Uropoetik

18
SISTEM UROPOETIK BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Semua makhluk hidup memerlukan energi, dalam pembentukan energi ada zat yang dipakai ada juga zat yang dibuang, dalam bahasa ilmiah ada zat yang di reabsorsi dan di ekresi. Alat ekresi pada manusia ada bermacam-macam diantaranya yaitu ginjal, hati, paru- paru, kulit. Setiap sistem mempunyai cirikhas masing- masing sesuai dengan zat yang diekresikan. Dalam skenario ini mempelajari tentang sistem ekresi pada manusia yang berupa sistem uropoetik. Sistem uropoetik adalah sistem yang menyangkut kerja ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra. 2. RUMUSAN MASALAH a) Apa yang dimaksut dengan sistem uropoetik? b) Bagaimana mekanisme sistem uropoetik? c) Bagaimana sistem uropoetik dilihat dari mikroskopis dan makroskopis? d) Bagaimana perjalanan pembentukan urine? 3. TUJUAN a) Mengetahui tentang sistem uropoetik b) Mengetahui tentang mekanisme sistem uropoetik c) Mengetahui secara makroskopis dan mikroskopis sistem uropoetik d) Mengetahui tentang bagaimana terjadinya urine 4. MANFAAT

description

Review

Transcript of Uropoetik

Page 1: Uropoetik

SISTEM UROPOETIK

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAHSemua makhluk hidup memerlukan energi, dalam pembentukan energi

ada zat yang dipakai ada juga zat yang dibuang, dalam bahasa ilmiah ada zat yang di reabsorsi dan di ekresi. Alat ekresi pada manusia ada bermacam-macam diantaranya yaitu ginjal, hati, paru-paru, kulit. Setiap sistem mempunyai cirikhas masing-masing sesuai dengan zat yang diekresikan. Dalam skenario ini mempelajari tentang sistem ekresi pada manusia yang berupa sistem uropoetik.

Sistem uropoetik adalah sistem yang menyangkut kerja ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra.

2. RUMUSAN MASALAHa) Apa yang dimaksut dengan sistem uropoetik?b) Bagaimana mekanisme sistem uropoetik?c) Bagaimana sistem uropoetik dilihat dari mikroskopis dan makroskopis?d) Bagaimana perjalanan pembentukan urine?

3. TUJUANa) Mengetahui tentang sistem uropoetikb) Mengetahui tentang mekanisme sistem uropoetikc) Mengetahui secara makroskopis dan mikroskopis sistem uropoetikd) Mengetahui tentang bagaimana terjadinya urine

4. MANFAATDapat mengetahui secara luas tentang sistem uropoetik dalam

mengekresikan zat sisa serta mengetahui sistem ini dari organ yang terkecil sampai fungsinya.

Dengan mengangkat permasalahan tentang sistem uropoetik dimungkinkan mahasiswa dapat mengambil hikmah dan pengetahuan tentang sistem uropoetik secara menyeluruh, dari segi anatomi, fisiologi, biokimia, histologi. Dan diharap mampu mempunyai gambaran tentang sistem ini dengan baik.

Page 2: Uropoetik

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. ANATOMI SISTEM UROPOETIKSecara anatomi sistem uropoetik terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra.

GinjalGinjal adalah organ yang berfungsi mensekresikan sebagian besar

zat sampah metabolisme. Ginjal memegang peranan penting dalam mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh dan mempertahankan keseimbangan asam-basa darah.

Ginjal berwarna coklat-kemerahan, di belakang peritoneum, terletak pada dinding posterior, antara tulang iga 11/12 sampai lumbal 3. Ginjal kanan letaknya lebih rendah dari ginjal kiri karena ren dexter terdesak oleh hepar. Pada pinggir medial ginjal terdapat hilus. Dalam hilus ini terdapat av. renalis dan pelvis.

Ginjal dikelilingi oleh capsula fibrosa yang melekat erat pada cortex ginjal. Diatas capsula fibrosa terdapat jaringan lemak yang dikenal sebagai lemak perirenal.

Faskia renalis mengelilingi lemak perirenalis, meliputi ginjal dan kelenjar suprarenalis. Faskiarenalis merupakan kondensasi jaringan areolar yang dilateral melanjutkan sebagai faskia tranfersalis. Di belakang fasia renalis terdapat lemak yang disebut lemak pararenalis.

UreterUreter mengalirkan urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung

kemih). Urin dapat menuju vesika urinaria karena adanya tekanan filtrasi glumerolus, dan adanya gerak pristaltik selubung otot.

Page 3: Uropoetik

Ureter memiliki panjang ±25 cm. Ureter menyilang pintu atas panggul di depan bifurkatio a. iliaka comunis. Ia berjalan kebawah dan depan a.iliaka interna sampai mencapai daerah spina ischidica. Ureter kemudian memutar ke depan dam medial da masuk lateral atas vesika urinaria. Dekat ujung ureter disilangi oleh ductus deferens. Ureter berjalan miring menembus dinding vesika urinaria. Ureter mempunyai 3 penyempitan yaitu : (1) piala ginjal yang berhubungan dengan ureter, (2) ureter menjadi kaku ketika melewati pinggir pelvis, (3) ureter yang menembus dinding kandung kemih (vesika urinaria).

Pelvis ginjal adalah bagian ujung atas ureter yang melebar membentuk corong. Bagian ini yang terdapaat dalam hilis ginjal yang berhubungan dengan calix major.

Vesika urinariaVesika urinaria adalah

tempat untuk menyimpan urin, yang memiliki struktur dinding yang kuat. Vesika urinaria terletak pada belakang os. pubis.

Vesika urinaria yang kosong berbentuk piramid, mempunyai apex, basis, dan permukaan inferolateral superior dan inferior juga memiliki collum.

Lapisan otot vesika urinaria terdiri atas otot polos dan tersusun atas 3 lapis yang saling bertautan dikenal sebagai m. detrusor vesikae. Pada collum vesika urinaria lapisan sirkular otot menebal membentuk sphincter vesicae.

Perdarahan vesika urinaria berasal dari cabang a. iliaka interna yaitu a. vesikalis superior dan inferior.

UretraDalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan

kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.

B. HISTOLOGI SISTEM UROPOETIK

Page 4: Uropoetik

GINJAL (REN)Ginjal diliputi oleh kapsula ginjal yang terdiri atas jaringan

penyambung padat, mempunyai bagian luar, korteks dan bagian dalam, medulla.medulla ginjal terdiri atas 10-18 struktur yang berbentuk kerucut atau pyramid, yang dasar dan pinggirnya berada di dalam korteks dan puncaknya menonjol ke dalam kaliks. Penonjolan ini disebut papilla ginjal. (Junqueira, C.L,2007)

Ginjal menurut Sherwood (2001) terdiri atas : Bagian Korteks yang berisi Nefron (terdiri dari Glomerulus dan

Kapsula Bowman). Bagian Medula yang berisi Tubulus Ginjal.

Tiap-tiap ginjal terdiri atas ±1 juta unit filtrasi fungsional yang dinamakan nefron. Tiap nefron terdiri atas :

Renal corpuscle Terdiri berkas kapiler-kapiler, glomerolus dikelilingi oleh kapsula

epitel berdinding ganda yang dinamakan oleh kapsula bowman.lembaran dalam kapsula dinamakan lapisan visceral.sedangkan lembaran luar membentuk batas luar tebal corpuscle dan dinamakan lapisan parietal kapsula bowman.antara ke dua lembaran kapsula bowman ini terdapat ruang kapsuler, yang menerima cairan yang difiltrasi melalui dinding kapiler dan lapisan visceral.Tubulus kontortus proksimal

Tubulus proksimal dibatasi oleh epitel selapis kubis. Sel-sel epitel ini mempunyai sitoplasma yang sangat asidofil sebagai akibat adanya banyak mitokondria yang memanjang.Lengkung henle

Page 5: Uropoetik

Bagian tipis lengkung henle, yang merupakan lanjutan tubulus kontortus proksimal,mempunyai lumen lebar karena dindingnya terdiri atas sel gepeng yang intinya menonjol ke dalam lumen.Tubulus kontortus distal

Tubulus ini dibatasi oleh epitel selapis kubis.sepanjang perjalanan korteks, tubulus kontortus distal mengadakan hubungan dengan kutup vaskuler badan nefronnya sendiri. (Junqueira, C.L,2007)

URETERDinding ureter terdiri dari tiga lapisan : (1) lapisan fibrosa (luar),

(2) muskularis longitudinal ke arah dalam dan otot polos sirkular ke ara luar (tengah), (3) epitel mukosa (paling dalam) (Junqueira, C.L,2007)

VESIKA URINARIADinding kandung kemih terdiri dari empat laipsan, yaitu : (1)

serosa, (2) otot detrusor, (3) submukosa, (4) mukosa.URETRA

Dindingnya terdiri dari : (1) Lapisan mukosa, (2) muscullaris, (3) lapisan adventitia.

C. FISIOLOGI SISTEM UROPOETIKGinjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat

banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah ”menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.

Ginjal melakukan fungsinya yang paling penting dengan menyaring plasma dan memindahkan zat dari filtrate pada kecepatan yang bervariasi. Ginjal melakukan fungsi yang multiple, antara lain :

Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit.Untuk mempertahankan homeostatis ekskresi air dan elektrolit

seharusnya sesuai dengan asupan. Jika asupan melebihi ekskresi, jumlah zat dalam tubuh akan meningkat. Jika asupan kurang dari ekskresi, jumlah zat dalam tubuh akan berkurang.Pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit.Pengaturan keseimbangan asam-basa.

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang

Page 6: Uropoetik

dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjalEkskresi produk sisa metabolic dan bahan kimia asing.

Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Produk ini meliputi urea(metabolism dari asam amino), kreatinin(dari kreatin otot), asam urat (dari asam nukleat), produk akhir pemecahan hemoglobin, dan metabolit dari berbagai hormon.Pengaturan tekanan arteri.(Guyton A.C,1997)Pembentuk urine

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.urin mempunyai fungsi untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh

Urin mempunyai komposisi antara lain : Air Garam, asam, basa Sisa metabolisme. Hasil detoksinasi.

Tahap-tahapan pembentukan urin menurut Guyton (1997)Reaksi Filtrasi (filtrasi sejumlah besar cairan melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul bowman)Pada awalnya darah masuk ke glomerolus melalui arteriola aferen, setelah itu terjadilah filtrasi sehingga menghasilkan urine primer. Kemudian urine primer akan meemasuki kapsula bowman. Proses

Page 7: Uropoetik

ini terjadi karena adanya faso konstriksi dan faso dilatasi pada arteriola aferen dan eferen. Reaksi Rearsorbsi (reabsorbsi dilakukan di tubulus) Urin dalam kapsula bowman masuk kedalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus. Hasil reabsorpsi urine primer adalah urine skunder yang akan masuk ke ansa henleReaksi Ekskresi (Augmentasi)Dari lengkung henle asenden urine skunder akan masuk ke tubulus kontortus distal. Didalam tubulus distal urine skunder mengalami proses augmentasi. Setelah itu urine masuk ke pelvis renalis dan menuju ke ureter, lalu mengalir menuju vesika urinaria untuk ditampung

Pengeluaran urine diatur oleh otot sfingter, kandung kemih hanya mampu menampung urine ±300 ml. Vesika urinaria diatur oleh saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari plexus hipogastrik

BerkemihBerkemih merupakan suatu reflek, pada orang dewasa normal

dikendalikan oleh pusat saraf di otak. Reflek dawali dengan peregangan otot vesika urinaria waktu terisi oleh urin. Impuls aferen berjalan menuju n. splanchnicus pelvicus dan masuk ke segmen sacralis 2,3 dan 4 medula spinalis. Impuls eferen meninggalkan medulla spinalis dari segmen yang sama dan berjalan melalui serabut saraf preganglio parasimpatis menuju n. splanchnicus pelvicus dan plexus hypogastricus inferior menuju dinding vesika urinaria, dimana mereka bersinaps dengan neuron postganglion. Melalui lintasan saraf ini dinding vesika urinaria berkontraksi dan sphincter vesikae dibuat melemas.

Pada orang dewasa berkemih adalah reflek yang sederhana dan berlangsung ketika vesika urinaria teregang. Menahan kencing dipengaruhi oleh aktivitas cortex serebri, serabut penghambat berjalan kebawah bersama tractus corticospinalis menuju segmen cranial 2,3 dan 4 medulla spinalis. Kontraksi sphincter urethrae yang menutup uretra dikendalikan secara volunter tetapi tidak memungkinkan melemaskan otot ini secara involunter, karena hal ini dibicarakan pada refleks. Pengendalian volunter berkemih ini dalam keadaan normal berkambang dari tahun pertama dan kedua kehidupan

D. BIOKIMIA SISTEM UROPOETIK

Kandungan Urine

Page 8: Uropoetik

1. Urea Katabolisme protein à demam, DM Kerusakan hepar à urea urin ¯

2. Ammonia Normal à amonia urin sedikit Kerusakan hepar

3. Asam amino Keracunan kloroform, CCl4 à ekskresi Cystinuria & Aminoasiduria àekskresi Bayi prematur à ekskresi 10x bayi term

4. Keratin dan kreatinin Dewasa à ekskresi kreatin tak ada / sedikit

Anak-anak à ekskresi kreatin agak tinggi Hamil, puasa, infeksi, hipertiroid à ekskresi Hipotiroid à ekskresi ¯ Kreatinin à katabolisme kreatin

5. Asam oksalat Ekskresi : 10 – 25 mgr / hari as. oksalat à hasil metab. Vitamin C, hasil metab. KH yang tak

sempurna.6. Phospat

Hasil metabolisme protein Ekskresi phosphat dipengaruhi :

- Hormon paratiroid- Vitamin D

H. paratiroid à reabsorpsi phosphat oleh tubulus ¯ à ekskresi phosphat.

7. Klorida Diekskresi berupa NaCl dan NH4Cl Intake NaCl à 8 – 15 gram / hari à ekskresi klorida ± 10gram/hari Ekskresi Cl- tergantung :

- intake NaCl - respirasi - hormon glandulasuprarenalis

8. Natrium dan kalium Pemberian aldosteron à ekskresi Na ¯ dan ekskresi K Sekresi tubulus dipengaruhi oleh asam basa darah alkalosis à sekresi K asidosis à sekresi K ¯ (Murray, R.K. 1999)

Page 9: Uropoetik

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan1. Secara anatomi sistem uropoetik terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria,

uretra.2. Ginjal adalah organ yang berfungsi mensekresikan sebagian besar zat

sampah metabolisme3. Ureter mengalirkan urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)4. Vesika urinaria adalah tempat untuk menyimpan urin5. Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan

luar tubuh6. Proses pembuatan urin terjadi di ginjal 7. Tubuh manusia memrlukan vitamin C setiap hari dengan dosis ±60ml jadi

kalau terlalu banyak, vitamin C ini akan dibuang8. Dalam teh terdapat telfilin (antioksida) dan diuretic.9. Urin mempunyai komposisi antara lain :Air, Garam, asam, basa, sisa

metabolisme, hasil detoksinasi.10. Faktor yang mempengaruhi debit urin adalah suhu, masukan air, hormon

ADH

B. Saran1. Menjaga ginjal dengan cara hidup sehat, hindari makanan yang banyak

mengandung kolestrol, makan dengan pola cukup, banyak mengkonsumsi air putih

2. Janganlah mengkonsumsi vitamin C yang terlalu tinggi dosisnya karena dapat menyebabkan keadaan ginjal menjadi asam dan memicu terjadinya sedimentasi pada ginjal/batu ginjal serta hal ini adalah hal yang boros karena vitamin C ini akan dibuang lewat urin

3. Janganlah menahan kencing terlalu lama karena dapat menyebabka penumpukan kristal-kristal dan dapat menjadi batu di vesika urinaria

Page 10: Uropoetik

DAFTAR PUSTAKA

1. Bresnick, S. 2003. System Ekskresi dalam Intisari Biologi. Jakarta.

Hipokrates : hal 125-30.

2. Budianto.A. 2005. Guidance to Anatomy 1. Keluarga Besar Asisten

Anatomi FK UNS. Surakarta:hal.

3. Guyton A.C, 1997, Ginjal dan Cairan Tubuh dalam Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran .Jakarta, EGC:

4. Junqueira, C.L,2007, Sistem Urin dalam Histologi Dasar.Jakarta.

EGC: hal 392-407

5. Moore,K.2003. Anatomi Klinis Dasar. jakarta. EGC

6. Snell,R.S. 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa. Jakarta. Penerbit

buku kedokteran EGC: hal.

7. Sobotta 2006. Jakarta. EGC. jilid 2, hal 180-261

8. Valerie, S.,2006, Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi, Jakarta. EGC : hal.

9. Sherwood,L, 2001, system urin dalam Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke

Sistem, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

10. Murray, R.K. 1999. Biokimia harper. Jakarta. EGC

11. Eroschenco,victor P,Ph.D.2003.Atlas histologi di fiore dengan korelasi

fungsional E/9.Jakarta.Penerbit buku kedokteran EGC

Page 11: Uropoetik

Oleh :

PRIAMBODO ILHAM A

J 5000 800 88

Tutor :

dr. YUSUF ALAM R

Fakultas Kedokteran

Universitas muhammadiyah Surakarta

Jl. Kebangkitan Nasional No.101 Penumping

SURAKARTA 57141