upayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupaya...
-
Upload
miftahuljannah -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
description
Transcript of upayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupayaupaya...
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi prevalensi karies yang tinggi.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup
dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu. Di pihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia
harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal.
Pemerintah telah mencanangkan ”Indonesia Sehat 2010” sebagai paradigma baru,
yaitu paradigma sehat melalui pendekatan promotif dan preventif dalam mengatasi
permasalahan kesehatan masyarakat termasuk kesehatan gigi dan mulut. Mengingat hakekat
upaya kesehatan yaitu tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
memperoleh derajad kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
dan tujuan nasional, sudah selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan bertanggung jawab
penuh untuk mewujudkan program UKGS sebagai salah satu program pemerintah. Tujuan
yang ingin dicapai dalam program Indonesia sehat 2010 khususnya kesehatan gigi dan mulut
adalah 1) Turunnya secara bermakna insiden dan prevalensi penyakit gigi dan mulut sehingga
tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. 2) Tercapainya derajad kesehatan gigi dan
mulut yang optimal .
Bebebrapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi prevalensi karies yang tinggi:
1. WHO Global Oral Health Programme (GOHP)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
secara keseluruhan telah menetapkan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyarakat
yang mengacu pada Global Goals for Oral Health 2020 yang dikembangkan oleh FDI, WHO
dan IADR. Salah satu program teknis dari Departemen of Non-communicable Disease
Preventioon and Health Promotion yang mewadahi program kesehatan gigi dan mulut secara
global adalah WHO Global Oral Health Programme (GOHP). Program ini menyarankan
negara-negara di dunia untuk mengembangkan kebijakan pencegahan penyakit gigi dan
mulut serta promosi kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi
program kesehatan gigi dan mulut dengan program kesehatan umum. Salah satu aksi prioritas
dari GOHP, khususnya untuk anak sekolah dan remaja adalah promosi kesehatan gigi di
sekolah.
Indikatornya Global Goals for Oral Health 2020 adalah:
Berkurangnya rasa sakit yang dinilai dari berkurangnya hari absen di
sekolah karena sakit.
Peningkatan proporsi bebas karies pada usia 6 tahun sebanyak x%.
Berkurang sebanyak x% jumlah gigi di ekstraksi karena karies pada usia 18 tahun.
2. UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan melalui
kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselenggarakan secara
terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) yang juga dilaksanakan oleh swasta.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang
ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta
didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa
upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi
dan mulut. Upaya Kesehatan Masyarakat pada UKGS berupa kegiatan yang terencana,
terarah dan berkesinambungan.
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi:
Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan sederajat
Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua murid
serta TP UKS disetiap jenjang.
Sasaran tersierer:
a. Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada sekolah lanjutan atas
b. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
c. Lingkungan, yang meliputi: Lingkungan sekolah, Lingkungan keluarga, Lingkungan
masyarakat.
3. Penyuluhan
Memberikan penyuluhan kesehatan ke sekolah-sekolah atau masyarakat. Seperti
penyuluhan cara sikat gigi yang benar dan penyuluhan kesehatan mulut lainnya. Hal ini
dapat dilakukan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan baik negeri maupun
swasta. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat.
a. Menyusun materi penyuluhan dan mengadakan pelatihan tentang Karies gigi secara
menyeluruh antara lain tentang pengertian, perjalanan penyakit, penyebab, gejala dan
tanda, faktor resiko serta pencegahan dan penanggulangan Karies Gigi bagi petugas
kesehatan (medis dan para medis), kader kesehatan maupun tokoh masyarakat.
b. Melaksanakan penyuluhan atau KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) tentang
Karies gigi dan faktor risikonya melalui berbagai media penyuluhan, seperti:
Penyuluhan tatap muka.
Poster, leaflet, pamflet, surat kabar dan media cetak lain yang dianggap efektif
untuk mencapai kelompok sasaran.
d. Penyuluhan perorangan atau penyuluhan kelompok yang dilaksanakan oleh petugas
puskesmas, kader kesehatan
e. Penyuluhan bagi pasien dan keluarga tentang pencegahan Karies Gigi
Adapun jenis kegiatan penyuluhan Karies Gigi
a. Pengertian Karies Gigi
b. Penyebab Karies Gigi
c. GejalaKaries Gigi
d. Perilaku penyebab Karies Gigi
e. Cara pengobatan Karies Gigi
f. Cara pencegahan Karies Gigi
4. Promosi KEsehatan (Komunikasi, Informasi, Edukasi), siaran radio, televisi, atau media
masa (koran, leaflet, brosur, banner). Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan
kesehatan yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara
optimal melalui kegiatan penyuluhan (individu, kelompok maupun masyarakat).
5. Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Karies Gigi
Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian Karies Gigi dimulai
dengan Kajian Aspek Sosial Budaya dan Perilaku Masyarakat yang kemudian digunakan
sebagai dasar dalam pengembangan program peningkatan partisipasi masayarakat dalam
pencegahan Karies Gigi
Kegiatan :
1) Melaksanakan survei / kajian aspek sosial budaya dan perilaku masyarakat di tingkat
RT / RW
2) Pengembangan model pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Karies gigi yang
sesuai dengan kondisi setempat di masing-masing daerah sesuai kajian.
3) Membuat daerah percontohan di masing-masing daerah RT / RW yang dilakukan
survei/ kajian dengan kegiatan KIE, pemeriksaan fisik dan faktor risiko, serta
pemerisaan penunjang.
4) Kajian ini dapat dilakukan bersamaan dengan penyakit gigi lainnya dan pelaksanaannya
oleh kabupaten bersama-sama dengan perguruan tinggi, serta lintas program dan lintas
sektor.