URBANISASI

6
ESHER TANGA TODING 052.12.121 URBANISASI Istilah “Urbanisasi” adalah istilah yang banyak dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan baik di Indonesia, maupun di negeri lain. Istilah tersebut tidak hanya dikenal, tetapi juga dialami oleh penduduk kota dan desa terutama di negara yang sedang berkembang. Urbanisasi merupakan gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baik ditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan. Permasalahan nampak sederhana namun sefatnya sangat kompleks. Menurut Kantsebovskaya (1976) “Being a complex socio-economics process closely connected with the scientific tecnological revolution. As a complex many-sided process its study requires, a comprehensive approach in involving many disciplines”. Urbanisasi memiliki pengertian yang berbeda-beda tergantung sudut pandang yang di ambil. 1. Jika dilihat dari segi Geografis, urbanisasi ialah sebuah kota yang bersifat integral, dan yang memiliki pengaruh atau merupakan unsur yang dominan dalam sistem keruangan yang lebih luas tanpa mengabaikan adanya jalinan yang erat antara aspek politik, sosial dan aspek ekonomi dengan wilayah sekitarnya ( kutipan). Berdasarkan pengertian tersebut, urbanisasi memiliki Pandangan inilah yang mejadi titik tolak dalam menjelaskan proses urbanisasi. Menurut King dan Colledge (1978), urbanisasi dikenal melalui empat proses utama keruangan (four major spatial processes), yaitu, a) Adanya pemusatan kekuasaan pemerintah kota sebagai pengambil keputusan dan sebagai badan pengawas dalam penyelenggaraan hubungan kota dengan daerah sekitarnya. b) 2) Adanya arus modal dan investasi untuk mengatur kemakmuran kota dan wilayah disekitarnya. Selain itu, pemilihan lokasi untuk kegiatan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap arus bolak-balik kota-desa. c) 3) Difusi inovasi dan perubahan yang berpengaruh terhadap aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik di kota akan dapat meluas di kota-kota yang lebih kecil bahkan ke daerah pedesaan. Difusi ini dapat mengubah suasana desa menjadi suasana kota. d) 4) Migrasi dan pemukiman baru dapat terjadi apabila pengaruh kota secara terus-menerus masuk ke daerah pedesaan. Perubahan pola

description

ARSITEKTUR

Transcript of URBANISASI

ESHER TANGA TODING052.12.121URBANISASIIstilah Urbanisasi adalah istilah yang banyak dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan baik di Indonesia, maupun di negeri lain. Istilah tersebut tidak hanya dikenal, tetapi juga dialami oleh penduduk kota dan desa terutama di negara yang sedang berkembang.Urbanisasi merupakan gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baik ditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan. Permasalahan nampak sederhana namun sefatnya sangat kompleks. Menurut Kantsebovskaya (1976) Being a complex socio-economics process closely connected with the scientific tecnological revolution. As a complex many-sided process its study requires, a comprehensive approach in involving many disciplines.Urbanisasi memiliki pengertian yang berbeda-beda tergantung sudut pandang yang di ambil. 1. Jika dilihat dari segi Geografis, urbanisasi ialah sebuah kota yang bersifat integral, dan yang memiliki pengaruh atau merupakan unsur yang dominan dalam sistem keruangan yang lebih luas tanpa mengabaikan adanya jalinan yang erat antara aspek politik, sosial dan aspek ekonomi dengan wilayah sekitarnya ( kutipan). Berdasarkan pengertian tersebut, urbanisasi memiliki Pandangan inilah yang mejadi titik tolak dalam menjelaskan proses urbanisasi. Menurut King dan Colledge (1978), urbanisasi dikenal melalui empat proses utama keruangan (four major spatial processes), yaitu,a) Adanya pemusatan kekuasaan pemerintah kota sebagai pengambil keputusan dan sebagai badan pengawas dalam penyelenggaraan hubungan kota dengan daerah sekitarnya.b) 2) Adanya arus modal dan investasi untuk mengatur kemakmuran kota dan wilayah disekitarnya. Selain itu, pemilihan lokasi untuk kegiatan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap arus bolak-balik kota-desa.c) 3) Difusi inovasi dan perubahan yang berpengaruh terhadap aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik di kota akan dapat meluas di kota-kota yang lebih kecil bahkan ke daerah pedesaan. Difusi ini dapat mengubah suasana desa menjadi suasana kota.d) 4) Migrasi dan pemukiman baru dapat terjadi apabila pengaruh kota secara terus-menerus masuk ke daerah pedesaan. Perubahan pola ekonomi dan perubahan pandangan penduduk desa mendorong mereka memperbaiki keadaan sosial ekonomi.

2. Jika dilihat dari perspektif ilmu kependudukan, definisiUrbanisasiberarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.Pengertian Urbanisasi menurut para ahli1. Menurut Kingsley Davis (1965) urbanisasi adalah jumlah penduduk yang memusat di daerah perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut.

2. Menurut Bintarto (1986:15) urbanisasi dapat dipandang sebagai suatu proses dalam artian: a) Meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk kota ; kota menjadi lebih padat sebagai akibat dari pertambahan penduduk, baik oleh hasil kenaikan fertilitas penghuni kota maupun karena adanya tambahan penduduk dari desa yang bermukim dan berkembang di kota. b) Bertambahnya jumlah kota dalam suatu Negara atau wilayah sebagai akibat dari perkembangan c) Berubahnya kehidupan desa atau suasana desa menjadi suasana kehidupan kota

3. Menurut J.H. De Goede Urbanisasi diartikan sebagai proses pertambahan penduduk pada suatu wilayah perkotaan (urban) ataupun proses transformasi suatu wilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban.

4. Menurut Kantsebovskaya (1976) Urbanisasi merupakan gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baik ditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan.

5. Urbanisasi dapat diartikan sebagai pertambahan penduduk perkotaan (Shryyock dan Siegel, 1976)

DAMPAK-DAMPAK URBANISASIFaktor-faktor yang mempengaruhi dampak urbanisasi: Faktor ekonomiFaktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang. Faktor Sosio-BudayaSebenarnya faktor sosio-budaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini. Faktor Kestabilan PolitikKestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain berhijrah ke negara tersebut.Faktor Pendorong dan Penarik UrbanisasiPada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor).1. Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:a) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.b) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).c) Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.d) Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.e) Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.2. Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:a) Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.b) Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.c) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.d) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.Tabels 1 Alasan Meninggalkan DesaLaki LakiPerempuan

Jumlah%Jumlah%

Keterbatasan kesempatan di desa7481,31470,6

Kurangnya Dana1112,112,9

Membantu Keluarga11,1411,8

Keluarga Sangat Membatasi22,2411,8

Lainnya33,312,9

Total9110034100

Sumber : Penelitian Kerjasama PPT LIPI dan IPDP ANU di desa bantala NTT (oktober-November 1996)(Raharjo, 1999)

Dampak dampak urbanisasi1. Dampak Positive a. Urbanisasi dapat dimanfaatkan sebagai proses pembentukan daerah urbanb. Dampak Positif bagi desa yaitu antara lain mengurangi kepadatan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. c. Adanya kiriman uang dari kota ke desa. Transfer uang dari kota ke desa ini membantu menggerakan perekonomian desa yang umumnya bergantung pada hasil pertanian yang sifatnya musiman dan tidak menentu. d. Para pekerja di kota juga akan membawa budaya kerja di kota ke desa sehingga diharapkan terjadinya alih pengetahuan, keterampilan dan teknologi yang dapat mendukung kemajuan desa.2. Dampak Negativea) Jumlah penduduk di kota akan berkembang lebih cepat daripadapertumbuhan ekonomi sehingga mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat murah dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari (subsistensi)b) Terbentuknyasuburbantempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kotac) Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)d) Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatane) Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan criminalf) Merusak tata kota dengan adanya permukiman-permukiman kumuh

SOLUSI

1. Peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, lewat menteri yang terkait.2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan dalam pembangunan pedesaan,4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk membangkitkan peluang usaha baru,5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang meninggalkan desa harus berkontribusi dalam pembangunan desa,6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota,7. Promosikan enaknya hidup di desa