Urinalisis Praktikum
-
Upload
yohana-veronica -
Category
Documents
-
view
194 -
download
13
description
Transcript of Urinalisis Praktikum
dr. Febtarini R.S, Sp.PK
Laboratorium / Instalasi Patologi KlinikFakultas Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma
SurabayaKamis, 21-Juni-2012
1
SAMPEL URINE 1. Urine sesaat : urine acak ( random )2. Urine pagi : urine pertama di pagi hari
Paling baik untuk urinalisis :- volume dan osmolaritas
seragam- lebih kental- pH rendah
3. Urine segar ( < 1 jam dari penampungan )4. Urine Post Prandial : 1 ½ - 3 jam setelah
makan5. Urine 24 jam :
06.00 06.00
dibuang ditampung2
URINE disimpan > 1 jam : terjadi perubahan sel / susunan
kimia. Tidak steril : timbul bakteri
ureum CO2 + NH3 pH urine : basa
CaSo4 , MgSo4 ,Sedimen (torak) : rusakUreum
Glukosuria : kadar glukosa hasil negatif palsu !
Bilirubin (terikat)
hidrolisis oksidasi as. Glukorunat biliverdin
+ (hijau)biluribin (bebas)
3
Urobilinogen Urobilin- urine harus segar/baru
- lemari es (tempat tertutup)- pengawet tidak dianjurkan
Pemeriksaan kuantitatif urine 24 jam :
- pengawet tergantung bahan yang
diperiksa.
4
BAHAN PENGAWET UNTUK URINE :
1. 10% Thymol - Asam amino1% Urea
Isopropanol Kreatinin Asam urat
2. NaHCO3 5 g - UrofirinKoproporfirin
Porfobilinogen3. 1% Asam Borat 5 ml - Hormon (steroid)
EstrogenPregnantriol
4. Asam Asetat glasial 20 ml -Katekolamine
( pH : 3 )5. 10% HCl 20 ml - Asam 5-Hidro
Indolasetat6. 4oC ( lemari pendingin ) - Enzim
Kuman 5
Pemeriksaan Urine:A. Pemeriksaan Fisis : 1. Jumlah
2. Bau3. Buih4. Warna5. Kejernihan6. Berat jenis.
B. Pemeriksaan Kimia : 1. pH2. Protein3. Glukosa4. Badan keton5. Bilirubin6. Urobilin
C. Pemeriksaan Mikroskopis :1. Sel darah, epitel
2. Torak3. Kristal
6
A. Pemeriksaan Fisik urine:1. Jumlah Urine : Normal : 1200-1500 ml/24jam
Variasi tergantung- Luas permukaan tubuh- Pemakaian cairan- Kelembaban udara / penguapan.
2. Bau : - Normal baru : tidak keras- Patologis
3. Buih : - Normal putih- Mudah berbuih protein
- Kuning pigmen empedu (bilirubin) phenylazodiaminopyridin
7
4. Warna :Normal kuning muda
( urokhrom )Abnormal non patologis
patologisCara pemeriksaan : Prinsip : tebal lapisan cairan 7 – 10 cm
dengan cahaya tembus. Isi tabung reaksi ¾ nya (lihat dengan cara
miring ) dipengaruhi diuresis
5. Kejernihan / kekeruhan Normal : JernihCara Pemeriksaan warna
8
Warna : Perubahan non-patologis disebabkan bahan atau obat-obatan yang dimakan, misalnya :
- Merah : Phenol-phthalein, protonsil, merkurokhrom, piridium dll
- Kuning : karoten, santonin, atebrin, riboflavin- Hijau : akriflavin- Biru/hijau : metilen biru, tembaga sulfat.
Perubahan yang patologis :- Kuning coklat (seperti teh) : bilirubin- Merah coklat : urobilin, porpirin- Merah dengan kabut coklat : darah dan pigmen
darah- Coklat hitam : melanin- Hitam : asam homogentisik
(alkaptonuria)Terlihat setelah
ditambah basa.9
Kekeruhan urine dapat disebabkan :- Fosfat amorf, warnanya putih dan akan
hilang bila diberi asam.- Urat amorf (kuning coklat) terdapat pada
urine yang asam dan menghilang bila dipanaskan.
- Darah, merah sampai coklat- Nanah, seperti susu, tetapi menjadi jernih
setelah disaring- Kuman, biasanya tetap keruh setelah
disaring.
10
6. Berat Jenis urine, diukur dg alat :
- Urometer - Refraktometer - Carik celup
Urometer (urinometer) dasar : hukum ArchimedesRefraktometer : dasar : indeks refraksiCarik celup : dasar : adanya kation
11
Prosedur : Urometer1.Kaliberasi urometer dengan Aquades.2.Isi gelas ukur dengan urine ¾ penuh.
letakkan di tempat datar hilangkan buih dengan :
- kertas saring atau - + 1 tetes eter
3.Masukkan urometer putar pada sumbunya jangan menyentuh :
- dinding gelas ukur- dasar gelas ukur
4.Baca meniskus 12
UROMETERKalibrasi dengan Aquadest
misal : BJ. Aq. terbaca 1,003 faktor koreksi = - 0,003
Faktor koreksi suhusetiap t 3oC di atas suhu tera urometer : + 0,001
Faktor koreksi pengenceran
Faktor koreksi protein/glukosa1 g/dl protein / glukosa hasil
dikurangi 0,003
Skala : 1 strip = 0,001
13
Contoh :
1. Peneraan dengan Aquadest B.J = 1,0022. Urine B.J = 1,012
B.J. Urine = 0,0103. Suhu kamar = 30oC
Urometer ditera pada t = 15oC
B.J. Urine = (30-15)---------- x 0.001+1,010=
1,0153
4. Koreksi Pengenceran 2 x B.J = 1,030
5. Koreksi terhadap protein glukosa1g/dl dikurangi 0,003 14
Gambar :
15
Meniskus1 Garis = 0,001
1,000
1,010
1,020
Pemeriksaan Kimia urine :- pH - Protein- Glukosa- Keton bodies- Bilirubin- Urobilinogen- Urobilin
16
B. Pemeriksaan Kimiawi :I. Derajat keasaman pH
Normal : 4,8 - 7,5Pemeriksaan :- kertas lakmus- kertas nitrazin / indikator
uriversil- Carik celup- pH-meter
17
II. Protein Urine Albumin, GlobulinSifat pemeriksaan : Kualitatif
- reaksi Heller- reaksi Roberts
Semi kuantitatif- tes rebus- tes sulfosalisilat- carik celup visual
Kuantitatif- Esbach- carik celup :
fotometer refleksi
18
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE CARA REBUS :Prinsip :
Protein dalam suasana asam lemah dipanaskan denaturasi endapan ( + )
19
3 ml urine yang telah disaring / dipusingkan Bakar
sampai mendidih
Tetesi 2-3 tetes asam acetat 6%
Bakar lagi sampai
mendidih
Baca hasil
* Syarat sampel putar / saring1500 - 2000 RPM
( 5 menit )
Hasil :( - ) : tetap jernih(+) : kekeruhan minimal
( 0,01 - 0,05 g/dl ). huruf cetak terbaca
(+ +) : Kekeruhan nyata ada butir-butir halus (0,05 - 0,2 g/dl Garis tebal terbaca
(+ + +) : gumpalan-gumpalan yang nyata
( 0,2 - 0,5 g/dl )(+ + + +) : gumpalan-gumpalan
besar atau telah membeku ( >
0,5 g/dl )
20
Protein Bence – Jones : BM kecil ( < albumin ) Monoklonal Ig light chain Mengendap pada suhu 40o – 60oC.
( Pemeriksaan kualitatif ) Cara :
4 – 10 ml urine saring/sentrifus di tambah bufer pH 4,9 – 5,1Water bath endapan w.b mendidih
(3’) 15’
( 40-60oC) hilang/endapan berkurang Bence Jones protein (+)
Catatan :- Bila endapan >> (albumin/globulin)
saring filtrat didinginkan to 40-60oC keruh mendidih larut Bence Jones protein (+)
21
wb wb
Pemeriksaan Kuantitatif :Alat : Albuminometer
dari Esbach
Prinsip : + As. Pikrat
Protein
Syarat :- urine jernih (24 jam)- bereaksi asam- tidak boleh pekat
* Catatan :Protein rebus : ++ pemeriksaan Esbach
22
TEHNIK : Tampung urine 24 jam ukur volume Aduk sampai rata Ambil urine secukupnya + asam
cuka sampai pH 6 saring(Periksa dengan kertas pH )
23
R
U
R
U
Tutup dengan gabus
bolak balik
diamkan
24 jam
R
U
Hasil dalam gram / LIsi tabung
Esbach dengan urine sampai
tanda U
Tambah reagen Esbach sampai
tanda R
* Total protein dalam 24 jam = Vol. Urine 24 jam ( L ) X hasil (gram / L) =
…….. gram / 24 jam.
III. Tes Glukosa Urine
Reaksi Reduksi
FehlingBenedict Semi-
kuantitatifClinitest
Reaksi Enzimatik
Carik celup - Semi-kuantitatif
- Kuantitatif
24
III. glukosa 1. Reduksi2. Ensimatik
1. Reduksi cara fehlingPrinsip : Dalam suasana Lindi (basa) glukosa mereduksi Cupri (CuO) Cupro (Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah bata.
Reagen :
Fehling A Fehling B R/ Cupri Sulfat 69,3 R/ K-Natartrat
346Aquadest ad 1000ml Na-Hidroksida 100
Aquadest ad 1000 ml
25
Hasil :
Negatif : tetap biru atau hijau jernih
Positif (+) : keruh warna hijau agak kuning
Positif ( + + ) : kuning kehijauan dengan endapan kuning
Positif ( + + + ): kuning kemerahan, endapan kuning merah
Positif ( + + + + ): merah jingga sampai merah bata
26
27
Didihkan
Kontrol terhadap reagen
Campur
( tidak ada perubahan
warna )
Baca hasil segera
2 ml Fehling B
2 ml Fehling A
1 ml urine
2 ml Fehling B
2 ml Fehling A
Reagen dapat digunakan
- +1 +2 +3 +4
CARA BENEDICT
Prinsip : Fehling
Perbedaan : pereaksi basa-nya
TEHNIK :
28
Hasil
8 tetes urine
5 ml reagen
Api kecil ( 5’ )Hingga mendidih
IV. KETON BODIES
Katabolisme lemak abnormalO||
CH3-C-CH2-COOHAsam Aseto asetat
CO2 NADH + H+
SpontanNAD+
EnzimO OH|| ||
CH3-C-CH3 CH3-CH-CH2-COOH
Aseton (D-)--Asam Hidroksi Butirat
29
KETONE BODIESAceto acetic acidAcetone OH butyric acid
TESRotheraAcetest tableReagent strip(carik celup)
30
Syarat Pemeriksaan : Urine Segar( karena : Aseton )1. Test Rothera :
Na2Fe(CN)5NO2H2O LindiNa4Fe(CN)6 + NaNO2 +
Fe(OH)3(Na-Nitroprusida) (Basa)
Aseton Reduksi& Asam Diasetat
UNGU
Reagen :- Na-Nitroprusid- Amonium Sulfat jenuh- Amoniak pekat
31
TEHNIK Buat larutan Na-Nitroprusid jenuh
(harus baru)
32
2 ml (NH4)2SO4
jenuh2 mlurine
Tambah 2-3 tetes lar. Na-Nitroprusid
Tambah NH4OH pekat melalui dinding (hati-
hati sehingga terbentuk 2 lapisan
Hasil (pada batas 2 lapisan)
( - ) tidak terbentuk cincin
ungu
( + ) terbentuk cincin ungu
Sensitivitas Tes Rothera :Asam Aseton asetat = 1-5 mg/dLAseton = 10-25 mg/dLD--Asam Hidroksi Butirat : (-)
* dengan Enzim D--Hidroksi Butirat
Hidrogenase* dengan Tes HART’S
33
2. ACETEST (tablet)Formula :
Amino acetic acid (glycine)Na nitroprusidaNa2 fosfatLactose
Prosedur :tablet + 1 tetes urine
30”bandingkan dengan standar
warna.34
INTERPRETASI HASIL
Ketonuria produksi dan akumulasi keton perubahan metabolisme karbohidrat
KETONURIA dapat terjadi pada
1. Diabetic ketonuria2. Non-diabetic ketonuria
35
V. BILIRUBINNormal dalam urine : 0,02 mg/dl kadar Bilirubin terkonjugasi dalam darah normal tak terdeteksi.1. CARA HARRISONPrinsip :
Bilirubin mereduksi FeCl3 menjadi senyawa warna hijau ( sebelumnya Bilirubin dalam urine diendapkan dengan larutan BaCl2 ).
Reagen :1. Larutan Fouchet terdiri dari :
- TCA 25 g/100 ml Aq.- 10 ml larutan FeCl3 10 g/100 ml Aq.
(10%)2. Larutan BaCl2 10%
36
Pemeriksaan bilirubin cara Harrison
37
Tambahkan larutan Fouchet
1-2 tetes
3 mlBaCl2 10%
3 ml Urine
Filtrat dipakai untuk reaksi Schlesinger
( + ) endapan hijau
( - ) endapan tak berwarna ( coklat )
Saring dengan kertas saring
VI. Pemeriksaan Urobilin urine :TES SCHLESINGERPrinsip :
Urobilin bereaksi dengan Zink Acetat dalam larutan amoniak membentuk garam Zink yang memberikan flouresensi hijau.
Reagen :1. Reagen SCHLESINGER : suspensi jenuhzink acetat dalam alkohol.2. Larutan amoniak encer (10%)3. Tinet. Iodii spirituasa 1%(untuk oksidasi urobilinogen urobilin)
38
TEHNIK :
39
3 ml filtrat urine dari reaksi Harisson
Fluoresensi ( + )Tidak dapat dipakai
Fluoresensi ( - )
1-2 tetes Amoniak encer
Saring dengan kertas saring
+ larutan
Tct. Iodii
( + ) : flouresensi hijau ( baca dalam kotak urobilin dengan sinar tak langsung )
3 ml reagen Schlessinger
Catatan : Urine harus baru Yang mengganggu percobaan :
a. Bilirubin diendapkan dulu.b.Urine berflouresensi dapat
disebabkan oleh :- Vitamin Bcompleks ( Riboflavin )- Eosin, Eritrosit- Merkurokhrom, Akriflavin.
40
Pemeriksaan urobilinogen urineTes dari EhrlichReagen : Para Dimetil Amino
Benzaldehid 2% dalam HCl 50%.Cara :
41
10-12 tetes reagen
Urine 5 ml Syarat : baru
Campur 5 menitWarna merah
( urobilinogen positif )
Prinsip Reaksi :
Urobilinogen + p-methoxy benzodiazoniumsuasana
fluoroborat zat warna azoasam (merah)
Sumber Kesalahan :Negatif palsu :- urine lama (sinar matahari)
teroksidasi- formaldehid (200 mg/dl)- terapi hexametilen tetranium
( dosis >> )- pengawet formalin.
Positif palsu : obat-obatan derivat azo phenazopyridin
42
Analisis Urine dengan Carik Celup COMBUR TEST
Carik Uji :Merupakan secarik plastik sebelah sisi dilekati dengan 1-10 lapis kertas isap/bahan penyerap lain yang mengandung reagen spesifik terhadap zat yang akan diperiksa.
Prinsip : bila dalam urine mengandung zat yang diperiksa perubahan warna.
Intensitas Warna dapat diukur secara :1. Visual2. Fotometer refleksi ( Reflactan photometer )
43
Cara kerja :
Kegunaan carik uji antara lain :1. Pemeriksaan rutin2. Memantau pengobatan3. Memantau sendiri4. Tes penyaring
44
Celup Seka BacaVisual ( gambar 3 )
Fotometer Refleksi
Parameter yang diperiksa pada uji carik celup urine:
1. Berat Jenis2. pH3. Lekosit4. Nitrit5. Protein 6. glukosa7. Badan Keton8. Urobilinogen9. Bilirubin10.Darah ( Eritrosit / hemoglobin ).
45
Laporan Hasil Urinalisis
46
Prinsip Reaksi :1. Berat Jenis
Mengambarkan konsentrasi ion dalam urine metode Refraktometri.
Kation, proton ( kompleks ) + Bromothymol Blue biru hijau kuning
(biru) Tidak dapat mengidentifikasi bahan yang
non-ionik (urea, glukosa, kreatinin).
47
2. pH :Indikator : - Metil merah
- Bromtimol biruJingga hijau biru : pH = 5 –
9
3. Lekosit :Indoxyl ester + granulocyte esterase
Indoxyl + garam
diazonium warna ungu- Ungu terang = urine normal- Ungu tua = patologis.
48
4. Nitrit : Tes Griess’sSufanilamidamin + NO2 garam diazonium( ggs. aromatik ) (bufer asam)
3hidroksi-1,2,3,4 tetrohidro-7,8 bezoquinolin
(merah)
5. Darah :Hemoglobin + organik hidroperoxid Mioglobin ( 2,5 dimetil – 2,5
dihidroperosi heksan )
Biru hijau hijau
49
6. Protein Tetra Bromfenol BiruPH = 3 kuning
+ protein
hijau – biru( tergantung protein )
50
TES PROTEIN URINE
HASIL CARIK UJI PEMANASAN SULFOSA Positif Albumin
5-10 mg/dl Albumin
5-10 mg/dl globulin
Bence-Jones
Albumin 0,25 mg/dl globulin
Bence-Jones Positif Palsu
Desinfeksi Fosfat urat
Tolbutamid
Sulfonamid Penisilin
Kloroform Negatif Palsu
Urine encer garam >>
Urine alkalis
51
7. Glukosa cara : Enzimatik7.1. glukosa Oksidase- glukosa + O2 Asam glukonat + H2O2
GODPeroksidase
- H2O2 + Kromogen a). O-toluidin O-totuidin + H2O
(red = m.m) (oks = biru)
hijau muda tartrazin (kuning)
biru Peroksidase
b). Kompleks kompleks + H2O Iodine Iodine ( Oks = coklat )
7.2. Hexokinase ( lebih spesifik )
52
TES GLUKOSA URINEHasil Reduksi CuSO4 Glukose Oksidase
Fehling Benedict
Clinitest (tablet)
Carik celup
Positif glukose, galaktose laktose, fruktose maltose, pentose
Glukose
Positif Palsu
Reduktor kuat; (vit. C, homogentisik
antibiotik : tetorsiklin kontras X Ray, dll)
H2O2 hipoklorit
Negatif Palsu
Bakteri >> Bakteri >> Reduktor kuat
53
8. Keton : Reaksi NitroprusidPrinsip : tes RotheraHasil : warna ungu
( intesitas warna konsentrasi keton )* D. - asam hidroksi butirat : ( - )
9. UrobilinogenUrobilinogen + methoxybenzenediazonium
fluoroborat Suasana asam
Zat warna merah Azo
54
Spesifik : untuk urobilinogentidak dipengaruhi : porphobilinogen, indikan, PAS, sulfonamid, Sulfonil urea.
Negatif palsu : - Urine disimpan lama (sinar matahari teroksidasi)- Formaldehid > 200 mg / dl - Terapi hexametilen
tetranium (dosis >>)- Pengawet : formalin
Positif palsu : - Obat derivat azo phenazopyridin.
55
10. Bilirubin : Reaksi DiazotasiBilirubin + Diazonium(coklat) asam Azobilirubin (merah ungu)
* Diazonium yang digunakan :a. 2,6 dichlorophenyl diazonium
fluoroboratb. Diazotized 2,4 – dichloro aniline.
Syarat :Pemeriksaan harus segera ! - Bilirubin dalam larutan tidak stabil. - Dengan sinar matahari bilirubin dioksidasi biliverdin
56
TES BILIRUBIN URINE
Reduksi Diazo Tes Fouchet
- tablet - carik celup
FeCl3 / asam
Positif Palsu
Chlorfromazin Aspirin Urobilin
Urobilinogen Negatif Palsu
Ascorbic acid Nitrit >>
Oksidasi Bili ( > 4 jam )
Oksidasi bili
57
SEDIMEN URINE
SAMPEL :1.Urine dicampur baik / merata2.Harus selalu segar
Jika tak dapat segera diperiksa Urine disimpan dalam refrigerator ( 1 jam )Pengawet : Formalin, Toluen
3.Urine pagi4.* Tempat / botol yang bersih
* Hindarkan kontaminasi dengan bahan-bahan sekret vagina
58
5. Tehnik
Campur urine sampai rata
10 ml – 12 mlUrine Pusingkan
Supernatan1500-2000 rpm
dibuang( 5 menit )
Lihat dengan mikroskop
Sisa Sinar minimal 1 ml (Kondensor diturunkan Resuspensi Diafragma Mikroskop
dikecilkan ).
59
SEDIMEN URINESel : . Darah Merah
. Darah putih
. Epitel
Torak : . Hyalin(cast) . Cellular
. GranularMikro organisme Bakteria, ragi, dllSpermatozoaMucusKristal : 1. Berbentuk
. Ca-oxalat
. Asam urat
. Triple phosphat2. Amorf
. Urat, Phosphat60
HEMATURIA
SDM dalam urine (+)Ada 3 macam bentuk :
1. Bola (Globular)
2. Sisa-sisa fragmen (ghost
cells)
3. Tepi bergerigi (crenated)D.DSel ragi “Budding”
61
62
Sel ragi “Budding” di slide urine (mikroskopik)
63
SEL DARAH PUTIH di urine
Bulat > SDMInti sel bintik-bintik
64
65
D.D.Sel Epitel
Umumnya tidak bulat poligonalDinding lebih jelasInti hanya satu
66
SEL EPITEL di urine (mikroskopik)
A. Sel epitel tubulus ginjal- Bentuk polyhidral
memanjang atau oval- Sitoplasma bergranula
B. Sel epitel peralihanberasal dari : - pelvis - ureter
- kandung seni t.d : - Epitel bulat
* bentuk bulat, berinti satu
* sedikit > SDP- Epitel torak / berekor
* 2 – 4x > SDP* Bentuk poligonal atau
memanjang/berekor67
C. Epitel bertatah• Bentuk lebar, pipih• Kadang-kadang tepi
terlipat• Berasal dari :
- Urethra- Vagina
68
69
70
71
TORAK HYALIN( HYALIN CAST )
Presipitasi Protein di dalam tubuli
Tamm-horsfall mucoproteinCylinder yang jernihDinding paralel dan ujung yang bersudut ( Squared ends )
Gambar :
72
TORAK EPITEL ( EPITHELIAL CAST )
T.D. sel tubuli yang terlepas
73
TORAK DARAH ( BLOOD CAST )
Ada 2 Macam :1. Torak sel darah merah = cylinder erythrocyt
batas-batas SDM (+)
74
2. Torak darah= blood cast batas-batas SDM (-) homogen merah muda
75
FATTY CAST ( TORAK LEMAK )
Torak yang berisi butir-butir lemakSangat membias cahaya
76
TORAK LEUKOSITPada penderita radang ginjalPada penderita infeksi ginjal
77
78
CELLULAR CAST / TORAK SELULER
Disintegrasi dari sel-sel batas-batas menghilang granula-granula (+)
3 macam torak granular :1. Torak granular yang besar
= coarsely granular cast granulanya besar / kasar
79
80
2. Torak granular yang halus = finely granular cast granula lebih halus
81
3. Waxy cast granulanya homogen
82
Kristal pada Urine Asam
83
Kristal asam urat Kuning coklat Pipih berbentuk rombis atau rosette
84
Kristal Ca – OxalatPada urine asam, netral atau agak alkalis
Berbentuk pyramid ganda / seperti amplop
Tak berwarna
Kristal Dalam Urine Alkalis
85
Ammonium-magnesium-phosphat (triple phosphat)
Berbentuk prisma dengan sisi miring seperti peti matiTak berwarnaBisa pada urine netral
86
KRISTAL URINE LAIN
87
1. Cystine :Hexagonal, warna (-) batu dalam ginjal
2. Cholesterol Gangguan aliran limfe
3. TyrosinePadapenyakithati
4. Leucine
88
Spermatozoa
89
Bentukan Lain
Mikroorganisme :
90
Bentukan Lain
Fungi :
Sel Ragi :
91
Trichomonas
92
Telur Cacing :
93
94
Konsentrasi 12 : 1( per lapang pandang )
Pembesaran
Sel darah merah 0-2 400x
Sel darah putih 0-5 400x
Torak hialin 0-2 100x
Sel epitel ginjal + ( sedikit ) 400x
Sel epitel transisional + ( sedikit ) 400x
Sel epitel bertatah + ( sedikit ) 100x
Bakteri Negatif 400x
Kristal abnormal Tidak ada 100x
95
SDM 0-2 2-5 5-10 10-25 25-50 50-99 > 100
SDP 0-2 2-5 5-10 10-25 25-50 50-99 > 100
Kristal normal + (sedikit) ++ (sedang) +++ (banyak)
Sel epitel bulat berekor
+ (sedikit) ++ (sedang) +++ (banyak
Lain-lain - bakteri - sel ragi - trikomonas
+ (sedikit) ++ (sedang) +++ (banyak)
Spermatozoa(hanya pd pria)
positif (ada) / negatif (tidak ada)
96
Cast Nega-tif
0-2 2-5 5-10 10-25 25-50 > 50
Kristal abnormal
Nega-tif
0-2 2-5 5-10 10-25 25-50 > 50
Sel epitel bertatah
+ (sedikit) ++ (sedang) +++ (banyak)
Mukus positif (ada) / negatif (tidak ada)
Laporan Hasil Sedimen Urine
Eritrosit …………. /lp Lekosit …………. /lp Epitel …………. /lp Cast …………. /lp Kristal …………. Lain lain ………….
97
TES RIVALTATes Rivalta membedakan : Transudat
EksudatPrinsip : Protein + Asam Asetat presipitasi.Eksudat mengandung protein >> dibanding transudat yaitu > 3 g/dl.Bahan : Asam asetat glasial ( 96% ) 2 tetes +
aqua 100 ml, pH 5-6 (IEP) periksa dengan indikator universil.
Cara : Teteskan sampel ke dalam pereaksi * Eksudat : presipitasi putih
tenggelam* Transudat : membentuk awan
kemudian hilang
98
99
Transudat
Eksudat
Aqua 100 ml
As. Asetat Glasial pH 5 - 6
Sampel
Daftar Pustaka
1. Drost H, The art of Urinalysis, Boehringer Mannheim, Germany.
2. Graff SL, A Handbook of Routine Urinalysis, J.B. Lippincott Company, Philadelphia, 1983.
3. Kark RM et al, A Primer of Urinalysis, 2nd Ed, Hoeber Medical Division. New York, 1963.
4. Ringsud KM & Linne JJ, Urinalysis and Body Fluids A Color text and Atlas, Mosby, St Louis, 1995.
5. Urinalysis Compendium, Boehringer Mannheim, Germany.
100
101
SELAMAT PRAKTIKUM URINALISIS