Uretritis Gonore Akut.docx

4
Uretritis Gonore Akut Non-gonokokus Uretritis Definisi Peradangan pada urethra yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae Peradangan pada urethra yang disebabkan oleh bakteri lain, selain gonokok. Etiologi Neisseria gonorrhoeae 1. Chlamydia Trachomatis 2. Ureaplasma urealyticum 3. Mycoplasma Hominis 4. Gardenerella Vaginalis 5. Alergi Masa Inkubasi 2-5 hari. 1-3 Minggu Gambaran Klinis Rasa gata dan panas pada bagian distal urethra, disuria, polakisuria, duh tubuh mukopurulen terkadang disertai dengan darah, dan nyeri saat ereksi. Disuria ringan, poliuria, duh tubuh seropurulen, dan gejala lebih ringan dari infeksi gonore. Perjalanan penyakit lebih lama, dan kemungkinan kambuh kembali lebih tinggi. Pemeriksaan Penunjang 1. Sediaan Langsung : spesimen diambil dari fossa navikularis, dengan pewarnaan Gram. PMN > 5/LPB, Ditemukan Bakteri diplokokkus Gram (-) berwarna merah, intraseluler atau ekstraseluler. 2. Kultur : Media transport yaitu Media Stuart dan Media Transgrow. Media Pertumbuhan yaitu Agar McLeod’s Chocolate, Media Thayer Martin, dan Modified Thayer Martin. 1. Biakan dari spesimen urogenital Memiliki sensitifitas 80-90% dan spesifitas hingga 100%. Menggunakan sel Mccoy untuk mencari bahan inklusi Chlamydia dengan bantuan grup spesifik fluorescein - labelled antibodi monoklonal terhadap C. trachomatis di bawah mikroskop fluorescein.

Transcript of Uretritis Gonore Akut.docx

Page 1: Uretritis Gonore Akut.docx

Uretritis Gonore Akut Non-gonokokus UretritisDefinisi Peradangan pada urethra yang disebabkan oleh bakteri Neisseria

gonorrhoeaePeradangan pada urethra yang disebabkan oleh bakteri lain, selain gonokok.

Etiologi Neisseria gonorrhoeae 1. Chlamydia Trachomatis2. Ureaplasma urealyticum3. Mycoplasma Hominis4. Gardenerella Vaginalis5. Alergi

Masa Inkubasi 2-5 hari. 1-3 MingguGambaran Klinis Rasa gata dan panas pada bagian distal urethra, disuria,

polakisuria, duh tubuh mukopurulen terkadang disertai dengan darah, dan nyeri saat ereksi.

Disuria ringan, poliuria, duh tubuh seropurulen, dan gejala lebih ringan dari infeksi gonore.Perjalanan penyakit lebih lama, dan kemungkinan kambuh kembali lebih tinggi.

Pemeriksaan Penunjang 1. Sediaan Langsung : spesimen diambil dari fossa navikularis, dengan pewarnaan Gram. PMN > 5/LPB, Ditemukan Bakteri diplokokkus Gram (-) berwarna merah, intraseluler atau ekstraseluler.

2. Kultur : Media transport yaitu Media Stuart dan Media Transgrow. Media Pertumbuhan yaitu Agar McLeod’s Chocolate, Media Thayer Martin, dan Modified Thayer Martin.

3. Tes Definitif :

Tes Oksidatif : Semua Neisseria memberi reaksi positif dengan perubahan warna koloni yang semula bening berubah menjadi merah muda sampai merah lembayung.

Tes Fermentasi : Fermentasi menggunakan glukosa, maltose, dan sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa.

1. Biakan dari spesimen urogenitalMemiliki sensitifitas 80-90% dan spesifitas hingga 100%. Menggunakan sel Mccoy untuk mencari bahan inklusi Chlamydia dengan bantuan grup spesifik fluorescein - labelled antibodi monoklonal terhadap C. trachomatis di bawah mikroskop fluorescein.

2. Sitologi dengan pewarnaan GiemsaMemiliki sensitifitas yang rendah.Pemeriksaan dilakukan dalam gelas objek diwarnai dengan pewarnaan Giemsa atau larutan jodium dan diperiksa dengan mikroskop cahaya biasa. Pada pewarnaan Giemsa, intra sitoplasma sel epitel pada Badan Inklusi (BI) akan tampak berwarna ungu tua, sedangkan dengan pewarnaan yodium akan terlihat berwarna coklat.

Page 2: Uretritis Gonore Akut.docx

4. Tes Thomson : Untuk mengetahui sampai mana infeksi telah berlangsung. Pada tes minimal sampel air seni berjumlah 80 - 100ml. Sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi, urine dibagi dalam 2 gelas, dan tidak boleh menahan kencing pada saat penggantian gelas I ke gelas II.Hasil pembacaan jika Gelas I keruh + Gelas II Jernih maka infeksi urethritis anterior. Jika Gelas II dan II keruh maka terjadi panuretritis.

3. Sitologi dengan Papanicolou

4. Serologi :Direct Fluorescent Antibody (DFA)- Tampak badan elementer atau retikuler, hasil positif jika ditemukan BE > 10. Sensitivitas 80-90%, spesifisitas 98-99%

Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay (ELISA)Sensitivitas 92,3% dan spesifisitas 99,8%

5. Deteksi Asam Nukleat (PCR)Teknik amplifikasi nukleat yang memiliki sensitifitas dan spesifisitas tinggi, dan dapat menggunakan specimen non-invasive seperti urine untuk menskrining infeksi asimtomatik pada wanita maupun pria.

Terapi 1. Penisilin G 4,8 Juta Unit dosis tunggal IM + Probenesid 1 gr PO dosis tunggal’

2. Spectinomycin 2 gr IM dosis tunggal.3. Ceftriaxone 500mg IM + Azithromisin 1 gram PO dosis

tunggal, atau

4. Cefixime 400 mg PO + Azitrhomycin 2 gram PO dosis tunggal, atau

5. Levofloksasin 500mg PO dosis tunggal, atau6. Kanamisin 2 gram IM dosis tunggal, atau7. Tiamfenikol 3,5 gram PO dosis tunggal.

1. Tetrasiklin HCL 4x500mg selama 7 hari, atau

2. Doksisiklin 2x100mg selama 7 hari, atau

3. Eritromisin 4x500mg selama 7 hari, atau

4. Eritromisin 4x250mg selama 14 hari, atau

5. Ofloksasin 2x200mg selama 10 hari. Atau

6. Azithromisin 1gram Dosis tunggal.Terapi yang aman untuk anak <12 tahun

Ceftriaxone 500 mg IM dosis tunggal + azithromycin 1 gram PO dosis tunggal, atau

1. Eritromisin 4x500mg selama 7 hari, atau

Page 3: Uretritis Gonore Akut.docx

atau Ibu hamil dan menyusui

Spectinomycin 2 g intramuscularly as a single dose + azithromycin 1 g oral as a single dose(Int. STD. UK National Guideline for the Management of Gonorrhoea in Adults, 2011)

2. Eritromisin 4x250mg selama 14 hari.

Komplikasi Tysonitis, parauretritis, cowperitis, prostatitis, vesikulitis, funikulitis, dan epididymitis.

Prostatitis, vesikulitis, epididymitis, dan striktur urethra.