padi pada ruang yang kosong sampai penuh

dan dibakar.

c. Proses ini diulangi sampai warna batu bata menjadi kuning kemerah-

merahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

58

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil UKM Industri Kerajinan Batu Bata di Kecamatan Piyungan

1. Jenis kelamin Pengusaha

Jenis kelamin pengusaha pada industri kecil batu bata di Kecamatan

Piyungan lebih banyak pengusaha laki-laki yaitu sebanyak 27 orang

(90%), sedangkan untuk pengusaha perempuan sebanyak 3 orang

(10%). Mayoritas sampel penelitian pada industri kecil batu bata di

Kecamatan Piyungan berjenis kelamin laki-laki.

2. Umur Pengusaha

Usia para pengusaha pada industri kecil batu bata di Kecamatan

Piyungan sangat beragam. Berikut ini merupakan usia pengusaha yang

menjadi sampel penelitian:

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden Penelitian

Usia Frekuensi Persentase

20 tahun - 30 tahun 3 10,0%

31 tahun - 40 tahun 5 16,7%

41 tahun - 50 tahun 18 60,0%

Lebih dari 50 tahun 4 13,3%

Total 30 100%

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa pengusaha industri kecil

batu bata di Kecamatan Piyungan yang menjadi sampel penelitian

mayoritas berusia antara 41 – 50 tahun (60%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

59

3. Tingkat Pendidikan

Pengusaha pada industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan yang

tamat SMA sebanyak 25 orang (83,3%), sedangkan tamatan SMP

sebanyak 5 orang (16,7%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

pengusaha industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan yang

menjadi sampel penelitian mayoritas berlatar belakang pendidikan

SMA.

B. Kondisi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM),

Teknologi, Permodalan dan Pemasaran Pada UKM Industri Kerajinan

Batu Bata di Kecamatan Piyungan

1. Sumber Daya Alam (Bahan Baku)

Gambaran kondisi SDA pada industri kecil batu bata di Kecamatan

Piyungan Kabupaten Bantul sebagai berikut:

Tabel 5.2. Sumber Daya Alam

Interval Kategori Jumlah %

4 – 8 Kurang tersedia 6 20

9 – 12 Cukup tersedia 23 76,67

13 – 16 Tersedia 1 3,33

Total 30 100

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sumber daya alam yang

ada dalam memproduksi batu bata di Kecamatan Piyungan cukup

tersedia. Bahan baku tanah liat diperoleh dari luar Kecamatan

Piyungan yaitu Kecamatan Gunung Kidul dan Wonosari, sedangkan

sekam padi didapatkan dari Kecamatan Piyungan. Cukup mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

60

untuk mendapatkan bahan baku karena masih banyaknya tanah liat

yang dapat digunakan. Harga bahan baku produk batu bata

khususunya tanah liat yaitu Rp 485.000 – Rp 500.000 untuk satu truk

tanah liat dan Rp 1.000.000 - Rp 1.100.000 untuk satu truk sekam padi.

Pembelian tanah liat digolongkan cukup mahal karena bukan berasal

dari Kecamatan Piyungan, sehingga menambah biaya operasional

untuk pembelian tanah liat tersebut.

2. Pemasaran

Kondisi pemasaran produk industri kecil batu bata di Kecamatan

Piyungan sebagai berikut:

Tabel 5.3 Pemasaran Produk Industri Kecil Batu Bata Di Kecamatan

Piyungan

Interval Kategori Jumlah %

8 – 16 Kurang luas 20 66,67

17 – 24 Cukup luas 10 33,33

25 – 32 Luas 0 0

Total 30 100

Hasil penelitian menunjukkan daerah pemasaran UKM di Kabupaten

Piyungan kurang luas yaitu sebagian besar terbatas di D.I.

Yogyakarta. Terdapat tiga cara pemasaran yang dilakukan oleh

pengusaha batu bata yaitu secara lisan, membuat blog di media

internet dan membuat iklan di koran. Mayoritas pengusaha batu bata

melakukan promosi secara lisan dan daerah cakupan pemasaran

produk batu bata mayoritas di D.I. Yogyakarta sedangkan untuk luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

61

kota yaitu Klaten, Magelang dan Solo. Terdapat kendala dalam

memasarkan produk batu bata yaitu adanya produk saingan pabrikan

batako yang lebih murah dibandingkan batu bata tanah liat. Jumlah

produksi dan unit terjual termasuk seimbang yaitu mayoritas

pengusaha melakukan produksi sesuai dengan permintaan.

3. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)

Kondisi SDM pada industri kecil batu bata di Kecamatan

Piyungan Kabupaten Bantul sebagai berikut:

Tabel 5.4 Sumber Daya Manusia

Interval Kategori Jumlah %

10 – 20 Kurang tersedia 10 33,33

21 – 30 Cukup tersedia 20 66,67

31 – 40 Tersedia 0 0

Total 30 100

Hasil analisis menunjukkan bahwa sumber daya manusia di

Kecamatan Piyungan cukup tersedia. Tenaga kerja yang diserap dalam

perusahan industri batu bata sebanyak 2 – 5 orang. Tingkat

ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Piyungan cukup banyak,

ditunjukkan dengan sangat mudahnya mendapatkan tenaga kerja yang

mayoritasnya adalah anggota keluarga atau berasal dari keluarga

sendiri. Tingkat pendidikan tenaga kerja adalah SD, SMP dan SMA.

Pengusaha yang ada di Kecamatan Piyungan sebagian besar tidak

memberikan pelatihan/pembinaan yang dapat berpengaruh untuk

kualitas (keterampilan) tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

62

4. Teknologi

Teknologi yang digunakan industri kecil batu bata di

Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul sebagai berikut:

Tabel 5.5 Teknologi yang Digunakan Industri Kecil Batu Bata di

Kecamatan Piyungan

Interval Kategori Jumlah %

3 – 6

Kurang

memadai

11 36,67

7 – 9 Cukup memadai 17 56,67

10 – 12 Memadai 2 6,67

Total 30 100

Hasil analisis menyatakan bahwa teknologi yang digunakan oleh

industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan cukup memadai.

Peralatan produksi batu bata menggunakan mesin/teknologi tepat guna

yaitu skop, pengaduk tanah, ayakan, besi pres dan cetakan batu bata.

Lamanya waktu produksi yang dibutuhkan dari proses awal sampai

siap jual, yaitu 3 – 7 hari. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi yang

digunakan pada industri batu bata ini cukup mampu untuk digunakan

dalam proses produksi batu bata.

5. Permodalan

Kondisi permodalan industri kecil batu bata di Kecamatan

Piyungan Kabupaten Bantul sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

63

Tabel 5.6 Permodalan Industri Kecil Batu Bata di Kecamatan

Piyungan

Interval Kategori Jumlah %

9 – 18 Rendah 16 53,33

19 – 27 Cukup tinggi 12 40,00

28 – 36 Tinggi 2 6,67

Total 30 100

Hasil analisis menunjukkan bahwa modal yang digunakan oleh

industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan rendah. Modal awal untuk

menjalankan usaha batu bata yaitu Rp 1.000.000 – Rp 10. 000.000. Modal

yang digunakan untuk proses produksi relatif kecil dan terbatas. Terdapat

tiga cara perolehan modal yaitu modal sendiri, pinjaman keluarga dan

pinjaman bank. Mayoritas pengusaha batu bata menggunakan modal

sendiri dan pinjaman dari keluarga. Beberapa pengusaha lainnya

mendapatkan pinjaman modal dalam bentuk bunga ringan. Sistem

administrasi pengusaha dengan pembukuan setiap minggu dan bulanan.

Mayoritas pengusaha masih mencampurkan antara uang pribadi dengan

uang usaha karena tidak ada administrasi yang tersistem pada setiap

perusahaan tersebut.

C. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Pengembangan Industri

Kecil Batu Bata di Kecamatan Piyungan

1. Aspek Internal

Aspek Internal diperoleh dari SDA, Permodalan dan Teknologi. Aspek

internal dibedakan menjadi kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

64

pengusaha batu bata di Kecamatan Piyungan.Faktor kekuatan dan kelemahan

ditentukan berdasarkan hasil analisis dan wawancara dan kuisioner dari pengusaha

batu bata, Rating dan bobot dihasilkan melalui penilaian prioritas dari hasil

wawancara dan observasi.

Faktor strategi internal dan hasil penilaian bobot dan rating dari faktor

internal industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan dijelaskan pada tabel 5.7

di bawah ini.

Tabel 5.7 Faktor-Faktor Strategi Internal

Faktor Bobot Rating Skor Kekuatan: 1. Modal awal pendirian usaha termasuk ringan 2. Banyaknya unit barang yang terjual sama dengan

jumlah barang yang diproduksi 3. Peralatan produksi bisa menggunakan alat yang

masih sederhana

0,15 0,15

0,20

3 3 4

0,45 0,45

0,80

Kelemahan: 1. Rendahnya kualitas SDM baik untuk pelaku usaha

maupun tenaga kerja. 2. Modal usaha yang dimiliki terbatas. 3. Belum punya daerah pemasaran yang tetap,

terbatasnya informasi pasar dan sering tidak bisa memenuhi pesanan pembeli.

0,20

0,15 0,15

1 2 2

0,20

0,30 0,30

1 2,60

Keterangan justifikasi:

1. Modal awal pendirian usaha termasuk rngan dalam bobot 0,15 karena para

pengusaha mayoritas masih dapat menggunakan modal sendiri,

2. Banyak unit barang yang terjual sama dengan jumlah barang yang diproduksi

menunjukkan bahwa semua hasil produksi dapat diserap konsumen dalam

waktu yang cepat hingga dikategorikan pada bobot 0,15.

3. Peralatan produksi batu bata bisa menngunakan alat yang masih sederhana dan

tidak membutuhkan peralatan dengan teknologi tinggi yang mahal. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

65

merupakan salah satu bentuk kekuatan dalam industri hingga diberikan bobot

0,20.

4. Rendahnya kualitas SDM baik untuk pelaku usaha maupun tenaga kerja

menyebabkan rendahnya kemampuan perusahaan untuk mengembangkan

industri. Hal ini merupakan salah satu bentukkelemahan yang sering terjadi

dalam industri batu bata. Kondisi inilah yang menyebabkan kelemahan utama

dalam industri batu bata hingga diberikan bobot besar yaitu 0,20.

5. Pengembangan industri batu bata secara umum memiliki kendala dalam modal

usaha. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan modal usaha yang dimiliki oleh

pengusaha. Kondisi inilah yang menyebabkan kelemahan industri batu bata

untuk dapat berkembang hingga bobot kelemahan dalam industri bata pada

penelitian ini termasuk dalam kategori cukup tinggi dan diberi bobot 0,15.

6. Sistem pemasaran yang belum terfokus dan belum adanya pasar utama dari

produk prerusahaan menyebabkan belum dapat diestimasi biaya pemasaran

yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan masing-masing perusahan tidak meliki

daerah pemasaran yang tetap dan tidak dapat menjadi pemasok utama dari

pemasok utama dari sebuah perusahaan pengecer batu bata secara kontiniu.

Selain itu, informasi akan kebutuhan batu bata didaerah pemasaran yang

kurang akurat menyebabkan kelemahan penentuan daerah pemasaran yang

cukup tinggi hingga diberikan bobot 0,15.

Pada tabel 5.7 skor tertinggi untuk faktor kekuatan adalah 0,80 yaitu

Peralatan produksi bisa menggunakan alat yang masih sederhanaDengan

menggunakan peralatan yang tepat guuna dan sederhana ditunjukkan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

66

produksi batu bata siap jual yaitu 3 -7 hari. Banyaknya unit barang yang terjual

sama dengan jumlah barang yang diproduksi pada skor 0,45. Hal ini ditunjukkan

pada proses produksi sesuai dengan pesanan yang ada sehingga tidak ada barang

yang menumpuk dan menjadi rusak. Modal awal pendirian usaha termasuk ringan

pada skor 0,45 terlihat dari mayoritas pengusaha masih menggunakan pinjaman

keluarga dan modal sendiri.

Pada faktor kelemahan skor tertinggi yaitu modal usaha yang dimiliki terbatas

dengan skor 0,30. Pengusaha mayoritasnya menggunakan modal pribadi dan

pinjaman keluarga sehingga menjadikan keterbatasan modal untuk menjalakan

produksi. Hal ini terlihat dari masih belum adanya sistem administrasi dalam

bentuk pembukuan dan masih tercampurnya uang usaha dengan uang pribadi.

Serta dalam produksi masih sederhana tanpa mementingkan kualitas dan bentuk.

Dalam tenaga kerja, pembinaan masih dilakukan oleh pelaku usaha sendiri dan

hanya dalam hal-hal yang sederhana saja yang menyangkut proses produksi.

Belum punya daerah pemasaran yang tetap, terbatasnya informasi pasar dan sering

tidak bisa memenuhi pesanan pembeli dengan skor 0,30, terbatasnya informasi

pasar mengakibatkan daerah pemasaran untuk produk bata belum mampu

menembus pasar luar kota. Rendahnya kualitas SDM baik untuk pelaku usaha

maupun tenaga kerja pada skor 0,20. Pengusaha sangat jarang melakukan

pelatihan khusus kepada baik untuk para pelaku usaha maupun tenaga kerjanya.

Hal ini terlihat dari masih belum adanya sistem administrasi dalam bentuk

pembukuan dan masih tercampurnya uang usaha dengan uang pribadi. Serta

dalam produksi masih sederhana tanpa mementingkan kualitas dan bentuk. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

67

tenaga kerja, pembinaan masih dilakukan oleh pelaku usaha sendiri dan hanya

dalam hal-hal yang sederhana saja yang menyangkut proses produksi.

2. Aspek eksternal

Faktor strategi eksternal suatu perusahaan diidentifikasi dan disusun untuk

merumuskan faktor strategis eksternal perusahaan.Aspek Eksternal dibedakan

menjadi peluang dan ancaman yang terdapat pada pengusaha batu bata di

Kecamatan Piyungan. Faktor peluang dan ancaman ditentukan berdasarkan hasil

analisis dan wawancara dan kuisioner dari pengusaha batu bata, rating dan bobot

dihasilkan melalui penilaian prioritas dari hasil wawancara dan observasi.

Faktor strategi Eksternal dan hasil penilaian bobot dan rating dari

faktoreksternal industri kecil batu bata di Kecamatan Piyungan dijelaskan pada

tabel 5.8 di bawah ini.

Tabel 5.8 Faktor-Faktor Strategi Eksternal

Faktor Bobot Rating Skor

Peluang:

1. Tingkat ketersediaan tenaga kerja di wilayah sekitar

banyak dan murah.

2. Ketersediaan bahan baku yang mudah

3. Tingkat permintaan produk tinggi

4. Produk merupakan salah satu bahan utama pembuat

rumah

0,15

0,05

0,10

0,20

3

1

2

4

0,45

0,05

0,20

0.80

Ancaman:

1. Meningkatnya harga bahan baku

2. Adanya pesaing dari industri pabrikan.

3. Muncul banyak pengusaha baru.

0,10

0,20

0,20

3

1

1

0,30

0,20

0,20

1 2,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

68

Keterangan justifikasi:

1. Tingkat ketersediaan tenaga kerja diwilayah sekitar yang banyak dan murah

merupakan salah satu peluang yang dapat digunakan oleh industri batu bata.

Jmlah tenaga kerja yang banyak menyebabkan pengusaha memiliki daya tawar

yang lebih kuat dan memiliki kemampuan untuk mempekerjakan karyawan

dengan jumlah yang lebih besar untuk menyeimbangkan peningkatan atau

besarnya volume permintaan dalam industri batu bata. Tingkat ketersediaan

tenaga kerja yang banyak di beri bobot 0,15.

2. Banyaknya ketersediaan bahan baku yang masih sangat mudah didapat

menyebabkan perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk

memproduksi batu bata dan diberi bobot 0.05

3. Peningkatan permintaan akan produk batu bata secara global berimbas pada

peningkatan permintaan produk batu bata di Kecamatan Piyungan. Banyaknya

permintaan tersebut menyebabkan perusahaan memiliki peluang yang lebih

besar untuj meningkatkan volume produksi dan diberi bobot 0,10.

4. Produk batu bata adalah komponen utama dalam pembuatab rumah. Hal ini

adalah peluang yang dapat diambil oleh pengusaha untuk meningkatkan

jumlah produksi sesuai permintaan pasar dan diberi bobot 0,20.

5. Meningkatnya harga bahan baku dalam industri batu bata menyebabkan

peningkatan biaya produksi. Keadaaan ini didasarkan dengan bahan baku

merupakan sumber daya yan tidak dapat diperbaharui sehingga diberi bobot

0,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

69

6. Permintaan produk batu bata yang meningkat menjadikan banyaknya pesaing

bisinis serupa untuk untuk memproduksi material subtitusi seperti batako dan

diberi bobot besar yaitu 0,20.

7. Peningkatan volume permintaan batu menjadikan banyaknya pesaing bisinis

serupa untuk untuk mendirikan perusahaan yang lebih modern dengan jumlah

produksi yang lebih banyak dan inovatif dengan model yang bervariatif dan

diberi bobot 0,20.

Pada tabel 5.8 skor tertinggi untuk faktor peluang adalah produk

merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan rumah dengan skor 0.80. Batu

bata merupakan produk yang sangat baik untuk bahan bangunan karena bahannya

yang kuat dan tidak mudah retak. Tingkat ketersediaan tenaga kerja diwilayah

sekitar banyak (0.45) terlihat dari mayoritas tenaga kerja adalah berasal adari

keluarga sendiri. Tingkat permintaan produk yang tinggi (0,20) terlihat dari

besarnya jumlah yang diproduksi sama dengan jumlah yang terjual. Ketersediaan

bahan baku yang cukup mudah (0,05) dikarenakan masih banyaknya tanah liat

yang ada di kecamatan wonosari.

Pada faktor ancaman skor tertinggi adalah Meningkatnya harga bahan

baku (0,30) disebabkan tidak adanya kesamaan yang ditentukan tengkulak tanah

liat dan semak padi pada masing-masing pengusaha. Harga bahan baku ditentukan

berdasasarkan tawar menawar. Skor 0,20 ditunjukkan pada adanya pesaing

industri pabrikan. Adanya produk baru dari pabrikan yang relatif mempunyai

harga lebih murah yaitu batako sehingga menjadikan batako bahan bangunan

pengganti batu bata. Hal ini tentunya akan membuat ancaman bagi industri kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

70

batu bata di Kecamatan Piyungan. Munculnya banyak pengusaha baru dengan

menjual produk sejenis maupun batako pada skor 0,20 mengakibatkan persaingan

harga yang tidak terkendali.

3. Internal – Eksternal Matrik

Dari total skor yang diperoleh, yaitu faktor strategis internal 2,60 dan

faktor strategis eksternal 2,20 menunjukkan titik koordinat terletak pada daerah

pertumbuhan stabilitas (V) seperti ditunjukkan pada gambar 5.1 Internal-Eksternal

Matriks (Rangkuti, 2006:25), dalam kasus ini berarti strategi pemecahan masalah

harus melalui intergrasi horizontal.

Total faktor strategi internal

Kuat

4.00

Rata-rata

3.00

Lemah

2.00

Total

faktor

strategi

eksternal

Tinggi

3.00

I

Pertumbuhan

II

Pertumbuhan

III

Penciutan

Menengah

2.00

IV

Stabilitas

V

Pertumbuhan

Stabilitas

VI

Penciutan

Rendah

1.00

VII

Pertumbuhan

VII

Pertumbuhan

VIII

Likuidasi

Gambar 5.1 Kondisi Internal – Eksternal Matrik

Keterangan :

I : Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal

II : Strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal

III : Strategi turnaround

IV : Strategi stabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

71

V : Strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal atau stabilitas (tidak ada

perubahan dalam pendapatan).

VI : Strategi divestasi

VII : Strategi diversifikasi

VIII : Strategi diversifikasi konsentrik

IX : Strategi likuiditas (tidak berkembang)

Pada matrik di atas, skor yang diperoleh dari faktor strategis Internal 2,60 dan

faktor strategis eksternal 2,20 menunjukkan titik koordinat terletak pada daerah

pertumbuhan V. Sehingga strategi yang tepat untuk digunakan dalam

pengembangan UKM di Kecamatan Piyungan adalah strategi konsentrasi melalui

integrasi horizontal. Artinya strategi yang diterapkan lebih defensif, yaitu

pengusaha batu bata cenderung lebih survival. Kelangsungan dari industri batu

bata lebih cenderung untuk bertahan dan tidak memiliki kemampuan untuk

mengembangkan usaha batu bata.

4. Analisis Matriks SWOT

Matrik SWOT menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal

yang dihadapi industri kecil batu bata di Kecamatan Piungan yang dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil EFAS dan IFAS dapat di gambarkan strategi yang harus

dilakukan oleh pengusaha batu bata. Berikut adalah tabel analisis Strategi matrik

SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

72

Tabel 5.9 Analisis Matriks SWOT

IFAS STRENGHT (S) WEAKNESS (W) 1. Modal awal pendirian usaha

termasuk ringan 2. Banyaknya unit barang yang

terjual sama dengan jumlah barang yang diproduksi

3. Ketersediaan bahan baku yang mudah

4. Peralatan produksi bisa menggunakan alat yang masih sederhana

1. Rendahnya kualitas SDM baik untuk pelaku usaha maupun tenaga kerja.

2. Modal usaha yang dimilikiterbatas. 3. Belum punya daerah pemasaran

yang tetap, terbatasnya informasi pasar dan sering tidak bisa memenuhi pesanan pembeli

EFAS OPPORTUNITY (O)

STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Tingkat ketersediaan tenaga kerja di wilayah sekitar banyak dan murah

2. Tingkat permintaan produk tinggi.

3. Produk merupakan salah satu produk utama pembangunan rumah

1. Pemanfaatan tenaga kerja dari wilayah sekitar untuk meningkatkan produksi

2. Pengoptimalan pengelolaan usaha dengan menambah modal sehingga barang yang dihasilkan lebih maksimal.

3. Lebih memperkenalkan lagi bahwa Kecamatan Piyungansebagai sentra industri batu bata yang berkualitas.

1. Pelatihan manajemen kepada pemilik usaha yang dilakukan secara berkelanjutan agar usaha berkembang.

2. Perhatian pemerintah maupun lembaga lain dalam hal pemberian bantuan alat produksi (teknologi tepat guna) agar produktivitas meningkat.

3. Mengembangkan wadah kerja sama antar pengusaha yang sudah ada agar bisa memenuhi pesanan pasar dan mengetahui informasi pasar.

4. Bantuan dalam bentuk perkuatan modal untuk meningkatkan hasil produksi.

TREATH (T) STRATEGI ST STRATREGI WT

1. Tidak stabilnya harga bahan baku.

2. Adanya pesaing dari luar kecamatan atau kabupaten.

3. Muncul banyak pengusaha dan perkembangan industri bata ringan (pabrik).

1. Meningkatkan kegiatan promosi produk agar industri batu bata Piyungandikenal masyarkat secara umum dan menjangkau pasar yang lebih luas.

2. Mempertahankan kualitas produk batu bata agar tetap mampu bersaing dengan produk lain

1. Menciptakan inovasi produk, penambahan jenis produk agar memiliki daya tarik yang tinggi.

2. Mengadakan kerja sama dengan pedagang lain di luar wilayah agar proses pendistribusian lebih luas.

5. Strategi Pengembangan UMKM Industri Kerajinan Batu Bata

Strategi pengembangan didasarkan dari sumber daya alam, sumber daya

manusia, teknologi, pemasaran dan permodalan yang ada pada industri batu

bata di Kecamatan Piyungan. Berdasarkan gambar 5.1 dapat disimpulkan

bahwa strategi yang digunakan dalam industri batu bata adalah strategi defens.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

73

Agar suatu industri dapat berkembang maka perlu digunakan suatu strategi

untuk mengembangkan industri tersebut. Berikut adalah hasil analisis SWOT

dalam menentukan strategi pengembangan industri batu bata:

1. STRATEGI SO

Strategi pengembangan ini menggabungkan kekuatan dan peluang yang

harus dilakukan;

a. Pemanfaatan tenaga kerja dari wilayah sekitar untuk meningkatkan

produksi. Cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan

melakukan rekrutmen tenaga kerjayang ada di daerah sekitar. Hal

tersebut memberikan kemudahan bagi pengusaha karena pengusaha

tidak membutuhkan biaya tambahan untuk menyediakan tempat

untuk menginap, tidak mudah mengalami kehilangan hari atau jam

kerja efektif.

b. Pengoptimalan pengelolaan usaha dengan menambah modal sehingga

barang yang dihasilkan lebih maksimal. Cara yang dapat dilakukan

natara lain adalah dengan mengajukan KUR pada bank-bank yang

ditunjuk pemerintah untuk mendampingi pengusaha kecil. Selain

biaya bungan yang rendah, proses pengajuan memlalui KUR lebih

mudah dan lebih cepat.

c. Lebih memperkenalkan lagi bahwa Kecamatan Piyungansebagai

sentra industri batu bata yang berkualitas. Cara yang dapat dilakukan

natara lain adalah dengan men-display produk batu bata di sepanjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

74

jalan utama yang mudah terlibat oleh masyarakat guna menciptakan

image desa industri batu bata.

2. STRATEGI WO

Strategi pengembangan ini menggabungkan kelemahan dan peluang yang

harus dilakukan;

a. Pelatihan manajemen kepada pemilik usaha yang dilakukan secara

berkelanjutan agar usaha berkembang. Pelatihan dapat dilakukan

dengan mengikut pelatihan dari departemen perindustrian yang

diadakan.

b. Perhatian pemerintah maupun lembaga lain dalam hal pemberian

bantuan alat produksi (teknologi tepat guna) agar produktivitas

meningkat. Mengajukan bantuan kepada pemerintah melalui

departemen yang terkain untuk memberikian bantuan atau pinjaman

peralatan usaha yang lebih modern atau tepat guna.

c. Mengembangkan wadah kerja sama antar pengusaha yang sudah ada

agar bisa memenuhi pesanan pasar dan mengetahui informasi

pasar.Membuat kelompok kerja seperti koperasi yang dapat

mengoordinasikan segala macam bentuk kebutuhan (bahan baku,

proses peroduksi hingga distribusi dan pemasaran produk batu bata)

pengusaha industri batu bata.

d. Bantuan dalam bentuk perkuatan modal untuk meningkatkan hasil

produksi. Mengajukan bantuan modal kerja kepada departemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

75

perindustrian maupun departemen keuangan yang mengurusi bidang

industri kecil dan menengah di Kabupaten Bantul.

3. STRATEGI ST

Strategi pengembangan ini menggabungkan kekuatan dan ancaman yang

harus dilakukan;

a. Meningkatkan kegiatan promosi produk agar industri batu bata

Piyungan dikenal masyarkat secara umum dan menjangkau pasar

yang lebih luas. Cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan

menggunakan kemajuan teknologi inforamsi (iklan di media internet)

yang lebih murah dan mampu menjangkau konsumen dengan

jangkauan daerah pemasaran yang lebih luas.

b. Mempertahankan kualitas produk batu bata agar tetap mampu

bersaing dengan produk lain. Meningkatkan kontrol kualitas dari

proses produksi batu bata mulain dari pemilihan banhan baku yang

berkualitas, produses produksi hinggan proses pengiriman produk

yang aman.

4. STRATEGI WT

Strategi pengembangan ini menggabungkan kelemahan dan ancaman

yang harus dilakukan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

76

a. Menciptakan inovasi produk, penambahan jenis produk agar

memiliki daya tarik yang tinggi. Menciptakan produk baru dengan

inovasi bentuk yang lebih menarik.

b. Mengadakan kerja sama dengan pedagang lain di luar wilayah agar

proses pendistribusian lebih luas. Membuat jaringan kerja antara lain

bekerja sama dengan pemasar produk batu bata di luar Piungan

maupun di luar Kabupaten Bantul dengan tujuan agar produk batu

bata dapat memiliki pangsa pasar yang lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

77

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang mengacu pada masalah dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran profil usaha batu bata di Kecamatan Piyungan adalah mayoritas

pengusaha berjenis kelamin laki – laki dengan rentang usia 20 – 57 tahun

dan berlatar belakang SMP – SMA.

2. Kondisi sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, permodalan

dan pemasaran pada industri kecil kerajinan batu bata di Kecamatan

Piyungan:

a. Sumber daya alam yang ada dalam memproduksi batu bata di

Kecamatan Piyungan cukup tersedia.

b. Sumber daya manusia di Kecamatan Piyungan cukup tersedia.

c. Teknologi yang digunakan cukup memadai

d. Modal yang digunakan pengusaha dalam mendirikan usaha termasuk

rendah.

e. Daerah pemasaran UKM kurang luas yaitu sebagian besar terbatas di

D.I. Yogyakarta

3. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk

memberdayakan industri batu bata di Kecamatan Piyungan adalah :

a. Memperluas pasar sehingga prduk batu bata menjadi lebih terkenal

b. Mengembangkan produk batu bata sejenis yang lebih berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

78

c. Memanfaatkan sumber daya manusia yang banyak untuk memproduksi

batu bata.

d. Memperbanyak modal untuk mengembangkan usaha.

B. Saran

Saran yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah Kecamatan Piyungan

a. Melakukan pengutan modal kerja dan investasi yang dapat diajukan

melalui kelompk UKM kepada pemerintah, memperbaiki SDM agar

lebih inovatif dalam menciptakan produk baru, menggunakan

teknologi yang lebih modern tanpa mengesamping kan pemasaran dan

permodalan. Hal ini karena beberapa aspek tersebut (SDM, teknologi,

Pemasaran dan permodalan) merupakan faktor- factor penting dalam

suatu keberlangsungan usaha.

2. Pengusaha batu bata

a. Para pengusaha lebih meningkatkan kegiatan promosi produk agar

industri batu bata dan produk-produk lainnya lebih dikenal masyarakat

secara umum dan menjangkau pasar yang lebih luas sehingga dapat

bersaing dengan industri sejenis dari daerah lain.

b. Meningkatkan kualitas produk dengan meningkatkan control kualitas

atas bahan baku yang diguakan, pengawasan proses produksi yang

lebih ketat, serta pengiriman produ lebih aman dan cepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

79

3. Peneliti selanjutnya

Mempernbanyak jumlah responden dan membimbing pengusaha dalam

melakukan penilaian EFAS dan IFAS agar hasilnya lebih menggambarkan

keadaan.

C. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Tidak ada data skunder yang mencatat jumlah pengusaha batu bata di

Kecamatan Piyungan

2. Peneliti melakukan pembobotan dan rating pada EFAS dan IFAS

karena sulit bagi pengusaha untuk menjumlahkannya sehingga

pengusaha mempercayakannya pada peneliti.

3. Penelitian tidak menggunakan metode penentuan jumlah sample yang

baik hingga 30 responden pada penelitian ini dianggap belum

mewakili populasi yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

82

Lampiran 1.

INSTRUMEN PENELITIAN Nomor Responden :

Tanggal Pengisian :

I. IDENTITAS RESPONDEN DAN PROFIL USAHA

1 Nama Pemilik

: 2 Jenis Kelamin

:

3 Umur

: 4 Alamat

:

5 Pendidikan Terakhir :

II. DAFTAR PERTANYAAN

A. Sumber Daya Alam

1. Bagaimana dalam mendapatkan bahan baku?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Cukup mudah

d. Tidak mudah

2. Darimanakah usaha anda memperoleh bahan baku?

a. Dari daerah Kecamatan Piyungan dan impor dari luar

kecamatan serta luar kabupaten

b. Dari luar Kecamatan Piyungan serta luar kabupaten

c. Dari Kecamatan Piyungan serta impor dari luar kecamatan

d. Dari Kecamatan Piyungan

3. Bagaimana harga bahan baku?

a. Sangat murah (Rp ……………)

b. Murah (Rp ……………)

c. Cukup mahal (Rp ……………)

d. Sangat mahal (Rp ……………)

4. Bagaimana ketersediaan bahan baku?

a. Sangat banyak

b. Banyak

c. Cukup banyak

d. Langka

B. Pemasaran

1. Daerah pemasaran produk batu bata?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

83

a. Lokal, luar kecamatan (nama kecamatan: ………..) , luar

kabupaten (nama kabupaten: …………..) dan luar kota (nama

kota: ……….)

b. Lokal, luar kecamatan (nama kecamatan:…………) , luar

kabupaten (nama kabupaten: ………..)

c. Lokal, luar kecamatan (nama kecamatan:…………)

d. Lokal (Kecamatan Piyungan)

2. Promosi yang dilakukan untuk memasarkan batu bata? (jika tidak

pernah melakukan promosi langsung ke soal no 4)

a. Membuat iklan di Koran

b. Membuat iklan di media internet (blog) dan media sosial lainnya

c. Secara lisan

d. Tidak pernah melakukan promosi

3. Apakah dengan promosi/ iklan berpengaruh dalam meningkatkan

penjualan?

a. Sangat berpengaruh

b. Berpengaruh

c. Kurang berpengaruh

d. Tidak berpengaruh

4. Adakah kendala yang sangat berarti dalam pemasaran produk batu

bata?

a. Tidak ada kendala, karena........

b. Sedikit ada kendala, karena.......

c. Ada kendala, karena......

d. Sangat ada kendala, karena......

5. Bagaimana tingkat persaingan dalam industri batu bata?

a. Sangat banyak pesaing

b. Banyak pesaing

c. Cukup pesaing

d. Tidak ada pesaing

6. Berapa jumlah hasil produksi batu bata tiap bulan?

a. > 4000 batu bata

b. 2500 - 4000 batu bata

c. 1000 - 2500 batu bata

d. < 1000 batu bata

7. Berapa unit barang yang terjual (output) dari produk batu bata per

bulan?

a. > 4000 batu bata

b. 2500 - 4000 batu bata

c. 1000 - 2500 batu bata

d. < 1000 batu bata

8. Berapa omset perbulan dari usaha anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

84

a. > 20 juta, yaitu.......

b. 16 juta - 20 juta

c. 10 juta - 15 juta

d. < 10 juta

C. Variabel Sumber Daya Manusia

1. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada usaha anda?

a. Lebih dari 3 orang yaitu……

b. 3 orang

c. 2 orang

d. 1 orang

2. Bagaimana tingkat ketersediaan jumlah angkatan kerja yang ada di

daerah anda?

a. Sangat banyak

b. Banyak

c. Cukup banyak

d. Tidak banyak

3. Bagaimana dalam mendapatkan kebutuhan tenaga kerja?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Cukup mudah

d. Tidak mudah

4. Darimana tenaga kerja yang ada pada usaha anda berasal?

a. Dari keluarga sendiri

b. Dari masyarakat sekitar kecamatan

c. Dari masyarakat luar Kecamatan (nama kecamatan: ………..)

d. Dari masyarakat luar Kabupaten (nama kabupaten:………….)

atau luar kota (nama kota: …………)

5. Apa lulusan tenaga kerja yang ada pada usaha anda?

a. SMA,......... orang

b. SMP,.........orang

c. SD,...........orang

d. Tidak lulus SD ............orang

6. Berapa hari kerja karyawan dalam 1 minggu?

a. 5 -7hari

b. 4 hari

c. 3 hari

d. 1-2 hari

7. Berapa jam kerja dalam 1 hari?

a. > 7 jam

b. 5 - 6 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

85

c. 2 - 4 jam

d. Tidak terikat jam kerja.

8. Apakah ada pelatihan keterampilan yang diberikan kepada tenaga

kerja saudara untuk meningkatkan kualitas kerja? Jika ada diberikan

oleh siapa? (jika tidak langsung menjawab soal no 10)

a. Ada, diberikan oleh pemilik usaha dan pemerintah Kecamatan

Piyungan

b. Ada, diberikan oleh pemilik usaha

c. Ada, diberikan oleh pemerintah Kecamatan Piyungan

d. Tidakadapelatihan

9. Selama ini apakah anda selalu mengikuti pelatihan/pembinaan yang

dilakukan pemerintah/ pihak swasta?

a. Selalu

b. Sering

c. Jarang

d. Tidak pernah

10. Apakah dengan mengikuti pelatihan/ pembinaan berpengaruh

terhadap kualitas SDM (keterampilan dll)?

a. Sangat berpengaruh

b. Berpengaruh

c. Kurang berpengaruh

d. Tidak berpengaruh

D. Variabel Teknologi

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari proses awal sampai produk

siap jual?

a. > 1 minggu

b. 4 – 6 hari

c. 3 hari

d. 1 – 2 hari

2. Bagaimana alat/ mesin yang anda gunakan dalam proses produksi pada

usaha anda?

a. Mesin/ alat teknologi tradisional, yaitu.......

b. Mesin/ alat teknologi tepat guna, yaitu......

c. Mesin/ alat teknologi modern, yaitu.......

d. Tidak ada alat/ mesin yang digunakan.

3. Berapa unit jumlah mesin/ alat yang anda gunakan dalam proses usaha

anda?

a. > 4 unit

b. 3 unit

c. 2 unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

86

d. 1 unit

E. Variabel Permodalan

1. Berapa jumlah modal awal pada waktu mendirikan usaha yang Bpk/

Ibu keluarkan?

a. Antara 5-10juta

b. Antara3-4juta

c. 2 juta

d. 1 juta

2. Berapa nilai investasi pada usaha anda saat ini?

a. > Rp. 20 juta

b. Antara Rp 16 juta - Rp 20 juta

c. Antara Rp 11 juta - Rp 15 juta

d. Antara Rp 5 juta - Rp 10 juta

3. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membayar karyawan per bulan?

a. Lebih dari Rp 1.000.000

b. Antara Rp 810.000 - Rp 990.000

c. Antara Rp 510.000 - Rp800.000

d. Dibawah Rp 500.000

4. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku per

bulan?

a. > 6 juta

b. 5 juta - 6 juta

c. 3 juta - 4 juta

d. 1 juta - 2 juta

5. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional (listrik, air,

telepon, transportasi dll) per bulan?

a. Lebih dariRp 150.000 sebutkan ………

b. Antara Rp 100.000 - Rp 149.999

c. Rp 100.000

d. Dibawah Rp 99.000

6. Dari mana sumber modal yang Bapak/ Ibu peroleh?

a. Modal sendiri

b. Modal sendiri dan pinjaman keluarga

c. Modal sendiri dan pinjaman dari Bank, yaitu Bank…..

d. Pinjaman dari bank, yaitu bank

7. Selama ini apakah ada bantuan pemerintah dalam hal permodalan?

a. Ada, dalam bentuk cuma-cuma

b. Ada, dalam bentuk bunga ringan

c. Ada, dalam bentuk jangka pengembalian lama

d. Tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

87

8. Apakah saudara melakukan pembukuan keuangan menyangkut modal,

biaya produksi dan penjualan?

a. Melakukan pembukuan setiap minggu

b. Melakukan pembukuan setiap bulan

c. Melakukan pembukuan setiap tahun

d. Tidak pernah melakukan pembukuan

9. Bagaimana sistem administrasi keuangan usaha anda?

a. Memisahkan semua uang milik pribadi dengan uang usaha

b. Masih ada sebagian yang tercampur antara uang pribadi dengan

uang usaha

c. Mencampuradukkan semua uang pribadi dengan uang usaha

d. Tidak ada administrasi keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

88

Berikut ini adalah bobot tingkat kepentingan. Anda dipersilahkan untuk mengisinya

dengan bobot mulai dari 1 (Sangat Tidak Penting); 2 (Cukup Penting); 3 (Penting);

dan 4 (Sangat Penting)

No Pertayaan Rating

1 Tingkat upah untuk tenaga kerja murah

2 Modal awal pendirian usaha termasuk ringan

3 Banyaknya unit barang yang terjual sama dengan jumlah barang

yang diproduksi

4 Peralatan produksi bisa menggunakan alat yang masih sederhana

5 Rendahnya kualitas SDM baik untuk pelaku usaha maupun tenaga

kerja

6 Modal usaha yang dimiliki terbatas

7 Belum punya daerah pemasaran yang tetap, terbatasnya informasi

pasar dan sering tidak bisa memenuhi pesanan pembeli

8 Tingkat ketersediaan tenaga kerja di wilayah sekitar banyak

9 Tingkat permintaan produk tinggi

10 Produk merupakan salah satu bahan utama pembuat rumah

11 Meningkatnya harga bahan baku

12 Ketersediaan bahan baku yang mudah

13 Adanya pesaing dari industri pabrikan

14 Muncul banyak pengusaha baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Frequencies Frequency Table

Jenis kelamin

27 90.0 90.0 90.0

3 10.0 10.0 100.0

30 100.0 100.0

Laki-laki

Perempuan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Umur

3 10.0 10.0 10.0

5 16.7 16.7 26.7

18 60.0 60.0 86.7

4 13.3 13.3 100.0

30 100.0 100.0

20 - 30 tahun

31 - 40 tahun

41 - 50 tahun

Lebih dari 50 tahun

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pendidikan terakhir

5 16.7 16.7 16.7

25 83.3 83.3 100.0

30 100.0 100.0

SMA

SMP

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Frequencies Frequency Table

Bahan_Baku

2 6.7 6.7 6.7

7 23.3 23.3 30.0

20 66.7 66.7 96.7

1 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

Sangat mudah

Mudah

Cukup mudah

Tidak mudah

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Asal_bahan

3 10.0 10.0 10.0

18 60.0 60.0 70.0

7 23.3 23.3 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Dari daerah kecamatanPiungan dan Import dariluar kecamatan sertaluar Kabupaten

Dari luar kecamatanPiungan serta luarKabupaten

Dari kecamatan Piungandan Import dari luarkecamatan

Dari kecamatan Piungan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Harga_Bahan

1 3.3 3.3 3.3

4 13.3 13.3 16.7

23 76.7 76.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Sangat murah

Murah

Cukup mahal

Sangat mahal

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Ketersediaan_Bahan

1 3.3 3.3 3.3

4 13.3 13.3 16.7

23 76.7 76.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Sangat banyak

Banyak

Cukup banyak

Langka

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Frequencies Frequency Table

Daerah_Pemasaran

8 26.7 26.7 26.7

16 53.3 53.3 80.0

4 13.3 13.3 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Lokal, luar kecamatan,luar kabupaten danluar kota

Lokal, luar kecamatan,luar kabupaten

Lokal, luar kecamatan

Lokal (KecamatanPiungan)

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Promosi

3 10.0 10.0 10.0

4 13.3 13.3 23.3

21 70.0 70.0 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Membuat iklan di koran

Membuat iklan di mediainternet (blog) danmedia sosial lainnya

Secara lisan

Tidak pernahmelakukan promosi

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Promosi_meningkatkan

4 13.3 13.3 13.3

19 63.3 63.3 76.7

5 16.7 16.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Sangat berpengaruh

Berpengaruh

Kurang berpengaruh

Tidak berpengaruh

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Kendala_Pemasaran

5 16.7 16.7 16.7

6 20.0 20.0 36.7

18 60.0 60.0 96.7

1 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

Tidak ada kendala

Sedikit ada kendala

Ada kendala

Sangat ada kendala

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tingkat_Persaingan

20 66.7 66.7 66.7

6 20.0 20.0 86.7

3 10.0 10.0 96.7

1 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

Sangat banyak pesaing

Banyak pesaing

Cukup banyak pesaing

Tidak ada pesaing

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Jumlah_produksi

17 56.7 56.7 56.7

9 30.0 30.0 86.7

3 10.0 10.0 96.7

1 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

> 4.000 batu bata

2.500 - 4.000 batu bata

1.000 - 2.500 batu bata

< 1.000 batu bata

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Unit_Terjual

17 56.7 56.7 56.7

9 30.0 30.0 86.7

2 6.7 6.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

> 4.000 batu bata

2.500 - 4.000 batu bata

1.000 - 2.500 batu bata

< 1.000 batu bata

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Omset

8 26.7 26.7 26.7

17 56.7 56.7 83.3

3 10.0 10.0 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

> 20 juta

16 - 20 juta

10 - 15 juta

< 10 juta

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Frequencies Frequency Table

Jumlah_tenaga

10 33.3 33.3 33.3

5 16.7 16.7 50.0

15 50.0 50.0 100.0

30 100.0 100.0

> 3 orang

3 orang

2 orang

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

ketersediaan_tenaga

22 73.3 73.3 73.3

3 10.0 10.0 83.3

4 13.3 13.3 96.7

1 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

Sangat banyak

Banyak

Cukup banyak

Tidak banyak

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Mendapatkan_tenaga

24 80.0 80.0 80.0

3 10.0 10.0 90.0

2 6.7 6.7 96.7

1 3.3 3.3 100.0

30 100.0 100.0

Sangat mudah

Mmudah

Cukup mudah

Tidak mudah

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Darimana

21 70.0 70.0 70.0

5 16.7 16.7 86.7

2 6.7 6.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Dari keluarga sendiri

Dari masyarakatsekitar kecamatan

Dari masayarakatluar kecamatan

Dari masyarakat luarkabupaten

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Lulusan

1 3.3 3.3 3.3

6 20.0 20.0 23.3

20 66.7 66.7 90.0

3 10.0 10.0 100.0

30 100.0 100.0

SMA

SMP

SD

Tidak lulus SD

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Hari_Kerja

17 56.7 56.7 56.7

10 33.3 33.3 90.0

1 3.3 3.3 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

5 - 7 hari

4 hari

3 hari

1 - 2 hari

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Jam_kerja

22 73.3 73.3 73.3

8 26.7 26.7 100.0

30 100.0 100.0

> 7 jam

5 - 6 jam

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Palatihan

1 3.3 3.3 3.3

3 10.0 10.0 13.3

4 13.3 13.3 26.7

22 73.3 73.3 100.0

30 100.0 100.0

Ada, diberikan olehpemilik usaha danpemerintahKecamatan Piungan

Ada, diberikan olehpemilik usaha

Ada, diberikan olehpemerintahKecamatan Piungan

Tidak ada pelatihan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Keikutsertaan_pelatihan

2 6.7 6.7 6.7

4 13.3 13.3 20.0

7 23.3 23.3 43.3

17 56.7 56.7 100.0

30 100.0 100.0

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pengaruh_pelatihan

2 6.7 6.7 6.7

8 26.7 26.7 33.3

3 10.0 10.0 43.3

17 56.7 56.7 100.0

30 100.0 100.0

Sangat berpengaruh

Berpengaruh

Kurang berpengaruh

Tidak berpengaruh

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Frequencies Frequency Table

Waktu_proses

16 53.3 53.3 53.3

11 36.7 36.7 90.0

3 10.0 10.0 100.0

30 100.0 100.0

3 hari

4 - 6 hari

> 7 hari

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Alat

11 36.7 36.7 36.7

12 40.0 40.0 76.7

7 23.3 23.3 100.0

30 100.0 100.0

Mesin / teknologi modern

Mesin / teknologi tepatguna

Mesin / alat tradisional

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Unit

5 16.7 16.7 16.7

18 60.0 60.0 76.7

5 16.7 16.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

> 4 unit

3 unit

2 unit

1 unit

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Modal_Awal

8 26.7 26.7 26.7

10 33.3 33.3 60.0

10 33.3 33.3 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Antara 5 - 10 juta

Antara 3 - 4 juta

2juta

1juta

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Nilai_Investasi

6 20.0 20.0 20.0

13 43.3 43.3 63.3

8 26.7 26.7 90.0

3 10.0 10.0 100.0

30 100.0 100.0

> 20 juta

Antara 16 - 20 juta

Antara 11 - 15 juta

Antara 5 - 10 juta

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Biaya

9 30.0 30.0 30.0

7 23.3 23.3 53.3

9 30.0 30.0 83.3

5 16.7 16.7 100.0

30 100.0 100.0

> 1 juta

Antara Rp 810.000 -Rp 990.000

Antara Rp 510.000 -Rp 800.000

Dibawah Rp 500.000

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Biaya_pembelian

11 36.7 36.7 36.7

14 46.7 46.7 83.3

5 16.7 16.7 100.0

30 100.0 100.0

> 6 juta

Antara 5 - 6 juta

Antara 3 - 4 juta

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Biaya_Operasional

25 83.3 83.3 83.3

5 16.7 16.7 100.0

30 100.0 100.0

> Rp 150.000

Rp 100.000 - Rp 150.000

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Sumber

5 16.7 16.7 16.7

7 23.3 23.3 40.0

15 50.0 50.0 90.0

3 10.0 10.0 100.0

30 100.0 100.0

Modal sendiri

Modal sendiri danpinjaman keluarga

Modal sendiri danpinjaman bank

Pinjaman bank

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Bantuan

10 33.3 33.3 33.3

15 50.0 50.0 83.3

3 10.0 10.0 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Ada, dalam bentukcuma-cuma

Ada, dalam bentukbungan ringan

Ada, dalam bentukpengembalianjangka lama

Tidak ada

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pembukuan

13 43.3 43.3 43.3

14 46.7 46.7 90.0

1 3.3 3.3 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Melakukan pembukuansetiap minggu

Melakukan pembukuansetiap bulan

Melakukan pembukuansetiap tahun

Tidak pernahmelakukan pembukuan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Sistem_Administrasi

2 6.7 6.7 6.7

18 60.0 60.0 66.7

8 26.7 26.7 93.3

2 6.7 6.7 100.0

30 100.0 100.0

Memisahkan semuauang milik pribadi denganuang usaha

Masih ada sebagian yangtercampur antara uangmilik pribadi dengan uangusaha

mencampuradukkansemua uang milik pribadidengan uang usaha

Tidak ada administrasikeuangan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

4 2 3 1 1

4 1 3 1 1

2 2 3 1 1

4 2 3 1 1

4 3 3 1 1

3 2 4 2 1

4 1 3 1 2

4 2 2 1 1

4 2 3 1 1

4 1 3 1 1

4 2 1 1 1

4 2 3 1 1

3 4 3 1 1

4 2 3 1 1

4 3 3 1 1

1 2 4 2 1

4 2 3 1 1

3 1 3 1 1

4 2 1 1 1

4 2 2 1 2

4 2 3 3 1

3 3 3 1 1

4 2 3 1 2

4 2 4 2 1

4 3 3 1 1

4 2 2 1 2

2 2 3 1 1

4 1 3 2 3

4 2 3 1 1

4 2 3 1 1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Tingkat upah untuktenaga kerja

murah.

Modal awalpendirian usahatermasuk ringan

Banyaknya unitbarang yang terjual

sama denganjumlah barang yang

diproduksi

Ketersediaanbahan baku yang

mudah

Peralatan produksibisa menggunakan

alat yang masihsederhana

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

1 2 3 2 3

1 1 3 2 4

1 3 2 2 3

1 2 3 2 2

2 2 2 1 3

1 4 3 2 4

1 2 4 1 2

1 2 3 2 3

1 2 3 2 2

1 2 3 2 4

1 2 2 2 4

2 3 3 2 3

1 2 4 2 3

1 2 3 3 3

1 2 2 4 3

1 3 3 2 3

1 2 3 1 3

1 2 2 2 4

3 2 3 3 3

1 2 3 2 3

1 2 1 2 3

2 3 3 1 3

1 2 3 2 3

1 2 3 2 1

1 1 2 2 3

1 2 3 2 4

1 2 3 1 2

1 1 4 2 3

1 2 3 3 3

1 2 3 2 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Rendahnya kualitasSDM baik untuk

pelaku usahamaupun tenaga

kerja.Modal usaha yangdimiliki terbatas.

Belum punyadaerah

pemasaran yangtetap, terbatasnya

informasi pasardan sering tidakbisa memenuhi

pesanan pembeli.

Tingkatketersediaan

tenaga kerja diwilayah sekitar

banyak.

Tingkatpermintaan

produk tinggi

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

4 2 1 3

4 2 1 2

4 1 2 3

3 2 1 3

4 1 1 3

4 2 1 3

4 2 1 3

4 3 1 3

4 2 2 1

4 2 1 3

4 2 1 4

2 1 2 3

4 2 1 4

4 2 1 3

4 1 1 3

3 2 1 2

4 2 2 3

4 3 1 3

4 2 1 2

4 1 1 3

3 2 1 3

4 2 1 3

4 2 1 3

4 4 1 3

3 4 2 1

4 2 1 3

4 1 1 3

4 2 1 2

4 2 3 3

4 1 1 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Produk merupakansalah satu bahanutama pembuat

rumahMeningkatnya

harga bahan baku

Adanya pesaingdari industripabrikan.

Muncul banyakpengusaha baru

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

4 2 3 1 3

4 1 3 1 3

4 2 3 1 2

4 2 4 1 3

4 3 4 1 2

3 2 4 1 3

4 1 3 1 4

4 2 2 1 3

4 2 3 1 3

4 1 3 1 3

4 2 1 1 2

4 2 3 1 3

4 4 3 1 4

4 2 3 1 3

4 3 3 1 2

1 2 4 1 3

4 2 3 1 3

4 1 3 1 2

4 2 1 1 3

4 2 2 2 3

4 2 3 1 1

4 3 3 1 3

4 2 3 1 3

4 2 4 1 3

4 3 3 1 2

4 2 2 1 3

2 2 3 1 3

4 1 3 3 4

4 2 3 1 3

4 2 3 1 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Tingkat upahuntuk tenagakerja murah.

Modal awalpendirian usahatermasuk ringan

Banyaknya unitbarang yang terjual

sama denganjumlah barang yang

diproduksi

Peralatan produksibisa menggunakan

alat yang masihsederhana

Rendahnyakualitas SDM

baik untukpelaku usaha

maupun tenagakerja.

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

2 1

1 1

3 1

2 1

2 2

4 1

2 1

2 1

2 1

2 1

2 1

3 2

2 1

2 1

2 1

3 1

2 1

2 1

2 3

2 1

2 1

3 2

2 1

2 1

1 1

2 1

2 1

1 1

2 1

2 1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Modal usahayang dimiliki

terbatas.

Belum punyadaerah pemasaran

yang tetap,terbatasnya

informasi pasar dansering tidak bisa

memenuhi pesananpembeli.

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

3 1 3 4 3

3 1 3 4 3

3 1 3 4 3

2 1 2 3 3

2 1 3 4 1

3 1 4 4 3

3 1 2 4 3

3 1 3 4 3

3 1 2 4 2

4 1 3 4 3

4 1 3 4 4

3 1 4 3 1

3 1 4 4 3

3 1 3 4 3

4 1 3 4 1

3 1 4 3 4

1 3 3 4 4

3 1 3 4 3

3 2 3 4 3

3 1 3 4 3

3 1 3 4 3

3 1 3 4 3

3 1 3 4 4

3 1 1 4 4

3 1 3 4 4

3 1 3 4 3

3 1 2 4 4

3 1 4 4 4

3 1 4 4 3

2 1 3 4 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Tingkatketersediaan

tenaga kerja diwilayah sekitar

banyak.

Ketersediaanbahan baku yang

mudah

Tingkatpermintaan

produk tinggi

Produk merupakansalah satu bahanutama pembuat

rumahMeningkatnya

harga bahan baku

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

Case Summaries

3 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 2

1 2

4 2

4 2

3 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 2

4 3

4 3

4 2

4 2

4 1

4 2

4 3

4 2

4 2

4 3

4 1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Adanya pesaingdari industripabrikan.

Muncul banyakpengusaha baru

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH …

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

( B A P P E D A ) Jln.Robert Wolter Monginsidi No. 1 Bantul 55711, Telp. 367533, Fax. (0274) 367796

Website: bappeda.bantulkab.go.id Webmail: [email protected]

Nomor: 070/Reg/ 1810/S1/2016

Menunjuk Surat : Dari : Fakultas Keguruan dan Nomor : 138.2/FIKESIPU1/2016 llmu Pendidikan, Universitas Sanata

Mengingat

Diizinkan kepada Nama

P. T / Alamat

NIPINIMINo. KTP Nomor Telp./HP

TernaIJudul Kegiatan

Lokasi Waktu

Dharma (USD) Tanggal 19 April 2016 Perihal : Permohonan l j in Penelitian

a. Peraturan Daerah Nornor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Oganisasi Lembaga Teknis Daerah Di Lingkungan Pernerintah Kabupaten Bantu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Oganisasi Lembaga Teknis Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul:

b. Peraturan Gubernur Daerah Istirnewa Yogyakarta Nornor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Perijinan, Rekomendasi Pelaksanaan Suwei, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa Yogyakarta:

c. Peraturan Bupati Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang ljin Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Lapangan (PL) Perguruan Tinggi di Kabupaten Bantul~

ADHE ANGGREINI

Faku l tas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (USD) Paingan, Maguwohar jo , Depok, Sleman, Yogyakar ta 111324033 085743621556 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR INDUSTRI K E W I N A N BATU-BATA (KASUS KECAMATAN PIYUNGAN, DIY) Desa Srimulyo,Desa Sitimulyo,Desa Srimartani Piyungan 20 Apr i l 2016 sld 20 Ju l i 2016

Dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut harus selaiu berkoord~nasi (rnenyampaikan maksud dan lujuarij

dengan institusi Pemerintah Desa setempat serta dinas atau instansi terkait untuk mendapatkan petunjuk seperlunya:

2. Wajib menjaga ketertiban dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku;

3. lzin hanya digunakan untuk kegiatan sesuai izin yang diberikan:

4. Pemegang izin wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan bentuk soncopy (CD) dan hardcopy kepada Pemerintah Kabupaten Bantul c.q Bappeda Kabupaten Bantul setelah selesai melaksanakan kegiatan;

5. lzin dapat dibatalkan sewaktu-waklu apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut di atas;

6. Memenuhi ketentuan, etika dan norma yang berlaku di lokasi kegiatan; dan

7. lzin ini tidak boleh disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat rnengganggu ketertiban umum dan kestabilan pemerintah.

Dikeluarkan di : B a n t u I

Ternbusan disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Kab. Bantul (sebagai laporan)

2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Bantul

3. Camat Piyungan

4. Lurah Desa Srimartani, Kec. Piyungan

5. L!~rah Desa Srlmulyo, Kec. Piyungan

6:Lurah Desa Sitimulyo, Kec. Piyungan

Dekan Fakultas Ke ~~r~~~ dan l lmu Pendidikan Universitds Sanata Dharma 1 &ang Bersanokuta ihhon)

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI