UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf ·...

35
UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI MELALUI SISTEM ONLINE DI POLDA DIY RINGKASAN SKRIPSI Oleh: Al Vionita Vivin Novarina NIM. 09401244035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Transcript of UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf ·...

Page 1: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK

PIDANA PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI

MELALUI SISTEM ONLINE DI POLDA DIY

RINGKASAN SKRIPSI

Oleh:

Al Vionita Vivin Novarina

NIM. 09401244035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK

PIDANA PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI

MELALUI SISTEM ONLINE DI POLDA DIY

Oleh:

Al Vionita Vivin Novarina dan Sri Hartini,M.Hum

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya yang dilakukan polisi dalam

menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY.

Disamping itu untuk mengetahui faktor yang menghambat polisi dan upaya yang dilakukan oleh

polisi untuk mengantisipasi hambatan dalam upaya menanggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan metode penelitian

kualitatif. Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini secara purposive. Berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan diperoleh subjek penelitian Kabid Humas, Penyidik Madya, dua penyidik

dan lima penyidik pembantu Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda

DIY. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik

pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check antara hasil wawancara dan

dokumentasi. Analisis data secara induktif melalui reduksi data, unitisasi/ kategorisasi data,

display data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, 1) upaya polisi dalam menangggulangi tindak

pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY dilakukan melalui upaya

preventif dengan press release, talk show, dan dialog interaktif, dan upaya represif yang diawali

dengan penyelidikan kemudian penyidikan.2) Hambatan polisi dalam upaya preventif adalah

penentuan waktu pelaksanaan acara talk show dan dialog interaktif. Hambatan dalam upaya

represif secara internal meliputi peraturan perundang-undangan, keterbatasan sarana dan

prasarana, dan kualifikasi sumber daya manusia. Hambatan eksternal meliputi birokrasi dan

kurangnya kesadaran masyarakat (korban). 3) Upaya polisi mengatasi hambatan dalam upaya

represif menaggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda

DIY yaitu selalu berkoordinasi dengan pihak stasiun televisi dan radio. Upaya mengatasi hambatan

internal dalam upaya represif: terkait peraturan perundang-undangan memberlakukan Pasal 378

atau 372 KUHP, mencari bukti selain dari bank dan berupaya membuat MoU dengan pihak bank;

terkait keterbatasan sarana dan prasarana meminta bantuan dari Mabes Polri atau ahli di bidang

Teknologi dan Informasi; dan terkait kualifikasi SDM meminta bantuan kepada Polisi Penyidik

Subdit III maupun ahli di bidang Teknologi dan Informasi. Upaya polisi mengatasi hambatan

eksternal dalam upaya represif: terkait birokrasi membuat MoU dengan pihak bank dan

mengirimkan permintaan langsung melalui email ke penyedia layanan online trading yang berada

di negara lain; terkait kurangnya kesadaran masyarakat menjalin komunikasi yang baik dengan

korban maupun masyarakat.

Kata Kunci: Upaya Polisi, Menanggulangi Tindak Pidana, Penipuan Berkedok Investasi dengan

Sistem Online

Page 3: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

1

I. PENDAHULUAN

Kasus penipuan berkedok investasi terus berulang bahkan sekarang ini

yang terjadi adalah semakin lama semakin banyak terjadi kasus penipuan

berkedok investasi dengan modus-modus yang semakin canggih yaitu dengan

melalui sistem online. Karena semakin maju dan modern kehidupan

masyarakat, maka semakin maju dan modern pula jenis dan modus operandi

kejahatan yang terjadi di masyarakat (Abdul Wahid dan M.Labib, 2005: viii).

Era globalisasi menyebabkan semakin canggihnya teknologi informasi

sehingga telah membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai bentuk

kejahatan yang sifatnya modern dan berdampak lebih besar daripada kejahatan

konvensional (Budi Suhariyanto, 2012:12).

Pada tahun 2011 terdapat sembilan kasus tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY, namun pada tahun

2012 jumlahnya meningkat menjadi 22 kasus. Melihat semakin bertambahnya

jumlah kasus penipuan berkedok investasi melalui sistem online maka tindak

pidana ini memerlukan penanganan yang lebih serius dalam rangka

menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online. Sehubungan dengan hal tersebut karena Negara Indonesia adalah

negara hukum (Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945) maka setiap tindak pidana yang terjadi akan diberikan

sanksi sesuai dengan peraturan yang sudah ada, berkenaan dengan kasus

penipuan berkedok investasi melalui sistem online ini, diberlakukan peraturan

perundang-undangan yang ada seperti pada Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana dalam Pasal 378 atau Pasal 372. Berdasarkan pasal-pasal tersebut di

atas dapat dipahami bahwa Negara Indonesia sebagai negara hukum maka

setiap tindak pidana apapun bentuknya dan bagaimanapun motivasinya akan

ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan oleh aparat penegak

hukum yang berwenang berkaitan dengan masalah tersebut. Salah satu aparat

hukum yang berwenang untuk menangani kasus tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online pertama kali adalah polisi. Hal ini

sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Page 4: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

2

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 2 yang berisi yaitu

fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemeliharaan negara di bidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Menanggulangi

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online, merupakan

pelaksanaan dari fungsi polisi di atas.

Dalam upaya menanggulangi tindak pidan berkedok investasi melalui

sistem online secara tegas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam Pasal 14 ayat (1) huruf g,

memberi wewenang untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap

semua tindak pidana dalam hal ini terhadap penipuan berkedok investasi

melalui sistem online, sesuai dengan hukum acara pidana dan aturan

perundang-undangan lainnya. Berdasarkan bunyi Pasal 13 dalam Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

yang menetapkan tugas-tugas yang diemban polisi berupa memelihara

keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, menegakkan hukum, dan

memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,

maka seharusnya kejahatan berupa penipuan berkedok investasi melalui

sistem online dapat ditanggulangi, diminimalisir atau bahkan diberantas.

Namun pada kenyataannya di Polda DIY saja pada tahun 2012, dari 22 kasus

yang ditangani oleh Polda DIY pada tahun 2012 baru ada dua kasus yang

dilimpahkan ke kejaksaan sedangkan 17 kasus lainnya masih dalam proses

penyelidikan atau penyidikan.

Tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online

memang berbeda dengan modus penipuan berkedok investasi lainnya seperti

sistem penjualan surat berharga atau dengan pola Multilevel Marketing

(MLM) karena dalam penipuan berkedok investasi melalui sistem online

transaksi antara investor dengan emiten tidak dilakukan secara langsung tetapi

dengan cara investor mentransfer sejumlah uang tertentu pada rekening

emiten, sehingga investor tidak mengenal serta tidak pernah bertemu dengan

emiten dan tidak mengetahui dengan jelas keberadaan emiten. Hal ini

Page 5: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

3

membuat penyelidikan atau penyidikan tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online memerlukan waktu yang lama untuk

menemukan keberadaan pelaku yang telah melarikan diri karena korban tindak

pidana penipuan berkedok investasi tidak selalu langsung mengetahui mereka

menjadi korban. Mereka mengetahui menjadi korban tindak pidana setelah

beberapa waktu atau menimbulkan kerugian.

Selain memerlukan waktu yang lama, penyidikan kasus tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online juga memerlukan teknologi

yang canggih untuk menemukan keberadaan pelaku yang telah melarikan diri

tersebut. Oleh karena itu seharusnya Polda DIY memiliki kesiapan sarana dan

prasarana serta sumber daya manusia yaitu penyidik yang memiliki keahlian

dalam bidang informasi dan teknologi karena penipuan berkedok investasi

melalui sistem online termasuk sebuah kejahatan yang menggunakan sarana

informasi dan teknologi.

Seharusnya kasus penipuan berkedok investasi melalui sistem online

bisa ditanggulangi dengan cepat apabila Polda DIY memiliki kesiapan sarana

dan prasarana serta polisi penyidik yang memiliki keahlian dalam bidang

informasi dan teknologi, tetapi pada kenyataannya penanggulangan tindak

pidana penipuan berkedok investasi memerlukan waktu yang lama. Hal ini

dapat di lihat dari 17 kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online yang ditangani Polda DIY masih dalam proses penyelidikan atau

penyidikan dalam kurun waktu yang cukup lama (kurang lebih satu tahun),

disinyalir polisi mengalami kesulitan dalam menanggulangi tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY. Oleh karena

itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana upaya

yang dilakukan polisi dalam menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online di Polda DIY, adakah faktor yang menghambat

polisi dalam upaya menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di Polda DIY, adakah upaya yang dilakukan oleh polisi

untuk mengatasi hambatan dalam upaya menanggulangi tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY.

Page 6: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

4

II. KAJIAN TEORI

1. Tinjauan tentang Polisi

a. Pengertian Polisi

Polisi merupakan alat negara yang berperan dalam

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan

hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan

kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam

negeri (Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia).

b. Tugas Polisi

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:

(a) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; (b)

menegakkan hukum; dan (c) memberikan perlindungan, pengayoman,

dan pelayanan kepada masyarakat (Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia). Dalam

melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya

melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-

undangan lainnya (Pasal 14 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia).

c. Wewenang Polisi

Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia seperti yang telah

diuraikan di atas, di bidang proses pidana Kepolisian Negara Republik

Indonesia berwenang untuk melakukan penangkapan, penahanan,

penggeledahan, dan penyitaan; melarang setiap orang meninggalkan

atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan

penyidikan; membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik

dalam rangka penyidikan; menyuruh berhenti orang yang dicurigai

dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri; melakukan

Page 7: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

5

pemeriksaan dan penyitaan surat; memanggil orang untuk didengar

dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; mendatangkan orang ahli

yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

mengadakan penghentian penyidikan; menyerahkan berkas perkara

kepada penuntut umum; mengajukan permintaan secara langsung

kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan

imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah

atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;

memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai

negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri

sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum; dan mengadakan

tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab (Pasal 16 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia).

2. Tinjauan tentang Upaya Menanggulangi Tindak Pidana

a. Pengertian Tindak Pidana

Menurut Prof. Muljanto, yang lebih suka memakai istilah

perbuatan pidana dan mendefinisikannya sebagai perbuatan yang

dilarang dan diancam pidana barang siapa melanggar larangan

tersebut (Harun M. Husein, 1991: 57-58).

b. Upaya Menanggulangi Tindak Pidana

Menurut G.P. Hoefnagels yang dikutip oleh Barda Nawawi

Arief, upaya penanggulangan kejahatan dapat ditempuh dengan

penerapan hukum pidana (criminal law application), pencegahan

tanpa pidana (prevention without punisment) dan mempengaruhi

pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat

mass media (influencing views of society on crime and punishment/

mass media) (Barda Nawawi Arief, 2008: 32). Dengan demikian,

upaya penaggulangan kejahatan secara garis besar dapat dibagi

menjadi dua yaitu lewat jalur “penal” (pidana) dan lewat jalur

“nonpenal” (bukan/ di luar hukum pidana). Dalam pembagian G.P.

Page 8: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

6

Hoefnagels tersebut, pencegahan tanpa pidana (prevention without

punisment) dan mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai

kejahatan dan pemidanaan lewat mass media (influencing views of

society on crime and punishment/ mass media) dapat dimasukkan

dalam kelompok upaya “nonpenal”.

Selanjutnya Barda Nawawi Arief mengemukakan bahwa

secara kasar dapatlah dibedakan bahwa upaya penaggulangan

kejahatan lewat jalur “nonpenal” lebih menitikberatkan pada sifat

“preventive” (pencegahan/penangkalan/pengendalian) sebelum

kejahatan terjadi sedangkan jalur “penal” lebih menitikberatkan pada

sifat “repressive” (penindasan/pemberantasan/penumpasan) sesudah

kejahatan terjadi, (Barda Nawawi Arief, 2008: 39). Adapun tindakan

represif yang dilakukan kepoisian adalah:

1. Penyelidikan

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk

mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak

pidana guna menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan

menurut cara yang diatur dalam KUHAP (Pasal 1 butir 5 Undang-

Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum

Acara Pidana). Bermula dari pengertian penyelidikan sebagaiman

digariskan pada Pasal 1 butir 5 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981

tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana tersebut di atas,

maka dapat dikatakan bahwa penyelidikan adalah tindakan yang

dilakukan oleh pejabat penyelidik dalam rangka mempersiapkan suatu

penyelidikan terhadap suatu tindak pidana (Harun M. Husein, 1991:

55). Oleh karena itulah M. Yahya Harahap mengatakan bahwa

penyelidikan adalah tindakan tahap pertama permulaan penyidikan.

Akan tetapi harus diingat, penyelidikan bukanlah suatu tindakan atau

fungsi yang berdiri sendiri terpisah dari fungsi penyidikan (M. Yahya

Harahap, 1988: 99).

Page 9: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

7

2. Penyidikan

Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal

dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari

serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang

tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya

(Pasal 1 butir 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana). Pelaksanaan tugas-tugas

penyidikan ditangani oleh pejabat penyidik atau penyidik pembantu,

sesuai dengan kewenangannya masing-masing sebagaimana diatur

dalam Pasal 7 dan Pasal 11 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981

tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHP). Dalam

KUHP dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan penyidik adalah

pejabat polisi negara atau pejabat pegawai negeri sispil tertentu yang

diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan

penyidikan (Pasal 1 angka 1 KUHP).

3. Tinjauan tentang Penipuan Berkedok Investasi melalui Sistem

Online

a. Pengertian Penipuan Berkedok Investasi melalui Sistem Online

Penipuan artinya adalah perbuatan atau perkataan, proses, cara,

perbuatan menipu yang tidak jujur (bohong, palsu dengan maksud

mengakali, menyesatkan, mencari untung) (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1997: 513). Berkedok artinya memakai kedok untuk

menutup muka, menutupi hal yang sebenarnya dengan sesuatu kedok

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 525), sedangkan investasi

adalah penanaman uang atau modal disuatu perusahaan atau proyek

untuk tujuan memperoleh keuntungan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1997: 441).

Sistem berarti perangkat unsur yang teratur saling berkaitan

sehingga membentuk suatu totalitas; susunan yang teratur dari

pandangan, teori, dan asas; metode (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2007: 1076). Sistem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

Page 10: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

8

metode yang digunakan dalam melakukan penipuan yaitu secara

online. Dalam bahasa Indonesia berarti dalam jaringan adalah

menunjukkan keadaan konektivitas (No Name, 2012: dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Dalam jaringan-dan_luar_jaringan

diunduh pada tanggal 13 Januari 2013 pukul 10.55 WIB). Online

adalah sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu

perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa

saling berkomunikasi. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu

keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device

lain, biasanya melalui modem (Salamarianto, 2012: dalam http://pns-

ohpns.blogspot. com/2012/12/pengertian-online.html di unduh pada

tanggal 13 Januari 2013 pukul 10.35).

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan yang

dimaksud penipuan berkedok investasi melalui sistem online adalah

perbuatan atau cara penipuan dengan memakai kedok atau melakukan

sesuatu sebagai alat penutup keadaan sebenarnya, menggunakan

sesuatu sebagai alat untuk menutup diri yang dalam hal ini penipuan

diwujudkan dalam penawaran usaha berupa penanaman uang atau

modal di suatu perusahaan atau proyek dengan metode menggunakan

jaringan internet untuk tujuan memperoleh keuntungan yang

sebenarnya perusahaan tersebut fiktif atau tidak kredibel dan tidak

dapat dipertanggungjawabkan atau dengan kata lain tujuan utama

adalah menipu tetapi di tutupi dengan kegiatan/usaha investasi.

b. Sanksi Pidana terhadap Penipuan Berkedok Investasi melalui

Sistem Online

Sanksi pidana terhadap perbuatan-perbuatan yang dapat

dipidana menurut KUHP dalam Pasal 378 ancaman hukumannya

paling lama 4 tahun penjara bagi mereka yang terbukti melakukan

penipuan, sedangkan sanksi pidana terhadap perbuatan-perbuatan

yang dapat dipidana menurut KUHP dalam Pasal 372 ancaman

hukumannya paling lama 4 tahun penjara bagi mereka yang terbukti

melakukan penggelapan.

Page 11: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

9

III. METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Polda DIY. Dipilihnya lokasi

tersebut karena banyaknya kasus penipuan berkedok investasi melalui

sistem online yang ditangani Polda DIY dari tahun ke tahun. Dari

banyaknya kasus yang ditangani oleh Polda DIY, misalnya saja pada tahun

2012 terdapat 19 kasus, baru ada dua kasus yang dilimpahkan ke

kejaksaan sedangkan 17 kasus lainnya masih dalam proses penyelidikan

atau penyidikan. Dengan melihat hal tersebut disinyalir terdapat

permasalahan dalam upaya polisi dalam menanggulangi tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2013 sampai dengan

bulan Desember 2013.

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain), pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi,

2001: 63). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

membuat, melukiskan, menggambarkan situasi-situasi atau kejadian-

kejadian (Sumadi Suryabrata, 1995: 18). Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif karena bersifat menjelaskan, menggambarkan atau

mendeskripsikan upaya yang dilakukan polisi dalam menanggulangi

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda

DIY.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan metode kualitatif. Dari pelaksanaan prosedur

metode kualitatif, maka penelitian ini menurut Bogdan dan Taylor akan

menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan

dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati (Lexy J. Moelong,

Page 12: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

10

2007: 4). Pendekatan kualitatif juga dapat digunakan untuk memahami

suatu fenomena yang sama sekali belum diketahui atau baru sedikit

diketahui (Basrowi dan Suwandi, 2008: 22).

Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive. Berdasarkan criteria yang telah ditetapkan yaitu polisi

yang bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan telah memiliki

pengalaman kerja minimal 5 tahun, polisi yang pernah melakukan

sosialisasi, penyuluhan, dan memberikan informasi kepada masyarakat

terkait tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online,

dan polisi yang pernah melakukan penyidikan dalam kasus penipuan

berkedok investasi melalui sistem online maka diperoleh subjek penelitian

Kabid Humas Polda DIY, Penyidik Madya Ditreskrimsus Polda DIY, dua

penyidik dan lima penyidik pembantu Unit B bidang Fismondev Subdit I/

Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan wawancara dan dokumentasi:

1. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara tidak terstruktur dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap, pedoman

wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang ditanyakan

(Sugiyono, 2010: 233-234). Garis besar permasalahan tersebut adalah

tentang upaya yang dilakukan polisi dalam menanggulangi tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY, faktor

yang menghambat polisi dalam upaya menanggulangi tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY, dan

upaya yang dilakukan oleh polisi untuk mengantisipasi hambatan dalam

upaya menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online di Polda DIY.

Page 13: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

11

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Husaini

Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 1996: 73). Dalam penelitian ini,

dokumen yang dimaksud adalah dokumen tentang data tindak pidana

investasi yang di laporkan ke Polda DIY, susunan organisasi dan tata kerja

pada tingkat Kepolisian Daerah, susunan organisasi dan tata kerja pada

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), press release hasil

Operasi Pundi Progo tahun 2012.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data yang

digunakan adalah teknik cross check data. Menurut Burhan Bungin teknik

pemeriksaan data dengan menggunakan cross check dilakukan manakala

pengumpulan data penelitian mengunakan strategi pengumpulan data

ganda. Cross check data dilakukan dengan mengecek data hasil

wawancara dengan data dokumen (Burhan Bungin, 2001: 95-96).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data induktif. Analisis data induktif yaitu penarikan kesimpulan

yang berangkat dari fakta yang khusus, peristiwa yang konkrit kemudian

ditarik kesimpulan secara umum dengan menyajikan data dan

menganalisis data dalam bentuk deskriptif. Langkah-langkah analisis yang

digunakan dalam penelitian ini analisis data kualitatif, yang menurut

Sayekti Pujosuwarno (1992: 19) meliputi:

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan pemusatan perhatian dan

pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Data

yang dihasilkan dalam proses wawancara dan dokumentasi merupakan

data yang masih kompleks dan kasar sehingga peneliti perlu untuk

melakukan pemilihan data yang relevan dan bermakna yang dapat

Page 14: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

12

digunakan dengan memilih data pokok yang mengarah pada

permasalahan penelitian.

b. Unitisasi dan Kategori Data

Data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi akan

disederhanakan dan dipilih, kemudian disusun secara sistematik ke

dalam kategori dengan sifat masing-masing data yang spesifik sesuai

dengan tujuan penelitian yang sifatnya penting dan pokok, sehingga

data dapat memberikan gambaran penelitian yang jelas mengenai upaya

yang dilakukan polisi dalam menanggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY.

c. Display Data

Display merupakan penyajian data ke dalam matrik yang sesuai.

Display data yang dilakukan dengan melihat keseluruhan data yang

diperoleh selama penelitian. Pada tahap ini data yang diperoleh telah

dikategorikan lalu disajikan dalam narasi konstruktif yang berupa

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Data dalam bentuk narasi dimaksudkan untuk menginterpretasikan data

secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis.

d. Pengambilan Kesimpulan

Data yang telah di interpretasikan secara sistematis tersebut kemudian

diperoleh kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara

berfikir induktif yaitu dari hal-hal yang khusus di arahkan kepada hal-

hal yang umum untuk mengetahui tentang upaya yang dilakukan polisi

dalam menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di Polda DIY.

Page 15: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

13

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Upaya Polisi dalam Menanggulangi Tindak Pidana Penipuan

Berkedok Investasi melalui Sistem Online di Polda DIY.

1. Upaya Preventif

Upaya preventif dalam menanggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY telah dilakukan

oleh bagian Humas dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat

dengan:

a. Press Release hasil Operasi Pundi Progo Tahun 2012

Press Release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat

oleh Humas Polda DIY yang disampaikan kepada pengelola media masa.

Berita yang dibuat oleh humas erat kaitannya dengan kepentingan Polda

DIY yaitu memberikan penjelasan kepada masyarakat melalui

pemberitaan di media massa guna mengantisipasi merebaknya tindak

pidana penipuan perkedok investasi melalui sistem online. Upaya

penyebaran press release ke berbagai media massa dilakukan Humas

Polda DIY dengan cara mengirim langsung press release hasil operasi

Pundi Progo 2012 yang telah dibuat ke redaksi media massa yang dituju,

selanjutnya redaksi media massa menyusun press release tersebut, dan

kemudian press release tersebut dipublikasikan.

b. Talk show di stasiun televisi lokal Yogyakarta.

Bagian Humas Polda DIY mengadakan sosialisasi tentang tindak

pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di stasiun

televisi lokal Jogja dengan cara melakukan gelar wicara (bahasa Inggris:

talk show; chat show) yang merupakan suatu jenis acara televisi berupa

perbincangan atau diskusi seorang atau sekelompok orang "tamu" tentang

suatu topik tertentu. Dalam pelaksanaan talk show tersebut Humas Polda

DIY bekerjasama dengan stasiun televisi lokal yang ada di Yogyakarta

yaitu Jogja TV dan TVRI Yogyakarta.

Page 16: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

14

c. Dialog interaktif di radio lokal Yogyakarta.

Bagian Humas Polda DIY mengadakan sosialisasi tentang tindak

pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online melalui dialog

interaktif yang merupakan forum yang mendiskusikan masalah aktual dan

penting untuk dibahas yaitu mengenai tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online. Humas Polda DIY bekerjasama dengan

radio lokal yang ada di Yogyakarta yaitu radio Jogja Family.

2. Upaya Represif.

Upaya Represif dalam menanggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY dilakukan oleh

Polisi Penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY. Penyidik tersebut terdiri dari satu orang Kepala

Unit (Kanit) dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol), satu orang Panit

dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) dan lima orang Banit

dengan pangkat Briptu, Brigadir, Aiptu, Aipda dan Bripka. Untuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai upaya represif polisi dalam

menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online di Polda DIY akan diuraikan sebagai berikut:

a. Penyelidikan

Penyelidikan terhadap tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di Polda DIY dilakukan oleh Polisi Penyelidik Unit

B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY.

Sebelum dilakukan tindakan penyidikan, dilakukan dulu penyelidikan

oleh pejabat penyelidik, dengan maksud dan tujuan mengumpulkan “bukti

permulaan” atau “bukti yang cukup” agar dapat dilakukan tindak lanjut

penyidikan. Setelah mendapatkan laporan adanya tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online dilakukan tindakan penyelidikan.

Pada tahap penyelidikan, polisi penyelidik melakukan serangkaian

tindakan yaitu:

Page 17: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

15

1) Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online

Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda DIY

menerima laporan atau pengaduan dari masyarakat tentang telah atau

sedang atau diduga akan terjadi peristiwa pidana dalam hal ini penipuan

berkedok investasi melalui sistem online. Petugas SPKT mencatat semua

hal yang dilaporkan. Laporan polisi yang telah dicatat tersebut

disampaikan kepada Bagbinopsnal Ditreskrimsus Polda DIY untuk

selanjutnya dilakukan analisa terhadap laporan yang masuk dan kemudian

menunjuk salah satu Subdit yang berwenang untuk menangani kasus

tersebut, dalam hal ini Subdit I/ Ekonomi. Kasubdit I/ Ekonomi kemudian

menunjuk salah satu Unit yang berwenang untuk menangani kasus

tersebut, dalam hal ini Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY untuk mulai menindak dan melakukan

pemeriksaan setelah administrasi penyelidikan berupa Surat Perintah

Tugas dan Surat Perintah Penyelidikan lengkap.

2) Mencari keterangan dan alat bukti

Dalam mencari keterangan dan alat bukti kasus tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online, penyelidik melakukan

pemanggilan dan pemeriksaan terhadap saksi pelapor atau korban serta

penyamaran maupun “under cover” (penyusupan). Pemanggilan dan

pemeriksaan terhadap saksi pelapor atau korban dilakukan guna

mendapatkan keterangan tentang peristiwa yang diduga tindak pidana

yang dilaporkan oleh pelapor, sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

Penyamaran yaitu penyelidik menjadi seolah-olah bagian dari area yang

diduga terjadi tindak pidana dan mengganti identitas sesuai dengan

keadaan area tersebut guna mendapatkan keterangan dan alat bukti.

Penyamaran dilakukan polisi penyelidik dengan berpura-pura akan

menjadi investor pada sebuah perusahaan atau individu penawar investasi.

Penyusupan disini yaitu penyelidik memasuki area yang diduga sebagai

Page 18: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

16

tempat terjadinya tindak pidana secara sembunyi-sembunyi untuk tidak

diketahui siapa pun guna untuk mendapatkan keterangan dan alat bukti.

3) Kewenangan Penyelidik Membuat dan Menyampaikan Laporan Hasil

Pelaksanaan Tindakan Penyelidikan

Penyelidik wajib membuat dan menyampaikan laporan tertulis

hasil pelaksanaan tindakan penyelidikan demi untuk pertanggungjawaban

dan pembinaan pengawasan terhadap penyelidik kasus tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem onlie, sehingga tindakan yang

dilakukan penyelidik berupa pemanggilan serta pemeriksaan terhadap

pelapor maupun saksi dan pengumpulan bahan keterangan dari sebuah

perusahaan atau individu penawar investasi tertera dalam laporan hasil

pelaksanaan tindakan penyelidikan tersebut.

Setelah terkumpul cukup bukti pada tahap penyelidikan kasus

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online yaitu

minimal dua alat bukti yakni keterangan saksi (pelapor) atau korban dan

petunjuk dilakukan penyidikan.

b. Penyidikan

Penyidikan merupakan serangkaian tindakan penyidik dalam hal

dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta

mengumpulkan bukti yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya

(Pasal 1 angka 2 KUHP). Dalam hal ini penyidikan tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY di lakukan oleh

Polisi Penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY. Setelah dikeluarkan surat perintah penyidikan

dan surat perintah tugas, polisi penyidik segera melakukan penyidikan

terhadap tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online.

Adapun tindakan penyidikan yang dilakukan oleh Polisi Penyidik Unit B

bidang Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev) Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY diuraikan sebagai berikut:

1) Penangkapan

Page 19: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

17

Penangkapan ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan dengan

ketentuan Pasal 16 ayat (2) KUHAP yang berberbunyi “untuk kepentingan

penyidikan, penyidik dan penyidik pembantu berwenang melakukan

penangkapan”. Polisi Penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/

Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY dalam melakukan penangkapan

berdasarkan alasan seorang tersangka diduga keras melakukan tindak

pidana dan dugaan yang kuat itu didasarkan pada bukti permulaan yang

cukup.

Penangkapan tersebut dilakukan oleh beberapa orang petugas dari

Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditrekrimsus Polda DIY

yang telah ditunjuk oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus

(Dirreskrimsus). Pada tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online, polisi penyidik dalam melakukan penangkapan terhadap

tersangka harus membawa surat tugas. Selain itu Polisi Penyidik Unit B

Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY harus

memperlihatkan surat perintah penangkapan dari Direktur Reserse

Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) yang berisi identitas tersangka, alasan

penangkapan, uraian singkat perkara kejahatan dan tempat tersangka

diperiksa. Penangkapan dilakukan karena berdasarkan keterangan saksi-

saksi, serta bukti-bukti yang ada diduga kuat telah melakukan tindak

pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP, kemudian

tersangka dibawa ke Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda

DIY guna penyidikan lebih lanjut. Atas penangkapan tersangka, kemudian

dibuatkan Berita Acara Penangkapan.

2) Penahanan

Untuk kepentingan penyidikan dan berdasarkan hasil pemeriksaan

diperoleh bukti yang cukup, tersangka diduga keras melakukan tindak

pidana penipuan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP yang dapat

dikenakan penahanan, tersangka dikhawatirkan melarikan diri, merusak

Page 20: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

18

atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana maka

dapat dilakukan penahanan terhadap tersangka dengan Surat Perintah

Penahanan dari Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda

DIY. Penahanan tersebut dilakukan oleh beberapa orang petugas dari Unit

B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditrekrimsus Polda DIY yang

telah diperintahkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus

(Dirreskrimsus). Penahanan dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan di

Kantor Ditreskrimsus Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Polda

DIY, karena tersangka dikhawatirkan akan melarikan diri atau akan

mengulangi perbuatannya serta akan menghilangkan barang bukti,

dilakukan penahanan yang ditempatkan di Rumah Tahanan Polda DIY

guna proses penyidikan lebih lanjut. Atas penahanan tersebut kemudian

dibuatkan Berita Acara Penahanan.

3) Penggeledahan

Penggeledahan bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan fakta

dan bukti serta dimaksudkan untuk mendapatkan orang yang diduga keras

sebagai tersangka pelaku tindak pidana. Dalam kasus tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online, untuk kepentingan

penyidikan, penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Polda

DIY dapat melakukan penggeledahan rumah atau penggeledahan pakaian

atau penggeledahan badan menurut tata cara yang ditentukan dalam

KUHAP (Pasal 32 KUHAP). Dalam melakukan penggeledahan rumah,

penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Polda DIY harus

memenuhi syarat yaitu dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat

penyidik dalam melakukan penyidikan dapat mengadakan penggeledahan

rumah yang diperlukan; dalam hal yang diperlukan atas perintah tertulis

dari penyidik, petugas Kepolisian Negara RI dapat memasuki rumah,

setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh dua orang saksi dalam

hal tersangka atau penghuni menyetujuinya; setiap kali memasuki rumah

harus disaksikan oleh kepala desa atau ketua lingkungan dengan dua orang

Page 21: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

19

saksi, dalam hal tersangka atau penghuni menolak atau tidak hadir; dalam

waktu dua hari setelah memasuki dan atau menggeledah rumah, harus

dibuat suatu berita acara dan turunannya disampaikan kepada pemilik atau

penghuni rumah yang bersangkutan (Pasal 33 ayat (1-5) KUHAP).

Apabila penyidik harus melakukan penggeledahan rumah di luar

daerah hukumnya, dengan tidak mengurangi ketentuan tersebut dalam

pasal 33 KUHAP seperti yang telah diuraikan diatas, maka penggeledahan

harus diketahui oleh kepala pengadilan negeri dan didampingi oleh

penyidik dari daerah hukum di mana penggeledahan itu dilakukan (Pasal

36 KUHAP). Penggeledahan dalam rangka penyidikan tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online dilakukan Polisi

Penyidik Unit B bidang Fismondev Unit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda

DIY adalah untuk mencari bukti kejahatan yang telah merugikan banyak

korban dengan menggeledah semua aset yang diduga sebagai hasil tindak

pidana. Barang hasil penggeledahan oleh Polisi Penyidik Unit B bidang

Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY di lakukan

penyitaan untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan

dan peradilan.

4) Penyitaan

Polisi Penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY selain melakukan penahanan terhadap tersangka

penyidik juga melakukan penyitaan terhadap barang bukti. Penyitaan

hanya dapat dilakukan oleh penyidik dengan surat izin ketua pengadilan

negeri setempat (Pasal 38 ayat (1) KUHAP). Penyitaan oleh penyidik Unit

B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY

dilakukan dengan terlebih dahulu menunjukan tanda pengenal sesuai

dengan ketentuan Pasal 128 KUHAP. Setelah melakukan penggeledahan

dengan disaksikan oleh kepala desa atau kepala lingkungan dan dua orang

saksi (Pasal 129 ayat 1KUHAP). Penyidik Unit B bidang Fismondev

Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY membuat berita acara yang

Page 22: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

20

dibacakan, ditandatangani serta salinannya disampaikan kepada atasan

penyidik, orang yang disita, keluarganya dan kepala desa.

Benda-benda yang dikenai penyitaan oleh penyidik Unit B bidang

Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY disimpan dalam

rumah penyimpanan benda sitaan negara Yogyakarta. Namun apabila di

rumah penyimpanan benda sitaan negara Yogyakarta tidak ada tempat lagi

untuk menyimpan hasil penyitaan yang dilakukan oleh penyidik maka

benda sitaan tersebut disimpan di Dittahti Polda DIY.

5) Pemanggilan

Demi untuk melakukan pemeriksaan, penyidik Unit B bidang

Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY melakukan

pemanggilan terhadap saksi yang dianggap perlu untuk diperiksa.

Pemanggilan saksi dilakukan penyidik dengan berhati-hati dan teliti.

Jangan sampai ada saksi yang dipanggil, ternyata tidak dapat memberikan

keterangan apapun. Untuk memanggil dan menjadikan seseorang untuk

diperiksa sebagai saksi, pejabat/penyidik pembantu harus benar-benar

berpedoman pada kriteria yang ditentukan oleh Pasal 1 butir 26 KUHAP,

yaitu seseorang yang mendengar sendiri, melihat sendiri, mengalami

sendiri peristiwa pidananya, dan orang yang bersangkutan akan apa yang

ia dengar ia lihat serta ia alami.

Guna kepentingan penyidikan, selain melakukan pemanggilan

terhadap saksi-saksi, polisi penyidik mendatangkan ahli dari Badan

Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, auditor dari akuntan publik

dan ahli IT. Dalam kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online, pemanggilan saksi dilakukan dengan panggilan

berbentuk surat pemanggilan.

Page 23: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

21

6) Pemeriksaan

Pemeriksaan penyidikan dilakukan oleh Polisi Penyidik Unit B

bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY.

Pemeriksaan penyidikan dilakukan terhadap tersangka yang karena

perbuatan/ keadaannya berdasarkan bukti permulaan yaitu keterangan

saksi (pelapor) dan bukti petunjuk, patut diduga sebagai pelaku tindak

pidana; terhadap saksi yang dianggap perlu untuk diperiksa dan ahli yang

yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara karena

pada kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online sangat perlu dilakukan karena tindak pidana ini melibatkan ilmu

dan teknologi yang terus berkembang, sehingga harus melibatkan ahli

sesuai dengan bidang keahlian yang mereka miliki.

7) Pemberkasan

Setelah penyidik berpendapat segala sesuatu pemeriksaan yang

diperlukan dianggap cukup, penyidik atas kekuatan sumpah jabatan segera

membuat berita acara. Untuk kelengkapan berita acara, setiap pemeriksaan

yang berita acaranya terlah dibuat tersendiri dalam pemeriksaan

penyidikan, dilampirkan dalam berita acara penyidikan yang dibuat oleh

penyidik. Polisi penyidik Unit B bidang Fismondev Unit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY dalam membuat berita acara penyidikan dan

lampiran-lampiran yang bersangkutan dengan kasus penipuan berkedok

investasi melalui sistem online. Berkas tersebut dijlid menjadi satu berkas.

Setelah berkas perkara disempurnakan penjilidannya maka selanjutnya

diserahkan kepada Penuntut Umum. Penyerahan berkas perkara kepada

Penuntut Umum dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama,

penyidik hanya menyerahkan berkas perkara dan tahap kedua, penyidik

menyerahkan tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti hasil

penyitaan kepada penuntut umum.

Page 24: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

22

B. Hambatan Polisi dalam Upaya Menaggulangi Tindak Pidana

Penipuan Berkedok Investasi melalui Sistem Online di Polda DIY

1. Hambatan dalam Upaya Preventif Menanggulangi Tindak Pidana

Penipuan Berkedok Investasi Melalui Sistem Online di Polda DIY

Upaya preventif yang dilakukan oleh Bidang Humas Polda DIY

dalam menanggulangi tindak pidana tersebut di atas, dengan melakukan

sosialisasi kepada masyarakat melalui press release, talk show dibeberapa

stasiun televisi lokal Yogyakarta dan dialog interaktif di radio lokal

Yogyakarta tidak mengalami hambatan yang cukup berarti. Hambatan

yang ditemui dalam penyelenggaraan talk show dibeberapa stasiun

televisi lokal Yogyakarta dan dialog interaktif di radio lokal Yogyakarta

adalah dalam menentukan waktu dilaksanakannya acara tersebut karena

seringkali waktu pelaksanaan yang diagendakan oleh Humas Polda DIY

berbenturan dengan jadwal siaran acara lainnya.

2. Hambatan dalam Upaya Represif Menanggulangi Tindak Pidana

Penipuan Berkedok Investasi melalui Sistem Online di Polda DIY

a. Hambatan Internal

Hambatan internal yang dimaksud adalah hambatan yang

terdapat dalam lingkup upaya menanggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY khususnya Unit

B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY.

Hambatan Internal dalam upaya menaggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY yaitu:

1) Peraturan Perundang-Undangan

a) Belum ada peraturan khusus yang mengatur tentang

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online.

Peraturan yang digunakan oleh Polisi Penyidik Unit B

bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY

dalam menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online adalah Pasal 378 KUHAP tentang penipuan

secara umum. Tidak ada kriteria tentang penipuan berkedok

investasi melalui sistem online di dalam Pasal 378 KUHAP

Page 25: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

23

b) Peraturan Perundang-undangan Perbankan yang Berlaku

(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang Perbankan)

Penyelidikan kasus tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online untuk menemukan bukti permulaan

adanya tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online mengalami hambatan karena ketika penyelidik

membutuhkan petunjuk dari rekening yang diduga sebagai pelaku

Pasal 42 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan menghendaki status orang yang akan diaudit

rekeningnya sudah merupakan tersangka, sehingga akan sulit bagi

polisi penyelidik untuk melakukan penyelidikan yang lebih lanjut.

2) Keterbatasan Sarana dan Prasarana

Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus

Polda DIY memiliki keterbatasan fasilitas karena yang dimilik baru

sebatas tiga unit komputer, jaringan internet dan Mou dengan pihak

bank, sedangkan sarana dan prasarana pendukung lain seperti CDR

untuk melacak nomor HP dengan meminta bantuan ke provider,

Jammer untuk menghilangkan sinyal dalam radius tertentu sehingga

mempermudah saat penggerebekan dan penangkapan tersangka serta

Recovery My Data atau Data Doctor Recovery yang merupakan

software untuk mengangkat data yang sudah di hapus, belum dimiliki

karena dana belum tersedia.

3) Kualifikasi Sumber Daya Manusia (Polisi Penyidik Unit B

bidang Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev) Subdit I/

Ekonomi Diterskrimsus Polda DIY)

Kualifikasi Sumber Daya Manusia (Polisi Penyidik Unit B

bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi Polda DIY) masih mengalami

hambatan karena baru ada dua orang penyidik yang tingkat

Page 26: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

24

pendidikannya sampai jenjang sarjana yaitu Sarjana Hukum,

sedangkan lima orang penyidik lainnya tingkat pendidikannya hanya

sampai jenjang SMA dan dari tujuh orang penyidik tidak ada yang

memiliki keahlian dalam bidang Teknologi dan Informasi yang

sangat dibutuhkan untuk menangani kasus tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online.

b. Hambatan Eksternal

1) Hambatan Birokrasi

Untuk mendukung upaya represif polisi dalam

menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online berupa penyelidikan dan penyidikan memerlukan

kerjasama dengan lembaga atau instansi lain. Namun untuk

mendapatkan data guna mencari alat bukti dalam penyelidikan dan

penyidikan tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online terdapat hambatan dari lembaga atau instansi lain,

karena birokrasi yang berbelit-belit. Hambatan dari lembaga atau

instansi lain tersebut diuraikan sebagai berikut:

a) Bank

Proses polisi penyidik untuk mendapatkan data rekening

pelaku tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online pada bank yang digunakan untuk menghimpun dana dari

para investor, membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kurang

lebih enam bulan, sehingga hal tersebut menghambat polisi dalam

penyidikan tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online.

b) Negara Lain

Negara lain sebagai pusat penyedia layanan online trading

sehingga polisi penyidik harus meminta data yang ada pada di

penyedia layanan online trading di negara lain tersebut dengan

mengajukan surat permohonan ke instansi di negara lain tersebut.

Page 27: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

25

Hal ini tentu saja akan membutuhkan waktu yang lama dan belum

tentu mendapatkan respon dari instansi tersebut, karena saat ini

belum ada kerjasama secara khusus antara pihak Kepolisian dengan

negara lain tersebut terkait tindak pidana ini. Kerjasama yang ada

masih secara umum hubungan internasional kenegaraan.

2) Hambatan Kurangnya Kesadaran Masyarakat (Korban)

untuk menjadi Saksi Tindak Pidana Penipuan Berkedok

Investasi Melalui Sistem Online.

Polisi beranggapan bahwa masyarakat yang menjadi korban

tindak pidana penipuan berkedok investasi masih kurang

kooperatif untuk diajak kerjasama dengan polisi penyidik. Hal ini

terlihat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi saksi

dalam kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online.

C. Upaya Polisi Mengatasi Hambatan dalam Upaya Menanggulangi

Tindak Pidana Penipuan Berkedok Investasi melalui Sistem Online di

Polda DIY

Berbagai upaya telah dilakukan polisi untuk mengurangi hambatan

yang muncul dalam upaya menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online di Polda DIY. Adapun upaya polisi mengatasi

hambatan dalam upaya menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online di Polda DIY khususnya Unit B bidang Fiskal

Moneter dan Devisa (Fismondev) Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY

diuraikan sebagai berikut:

1. Upaya Polisi Mengatasi Hambatan dalam Upaya Preventif

Menanggulangi Tindak Pidana Penipuan Berkedok Investasi melalui

Sistem Online di Polda DIY

Upaya yang dilakukan polisi dalam hal ini polisi di bidang Humas

Polda DIY untuk mengatasi hambatan dalam menentukan waktu dalam

penyelenggaraan talk show di beberapa stasiun televisi lokal Yogyakarta dan

Page 28: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

26

dialog interaktif di radio lokal Yogyakarta adalah dengan selalu berkoordinasi

dengan pihak lain dalam hal ini stasiun televisi dan radio untuk menentukan

waktu pelaksanaan acara talk show dan dialog interaktif yang hendak diadakan

guna mensosialisasikan masyarakat mengenai tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online.

2. Upaya Polisi Mengatasi Hambatan dalam Upaya Represif

Menanggulangi Tindak Pidana Penipuan Berkedok Investasi melalui

Sistem Online di Polda DIY

a. Upaya Polisi Mengatasi Hambatan Internal

1) Peraturan Perundang-undangan

a) Belum adanya peraturan khusus yang mengatur tentang

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online.

Upaya untuk mengatasi hambatan belum adanya peraturan

khusus yang mengatur tentang tindak pidana penipuan berkedok

investasi melalui sistem online, polisi penyidik memberlakukan

peraturan umum yang terdapat dalam KUHP yaitu Pasal 378 tentang

penipuan atau Pasal 372 tentang penggelapan dalam menangani

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di

Polda DIY. Selain diberlakukan Pasal 378 KUHP tentang penipuan

atau 372 KUHP tentang Penggelapan, apabila cukup bukti dalam

kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online

terdapat unsur tindak pidana pencucian uang diberlakukan pula Pasal

4 dan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

b) Peraturan perundang-undangan Perbankan yang berlaku

(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan)

Upaya untuk mengatasi hambatan peraturan perundang-

undangan yang berbenturan dengan kepentingan penyelidikan, polisi

mencari bukti selain dari bank dan membuat MoU yang merupakan

surat perjanjian atau kerjasama lintas instansi seperti dengan pihak

bank. Hal ini mengingat Pasal 42 Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

Page 29: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

27

tentang Perbankan berbenturan dengan kepentingan penyelidikan

kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi, sehingga dengan

tanpa adanya MoU akan sulit untuk kerjasama dengan pihak bank

maupun dengan pihak lain.

2) Keterbatasan Sarana Dan Prasarana.

Polisi penyidik Unit B bidang Fismondev Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY untuk mengatasi hambatan terbatasnya sarana

dan prasarana pendukung yang ada untuk melakukan penyelidikan dan

penyidikan kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online adalah meminta bantuan dari Mabes Polri. Apabila

menunggu bantuan dari Mabes Polri terlalu lama polisi penyidik meminta

bantuan ahli IT untuk mempercepat jalannya proses penyidikan kasus

tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda

DIY.

3) Kualifikasi Sumber Daya Manusia (Polisi Penyidik Unit B bidang

Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev) Subdit I/ Ekonomi

Ditreskrimsus Polda DIY).

Untuk mengatasi hambatan karena tingkat pendidikan dan

keahlian yang masih kurang tentang ilmu Teknologi dan Informasi yang

dimiliki personil polisi penyidik dan penyidik pembantu yang menangani

kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online

yaitu dengan meminta bantuan kepada Polisi Penyidik Subdit III bidang

Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) maupun ahli IT.

b. Upaya Polisi Mengatasi Hambatan Eksternal

Upaya polisi mengatasi hambatan eksternal dalam upaya represif

menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online di Polda DIY yaitu hambatan yang berasal dari luar lingkup

penyelidikan dan penyidikan tetapi mempunyai atau kaitan dengan

Page 30: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

28

penyidikan kasus tersebut khususnya Unit B bidang Fismondev Subdit I/

Ekonomi adalah:

1) Upaya Mengatasi Hambatan Birokrasi.

Upaya represif polisi berupa penyelidikan dan penyidikan untuk

menaggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online di Polda DIY masih mengalami hambatan, sehingga untuk

mengatasi hambatan birokrasi itu polisi penyidik melakukan berbagai

upaya sebagai berikut:

a) Bank

Untuk mengatasi hambatan birokrasi dengan pihak bank dilakukan

dengan membuat MoU dengan pihak bank sehingga memudahkan dan

mempercepat polisi penyidik untuk mendapatkan data rekening

tersangka tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online.

b) Negara Lain

Untuk mengatasi hambatan birokrasi dengan negara lain sebagai pusat

penyedia layanan online trading, Polisi Penyidik Unit B bidang

Fismondev Subdit I/ Ekonomi Ditreskrimsus Polda DIY mengirimkan

permintaan langsung melalui email ke penyedia layanan online trading

untuk dapat segera memperoleh data mengenai hal yang diperlukan.

2) Upaya Mengatasi Hambatan Kurangnya Kesadaran Masyarakat

(Korban) untuk menjadi Saksi dalam Kasus Tindak Pidana

Penipuan Berkedok Investasi melalui Sistem Online.

Upaya yang dilakukan oleh polisi penyidik untuk mengatasi

hambatan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjadi saksi dalam

kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online

yaitu dengan melakukan komunikasi yang baik dengan korban maupun

masyarakat lain agar terjalin kerjasama, sehingga dapat memudahkan

proses penyelidikan dan penyidikan sebagai upaya represif untuk

menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online di Polda DIY.

Page 31: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang upaya polisi

dalam menangggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online di Polda DIY dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

berikut:

Upaya Polisi dalam Menangggulangi Tindak Pidana Penipuan

Berkedok Investasi melalui Sistem Online di Polda DIY dilakukan upaya

preventif oleh bagian Humas dengan melakukan sosialisasi kepada

masyarakat tentang tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online dengan: 1) press release hasil Operasi Pundi Progo Tahun

2012, 2) talk show di stasiun televisi lokal Yogyakarta yaitu Jogja TV dan

TVRI yang ada di Yogyakarta, dan upaya represif yang dilakukan oleh

Polisi Penyidik Unit B bidang Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev)

Subdit I/ Ekonomi Polda DIY dengan penyelidikan dan penyidikan.

Dalam upaya polisi menanggulangi tindak pidana penipuan

berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY terdapat hambatan,

baik dalam upaya preventif maupun represif. Hambatan polisi dalam upaya

preventif menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di Polda DIY adalah penentuan waktu pelaksanaan

acara talk show dan dialog interaktif. Hambatan dalam upaya represif

secara internal meliputi peraturan perundang-undangan, keterbatasan

sarana dan prasarana, dan kualifikasi sumber daya manusia; sedangkan

secara eksternal meliputi birokrasi dan kurangnya kesadaran masyarakat

(korban) untuk menjadi saksi.

Polisi melakukan berbagai upaya untuk mengurangi hambatan

yang ada dalam upaya preventif maupun represif menaggulangi tindak

pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem online di Polda DIY.

Upaya represif menaggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di Polda DIY yaitu selalu berkoordinasi dengan

pihak stasiun televisi dan radio. Upaya mengatasi hambatan internal dalam

Page 32: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

30

upaya represif: terkait peraturan perundang-undangan memberlakukan

Pasal 378 atau 372 KUHP, mencari bukti selain dari bank dan berupaya

membuat MoU dengan pihak bank; terkait keterbatasan sarana dan

prasarana meminta bantuan dari Mabes Polri atau ahli di bidang Informasi

dan Teknologi (IT); dan terkait kualifikasi sumber daya manusia meminta

bantuan kepada Polisi Penyidik Subdit III maupun ahli di bidang IT.

Upaya polisi mengatasi hambatan eksternal dalam upaya represif: terkait

birokrasi membuat MoU dengan pihak bank dan mengirimkan permintaan

langsung melalui email ke penyedia layanan online trading yang berada di

negara lain; terkait kurangnya kesadaran masyarakat(korban) untuk

menjadi saksi menjalin komunikasi yang baik dengan korban maupun

masyarakat.

Saran

a. Untuk Pembuat Kebijakan

Dalam penyidikan kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di butuhkan peraturan perundangan yang

mendukung dan memudahkan penyidik. Untuk pembuat kebijakan

sebaiknya meninjau ulang perundangan yang telah ada seperti Pasal 21

ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia, yang menetapkan salah satu syarat untuk diangkat

menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu sekurang-

kurangnya berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum atau

yang sederajat. Hal ini apabila diterapkan untuk penanganan tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online sudah tidak relevan lagi

karena dalam penanganan kasus tersebut dibutuhkan keahlian khusus di

bidang teknologi dan informasi dalam proses penyidikan.

b. Untuk Lembaga Kepolisian (Polda DIY)

Dalam menanggulangi tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui

sistem online diperlukan personil polisi yang profesional dalam bidang

teknologi dan informasi, sehingga perlu adanya studi lanjut bagi polisi

penyidik kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

Page 33: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

31

online di Polda DIY yang setidaknya Sarjana Hukum dan Sarjana Teknik

Informatika sesuai dengan bidang informasi dan teknologi. Disamping itu

perlu pengadaan sarana dan prasarana seperti CDR, Jammer dan Recovery

My Data atau Data Doctor Recovery yang dibutuhkan polisi penyidik

dalam penyidikan kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi

melalui sistem online di Polda DIY

c. Untuk Masyarakat

Agar tidak menjadi korban maupun pelaku tindak pidana tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online, masyarakat perlu

melakukan tindakan pencegahan dengan selalu berhati-hati, waspada dan

tidak mudah tergiur dengan profit atau keuntungan di atas 5 % yang

ditawarkan pada sebuah website dan lebih aktif mencari informasi tentang

investasi. Masyarakat baik korban ini maupun masyarakat lain yang

terkait dengan tindak pidana penipuan berkedok investasi melalui sistem

online ini juga harus lebih aktif dalam bekerjasama dengan polisi dalam

melakukan komunikasi yang baik dan memberikan informasi yang benar

untuk membantu mempermudah proses penyidikan kasus tindak pidana

penipuan berkedok investasi melalui sistem online.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid dan M. Labib.2005. Kejahatan Mayantara (Cybercrime).

Bandung: Refika Aditama.

Barda Nawawi Arief. 2008. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan

Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Page 34: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

32

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:

PT Grasindo.

Budi Suhariyanto. 2012. Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime)

Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif . Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Hadari Nawawi. 2001. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Harun M. Husein. 1991. Penyidikan dan Penuntutan dalam Proses

Pidana.Jakarta: Rineka Cipta.

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar. 1996. Penelitian Terapan.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

M. Yahya Harahap. 2007. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan

KUHAP (Penyidikandan Penuntutan). Jakarta: Sinar Grafika.

Sayekti Pujosuwarno. 1992. Penulisan Usulan dan Laporan Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Lemlit IKIP Yogyakarta.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sumadi Suryabrata. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: Grafika Persada.

Tim Penyusun KBBI .1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Page 35: UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI TINDAK …eprints.uny.ac.id/23972/8/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · diatas, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas salah satunya melakukan penyelidikan

33

Peraturan Perundang-undangan

Moeljanto.2001. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Jakarta:

Bumi Aksara.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Internet

No Name. 2012. Daring (dalam jaringan). Diakses dari http://id.wikipedia.org/

wiki/Dalam_ jaringan_dan_luar_jaringan. pada tanggal 13 Januari 2013,

pukul 10.55 WIB.

Salamarianto. 2012. Pengertian Online. Diakses dari http://pns-oh

pns.blogspot.com/2012/12/pengertian-online.html). pada tanggal 13

Januari 2013,pukul 10.35 WIB.