Urban Farming Bahan

download Urban Farming Bahan

of 3

Transcript of Urban Farming Bahan

  • 7/21/2019 Urban Farming Bahan

    1/3

    Bila di Amerika ada Michelle Obamayang memprakarsai gerakan penghijauan. Indonesia,

    punya Ridwan Kamil, Pendiri Komunitas Indonesia berkebun yang memiliki misi untuk menyebarkan

    semangat positif peduli lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming.

    Green Architectyang akrab disapa Emil ini memberikan workshop Urban Farming Is FUN!pada

    Festival Wanita Wirausaha 2012. Konsep urban farmingadalah memanfaatkan lahan tidur di

    perkotaan yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau yang dilakukan oleh masyarakatdan komunitas sehingga dapat memberikan manfaat bagi mereka.

    Berkebun bukan hanya pekerjaan petani yang konvensional, tetapi bisa menjadi suatu budaya baru

    yang tak hanya bermanfaat secara ekologi tetapi punya nilai ekonomi dan estetika. Dan dapat

    menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan!, ujar Emil.

    Sarjana Teknik Arsitektur yang juga Dosen di Institut Teknologi Bandung ini mengatakan bahwa

    kemajuan bangsa tidak hanya diukur dari kemajuan ekonomi, tapi Indeks of Happiness-lah yang

    mengukur seberapa bahagia Anda. Tidak perlu punya harta banyak, namun Anda dapat menemukan

    kebahagiaan dengan cara sendiri, salah satunya urban farming. Ini adalah solusi yang paling mudah,

    namun ideal, ungkapnya.

    Stres sudah menjadi bagian dari keseharian kaum urban, entah stres karena aktivitas rutin, stres

    dengan pekerjaan atau kemacetan yang menyebabkan penurunan kualitas hidup. Menurut riset

    psikologi bila Anda merasakan stres, rasa marah, frustasi maka dengan menyentuh tumbuhan kadar

    emosi negatif Anda akan berkurang. Dan juga riset lain menunjukkan dengan sensasi warna hijau dari

    alam baik visual maupun rangsangan dapat meningkatkan kerja otak. Dengan gerakan Indonesia

    berkebun Anda dapat mengurangi kadar stres, juga mempererat kebersamaan dengan keluarga,

    teman kantor, sahabat dengan melakukan aktivitas berkebun bareng tiap weekend. Anak-anak pun

    memiliki variasi hiburan yang lain daripada hanya sekedar jalan ke mal., jelas Emil.

    Dengan urban farmingselain dapat membuat lingkungan menjadi lebih subur,income Anda juga akan

    bertambah!. Kebun Anda bisa menghasilkan panen sayuran-sayuran, buah-buahan untuk di

    konsumsi sendiri atau dijual. Kemudian, yang tak kalah dahsyatnya adalah perasaan yang Andadapatkan saat memetik hasil panen, lalu dimasak untuk makan bersama-sama keluarga atau

    teman,priceless!, kata lelaki berkacamata ini.

    Bila Anda tidak memiliki area pekarangan yang luas, urban farming dapat memacu kreativitas Anda

    dalam berkebun. Misalnya, menanam seledri dan tomat didalam tabung air atau pipa paralon. Lalu,

    menanam sayuran seperti bayam, kangkung, caisim, cabe, kangkung atau bayam dalam wadah

    bambu, gayung, dan batok kelapa. Pilihan lainnya adalah menanam tanaman secara vertikal di

    dinding rumah Anda atau menjahit potongan plastik sebagai kantung untuk bunga-bunga yang indah.

    Tampaknya anggapan bahwa wanita modern itu tidak suka berkebun karena takut panas atau takut

    kotor, ternyata salah!. Buktinya acara ini dipadati oleh banyak sahabat Femina, yang mayoritas

    wanita. Mereka semua antusias mendengarkan paparan dari pria yang meraih gelar Master of UrbanDesign dari College of Environmental Design, University of California, Barkeleydi Amerika Serikat ini.

    Workshop punmenjadi semakin atraktif saat para peserta diajak untuk melakukan demo menanam

    benih selada, tomat dan cabe . Peserta workshopsangat bersemangat mengikuti arahan dari Emil dan

    rekannya Ida Amal. Mereka melemparkan benih diatas sepetak tanah dalam wadah dan memberikan

    pupuk lalu meratakan tanah dengan sekop. Semua peserta melakukan demo ini dengan senyuman di

    wajah. Ternyata memang benar, urban farming is a fun thing to do!

  • 7/21/2019 Urban Farming Bahan

    2/3

    Pertanian urbanadalah praktek budidaya, pemrosesan, dan disribusibahan pangandi atau sekitar

    kota.[1]

    Pertanian urban juga bisa melibatkanpeternakan,budidaya perairan,wanatani,danhortikultura.

    Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di

    perkotaan.

    Perbedaan antara pertanian urban dan non-urban bisa cukup besar, dan tantangan yang ada pada

    pertanian urban bisa disebut sebagai kekuatan yang dimiliki. Variasi kondisi sosio-ekonomi perkotaan,

    budaya, hingga geografi, iklim, dan luas lahan menimbulkan berbagai inovasi dan kebijakan

    pemerintahan setempat. Diversitas yang membedakan antara satu kota dan kota lain mampu

    menciptakan keunikan tersendiri.[2][3]

    Pertanian ini pun menimbulkan berbagai gerakan lokal seperti

    "foodies", "locavores", "organic growers" dan sebagainya yang berfungsi sebagai sarana berbagi

    informasi dan fasilitas jual beli produk setempat, sehingga mendatangkan penghasilan, mengurangi risiko

    pestisida dan bahan kimia berlebih dalam konsumsi masyarakat, hingga meningkatkanketahanan

    pangan.[4]

    Karena pertanian urban dikatakan memperpendek jarak antara produsen dan konsumen

    sehingga bahan pengawet dan proses tambahan tidak dibutuhkan. Hal ini membuat konsumen

    mendapatkan jaminan bahan pangan yang didapatkan begitu segar.

    Pertanian urban umumnya dilakukan untuk meningkatkan pendapatan atau aktivitas memproduksi bahan

    panganuntuk dikonsumsi keluarga,dan di beberapa tempat dilakukan untuk tujuan rekreasi dan

    relaksasi.[5]

    Kesadaran mengenaidegradasi lingkungandi dalam perkotaan akibat relokasi sumber daya

    untuk melayani populasi perkotaan telah menjadikan insiprasi untuk berbagai skema pertanian urban di

    negara maju dan negara berkembang dan mendatangkan berbagai bentuk pertanian perkotaan, dari

    model sejarah sepertiMachu Picchuhingga pertanian di kota modern

    http://id.wikipedia.org/wiki/Panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peternakanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya_perairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya_perairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya_perairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanatanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanatanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanatanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hortikulturahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hortikulturahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hortikulturahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_subsistenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_subsistenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_subsistenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-5http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Degradasi_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Degradasi_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Degradasi_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Machu_Picchuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Machu_Picchuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Machu_Picchuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Machu_Picchuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Degradasi_lingkungan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_subsistenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ketahanan_panganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-2http://id.wikipedia.org/wiki/Hortikulturahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanatanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya_perairanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peternakanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban#cite_note-1http://id.wikipedia.org/wiki/Pangan
  • 7/21/2019 Urban Farming Bahan

    3/3

    Postingan kali ini saya akan membahas tentang urban farming atau pertanian kota. Urban

    farming adalah aktifitas pemanfaatan lahan kosong untuk digunakan sebagai pertanian,

    perikanan, peternakan, dan kehutanan supaya dapat memenuhi kebutuhan pangan, keindahan,

    dan kesehatan bagi masyarakat kota dan pinggiran. Urban farming adalah salah satu solusi

    untuk menanggulangi kebutuhan pangan masyarakat yang semakin meningkat. Kali ini saya

    akan memfokuskan pada pertanian. Dalam pertanian, faktor air,tanah dan udara sangatberpengaruh bagi kualitas tanaman. Air yang jernih, tanah yang subur dan udara yang bersih

    dapat menghasilkan buah dan sayuran yang sehat dan baik untuk dikonsumsi. Penggunaan

    pestisida sebaiknya diminimalisir. Sebagai gantinya kita bisa menggunakan biopestisida atau

    melakukan perawatan secara rutin. Untuk daerah pinggiran kota, yang biasanya digunakan

    untuk pembuangan limbah-limbah industri, urban farming bisa menjadi solusi untuk

    mendapatkan kebutuhan pangan yang layak dan sehat. Memanfaatkan lahan untuk pertanian

    dan perikanan dapat membuat lahan optimal digunakan seperti tumpangsari mini. Tanaman

    menggunakan media tanam bukan tanah melainkan kerikil, diselingi dengan kolam ikan sebagai

    sekat antar barisan tanaman. Tentu saja menggunakan jenis tanaman yang membutuhkan

    banyak air. Penanaman secara vertikal atau bertumpuk juga dapat menambah efektifitas

    penggunaan lahan. Media tanaman bisa menggunakan botol-botol bekas ataupun bambu. Cara

    menanam seperti ini biasa dilakukan jika lahan sempit. Menanam pohon-pohonan juga sangat

    baik jika lahan mencukupi. Penanaman pohon-pohonan, mampu mengurangi polusi udara

    perkotaan yang semakin lama semakin terkontaminasi oleh asap kendaraan dan sisa

    pembakaran dari pabrik.

    Urban agriculture can be defined shortly as the growing of plants and the raising ofanimals within and around cities.

    The most striking feature of urban agriculture, which distinguishes it from rural agriculture,

    is that it is integrated into the urban economic and ecological system: urban

    agriculture is embedded in -and interacting with- the urban ecosystem. Such linkages

    include the use of urban residents as labourers, use of typical urban resources (like organic

    waste as compost and urban wastewater for irrigation), direct links with urban consumers,

    direct impacts on urban ecology (positive and negative), being part of the urban food

    system, competing for land with other urban functions, being influenced by urban policies

    and plans, etc. Urban agriculture is not a relict of the past that will fade away (urban

    agriculture increases when the city grows) nor brought to the city by rural immigrants that

    will loose their rural habits over time. It is an integral part of the urban system.