UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI...

212
UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI YANG SEMPURNA (STUDI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR CANDIREJO, TUNTANG, SEMARANG TAHUN 2018) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: DWI WAHYU SABARIYATI NIM: 23010150020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI...

Page 1: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK

KEPRIBADIAN SANTRI YANG SEMPURNA (STUDI DI

PONDOK PESANTREN AN-NUR CANDIREJO, TUNTANG,

SEMARANG TAHUN 2018)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

DWI WAHYU SABARIYATI

NIM: 23010150020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

ii

Page 3: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

iii

UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK

KEPRIBADIAN SANTRI YANG SEMPURNA (STUDI DI

PONDOK PESANTREN AN-NUR CANDIREJO, TUNTANG,

SEMARANG TAHUN 2018)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

DWI WAHYU SABARIYATI

NIM: 23010150020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 4: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

iv

Page 5: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

v

Page 6: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

vi

Page 7: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

vii

MOTTO

“Bila apa yang engkau harap-harapkan lambat datangnya, yakinlah bahwa

Allah sedang menguji kesabaranmu”.

(K.H. Ahmad Mustofa Bisri)

PERSEMBAHAN

Kalimat khamdalah tidak henti-hentinya penulis curahkan, skripsi ini

penulis persembahkan untuk:

1. Mamak (Siti Aminah) dan Bapak (Kardiman) yang teramat saya

sayangi, saya banggakan, yang selalu membimbing, mendoakan,

mensupport setiap langkah saya;

2. Kakak (Eka Sri Wahyuningsih) dan kakak ipar (Moh. Nilam

Surachman) yang telah mensupport;

3. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan motivasi, dorongan, dan bimbingan dalam mengerjakan

skripsi ini;

4. Gus Ali Munabah selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, serta

asatidz/asatidzah dan para santri yang telah membantu kelancaran

penulis dalam meneliti;

5. Sahabatku Khasanah Umi Nur Hidayah dan Alvita Choirunnisa yang

tak henti-hentinya mensupport penulis;

6. Sahabat berjuangku Suci Hikmawati yang sudah banyak membantu;

Page 8: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

viii

7. Kawan seperjuangan Pondok Pesantren An-Nur (Rizka, Awal, Sofi,

Hayyi’, Dina, Anis, Suci);

8. Keluarga kamar Zudith (Uut, Isnaini, Cibi, Atiqoh, dan Widi) yang

selalu penulis repotkan dalam hal apapun;

9. Keluarga kamar Darussalam (Alvi, Izah, Ujik, Ani, dan Amal) yang

selalu menemani penulis dalam tidurnya;

10. Keluarga besar jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2015

yang selama 4 tahun ini telah berjuang bersama-sama;

11. Keluarga PPL SMANSSA dan KKN Desa Giyanti yang telah berjuang

bersama;

12. Orang-orang yang bertanya “kapan skripsinya selesai dan kapan

wisuda?”

13. Semua orang yang membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak

bisa disebutkan satu-persatu.

Page 9: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad

SAW yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul kiyamah kelak.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Adapun judul skripsi ini adalah

“UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

SANTRI YANG SEMPURNA (STUDI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR

TAHUN 2018)”.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis memberikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin, M.Ag.

2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag.

3. Ketua Program Studi PAI IAN Salatiga, Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan meluangkan waktunya

untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;

5. Bapak Guntur Cahyono, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingannya;

6. Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga;

Page 10: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

x

Page 11: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL ................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ........................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ....................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

ABSTRAK ........................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

E. Penegasan Istilah ........................................................................................ 8

1. Upaya Pondok Pesantren .......................................................................... 8

2. Kepribadian ............................................................................................ 10

3. Santri ...................................................................................................... 12

4. Sempurna ................................................................................................ 13

5. Pondok Pesantren An-Nur ...................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 15

A. Landasan Teori ........................................................................................ 15

1. Upaya Pondok Pesantren ..................................................................... 15

2. Kepribadian Santri ............................................................................... 31

B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 45

Page 12: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

xii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 48

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 48

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 49

C. Sumber Data ............................................................................................. 49

D. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 50

E. Analisis Data ............................................................................................. 52

F. Pengecekan Keabsahan Data .................................................................. 54

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ................................................... 56

A. Paparan Data ............................................................................................ 56

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren An-Nur .................. 56

2. Letak Geografis Pondok Pesantren An-Nur ...................................... 58

3. Visi dan Misi ......................................................................................... 58

4. Keadaan Asatidz/Asatidzah ................................................................. 59

5. Tata Tertib ............................................................................................ 61

6. Sarana dan Prasarana .......................................................................... 62

7. Mekanisme Pengelolaan Pesantren..................................................... 63

8. Latar Belakang Keberadaan Santri ................................................... 67

9. Kelembagaan ........................................................................................ 69

10. Kegiatan secara Umum yang Wajib Diikuti oleh Santri .................. 71

11. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren ................................................ 73

B. Analisis Data ............................................................................................. 76

1. Upaya Pondok Pesantren dalam Membentuk Kepribadian Santri . 76

2. Faktor-faktor yang Mendukung dalam Membentuk Kepribadian

Santri ............................................................................................................. 87

3. Faktor-faktor yang Menghambat dalam Membentuk Kepribadian

Santri ............................................................................................................. 91

4. Kurikulum di Pondok Pesantren An-Nur .......................................... 94

5. Kegiatan yang Terdapat di Pondok Pesantren An-Nur ................... 95

6. Cara pengasuh atau asatidz dalam membimbing santri ................... 97

7. Tujuan Pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur ............................ 97

Page 13: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

xiii

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 99

A. Kesimpulan ............................................................................................... 99

B. Saran-saran ............................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101

LAMPIRAN

Page 14: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Pengajar Pondok Pesantren An-Nur

Tabel 4.2 Daftar Nama Pengajar Madrasah Diniyah An-Nur

Tabel 4.3 Struktur Organisasi Kepengurusan Santri Putra

Tabel 4.4 Struktur Organisasi Kepengurusan Santri Putri

Page 15: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Wawancara

Lampiran 2 Transkip Wawancara Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 3 Transkip Wawancara Asatidzah Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 4 Transkip Wawancara Asatidzah Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 5 Transkip Wawancara Pengurus Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 6 Transkip Wawancara Pengurus Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 7 Transkip Wawancara Pengurus Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 8 Transkip Wawancara Pengurus Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 9 Transkip Wawancara Pengurus Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 10 Transkip Wawancara Pengurus Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 11 Transkip Wawancara Santri Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 12 Transkip Wawancara Santri Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 13 Catatan Observasi

Lampiran 14 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 15 Surat Izin Penelitian

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 17 Laporan SKK

Lampiran 18 Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi

Lampiran 19 Lembar Konsultasi

Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 21 Dokumen Data Guru Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 22 Dokumen Data Guru Madin An-Nur

Lampiran 23 Dokumen Jadwal Pelajaran Pondok Pesantren An-Nur

Lampiran 24 Dokumen Jadwal Pelajaran Madin An-Nur

Lampiran 25 Dokumen Tata Tertib Pondok Pesantren An-Nur

Page 16: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

xvi

ABSTRAK

Sabariyati, Dwi Wahyu. 2019. Upaya Pondok Pesantren Dalam Membentuk

Kepribadian Santri Yang Sempurna (Studi di Pondok Pesantren An-Nur,

Candirejo, Tuntang, Semarang). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag.

Kata Kunci: Upaya, Pondok Pesantren, Kepribadian.

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kepribadian, salah satunya

adalah dengan kebiasaan. Selain itu faktor lain yang mendukung adalah dukungan

dari orang tua, lingkungan sekitar, maupun pendidikan. Salah satu lembaga yang

dianggap dapat membentuk kepribadian dengan baik adalah pondok pesantren.

Karena di dalam pondok pesantren tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama dan

ilmu umum saja, tetapi juga diajarkan tentang sikap disiplin, kesederhanaan,

keikhlasan dan kesabaran. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana upaya pondok pesantren dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna di Pondok Pesantren An-Nur Candirejo,

Tuntang, Semarang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan yang peneliti

teliti adalah pengasuh, asatidz, pengurus dan santri di Pondok Pesantren An-Nur

Candirejo, Tuntang, Semarang. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah

berjumlah 11 orang yang terdiri dari satu pengasuh, dua asatidzah, enam

pengurus, dan dua santri.

Hasil penelitian mengenai upaya dalam membentuk kepribadian santri

dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu upaya yang dilakukan, pondok pesantren,

dan kepribadian. Ditemukan bahwa setiap pondok pesantren memiliki upaya atau

usaha dalam membentuk kepribadian santri yang sempurna. Berdasarkan hasil

observasi peneliti menunjukan hasil bahwa upaya pondok pesantren dalam

membentuk kepribadian santri yaitu dengan penanaman sikap tanggung jawab,

penanaman sikap kemandirian, pembiasaan mengontrol emosi dengan baik,

meningkatkan kepatuhan, melatih kesederhanaan, menumbuhkan sikap

kebersamaan dan kekeluargaan, dan pendidikan yang mengutamakan akhlakul

karimah. Faktor pendukung dalam pembentukan kepribadian santri yang

sempurna adalah adanya kesadaran santri, dukungan dari orang tua, dukungan dari

guru, dukungan dari masyarakat sekitar, adanya peraturan, hubungan baik antara

ustadz dengan santri, dan proses pengajaran. Sedangkan faktor yang menghambat

adalah kuraangnya kesadaran santri, pengaruh media sosial, kurangnya dukungan

orang tua, proses pembelajaran yang kurang berkualitas, dan hubungan ustadz

dengan santri yang kurang harmonis.

Page 17: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang

salah satunya adalah kebiasaan. Kepribadian adalah keadaan manusia

sebagai perseorangan atau keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak

dari seorang individu (Poerwadarminta, 2006: 910-911). Jadi, kepribadian

adalah sifat atau watak seorang individu dalam merespon situasi.

Kepribadian adalah sikap alami seseorang, yaitu sikap yang secara spontan

muncul dari dalam individu.

Berdasar pemahaman di atas, salah satu cara untuk membentuk

kepribadian seseorang adalah melalui suatu kebiasaan. Dengan kebiasaan

yang baik, seseorang akan memiliki kepribadian yang baik, begitupun

sebaliknya, jika seseorang memiliki kebiasaan yang buruk maka ia akan

memiliki kepribadian yang buruk pula.

Untuk membentuk anak agar memiliki kepribadian yang baik,

maka dibutuhkan suatu pendidikan yang bersifat formal ataupun

nonformal. Selain mendapatkan pendidikan dari lembaga formal atau

nonformal, anak juga harus mendapatkan dukungan dari orang sekitar,

yaitu dukungan dari orang tua maupun lingkungan.

Page 18: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

2

Dalam (UU SISDIKNAS, 2007: 3) menjelaskan bahwa:

“Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya agar bisa memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan Negara”.

Jadi, pendidikan adalah usaha sadar seseorang dalam

mengembangkan potensi dirinya. Dengan seseorang mengenyam

pendidikan, maka seseorang itu dapat mengembangkan potensi sesuai

dengan bidang dan minatnya masing-masing.

Dalam membentuk kepribadian anak yang baik, orang tualah yang

paling bertanggung jawab tetapi masyarakat dan lembaga pendidikan juga

harus ikut bertanggung jawab untuk membina anak, agar anak bisa

memiliki kepribadian yang baik. Salah satu lembaga pendidikan yang

cukup berkompeten untuk membentuk kepribadian anak menjadi baik

adalah pondok pesantren. Karena pondok pesantren tidak hanya

mengajarkan tentang ilmu-ilmu keagamaan saja, tetapi pondok pesantren

juga mengajarkan tentang akhlak, kepribadian atau tingkah laku yang baik.

Nama pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe di

depan dan akhiran an bearti tempat mengemban ilmu atau tempat belajar

para santri (Yasmadi, 2002: 61). Jadi, pondok pesantren adalah tempat

tinggal atau tempat belajar para santri.

Menurut Abu Hamid dalam (Umar, 2014: 3), kata santri adalah

gabungan dari dua suku kata, “sant” yang bearti manusia baik dan “tra”

Page 19: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

3

yang artinya suka menolong. Dalam kerangka ini, kata santri dapat

dipahami sebagai kumpulan individu-individu yang terdidik khususnya

dalam ilmu agama yang cenderung kepada hal-hal yang berkaitan dengan

kemasyarakatan. Jadi, santri adalah seseorang yang belajar di dalam

lingkup pesantren.

Di dalam pesantren, para pengasuh atau kiai mengharapkan semua

santrinya memiliki kepribadian yang baik (shalih). Dalam mendidik santri,

kiai tidak hanya memerintah saja, tetapi kiai juga memberikan contoh atau

tauladan yang baik. Sehingga para santri bisa menerapkan apa yang sudah

dicontohkan oleh kiai dan itu lama-kelamaan akan membentuk

kepribadian yang baik pula.

Selain itu, usaha lain yang dilakukan pesantren untuk membentuk

kepribadian santri adalah dengan menggunakan sistem pendidikan atau

pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian atau karakter santri.

Sistem pendidikan atau kurikulum yang digunakan oleh setiap pondok

pesantren itu berbeda-beda. Selama kurun waktu yang sangat panjang,

pondok pesantren telah memperkenalkan dan menerapkan beberapa

metode pembelajaran yang efektif untuk belajar seperti wetonan atau

bandongan, sorogan, hafalan atau tahfidz, mudzakarah atau musyawarah,

halaqah atau seminar, dan majlis ta’lim (Departemen Agama RI, 2003:

10).

Pondok pesantren dikatakan dapat membentuk kepribadian santri,

karena dalam pesantren tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama saja

Page 20: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

4

tetapi juga sikap disiplin. Disiplin adalah salah satu faktor yang dapat

membentuk kepribadian yang baik. Selain disiplin, di dalam pondok

pesantren juga diajarkan tentang pendidikan karakter.

Dalam (Soedarsono, 2013: 16) menjelaskan bahwa:

“Karakter merupakan nilai-nilai yang sudah menetap terletak di dalam diri

individu melalui pendidikan, pengalaman, pengorbanan dan pengaruh

lingkungan, dengan dipadukan nilai-nilai yang ada di dalam diri manusia

yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku kita”.

Jadi, karakter adalah sifat yang membedakan seseorang atau

individu dengan orang lain atau sifat yang membedakan suatu bangsa

dengan bangsa lain.

Pondok pesantren memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu

kemampuan menciptakan sebuah sikap hidup yang bersifat umum yang

merata, yang diikuti oleh semua warga pesantren dan dilandasi oleh tata

nilai tertentu dan kemampuan memelihara kebudayaannya sendiri (Wahid,

2001: 73). Selain itu, kelebihan pondok pesantren lainnya adalah di

lembaga pesantren, para santri diajarkan tentang penanaman akhlak yang

baik (akhlakul karimah).

Untuk kelebihan atau keistimewan Pondok Pesantren An-Nur

sendiri adalah antara santri dengan keluarga ndalem itu tidak ada

batasannya, maksudnya adalah keluarga ndalem sudah menganggap santri

itu seperti keluarga sendiri atau sudah seperti putranya. Selain itu, di

Pondok Pesantren An-Nur ketika liburan semesteran, tidak sepenuhnya

santri liburan di rumah tetapi santri hanya diberi waktu satu atau dua

Page 21: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

5

minggu saja dirumah, selebihnya santri mengisi liburannya di pondok

dengan kegiatan-kegiatan seperti sholat dhuha, ngaji, dan lain sebagainya.

Salah satu akhlak yang dikembangkan di dalam pondok pesantren

adalah sikap wira’i yang bearti menjaga diri dari perbuatan yang

mengandung maksiat, dosa, dan hal-hal yang meragukan (Nafi, dkk, 2007:

53). Jadi, di dalam pondok pesantren, santri diajarkan untuk menghindari

perbuatan dosa. Selain itu, santri juga diajarkan untuk menghindari hal-hal

yang bersifat meragukan.

Salah satu contoh penerapan akhlak yang diajarkan oleh kiai di

pondok pesantren adalah misalnya adab ketika makan maupun minum.

Yaitu larangan makan maupun minum sambil berdiri atau sambil

berbicara. Selain itu, para santri juga diajarkan untuk memiliki akhlak

yang baik terhadap guru, pengurus pondok pesantren, maupun terhadap

teman.

Selain menanamkan nilai akhlak, pondok pesantren juga

mengajarkan tentang sikap ikhlas dan sabar. Keikhlasan yang diajarkan

oleh kiai adalah misalnya ikhlas dalam menerima segala keadaan yang ada

dan ikhlas dalam menjalankan segala perintah dari kiai ataupun guru.

Karena banyaknya santri yang belajar di pondok pesantren, itu

mengakibatkan menghambat segala aktivitas santri. Sehingga para santri

harus mengantre dalam segala hal. Itulah salah satu kesabaran yang

diajarkan kepada santri di dalam pondok pesantren.

Page 22: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

6

Jadi, selain dari dalam individu itu sendiri, kepribadian yang baik

juga dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang baik, maka akan

mencetak kepribadian yang baik, begitupun sebaliknya jika lingkungannya

kurang baik maka kepribadiannya akan menjadi kurang baik pula.

Selain itu, sistem pendidikan di pondok pesantren juga sangat

mempengaruhi dalam membentuk kepribadian santri. Di dalam pondok

pesantren, tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama saja, tetapi juga

diajarkan tentang kesederhanaan, keikhlasan, dan kesabaran.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

pondok pesantren mampu membentuk kepribadian santri menjadi

kepribadian yang baik (shalih). Karena kepribadian yang baik sangat

diperlukan untuk membentuk karakter yang baik pula. Dalam membentuk

kepribadian yang baik, seorang anak memerlukan dukungan terutama

dukungan dari orang tua, masyarakat, maupun lembaga pendidikan baik

itu formal maupun nonformal.

Bertolak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

upaya pondok pesantren dalam membentuk kepribadian santri sehingga

mengambil judul penelitian tentang “Upaya Pondok Pesantren dalam

Membentuk Kepribadian Santri yang Sempurna (Studi Di Pondok

Pesantren An-Nur Klego, Candirejo, Tuntang, Semarang Tahun 2018)”.

Page 23: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

7

B. Fokus Penelitian

Mengacu pada latar belakang masalah secara definitif masalah

yang penulis teliti dapat dirumuskan, sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya pondok pesantren dalam membentuk kepribadian

santri yang sempurna di Pondok Pesantren An-Nur, Candirejo, Tuntang,

Kab. Semarang?

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna di Pondok Pesantren An-Nur

Candirejo, Tuntang, Kab. Semarang

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui upaya pondok pesantren dalam membentuk

kepribadian santri yang sempurna di Pondok Pesantren An-Nur

Candirejo, Tuntang, Kab. Semarang.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pembentukan kepribadian santri yang sempurna di Pondok Pesantren

An-Nur Candirejo, Tuntang, Kab. Semarang.

Page 24: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

8

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoretis

maupun praksis, antara lain :

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan menambah dan mengembangkan

wawasan ilmu di bidang pendidikan.

b. Memberikan gambaran dan informasi tentang upaya pondok

pesantren dalam membentuk kepribadian santri yang sempurna.

2. Manfaat Praksis

a. Mengembangkan penalaran, pola pikir penulis tentang upaya

pondok pesantren dalam membentuk kepribadian santri yang

sempurna sesuai fakta yang ada di lapangan.

b. Dengan penelitian ini diharapkan pengasuh dan asatidz mampu

membentuk kepribadian santri dengan benar.

c. Bagi lembaga di bidang pendidikan diharapkan dapat dijadikan

acuan untuk menjadikan pondok pesantren lebih baik lagi.

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalah-pahaman dalam penulisan skripsi ini,

perlu penulis jelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul di

atas. Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Upaya Pondok Pesantren

Upaya adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu

maksud, untuk memecahkan persoalan, dan mencari jalan keluar dari

Page 25: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

9

suatu persoalan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007: 1.250).

Jadi, upaya adalah suatu usaha untuk memecahkan suatu persoalan

dengan tujuan untuk mencari jalan keluar.

Pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe di depan

dan akhiran an bearti tempat tinggal atau tempat belajar para santri. Di

Indonesia sendiri istilah pesantren lebih populer atau lebih dikenal

dengan sebutan pondok pesantren. Lain halnya dengan pesantren,

pondok berasal dari bahasa Arab funduq yang bearti hotel, asrama,

rumah, dan tempat tinggal yang sederhana (Yasmadi, 2002: 61-62).

Pondok pesantren adalah asrama tempat tinggal para santri

atau tempat murid-murid yang belajar mengaji atau ilmu kegamaan

(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007: 866). Jadi, pondok

pesantren adalah tempat untuk belajar mengaji para santri. Entah itu

belajar Al-Qur’an maupun belajar kitab-kitab kuning. Di pondok

pesantren, santri tidak hanya diajarkan tentang pengetahuan agama

saja, tetapi juga diajarkan tentang pengetahuan umum juga.

Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang

mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan lembaga

pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan

Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan

lainnya yang sejenis. Ditinjau sejarahnya, pondok pesantren adalah

bentuk lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia (Departemen

Agama RI, 2003: 1).

Page 26: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

10

Menurut Rofiq dalam (Mutohar & Anam, 2013: 171),

pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional yang berbasis Islam

guna untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan moral keagamaan

yang digunakan sebagai pedoman sehari-hari.

Dalam (Hamid, 2017: 47-48), pesantren adalah lembaga

pendidikan Islam dengan sistem asrama atau pondok dimana kiai

sebagai pusat perhatian utama dan masjid sebagai pusat kegiatan yang

menjiwai dan pengajaran agama Islam itu berada di bawah bimbingan

kiai yang diikuti oleh para santri.

Jadi, pondok pesantren adalah tempat tinggal para santri

dengan tujuan untuk menuntut ilmu. Di pondok pesantren, para santri

tidak hanya diajarkan tentang pengetahuan agama saja, tetapi juga

diajarkan tentang ilmu pengetahuan umum. Di pondok pesantren, ada

yang dinamakan santri mukim dan santri kalong. Santri mukim adalah

seorang santri yang tinggal dan menuntut ilmu di pesantren, sedangkan

santri kalong adalah seorang santri yang hanya menuntut ilmu saja di

pesantren dan tidak tinggal di pondok pesantren.

2. Kepribadian

Kepribadian adalah sifat yang sesungguhnya yang tercermin

pada sikap seorang individu atau suatu bangsa yang membedakannya

dari individu atau bangsa lain (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,

2007: 895). Jadi, kepribadian adalah sifat yang membedakan antara

Page 27: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

11

individu satu dengan individu lainnya maupun yang membedakan

bangsa satu dengan bangsa lainnya.

Menurut Koentjaraningrat dalam (Waluya, 2007: 74),

kepribadian adalah ciri-ciri watak yang diperlihatkan secara tetap atau

tidak berubah-ubah dan sesuai dengan apa yang diperbuat sehingga

seorang individu memiliki suatu identitas yang khas dan berbeda dari

individu-individu lainnya.

Kepribadian adalah sejumlah sifat yang khas yang muncul

dalam perilaku seseorang tanpa adanya penilaian moral. Misalnya sifat

pemarah, penyabar, tahan uji, mudah iba, mudah tersinggung, bangga,

dan lain sebagainya (Sudarto, 2016: 11).

Dalam (Roqib & Nurfuadi, 2009: 15), kepribadian adalah

kumpulan sikap-sikap yang dimiliki oleh seseorang sebagai latar-

belakang terhadap perilaku. Kepribadian merupakan susunan faktor-

faktor yang terdiri dari faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang

mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan-

kebiasaan, sikap dan sifat-sifat lain yang khas yang dimiliki seseorang

yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.

Adapun dalam (Sunaryo, 2004: 102), kepribadian adalah

segala jenis kebiasaan manusia yang datang dari dalam dirinya

maupun lingkungannya. Sehingga dengan adanya jenis kebiasaan-

kebiasaan tersebut, maka manusia akan memiliki ciri khasnya sendiri-

sendiri yang membedakan dengan orang lain.

Page 28: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

12

Jadi, kepribadian adalah suatu sikap seseorang yang muncul

secara spontan dan itu adalah suatu sikap yang tidak disengaja.

Kepribadian juga diartikan sebagai sifat yang membedakan antara

individu satu dengan individu lainnya maupun bangsa satu dengan

bangsa lainnya.

3. Santri

Secara etimologis, terdapat berbagai pendapat yang diajukan

para ahli berkenaan dengan pengertian santri. Abu Hamid memahami

bahwa, kata santri adalah gabungan dari dua suku kata, “sant” yang

bearti manusia baik dan “tra” yang artinya suka menolong. Dalam

kerangka ini, kata santri adalah kumpulan orang-orang yang belajar di

pondok pesantren dengan dibekali khusunya tetang ilmu-ilmu

keagamaan yang cenderung kepada aksi-aksi kemasyarakatan atau

sosial (Umar, 2014: 3).

Adapun dalam (Junaedi, 2017: 183-184), santri adalah seorang

murid yang menyerahkan dirinya ke pesantren untuk mengabdi kepada

kiai dan pondok pesantren. Di pondok pesantren, santri berada di

bawah bimbingan kiai dan guru-guru dan mereka belajar tentang ilmu-

ilmu agama dan juga belajar tentang ilmu umum.

Jadi, santri adalah seseorang yang menuntut ilmu di pondok

pesantren. Tidak hanya yang tinggal di pondok pesantren saja, tetapi

seseorang yang tidak tinggal di pondok pesantren pun bila menuntut

ilmu di pondok pesantren maka dinamakan seorang santri.

Page 29: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

13

4. Sempurna

Sempurna maksudnya adalah teratur baik atau yang sebaik

baiknya (Poerwadarminta, 2006: 1078). Jadi menurut penulis,

sempurna adalah sesuatu yang sudah baik dan sudah teratur, sedangkan

kepribadian yang sempurna menurut penulis adalah kepribadian yang

sudah teratur dengan baik yaitu kepribadian yang sudah matang.

5. Pondok Pesantren An-Nur

Pondok Pesantren An-Nur terletak di dusun Klego, Desa

Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Jumlah santri di

Pondok Pesantren An-Nur adalah 85 santri, yang terdiri dari 61 santri

putri dan 24 santri putra. Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur adalah

Gus Ali Munabah, S. Ag. Pondok Pesantren An-Nur memiliki lembaga

Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Kepala

Madrasah Diniyah dan TPA di Pondok Pesantren adalah Ibu Afifatus

Tsaniyah.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini penulis susun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian awal ini terdiri dari: sampul, lembar berlogo IAIN, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto

dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, lampiran-

lampiran, dan abstrak.

2. Bagian Inti

Pada bagian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:

Page 30: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

14

Bab I : Pendahuluan, memuat tentang latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan

sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Kajian Pustaka, memuat tentang upaya pondok pesantren,

pengertian pondok pesantren, dan pengertian kepribadian santri.

Bab III : Metode Penelitian , memuat tentang jenis penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,

analisis data, dan pengecekan keabsahan data.

Bab IV : Paparan dan Analisi Data, memuat tentang sejarah singkat

pondok pesantren An-Nur, temuan penelitian, upaya pondok pesantren

dalam membentuk kepribadian santri yang sempurna, serta faktor-

faktor yang mendukung dan menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna di Pondok Pesantren An-Nur.

Bab V : Penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran.

Page 31: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Upaya Pondok Pesantren

a. Definisi Pondok Pesantren

Secara etimologi, pondok pesantren adalah suatu lembaga

pendidikan tradisional yang berfungsi untuk tempat pengajaran

berbagai ilmu keagamaan (Fitriyah dkk, 2018: 161).

Pesantren atau pondok adalah lembaga pendidikan

tradisional yang mengandung makna keaslian Indonesia. Sebab,

lembaga yang serupa dengan pondok pesantren itu sudah ada sejak

ada pasa masa kekuasaan Hindu-Buddha. Pondok pesantren juga

dikatakan merupakan wujud proses perkembangan sistem

pendidikan nasional di Indonesia (Madjid, 1997: 3).

Dalam (Malik dkk, 2007: 43), awal mula berdirinya pondok

pesantren adalah berawal dari pengajian kecil yang diikuti oleh

beberapa santri yang belajar di rumah-rumah kiai ataupun guru.

Kemudian seiring berjalannya waktu, berkembang menjadi

lembaga pendidikan yang berbentuk pesantren. Pondok pesantren

itu merupakan lembaga pendidikan Islam yang tumbuhnya sejalan

dengan perkembangan agama Islam di Nusantara.

Dalam (Mutohar & Anam, 2013: 171), pondok pesantren

adalah lembaga pendidikan tradisional Islam yang menekankan

Page 32: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

16

tentang pentingnya moral agama Islam. Tujuan dari pendidikan

moral agama Islam adalah sebagai pedoman hidup manusia dan

sebagai pedoman bermasyarakat.

Jadi, pondok pesantren adalah tempat tinggal atau tempat

belajar para santri. Pondok pesantren dipimpin oleh seorang kiai

dengan dibantu oleh para asatid. Kiai dan para asatid menekankan

kepada santri pentingnya moral agama Islam. Karena, moral agama

Islam sangat penting untuk pedoman hidup dan pedoman

bermasyarakat.

Awal mula berdirinya pondok pesantren adalah pengajian-

pengajian kecil yang hanya diikuti oleh beberapa murid saja yang

belajar di rumah kiai ataupun guru. Kemudian kiai atau guru

mengembangkannya menjadi tempat tinggal untuk para santri.

a. Upaya Pondok Pesantren

Dalam (Hanyajani, 2017: 5), upaya adalah usaha atau

ikhtiar untuk mencapai suatu tujuan pekerjaan guna untuk

mencapai suatu tujuan bersama.

Jadi, upaya pondok pesantren adalah usaha atau ikhtiar

pengasuh, asatid, pengurus maupun santri dalam membentuk

kepribadian santri yang sempurna, yaitu kepribadian yang matang

atau kepribadian yang sehat.

Page 33: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

17

b. Unsur-unsur Pondok Pesantren

Dalam (Dhofier, 1994: 44-55), ada lima unsur dasar dari

tradisi pesantren, yaitu:

1) Pondok

Pondok adalah sebuah pesantren yang pada dasarnya

adalah lembaga pendidikan Islam yang berbasis tradisional di

mana para santrinya tinggal selama 24 jam di pesantren dan

belajar di bawah bimbingan kiai ataupun guru.

2) Masjid

Masjid merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan

dengan pesantren. Karena masjid adalah tempat yang paling

utama untuk mendidik para santri. Contohnya adalah mendidik

dalam hal beribadah maupun memberikan kajian kitab-kitab

kuning.

3) Pengajaran Kitab-kitab Islam Klasik

Tujuan dari adanya pengajaran kitab-kitab Islam klasik

adalah untuk mendidik calon-calon ulama. Dahulu, di pondok

pesantren kajian kitab klasik merupakan satu-satunya

pengajaran yang diberikan di pondok pesantren.

4) Santri

Menurut tradisi pesantren, santri dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu santri mukim dan santri kalong. Santri mukim

adalah santri yang belajar dan menetap di pondok pesantren,

Page 34: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

18

sedangkan santri kalong adalah santri yang belajar di pondok

pesantren tetapi tidak menetap dalam pesantren. Di lembaga

pesantren, santri adalah elemen yang paling penting.

5) Kiai

Kiai adalah seseorang yang mendirikan dan yang paling

berperan penting di dalam pondok pesantren. Oleh karena itu,

kiai merupakan elemen yang paling penting dari suatu

pesantren dan juga pertumbuhan suatu pesantren itu

bergantung kepada kemampuan kiai dalam mengelola

pesantren.

Sedangkan dalam (Syafe’i, 2007: 65), ada beberapa elemen

pesantren yang membedakan dengan lembaga lainnya, yaitu:

1) Pondok, yaitu tempat menuntut ilmu para santri dan

merupakan tempat menetap bagi para santri.

2) Santri, yaitu seseorang yang belajar atau menuntut ilmu di

pondok pesantren.

3) Masjid, selain digunakan untuk sarana ibadah, masjid juga

digunakan sebagai pusat kegiatan pesantren.

4) Kiai, merupakan seseorang yang mendirikan pondok pesantren

dan memiliki peran yang paling penting di pondok pesantren.

Selain itu, kiai juga memiliki banyak kelebihan terutama dari

sisi agama dan juga dari sisi kharisma dan wibawa yang

dimilikinya.

Page 35: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

19

5) Kitab kuning, merupakan kajian pokok yang dikaji dalam

setiap pondok pesantren.

Adapun dalam (Junaedi, 2017: 179-185), ada lima unsur

dalam pondok pesantren, yaitu:

1) Pondok, sebagai tempat tinggal santri

Pondok merupakan penopang utama bagi pesantren

agar pesantren bisa terus berkembang dan maju. Dengan

adanya pondok, kiai dapat memberikan bimbingan dan

pengawasan kepada santrinya selama 24 jam penuh.

2) Masjid, sebagai fokus utama pesantren

Masjid merupakan tempat yang paling tepat untuk

mendidik para santri terutama dalam praktek ibadahnya. Oleh

karena itu, masjid adalah elemen yang tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan pesantren.

3) Kiai, sebagai central figur pesantren

Kiai merupakan seseorang yang paling mempengaruhi

dalam hal kemasyhuran, perkembangan, dan kelangsungan

hidup suatu pesantren. Oleh karena itu, kiai merupakan unsur

yang sangat penting dan paling dominan dalam kehidupan

pesantren. Karena keahlian dan kedalam ilmu seorang kiai

sangat berpengaruh pada pesantren.

Page 36: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

20

4) Santri, sebagai manusia pembelajar

Santri merupakan seseorang yang belajar di pesantren.

Selain tinggal di pesantren, santri juga tinggal, santri juga

bergaul dan mendapat bimbingan dari kiai dan guru di

pesantren. Di pesantren, para santri diajarkan tentang ilmu

agama dan juga ilmu pengetahuan umum.

5) Kitab kuning, sebagai kurikulum pesantren

Kitab kuning adalah merupakan kajian yang wajib di

suatu pondok pesantren. Kajian kitab kuninglah yang

membedakan antara pesantren salaf dengan pesantren modern.

Dari pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa di dalam pondok pesantren ada lima unsur atau elemen yang

sangat penting. Yaitu diantaranya pondok pesantren, santri, masjid,

kiai, dan kitab kuning. Jika salah satu unsur atau elemen tidak ada

dalam suatu lembaga pesantren, maka itu belum dikatakan lembaga

pondok pesantren karena masih belum memenuhi syarat.

c. Model-model Pendidikan Pesantren

Dalam (Wahid, 2001: 151-152), ada tiga jenis kurikulum

yang ada di pondok pesantren, yaitu:

1) Kurikulum pengajian nonsekolah, yaitu di mana seorang santri

belajar di pesantren bersama dengan beberapa kiai maupun

guru dengan jangka waktu sehari semalam.

Page 37: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

21

2) Kurikulum sekolah tradisional (madrasah salafiah), di mana

materi pelajarannya sudah disusun sedemikian rupa

berdasarkan kurikulum yang telah berlaku dan berlaku untuk

semua santri yang belajar di pesantren.

3) Pondok modern, di mana kurikulum antara pelajaran

keagamaan dan pelajaran tentang ilmu umum diterapkan

secara seimbang dan dan diterapkan secara bersama-sama.

Sedangkan dalam (Depag, 2003: 15), ada empat macam

jenis pesantren, yaitu:

1) Pondok pesantren Tipe A yaitu pondok pesantren yang

menerapkan kurikulum secara tradisional.

2) Pondok pesantren Tipe B yaitu pondok pesantren dengan

sistem pengajaran secara bersama-sama di dalam kelas.

3) Pondok pesantren Tipe C yaitu pondok pesantren yang hanya

menyediakan tempat tinggal atau asrama saja, tetapi para

santrinya belajar di luar pondok.

4) Pondok pesantren Tipe D yaitu pondok pesantren yang sistem

pembelajarannya dengan menyediakan tempat tinggal bagi

para santri dan sekaligus menyediakan sistem sekolah atau

madrasah.

Page 38: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

22

Adapun dalam (Nafi’, A’la, dkk, 2007: 22), pesantren

dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu:

1) Pesantren alat, yaitu pondok pesantren yang lebih

menfokuskan ke dalam pembelajaran kebahasaan dan sastra

Arab.

2) Pesantren kitab, yaitu pondok pesantren yang fokusnya kepada

hukum-hukum tentang agama Islam terutama fiqh.

3) Pesantren Qur’an, yaitu pondok pesantren yang fokus pada

penguasaan Al-Qur’an.

Selain itu, dalam (Takdir, 2018: 41-44), ada tiga model

pendidikan dalam pesantren, yaitu:

1) Pesantren Tradisional

Pesantren tradisional atau pesantren salaf memiliki

karakteristik yang tradisional. Karakteristik pesantren

tradisional bisa dilihat dari sistem pendidikannya, yaitu seperti

kajian kitab kuning, bahtsul masail, dan segala yang berbau

tradisional. Sehingga, santri yang belajar di pondok pesantren

tradisional biasanya memiliki pola pikir yang klasik dan

primitif.

2) Pesantren Modern

Pesantren modern atau pesantren khalaf memiliki ciri

khas tidak terfokus dengan kajian kitab kuning. Tetapi,

Page 39: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

23

pesantren modern biasanya sistem pendidikannya mengikuti

perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

3) Pesantren Semi Modern

Pesantren semi modern adalah pesantren yang

memadukan antara pesantren tradisional dengan pesantren

modern.

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

ada berbagai macam jenis-jenis model pendidikan yang ada di

pesantren. Yang paling umum adalah pesantren tradisional,

pesantren moderm, dan pesantren semi modern. Selain itu, ada juga

pesantren yang hanya menyediakan asrama saja tetapi para santri

belajar sendiri di luar. Dan ada juga pondok pesantren yang

sekaligus menyediakan sistem sekolah atau madrasah.

d. Metode Pembelajaran Pondok Pesantren

Dalam (Anas, 2012: 37-38), ada tujuh metode pembelajaran

dalam pesantren, yaitu:

1) Wetonan atau bandongan

Wetonan atau bandongan merupakan metode

pembelajaran yang ada di pesantren di mana para santri

mendengarkan penjelasan dari seorang kiai dan santri

membuat catatan.

Page 40: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

24

2) Sorogan

Sorogan adalah metode pengajaran yang ada di

pesantren di mana santri menghadap kepada kiai atau guru

guna untuk menyetorkan kitab atau Al-Qur’an yang akan

dibaca.

3) Hafalan

Metode hafalan adalah metode pengajaran di pesantren

di mana santri menyetorkan hafalannya kepada kiai atau guru.

Dengan metode hafalan, kualitas hafalan surat maupun ayat

menjadi penentu tingkat keilmuan santri.

4) Kilatan

Metode kilatan adalah metode yang menggunakan

sistem kilat atau cepat. Tujuan dari metode kilatan adalah

untuk menambah referensi sebelum kitab itu dikaji lebih dalam

lagi.

5) Musyawarah

Metode musyawarah merupakan suatu forum atau

majelis untuk saling bertukar pendapat dengan bertujuan untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan yang akan menjadi

kesepakatan bersama nantinya.

6) Muthala’ah

Metode muthala’ah adalah metode dengan meninjau

atau membahas persoalan yang ada di kehidupan masyarakat.

Page 41: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

25

7) Mudzarakah

Metode mudzarakah adalah metode dengan cara para

ulama berkumpul untuk membahasa suatu permasalah guna

untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Sedangkan dalam (Hamid, 2017: 54-56), ada sepuluh jenis

metode pembelajaran yang ada di pondok pesantren, yaitu:

1) Metode sorogan, merupakan metode yang menitik beratkan

kepada kemampuan perseorangan.

2) Metode bandongan atau wetonan adalah metode di mana para

santri menyimak kitab yang disampaikan oleh kiai atau guru.

3) Metode musyawarah atau bahtsulmasa’il, adalah metode

pembelajaran dengan cara diskusi untuk menyelesaikan suatu

persoalan.

4) Metode pengajian pasanan, adalah metode pengajaran dengan

cara maraton atau cepat untuk mencapai target yang sudah

ditentukan.

5) Metode hafalan, adalah metode pengajaran dengan cara santri

menghafal dan nantinya akan disetorkan kepada kiai atau guru.

6) Metode demonstrasi atau praktik ibadah, adalah metode yang

cara pengajarannya adalah dengan cara praktik, terutama

dalam hal praktik ibadah.

Page 42: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

26

7) Metode rihlahilmiyah (studi tour), adalah metode pengajaran

dengan cara para santri berkunjung ke suatu tempat dengan

tujuan untuk mencari ilmu.

8) Metode muhadatsah, adalah metode dengan cara para santri

harus praktik berbicara bahasa Arab selama tinggal di

pesantren.

9) Metode mudzarakah atau bahtsul masa’il, adalah metode

pengajaran dengan cara mengadakan pertemuan ilmiah guna

untuk membahas persoalan agama maupun umum.

10) Metode riyadhah, adalah metode pembelajaran dengan cara

menekankan pada olah batin dan dibimbing oleh kiai dengan

tujuan untuk mencapai kesucian para santri.

Adapun dalam (Takdir, 2018: 297-298), menurut Mastuhu

ada dua metode pembelajaran dalam pondok pesantren, yaitu:

1) Sorogan

Metode sorogan ini merupakan metode yang

memungkinkan guru untuk mengetahui materi yang cocok

diajarkan kepada seorang murid dan metode sorogan

merupakan metode yang termasuk modern.

2) Bandongan

Dengan menggunakan metode bandongan, santri akan

bisa mengembangkan potensinya dengan baik karena metode

Page 43: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

27

bandongan adalah metode yang mengharuskan santrinya untuk

menyimak, menghafal, dan menulis.

Jadi, ada macam-macam metode pembelajaran dalam

pondok pesantren. Metode pembelajaran yang paling umum

diterapkan di pondok pesantren adalah sorogan dan wetonan atau

bandongan. Selain itu, metode pembelajaran lain yang diterapkan

di pondok pesantren adalah metode hafalan, kilatan atau pasanan,

musyawarah, muthala’ah, mudzarakah, demonstrasi, rihlahilmiyah,

muhadatsah, dan riyadhah.

e. Tujuan Pondok Pesantren

Dalam (Zulhimma, 2013: 167-168), tujuan dibentuknya

pondok pesantren adalah:

1) Mencetak ulama yang kelak dapat menguasai ilmu-ilmu agama

ك فر وما كا ن المؤ منو ن لي نفروا كا فة ف لو ال ن هم من ة فرم

ولي نذروا طا ئفة وا ليهم لي ت فقهوا ف الد ي ا ر لهم ل ومهم يذرون

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi

semuanya ( ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari

tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan

untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila

mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat

menjaga dirinya (Q.S. At-Taubah: 122).

2) Mendidik muslim sehingga dapat melaksanakan syariat agama

dengan benar

Page 44: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

28

3) Mendidik agar generasi muslim dapat memiliki keterampilan

dasar yang relevan dengan terbentuknya masyarakat beragama.

Sedangkan dalam (Mutohar & Anam, 2013: 188), menurut

Manfred Ziemik tujuan dari pondok pesantren adalah melengkapi

generasi muslim dalam hal imu pengetahuan, memantapkan akhlak,

dan membentuk kepribadian. Jadi, tujuan pendidikan pesantren

dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk kepribadian muslim

yang menguasai ajaran-ajaran Islam dan mengamalkannya,

sehingga bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan negara.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pondok pesantren adalah membentuk kepribadian muslim dan

mendidik muslim agar dapat melaksanakan syariat agama. Selain

itu, mendidik muslim agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,

agama, dan negara.

f. Fungsi Pondok Pesantren

Dalam (Mutohar & Anam, 2013: 197), ada tiga fungsi

pondok pesantren, yaitu:

1) Sebagai lembaga pendidikan yang melakukan transfer ilmu

agama dan nilai-nilai agama kepada generasi muslim.

2) Sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol sosial.

3) Sebagai lembaga keagamaan yang melakukan perkembangan

masyarakat atau rekayasa sosial.

Page 45: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

29

Sedangkan dalam (Suryadi, 2018: 271), menjelaskan bahwa

fungsi pondok pesantren adalah sebagai berikut:

1) Pondok pesantren sebagai lembaga untuk dakwah

2) Pondok pesantren sebagai lembaga pengkaderan ulama

3) Pondok pesantren sebagai lembaga pengembang pengetahuan

yang khususnya adalah ilmu keagamaan

4) Pondok pesantren sebagai lembaga pengembang masyarakat

Dari uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

fungsi dari pondok pesantren adalah sebagai lembaga pendidikan

yang melakukan transfer-transfer ilmu agama dan nilai-nilai agama,

sebagai lembaga dakwah, sebagai lembaga kontrol sosial, dan

sebagai lembaga pengembang masyarakat.

g. Kelebihan dan Kelemahan Pondok Pesantren

1) Kelebihan Pondok Pesantren

Dalam (Madjid, 1997: 105 & 112), kelebihan pondok

pesantren adalah sebagai berikut:

a) Pesantren berfungsi dalam memberikan jawaban

terhadap tantangan zaman baik dalam bidang politik

maupun sosial-budaya.

b) Pesantren merupakan proses pembentukan identitas

budaya Indonesia karena pesantren merupakan lembaga

pendidikan tertua di Indonesia.

Page 46: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

30

c) Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki

keunggulan dalam tradisi keilmuannya.

Jadi, kelebihan atau keunggulan pesantren adalah

pesantren dapat membentuk kepribadian santri menjadi lebih

baik lagi. Selain itu, dengan belajar di pondok pesantren,

maka para santri akan terhindar dari kenakalan remaja. Di

pondok pesantren, para santri juga bisa mendapatkan ilmu

yang lebih banyak, karena di dalam pesantren selain diajarkan

tentang ilmu agama, juga diajarkan tentang ilmu umum.

2) Kelemahan Pondok Pesantren

Dalam (Wahid, 2001: 75-76), kelemahan-kelemahan

pondok pesantren adalah sebagai berikut:

a) Tidak adanya perencanaan terperinci dalam hal

pelaksanaan pendidikannya;

b) Tidak adanya kewajiban dalam membuat kurikulum dalam

susunan yang lebih mudah dikuasai oleh santri;

c) Hampir tidak ada perbedaan antara hal yang benar-benar

diperlukan dan yang tidak diperlukan bagi suatu tingkat

pendidikan.

Sedangkan dalam (Depag, 2003: 18-19), ada beberapa

kelemahan-kelemahan pondok pesantren, yaitu:

a) Sebagian masyarakat memandang bahwa pesantren hanya

mengajarkan tentang ilmu kegamaan saja;

Page 47: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

31

b) Keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas;

c) Sarana dan prasarana yang kurang memadai;

d) Selalu dominan dengan sikap menerima apa adanya;

e) Sebagian pesantren masih bersifat kurang terbuka.

Selain memiliki keunggulan, pesantren juga memiliki

beberapa kekurangan. Kekurangan dari pesantren adalah

kurangnya fasilitas yang memadai. Selain itu, guru yang

mengajarkan tentang ilmu umum juga masih sangat terbatas,

sehingga yang ada hanyalah guru yang mengajarkan tentang

ilmu agama saja. Selain itu, kelemahan pondok pesantren yang

lain adalah kurikulum di pondok pesantren sangat terbatas,

kurikulum mudah dicerna dan dikuasai peserta didik, dan

filsafat pendidikan yang kurang jelas dan lengkap.

2. Kepribadian Santri

a. Definisi Kepribadian Santri

Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal

dari bahasa Latin personare, yang bearti mengeluarkan suara.

Istilah ini digunakan untuk menunjukkan suara dari percakapan

seorang pemain sandiwara melalui topeng (masker) yang

dipakainya. Kini kata personality oleh para ahli psikologi dipakai

untuk menggambarkan bagaimana dan apa sebenarnya individu dan

menunjukkan sesuatu yang nyata dan dapat dipercaya (Purwanto,

1990: 154).

Page 48: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

32

Sedangkan kepribadian menurut pengertian sehari-hari

adalah bagaimana individu itu menimbulkan kesan bagi individu-

individu lainnya (Koswara, 1991: 10).

Etika, moral, norma, dan nilai yang dimiliki akan menjadi

landasan perilaku seseorang sehingga tampak dan membentuk

menjadi budi pekertinya sebagai wujud kepribadian orang itu (Eva

Fauziyah, 2014:21).

Secara filosofis dapat dikatakan bahwa pribadi adalah

“aku yang sejati” dan kepribadian merupakan “penampakan sang

aku” dalam bentuk perilaku tertentu. Di sini muncul gagasan umum

bahwa kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada

orang lain yang diperoleh dari apa yang dipikir, dirasakan, dan

diperbuat yang terungkap melalui perilaku (Djaali, 2012: 2).

Secara umum, kepribadian dapat diartikan sebagai

keseluruhan perilaku individu yang menjadikan ciri khas dalam

berinteraksi dengan lingkungannya (Eva Fauziyah, 2014: 22). Jadi,

pengertian kepribadian santri adalah sikap atau ekspresi dari

seorang santri yang terjadi secara spontan. Kepribadian sama

halnya dengan watak atau sifat. Kepribadian juga berpengaruh

terhadap akhlak, moral, budi pekerti dan etika santri tersebut.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Dalam (Djaali, 2012: 13-15), faktor-faktor yang

menentukan perubahan kepribadian adalah sebagai berikut:

Page 49: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

33

1) Pengalaman Awal

Adanya trauma kelahiran, perpisahan dengan ibu

adalah merupakan pengalaman yang sulit dihapus dari

ingatan seorang individu. Oleh karena itu, Sigmun Freud

menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa

kanak-kanak) dalam perkembangan kepribadian.

2) Pengaruh Budaya

Dalam hal menerima suatu budaya, anak sangat

mengalami tekanan dalam hal mengembangkan pola

kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan oleh

budayanya.

3) Kondisi Fisik

Kondisi fisik sangat mempengaruhi terhadap

kepribadian seseorang karena kondisi fisik menentukan apa

yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan.

4) Daya Tarik

Seseorang yang dianggap oleh lingkungannya lebih

menarik, maka ia akan lebih memiliki karakteristik

kepribadian yang ia inginkan.

5) Intelegensi

Perbedaan perhatian terhadap anak yang pandai dan

anak yang kurang pandai akan menjadi pengaruh yang buruk

yaitu kurangnya kepercayaan diri.

Page 50: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

34

6) Emosi

Emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol dinilai

seseorang itu memiliki kepribadian yang kurang matang.

7) Nama

Nama panggilan seseorang sangat mempengaruhi,

karena nama itu mempunyai ingatan yang menyenangkan

atau tidak dalam pikiran orang lain dan itu menjadi penilaian

terhadap dirinya.

8) Keberhasilan dan Kegagalan

Keberhasilan dan kegagalan dapat mempengaruhi

rancangan rencana dalam diri seseorang. Ketika berhasil

maka akan menunjang rancangan diri seseorang, tetapi ketika

gagal maka akan merusak rancangan diri seseorang.

9) Penerimaan Sosial

Anak yang diterima dalam kelompok sosial,

biasanya cenderung lebih percaya diri dan ceria, tetapi

ketika anak tidak diterima dalam kelompok sosial, maka ia

cenderung kurang percaya diri dan mudah tersinggung.

10) Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi, sebab

waktu terbanyak anak adalah di dalam keluarga. Dan di

dalam keluarga itulah diletakkan tentang nilai-nilai dasar

kepribadian.

Page 51: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

35

11) Perubahan Fisik

Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh

adanya perubahan kematangan fisik yang mengarah kepada

kepribadian yang matang.

Sedangkan dalam (Sumarna, 2014: 32-35), ada beberapa

faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia, diantaranya

sebagai berikut:

1) Faktor biologis

Seorang ahli bernama Mendel, mengemukakan bahwa

faktor yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah sifat

turunan atau bawaan dari orang tua kepada anaknya.

2) Faktor sosial

Hubungan kemasyarakatan merupakan faktor sosial

yang mempengaruhi kepribadian seseorang.

3) Faktor kebudayaan

Beberapa aspek kebudayaan yang mempengaruhi

perkembangan dan pembentukan kepribadian adalah adat

dan tradisi, bahasa, nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan,

dan kepemilikan kebendaan.

4) Faktor geografis

Tempat tinggal seseorang juga merupakan faktor yang

sangat mempengaruhi terbentuknya kepribadian yang

meliputi sumber-sumber alam, bentuk muka bumi, dan iklim.

Page 52: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

36

5) Kondisi fisik

Kondisi fisik sangat mempengaruhi dalam

pembentukan kepribadian. Kondidi fisik yang dimaksud

adalah adanya gangguan fisik, kelelahan, maupun adanya

penyakit menahun.

6) Kegagalan dan keberhasilan

Kegagalan dapat merusak rancangan yang ada di

dalam diri seseorang, sedangkan keberhasilan akan

menunjang rancangan yang ada di dalam diri seseorang.

7) Emosi

Adanya emosi yang tidak bisa terkontrol, akan

membuat seseorang cenderung kasar, tidak mau bekerja

dalam tim, dan cenderung sibuk sendiri.

8) Daya tarik

Seseorang yang memiliki daya tarik yang lebih

menarik, akan lebih banyak memiliki kepribadian yang ia

inginkan, sedangkan seseorang yang memiliki daya tarik

kurang menarik maka akan sulit ketika ingin mendapatkan

karakteristik kepribadian yang ia inginkan.

9) Intelegensi

Intelegensi seseorang dapat mempengaruhi

kepribadian seseorang.

Page 53: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

37

10) Nama

Sebuah nama panggilan akan sangat mempengaruhi

kepribadian seseorang terhadap konsep diri.

11) Pengalaman yang unik

Pengalaman hidup seseorang akan berpengaruh

terhadap proses perkembangan kepribadian.

12) Pengalaman kelompok

Pengalaman kelompok atau bekerjasama dalam tim

sangat berpengaruh pada proses perkembangan kepribadian

seseorang.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi kepribadian adalah pengalaman

awal, pengaruh budaya, kondisi fisik, daya tarik, intelegensi,

emosi, nama, keberhasilan dan kegagalan, penerimaan sosial,

pengaruh keluarga, perubahan fisik, pengalaman yang unik, dan

pengalaman kelompok. Tetapi, faktor yang paling

mempengaruhi kepribadian adalah pengaruh keluarga sebab

waktu terbanyak anak adalah keluarga.

Page 54: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

38

c. Aspek-aspek Kepribadian

Dalam (Ahmadi, 2005: 170-175), aspek-aspek yang

terdapat dalam kepribadian adalah sebagai berikut:

1) Vitalitas

Vitalitas adalah kemampuan seseorang untuk bertahan

hidup. Vitalitas ialah pusat tenaga dan semangat hidup

seseorang yang relatif tidak berubah-ubah dan tetap. Vitalitas

lebih ditentukan dengan faktor pembawaan dari diri

seseorang.

2) Temperamen

Temperamen adalah sifat batin seseorang yang dapat

mempengaruhi pikiran, perbuatan, dan perasaan. Contohnya

adalah periang, penyedih, pemarah, dan sebagainya.

3) Watak

Klages menyamakan pengertian karakter dengan

kepribadian, yaitu aku-nya individu. Jadi, watak adalah

karakter bawaan dari lahir yang diturunkan oleh ayah atau

ibunya sehingga watak itu bisa mempengaruhi hasrat,

perasaan, dan kehendak pribadi mengenai nilai-nilai.

Sedangkan dalam (Fudyartanta, 2012: 98) aspek-aspek

yang terdapat dalam kepribadian adalah:

1) Organisasi dinamik: menekankan fakta bahwa kepribadian

itu selalu berubah dan selalu berkembang.

Page 55: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

39

2) Menentukan: bahwa kepribadian itu menentukan tingkah laku

seseorang.

3) Penyesuaian diri yang unik, artinya adalah setiap individu itu

memiliki kekhasannya masing-masing yang bisa

membedakan dirinya dengan orang lain.

4) Lingkungan sekitar, adalah lingkungan sekitar yang

menyangkut sosial-budaya dan atau lingkungan sekitar fisik.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek kepribadian adalah lapisan kepribadian yang sangat erat

hubungannya dengan proses fisiologis, mencakup dasar-dasar

emosi, perasaan, dan lingkungan sekitar.

d. Kriteria Kepribadian yang Matang

Dalam (Yusuf & Nurihsan, 2008), Hurlock

mengemukakan bahwa karakteristik atau kriteria kepribadian

yang sehat atau yang matang adalah sebagai berikut:

1) Mampu menilai diri secara realistik

Seseorang yang memiliki kepribadian yang sehat akan

mampu menilai dirinya sendiri dalam hal fisik dan

kemampuan, baik dari segi kelemahannya maupun

kelebihannya.

2) Mampu menilai situasi secara realistik

Seseorang mampu menghadapi situasi dan kondisi

kehidupan yang dialaminya secara menerima apa adanya.

Page 56: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

40

3) Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik

Seseorang dapat menilai prestasi yang diperolehnya

secara realistik dan rasional.

4) Menerima tanggung jawab

Seseorang yang memiliki kepribadian yang sehat, maka

ia akan cenderung memiliki sikap tanggung jawab yang besar

dalam hal apapun sehingga mampu menghadapi kehidupan

yang ia jalani dengan baik.

5) Kemandirian

Kriteria seseorang memiliki kepribadian yang sehat

adalah memiliki kemandirian dalam hal mengambil keputusan,

berpikir dan bertindak, menyesuaikan diri dengan norma yang

berlaku dan mengarahkan dan mengembangkan diri.

6) Dapat mengontrol emosi

Kriteria seseorang yang memiliki kepribadian yang

sehat adalah dia mampu untuk mengontrol emosinya dengan

baik.

7) Berorientasi tujuan

Individu yang sehat akan merumuskan tujuannya

berdasarkan pertimbangan yang matang dan tanpa adanya

paksaan.

Page 57: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

41

8) Berorientasi keluar

Individu yang sehat akan memiliki sikap empati

terhadap orang lain atau masalah-masalah yang ada di dalam

lingkungannya.

9) Penerimaan sosial

Individu yang sehat adalah individu yang mau

berinteraksi dengan lingkungan sosial dan memiliki hubungan

baik dengan lingkungan sosial.

10) Memiliki filsafat hidup

Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup

yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.

11) Berbahagia

Individu yang sehat dalam kehidupannya akan memiliki

kebahagian. Kebahagian yang dimaksud adalah dalam hal

perasaan dicintai atau disayangi orang lain, adanya pencapaian

prestasi, dan penerimaan dari orang lain.

Dalam (Baihaqi, 2011: 97-103), menurut Allport ada tujuh

kriteria kematangan yang bisa teramati dari seseorang yang

memiliki kepribadian sehat, yaitu:

1) Adanya perluasan perasaan diri

Perluasaan partisipasi terhadap keluarga dan teman-

teman sepermainan, pekerjaan kita, mengambangkan hobi dan

kegemaran adalah merupakan kriteria kepribadian yang matang.

Page 58: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

42

2) Memiliki hubungan diri yang hangat dengan orang lain

Menurut Allport hubungan diri yang hangat dengan

orang lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kapasitas

dalam hal keintiman dan kapasitas dalam perasaan terharu.

3) Terjaminnya keamanan emosional

Menurut Allport, keamanan emosional seseorang yang

memiliki kepribadian sehat ditandai dengan tiga kualitas, yaitu

adanya sabar terhadap kekecewaan, menerima emosi-emosi

manusia, dan adanya penerimaan diri.

4) Memiliki persepsi realistis

Orang yang memiliki kepribadian yang matang akan

menerima keadaan dengan wajar dan tidak akan pernah

menyalahkan dunia luar.

5) Memiliki keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas

Seseorang yang memiliki kepribadian yang matang akan

memiliki keberhasilan dalam hal pekrjaan, keterampilan-

keterampilan dan bakat-bakat tertentu.

6) Memiliki pemahaman diri

Seseorang yang memiliki kepribadian yang matang akan

lebih mengenali diri sendiri secara mendalam.

7) Memiliki filsafat hidup yang mempersatukan

Allport menyebutkan dorongan yang mempersatukan ini

sebagai ‘arah’. Lalu kemudian arah itu membimbing semua segi

Page 59: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

43

kehidupan seseorang menuju ke suatu tujuan dan memberikan

orang itu suatu alasan untuk hidup.

Jadi, ada beberapa ciri-ciri seseorang sudah memiliki

kepribadian yang matang. Yaitu adanya perluasan perasaan diri,

memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain, dapat

mengendalikan emosional, tidak mudah menyalahkan dunia luar,

memiliki keterampilan-keterampilan, dapat memahami dirinya

sendiri, dan memiliki tujuan hidup yang jelas.

e. Kriteria Kepribadian atau Karakter Utama Santri

Dalam (Hasbullah, 2017), ada beberapa kriteria

kepribadian atau karakter seorang santri, yaitu:

1. Kepatuhan

Keberadaan kiai dan guru mengharuskan santri

memberikan ketaatan dan kepatuhan sepenuh hati,

melaksanakan semua tugas yang diperintahkan dan

memberikan penghormatan tanpa henti. Sebab, kiai dan guru

adalah murobbi ruhihi atau orang yang membina kebaikan

jiwanya. Kedudukannya lebih tinggi dari orang tua, sebab

kalau orang tua adalah bersifat biologis, sedangkan guru atau

kiai adalah orang tua yang bersifat ruhiyyah atau spiritual.

2. Kemandirian

Di dalam pesantren, kemandirian adalah salah satu

hal yang diajarkan di dalamnya. Dengan adanya kemandirian,

Page 60: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

44

santri diharuskan untuk belajar mengatur waktu dan memilih

teman sesuai dengan yang ia inginkan.

3. Kesederhanaan

Kesederhanaan akan mendorong santri untuk terbiasa

hidup dengan keadaan apa adanya dan membiasakan santri

untuk bersikap qona’ah dan tidak berlebih-lebihan.

4. Kebersamaan dan kekeluargaan

Sikap kebersamaan dan kekeluargaan akan muncul

karena di dalam kehidupan pesantren, santri harus bergaul

dan beriteraksi selama 24 jam penuh. Contoh sikap

kebersamaan yang ada di pesantren adalah adanya tolong

menolong, toleransi, dan saling membantu sama lain.

Sedangkan dalam (Padmasari, 2015), Menteri Agama RI,

Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan bahwa karakter atau

kepribadian utama para santri, yaitu:

1. Kemandirian

Kemandirian merupakan modal utama hidup di tengah

masyarakat kelak dan menjadi pembeda antara generasi yang

lain. Jadi, kemandirian adalah pendidikan utama yang harus

ditanamkan terhadap santri.

2. Kesederhanaan

Soal kesederhanaan, Lukman berpendapat bahwa santri

harus menggunakan barang secara proposional.

Page 61: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

45

3. Kebaikan

Lukman Hakim Saifuddin memberikan apresiasi

terhadap penjelasan pimpinan umum Ponpes An- Nadhlah, Dr

KH Afifuddin mengatakan, mengajari kebaikan adalah hakikat

pesantren kita. Sehingga dengan adanya kebaikan, kelak santri

akan berkemampuan untuk memberikan kemaslahatan,

bermanfaat bagi sesama, dan bagi lingkungan sekitar.

Jadi, ada beberapa kriteria santri dikatakan sudah memiliki

kepribadian atau karakter yang matang. Yaitu diantaranya adalah

seorang santri sudah memiliki sikap patuh terhadap guru maupun

terhadap pengurus, memiliki sikap kemandirian yaitu tidak selalu

bergantung kepada orang lain, memiliki sikap sederhana yaitu

tidak hidup bermewah-mewahan, memiliki sikap kebersamaan

sehingga terjalin suatu hubungan kekeluargaan, dan memiliki sikap

yang baik sehingga bisa bermanfaat bagi sesama dan bagi

lingkungan.

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan hal yang penting karena akan menjadi

acuan dasar dan sebagai pembeda terhadap penelitian yang sudah pernah

dilakukan sebelumnya. Telaah pustaka ini peneliti ambil dari penelitian-

penelitian sebelumnya yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan

Page 62: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

46

dilakukan oleh peneliti. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang

penulis jadikan telaah pustaka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Arison Saetban dengan

judul “ Pola Pembinaan Moral Santri di Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah Pulutan-Salatiga.” Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui

upaya yang dilakukan dalam membentuk moral santri di Pondok Pesantren

Agro Nuur El-Falah, untuk mengetahui problematika yang muncul dalam

pembinaan moral di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah dan untuk

mengetahui solusi yang ditempuh untuk mengatasi problematika yang

muncul dalam pembinaan moral santri di Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah.

Perbedaan skripsi Arison Saetban dengan penelitian ini adalah

skripsi Arison Saetban menjelaskan pola pembinaan moral santri

sedangkan penelitian ini menjelaskan upaya pembentukan kepribadian

santri. Arison Saetban melakukan penelitian di Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan ini di Pondok

Pesantren An-Nur.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Lukluum Maknun dengan

judul “Upaya Pembentukan Kemandirian Belajar Anak Yatim Putri di

Panti Asuhan Aisiyah Tuntang Kabupaten Semarang.” Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui konsep kemandirian yang dilakukan oleh

panti asuhan dalam pembinaan kemandirian anak yatim. Perbedaan skripsi

Lukluum Maknun dengan penelitian yang akan dilakukan ini adalah dalam

Page 63: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

47

skrispi Lukluum Maknun objek yang diteliti adalah tentang upaya

pembentukan kemandirian anak yatim di panti asuhan, sedangkan dalam

penelitian yang akan dilakukan ini adalah upaya pembentukan kepribadian

santri di pondok pesantren.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Asri Nariswari Hanyajani

dengan judul “Upaya Pembinaan Kecerdasan Spiritual Santri Pondok

Pesantren Assalafiyah Nurul Yaqiin, Kelurahan Bejen, Kecamatan

Karangayar, Kabupaten Karangayar”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana cara atau upaya untuk membina kecerdasan

spiritual santri. Perbedaan skripsi Asri Nariswari Hanyajani dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah tentang objek yang diteliti yaitu

tentang upaya pembinaan kecerdasan spiritual santri, sedangkan dalam

penelitian yang akan dilakukan ini adalah upaya pembentukan kepribadian

santri.

Dari sejumlah kajian pustaka yang dilakukan, penulis tidak

menemukan kajian mengenai Upaya Pondok Pesantren Dalam Membentuk

Kepribadian Santri Yang Sempurna (Studi di Pondok Pesantren An-Nur,

Candirejo, Tuntang, Semarang). Sehingga penelitian ini berbeda dengan

penelitian sebelumnya dan memiliki orisinilitas yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 64: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Fokus penelitian ini adalah upaya pondok pesantren dalam

membentuk kepribadian santri yang sempurna di pondok pesantren. Untuk

mengungkap substansi penelitian ini diperlukan pengamatan yang

mendalam dan dengan latar yang alami (natural setting). Dengan demikian

pendekatan yang diambil adalah pendekatan kualitatif.

Dalam (Afrizal, 2017: 12), Strauss dan Corbin mendefinisikan

metode penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang hasil temuannya

tidak diperoleh dari statistik atau hitung-hitungan, sedangkan dalam

(Kristanto, 2018: 25), metode kualitatif adalah jenis penelitian yang

datanya tidak diolah secara statistik. Dengan demikian, data akhir hasil

penelitian berupa deskripsi, bukan berupa angka.

Jadi, metode penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak

menggunakan jenis hitungan apapun. Di dalam metode kualitatif, cara

memperoleh datanya adalah dengan menggunakan teknik wawancara. Dan

cara mengumpulkan dan menganalisis datanya adalah dengan

menggunakan tulisan dan lisan.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keberadaan

Pondok Pesantren An-Nur Candirejo, Tuntang, Semarang tentang upaya

pondok pesantren dalam membentuk kepribadian santri yang sempurna.

Page 65: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

49

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren An-Nur

Candirejo, Tuntang, Semarang. Selain letaknya yang strategis, alasan

lain pemilihan tempat penelitian adalah berkaitan dengan upaya

meningkatkan kepedulian pengasuh dan asatid terhadap santri, serta

menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya upaya pembentukan

kepribadian bagi santri-santri yang tinggal di pondok pesantren. Selain

itu, di Pondok Pesantren An-Nur memiliki kegiatan yang teratur dan

struktur organisasi yang terprogram dan berjalan dengan lancar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih setengah

bulan yaitu mulai tanggal 15 Mei 2019-1 Juni 2019.

C. Sumber Data

Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diucapkan dengan lisan

atau kata-kata, perilaku atau gerak-gerik yang dilakukan oleh subjek

yang terpercaya (Arikunto, 2010: 22). Jadi, sumber data yang penulis

dapatkan adalah berasal dari informan-informan yang penulis

wawancarai. Informan-informan tersebut adalah pengasuh, asatid,

pengurus, dan santri di Pondok Pesantren An-Nur.

Page 66: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

50

2) Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang berupa foto-foto, rekaman, film, video, grafis

(tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain) serta benda-benda

yang dapat melengkapi data primer (Arikunto, 2010: 22). Jadi, sumber

data sekunder yang penulis dapatkan adalah untuk memperkuat

informasi dari data primer. Sumber data sekunder yang penulis

dapatkan adalah berupa foto, data maupun dokumen-dokumen dari

Pondok Pesantren An-Nur.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data disini digunakan untuk memperoleh data

melalui beberapa yang nantinya akan dijadikan hasil penemuan di dalam

penelitian ini. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Wawancara

Wawancara adalah bentuk kegiatan dengan tujuan untuk

memperoleh informasi dengan cara melakukan proses tanya jawab

antara penanya dengan narasumber atau sumber informasi (Juhara &

Budiman, 2005: 97). Jadi, teknik pengumpulan data dengan wawancara

adalah menggali informasi dari narasumber dengan mengajukan

beberapa pertanyaan. Narasumber yang akan penulis pilih adalah

pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, asatid, pengurus dan santri di

Pondok Pesantren An-Nur.

Page 67: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

51

2) Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat

diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui

pengamatan peneliti melalui penggunaan pancaindra (Bungin, 2005:

144). Jadi, disini penulis mengamati realita atau kondisi Pondok

Pesantren An-Nur. Selain itu, penulis juga mengamati tentang

kepribadian santri di Pondok Pesantren An-Nur.

Proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat yang

hendak diteliti. Setelah tempat penelitian diidentifikasi, dilanjutkan

dengan membuat pemetaan, sehingga diperoleh gambaran umum

tentang sasaran penelitian. Kemudian penelitian mengidentifikasi siapa

yang akan diobservasi, kapan, berapa lama, dan bagaimana (Semiawan,

2010: 112). Jadi, sebelum melakukan observasi, penulis harus

menentukan tempat yang akan diteliti. Setelah itu, penulis harus

menentukan siapa saja yang akan dijadikan narasumber. Dan yang

terakhir, penulis juga harus menentukan waktu akan dilakukannya

penelitian. Hal ini dilakukan agar penulis dapat memiliki gambaran

tentang apa yang akan diteliti.

3) Studi Dokumentasi

Dokumen adalah sumber data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian, baik berupa gambar, sumber tertulis, film, dan karya-karya

monumental, yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses

Page 68: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

52

penelitian (Fitrah&Luthfiyah, 2017: 74). Jadi, teknik pengumpulan data

yang terakhir adalah studi dokumentasi. Dokumentasi disini maksudnya

adalah mengumpulkan bukti atau keterangan. Bukti atau keterangan

yang dikumpulan berupa foto maupun data-data yang sudah diperoleh

dari Pondok Pesantren An-Nur.

E. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis seperti

yang disarankan oleh data (Basrowi & Suwandi, 2008: 91).

Dalam (Rasimin, 2018: 100), analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesa kerja yang disarankan oleh data.

Jadi, dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

tahapan-tahapan analisis data adalah yang pertama-tama dilakukan adalah

mengorganisasikan data. Tahapan analisis data dalam hal ini adalah

mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan

mengkategorikannya (Moelong, 2008: 280-281).

Page 69: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

53

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data yang

meliputi sebagai berikut:

1. Reduksi data

Mereduksi data yaitu memilah-milah data yang tidak beraturan

menjadi potongan-potongan yang lebih teratur dengan mengoding,

menyusunnya menjadi kategori, dan merangkumnya menjadi pola dan

susunan yang sederhana (Daymon & Holloway, 2008: 369).

Dalam hal ini, data yang dianalisis oleh penulis adalah data yang

berasal dari Pondok Pesantren An-Nur. Data yang penulis peroleh

adalah berupa informasi-informasi dari pengasuh, asatid, pengurus, dan

santri di Pondok Pesantren An-Nur. Selain itu, data yang lainnya berupa

dokumen, data, maupun foto. Langkah pertama yang penulis lakukan

adalah dengan mereduksi data. Jadi, data yang sudah penulis peroleh

dari Pondok Pesantren An-Nur, penulis sederhanakan sehingga menjadi

susuan yang sederhana.

2. Penyajian data

Agar data tidak bertumpuk-tumpuk, laporan lapangan tidak sulit

ditangani, maka harus diusahakan membuat berbagai macam matriks,

grafik, networks, dan charts. Dengan demikian peneliti dapat menguasai

data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail (Nasution, 1992: 129).

Dalam hal ini, data yang dianalisis oleh penulis adalah data yang

berasal dari Pondok Pesantren An-Nur. Data yang penulis peroleh

adalah berupa informasi-informasi dari pengasuh, asatid, pengurus, dan

Page 70: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

54

santri di Pondok Pesantren An-Nur. Selain itu, data yang lainnya berupa

dokumen, data, maupun foto. Langkah kedua yang penulis lakukan

adalah dengan penyajian data. Penyajian data yang akan penulis

lakukan adalah dengan menggunakan grafik dan tabel.

3. Mengambil kesimpulan

Awal mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang

dikumpulkan. Untuk itu peneliti mencari pola, tema, hubungan,

persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Jadi,

dari data yang penulis perolehlah, penulis dapat mengambil kesimpulan

(Nasution, 1992: 130).

Setelah dilakukan reduksi data dan penyajian data, maka

langkah terakhir yang penulis lakukan adalah dengan mengambil

kesimpulan.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk pengecekan atau pemeriksaan keabsahan data dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu (Ghony & Almanshur, 2017: 322).

Page 71: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

55

Teknik triangulasi yang dilakukan oleh penulis ialah:

1. Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data bearti menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber (Sugiyono, 2016: 241). Jadi, triangulasi sumber data adalah

membandingkan data dari informan yang satu ke informan yang lain.

Tujuan dari melakukan triangulasi data adalah untuk mengecek

kebenaran dari suatu informasi.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah teknik analisis data yang dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber data yang sama dengan

teknik yang berbeda (Sugiyono, 2016: 241). Jadi, triangulasi teknik

adalah teknik pengecekan keabsahan data dengan menggunakan metode

dalam pengumpulan data. Dalam penggunaan triangulasi teknik, tidak

hanya mengecek berdasarkan metode wawancara saja, tetapi juga harus

berdasarkan metode observasi dan dokumentasi juga agar data lebih

valid.

Page 72: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

56

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren An-Nur

Pondok Pesantren An-Nur berdiri pada tahun 1987, yang

pendirinya adalah K.H. Mawahib Ma’mun dan didampingi oleh istri

tercinta yaitu Ibu Nyai Hj. Mutiatun. Pondok Pesantren An-Nur

didirikan di atas lahan milik pribadi K.H. Mawahib Ma’mun. Dalam

mendirikan Pondok Pesantren An-Nur, K.H. Mawahib Ma’mun

mendapat dukungan positif dari masyarakat setempat. Jadi, dalam

mendirikan pondok ini, K.H. Mawahib Ma’mun dibantu oleh

masyarakat setempat.

Awal dari didirikannya Pondok Pesantren An-Nur yaitu berawal

dari K.H. Mawahib Ma’mun yang sering mengisi pengajian di

berbagai tempat. Pada saat K.H. Mawahib Ma’mun mengisi pengajian,

ada beberapa orang tua yang menitipkan putranya kepada beliau. Pada

waktu itu, belum didirikannya pondok pesantren, tetapi sudah ada

madrasah diniyah. Walaupun belum didirikannya pondok pesantren,

tetapi sudah banyak anak-anak yang ikut mengaji di madrasah diniyah.

Awalnya madrasah diniyah dimulai pada waktu sore hari, tetapi setelah

banyak anak-anak yang setiap malam tidur di madrasah, maka

madrasah diniyah diganti pada waktu malam hari. Seiring berjalannya

waktu, semakin banyak orang tua yang menitipkan putranya kepada

Page 73: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

57

K.H. Mawahib Ma’mun, sehingga beliau berinisiatif mendirikan

pondok pesantren dengan dibantu oleh masyarakat setempat.

Pada waktu awal mendirikan pondok pesantren, K.H. Mawahib

Ma’mun masih menggunakan kurikulum dari pondoknya dahulu yaitu

kitab-kitab yang masih dasar saja yaitu kitab Alala dan kitab Mitro

Sejati. Sedangkan untuk sekarang ini, kurikulum di pondok pesantren

sudah mengikuti kurikulum dari Kementerian Agama.

Latar belakang K.H. Mawahib Ma’mun dalam mendirikan pondok

pesantren selain banyaknya orang tua yang menitipkan putranya

kepada beliau, juga karena kondisi anak-anak maupun masyarakat

sekitar yang dalam ilmu agamanya masih kurang. Selain itu, juga

meneruskan perjuangan orang tua dari K.H. Mawahib Ma’mun yaitu

yang bernama K.H. Nur Amin. Dahulu, Mbah K.H. Nur Amin

mendirikan pondok tarekat, yaitu biasanya diikuti oleh orang-orang

sepuh (orangtua). Tetapi selepas kepergian K.H. Nur Amin, K.H.

Mawahib Ma’mun tidak langsung meneruskan perjuangan orang

tuanya sebab pada waktu itu K.H. Mawahib Ma’mun masih kecil dan

masih belajar di pondok pesantren. Jadi, K.H. Mawahib Ma’mun

mendirikan pondok pada tahun 1987.

Tepatnya pada tahun 2016, berita duka menyelimuti keluarga besar

Pondok Pesantren An-Nur karena K.H. Mawahib Ma’mun telah pulang

ke Rahmatullah dengan tenang. Setelah kepergian K.H. Mawahib

Ma’mun, Pondok Pesantren An-Nur diasuh oleh putra beliau yang

Page 74: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

58

bernama Gus Ali Munabah sampai sekarang dengan dibantu oleh

putra-putri yang lainnya (Sumber: Wawancara dengan pengasuh dan

asatidz).

2. Letak Geografis Pondok Pesantren An-Nur

Pondok Pesantren An-Nur terletak di Jl. K.H. Ahmad Nur RT 03

RW 09 Klego, Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

50773 (Sumber: Dokumen Pondok Pesantren An-Nur).

3. Visi dan Misi

Visi

Mewujudkan Pondok Pesantren An-Nur sebagai pencetak generasi

Islam yang bermoral dan berakhlakul karimah serta mencetak generasi

muda agar bisa berguna bagi agama dan masyarakat.

Misi

a. Membentuk akhlakul karimah santri menjadi akhlak yang baik

b. Mencetak generasi Islam agar menjadi generasi yang bertauhid dan

berakhlakul mulia

c. Mengokohkan pondasi agama Islam agar pondasi agama Islam

semakin kuat

d. Menjadikan generasi muda agar mempunyai ilmu supaya bisa

mengangkat derajatnya (Sumber: Wawancara dengan pengasuh

dan asatidz).

Page 75: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

59

4. Keadaan Asatidz/Asatidzah

Adapun tenaga pendidik (asatidz/asatidzah) Pondok Pesantren An-

Nur terdiri dari lulusan pondok pesantren. Berikut nama-nama

asatidz/asatidzah Pondok Pesantren An-Nur:

Tabel 4.1.

Daftar Nama Pengajar Pondok Pesantren An-Nur:

No. Nama Alamat Asal Pesantren

1. Gus Ali Munabah,

S.Pd.I

PP. An-Nur Candirejo PP. Mambaul Hisan

Sedayu, Gresik

2. Hj. Masnu’atul

Fadhilah

Dempel, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

3. Ustdzh. Afifatus

Tsaniyah

Klego, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

4. Ustdz. Dany

Wahyudi

Canditengah,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

5. Ustdz. M. Taufiq Canditengah,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

6. Ustdz. Maskur

Fateeh

Candikidul, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

7. Ustdz. Tri Ahmad

Nugroho

Dempel, Candirejo PP. Tremas Pacitan

8. Ustdz. Slamet

Darmono, M.Pd.

Kalipanggang PP. An-Nur Candirejo

9. Ustdz. M.

Nurhidayat

Kintelan Lor,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

10. Ustdz. Abdullah

Faqih, S.Pd.

PP. An-Nur Candirejo PP. Al-Falah Ploso

Kediri

(Sumber: Dokumen Pondok Pesantren An-Nur Tahun 2019)

Page 76: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

60

Tabel 4.2.

Daftar Nama Pengajar Madrasah Diniyah An-Nur:

No. Nama Alamat Asal Pesantren

1. Ustdzh. Afifatus

Tsaniyah

Klego, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

2. Ustdz. Dany

Wahyudi

Canditengah,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

3. Ustdz. M. Khambali Canditengah,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

4. Ustdz. Masjudi Canditengah,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

5. Ustdz. Nurhadi Klego, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

6. Ustdz. Maskur

Fateeh

Candikidul, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

7. Ustdz. Amin Husein Klego, Candirejo PP. Gedong Jawa

Timur

8. Ustdz. Tarmizan Dempel, Candirejo PP. An-Nur Candirejo

9. Ustdz. Nur Kholis Kintelan Lor,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

10. Ustdz. Yuliono Canditengah,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

11. Ustdz. M.

Nurhidayat

Kintelan Lor,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

12. Ustdzh. Sulastri,

S.Pd.I

Candirejo PP. An-Nur Candirejo

13. Ustdz. Tadzkir Kalipanggang,

Candirejo

PP. An-Nur Candirejo

(Sumber: Dokumen Pondok Pesantren An-Nur Tahun 2019)

Page 77: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

61

5. Tata Tertib

a. Kewajiban Santri

1) Semua santri wajib menjaga nama baik pondok pesantren

2) Semua santri mengikuti jama’ah sholat 5 waktu, terutama

sholat maghrib, isya’ dan subuh

3) Semua santri mengikuti kegiatan pondok pesantren dan madin

sesuai jadwal

4) Semua santri wajib sudah berada di pondok maksimal jama’ah

maghrib

5) Semua santri yang mengikuti kegiatan luar harus dengan seizin

pengurus dan pengasuh

6) Semua santri wajib menjaga kebersihan lingkungan pondok

7) Setiap malam Jum’at dan Ahad pagi semua santri diwajibkan

mengenakan sarung

8) Semua santri diperbolehkan pulang 40 hari sekali dan 1 kali

kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku (Sumber: Dokumen

Pondok Pesantren An-Nur).

b. Larangan Bagi Santri

1) Semua santri dilarang membuat kegaduhan di pondok

2) Semua santri dilarang memakai pakaian yang tidak

mencerminkan sebagai santri

3) Semua santri tidak diperkenankan menyalakan kendaraan di

sekitar ndalem

Page 78: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

62

4) Semua santri dilarang membawa Handhphone ketika kegiatan

pondok

5) Semua santri tidak diperkenankan tidur di kamar lain khusus

putri, dan putra wajib tidur di serambi masjid bagi yang

bertugas menjaga kemanan (Sumber: Dokumen Pondok

Pesantren An-Nur).

6. Sarana dan Prasarana

Unit-unit bangunan komplek Pondok Pesantren An-Nur yang

terletak Jl. KH Ahmad Nur RT 03 RW 09 Klego, Candirejo,

Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang statusnya adalah hak milik

Pondok Pesantren An-Nur. Adapun mengenai sarana dan prasarana

yang ada di Pondok Pesantren An-Nur berdasarkan hasil wawancara

dengan pengasuh, asatidz, dan pengurus adalah sebagai berikut:

a. Masjid, terdiri dari 3 serambi yaitu serambi utama, serambi

putra, dan serambi putri

b. Asrama putra, terdiri dari 6 ruang

c. Asrama putri, terdiri dari 14 ruang

d. Gedung madrasah:

1) Lantai I, terdiri dari 2 ruang

2) Lantai II, terdiri dari 2 ruang

e. Sarana-sarana yang lain:

1) Kamar mandi

2) WC

Page 79: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

63

3) Dapur

4) Area jemuran

5) Tempat wudhu

6) Parkiran

7) Ruang UKS

8) Kantor

7. Mekanisme Pengelolaan Pesantren

Pondok Pesantren An-Nur yang terletak di Jl. KH Ahmad Nur RT

03 RW 09 Klego, Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten

Semarang merupakan pondok pesantren yang berdiri di atas tanah

milik pribadi kyai dan keluarganya, seperti halnya pesantren-pesantren

pada umumnya.

Pendiri Pondok Pesantren An-Nur adalah K.H. Mawahib Ma’mun

dalam kepemimpinannya sebagai pengasuh, penasehat dan dewan

tertinggi di Pondok Pesantren An-Nur. Sedangkan dalam

pengelolaannya, beliau dibantu oleh keluarga, kerabat, dan para santri

(pengurus). Di mana para pengurus bertugas melaksanakan

kebijaksanaan yang telah disetujui oleh pengasuh. Dewan pengurus

dipilih melalui rapat tahunan dan pemilihan secara demokrat oleh

semua santri. Pengurus tersebut terdiri dari ketua (lurah) yang terdiri

dari lurah putra dan lurah putri, sekretaris, bendahara serta dilengkapi

dengan seksi-seksi lainnya.

Page 80: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

64

Tugas dan amanat yang ditinggalkan oleh K.H. Mawahib Mamun

kepada sang putra yaitu Gus Ali Munabah untuk meneruskan

perjuangan beliau amatlah berat. Tetapi Alhamdulillah pengelolaan

Pondok Pesantren An-Nur setelah ditinggalkan Abah K.H. Mawahib

Ma’mun sampai sekarang masih baik dan malah semakin baik. Itu juga

berkat bantuan dari putra-putri Abah K.H. Mawahib Ma’mun yang

lainnya, juga bantuan dari para santri dan masyarakat sekitar.

Di dalam mekanisme pengelolaan pesantren, terdapat 2 komplek

yaitu komplek putra dan komplek putri, satu kamar terdiri dari paling

sedikit 4 orang dan paling banyak 9 orang, dan ada pengurus yang

memantau sepanjang hari dan setiap waktu. Jadi setiap pengurus

memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengawasi santri mulai

dari santri itu bangung tidur, sampai santri itu tidur lagi.

Page 81: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

65

Struktur kepengurusan pelaksanaan pendidikan Pondok Pesantren

An-Nur adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.

Struktur Organisasi Kepengurusan Santri Putra Masa

Khidmat 2019/2020

n

(Sumber: Dokumen Pondok Pesantren An-Nur Tahun 2019)

Pengasuh:

Gus Ali Munabah

Penasehat:

1. Hj. Masnu’atul

Fadhillah

2. Afifatus Tsaniyah

Ketua:

Syaid Abdul Wahid

Sekretaris:

Ridho Ichlasul Amal

Bendahara:

Hanif Abdillah

Seksi-seksi

Sie Keamanan:

1. Ahmad Arif K

2. Ahmad Darojat

3. Faturrohman

Sie Kegiatan:

1. Miftahul Huda

2. Rian Hidayat

Sie Kebersihan:

1. Zainal A.

2. Mahmudi

Page 82: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

66

Tabel 4.4.

Struktur Organisasi Kepengurusan Santri Putri Masa

Khidmat 2019/2020

n

(Sumber: Dokumen Pondok Pesantren An-Nur Tahun 2019)

Pengasuh:

Gus Ali Munabah

Penasehat:

1. Hj. Masnu’atul Fadhillah

2. Afifatus Tsaniyah

Ketua:

1. Anna Mahdiyatul C.

2. Milla Azka

Sekretaris:

Sekar Thoharoh

Bendahara:

1. Nova Herlina

2. Erika Rohharjanti

Seksi-seksi

Sie Keamanan:

1. Eka Oktavia

2. Nurjannah B.

3. Dewi Nur Kh.

Sie Kegiatan:

1. Fajar Kurnia

2. Ema

Dzakiyyatul

Sie Kesehatan:

1. Luluk Nur

A.

2. Nila Amalia

Sie Kebersihan:

1. Dwi Alvi

2. Dina Ulin

Page 83: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

67

Untuk pendanaan atau biaya di Pondok Pesantren An-Nur cukup

murah. Di Pondok Pesantren An-Nur biaya per bulannya hanya

meliputi Rp. 200.000,00 yang meliputi SPP dan syahriah. Untuk biaya

makannya adalah Rp. 150.000, syahriah Rp. 40.000, dan yang

Rp.10.000 adalah untuk persiapan ziarah di akhir tahun.

Sedangkan rincian dari biaya masuk ke Pondok Pesantren An-Nur

adalah sebagai berikut:

a. Uang pendaftaran : Rp. 30.000,00

b. Uang makan : Rp. 150.000,00

c. Uang gedung : Rp. 300.0000,00

d. Pajak air/ syahriah : Rp. 40.000,00

e. Kesehatan & ziarah : Rp. 10.000,00

Jadi, total pendanaan atau biaya untuk masuk ke Pondok Pesantren

An-Nur adalah sebesar Rp. 530.000,00 (Sumber: Wawancara dengan

pengurus Pondok Pesantren An-Nur).

8. Latar Belakang Keberadaan Santri

Sebelum santri belajar di Pondok Pesantren An-Nur, ada beberapa

santri yang memiliki kepribadian yang kurang baik, contohnya kurang

patuh terhadap orang tua. Namun, setelah beberapa waktu belajar di

Pondok Pesantren An-Nur, santri lama-kelamaan akan mulai patuh

terhadap orang tua karena di dalam pesantren, santri diajarkan tentang

kepatuhan. Selain itu, santri juga diberi kajian kitab-kitab tentang

akhlak. Sehingga dengan adanya penanaman sikap kepatuhan dan

Page 84: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

68

kajian kitab tentang akhlak, maka akan membuat santri memiliki

kepribadian yang lebih baik lagi.

Santri di Pondok Pesantren An-Nur berasal dari berbagai macam

daerah dan bermacam-macam tingkatan umur. Ada santri yang masih

sekolah dasar (SD), sekolah menengah kejuruan (SMK), mahasiswa,

dan santri yang sudah lulus sekolah. Biasanya santri yang sudah lulus

sekolahnya membantu mengajar di Pondok Pesantren An-Nur baik itu

mengajar anak-anak madin maupun mengajar santri Pondok Pesantren

An-Nur. Untuk jumlah santri Pondok Pesantren An-Nur, dari tahun ke

tahun semakin bertambah.

Untuk bisa belajar di Pondok Pesantren An-Nur, calon santri harus

mendaftar terlebih dahulu kepada pengurus. Adapun syarat-syarat

untuk mendaftar di Pondok Pesantren adalah sebagai berikut:

a. Calon santri datang ke Pondok Pesantren An-Nur dengan

ditemani orangtua/wali

b. Mengisi formulir pendaftaran

c. Menyerahkan pas foto sebanyak satu lembar berukuran 3x4

d. Membayar biaya administrasi sesuai rincian dan boleh dicicil

Setelah santri diterima belajar di Pondok Pesantren An-Nur, maka

santri wajib melaksanakan segala peraturan yang ada di Pondok

Pesantren An-Nur dan menjauhi segala larangan yang dilarang oleh

Pondok Pesantren An-Nur (Sumber: Wawancara dengan pengurus

Pondok Pesantren An-Nur).

Page 85: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

69

9. Kelembagaan

Sebelum adanya Pondok Pesantren An-Nur, di sini sudah ada

lembaga madrasah diniyah dan santrinya juga sudah lumayan banyak.

Seiring berjalannya waktu karena banyaknya santri yang menginap di

madrasah, maka K.H. Mawahib Ma’mun mendirikan pondok pesantren

pada tahun 1987. Setelah adanya pondok pesantren, semua santri yang

belajar di pondok pesantren juga wajib mengikuti kegiatan diniyah di

malam hari. Selain adanya madrasah diniyah, di Pondok Pesantren An-

Nur juga mendirikan TPA An-Nur dan yang mengajar biasanya adalah

santri putri.

Adapun materi dan kurikulum yang diajarkan di Pondok Pesantren

(Madrasah Diniyah) An-Nur berdasarkan dokumen dari Pondok

Pesantren An-Nur adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Dasar (Kelas I Ula)

1) Alala

2) Aqidah

3) Tajwid

4) Fiqih

5) Fasholatan

b. Kelas II Ula

1) Akhlaqul Banin

2) Mabadi

3) Khulasoh

Page 86: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

70

4) Aqidatul Awam

5) Syifaul Jinan

c. Kelas III Ula

1) Khulasoh

2) Akhlaqul Banin

3) Su’bul Iman

4) Mabadi

5) Tuhfatul Athfal

d. Kelas IV Ula

1) Jazariyah

2) Mabadi

3) Jawahirul Kalamiyah

4) Khulasoh

5) Aqidah

e. Kelas I’dad

1) Safinatun Najah

2) Yanbu’a

3) Aqidatul Awam

4) Taisirul Kholaq

5) Jurumiyah

f. Kelas I Wustho

1) Jawahirul Kalamiyah

2) Jurumiyah

Page 87: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

71

3) Yanbu’a

4) Matlab

5) Maqsud

g. Kelas II Wustho

1) ‘Imriti

2) Qowa’idul ‘Imla

3) Fathul Qorib

4) Yanbu’a

5) Jawahirul Kalamiyah

10. Kegiatan secara Umum yang Wajib Diikuti oleh Santri

Santri putra maupun putri wajib mengikuti kegiatan yang sudah

ditentukan oleh pondok pesantren. Kegiatan yang wajib diikuti

berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Pondok Pesantren An-

Nur adalah sebagai berikut:

a. Sholat Berjama’ah

Sholat berjama’ah di pondok pesantren wajib diikuti oleh

semua santri baik santri putra maupun santri putri.

b. Sorogan Al-Qur’an

Di Pondok Pesantren An-Nur sorogan Al-Qur’an adalah

suatu kegiatan yang wajib diikuti oleh santri putra dan santri putri.

Untuk santri putri biasanya dilakukan setelah subuh dan setelah

magrib. Untuk santri putri, sorogan Al-Qur’annya dengan Ustd. M.

Page 88: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

72

Nur Hidayat maupun Ustd. Dany Wahyudi. Sedangkan untuk santri

putra dilakukan setelah magrib dan sorogan Al-Qur’annya dengan

Ustd. Tadzkir.

c. Mengikuti Madrasah Diniyah

Kegiatan madrasah diniyah di Pondok Pesantren An-Nur

dilakukan pada waktu malam hari setelah sholat ‘isya berjama’ah.

Kegiatan ini adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh semua santri

baik santri putra maupun santri putri.

d. Bandongan Kitab

Bandongan kitab dilakukan setelah sholat subuh berjama’ah

yaitu bandongan kitab Durrotun Nasihin. Selain itu, bandongan

kitab juga dilakukan pada hari Selasa dan Rabu yang dilakukan

ba’da ashar yaitu mengkaji kitab Usfuriyah. Bandongan kitab juga

dilakukan pada hari Sabtu dan Ahad ba’da ashar yaitu mengkaji

kitab Aqidatu Awam.

e. Ziarah Makam

Pada hari minggu pagi, semua santri putra maupun putri

beserta pengasuh melakukan ziarah ke makam K.H. Mawahib

Ma’mun dan Masyayikh Pondok Pesantren An-Nur.

Page 89: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

73

f. Piket Harian dan Ro’an

Untuk piket harian, setiap harinya santri di jadwal untuk

membersihkan lingkungan pondok. Piket harian biasanya dilakukan

oleh 6 santri per harinya. Sedangkan untuk ro’an, dilakukan pada

hari Ahad saja. Untuk ro’an biasanya dilakukan ketika pulang dari

ziarah ke makam.

g. Piket Parkiran

Piket parkiran dilakukan ketika malam hari setelah ngaji

madrasah diniyah. Untuk piket parkiran, dikhususkan untuk santri

yang membawa kendaraan bermotor saja. Jadi, setiap hari santri

berganti-gantian untuk memasukkan motor ke dalam parkiran.

Biasanya untuk piket parkiran setiap harinya terdiri dari 5 orang

santri.

h. Piket Memasak

Piket masak dilakukan pada waktu pagi hari dan sore hari.

Untuk piket masak biasanya terdiri dari 5 orang santri.

11. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren

Adapun sistem yang digunakan dalam pembelajaran di Pondok

Pesantren An-Nur berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh,

asatidz, pengurus dan santri adalah sebagai berikut:

Page 90: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

74

a. Sistem Bandongan

Sistem bandongan yaitu sistem dimana para santri

mendengarkan atau menyimak penjelasan dari Kyai atau Guru.

Dalam sistem ini, biasanya para santri ngabsahi kitab kuning yang

dibacakan oleh guru. Selain itu, para santri juga membuat catatan

dari apa yang sudah dijelaskan oleh Kyai/Guru.

Sistem bandongan adalah sistem yang sudah umum

digunakan oleh pesantren-pesantren salaf atau tradisional. Jadi,

sistem bandongan adalah sistem tertua di pondok pesantren. Materi

yang diajarkan dengan sistem bandongan adalah biasanya tentang

nahwu/sharaf, tauhid, fiqih, dan hadits.

b. Sistem Sorogan

Sistem sorogan adalah metode dimana santri menyodorkan

materi kepada guru untuk disimak. Biasanya dalam metode

sorogan ini tidak hanya sorogan Al-Qur’an saja, tetapi juga

sorogan kitab-kitab. Dalam metode ini, biasanya santri bergilir

satu-satu dalam menyodorkan Al-Quran atau kitab.

Ketika sorogan Al-Qur’an, biasanya santri membaca Al-

Qur’an satu halaman atau lebih, lalu guru menyimaknya apakah

makhrojul hurufnya sudah tepat atau belum. Sedangkan ketika

sorogan kitab, biasanya guru membacakan kitab yang gundul itu,

kemudian nanti beberapa santri ditunjuk untuk menyodorkam kitab

yang sama itu.

Page 91: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

75

Sistem sorogan adalah merupakan metode yang berbasis

modern karena tujuan dari metode sorogan adalah agar santri itu

dapat lebih mengenali gurunya, begitupun sebaliknya. Sistem

sorogan membawa banyak manfaat karena dengan adanya sistem

sorogan, santri menjadi giat dalam memahami dan mengkaji Al-

Qur’an dan kitab-kitab kuning.

c. Sistem Hafalan

Metode hafalan adalah metode yang sudah umum

digunakan oleh pondok pesantren. Biasanya dalam metode hafalan,

santri menghafalkan beberapa surat-surat tertentu atau surat pilihan

maupun nadhom-nadhom kitab. Biasanya dalam metode hafalan,

santri menyetorkan hafalannya kepada guru. Dimulai dari satu

surat terlebih dahulu, tidak langsung semua surat. Kemudian untuk

setoran nadhom, biasanya setorannya hanya beberapa nadhom saja

atau dengan menyicil.

d. Sistem Kilatan

Metode kilatan adalah metode dimana pengajian atau kajian

kitab dengan cara cepat/ kilat. Biasanya metode kilatan diterapkan

ketika bulan-bulan puasa. Tujuan dari metode kilatan adalah untuk

memperbanyak referensi lalu setelah kitabnya khatam biasanya

dikaji lebih dalam lagi.

Page 92: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

76

B. Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian di Pondok Pesantren An-Nur Klego,

Candirejo, Tuntang, Semarang dapat dikemukakan analisis data sebagai

berikut:

1. Upaya Pondok Pesantren dalam Membentuk Kepribadian Santri

Dalam membentuk kepribadian santri, pengasuh, asatidz/asatidzah,

dan pengurus Pondok Pesantren An-Nur melakukan beberapa cara atau

upaya seperti yang penulis peroleh dari observasi penulis di Pondok

Pesantren An-Nur. Hasil dari observasi penulis adalah sebagai berikut:

a. Penanaman Sikap Tanggungjawab

Setiap lembaga pondok pesantren pasti mengajarkan

kepada para santrinya untuk memiliki sikap tanggungjawab.

Begitupula di Pondok Pesantren An-Nur, para santri juga diajarkan

agar memiliki sikap tanggungjawab. Tujuan dari adanya

penanaman sikap tanggungjawab adalah agar santri terbiasa hidup

disiplin, berfikir dewasa, dan bisa memiliki sikap kesadaran diri.

Di Pondok Pesantren An-Nur, pengasuh, asatidz/asatidzah,

dan para pengurus selalu menanamkan sikap tanggungjawab

kepada para santri. Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Gus

AM selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019:

22.00) di serambi Masjid An-Nur :

“Untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, upaya saya

ya dengan memberikan takziran atau hukuman bagi santri yang

melanggar Mbak. Sebenarnya bukan saya sih yang memberikan

Page 93: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

77

takziran, tetapi para pengurus yang akan memberikan takziran.

Selain itu, kesadaran dari santri tersebut juga harus ada. Pokoknya

semuanya itu harus ada tanggungjawabnya Mbak. Misal wayahe

ngaji ya ngaji, wayahe ngopi ya ngopi, gitu Mbak. Jadi, santri itu

saya ajarkan untuk bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya

Mbak”.

Jawaban serupa juga dituturkan oleh Ibu MF selaku

asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di

rumah beliau:

“Cara saya atau upaya saya agar santri memiliki sikap

tanggung jawab adalah dengan diberikan tugas. Anak-anak atau

santri akan merasa tanggung jawab jika santri diberikan tugas. Lalu

dengan kita berikan nasehat-nasehat tentang kesantrian atau

dengan diberikan nasehat bahwa hasilnya ilmu itu dari ridho

seorang guru. Jadi, dengan santri tanggung jawab, santri

melaksanakan segala tugas atau kewajiban yang diberikan oleh

guru, maka santri akan mendapatkan ridho dari guru. Jadi, ya itu

Mbak santri diberi nasehat, tugas, dan diberikan wawasan”.

Sedangkan menurut Kang AAK selaku pengurus di Pondok

Pesantren An-Nur (26/05/2019: 22.30) di serambi Masjid An-Nur:

“Upaya atau cara pengurus dalam membentuk santri agar

memiliki sikap tanggung jawab adalah ya kita ajak dengan cara

yang baik Mbak. Kita sebagai pengurus mengajak para santri untuk

belajar mengatur waktu. Di sini kan kita tidak hanya belajar di

pondok saja Mbak, tetapi kita juga belajar di kampus. Kita coba

belajar bersama untuk mengatur waktu biar kita saling memiliki

sikap tanggung jawab. Ya contohnya misalkan wayahe ngaji ya

kita ngaji, wayahe kuliah ya kita kuliah Mbak, gitu Mbak”.

Jadi, upaya yang dilakukan oleh pengasuh,

asatidz/asatidzah, dan para pengurus agar santri memiliki sikap

tanggungjawab adalah dengan cara santri diberikan suatu hukuman

atau takziran jika tidak mengikuti suatu kegiatan. Karena dengan

adanya takziran, maka santri akan menjadi lenih patuh lagi dengan

peraturan. Selain, santri juga diberikan suatu tuga, karena dengan

diberikan suatu tugas maka santri agar belajar untuk memiliki

Page 94: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

78

sikap tanggungjawab. Dalam menumbuhkan sikap tanggungjawab,

santri tidak hanya diberikan takziran dan tugas, tetapi santri juga

diajak untuk belajar mengatur waktu karena di Pondok Pesantren

An-Nur tidak hanya belajar di pesantren saja, tetapi juga belajar di

kampus. Jadi, tujuan dari semua itu adalah untuk menumbuhkan

sikap tanggungjawab dan sikap kesadaran diri.

b. Penanaman Sikap Kemandirian

Kemandirian adalah suatu hal yang sangat penting atau hal

yang perlu untuk selalu diterapkan di dalam diri individu. Setiap

pondok pesantren selalu mengajarkan kepada santrinya untuk

memiliki sikap kemandirian. Tujuan dari adanya sikap kemandirian

adalah untuk melatih agar santri tidak selalu bergantung kepada

orang lain. Seperti yang sudah dituturkan oleh Gus AM selaku

pengasuh di Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di

serambi Masjid An-Nur:

“Ya di sini diajarkan untuk santri tidak selalu bergantung

dengan orang lain. Karena namanya hidup di pesantren pasti kan

dituntut untuk hidup mandiri. Seperti ketika mencuci baju yang

biasanya ketika di rumah ada yang mencucikan, ketika di pesantren

maka harus mencuci sendiri. Di sini saya sebagai pengasuh juga

sering menasehati santri agar santri itu tidak bergantung kepada

orang lain. Dan masih banyak hal lain lagi Mbak. Jadi, pesantren

memang menuntut santrinya untuk memiliki sikap mandiri Mbak”.

Jawaban yang serupa juga disampaikan oleh Ibu MF selaku

asatidzah Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di rumah

beliau:

Page 95: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

79

“Upaya guru itu pasti ada ya Mbak, tapi kalau masalah

mandiri itu juga tergantung dari santrinya juga. Upaya kita sebagai

guru ya memberikan nasehat agar santri itu tidak selalu bergantung

kepada orang lain. Karena ada saatnya santri itu juga hidup mandiri

Mbak. Karena kadang kan ada santri yang ndablek Mbak, wayahe

nulis malah minta dituliskan temannya. Tapi ya kalau masalah

mandiri, itu kembali lagi ke individu itu sendiri Mbak”.

Sedangkan menurut Kang SAW selaku lurah putra di

Pondok Pesantren An-Nur (18/05/2019: 21.30) di serambi Masjid

An-Nur:

“Kalau dari pihak pengurus upayanya yaitu dengan

memberikan tugas, yaitu piket masak karena dengan diberikan

tugas tersebut maka santri akan terbiasa untuk hidup mandiri.

Karena kalau biasanya kan kalau dirumah ada yang memasakkan

ya Mbak, tapi di pesantren kita dituntut untuk mandiri, untuk bisa

masak sendiri. Selain piket masak, ada juga bersih-bersih kamar.

Kalau bukan kita yang membersihkan lingkungan pondok, siapa

lagi Mbak. Jadi di pesantren kita benar-benar dituntut untuk

memiliki sikap mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orang

lain”.

Jadi, Pondok Pesantren An-Nur selalu mengajarkan kepada

santrinya agar selalu memiliki sikap mandiri, agar tidak selalu

bergantung kepada orang lain. Upaya yang dilakukan oleh

pengasuh, asatidz/asatidzah, dan para pengurus adalah dengan

memberikan suatu nasehat agar santri itu tidak selalu bergantung

kepada orang lain dan diberikan suatu tugas yaitu berupa piket

masak dan bersih-bersih pondok. Tujuan dari itu semua adalah

untuk melatih santri agar tidak selalu manja dan bergantung kepada

orang lain.

Page 96: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

80

c. Pembiasaan Mengontrol Emosi dengan Baik

Setiap individu itu pasti memiliki tingkat emosinya masing-

masing. Dan setiap pondok pesantren pasti selalu mengajarkan

kepada santri agar santri bisa mengendalikan emosinya dengan

baik. Untuk bisa membentuk kepribadian yang sempurna, maka

salah satunya adalah diperlukannya mengendalikan atau

mengontrol emosi dengan baik. Seperti yang sudah dituturkan oleh

Gus AM selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019:

22.00) di serambi Masjid An-Nur:

“Upaya saya agar santri itu istilahnya tidak mutungan ya

Mbak, ya kita beri nasehat. Kita beri nasehat agar santri itu tidak

mudah terbawa emosi. Harus selalu legowo (bersabar), dan juga

harus ikhlas menerima keadaan. Dan juga kita beri nasehat agar

santri itu jangan mudah gresulo (mengeluh), sitik-sitik gresulo

(sedikit-sedikit mengeluh). Karena kadang kan ada santri yang mau

izin pulang, tetapi karena belum jatahnya pulang ya tidak saya

izinkan. Jadi, saya itu selalu mengajarkan kepada santri untuk

selalu memiliki sikap sabar (legowo), ikhlas dan tidak gampang

mengeluh”.

Jawaban yang serupa juga dituturkan oleh Ibu MF selaku

asatidzah Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di rumah

beliau:

“Ya upaya saya agar santri itu bisa mengendalikan

emosinya dengan baik adalah santri itu diberikan nasehat Mbak.

Tapi ya karena itu juga sudah watak ya Mbak, jadi ya tidak

sepenuhnya bisa hilang. Tetapi kita punya cara tersendiri agar

santri itu bisa mengendalikan emosinya dengan baik Mbak yaitu

dengan cara mengaji akhlak. Karena jika mengaji tentang akhlak,

maka watak, sifat atau kebiasaan yang kurang baik akan berkurang

Mbak. Kalau hilangnya itu memang agak susah ya Mbak, tetapi

setidaknya santri bisa mengendalikannya dengan baik”.

Page 97: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

81

Sedangkan menurut Mbak NBU (15/05/2019: 12.30) di

kamar santri:

“Ya kalau disini itu kan ada peraturan untuk perpulangan

ya Mbak. Kan tidak semua anak yang izin pulang itu diizinkan, nah

kita kan sebagai pengurus itu melihat keperluan santri pulang itu

apa Mbak. Nah jika keperluannya tidak terlalu penting dan tidak

mendesak, ya kita tidak mengizinkan karena harus menunggu 40

hari terlebih dahulu Mbak. Nah itu kan kadang ada santri yang

tidak terima, santri itu kadang emosi karena kenapa sih saya tidak

diizinkan pulang. Nah, ketika ada santri yang seperti itu, kita

memberi arahan, kita memberikan nasehat. Kita memberikan

pengertian kepada santri itu kenapa kok tidak diizinkan pulang gitu

Mbak. Karena pengasuh kita sendiri itu selalu mengajarkan kepada

kita agar kita itu selalu bersikap sabar, ikhlas, dan jangan sering

mengeluh, gitu Mbak”.

Jadi, upaya atau cara pengasuh, asatidz/asatidzah, dan

pengurus agar santri bisa mengendalikan emosinya dengan baik

adalah dengan cara santri diberikan suatu nasehat, dan juga

diberikan suatu kajian kitab tentang akhlak. Nasehat yang

diberikan kepada santri agar bisa mengendalikan emosinya dengan

baik adalah dengan memberikan nasehat agar selalu bisa legowo

(bersabar), ikhlas, dan tidak gampang mengeluh.

d. Meningkatkan Kepatuhan

Kepatuhan adalah suatu hal yang wajib dilakukan oleh

setiap santri. Karena dengan santri patuh terhadap guru dan

peraturan, maka santri itu akan mendapatkan ridhonya guru. Selain

itu, akan melatih sikap kedisiplinan dari seorang santri.

Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Gus AM selaku pengasuh

Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di serambi Masjid

An-Nur:

Page 98: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

82

“Upaya atau cara saya ya Mbak agar santri itu bisa patuh

adalah salah satunya dengan diberi peraturan. Dan peraturan itu

berbentuk tertulis agar santri itu selalu ingat dan diharapkan santri

itu bisa mematuhinya Mbak. Selain itu, juga diberikan hukuman

atau takziran agar santri itu bisa mematuhi peraturan yang ada dan

santri bisa kapok tidak mengulangi kesalahannya lagi Mbak. Selain

itu, misal ada santri yang sudah diberikan takziran tetapi tetap tidak

kapok, kita biarkan saja Mbak biarkan dia mengakui kesalahannya.

Pokoknya kita tunggu kesadarannya Mbak apakah dia mau berubah

atau tidak, gitu Mbak”.

Jawaban yang serupa dituturkan oleh Ibu MF selaku

asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di

rumah beliau:

“Kalau takziran itu belum memaksimalkan agar santri itu

bisa patuh ya Mbak. Jadi, dari dulu itu Bapak (K.H. Mawahib

Ma’mun) jika ada santri yang misalkan melanggar peraturan atau

melakukan hal yang kurang mengenakkan di hati Bapak, Bapak

hanya mendiamkan saja Mbak daripada gembor-gembor (teriak-

teriak). Contoh ya Mbak, Bapak kan tidak suka dengan santri yang

memiliki rambut panjang, nah Bapak itu memilih diam saja. Kalau

modelnya Bapak itu mendiamkan saja Mbak, pokoknya itu diambil

perasaannya Mbak, dijaluk kesadarane Mbak. Dan dengan cara

santri itu dibiarkan saja agar anak itu sadar akan kesalahannya.

Jadi, saya itu belajar dari Bapak Mbak, jika ada santri yang

melakukan kesalahan maka saya akan membiarkan agar santri itu

bisa sadar dengan kesalahannya sendiri Mbak”.

Sedangkan menurut Mbak AM selaku lurah putri di Pondok

Pesantren An-Nur (31/05/2019: 06.00) di serambi Masjid An-Nur:

“Upaya kita sebagai pengurus adalah memberikan takziran

atau hukuman kepada santri Mbak. Kalau santri tersebut tidak

melakukan takziran yang lalu, maka takzirannya akan ditambah

lagi. Jadi, jika santri malas melakukan takziran, maka takzirannya

akan semakin banyak. Jadi, dengan adanya takziran seperti itu,

maka Insyaallah santri akan patuh terhadap peraturan yang ada di

pondok pesantren Mbak”.

Jadi, upaya yang dilakukan agar santri selalu patuh adalah

dengan cara santri diberikan suatu peraturan, diberikan takziran

jika santri melanggar dan juga santri diberikan suatu nasehat.

Page 99: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

83

Tetapi, peraturan dan takziran tidak selamanya bisa membuat santri

itu patuh. Jadi, selain adanya peraturan, takziran, dan nasehat,

santri juga harus memiliki sikap kesadaran.

e. Melatih Kesederhanaan

Di pondok pesantren, kesederhanaan adalah hal yang paling

utama. Karena tujuan dari pendidikan di pondok pesantren adalah

melatih santri untuk selalu hidup sederhana dan tidak hidup

bermewah-mewahan. Mulai dari tempat atau kamar yang seadanya

atau sederhana, dan juga makanan setiap hari yang seadanya.

Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Gus AM selaku pengasuh

Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di serambi Masjid

An-Nur:

“Di sini saya sebagai pengasuh selalu mengajarkan kepada

santri agar selalu memiliki prinsip “Mangan sak anane, turu sak

isane”. Jadi maksudnya adalah santri itu makan makanan seadanya,

tidak mewah-mewahan dan santri itu harus tidur sebisanya. Karena

di pesantren ini kan memang untuk makan sudah dari ndalem ya

Mbak, jadi makanannya sangat sederhana dan tidurpun hanya

beralaskan tikar saja Mbak. Tidak seperti ketika di rumah, makan

dan tempat tidurnya yang mewah atau tidak sesederhana di

pesantren. Karena tujuan dari itu semua adalah untuk melatih

kesederhanaan santri Mbak”.

Jawaban yang serupa juga dituturkan oleh Ibu MF selaku

asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di

rumah beliau:

“Untuk melatih kesederhanaan, kita mulai dari cara kita

makan dan tempat tinggal di pesantren ini ya Mbak. Kan memang

kehidupan di Pondok Pesantren itu kita dituntut untuk sederhana.

Dari mulai pembiayaannya, kebutuhan keseharian yang sederhana

mulai dari makan yang sederhana, dan tempat yang sederhana.

Mulai dari tempat yang sederhanalah itu anak-anak bisa berpikir,

Page 100: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

84

kalau di pondok itu kan memang dituntut untuk sederhana ya

Mbak”.

Sedangkan menurut Kang SAW selaku lurah putra di

Pondok Pesantren An-Nur (18/05/2019: 21.30) di serambi Masjid

An-Nur:

“Membentuk kesederhanaan itu dimulai dari diri sendiri,

jadi di setiap pesantren itu semuanya serba sederhana Mbak.

Bahkan ada juga pemaksaan keadaan, jadi nanti lama-lama santri

itu tahu kesederhanaan itu penting. Karena kita hidup tidak harus

foya-foya Mbak, contohnya dalam hal makan, berpakaian, dalam

penggunaan uang atau peralatan kita itu harus sederhana Mbak.

Karena kita sudah memilih untuk tinggal di pesantren, maka mau

tidak mau kita harus hidup sederhana Mbak”.

Jadi, upaya lain yang dilakukan dalam membentuk

kepribadian santri yang sempurna adalah dengan cara melatih

kesederhanaan. Tujuan dari melatih kesederhanaan adalah agar

santri terbiasa hidup dalam kesederhanaan atau tidak foya-foya.

Upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberikan tempat atau

fasilitas kamar yang seadanya dan juga makanan seadanya dalam

artian tidak bermewah-mewahan. Karena pengasuh Pondok

Pesantren An-Nur, yaitu Gus Ali Munabah memberikan slogan

“Mangan sak anane, turu sak isane”. Maksudnya adalah kita makan

seadanya saja dan tidur juga sebiasanya atau seadanya.

f. Menumbuhkan Sikap Kebersamaan dan Kekeluargaan

Kebersamaan di pondok pesantren sangat penting karena

dengan adanya kebersamaan, maka akan terciptanya suatu

kekeluargaan. Dalam menumbuhkan sikap kebersamaan, diberikan

suatu kegiatan yang membutuhkan kerjasama. Kegiatan tersebut

Page 101: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

85

diantaranya adalah MTS atau masa ta’aruf santri, menjadikan

santri sebagai panitia di sebuah acara, mafia santri, dan juga

kegiatan piket. Seperti yang sudah dituturkan oleh Gus AM selaku

pengasuh pondok pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di

serambi Masjid An-Nur:

“Upaya atau cara saya sebagai pengasuh adalah dengan

memberikan kegiatan kepada santri agar santri itu bisa bekerjasama

dalam tim dan bisa memiliki sikap kebersamaan. Misalkan dalam

acara tertentu, kita memberikan tugas kepada santri untuk menjadi

panitia. Dengan itu kan, santri bersama-sama dalam

melangsungkan acara, nah itu membuat santri memiliki sikap

kebersamaan. Selain itu, juga diadakan MTS atau masa ta’aruf

santri ketika tahun ajaran baru. Acara MTS itu seperti outbond jadi

permainan yang membutuhkan kelompok yang kompak. Di sini

ada juga acara Mafia Santri di mana itu acaranya juga seperti

outbond, tetapi selain itu juga mengadakan bakti sosial. Dengan

adanya acara tersebut kan santri bisa memiliki sikap kebersamaan

Mbak karena segala kegiatan itu dilakukan secara bersama-sama

Mbak”.

Jawaban yang serupa juga dituturkan oleh Ibu MF selaku

asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di

rumah beliau:

“Kalau santri dengan ndalem itu tidak dibatasi Mbak, jadi

santri itu tidak dianggap orang lain. Lalu santri dengan santri

lainnya itu menganggapnya bukan teman, tetapi menganggapnya

adalah keluarga, keluarga An-Nur gitu Mbak. Lalu selain itu

dengan adanya kegiatan, contohnya misal piket masak. Piket

masak itu kan dilakukan bersama-sama ya Mbak, nah dengan itu

akan terjalinnya suatu hubungan kekeluargaan Mbak”.

Sedangkan Kang MH selaku pengurus di Pondok Pesantren

An-Nur (19/05/2019: 22.30) di serambi Masjid An-Nur:

“Upaya pengurus dalam menumbuhkan sikap kebersamaan

adalah dengan cara memberikan kegiatan kepada santri. Misalnya

dengan ro’an atau bersih-bersih lingkungan pondok. Itu salah satu

upaya pengurus Mbak karena ro’an itu dilakukan bersama-sama

sehingga bisa menumbuhkan sikap kebersamaan dan kekeluargaan.

Page 102: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

86

Selain itu juga dengan acara mafia santri dan outbond, karena acara

tersebut seperti outbond Mbak sehingga dalam permainan itu kan

dibutuhkan suatu kebersamaan Mbak, jadi akan tumbuh sikap

kekeluargaan”.

Upaya yang dilakukan oleh pengasuh, asatidz/asatidzah,

dan pengurus dalam menumbuhkan sikap kebersamaan adalah

dengan cara santri diberikan suatu kegiatan, yaitu kegiatan yang

membutuhkan kerjasama. Sehingga dengan adanya kegiatan

tersebut, mau tidak mau santri akan bersama-sama dalam

mengerjakannya dan akan timbullah suatu kekeluargaan.

e. Pendidikan yang Mengutamakan Akhlakul Karimah

Akhlakul karimah adalah hal yang pokok yang harus

dimiliki oleh setiap santri. Karena dengan memiliki akhlak yang

baik, maka santri akan terhindar dari hal-hal yang kurang baik.

Upaya yang dilakukan agar santri selalu memiliki akhlakul

karimah dimanapun santri itu berada adalah dengan diberikan

kajian kitab tentang akhlak seperti akhlakul banin. Selain itu, santri

juga diberikan nasehat-nasehat agar santri bisa menjaga nama baik

orangtua dan nama baik gurunya.

Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Gus AM selaku

pengasuh Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di

serambi masjid:

“Cara saya sebagai pegasuh agar santri itu selalu memiliki

akhlakul karimah dimanapun santri itu berada adalah dengan

memberikan nasehat dan dengan memberikan kajian kitab akhlakul

bain. Karena di dalam kitab itu kan banyak materi tentang adab-

adab yang baik. Nah, tujuan dari adanya kajian kitab akhlakul

Page 103: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

87

banin itu kan agar santri selalu memiliki akhlakul karimah

dimanapun santri itu berada Mbak”.

Jawaban serupa juga disampaikan oleh Ibu MF selaku

asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di

rumah beliau:

“Cara saya sebagai asatidzah adalah dengan cara

pemberian materi, pemberian nasehat agar santri itu bisa menjaga

nama orangtua, nama guru dimanapun santri itu berada. Selain itu

juga dengan mengaji akhlakul banin Mbak, karena di akhlakul

banin terdapat adab-adab yang baik Mbak. Karena orang yang

berilmu dan beradab itu lebih mulia orang yang beradab. Karena

percuma jika seorang itu berilmu tetapi tidak mempunyai adab,

maka lebih tinggi derajatnya orang beradab daripada orang yang

berilmu”.

Jadi, upaya yang dilakukan oleh pengasuh dan

asatidz/asatidzah agar santri selalu memiliki akhlakul karimah

dimanapun santri itu berada adalah dengan diberikan kajian kitab

akhlak dan juga diberikan nasehat-nasehat agar santri selalu bisa

menjaga nama baik orangtua dan nama baik gurunya. Selain itu,

agar santri dapat membedakan antara yang baik dengan yang

benar.

2. Faktor-faktor yang Mendukung dalam Membentuk Kepribadian

Santri

Ada banyak sekali hal yang dapat mendukung dari proses

pembentukan kepribadian santri yang sempurna. Berdasarkan hasil

penelitian di Pondok Pesantren An-Nur Klego, Candirejo, Tuntang,

Semarang dapat dikemukakan analisis data sebagai berikut:

Page 104: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

88

a. Kesadaran Santri

Kesadaran dari diri santri merupakan hal yang sangat

mendasar. Karena dengan adanya kesadaran, maka santri itu akan

selalu patuh dengan peraturan, dengan guru maupun dengan

pengurus. Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Gus AM

selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di

serambi Masjid An-Nur:

“Kalau menurut saya ya Mbak , faktor yang mendukung

adalah jika peraturan itu tidak selamanya bisa menjamin untuk

membentuk kepribadian santri Mbak. Tetapi, yang paling penting

adalah kesadaran dari diri sendiri lalu dukungan dari masyarakat

juga penting karena kita kan hidup di masyarakat ya Mbak. Jadi,

dukungan dari masyarakat juga mendukung Mbak”.

b. Dukungan dari Orangtua

Dalam membentuk kepribadian santri yang sempurna,

dukungan orangtua adalah hal yang sangat penting. Karena dengan

adanya dukungan dari orangtua, maka anak akan menjadi

termotivasi, anak akan menjadi semangat dalam belajar atau

menuntu ilmu. Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Ibu MF

selaku asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00)

di rumah beliau:

“Yang jelas faktor yang mendukung adalah yang pertama itu

orangtua karena dengan adanya dukungan dari orangtua, anak itu

bisa semangat dalam mengaji dan gurunya pun jika anaknya

semangat untuk mengaji maka akan semangat juga. Lalu yang

kedua adalah guru, jika gurunya itu memberikan contoh yang baik,

maka itu akan membentuk suatu kepribadian yang baik. Selain itu,

masyarakat juga mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian

santri”.

Page 105: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

89

c. Dukungan dari Guru

Selain dukungan dari orangtua, hal yang mendukung dari

pembentukan kepribadian yang sempurna adalah adanya dukungan

dari guru. Jadi, ketika orangtua memberikan suatu dukungan atau

motivasi kepada anaknya, maka guru akan semangat dalam

mengajar atau mendidik. Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh

Ibu MF selaku asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur

(16/05/2019: 09.00) di rumah beliau:

“Yang jelas faktor yang mendukung adalah yang pertama itu

orangtua karena dengan adanya dukungan dari orangtua, anak itu

bisa semangat dalam mengaji dan gurunya pun jika anaknya

semangat untuk mengaji maka akan semangat juga. Lalu yang

kedua adalah guru, jika gurunya itu memberikan contoh yang baik,

maka itu akan membentuk suatu kepribadian yang baik. Selain itu,

masyarakat juga mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian

santri”.

d. Dukungan dari Masyarakat Sekitar

Masyarakat sekitar juga sangat mempengaruhi dalam

pembentukan kepribadian santri yang sempurna. Karena letak

Pondok Pesantren An-Nur itu di tengah-tengah masyarakat. Jadi,

dukungan dari masyarakat sekitar sangat mempengaruhi.

Sebagaimana yang telah dituturkan oleh Gus AM selaku pengasuh

Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 22.00) di serambi Masjid

An-Nur:

“Kalau menurut saya ya Mbak, faktor yang mendukung

adalah jika peraturan itu tidak selamanya bisa menjamin untuk

membentuk kepribadian santri Mbak. Tetapi, yang paling penting

adalah kesadaran dari diri sendiri lalu dukungan dari masyarakat

juga penting karena kita kan hidup di masyarakat ya Mbak. Jadi,

dukungan dari masyarakat juga mendukung Mbak”.

Page 106: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

90

Selain itu, jawaban serupa juga dituturkan oleh Ibu MF

selaku asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00)

di rumah beliau:

“Yang jelas faktor yang mendukung adalah yang pertama itu

orangtua karena dengan adanya dukungan dari orangtua, anak itu

bisa semangat dalam mengaji dan gurunya pun jika anaknya

semangat untuk mengaji maka akan semangat juga. Lalu yang

kedua adalah guru, jika gurunya itu memberikan contoh yang baik,

maka itu akan membentuk suatu kepribadian yang baik. Selain itu,

masyarakat juga mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian

santri”.

e. Peraturan

Dalam sebuah lembaga pendidikan, peraturan adalah

merupakan hal yang wajib ada. Karena dengan adanya peraturan,

maka akan mendisiplinkan anak-anak yang belajar di suatu

lembaga pendidikan itu. Selain untuk mendidisplinkan, peraturan

juga bisa menciptakan rasa tanggungjawab. Sebagaimana yang

sudah dikatakan oleh Mbak NBU selaku pengurus di Pondok

Pesantren An-Nur (15/05/2019: 12.30) di kamar santri:

“Kalau menurut saya ya Mbak, yang mendukung adalah

adanya peraturan karena dengan adanya peraturan otomatis kan

teman-teman pada mentaati, lalu hubungan baik antara ustadz

dengan santri atau santri dengan santri. Lalu proses pengajaran

yang ada di pondok pesantren dan yang terakhir adalah dukungan

dari orangtua Mbak”.

f. Hubungan Baik Antara Ustadz dengan Santri

Hubungan yang baik antara ustadz dengan santri dan santri

dengan santri sangat mempengaruhi dalam membentuk kepribadian

santri yang sempurna. Karena dengan adanya hubungan yang baik,

maka dalam semua proses kegiatan akan sama-sama merasa

Page 107: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

91

nyaman. Seperti yang sudah disampaikan oleh Mbak NBU selaku

pengurus di Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 12.30) di

kamar santri:

“Kalau menurut saya ya Mbak, yang mendukung adalah

adanya peraturan karena dengan adanya peraturan otomatis kan

teman-teman pada mentaati, lalu hubungan baik antara ustadz

dengan santri atau santri dengan santri. Lalu proses pengajaran

yang ada di pondok pesantren dan yang terakhir adalah dukungan

dari orangtua Mbak”.

g. Proses Pengajaran

Proses pengajaran yang ada di pondok pesantren sangat

mempengaruhi dalam membentuk kepribadian santri yang

sempurna. Ketika dalam menyampaikan suatu pengajaran ustadz

yang mengajar berkompeten, maka akan berdampak baik dalam

proses pembentukan kepribadian santri yang sempurna.

Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Mbak NBU selaku

pengurus di Pondok Pesantren An-Nur (15/05/2019: 12.30) di

kamar santri:

“Kalau menurut saya ya Mbak, yang mendukung adalah

adanya peraturan karena dengan adanya peraturan otomatis kan

teman-teman pada mentaati, lalu hubungan baik antara ustadz

dengan santri atau santri dengan santri. Lalu proses pengajaran

yang ada di pondok pesantren dan yang terakhir adalah dukungan

dari orangtua Mbak”.

3. Faktor-faktor yang Menghambat dalam Membentuk Kepribadian

Santri

Selain ada faktor yang mendukung, ada juga faktor-faktor yang

menghambat dalam pembentukan kepribadian santri. Berdasarkan

Page 108: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

92

hasil penelitian di Pondok Pesantren An-Nur Klego, Candirejo,

Tuntang, Semarang dapat dikemukakan analisis data sebagai berikut:

a. Kurangnya Kesadaran Santri

Faktor yang menghambat dalam proses pembentukan

kepribadian santri yang sempurna adalah kurangnya kesadaran

santri. Karena kurangnya kesadaran santri akan niatnya menuntut

ilmu di pesantren, akan menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri. Hal ini terlihat ketika santri harus selalu

diingatkan dan selalu disuruh dalam hal kegiatan apapun. Jadi,

pengurus harus bekerja lebih keras lagi dalam membimbing santri

agar santri lebih disiplin lagi. Sebagaimana yang sudah dituturkan

oleh Gus AM selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur

(15/05/2019: 22.00) di serambi Masjid An-Nur:

“Faktor yang menghambat adalah dari individu itu sendiri

Mbak. Misalkan santri itu malas untuk mengaji atau melakukan

kegiatan yang ada di pondok, itu akan mempengaruhi

kepribadiannya Mbak”.

b. Pengaruh Penggunaan Media Sosial

Penggunaan media sosial sangat mempengaruhi dalam

pembentukan kepribadian santri yang sempurna. Apalagi pada

zaman sekarang ini, media sosial sudah sangat merajalela. Jika

seseorang tidak bisa mengendalikan dalam penggunaan media

sosial, maka seseorang itu akan terjerumus ke dalam hal yang

negatif. Sebagaimana yang sudah dituturkan oleh Ibu MF selaku

Page 109: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

93

asatidzah di Pondok Pesanten An-Nur (16/05/2019: 09.00) di

rumah beliau:

“Faktor yang menghambat adalah pengaruh pergaulan

Mbak, adanya media sosial. Kalau anak itu tidak bisa

mengendalikan dalam pemakaian media sosial, maka akan

mempengaruhi dalam hal buruk Mbak. Kurang adanya dukungan

dari orangtua juga menghambat Mbak, jika orangtuanya cuek

dengan anaknya maka akan menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri”.

c. Kurangnya Dukungan dari Orangtua

Faktor lain yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna adalah kurangnya dukungan dari

orangtua. Kurangnya motivasi atau dukungan dari orangtua sangat

menghambat, karena jika orangtua cuek kepada anaknya maka

anak tidak akan semangat dalam menuntut ilmu. Sebagaimana

yang telah dituturkan oleh Ibu MF selaku asatidzah di Pondok

Pesanten An-Nur (16/05/2019: 09.00) di rumah beliau:

“Faktor yang menghambat adalah pengaruh pergaulan

Mbak, adanya media sosial. Kalau anak itu tidak bisa

mengendalikan dalam pemakaian media sosial, maka akan

mempengaruhi dalam hal buruk Mbak. Kurang adanya dukungan

dari orangtua juga menghambat Mbak, jika orangtuanya cuek

dengan anaknya maka akan menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri”.

d. Proses Pembelajaran yang Kurang Berkualitas

Proses pembelajaran yang kurang berkualitas akan

menghambat dalam pembentukan kepribadian santri yang

sempurna. Ketika seorang ustadz dalam menyampaikan materi

kurang kompeten, maka akan menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna. Seperti yang telah disampaikan

Page 110: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

94

oleh Mbak NBU selaku pengurus Pondok Pesantren An-Nur

(15/05/2019: 12.30) di kamar santri:

“Faktor yang menghambat ya kebalikan dari tadi Mbak,

yang pertama yaitu santri yang sulit diatur karena memang untuk

mengatur mahasiswa itu kan sulit ya Mbak. Proses pembelajaran

yang kurang berkualitas juga mempengaruhi Mbak. Selain itu tidak

terjadinya hubungan yang baik antara asatidz terhadap santri dan

santri dengan santri. Lalu yang terakhir adalah tidak adanya

dukungan dari orangtua juga mempengaruhi Mbak”.

e. Hubungan Ustadz dengan Santri yang Kurang Harmonis

Ketika hubungan seorang santri dengan ustadznya maupun

hubungan santri dengan santri kurang harmonis, maka akan

menghambat dalam pembentukan kepribadian santri. Seperti yang

telah disampaikan oleh Mbak NBU selaku pengurus Pondok

Pesantren An-Nur (15/05/2019: 12.30) di kamar santri:

“Faktor yang menghambat ya kebalikan dari tadi Mbak,

yang pertama yaitu santri yang sulit diatur karena memang untuk

mengatur mahasiswa itu kan sulit ya Mbak. Proses pembelajaran

yang kurang berkualitas juga mempengaruhi Mbak. Selain itu tidak

terjadinya hubungan yang baik antara asatidz terhadap santri dan

santri dengan santri. Lalu yang terakhir adalah tidak adanya

dukungan dari orangtua juga mempengaruhi Mbak”.

4. Kurikulum di Pondok Pesantren An-Nur

Kurikulum merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

kelangsungan pembelajaran di pondok pesantren. Berdasarkan temuan

penelitian, kurikulum di Pondok Pesantren An-Nur bersifat fleksibel

atau menyesuaikan. Hal ini senada dengan apa yang sudah

disampaikan oleh pengasuh, asatidz dan pengurus. Seperti yang

dituturkan oleh Gus AM selaku pengasuh Pondok Pesantren An-Nur

(15/05/2019: 22.00) di serambi masjid:

Page 111: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

95

“Disini itu dulu kurikulumnya belum pasti atau belum jelas Mbak,

kurikulumnya masih belum pasti gitu Mbak. Tetapi, untuk saat ini

kurikulumnya sudah mengikuti kemenag. Tapi tetap saja untuk

materinya juga fleksibel atau menyesuaikan Mbak”.

5. Kegiatan yang Terdapat di Pondok Pesantren An-Nur

Kegiatan yang ada di Pondok Pesantren An-Nur semuanya wajib

diikuti santri baik itu santri putra maupun santri putri. Tujuan dari

adanya kegiatan adalah untuk mendisiplinkan para santri. Agar santri

bisa terbiasa untuk hidup disiplin. Di Pondok Pesantren An-Nur, ada

berbagai macam kegiatan. Seperti yang telah disampikan oleh Kang

SAW selaku lurah putra di Pondok Pesantren An-Nur (18/05/2019:

21.30) di serambi Masjid An-Nur:

“Kegiatan di pondok ini banyak Mbak, mulai dari kegiatan harian

ada, mingguan ada, dan bulanan juga ada. Contoh kegiatan hariannya

adalah ngaji subuh sampai dengan pukul 06.00, lalu habis ashar ada

bandongan kitab sampai menjelang magrib, setelah itu habis magrib

sorogan Al-Qur’an kemudian habis ‘isya madrasah diniyah. Itu yang

kegiatan sehari-hari atau harian mbak. Sedangkan untuk mingguan,

ada yasinan, dzibaan dan khitobah. Lalu untuk kegiatan bulanan

mungkin pada saat tanggal-tanggal tertentu yang sudah ditentukan dari

negara kemudian dari kita mengadakan acara pada tanggal-tanggal

tertentu”.

Kegiatan di pondok selain untuk mendisiplinkan para santri, juga

untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab dan menumbuhkan

kesadaran para santri. Seperti yang telah disampaikan oleh Kang MH

selaku sie kegiatan (19/05/2019: 22.30) di serambi Masjid An-Nur:

“Ya seperti yang sudah saya katakan tadi Mbak, disini ada banyak

kegiatan Mbak. Disini ada kegiatan ngaji atau madrasah diniyah yang

dilaksanakan setelah ‘isya. Kemudian ada kegiatan yasinan dan

dzibaan yang dilaksanakan pada malam Jum’at di serambi masjid. Di

sini juga ada khitobah Mbak yang dilakukan dua minggu sekali pada

malam minggu. Selain itu, disini juga ada kegiatan piket harian yaitu

bersih-bersih pondok dan piket memasak. Di hari Ahad juga kita

Page 112: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

96

bareng-bareng pergi ke makam masyayikh pondok Mbak, setelah itu

kita ro’an akbar. Ada juga kegiatan pada acara-acara besar di hari

tertentu”.

Selain itu, kegiatan di pondok pesantren juga bisa menciptakan

kesadaran para santri. Seperti yang disampaikan oleh Mbak SH selaku

santri (16/05/2019: 11.00) di kamar santri:

“Ya kalau ngaji atau madrasah diniyah kan memang sudah wajib

ya Mbak, lalu sholat jama’ah juga wajib Mbak selama santri itu berada

di pondok pesantren. Selain ngaji dan sholat jama’ah, ada kegiatan

lainnya yaitu ziarah ke makam masyayikh pondok lalu setelah itu ro’an

akbar. Untuk kegiatan lainnya juga ada piket harian yang terdiri dari

bersih-bersih pondok, piket masak, dan piket parkiran. Selain itu, pada

malam Ahad ada khitobah dan untuk malam Jum’at ada kegiatan

yasinan dan dziba’an”.

Jawaban yang hampir sama dengan pendapat salah satu santri yaitu

Mbak IN selaku santri (16/05/2019: 22.00) di kamar santri:

“Disini itu banyak kegiatannya Mbak, yaitu untuk ngaji atau

madrasah diniyah itu setiap habis ‘isya, kemudian sholat jama’ah itu

wajib diikuti oleh semua santri. Lalu ada juga Mbak piket harian, piket

hariannya yaitu berupa bersih-bersih pondok, piket masak, dan juga

piket parkiran. Selain itu untuk malam Ahad ada khitobah dan Ahad

paginya ziarah ke makam lalu lanjut ro’an akbar”.

Dari peryataan di atas dapat disimpulkan bahwa di Pondok

Pesantren An-Nur terdapat banyak sekali kegiatan. Kegiatan itu

diantaranya adalah ngaji sehabis subuh, madrasah diniyah, ngaji

bandongan pada sore hari, yasinan, dziba’an, khitobah, piket harian,

piket memasak, piket parkiran, ro’an, dan sholat berjama’ah. Adapun

tujuan dari adanya kegiatan adalah untuk melatih kedisiplinan, melatih

tanggung jawab dan menumbuhkan sikap kesadaran pada santri.

Page 113: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

97

6. Cara pengasuh atau asatidz dalam membimbing santri

Ada beberapa cara atau upaya pengasuh atau asatidz dalam

membimbing santri di Pondok Pesantren An-Nur. Sebagaimana yang

telah dituturkan oleh Gus AM selaku pengasuh Pondok Pesantren An-

Nur (15/05/2019: 22.00) di serambi Masjid An-Nur:

“Saya sebagai pengasuh cara membimbing santri itu begini Mbak,

diberikan suatu nasehat, dituntun atau diarahkan seharusnya yang

benar itu begini, begini gitu Mbak. Selain itu, saya sebagai pengasuh

tidak hanya memerintah saja, tetapi saya juga memberikan contoh

agar santri bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi”.

Selain itu, jawaban lain yang dituturkan oleh Ibu AT selaku asatidz

(17/05/2019: 16.15) di rumah pengasuh:

“Kalau saya ya Mbak dengan santri itu pakaiannya sistem apa ya

namanya, sistem pendekatan Mbak. Jadi gini kalau saya itu lebih

cenderung kepada keakraban seperti keluarga. Jadi, kita dengan

santri ada saatnya kita menjadi teman, ada saatnya kita juga harus

profesional dalam artian gini Mbak, ketika ngaji itu ya saya sebagai

guru, dan santri sebagai murid. Jadi, ada saatnya tampil sebagai

guru, ada saatnya tampil sebagai seorang teman Mbak. Karena anak

sekarang itu kalau mereka semakin dikerasi, semakin bandel Mbak.

Jadi bagaimana caranya tidak usah keras tapi tetap mau dinasehati,

seperti itu”.

7. Tujuan Pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur

Setiap lembaga pendidikan pasti mempunyai tujuan yang jelas.

Pondok Pesantren An-Nur pun juga memiliki tujuan pendidikan

seperti yang sudah dituturkan oleh Ibu MF selaku asatidzah di

Pondok Pesantren An-Nur (16/05/2019: 09.00) di rumah beliau:

“Tujuan pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur itu

menghilangkan kebodohan Mbak, kemudian memperjuangkan

agama Islam. Karena Pondok Pesantren An-Nur itu dulunya pondok

tarekat Mbak, jadi tujuan pendidikan yang lainnya adalah untuk

menghidupkan kembali perjuangan para masyayikh pondok. Selain

itu, agar di Desa Candirejo ini ada lembaga yang mengajarkan

Page 114: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

98

tentang ilmu agama juga Mbak. Karena dulu di Desa Candirejo

untuk hal ilmu agama masih kurang Mbak”.

Jawaban yang hampir sama juga dituturkan oleh Ibu AT selaku

asatidzah di Pondok Pesantren An-Nur (17/05/2019: 16.15)

“Tujuan utama dari pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur adalah

untuk membentuk atau mencetak generasi manusia yang berpegang

teguh pada ajaran Islam, tauhid, dan juga kepada Al-Qur’an dan

Hadis yang sesuai dengan ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah Mbak”.

Page 115: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian serta analisa peneliti mengenai

Upaya Pondok Pesantren Dalam Membentuk Kepribadian Santri yang

Sempurna di Pondok Pesantren An-Nur Klego, Candirejo, Tuntang,

Semarang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesantren An-Nur dalam

membentuk kepribadian santri yang sempurna adalah dengan cara

santri diajarkan tentang penanaman sikap tanggung jawab, penanaman

sikap kemandirian, pembiasaan mengontrol emosi dengan baik,

meningkatkan kepatuhan, melatih kesederhanaan, menumbuhkan sikap

kebersamaan dan kekeluargaan, dan pendidikan yang mengutamakan

akhlakul karimah. Dengan cara tersebut di atas, maka santri lambat

laun akan memiliki kepribadian yang sempurna, yaitu kepribadian

yang sehat atau yang matang.

2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna adalah bermacam-macam. Diantara

faktor yang mendukung adalah adanya kesadaran santri dalam

berbagai hal, adanya dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat

sekitar, adanya peraturan atau tata tertib, adanya hubungan yang baik

antara ustadz dengan santri, dan yang terakhir adalah adanya proses

pengajaran yang berkualitas, sedangkan untuk faktor yang

Page 116: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

100

menghambat adalah kurangnya kesadaran santri, pengaruh penggunaan

media sosial dengan cara berlebihan, kurangnya dukungan dari orang

tua, proses pembelajaran yang kurang berkualitas dan hubungan ustadz

dengan santri yang kurang harmonis.

B. Saran-saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan penelitian di atas maka saran

ditujukan pada :

1. Kepada Kyai/Pengasuh dan Asatidz

Diharapkan bahwa pengasuh tetap mempertahankan sistem pendidikan

yang berbasis salafi (tradisional) dan perlu adanya peningkatan materi

dalam kurikulum agar santri bisa mengembangkan potensinya dan

selalu memiliki akhlakul karimah dimanapun santri itu berada.

2. Bagi Pengurus

Diharapakan para pengurus agar lebih ketat dalam menjalanakn

tugasnya dan lebih memiliki sikap tanggung jawab. Selain itu,

pengurus juga harus memberikan contoh bagi santri yang lain.

3. Bagi Santri

Santri harus lebih patuh pada peraturan dan harus menghindari dalam

hal melanggar peraturan. Selain itu, santri juga harus memiliki

akhlakul karimah dimanapun santri itu berada.

Page 117: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

101

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2017. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Depok: PT

RajaGrafindo Persada.

Ahmadi, Abu, Munawar Sholeh. Psikologi Perkembangan. 2005. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Anas, Idhoh A. 2012. Kurikulum Dan Metodologi Pembelajaran Pesantren,

(Online), (http://jurnal.iainponorogo.ac.id, diakses 21 Maret 2019).

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Baihaqi, MIF. 2011. Psikologi Pertumbuhan: Kepribadian Sehat untuk

Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

KENCANA.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA.

Daymon, Christine, Immy Holloway. Tanpa tahun. Metode-metode Riset

Kualitatif. Terjemahan oleh Cahya Wiratama. 2008. Yogyakarta: Bentang.

Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah;

Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta: Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam.

Dhofier, Zamakhsyari. Tanpa Tahun. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 118: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

102

Fauziyah, Eva. 2014. Pembentukan Kepribadian Santri Dalam Sistem Pondok

Pesantren Salafi Miftahul Huda Cihideung Bogor. Skripsi tidak diterbitkan.

Jakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fitrah, Muh, Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,

Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.

Fitriyah, Wiwin dkk. 2018. Eksistensi Pesantren Dalam Pembentukan

Kepribadian Santri. Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, (Online),

Vol. 6, No. 2, (http:// ejournal.stitpn.ac.id, diakses 1 Mei 2019).

Fudyartanta, Ki. 2012. Psikologi Kepribadian; Paradigma Filosofis, Tipologis,

Psikodinamik dan Organismik-Holistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghony, M. Djunaidi & Fauzan Almanshur. 2017. Metode Penelitian Kualitatif.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamid, Abdulloh. 2017. Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. Surabaya:

IMTIYAZ.

Hanyajani, Asri Nariswari. 2017. Upaya Pembinaan Kecerdasan Spiritual Santri

Pondok Pesantren Assalafiyah Nurul Yaqiin Kelurahan Bejen, Kecamatan

Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga:

Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN SALATIGA.

Hasbullah, Hilmy Muhammad. 2017. Karakter Utama Santri, (Online),

(www.almunawwir.com/karakter-utama-santri, diakses 26 April 2019).

Juanedi, Mahfud. 2017. Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam. Depok:

KENCANA.

Juhara, Erwan dan Eriyandi Budiman. 2005. Cendekia Berbahasa. Jakarta: PT

Setia Purna Inves.

Koswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: PT Eresco.

Page 119: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

103

Kristanto, Vigih Hery. 2018. Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya

Tulis Ilmiah (KTI). Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-Bilik Pesantren;Sebuah Proses Perjalanan.

Jakarta: PT Temprint.

Malik M, dkk. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama.

Mutohar, Ahmad, & Nurul Anam. 2013. Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam

& Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moelong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nafi’, M. Dian, dkk. 2007. Praksis Pembelajaran Pesantren. Yogyakarta: PT.

Lkis Pelangi Aksara.

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Padmasari, Salviah Ika. 2015. Menteri Agama Ingatkan Tiga Karakter Utama

Santri, (Online), (http://news-okezone.com/menteri-agama-ingatkan-tiga-

karakter-utama-santri, diakses 1 Mei 2019).

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Purwanto, M. Ngalim. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset.

Rasimin. 2018. Metodologi Penelitian; Pendekatan Praktis Kualitatif.

Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Sudarsono, Soemarno. 2013. Membangun Kembali Jati Diri Bangsa. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Page 120: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

104

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumarna, Saleem Hardja. 2014. Kepribadian Super: Kepribadian yang Paling

dicari dan disuka Semua Orang. Klaten: Galmas Publisher.

Suryadi, Rudi Ahmad. 2018. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: CV Budi

Utama.

Syafe’i, Imam. 2007. Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan

Karakter, (Online), (http://ejournal.radenintan.ac.id, diakses 7 April 2019).

Takdir, Mohammad. 2018. Modernisasi Kurikulum Pesantren. Yogyakarta:

IRCiSoD.

Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi; Esai-Esai Pesantren.

Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Wawancara dengan A.A.K. 26 Mei 2019 pukul 22.30 WIB.

Wawancara dengan A.M. 15 Mei 2019 pukul 22.00 WIB.

Wawancara dengan A.M. 1 Juni 2019 pukul 06.00 WIB.

Wawancara dengan A.T. 17 Mei 2019 pukul 16.15 WIB.

Wawancara dengan E.D. 18 Mei 2019 pukul 10.14 WIB.

Wawancara dengan I.N. 16 Mei 2019 pukul 22.00 WIB.

Wawancara dengan M.F. 16 Mei 2019 pukul 09.00 WIB.

Wawancara dengan M.H. 19 Mei 2019 pukul 22.30 WIB.

Wawancara dengan N.B.U. 15 Mei 2019 pukul 12.30 WIB.

Wawancara dengan S.A.W. 18 Mei 2019 pukul 21.30 WIB.

Wawancara dengan S.H. 16 Mei 2019 pukul 11.00 WIB.

Page 121: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

105

Yusuf, Syamsu, Achmad Juntika Nurihsan. 2008. Teori Kepribadian. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Zulhimma. 2013. Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia,

(Online), (http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id, diakses 22 Maret 2019.

Page 122: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

106

Lampiran 1

Variabel Indikator Subyek Pertanyaan

Upaya pondok

pesantren

Menjelaskan

kurikulum

pesantren

Pengasuh,

asatidz

1. Bagaimana dengan

kurikulum yang ada di

pesantren ini?

Menjelaskan cara

membimbing santri

Pengasuh,

asatidz

1. Bagaimana cara Gus

Nabah membimbing

para santri di pesantren

ini?

2. Bagaimana cara Bapak/

Ibu membimbing para

santri di pesantren ini?

Menjelaskan

metode dalam

pembelajaran di

pesantren

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Metode apa yang biasa

digunakan oleh Gus

Nabah dalam mengajar?

2. Metode apa yang biasa

digunakan oleh Bapak/

Ibu?

3. Dalam kegiatan

pembelajaran, metode

apa yang sering dipakai

para pengajar untuk

menyampaikan materi?

Menjelaskan tujuan

utama pendidikan

di Pondok

Pesantren An-Nur?

Pengasuh,

asatidz

1. Apa tujuan utama

pendidikan di Pondok

Pesantren An-Nur?

Menjelaskan

kegiatan yang ada

di Pondok

Pengurus,

santri

1. Kegiatan apa saja yang

ada di Pondok Pesantren

An-Nur?

Page 123: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

107

Pesantren An-Nur?

Menjelaskan faktor

yang

mempengaruhi

terbentuknya

kepribadian santri

yang sempurna

Pengasuh,

asatidz,

pengurus

1. Apa saja faktor yang

mendukung dan

menghambat dalam

pembentukan

kepribadian santri?

Menjelaskan

tanggung jawab

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Bagaimana upaya

pengasuh, asatidz, dan

pengurus agar santri

memiliki sikap

tanggung jawab?

2. Apakah pihak pesantren

menuntut anda untuk

memiliki sikap tanggung

jawab? Dalam hal apa

sajakah itu?

Menjelaskan

kemandirian

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Bagaimana upaya

pengasuh, asatidz, dan

pengurus agar santri

memiliki sikap mandiri?

2. Apakah pihak pesantren

menuntut anda untuk

memiliki sikap mandiri?

Dalam hal apa sajakah

itu?

Menjelaskan

mengontrol emosi

Pengasuh,

asatidz,

pengurus

1. Bagaimana upaya

pengasuh, asatidz, dan

pengurus agar santri

dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Page 124: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

108

Menjelaskan

kepatuhan

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Bagaimana upaya

pengasuh, asatidz, dan

pengurus agar santri

dapat mematuhi segala

peraturan?

2. Selama di pesantren

apakah anda sudah patuh

dengan semua peraturan

yang ada?

Kepribadian

santri

Menjelaskan

kesederhanaan

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Bagaimana upaya

pengasuh, asatidz, dan

pengurus dalam

membentuk

kesederhanaan santri?

2. Kesederhaan seperti apa

yang diajarkan di

pesantren ini?

Menjelaskan

kebersamaan dan

kekeluargaan

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Bagaimana upaya

pengasuh, asatidz, dan

pengurus agar santri

memiliki kebersamaan

yang erat sehingga

terbentuklah suatu

hubungan

kekeluargaan?

2. Selama belajar di

pesantren, kebersamaan

seperti apa yang

diajarkan di pesantren

ini?

Page 125: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

109

Menjelaskan

akhlakul karimah

Pengasuh,

asatidz,

pengurus,

santri

1. Bagaimana upaya

pengasuh dan asatidz

agar santri selalu

memiliki akhlakul

karimah dimanapun

santri itu berada?

2. Akhlakul karimah

seperti apa yang

dicontohkan oleh

pengasuh/ asatidz?

Menjelaskan

peraturan santri

Pengurus,

santri

1. Peraturan apa saja yang

terdapat di Pondok

Pesantren An-Nur?

2. Peraturan apa yang

pernah anda langgar?

Menjelaskan

pelanggaran santri

Pengurus 1. Apakah ada peraturan

yang sering dilanggar

oleh santri?

Menjelaskan sangsi Pengurus 1. Apa sajakah sangsi yang

diberikan bagi santri

yang melanggar

peraturan?

Page 126: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

110

Lampiran 2

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 22.00 WIB

Tempat : Serambi Masjid An-Nur

Narasumber : Gus Ali Munabah (Pengasuh PP An-Nur)

Peneliti : Bagaimana sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Sejarah singkatnya ya Mbak, di sini itu sebelum ada pondok, sini

sudah ada madin Mbak dan muridnya lumayan banyak. Dulu Abah

itu mendirikan pondok ini waktu tahun 1987 Mbak. Nah, pada

waktu sebelum Abah mendirikan pondok, Abah itu mondok dulu

Mbak. Abah mondok lagi itu karena apa? Ya karena tuntutan

Mbak, karena diberi amanat yang besar dari simbah K.H. Nur

Amin. Waktu itu padahal Abah sudah mempunyai istri dan anak

Mbak, tetapi Abah tetap melanjutkan tholabul ‘ilmi nya di

pesantren. Karena sebelum simbah KH. Nur Amin meninggal, di

sini itu ada pondok tarekat Mbak. Jadi yang mondok itu simbah-

simbah semua Mbak.

Peneliti : Apa visi dan misi Pondok Pesantren An-Nur?

Page 127: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

111

Narasumber : Visi dan misi dari Pondok Pesantren An-Nur adalah untuk

membentuk akhlakul karimah santri agar santri selalu memiliki

akhlak yang baik Mbak. Selain itu, juga mengokohkan pondasi

agama Islam agar semakin kuat Mbak.

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Awal dulu hanya ada bangunan madin saja Mbak, tetapi setelah

itu Abah kan membangun pondok. Jadi, setelah abah membangun

pondok, sarana dan prasarananya semakin lengkap. Seperti kamar

mandi, ruang tidur, dan dapur. Lama-kelamaan semakin

berkembang Mbak dan sekarang juga sudah ada tempat parkir dan

UKS Mbak.

Peneliti :Bagaimana dengan kurikulum yang ada di pesantren ini?

Narasumber : Kurikulumnya itu waktu itu masih belum jelas Mbak, maksudnya

masih terserah para asatidz mau mengajarnya itu tentang apa, gitu

Mbak. Tetapi untuk saat ini, kurikulumnya sudah mengikuti

Kementerian Agama Mbak. Jadi, kurikulumnya sudah terstruktur

Mbak.

Peneliti : Bagaimana cara Gus Nabah membimbing para santri di pesantren

ini?

Page 128: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

112

Narasumber : Saya sebagai pengasuh cara membimbing santri itu begini Mbak,

diberikan suatu nasehat, dituntun atau diarahkan seharusnya yang

benar itu begini, begini gitu Mbak. Selain itu, saya sebagai

pengasuh tidak hanya memerintah saja, tetapi saya juga

memberikan contoh agar santri bisa menjadi lebih baik dan lebih

baik lagi.

Peneliti : Metode apa yang biasa digunakan oleh Gus Nabah dalam

mengajar di pesantren?

Narasumber : Metode yang sering saya pakai adalah metode bandongan. Jadi,

saya membacakan kitabnya kemudian para santri ngabsahi dan

mendengarkan. Selain itu, metode lain yang saya gunakan adalah

sorogan dan kilatan. Untuk metode kilatan, biasanyahanya ketika

bulan ramadhan saja Mbak.

Peneliti : Apa tujuan utama pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur ini?

Narasumber : Tujuan utama pendidikan di pondok pesantren ini adalah untuk

mengokohkan pondasi agama para santri Mbak. Jadi, saya dan

para asatidz mengupayakan agar santri itu luarnya Sarjana, tetapi

dalamnya itu tetap santri Mbak. Ya contohnya itu seperti Gus Dur

Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Page 129: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

113

Narasumber : Kalau menurut saya ya Mbak , faktor yang mendukung adalah

jika peraturan itu tidak selamanya bisa menjamin untuk

membentuk kepribadian santri Mbak. Tetapi, yang paling penting

adalah kesadaran dari diri sendiri lalu dukungan dari masyarakat

juga penting karena kita kan hidup di masyarakat ya Mbak. Jadi,

dukungan dari masyarakat juga mendukung Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Faktor yang menghambat adalah dari individu itu sendiri Mbak.

Misalkan santri itu malas untuk mengaji atau melakukan kegiatan

yang ada di pondok, itu akan mempengaruhi kepribadiannya

Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Narasumber : Untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, upaya saya ya

dengan memberikan takziran atau hukuman bagi santri yang

melanggar Mbak. Sebenarnya bukan saya sih yang memberikan

takziran, tetapi para pengurus yang akan memberikan takziran.

Selain itu, kesadaran dari santri tersebut juga harus ada.

Pokoknya semuanya itu harus ada tanggungjawabnya Mbak. Misal

wayahe ngaji ya ngaji, wayahe ngopi ya ngopi, gitu Mbak. Jadi,

Page 130: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

114

santri itu saya ajarkan untuk bisa menempatkan sesuatu pada

tempatnya Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Ya di sini diajarkan untuk santri tidak selalu bergantung dengan

orang lain. Karena namanya hidup di pesantren pasti kan dituntut

untuk hidup mandiri. Seperti ketika mencuci baju yang biasanya

ketika di rumah ada yang mencucikan, ketika di pesantren maka

harus mencuci sendiri. Di sini saya sebagai pengasuh juga sering

menasehati santri agar santri itu tidak bergantung kepada orang

lain. Dan masih banyak hal lain lagi Mbak. Jadi, pesantren

memang menuntut santrinya untuk memiliki sikap mandiri Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Narasumber : Upaya saya agar santri itu istilahnya tidak mutungan ya Mbak,

ya kita beri nasehat. Kita beri nasehat agar santri itu tidak mudah

terbawa emosi. Harus selalu legowo (bersabar), dan juga harus

ikhlas menerima keadaan. Dan juga kita beri nasehat agar santri

itu jangan mudah gresulo (mengeluh), sitik-sitik gresulo (sedikit-

sedikit mengeluh). Karena kadang kan ada santri yang mau izin

pulang, tetapi karena belum jatahnya pulang ya tidak saya izinkan.

Jadi, saya itu selalu mengajarkan kepada santri untuk selalu

Page 131: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

115

memiliki sikap sabar (legowo), ikhlas dan tidak gampang

mengeluh.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Upaya atau cara saya ya Mbak agar santri itu bisa patuh adalah

salah satunya dengan diberi peraturan. Dan peraturan itu

berbentuk tertulis agar santri itu selalu ingat dan diharapkan

santri itu bisa mematuhinya Mbak. Selain itu, juga diberikan

hukuman atau takziran agar santri itu bisa mematuhi peraturan

yang ada dan santri bisa kapok tidak mengulangi kesalahannya

lagi Mbak. Selain itu, misal ada santri yang sudah diberikan

takziran tetapi tetap tidak kapok, kita biarkan saja Mbak biarkan

dia mengakui kesalahannya. Pokoknya kita tunggu kesadarannya

Mbak apakah dia mau berubah atau tidak, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah dalam membentuk kesederhanaan

santri?

Narasumber : Di sini saya sebagai pengasuh selalu mengajarkan kepada santri

agar selalu memiliki prinsip “Mangan sak anane, turu sak isane”.

Jadi maksudnya adalah santri itu makan makanan seadanya, tidak

mewah-mewahan dan santri itu harus tidur sebisanya. Karena di

pesantren ini kan memang untuk makan sudah dari ndalem ya

Mbak, jadi makanannya sangat sederhana dan tidurpun hanya

Page 132: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

116

beralaskan tikar saja Mbak. Tidak seperti ketika di rumah, makan

dan tempat tidurnya yang mewah atau tidak sesederhana di

pesantren. Karena tujuan dari itu semua adalah untuk melatih

kesederhanaan santri Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Upaya atau cara saya sebagai pengasuh adalah dengan

memberikan kegiatan kepada santri agar santri itu bisa

bekerjasama dalam tim dan bisa memiliki sikap kebersamaan.

Misalkan dalam acara tertentu, kita memberikan tugas kepada

santri untuk menjadi panitia. Dengan itu kan, santri bersama-sama

dalam melangsungkan acara, nah itu membuat santri memiliki

sikap kebersamaan. Selain itu, juga diadakan MTS atau masa

ta’aruf santri ketika tahun ajaran baru. Acara MTS itu seperti

outbond jadi permainan yang membutuhkan kelompok yang

kompak. Di sini ada juga acara Mafia Santri di mana itu acaranya

juga seperti outbond, tetapi selain itu juga mengadakan bakti

sosial. Dengan adanya acara tersebut kan santri bisa memiliki

sikap kebersamaan Mbak karena segala kegiatan itu dilakukan

secara bersama-sama Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Gus Nabah agar santri selalu memiliki akhlakul

karimah dimanapun santri itu berada?

Page 133: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

117

Narasumber : Cara saya sebagai pegasuh agar santri itu selalu memiliki

akhlakul karimah dimanapun santri itu berada adalah dengan

memberikan nasehat dan dengan memberikan kajian kitab

akhlakul bain. Karena di dalam kitab itu kan banyak materi

tentang adab-adab yang baik. Nah, tujuan dari adanya kajian

kitab akhlakul banin itu kan agar santri selalu memiliki akhlakul

karimah dimanapun santri itu berada Mbak.

Page 134: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

118

Lampiran 3

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Kamis, 16 Mei 2019

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Narasumber

Narasumber : Ustdzh. Masnu’atul Fadilah (asatidzah)

Peneliti : Bagaimana sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Dulu itu sebelum ada pondok, di sini sudah ada madin sore Mbak

dan muridnya banyak. Gini Mbak awalnya itu Bapak kan sering

ngaji kemana-mana. Ada di antara pengajian itu ada yang

menitipkan putranya kepada Bapak. Karena disini belum ada

pondok, nah jadi kan belum ada bangunan pondok ya Mbak. Jadi

untuk yang mau mondok itu tidurnya di kamar masjid Mbak, itu

kan si sebelah masjid itu ada kamar Mbak yang sekarang buat

tempat speaker dan karpet Mbak. Lalu karena banyak yang mau

mondok, Bapak lalu membangun madrasah, yang sekarang dipakai

untuk madin anak-anak Mbak. Yang bawah itu buat ngaji madin,

sedangkan yang atas itu untuk tidur para santri. Ternyata dengan

upaya seperti itu, terus banyak orang kampung yang berminat

untuk mengaji. Di samping sorenya diniyah, malamnya anak-anak

itu pada tidur di pondok Mbak. Nah, kan anak-anak itu kalau sore

Page 135: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

119

pada berangkat madin, nah paginya kan pada pulang Mbak.

Akhirnya, madinnya di ganti malam hari Mbak karena kan banyak

anak-anak yang tidur di pondok. Nah, awal mula berdirinya

pondok itu seperti itu Mbak dan itu pada tahun 1987.

Peneliti : Apa visi dan misi Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Visi dan misi yang ada di pondok ini yaitu menjadikan generasi

muda agar mempunyai ilmu agama yang mendalam dan bisa

mengangkat derajatnya diri sendiri dan orang tua, serta mencetak

generasi yang benar pada syariat yang sudah ditentukan.

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-Nur itu

ada banyak Mbak. Ada kamar untuk santri yang terdiri dari 14

kamar untuk santri putri dan 6 kamar untuk santri putra. Ada juga

tempat parkir sepeda motor Mbak, putra ada sendiri dan putri ada

sendiri. Selain itu ada madin, WC, kamar mandi, UKS dan juga

tempat untuk menjemur baju Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan kurikulum yang ada di pesantren ini?

Narasumber : Kalau dulu itu karena belum ada ikatan dengan Kementerian

Agama, Bapak menggunakan kurikulum yang sama dengan pondok

pesantren di mana dulu Bapak belajar. Seperti contohnya kitab

Page 136: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

120

Mitro Sejati, Alala, dan lain-lain. Sedangkan untuk kurikulum

sekarang itu sudah mengikuti dari Kementerian Agama Mbak.

Peneliti : Bagaimana cara Bapak/ Ibu membimbing para santri di pesantren

ini?

Narasumber : Kalau saya ya Mbak ketika membimbing santri itu dengan cara

santri itu diberikan nasehat maupun diberikan kajian yaitu kajian

kitab Akhlakul Banin. Selain itu, saya juga sebisa mungkin

mengajarkan atau memberi contoh kepada anak-anak Mbak. Jadi,

kita tidak hanya memerintah, tetapi kita juga harus memberikan

contoh yang baik Mbak.

Peneliti : Metode apa yang biasa digunakan oleh Bapak/ Ibu dalam

mengajar di pesantren ini?

Narasumber : Saya biasanya menggunakan metode bandongan Mbak, karena

menurut saya metode bandongan adalah metode yang paling

efektif. Karena dengan menggunakan metode bandongan, santri

akan menjadi mudah paham Mbak.

Peneliti : Apa tujuan utama pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber :Tujuan pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur itu

menghilangkan kebodohan Mbak, kemudian memperjuangkan

agama Islam. Karena Pondok Pesantren An-Nur itu dulunya

pondok tarekat Mbak, jadi tujuan pendidikan yang lainnya adalah

Page 137: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

121

untuk menghidupkan kembali perjuangan para masyayikh pondok.

Selain itu, agar di Desa Candirejo ini ada lembaga yang

mengajarkan tentang ilmu agama juga Mbak. Karena dulu di Desa

Candirejo untuk hal ilmu agama masih kurang Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Yang jelas faktor yang mendukung adalah yang pertama itu

orangtua karena dengan adanya dukungan dari orangtua, anak itu

bisa semangat dalam mengaji dan gurunya pun jika anaknya

semangat untuk mengaji maka akan semangat juga. Lalu yang

kedua adalah guru, jika gurunya itu memberikan contoh yang baik,

maka itu akan membentuk suatu kepribadian yang baik. Selain itu,

masyarakat juga mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian

santri.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Faktor yang menghambat adalah pengaruh pergaulan Mbak,

adanya media sosial. Kalau anak itu tidak bisa mengendalikan

dalam pemakaian media sosial, maka akan mempengaruhi dalam

hal buruk Mbak. Kurang adanya dukungan dari orangtua juga

menghambat Mbak, jika orangtuanya cuek dengan anaknya maka

akan menghambat dalam pembentukan kepribadian santri.

Page 138: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

122

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri memiliki sikap tanggung jawab?

Narasumber : Cara saya atau upaya saya agar santri memiliki sikap tanggung

jawab adalah dengan diberikan tugas. Anak-anak atau santri akan

merasa tanggung jawab jika santri diberikan tugas. Lalu dengan

kita berikan nasehat-nasehat tentang kesantrian atau dengan

diberikan nasehat bahwa hasilnya ilmu itu dari ridho seorang

guru. Jadi, dengan santri tanggung jawab, santri melaksanakan

segala tugas atau kewajiban yang diberikan oleh guru, maka santri

akan mendapatkan ridho dari guru. Jadi, ya itu Mbak santri diberi

nasehat, tugas, dan diberikan wawasan.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Upaya guru itu pasti ada ya Mbak, tapi kalau masalah mandiri

itu juga tergantung dari santrinya juga. Upaya kita sebagai guru

ya memberikan nasehat agar santri itu tidak selalu bergantung

kepada orang lain. Karena ada saatnya santri itu juga hidup

mandiri Mbak. Karena kadang kan ada santri yang ndablek Mbak,

wayahe nulis malah minta dituliskan temannya. Tapi ya kalau

masalah mandiri, itu kembali lagi ke individu itu sendiri Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri dapat mengontrol emosinya

dengan baik?

Narasumber : Ya upaya saya agar santri itu bisa mengendalikan emosinya

dengan baik adalah santri itu diberikan nasehat Mbak. Tapi ya

Page 139: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

123

karena itu juga sudah watak ya Mbak, jadi ya tidak sepenuhnya

bisa hilang. Tetapi kita punya cara tersendiri agar santri itu bisa

mengendalikan emosinya dengan baik Mbak yaitu dengan cara

mengaji akhlak. Karena jika mengaji tentang akhlak, maka watak,

sifat atau kebiasaan yang kurang baik akan berkurang Mbak.

Kalau hilangnya itu memang agak susah ya Mbak, tetapi

setidaknya santri bisa mengendalikannya dengan baik.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Kalau takziran itu belum memaksimalkan agar santri itu bisa

patuh ya Mbak. Jadi, dari dulu itu Bapak (K.H. Mawahib Ma’mun)

jika ada santri yang misalkan melanggar peraturan atau

melakukan hal yang kurang mengenakkan di hati Bapak, Bapak

hanya mendiamkan saja Mbak daripada gembor-gembor (teriak-

teriak). Contoh ya Mbak, Bapak kan tidak suka dengan santri yang

memiliki rambut panjang, nah Bapak itu memilih diam saja. Kalau

modelnya Bapak itu mendiamkan saja Mbak, pokoknya itu diambil

perasaannya Mbak, dijaluk kesadarane Mbak. Dan dengan cara

santri itu dibiarkan saja agar anak itu sadar akan kesalahannya.

Jadi, saya itu belajar dari Bapak Mbak, jika ada santri yang

melakukan kesalahan maka saya akan membiarkan agar santri itu

bisa sadar dengan kesalahannya sendiri Mbak.

Page 140: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

124

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu dalam membentuk kesederhanaan santri?

Narasumber : Untuk melatih kesederhanaan, kita mulai dari cara kita makan

dan tempat tinggal di pesantren ini ya Mbak. Kan memang

kehidupan di Pondok Pesantren itu kita dituntut untuk sederhana.

Dari mulai pembiayaannya, kebutuhan keseharian yang sederhana

mulai dari makan yang sederhana, dan tempat yang sederhana.

Mulai dari tempat yang sederhanalah itu anak-anak bisa berpikir,

kalau di pondok itu kan memang dituntut untuk sederhana ya

Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri memiliki kebersamaan yang erat

sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Kalau santri dengan ndalem itu tidak dibatasi Mbak, jadi santri

itu tidak dianggap orang lain. Lalu santri dengan santri lainnya itu

menganggapnya bukan teman, tetapi menganggapnya adalah

keluarga, keluarga An-Nur gitu Mbak. Lalu selain itu dengan

adanya kegiatan, contohnya misal piket masak. Piket masak itu

kan dilakukan bersama-sama ya Mbak, nah dengan itu akan

terjalinnya suatu hubungan kekeluargaan Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri selalu memiliki akhlakul

karimah dimanapun santri itu berada?

Narasumber : Cara saya sebagai asatidzah adalah dengan cara pemberian

materi, pemberian nasehat agar santri itu bisa menjaga nama

Page 141: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

125

orangtua, nama guru dimanapun santri itu berada. Selain itu juga

dengan mengaji akhlakul banin Mbak, karena di akhlakul banin

terdapat adab-adab yang baik Mbak. Karena orang yang berilmu

dan beradab itu lebih mulia orang yang beradab. Karena percuma

jika seorang itu berilmu tetapi tidak mempunyai adab, maka lebih

tinggi derajatnya orang beradab daripada orang yang berilmu.

Page 142: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

126

Lampiran 4

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Jum’at, 17 Mei 2019

Waktu : 16.15 WIB

Tempat : Rumah Narasumber

Narasumber : Ustdzh. Afifatus Tsaniyah (Asatidzah)

Peneliti : Bagaimana sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Sejarah singkatnya itu ya Mbak, pondok di sini itu didirikan pada

tahun 1987. Latar belakang didirikannya Pondok Pesantren An-

Nur adalah karena melihat situasi dan kondisi, maksudnya kondisi

anak-anak sekitar itu kan dari ilmu agamanya masih kurang pada

waktu itu. Terus akhirnya Bapak mendirikan pondok ini dan juga

ini kerja sama dengan masyarakat setempat Mbak. Maka dari itu

lokasinya pun juga jadi satu dengan masyarakat juga. Dulu sih

gini Mbak awalnya itu Bapak belum punya lokasi buat mendirikan

pondok, jadi tempatnya itu masih di rumah Mbak. Jadi, anak-anak

kalau sore itu datang ke rumah terus malamnya ngaji. Seiring

berjalannya waktu, lalu Bapak mendirikan lokasi untuk pondok

dengan dibantu masyarakat setempat Mbak. Dan setelah Bapak

meninggal, maka pondoknya diteruskan oleh putra-putrinya.

Page 143: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

127

Peneliti : Apa visi dan misi Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Visi dan misinya yaitu untuk mencetak generasi muslim agar

menjadi generasi yang bertauhid dan berakhlak mulia. Walaupun

berilmu, anak itu harus tetap berakhlak. Karena adab atau akhlak

lebih tinggi daripada ilmu.

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Sarana dan prasarana ya Mbak, di sini itu ada UKS, madin,

kamar mandi, WC, kamar untuk santri putri dan putra, masjid, dan

juga tempat untuk menjemur baju Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan kurikulum yang ada di pesantren ini?

Narasumber : Kalau kurikulum di pondok ini lebih menekankan kepada ngaji

kitab kuningnya Mbak. Tapi, bukan bearti di sini tidak ada ngaji

Al-Qur’annya Mbak. Di sini tetap ada ngaji Al-Qur’an, tetapi

lebih banyak ngaji kitab kuningnya Mbak. Dan untuk

kurikulumnya, itu sudah mengikuti dari Kementerian Agama

Mbak, jadi istilahnya sudah terstruktur lah.

Peneliti : Bagaimana cara Bapak/ Ibu membimbing para santri di pesantren

ini?

Narasumber : Kalau saya ya Mbak dengan santri itu pakaiannya sistem apa ya

namanya, sistem pendekatan Mbak. Jadi gini kalau saya itu lebih

Page 144: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

128

cenderung kepada keakraban seperti keluarga. Jadi, kita dengan

santri ada saatnya kita menjadi teman, ada saatnya kita juga harus

profesional dalam artian gini Mbak, ketika ngaji itu ya saya

sebagai guru, dan santri sebagai murid. Jadi, ada saatnya tampil

sebagai guru, ada saatnya tampil sebagai seorang teman Mbak.

Karena anak sekarang itu kalau mereka semakin dikerasi, semakin

bandel Mbak. Jadi bagaimana caranya tidak usah keras tapi tetap

mau dinasehati, seperti itu.

Peneliti : Metode apa yang biasa digunakan oleh Bapak/ Ibu dalam

mengajar di pesantren ini?

Narasumber : Metode yang sering saya pakai itu bandongan Mbak, tetapi saya

juga menggunakan metode sorogan. Kalau dengan metode

sorogan, biasanya saya itu menunjuk beberapa santri untuk

membacakan kitab yang tadi sudah saya baca, begitu Mbak.

Peneliti : Apa tujuan utama pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Tujuan utama dari pendidikan di Pondok Pesantren An-Nur

adalah untuk membentuk atau mencetak generasi manusia yang

berpegang teguh pada ajaran Islam, tauhid, dan juga kepada Al-

Qur’an dan Hadis yang sesuai dengan ajaran Ahlusunnah wal

Jama’ah Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Page 145: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

129

Narasumber : Faktor yang mendukung yaitu timbul dari diri sendiri Mbak,

selain itu lingkungan pergaulan juga sangat mempengaruhi Mbak.

Misalkan lingkungannya itu baik, maka kepribadian seseorang itu

akan baik pula.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Hambatannya pun juga dari diri sendiri Mbak, selain itu juga

lingkungan pergaulan. Jika individu itu tidak pernah memiliki

sikap kesadaran, maka dalam pembentukan kerpibadian akan

menjadi terhambat Mbak dan akan menyebabkan seseorang itu

memiliki kepribadian yang kurang baik. Faktor lingkungan juga

bisa menghambat Mbak, ketika lingkungannya kurang baik maka

akan terbntuk kepribadian yang kurang baik pula.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri memiliki sikap tanggung jawab?

Narasumber : Ya memang sulit ya Mbak dalam melatih agar anak itu memiliki

sikap tanggung jawab dan itu membutuhkan ketelatenan,

kesabaran, dan keuletan Mbak. Upaya yang saya lakukan itu ya

memberikan tugas kepada santri agar santri bisa belajar

bertanggung jawab. Kan dengan dia diberi suatu amanat atau

tugas, mau tidak mau dia kan harus melaksanakannya, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri memiliki sikap mandiri?

Page 146: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

130

Narasumber : Upaya yang saya lakukan adalah selalu mengingatkan, memberi

nasehat kepada santri agar tidak selalu bergantung kepada orang

lain Mbak. Selain itu, santri tidak selamanya harus dioprak-oprak,

biar dia itu sadar Mbak dan bisa memiliki sikap kemandirian

Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri dapat mengontrol emosinya

dengan baik?

Narasumber : Upaya yang saya lakukan yaitu dengan memberikan kajian kitab

tentang akhlak Mbak. Selain itu, santri juga selalu diberikan

arahan dan nasehat Mbak. Misalkan ya Mbak ada yang marah,

entah itu marahnya atau emosinya dengan siapa, maka saya akan

melakukan pendekatan Mbak yaitu dengan cara santri diajak

ngobrol.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Dengan cara santri itu diberikan suatu hukuman ketika santri itu

melanggar peraturan Mbak. Selain itu, saya juga menciptakan

rasa kesadaran dari para santri agar santri itu ngrumangsani.

Dengan cara mengambil hati para santri Mbak, biar mereka itu

sadar dengan sendirinya.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu dalam membentuk kesederhanaan santri?

Page 147: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

131

Narasumber : Upaya yang kita lakukan adalah dengan cara memberikan

fasilitas seadanya kepada para santri agar santri itu terbiasa

hidup sederhana. Selain itu, makan sehari-harinya itu seadanya

Mbak tidak yang mewah-mewah.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri memiliki kebersamaan yang erat

sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Dengan cara para santri itu diberikan suatu kegiatan seperti

MTS atau masa ta’aruf santri dan acara-acara lainnya Mbak.

Dengan begitu, santri dan dalam suatu kegiatan membutuhkan

suatu kekompakan dan kebersamaan, nah dengan itu akan timbul

hubungan kekeluargaan yang erat Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya Ibu agar santri selalu memiliki akhlakul

karimah dimanapun santri itu berada?

Narasumber : Dengan santri diberi kajian akhlakul banin Mbak, karena di

dalam kitab itu kan terdapat adab-adab yang baik itu bagaimana.

Selain itu, santri juga selalu dinasehatin dan diberikan contoh

yang baik Mbak.

Page 148: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

132

Lampiran 5

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Sabtu, 18 Mei 2019

Waktu : 21.30 WIB

Tempat : Serambi Masjid An-Nur

Narasumber : Kang Syaid Abdul Wahid (Pengurus)

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Yang wajib itu Masjid ya Mbak, selain itu ada juga gedung untuk

madin, tempat parkir yang sangat luas, kamar santri, kamar

mandi, WC, terus ada tempat masaknya juga Mbak, dna juga

jemuran. Di sini ada 6 kamar Mbak untuk santri putra, kamar

mandi ada 3, dan tempat wudhu juga sangat luas.

Peneliti :Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Metode yang biasa digunakan oleh asatidz adalah metode

bandongan, hafalan dan sorogan Mbak. Untuk hafalannya

biasanya itu biasanya surat-surat pilihan dan nadhom-nadhom

tertentu Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Page 149: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

133

Narasumber : Kegiatan di pondok sini itu banyak Mbak, ada kegiatan harian,

mingguan, dan juga bulanan. Untuk kegiatan hariannya yaitu

ngaji subuh sampai dengan jam 6, lalu habis ashar itu dari jam

setengah 5 sampai menjelang magrib. Dan habis magrib juga

masih ada kegiatan lagi yaitu sorogan Al-Qur’an dan habis ‘isya

itu ada kegiatan madin Mbak. Untuk yang mingguan yaitu ada

khitobah dan dzibaan. Untuk kegiatan bulannya yaitu seperti pada

tanggal-tanggal tertentu seperti misal contohnya 17 Agustusan

atau hari santri, dan sebagainya Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Kalau untuk faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yaitu dari segi peraturan dan juga biasanya

sering terpengaruh dari teman Mbak. Kalau misalkan temannya

itu baik, maka kepribadiannya akan baik juga. Selain itu, guru

juga mendukung Mbak. Misalkan guru pribadi atau guru selama di

pesantren ini Mbak, itu yang bisa membuat para santri menjadi

lebih baik lagi Mbak sehingga terbentuklah suatu kepribadian

yang sempurna.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Page 150: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

134

Narasumber : Faktor yang menghambat yaitu adanya rasa malas dalam diri

santri Mbak. Bahkan sering kalau sudah tidur, maka santri itu

akan lupa dengan segalanya Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Narasumber : Kita biasanya itu memiliki keakraban terlebih dahulu dengan

santri yang lain Mbak. Lalu setelah itu kita masukkan ke dalam

organisasi maupun acara-acara tertentu biar mereka itu

merasakan menjadi pengurus maupun menjadi panitia. Nanti,

seiring berjalannya waktu, santri itu akan memiliki sikap tanggung

jawab Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Kalau dari pihak pengurus upayanya yaitu dengan memberikan

tugas, yaitu piket masak karena dengan diberikan tugas tersebut

maka santri akan terbiasa untuk hidup mandiri. Karena kalau

biasanya kan kalau dirumah ada yang memasakkan ya Mbak, tapi

di pesantren kita dituntut untuk mandiri, untuk bisa masak sendiri.

Selain piket masak, ada juga bersih-bersih kamar. Kalau bukan

kita yang membersihkan lingkungan pondok, siapa lagi Mbak. Jadi

di pesantren kita benar-benar dituntut untuk memiliki sikap

mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orang lain.

Page 151: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

135

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Narasumber : Ya dengan cara santri itu diajak ngbrol bareng, diajak ngopi

bareng. Dan ketika salah satu santri ada masalah, kita selesaikan

secara bersama-sama. Karena, misalkan ada masalah itu

ditangani sendiri, malah biasanya emosi santri itu tidak akan

terkontrol, begitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Biasanya itu ada tata tertib dan hukuman tersendiri biar mereka

itu mematuhi segala peraturan pondok. Setelah itu, santri itu kita

ajak atau kita beri pendekatan. Setelah itu, kita beri nasehat kalau

tertib dengan peraturan itu lebih baik daripada tidak tertib.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus dalam membentuk kederhanaan

santri?

Narasumber : Membentuk kesederhanaan itu dimulai dari diri sendiri, jadi di

setiap pesantren itu semuanya serba sederhana Mbak. Bahkan ada

juga pemaksaan keadaan, jadi nanti lama-lama santri itu tahu

kesederhanaan itu penting. Karena kita hidup tidak harus foya-

foya Mbak, contohnya dalam hal makan, berpakaian, dalam

penggunaan uang atau peralatan kita itu harus sederhana Mbak.

Page 152: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

136

Karena kita sudah memilih untuk tinggal di pesantren, maka mau

tidak mau kita harus hidup sederhana Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Di sini biasanya kita sering mengadakan acara bersama. Acara

itu biasanya dianggap sebagai guyup rukun Mbak. Nah contohnya

adalah mafia santri Mbak, kalau orang-orang biasanya

menyebutnya dengan outbond. Selain itu, acara pada hari santri

itu juga biasanya lomba-lomba seperti outbond. Nah, dari situ

biasanya kelihatan banget kekeluargaannya Mbak. Dan biasanya

setelah acara selesai, makan-makan atau mayoran dan juga ngopi

bareng seperti keluarga sendiri Mbak.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh pengasuh/

asatidz?

Narasumber : Yang dicontohkan oleh pengasuh atau asatidz adalah ketika ada

kyai yang sudah sepuh atau orang yang lebih sepuh dari kita,

beliau selalu mengajarkan kepada kita untuk sungkem dan

menghormati yang lebih tua dari kita. Selain itu, beliau juga

mengajarkan tentang sopan santun, loman, dan selalu legowo

Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan peraturan yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Page 153: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

137

Narasumber : Untuk peraturannya yaitu santri maksimal harus pulang tidak

boleh melebihi 06.30 dan untuk santri yang berada di pondok

wajib jama’ah. Selain itu santri juga wajib sorogan Al-Qur’an dan

wajib mengikuti ngaji. Untuk cara berpakaian, semua santri wajib

memakai pakaian yang sopan. Dan untuk perpulangan, biasanya

santri boleh pulang setelah sudah 40 hari di pondok dan itu hanya

3 hari 2 malam saja Mbak.

Peneliti : Apa sangsi yang diberikan kepada santri yang melanggar

peraturan?

Narasumber : Mungkin kalau untuk pelanggaran yang ringan adalah berdiri

sambil membaca Al-Qur’an 15 atau 30 menit tergantung dari

bentuk pelanggarannya Mbak. Kalau sudah di tahap pertengahan,

biasanya santri itu harus ro’an atau bersih-bersih lingkungan

pondok, Mbak. Dan untuk pelanggaran yang paling berat,

biasanya santri itu digebyur atau diguyur bahkan kungkum juga di

kolam ikan Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan sistem pembayaran di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Untuk pembayaran biasanya ke bendahara Mbak dan maksimal

itu pada tanggal 10 Mbak. Dan untuk pembayarannya biasanya

sebesar 190.000 Mbak.

Page 154: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

138

Lampiran 6

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Minggu, 26 Mei 2019

Waktu : 22.30 WIB

Tempat : Serambi Masjid An-Nur

Narasumber : Kang Ahmad Arif Kurniawan (Pengurus)

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Sarana dan prasarana yang ada di pesantren ini adalah kamar,

kamar mandi, WC, dan tempat parkir Mbak. Selain itu, ada masjid

di sebelah pesantren, UKS untuk kesehatan para santri, dapur

untuk memasak para santri, dan kantor untuk pengurus maupun

untuk ustadz Mbak.

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Ya biasanya itu bandongan, sorogan, dan hafalan Mbak. Ada

juga metode kilatan, tetapi untuk kilatan itu biasanya hanya pada

saat bulan Ramadhan saja Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Page 155: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

139

Narasumber : Kegiatan yang ada di Pondok Pesantren An-Nur adalah madin

atau mengaji, khitobah di malam Minggu, dzibaan dan yasinan di

malam Jum’at, ziarah kubur setiap Minggu pagi, ro’an, piket

harian dan piket memasak setiap harinya.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Kalau menurut saya ya Mbak, faktor yang mendukung adalah

adanya niatan yang baik dari santri. Maksudnya adalah santri

datang ke pondok ini dengan membawa niat yang baik yaitu niat

untuk belajar di sini, gitu Mbak. Selain itu, peraturan juga

mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian santri Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Sedangkan untuk yang menghambat, menurut saya adalah tidak

senang atau tidak setuju dengan peraturan yang ada sehingga

santri itu berontak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Narasumber : Upaya atau cara pengurus dalam membentuk santri agar

memiliki sikap tanggung jawab adalah ya kita ajak dengan cara

yang baik Mbak. Kita sebagai pengurus mengajak para santri

Page 156: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

140

untuk belajar mengatur waktu. Di sini kan kita tidak hanya belajar

di pondok saja Mbak, tetapi kita juga belajar di kampus. Kita coba

belajar bersama untuk mengatur waktu biar kita saling memiliki

sikap tanggung jawab. Ya contohnya misalkan wayahe ngaji ya

kita ngaji, wayahe kuliah ya kita kuliah Mbak, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Upaya yang pengurus lakukan adalah di sini santri diberi jadwal

piket masak biar santri itu bisa masak sendiri dan biasa hidup

mandiri. Selain itu, ketika subuh santri tidak selalu dibangunkan,

tetapi santri juga harus bisa bangun sendiri Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Narasumber : Upaya pengurus yaitu semisal santri itu ada konflik, dan agar

santri itu bisa mengendalikan emosinya dengan baik, maka santri

itu kita dampingi, kita rangkul secara individu atau perorangan

Mbak. Karena semisal santri itu kita beri nasehat di depan umum,

malah biasanya santri itu semakin memberontak, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Dengan cara santri itu diberikan suatu takziran atau hukuman

Mbak. Karena kita di sini kan membuat atau membahasa

Page 157: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

141

peraturannya kan tidak hanya asatidz, pengasuh, dan pengurus.

Melainkan kita musyawarah bersama sehingga kan santri menjadi

tahu konsekuensi jika melanggar, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus dalam membentuk kederhanaan

santri?

Narasumber : Dari pengasuh dan asatidz sendiri itu sudah mengajarkan kepada

kita untuk selalu legowo atau menerima semuanya dengan apa

adanya. Pengasuh dan asatidz itu mengajarkan untuk santri itu

makan seadanya, dan tidur seadanya Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Ya kita di sini melatih para santri dengan acara keluar bareng-

bareng, biar mereka itu kompak Mbak. Selain itu, kita juga

mengadakan ro’an atau bersih-bersih lingkungan pondok karena

itu juga melatih kebersamaan para santri.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh pengasuh/

asatidz?

Narasumber : Pengasuh dan para asatidz selalu mengajarkan kepada santri

tentang sopan santun dan saling menghargai sesama manusia dan

menghargai lingkungan Mbak.

Page 158: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

142

Peneliti : Bagaimana dengan peraturan yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Peraturannya yaitu pulang ke pondok dibatasin sampai pondok

itu maksimal 18.30. Untuk perpulangannya yaitu selama 40 hari

sekali dan itu hanya 3 hari 2 malam Mbak.

Peneliti : Apa sangsi yang diberikan kepada santri yang melanggar

peraturan?

Narasumber : Untuk pelanggaran ringannya, santri itu biasanya berdiri sambil

membaca Al-Qur’an selama 15 atau 30 menit. Sedangkan untuk

pelanggaran yang berat, bersih-bersih lingkungan pondok dan

gebyuran Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan sistem pembayaran di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Pembayaran di sini itu cukup murah Mbak. Karena untuk

makannya, podnok itu sudah menyediakan bahan makanan dan

pembayarn per santrinya itu 150.000 untuk makan, dan untuk air

dan listrik hanya 40.000 Mbak.

Page 159: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

143

Lampiran 7

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Minggu, 19 Mei 2019

Waktu : 22.30 WIB

Tempat : Serambi Masjid An-Nur

Narasumber : Kang Miftahul Huda (Pengurus)

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Di Pondok Pesantren An-Nur itu ada kamar putra yang

berjumlah 6. Selain itu ada juga kamar mandi, WC, madin, masjid,

parkiran dan juga tempat untuk memasak Mbak.

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Yang pasti digunakan adalah metode bandongan atau ceramah

Mbak. Terkadang asatidz juga menggunakan metode hafalan dan

juga sorogan Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Ya seperti yang sudah saya katakan tadi Mbak, disini ada banyak

kegiatan Mbak. Disini ada kegiatan ngaji atau madrasah diniyah

Page 160: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

144

yang dilaksanakan setelah ‘isya. Kemudian ada kegiatan yasinan

dan dzibaan yang dilaksanakan pada malam Jum’at di serambi

masjid. Di sini juga ada khitobah Mbak yang dilakukan dua

minggu sekali pada malam minggu. Selain itu, disini juga ada

kegiatan piket harian yaitu bersih-bersih pondok dan piket

memasak. Di hari Ahad juga kita bareng-bareng pergi ke makam

masyayikh pondok Mbak, setelah itu kita ro’an akbar. Ada juga

kegiatan pada acara-acara besar di hari tertentu.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Faktor yang mendukung pertama adalah adanya peraturan,

selanjutnya adalah dukungan dari teman atau orang sekitar

kemudian kesadaran diri dari individu itu sendiri Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Untuk faktor yang menghambat adalah namanya mahasiswa ya

Mbak, kan banyak kegiatan, kadang kuliah sampai sore jadi

kadang pulang kuliah ketiduran. Nah, itu yang membuat kami atau

saya sendiri tidak ikut mengaji Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Page 161: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

145

Narasumber : Ya itu tadi Mbak ketika santri itu tidak mengikuti ngaji maupun

kegiatan lainnya, maka santri akan diberi suatu hukuman yang

sesuai dengan kesalahan yang ia perbuat. Kenapa santri harus

diberi takziran? Ya agar santri itu istilahnya kapok Mbak, biar

tidak melanggar lagi.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Ya dengan cara semisal adzan Subuh ya Mbak, nah oke sekali

dua kali kita membangunkan para santri. Tetapi, untuk selanjutnya

biar santri itu sadar atau mandiri dan tidak usah dibangunkan

lagi, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Narasumber : Seperti yang sudah dicontohkan oleh pengasuh dan para asatidz

ya Mbak, kita itu harus memiliki sikap sabar, legowo, tidak

gampang marah atau emosi. Selain itu, semisal ada santri yang

sedang memiliki konflik atau masalah, kita berusaha untuk

menasehatinya Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Page 162: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

146

Narasumber : Upaya yang pengurus lakukan agar santri itu bisa mematuhi

peraturan adalah dengan santri itu diberi takziran atau hukuman

jika santri itu melanggar.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus dalam membentuk kederhanaan

santri?

Narasumber : Kami santri An-Nur mempunyai semboyan bahwa “turu sak

isane, mangan sak anane”, maksudnya adalah kita di pesantren itu

selalu diajarkan oleh pengasuh untuk tidur sebisanya dan makan

seadanya, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Upaya pengurus dalam menumbuhkan sikap kebersamaan adalah

dengan cara memberikan kegiatan kepada santri. Misalnya dengan

ro’an atau bersih-bersih lingkungan pondok. Itu salah satu upaya

pengurus Mbak karena ro’an itu dilakukan bersama-sama

sehingga bisa menumbuhkan sikap kebersamaan dan

kekeluargaan. Selain itu juga dengan acara mafia santri dan

outbond, karena acara tersebut seperti outbond Mbak sehingga

dalam permainan itu kan dibutuhkan suatu kebersamaan Mbak,

jadi akan tumbuh sikap kekeluargaan.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh pengasuh/

asatidz?

Page 163: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

147

Narasumber : Akhlakul karimah yang selalu dicontohkan oleh pengasuh atau

asatidz adalah ketika santri itu bertemu dengan warga sekitar,

santri itu harus menyapa, walaupun nantinya kita tidak disapa

kembali. Selain itu, kita juga diajarkan untuk selalu takdzim

terhadap guru Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan peraturan yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Untuk peraturannya ya Mbak, santri itu diwajibkan untuk

kembali ke pondok sebelum pukul 18.30. Selain itu, santri ketika

akan pulang ke rumah harus menunggu 40 hari dulu di pondok

dan itu hanya 3 hari 2 malam saja Mbak. Dan untuk kegiatan,

santri hanya diizinkan 2 hari 1 malam Mbak.

Peneliti : Apa sangsi yang diberikan kepada santri yang melanggar

peraturan?

Narasumber : Sangsi yang diberikan untuk santri yang melanggar adalah

membaca Al-Qur’an selama 15 atau 30 menit tergantung dengan

peraturan yang mereka langgar Mbak. Untuk yang agak berat,

santri biasanya diberikan hukuman berupa bersih-bersih

lingkungan pondok dan kadang ada juga gebyuran atau diguyur

dengan menggunakan air.

Peneliti : Bagaimana dengan sistem pembayaran di Pondok Pesantren An-

Nur?

Page 164: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

148

Narasumber : Untuk pembayaran perbulannya itu hanya 190.000 Mbak. Itu

meliputi 150.000 untuk makan yang terdiri dari makan pagi dan

makan malam, dan 40.000 untuk biaya air dan listrik Mbak.

Page 165: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

149

Lampiran 8

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Sabtu, 1 Juni 2019

Waktu : 06.15 WIB

Tempat : Kamar Santri

Narasumber : Mbak Ana Mahdiyatul (Pengurus)

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-Nur

adalah madin untuk mengaji, kamar mandi, WC, UKS untuk

kesehatan santri, kantor, masjid, jemuran, tempat parkir, dan

kamar santri putri yang terdiri dari 14 kamar Mbak.

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Metode yang sering dipakai oleh asatidz adalah metode

bandongan dan sorogan. Tetapi ada beberapa asatidz yang

menggunakan metode hafalan dan kilatan. Kalau untuk metode

bandongan, semua santri itu ngaji bersama dan sedangkan untuk

sorogan biasanya santri itu ngajinya satu persatu, gitu Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Page 166: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

150

Narasumber : Dari Subuh ya Mbak, kalau subuh itu kan wajib jama’ah ya

Mbak, terus habis itu ada ngaji bandongan kitab Durrotun

Nasihin, lalu dilanjut sorogan Al-Qur’an. Lalu habis magrib itu

ada sorogan lagi dan habis ‘isya nya itu ngaji madin Mbak. Untuk

malam Jum’atnya biasanya ada kegiatan yasinan dan dzibaan

Mbak. Dan untuk malam Minggunya khitobah dan Minggu

paginya ziarah kubur dan ro’an akbar.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Faktor yang mendukung adalah dari diri kita sendiri, kemudian

adanya dukungan dari orang tua Mbak, dan juga peraturan juga

sangat mendukung dalam pembentukan kepribadian santri. Karena

dengan adanya peraturan, santri akan terbiasa hidup disiplin, gitu

Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Faktor yang menghambat adalah tidak adanya dukungan dari

orang tua, individu yang malas-malasan, dan santri yang sering

melanggar peraturan Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Page 167: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

151

Narasumber : Upaya yang pengurus lakukan adalah dengan memberikan tugas

kepada santri Mbak. Di sini kan ada piket masak, piket harian, dan

juga ada ro’an Mbak. Pokoknya di sini itu kan ada banyak

kegiatan ya Mbak, jadi ketika ada santri yang tidak mengikuti

kegiatan, maka ada sangsi tersendiri bagi yang melanggar. Jadi,

dengan adanya takziran santri kan bisa bertanggung jawab

dengan apa yang sudah mereka perbuat.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Ya contohnya ketika adzan subuh ya Mbak, santri itu harus

terbiasa untuk bangun sendiri dan tidak selalu bergantung dengan

dibangunkan terus. Ya mungkin pengurus itu satu atau dua kali

membangunkan, tapi lama-lama santri harus dibiasakan untuk

bangun sendiri.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Narasumber : Upaya yang pengurus lakukan adalah dengan menasehati santri

yang bersangkutan Mbak. Dan semisal ada santri yang memiliki

suatu masalah, maka kita selesaikan secara bareng-bareng dan

dengan musyawarah atau kita bicarakan dengan baik-baik.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Page 168: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

152

Narasumber : Dengan cara santri itu diberikan takziran Mbak. Kalau santri

tersebut tidak melakukan takziran yang lalu, maka takziran itu

akan semakin bertambah. Jadi, dengan adanya takziran seperti itu

maka Insyaallah santri akan patuh dengan peraturan.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus dalam membentuk kederhanaan

santri?

Narasumber : Pengasuh kita itu selalu menasehati santri itu harus menerima

apa adanya, yaitu makan seadanya dan tidur sebisanya Mbak. Ya

karena memang kehidupan di pesantren itu seperti itu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Di sini itu banyak kegiatan untuk menyatukan kebersamaan

Mbak. Saya kasih contoh satu ya Mbak, misalkan ro’an nih atau

bersih-bersih lingkungan pondok. Kan kalau ro’an itu ada

kelompoknya ya Mbak misal kelompok 1 membersihkan area

kamar mandi, nah itu kan melakukannya secara gotong royong ya

Mbak, nah itu yang membentuk santri itu bisa memiliki rasa

kebersamaan Mbak. Selain itu, di pesantren juga makan itu secara

bersama-sama dan tidurpun secara bersama-sama karena satu

kamar di huni oleh 4-9 orang Mbak.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh pengasuh/

asatidz?

Page 169: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

153

Narasumber : Akhlakul karimah yang selalu dicontohkan oleh pengasuh dan

asatidz adalah kita harus mendahulukan adab atau rasa takdzim

kita terhadap guru Mbak. Karena adab itu nilainya lebih tinggi

daripada ilmu Mbak. Selain itu, juga mengajarkan ketika kita si

masyarakat, kita harus hidup bersosial, dan ketika kita berjalan di

depan masyarakat kita harus menyapa Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan peraturan yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Peraturannya yaitu untuk perpulangan itu hanya 3 hari 2 malam

dan itu hanya diperbolehkan ketika santri sudah 40 hari di pondok

Mbak. Lalu untuk kembali ke pondok itu maksimal 18.30, jika

melebihi batas itu maka akan ditakzir. Selain itu, semua kegiatan

pondok itu wajib diikuti oleh semua santri.

Peneliti : Apa sangsi yang diberikan kepada santri yang melanggar

peraturan?

Narasumber : Kalau melanggar peraturan dengan tidak ngaji atau jama’ah itu

takzirannya membaca Al-Qur’an selama 15-30 menit Mbak.

Sedangkan kalau tidak piket masak dan telat pulang ke pondok itu

takzirannya bersih-bersih lingkungan pondok Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan sistem pembayaran di Pondok Pesantren An-

Nur?

Page 170: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

154

Wawancara : Untuk pembayarannya itu perbulannya 190.000 Mbak dan

pebayarannya paling akhir setiap tanggal 10 Mbak. Tetapi, nanti

untuk santri baru yang akan masuk, dikenakan biaya sebesar

530.000 Mbak.

Page 171: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

155

Lampiran 9

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Rabu, 15 Mei 2019

Waktu : 12.20 WIB

Tempat : Kamar Santri

Narasumber : Mbak Nurjannah Budi Utami (Pengurus)

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Untuk sarana dan prasarananya untuk pondok putri sendiri

terdiri dari 14 kamar dan isi setiap kamarnya itu beda-beda Mbak

tergantung ukuran kamarnya. Selain itu, ada fasilitas listrik, air

lancar, kamar mandi yang terdiri dari 4 kamar mandi dan untuk

WC ada 3. Selain itu, ada madin, kantor untuk pengurus dan

asatidz, dan ada juga UKS untuk kesehatan santri Mbak.

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Biasanya itu kalau di sini menggunakan metode sorogan yaitu

kita setoran Al-Qur’an. Selain metode sorogan, asatidz juga

menggunakan metode bandongan yaitu kita mendengarkan asatidz

yang menjelaskan materi. Terus ada juga metode hafalan dan

Page 172: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

156

untuk bulan ramadhan itu biasanya menggunakan metode kilatan

Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Kegiatannya yaitu ngaji subuh, lalu setelah itu sorogan, dan

habis ashar itu ada ngaji bandongan kitab sampai menjelang

magrib Mbak. Untuk kegiatan malam Jum’at yaitu yasinan dan

juga dziba’an. Untuk malam Minggu itu ada khitobah dan Minggu

paginya itu ziarah kubur dan ro’an akbar Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Kalau menurut saya ya Mbak, yang mendukung adalah adanya

peraturan karena dengan adanya peraturan otomatis kan teman-

teman pada mentaati, lalu hubungan baik antara ustadz dengan

santri atau santri dengan santri. Lalu proses pengajaran yang ada

di pondok pesantren dan yang terakhir adalah dukungan dari

orangtua Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Faktor yang menghambat ya kebalikan dari tadi Mbak, yang

pertama yaitu santri yang sulit diatur karena memang untuk

mengatur mahasiswa itu kan sulit ya Mbak. Proses pembelajaran

Page 173: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

157

yang kurang berkualitas juga mempengaruhi Mbak. Selain itu

tidak terjadinya hubungan yang baik antara asatidz terhadap

santri dan santri dengan santri. Lalu yang terakhir adalah tidak

adanya dukungan dari orangtua juga mempengaruhi Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Narasumber : Kan di sini sudah dibentuk peraturan ya Mbak, jadi misal santri

itu melanggar ya bearti dia harus menerima konsekuensinya. Jadi

apa yang sudah dilakukan, maka ia harus siap resikonya, yaitu

dengan melakukan takziran Mbak. Lalu di sini kan ada piket ya

Mbak, nah bagaimana caranya para santri itu bisa menjaga

kebersihan pesantren.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Upaya yang dilakukan pengurus adalah dengan memberikan

nasehat kepada santri agar santri itu tidak selalu ketergantungan

dengan orang lain. Kan di sini itu ya Mbak kita kalau mau apa-

apa itu kan sendiri ya Mbak, misal nyuci sendiri, masak juga

sendiri Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Page 174: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

158

Narasumber : Ya kalau disini itu kan ada peraturan untuk perpulangan ya

Mbak. Kan tidak semua anak yang izin pulang itu diizinkan, nah

kita kan sebagai pengurus itu melihat keperluan santri pulang itu

apa Mbak. Nah jika keperluannya tidak terlalu penting dan tidak

mendesak, ya kita tidak mengizinkan karena harus menunggu 40

hari terlebih dahulu Mbak. Nah itu kan kadang ada santri yang

tidak terima, santri itu kadang emosi karena kenapa sih saya tidak

diizinkan pulang. Nah, ketika ada santri yang seperti itu, kita

memberi arahan, kita memberikan nasehat. Kita memberikan

pengertian kepada santri itu kenapa kok tidak diizinkan pulang

gitu Mbak. Karena pengasuh kita sendiri itu selalu mengajarkan

kepada kita agar kita itu selalu bersikap sabar, ikhlas, dan jangan

sering mengeluh, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Upaya yang dilakukan pengurus adalah dengan memberikan

suatu hukuman atau takziran kepada santri yang melanggar

peraturan Mbak. Selain itu, santri juga diberikan nasehat supaya

santri itu bisa memiliki kesadaran Mbak dan agar santri itu tidak

terlalu sering melanggar, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus dalam membentuk kederhanaan

santri?

Page 175: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

159

Narasumber : Kalau kita itu mengikuti apa yang sudah disanjangke atau

diajarkan oleh Gus Nabah yaitu kita itu harus bisa makan

seadanya dan tidur sebisanya, gitu Mbak. Di pesantren kita juga

terbiasa kalau makan satu nampan itu untuk bareng-bareng satu

kamar. Dan juga karena pondoknya itu berbasis salaf ya, jadinya

semuanya itu sederhana Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Di sini itu kita memberikan piket masak dan piket harian, kan

dalam piket harian dan piket masak itu dalam melakukannya

bersama-sama ya Mbak, nah dari itu semua santri akan terbiasa

untuk bersama-sama sehingga terbentuklah suatu hubungan

kekeluargaan Mbak.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh pengasuh/

asatidz?

Narasumber : Pengasuh dan para asatidz itu selalu mengajarkan kita untuk

saling menghormati, menyapa satu sama lain, mengajarkan

tentang kesabaran dan juga mengajarkan agar kita selalu legowo,

gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan peraturan yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Page 176: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

160

Narasumber : Untuk perpulangannya itu 40 hari sekali dan hanya 3 hari 2

malam di rumah Mbak. Selain itu di sini wajib mengikuti semua

kegiatan, termasuk wajib jama’ah juga Mbak.

Peneliti : Apa sangsi yang diberikan kepada santri yang melanggar

peraturan?

Narasumber : Biasanya itu membaca Al-Qur’an selama 15-30 menit dan juga

bersih-bersih pondok, tapi tergantung bentuk pelanggarannya sih

Mbak.

Peneliti : Bagaimana dengan sistem pembayaran di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Pembayarannya itu 190.000 Mbak, untuk makan 2 kali itu

150.000 dan 40.000 untuk biaya listrik dan air Mbak. Dan untuk

santri baru itu biaya masuk sebesar 530.000 Mbak, jadi 190.000

untuk syahriah, 300.000 uang gedung, 10.000 untuk kesehatan dan

30.000 untuk biaya pendaftaran Mbak.

Page 177: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

161

Lampiran 10

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Sabtu, 18 Mei 2019

Waktu : 10.14 WIB

Tempat : Kamar Santri

Narasumber : Mbak Ema Dzakiyyatul (Pengurus)

Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Sarana dan prasarananya itu meliputi kamar mandi, WC, madin,

kantor, dan juga ada UKS untuk kesehatan santri Mbak.

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Kalau metodenya itu ada kitaba, qiro’ah, ijtima’, dan juga kalam

Mbak. Kalau kalam itu metode dengan cara ceramah, kalau ijtima’

itu mendengarkan, kitaba itu menulis materi yang disampaikan

asatidz dan ada juga yang membaca dan ada yang juga

menghafal.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Page 178: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

162

Narasumber : Kegiatannya yang pertama itu ada ngaji ya Mbak, ada sorogan

Al-Qur’an, ada piket harian, ada piket masak, khitobah, dan juga

ziarah kubur Mbak.

Peneliti : Apa saja faktor yang mendukung dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Kita dari pengurus itu membuat suatu peraturan dimana

peraturan tersebut guna untuk membentuk karakter dari santri

karena mungkin dari kedisiplinannya, dari segi kepatuhannya,

serta yang membuat santri itu tertib dalam melaksanakan

peraturan itu.

Peneliti : Apa saja faktor yang menghambat dalam pembentukan

kepribadian santri yang sempurna?

Narasumber : Kurangnya kesadaran dari santri dan kurang peka Mbak.

Misalkan dalam hal ngaji santri itu harus di suruh dulu untuk

ngaji, kalau tidak disuruh-suruh maka santri tidak akan ngaji, gitu

Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap tanggung

jawab?

Narasumber : Upaya yang dilakukan adalah dari pihak pengurus untuk

mencontohkan dari peraturan yang sudah di buat. Ketika pihak

pengurus melakukan suatu kesalahan, maka juga harus diberi

Page 179: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

163

takziran atau hukuman Mbak, jadi tidak ada perbedaan diantara

pengurus dengan santri Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki sikap mandiri?

Narasumber : Upaya yang dilakukan pengurus adalah memberikan nasehat dan

memberikan contoh Mbak agar santri itu tidak selalu bergantung

kepada orang lain. Misalkan ya Mbak ketika santri itu ada suatu

probem, maka santri itu harus menyelesaikannya sendiri Mbak dan

tidak selalu bergantung kepada orang lain, dan santri itu harus

menyelesaikan problem itu entah dengan cara musyawarah atau

apa, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mengontrol

emosinya dengan baik?

Narasumber : Cara mengontrol emosi santri dengan baik yaitu dengan kita

memberikan nasehat kepada santri agar sabar, ya memang sulit

sekali ya Mbak tetapi kita tetap harus sabar Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri dapat mematuhi segala

peraturan?

Narasumber : Upayanya yaitu dengan cara adanya takziran, yaitu sebuah

hukuman Mbak. Hukuman yang berupa agak memberatkan supaya

semua santri itu tidak melanggar tata tertib Mbak. Jadi, upaya

dari pengurus adalah memberikan suatu takziran Mbak.

Page 180: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

164

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus dalam membentuk kederhanaan

santri?

Narasumber : Untuk membentuk sikap kesederhanaan yaitu bahasa jawane itu

nerima ing pandum, maksudnya adalah menerima apa adanya

Mbak. Contohnya ya Mbak, kita kan kalau di pondok itu tidak bisa

memakai kasur yang seempuk di rumah, nah kita harus terima

karena memang kehidupan di pondok itu seperti itu Mbak. Lalu

untuk makan, kita di pondok juga seadanya Mbak, tidak bisa

seperti di rumah apa-apa kita dituruti oleh orang tua, gitu Mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya pengurus agar santri memiliki kebersamaan

yang erat sehingga terbentuklah suatu hubungan kekeluargaan?

Narasumber : Dengan cara santri itu diberikan kegiatan yang membutuhkan

kerjasama satu tim gitu Mbak. Contohnya ya Mbak dengan cara

ro’an atau bersih-bersih lingkungan pondok karena itu

membutuhkan gotong royong. Lalu makan bersama-sama dalam

satu nampan, itu juga dapat membentuk kebersamaan Mbak.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh pengasuh/

asatidz?

Narasumber : Yang pertama itu adab Mbak, karena orang itu pasti yang

pertama adalah adabnya. Kemudian takdzim terhadap guru atau

yang lebih tua dari kita Mbak. Karena nilai adab itu lebih tinggi

daripada ilmu Mbak.

Page 181: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

165

Peneliti : Bagaimana dengan peraturan yang ada di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Untuk perpulangan itu 40 hari sekali Mbak dan hanya diizinkan

selam 3 hari 2 malam Mbak. Lalu santri wajib mengikuti semua

kegiatan Mbak dan jika ada santri yang melanggar maka akan

diberikan takziran.

Peneliti : Apa sangsi yang diberikan kepada santri yang melanggar

peraturan?

Narasumber : Untuk takziran yang ringan itu membaca Al-Qur’an sambil

berdiri Mbak dan untuk takziran yang berat itu biasanya

membersihkan area pondok dan yang paling berat adalah diguyur

oleh pengasuh.

Peneliti : Bagaimana dengan sistem pembayaran di Pondok Pesantren An-

Nur?

Narasumber : Untuk pembayar yang santri baru itu sebesar 530.000 Mbak dan

untuk santri yang sudah lama itu perbulannya hanya 190.000 itu

sudah termasuk makan 2 kali Mbak.

Page 182: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

166

Lampiran 11

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Kamis, 16 Mei 2019

Waktu : 22.00 WIB

Tempat : Kamar Santri

Narasumber : Mbak Isnaini Nururria (Santri)

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Ada asatidz yang menggunakan metode bandongan, ada yang

menggunakan metode sorogan, dan metode hafalan Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Disini itu banyak kegiatannya Mbak, yaitu untuk ngaji atau

madrasah diniyah itu setiap habis ‘isya, kemudian sholat jama’ah

itu wajib diikuti oleh semua santri. Lalu ada juga Mbak piket

harian, piket hariannya yaitu berupa bersih-bersih pondok, piket

masak, dan juga piket parkiran. Selain itu untuk malam Ahad ada

khitobah dan Ahad paginya ziarah ke makam lalu lanjut ro’an

akbar.

Peneliti : Apakah pihak pesantren menuntut anda untuk memiliki sikap

tanggung jawab? Dalam hal apa sajakah itu?

Page 183: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

167

Narasumber : Iya tentu Mbak, kan di sini setiap santri dituntut untuk tanggung

jawab. Misalkan tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan

kenyaman bersama yaitu dengan cara menjaga kebersihan pondok

Mbak, kan di sini itu ada piket harian ya Mbak. Jadi, dengan cara

piket harian itu salah satu contoh santri dituntut untuk memiliki

rasa tanggung jawab.

Peneliti : Apakah pihak pesantren menuntut anda untuk memiliki sikap

mandiri? Dalam hal apa sajakah itu?

Narasumber : Ya di sini itu contohnya misalkan bangun subuh ya Mbak, kita itu

dituntut untuk bangun sendiri Mbak dan tidak selalu bergantung

dengan orang lain. Kan kalau di rumah itu kan ada yang bangunin

ya Mbak, nah kalau di sini itu kita dituntut untuk bangun sendiri

Mbak, ya memang terkadang pengurus itu membangunkan Mbak,

tetapi itu hanya satu atau dua kali Mbak.

Peneliti : Selama di pesantren, apakah anda sudah patuh dengan semua

peraturan yang ada?

Narasumber : Saya sudah berusaha untuk mematuhi semuanya, tetapi ya saya

kadang juga melanggar peraturan Mbak.

Peneliti : Kesederhanaan seperti apa yang diajarkan di pesantren ini?

Page 184: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

168

Narasumber : Di sini itu kita diajarkan untuk tidur dengan tempat seadanya

yaitu tidak menggunakan ranjang, jadi tidurnya langsung di lantai.

Terus kalau makan itu kita diajarkan untuk akan seadanya Mbak.

Peneliti : Selama belajar di pesantren, kebersamaan seperti apa yang

diajarkan di pesantren ini?

Narasumber : Kebersamaan yang diajarkan yaitu dengan cara semisal kita

makan ya Mbak, kita makannya itu bareng-bareng satu nampan.

Setelah itu kalau misal ada teman yang sedang butuh bantuan, kita

bantu Mbak. Misalkan teman yang kesusahan dalam tugas, dan

teman yang tidak ada barengan ketika mau berangkat ke kampus,

maka kita harus membantunya Mbak.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh

pengasuh/asatidz?

Narasumber : Akhlakul karimah yang diajarkan oleh pengasuh dan para asatidz

adalah kita harus menghormati yang lebih tua dari kita dan kita

harus takdzim kepada guru Mbak. Selain itu, kita juga diajarkan

untuk datang lebih awal daripada guru kita, gitu Mbak.

Peneliti : Peraturan apa yang pernah anda langgar?

Narasumber : Biasanya itu kalau masalah perpulangan Mbak, kan kalau pulang

itu hanya boleh 3 hari saja, nah saya itu biasanya lebih dari 3 hari

Mbak.

Page 185: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

169

Lampiran 12

CATATAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal Wawancara : Kamis, 16 Mei 2019

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Kamar Santri

Narasumber : Mbak Suci Hikmawati

Peneliti : Dalam kegiatan pembelajaran, metode apa yang sering dipakai

para pengajar untuk menyampaikan materi?

Narasumber : Kalau paling sering sih bandongan Mbak, tetapi ada metode lain

yang mendukung seperti metode sorogan, kilatan, dan juga ada

metode hafalan Mbak.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang ada di Pondok Pesantren An-Nur?

Narasumber : Ya kalau ngaji atau madrasah diniyah kan memang sudah wajib

ya Mbak, lalu sholat jama’ah juga wajib Mbak selama santri itu

berada di pondok pesantren. Selain ngaji dan sholat jama’ah, ada

kegiatan lainnya yaitu ziarah ke makam masyayikh pondok lalu

setelah itu ro’an akbar. Untuk kegiatan lainnya juga ada piket

harian yang terdiri dari bersih-bersih pondok, piket masak, dan

piket parkiran. Selain itu, pada malam Ahad ada khitobah dan

untuk malam Jum’at ada kegiatan yasinan dan dziba’an.

Page 186: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

170

Peneliti : Apakah pihak pesantren menuntut anda untuk memiliki sikap

tanggung jawab? Dalam hal apa sajakah itu?

Narasumber : Wah pasti Mbak, saya rasa semua pesantren menuntut santrinya

untuk memiliki rasa tanggung jawab. Yaitu misalkan adanya

kegiatan piket, ada kegiatan ngaji. Misalkan kita ngajinya itu on

time itu termasuk tanggung jawab juga Mbak. Terus misalkan ada

piket parkir kan itu sedih melatih tanggung jawab Mbak, yaitu

tanggung jawabnya itu mengamankan. Selain itu juga ada

tanggung jawab untuk memasak dan menjaga kebersihan pondok

Mbak.

Peneliti : Apakah pihak pesantren menuntut anda untuk memiliki sikap

mandiri? Dalam hal sajakah itu?

Narasumber : Ya tetap ada Mbak, ya itu tadi dengan piket masak Mbak. Kita

dituntut untuk mandiri contohnya dengan piket masak Mbak, kan

kalau di rumah itu pasti ada yang memasakkan, nah kalau di sini

kita harus belajar mandiri Mbak dengan masak sendiri. Selain itu,

kita juga di sini juga harus nyuci sendiri Mbak, yang biasanya

dicucikan nah di sini mau tidak mau harus nyuci sendiri Mbak.

Peneliti : Selama di pesantren, apakah anda sudah patuh dengan semua

peraturan yang ada?

Page 187: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

171

Narasumber : Wah kalau masalah patuh itu, saya sudah berusaha untuk patuh

Mbak. Tetapi masih ada beberapa peraturan yang saya langgar

Mbak.

Peneliti : Kesederhanaan seperti apa yang diajarkan di pesantren ini?

Narasumber : Pondok pesantren ini sudah mempunyai semboyan Mbak yaitu

turu sak isane lan mangan sak anane, maksudnya adalah tidur

sebisanya dan makan dengan lauk seadanya. Kan kalau di sini

makannya wajib ikut pondok ya Mbak, jadi menu semua santri itu

sama. Mulai dari nasinya sama, lauknya sama, dan sayurnya pun

juga sama Mbak.

Peneliti : Selama belajar di pesantren, kebersamaan seperti apa yang

diajarkan di pesantren ini?

Narasumber : Di sini itu sering melakukan kegiatan Mbak, seperti masa ta’aruf

santri, mafia santri, ro’an dan juga piket harian Mbak. Nah,

dengan kegiatan tersebut, maka santri akan memiliki kebersamaan

sehingga terjalinlah hubungan kekeluargaan.

Peneliti : Akhlakul karimah seperti apa yang dicontohkan oleh

pengasuh/asatidz?

Narasumber : Yang pertama diajarkan adalah akhlak kepada guru Mbak, yaitu

ketika kita berjalan di depan guru ya kita harus nunduk. Terus

Page 188: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

172

cara bicaranya harus lebih sopan, tidak sembrono, dan ketika kita

naik motor di depan guru, kita harus mematikan mesinnya.

Narasumber : Peraturan apa yang pernah anda langgar?

Peneliti : Kalau saya itu seringnya kalau pulang ke pondok itu molor Mbak

kan jatahnya itu hanya 3 hari, tetapi saya molor Mbak. Selain itu,

kalau jama’ah subuh Mbak kadang itu saya tidak mendengar

adzan Mbak, ya jadinya ditakzir Mbak.

Page 189: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

173

Lampiran 13

CATATAN OBSERVASI

Hari tanggal : 15 Mei 2019

Waktu : 12.00 WIB

Tempat : Pondok Pesantren An-Nur

1. Santri melakukan sholat dhuhur di masjid pada pukul 12.00-12.15.

2. Mengamati lingkungan Pondok Pesantren An-Nur

3. Mengamati sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren An-Nur.

4. Melakukan interaksi dengan santri Pondok Pesantren An-Nur.

Page 190: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

174

Lampiran 14

DOKUMENTASI

Gambar 1. Bangunan Pondok Pesantren An-Nur

Gambar 2. Bangunan Madin An-Nur

Gambar 3. Bangunan Masjid An-Nur

Page 191: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

175

Gambar 4. Wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur

Gambar 5. Wawancara dengan Asatidzah Pondok Pesantren An-Nur

Gambar 6. Wawancara dengan Pengurus Putra Pondok Pesantren An-Nur

Page 192: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

176

Gambar 7. Wawancara dengan Santri Putra

Gambar 8. Wawancara dengan Pengurus Putri

Gambar 9. Wawancara dengan Santri Putri

Page 193: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

177

Gambar 8. Kamar Santri

Gambar 9. Kamar Mandi Santri

Gambar 10. Tempat Parkir Santri

Page 194: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

178

Gambar 11. Kegiatan Ro’an

Gambar 12. Kegiatan Khitobah

Gambar 13. Kegiatan Ngaji

Page 195: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

179

Gambar 14. Ziarah Kubur

Gambar 15. Kegiatan Mafia Santri

Gambar 16. Kegiatan Upacara Memperingati HUT RI

Page 196: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

180

Gambar 17. Takziran Membaca Al-Qur’an

Gambar 18. Makan Bersama

Page 197: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

181

Lampiran 15

Page 198: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

182

Lampiran 16

Page 199: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

183

Lampiran 17

Page 200: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

184

Page 201: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

185

Page 202: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

186

Lampiran 18

Page 203: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

187

Lampiran 19

Page 204: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

188

Page 205: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

189

Page 206: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

190

Page 207: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

191

Lampiran 20

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Dwi Wahyu Sabariyati

Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 25 Maret 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Ketiwijayan RT 02 RW 02, Kec. Bayan, Kab. Purworejo

HP : 085600446581

Pendidikan :

1. TK Pertiwi Ketiwijayan Lulus Tahun 2003

2. SD Negeri Ketiwijayan Lulus Tahun 2009

3. MTs Al-Islam Jono Lulus Tahun 2012

4. MAN Purworejo Lulus Tahun 2015

Demikian riwayat hidup ini dibuat sebagaiaman mestinya.

Page 208: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

192

Lampiran 21

Page 209: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

193

Lampiran 22

Page 210: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

194

Lampiran 23

Page 211: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

195

Lampiran 24

Page 212: UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5792/1/SKRIPSI HABIS REVISI.pdf · vi . vii MOTTO “Bila apa yang ... Lampiran 23 Dokumen Jadwal

196

Lampiran 25