Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan SK Menkes No. 123 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Gizi Puskesmas adalah salah satu pelayanan kesehatan perorangan maupun masyarakat yang merupakan salah satu upaya wajib puskesmas. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan gizi. Pelayanan kesehatan gizi meliputi pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas menjalankan program-program yang tercakup dalam kegiatan pokok Puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi. Upaya perbaikan gizi melalui Puskesmas bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat. 1

description

Upaya pokok gizi puskesmas

Transcript of Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Page 1: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan SK Menkes No. 123 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar

Pusat Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Gizi Puskesmas adalah salah satu

pelayanan kesehatan perorangan maupun masyarakat yang merupakan salah satu

upaya wajib puskesmas. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat

pertama bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan

kesehatan gizi. Pelayanan kesehatan gizi meliputi pelayanan di dalam gedung dan

di luar gedung.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas menjalankan

program-program yang tercakup dalam kegiatan pokok Puskesmas yang bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi. Upaya perbaikan gizi melalui

Puskesmas bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status

gizi masyarakat.

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih perlu

ditanggulangi secara terpadu oleh berbagai sektor termasuk kesehatan. Masalah

gizi utama yang dihadapi masyarakat adalah kekurangan energi dan protein

(KEP), kekurangan Vitamin A (KVA), gangguan akibat kekurangan iodium

(GAKY), Anemia Gizi. Salah satu faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut

adalah masyarakat kurang memiliki pengetahuan dan adanya kebiasaan yang salah

1

Page 2: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

terhadap konsumsi makanan. Masalah gizi menjadi bertambah luas dan kompleks

karena tingkat penghasilan penduduk yang masih rendah.

Kasus gizi buruk bukanlah kasus penyakit yang baru akan tetapi

merupakan kasus penyakit yang bersambung dan melibatkan banyak faktor.

Antara lain disebabkan oleh berkurangnya konsumsi pangan akibat pendapatan

yang rendah, harga pangan yang tinggi menyebabkan menurunnya asupan gizi

bagi individu terutama bayi dan balita. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat

yang berpenghasilan rendah terutama di wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin.

Untuk memberikan pelayanan perbaikan gizi yang menyeluruh diperlukan

kerjasama lintas program (KIA, Imunisasi, BP, UKS) maupun lintas sektor (PKK,

PKH). Salah satu upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah

melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian besar kegiatannya

dilaksanakan di Posyandu. Usaha perbaikan gizi keluarga selama ini

dititikberatkan pada kegiatan penyuluhan gizi dengan menggunakan pesan-pesan

gizi sederhana, pelayanan gizi, pemanfaatan lahan pekarangan yang keseluruhan

kegiatan tersebut dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri.

Penulisan makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan-

kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru.

2

Page 3: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

B. Tujuan

Memberikan gambaran pelaksanaan program gizi di Puskesmas Landasan

Ulin selama tahun 2012 yang bertujuan meningkatkan perbaikan gizi terutama

penyakit kurang gizi yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat

berpenghasilan rendah terutama pada balita dan wanita. Hal ini mendukung upaya

penurunan angka kematian bayi, balita dan kematian ibu serta mendorong

terwujudnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

3

Page 4: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

BAB II

UPAYA POKOK PROGRAM GIZIPUSKESMAS LANDASAN ULIN BANJARBARU

2.1 Definisi dan Cakupan Gizi

Gizi secara umum berhubungan dengan kesehatan manusia, yaitu suatu zat

yang diperlukan dalam penyediaan energi, membangun dan memelihara jaringan

tubuh. Status gizi mencerminkan kondisi seseorang yang terjadi dalam suatu

jangka yang lama dalam keseimbangan antara penyerapan dan penggunaan zat

gizi.

Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberi makan

kepada tubuh. Secara garis besar zat gizi terbagi atas 2 jenis yaitu makronutrisi

dan mikronutrisi. Makronutrisi, yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan

beberapa mineral, dibutuhkan tubuh sehari-hari dalam jumlah yang besar.

Makronutrisi merupakan bagian terbesar dari makanan dan menyediakan energi

yang diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan kegiatan tubuh.

Mikronutrisi diperlukan dalam jumlah kecil (miligram sampai mikrogram).

Termasuk ke dalam mikronutrisi adalah vitamin dan mineral tertentu yang

menyebabkan perubahan kimia dalam penggunaan makronutrisi.

Kebutuhan energi bervariasi mulai dari 1000-4000 kalori/hari tergantung

kepada umur, jenis kelamin dan kegiatan fisik :

1. Wanita yang tidak beraktivitas, anak-anak kecil dan dewasa tua membutuhkan

sekitar 1600 kalori/hari.

4

Page 5: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

2. Anak-anak yang lebih tua, wanita aktif dan laki-laki yang tidak beraktivitas

membutuhkan sekitar 2000 kalori/hari

3. Remaja laki-laki yang aktif dan laki-laki dewasa muda membutuhkan sekitar

2400 kalori/hari.

Adapun komposisi dari kalori adalah 55% berasal dari karbohidrat, 30%

berasal dari lemak, 15% berasal dari protein. Bila asupan energi tidak sesuai

dengan kebutuhan tubuh, akan terjadi penurunan berat badan. Cadangan lemak

dalam tubuh akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan.

Dalam keadaan yang lebih parah, tubuh akan menggunakan protein sebagai

sumber energinya.

Tujuan dari makanan yang tepat adalah untuk mencapai dan

mempertahankan komposisi tubuh dan kekuatan fisik dan mental yang baik.

Kebutuhan zat gizi esensial sehari-hari tergantung kepada umur, jenis kelamin,

berat badan, tinggi badan serta aktivitas fisik dan metabolisme.

Upaya perbaikan gizi secara umum bertujuan untuk meningkatkan

perbaikan status gizi masyarakat yang ada diwilayah kerja Puskesmas Landasan

Ulin, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat untuk

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas menuju Indonesia Sehat.

Lingkup pelayanan gizi di Puskesmas Landasan Ulin meliputi Pembinaan

dan pengembangan UPGK dan pelayanan gizi bagi balita, bumil dan masyarakat

terseleksi. Adapun sasarannya adalah bayi dan balita, ibu hamil dan anak sekolah.

Diwilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin program gizi melayani

penimbangan bayi dan balita, distribusi atau pemberian Vit. A dosis tinggi pada

5

Page 6: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

bulan Februari dan Agustus, pemberian obat cacing ke sekolah-sekolah,

pemberian tablet tambah darah remaja/perempuan di SMP dan SMA, Pemberian

tablet tambah darah pada Bumil, dan tindak lanjut kasus-kasus gizi buruk dan

monitoring bayi BGT dan BGM serta deteksi tumbuh-kembang balita secara

umum, serta distribusi MP-ASI khususnya bagi bayi dan balita pemegang kartu

sehat. Dalam memberikan pelayanan, program gizi memperluas jangkauan

pelayanan dengan posyandu-posyandu, pustu-pustu dan kelompok bermain/TK.

Target dan hasil pencapaian dari kegiatan program perbaikan gizi

Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Hasil Kegiatan Program Perbaikan Gizi Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

NO

NAMA KEGIATAN INDIKATOR KINERJATARGET

TAHUNANSASARAN

REALISASI

% PENCAPAIAN

 1

Pemantauan Pertumbuhan bayi dan balita di posyandu :

a. Tk Liputan Program (K/S) 100 % 545 545 100

b. Tk Partisipasi Masyarakat (D/S)

80 % 545 539 99

c. Tk Keberhasilan Penimbangan (N/D)

80 % 539 398 73,8

d. Tk Kelangsungan Peimbangan (D/K)

80 % 545 539 99

e. Tk Pencapaian Program (N/S) 75 % 545 398 73

2 Keluarga Mandiri Sadar Gizi :

a. Keluarga mendapat Penyuluhan Makanan Sehat dan Bergizi

100 % 200 200 100

b. Keluarga di Kal – Sel menjadi keluarga sadar gizi

80 % 200 112 56

3 Suplementasi Gizi :

a. Pemberian Vit. A pada Bayi ( 0-11 bln)

90 % 171 171 100

b. Pemberian Vit .A Balita (1-5 th) 90 % 1180 1128 95,6

c. Pemberian Vit. A pada Ibu Nifas

100 % 450 460 102,22

d. Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil :

- Fe 1 90 % 495 544 109,9

- Fe 3 90 % 495 489 98,79

4 Pemantauan Status  a. Prevalensi Gizi Buruk (BB/U) < 1442 3 0,21

6

Page 7: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Gizi ( PSG ) : b. Prevalensi Gizi Kurang < 5 % 1442 48 3,33

 c. Prevalensi Gizi Lebih 1442 7 0,49

5 Pemantauan Konsumsi Gizi :

a.Tk konsumsi energi angka kecukupan energi min 2100 kal

- - - -

b. Tk konsumsi protein

c.Rumah Tangga mengkonsumsi Garam Beryodium

100 % 250 241 96,4

d. Balita BGM mendapat MP-ASI / PMT

100 % 48 48 100

e. Balita 6-24 bl mengkonsumsi MP-ASI 645 sampel

- - - -

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

2.2. Pokok-Pokok Program Perbaikan Gizi

Program perbaikan gizi meliputi usaha-usaha sebagai berikut :

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah kegiatan masyarakat

untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga di

Indonesia. Kegiatan-kegiatan UPGK meliputi :

a). Penyuluhan gizi masyarakat.

Tujuan kegiatan ini adalah terjadinya proses perubahan pengertian, sikap

dan perilaku yang lebih sehat mengenai kegunaan dan pemanfaatan pelayanan

gizi yang tersedia di masyarakat.

b). Pelayanan gizi melalui Posyandu

Adapun kegiatan pelayanan gizi yang dipadukan di Posyandu adalah :

pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan balita, suplementasi vitamin

A, suplementasi pil zat besi, pemberian oralit, penyuluhan gizi dan pemberian

makanan tambahan.

c). Peningkatan pemenfaatan tanaman pekarangan

7

Page 8: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Salah satu kegiatan pelayanan gizi di Posyandu adalah Pemberian

Makanan Tambahan (PMT) kepada anak balita. Untuk mendukung kegiatan

ini, akan menggalakkan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan

makanan seperti sayuran dan buah-buahan.

Usaha perbaikan gizi institusi (UPGI)

UPGI adalah salah satu program pokok perbaikan gizi yang bertujuan

untuk mendorong agar berbagai institusi pemerintah dan swasta memberikan

perhatian lebih besar dalam peningktan keadaan gizi warganya. Peran tenaga

Puskesmas dalam UPGI adalah membimbing dan membina pengelola/kader di

institusi dalam melakukan kegiaatan pelayanan gizi berdasarkan pedoman

yang telah ditetapkan. Tenaga Puskesmas bersama sektor terkait, dapat

melakukan supervisi kegiatan UPGI ke Rumah Sakit, Perusahaan, Panti,

Sekolah, Asrama Haji atau Lembaga Pemasyarakatan di wilayahnya.

Pencegahan & penanggulangan kekurangan vitamin A

Prinsip dasar penggulangan kekurangan vitamin A di Indonesia adalah

menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh melalui 2 cara yaitu :

- Penyuluhan untuk meningkatkan konsumsi vitamin A alami.

- Suplementasi vitamin A melalui

(a). Cara langsung : distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi

(200.000 IU)

(b). Cara tidak langsung : fortifikasi (penambahan) vitamin A pada

bahan makanan

8

Page 9: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi

Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar Hb lebih rendah dari normal

akibat kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi yang diperlukan untuk

pembentukan darah (misal : zat besi, asam folat, vitamin B12) tanpa

memandang penyebab kekurangan darah tersebut. Kegiatan yang dilakukan

meliputi :

- Pencegahan dan penanggulangan anemia besi dikaitakan dengan

kegiatan UPGK dalam bentuk pemberian tablet besi bagi bumil-

busu

- Penggalakan konsumsi bahan pangan alami sumber zat besi

Sistem kewaspadaan pangan dan gizi

Program ini bertujuan meningkatkan konsumsi pangan dan gizi serta

mencegah timbulnya konsumsi pangan. Kegiatan yang dilakukan meliputi :

- Sistem Isyarat Dini Dan Intervensi (SIDI) / pemantauan wilayah

setempat bidang pangan dan gizi

- Sistem Informasi Pangan dan Gizi (SIPG)

- Pemantauan Status Gizi (PSG)

- Pemantauan Program Gizi (PPG)

Perbaikan makanan bayi dan anak

Program ini bertujuan melestarikan dan meningkatkan kebiasaan

menyusui bayi / anak umur 0 – 24 bulan serta memperbaiki kebiasaan

pemberian MP-ASI. Kegiatannya meliputi :

- Peningkatan penggunaan ASI melalui :

9

Page 10: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

(a). Pendidikan dan penyuluhan

(b). Peningkatan pelayanan masyarakat

(c). Perundang-undangan

(d). Penelitian dan monitoring

- Perbaikan MP-ASI / makanan balita

(a). Pengkajian tentang perilaku masyarakan tentang pemberian

MP-ASI

(b). Pendidikan dan penyuluhan

(c). Monitoring dan evaluasi

(d). Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk memproduksi

MP- ASI yang murah dan tersedia di tempat.

- Perbaikan makanan bumil-busu

Program ini bertujuan meningkatkan kesehatan para ibu melalui

penyuluhan, pemantauan dan penerapan teknologi tepat guna

secara terpadu dengan kegiatan perbaikan pemberian makanan bayi

dan anak.

2.3 Program Peningkatan Gizi Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru

Tahun 2013

Rencana program peningkatan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas

Landasan Ulin Banjarbaru tahun 2013 antara lain :

1. Pemantauan Pertumbuhan bayi dan balita di posyandu

Program dilakukan setiap hari. Sasaran kegiatan yaitu balita sakit dan

sehat yang datang ke puskesmas dan posyandu. Target program yaitu

10

Page 11: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

sebanyak 100% untuk tingkat liputan program (K/S), 80% untuk tingkat

partisipasi masyarakat (D/S), 80% untuk tingkat kelangsungan

penimbangan (D/K), dan 75% untuk tingkat pencapaian program (N/S).

Tujuan pelaksanaan Operasi Timbang adalah untuk mengetahui

perkembangan berat badan dan panjang/tinggi badan anak. Kegiatan ini efektif

karena bisa menghemat waktu dan biaya, dan terbukti bisa meningkatkan angka

kunjungan, secara banyak kasus gizi kurang dan buruk yang dapat terlacak.

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap

orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita

didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat

irreversible (tidak dapat pulih).

Status gizi pada balita dapat diketahui dngan cara mencocokkan umur anak

(dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, bila berat badannya

kurang, maka status gizi kurang. Di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah

disediakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk

memprediksi status gizi anak berdasarkan kurva KMS. Perhatikan dulu umur

anak, kemudian plot berat badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas

garis hijau maka status gizi baik, bila di bawah garis merah, maka status gizi

buruk

Cakupan penimbangan balita di posyandu terangkum dalam tabel berikut

dibawah ini.

11

Page 12: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.2. Penimbangan Balita di Posyandu Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

Sumber: Data Bulanan Puskesmas Landasan Ulin

12

No

Bulan KelurahanPencapaian

S K D NK/S N/S D/K D/S% % % %

1 Februari Land. Ulin Utara 659 657 651 412 99,75 59,5 99,3 96Land. Ulin Tengah 284 284 276 176 100 62,2 97,9 96

Total 943 941 927 586 99,88 60,2 98,6 962 April Land. Ulin Utara 753 753 613 356 100 43,7 81 81

Land. Ulin Tengah 261 261 218 145 100 46,7 49 76Total 1014 1014 831 501 100 49,4 82 82

3 Mei Land. Ulin Utara 750 750 610 468 100 62,4 81 81Land. Ulin Tengah 255 255 209 161 100 55,6 48 71

Total 1005 1005 819 629 100 62,6 81 814 Juni Land. Ulin Utara 727 727 601 471 100 64,8 83 83

Land. Ulin Tengah 248 248 207 160 100 62,5 48 80Total 976 975 808 631 100 64,7 83 83

5 Juli Land. Ulin Utara 730 730 628 480 100 65,8 86 86Land. Ulin Tengah 248 248 217 167 100 65 50 83

Total 978 978 845 647 100 66,2 86 866 Agustus Land. Ulin Utara 779 779 777 509 100 65,3 100 100

Land. Ulin Tengah 280 280 278 177 100 57,4 51 100Total 1059 1059 1055 686 100 64,8 100 100

Page 13: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Februari April Mei Juni Juli Agustus0

200

400

600

800

1000

1200

SKDN

Gambar 2.1. Grafik Penimbangan Balita di Posyandu Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

Februari April Mei Juni Juli Agustus0

20

40

60

80

100

120

K/SN/SD/KD/S

Gambar 2.2 Grafik Penimbangan Balita di Posyandu Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

13

Page 14: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.3. Penimbangan Bayi dan Balita di Posyandu dan Puskesmas Landasan Ulin tahun 2008-2010

2008 2009 2010S 3514 1733 1838K 2804 1390 1686D 1250 1158 1517N 658 873 1277

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2008, 2009, 2010

2008 2009 20100

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

SKDN

Gambar 2.3. Grafik Penimbangan Bayi dan Balita di Posyandu dan Puskesmas Landasan Ulin tahun 2008-2010

14

Page 15: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.4. Tingkat Pencapaian Program UPGK Bayi dan Balita di Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

Janu

Febru

Maret

April

Mei

Juni

Juli Agust

Sept

Okt Nov

Des

(%)K/S

100 100 100 100 100 96,8

100 100 100 100 100 100

N/S

40,8

44,7 46,6 41,4 30,8

28,8

29,2

31,8 29,8

33,8

39,5

42,5

N/D

54,9

45,6 65,3 65,9 63,7

58,3

63,7

37,4 52,9

58,7

66,4

58,1

D/K

74,3

98,1 71,4 62,7 48,3

50,9

45,9

85,1 56,2

57,6

59,5

73,08

D/S

74,3

98,1 71,4 62,7 48,3

49,3

45,9

85,1 56,2

57,6

57,6

73,08

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

JanuariFebruari Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

K/SN/SN/DD/KD/S

Gambar 2.4. Grafik Tingkat Pencapaian Program UPGK Bayi dan Balita di Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

15

Page 16: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.5. Penimbangan Balita Bawah Garis Merah di Posyandu Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

No Bulan Kelurahan

Pencapaian

BGM BARU

BGM LAM

A

BGM BARU+LAMA

1 Februari Land. Ulin Utara 4 12 16Land. Ulin Tengah 8 18 26

2 April Land. Ulin Utara 1 12 13Land. Ulin Tengah 0 13 13

3 Mei Land. Ulin Utara 3 10 13Land. Ulin Tengah 1 11 12

4 Juni Land. Ulin Utara 3 10 13Land. Ulin Tengah 1 11 12

5 Juli Land. Ulin Utara 3 10 13Land. Ulin Tengah 1 11 12

6 Agustus Land. Ulin Utara 0 8 8Land. Ulin Tengah 4 7 11

Sumber: Data Bulanan Puskesmas Landasan Ulin

LUU LUT0

5

10

15

20

25

30

FebruariAprilMeiJuniJuliAgustus

Gambar 2.5. Grafik Penimbangan Balita BGM di Posyandu Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

16

Page 17: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.6 Hasil Pemantauan Status Gizi Balita Puskesmas Landasan Ulin Berdasarkan BB/ TB tahun 2012

No KriteriaPemantauan

BB/TB

1 Sasaran 539

2 Kurus Sekali 0

3 Kurus 53

4 Normal 463

5 Gemuk 23

Sumber: Data Dinding Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2013

Status Gizi Balita0

100

200

300

400

500

600539

0

53

SasaranKurus SekaliKurusNormalGemuk

Gambar 2.6 Grafik Hasil Pemantauan Status Gizi Balita Puskesmas Landasan Ulin Berdasarkan BB/ TB tahun 2012

17

Page 18: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.7 Cakupan Pemantauan BB/TB Balita Puskesmas Landasan Ulin Berdasarkan tahun 2012

No KriteriaPemantauan

BB/TB

1 Kurus Sekali 0 %

2 Kurus 10%

3 Normal 86%

4 Gemuk 4,27%

Sumber: Data Dinding Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2013

Pemantauan BB/TB0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0

10

86

Kurus SekaliKurus NormalGemukColumn1

Gambar 2.7 Grafik Cakupan Pemantauan BB/TB Balita Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

18

Page 19: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.8. Jumlah Posyandu dan Kader di Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

No Bulan KelurahanPYD

PYD AKTIF

KADER KDR AKTIF

1 Februari Land. Ulin Utara 12 11 76 71Land. Ulin Tengah 4 4 24 23

2 April Land. Ulin Utara 12 11 72 57Land. Ulin Tengah 4 4 23 21

3 Mei Land. Ulin Utara 12 11 72 60Land. Ulin Tengah 4 4 23 20

4 Juni Land. Ulin Utara 12 11 72 61Land. Ulin Tengah 4 4 23 20

5 Juli Land. Ulin Utara 12 11 72 61Land. Ulin Tengah 4 4 23 20

6 Agustus Land. Ulin Utara 12 11 72 70Land. Ulin Tengah 4 4 23 21

Sumber: Data Bulanan Puskesmas Landasan Ulin

Februari April Mei Juni Juli Agustus0

20

40

60

80

100

120

PYD PYD AktifKaderKader Aktif

Gambar 2.8. Grafik Jumlah Posyandu dan Kader di Kelurahan Landasan Ulin Utara dan Tengah Periode Februari-Agustus 2013

19

Page 20: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Taburia merupakan tambahan multivitamin dan multimineral untuk

memenuhi kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita umur 6-24 bulan. Tujuan

pemberian taburia antara lain untuk membantu balita tumbuh kembang secara

optimal, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, mencegah

anemia dan mencegah kekurangan zat gizi. Kegiatan Pembagian Taburia

dilaksanakan selama 2 bulan, jumlah sasaran adalah 53 anak yang terdapat di

seluruh posyandu wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin.

Tabel 2.9 Hasil Pemberian Taburia di TK Wilayah Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru tahun 2012

No Kriteria Taburia Pencapaian (%)

1 Sasaran 53 100

2 Cakupan 53 100

Sumber: Data Dinding Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2013

Bumil KEK0

20

40

60

80

100

120

53 53

100

SasaranCakupanPencapaian (%)

Gambar 2.9 Grafik Hasil Pemberian Taburia di TK Wilayah Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru tahun

20

Page 21: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Taburia merupakan suplemen tambahan yang diberikan dengan

menaburkannya di hidangan makanan untuk anak yang dikatakan gizi kurang dan

gizi buruk. Pemberian suplemen Taburia dianjurkan 2x untuk 1 minggu yaitu pada

hari senin dan kamis selama 1 bulan dengan jumlah total 8 bungkus kecil

suplemen Taburia. Adapun cara penaburannya dihidangan yang tidak panas dan

tidak berkuah, gunanya disini agar terhindar kerusakan zat-zat yang terkandung

didalamnya akan proses panas dan terlarut dalam hidangan berkuah.

2. Pemberian paket pertolongan gizi

a. Distribusi kapsul vitamin A pada balita

Program dilakukan dilakukan 2 kali per tahun. Sasaran kegiatan yaitu

balita yang datang ke puskesmas, posyandu, dan murid sekolah TK. Target

program yaitu bayi sebanyak 90% dan anak balita sebanyak 90%. Lokasi

kegiatan yaitu di Puskesmas, posyandu, sekolah TK dan PAUD di

kelurahan Landasan Ulin Tengah dan Utara. Rincian kegiatan yaitu:

- Kapsul vitamin A dosis tinggi biru untuk umur 5-11 tahun

- Kapsul vitamin A dosis tinggi merah untuk anak balita umur 1-5 tahun.

Cakupan distribusi kapsul vitamin A bayi dan anak balita terangkum

dalam tabel berikut:

Tabel 2.10. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bayi dan Anak Balita Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru periode Februari 2013

No TempatBayi (target 90%) Anak Balita (target 90%)

Sasaran Cakupan % Sasaran Cakupan %

1 Posyandu LU Utara 89 89 100 539 536 99,44

2 Posyandu LU Tengah 24 24 100 238 234 98,32

21

Page 22: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

3 Puskesmas LU 52 52 100 349 349 100

4 TK dan PAUD 2 2 100 486 486 100

Sumber: Data Bulanan Puskesmas Landasan Ulin

posyandu LU Utara Posyandu LU Tengah Puskesmas LU TK dan PAUD84

86

88

90

92

94

96

98

100

102

Target (%)Anak BalitaBayi

Gambar 2.10. Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bayi dan Anak Balita Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru periode Februari 2013

Tabel 2.11. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bayi Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru tahun 2012

No Kriteria Februari Agustus

1 Sasaran 186 171

2 Cakupan 185 171

Sumber: Data Dinding Puskesmas Landasan Ulin

22

Page 23: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Februari Agustus160

165

170

175

180

185

190

SasaranCakupan

Gambar 2.11. Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bayi Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru tahun 2012

Tabel 2.12. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bayi dan Anak Balita Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru periode Agustus 2013

No TempatBayi (target 90%) Anak Balita (target 90%)

Sasaran Cakupan % Sasaran Cakupan %

1 Posyandu LU Utara 85 85 100 652 652 100

2 Posyandu LU Tengah 34 34 100 225 225 100

3 Puskesmas LU 132 132 100 210 210 100

4 TK dan PAUD 2 2 100 497 497 100

Sumber: Data Bulanan Puskesmas Landasan Ulin

23

Page 24: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

posyandu LU Utara Posyandu LU Tengah Puskesmas LU TK dan PAUD84

86

88

90

92

94

96

98

100

102

Target (%)Anak BalitaBayi

Gambar 2.12. Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bayi dan Anak Balita Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru periode Agustus 2013

b. Distribusi kapsul vitamin A pada ibu nifas

Program dilakukan dilakukan setiap hari. Sasaran kegiatan yaitu ibu

nifas/post partum (0-30 hari) yang datang ke puskesmas dan posyandu..

Target program yaitu sebanyak 100% sasaran. Lokasi kegiatan yaitu di

Puskesmas dan posyandu di kelurahan Landasan Ulin Utara dan Landasan

Ulin Tengah. Rincian kegiatan yaitu vitamin A dosis tinggi merah

diberikan 2 kapsul:

- Pertama diberikan 1 kapsul

- 24 jam kemudian 1 kapsul

Pemberian vitamin A pada ibu nifas terangkum dalam tabel berikut.

24

Page 25: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.13 Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas Puskesmas Landasan UlinPeriode Februari – Agustus 2013

No

Bulan KelurahanSasaran Bufas

Vitamin A

Bln iniKumulatif

Abs %1 Februari Land. Ulin Utara 266 24 48 18,05

Land. Ulin Tengah

184 13 29 15,76

Total 450 37 77 17,12 April Land. Ulin Utara 266 26 103 38,76

Land. Ulin Tengah

184 9 50 27,17

Total 450 37 153 343 Mei Land. Ulin Utara 266 30 128 48,12

Land. Ulin Tengah

184 22 61 33,15

Total 450 52 189 424 Juni Land. Ulin Utara 266 30 158 59,40

Land. Ulin Tengah

184 15 76 41,30

Total 450 45 234 525 Juli Land. Ulin Utara 266 30 188 70,68

Land. Ulin Tengah

184 22 98 53,26

Total 450 52 286 63,556 Agustus Land. Ulin Utara 266 33 191 71,80

Land. Ulin Tengah

184 29 105 57,07

Total 450 62 291 64,66Sumber: Data bulanan Puskesmas Landasan Ulin

25

Page 26: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Februari April mei juni Juli agustus0

20

40

60

80

100

120

17.1

3442

52

63.55 64.66

100 100 100 100 100 100

Cakupan (%)Target (%)

Gambar 2.13. Grafik Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas Puskesmas Landasan Ulin periode Februari – Agustus 2013

Tabel 2.14 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Ibu Nifas Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru tahun 2012

No Kriteria Bufas Pencapaian (%)

1 Sasaran 450 100

2 Cakupan 460 100

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

26

Page 27: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Distribusi Vit. A Bufas0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

SasaranCakupanPencapaian (%)

Gambar 2.14. Grafik Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bufas Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru tahun 2012

c. Distribusi Tablet besi (Fe)

Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan

dapat menimbulkan penyakit anemia gizi. Anemia gizi dapat di derita oleh

semua golongan umur, terutama ibu hamil, anak balita, anak sekolah, remaja

putri, ibu nifas atau menyusui, dan tenaga kerja wanita berpenghasilan rendah.

Karena itu, mengkonsumsi makanan sumber zat besi perlu diperbanyak.

Khusus bagi ibu hamil dan penderita anemia gizi diharuskan untuk

mengkonsumsi tablet tambah darah (Pil besi) sesuai dengan anjuran, Anemia

atau kekurangan zat besi adalah : Suatu keaadaan dimana kadar haemoglobin

(Hb) dalam darah kurang dari batas normal. Untuk ibu hamil batas normal 11

gr %, bila kurang dari l l gr %, berarti ibu hamil terse but menderita anemia

gizi.

Tanda-tanda anemia dapat dilihat secara klinis, yaitu :

27

Page 28: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Kelopak mata bagian dalam pucat, bila anemia berat maka wajah, bibir,

kuku terlihat pucat.

Terlihat gejala 5 L, yaitu: lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai.

Sering pusing dan mata berkunang-kunang.

Pemberian tablet tambah darah di Puskesmas Landasan ulin diberikan

pada remaja/perempuan di SMP dan SMA dan pada Bumil. Di Puskesmas

Landasan Ulin tablet Fe di distribusikan pada ibu hamil. Untuk ibu hamil,

minum tablet tambah darah setiap hari selama 90 hari masa kehamilan atau 90

tablet selama kehamilan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya

pendarahan sebelum dan sesudah melahirkan dan mencegah anemia.

Pemberian tablet Fe pada siswi SMP dan SMA di wilayah kerja

Puskesmas Landasan Ulin dimaksudkan untuk program pencegahan anemia

pada remaja putri karena siswi mengalami siklus masa haid. Siswi diberikan

tablet Fe selama 7 hari sesuai hari haidnya, 1 hari siswi mendapat 1 tablet Fe.

Siswi diberikan tablet Fe selama 3 bulan, jadi 1 orang siswi mendapat 21 tablet

Fe untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya anemia pada remaja putri.

Tablet Fe di distribusikan di puskesmas pada saat hari pemeriksaan ibu hamil

yaitu hari Senin dan Kamis, juga di pustu dan posyandu, oleh petugas gizi yang

bekerja sarna dengan bidan dan Apotik.

Program dilakukan dilakukan setiap hari dimana sasaran kegiatan yaitu ibu

hamil, ibu nifas dan ibu menyusui yang datang ke puskesmas dan posyandu.

Target program yaitu sebanyak 90% sasaran. Lokasi kegiatan yaitu di Puskesmas

dan posyandu di kelurahan LUU dan LUT. Rincian kegiatan yaitu diberikan tablet

28

Page 29: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

besi 1 sachet (30 tablet). Pencapaian program distribusi tablet Fe pada ibu hamil

di Puskesmas Landasan Ulin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.15 Distribusi Tablet Fe Pada Ibu Hamil di Puskesmas Landasan Ulin Bulan Januari-Agustus Tahun 2013

Bulan Sasaran

bumil

Jumlah ibu hamil

Fe 1 % Fe 3 %

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

495495495495495495495

58

61

59

47

61

59

64

62

60,15

49,70

61,20

38,79

49,70

61,62

74,55

74,14

60

62

60

38

62

62

62

66

39,10

40,20

39,20

30,10

39,80

52,32

64,85

65,66

Sumber: Laporan Bulanan Poli Gizi Puskesmas Landasan Ulin

Jan Feb Mar Apr Mei juni juli agustus0

10

20

30

40

50

60

70

80

5861 59

47

61 5964 6260 62 60

38

62 62 6266

39 40 39

30

39

52

64 65

FE 1FE 1 %Fe 3 FE 3 %

Gambar 2.15. Grafik Distribusi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Landasan Ulin bulan Januari-Agustus tahun 2013

29

Page 30: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Sasaran ibu hamil tahun 2013 sebanyak 495 orang. Target distribusi tablet

Fe1 dan Fe3 untuk 1 tahun sebanyak 445 orang (90%). Pencapaian distribusi Fe1

dan Fe3 pada bumil bulan Januari-Agustus 2013 sudah mencapai target yaitu:

Fe1 = 471, Fe3 = 472 .

Tabel 2.16 Pencapaian Program Gizi Melalui Distribusi Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Landasan Ulin Bulan Januari – Desember 2012

d. Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil :

Target tahunan

sasaran realisasi % pencapaian

- Fe 1 90 % 495 544 109,9

- Fe 3 90 % 495 489 98,79

Sumber: Laporan Bulanan Poli Gizi Puskesmas Landasan Ulin

Fe 1 Fe 30

100

200

300

400

500

600

90 90

495 495

544

489

Target (%)sasaranrealisasi% pencapaian

Gambar 2.16. Pencapaian Program Gizi Melalui Distribusi Tablet Fe pada Ibu Hamil di Puskesmas Landasan Ulin Bulan Januari – Desember 2012

Target pemberian tablet tambah darah (Fe) tahun 2009 :

Untuk Fe 1 = jumlah bumil yang mengkonsumsi 30 tablet tambah darah

selama hamil = 90 %

Untuk Fe 3 = jumlah bumil yang mengkonsumsi 90 tablet tambah darah

selama hamil = 80 %

30

Page 31: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel di atas menggambarkan bahwa pencapaian cakupan program gizi

melalui distribusi Fe pada ibu hamil di Puskesmas Landasan Ulin sudah

mencapai target yang ditetapkan

d. Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita

Untuk melakukan penilaian status gizi terhadap balita dapat dilakukan dengan

beberapa cara antara lain:

1. Pemantauan pertumbuhan anak

Penggunaan KMS untuk memantau pertumbuhan anak sudah

digunakan secara luas. Manfaat pemantauan ini adalah untuk keperluan

pencegahan terhadap gangguan kesehatan anak, ditandai dengan berat badan

yang menurun. Kegiatan pemantauan pertumbuhan anak dapat dilakukan di

Puskesmas dan Posyandu.

2. Penilaian status gizi penduduk

Penilaian status gizi yang sudah ditetapkan adalah penilaian status gizi

yang bertujuan memberikan informasi untukperencanaan jangka panjang dan

jangka pendek. Penilaian status gizi yang dikenal dengan Pemantauan Satus

Gizi (PSG) tingkat kecamatan adalah penilaian status gizi penduduk yang

dapat memberikan gambaran status gizi tingkat kecamatan dan kabupaten.

Indeks yang digunakan adalah TB/U atau PB/U, BB/U dan BB/TB.

Pada saat ini, posyandu merupakan satu-satunya sumber dimana data

berat badan balita diperoleh dan digunakan semaksimal mungkin. Untuk

memperoleh data status gizi posyandu, harus mempertimbangkan beberapa

hal yaitu:

31

Page 32: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

a. Balita yang tercakup di setiap posyandu

b. Balita yang secara rutin mengikuti penimbangan bulanan

c. Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan kader posyandu

d. Sistem pencatatan dan pelaporan posyandu

e. Distribusi Obat Cacing

Penyakit cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya cacing

pada usus manusia seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi dan

cacing camvuk.

Penyebabnya adalah telur cacing yang masuk ke dalam usus melalui

makanan/minuman atau kulit kemudian menetas serta berkembang biak. Penyakit

cacingan paling banyak diderita oleh anak usia sekolah dasar dan anak balita.

Tanda-tanda penyakit cacingan:

Mengeluarkan cacing saat buang air besar atau muntah

Badan kurus walau banyak makan

Muka, telapak tangan dan selaput mata pucat

Pada anak-anak perut buncit dan kurus

Badan lemas, lesu dan mengantuk

Sakit perut, kadang diare

Bahaya penyakit cacingan:

Kurang gizi, karena sari makanan diisap cacing

Kurang darah, karena darah diisap cacing

Anak sekolah sukar menerima pelajaran

Pertumbuhan anak terganggu

32

Page 33: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Mudah terserang penyakit lain

Hilangnya kemampuan kerja

Distribusi obat cacing dilakukan oleh petugas gizi puskesmas. Obat cacing

yang diberikan kepada murid-murid di sekolah dasar ada 2 macam, yaitu:

Obat cacing Pyrantel

Diberikan untuk murid-murid SD kelas satu atau murid yang baru

berumur < 6 tahun. Satu orang murid mendapatkan 2 tablet Pyrantel.

Obat cacing Albendazole atau Mebendazole

Diberikan untuk murid-murid SD kelas satu yang berumur > 6 tahun

dan murid-murid kelas dua sampai kelas enam dan juga murid-murid yang

tidak naik kelas. Satu orang murid mendapatkan 1 tablet Albendazole atau

Mebendazole.

Jumlah obat cacing yang diterima dari pengelola program gizi dinas

kesehatan kota untuk didistribusikan di sekolah dasar yaitu: obat cacing Pyrantel

sebanyak 156 tablet, obat cacing Albendazole sebanyak 614 tablet.

Tabel 2.18 Distribusi Obat Cacing di SD/MI Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

No Target Tahunan Sasaran Realisasi Pencapaian

%

1 100% 200 191 95,50

Sumber: Laporan Tahunan Gizi Puskesmas Landasan Ulin

33

Page 34: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

0

50

100

150

200

250

300 257 257

SasaranCakupan

Gambar 2.18 Grafik Distribusi Obat Cacing di SD/MI Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

f. Pelatihan Kader Kesehatan Remaja dan Anak Sekolah

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan dokter remaja dan dokter kecil

adalah meningkatkan kemampuan remaja dan anak sekolah menuju kemandirian

untuk hidup sehat dan mampu mengatasi masalah yang dihadapi.

Salah satu materi yang diberikan dalam pelatihan dokter remaja dan dokter

kecil adalah gizi remaja dan gizi anak sekolah. Gizi remaja dan gizi anak sekolah

adalah hal penting yang harus disampaikan bagi kader kesehatan remaja dan anak

sekolah karena pertumbuhan fisik yang pesat memerlukan gizi yang baik dan

berimbang. Bila tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan berbagai gangguan dan

masalah gizi pada remaja dan anak sekolah tersebut.

Dengan diberikannya materi gizi remaja dan gizi anak sekolah pada

pelatihan dokter remaja dan dokter kecil ini, diharapkan anak-anak remaja dan

sekolah mempunyai pengetahuan yang baik tentang masalah gizi, sehingga dapat

34

Page 35: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

memilih makanan yang bergizi dan mampu hidup sehat secara mandiri karena

apapun penyebab suatu penyakit faktor utamanya adalah masalah gizi.

Kegiatan pelatihan kader kesehatan remaja atau dokter remaja

dilaksanakan di SMP dan SMA atau yang sederajat, untuk SD disebut pelatihan

dokter kecil. Di puskesmas Landasan Ulin pelatihan dokter remaja tahun 2009 ini

dilaksanakan di SMP Sabilal Muhtadin dan pelatihan dokter kecilnya

dilaksanakan di SDN Pasar Lama 6. Materi gizi remaja dan gizi anak sekolah

disampaikan oleh ahli gizi puskesmas Landasan Ulin.

g. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

SKPG merupakan kegiatan yang dinamis yaitu secara terus-menerus

mengumpulkan, menganalisis data, menyebarluaskan informasi, menetapkan

langkah-langkah tindakan yang diperlukan dan melakukan tindakan pencegahan

ataupun penanggulangan. Dalam keadaan krisis pangan informasi yang dihasilkan

sangat berguna untuk melakukan penanggulangan masalah kelaparan dan gizi

buruk secara cepat dan tepat. Dalam keadaan normal informasinya dapat

digunakan untuk merumuskan kebijaksanaan, perencanaan program dan evaluasi

perkembangan situasi pangan dan gizi di tingkat kota. Tindakan penanggulangan

bisa berupa tindakan jangka pendek bisa juga tindakan jangka panjang.

SKPG dapat membantu pemda untuk selalu waspada dalam menghadapi

ancaman rawan pangan, kelaparan dan gizi buruk secara dini, sehingga akibat

yang lebih buruk dapat dihindari.

Tujuan SKPG adalah:

35

Page 36: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

1. Untuk mewaspadai timbulnya ancaman kerawanan pangan, kelaparan dan

gizi buruk dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan gizi penduduk.

2. Untuk mencegah dan menanggulangi kejadian kelaparan dan gizi buruk.

Salah satu indikator SKPG adalah indikator pemantauan status gizi balita dan

pola konsumsi pangan.

h. Pemantauan Status Gizi

Pemantauan status gizi menggunakan 2 indikator yaitu prevalensi KEP

balita berdasarkan survei khusus (PSG) dan penimbangan bulanan di posyandu

(SKDN), yang mencakup pertumbuhan balita dan kasus gizi buruk. Indikator yang

dipakai adalah N/D, D/S dan BGM.

Tabel 2.19 Hasil kegiatan Pemantauan Status Gizi Program SKPG di Puskesmas Landasan Ulin bulan Januari-Desember tahun 2012

NAMA KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUNAN

SASARAN

REALISASI

% PENCAPAIAN

Pemantauan Status Gizi

( PSG ) :

 a. Prevalensi Gizi Buruk (BB/U) < 1442 3 0,21

b. Prevalensi Gizi Kurang < 5 % 1442 48 3,33

 c. Prevalensi Gizi Lebih 1442 7 0,49

Sumber : Laporan Tahunan 2012 Puskesmas Landasan Ulin

36

Page 37: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Prevalensi Gizi Buruk (BB/U)

Prevalensi Gizi Kurang

Prevalensi Gizi Lebih

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 0 0

1442 1442 1442

3 48 7

Target (%)sasaranrealisasi% pencapaian

Gambar 2.19 Hasil kegiatan Pemantauan Status Gizi Program SKPG di Puskesmas Landasan Ulin bulan Januari-Desember tahun 2012

i. ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian air susu kepada bayi sejak pertama bayi lahir

dan ASI keluar tanpa diberikan minuman/makanan selain ASI itu sendiri termasuk

air putih maupun susu formula sampai umur bayi 6 bulan. Setelah bayi berusia 6

bulan, baru bisa diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Adapun

beberapa manfaat ASI yaitu, mengandung semua zat-zat gizi yang dibutuhkan

oleh pertumbuhan bayi, memberikan kekebalan dan melindungi bayi dari berbagai

penyakit seperti diare, dan biayanya hemat praktis dan ramah lingkungan.

Pemantauan ASI eksklusif dilakukan selama 12 bulan. Berikut ini dapat

dilihat tabel mengenai cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Landasan Ulin Tahun

2012.

Tabel 2.21 Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

No Target Tahunan Sasaran Realisasi Pencapaian

%

1 100% 263 122 46,40

Sumber: Laporan Tahunan Gizi Puskesmas Landasan Ulin

37

Page 38: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

0

50

100

150

200

250

300 263

122

SasaranCakupan

Gambar 2.21 Grafik Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Landasan Ulin

Tahun 2012

Tabel 2.22 Pemberian MP-ASI Balita di Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

No Target Tahunan Sasaran Realisasi Pencapaian

%

1 100% 48 48 100

Sumber: Laporan Tahunan Gizi Puskesmas Landasan Ulin

38

Page 39: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

48 48

Sasaran Cakupan

Gambar 2.22 Grafik Pemberian MP-ASI Balita di Puskesmas Landasan Ulin

Tahun 2012

Dari data diatas dapat dilihat pencapaian program ASI eksklusif masih

jauh dibawah target yaitu hanya 46,40%. Banyak hal yang menyebabkan

kurangnya kesadaran ibu menyusui untuk tidak memberikan ASI nya kepada

bayinya. Seperti tidak adanya pengetahuan tentang pentingnya ASI eksklusif,

bahwa ASI eksklusif itu lebih sehat dan bergizi seimbang dibandingkan susu

formula pada masa usia bayi 0-6 bulan. Untuk pemberian MP-ASI pencapaiannya

sudah mencapai 100%.

g. Garam Beryodium

Kegiatan garam beryodium dilakukan diposyandu, di sekolah dan RT.

Berikut ini dapat dilihat hasil pemantauan garam beryodium di Puskesmas

Landasan Ulin Tahun 2012.

39

Page 40: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Tabel 2.23 Hasil Pemantauan Garam Beryodium di Masyarakat Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

No Target Tahunan Sasaran Realisasi Pencapaian

%

1 100% 257 257 100

Sumber: Laporan Tahunan Gizi Puskesmas Landasan Ulin

0

50

100

150

200

250

300 257 257

SasaranCakupan

Gambar 2.23 Grafik Hasil Pemantauan Garam Beryodium di Masyarakat Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012

Dari data diatas terlihat bahwa masyarakat yang mengkonsumsi garam

beryodium masih dibawah target yaitu sejumlah 191 orang atau 95,50%. Untuk

itu penting dilakukan promosi kesehatan mengenai pentingnya mengkonsumsi

garam beryodium bagi masyarakat.

40

Page 41: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

BAB III

ANALISA SWOT PUSKESMAS BERDASARKAN DATA-DATA PUSKESMAS

DAN TEMUAN DI LAPANGAN

Kekuatan

1. Puskesmas Landasan Ulin mempunyai petugas bagian Gizi yang

komitmen dalam mensukseskan program perbaikan gizi di masyarakat.

2. Tersedianya obat cacing, vitamin A, tablet Fe yang akan didistribusikan

ke masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

3. Adanya posyandu sehingga dapat melaksanakan program gizi di seluruh

wilayah kerja Puskesmas, seperti dilakukan penimbangan balita dan bayi

tiap bulan di Posyandu yang memudahkan pengontrolan gizi di wilayah

kerja Puskesmas.

4. Tingkat liputan program (K/S) sudah memenuhi target 100%

5. Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) sudah di atas target 80%

6. Tingkat kelangsungan penimbangan (D/K) sudah di atas target 80%

7. Jumlah posyandu dan kader aktif melebihi 50% dari total yang ada

sehingga memudahkan masyarakat untuk konsultasi kesehatan dan

perbaikan gizi.

8. Seluruh anak telah memiliki KMS.

9. Program-program tertentu, seperti pemberian vitamin A mencakup

pelaksanaan diluar puskesmas, tidak hanya menunggu kesadaran

masyarakat untuk datang ke puskesmas.

41

Page 42: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

10. Cakupan distribusi vitamin A bayi dan balita sudah di atas target 90%

11. Tersedianya obat cacing, taburia, vitamin A, tablet Fe yang akan

didistribusikan ke masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

12. Sebagian besar (86%) status gizi balita berdasarkan BB/TB normal dan

tidak ada balita yang kurus sekali

13. Pencapaian distribusi Fe1 dan Fe3 pada bumil tahun 2012 telat

memenuhi taget pencapaian dan pada bulan Januari-Agustus 2013 sudah

hampir memenuhi target.

14. Pihak Puskesmas rutin ke Posyandu, sehingga mudah bagi masyarakat

untuk mendapatkan pengobatan serta perbaikan gizi

15. Pencapaian distribusi Fe1 dan Fe3 pada bumil tahun 2012 telat

memenuhi taget pencapaian dan pada bulan Januari-Agustus 2013 sudah

hampir memenuhi target.

16. Pemberian MP-ASI pada balita pencapaiannya sudah mencapai 100%.

17. Distribusi obat cacing di SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Landasan

Ulin sudah mencapai target, yaitu sebesar 100%.

Kelemahan

1. Sistem pendataan program gizi tidak lengkap dan terkesan sulit untuk

diakses.

2. Masih ditemukan kasus gizi kurang (BGM) di wilayah kerja Puskesmas

kurang lebih 50 orang balita.

42

Page 43: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

3. Pencapaian program ASI eksklusif masih jauh dibawah target yaitu

hanya 46,40%.

4. Masyarakat yang mengkonsumsi garam beryodium masih dibawah

target yaitu sejumlah 191 orang atau 95,50%.

5. Program Penimbangan Balita belum sesuai target tingkat pencapaian

program (N/S), yaitu masih di bawah target 75%

6. Cakupan program puskesmas untuk menjadikan keluarga di Kalsel

menjadi keluarga sadar gizi masih dibawah target yaitu 56%

7. Cakupan distribusi vitamin A ibu nifas selama periode Februari-Agustus

2013 masih kurang dari 70%

8. Tidak ada laporan yang lengkap mengenai program gizi berkaitan

dengan Pemantauan Konsumsi Gizi

Kesempatan

1. Adanya SMP di wilayah kerja puskesmas sehingga dapat dilakukan

kerjasama dengan pihak UKS dalam upaya mengurangi angka anemia

pada remaja putri dengan pemberian tablet Fe.

2. Jumlah penduduk usia produktif yang cukup banyak dapat dijadikan

sumber kaderisasi posyandu yang potensial.

3. Lahan sekitar puskesmas yang subur dapat dmanfaatkan untuk

penanaman toga dan buah serta sayuran yang bergizi.

4. Tingkat pendidikan masyarakat cukup baik (SMA) dapat digunakan

sebagai pendukung upaya puskesmas dalam mencapai target

43

Page 44: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

5. Berdasarkan kegiatan, banyaknya majelis ta’lim dan pesantren dapat

digunakan untuk ajang melakukan promosi kesehatan di bidang gizi

Ancaman

1. Kenaikan berat badan bayi dan balita yang ditimbang masih di bawah

target, hal ini kemungkinan karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai

makanan sehat bergizi

2. Kesadaran masyarakat untuk konsultasi gizi masih kurang, sebagai

contohnya cakupan ASI eksklusif masih di bawah 50% dan masih ada

masyarakat yang tidak menggunakan garam beryodium

Alternatif Pemecahan Masalah

Kekuatan Kelemahan

Kesempata

n

1. Diadakannya perlombaan antarposyandu jumlah kader dan posyandu yang aktif dapat maksimal. Dengan begitu, tingkat pencapaian program meningkat.

2. Pelatihan dan promosi kesehatan terjadwal dilaksanakan bagi kader sekaligus mempersiapkan perekrutan kader baru yang bisa dilaksanakan di majelis ta’lim dll.

1. Diadakannya lomba bayi dan balita sehat yang dilaksanakan 6 bulan sekali dengan kriteria status gizi sasaran di atas BGM (cenderung naik tiap bulannya). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan Kadarzi dan menurunkan angka BGM bayi dan balita.

2. Sistem pendataan seharusnya dibuat lebih rapi dan teratur per program yang dilaksanakan baik dalam bentuk print out maupun soft file.

44

Page 45: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

3. Kader dapat mengunjungi bufas untuk pemberian Fe sehingga tidak hanya menunggu kesadaran masyarakat untuk datang ke puskesmas agar cakupan Fe bufas memenuhi target.

4. Menyusun permohonan permintaan piramida makanan.

Ancaman

Perawat gizi dibantu dengan kader dapat melakukan promosi kesehatan terutama penyuluhan mengenai makanan sehat bergizi, ASI eksklusif, dan penggunaan garam beryodium. Agar sasaran tercapai, penyuluhan bisa dilakukan saat posyandu.

1. Promosi penggunaan vitamin A untuk bufas sehingga keluarga yang kurangnya pengetahuan akan gizi akan meningkat.

2. Dorong ibu agar dapat memilih makanan sehat bergizi bagi keluarga

45

Page 46: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

BAB IV

PENUTUP

Puskesmas Landasan Ulin telah memiliki unit-unit kegiatan yang masing-

masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-masing unit

yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada umumnya mengalami

peningkatan dibanding tahun lalu dan banyak yang sudah mencapai target yang telah

di tentukan.

Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin secara

keseluruhan sudah menyadari akan pentingnya gizi mereka serta anaknya, namun

kesadaran masyarakat untuk konsultasi gizi masih kurang. Penyuluhan kesehatan dan

promosi kesehatan mengenai gizi masih perlu ditingkatkan.

46

Page 47: Upaya Pokok Gizi Landasan Ulin

Daftar Pustaka

1. Laporan Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Landasan Ulin

Tahun 2012 - 2013

2. Profil Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2012 – 2013

3. Data Dinding Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2012 - 2013

47