UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan...

92
UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KEBUYUTAN KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Eliyati NIM: 108054000009 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Transcript of UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan...

Page 1: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA

KEBUYUTAN KECAMATAN TIRTAYASA

KABUPATEN SERANG

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

Eliyati

NIM: 108054000009

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi
Page 3: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi
Page 4: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi
Page 5: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

i

ABSTRAK

UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KEBUYUTAN

KECAMATAN TIRTAYSA

ELIYATI

Permasalahan kemiskinan merupakan masalah yang sudah ada sejak

lama dan hampir bisa dikatakan akan tetap menjadi “kenyataan abadi”

dalam kehidupan. Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep

ilmiah lahir sebagai dampak ikutan dari istilah pembangunan. Karena itu

dalam setiap pembahasan tentang pembangunan, maka pembahasan

kemiskinan mendapatkan tempat yang cukup penting. Kemiskinan

dipandang sebagai bagian dari masalah dalam pembangunan, yang

keberadaannya ditandai dengan adanya pengangguran, keterbelakangan,

yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan.

Dalam hal ini, Studi ini bertujuan untuk melihat upaya PNPM

Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Kebuyutan

Tirtayasa. Selain itu, studi ini juga memeriksa dampak PNPM Mandiri

perdesaan terhadap kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di Desa

Kebuyutan.

Secara metodologi, studi ini menggunakan metode kualitatif dengan

menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Sedangkan pengumpulan data

dilakukan dengan tiga metode, yaitu wawancara mendalam, pengamatan

(observasi) terhadap proses atau hasil kegiatan PNPM Mandiri, serta

pengumpulan dokumen yang relevan.

Secara umum, studi ini menemukan bahwa program PNPM Mandiri

di desa Kebuyutan sudah dijalankan dengan baik. Program yang dijalankan

meliputi penyaluran dana burgulir. Program penyaluran dana hanya

sebagian kecil yang betul-betul bisa dimanfaatkan oleh warga miskin.

Terkait dengan PNPM Mandiri bagi kesejahteraan, kegiatan PNPM

Mandiri yang berbentuk penyaluran dana bergulir dirasa masih kurang

membantu perekonomian masyarakat, karena dana yang dikucurkan

berjumlah sedikit sementara kebutuhan masyarkat untuk modal usaha

berjumlah besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan

kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat.

Page 6: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

ii

PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas

karunia dan anugrah-Nya sehingga skripsi yang berjudul Upaya PNPM Mandiri

Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kebuyutan

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang ini dapat diselesaikan. Salam hangat

kepada kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW, semoga terus bertambah

kecintaanku padamu, langkahku selalu bertapak pada jejakmu.

Selain rasa syukur yang mendalam, dalam penyelesaian skripsi ini, banyak

pihak yang terlibat di dalamnya, baik itu sebagai nara sumber, mitra diskusi

ataupun motivator, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, namun

pada kesempatan ini beberapa pihak harus saya sebutkan:

1. Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. Arief Subhan, MA, dan kepada Drs.

Wahidin Saputra, MA, Selaku dekan pembantu.

2. Dengan penuh kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada

Wati Nilamsari M, SI, dan M Hudri M.A, serta seluruh dosen yang

telah mentransformasikan ilmu pengetahuannya dengan tulus ikhlas

dan penuh perhatian.

3. Dengan penuh rasa hormat, penulis sampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Syamsir Salam,

M, SI, selaku pembimbing. Penulis merasa berhutang budi kepada

beliau karena di tengah kesibukannya beliau masih sempat

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan atas berbagai

permasalahan yang penulis hadapi.

4. Penulis juga haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada ayah

bunda kami, H. Hamsin dan Hj. Halanah. Dan kakak-ku yang

senantiasa memberikan doa dan motivasi demi keberhasilan penulis,

Page 7: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

iii

serta membantu penulis dalam pengambilan data untuk kelengkapan

skripsi ini.

5. Terima kasih kepada Jamaluddin Djunaid, Lc, MA, HK (Dosen

Hukum Islam PTIQ) yang banyak menginspirasi penulis dalam

mengambil tema ini dan yang tidak pernah bosan melayani konsultasi,

serta membaca ulang, mengedit dan memberikan masukan sejak

proposal sampai skripsi ini selesai.

6. Untuk teman seperjuangan: Erna Milana, Putri Nurullita, Hani

Nuraminah, Selli Oktaberti, Siti Inayah, Nuris Annisa dll, yang selalu

memberikan motivasi demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan

skripsi, semoga kebersamaan kita tidak pernah berhenti.

7. Seluruh crew kantor UPK PNPM Mandiri Kecamatan Tirtayasa serta

crew balai desa Kebuyutan atas dukungan dan masukannya terhadap

skripsi ini

Akhirnya, penulis memohon maaf bila ternyata dalam skripsi ini

ditemukan banyak kekeliruan dan kekurangan, penulis hanya berharap semoga

karya sederhana ini berguna dan bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Jakarta, 04 Oktober 2012

Eliyati

Page 8: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. II

DAFTAR ISI ................................................................................................. IV

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

E. Metode Penelitian ......................................................................... 9

F. Study Pustaka ............................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan................................................................... 14

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ....................... 17

A. PNPM MANDIRI ....................................................................... 17

1. Pengertian PNPM Mandiri ..................................................... 17

2. Tujuan PNPM Mandiri ........................................................... 18

3. Program dalam PNPM Mandiri ............................................. 20

B. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1. Pengertian Kemiskinan .......................................................... 22

2. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan...................................... 24

3. Pengertian Kesejahteraan ....................................................... 26

C. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat .................................. 29

Page 9: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

v

2. Model-model Pemberdayaan Masyarakat .............................. 31

3. Tahapan-tahapan dalam Pemberdayaan Masyarakat ............. 34

BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ....................... 39

A. Letak Geografis Desa Kebuyutan ................................................ 39

B. Komposisi Penduduk ................................................................... 41

C. Agama ......................................................................................... 42

D. Pendidikan ................................................................................... 43

E. Pekerjaan ...................................................................................... 45

F. Struktur Pemerintah .................................................................... 46

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................. 49

A. Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Kebuyutan Kecamatan

Tirtayasa ....................................................................................... 51

B. Upaya PNPM Mandiri dalam meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat di Desa Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa................. 53

1. Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) ............................. 54

C. Hasil dan Kesejahteraan Masyarakat Sebagai Peminjam Dana

Bergulir PNPM Mandiri di Desa Kebuyu .................................... 69

BAB V. Dampak Kegiatan PNPM Mandiri Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Kebuyutan Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten Serang ................................................... 74

A. Dampak terhadap Kesejahteraan Masyarakat .............................. 74

1. Terpenuhinya kebutuhan sosial dasar masyarakat ................. 78

2. Terbukanya lapangan pekerjaan baru..................................... 79

3. Tumbuhnya ekonomi masyarakat .......................................... 80

4. Terbangunnya jaringan sosial pekerjaan yang solid .............. 80

Page 10: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

vi

B. Mewujudkan Kemandirian Masyarakat ....................................... 82

1. Partisipasi Masyarakat ........................................................... 83

2. Terwujudnya Transparansi dan Akuntabilitas ....................... 84

3. Terealisasinya Kesetaraan Gender ......................................... 85

4. Mengembangkan Potensi Desa .............................................. 86

BAB VI. KESIMPILAN DAN SARAN ...................................................... 89

B. Kesimpulan .................................................................................. 89

C. Saran ............................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 92

LAMPIRAN

Page 11: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan kemiskinan merupakan masalah yang sudah ada sejak

lama dan hampir bisa dikatakan akan tetap menjadi “kenyataan abadi”

dalam kehidupan. Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep

ilmiah lahir sebagai dampak ikutan dari istilah pembangunan. Karena itu

dalam setiap pembahasan tentang pembangunan, maka pembahasan

kemiskinan mendapatkan tempat yang cukup penting. Kemiskinan

dipandang sebagai bagian dari masalah dalam pembangunan, yang

keberadaannya ditandai dengan adanya pengangguran, keterbelakangan,

yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan.

Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha

dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh

dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi yang lebih tinggi.

Masalah kemiskinan muncul karena adanya sekelompok anggota

masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan

kemampuan yang memadai untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak.

Akibatnya mereka harus mengakui keunggulan kelompok

masyarakat lainnya dalam persaingan mencari nafkah dan kepemilikan aset,

sehingga semakin lama semakin tertinggal. Dalam prosesnya, gejala tersebut

memunculkan persoalan ketimpangan distribusi pendapatan dalam

masyarakat.

Page 12: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

2

Masalah kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk

ditangani. Masalah kemiskinan di Indonesia tercermin dari kondisi fisik

masyarakat yang tidak memiliki akses sarana dan prasarana dasar

lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman

yang jauh dibawah standar kelayakan untuk ditempati, serta mata pencarian

yang tidak menentu.

Permasalahan kemiskinan ini telah menggugah pemerintah dan

berbagai lembaga internasional seperti bank dunia dan lain-lain untuk

berperan aktif mengentaskan kemiskinan melalui berbagai program.

Beberapa program cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Untuk itu,

diperlukan perubahan yang bersifat sistematis dan menyeluruh dalam upaya

penanggulangan kemiskinan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan metode yang cukup efektif

untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan atau paling tidak mencegah

munculnya masalah-masalah turunan dari kemiskinan seperti busung lapar,

kurang gizi, anak putus sekolah, bayi terlantar, anak jalanan, kondisi

lingkungan pemukiman yang buruk, kriminalitas dan prostitusi.1

Masalahnya, dibutuhan komitmen jangka panjang untuk memfasilitasi

kesinambungan dari upaya pengembangan masyarakat yang berjalan, agar

target jangka pangjang dalam mengurangi kemiskinan dapat menjadi

kenyataan.

Dalam upaya mengatasi kemiskinan tersebut, telah dilakukan

berbagai program, misalnya, program Inpres Desa Tertinggal (IDT), inpres

1 Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan

Strategi Pembangunan berbasis Kerakyatan, (Bandung: Humaniora, 2011), h.187

Page 13: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

3

ini dimaksudkan untuk meningkatkan penanganan masalah kemiskinan

secara berkelanjutan di desa-desa miskin. Pada saat terjadinya krisis

ekonomi yang kemudian berlanjut menjadi krisis multi dimensional, juga

diluncurkan program pengentasan kemiskinan yaitu Program Daerah dalam

Mengatasi Krisis Ekonomi (PDM-DKE) yang kemudian dilanjutkan dengan

program pengentasan kemiskinan perkotaan (P2KP), dan lain-lain.

Meskipun masyarakat miskin telah mendapatkan bantuan melalui

program pengentasan kemiskinan, tetapi hasilnya tidak seperti yang

diharapkan. Masyarakat miskin yang telah tersentuh program pengentasan

kemiskinan, tetap saja mereka tidak beranjak dari kondisi kemiskinannya.

Kesejahteraan yang mereka impikan, masih jauh dari kenyataan. Oleh

karena itu, mulai tahun 2007 pemerintah Indonesia mencanangkan program

baru yang diharapkan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Program

tersebut adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

(PNPM) Mandiri.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM

Mandiri) merupakan program untuk mempercepat penanggulangan

kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Program PNPM Mandiri ini

merupakan sistem dan pola dari proses perubuhan yang direncanakan untuk

memberdayakan masyarakat dari berbagai aspek kehidupannya. Program ini

pada hakikatnya memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat

untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan yang pada

akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan semua komponen masyarakat.

Page 14: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

4

Adapun kegiatan pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh

PNPM Mandiri tersebut dapat berupa kegiatan dana bergulir, beasiswa,

santunan, dan pembuatan sarana dan prasarana maupun perbaikan jalan.

Dana PNPM Mandiri tersebut berasal dari bank dunia yang kemudian

disalurkan ke APBD yang penggunaannya dan penyalurannya harus

dipertanggung jawabkan oleh Negara.

PNPM Mandiri adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah

terhadap masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan, yang

menitikberatkan pada upaya penguatan BKM (badan keswadayaan

masyarakat) sebagai organisasi masyarakat yang mampu berperan sebagai

penggerak upaya penanggulangan kemiskinan berdasarkan pada kebutuhan

masyarakat.

Visi PNPM Mandiri perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin pedesaan. Kesejahteraan berarti

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu

mengorganisir diri untuk mobilisasi sumber daya yang ada di

lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya,

serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Sedangkan Misi PNPM Mandiri perdesaan adalah: 1. Meningkatkan

kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; 2. Pelembagaan sistem

pembangunan partisipatif; 3. Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah

lokal; 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana sosial dasar

dan ekonomi masyarakat. 5. Pengembangan jaringan kemitraan dalam

pembangunan.

Page 15: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

5

Berdasarkan pada visi dan misi di atas, maka secara umum PNPM

Mandiri bertujuan untuk memperdayakan masyarakat yang lemah dan

miskin, sehingga kekayaan tidak hanya menjadi milik dan dinikmati oleh

segelintir orang saja. Tujuan yang mulia dari program PNPM Mandiri ini

mendapatkan legitimasi dari al-Qur’an surah al-Hasyr ayat 7 sebagai

berikut:

“ Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya

(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Mekkah adalah

untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan

beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. apa yang

diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya

bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah amat keras hukumannya”2.

Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa pembangunan masyarakat

yang ideal adalah pembangunan yang merata, yang menciptakan kondisi di

mana semua orang merasakan dampak positif dari pembangunan tersebut.

PNPM Mandiri sebagai sebuah program yang memberikan kesempatan

kepada masyarakat yang lemah untuk berpartisipasi di dalamnya adalah

termasuk ke dalam kategori ini, sebab PNPM Mandiri adalah suatu gerakan

2 Tim Penyusun. .Al-Quran dan Tarjamahnya (Bandung: PT Syamil Cipta Media),

Al-Hasr ayat. 7

Page 16: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

6

yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat

melalui partisipasi aktif dan inisiatif.

Program PNPM Mandiri ini sangat beragam dan dilaksanakan di

berbagai tempat, untuk membatasi lapangan kajian, maka penulis meneliti

pelaksanaan PNPM Mandiri di desa Kebuyutan. Desa Kebuyutan adalah

desa yang berada di sebelah timur desa Samparwadi dan sebelah barat desa

Kemanisan, sekitar 5 km dari pusat pemerintahan kecamatan Tirtayasa,

dengan luas wilayah 208 Ha dan jumlah penduduk 2257 jiwa. Mayoritas

penduduknya merupakan kalangan menengah ke bawah, profesi yang

dijalani beragam mulai dari petani, pedagang kecil sampai

pertukangan/buruh bangunan.

Minimnya modal baik ekonomi maupun sumber daya manusia yang

dimiliki masyarakat desa Kebuyutan berpengaruh kepada tingkat

kesejahteraan masyarakatnya. PNPM Mandiri adalah salah satu program

pengembangan masyarakat yang dilaksanakan di desa Kebuyutan. Di desa

ini program PNPM Mandiri sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 sampai

sekarang. Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri di desa Kebuyutan

bertindak sebagai fasilitator dalam membangun desa, baik sebagai wadah

kegiatan musyawarah maupun penyandang dana bagi kegiatan-kegiatan

yang bertujuan membangun desa Kebuyutan.

Secara umum, kegiatan PNPM Mandiri di desa Kebuyutan berupa

kegiatan pembangunan infrastruktur dan pinjaman dana bergulir.

Pembagunan infrastruktur berupa pembanguanan jalan setapak menuju areal

Page 17: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

7

persawahan yang warga sebut dengan jalan rabat beton, sedangkan

peminjaman dana bergulir berupa simpan pinjam perempuan (SPP).

Teori tentang PNPM Mandiri sebagai program pemerintah dalam

memberdayakan masyarakat desa, tidak sepenuhnya benar. Fakta di

lapangan justru memperlihatkan pemandangan yang sebaliknya. Usaha

PNPM Mandiri mendapatkan berbagai macam kendala dalam

mensejahterakan masyarakat.

Berdasarkan temuan-temuan sementara di atas, penulis merasakan

urgennya mengangkat tema ini sebagai objek penelitian, karena dengan

mengetahui penyelesaian dari masalah ini akan membawa dampak yang

besar bagi program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Upaya PNPM Mandiri dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kebuyutan Kecamatan

Tirtayasa”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Banyak upaya yang dilakukan PNPM Mandiri dalam

memperdayakan masyarakat lemah, berbagai program dicanangkan untuk

mengurangi tingkat kemiskinan. Dalam penelitian ini, penulis hanya

membatasi masalah pada kegiatan yang dilakukan PNPM Mandiri di Desa

Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.

Pembatasan masalah di atas, kemudian dapat dirumuskan dalam

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Page 18: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

8

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan Penyalura Dana Bergulir

PNPM Mandiri di Desa Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa?

2. Bagaimana Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Desa Kebuyutan

Kecamatan Tirtayasa Dalam Kegiatan Penyaluran Dana

Bergulir?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain:

1. Untuk mendeskripsikan kegiatan PNPM Mandiri dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kebuyutan

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.

2. Untuk menjelaskan tingkat keberhasilan masyarakat dalam

kegiatan penyaluran dana berguli PNPM Mandiri di Desa

Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan melahirkan hasil yang dapat memberi

manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi civitas akademik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi mengenai upaya PNPM Mandiri dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di Desa Kebuyutan Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten Serang.

2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan,

pengalaman serta meningkatkan kemampuan dalam menganalisa

Page 19: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

9

berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah

secara umum, dan masyarakat miskin di Desa Kebuyutan

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang secara khusus.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif.

Menurut Strauss dan Corbin (1997), yang dimaksud dengan penelitian

kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-

prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi,

aktivitas sosial, dan lain-lain.3

Adapun alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah

pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk

menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang

kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara

memuaskan.4 Serta penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi

masyarakat desa Kebuyutan, yang mana menurut keterangan warga desa

tersebut sedikit tertinggal dilihat dari beberapa faktor yaitu pendidikan dan

kesejahteraan. Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang

3 Nur Syam’un, Metodologi Penelitian (Serang: Sultan Maulana Hasanuddin

Banten, 1998), h.22

4 Lexy J Moeloeng, MetodePenelitianKualitatif (Bandung: PT Remaja

RosydaKarya, 1993), h.3

Page 20: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

10

diberikan PNPM Mandiri dalam mengentaskan kemiskinan dan

mensejahterakan masyarakat, dengan beberapa upaya yang antara lain

dilakukan di daerah peneliti ialah penyaluran dana bergulir dan

pembangunan infrastruktur.

2. Menentukan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah Desa Kebuyutan

Kecamatan Tirtayasa. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi

penelitian ialah metode purposive, yaitu metode penentuan lokasi penelitian

sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut metode ini, lokasi penelitian

hendaknya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan

kemenarikan/ketertarikan, keunikan, kesesuaian dengan topik yang dipilih,

lokasi hendaknya diuraikan dengan jelas dan lengkap.

Pertimbangan yang mendasari peneliti memilih daerah tersebut di

atas sebagai tempat penelitian karena Desa Kebuyutan merupakan desa yang

melaksanakan program PNPM Mandiri berupa kegiatan penyaluran dana

bergulir dan pembangunan infrastruktur. Sedangkan objek dalam penelitian

ini adalah Warga Desa Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa.

3. Sumber Data Penelitian

Dalam hal ini, peneliti berupaya mengumpulkan data-data

menyangkut upaya PNPM Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, baik itu dari sumber primer maupun sumber sekunder, sumber

primer yang dimaksud adalah berupa observasi lapangan dan wawancara

mendalam informan data primer ini antara lain: peminjam dana SPP PNPM

Mandiri dan masyarakat desa Kebuyutan yang terkait dengan pelaksanaan

Page 21: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

11

kegiatan PNPM Mandiri di desa Kebuyutan, sedangkan sumber sekunder

adalah dokumen-dokumen lain yang terkait dan bersentuhan dengan tema

penelitian yang dimaksud.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif, maka teknik pengumpulan

data diperoleh dengan langkah sebagai berikut:

1. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca,

mempelajari serta menganalisis teori-teori dan data tertulis

melalui literatur, buku-buku atau dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan pembahasan.

2. Studi lapangan yaitu mengumpulkan, menyeleksi dan meneliti

data yang diperoleh dilokasi penelitian dengan teknik-teknik

sebagai berikut:

a. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah merupakan kegiatan pengamatan, peninjuan

secara cermat tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di

suatu tempat tertentu.5 Dalam pengertian lain dapat juga

dikatakan bahwa observasi adalah merupakan suatu

penelitian yang hanya terfokus pada sekelompok

5 Lin Tri Rahayu, dkk, Observasi dan wawancara (Malang: Bayumedia

Publishing, 2005), h.5

Page 22: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

12

orang/pekerja tertentu di wilayah tertentu.6 Dalam observasi,

peneliti malakukan kunjungan langsung kepada pihak yang

bersangkutan adalah PNPM Mandiri dalam mensejahterakan

masyarakat melalui dua upaya yakni, penyaluran dana

bergulir serta pembangunan infrastruktur. Dengan tujuan

agar penulis memperoleh data akurat dan kongkrit tentang

masalah yang diteliti.

b. Wawancara (interview)

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan

Tanya Jawab baik secara langsung maupun media tertentu.

Teknik pencatatan data menggunakan catatan lapangan yaitu

berupa hasil wawancara selama obervasi berlangsung dengan

menggunakan bahasa obyektif.7 Wawancara yang peneliti

lakukan yakni untuk melengkapi pengumpulan data yang

diperlukan, selain melakukan observasi langsung dan

dokumentasi penulis juga melakukan wawancara langsung

kepada kantor Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan, dan kepada kantor balai desa Kebuyutan, serta

kepada ketua dan anggota peminjam dana SPP, yang

dianggap dapat memberikan informasi kepada penulis

ataupun kepada pihak lain yang berhubungan dengan

masalah yang penulis teliti.

6 Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif dan Kuantitaf untuk Ilmu-ilmu Sosial

(Depok: DIA Fisif UI, 2006), h.56

7 Rahayu, et.al, Observasi dan Wawancara (Malang: Bayumedia Publishing,

2004), h.63

Page 23: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

13

c. Dokumentasi (pengumpulan data-data). Tentang pengumpulan

data ini penulis melakukan pengumpulan data yang mendukung

kelengkapan penulisan skripsi ini baik data yang berupa tulisan

maupun gambar. Data-data yang diperoleh adalah arsip lembaga,

kliping, media dll.

F. Studi Pustaka

Penulisan skripsi ini tentunya menggunakan studi pustaka yang terkait

dengan tema penelitian. Terdapat beberapa karya ilmiah yang berkaitan

dengan judul skripsi, antara lain:

1. Skripsi saudara Lukman Hakim Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam pada tahun 2009. Yang berjudul “

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Pinjaman Dana

Bergulir Oleh Progrm Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Kelurahan Pondok Betung

Tangerang”.

2. Skripsi saudari Ayu Prima Ananda Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam pada tahun 2009. Yang berjudul “

Pemberdayaan Ekonomi Pedagang Kecil Melalui Pinjaman

Makro Masjid Jami Bintaro Jaya Rawa Papan Kelurahan Bintaro

Jakarta Selatan”.

3. Skripsi saudara Ahmad Parhan Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam pada tahun 2009. Yang berjudul “ Evaluasi

Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

Page 24: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

14

Melalui Bina Ekonomi dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di

Kampung Tegal Parang”.

Adapun judul skripsi penulis yaitu ”Upaya PNPM Mandiri dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kebuyutan Kecamatan

Tirtayasa Kabupaten Serang”. Penelitian ini berbeda dengan ketiga

penelitian di atas.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini akan diuraikan dengan

sistematika seperti dibawah ini:

BAB I: Dimulai dengan latar belakang yang merupakan argumen

yang menunjukkan adanya suatu kebutuhan untuk mengetahui dan

menganalisis tentang upaya PNPM Mandiri dalam mensejahterakan

masyarakat melalui program penyaluran dana bergulir dan pembangunan

infrastruktur. Dalam bab ini juga diuraikan tentang permasalahan yang

akan diteliti, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian yang digunakan, serta studi pustaka yang merupakan

temuan karya ilmiah yang menginspirasi pembuatan judul skripsi.

BAB II: Dimulai dari kajian pustaka, yang akan dibahas secara rinci

menjelaskan beberapa pengertian yang meliputi: Pertama, Pengertian PNPM

Mandiri, yang terdiri dari: Pengertian PNPM Mandiri, Tujuan PNPM

Mandiri, Program dalam PNPM Mandiri. Kedua, menjelaskan tentang

kesejahteraan masyarakat, yang mencakup: Pengertian kemiskinan, Faktor-

faktor Penyebab Kemiskinan dan Pengertian Kesejahteraan. Ketiga,

Page 25: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

15

dijelaskan mengenai pemberdayaan masyarakat, yang mencakup: Pengertian

Pemberdayaan Masyarakat, Model-model Pemberdayaan Masyarakat,

Tahapan-tahapan dalam Pemberdayaan Masyarakat.

BAB III: Gambaran umum lokasi penelitian yang mencakup letak

geografis desa Kebuyutan, agama, pendidikan pekerjaan, komposisi

penduduk, serta struktur pemerintahan.

BAB IV: Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian. Bab

ini dipecah ke dalam dua bagian. Bagian pertama akan membahas tentang

pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di Desa Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.

Sedangkan bagian kedua akan menjelaskan mengenai Hasil dan

Kesejahteraan Masyarakat Sebagai Peminjam Dana Bergulir PNPM Mandiri

di Desa Kebuyutan.

BAB V: Penutup, bab ini berisi kesimpulan dari penelitian serta

saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.

Page 26: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PNPM MANDIRI

1. Pengertian PNPM Mandiri

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan

terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung

mengenai PNPM Mandiri adalah1 :

1. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka

kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program

penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM

Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem

serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan

pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat

dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/

meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun

berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya

peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.

Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari

perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan

kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

1 Panduan Teknis Operasional, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM

Mandiri Perdesaan), Republik Indonesia, h.2

16

Page 27: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

17

2. Tujuan PNPM Mandiri

a. Tujuan Umum

PNPM Mandiri secara umumnya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat

miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok

masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam

proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan;

2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar,

representatif dan akuntabel;

3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan,

program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin

(pro-poor);

4. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi,

perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat

dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya

penanggulangan kemiskinan;

5. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas

pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam

menanggulangi kemiskinan di wilayahnya;

Page 28: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

18

6. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai

dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan

lokal; dan

7. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna,

informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

PNPM Mandiri melakukan pendekatan atau upaya-upaya rasional dalam

mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan

program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan:

1. Menggunakan kecamatan sebagai fokus program untuk

mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

program;

2. Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan

pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal;

3. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses

pembangunan partisipatif;

4. Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai

dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis; dan

5. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri atas pembelajaran,

kemandirian, dan keberlanjutan.

Page 29: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

19

3. Program dan Ruang Lingkup PNPM Mandiri

a. Kategori Program

Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat

berbasis kewilayahan, yang mencakup PPK, P2KP, PISEW, dan

P2DTK.

2. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan

masyarakat berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk

mendukung penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait

pencapaian target tertentu. Pelaksanaan programprogram ini di tingkat

komunitas mengacu pada kerangka kebijakan PNPM Mandiri.

b. Komponen Program

Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen

program sebagai berikut:

1. Pengembangan Masyarakat

Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan

untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari

pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif,

pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan, dan pemeliharaan hasil-

hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut,

disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan

Page 30: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

20

relawan, dan operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator,

pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada

saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama

sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya.

2. Bantuan Langsung Masyarakat

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan

keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai

sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.

3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal

Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah

serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku

lokal/kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif

dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam

menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini

antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan

secara selektif, dan sebagainya.

4. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program

Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi

kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli

lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen,

pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program.

Page 31: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

21

c. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan PNPM-Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua

kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat

meliputi:

1. Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman,

sosial, dan ekonomi secara padat karya;

2. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit

mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin.

Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam

memanfaatkan dana bergulir ini;

3. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama

yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDG; dan

4. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui

penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi

dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.2

B. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan sesungguhnya merupakan masalah yang ada sudah sejak lama

dan hampir bisa dikatakan akan tetap menjadi “ kenyataan abadi” dalam keidupan.

2 Tulisan Hukum/Infokum/Tematik., “ Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)” diakses pada 5 April 2012 dari

http://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/02/Tulisan-hukum-PNPM-Mandiri2.pdf

Page 32: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

22

Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep alamiah lahir sebagai dampak

ikutan dari istilah pembangunan. Kemiskinan merupakan persoalan struktural dan

multidimensional, mencakup politik, sosial, ekonomi, aset dan lain-lain. Sehingga

secara umum “Masyarakat Miskin” sebagai suatu kondisi masyarakat yang berada

dalam situasi kerentanan, ketidak berdayaan, keterisolasian, dan ketidak mampuan

untuk menyampaikan aspirasinya. Situasi ini menyebabkan mereka tidak mampu

untuk memenuhi kebutuhan minimal kehidupannya secara layak.

Adapun dalam istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau

sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang

dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Untuk

memahami pengertian tentang kemiskinan ada berbagai pendapat yang

dikemukakan3.

Menurut Suparlan, kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar

tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada

sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang

umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang

rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan,

kehidupan moral, dan rasa harga diri mereka yang tergolong sebagai orang

miskin.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan kemiskinan

adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si

3 Gunawan Sumodiningrat, et.al., Kemiskinan Teori Fakta Dan Kebijakan (Jakarta: PT

Impac, 1999), h.1

Page 33: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

23

miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada

padanya. Pendapat lain dikemukakan oleh setyawan yang menyatakan bahwa

kemiskinan adalah adanya gap atau jurang antara nilai-nilai utama yang

diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan akan nilai-nilai tersebut secara

layak.

Kemiskinan menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan adalah suatu

keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf

kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental

maupun fisiknya untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah yang rumit baik di lihat dari segi faktor

penyebabnya maupun pengaruh yang ditimbulkannya. Penyebab kemiskinan

ditafsirkan orang secara sangat berbeda-beda, sehingga sulit mendapatkan suatu

pandangan yang dapat disebut sebagai berlaku umum. Secara garis besar

pandangan-pandangan itu dapat dibedakan atas dua jenis. Yang pertama,

melibatkan kemiskinan itu sebagai akibat kekurangan yang “melekat pada diri”.

Yang kedua adalah faktor penyebabnya adalah pada system masyarakat,

sedangkan individu hanya menjadi korbannya.4

Ismawan mengutarakan bahwa penyebab kemiskinan dan keterbelakangan

adalah persoalan aksesibilitas. Akibat keterbatasan dan ketertiadaan akses maka

manusia mempunyai keterbatasan pilihan untuk mengembangkan hidupnya,

kecuali menjalankan apa yang dapat dilakukan. Dengan demikian, manusia

4 Jalaludin Rahmat, Kemiskinan dan Keterbelakangan di Negara-negara Muslim

(Bandung: PT Mizan,1990), h.36

Page 34: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

24

mempunyai keterbatasan dalam melakukan pilihan, akibatnya potensi manusia

untuk mengembangkan hidupnya menjadi terhambat5.

Menurut Kuncoro penyebab kemisikinan adalah6:

1. Secara mikro, kemiskinan minimal karena adanya ketidaksamaan pola

kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang

timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah

terbatas dan kualitasnya rendah.

2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya

manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti

produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah.

Rendahnya kualitas sumber daya ini karena rendahnya pendidikan, nasib

kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena keturunan.

3. Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal.

Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran setan

kemiskinan (vicious circle poverty). Adanya keterbelakangan,

ketidaksempurnaan pasar, dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya

produktivitas sehingga mengakibatkan rendahnya pendapatan yang

mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahya

tabungan dan investasi yang barakibat pada keterbelakangan dan

seterusnya.

5 Paulus Tangdilinting, Masalah-Masalah Sosial suatu Pendekatan Analisis Sosiologis

(Jakarta: Pusat Penerbitan Univ Terbuka, 2000), h.51

6 Jalaludin Rahmat, Kemiskinan dan Keterbelakangan di Negara-negara Muslim

(Bandung: PT Mizan, 1990), h.5

Page 35: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

25

Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan ada beberpa faktor yang

menyebabkan keluarga masuk dalam kategori keluarga miskin, antara lain adalah:

1. Faktor internal

a. Kesakitan

b. Kebodohan

c. Ketidaktahuan

d. Katidaktrampilan

e. Ketertinggalan teknologi

f. Ketidakpunyaan modal

2. Faktor eksternal

a. Struktur sosial ekonomi yang menghambat peluang untuk berusaha

dan meningkatkan pendapatan.

b. Nilai-nilai dan unsur-unsur budaya yang mendukung upaya

peningkatan kualitas keluarga.

c. Kurangnya akses untuk dapat memanfaatkan fasilitas

pembangunan.7

3. Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan kalau diartikan secara harfiah mengandung makna yang

luas dan mencakup berbagai segi pandangan atau ukuran-ukuran yang tertentu

tentang suatu hal yang menjadi ciri utama dari pengertian tersebut. Kesejahteraan

bermula dari kata sejahtera, berawalan kata ke dan berakhiran kata an. Sejahtera

7 Muhammad Syukri, et.al., “Menuju Kebijakan Promasyarakat Miskin Melalui Penelitian

(Lembaga Penelitian SMERU)” diakses pada 7 April 2012 dari http://www.smeru.or.id/lembaga

penelitan smeru research institute

Page 36: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

26

berarti aman sentosa makmur, atau selamat, artinya terlepas dari segala macam

gangguan dan kesukaran. Dalam artian yang luas kesejahteraan juga bisa

dikatakan sebgai rasa aman dan tidak terganggu dari hal apapun. Kesejahteraan

merupakan impian semua orang dalam hidupnya. Kesejahteraan berarti suatu

tujuan manusia untuk kehidupan yang lebih baik. Kesejateraan erat kaitannya

dengan sosial, karena kesejahteraan merupakan tujuan makhluk sosial.8

Menurut Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan dalam artian yang sangat

luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai

kehidupan masyarakat yang lebih baik. Beberapa defenisi yang mendukung

penegertian ini antara lain dikemukakan oleh Gertrude Wilson, Walter

Freidlander, Elizabeth Wickenenden, ataupun hasil dari pra-konferensi kelompok

kerja konferensi international bidang kesejahteraan sosial XV (XV the

International Conference on Social Welfare).9

1. Gertrude Wilson, “Social welfare is an organized concern of all

people for all people” (kesejahteraan sosial merupakan perhatian yang

terorganisir dari semua orang untuk semua orang).

2. Walter Freidlander, “Social welfare is an organized system of social

services and institutions, designed to aid individuals and group to

attain satisfying standards of life and health”. (kesejahteraan sosial

merupakan system terorganisir dari institusi dan pelayanan sosial, yang

8 Fadhil Nurdin, Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial (Bandung: PT Angkasa, 1990),

h.27 9 Istiana Hermawati, dkk, Pengkajian Keswadayaan Desa dalam Pendayagunaan Sumber

Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial, ( Yogyakarta: Balai Besar Penelitian Dan

Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 2006), h.306

Page 37: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

27

dirancang untuk membantu individu ataupun kelompok agar dapat

mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan).10

3. Elizabeth Wickenenden, “social welfare includes those laws,

programs, benefits and services which assure of strengthen provisions

for meeting social needs recognized to the well being of the population

and the better functioning of the social order”. (kesejahteraan sosial

termasuk di dalamnya adalah peraturan perundangan, program,

tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan

untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat dari

masyarakat serta menjaga ketentraman dalam masyarakat).

4. Pre-conference working committee for XVth International Conference

of Social Welfare: “Social welfare is all the organized social

arrangements which have as their direct and primary objective the

well-being of people in social context. It includes the board range of

policies and service which are concerned with various aspects of

people live their income, security, health, housing, education,

recreation, cultural tradition, etc”. (Kesejahteraan sosial adalah

keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan

utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan

konteks sosialnya. Di dalamnya tercakup pula kebijakan dan pelayanan

yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti

10

Nurdin, Pengantar Studi Kesejahteraan Sosia , h.29

Page 38: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

28

pendapatan, jaminan sosial, kesahatan, perumahan,

pendidikan,rekreasi,tradisi budaya dan lain sebagainnya).

C. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan konsep paling sering kita gunakan dalam kurun

lima tahun terakhir ini. Namun demikian, kita sering kali tidak benar-benar

memahami maknanya, bahkan mempersalinggantikan kedua kata tersebut.

Memang tidak ada pemahaman yang benar secara absolut, tetapi upaya untuk

memahami suatu konsep dengan baik merupakan langkah awal sebuah perogram

pembangunan yang baik.

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan berasal dari kata power yaitu kemampuan berbuat,

mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin

dan yunani, yang berari didalamnya, karena itu pemberdayaan merupakan suatu

dalam diri manusia, atau sumber kreatifitas.11

Pemberdayaan atau pengembangan juga menciptakan kondisi hingga

semua orang yang lemah dapat menyumbangkan kemampuannya secara maksimal

untuk mencapai tujuannya, kartasasmita mengatakan bahwa keberdayaan dalam

konteks masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa dalam masyarakat

yang bersangkutan12

.

11

Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha ( Jakarta: Centre of Entrepereneuship

Development ), h.53

12

Ibid., h.54

Page 39: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

29

Suatu gerakan yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup

keseluruhan masyarakat melalui partisipatif aktif dan inisiatif dari masyarakat.13

Amrullah Ahmad menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat islam adalah

tindakan nyata yang menawarkan alternative model pemecahan masalah dalam

bidang sosial, ekonomi dan lingkungan dalam perspektif Islam.14

Parson mengatakan pemberdayaan ialah sebuah proses dengan mana

orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan atas,

dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang

memepengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk

memperoleh kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya.15

Masyarakat diperdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya. Suatu proses pemberdayaan akan menyediakan sebuah

pilihan-pilihan, sebab manusia atau masyarakat yang dapat memajukan pilihan-

pilihan dan dapat memilih dengan jelas adalah masyarakat yang punya kualitas.16

13

Viviyulaswati, PNPM Mandiri sebagai salah satu Kebijakan Penanggulangan

Kemiskinan” Seminar dan Workshop Comdev Talk (Universitas Indonesia, 28 November 2008)

14

Amrullah Ahmad, Strategi Dakwah di Tengah Era Reformasi Menuju Indonesia

Baru Dalam Memasuki Abad Ke-21 M., makalah disampaikan dalam “ seminar nasional:

menggegas strategi dakwah menuju Indonesia baru,” yang diselenggarakan oleh SMF Dakwah,

IAIN Gunung Djati, Bandung, 21 April 1999, h.9

15

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat Bandung: PT Refika

Aditama), h.59

16

Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, h.29

Page 40: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

30

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat atau

keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu

yang mangalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan

menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan

sosial: yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau memepunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang

bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti kepercaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyi mata pencarian, berpartisipasi dalam kegiatan

sosial, dan mandiri alam tugas hidupnya.17

2. Model Pemberdayaan Masyarakat

Jack Rothman dalam karya klasiknya yang terkenal, Three Models Of

Community Organization Practice (1968), mengembangkan tiga model yang

berguna dalam memahami konsepsi tentang PM: (1) pengembangan masyarakat

lokal. (2) Perencanaan sosial (3) Aksi sosial. Paradigm ini merupakan format ideal

yang dikembangkan terutama untuk tujuan analisis dan konseptualisasi. Dalam

praktiknya, ketiga model tersebut saling bersentuhan satu sama lain. Setiap

komponennya dapat digunakan secara kombinasi dan simultan18

sesuai dengan

kebutuhan dan situasi yang ada dan kedua lebih sejalan dengan persepktif

professional, sedangkan model disana model ketiga lebih dekat dengan perspektif

17

Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: model strategi

pembangunan berbasisi kerakyatan, h.103

18

Kata “Simultan” berarti suatu perbuatan yang terjadi atau berlaku pada waktu yang

bersamaan atau secara adjektiva ialah (secara serentak). Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.3104

Page 41: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

31

radikal19

. Dengan penyesuaian disana-sini, ketiga model tersebut akan dijelaskan

secara singkat20

.

1. Pengembangan Masyarakat Lokal

Pengembangan masyarakat lokal adalah proses yang ditujukan untuk

menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui partisipasi

aktif secara inisiatif anggota masyarakat itu sendiri. Anggota masyarakat

dipandang bukan sebagai sistem klien yang bermasalah melainkan sebagai

masyarakat yang unik dan memiliki potensi, hanya saja potensi tersebut belum

sepenuhnya dikembangkan.21

Pengembangan masyarakat lokal pada dasarnya merupakan proses

interaksi antara anggota masyarakat setempat yang difasilitasi oleh pekerja

sosial. Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan mengembangkan

kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.

Pengembangan masyarakat lokal lebih berorientasi pada ”tujuan proses’’

(Process goal).22

Setiap anggota masyarakat bertanggung jawab untuk menentukan tujuan

dan memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengembangan kepemimpinan lokal, peningkatan startegi kemandirian,

peningkatan informasi, komunikasi, relasi dan keterlibatan anggota masyarakat

19

Kata “ Radikal” berarti secara mendasar (sampai kpd hal yg prinsip), Kamus Besar

Bahasa Indonesia, h.3919

20

Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, h.42

21

Ibid., h.43

22

Ibid., h.44

Page 42: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

32

merupakan inti dari proses pengembangan masyarakat lokal yang bernuansa

bottom-up ini.23

2. Perencanaan Sosial

Perencanaan sosial disini menunjuk pada proses pragmatis untuk

menentukan keputusan dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah

sosial tertentu seperti kemiskinan, pengangguran kenakalan remaja, kebodohan

(buta huruf), kesehatan masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan

hidup), tingginya kematian bayi, kekurangan gizi dll. Berbeda dengan

pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial lebih berorientasi pada

“tujuan tugas” (task goal). Sistem klien perencanaan sosial umumnya adalah

kelompok-kelompok yang kurang beruntung atau kelompok rawan sosial

ekonomi, seperti para lanjut usia, orang cacat, yatim piatu, wanita tuna sosial.

Pekerja sosial berperan sebagai perencana sosial yang memandang mereka

sebagai “konsumen” atau sebagai penerima layanan (beneficiaries).

Keterlibatan para penerima pelayanan dalam proses pembuatan kebijakan,

penentuan tujuan, keputusan dilakukan oleh para pekerja sosial dilembaga-

lembaga formal (LSM). Para perencana sosial dipandang sebagai ahli (expert)

dalam melakukan penelitian, menganalisis masalah dan kebutuhan masyarakat,

serta dalam mengindentifikasi, melaksanakan dan mengevaluasi program-

program pelayanan sosial.24

23

Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, h.45

24

Ibid., h.46

Page 43: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

33

3. Aksi Sosial

Tujuan dan sasaran utama aksi sosial adalah perubahan-perubahan

fundamental dalam kelembagaan dan sturktur masyarakat melalui proses

pendistribusian kekuasaan (distribution of power), sumber (distribution of

resources), dan pengembilan keputusan (distribution of decision making).

Pendekatan aksi sosial didasari pada pandangan bahwa masyarakat adalah

sistem klien yang sering kali menjadi ’korban’ ketidakadilan struktur. Mereka

miskin karena dimiskinkan, meraka lemah karena dilemahkan, dan tidak

berdaya karena tidak diberdayakan, oleh kelompok elit masyarakat yang

menguasai sumber-sumber ekonomi, politik, dan kemasyarakatan. Aksi sosial

berorientasi baik pada tujuan proses dan tujuan hasil. Masyarakat diorganisir

melalui penyadaran, pemberdayaan dan tindakan-tindakan actual untuk

mengubah struktur kekuasaan agar lebih memenuhi prinsip demokrasi,

kemerataan (equality) dan keadilan (quality).25

3. Tahapan-tahapan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan adalah sebuah “ proses menjadi”, bukan sebuah “ proses

instan”. Sebagai proses, pemebrdayaan mempunyai tiga tahapan: penyadaran,

pengkapasitasan, dan pendayaan. Secara sederhana dapat digambarkan berikut:

25

Ibid., h.47

Page 44: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

34

Pengkapasitasan

Tahap pertama adalah penyadaran, yang mana pada tahap ini target hendak

diperdayakan diberi “ pencerahan” dalam bentuk pemberian penyadaran bahwa

mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu. Tahap Kedua yaitu,

pengkapasitasan manusia dalam arti memampukan manusia baik dalam konteks

indiividu maupun kelompok. Dalam tahap ini dilakukan dalam bentuk daya atau

kapasitas tersebut, misalnya, sebelum diberikan peluang usaha, bagi kelompok

miskin dibuatkan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR). Sedangkan pada tahap

berikutnya pendayaan adalah sebuah proses alamiah, dalam arti kita dalam

kehidupan wajar sehari-hari.26

Adapun tahapan Pemberdayaan bila kita lihat dari sudut pandangan siklus

pengembangan masyarakat ataupun pemberdayaan masyarakat terdiri dari

beberapa tahap, antara lain; Tahap Perencanaan, Tahap Pelaksanaan,

Pelembagaan Program dan Monitoring Dan Evaluasi. Program pemberdayaan itu

akan sukses dalam memandirikan masyarakat disegala bidangnya bila di dukung

oleh partisipasi masyarakat seluas-luasnya. Partisipasi ini merupakan faktor

esensial dalam mendorong dan bergeraknya peran masyarakat tersebut. Partisipasi

26 Randy R. Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwidjowijoto, Manajemen Pemberdayaan:

Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyaraka, ( Jakarta: PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, 2007), h.9

penyadaran

Pendayaan

Page 45: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

35

akan mewujud dengan baik bila masyarakat sebagai pelaku utama dalam

pelaksaan program tersebut memiliki peran dan kewenangan yang lebih baik.27

1. Tahap Perencanaan

Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dalam program

pengembangan masyarakat, indikatornya dapat dilihat pada keikutsertaan

anggota masyarakat dalam musyawarah penentuan program, identifikasi dan

masalah, ataupun pembuatan formula kegiatan/program kemasyarakatan

tersebut.

Konteks partisipasi dalam tahap perencanaan memang anggota

masyarakatpun akan terbagi pada dua bagian: pertama mereka menjadi

partisipasi pasif. Mereka yang hadir dan datang serta hanya menyetujui hasil

musyawarah tersebut. Kedua, mereka menjadi partisipan aktif. Mereka

hadirdan memberikan pendapat yang kritis serta konstruktif bagi pelaksanaan

suatu program.

Partisipasi dan perencanaan ini juga merupakan bagian dari proses belajar

sosial dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat untuk merencanakan,

mengambil keputusan, menghargai pendapat orang lain dan sebagainya.

Partisipasi sebagai bagian dari proses belajar sosial adalah hal penting karena

menempatkan masyarakat sebagai actor utama dan fasilitator hanya sebagai

stimulator.

27

Tantan Hermansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, (

Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h.65

Page 46: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

36

Pada tahap perencanaan ini masyarakat sebagai subjek utama dari

pengembangan masyarakat diharapkan menjadi perencana sosial yang memiliki

kapasitas untuk mengidentifikasi masalah dan potensi, membuat program serta

memprediksi tantangan dan hambatannya.

Pada tahap ini, ada beberapa metode perencanaan yang dirancang atau

didesain untuk mengkondisikan partisipasi warga masyarakat. Metodologi riset

partisipatif merupakan mekanisme untuk mengikat warga untuk berpertisipasi

secara maksimal dalam penyelenggaraan program tersebut.28

2. Tahap Pelaksanaan

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat adalah ikut sertadalam

pelaksanaan program telah direncanakan sebelumnya. Rangkaian kegiatan

dalam pelaksanaan diikuti secara seksama dan cermat. Warga masyarakat

aktifsebagai pelaksana maupun pemanfaat program. Masyarakat

sebagaipelaksana mereka misalnya berpartisipasi dalam perumusan prosedur,

aturan main dan mekanisme pelaksanaan program serta aktif dalam

pelaksanaan itu sendiri. Masyarakat sebagai pemanfaat program, mereka

bertangung jawab penuh terhadap program yang diberikan oelh pemerintah

atau lembaga bagi kemanfatn dan kemandiriannya. Mereka betul-betul

melaksanaan program untuk memperdayakan dirinya dalam aspek yang lebih

luas.29

28

Tantan Hemansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, h. 69

29

Ibid., h.70

Page 47: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

37

3. Tahap Pelembagaan Program

Partisipasi pada tahap ini, anggota masyarakat ikut serta merumuskan

keberlanjutan atau pelembagaan program.langkah pertisipasinya, masyarakat

ikut serta dalam merumuskan dan membuat model-model pendanaan program,

penguatan lembaga-lembaga pengelola program dan melakukan pengkaderan

anggota masyarakat sebagai penguatan SDM bagi program tersebut.

Partisipasi pada tahap ini memiliki makna penting, karena masyarakat

yang akan melanjutkan perlu dipersiapkan agar mereka dapat berbuat, berkayra

dan bekerja bagi kesinambungan program tersebut. Dengan demikian,

masyarakat dapat terbiasa dan sudah memiliki kapasitas serta jaringan dalam

melakukan operasionalisasinya.30

4. Tahap Monitoring dan Evaluasi

Pada tahap monitoring dan evaluasi masyarakat ikut serta mengawasi

pelaksanaan program. Pengawasan ini penting agar menjadi program

pemberdayaan tersebut dapat memiliki kinerja yang baik secara administrative

maupun subtantif. Kinerja administrative artinya tata pelaksanaan dapat di

pertanggung jawabkan dengan dokumen-dokumen pelaporan yang semestinya

berlaku atau sesuai dengan perundang-undangan. Kinerja subtantif berarti

program dapat memberikan perubahan nyata baik kemaslahatan publik.31

30

Hemansah, et.al., Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam, h.71

31

Ibid., h.71

Page 48: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

38

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis Desa Kebuyutan

Desa kebuyutan merupakan hasil pemekaran dari Desa Kemanisan. Desa

Kemanisan sendiri merupakan desa yang telah lama berdiri yaitu pada tahun

1960-an. Selanjutnya pada tahun 1982, desa Kemanisan dipecah menjadi dua

desa, yaitu desa Kemanisan dan desa Kebuyutan. Setelah diadakan pemekaran

wilayah, desa Kebuyutan mengalami banyak perubahan, perubahan tersebut dapat

dilihat dari adaministrasi desa, di mana desa ini menjadi mandiri dan dapat

mengatur sendiri kegiatan serta sistem administrasinya.

Desa Kebuyutan adalah desa yang berada di wilayah Kecamatan Tirtayasa,

Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Desa Kebuyutan adalah salah satu dari

beberapa desa yang ada di Kecamatan Tirtayasa. Desa Kebuyutan memiliki batas-

batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Desa Kebon

b. Sebelah Selatan : Sungai Ciujung Lama

c. Sebelah Timur : Desa Samparwadi

d. Sebalah Barat : Desa Kemanisan

Adapun posisi desa Kebuyutan dari pusat pemerintahan yaitu dari kantor

kecamatan berjarak 5 Km, dan dari pusat pemerintahan kota administrasi

bertempuh 25 Km, dari kabupaten Serang berjarak 25 Km, sedangkan dari ibu

kota propinsi Banten berjarak 25 Km, dan dari ibukota negara berjarak 100 Km.

38

Page 49: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

39

Desa Kebuyutan merupakan dataran rendah dengan luas wilayah 208

Hektar, terdapat banyak areal persawahan dan sungai yang membentang

sepanjang jalan. Iklim desa Kebuyutan sama dengan daerah-daerah lain di

Indonesia yaitu iklim tropis dengan dua musim, musim kemarau dan musim

hujan, hujan terjadi selama empat bulan.

Berdasarkan iklim yang dimiliki, maka sumber daya alam desa Kebuyutan

adalah sektor pertanian karena mempunyai pengaruh langsung dengan aktivitas

pertanian dan pola tanam di desa tersebut. Di desa Kebuyutan dijumpai banyak

areal persawahan, karena daerah dan iklimnya lebih cocok dijadikan tempat

menanam padi.

Luas daerah Desa Kebuyutan adalah 208 Ha. Areal ini dimanfaatkan

sebaik mungkin oleh warga desa untuk kepentingan hidup mereka. Areal ini

memberikan banyak manfaat, sesuai dengan fungsi areal yang cocok untuk

digunakan. Pemanfaatan areal ini dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Pemanfaatan Areal Tanah Desa kebuyutan

No Pemanfaatan Tanah Luas (Ha) Persentase

1 Pemukiman 31 14,9

2 Perkantoran 2 0,9

3 Pertanian 153 73,6

4 Fasilitas Umum 8 3,9

5 Fasilitas Sosial 7 3,4

6 Rawa 5 2,4

Page 50: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

40

7 Lain-lain 2 0,9

Jumlah 208 100

Sumber : Dokumen RPJMDes Tahun 2010-2014

Berdasarkan tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa wilayah desa Kebuyutan

sebagian besarnya adalah terdiri dari pertanian yaitu 153 Ha atau 73,6 % dari total

luas wilayah kebuyutan. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama

masyarakat desa Kebuyutan. Masyarakat desa Kebuyutan umumnya hidup dari

hasil pertanian yaitu persawahan.

B. Komposisi penduduk

Penduduk desa Kebuyutan sampai akhir bulan Februari 2012 tercatat

sekitar 2257 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 503 KK (Kepala Keluarga).

Penduduk laki-laki berjumlah 1153 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah 1104

jiwa. Komposisi penduduk desa Kebuyutan berdasarkan jenis kelamin ini dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tebel 2

Komposisi Penduduk Desa Kebuyutan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 1153 51 %

2. Perempuan 1104 49 %

Jumlah 2257 100 %

Sumber : Dokumen RPJMDes Tahun 2010-2014

Page 51: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

41

Berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat bahwa penduduk desa Kebuyutan

berjumlah 2257 jiwa. Di mana jumlah penduduk laki-laki lebih besar

dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan dengan persentase 51 : 49 %.

Secara keseluruhan, penduduk desa Kebuyutan beretnis Jawa. Budaya dan tradisi

Jawa masih kental dipegangi oleh masyarakat desa Kebuyutan.

C. Agama

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai

suku, ras, budaya, adat istiadat dan agama. Agama-agama yang secara formal

diakui pemerintah Indonesia adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen katholik,

Hindu dan Budha. Keberadaan agama-agama tersebut dijamin oleh UUD 1945

pasal 29 dan penjelasannya yang dengan tegas menjamin kemerdekaan penduduk

untuk memeluk agama dan kepercayaannya itu. Atas dasar konstitusional ini,

maka semua agama dapat hidup dan berkembang dibawah lindungan Negara.1

Adapun agama yang dianut oleh masyarakat desa Kebuyutan secara

keseluruhan adalah agama Islam. Komposisi penduduk desa Kebuyutan

berdasarkan agama yang dianut dapat dilihat dalam tabel berikut:

1 Syamsir Salam, Sosiologi Pedesaan (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah, 2008), h.95

Page 52: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

42

Tabel 3

Komposisi Penduduk Desa Kebuyutan Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase

1 Islam 2257 100

Jumlah 2257 100

Sumber : Dokumen RPJMDes Tahun 2010-2014

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan

masyarakat desa Kebuyutan beragama Islam dengan jumlah pemeluk sebanyak

2257 orang. Di desa ini terdapat 1 mesjid dan 3 mushalla. Kehidupan beragama

masyarakat desa Kebuyutan cukup baik, hal tersebut bisa terlihat dengan jumlah

jamaah yang menghadiri tempat ibadah pada tiap-tiap waktu shalat cukup banyak.

Di samping itu, terdapat beberapa majlis ta’lim ibu-ibu yang selalu aktif

mengadakan acara-acara keagamaan. Sedangkan untuk anak-anak, terdapat tempat

belajar mengaji yang diadakan di rumah guru-guru ngaji yang rutin mengadakan

belajar membaca al-Quran setiap hari.

D. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang pailng penting pada masa sekarang ini.

Pendidikan dijadikan faktor yang sangat penting bagi kehidupan di masa depan.

Berdasarkan pendidikan seseorang dapat menjadi sukses. Dulunya masyarakat

desa Kebuyutan tidak begitu mementingkan pendidikan, hal ini diakibatkan oleh

rendahnya tingkat penghasilan masyarakat sehingga mereka tidak mempunyai

Page 53: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

43

cukup biaya untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Sekarang terlihat adanya

perkembangan dalam bidang pendidikan masyarakat Kebuyutan, mereka

berbondong-bondong menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Adapun komposisi penduduk desa Kebuyutan berdasarkan tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4

Komposisi Penduduk Desa Kebuyutan Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 Tidak sekolah 971 43

2 Tidak tamat SD 200 8,8

2 Sekolah dasar 406 17,9

3 SLTP 363 16,1

4 SLTA 303 13,5

5 SARJANA 14 0,7

Jumlah 2257 100

Sumber : Dokumen RPJMDes Tahun 2010-2014

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk desa

Kebuyutan tidak mengeyam pendidikan dengan persentase mencapai 43 %,

kelompok ini didominasi oleh orang tua-orang tua yang semasa muda tidak

mempunyai cukup biaya untuk bersekolah, mereka yang masuk dalam jumlah ini

Page 54: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

44

adalah kebanyakan para orang tua yang berumur 46 tahun ke atas. Penyebab hal

ini adalah kerena pada saat itu biaya tidak memugkinkan untuk mendapat

pendidikan.

Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa persentase tingkat

pendidikan penduduk desa Kebuyutan terkecil adalah jenjang pendidikan sarjana,

di mana hanya terdapat 14 orang sarjana atau sebesar 0,7 % dari jumlah

keseluruhan penduduk.

Pada saat ini, seiring dengan pola pikir penduduk yang lebih maju, maka

kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan secara umum terus meningkat.

Kenyataan tersebut dapat dilihat dari semakin besarnya jumlah murid yang

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

E. Pekerjaan

Penduduk desa Kebuyutan mempunyai mata pencaharian yang beragam.

Sebagian besar sumber mata pencaharian penduduk desa Kebuyutan adalah dari

sektor pertanian. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian yang utama di

desa Kebuyutan. Penduduk desa tersebut ada juga yang bekerja sebagai pedagang,

pertukangan dan lain-lain. Sumber mata pencaharian penduduk desa Kebuyutan

akan dijelaskan secara terperinci pada tabel dibawah ini:

Tabel 5

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Karyawan/PNS 9 orang 0,8

Page 55: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

45

2 Wiraswasta/Pedagang 175 orang 14,6

3 Petani 636 orang 52,9

4 Pertukangan/Buruh

Bangunan

12 orang 1

5 Buru tani 365 orang 30,4

6 Pensiunan 4 orang 0,3

Jumlah 1201 100

Sumber : Dokumen RPJMDes Tahun 2010-2014

Berdasarkan tabel 5 di atas, menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat

desa Kebuyutan bekerja sebagai petani dengan jumlah 636 orang atau 52,9 %,

disusul yang bekerja sebagai buru tani sebesar 365 orang atau 30,4 %, hal ini

disebabkan karena tersedianya lahan persawahan yang luas di daerah tersebut.

F. Struktur Pemerintahan

Desa Kebuyutan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan

Tirtayasa, Kabupaten Serang. Desa Kebuyutan diperintah oleh seorang kepala

desa yang merupakan hasil pemilihan secara langsung yaitu bapak kepala desa

Habuddin. Kepala desa mengurusi segala hal-hal yang berkaitan dengan

administrasi desa. Dalam rangka menjalankan roda pemerintahan, di desa

Kebuyutan terdapat sebuah kantor kepala desa. Dalam menjalankan roda

pemerintahan kepala desa dibantu oleh beberapa orang staf di kantor kepala desa.

Page 56: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

46

Adapun struktur pemerintahan desa Kebuyutan dapat dilihat dalam bagan

berikut:

Struktur Pemerintahan Desa Kebuyutan

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : Dokumen RPJMDes Tahun 2010-2014

Dari bagan di atas, terlihat bahwa penduduk desa Kebuyutan yang

berjumlah 2257 jiwa yang terdiri dari 503 kepala keluarga berada di bawah

pimpinan seorang kepala desa, yang dibantu oleh beberapa staf yaitu seorang

sekretaris desa (Sekdes), empat orang kepala urusan (Kaur) dan lima orang kepala

seksi (Kasi) serta mendapat pengawasan dari Badan Pengawas Desa (BPD).

Pemerintah desa ini bertugas mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan

kepentingan penduduk sebagai warga masyarakat, misalnya untuk mengurusi

Kepala Desa

Habuddin

BPD

Drs. Dedi

Sekdes

Ahmad

Kaur Umum

M. Yunus

Kaur Pemb

Samlawi

Kaur

Keuangan

Ihah Farihah

Kaur Kesra

H. M Hidayat

Kasi Nelayan

Mahadi

Kasi Pertanian

M. Ali

Kasi Trantib

Bohari

Kasi

Pemerintahan

Muslim

Kasi

Pendapatan

Bahtiar

Page 57: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

47

Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, organisasi-organisasi desa, surat

keterangan pindah, surat pengantar untuk berbagai keperluan dan lain-lain.

Page 58: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

PNPM Mandiri adalah sebuah akronim (singkatan) dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat. Bicara soal PNPM Mandiri, masyarakat tentu akan

dibingungkan dengan banyaknya istilah PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM

Mandiri Generasi, PNPM Mandiri RESPEK, PNPM Mandiri Pasca Bencana,

PNPM Mandiri R2PN, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata.

Kesemua program tersebut merupakan program-program yang mendukung dan

bernaung di bawah kordinasi PNPM Mandiri.

Ditinjau dari aspek historis, PNPM Mandiri diluncurkan oleh Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi

Tengah. Dan program ini merupakan scaling up (pengembangan yang lebih luas)

dari program-program penanggulangan kemiskinan pada era-era sebelumnya.

PNPM Mandiri digagas untuk menjadi payung (koordinasi) dari puluhan program

penanggulangan kemiskinan dari berbagai departemen yang ada pada saat itu,

khususnya yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community

development) sebagai pendekatan operasionalnya.

Lahirnya PNPM Mandiri tidak secara spontan. Setelah Presiden mendapat

laporan dari berbagai pihak, mengirim utusan ke berbagai daerah, wawancara

langsung dengan pelaku program, bahkan sudah lebih dari 30 negara mengirimkan

dutanya untuk belajar tentang pemberdayaan masyarakat di Indonesia, maka

mulai awal tahun 2006 gagasan PNPM sudah menjadi wacana di Istana Negara.

Page 59: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

49

Tepatnya pada bulan Agustus 2006, presiden memutuskan bahwa pemberdayaan

masyarakat harus menjadi program nasional. Kemudian lahirlah pada tahun itu

kebijakan tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Dua program

yang menjadi pilar utama PNPM Mandiri sebelum program-program lain

bergabung ialah: PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dan P2KP (Program

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan). Kemudian mulai bergabung pada

tahun-tahun berikutnya ke dalam PNPM Mandiri adalah P2DKT, PPIP, PUAP,

PISEW dan Pariwisata.

Sebagaimana diketahui, sebelum diluncurkan PNPM Mandiri pada tahun

2007, telah banyak program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia

yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community development)

sebagai pendekatan operasionalnya. Dimulai dari program yang paling terkenal di

masa Pemerintahan Orde Baru, adalah program IDT (Inpres Desa Tertinggal)

yang dimulai pada tahun 1993/1994, awal Repelita VI. Program ini merupakan

manivestasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1993 tentang Peningkatan

Penanggulangan Kemiskinan. Program IDT dilaksanakan dengan memberikan

bantuan modal usaha berupa dana bergulir kepada lebih 20 ribu desa tertinggal

dengan dana sebesar Rp. 20 juta setiap tahun. Bantuan dana bergulir ini diberikan

selama 3 tahun anggaran. Sejalan dengan bantuan dana bergulir tersebut

pemerintah juga memberikan bantuan teknis pendampingan yang memberikan

bantuan teknis kepada masyarakat desa dalam rangka pemanfaatan dana bergulir

tersebut.

Page 60: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

50

Belajar dari keberhasilan dan kegagalan IDT, kemudian lahir generasi

kedua program-program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat

lainnya adalah: PPK (Program Pengembangan Kecamatan) yang dilaksanakan

Departemen Dalam Negeri-1998, P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di

Perkotaan) yang dilaksanakan Departeman Pekerjaan Umum – 1999, PEMP

(Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) yang dilaksanakan Deperteman

Kelautan dan Perikanan, KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang dilaksanakan

Depertemen Sosial, dan lain-lain. Program-program tersebut berjalan sendiri –

sendiri menurut kebijakan Depertemen yang bersangkutan, tidak terintegrasi,

parsial dan sektoral.1

A. KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DESA KEBUYUTAN

KECAMATAN TIRTAYASA

Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai

macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun

diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan

pemerintah dalam menangani masalah ini.

Begitupun masalah kemiskinan merupakan masalah multidimensi;

sehingga peneliti menemukan beberapa faktor yang menjadi penyebabnya juga

bersifat multidimensi. Adapun faktor penyebab kemiskinan yang terjadi di desa

Kebuyutan antara lain:

1 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Perpustakaan Pusat diakses dari

http://www.pnpm-perdesaan.or.id/?page=halaman&story id=1 pada 12 jan 2011

Page 61: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

51

1. Lahan milik sempit atau tidak memiliki lahan

Di desa Kebuyutan sebagian besar warga masyarakat ekonominya

tergantung pada sektor pertanian, penyebab penting terjadinya kemiskinan adalah

tidak adannya kepemilikan lahan atau lahan yang dimiliki sangat sempit. Hal ini

membuat kelompok masyarakat yang tidak mempunyai lahan dan tidak

mempunyai keterampilan lain, cenderung akan menjadi buruh tani yang sifatnya

musiman.

Daftar Masyarakat Pada Tingkat Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Karyawan/PNS 9 orang 0,8

2 Wiraswasta/Pedagang 175 orang 14,6

3 Petani 636 orang 52,9

4 Pertukangan/Buruh

Bangunan

12 orang 1

5 Buru tani 365 orang 30,4

6 Pensiunan 4 orang 0,3

Jumlah 1201 100

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa di dareah penelitian sebagian

besar masyarakat bekerja dibidang pertanian dengan jumlah 636 orang dan

persentase 52,9 %. Dapat dilihat bahwa, kondisi masyarakat desa kebuyutan

memang mempunyai keterbatasan dalam kepemilikan lahan atau lahan sempit.

Page 62: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

52

Karena mayoritas masayarakat bekerja dalam bidang pertanian yang merupakan

lahan orang lain dengan sistem bagi hasil.

2. Lapangan pekerjaan terbatas

Keterbatasan lapangan kerja merupakan faktor dominan di daerah

penelitian ini, yang menyebabkan masyarakat setempat sangat sulit untuk keluar

dari kemiskinan. Hal ini mengakibatkan orang miskin yang umumnya bekerja

sebagai petani tidak mempunyai alternative pekerjaan lain yang mampu

memberikan pendapatan yang lebih baik, dalam hal lapangan pekerjaan terbatas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Pemanfaatan Lahan Dalam Bidang Pekerjaan

No Pamanfaatan lahan Luas (Ha) Persentase

1 Pemukiman 31 14,9

2 Perkantoran 2 0,9

3 Pertanian 153 73,6

4 Fasilitas Umum 8 3,9

5 Fasilitas Sosial 7 3,4

6 Rawa 5 2,4

7 Lain-lain 2 0,9

Jumlah 208 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam lapangan pekerjaan di desa

kebuyutan kecamatan tirtayasa terletak akan kurangnya pada lapangan pekerjaan

sosial dengan jumlah lapangan pekerjaan umum 8 dengan peresntase 3,9%,

Page 63: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

53

sedangkan pada kagiatan sosial atau lapangan pekerjaan sosial berjumlah 7 Ha

untuk pemanfaatan lahannya dengan persentase 3,4 %. Dapat disimpulkan bahwa

dalam hal ini lapangan pekerjaan yang ada di desa kebuyutan kecamatan tirtayasa

memang kurang akan lapangan pekerjaan umum, dan sosial hanya terletak pada

lapangan pekerjaan dibidang sektor pertanian dengan jumlah 153 dengan

persentase 73,6 %.

3. Tingkat pendidikan rendah

Tingkat pendidiak formal yang rendah, umumnya tamat sampai SD, serta

tidak adanya keterampilan lain selain disektor pertanian, merupakan salah satu

penyebab kemiskinan yang terjadi diseluruh daerah. Ungkapan seperti “

masyarakat bodoh-bodoh, gak berpendidikan, jadi susah usaha”.2

Daftar Masyarakat Pada Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1 Tidak sekolah 971 43

2 Tidak tamat SD 200 8,8

2 Sekolah dasar 406 17,9

3 SLTP 363 16,1

4 SLTA 303 13,5

5 SARJANA 14 0,7

Jumlah 2257 100

2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Kusniah (warga setempat) 6 Maret 15:30 Sore Hari

Page 64: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

54

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa memang kondisi masyarakat di

daerah penelitian sebagian besar masyarakat pada tingkat pendidikan formal yang

rendah atau hanya tamatan SD dengan jumlah 406 dan persentase 17,9 %.

Sedangkan pada tingkat tidak sekolah berjumlah 971 dengan persentase 43 %.

Sehingga dalam hal ini bisa dilihat bahwasannya memang tingkat pendidikan

rendah merupakan salah atu faktor utama menjadikan masyarakat akan tetap

miskin.

4. Keterbatasan modal

Peneliti menemukan di daerah sampel, hampir semua warga msyarakat

menyebutkan faktor ketiadaan modal yang membuat kebutuhan hidupnya tidak

terpenuhi. Serta dalam hasil wawancara mendalam warga menyebutkan faktor

ketiadaan modal tetap ( sawah, kebun, dll ) maupun modal lancar ( uang ) sebagai

faktor penting yang menyebabkan masyarakat miskin sulit keluar dari kemiskinan.

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi

semua pihak secara bersama dan terkordinasi. Namun penangannya selama ini

cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat

pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan

masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan

akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan

yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penangsgulangan

kemiskinan.

Page 65: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

55

B. UPAYA PNPM MANDIRI DI DESA KEBUYUTAN KACAMATAN

TIRTAYASA

Secara umum, kegiatan PNPM Mandiri yang dilaksanakan di wilayah

penelitian adalah program simpan pinjam perempuan (SPP). Pada dasarnya,

PNPM Mandiri Perdesaan memiliki dua program utama yaitu program SPP dan

progam open menu. Program SPP adalah program wajib yang harus ada dalam

setiap usulan desa, meskipun banyak juga desa yang tidak bisa memenuhi

persyaratannya.

Dalam program PNPM Mandiri masyarakat diberi ruang untuk

merumuskan sendiri kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Secara konseptual3, pendekatan pembangunan demikian diharapkan mampu

memberikan dampak positif yang lebih besar, karena mekanisme kerjanya

melibatkan masyarakat secara langsung, mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, sampai pada tahap pemantauan dan evaluasi. Melalui proses

pembangunan partsipatif ini, kesadaran masyarakat, terutama masyarakat miskin

dapat ditumbuh kembangkan. Sehingga masyarakat tidak hanya diposisikan

sebagai objek, melainkan juga sebagai subjek dalam upaya penanggulangan

kemiskinan.

Di daerah penelitian, secara garis besar Program PNPM-Perdesaan ialah

program bantuan permodalan yaitu penyaluran dana bergulir berupa Simpan

3 Kata “ Konseptual” berarti berhubungan dengan (berciri, seperti) konsep (adjektiva),

Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.2079

Page 66: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

56

Pinjam Perempuan (SPP). Sesuai dengan bentuk programnya, program tersebut

tentu mempunyai manfaat yang besar bagi masyarakat.

1. Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

Kegiatan simpan pinjam perempuan merupakan kegiatan pemberian

permodalan untuk kelompok perempuan yang bertujuan untuk mempercepat

proses pemenuhan kebutuhan pendanaan ataupun sosial dasar. Program tersebut

memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga

melalui pendanaan modal usaha serta mendorong penguatan kelembagaan simpan

pinjam oleh kaum perempuan.

Sasaran program ini adalah rumah tangga miskin yang produktif yang

memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan social dasar melalui

kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat. Sedangkan

bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal

kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana

simpanan dan pengelolaan dana pinjaman.

Program SPP ini telah banyak membantu mengembangkan ekonomi

masyarakat terutama kaum ibu. SPP telah mendorong tumbuhnya pelaku Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) baik secara pribadi maupun kelompok.

Perkembangan UMKM ini ditopang oleh perguliran kredit dana Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) dari PNPM Mandiri.

Dalam hal ini, kondisi masyarakat miskin atau jumlah masyarakat miskin

di Desa Kebuyutan ialah dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 67: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

57

Jumlah Keluarga Miskin di Desa Kebuyutan Tirtayasa

No Keluarga Mskin Jumlah Persentase

1 Jumlah KK Miskin 166 69, 5

2 Jumlah KK Sangat Miskin 73 30,5

Jumlah 239 100

Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan (desa kebuyutan)Tahun 2009

Dalam hal ini jumlah keuarga miskin berjumlah 166 keluarga dengan

persentase 69,5 %, sedangkan dalam jumlah keluarga sangat miskin berjumlah 73

keluarga dengan persentase 30,5%. Dapat dilihat bahwa jumlah masyarakat

miskin di daerah penelitian cukup banyak sehingga dalam hal ini PNPM Mandiri

menyalurkan dana bergulir untuk dimanfaatkan oleh warga miskin di daerah

penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Salah satu daerah yang mendapatkan bantuan dana bergulir SPP adalah

desa Kebuyutan kecamatan Tirtayasa. Kredit SPP yang digulirkan pada tahun

2009-2010 berjumlah Rp. 35.000.000 yang dimanfaatkan oleh tiga kelompok

dengan jumlah pemanfaat 25 orang.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada kantor

Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri di Kecamatan Tirtayasa, maka mekanisme pelaksanaan program Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 68: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

58

a. Proses cara peminjaman dana.

Pada tahapan ini, calon peminjam yang bergabung dengan Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM) mengajukan permohonan pinjaman dana kepada

kantor Kepala Desa dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK). Adapun syarat-syarat

dalam mengajukan permohonan pinjaman dana bergulir ialah:

1. Warga desa Kebuyutan

2. Perempuan berusia minimal 20 tahun

3. Termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM)

4. Memiliki usaha yang sudah berjalan maupun belum berjalan

5. Mempunyai KTP/ foto copy KTP

6. Mempunyai kartu keluarga KK

7. Mengajukan permohonan dengan melampirkan proposal

Hal ini seperti diungkapkan oleh salah seorang warga ”Dalam proses

peminjaman dana waktu itu saya melengkapi beberapa persyaratan antara lain:

saya fotocopy KK, fotocopy KTP, melampirkan proposal serta harus ditulis

berapa penghasilan dalam satu hari”. 4

Bagi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang telah memenuhi

persyaratan dan kriteria di atas akan mendapatkan pinjaman. Jumlah besaran

pinjaman yaitu peminjaman minimum sebesar Rp. 1.000.000.,- dan maksimum

sebesar Rp. 2.000.000.,-.

4 Wawancara Pribadi dengan Ibu Suriyah (warga setempat), Serang, 8 Maret 15:30

Page 69: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

59

Setelah tahap peminjaman direalisasikan, mekanisme pengawasan pun

dilakukan. Pengawasan dilakukan dengan kunjungan ke rumah atau ke lokasi

usaha peminjam secara berkala sesuai dengan kebutuhan. Maksudnya apabila

peminjam telah mematuhi ketentuan pinjaman dana bergulir dengan baik, maka

kunjungan akan dilakukan tidak sesering mungkin/ jarang. Akan tetapi apabila

peminjam menunjukan gejala yang kurang baik/menyimpang maka frekuensi

kunjungan akan ditingkatkan.

Dalam rangka menjalin hubungan baik antar petugas UPK dengan

peminjam, minimal satu bulan setelah realisasi pinjaman, petugas UPK harus

mengunjungi anggota KSM peminjam. Kunjungan selanjutnya tergantung pada

kualitas pembayaran angsuran pinjaman yang dilakukan oleh peminjam.

b. Proses cara pengembalian dana

Adapun mekanisme pengembalian dana sebagai berikut:

1. Setelah menjelang satu bulan pinjaman, angoota KSM menyerahkan uang

angsurannya kepada ketua KSM untuk disetorkan pada UPK.

2. Pengurus dan anggota KSM wajib saling mengingatkan kepada ketua

KSM untuk melunasi angsuran pinjaman untuk disetorkan.

3. Setelah angsuran pinjaman (pokok dan jasa) serta tabungan terkumpul,

disetor oleh pengurus KSM kepada UPK dengan membawa kartu

pinjaman KSM dan kartu tabungan.

4. Tidak dianjurkan untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman di

luar kantor UPK dan di luar jam kerja.

Page 70: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

60

5. Bilamana ketua KSM tidak menyetorkan angsuran kepada UPK maka

tidak digulirkan lagi dana tersebut.

6. Bagi anggota yang tidak bisa membayar angsurannya ketika sudah tiba

pada waktunya maka tidak ada jaminan apapun bagi si anggota.

c. Jumlah kelompok

Program kegiatan SPP di desa kebuyutan dilaksanakan dalam satu periode

yang telah ditentukan. Dalam realisasinya, program SPP dilaksanakan melalui

beberapa tahapan yaitu tahapan Musyawarah Antar Desa (MAD), Musyawarah

Desa (MUSDES), Musyawarah Khusus Perempuan (MKP), pengajuan proposal,

tahapan verifikasi, MAD prioritas usulan, MAD penetapan usulan kumudian

tahapan pencairan dan pengembalian dana pinjaman.

Dana tersebut dicairkan ke beberapa kelompok, kemudian dana yang telah

dicairkan oleh UPK tersebut wajib dikembalikan oleh masing-masing kelompok

SPP kepada UPK dalam waktu 10 bulan yang diangsur tiap bulan dengan bunga

sebesar 1,5 persen dari jumlah pinjaman. Uang yang dikembalikan oleh kelompok

SPP tersebut dikelola oleh pengurus UPK untuk digulirkan kembali kepada

kelompok-kelompok lain yang telah mengajukan proposal.

Di Desa kebuyutan terdapat 3 kelompok yang memperoleh pinjaman SPP,

masing-masing kelompok terdiri dari 5-10 anggota, tiap-tiap kelompok tersebut

dipimpin oleh seorang ketua. Adapun 3 ketua KSM yang menangani penyaluran

dana di desa Kebuyutan ini adalah: Ibu Munawaroh, Ibu Masitoh, serta Ibu Iha.

Page 71: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

61

Adapun daftar anggota kelompok yang menerima manfaat SPP di desa Kebuyutan

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK I PENERIMA MANFAAT

SPP BLM 2009

Nama Kelompok : Munawaroh

Alamat kelompok : Kp Kebuyutan

No Nama Jabatan Alamat Jenis Usaha Jumlah Pinjaman

1 Munawaroh Ketua Kp Kbyt Dagang Rp 2.000.000

2 Hj. Aminah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000

3 Suriyah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp.2.000.000

4 Mursih Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000

5 Farikoh Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000

6 Futihat Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

7 Sanah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

8 Maiya Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

9 Fatihah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

10 Jakiyah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

JUMLAH PINJAMAN Rp.15.000.000

Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan (Desa Kebuyutan)Tahun 2009

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa masyarakat yang

menerima bantuan dana bergulir berjumlah 10 anggota. Dapat dilihat

Page 72: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

62

bahwasannya di dalam kelompok 1 mayoritas penerima dana dimanfaatkan untuk

berdagang, seperti ibu Munawaroh dengan berdagang sayuran dengan penghasilan

setiap hari kurang lebih hanya Rp100.000. dan dengan ibu Hj. Aminah dengan

memanfatkan pinjaman dengan memilih berjualan jamu yang penghasilan setiap

hari Rp.50.000. dan seperti ibu Suriyah, Mursih, Farikoh, Futihat, Sanah, Maiya,

Fatihah, Jakiyah, yang memanfaatkan pinjamannya dengan berdagang kecil-

kecilan.

Di daerah peneliti, peneliti menemukan bahwasannya anggota kolompok

yang menerima bantuan dana bergulir masing-masing berjumlah dari mulai 1-2

juta pinjaman. Dalam besarnya pinjaman yang mereka pinjam, peneliti

menemukan bahwa jumlah dana yang diterima tidak begitu banyak dan

bermanfaat untuk meningkatkan ekonominya, seperti ibu Munawaroh, yang

meminjam dana sebesar Rp 2.000.000-., yang digunakan untuk modal usaha

berdagang, dalam hal ini, ibu Munawaroh masih berkondisi berjualan Sayuran

tetapi bukan berarti ekonominya meningkat dan kebutuhan pokoknya terpenuhi

karena modal usaha yang mereka dapatkan dan mereka terima tidaklah cukup

untuk pemenuhan dasar mereka.

1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 1 penerima bantuan

dana bergulir belum mampu mencapai keluarga sejahtera.

2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah:

a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih

b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

dirumah,bekerja/sekolah dan bepergian

c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan

dinding yang baik

d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan

Page 73: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

63

e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan

kontrasepsi

f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah

3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu

Munawaroh Rp 100.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini

kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai

keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera penghasilan

yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,- perharinya.

4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum mencapai

keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk penyaluran

dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian masyarkat,

karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit sementara kebutuhan

masyarakat untuk modal usaha berjumlah besar, sehingga belum

mampu memberikan perubahan kesejahteraan yang mendasar dalam

masyarakat.

Page 74: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

64

Tabel 2

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK II PENERIMA MANFAAT

SPP BLM 2009

Nama Kelompok : Masitoh

Alamat kelompok : Kp Kebuyutan

No Nama Jabatan Alamat Jenis Usaha Jumlah Pinjaman

1 Masitoh Ketua Kp Kbyt Dagang Rp 2.000.000

2 Sofiyah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000

3 Hj. Solehah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp.2.000.000

4 Rohilah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000

5 Aisah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 2.000.000

JUMLAH PINJAMAN 10.000.000

Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan (desa kebuyutan)Tahun 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwasaanya pada kelompok 2

mayoritas anggota peminjaman dana berjumlah Rp2000.000. yang rata-rata

dimanfaatkan oleh anggota dengan berdagang/berusaha menjadi pedagang, seperti

ibu Masitoh dengan meminjam dana sebesar dua juta dan dimanfaatkan untuk

berdagang sembako kecil-kecilan yang omset perbulannya rata-rata 1000.000.

adapun pada Sofiyah, meminjam dana sebesar dua juta dengan dimanfaatkan

untuk berusaha berdagang Nasi uduk dengan pendapatan Rata-rata tiap bulannya

Rp.100.000, dan ibu Hj Solehah dengan Jumlah peminjaman dua juta dengan

dimanfaatkan untuk berdagang, ibu Rohilah dengan usaha berdagang sembako

Page 75: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

65

kecil-kecilan, dan begitu juga dengan ibu Aisah dengan jumlah dana pinjaman

sebesar 2 juta dimanfaatkan untuk berdagang Nasi Uduk.

Pada hal ini anggota kelompok 2 yang menerima bantuan dana bergulir

masing-masing setiap anggota mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 2.000.000.

Seperti ibu Masitoh yang meminjam dana sebesar Rp. 2.000.000 yang digunakan

untuk berdagang sembako kecil-kecilan, sehingga dalam hal ini dapat dilihat pada

indikator konsumtif seperti: 1. Ibu masitoh udah tidak lagi memiliki modal usaha.

2. Ibu masitoh sudah berhenti berdagang. 3. Adapun pada saat ini Ibu Masitoh

sudah tidak berdagang semabako kecil-kecilan sehingga dalam hal ini kebutuhan

pokok ibu Masitoh belum bisa terpenuhi dari hasil berdagang sembako tersebut.

Seperti pada anggota-anggota yang lain seperti ibu Sofiyah, Hj, Solehah yang

pada saat ini sudah tidak lagi berjualan karena modal usaha mereka telah habis,

dan adapun dalam kelompok 2 ini pada ibu Rohilah yang masih berjualan.

1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 2 penerima

bantuan dana bergulir belum mampu mencapai keluarga sejahtera.

2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah:

a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau

lebih

b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

dirumah,bekerja/sekolah dan bepergian

c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan

dinding yang baik

Page 76: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

66

d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana

kesehatan

e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana

pelayanan kontrasepsi

f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah

3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu

Sofiyah Rp 100.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini

kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai

keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera

penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp 300.000.,-

perharinya.

4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum

mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk

penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian

masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit

sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah

besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan

kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat.

Page 77: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

67

Tabel 3

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK III PENERIMA MANFAAT

SPP BLM 2009

Nama Kelompok : Ihah F

Alamat kelompok : Kp Kebuyutan

No Nama Jabatan Alamat Jenis Usaha Jumlah Pinjaman

1 Ihah f Ketua Kp Kbyt Dagang Rp 1.000.000

2 Salmah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

3 Mo’ah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp.1.000.000

4 Suntinah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

5 Hasanah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

6 Fatimah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

7 Supyanti Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

8 Kasum Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

9 Malihah Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

10 Enyati Anggota Kp Kbyt Dagang Rp. 1.000.000

JUMLAH PINJAMAN Rp.10.000.000

Sumber: Dokumen Akhir PNPM Mandiri Perdesaan (Desa Kebuyutan)Tahun 2009

Berdasarkan tabel di atas mayoritas anggota penerima bantuan berjumlah 10

anggota dengan rata-rata peminjaman sebesar Rp 1.000.000, seeperti ibu Ihah F,

Salmah, Mo’ah, Suntinah, Hasanah, Fatimah, Supyanti, Kasum. Malihah, Enyati,

yang merupakan penerima pinjaman dana dengan bedagang kecil-kecilan.

Page 78: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

68

Dalam hal ini dari beberapa tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah dana

SPP yang dipinjamkan kepada tiap-tiap kelompok berbeda-beda. Kelompok 1

yang diketuai oleh ibu Munawaroh mendapat pinjaman dana sebanyak 15 juta

dengan jumlah anggota 10 orang. Sedangkan kelompok 2 yang diketuai oleh ibu

Masitoh mendapat pinjaman dana sebanyak 10 juta dengan jumlah anggota 5

orang. Kelompok 3 yang diketuai oleh ibu Ihah F mendapat pinjaman dana 10 juta

dengan jumlah kelompok 10 orang.

1. Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa kelompok 3 penerima

bantuan dana bergulir belum mampu mencapai keluarga

sejahtera.

2. Adapun indikator keluarga sejahtera ialah:

a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari

atau lebih

b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

dirumah,bekerja/sekolah dan bepergian

c. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap,lantai dan

dinding yang baik

d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana

kesehatan

e. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana

pelayanan kontrasepsi

f. Semua anak umur 7 - 15 tahun dalam keluarga bersekolah

Page 79: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

69

3. Penghasilan yang didapat oleh anggota kelompok 1, seperti ibu

Mo’ah Rp 50.000.,- setiap harinya, yang mana dalam hal ini

kelompok tersebut dilihat dari penghasilannya belum mencapai

keluarga sejahtera. Sedangkan dalam keluarga sejahtera

penghasilan yang didapat ialah kurang lebih diatas Rp

300.000.,- perharinya.

4. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum

mencapai keluarga sejahtera ialah, PNPM Mandiri yang berbentuk

penyaluran dana bergulir dirasa kurang membantu perekonomian

masyarkat, karena dana yang dikucurkan berjumlah sedikit

sementara kebutuhan masyarakat untuk modal usaha berjumlah

besar, sehingga belum mampu memberikan perubahan

kesejahteraan yang mendasar dalam masyarakat.

Dana yang dipinjamkan kepada anggota masing-masing kelompok

berfariasi mulai dari 1 juta sampai 2 juta tergantung kebutuhan anggota, jumlah

minimal pinjaman 1 juta sedangkan jumlah maksimal pinjaman sebesar 2 juta

dana tersebut digunakan oleh anggota kelompok untuk membuka usaha baru atau

menambah mengembangkan usaha yang sudah ada, menurut pengakuan sebagian

besar informan yang kami wawancari bantuan SPP tersebut sangat membantu

mereka dalam mengembangkan ekonomi masyarakat desa.

” Alhamdulillah setelah adanya program SPP ini sedikit membantu pada

ekonomi kehidupan saya”5

5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Fatihah (warga setempat), Serang, 10 Maret 09:30

Page 80: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

70

Hal serupa dikatakan juga oleh salah satu warga masyarakat “ Setelah

adanya kegiatan ini saya jadi bisa punya usaha, walaupun usaha saya hanya

berjualan nasi uduk tapi bisa membantu sedikit dalam kekurangan ekonomi saya”6

Berkaca dari penuturan masyarakat diatas maka, pinjaman bantuan SPP

(simpan pinjam perempuan) ini dianggap berhasil dalam memberdayakan

masyarakat desa Kebuyutan hal tersebut, tergambar pada poin berikut:

1. Adanya lapangan kerja baru

2. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat

3. berkembangnya usaha masyarakat

Mengenai waktu pelaksanaan SPP di desa Kebuyutan, beberapa responden

menjelaskan sebagai berikut:

“Waktu itu saya mengetahui ada kegiatan dana begulir dari balai desa,

ketika itu kepala desa mengumumkan kepada masyarakat untuk berkumpul di

balai desa setelah itu kepala desa dan ketua UPK menjelaskan bahwa ada kegiatan

penyaluran dana atau simpan pinjam yang akan dilaksanakan di desa ini”.7

Hal serupa juga dibenarkan oleh salah seorang ibu yang meminjam dana

tersebut, dia mengatakan bahwa:

“Saya tau ada kegiatan simpan pinjam dari salah satu tetangga saya, waktu

itu saya mendatangi belai desa, dan kepala desa menjelaskan dengan rinci

menganai kegiatan SPP yang sedang berjalan di desa ini”.8

Sedangkan mengenai jumlah kelompok dan proses pelaksanaan program

SPP salah seorang informan menjelaskan, “Di desa kami terdapat 3 kelompok dan

memiliki anggota antara 5 sampai dengan 10 anggota, serta memiliki masing-

masing ketua kelompok”.9

6Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti (warga setempat), Serang, 10 Maret 15:30

7 Wawancara Pribadi dengan Umiyah (warga setempat), Serang, 15 Maret 13:30

8 Wawancara Pribadi dengan Zakiyah ( anggota peminjam SPP ), Serang, 17 Maret

10:00 9 Wawancara Pribadi dengan Iha Farihah (Ketua Kelompok SPP), Serang, 18 Maret

15:30

Page 81: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

71

Informan lain menjelaskan, “Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan

angsuran SPP yaitu 10 kali dalam waktu 12 bulan, dimana jika ada keterlambatan

pengembalian pinjaman maka akan diberikan sanksi sesuai dengan kesepakatan

sebelumnya”.10

Dari beberapa hasil wawancara dengan beberapa informan, dapat

disimpulkan bahwa program SPP ini sudah berjalan dengan baik dan sedikit

banyak telah membantu mengembangkan perekonomian masyarakat desa

Kebuyutan. Hal ini juga diamini oleh bapak kepala desa dan Ketua UPK desa

Kebuyutan.

Pendapat dari Kepala Desa bahwa:

“Program SPP ini memberikan fasilitas bantuan pendanaan permodalan

kepada masyarakat miskin yang memiliki kelompok dan usaha serta memberikan

kemudahan akses dalam hal mendapatkan pendanaan kebutuhan tanpa syarat

agunan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mendorong penguatan kelembagaan

simpan pinjam oleh kaum perempuan untuk usaha ataupun untuk pemenuhan

kebutuhan sosial dasar”.11

Pendapat dari Ketua UPK bahwa:

“Adanya program SPP sangatlah membantu untuk masyarakat miskin

yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, dan ini sudah sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai dalam program SPP, yaitu dimana ibu-ibu atau

kaum perempuan yang ingin mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi

kebutuhannya melalui kegiatan usahanya dapat diperoleh melalui pinjaman modal

program SPP yang diadakan oleh PNPM. Selain itu pula dengan adanya kegiatan

ini kaum perempuan dapat mandiri dalam menghasilkan pendapatan tanpa

mengharapkan dari pendapatan suami mereka, dan ini dapat mendorong pengutan

kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan”.12

10

Wawancara Pribadi dengan Masyitoh (Ketua Kelompok SPP), Serang, 19 Maret 13:30 11

Wawancara Pribadi dengan Habudin (kepala desa), Serang, 20 Maret 19:30

12

Wawancara Pribadi dengan Didik Darmadi (ketua UPK), Serang, 21 Maret 09:00

Page 82: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

72

Dalam hal ini beberapa kelompok yang menerima dana bergulir bervariasi

dan begitupun dalam kelompoknya bervariasi jumlh dana yang digulirkan seperti

kelompok 1 dengan jumlah dana Rp 15.000.000 dan kelompok 2 Rp 10.000.000

serta kelompok 3 sebesar Rp 10.000.000.

Daftar Jumlah Kelompok Berdasarkan Jumlah Dana Yang digulirkan

No Kelompok Anggota Jumlah Dana Persentase

1 Kelompok 1 10 15 Juta 42, 8

2 Kelompok 2 5 10 Juta 28,6

3 Kelompok 3 10 10 Juta 28,6

Jumlah 35.000.000 100

Sumber: Diolah dari hasil penelitian

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah masing-masing

kelompok yang menggurlirkan dana kepada warga desa masyarakat sangat

bervariasi. Kelompok 1 dengan jumlah 10 anggota dan dengan jumlah dana yang

dipinjamkan sebesar 15 juta dengan persentase 42,8 %. Dan pada kelompok 2

dengan jumlah anggota 5 anggota serta jumlah dana yang digulirkan sebesar 10

juta dengan persentase 28,6 %. Serta pada kelompok 3 dengan jumlah dana yang

digulirkan berjumlah 10 juta dan anggota berjumlah 10 anggota dengan persentase

28,6%.

Page 83: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

73

C. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sebagai Peminjam Dana Bergulir

PNPM Mandiri di Desa Kebuyutan Tirtayasa

Pelaksanaan program dana berguli yang dilaksanakan oleh PNPM Mandiri

perdesaan di desa kebuyutan sudah bisa dikatakan membantu dalam

mensejahterakan masyarakat, seperti halnya dapat dilihat dari jumlah masyarakat

yang miskin dan sejahtera dalam tabel berikut:

Jumlah Masyarakat dalam Peningkatan Kesejahteraan

No Tingkat kesejahteraan Jumlah Persentase

1 Yang mendapat bantuan dana 25 4,6

2 Yang tidak mendapatkam

bantuan dana

93 17,3

3 Masyarakat pada tingkat

ekonomi sedang

100 18,9

4 Masyarakat pada tingkat

ekonomi atas

78 14,5

5 Masyarakat pada tingkat

ekonomi miskin

239 44,6

Jumlah 535 100

Sumber: Diolah dari hasil penelitian

Dari tabel diatas dilihat bahwa kondisi masyarakat pada tingat

kesejahteraannya belum bisa dikatakan sejahtera karena mayoritas yang terdapat

Page 84: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

74

di daerah penelitian, warga masyarakat desa Kebuyutan berkondisi pada warga

yang tingkat ekonominya miskin/keluarga miskin dengan jumlah 239 dengan

persentase 44,6 %, sedangkan dalam kondisi keluarga yang sejahtera atau apada

tingkat ekonomi atas berjumlah 78 dengan persentase 14,5 %. Sedangkan dalam

kondisi masyarakat pada tingkat ekonominya sedang berjumlah 100 dengan

pesentase 18,9 %, dan bagi warga masyarakat yang mendapatkan bantuan dana

untuk pengembangan pada tingkat ekonominya berjumlah 25 dengan persentase

4,6 %.

Dari pembahasan diatas dapat di lihat bahwa tingkat kesejahteran

masyarakat belum bisa dikatakan pada tingkat masyarakat yang sejahtera, karena

dalam hal ini kedaan masyarakat masih banyak yang tergolong keluarga miskin.

Begitu halnya dengan program PNPM Mandiri yang dilaksanakan di daerah

penelitian bahwasannya program yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif

namun pada dasarnya PNPM Mandiri belum mampu mensejahterkan masyarakat,

dan belum mampu mengeluarkan masyarakat dari lingkaran kemiskinan, PNPM

Mandiri hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar hidup yang sifatnya parsial

tidak berkelanjutan.

Dalam hal ini kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pada indikator

kesejahteraan masyrakat seperti dalam tabel:

N

O

INDIKATOR KAYA SEDANG MISKIN

1 Rumah Batu Kayu Bambu

2 a. Atap Seng / Tegel Seng Seng bekas

Page 85: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

75

3 b. dinding Batu Papan/tembok Gamacca

4 c. lantai Tegel Papan/semen Tanah

5 d. WC Ada Ada Tidak ada

6 Fasilitas Ada / lengkap Kurang Tidak ada

7 a. TV TV warna TV hitam putih Tidak ada

8 b. radio Radio Tape Radio baterei Tidak ada

9 c. Listrik Ada Ada Tidak ada

10 Pendapatan(rp/bul

an)

800.000 keatas 400.000-750.000 150.000-300.000

11 Pendidikan SMP/SMA keatas SD/SMP Tidak sekolah/SD

12 Kepemilikan lahan 1 Ha keatas 10 a – 1 ha 0-5 a

13 Kepemilikan ternak 5 ekor sapi

keatas

2-4 ekor sapi Ayam / 1 ekor sapi

14 Kepemilikan

kendaraan

Mobil Motor Tidak ada

15 Kesehatan Rumah Sakit Pustu/mantra

kesehatan

Sanro/dukun

16 Pola makan 3x

sehari/beras/dagi

ng

2x

sehari/beras/jagung/ik

an bolu

2x

sehari/beras/jagung/ik

an teri/daun singkong

17 Status kepemilikan Milik sendiri Menumpang Tidak ada

Sumber: http://aalmarusy.blogspot.com/2011/02/indikator-tingkat-kesejahteraan.html

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa standar kesejahteraan masyarakat

dapat di ukur pada indikator-indikator kesejahreraan yang mana dalam indikator

kesejahteraan masyarakat dijelaskan secara rinci beberapa poin yang terkandung

didalamnya, seperti masyarakat yang sejahtera memiliki rumah dengan beratapkan

seng baru dan berlantaikan keramik, sedangkan masyarakat yang tidak sejahtera

Page 86: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

76

memiliki rumah yang berdinding gubuk dan beralaskan tanah dengan atap seng

bekas.

Adapun dalam pelaksanaan program dana bergulir yang dilaksanakan oleh

PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Kebuyutan. bantuan dana ini diprioritaskan

bagi masyarakat yang mempunyai usaha kecil dan memerluakan penambahan

modal usaha berdasarkan dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh

PNPM Mandiri Perdesaan.

Dengan adanya PNPM Mandiri yang membantu memberikan permodalan

pinjaman dana bergulir serta pendampingan kepada masyarakat yang memiliki

usaha kecil dengan tujuan pemberdayaan masyarakat atau KSM-KSM sangat

tertarik dan antusias delam meminjam dana bergulir tersebut.

Seperti halnya yang telah dikemukakan oleh Edi Suharto tentang aras

pemberdayaan, yakni aras mikro, aras mizzo, dan aras makro, peneliti melihat

pemberdayaan masyarakat melalui bantuan pinjaman dana bergulir ini bersinergi

pada Arras Mizzo adalah pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagai media intervensinya. Pendidikan dan pelatihan, dinamika

kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar masyarakat memiliki kemampuan

memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Sedangkan Arras Makro adalah

pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar, karena sasaran

perubahan diarahkan apada sistem lingkungannnya yang lebih luas. Perumusan

kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, pegorganisasian

masyarakat, manajeman konflik, adalah beberapa startaegi dalam pendekatan ini.

Page 87: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

77

Apabila dilihat dar aras mizzo dan tujuan dana bergulir ini sangat

berkaitan, karena pada pinjaman dana bergulir yang menjdi intervensi medianya

adalah KSM, dana dengan meminjam dana bergulir pun masyarakat dapat

mengembangkan dana peningkatan usaha sehingga memperoleh keuntungan yang

lebih besar (pertambahan pendapatan) yang akhirnya berpengaruh kepada

peningkatan kesejahteraan anggota, kemudian pada aras makronya dan tujuan

dana bergulirnya ini juga berkaitan, karena pendekatan yang ada pada aras makro

ini. Pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri di Desa Kebuyutan ialah

penyaluran dana bergulir yang dilaksanakan dan hasilnya dapat dirasakan oleh

masyarakat banyak.

Page 88: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

78

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri di desa Kebuyutan ialah:

a. Kegiatan PNPM Mandiri di desa Kebuyutan diputuskan melalui

musyawarah desa. Hasil musyawarah desa memutuskan bahwa

program yang dilaksanakan di desa Kebuyutan adalah Simpan

Pinjam Perempuan (SPP).

b. Peminjaman dana bergulir merupakan kegiatan pemberian

permodalan untuk kelompok perempuan yang bertujuan untuk

mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan ataupun

sosial dasar.

2. Peran PNPM Mandiri dalam mensejahterakan masyarakat desa

Kebuyutan dapat dilihat dari pelaksanaan Pinjaman Dana Bergulir.

Kegiatan Peminjaman Dana Bergulir bisa membantu masyarakat

miskin yang membutuhkan modal usaha. Namun dalam

mensejahterakan PNPM belum mampu mensejahterakan

masyarakat, PNPM hanya bisa membantu dalam hal permodalan

masyarakat. Dana yang dikucurkan sedikit sedangkan yang

dibutuhkan masyarakat banyak.

Page 89: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

79

B. Saran

1. Hendaknya penelitian tentang PNPM Mandiri lebih intensif

dilakukan oleh peneliti lain yang tentunya dari sudut pandang lain

pula, agar para akademisi dapat membantu mensukseskan program

pemerintah tersebut secara tidak langsung.

2. Bagi masyarakat secara umum, hendaknya lebih aktif berpartisipasi

dalam semua kegiatan PNPM Mandiri, sedangkan bagi Tim

Pelaksana Kegiatan. Hendaknya lebih meningkatkan pemahaman

dan sosialisasi tentang program-program PNPM Mandiri, sehingga

masyarakat mendapatkan informasi yang akurat tentang PNPM

Mandiri.

3. Bagi peneliti yang akan meneliti tentang PNPM Mandiri, hendaknya

lebih kritis dalam melihat kegiatan-kegiatan PNPM Mandiri dan

dampaknya dalam mensejahterakan masyarakat.

Page 90: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

80

DAFTAR PUSTAKA

Astrid Phil S, Susanto. Pengantar Sosiologi dan Perubahan sosial, Bandung:

Binacipta, 1979

Bariadi, Lili, dkk. Zakat dan Wirausah,. Jakarta: Centre of Entrepereneuship

Development

Hermawati, Istiana, dkk. Pengkajian Keswadayaan Desa dalam Pendayagunaan

Sumber Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Departemen Sosial, (Balai

Besar Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial),

2006

Wrihatnolo, Randy R, Dwidjowijoto Riant Nugroho. Manajemen Pemberdayaan

(Sebuah Pengantar Dan Pandua Untuk Pemberdayaan Masyarakat),

Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2007

Hermansah, Tantan, dkk. Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Dalam Islam,

Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah,

2009

Huraerah Abu. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat: model dan

strategi pembangunan berbasis kerakyatan, Bandung: humaniora, 2011

Irawan, Prasetya. Penelitian Kualitatif & kuantitaf untuk Ilmu-ilmu Sosial, Depok:

DIA Fisif UI, 2006

Moeloeng, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosyda

Karya, 1993

Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994

Machendrawaty Nanih, Agus Ahmad Syafei. Pengembangan Masyarakat Islam,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000

Nurdin, Fadhil. Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial, Bandung: PT Angkasa,

1990

PNPM Mandiri Perdesaan. Pedoman Teknis Kegiatan Pinjaman Bergulir, Jakarta:

Depertemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2008

Panduan Teknis Operasional. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM Mandiri Perdesaan), Republik Indonesia

80

Page 91: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

81

Tim Penyusun. Al-Quran dan Tarjamahnya, Bandung: PT Syamil Cipta Media

Qs., Al-Hasr: ayat.7

Rahayu, Tri Lin, dkk. Observasi dan wawancara, Malang: Bayumedia Publishing,

2005

Rahayu, dkk. Observasi dan Wawancara, Malang: Bayumedia Publishing, 2004

Rahmat, Jalaludin. Kemiskinan dan Keterbelakangan di Negara-negara Muslim,

Bandung: PT Mizan, 1990

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, Bandung: PT

Refika Aditama

Sumodiningrat, Gunawan dkk. Kemiskinan Teori, Fakta Dan Kebijakan, Jakarta:

PT Impac, 1999

Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995

Syam’un, Nur. Metodologi Penelitian, Serang: Sultan Maulana Hasanuddin

Banten dan Institut Agama Islam Banten,1998

Tangdilinting, Paulus. Masalah-Masalah Sosial (suatu pendekatan analisis

sosiologis), Jakarta: Pusat Penerbitan Univ Terbuka, 2000

Viviyulaswati. PNPM Mandiri sebagai salah satu Kebijakan Penanggulangan

Kemiskinan, Jakarta: Seminar dan Workshop Comdev Talk, Universitas

Indonesia, 28 November, 2008

DAFTAR INTERNET

Tulisan Hukum/Infokum/Tematik., “ Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)” http://jdih.bpk.go.id/wp-

content/uploads/2012/02/Tulisan-hukum-PNPM-Mandiri2.pdf

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Perpustakaan Pusat

http://www.pnpm-perdesaan.or.id/?page=halaman&story id=1 pada 12

jan 2011

Page 92: UPAYA PNPM MANDIRI DALAM MENINGKATKAN … · 2016-09-26 · dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi

82

DAFTAR INFORMAN

Wawancara Pribadi dengan Kusniah (warga Setempat), 6 Maret pukul 15:30

Wawancara Pribadi dengan Suriyah (warga setempat), 8 Maret pukul 15:30

Wawancara Pribadi dengan Fatihah (warga setempat), 10 Maret pukul 09:30

Wawancara Pribadi dengan Siti (peminjam dana SPP), 10 Maret pukul 15:30

Wawancara Pribadi dengan Umiyah (warga setempat), 15 Maret pukul 13:30

Wawancara Pribadi dengan Zakiyah (warga setempat) 17 Maret pukul 10:00

Wawancara Pribadi dengan Ihah Farihah (ketua kelompok SPP), 18 Maret pukul

15:30

Wawancara Pribadi dengan Masyitoh Fatihah (ketua kelompok SPP), 19 Maret

pukul 13:30

Wawancara Pribadi dengan Habudin (kepala desa), 20 Maret pukul 09:30

Wawancara Pribadi dengan Didik Darmadi (ketua UPK Kecmatan Tirtayasa), 21

Maret pukul 09:00

Wawancara Pribadi dengan Kasim (warga setempat), 23 Maret pukul 16:30

Wawancara Pribadi dengan Samlawi (kepala urusan pembangunan), 24 Maret

pukul 08:30

Wawancara Pribadi dengan Jasiman (warga setempat), 25 Maret pukul 15:30

Wawancara Pribadi dengan Rusdi (warga setempat), 30 Maret pukul 15:30

Wawancara Pibadi dengan Bahrudin (warga setempat), 6 April pukul 16:30

Wawancara Pibadi dengan Salim (warga setempat), 7 April pukul 14:00

Wawancara Pibadi dengan Santari (warga setempat), 7 April pukul 19:00

Wawancara Pibadi dengan Futihat (warga setempat), 14 April pukul 14:00

Wawancara Pibadi dengan Ibu Fatmah (warga setempat), 21 April pukul 15:30