Sky Farming

15
SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemilihan Proyek Akhir - akhir ini gaya hidup sehat sedang menjadi tren di kalangan masyarakat perkotaan. Hal ini diprediksi masih akan terus berlanjur di tahun - tahun yang akan datang. Manusia makin sadar akan pentingnya hidup sehat dengan mengupayakan olah raga teratur ditengah - tengah kesibukan serta makan - makanan yang sehat. Namun, bukan hal yang mudah untuk melakukan gaya hidup sehat di perkotaan terutama dalam hal mengkonsumsi makanan sehat. Sifat perkotaan yang aktivitasnya bukan pertanian menyebabkan tidak ada lahan pertanian di perkotaan. Tidak adanya lahan pertanian di perkotaan menyebabkan perkotaan tidak mampu melakukan produksi makanan sehatnya sendiri, seperti misal beras, jagung, sayuran dan buah-buahan. Hal ini menyebabkan seluruh makanan harus didatangkan dari pedesaan, yang sifat utama aktivitasnya memang pertanian.Dengan jarak tempuh yang tidak dekat, sering kali makanan yang didatangkan dari desa diberi pengawet agar tetap segar saat tiba di perkotaan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan makanan sehat yang masuk ke perkotaan menjadi tidak sehat. Melihat hal tersebut untuk mencapai efisiensi distribusi makanan serta untuk menjaga kualitas makanan agar tetap baik, maka pengembangan lahan pertanian dinilai perlu. Apalagi diprediksikan 6 dari 10 orang pada tahun 2050 akan tinggal di kota. Hal ini menunjukkan bahwa akan terjadi permintaan makanan yang 1

description

PERTANIAN DALAM GEDUNG

Transcript of Sky Farming

Page 1: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Pemilihan Proyek

Akhir - akhir ini gaya hidup sehat sedang menjadi tren di kalangan masyarakat

perkotaan. Hal ini diprediksi masih akan terus berlanjur di tahun - tahun yang akan

datang. Manusia makin sadar akan pentingnya hidup sehat dengan mengupayakan

olah raga teratur ditengah - tengah kesibukan serta makan - makanan yang sehat.

Namun, bukan hal yang mudah untuk melakukan gaya hidup sehat di perkotaan

terutama dalam hal mengkonsumsi makanan sehat. Sifat perkotaan yang

aktivitasnya bukan pertanian menyebabkan tidak ada lahan pertanian di perkotaan.

Tidak adanya lahan pertanian di perkotaan menyebabkan perkotaan tidak mampu

melakukan produksi makanan sehatnya sendiri, seperti misal beras, jagung,

sayuran dan buah-buahan. Hal ini menyebabkan seluruh makanan harus

didatangkan dari pedesaan, yang sifat utama aktivitasnya memang

pertanian.Dengan jarak tempuh yang tidak dekat, sering kali makanan yang

didatangkan dari desa diberi pengawet agar tetap segar saat tiba di perkotaan. Hal

inilah yang kemudian menyebabkan makanan sehat yang masuk ke perkotaan

menjadi tidak sehat.

Melihat hal tersebut untuk mencapai efisiensi distribusi makanan serta untuk

menjaga kualitas makanan agar tetap baik, maka pengembangan lahan pertanian

dinilai perlu. Apalagi diprediksikan 6 dari 10 orang pada tahun 2050 akan tinggal

di kota. Hal ini menunjukkan bahwa akan terjadi permintaan makanan yang tinggi

di tahun 2050. Namun kendala utama dalam upaya pengembangan pertanian di

perkotaan adalah lahan. Sifatnya yang bukan pertanian menyebabkan lahan

perkotaan dibangun untuk gedung-gedung dan bangunan pemerintahan, pusat

perdagangan, jasa, perindustrian, perumahan danpendidikan. Untuk mengatasi

terbatasnya lahan untuk dikembangkan sebagai pertanian, maka dibutuhkan suatu

cara lain untuk mengembangkan pertanian. Salah satu cara untuk mengembangkan

pertanian di perkotaan adalah dengan menggunakan metode vertical faming.

Di masa sekarang vertical garden mungkin sudah mulai diterapkan di

beberapa kota yang menyadari pentingnya penghijauan kota ditengah-tengah

keterbatasan lahan. Namun vertical farming menjadi hal yang baru dan belum

pernah dilakukan di kota manapun saat ini. Vertical farming dinilai menjadi solusi

di masa depan untuk menjawab kebutuhan masyarakat perkotaan akan makanan

sehat. Seperti namanya, vertical farming memiliki arti pertanian vertikal atau jika

1

Page 2: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

dijelaskan lebih jauh berarti melakukan pertanian ke atas menggunakan gedung-

gedung. Cara kerja vertical farming secara keseluruhan hampir sama dengan rumah

kaca yang disusun bertingkat ke atas.

Berbeda dengan rumah kaca pada umunya, media tanam yang digunakan

dalam vertical farming adalah air. Sehingga tumbuhan ditanam dengan metode

hidroponik. Hal ini disebabkan berat jenis tanah yang jauh lebih besar daripda berat

jenis air. Penggunaan tanah sebagai media tanam pada gedung bertingkat tentunya

akan memberi tekanan yang sangat berat pada tanah untuk menopang gedung

tersebut. Untuk mengurangi tekanan tersebut, maka digunakan air sebagai media

tanam karena berat jenisnya lebih ringan. Pengunaan air juga dinilai lebih efisien

karena air dapat didaur ulang.

I.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari proyek Sky Farming ini adalah :

Merancang sebuah bangunan yang dapat berfungsi sebagai tempat pertanian

tanaman di kota medan.

Sebagai suatu sarana membuka lapangan kerja pertanian di dalam kota.

Sebagai tempat edukasi bagi para pemuda yang berminat untuk masa depan.

Sebagai ikonik baru di kota medan.

Sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat pada masyarakat

perkotaan di masa yang akan datang.

II. TEMA

II.1. Latar Belakang Keterkaitan Tema dengan Judul

Fotosintesis merupakan hal paling penting bagi tumbuhan, maka dari itu

intensitas cahaya matahari menjadi salah satu hal yang harus diperhitungkan

matang-matang dalam membangun gedung untuk vertical farming. Oleh karena

itu untuk intensitas cahaya yang memadai dibutuhkanlah suatu alat untuk

membantu pencahayaan tersebut salah satunya dengan menggunakan bantuan

solar panel, menggunakan turbin angin, EFTE sebagai dinding gedung , cahaya

LED untuk memanipulasi cahaya matahari.

2

Page 3: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

Dari hal yang diatas maka tema yang cocok untuk sky farming ini adalah dengan

tema arsitektur hijau dan gabungan arsitektur high tech bedasarkan pada material

yang akan digunakan untuk membantu fasilitas di dalamnya.

II.2. Pengertian Tema

Pendekatan tema perancangan proyek Sky Farming ini menggunakan tema

arsitektur hijau dan high tech yang mencondong untuk mendorong fungsi bangunan

dan fasilitas di dalamnya.

Arsitektur hijau (green architecture). Kata “GREEN“, berasal dari bahasa

Inggris yang berarti “HIJAU“, hijau adalah suatu simbol warna yang mewakili daun

tumbuhan yag berklorofil, atau mewakili lingkungan alam. Kata “Green “ dalam

arsitektur pada awalnya dianggap sebagai hal yang tabu seperti ketika

“postmodernisme” dan “dekonstruksi” muncul beberapa tahun sebelumnya. Awal

munculnya istilah “green” menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini memancing respon

untuk membicarakan masalah “green” itu sendiri.

Ciri-ciri arsitektur hijau antara lain :

Peka terhadap lingkungan

Konservasi energi (mengkonsumsi energi seminim mungkin)

Mengusahakan pencahayaan alami

Harmonis dengan lingkungan alam di mana bangunan berdiri

Mengusahakan penghawaan alami

Arsitektur high tech yaitu sebuah sistem teknologi yang digunakan pada suatu

bnagunan dan semakin populer digunakan pada awal 1970 untuk menggambarkan

keberhasilan teknologi canggih yang dicapai pada saat itu seperti yang terlihat

pada arsitektur Pusat Georges Pompidou, Paris (1972-7) karya Renzo piano dan

Richard rogers yang memperlihatkan penggunaan material-material kaca dan

logam dengan mengekspose secara transparan bentuk bentuk jaringan dalam

bangunan serta berbagai fungsi-fungsi layanan seperti escalator, walkways dan

ornamen-ornamen diluar gedung.

3

Page 4: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

Gambar 1. Pusat Georges Pompidou, Paris (1972-7)

Charles Jenks menuliskan 6 karakteristik high tech building, yaitu sebagai

berikut:

1. Inside out. 

Bagian interior yang diperlihatkan keluar dengan penggunaan material

penutup yang transparan, seperti kaca. Fungsi-fungsi yang umumnya

tertutup/ditutupi namun ditonjolkan keluar, seperti fungsi servis dan

utilitas. 

2. Celebration of process. 

Penekanan terhadap pemahaman mengenai konstruksinya bagaimana,

mengapa, dan apa dari suatu bangunan, sehingga muncul suatu

pemahaman dari seorang awam ataupun seorang ilmuwan. Sebagai

catatan yang ditulis oleh Charles Jenks mengenai Norman Foster, yaitu

ciri khas dari pekerjaan Norman Foster yang terkesan dapat

mengungkapkan sesuatu yang lebih daripada arsitek manapun dalam cara

penyelesaian dengan ide-ide cemerlangnya yang mengembangkan suatu

rancangan sesuai dengan zamannya sehingga kegunaan dan tampak dari

bangunan tersebut merupakan suatu mekanisme yang sempurna. 

3. Transparan, pelapisan dan pergerakan. 

Ketiga kualitas keindahan ini hampir selalu ditonjolkan secara dramatis

tanpa terkecuali, kegunaan yang lebih luas dari kaca yang transparan dan

tembus cahaya, pelapisan dari pipa-pipa saluran, tangga dan struktur, serta

penekanan pada escalator dan lift sebagai suatu unsur yang bergerak

merupakan karateristik dari bangunan high-tech. 

4

Page 5: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

4. Pewarnaan yang cerah dan merata. 

Hal ini ditujukan untuk memberikan perbedaan yang jelas mengenai jenis

struktur dan utilitas, juga untuk mempermudah para teknisi dalam

membedakannya dan memahami penggunaannya secara efektif. Pada

karya Richard Rogers yaitu bangunan Pampidou Center dan Inmos

Factory menggunakan warna-warna yang cerah. 

5. A light weight filigree of tensile members. 

Baja-baja tipis penopang merupakan kolom Doric dari High-tech building,

sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat mereka lebih

ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya-gaya pada struktur. 

6. Optimistic confidence in a scientific cultura. 

High-tech building adalah janji masa depan dari dunia yang menanti untuk

ditemukan. Bangunan yang dapat mewakili kebudayaan/peradaban masa

depan yang serba scientific, sehingga pada saat itu tetap bisa dipakai dan

tidak ketinggalan zaman. Hasilnya lebih mendalam pada suatu metode

kerja, perlakuan pada material, warna-warna dan pendapatan,

dibandingkan dengan prinsip-prinsip komposisi. 

II.3. Interpretasi Tema

Sebagai salah solusi pemecahan masalah pencemaran lingkungan hidup

tersebut, pada saat ini banyak dikembangkan konsep-konsep kota yang hijau

(Green City). Selain itu polusi yang timbuk juga menghasilkan dampak yang

buruk terhadap lingkungan hidup. Dengan kata lain kelangsungan suatu kota

sangat tergantung pada kualitas lingkungan perkotaan tersebut. Dibeberapa

negara maju telah dikeluarkan berbagai peraturan yang berkaitan tentang

lingkungan hidup seperti pembangunan kawasan yang haus ramah lingkungan,

pembatasan terhadap jumlah kenderaan bermotor dan lain-lain.

Penerapan konsep arsitektur hijau sudah selayaknya diterapkan di Indonesia

mengingat intensitas pembangunan yang sangat besar dan kerusakan lingkungan

yang semakin parah yang banyak diakibatkan oleh pembangunan tersebut. Karena

tanpa kita sadari apabila kita tidak menerapkan konsep tersebut sejak sekarang

maka akan berakibat fatal dimasa yang akan datang, seperti: krisis akan air,

5

Page 6: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

energi, sumber daya alam serta kerusakan lingkungan yang parah yang pada

akhirnya akan mempengaruhi kehidupan manusia.

Dari beberapa prinsip-prinsip arsitektur hijau yang telah diuraikan, dapat

disimpulkan bahwa prinsip-prinsip itu merupakan:

Sumber energi alternatif

Bangunan dan lingkungannya dapat mensuplai energi sendiri. Energi solar

dan angin merupakan alternarif yang biasa digunakan untuk dimanfaatkan

sebagai pengganti energi listrik.

Konservasi energi

Bangunan mempunyai pengkondisian udara yang baik, sehingga tidak

membuang energi untuk pengkondisian udara buatan dalam bangunan.

Penggunaan material

Bangunan menggunakan material daur ulang dari bangunan yang telah

dibangun. Selain itu, bangunan juga dapat menggunakan bahan material dari

daerah setempat.

Perletakan bangunan pada site

Perletakkan bangunan harus diperhatikan agar meminimalisasi perusakan

ekosistem lingkungan sekitar site.

Aplikasi bangunan dengan menggunakan pendekatan arsitektur hijau dapat

menggunakan filtur-filtur sebagai berikut:

Meminimalisir perusakan terhadap site, bangunan mengikuti kemiringan

kontur yang ada. Penggunaan material yang mudah diperoleh dan ramah

lingkungan.

Penggunaan material yang berasal dari daerah setempat yang ramah

lingkungan, tidak mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mencemari

lingkungan dan menganggu kesehatan manusia.

Pemakaian green roof tidak hanya mempertahankan daerah hijau yang hilang,

tetapi juga dapat menjadi wadah penampung air hujan yang kemudian

seterusnya dapat dimanfaatkan dan dipakai kembali untuk keperluan

penyiraman tanaman bahkan untuk sanitasi bangunan seperti flush kloset.

Memanfaatkan panas matahari daerah khatulistiwa yang bersinar sepanjang

tahun lalu mengubahnya menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk

pemakaian listrik bangunan.

6

Page 7: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

Aplikasi bangunan yang menggunakan pendekatan arsitektur high tech

menggunakan filtur-filtur sebagai berikut :

Pemakaian dinding yang terbuat dari plastik transparan atau panel Ethylene

Tetraflouroethylene (EFTE) sebagai pengganti kaca

EFTE membantu proses fotosintesis pada tumbuhan di dalam bangunan.

Menggunakan Led Emitting Diodes (LED) sebagai teknologi memanipulasi

cahaya matahari pada bagian tengah bangunan yang tidak terpapar cahaya

matahari, sehingga membantu fotosintesis dalam bangunan.

Menggunakan alat berupa turbin angin sebagai sumber tenaga yang

dibutuhkan untuk menyalakan LED, dan memompa air.

Menggunakan panel surya untuk sumber tenaga listrik juga. Dan dimodifikasi

untuk diletakkan pada sisi gedung.

II.4. Studi Banding Tema Sejenis

1. Pasona, Jepang

Tidak hanya bangunan eksterior yang dihijaukan, di dalam bangunan

juga terdapat lahan pertanian yang benar-benar dapat menghasilkan buah

maupun sayuran. Sebuah konsep luar biasa pertanian perkotaan muncul di

Jepang

Di tengah-tengah kesibukan distrik finansial di Tokyo terdapat

bangunan kantor yang disebut dengan Pasona, sebuah perusahaan rekrutmen

multi-nasional. Ketika perusahaan ini membutuhkan kantor baru, mereka

menyewa arsitek kenamaan Jepang Yoshimi Kono untuk membantu

merenovasi, bangunan 9 lantai dan menghiasi dengan ‘kesuburan’ dan dinding

hijau.

7

Page 8: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

Gambar 2. Pasona, Kantor Dan Tempat Pertanian Di Jepang

Tidak hanya terbatas pada eksterior bangunan, penghijauan juga

dilakukan di dalam bangunan. Terdapat fasilitas pertanian perkotaan yang

menempati sekitar 20% dari seluruh ruang kantor meliputi 200 jenis buah-

buahan, sayuran dan padi. Para pekerja kantor secara bergiliran membantu

menjaga dan memanen hasil pertanian. Sebagian besar hasil pertanian nantinya

akan disajikan di kantin kantor.

Menggunakan sistem pertanian hidroponik, tanaman dan karyawan

kantor berbagi ruangan. Sebagai contoh, tanaman tomat yang tergantung di

atas meja rapat, pohon yang digunakan sebagai partisi ruang untuk pertemuan,

daun salad yang tumbuh di dalam ruang seminar dan tauge yang tumbuh di

bawah bangku. Lobi utama juga dilengkapi dengan sawah dan lahan brokoli.

Tanaman ini dilengkapi dengan HEFL, lampu neon dan LED dan sistem

irigasi otomatis.

Gambar 3. Interior dalam bangunan Pasona

8

Page 9: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

Gambar 4. Tanaman Dalam Bangunan Pasona

Sistem pertanian perkotaan Pasona tidak hanya menampilkan keindahan

estetika dan visual. Pasona adalah sebuah konsep luar biasa bagaimana

menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk meningkatkan produktivitas

dan kesehatan mental karyawan yang bekerja di tempat ini. Selain itu keberadaan

Pasona dapat menjadi sarana untuk menjalin interaksi sosial yang melibatkan

masyarakat luas dengan menampilkan manfaat dan teknologi pertanian perkotaan.

III. RUMUSAN PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang muncul dari proyek sky farming ini adalah

sebagai berikut :

Bagaimana mewujudkan rancangan bentuk bangunan yang sesuai dengan tema

dan judul untuk menunjang keberadaan proyek bangunan.

Bagaimana menerapkan sistem high tech pada bangunan

Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan

bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan.

Bagaimana merencanakan pencapaian atau aksesibilitas yang mudah dalam

bangunan dan diluar bangunan.

IV. HIPOTESA KONSEP PERANCANGAN

IV.1.Konsep Desain Arsitektur Bangunan

Konsep perencanaan dibuat dengan menerapkan tema paduan antara arsitektur

hijau dan arsitektur high tech pada bangunan sky farming ini sehingga

9

Page 10: Sky Farming

SKY FARMING - PERTANIAN DIATAS LANGIT

mewujudkan tujuan yang mencerminkan fungsi bangunan dan fasilitas bangunan

yang hijau dan canggih, juga bersih.

IV.2.Fasilitas Bangunan

Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat pada bangunan sky farming ini, yaitu :

lobby, market penjualan hasil tanaman, kantor pengelola, ruang para petani kota,

ruang makan, kafe, tanaman indoor sebagai view dalam bangunan, ruang - ruang

untuk bercocok tanam, ruang simpan hasil tanaman, ruang hidroponik, ruang

meeting, ruang belajar multimedia untuk para pengunjung dan pelajar yang ingin

mempelajari, dapur, toilet, ruang ADM, ruang servis, ruang kontrol, ruang

sekuriti, ruang pupuk, dan fasilitas luar berupa parkir dan taman hijau.

V. KEPUSTAKAAN

http://meytaworld.blogspot.com/2011/12/10-tanaman-yang-dipergunakan-untuk.html

http://naqiyaaiko.blogspot.com/2013/02/menanam-sayuran-di-bangunan-kota.html

http://www.mobgenic.com/2013/12/02/pasona-gedung-perkantoran-modern-sekaligus-

lahan-pertanian-di-jepang/

https://studifuturistik2013.files.wordpress.com/2013/12/vertical-farming1.pdf

http://www.verticalfarm.com/designs

http://en.wikipedia.org/wiki/vertical_farming

http://www.nbcnews.com/id/21153990/#.ughdklvdeu

http://www.bijeh.com/2014/03/arsitektur-high-tech.html

http://www.nbcnews.com

http://www. agri-tecture.com

10