Urinalisis

3
URINALISIS I. Pendahuluan Sampel urin mudah di evaluasi untuk melihat adanya sel darah merah, glukosa, dan leukosit yang dalam keadaan normal tidak di temukan atau sedikit jumlahnya dalam urin. Silinder urin, yang muncul apabila terdapat protein dalam jumlah besar di urin, juga dapat diamati pada beberapa keadaan penyakit atau cedera ginjal. Osmolalitas (berat jenis spesifik) urin dapat diuku dan harus berada diantara 1.015 dan 1.025. Dehidrasi menyebabkan peningkatan osmolalitas urin karena lebih banyak air yang direabsorbsi kembali masuk kapiler peritubulus. Hidrasi berlebihan menyebabkan penurunan osmolalitas urin. Pada suatu diet campuran normal, biasanya urin bersifat asam, umumnya bervariasi dalam pH kira-kira antara 5,5 dan 8,0. Diet sayuran menyebabkan kecendrungan alkalosis, sehingga menghasilkan urina alkalis. pH urin pada beberapa penyakit mencerminkan keadaan asam-basa plasma, dan fungsi tubulus-tubulus ginjal. Ini mungkin juga berubah banyak oleh infeksi bakteri pada traktus urinarius, atau secara sengaja dengan obat-obat pembentuk asam atau alkali. Penampilan, jika ada konstituen-konstituen abnormal yang tidak berwarna maka makin tinggi konsentrasi urin makin pekat warnanya. Kecepatan ekskresi pigmen urin normal (urokrom) adalah tetap, dan urin yang pekat mempunyai berat jenis rendah, urin berwarna timbul pada penyakit-penyakit tertentu atau gangguan metabolisme, dan setelah pemakaian banyak obat-obatan. 1 II. Tujuan 1. Mengetahui berbagai pemeriksaan laboratorium yang dapat digunakan antara lain dalam menegakkan diagnosa,

description

Contoh laporan praktikum Patologi Klinik modul Gastrointestinal

Transcript of Urinalisis

Page 1: Urinalisis

URINALISIS

I. PendahuluanSampel urin mudah di evaluasi untuk melihat adanya sel darah merah,

glukosa, dan leukosit yang dalam keadaan normal tidak di temukan atau sedikit jumlahnya dalam urin.

Silinder urin, yang muncul apabila terdapat protein dalam jumlah besar di urin, juga dapat diamati pada beberapa keadaan penyakit atau cedera ginjal. Osmolalitas (berat jenis spesifik) urin dapat diuku dan harus berada diantara 1.015 dan 1.025. Dehidrasi menyebabkan peningkatan osmolalitas urin karena lebih banyak air yang direabsorbsi kembali masuk kapiler peritubulus. Hidrasi berlebihan menyebabkan penurunan osmolalitas urin.

Pada suatu diet campuran normal, biasanya urin bersifat asam, umumnya bervariasi dalam pH kira-kira antara 5,5 dan 8,0. Diet sayuran menyebabkan kecendrungan alkalosis, sehingga menghasilkan urina alkalis. pH urin pada beberapa penyakit mencerminkan keadaan asam-basa plasma, dan fungsi tubulus-tubulus ginjal. Ini mungkin juga berubah banyak oleh infeksi bakteri pada traktus urinarius, atau secara sengaja dengan obat-obat pembentuk asam atau alkali.

Penampilan, jika ada konstituen-konstituen abnormal yang tidak berwarna maka makin tinggi konsentrasi urin makin pekat warnanya. Kecepatan ekskresi pigmen urin normal (urokrom) adalah tetap, dan urin yang pekat mempunyai berat jenis rendah, urin berwarna timbul pada penyakit-penyakit tertentu atau gangguan metabolisme, dan setelah pemakaian banyak obat-obatan.1

II. Tujuan1. Mengetahui berbagai pemeriksaan laboratorium yang dapat digunakan antara lain

dalam menegakkan diagnosa, memonitor terapi, mengetahui prognosa dan epidemiologik.

2. Mengetahui jenis pemeriksaan yang akan digunakan untuk penanganan penderita.3. Mengetahui cara persiapan pasien sebelum pengambilan bahan laboratorium, cara

pengambilan bahan dan transportasinya ke laboratorium.4. Dapan menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium.5. Mengetahui keterbatasan interpretasi pemeriksaan laboratorium.

III. Alat dan Bahan1. Tabung reaksi.

2. Pipet hisap.

3. Strip urinalisis dan parameternya.

4. Urin manusia.

Page 2: Urinalisis

IV. Cara Kerja1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.

2. Masukkan urin pada tabung percobaan.

3. Perhatikan warnanya, catat apakah warnanya normal atau abnormal.

4. Perhatikan jernih keruhnya urin tersebut.

5. Celupkan strip indicator urinalisis dan segera baca hasilnya.

6. Catat hasil pembacaan urin.

7. Laporkan hasil percobaan.

V. Hasil

1. Kejernihan dan Warna Jernih dan berwarna kuning muda2. Leukosit Negative (-)3. Nitrat Negative (-)4. Urobilinogen Normal5. Protein Negative (-)6. pH 77. Darah Negative (-)8. Berat Jenis 1,0159. Ketone Negative (-)10. Bilirubin Negative (-)11 Glukosa Negative (-)

Daftar Pustaka :1. Elizabeth J. Corwin. Patofisiologi. Penerbit : EGC