UPP

download UPP

of 19

Transcript of UPP

A. Judul

: LOYALITAS, KEJUJURAN DAN PROMOSI JABATAN DI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK DENPASAR

B Bidang Ilmu : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA C. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan asset (kekayaan) yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena manusia itulah yang merumuskan tujuan, menggali dana untuk membiayai pencapaian tujuan tersebut. Manusia pula yang bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka pula yang mengawasi serta menikmati tujuan yang dicapainya. Sehubungan dengan hal itu sudah sepantasnya dilakukan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia. Dalam upaya pembinaan sumber daya manusia dapat dilakukan beberapa hal, antara lain promosi jabatan. Banyak hal yang dipakai acauan dalam rangka promosi jabatan karyawan diantaranya dapat mengacu pada loyalitas karyawan. Nitisemito (2000:96), menyatakan bahwa : Loyalitas kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat dengan jalan memperkecil kekeliruan-kekeliruan dalam pekerjaan, memperkental rasa tanggung jawab, serta dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Selain loyalitas, faktor kejujuran merupakan hal yang sangat penting dipertimbangkan dalam kaitannya dengan promosi jabatan karyawan. Gorda (2004:164) menyatakan bahwa : Satyam (kejujuran) merupakan prinsip hidup dan kehidupan yang paling utama serta memegang peranan penting di dalam proses pencapaian kebahagiaan di dunia (jagaditha). Kriteria-kriteria di atas adalah merupakan indikator yang paling umum dilakukan dalam usaha melakukan promosi jabatan karyawan. Tohardi (2002:381) menyatakan bahwa : Promosi adalah perubahan kedudukan seorang pegawai dalam rangkaian peningkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik ditinjau dari segi tanggungjawab, syarat-syarat kerja atau penghasilan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel yang mempengaruhi promosi jabatan karyawan diantaranya adalah loyalitas dan kejujuran. Seperti apa yang diungkapkan oleh Simamora (2004:788) bahwa : Promosi (promotion) terjadi pada saat seorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi gaji, tanggung jawab dan atau jenjang organisasionalnya. Banyak hal yang mempengaruhi karyawan untuk promosi diantaranya : senioritas, pengalaman, tingkat pendidikan, loyalitas, kejujuran, tanggung jawab, dan prestasi kerja. Disamping itu faktor-faktor yang tidak resmi

1

2mempengaruhi promosi yaitu : karakteristik pribadi, nepotisme, faktor sosial dan persahabatan. PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha komersial. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dengan ruang lingkup perusahaan meliputi perdagangan, pengangkutan, industri, perwakilan dan/atau peragenan dan jasa ekspedisi. Saat ini, kegiatan utama perusahaan adalah sebagai distributor dan pemasok produk obat-obatan, barang konsumsi, kosmetik dan barang dagang lainnya. Untuk meningkatkan kinerja karyawan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan motivasi berupa promosi jabatan. Promosi jabatan karyawan dilakukan setiap dua tahun sekali. Hal tersebut dilakukan agar dalam diri karyawan tumbuh kompetensi dan motivasi kerja. Salah satu indikator dalam melakukan promosi jabatan adalah loyalitas kerja karyawan. Salah satu indikator dari loyalitas karyawan adalah tingkat kehadiran karyawan pada setiap bulannya. Adapun data tentang tingkat kehadiran karyawan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar pada tahun 2009 seperti terlihat pada Tabel 1 di bawah ini.TABEL 1 JUMLAH KARYAWAN, JUMLAH HARI KERJA, JUMLAH HARI KERJA SEHARUSNYA, JUMLAH ABSENSI, JUMLAH HARI KERJA SENYATANYA DAN TINGKAT KEHADIRAN KARYAWAN PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK DENPASAR TAHUN 2009 Jumlah Tenaga Kerja (orang) B 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 1.308 109 Jumlah Hari Kerja/ Bulan (hari) C 23 24 19 25 24 26 26 23 24 23 24 25 286 24 Jumlah Hari Kerja Seharusnya (hari) D=BxC 2.507 2.616 2.071 2.725 2.616 2.834 2.834 2.507 2.616 2.507 2.616 2.725 31.174 2.598 Jumlah Absensi (hari) E 49 88 74 81 67 74 53 91 49 70 56 63 812 68 Jumlah Hari Kerja Senyatanya (Hari) F = D-E 2.458 2.529 1.998 2.645 2.550 2.761 2.782 2.416 2.567 2.437 2.560 2.662 30.362 2.530 Tingkat Kehadiran (%) G=F:D 98,05% 96,66% 96,45% 97,05% 97,46% 97,41% 98,15% 96,37% 98,13% 97,21% 97,86% 97,69% 97,37%

Bulan A Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Rata-rata

Sumber : PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar

3Berdasarkan data pada tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran karyawan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar adalah rata-rata sebesar 97,37%. Tingkat kehadiran sebesar 97,37% tersebut dianggap sudah baik oleh perusahaan, namun masih perlu ditingkatkan lagi. Selain data tentang tingkat kehadiran karyawan, pada studi pendahuluan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar didapat pula data tentang jabatan, tingkat pendidikan dan masa kerja karyawan seperti Tabel 2 berikut ini.TABEL 2 DATA JABATAN, MASA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK DENPASAR TAHUN 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jabatan ABM Apoteker CSO Data Processing DM CHE DM CPP FSS CHE FSS CHE FSS CHE FSS ETH FSS MIDI FSS MJ GL Ka. Ekspedisi Ka. Gudang KSA KSSA KSSK Wa. Ka Gudang Masa Kerja 17 Tahun 1 Tahun 4 Tahun 1 tahun 9 Tahun 15 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 10 Tahun 8 Tahun 6 Tahun 1 Tahun 9 Tahun 7 Tahun 16 Tahun 3 Tahun 16 Tahun 5 Tahun Tingkat Pendidikan S1 S1 S1 Diploma S1 S1 S1 Diploma S1 S1 S1 Diploma S1 S1 S1 S1 S1 S1 Diploma

Sumber : PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar yang memegang jabatan memiliki tingkat pendidikan S1 serta masa kerja rata-rata di atas 7 Tahun. Akan tetapi fenomena yang ada adalah, karyawan yang memiliki loyalitas kerja tinggi akan tetapi tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai dalam hal ini adalah S1, maka sangat sulit untuk dipromosikan. Untuk itulah maka dipandang relevan untuk diadakan kajian mengenai pengaruh loyalitas dan kejujuran terhadap promosi jabatan karyawan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar.

4D. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi pokok permasalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pengaruh loyalitas dan kejujuran terhadap promosi jabatan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar? E. Tujuan Penelitian Adapaun yang menjadi tujuan adalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh loyalitas dan kejujuran terhadap promosi jabatan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman serta menerapkan teori-teori manajemen sumber daya manusia di perusahaan khususnya pengaruh loyalitas dan kejujuran terhadap promosi jabatan karyawan. 2. Kegunaan Aplikatif Secara aplikatif, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi dan dasar pertimbangan bagi manajemen PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar dalam menentukan promosi jabatan karyawan. G. Landasan Teoritis 1. Loyalitas Kerja a. Pengertian Loyalitas Kerja Isjianto (2007:205), menyatakan bahwa : Perusahaan merekrut para karyawan untuk bekerja di perusahaannya secara optimal. Tentu saja perusahaan mengharapkan para karyawan bersungguh-sungguh memberikan usaha demi kemajuan bersama-sama kesungguhan karyawan tampak dalam komitmen mereka terhadap perusahaan. Lebih lanjut, komitmen karyawan terhadap perusahaan dilanjutkan melalui kesetiaan atau loyalitas. Nitisemito (2000:96), menyatakan bahwa : Loyalitas kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat dengan jalan memperkecil kekeliruankekeliruan dalam pekerjaan, mempertenal rasa tanggung jawab, serta dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Moekijat (2000:135), menyatakan bahwa : Untuk kelompok kerja penggunaan yang lazim menyatakan bahwa loyalitas kerja menunjukkan iklim dan suasana pekerja. Apabila pekerjapekerja nampaknya merasa senang, optimis mengenai kegiatan-kegiatan

5dan tugas-tugas serta ramah tamah satu sama lainnya, maka mereka dikatakan mempunyai semangat kerja yang tinggi dan lebih baik. Apabila tidak puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah dan pesimis, maka reaksi-reaksi ini dikatakan sebagai bukti adanya semangat kerja yang sangat rendah atau tidak baik. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa loyalitas adalah sikap mental dari karyawan yang menunjukkan kegairahan di dalam melaksanakan tugasnya sehingga mendorong mereka untuk bekerja lebih giat sehingga tujuan yang ditetapkan perusahaan dapat tercapai. b. Mengukur Tingkat Loyalitas Karyawan Istijanto (2007:223), menyatakan bahwa : Perputaran karyawan sebagai akibat karyawan senior mengundurkan diri bukanlah keinginan perusahaan, sebab kondisi ini membuat repot operasional perusahaan. Sebaliknya berupaya mempertahankan karyawan bermutu agar bekerja dalam jangka waktu lama diperusahaan merupakan salah satu tujuan manajemen SDM. Karyawan yang setia bekerja diperusahaan untuk jangka waktu yang lama atau bahkan seumur hidupnya disebut karyawan loyal. Salah satu unsur penting yang menyebabkan karyawan mulai melirik ke tempat lain adalah hilangnya perasaan karyawan sebagai bagian dari perusahaan. Ikatan emosional yang lemah menyebabkan karyawan mulai memikirkan alternatif bekerja di tempat lain. Jika tawaran di luar lebih menarik, karyawan jadi mudah tergoda. Namun jika ikatan emosional antara karyawan dan perusahaan demikian kuat, karyawan akand engan berat hati meninggalkan perusahaan dan setia terhadap perusahaan yang membesarkannya, karyawan yang seperti inilah baru dapat disebut karyawan yang memiliki loyalitas tinggi. c. Indikator-Indikator Loyalitas Karyawan Gorda (2004:93) menaytakan bahwa : Loyalitas atau kesetiaan karyawan dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga citra perusahaan yang diwujudkan kesetiaan terhadap : 1) Perjanjian kerja 2) Mutu produk 3) Hubungan bisnis dengan pihak luar Sedangkan Istijanto (2007:223) menyatakan bahwa : Beberapa dimensi loyalitas bawahan terhadap atasan antara lain terwujud dalam bentuk : 1) Pengabdian bawahan 2) Kesungguhan dalam berusaha 3) Mengikuti derap atasan 4) Perasaan menyatu dengan atasan 5) Memiliki kesamaan nilai dengan atasan

62. Kejujuran a. Pengertian Kejujuran Setiap tindakan yang dilakukan dalam organisasi, mempunyai makna sebagai janji dalam hidupnya, baik kepada dirinya sendiri maupun menyangkut orang lain. Gorda (2004:164) menyatakan bahwa : Satyam (kejujuran) merupakan prinsip hidup dan kehidupan yang pailing utama serta memegang peranan penting di dalam proses pencapaian kebahagiaan di dunia (jagaditha). Wijaya (2003:63) menyatakab bahwa Jujur jika diartikan secara baku adalah : mengakui, berkata dan memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Martin (2001:40) menyatakan bahwa : Kejujuran adalah hal yang paling penting untuk dikembangkan dalam pembinaan sumber daya manusia, karena kejujuran tidak ada modulnya. Kejujuran sangat dipengaruhi oleh keimanan dan integritas seseorang. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat diketahui bahwa kejujuran merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan karena kejujuran tersebut sangat berpengaruh terhadap kepercayaan orang lain sehingga dengan adanya kepercayaan tersebut maka kinerja akan diharapkan mengalami peningkatan. b. Penyebab Terjadinya Ketidakjujuran Suweta (2000:5457) menyatakan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya ketidakjujuran yaitu : 1. Tidak Rela Dalam keadaan tidak rela, seseorang sering suka berbohong, Misalnya : Si Dursila mengatakan dirinta belum makan dari pagi (padahal ia sudah makan). Hal ini terjadi karena ia tidak rela memberi makan kepada seseorang peminta-minta yang sedang dalam keadaan lapar. 2. Pengaruh Lingkungan Seseorang yang dulunya menjadi anak yang rajin, penurut dan jujur, dapat saja tiba-tiba menjadi anak yang malas, penentang dan pendusta, karena pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, sedini mungkin anak-anak harus diberi bimbingan tentang cara-cara bergaul dalam lingkungannya. 3. Terpaksa Dalam keadaan terpaksa orang sering berdusta untuk melindungi dirinya dari ancaman/bahaya. Misalnya : seorang gadis mengatakan mau dikawaini (dipaksa); dengan catatan ditunda beberapa hari, tetapi nyatanya ia lari dan akhirnya kawin dengan orang lain. 4. Ingin Populer Karena ingin popular seseorang sering bertingkah laku seperti dibuatbuat. Misalnya murid yang nampaknya rajin, patuh, sopan, suka berbicara

7atau suka mengungkapkan pendapat, karena ia ingin popular di depan teman-temannya atau gurunya. 5. Karena Sopan Santun Adat sopan santun kadang-kadang membuat seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya sendiri. Misalnya di suatu tempat ada adat sopan santun yang biasa menucapkan : tikus dengan sebutan kro ketut, ular dengan sebutan akah kayu (adat soapn santun di Bali). Ditinjau dari kelugasan makna kata, hal inipun sebenarnya juga merupakan ketidakjujuran. 6. Kecurangan Kecurangan juga merupakan ketidakjujuran. Kecurangan pada kenyataannya selalu hidup berdampingan dengan kejujuran; baik dalam situasi mikro maupun makro dan selalu ingin diperangi oleh kebaikan. Dari peperangan itu akan menghasilkan kemenangan yang timbul dan tenggelam silih berganti, tetapi pada umumnya kejujuran dan kebenaran pada akhirnya akan menang (dalam keyakinan Agama Hindu : Satyam Eva Jayate) 7. Pemulihan Nama Baik Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahan, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak dan ada niat untuk merubahnya. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat dikethui bahwa adanya ketidakjujuran disebabkan karena ketidakrelaan, pengaruh lingkungan, terpaksa, ingin populer, karena sopan santun, kecurangan dan adnya usaha untuk memulihkan nama baik. c. Indikator-Indikator Kejujuran Gorda (2004:94) menyatakan bahwa kesetiaan terhadap janji merupakan kekuatan sosial religius yang menyebabkan : 1) Bertambahnya sahabat dan realisasi dalam kehidupan individu maupun kelompok 2) Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap seseorang atau sekelompok orang 3) Menumbuhkan berbagai peluang kehidupan bagi seseorang atau sekelompok orang 4) Hidup seseorang atau sekelompok orang diwarnai oleh suasana kerjasama dan keselarasan (cooperation and harmony) Suweta (2000:54) menyatakan bahwa kriteria yang pakai untuk

menentukan kejujuran diantaranya : 1) Apa yang dikatakan sesuai dengan hati nuraninya. 2) Seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. 3) Menepati janji atau kesanggupan; baik yang telah terlahir dengan katakata atau masih dalam hati.

8Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa adapun indikator-indikator daripada kejujuran diantaranya adalah : berbicara sesuai dengan hati nuraninya, tepat janji, menaati agama dan hukum. 3. Promosi Jabatan a. Pengertian Promosi Jabatan Untuk memberikan motivasi kepada karyawan agar lebih berprestasi dalam bekerja perlu diberikan hadiah atau penghargaan. Dalam hal ini pegawai yang berprestasi dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Tohardi (2002:381) menyatakan bahwa : Promosi adalah proses memindahkan atau pemindahan karyawan, namun pemindahan disini tidak pada jabatan yang setingkat tetapi pada jabatan di atasnya. Hasibuan (2002:105) menyatakan bahwa : Promosi adalah perubahan kedudukan seorang karyawan dalam rangkaian kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik ditinjau dari segi tanggungjawab, syaratsyarat kerja atau penghasilan. Sedangkan Flippo (2002:382) menyatakan bahwa : Promosi merupakan perubahan dari pekerjaan yang satu ke yang lain, yang mempunyai syarat-syarat lebih baik dalam hal kedudukan dan tanggung jawab. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat di ketahui bahwa promosi adalah pemindahan seorang karyawan dari satu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi. b. Tujuan Promosi Jabatan Tohardi (2002:382) menyatakan ada beberapa alasan mengapa promosi harus diprogramkan secara baik oleh organisasi : 1). Promosi adalah jenjang kenaikan pegawai yang dapat menimbulkan kepuasan pribadi dan kebanggan. Di samping itu ada harapan perbaikan dalam penghasilan . 2). Promosi menimbulkan pengalaman dan pengetahuan baru bagi pegawai dan itu akan merupakan daya dorong bagi pegawai lain. 3). Promosi dapat mengurangi angka permintaan berhenti pegawai (labour turn over) karena pegawai mempunyai harapan positif di tempat kerja itu. 5). Promosi dapat membangkitkan semangat kerja pada pegawai dalam organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang mereka juga berkepentingan. 6). Adanya kesempatan promosi membangkitkan kemauan untuk maju pada pegawai itu sendiri dan juga menimbulkan kesungguhan dalam

9mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi. 7). Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier effect) dalam organisasi karena timbulnya lowongan berantai. Simamora (2004:643) menyatakan bahwa promosi mempunyai beberapa tujuan antara lain : 1). Memberdayakan perusahaan untuk mendayagunakan keahlian dan kemampuan karyawan semaksimal mungkin. 2). Mengimbali karyawan berkinerja menonjol 3). Riset memperlihatkan bahwa kesempatan untuk promosi dan tingkat kepuasan kerja yang tinggi berkorelasi secara signifikan. c. Indikator-Indikator Promosi Jabatan Tohardi (2002:383) menyatakan ada beberapa indikator yang dipakai acuan dalam menentukan promosi jabatan karyawan diantaranya: 1). Prestasi pekerja yang bersangkutan 2). Kemampuan si pekerja 3). Masa dinasnya Moekijat (2000:105) menyatakan bahwa indikator-indikator dari promosi adalah : 1). Karena lowongan jabatan Lowongan jabatan dapat terjadi karena ada pegawai yang berhenti, pindah pekerjaan, pensiun atau meninggal dunia. 2). Penilaian kembali jabatan lama suatu kenaikan jabatan dapat diakibatkan oleh pertambahan tugas dan tanggung jawab jabatan, sehingga jabatan tersebut perlu dinilai dan diadakan penggolongan kembali perubahan dalam tugas dan tanggung jawab dapat terjadi karena pegawai menunjukkan kemampuan yang luar biasa atau karena pegawai diberi tambahan fungsi baru. d. Identifikasi Promosi Jabatan Banyak cara untuk mengidentifikasi atau syarat-syarat untuk promosi jabatan karyawan. Syarat promosi pada umumnya menurut Nitisemito (2000:95) adalah : 1). Kejujuran Untuk jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah kejujuran merupakan syarat promosi yang penting, misalnya untuk jabatan kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat utama yang harus diperhatikan. 2). Pengalaman Banyaknya pengalaman seorang karyawan seringkali dipakai sebagai salah satu syarat untuk promosi sebab dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih tinggi, ide yang lebih banyakd an sebagainya.

10

3). Prestasi Kerja Pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat prestasi kerja untuk promosi. Ini dapat dilihat dari catatan-catatan yang telah dikerjakan 4). Kerja Sama Karyawan ini dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan baik horizontal maupun vertical dalam mencapai sasaran perusahaan. 5). Tanggung Jawab Seringkali perusahaan memerlukan tanggung jawab yang cukup besar sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi 6). Loyalitas Loyalitas atau kesetiaan terhadap perusahaan tempat bekerja seringkali dipakai sebagai syarat untuk promosi. 7). Kepandaian bergaul Untuk promosi jabatan terlalu mungkin diperlukan kepandaian bergaul sehingga persyaratan kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dicantumkan untuk promosi jabatan agen/salesman penetuan syarat tersebut adalah sangat penting. 8). Pendidikan Ada juga perusahaan yang mensyaratkan minimal pendidikan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya adalah bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat diharapkan pemikiran yang lebih baik. Berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan maka setiap perusahaan haruslah melakukan evaluasi. Dengan evaluasi tersebut akan dapat ditetapkan siapa yang berhak untuk dipromosikan. Akan tetapi agar evaluasi tersebut dapat dipakai sebagai pedoman yang baik, maka evaluasi itu hendaknya dilakukan secara rutin, lengkap dan obyektif. Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan dasar sebagai pertimbangan untuk mempromosikan seseorang karyawan di dalam perusahaan tersebut. Hal ini penting supaya karyawan dapat mengetahuinya dan memperjuangkan nasibnya. H. Kerangka Pemikiran Mengingat pentingnya sumber daya manusia sebagai karyawan dalam perusahaan sangat perlu adanya loyalitas dan kejujuran yang dapat mendorong peningkatan promosi jabatan. Dengan adanya promosi jabatan yang baik, sangat diperlukan dalam setiap usaha kerja sama karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, seperti yang kita ketahui bahwa pencapaian tujuan organisasi adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh setiap organisasi. Tapi sebaliknya dengan karyawan yang memiliki

11semanagat kerja yang buruk akan sukar mencapai hasil yang baik hal ini akan berlainan jika karyawan memiliki semangat yang tinggi, dimana para karyawan akan berusaha mengatasi kesukaran berkenaan dengan tugas dan pekerjaannya. Untuk itu karyawan harus di dorong dengan mempromosikan jabatannya ke jenjang yang lebih tinggi agar timbul semangat kerja yang bagus. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk melakukan promosi jabatan, diantaranya adalah mengacu pada loyalitas dan kejujuran karyawan. Berdasarkan uraian tersebut dapatlah dibuat kerangka pemikiran seperti yang disajikan pada gambar di bawah ini : GAMBAR 1 KERANGKA PEMIKIRAN LOYALITAS, KEJUJURAN DAN PROMOSI JABATAN

Loyalitas (X1) Promosi Jabatan (Y) Kejujuran (X2)

Dalam kerangka pemikiran tersebut digambarkan bahwa Promosi Jabatan dapat dipengaruhi loyalitas dan kejujuran. I. Hipotesis dan Asumsi Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dapat disampaikan pada penelitian ini adalah : Loyalitas dan kejujuran karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. Pengajuan hipotesis tersebut didukung oleh asumsi-asumsi sebagai berikut : PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar secara rutin melaksanakan promosi jabatan karyawan. Adapun dasar penilaian yang dipakai acuan untuk menentukan promosi jabatan adalah : loyalitas dan kejujuran karyawan sedangkan faktor lainnya dianggap konstan.

12J. Populasi dan Sampel 1. Populasi Subagyo dan Djarwanto (2005:107) menyatakan bahwa : Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 109 orang karyawan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. 2. Sampel Sampel merupakan wakil dari populasi, menurut Arikunto (2006:112) menyatakan bahwa : Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10%15% atau 20%25% atau lebih. Berhubung subyek populasinya lebih dari 100 orang yaitu 109 orang maka diambil 50% dari jumlah populasi, yaitu 109 x 50% = 54,5 dibulatkan = 55 orang. K. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan sebagai pengertian-pengertian yang mendasari kajian teori dari perusahaan yang bersangkutan. Adapun definisi operasional tersebut antara lain : 1. Loyalitas adalah sikap mental dari karyawan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar dalam melakukan pekerjaan secara lebih giat serta selalu berusaha meminimalkan kesalahan-kesalahan kerja dan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku perusahaan. Adapun indikator-indikatornya adalah : kerjasasama, bekerja sesuai dengan prosedur kerja, berpedoman pada jabatannya, dapat diandalkan oleh perusahaan dan memiliki inisiatif. 2. Kejujuran merupakan hal yang mutlak dan harus dilakukan oleh setiap karyawan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. Adapun indikator-indikatornya adalah : berbuat sesuai dengan hati nurani, bertindak selalu dengan aturan, mengakui kesalahan, merasa tenang dan terbuka atau transaparansi. 3. Promosi jabatan adalah kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi di di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. Adapun indikator-indikatornya adalah : tingkat pendidikan, loyalitas, tanggung jawab, kepandaian bergaul, masa kerja dan kejujuran.

13L. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. Yang mana perusahaan ini adalah distributor pemasok (prinsipal) utama perusahaan dan anak perusahaan dari PT Kalbe Farma Tbk., PT Sanghiang Perkasa, PT Bintang Toedjoe, PT Finusolprima Farma International, PT Hexpharm Jaya Laboratories dan PT Saka Farma Laboratories (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), dan PT LOreal Indonesia, PT Eisai Indonesia, PT Mead-Johnson Indonesia, PT Kara Santan Pertama. Obyek penelitian ini adalah loyalitas, kejujuran dan promosi jabatan. Adapun dasar pertimbangan diadakannya penelitian karena adanya keinginan manajemen PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar untuk mempromosikan jabatan karyawannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dalam diri karyawan timbul keinginan untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga pelayanan kepada konsumen dapat berjalan sesuai dengan harapan. 2. Sumber Data a. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian seperti hasil penyebaran kuesioner mengenai loyalitas, kejujuran dan promosi jabatan. b. Data Sekunder Data yang bukan diperoleh dari hasil pengumpulan dan pengolahan sendiri oleh peneliti, melainkan dilakukan orang lain atau lembaga tertentu. Meskipun demikian, data tersebut sangat mendukung permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu data mengenai keberadaan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar dan jumlah karyawan. 3. Jenis Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung atau data berupa angkaangka seperti, jumlah karyawan, tingkat kehadiran, masa kerja, jumlah karyawan yang dipromosikan dan hasil jawaban responden pada kuesioner yang telah ditabulasikan.

14b. Data Kualitatif Yaitu data yang tidak berupa angka-angka melainkan berupa penjelasan atau keterangan yang dapat memberikan gambaran terhadap permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini seperti sejarah keberadaan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. 4. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu : a. Kuisioner Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan yang disebarkan kepada responden untuk dimintai keterangan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yaitu karyawan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar mengenai loyalitas, kejujuran dan promosi jabatan. Daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden menggunakan skala likert, dimana untuk jawaban 1 = Sangat tidak pernah/puas/baik, 2 = Tidak baik/pernah/puas, 3 = Cukup baik/sering/puas, 4= Baik/puas/pernah, 5 = Sangat baik/puas/sering. b. Dokumentasi Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat catatan-catatan serta dokumen-dokumen yang ada, misalnya : tingkat kehadiran, jumlah jabatan dan jumlah karyawan PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. 5. Teknik Analisis Data 1) Analisis Regresi Berganda Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui perubahan promosi jabatan yang dipengaruhi oleh loyalitas dan kejujuran dengan rumus : (Sugiyono, 2008 : 211) Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana: Y a X1 X2 b1 b2 = Promosi Jabatan = Nilai konstan = Loyalitas = Kejujuran = Koefisien regresi dari X1 = Koefisien regresi dari X2

15Semua perhitungan tersebut akan dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer program Statistical Package Social Science (SPSS) Version 17 windows. b) Analisis Korelasi Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara loyalitas dan kejujuran terhadap promosi jabatan secara simultan dengan rumus yang dikemukakan oleh Wirawan, (2002 : 283) : r = r2 = Keterangan : r = koefesien korelasi Y = vaiabel bebas X = variabel terikat Kriteria yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel tergantung dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. TABEL 1 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien 0,000,199 0,200,399 0,400,599 0,600,799 0,801,000 Sumber : Sugiyono, (2008 : 183) c) Analisis Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara loyalitas dan kejujuran terhadap promosi jabatan, yang dinyatakan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut : (Sudjana, 1999 : 246) D = R . 100% Dimana : D R = koefisien determinasi = koefisien korelasi Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat [ n X 12 ( X i ) 2 ][ n Yi 2 (Yi ) 2 ] n X i Yi X i Yi for

d) Ftest (Uji-F) Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi berganda (R) tersebut signifikan atau tidak digunakan rumus : (Sugiyono, 2008 : 190)

16R/k Fh = (1-R) / (n-k-1) Dimana : n = jumlah tahun k = jumlah variabel bebas R = Kuadrat koefisien korelasi berganda Pengujian dengan menggunakan F-test dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a) Perumusan Hipotesis Hipotesis diajukan dalam pengujian ini adalah Loyalitas (X1) dan kejujuran (X2) berpengaruh positif terhadap promosi jabatan (Y) di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. Sesuai dengan hipotesis tersebut, maka hipotesis kerjanya adalah: Ho : 1 = 2 0, berarti bahwa : Tidak ada pengaruh antara loyalitas (X1) dan kejujuran (X2), terhadap promosi jabatan (Y) di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. Ha : 1

> 0 dan atau

2

> 0, berarti : Ada pengaruh positif yang signifikan

antara variabel bebas loyalitas (X1) dan kejujuran (X2) terhadap promosi jabatan (Y) di PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk Denpasar. b) Penentuan Statistik Tabel Dalam pengujian ini digunakan F-tabel = F ( ;dfn;dfd). Taraf kepercayaan (Level of significance = ) yang dipakai dalam pengujian ini sebesar 5% (0,05) dengan dfn (degree of freedom numerator = derajat bebas pembilang) = k-1 dan dfd (degree of freedom denominator = derajat bebas penyebut) n-k dimana n = jumlah sampel, k = jumlah variabel. c) Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis Penentuan penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan, dapat disajikan gambar kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis untuk uji F, nampak seperti pada Gambar 2 berikut ini :

17GAMBAR 2 KURVA DISTRIBUSI F

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0 0 F(5%;(k-1)/(n-k)Sumber : Subagyo dan Djarwanto (2005:269) Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan adalah : Ho diterima apabila F-hitung F-tabel Ho ditolak apabila F-hitung > F-tabel

18DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Flippo, Edwin B., 2002, Manajemen Personalia Jilid 2, Penerbit Eralngga, Jakarta Gorda IGN, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Asta Brata Denpasar bekerjasama dengan STIE Satya Dharma, Singaraja Hasibuan Malayau SP, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Istijanto, 2007, Riset Sumber Daya Manusia (Cara Praktis Mendeteksi Dimensi Kerja Kerja Karyawan), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Martin L.Sinaga, 2000, Grasindo, Jakarta Agama-Agama Memasuki Melenium Ketiga, Penerbit

Moekijat, 2000, Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja, Alumni, Bandung Nitisemito Alex S., 2000, Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia Sudjana, 1999, Statistik Ekonomi dan Niaga, Jilid II, Edisi Ketiga, Tarsito Bandung. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Subagyo Pangestu dan Djarwanto Ps, 2005, Statistik Induktif, Yogyakarta Edisi 5, Penerbit BPFE,

Suweta I Made, 2000, Dasar-Dasar Humanities Suatu Pengantar RingkasIlmu Budaya Dasar, Sekolah Tinggi Agama Hindu, Denpasar Simamora Henry , 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta. Tohardi Ahmad, 2002, Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan I, Mandar Maju, Bandung. Wijaya, I G. Rai, 2003, Hukum Perusahaan, Penerbit Kesaint Blan, Jakarta Wirawan Nata, 2002, Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensia), Penerbit Keraras Emas, Denpasar

19

USULAN PENELITIAN LOYALITAS, KEJUJURAN DAN PROMOSI JABATAN DI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK DENPASAR

Oleh : NAMA NPM : HENDRA SURYA SANJAYA : 1.07.1.9481

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR 2010