digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA...

171
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas XI TKJ 2 SMKN I Pacitan Tahun Akademik 2011/2012) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratanmencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh Astuti Herminingsih NIM : S 841102005 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA...

Page 1: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

(Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas XI TKJ 2 SMKN I Pacitan

Tahun Akademik 2011/2012)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratanmencapai derajat Magister

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh

Astuti Herminingsih NIM : S 841102005

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN ORISIONALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul : UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARAMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

JURISPRUDENSIAL (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas XI TKJ 2

SMKN I Pacitan Tahun Akademik 2011/2012) adalah karya penelitian

saya sendiri dan bebas dari plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian

hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

(Permendiknas No 17, tahun 2012).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan

publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Pendidikan

Bahasa Indonesia berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang

diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indobesia PPs-UNS. Apabila saya

melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,............................................

Mahasiswa

Astuti Herminingsih S 841102005

Page 3: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt., yang telah memberikan kesempatan

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Penelitian yang nantinya akan

berguna untuk pengembangan pembelajaran di tempat tugas. Semoga penelitian

ini dapat penulis laksanakan dengan baik.

Judul penelitian UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARAMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

JURISPRUDENSIAL, dapat penulis wujudkan dengan segala upaya penulis

dalam menerapkan pengetahuan sikap dan keterampilan yang penulis dapatkan

dari tempat penulis belajar, yaitu di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta, dengan bimbingan para pengajar program studi Pendidikan Bahasa

Indonesia dan teman-teman serta dukungan keluarga.

Atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. RavikKarsidi, M.S.,RektorUniversitasSebelasMaret Surakarta, yang

telah memberi kesempatan penulis menempuh pendidikan di Program

Pascasarjana Universitasn Sebelas Maret Surakarta

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah memvasilitasi penulis selama menempuh

pendidikan.

3. Prof.Dr.Sarwiji Suwandi,M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia, yang telah membimbing penulis selama pendidikan.

Page 4: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

4. Prof.Dr.Herman J.Waluya,M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang dengan

sabar, ramah, dan teliti membimbing penulis selama penyusunan tesis.

5. Dr. Andayani, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang ramah, sabar dan

selalu memberikan motivasi dan kemudahan kepada penulis mulai awal

penyusunan hingga penyelesaian tesis.

6. Keluargaku, suamiku Rino Budi Santosa, S.Sos, anakku Armanizar Adji

Gumilang dan Akbar Adji Herlambang yang selalu memberikan doa dan

semangat kepada penulis.

Semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 2012

Penulis

Page 5: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN PENGUJI ......................................................................... iii

PERNYATAAN ........................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

MOTTO ..................................................................................................... xv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... xvi

ABSTRAC ................................................................................................. xvii

ABSTRAK ................................................................................................. xviii

BAB IPENDAHULUAN

A. LatarBelakang ........................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 9

C. TujuanPenelitian ........................................................................ 9

D. ManfaatPenelitian ...................................................................... 10

BABII KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

Page 6: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

1. HakikatKeterampilan Berbicara

a. Pengertian Berbicara ....................................................... 11

b. Tujuan berbicara ............................................................. 13

c. Jenis-jenis berbicara........................................................ 14

d. Berbicara untuk Presentasi .............................................. 16

e. Keterampilan Berbicara Kelas XI SMK ........................... 17

2. Hakikat Strategi Pembelajaran

a. Pengertian .................................................................... 18

b. Jenis-jenis...................................................................... 20

3. Hakikat Strategi Pembelajaran Inkuiri

a. Pengertian ...................................................................... 22

b. Prinsip-prinsip .............................................................. 24

4. Hakikat Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial

a. Pengertian ..................................................................... 26

b. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial .... 30

c. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial dalam

Keterampilan Berbicara

1) Langkah-langkah Penerapan di Kelas......................... 35

2) Penilaian Keterampilan Berbicara .............................. 40

B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 42

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 45

D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 49

Page 7: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian .................................................................... 50

B. Setting Penelitian ..................................................................... 52

C. Subjek Penelitian ..................................................................... 54

D. Data danSumber Data .............................................................. 56

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 57

F. Valiitas Data ............................................................................. 60

G. TeknikAnalisis Data ................................................................ 61

H. Indikator Kinerja....................................................................... 62

I. Prosedur Penelitian .................................................................. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal............................................................................. 71

B. Pelaksanaan Tindakan ................................................................ 77

1) Siklus 1 ............................................................................... 77

2) Silkus 2 ................................................................................ 88

3) Siklus 3 ................................................................................ 101

C. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus................................... 114

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 137

B. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 139

C. Saran ......................................................................................... 142

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 144

Page 8: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-langkah Penerapan Strategi Inkuiri Jurisprudensial ........... 37

Tabel 2 Format Penilaian Presentasi ........................................................... 41

Tabel 3 Format Penilaian Proses Berbicara ................................................. 41

Tabel 4 Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................... 53

Tabel 5 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Pra Tindakan ................ 74

Tabel 6 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan ...................... 75

Tabel 7 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus1.......... 83

Tabel 8 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Tindakan Siklus 1 ............... 84

Tabel 9 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 2......... 96

Tabel 10 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Tindakan Siklus 2............... 97

Tabel 11 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 3 ........ 109

Tabel 12 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Tindakan Siklus 3............... 110

Tabel 13 Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Keterampilan Berbicara Semua

Siklus ........................................................................................... 133

Tabel 14 Rekapitulasi Hasil Peningkatan Per-aspek Antar Siklus ................. 134

Page 9: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial ....................... 34

Gambar 2Alur Kerangka Berpikir ............................................................... 48

Gambar 3 Gedung SMK N 1 Pacitan ........................................................... 54

Gambar 4 Guru dan Siswa Kelas XI TKJ 2 .................................................. 54

Gambar 5 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas......................................... 70

Gambar 6Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Pra Tindakan ....................... 74

Gambar 7 Grafik Data Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan ............................. 75

Gambar 8 Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 1 ............... 83

Gambar 9 Grafik Hasil Belajar Siswa Tindakan Siklus 1 ............................ 84

Gambar 10 Keaktifan Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus1 ................. 82

Gambar 11 Keaktifan Siswa Saat Unjuk Kerja Siklus 1 ............................... 86

Gambar 12 Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 2 ............. 96

Gambar 13 Grafik Hasil Belajar Siswa Tindakan Siklus 2 ............................ 97

Gambar 14 Keaktifan siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus 2 ................. 99

Gambar 15 Keaktifan Siswa Saat Unjuk Kerja Siklus 2 ............................... 99

Gambar 16 Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 3 ............. 109

Gambar 17 Grafik Data Hasil Belajar Siswa Tindakan Siklus 3 .................... 110

Gambar 18 Keaktifan siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus 3 ................. 112

Gambar 19 Keaktifan Siswa Saat Unjuk Kerja Siklus 3 ............................... 112

Page 10: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Gambar 20Grafik Hasil Pembelajaran Keterampilan Berbicara Semua

Siklus ...................................................................................... 133

Gambar 21 Grafik Hasil Peningkatan Per-aspek Antar Siklus ....................... 134

Page 11: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 146

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ............................. 147

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ............................. 154

Lampiran 4Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 .............................. 161

Lampiran 5 Catatan Lapangan Pertemuan Siklus 1 Pertemuan 1 ................... 168

Lampiran 6Catatan Lapangan Pertemuan Siklus 1 Pertemuan 2 .................... 177

Lampiran 7Catatan Lapangan Pertemuan Siklus 2 Pertemuan 1 .................... 181

Lampiran 8Catatan Lapangan Pertemuan Siklus 2 Pertemuan 2 .................... 186

Lampiran 9Catatan Lapangan Pertemuan Siklus 3 Pertemuan 1 .................... 191

Lampiran 10 Catatan Lapangan Pertemuan Siklus 3 Pertemuan 2 ................. 197

Lampiran 11 Instrumen Tes Keterampilan Berbicara ................................... 205

Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 206

Lampiran 13 Lembar Pengamatan Guru Pra Siklus ...................................... 208

Lampiran 14 Lembar Pengamatan Guru Siklus 1 ......................................... 209

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Guru Siklus 2 ......................................... 210

Lampiran 16 Lembar Pengamatan Guru Siklus 3 ......................................... 211

Lampiran 17 Skala Penilaian Lembar Pengamatan Guru ............................. 212

Lampiran18 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru .................................... 214

Lampiran19 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa ....................................... 215

Lampiran20 Skala Penilaian Lembar Pengamatan Siswa .............................. 216

Lampiran 21 Hasil Penilaian Keaktifan Siswa dalam Proses

Page 12: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Pembelajaran Berbicara Siklus 1.............................................. 218

Lampiran 22 Hasil Penilaian Keaktifan Siswa dalam Proses

Pembelajaran Berbicara Siklus 2............................................. 219

Lampiran 23 Hasil Penilaian Keaktifan Siswa dalam Proses

Pembelajaran Berbicara Siklus 3............................................. 220

Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa ..................... 222

Lampiran 25 Instrumen Angket Keadaan Siswa ........................................... 223

Lampiran26 Hasil Angket Keadaan Siswa ................................................... 225

Lampiran 27 Hasil Wawancara Peneliti dan Guru Pra Siklus ........................ 227

Lampiran 28Hasil Wawancara Peneliti dan Siswa Pra Siklus........................ 230

Lampiran29Hasil Wawancara Peneliti dan Guru Pasca Siklus ...................... 233

Lampiran30Hasil Wawancara Peneliti dan Siswa Pasca Siklus ..................... 237

Lampiran31Daftar Nilai Berbicara Pra Tindakan Kelas XI TKJ 2 ................. 240

Lampiran32 Daftar Nilai Berbicara Siklus 1 Kelas XI TKJ 2 ....................... 241

Lampiran33 Daftar Nilai Berbicara Siklus 2 Kelas XI TKJ 2 ........................ 242

Lampiran34 Daftar Nilai Berbicara Siklus 3 Kelas XI TKJ 2 ........................ 243

Lampiran35 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa .................... 244

Page 13: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan

Berjalan dengan penuh keikhlasan

Istiqomah dalam menghadapi cobaan

“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “

Page 14: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

· Almarhum Ayahandaku Bp. Boiman Hadi Sumanto, yang senantiasa

menjadi sumber inspirasi dalam kehidupannku.

· Ibundaku tersayang Ibu Suliyah, dan kedua mertuaku yang selalu setia

berdoa untukku.

· Suamiku tercinta Rino Budi Santosa, yang selalu setia mendampingi dan

senantiasa memberikan motivasi serta dukungan kepadaku.

· Anak-anakku tersayang Armanizar Adji Gumilang dan AkbarAdji

Herlambang yang selalu mengisi hari-hariku dan menjadi penyemangat

dalam hidupku.

· Saudara-saudaraku yang selalu senantiasa berdoa dan memberikan

semangat kepadaku.

Page 15: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Astuti Herminingsih, 2012.Efforts to Improve Speaking Skills Through Learning Strategies Jurisprudential an Inquiry, (Action Research in Class XI Students TKJ 2 SMKN I Pacitan Academic Year 2011/2012).THESIS. Mentors I: Prof. Dr. Herman J. Waluya, M. Pd, II: Dr. Andayani, M. Pd. Indonesian Education Studies Program, Graduate School, University of Surakarta of March. ABSTRACT Speaking skills is one of the competencies that students should be possessed. Speaking is an important aspect that should be masteredespeciallyby vocationalschoolstudents. Therefore, it is required a learning strategy to improve students' speaking skills. It is the strategy of jurisprudential inquiry. The aims of this study are to (1) describe and explain the application of jurisprudentialinquiry learning strategy, (2) increase the students activeness in the teaching learning process, and (3) improve students' speaking skills. The classroom action research was conducted in class XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan, in February to May 2012. The data was obtained from: (1) the information of the Indonesian teacher and students of TKJ 2 class, (2) the place of the teaching learning process, and (3) the curriculum document such as lesson plans and assessment books. The techniques used to obtain data that wer: (1) observation, (2) interviews, (3) review of documents, (4) questionnaire, and (5) tests. The technique used to test the data validity was the technique of triangulation, while to analyze the data was used descriptive analysis of comparative and critical analysis. Performance indicators used at least the average value of speaking students was 72.00 or 80% of students should get its score. Research procedures include, (1) planning, (2) actions, (3) observation, and (4) reflection. The results shows that in the pre-conditions, the mean of students score was 56.41 or 0.64% classical completeness, then at the first cycle to the average student 63.59 or 19.20% classical completeness. In the second cycle, it shows that the mean value was 68.59 or 38.40% classical completeness. And at the third cycle, it shows that the mean value was 75.62 with a thoroughness classical students 83.20%. Based on the actions held from cycle 1 to cycle 3 it can be concluded that, the implementation of jurisprudential inquiry strategy can be used for: (1)speaking class, (2) increasing the students speaking activeness in the speaking class, and (3) improving the speaking skills of XI TKJ 2 students of SMK Negeri 1 Pacitan.

Keywords: strategy, jurisprudential inquiry, speaking skills.

Page 16: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Astuti Herminingsih,2012. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial, (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas XI TKJ 2 SMKN I Pacitan Tahun Akademik 2011/2012). TESIS. Pembimbing I: Prof.Dr.Herman J.Waluya,M.Pd, II: Dr. Andayani, M.Pd. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Keterampilan berbicara merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan yang sangat penting dimiliki dan dikuasai oleh siswa, apalagi siswa SMK. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, yaitu penerapan strategi inkuiri jurisprudensial. Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mendiskripsikan dan menjelaskan penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa, (2) meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berbicara melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial, dan (3) meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial. Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan, mulai bulan Pebruari sampai Mei 2012. Penelitian tindakan dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari , (1) informasi dari guru bahasa Indonesia kelas XI dan siswa kelas XI TKJ 2, (2) tempat berlangsungnya proses pembelajaran, dan (3) dokumen yang berupa kurikulum,RPP dan buku penilaian. Teknik yang digunakan memperoleh data yaitu, (1) pengamatan, (2) wawancara, (3) kajian dokumen, (4) angket, dan (5) tes. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas data adalah teknik triangulasi, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis. Indikator kinerja minimal nilai rata-rata berbicara siswa 72,00 atau 80% siswa memperoleh nilai 72,00 atau lebih. Prosedur penelitian meliputi, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi awal nilai rerata siswa 56,41 dengan ketuntasan klasikal 0,64%, kemudian pada tindakan siklus 1 nilai rerata siswa 63,59 dengan ketuntasan klasikal 19,20%.Pada siklus 2 nilai rerata siswa 68,59 dengan ketuntasan klasikal 38,40%, dan pada siklus 3nilai rerata siswa 75,62 dengan ketuntasan klasikal 83,20%. Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 dapat disimpulkan bahwa, penerapan strategi inkuiri jurisprudensial dapat digunakan untuk, (1) pembelajaran keterampilan berbicara, (2) meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berbicara, dan (3) meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan. Kata kunci: strategi, inkuiri jurisprudensial, keterampilanberbicara.

Page 17: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial

untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Oleh

Astuti Herminingsih

Nim : S 841102005

ABSTRAK

Keterampilan berbicara merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan yang sangat penting dimiliki dan dikuasai oleh siswa, apalagi siswa SMK. Oleh karena itu diperlukan sebuah strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, yaitu penerapan strategi inkuiri jurisprudensial. penelitian ini bertujuan a untuk, (1) mendiskripsikan dan menjelaskan penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa, (2) meningkatkan kualitas proses pembelajaran berbicara melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial, dan (3) Meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan nenunjukkan hasil pada kondisi awal nilai rerata siswa56,41 dengan ketuntasan klasikal 0,64%, kemudian pada tindakan siklus 1 nilai rerata siswa 63,59 dengan ketuntasan klasikal 19,20%,pada siklus 2 nilai rerata siswa 68,59 dengan ketuntasan klasikal 38,40%, dan pada siklus 3nilai rerata siswa5 75,62 dengan ketuntasan klasikal 83,20%, Dengan hasil tindakan yang telah dilakukan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 dapat disimpulkan bahwa, penerapan strategi inkuiri jurisprudensial dapat digunakan untuk, (1) pembelajaran keterampilan berbicara, (2) meningkatkan kualitas proses pembelajaran berbicara, dan (3) meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan. Kata kunci: strategi, inkuiri jurisprudensial, keterampilan berbicara, penelitian tindakan.

Peran bahasa mempunyai fungsi yang sangat vital dalam berkomunikasi.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sudah dikenalkan kepada siswa sejak

dini. Bahkan dalam kurikulum pendidikan, pelajaran bahasa Indonesia termasuk

salah satu mata pelajaran wajib yang harus diajarkan kepada siswa sampai

perguruan tinggi.

Page 18: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Namun pada kenyataannya, keadaan di lapangan sebagian siswa masih

kurang dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Berbahasa yang baik dan benar tidak hanya diukur dari bagaimana seseorang

menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah, sesuai dengan situasi dan kondisi

saat kegiatan berkomunikasi tersebut berlangsung. Hal yang sangat penting yang

perlu diperhatikan adalah bagaimana seseorang dapat berbahasa secara efektif dan

komunikatif, baik secara lisan maupun tulis.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, mencakup empat aspek

keterampilan berbahasa, yaitu, (1) keterampilan menyimak,(2) keterampilan

membaca, (3) keterampilan berbicara, dan (4) keterampilan menulis. Keempat

keterampilan tersebut tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi saling mempengaruhi

dan terkait satu sama lain. Siswa dikatakan terampil berbahasa apabila dapat

menggunakan empat aspek tersebut dalam situasi dan tujuan apapun secara lisan

maupun tulis. Siswa tentunya untuk dapat memiliki keterampilan berbahasa

tersebut harus banyak belajar dan berlatih. Di sekolah siswa seharusnya diarahkan

untuk dapat memiliki keempat keterampilan berbahasa dengan baik. Hal ini dapat

dimulai dengan menerapkan praktek berbahasa yang baik dalam komunikasi

sehari-hari.

Keterampilan berbahasa seharusnya dimiliki oleh siswa, apalagi siswa

SMK. Lulusan SMK diharapkan untuk terampil berbahasa, baik lisan maupun

tulis. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, aspek-aspek

keterampilan berbahasa tersebut harus benar-benar dipelajari, dilatihkan dan

dimiliki oleh siswa. Upaya pemerintah mendirikan sekolah-sekolah kejuruan yang

porsinya lebih besar dari sekolah umum, karena pemerintah berharap lulusan

SMK adalah lulusan yang sudah memiliki kompetensi dibidangnya masing-

masing, sehingga mereka siap bekerja dan mampu bersaing dalam dunia kerja.

Upaya ini akan memperkecil tingkat pengangguran di negeri ini.

Kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari kualitas seseorang dalam

berkomunikasi. Terampil berbahasa dapat menunjukkan bahwa seseorang tersebut

memiliki kualitas intelegensi yang tinggi. Ini akan terlihat dari bagaimana

seseorang menerapkan bahasa dalam komunikasinya. Berkomunikasi dengan

Page 19: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

baik dan lancar, bukanlah hal yang mudah. Dalam dunia kerja berkomunikasi

dengan relasi, melakukan negosiasi,menyampaikan presentasi misalnya

seseorang harus memiliki keterampilan berbicara yang baik. Untuk dapat

memiliki keterampilan tersebut seseorang harus terlatih untuk menyampaikan

buah pikiran, pendapat atau argumen tentang topik yang dibicarakan segara logis

dan sistematis. Hal ini akan sangat berpengaruh positif terhadap lawan tutur atau

seseorang. Apalagi di dunia kerja, yang harus berhadapan dengan banyak

kalangan yang hiterogen dan penuh dengan persaingan.

Berdasarkan uraian di atas, aspek-aspek keterampilan berbahasa , berbicara

merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan yang sangat penting dimiliki

dan dikuasai oleh siswa, apalagi siswa SMK. Keberhasilan seseorang dalam

meniti karir tidak lepas dari terampil tidaknya dalam berbicara. Untuk itulah

siswa harus dibekali dengan memperbanyak latihan keterampilan berbicara.

Karena pada hakekatnya berkomunikasi yang paling dominan adalah berbicara.

Aktivitas berbicara sering dilakukan dan dijumpai dalam komunikasi sehari-

hari. Namun tidak semua orang dalam berbicara memiliki kemampuan yang baik

ketika menyampaikan informasi, menyampaiakan pesan kepada orang lain secara

komunikatif. Kemampuan menyelaraskan dan menyesuaikan antara yang ada

dalam pikiran atau perasaan dengan apa yang diucapkan belum tentu membuat

orang lain yang mendengarkan mudah memahami dan memiliki persepsi atau

pemahaman yang sama dengan keinginan pembicara.

Untuk menyampaikan hal- hal yang sederhana memerlukan penyampaian

yang tidak begitu rumit dan bukan suatu masalah yang sulit. Akan tetapi untuk

menyampaikan suatu ide/gagasan, pendapat, penjelasan terhadap suatu

permasalahan, atau menjabarkan suatu tema sentral, biasanya memiliki tingkat

kesulitan yang cukup tinggi bagi seorang pembicara yang belum terbiasa, bahkan

tidak semua orang mampu melakukannya dengan baik. Dibutuhkan suatu

keterampilan atau kecakapan dengan proses latihan yang secukupnya untuk dapat

tampil menjadi pembicara yang handal.

Page 20: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian tindakan ini akan mengajak siswa untuk belajar dan berlatih

berbicara secara sederhana melalui pendekatan inovatif, dengan menerapkan

strategi pembelajaran yang tepat dan menarik sehingga mempermudah siswa

dalam belajar dan berlatih berbicara. Memilih strategi atau metode yang tepat

dalam sebuah pembelajaran amatlah penting, karena berhasil tidaknya siswa

dalam mencapai indikator keberhasilan belajar dalam suatu kompetensi terletak

pada kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang dapat memotivasi

siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan

guru dengan memilih strategi atau metode dan media yang tepat sesuai dengan

karakter siswa dan kompetensi dasar yang akan dicapai.

Menyampaikan laporan lisan atau presentasi dalam konteks bekerja, merupakan

salah satu kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum SMK kelas XI. Dalam

kompetensi ini siswa dituntut untuk dapat menyampaikan fakta secara deskriptif,

naratif, ekspositoris yang berkenaan dengan keadaan atau peristiwa yang

dilaporkan secara kronologis dengan benar. Kompetensi dasar tersebut sangatlah

penting disampaikan kepada siswa. Sejauh ini siswa masih kesulitan dalam

melakukan keterampilan berbicara. Berbagai alasan yang disampaikan siswa

tentang kesulitannya dalam menyampaikan informasi secara lisan. Alasan itu

antara lain perasaan malu, ragu-ragu atau takut salah dan yang jelas sumber dari

alasan itu adalah kesulitan siswa dalam memahami sebuah informasi yang dibaca

atau didengar. Informasi yang kurang menarik dan kelihatan usang atau basi juga

dapat menjadi sebab ketidakberhasilan siswa dalam belajar berbicara. Keberadaan

dan penggunaan strategi atau metode dan media yang tidak sesuai juga dapat

menjadikan sebab kurang termotivasinya siswa dalam belajar berbicara. Di sinilah

peran guru untuk berinovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan. Atau biasa dikenal dengan akronim PAIKEM.

Kegiatan belajar mengajar dengan konsep PAIKEM, seharusnya dimiliki setiap

guru dalam mengajar. Siswa diajak untuk belajar dan diberikan kebebasan untuk

menemukan sendiri sumber belajar yang diminati, mencoba menemukan masalah,

menganalisis dan menyelesaikan masalah baik sendiri maupun secara

berkelompok. Dengan demikian siswa merasa diberi kepercayaan yang akan

Page 21: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membangkitkan kepercayaan dirinya dalam berunjuk kerja, yaitu dalam hal ini

berbicara menyampaikan informasi secara lisan berdasarkan argumen dan

asumsinya masing-masing.

Penelitian tindakan yang tepat untuk kompetensi dasar menyampaikan

laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja ini, yaitu dengan menerapkan

Strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial (jurisprudential inquiry

model).Model ini dikembangkan oleh Donald Oliver da James P. Shaver

(1966/1974) dalam bukunya Made Wena(2009) Strategi Pembelajaran Inovatif

Kontenporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bahwa model ini bertujuan

untuk mengajari siswa dalam menganalisis dan berfikir secara sistematis dan

kritis terhadap isu-isu yang sedang hangat di masyarakat. Tahapan yang dilalui

dalam penerapan strategi inkuiri jurisprudensial antara lain, (1) orientasi kasus, (2)

identifikasi isu, (3) menetapkan posisi/pendapat,(4) menyelidiki cara berpendirian

, pola argumentasi, (5) memperbaiki dan mengkualifikasi, (6) melakukan

pengujian asumsi-asumsi terhadap posisinya/ pendapatnya.

Penelitian ini akan mencoba menerapkan strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial dengan alasan bahwa penerapan strategi ini amatlah tepat untuk

siswa dalam berlatih terampil berbicara. Dalam prosesnya strategi ini akan

melalui tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan diatas. Di saat siswa melakukan

proses pembelajaran ,mereka diajak untuk belajar menemukan permasalahan-

permasalahan, mengidentifikasi, dan mecoba menyelesiakan atau memecahkan

masalah tersebut berdasarkan argumennya masing-masing. Sumber informasi

yang dipilih adalah informasi-informasi yang sedang berkembang dan hangat-

hangatnya dibicarakan di masyarakat saat ini. Isu sosial, politik, ekonomi, atau

peristiwa-periatiwa yang sedang atau baru saja terjadi, akan menarik minat siswa

untuk belajar. Upaya ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudahnya

melakukan latihan berbicara menyampaikan informasi baik yang di lihat,didengar

maupun yang dibacanya untuk disampaikan secara lisan. Melalui tahap demi

tahap penerapan strategi ini diharapkan siswa menjadi terlatih berbicara di depan

umum dan lebih percaya diri. Selain itu siswa diharapkan peka terhadap situasi

disekitarnya dan situasi yang sedang berkembang dimasyarakat.

Page 22: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Apabila siswa sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini bukanlah hal yang

mustahil, siswa akan memiliki keterampilan berbicara yang baik dalam segala

situasi dan kondisi. Lulusan seperti inilah yang diharapkan lembaga SMK dalam

melahirkan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas. Kemampuan

yang seimbang antara kompetensi produktifnya dengan keterampilan

berkomunikasi yang baik dan lancar akan menciptakan hasil kerja yang maksimal.

Strategi inkuiri jurisprudensial yang biasanya digunakan untuk penelitian-

penelitian ilmu sosial, bukanlah mustahil jika diterapkan untuk penelitian bahasa.

Strategi ini digunakan sebagai sarana untuk berlatih siswa dalam keterampil

berbicara , agar lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran menuju pada

keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini mencoba menyelaraskan teori-teori yang

ada dengan kegiatan praktek berbahasa, khususnya untuk latihan keterampilan

berbicara. Penerapan strategi pembelajara inquiri jurisprudensial untuk terampil

berbicara merupakann penelitian tindakan baru dilakukan guru bahasa Indonesia

di kelas. Dan penelitian tindakan yang dilakukan ini sengaja mengambil judul

:UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

STRATEGI INKUIRI JURISPRUDENSIAL pada Siswa Kelas XI TKJ 2 SMK

Negeri 1 Pacitan.

Penelitian tindakan yang akan dilakukan ini berawal dari ketidakberhasilan

siswa kelas XI TKJ 2 SMK N I Pacitan, dalam menuntaskan kompetensi dasar

menyampaikan informasi lisan atau presentasi dalam konteks bekerja.

Keterampilan berbicara siswa masih sangat kurang, Tetapi pada kenyataannya

hanya 2 siswa dari 32 siswa pada kelas tersebut yang dapat dikatakan terampil

berbicara ( melakukan presentasi / menyampailan laporan lisan ) dengan baik.

Dari hasil penelitian awal sebelum diadakan tindakan rata-rata nilai dari

kompetensi dasar tersebut masih jauh di bawah nilai KKM yang harus dicapai.

Hanya 0,64% ketuntasan belajar siswa untuk mencapai KKM yang sudah

ditetapkan yaitu 72, dengan rata-rata kelas 54,41.

Bertolak dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu permasalahan,

tujuan dan manfaat dari penelitian tindakan ini. Dalam setiap proses pembelajaran

memang penting sebuah strategi pembelajaran diterapkan dalam upaya

Page 23: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

meningkatkan keberhasilan belajar. Dari berbagai strategi pembelajaran yang ada

sebaiknya guru dapat memilih model yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar

yang akan dicapai. Jadi guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam setiap

melakukan proses pembelajaran,sehingga siswapun menjadi aktif dalam

mengikuti setiap tahap pembelajaran dan dapat menyelesaikan semua indikator

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Keterampilan Berbicara

Pada kondisi awal pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara tentang

melaporkan informasi lisan atau presentasi dalam konteks bekerja. Pada

pembelajaran ini tampak masih banyak pembelajaran pada aspek-aspek teoritisnya

saja. Guru lebih banyak menjelaskan tentang bagaimana berbicara yang baik serta

langkah-langkah berbicara yang ada pada buku modul yang dijadikan sumbel

belajar siswa dari tahun ke tahun. Tema dan topik yang digunakan sebagai sumber

informasipun sangat tidak menarik dan tidak sesuai dengan kondisi siswa.

Saat guru memberikan ceramah, kegiatan siswa hanyalah mendengarkan

dan mencatat apa yang disampaikan guru. Guru lebih mendominasi dalam

pembelajaran dan siswa cenderung pasif . Siswa terkesan sebagi objek bukan

subyek pembelajaran.

Konsep pembelajaran keterampilan berbicara hanya dapat diperoleh dari

guru. Siswa belum mendiskusikan atau merefleksikan materi pembelajaran yang

telah diterima dari penjelasan guru, sehingga pembelajaran belum bermakna bagi

siswa.

Penetapan hasil pembelajaran atau penilaian, siswa sama sekali belum

dilibatkan. Semua penilaian kinerja atau unjuk kerja serta penilaian proses

pembelajaran dolakukan oleh guru.

Sebelum kegiatan pembelajaran berbicara guru hanya memberikan

penjelasan tentang teori-teori berbicara, kemudian guru tanpa memberikan contoh

langsung memberikan tugas kepada siswa untuk memilih topik yang ada di modul

untuk dipresentasikan. Siswa yang tidak memiliki kesiapan materi dan mental

dengan terpaksa harus presentasi di depan kelas satu persatu, yang langsung

Page 24: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dinilai oleh guru. Situasi kelas menjadi tidak kondusif , memakan banyak waktu

dan hasil pembelajaran masih banyak siswa yang tidak tuntas.

Pada akhir pembelajaran siswa tidak dilibatkan untuk melakukan refleksi,

sehingga siswa tidak mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan

saat unjuk kerja. Berdasarkan hasil tes kondisi awal dapat diketahui dari siswa

kelas XI TKJ2 yang berjumlah 32 siswa hanya 2 siswa yang mendapat nilai tuntas

(72), sedangkan 30 siswa masih mendapatkan nilai kurang dari 72 . Berarti hanya

0,64% siswa yang mencapai keberhasilan belajar, dengan nilai rata-rata kelas

56,41.

Deskripsi siklus 1 menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran belum

berjalan dengan baik. Kondisi siswa pasif, kegiatan pembelajaran belum sesuai

dengan rencana atau skenario pembelajaran.Hal ini disebabkan siswa masih

terbiasa belajara dengan metode konvensional. Kurangnya motivasi dari guru

sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti jalannya proses

pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa belum paham apa yang harus

dilakukan, karena penjelasan guru yang belum dapat dipahami. Siswa cenderung

sibuk berbicara, bercanda,sambil membuka-buka dan berebut koran dengan

temannya. Saat berdiskusipun sangat memakan waktu, pemahaman tentang

strategi pembelajaran yang diterapkan guru belum begitu dipahami.

Waktu pembelajaran banyak tersita, karena siswa kurang mengerti apa arti

pentingnya berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menggambarkan

bahwa peoses pembelajaran pada siklus 1 kurang menarik, tidak kondusif, siswa

ramai,penguasaan materi kurang, masih asing dengan strategi yang digunakan,

dan pemanfaatan waktu yang tidak efektif.

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial ini, kurang dipahami siswa dan

masih asing bagi siswa. Pemahaman guru mengenai strategi ini juga masih

kurang, sehingga langkah-langkah kerja dalam penerapan strategi ini belum

diterapkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui atau mengukur

kemampuan siswa terhadap keterampilan berbicara khususnya melakukan

Page 25: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

presentasi lisan. Dari hasil tes dapat diketahui, bahwa pembelajaran keterampilan

berbicara , khususnya presentasi belum berhasil karena siswa masih banyak yang

belum tuntas.

Berdasarkan hasil tes pada siklus 1 dapat diketahui sejumlah 26 siswa

mendapat nilai kurang dari 72. Sedangkan 6 siswa mendapat nilai lebih dari 72

atau lebih. Nilai rata-rata kelas 63,59 sedangkan ketuntasan secara klasikal

sebesar 19,20%.

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial dalam pembelajaran di siklus 2 ini,

mulai dipahami dan disenangi siswa, hal ini terlihat dari saat proses pembelajaran

berlangsung. Siswa sudah belajar sesuai dengan strategi yang diterapkan ileh

guru. Pada pembelajaran ini siswa tidak lagi sebagai objek didik, melainkan sudah

menjadi subjek atau pelakyu dalam pembelajaran. Tugas yang diberikan guru

sudah dikerjakan cukup baik, walau masih ada sedikit kekurangan.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua ini peran guru hanya sebagai

fasilitator, membimbing dan mengamati jalannya proses pembelajaran. Siswa

mulai menggunakan strategi inkuiri jurisprudensial sesuai dengan langkah-

langkah kerjanya baik dalam proses kerja kelompok maupun saat melakukan

unjuk kerja. Pembelajaran sudah tidak lagi berpusat pada guru, siswa mulai

memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. Namun demikian

dalam melkukan unjuk kerja hasilnya belum maksimal, karena masih banyak

siswa yang kesulitan saat menyampaikan argumennya dan menanggapi

pertanyaan maupun tanggapan yang disampaikan oleh guru dan temannya.

Pada akhir pembelajaran siklus 2 diadakan tes untuk mengetahui

kemampuan siswa secara individual maupun klasikal dalam melakukan unjuk

kerja menyampaikan presentasi. Adapun hasil tes menyatakan bahwa sebanyak12

siswa memperoleh nilai lebih dari 72, sedangkan masih ada 20 siswa memperoleh

nilai kurang dari 72. Rata-rata kelasnya adalah 68,59 dan ketuntasan secara

klasikal38,40%.

Proses pembelajaran pada siklus 3 sudah berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan guru. Siswa sudah benar-benar aktif, siswa telah memiliki semangat

dan antusias sekali mengikuti pembelajaran berbicara dengan strategi inkuiri

Page 26: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jurisprudensial. Siswa terlihat aktif, peoses pembelajaran benar-benar didominasi

oleh siswa. Guru hanya melakukan pengamatan dan menilai siswa saat proses

diskusi berlangsung dan proses unjuk kerja siswa melakukan presentasi.

Pemanfaatan waktupun sudah terorganisir dengan baik, dengan menerapkan

langkah-langkah kerja strategi inkuiri juurisprudensial dengan tepat.

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial sudah dikuasai siswa. Saat guru

membagikan lembar kerja siswa , tak ada lagi pertanyaan dari siswa. Mereka

langsung aktif sendiri, melaksanakan tugas sesuai lembar kerja yang telah

diterimanya. Proses kerja kelompokpun berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan. Kreatifitas siswa dalam mempersiapkan presentasipun terlihat dengan

hasil pembuatan power point dari hasil kerja kelompoknya. Fariasi berita dan

kasus-kasus yang dipilihnya juga lebih menarik. Proses pembelajaran melalui

strategi ini menjadikan aktivitas pembelajaran semakin menarik, terstruktur, dan

membangkitkan siswa untuk menyampaikan pendapatnya dengan alasan yang

logis, tepat dan komunikatif.

Kemampuan siswa untuk berbicara menyampaikan informasi lisan atau

presentasi dalam konteks bekerja, tampak pada saat siswa melakukan identifikasi

kasus/ informasi , menemukan permasalahan yang muncul dari kasus tersebut dan

berargumen terhadap kasus yang dibahasnya dengan alasan yang logis. Apek-

aspek penilaian dalam presentasi, antara lain keakuratan informasi, kelogisan

argumen, ketepatan struktur dan diksi, kelancaran berbicara dan gaya/penampilan

sudah dilakukan dengan baik, walaupun ada seberapa siswa yang masih kurang

karena keterbatasan kemampuan siswa. Jadi, secara umum pembelajaran

keterampilan berbicara pada siklus 3 ini sudah berhasil.

Keberhasilan itu dapat diketahui setelah diadakan tes pada akhir

pembelajaran siklus 3 ini. Hasil tes menunjukkan sebanyak 26 siswa memperoleh

nilai lebih dari 72, dan hanya 6 siswa yang nilainya belum mencapai 72. Rata-rata

kelas pada siklus ini adalah75,62 dengan ketuntasan secara klasikal 83,20%.

Perkembangan keterampilan berbicara siswa selama mengikuti

pembelajaran dalam tiga siklus disajikan dalam tabek berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi hasil pembelajaran keterampilan berbicara

Page 27: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aspek pencapaian hasil belajar Kondisi awal

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

1. Siswa mendapat nilai < 72,00

30 26 20 6

2. Siswa mendapat nilai > 72,00

2 6 12 26

3. Rerata kelas

56,41 63,59 68,59 75,62

4. Ketuntasan klasikal (%)

0,64 19,20 38,40 83,20

Nilai rerata hasil tes keterampilan berbicara pada kondisi awal 56,41,

setelah diadakan tindakan perbaikan pada siklus 1 meningkat menjadi 63,59.

Peningkatan rerata pada kondisi awal ke siklus 1 belum mencapai batas tuntas

yang ditetapkan, yaitu 72,00 baik secara individu maupun klasikal . Dari 32 siswa

terdapat 26 siswa yang belum tuntas, sedangkan 6 siswa telah mencapai

ketuntasan dengan ketuntasan klasikal adalah 19,20%.

Penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus 2. Nialai rerata hasil tes

pada siklus 2 mencapai 68,59. Dilihat dari nilai rerata pada siklus 2 ternyata

belum mencapai batas tuntas yang ditetapkan. Ada 20 siswa yang mendapat nilai

kurang dari 72,00, sedangkan 12 siswa mencapai nilai lebih dari 72,00.

Pencapaian batas tuntas baik secara individual dan klasikal mengalami

peningkatan dari pembelajaran siklus 1. Penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan

pada siklus 3.

Pelaksanaan tindakan pada siklus 3 dapat diketahui hasil akhir tes

keterampilan berbicara nilai rerata mencapai 75,62. Siswa yang telah mencapai

nilai ketuntasan belajar sebanyak 26 siswa, sedangkan yang hampir tetapi belum

mencapai ketuntasan ada 6 siswa. Jadi secara individual maupun secara klasikal

pembelajaran siklus 3 ini sudah mencapai dan melampaui batas ketuntasan yang

diharapkan. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 83,2%.

Hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran keterampilan berbicara

melalui metode inkuiri jurisprudensial yang dilakukan sebanyak 3 siklus

mengalami peningkatan dan mencapai batas ketuntasan. Dengan demikian

Page 28: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, yaitu dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada diri siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Collins, Patrict.2009. Speak Eith Power and Confidence. New York: Sterling

Publishing Co,Inc.

Hamzah B.Uno.2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Henry Guntur Tarigan. 1993. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Hidayat,M.S.2006. Public Speaking dan Teknik Presentasi. Jakarta: Graha Ilmu.

Hopskins, David.2008 . A Teacher”s Guide to Classroom Research (Edisi 4). New York: University Press.

Iskandarwassid,Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Istocphoto,Viorika. ”Better Public Speaking and Presentation”. Ensure Your Words are Always Understood.

Joyce,Weil, and Calhoun.2009.Jurisprudential Inquiry-Quich Facts. Kasihani, Suyanto.2010.Model-model pembelajaran.Malang: Universitas Negeri

Malang.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Massialas, Byron G, Sprague, Nancy F, Hurst, Joseph B.1975. Social Issues

Through Inquiry. New Jersey: Prentice-Hall,Inc. Main Sufanti.2010.Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Surakarta:

Yuma Pustaka.

-------------------.2011. ” Speaking About Presenting”, The Two Types of Presenter.

Nurjamal,Daeng , Sumirat, Warta ,dan Darwis,Riadi.2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alvabeta.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Olli, Helena.2010. Public Speaking. Jakarta:PT.Indeks. Suwandi,Sarwiji. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Yuma Pustaka.

---------------------,2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sanjaya,Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sutejo,Sujarwoko.2009. Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa. Surabaya: Lentera Cendekia.

Page 30: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran bahasa mempunyai fungsi yang sangat vital dalam berkomunikasi.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sudah dikenalkan kepada siswa sejak

dini. Bahkan dalam kurikulum pendidikan, pelajaran bahasa Indonesia termasuk

salah satu mata pelajaran wajib yang harus diajarkan kepada siswa sampai

perguruan tinggi.

Namun pada kenyataannya, keadaan di lapangan sebagian siswa masih kurang

dalam menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Berbahasa yang baik dan benar tidak hanya diukur dari bagaimana seseorang

menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah, sesuai dengan situasi dan kondisi

saat kegiatan berkomunikasi tersebut berlangsung. Hal yang sangat penting yang

perlu diperhatikan adalah bagaimana seseorang dapat berbahasa secaraefektif dan

komunikatif, baik secara lisan maupun tulis.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah mencakup empat aspek keterampilan

berbahasa, yaitu, (1) keterampilan menyimak,(2) keterampilan membaca, (3)

keterampilan berbicara, dan (4) keterampilan menulis. Keempat keterampilan

tersebut tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi saling mempengaruhi dan terkait

satu sama lain. Siswa dikatakan terampil berbahasa apabila dapat menggunakan

empat aspek tersebut dalam situasi dan tujuan apapun secara lisan maupun tulis.

Siswa tentunya untuk dapat memiliki keterampilan berbahasa tersebut harus

banyak belajar dan berlatih. Di sekolah siswa seharusnya diarahkan untuk dapat

Page 31: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memiliki keempat keterampilan berbahasa dengan baik. Hal ini dapat dimulai

dengan menerapkan praktik berbahasa yang baik dalam komunikasi sehari-hari.

Keterampilan berbahasa seharusnya dimiliki oleh siswa, apalagi siswa SMK.

Lulusan SMK diharapkan untuk terampil berbahasa, baik lisan maupun tulis.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, aspek-aspek

keterampilan berbahasa tersebut harus benar-benar dipelajari, dilatihkan dan

dimiliki oleh siswa. Upaya pemerintah mendirikan sekolah-sekolah kejuruan yang

porsinya lebih besar dari sekolah umum,karena pemerintah berharap lulusan

SMK adalah lulusan yang sudah memiliki kompetensi dibidangnya masing-

masing, sehingga mereka siap bekerja dan mampu bersaing dalam dunia kerja.

Upaya ini akan memperkecil tingkat pengangguran di negeri ini.

Kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari kualitas seseorang dalam

berkomunikasi. Terampil berbahasa dapat menunjukkan bahwa seseorang tersebut

memiliki kualitas intelegensi yang tinggi. Ini akan terlihat dari bagaimana

seseorang menerapkanbahasa dalam komunikasinya. Berkomunikasi dengan baik

dan lancar, bukanlah hal yang mudah. Dalam dunia kerja berkomunikasi dengan

relasi, melakukan negosiasi,menyampaikan presentasi misalnya seseorang harus

memiliki keterampilan berbicara yang baik. Untuk dapat memiliki keterampilan

tersebut seseorang harus terlatih untuk menyampaikan buah pikiran, pendapat atau

argumen tentang topik yang dibicarakan segara logis dan sistematis. Hal ini akan

sangat berpengaruh positif terhadap lawan tutur atau seseorang. Apalagi di dunia

kerja, yang harus berhadapan dengan banyak kalangan yang hiterogen dan penuh

dengan persaingan.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan uraian di atas, berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

keterampilan berbahasa yang sangat penting dimiliki dan dikuasai oleh siswa,

apalagi siswa SMK. Keberhasilan seseorang dalam meniti karir tidak lepas dari

terampil tidaknya dalam berbicara. Untuk itulah siswa harus dibekali dengan

memperbanyak latihan keterampilan berbicara. Karena pada hakikatnya

berkomunikasi yang paling dominan adalah berbicara.

Aktivitas berbicara sering dilakukan dan dijumpai dalam komunikasi sehari-hari.

Namun tidak semua orang dalam berbicara memiliki kemampuan yang baikketika

menyampaikan informasi,menyampaiakan pesan kepada orang lain secara

komunikatif. Kemampuan menyelaraskan dan menyesuaikan antara yang ada

dalam pikiran atau perasaan dengan apa yang diucapkan belum tentu membuat

orang lain yang mendengarkan mudah memahami dan memiliki persepsi atau

pemahaman yang sama dengan keinginan pembicara.Untuk menyampailkan hal-

hal yang sederhana memerlukan penyampaian yang tidak begitu rumit dan bukan

suatu masalah yang sulit. Akan tetapi untuk menyampaikan suatu ide atau

gagasan, pendapat, penjelasan terhadap suatu permasalahan, atau menjabarkan

suatu tema sentral, biasanya memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi bagi

seorang pembicara yang belum terbiasa, bahkan tidak semua orang mampu

melakukannya dengan baik. Dibutuhkan suatu keterampilan atau kecakapan

dengan proses latihan yang secukupnya untuk dapat tampil menjadi pembicara

yang handal.

Pada dasarnya keterampilan berbicara seseorang dipengaruhi oleh dua faktor

penunjang utama, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal adalah segala

Page 33: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sesuatu potensi yang ada dalam diri seseorang tersebut, baik fisik maupun non

fisik ( psykhis). Faktor fisik adalah menyangkut dengan kesempurnaan organ-

organ tubuh yang dipergunakan di dalam berbicara misalnya : pita suara, lidah,

gigi, dan bibir, sedangkan faktor non fisik diantaranya adalah:

kepribadian(kharisma),karakter,temperamen, bakat (talenta), cara berpikir, dan

tingkat intelegensia. Faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain tingkat

pendidikan,kebiasaan, dan lingkungan pergaulan. Namun demikian,kemampuan

atau keterampilan berbicara tidak secara otomatis dapat diperoleh atau dimiliki

seseorang.Seseorang yang tidak memiliki salah satu atau sebagian faktor di atas

masih dapat mengasah dan mengolah dengan melatih seluruh potensi dirinya

dengan serius, bukanlah mustahil seseorang akan memiliki kemampuan atau

keterampilan berbicara dengan baik.

Penelitian tindakan ini akan mengajak siswa untuk belajar dan berlatih

berbicara secara sederhana melalui pendekatan inovatif, dengan menerapkan

strategi pembelajaran yang tepat dan menarik sehingga mempermudah siswa

dalam belajar dan berlatih berbicara. Memilih strategi atau metode yang tepat

dalam sebuah pembelajaran amatlah penting, karena berhasil tidaknya siswa

dalam mencapai indikator keberhasilan belajar dalam suatu kompetensi terletak

pada kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang dapat memotivasi

siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan

guru dengan memilih strategi atau metode dan media yang tepat sesuai dengan

karakter siswa dan kompetensi dasar yang akan dicapai.

Page 34: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Menyampaikan laporan lisan atau presentasi dalam konteks bekerja, merupakan

salah satu kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum SMK kelas XI. Dalam

kompetensi ini siswa dituntut untuk dapat menyampaikan fakta secara deskriptif,

naratif, ekspositoris yang berkenaan dengan keadaan atau peristiwa yang

dilaporkan secara kronologis dengan benar. Kompetensi dasar tersebut sangatlah

penting disampaikan kepada siswa. Sejauh ini siswa masih kesulitan dalam

melakukan keterampilan berbicara. Berbagai alasan yang disampaikan siswa

tentang kesulitannya dalam menyampaikan informasi secara lisan. Alasan itu

antara lain perasaan malu, ragu-ragu atau takut salah dan yang jelas sumber dari

alasan itu adalah kesulitan siswa dalam memahami sebuah informasi yang dibaca

atau didengar. Informasi yang kurang menarik dan kelihatan usang atau basi juga

dapat menjadi sebab ketidakberhasilan siswa dalam belajar berbicara. Keberadaan

dan penggunaan strategi atau metode dan media yang tidak sesuai juga dapat

menjadikan sebab kurang termotivasinya siswa dalam belajar berbicara. Di sinilah

peran guru untuk berinovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan atau biasa dikenal dengan akronim PAIKEM.

Kegiatan belajar mengajar dengan konsep PAIKEM, seharusnya dimiliki setiap

guru dalam mengajar. Siswa diajak untuk belajar dan diberikan kebebasan untuk

menemukan sendiri sumber belajar yang diminati, mencoba menemukan masalah,

menganalisis dan menyelesaikan masalah baik sendiri maupun secara

berkelompok. Dengan demikian siswa merasa diberi kepercayaan yang akan

membangkitkan kepercayaan dirinya dalam berunjuk kerja, yaitu dalam hal ini

Page 35: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

berbicara menyampaikan informasi secara lisan berdasarkan argumen dan

asumsinya masing-masing.

Penelitian tindakan yang tepat untuk kompetensi dasar menyampaikan laporan

atau presentasi lisan dalam konteks bekerja ini, yaitu dengan menerapkan strategi

pembelajaran inkuiri jurisprudensial (jurisprudential inquiry model).Model ini

dikembangkan oleh Donald Oliver dan James P. Shaver (1966/1974) dalam

bukunya Made Wena(2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional. Bahwa model ini bertujuan untuk mengajari

siswa dalam menganalisis dan berpikir secara sistematis dan kritis terhadap isu-

isu yang sedang hangat di masyarakat. Tahapan yang dilalui dalam penerapan

strategi inkuiri jurisprudensial antara lain, (1) orientasi kasus, (2) identifikasi isu,

(3) menetapkan posisi atau pendapat,(4) menyelidiki cara berpendirian, pola

argumentasi, (5) memperbaiki dan mengkualifikasi, dan (6) melakukan pengujian

asumsi-asumsi terhadap posisinya dan pendapatnya.

Penelitian ini akan mencoba menerapkan strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial dengan alasan bahwa penerapan strategi ini amatlah tepat untuk

siswa dalam berlatih terampil berbicara. Dalam prosesnya strategi ini akan

melalui tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan diatas. Di saat siswa melakukan

proses pembelajaran, mereka diajak untuk belajar menemukan permasalahan-

permasalahan, mengidentifikasi, dan mecoba menyelesiakan atau memecahkan

masalah tersebut berdasarkan argumennya masing-masing. Sumber informasi

yang dipilih adalah informasi-informasi yang sedang berkembang dan hangat-

hangatnya dibicarakan di masyarakat saat ini. Isu sosial, politik, ekonomi, atau

Page 36: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

peristiwa-periatiwa yang sedang atau baru saja terjadi, akan menarik minat siswa

untuk belajar. Upaya ini diharapkan dapat membantu siswa agar lebih mudah

melakukan latihan berbicara dalam menyampaikan informasi baik yang di

didengar maupun yang dibacanya untuk disampaikan secara lisan. Melalui tahap

demi tahap penerapan strategi ini diharapkan siswa menjadi terlatih berbicara di

depan umum dan lebih percaya diri. Selain itu siswa diharapkan peka terhadap

situasi disekitarnya yang sedang berkembang dimasyarakat.

Apabila siswa sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini bukanlah hal yang

mustahil, siswa akan memiliki keterampilan berbicara yang baik dalam segala

situasi dan kondisi. Lulusan seperti inilah yang diharapkan lembaga SMK dalam

melahirkan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas. Kemampuan

yang seimbang antara kompetensi produktifnya dengan keterampilan

berkomunikasi yang baik dan lancar akan menciptakan hasil kerja yang maksimal.

Strategi inkuiri jurisprudensial yang biasanya digunakan untuk penelitian-

penelitian ilmu sosial, bukanlah mustahil jika diterapkan untuk penelitian

bahasa.Strategi ini digunakan sebagai sarana untuk berlatih siswa dalam

keterampilan berbicara, agar lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran

menuju pada keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini mencoba menyelaraskan

teori-teori yang ada dengan kegiatan praktek berbahasa, khususnya untuk latihan

keterampilan berbicara. Penerapan strategi pembelajara inquiri jurisprudensial

untuk terampil berbicara merupakann penelitian tindakan baru dilakukan guru

bahasa Indonesia di kelas.Penelitian tindakan yang dilakukan ini sengaja

mengambil judul: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN

Page 37: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BERBICARA MELALUI STRATEGI INKUIRI JURISPRUDENSIAL pada

Siswa Kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan.

Penelitian tindakan yang akan dilakukan ini berawal dari ketidakberhasilan siswa

kelas XI TKJ 2 SMK N I Pacitan, dalam menuntaskan kompetensi dasar

menyampaikan informasi lisan atau presentasi dalam konteks bekerja.

Keterampilan berbicara siswa masih sangat kurang, tetapi pada kenyataannya

hanya 2siswa dari 32 siswa pada kelas tersebut yang dapat dikatakan terampil

berbicara (melakukan presentasi atau menyampailan laporan lisan) dengan baik.

Dari hasil penelitian awal sebelum diadakan tindakan rata-rata nilai dari

kompetensi dasar tersebut masih jauh di bawah nilai KKM yang harus dicapai.

Hasil yang diperoleh siswa hanya 0,64% ketuntasan belajar yang dapat dicapai

siswa, dengan nilai rata-rata kelas 54,41, sedangkanKKM yang sudah ditetapkan

yaitu 72,00 dengan ketuntasan klasikal 80% dari jumlah siswa.

Bertolak dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu permasalahan,

tujuan dan manfaat dari penelitian tindakan ini. Dalam setiap proses pembelajaran

memang penting sebuah strategi pembelajaran diterapkan dalam upaya

meningkatkan keberhasilan belajar. Dari berbagai strategi pembelajaran yang ada

sebaiknya guru dapat memilih model yang tepat sesuai dengan kompetensi dasar

yang akan dicapai. Jadi, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam setiap

melakukan proses pembelajaran,sehingga siswapun menjadi aktif dalam

mengikuti setiap tahap pembelajaran dan dapat menyelesaikan semua indikator

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Page 38: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial untuk

meningkatkan keterampilan berbicara ?

2. Apakah penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat

meningkatkan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran berbicara ?

3. Apakah penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat

meningkatkan keterampilan berbicara siswa?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. mendiskripsikan dan menjelaskan penerapan strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial untuk pembelajaran keterampilan berbicara siswa,

2. meningkatkan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran berbicara melalui

penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial,

3. meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui strategi pembelajaran

inkuiri jurisprudensial.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang mencakup aspek

teoretis maupun praktis.

1. Manfaat teoretis, memperkaya khasanah teori atau keilmuan yang terkait

dengan keterampilan berbicara dalam hubungannya dengan penggunaan

strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

Page 39: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Manfaat praktis:

a. Bagi siswa, sebagai masukan yang dapat menambah pemahaman mereka

tentang seberapa baik variabel-variabel yang diteliti sehingga bisa digunakan

sebagai pemacu untuk memperbaiki diri.

b. Bagi guru, sebagai masukan yang dapat memperluas dan memperdalam

pemahaman mereka tentang variabel-veriabel yang diteliti sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai acuan untuk mempersiapkan program pembelajaran

secara terarah tentang variabel-variabel tersebut.

c. Bagi peneliti, sebagai masukan yang menambah pemahaman wawasan

keilmuan dan penelitian guna merancang penelitian yang berbeda dan

jangkauan populasi yang lebih luas.

BAB II

Page 40: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

Deskripsi tentang variabel-vatiabel yang terkait dalam bab ini, akan diuraikan

berdasarkan konsep-konsep dan teori-teori yang sesuai. Variabel tersebut antara

lain keterampilan berbicara dan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

1. Hakikat Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Berbicara

Kegiatan komunikasi tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sebagai makluk

sosial, untuk itu manusia memerlukan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi

dalam menjalin suatu hubungan satu sama lain. Hal ini membuktikan bahwa

manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, dan cenderung hidup berkelompok

untuk saling bekerja sama dalam kehidupannya.

Kerjasama yang dilakukan mereka dapat berlangsung dengan baik apabila

diantara mereka memiliki dan menggunakan bahasa yang sama sebagai sarana

berkomunikasi, misalnya bahasa Indonesia. Bahasa dalam komunikasi dalam

prakteknya yang sering digunakan adalah berbicara. Seseorang tidak hanya

sekedar dapat berbicara, tetapi juga dituntut untuk terampil berbicara.

Keterampilan berbicara dapat dimiliki seseorang apabila seseorang tersebut dapat

menyampaikan buah pikirannya secara lisan , logis dan lancar sehingga dipahami

dan dapat diterima orang lain dengan jelas (komunikatif).

Page 41: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Seperti halnya pendapat Daeng Nurjamal dkk. bahwa keterampilan berbicara

adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan-pikiran-perasaan

secara lisan kepada orang lain (2011:4). Walaupun berbicara itu suatu kegiatan

yang mudah dan biasa dilakukan,tetapi tidak semua orang dapat dikatakan

memiliki keterampilan berbicara. Karena pada prinsipnya seseorang sebelum

melakukan aktivitas berbicara asal menguasai apa yang akan dibicarakan untuk

dapat terampil berbicara bukanlah hal yang sulit, dan untuk mudah berbicara

alangkah baiknya untuk memperbanyak aktivitas menyimak dan membaca.

Masih mengulas tentang pendapat diatas, bahwa berbicara dapat dikatakan mudah

dan gampang, selain menguasai pokok pembicaraan, berbicara juga harus mampu

menguasai diri dan menguasai situasi. Untuk itu dalam melakukan aktivitas

berbicara harus mengetahui metode berbicara : (1) metode spontanitas,(2) metode

garis besar,(3) metode naskah, (4) metode hafalan , dan (5) campuran. Yang

paling sering digunakan adalah metode yang kelima. Dimana dalam metode

campuran seseorang pembicara dapat sekaligus menggunakan kelimama metode

tersebut secara bergantian-proporsional. Andaikata harus berbicara dengan

persiapan diri jauh sebelumnya tidak mungkin menggunakan metode

spontanitas,tetapi jika kurang percaya diri menggunakan pointer atau

menggunakan metode garis besar dapat menggunakan metode naskah. Metode ini

dapat dipergunakan untuk memperlancar kegiatan berbicara yang dapat dibaca

pada waktunya.Penggabungan metode ini dapat dilakukan sesuai dengan situasi

dan kondisi dan kebutuhan si pembicara, walaupun pada prinsipnya tidak ada

metode yang jelek atau buruk. Semua metode bagus, hanya saja tidak semua

Page 42: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

metode cocok untuk semua orang. Kiat sukses berbicara adalah kuasai materi,

kuasai diri, dan kuasai situasi. Jadi, pilihlah metode yang tepat, lakukan persiapan,

dan latihan-latihan. (Daeng Nurjaman dkk.2011: 24-30).

Pendapat yang lain mengatakan bahwa, keterampilan berbicara pada hakikatnya

merupakan keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk

menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan kepada orang lain

(Iskandarwassid, 2009: 241). Sehingga dapat diambil pengertian yang jelas bahwa

seseorang dalam terampil berbicara secara alamiah harus memiliki kelengkapan

alat ucap untuk memproduksi ragam yang luas terhadap bunyi artikulasi, tekanan,

nada, kesenyapan, dan lagu bicara. Persyaratan alamiah tersebut juga harus

didukung kepercayaan diri untuk berbicara yang wajar, jujur, benar, dan

bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis yang dapat

menyebabkan seseorang menjadi rendah diri dan canggung dalam berbicara.

b. Tujuan Berbicara

Seseorang melakukan kegiatan berbicara secara umum adalah untuk

melakukan komunikasi. Komunikasi yang baik tentunya komunikasi yang yang

terarah sesuai dengan maksud dan tujuannya, serta dapat dipahami oleh lawan

tutur. Untuk itu seseorang tidak hanya bisa berbicara tetapi diharapkan untuk

terampil berbicara. Pengajaran keterampilan berbicara harus mampu memberikan

kesempatan kepada setiap individu mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut: (1) kemudahan berbicara, (2) kejelasan, (3) bertanggung jawab, (4)

membentuk pendengaran yang kritis, dan (5) membentuk kebiasaan.

Page 43: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Penjelasan dari tujuan diatas maksudnya bahwa peserta didik diharapkan

mendapatkan kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara sampai mereka

mampu mengembangkan keterampilannya secara wajar, lancar, dan

menyenangkan, dalam segala situasi dan kondisi. Kejelasan yang dimaksudkan

dalam salah satu hal-hal diatas bahwa peserta didik diharapkan mampu berbicara

dengan tepat dan jelas, baik artikulasi maupun diksi kalimat-kalimatnya.Hal ini

dapat dilakukan melalui berdiskusi, belajar berpikir logis dan jelas, sehingga

kegiatan berbicara dapat berjalan lancar. Bertanggung jawab atas apa yang

dibicarakan merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan berbicara.Berbicara

dengan tepat melalui pemikiran yang sungguh-sungguh terhadap topik

pembicaraan, tujuan pembicaraan, lawan bicara, disesuaikan dengan situasi dan

tepat momentumnya merupakan hal yang sangat penting untuk ketercapaian

tujuan berbicara. Dalam kegiatan ini keterampilan menyimak tidak dapat lepas

dari keterampilan berbicara, karena untuk pencapaian tujuan berbicara

pengembangan menyimak yang kritis dan tepat menjadi sangatlah penting.

Uraian yang terakhir dari penjelasan-penjelasan diatas, bahwa untuk terampil

berbicara, membentuk kebiasaan menjadi faktor yang demikian pentingnya.

Karena kebiasaan berbicara tidak akan dapat dicapai tanpa kebiasaan berinteraksi

dalam bahasa yang dipelajari atau bahkan dalam bahasa ibu. (Iskandarwassid

dkk., 2009:242-243)

c. Jenis-jenis berbicara

Aspek-aspek berbicara sudah diuraikan di atas, tentunya dalam melakukan

aktivitas berbahasa, keempat aspek tersebut tidak dapat berdiri sendiri-sendiri,

Page 44: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

makanya aspek-aspek keterampilan berbahasa disebut catur tunggal. Ketika

seseorang berbicara pastilah lebih dahulu melakukan kegiatan menyimak dan

membaca materi yang ada hubungannya dengan pokok pembicaraan. Bila tidak

tentulah pembicaraan yang berlangsung akan terasa dangkal,hambar dan tidak

kaya informasi-informasi substansi.

Berdasarkan uraian di atas kegiatan berbicara di atas lebih bersifat formal

(Daeng Nurjamal dkk.,2011:22). Kegiatan tersebut meliputi pewara atau

pembawa acara, pidato atau sambutan, pembicara seminar, presentasi,dll. Untuk

melakukan aktivitas berbicara secara formal seorang pembicara seharusnya

mempersiapkan diri lebih dahulu.

Secara garis besar Tarigan mengemukakan ragam berbicara terdiri atas

berbicara dimuka umum pada masyarakat (publik speaking) dan berbicara pada

konferensi ( conference speaking).

Berbicara di depan umum meliputi, (1) berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat memberitahukan atau melaporkan yang bersifat informatif (informatif speaking),(2) berbicara dalam situasi-situasi bersifat kekeluargaan, persahabatan (fellowship speaking), dan (3) berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk ,mendesak, meyakinkan (peasuasive speaking), berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang dan hati-hati (deliberative speaking).Sedangkan berbicara pada konferensi (speaking) yang meliputi, (1) diskusi kelompok(group discussion)yang bersifat tidak resmi: kelompok studi,kelompok pembuat kebijakan,komik, dan yang resmi: konfererensi, diskusi panel, simposium, (2) prosedur,parlementer(parliamentary prosedure), dan (3) debat (Tarigan, 1993:22-23).

d. Berbicara untuk Presentasi

Kualitas berbicara seseorang ditentukan oleh banyak faktor, antara lain: (1) berpengetahuan luas, (2) memiliki sudut pandang yang terbuka, (3) dapat membangun imajinasi pendengar, (4) menguasai beberapa kompetensi, (5) memiliki kualitas bahasa yang obtimal, (6) menguasai dan mampu

Page 45: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mengekspresikan bahasa nonverbal, (7) mengalir sesuai selera pendengar tetapi tetap punya kendali, dan (8) dapat membangun keyakinan sebagai pemegang permainan “catur komunikasi” (Sutejo,2009:43-44).

Penelitian ini menekankan siswa untuk terampil berbicara,yaitu menyampaikan

informasi secara lisan dalam bentuk presetasi di depan kelas. Untuk memiliki

kompetensi tersebut tentunya siswa harus memiliki pengetahuan yang cukup

untuk meningkatkan kualitas berbicaranya. Masih menurut Sutejo dalam bukunya

Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa (2009:44-45), mengemukakan

bahwa :

kualitas itu mencakup : (1) convidence (kemampuan membangun rasa percaya diri untuk melakukan presentasi prima), (2) contruction(kemampuan menyusun materi), (3) credibility (bersikap dan berperilaku profesional), (4) capture (mempu membuka sesi yang menarik perhatian), (5) conection (membangun hubungan yang baik dengan pendengar), (6) koherence (menyusun struktur alur komunikasi yang efektif dan efisien), (7) cogency (alur presentasi yang meyakinkan), (8) content (menyusun materi yang efektif dan impresif), (9) channel (mampu menggunakan media komunikasi secara obtimal), (10) character( tampil dengan karakter, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh yang menarik), (11) conversation (menyusun percakapan yang menarik), (12) creativity (mampu membangun atmosfer yang kreatif), dan (13) conclution (menutup presentasi secara efisien, efektiif, dan impresif).

Kecemasan dalam melakukan presentasi, apalagi siswa yang masih dalam taraf

belajar merupakan hal yang wajar. Untuk itu perlu adanya latihan-latihan.

Kecemasan seperti keringat dingin, raut merah, gemetar, gelisah, kalimat-kalimat

yang diucapkan tidak lancar dan lain-lain. Dan cara mengatasi gejala kecemasan

di atas dapat melakukan cara sederhana antara lain dengan mengambil nafas

panjang, mentap seluruh audien, minum air putih, memegang podium,berseloroh

dan menggunakan metode, melatih untuk rileks, mapping materi dengan baik,

dan luwes.

Page 46: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e. Keterampilan Berbicara Kelas XI SMK

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang

Standar Nasional Pendidikan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 Tahun 2006, tentang Kompetensi

Lulusan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24. Pelaksanaan

Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 23 Tahun 2006 tentang Kompetensi Lulusan untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengembangan kurikulum yang

dilakukan di SMK memperhatikan kebutuhan sesuai dengan kondisi lingkungan ,

sumber daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri, serta peserta

didik.

Standar kompetensi lulusan mata pelajaran SMK salah satu diantaranya

adalah Bahasa Indonesia, yang wajib disampaikan kepada siswa mulai tingkat

Semenjana, Madia dan Unggul. Kompetensi yang disampaikan setiap tingkatan

terdiri dari aspek-aspek keterampilan berbahasa antara lain : mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis.

Pada penelitian tindakan ini, menerapkan strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa tingkat

madia, dengan standar kompetensi berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara

tingkat Madia dan mengambil kompetensi dasar menyampaikan laporan atau

presentasi lisan dalam konteks bekerja.

Page 47: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Hakikat Strategi Pembelajaran

a. Pengertian

Istilah strategi biasanya digunakan dalam dunia militer, yaitu sebagai cara

penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Jadi

seseorang yang pandai memilih dan mengatur strategi, sebelum melakukan suatu

tindakan akan mempertimbangkan kekuatan pasukan yang dimilikinya baik secara

kualitas maupun kuantitas, misalnya kemampuan setiap personil, jumlah dan

kekuatan persenjataan, motivasi pasukan, dan lain sebagainya, akan menentukan

kemenangan dan keberhasilan dalam pertempuran. Setelah semuanya diketahui

baru kemudian menyusun tindakan yang akan dilakukan, baik siasat maupun

teknik peperangan, waktu yang tepat untuk melakukan suatu serangan. Dengan

demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik

dari dalam maupun dari luar.

Demikian pula dengan dunia pendidikan, strategi menurut J.R.David

(dalam Wina Sanjaya, 2006: 126) diartikan sebagai a plan, method, or series of

activities designed to acchievas a pactikular educational goal, yaitu strategi

pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa strategi

pembelajaran merupakan suatu rencana tindakantermasuk penggunaan metode

dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Jadi,

penyusunanstrategi merupakan suatu proses penyusunan rencana kerja dan belum

sampai pada tindakan. Arah dari penyusunan strategi adalahuntuk mencapai

Page 48: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tujuan tertentu, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai

sumber belajar, media pembelajaran semua diarahkandalam upaya mencapai

tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi perlu

dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, karena tujuan

adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya, 2006: 126).

Made Wena(2009:21) menyimpulkan bahwa, strategi pembelajaran berarti cara

untuk menggunakan sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Sebagai

suatu cara, strategi pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu

sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan sendiri.

Masih menurut Made Wena, bahwa keberhasilan proses pembelajaran

dipengaruhi oleh beberapa variabel baik teknis maupun non teknis, yaitu (1)

kemampuan guru dalam membuka pelajaran, (2) kemampuan guru dalam

melaksanakan kegiatan inti pembelajaran, (3) kemampuan guru melakukan

penilaian,(4) kemampuan guru menutup pembelajaran,dan faktor-faktor lainnya.

Selain pendapat di atas, masih banyak pendapat-pendapat lain tentang pengertian

strategi pembelajaran oleh para ahli pembelajaran (intructional tecnology), dalam

bukunya Hamzah B. Uno, ( 2007: 1-2) sebagai berikut:

Pertama menurut Kozna (1989) secara umum bahwa strategi pembelajaran

dapat diartikan sebagai kegiatan yang dipilih, untuk memberikan fasilitas dan

bantuan kepada peserta didik dalam mencapai tujuan tertentu.

Kedua Gerlag dan Erli berpendapat bahwa strategi pembelajaran merupakan

cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan

pembelajaran tertentu. Penjabarannya bahwa strategi pembelajaran meliputi sikap

Page 49: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yan dapat memberikan pengalaman

belajar peserta didik.

Pendapat ketiga dijelaskan oleh Dick dan Carey (1990), yaitu strategi

pembelajaran terdiri atas komponen materi pembelajaran , prosedur atau tahapan

kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurutnya tahapannya tidak hanya itu

saja tetapi juga termasuk pengaturan materi atau paket program pembelajaran

yang akan disampaikan kepada peserta didik. Keempat dinyatakan oleh Gropper

(1990), bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis

latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Jadi

siswa diharapkan memiliki tingkah laku yang dipraktikkan dalam kegiatan

belajarnya.

Mengingat begitu banyak pengertian mengenai strategi pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara mengajar yang

akan dipeilih oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang tujuannya

memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga

tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa diakhir pembelajaran.

b. Jenis-jenis

Menurut Rowntree (dalam Wina Sanjaya, 2006:128-129) mengelompokkan

menjadi strategi penyampaian penemuan (exposition-discoveri learning) dan

strategi pembelajaran kelompok dan individual (group-individual learning).

Dalam strategi exposition-discoveri learning, siswa dituntut untuk menguasai

bahan, karena materi pembelajaran disajikan begitu saja dan siswa dituntut untuk

Page 50: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mengolahnya. Bahan pelajaran dicari dan ditemukan siswa sendiri melalui

berbagai aktivitas , dan guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing siswanya,

sehingga karena sifatnya tersebut strategi ini sering dinamakanstrategi

pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran kelompokgroup-individual learning

merupakan strategi individual dan juga dapat dilakukan kelompok dan dilakukan

secara mandiri kecepatan, kelambanan dan keberhasilan pembelajaran siswa

sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Contohnya

adalah belajar melalui modul. Pembelajaran yang dilakukan secara kelompok,

baik kelompok kecil maupun kelompok besar, setiap individu dianggap sama

sehingga siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi akan terhambat oleh siswa

yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya siswa yang memiliki

kemampuan yang kurang akan tergusur oleh siswa yang memiliki kemampuan

yang tinggi.

Apabila ditinjau dari penyajian dan cara pengolahan, strategi pembelajaran dapat

dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan induktif (Wina

Sanjaya,2006:129). Strategi deduktif dilakukan apabila mempelajari konsep-

konsep lebih dahulu baru kemudian mencari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi,

atau bahan pelajaran yang dipelajari mulai hal-hal yang abstrak secara perlahan

menuju yang konkret (umum-khusus), dan sebaliknya dengan strategi

pembelajaran yang bersifat induktif, bahan pelajaran akan dimulai dari hal-hal

yang konkret atau contoh-contoh baru kemudian secara perlahan siswa

dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar (khusus-umum).

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Inkuiri

Page 51: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

a. Pengertian

Teori belajar yang dikembangkan oleh Piaget yang mendasari strategi

pembelajaran inkuiri adalah teori konstruktivistik (Wina Sanjaya,2006:196). Ia

berpendapat bahwa pengetahuan akan bermakna manakala dicari dan ditemukan

sendiri oleh siswa, sehingga mereka mampu mengembangkan pengetahuannya

sendiri melalui skema yang ada dalan struktur kognitifnya. Dengan demikian

tugas guru hanya memberikan dorongan kepada siswa untuk mengembangkan

skema yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi itu.

Berdasarkan teori di atas strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan (Wina Sanjaya,200: 196).

Penelitian (inquiry) merupakan sebuah proses dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah-masalah berdasarkan pada

pengujian logis atas fakta-fakta dan observasi-observasi. Pendapat ini menurut

Victor & Kellough (dalam David A. Jacobsen,2009:243).Strategi ini membantu

siswa berpikir secara analistis. Aktivitas ini dimulai dengan memberikan masalah

kepada siswa untuk diselesaikan melalui rumusan hipotesis, mengumpulkan data

yang relevan dengan hipotesisnya, dan mengevaluasi data tersebut untuk dibuat

suatu kesimpulan. Jadi, siswa belajar melalui penyelidikan terhadap suatu

masalah, sekaligus dapat memilih dan menggunakan strategi yang tepat untuk

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sekarang maupun yang akan datang.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Penyajianya pembelajaran inkuiri bertujuan agar peserta didik terangsang oleh

tugas dan mencari sendiri pemecahan masalah itu, mencari sendiri dan belajar

bersama dalam kelompoknya (Iskandarwassid, 2009: 69). Siswa dituntut aktif

dalam proses pembelajaran, dan guru sebagai fasilitator, mendampingi siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pembelajaran ini akan lebih

efektif dan efisien, dan siswapun menjadi lebih termotivasi untuk belajar melalui

strategi ini. Hasil pengamatan terhadap penggunaan strategi ini siswa menjadi

lebih mudah memahami dan ingatannya menjadi lebih kuat terhadap materi

pembelajaran, karena siswa sudah menemukan sendiri tentang konsep-konsep

berdasarkan hasil analis masalah yang telah dilakukan,identifikasi permasalahan,

sampai pemecahan masalahnya.

Pembelajaran inkuiri merupakan bagian dari komponen CTL (Contextual

Teaching and Learning) yang dalam prosesnya diawali : (1) melakukan kegiatan

pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu konsep,(2) melakukan kegiatan

mengamati, bertanya, menganalisis dan merumuskan teori, baik secara individu

maupun bersama-sama dengan teman lainnya, dan (3) mengembangkan sekaligus

menggunakan keterampilan berpikir kritis (Kasihani,2010:11)

Wina Sanjaya dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

pendidikan, mengemukan ciri-ciri strategi pembelajaran inkuir antara lain : (1)

menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan sendiri inti dari materi pelajaran, jadi siswa sebagai subjek belajar,(2)

menempatkan guru bukan sebagai sumber belajaar, tetapi sebagai fasilitator dan

motivator belajar siswa. Hal ini akan menumbuhkan sikap percaya diri pada

Page 53: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

siswa, dan (3) mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis dan sistematis

terhadap siswa dalam membangun intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Jadi siswa dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal manakala ia

dapat menguasai materi pelajaran. Rasa keingintahuannya menjadi lebih besar

karena siswa memegang peran yang sangat dominan dalm proses pembelajaran

melalui strategi pembelajaran ini.

b. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Inkuiri

Prinsip-prinsip SPI yang disebutkan dan diuraikan ini menurut pendapat Wina

Sanjaya (2006:198-200). Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) memiliki beberapa

prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru, antara lain : (1) berorientasi

pada pengembangan intelektual,(2)prinsip interaksi,(3) prinsip bertanya,(4)

prinsip belajar untuk berpikir, dan (5) prinsip keterbukaan.

Prinsip pertama dapat diuraikan bahwa dalam pembelajaran inkuiri mengajak

seseorang untuk mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya. Jadi, selain

berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Pembelajaran

ini siswa lebih banyak melakukan aktivitas mencari dan menemukan sesuatu

melalui proses berpikir, bukan sesuatu yang tidak pasti. Gagasan yang ditemukan

adalah hasil dari penemuannya yang dikembangkan sendiri.

Prinsip kedua, yaitu prinsip interaksi. Dalam proses pembelajaran ini selalu

dilakukan melalui interaksi antara siswa, guru, dan lingkungan dalam proses

interaksi ini menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi guru

sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

Page 54: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Prinsip ketiga dalam SPI yaitu, prinsip bertanya. Peran guru adalah sebagai

penanya. Kemampuan guru dalam bertanya ini sangat diperlukan dalam setiap

proses inkuiri, dan kemampuan siswa sebagai penjawab pada dasarnya sudah

merupakan bagian dari proses berpikir.Jadi guru perlu menguasai jenis dan teknik

bertanya, misalnya pertanyaan untuk sekedar meminta perhatian siswa, bertanya

untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk

menguji.

Prinsip keempat dalam SPI adalah prinsip belajar untuk berpikir. Belajar bukan

hanya mengingat sejumlah fakta, tetapi belajar merupakan proses berpikir

(learning how to think), maksidnya adalah pengembangan potensi seluruh otak,

baik otak kiri maupun otak kanan, otak reptil, otak limbik, dan otak neokortek.

Jadi dalam pembelajaran ini penggunaan otak dilakukan secara maksimal dan

seimbang.

Prinsip kelima yaitu prinsip keterbukaan, yang memposisikan belajar

sebagai suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Jadi siswa diberi kebebasan

untuk mengembangkan logika dan penalarannya. Siswa diberi kesempatan untuk

mengembangkan hipotesis, dan membuktikan sendiri kebenaran hipotesis yang

telah diajukannya.

Biasanya pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu alam, akan

tetapi para ahli ilmu sosial mengadopsi strategi ini, yang kemudian menamakan

strategi inkuiri sosial. Penelitian ini akan mencoba strategi inkuiri yang diadopsi

dari ilmu Alam dan ilmu Sosial untuk diterapkan dalam ilmu bahasa. Penerapan

strategi yang digunakan adalah inkuiri jurisprudensial yang akan diuji cobakan

Page 55: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara, yaitu menyampaikan laporan

lisan dalam bentuk presentasi, berdasarkan informasi yang sedang berkembang di

masyarakat.

3. Hakikat Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial (Jurisprudential

Inquiry Model)

Strategi inkuiri jurisprudensil biasanya digunakan dalam kajian dan analisis ilmu

sosial. Penelitian tindakan ini akan mencoba strategi ini sebagai jembatan untuk

belajar berbahasa, khususnya dalam berlatih untuk terampil berbicara.

a. Pengertian

Model pembelajaran yang dikembangkan pertama kali oleh Donald Oliver dan

James P.Shaver (dalam Made Wena 2009:71) yang menyatakan bahwa strategi

inkuiri jurisprudensial adalah strategi pembelajaran yang bertujuan mengajari

siswa untuk menganalisis dan berpikir secara sistematis dan kritis terhadap isu-isu

yang sedang hangat di masyarakat.

Jadi dalam telaah jurisprudensial melatih siswa untuk peka terhadap permasalahan

sosial, mengambil posisi atau sikap terhadap permasalahan tersebut, dan dapat

mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi yang relevan dan valid.

Model pembelajaran ini juga melatih siswa untuk melatih menerima dan

menghargai sikap orang lain terhadap suatu masalahyang mungkin bertentangan

dengan sikap yang ada pada dirinya, ataupun sebaliknya.

Sebuah model yang melibatkan eksplorasi dan refleksi tentang masalah-masalah

sosial otentik, kontroversi, atau dilema, dan yang membimbing siswa melalui

Page 56: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

tahapan penyelidikan, penelitian atau pengumpulan bukti, analisis dan refleksi

untuk tujuan menyelesaikan, memecahkan, mengambil posisi pada masalah sosial,

atau menarik kesimpiulan tentang hipotesis yang berhubungan dengan masalah

sosial. Pendapat ini merupakan kesimpulan kasar yang dikemukan oleh beberapa

pakar pendidikan dalam sebuah journal internasional yang diunduh melalui

http://www.ajaer.net/ejournal/vol.21209/6, yang merujuk pada beberapa referensi

antara lain oleh Weil Joyce & B (1972), A.Ma (2003), P.A. Keown (1995),dkk.

Masih berdasarkan sumber di atas, model ini digunakan dan

dikembangkan oleh guru sebagai insiator harus mampu melakukan penyelidikan

dengan panduan dari fase ke fase dalam rangka untuk mengeksplorasi atau

memecahkan masalah. Jadi model ini diarahkan untuk membimbing siswa dalam

memeriksa asumsi-asumsi mereka, keyakinan dalam mengevaluasi sehingga

mereka bisa berprasangka atau mengambil sikap melalui perdebatan kritis untuk

mempengaruhi persepsi orang lain tentang dunia, khususnya tentang problem-

problem sosial.

Pedersen (1990)berpendapat bahwa, untuk menciptakan model pengajaran

jurisprudensi yang efektif dan cocok, yaitu dengan mempelajari isu-isu ilmu

pengetahuan, teknologi, dan sosial di dalam kelas. Model pendekatan ini dengan

membagi kelas ke dalam sudut pandang masalah.Melalui penggunaan informasi-

akusisi strategi dan interaksi teman sekelas siswa menyampaikan pandangan

mereka kepapan kelas arbiter yang dipilih.Ini adalah tanggung jawab guru untuk

menjawab argumen siswa dan membuat keputusan tentang masalah yang dibahas.

Page 57: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Suzanne, Nathan,Shelly dalam artikelnya Jurisprudential Inquiry, mereka

berpendapat sangat sulit untuk menemukan asal-usul teori ini dan yang mereka

temukan adalah peneliti Donald Oliver dan James yang mengembangkan sebuah

pendekatan ini, untuk mengajar yang memungkinkan siswa berpikir sistematis

tentang isu-isu kontenporer sebagai pendekatan penyelidikan yurisprudensi untuk

mengeksplorasi isu-isu kontroversial untuk diperkenalkan, dievaluasi dan

mempertimbangkan bukti-bukti yang diakui. Penilaian yang dilakukan

menurutnya dengan melalui penilaian kinerja, yang sekaligus mendahului gerakan

penilaian kinerja dalam pendidikan Amerika yang berfungsi sebagai model untuk

intruksi berbasis kinerja dengan penekanan pada proses dan produk.

Berbagai pendapat juga melalui tahap-tahap pembelajaran yurisprudensial

yang hampir semua sama , Suzanne menjelaskan bahwa keterlibatan guru dalam

model ini adalah sebagian besar sebagai panduan dan salah satu pendorong siswa

untuk commit ke posisi mereka dan membantu mereka bergerak melalui tahap ke

tahap berikutnya. Biasanya metode ini diterapkan pada kelas Ilmu Pengetahuan

dan Ilmu Sosial. Tetapi dalam penelitian ini mencoba menerapkan strategi ini

untuk proses berlatih berbicara untuk presentasi dalam meningkatkan kemampuan

berbahasa lisan.

JoycedanCalhoun(2009) menjelaskan keterangan cepat tentang jurisprudensi

inquiry : (1) model ini didasarkan pada konsepsi masyarakat di mana orang

berbeda pandangan dan prioritas mengenai nilai-nilai sosial yang bertentangan

satu sama lain, (2) peran siswa adalah mendengarkan bukti yang ditunjukkan,

menganalisis posisi hukum yang diambil oleh kedua belah pihak, menimbang

Page 58: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

posisi ini dan bukti, menilai makna dan ketentuan hukum, dan akhirnya membuat

keputusan terbaik,(3) salah satu tugas paling berat bagi guru adalah membantu

siswa dalam mengintegrasikan rincian kasus menjadi pertanyaan kebijakan

publik,(4) kebanyakan argumen berpusat pada definisi, nilai-nilai dan fakta,(5)

eksplorasi sikap siswa melalui dialog konfrontatif adalah jantung dari model

penyelidikan yurisprudensial,(6) model ini membantu siswa merumuskan sikap

bahwa mereka akhirnya bisa membela, juga membantu mereka untuk merevisi

posisi setelah berargumentasi, (7) setelah siswa menjadi fasih dalam

menggunakan model penyelidikan yurisprudensi, mereka dapat menerapkannya

pada konflik yang terjadi di sekitar kehidupan mereka sendiri, dan (8) penguasaan

kerangka untuk menganalisis masalah adalah hasil belajar utama langsung.

Berbagai pendapat tentang model pembelajaran inkuiry jurisprudensial, semua

merujuk pada pendapat dan hasil penelitiannya Donald Oliver dan James

P.Shaver. Demikian halnya dengan Joice and Chalhoun dalam CreatingLearning

Experiences: The Role of Instructional Theory and Research, mengatakan bahwa

pengajaran sosial dikonstruksikan untuk mengambil keuntungan dari fenomena

sosial yaitu dengan membangun berbagai kelompok atau komonitas

pembelajaran(2003:13-14). Jadi, dapat diambil suatu pengertian bahwa tujuan

dari model sosial ini untuk meningkatkan keterampilan sosial dan sinergi dalam

membangun komitmen sosial sebagai alat untuk berpartisipasi dari proses

demokrasi. Siswa akan menjadi lebih mudah dalam belajar memahami informasi,

konsep, dan keterampilan akademiknya untuk lebih maju.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial.

Page 59: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tahap-tahap dari penggunaan strategi ini menurut Hamzah B.Uno (2007:31)

adalah (1) orientasi terhadap kasus,(2) mengidentifikasi isu,(3) pengambilan

posisi atau sikap, (4) menggali argumentasi untuk mendukung posisi(sikap)yang

telah diambil,(5) memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan

(6)menguji asumsi tentang fakta, definisi, dan konsekuensi.

Tahap pertama , guru memperkenalkan materi atau kasus kepada siswa melalui

membaca atau melihat film atau video mengenai suatu kasus yang sedang hangat

di masyarakat atau kasus di sekolah, yang kemudian untuk melakukan analisis

dengan meninjau fakta-fakta tentang siapa yang terlibat, mengapa bisa terjadi, dan

sebagainya.

Tahap kedua, siswa dibimbing guru untuk melakukan sintesis terhadap fakta-fakta

yang ada dalam sebuah isu yang sedang dibahas.Pada tahap ini siswa mulai

melakukan idetifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus tersebut, (misalnya isu

tentang politik, ekonomi, industri, kesejahteraan umum, kemiskinan,peristiwa-

peristiwa alam, kriminal, dan lain-lain). Siswa diajak untuk mengekspresikan

pendapat atau sikapnya terhadap kasus tersebut.

Tahap ketiga, Siswa pada tahap ini sudah mulai untuk mengambil posisi

berkaitan dengan sikap dan pendapatnya terhadap isu tersebut. Misalnya dalam

kasus pembayaran uang sekolah, siswa menyatakan sikapnya seharusnya

pemerintah tidak menentukan besaran biaya sekolah yang harus diberlakukan

untuk setiap sekolah, karena akan melanggar hak otonomi sekolah.

Tahap keempat, menggali sikap (posisi dan pendapat) siswa lebih mendalam. Di

sini guru memainkan peran metode Sokrates.Berdebat secara konfrontatif dengan

Page 60: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

siswa berkaitan dengan pendapat-pendapat yang diajukan siswa.Di sinilah siswa

diuji konsistensinya dalam mempertahankan pendapatnya yang telah diambil.

Siswa dituntut untuk berargumen logis dan rasional yang dapat memperkuat

pernyataan yang telah dibuatnya.

Tahap kelima, siswa menyatakan posisi dan alasannya terhadap masalah, dan

menguji sejumlah situasi atau kondisi yang mirip terhadap permasalahannya. Jadi

dalam tahap ini sikap yang diambil siswa mungkin konsisten, atau berubah(tidak

konsisten), tergantung dari hasil atau argumen yang terjadi pada tahap keempat.

Tahap keenam, siswa melakukan identifikasi asumsi-asumsi faktual dan melihat

relevansinya serta menentukan konsekuensi yang diperkirakan dan melakukan

pengujian validitas vaktualnya. Langkah ini dilakukan bersama siswa dan guru

dalam bentuk diskusi.

Langkah-langkah lain menurut pendapat Pederson (1990), yang sebenarnya juga

memiliki banyak kesamaan dengan langkah-langkah di atas, sebagai langkah awal

penerapan model pembelajaran inkuiri yurisprudensial yaitu:

(1) dengan memperkenalkan siswa dengan isu yang dipilih. Hal ini terjadi pada

hari pertama yaitu memilih topik yang dipelajari. Berikutnya kelas dibagi

menjadi tim yang terdiri dua atau tiga siswa yang akan diberikansisi masalah

untuk mewakili kelompok masing-masing agar bekerjasama dalam membaca,

meneliti, dan berinteraksi berdasarkan sisi isu yang telah ditugaskan,

(2) mengidentifikasi dan mendefinisikan isu, siswa mulai bekerja di dalam tim

mereka,menggunakan daya dukung lainnya untuk mengumpulkan,

mengklarifikasi, dan mensintesis fakta tentang masalah yang dibahas. Mereka

Page 61: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mulai mengidentifikasi nilai-nilai dan konflik nilai yang menimbulkan

pertanyaan tentang pandangan yang bertentangan.Guru memberikan

bimbingan kepada siswa ketika diperlukan. Guru juga memberikan penjelasan

tentang perbedaan fakta dengan opini melalui contoh-contoh pada koran,

majalah, artikel,ensiklopedi, dll.Hal ini penting untuk dimengerti oleh siswa

ketika mereka membacanya,

(3) pada tahap ini sebelum dilakukan rapat umum siswa kembali bersama sebagai

kelas utuh. Pada tahap ini guru akan memungkinkan semua tim yang

mewakili sisi masalah yang sama untuk bersama-sama berbagi informasi dam

mempersiapkan untuk diskusi publik. Dalam halini siswa perlu merencanakan

strategi untuk pertemuan publik. Berikut ini yang dapat dijadikan panduan

siswa saat dalam kelompok besar, yaitu :(a) membentuk sikap berdasarkan

informasi yang faktual, (b)menunjukkan konsekuensi yang diinginkan dan

yang tidak diinginkan sari suatu posisi, (c) menjelaskan konflik nilai dengan

analigi, (d) menetapkan prioritas dari satu nilai di atas yang lain, (e)

mengidentifikasi asumsi faktual dan menetukan apakah mereka relevan,(f)

menentukan konsekuensi prediksi dan memeriksa tingkat faktualnya, dan

(4) pertemuan publik, pertemuan ini melibatkan seluruh siswa yang

menghadirkan sisi masalah yang berbeda dari masalah yang sedang dipelajari.

Disinilah perdebatan menjadi sangat penting bagi guru, untuk menilai

keberhasilan siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri

yurisprudensial dengan melihat bahwa pedoman berikut diikuti, yaitu (a)

menjaga iklim intelektual yang kuat dimana semua pandangan dihormati, (b)

Page 62: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

hindari evaluasi langsung dari pendapat masing-masing, (c) melihat bahwa

isu-isu yang benar-benar dieksplorasi, dan (d) menghormati otoritas dewan.

Peran guru selama proses pembelajaran ini sangart penting, selama siswa meneliti,

membahas, dan berdebat, guru harus mendorong siswa untuk berkomitmen ke sati

sisi masalah ini, tetapi mendukung jika mereka mengubah pikiran mereka ketika

dihadapkan dengan bukti baru, dan mendorong mereka untuk mempertimbangkan

sudut pandang lain.Pada setiap waktu guru harus tetap netral dalam masalah ini,

mendorong deferensi posisi, dan mempromosikan sitesis dari posisi yang berbeda

disajikan kepada kelas.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 1. Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

JURISPRUDENSIAL

MELAKUKAN PENGUJIAN ASUMSI-ASUMSI TERHADAP

POSISINYA/PENDAPATNYA

MEMPERBAIKI DAN MENGKUALIFIKASI

MENYELIDIKI CARA BERPENDIRIAN, POLA

ARGUMENTASI

MENETAPKAN POSISI/ PENDAPAT

IDENTIFIKASI ISU

ORIENTASI

KASUS

Page 64: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penelitian Oliver dan Shaver (dalam Made Wena,2009) menemukan bahwa model

inkuiri jurisprudensial telah berhasil dengan sukses meningkatkan hasil belajar

siswa kelas 7 dan 8. Namun, model ini kurang berhasil jika diterapkan pada

tingkat kelas rendah. Berdasarkan beberapa kajian literatur, penelitian model

inkuiri jurisprudensial di Indonesia masih jarang diujicobakan atau mungkin

belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, model ini sangat baik untuk diterapkan

pada sekolah-sekolah, khususnya pada tingkat kelas atas (SMA/SMK).

Masalah-masalah yang tepat untuk penelitian jurisprudensial antara lain : (1)

kekuasaan,(2) diskriminasi,(3) kriminal,(4) peledakan penduduk,(5) perdamaian,

dan (6) kesehatan lingkungan, pendapat ini dikemukakan oleh Massialas,Spragus

and Hurst (1975:13).Masalah-masalah sosial tersebut menurutnya,dalam

penerapan inkuiri di kelas melalui tahap penemuan, analisis dan tindakan.

Pada tahap penemuan dimualai dengan menemukan dan memilih topik

tertentu yang sedang hangat, selanjutnya pada tahap analisis muali mencari

penyebab permasalahan, yang selanjutnya bagaimana mencari solusi untuk

melakukan suatu tindakan yang tepat untuk menyelesaikan berdasarkan

argumennya, Spragus and Hurst (1975:60).

c. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial dalam Proses

Keterampilan Berbicara

1) Langkah-langkah Penerapan di Kelas

Dalam penerapannya, proses pembelajaran inkuiri jurisprudensial dalam

proses keterampilan berbicara secara operasianal kegiatan guru dan siswa dapat

dijabarkan sebagai berikut.

Page 65: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

abel 1. Langkah-langkah Penerapan di kelas Strategi Inkuiri jurisprudensial dalam Pembelajaran Berbicara

No Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1 Orientasi kasus atau permasalahan

Guru menyajikan bahan ajar/permasalahan/kasus yang sedang hangat terjadi.

Siswa mencermati permasalahan yang akan terjadi.

Guru membimbing siswa untuk mengkaji ulang fakta-fakta yang berhubungan dengan permasalahan.

Mengkaji fakta-fakta yang terkait permasalahan/kasus yang dibahas.

2 Identifikasi isu/kasus

Guru membimbing dan mendorong siswa untuk melakukan sintesis terhadap fakta-fakta yang ada.

Siswa melakukan sintesis teradap fakta yang terkait dengan isu-isu di masya- rakat.

Guru mengarahkan siswa untuk memilih salah satu isu sebagai bahan diskusi.

Siswa melakukan pemilihan salah satu isu sebagai bahan diskusi.

Guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai dan konflik nilai.

Siswa melakukan identifikasi terhadap nilai-nilai dan konflik nilai dalam kasus

Guru membimbing siswa untuk mengenali fakta-fakta pada kasus yang dibahas

Siswa berusaha untuk mengenali fakta-fakta pada kasus yang dibahas

Guru membimbing siswa untuk mendefinisinisikan/ mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Siswa melakukan pendefinisian/ menetapkan permasalahan permasalah- an dan berusaha mengajukan pertanyaan-pertanyaan(mengapa,siapa,apa, dan bagaimana)

3 Pengambilan posisi/penda-pat

Guru membimbing siswa untuk mengartikulasikan posisi(menentukan posisi/ pendapat terhadap permasalahan yang dikaji)

Siswa menentukan/ menetapkan posisi/ pendapat terhadap permasalahan yang dikaji.

Guru membimbing siswa untuk mengemukakan alasan dasar mengapa pada posisi/pendapat tersebut(kaitannya terhadap kasus/nilai sosial atau konsekuensi terhadap

Siswa mengemukakan alasan dasar mengapa berada pada posisi /pendapat tersebut (kaitannya terhadap kasus/nilai sosial atau konsekuensi terhadap

Page 66: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

keputusannya). keputusannya). 4 Menyediakan

cara berpendirian/pola argumentasi.

Guru membimbing siswa untuk menetapkan pendapat tentang nilai-nilai masyarakat mana yang dilanggar.

Siswa menetapkan pendapat/pendirian tentang nilai-nilai masyarakat mana yang dilanggar.

Guru membimbing siswa membuktikan akibat yang tidak diinginkan/diinginkan terhadap posisi/pendapat anda.

Siswa berusaha untuk menjelaskan ha-hal yang mungkin muncul, baik yang tidak diinginkan/ diinginkan terhadap posisi/pendapatnya

Guru membimbing siswa untuk menjelaskan/meng- klarifikasi konflik nilai dengan contoh sejenis/analogi

Siswa menjelaskan/meng- klarifikasi konflik nilai dengan contoh sejenis/analogi

Guru membiimbing siswa untuk menetapkan prioritas.

Siswa menetapkan prioritas.

Guru membiimbing siswa untuk menetapkan prioritas dari suatu nilai (keputusan)di antara keputusan/ nilai-nilai lainnya.

Siswa menetapkan prioritas dari suatu nilai (keputusa)di antara keputusan/ nilai-nilai lainnya.

Guru membiimbing siswa untuk menunjukkan kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya.

Siswa menunjukkan kekurangan-kekurangan dari nilai/keputusan yang lainnya.

5 Memperbaiki dan mengkualifikasi posisi.

Guru membimbing siswa menyatakan posisinya dan alasanya terhadap masalah.

Siswa menyatakan posisinya dan alasanya terhadap masalah.

Guru membimbing siswa menguji sejumlah situasi/kondisi yang mirip terhadap permasalahannya.

Siswa menguji sejumlah situasi/kondisi yang mirip terhadap permasalahannya.

Guru membimbing siswa mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya.

Siswa mengkualifikasi (terhadap standar) posisinya.

f.6

Melakukan pengujian asumsi-asumsi terhadap

Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi asumsi-asumsi faktual dan menetukan jika relevan.

siswa mengidentifikasi asumsi-asumsi faktual dan menetukan jika relevan.

Page 67: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

posisinya/pendapatnya

g. Guru membimbing siswa untuk menetukan konsekuen- si yang diperkirakan dan menguji validitas faktualnya

Siswa menetukan konsekuensi yang diperkirakan dan menguji validitas faktualnya

h.

7

Melakukan persiapan presentasi.

Guru membimbing siswa untuk melakukan persiapan presentasi dengan penggunaan media yang sesuai. Misalnya dengan membuat slide power point,atau media lain yang sesuai.

Siswa mempersiapkan media yang akan digunakan dan menyelesaikan slide power point untuk presentasi.

i. Guru menjelaskan aspek-apek penilaian kinerja dan penilaian proses saat melakukan unjuk kerja/presentasi

Siswa melakukan persiapan diri berkaitan dengan aspek-aspek penilaian kinerja yang akan dilakukan saat presentasi.

j.8

Presentasi di kelas

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasilnya.

Siswa melakukan presentasi.

k. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa yang presentasi dan mempersilahkan siswa yang lain untuk tanya jawab.

Siswa menanggapi pertanyaan guru dan teman yang lainnya berdasarkan argumennya.

l. Guru memberikan penilaian selama proses presentasi dan kinerja siswa dalam presentasi sesuai aspek-aspek penilaian yang telah ditentukan

Siswa menyimpulkan hasil presentasinya dan menerima masukan dari guru dan teman-temannya dan mengakhiri unjuk kerjanya.

9

Evaluasi melalui diskusi kelas.

Guru mengevaluasi semua hasil dari unjuk kerja yang telah dilakukan siswa, dan menanyakan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukannya.

Siswa mendengarkan hasil evaluasi guru dan menyampaikan pendapatnya selama mengikuti pelajaran.

Page 68: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Penilaian Keterampilan Berbicara

Bentuk penilaian yang tepat untuk keterampilan berbicara adalah penilaian

kinerja (unjuk kerja), yaitu merupakan penilaian yang dilakukan dengan

mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu(Sarwiji Suwandi,

2011:83). Seperti halnya penilaian dalam melakukan presentasi atau

menyampaikan laporan lisan yang yang akan dijadikan acuan berhasil tidaknya

siswa terampil berbicara dalam penelitian ini penilaian kinerja dianggap lebih

otentik, karena akan mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya.

Penilaian unjuk kerja dalam menyampaikan presentasi ini yang tepat

menggunakan skala penilaian yang dapat memungkinkan penilai memberikan

nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu. Skala penilaian terentang

dari tidak sempurna sampai sangat sempurna berdasarkan skor setiap aspek-aspek

penilaian sesuai bobot kriteria setiap aspeknya. Jadi, guru tidak hanya

memberikan penilaian secara kualitataif,tetapi juga dapat memberikan penilaian

secara kuantitatif. Untuk lebih jelasnya akan dicontohkan lembar penilaian

presentasi yang sudah dikembangkan peneliti untuk didesuaikan dengan

kompetensi dasar yang akan dicapai yang bersumber dari buku yang sama

dijadikan dasar penilaian kinerja ini.

Page 69: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 2. Format Penilaian Presentasi

Aspek yang Dinilai dan Bobot No Nama keakuratan

informasi kelogisan argumen/ pendapat

ketepatan struktur dan

diksi

kelancaran

gaya/ penampilan

Nilai

30 20 20 15 15 1 ............ 2 ............ 3 ............ 4 ............ 5 ............ 6 ............ dst Jumlah Rata-rata Persentase

Sementara itu, untuk penilaian proses keterampilan berbicara , guru

melakukan pengamatan. Format yang digunakan untuk penilaian proses sebagai

berikut:

Tabel3. Format Penilaian Keaktifan Proses Pembelajaran Berbicara

Aspek yang dinilai

No Nama Siswa

Berdiskusi Melakukan identifikasi

Mengemu- kakan argumen

Memperta- hankan pendapat

Menyampai-kan laporan/ presentasi

Mendengar-kan penyampaian

B C K B C K B C K B C K B C K B C K

1 .......................

2 .......................

3 .......................

4 .......................

5 .......................

Jumlah

Persentase

Keterangan:

B = baik C = cukup K = kurang

Page 70: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian Carol Griffiths dalam Oxfort Journals Humanities

didapatkan temuan bahwa pentingnya strategi pembelajaran bahasa

dikembangkan guru untuk mengetahui titik potong antara guru dan siswa dalam

menerapkan strategi pembelajaran bahasa.Strategi ini dikembangkan dalam situasi

kelas dan didasarkan pada input siswa internasional untuk mengetahui frekuensi

penggunaan strategi tersebut. Hasil dari penelitian ini ada tingkat kesepakatan

yang tinggi(71 persen) antara siswa yang dilaporkan sangat sering menggunakan

dan guru yang melaporkan bahwa strategi ini sebagai yang sangat penting. Hal ini

memberikan temuan yang agak berbeda dari hasil dari beberapa penelitian

sebelumnaya (Griffiths,2007: 91-99). Persamaannya dengan penelitian ini adalah

sama-sama menerapkan sebuah strategi pembelajaran untuk mengembangkan

keterampilan berbahasa. Perbedaannya adalah strategi yang digunakan untuk

masing-masing kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan.

Penelitian yang relevan yang berikut ni, berdasarkan penelitian Karen

M.Berka dalam Jurnal Developing Student Speeking Skills, melakukan sebuah

proyek dimana siswa memberikan presentasi oral makalah ilmu forensik dan studi

kasus yang diambil dari media publik. Proyek ini merupakan cara yang efektif

bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan presentasi berbicara dan teknis

mereka melibatkan topik-topik menarik. Hal ini akan memungkinkan guru untuk

mengukur keberhasilan program akademik siswa atau mahasiswa (Berka, 1996 :

73). Persamaannya dengan penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan

berbicara dalam presentasi, melalui media publik. Perbedaannya dalam penelitian

Page 71: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

di atas menggunakan studi kasus tentang ilmu forensik, sedangkan dalam

penelitian ini menggunakan kasus-kasus sosial yang sedang berkembang di

masyarakat.

Penelitian ini relevan dengan penelitian Nick Linardopoulos dalam Merlot Jurnal

Online Belajar Mengajar, didapatkan temuan mengenai studi kasus dalam

pengajaran kursus berbicara di depan umum melalui media online. Makalah ini

membahas` efektivitas pengajaran yang spesifik dengan pengaturan online

berdasarkan umpan balik siswa. Hasil penelitian ini tentang implikasi pendidikan

dan peluang yang berasal dari pengembangan pengajaran berbasis kursus

keterampilan berbicara dalam suasana online (Linardopoulos,2010). Persamaanya

dengan penelitian ini adalah sama-sama upaya meningkatkan keterampilan

berbicara siswa, sedangkan perbedaannya adalah pada sumber belajar yang

digunakan.

Penelitian yang relevan ini berdasarkan dari artikel Sherri Shafer dalam The

International Journal of Learning, didapatkan bahwa pengembangan keterampilan

berbicara di depan umum hingga saat ini diakui baik digunakan di bidang

pendidikan, dan pasar industri sebagai kebutuhan penting bagi siswa. Namun

banyak kasus kegagalan guru dalam melatih siswa terampil berbicara di depan

umum tanpa pelatihan yang tepat. Perasaan takut, cemas yang dialami siswa

menghambat kemampuan mereka untuk melakukan keterampilan berbicara.

Namun dengan memanfaatkan teknik-teknik yang sederhana, pendidik dapat

mengembangkan keterampilan presentasi lisan dihampir usia dan dalam

kurikulum apapun. Siswa dipersejatai dengan alat yang digunakan untuk berbicara

Page 72: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

di depan umum untuk menjadi seorang pembicara yang profesional. Jadi, dalam

artikel ini pendidik menggunakan teknik sederhana untuk mengembangkan

keterampilan berbicara di depan umum, dengan prosedur yang tepat. Antara lain

fokus pada orasi dasar, berbasis pengalaman belajar, dan teknik membangun

suasana dukungan berbasis (Sherri: 279-284). Persamaannya dengan penelitian ini

adalah sama-sama mengupayakan siswa untuk terampil berbicara di depan umum

dengan berbagai teknik-teknik yang tepat, sedangkan perbedaanya adalah strategi

pembelajaran yang digunakan.

Penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan Jeong-Hee

Kim, dalam Our journey as teachers, didapatkan temuan bagaimana menjadi

seorang guru yang baik. Apa yang harus dilalui oleh guru untuk menghadapi isu

kontemporer dalam pengajaran dan pembelajaran.Pentingnya guru berlatih

menjelajahi berbagai model pembelajaran inovatif, mencoba kemungkinan dari

model pembelajaran jurisprudensial. Siswa diajak untuk memahami isu-isu

kontroversial dalam pendidikan dan membuat keputusan mengenai masalah yang

mereka hadapi dikelasnya sendiri. Siswa memperluas wawasan dengan

mempelajari dua sisi yang berlawanan dari sebuah isu pendidikan dan

mengembangkan pemahaman empatik orang lain melalui model permintaan

jurisprudensi. Penulis berbagi pengalaman mengajar menggunakan model dan

cara-cara yang disengaja untuk membuat perbedaan dalam proses belajar

mengajar antara guru dan siswa di kelas. Penelitian ini sama-sama membahas

topik tentang isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat, sedangkan

Page 73: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

perbedaannya adalah kompetensi yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah

terampil berbicara.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah, serta kajian teori, dapat dirumuskan

kerangka berpikir yang dapat menjelaskan alasan pemilihan judul tesis “Upaya

Meningkatkan Keterampilan BerbicaraMelalui Strategi Inkuiri Jurisprudensial”.

Penelitian tindakan dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri juris

prudensial dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar dan keterampilan

berbicara sebagai berikut :

1. Keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan

gagasan-pikiran-perasaan secara lisan kepada orang lain dengan bahasa yang

lancar dan komunikatif. Sedangkan untuk dapat terampil berbicara, sangat

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar .

Kurangnya minat siswa dalam proses belajar mengajar dan kurangnya

kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan strategi, metode atau

model pembelajaran yang menarik dan menyenangkandapat dijadikan alasan

mengapa siswa tidak berhasil dalam terampil berbicara. Dalam upaya

peningkatan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan

berbicara siswa, dalam penelitian tindakan ini menggunakan strategi

pembelajaran inkuri jurisprudensial.

2. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan strategi inkuiri

jurisprudensial diduga siswa mampu termotivasi untuk lebih aktif dan

Page 74: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

bersemangat untuk mengikuti tahapan proses pembelajaran berbicara.Siswa

akan diberikan kepercayaan sepenuhnya oleh guru untuk menemukan sendiri

permasalahan,mengidentifikasi masalah, mengemukakan pendapat dengan

berdasarkan argumennya, memecahkan dan menyelesaikan permasalahan

yang ada secara relevan dan logis dengan mengidentifikasi asumsi-asumsi

faktual yang ada, sehingga pendapatnya benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3. Peran guru benar-benar hanya sebagai fasilitator dan pengamat, yang tidak

banyak berbicara, bertanya dan menuntun siswa dalam proses pembelajaran.

Guru hanya memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya.

Penggunaan strategi ini benar-benar siswa yang memegang peranan, dan

lebih dominan selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa belajar

memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir

kritis karena mereka harus selalu menganalisis dan menangani informasi.

4. Inkuiri memberikan kepada siswa pengalaman-pengalaman belajar yang

nyata dan aktif. Siswa diharapkan mengambil inisiatif,mereka dilatih

bagaimana memecahkan masalah, membuat keputusan dan memperoleh

keputusan.Mereka dapat bekerja sama mencari solusi terhadap masalah-

masalah yang muncul.

5. Inkuiri yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah inkuiri jurisprudensial,

jadi masalah-masalah yang diambil adalah masalah-masalah sosial atau isu-

isu sosial yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di masyarakat.

Informasi-informasi baru seperti ini dapat dijadikan bahan dan sumber belajar

Page 75: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yang menarik, apalagi apabila didukung dengan media yang menarik juga.

Jika kepercayaan diri siswa ada, motivasi belajar meningkat, proses

pembelajaran aktif, dan materi pembelajaran dapat dikuasai dengan baik,

bukanlah hal yang mustahil, siswa akan mampu melakukan unjuk kerja ,

yaitu presentasi atau menyampaikan laporan lisan di depan teman-teman dan

gurunya. Kegiatan ini jika dilakukan siswa dengan baik berdasarkan aspek-

aspek penilaian berbicara berdasarkan indikator penilaian yang benar, siswa

dapat dikatakan telah memiliki keterampilan berbicara.

6. Jelaslah bahwa begitu pentingnya suatu strategi, metode, media dipahami dan

diterapkan guru dalam setiap proses pembelajaran. Jika ini dilakukan istilah

PAIKEM bukan hanya sekedar omong kosong belaka, tetapi benar-benar

nyata adanya.

Page 76: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 2.Alur Kerangka Berpikir

Masalah yang dihadapi sebelum tindakan

Guru tidak menggunakan strategi penbelajaran inkuiri

jurisprudensial

Proses berbicara siswa kurang

Keterampilan berbicara siswa

rendah

PERENCANAAN

Tindakan Penelitian : Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial

REFLEKSI

Hasil akhir setelah dilakukan tindakan

Proses belajar berbicara siswa

meningkat

Keterampilan berbicara siswa

meningkat

Page 77: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

D. Hipotesis Tindakan

Sesuai rumusan masalah dan kesimpulan kerangka berpikir di atas dapat

diambil hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara di kelas

XI TKJ 2 SMK N 1 Pacitan.

2. Penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat meningkatkan

keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2 SMK N 1 Pacitan.

Page 78: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Hopskin dalam bukunya A Teacher Guide to classroom research

memunculkan adanya penelitian kelas (classroom research) dan penelitian

tindakan (action research). Penelitian kelas (classroom researc) yaitu penelitian

yang dilaksanakan oleh guru untuk meningkatkan pengajarannya dan pengajaran

kolega-koleganya, untuk menguji asumsi-asumsi teoritis praktik pedagogis, atau

untuk mengevaluasi dan menerapkan prioritas-prioritas sekolah secara

keseluruhan.Definisi tersebut menurut Davit Hopskin (2011:1). Sedangkan

penelitian tindakan mengkombinasikan tindakan substantif dan prosedur

penelitian terdisiplin yang dikontrol oleh penyelidikan, usaha seseorang untuk

memahami problem tertentu seraya terlibat aktif dalam proses pengembangan dan

pemberdayaan (Hopskin,2011:87).

Masih dalam bukunya (Hopskin,2011), juga menjelaskan ada empat definisi

penelitian tindakan yang lain.Definisi pertama oleh Raport (1970) yang

menyatakan bahwa penelitian tindakan bertujuan memberikan kontribusi langsung

pada problem-problem praktis masyarakat dalam situasi-situasi problematik dan

pada tujuan-tujuan ilmu sosial dengan turut berkolaborasi (bersama msyarakat),

dalam kerangka etis yang disepakati antarsatu sama lain.

Definisi kedua diberikan oleh Stephen Kemis (1983), yang menyatakan bahwa

penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penyelidikan refleksi-diri yang

Page 79: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dilaksanakan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk

pendidikan) untuk meningkatkanrasionalitas dan keadilan. Penelitian tindakan

dilaksanakan sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah,

pengembangan profesional, program-program pengembangan sekolah,

pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem. Penelitian ini akan benar-benar

berdaya baik dilaksanakan oleh partisipan secara kolaboratif maupun

individualdan terkadang bisa juga dengan orang luar.

Definisi ketiga berasal dari John Elliott (1991:68) yang menyatakan bahwa

penelitian tindakan merupakan penelitian terhadap situasi sosial dengan tujuan

meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya.

Definisi keempat menutut pendapat Mills (2003:1), yaitu merupakan

penyelidikan sistematis yang dilaksanakan oleh guru dan peneliti dengan

mengumpulkan informasi tentang situasi dan kondisi sekolah, guru dan siswa saat

proses belajar mengajar.Informasi tersebut dikumpulkan dengan tujuan untuk

melakukan perubahan-perubahan positif dalam lingkungan sekolah, praktik-

praktik pendidikan secara umum, dan untuk meningkatkan keberhasilan siswa

dalam belajar.

Menurut Sarwidji Suwandi (2011: 29), pada prinsipnya penelitian tindakan kelas

(PTK) bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru serta hasil belajar siswa.

Bahwa PTK tidak hanya bertujuan mengungkap penyebab permasalahan siswa

dalm belajar tetapi yang lebih penting adalah memberikan solusi berupa tindakan

untuk mengatasi permasalahan pembelajaran.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berbagai model-model penelitian tindakan yang diusulkan oleh sejumlah tokoh di

atas, merupakan pengembangan dari pemikiran Kurt Lewin yang dianggap

sebagai penggagas awal penelitian tindakan menurut McNiff (dalam Sarwiji

Suwandi, 2011:29) menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian

langkah yang membentuk spiral, yaitu : perencanaan(planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), sehingga membentuk suatu

siklus.

Berdasarkan definisi di atas, penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2SMK N 1 Pacitan

dengan memberikan tindakan melalui strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial.

B. Setting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian tentang Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui

Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada siswa kelas XI TKJ 2 SMK

Negeri 1 Pacitan. Penelitian ini berlangsung empat bulan, yaitu akan

dilaksanakan pada bulan Februari2012hingga bulan Mei 2012.

Page 81: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 4.Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan No Kegiatan Pertama Kedua Ketiga Keempat

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan Penelitian

a. Pengajuan judul penelitian X

b. Penyusunan usulan penelitian x x x

c. Seminar Usulan Penelitian x

d. Revisi Usulan Penelitian x

e. Izin Penelitian x

f. Penyusunan Instrumen Penelitian

x

2 Pelaksanaan Penelitian

a. Siklus 1 x

b. Siklus 2 x

c. Siklus 3 x

3 Penyelesaian Penelitian

a. Penyusunan Draf Laporan Tesis x x x x x x x

b. Revisi Draf Laporan Tesis x x x x x x x

c. Pendaftaran Ujian dan Ujian x x

4 Penyelesaian Akhir Tesis

a. Penyempurnaan dan Penggandaan

x x

b. Penyelesaian Administrasi x x

2. Tempat Penelitian

Penelitian tentang Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui

Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas XI TKJ 2 SMK

Negeri 1 Pacitan, Kabupaten Pacitan.

Page 82: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 3. Gedung SMK Negeri 1 Pacitan

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1

Pacitan,dan guru Bahasa Indonesia dikelas tersebut. Jumlah siswa pada kelas

tersebut ada 32 siswa, sedangkan guru bahasa Indonesiayang dijadikan subyek

penelitian ini adalah ibu Sri Sunaryati, S.Pd.

Gambar 4. Guru dan siswa kelas XI TKJ2

Page 83: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

SMK Negeri 1 Pacitan yang beralamatkan di Jl. Letjend. Soeprapto No.53,

tepatnya di kelurahan Ploso, kecamatan Pacitan,Kabupaten Pacitan. Sekolah ini

memiliki 45 rombel, tiap-tiap jenjang terdiri dari 15 rombel, terbagi atas beberapa

program keahlian atau jurusan. Untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan tiap

jenjang terdiri dari tiga rombel.Tiap-tiap rombel terdiri dari 24-36 siswa.

Siswa kelas XI TKJ 2 sebagai subjek penelitian ini berjumlah 32 siswa yang

terdiri dari 15 siswa putri dan 17 siswa putra.Kemampuan akademik yang dimiliki

rata-rata sedang, walaupun ada dua atau tiga siswa yang memiliki kemampuan

lebih dibanding teman-teman sekelasnya. Tetapi rata-rata kompetensi

berbicaranya masih kurang. Ini terlihat dari hasil belajarnya pada semester satu.

Sebagian besar latar belakang orang tuanya sebagi petani sejumlah 12 orang,

nelayan 4 orang, pedagang 5 orang, PNS 7 orang, buruh 4 orang. Jika dilihat dari

segi ekonomi secara umum dapat dikatakan cukup.

Latar belakang pendidikan orang tua kebanyakan lulusan SLTA, walaupun

sebagian ada juga yang sarjana, dan memiliki pengalaman yang cukup di dunia

pendidikan. Hal ini karena Jurusan TKJ merupakan jurusan pilihan di antara

jurusan-jurusan lain yang ada di SMK N 1 Pacitan. Motivasi orang tua terhadap

putra putrinya cukup besar, ini terbukti dari kepedulian orang tua terhadap

keberhasilan anaknya. Misalnya dengan melengkapi fasilitas-fasilitas pendukung

belajar, seperti laptop dan fasilitas pendukung lainnya. Sebagian besar orang tua

begitu juga bapak ibu guru berharap anak dan siswanya kelak dapat bekerja

sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Mereka siap dan mampu bersaing

dalam dunia kerjanya, dan tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang mudah,dan

Page 84: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

keterampilan berbicara merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan

itu.

Melihat latar belakang di atas tepatlah jika siswa kelas XI TKJ 2 dijadkan

subjek penelitian tindakan, untuk mengupayakan siswa meningkatkan

keterampilan berbicara melalui strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini diperoleh dari proses pembelajaran keterampilan

berbicara siswa, kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, serta

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran di kelas .

Data ini dikumpulkan melalui berbagai sumber antara lain :

1. Informasi dari guru bahasa Indonesia kelas XI TKJ 2, yaitu ibu Sri Sunaryati,

S. Pd.

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya proses pembelajaran di kelas XI TKJ 2

SMK Negeri 1 Pacitan.

3. Dokumen atau arsip yang berupa kurikulum, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, buku nilai, rapot semester 1.

4. Hasil wawancara peneliti dengan guru dan siswa.

5. Hasil angket latar belakang keadaan siswa dan angket motivasi siswa dalam

pembelajaran berbicara.

Page 85: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan, wawancara atau diskusi, kajian dokumen,angket, dan tes yang

masing-masing secara singkat diuraikan berikut ini :

1. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan serta secara pasif.

Pengamatan itu dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan belajar

mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar

berlangsung.Pengamatan dilakukan peneliti dengan mengambil tempat duduk

yang paling belakang. Dalam posisi itu, peneliti dapat secara lebih leluasa

melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar-mengajar siswa dan guru kelas.

Pengamatan terhadap guru difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan

pembelajaran berbicara,untuk menyampaikan laporan lisan atau presentasi dengan

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial. Pengamatan terhadap

kinerja guru juga diarahkan pada kegiatan guru dalam menjelaskan pelajaran,

memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa,

mengelola kelas,memberikan latihan dan umpan balik, melakukan penilaian

terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, pengamatan terhadap siswa

difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran, seperti

terlihat pada keaktifan bertanya dan menanggapi stimuli baik yang datang dari

guru maupun teman lain, keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, dan

sebagainya.

Page 86: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2. Wawancara atau diskusi

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di

kelas maupun kajian dokumen. Wawancara atau diskusi dilakukan antara peneliti

dan guru setelah melaksanakan KBM. Hal tersebut dilakukan untuk informasi

tentang berbagai hal mengenai pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia,

khususnya pembelajaran berbicara menyampaikan laporan lisan atau presentasi.

Wawancara dengan guru dilakukan tanggal 28 Februari 2012. Berdasarkani hasil

wawancara yang telah dilakukan, kemudian mengidentifikasi permasalahan-

permasalahan yang ada berkenaan dengan pembelajaran menulis wacana serta

faktor-faktor penyebabnya.

Selain untuk mengidentifikasi permasalahan, wawancara atau diskusi selesai

dilakukan, kemudian melakukan tindakan atas dasar hasil pengamatan di kelas

atau kajian dokumen dalam setiap siklus yang ada. Diskusi antar anggota tim

peneliti dilakukan di sekolah. Kegiatan diskusi dipimpin oleh peneliti. Dalam

kegiatan itu peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut : (1) menyampaikan

pendapat tentang penampilannya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas,

antara lain mengungkapkan kelebihan dan kekurangannya yang bersangkut paut

dengan kegiatan itu, (2)mengemukakan catatan tentang hasil pengamatan terhadap

KBM yang dilakukan guru sesuai dengan fokus penelitian,mengemukakan segi-

segi kelebihan dan kekurangannya, dan (3) mendiskusikan hal-hal yang telah

dikemukakan baik yang telah dikemukakan oleh guru maupun peneliti untuk

menyamakan persepsi tentang hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran berbicara.Dengan kata lain, pada akhir setiap kegiatan

Page 87: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

diskusi disepakati hal-hal yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya untuk

meningkatkan keefektifan penerapan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudrnsial

untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

3. Kajian dokumen

Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada, seperti

kurikulum,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, buku atau materi

pelajaran, hasil pengamatan proses berbicara siswa dan nilai yang diberikan guru,

penggunaan metodepembelajaran, serta media yang digunakan.

4. Angket

Angket diberikan kepada para siswa untuk mengetahui berbagai hal yang

berkaitan dengan aktivitas pembelajaran berbicara siswa. Angket ini diberikan dua

kali, yaitu sebelum kegiatan penelitian tindakan dan pada akhir penelitian

tindakan. Langkah selanjutnya menganalisis informasi yang diperoleh melalui

angket tersebut untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses

pembelajaranberbicara serta dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara.

5. Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh

siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes berbicara diberikan pada awal

kegiatan penelitian untuk mengindentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa

dalam pembelajaran berbicara dan setiap akhir siklus untuk mengetahui

peningatan mutu hasil unjuk kerja dalam melakukan praktek terampil berbicara,

yaitu menyampaikan laporan lisan atau presentasi. Jadi, tes disusun dan dilakukan

Page 88: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan berbicara siswa disetiap

akhir siklus dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik simpulan. Tehnik yang

digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain triangulasi dan reviuw

informan kunci.

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan

sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu

menurut Lexy J.Moelong, (dalam Sarwiji Suwandi, 2011:65). Tehnik triangulasi

yang digunakan antara lain triangulasi sumber data dan triangulasi metode

pengumpulan data. Misalnya, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi

siswa dalam kegiatan berbicara dan faktor-faktor penyebabnya, peneliti

melakukan hal-hal berikut : (1)memberikan tes berbicara dan selanjunya

memberikan komentar atas kesalahan yang masih mereka buat, dan (2)melakukan

wawancara dengan guru untuk mengetahui pandangan guru tentang hambatan-

hambatan yang dialami siswa dalam pembelajaran berbicara, fasilitas

pembelajaran yang dimiliki atau tidak dimiliki sekolah, kegiatan pembelajaran

berbicara di kelas, penelitian yang dilakukan guru, dan sebagainya.

Review informan kunci adalah mengkonfirmasikan data atau interprestasi temuan

kepada informan kunci sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan

Page 89: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

informan tentang data atau interprestasi temuan tersebut. Hal ini dilakukan

melalui kegiatan diskusi antar tim peneliti setelah kegiatan pengamatan maupun

kajian dokumen

G. Teknik Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif

yaitu dengan cara membandingkan hasil yang didapat dari pelaksanaan setiap

siklus. Hasil tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil tes awal untuk

mengetahui persentase peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2

SMK Negeri 1 Pacitan.

Tehnik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah berhasil

dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kritis, karena

penelitian ini berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup

kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru

dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari

kajian teoretis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan

dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai

dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan atau setelah

pengumpulan data(Sarwiji Suwandi,2011:66).

H. Indikator Kinerja/ Keberhasilan

Page 90: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam

menentukan keberhasilan atau keefektivan penelitian. Peningkatan

keterampilanberbicara siswa akan terlihat dari hasil yang diperoleh sebelum

dilakukan tindakan penelitian dan sesudah mendapatkan tindakan penelitian

berdasarkan nilai rata-rata siswa.Peningkatan keterampilan berbicara siswa ,

a. Siswa yang memperoleh nilai 72,00 lebih dari 80%.

b. Nilai rata-rata berbicara siswa meningkatdari 56,41 menjadi 72,00.

I. Prosedur Penelitian

Berdasarkan obervasi dan evaluasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa

tindakan yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara adalah

dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial. Penelitian

tindakan kelas ini dengan prosedur tiap siklusnya sebahai berikut : 1)

perencanaan,2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Secara lebih rinci prosedur

penelitian tindakan setiap siklusnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Rencana tindakan

Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam menggunakan strategi pembelajaran

inkuiri jurisprudensial untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas XI

TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan adalah sebagai berikut :

a. Guru menyusun silabus berdasarkan standar kompetensi dan kempetensi

dasar keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa Indonesia SMK kelas XI

TKJ 2 semerter 2 seperti yang tercantum dalam standar isi (lampiran

Permendiknas No.22/2006). Dalam rencana pembelajaran dicantumkan nama

Page 91: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sekolah, identitas mata pelajaran(nama mata pelajaran, kelas/semester,

komponen, aspek, dan standar kompetensi), kompetensi dasar, materi pokok,

kegiatan belajar, indikator, penilaian (teknik, bentuk, dan contoh instrumen),

alokasi waktu, dan sumber atau media belajar.

b. Guru mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang memuat komponen : nama sekolah, identitas mata pelajaran

(nama mata pelajaran, kelas/semester, komponen, aspek, standar

kompetensi,kompetensi dasar,indikator, alokasi waktu), tujuan pembelajaran,

metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian, dan pedoman penilaian.

c. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pada tahap ini, peneliti melibatkan

kolabolator untuk mengamati pelaksanaan tindakan.

d. Peneliti mengamati proses kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru

yang telah menggunakan strategi inkuiri jurisprudensial.

e. Hasil pengamatan peneliti dianalisis bersama-sama dengan kolabolator untuk

mendapatkan data mengenai efektif tidaknya strategi inkuiri jurisprudensial

terhadap keterampilan berbicara siswa berdasarkan hasil tes awal yang

dilakukan guru. Langkah berikutnya melakukan refleksi.Jika penggunaan

strategi tersebut dinilai belum mendapatkan hasil sesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan, maka kolabolator dan guru saling

memberikan masukan, dan bersama-sama dengan peneliti untuk melakukan

perbaikan dan merencanakan siklus berikutnya.

Page 92: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

f. Peneliti dan guru melakukan replanning untuk merencanakan tindakan yang

akan dilakukan pada siklus berikutnya berdasarkan hasil refleksi bersama

kolabolator.

g. Guru melaksanakan tindakan pada siklus 2 sesuai dengan rencana tindakan

yang telah disusun.

h. Peneliti melakukan pengamatan dan menganalisis proses dan hasil belajar

siswa dalam berbicara yaitu melakukan presentasi atau menyampaikan

laporan lisan. Pelaksanaan siklus 2 ini, dalam proses pembelajarannya

menerapkan strategi inkuiri jurisprudensial dengan cara berdiskusi atau kerja

kelompok. Jadi, siswa dapat bersama-sama mengidentifikasi masalah,

memecahkan masalah dan menyusun hasil kerjanya dengan berdiskusi, untuk

persiapan presentasi atau melaporkan secara lisan hasil kerjanya.Jika hasil

analisis penggunaan strategi tersebut sudah dapat menunjukkan

keberhasilanberbicara siswa dalam presentasi baik dan mencapai indikator

keberhasilan maka penelitian dinyatakan selesai, tetapi jika belum, peneliti,

teman kolaborasi, dan guru kembali melakukan refleksi untuk merencanakan

tindakan perbaikan (replanning) yang akan dilaksanakan pada siklus

berikutnya. Misalnya dengan menambahkan penggunaan media yang tepat

atau menciptakan suasana belajar yang lain yang lebih mendukung minat

siswa dalam belajar berbicara, misalnya pembelajaran yang dilakukan di luar

kelas.

2. Tahap pelaksanaan.

Tahap-tahap yang dilakukan dalam pelaksanaan terinci sebagai berikut :

Page 93: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

a. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap persiapan tindakan, guru menyiapkan silabus, RPP, instrumen,

sumber belajar, dan media belajar yang digunakan untuk mendukukng

efektivitas pelaksanaan tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan tindakan sesuai dengan

rencana yang tersusun dalam RPP. Secara garis besar, tindakan yang

dilakukan pada setiap siklus sesuai dengan yang tersusun dalam RPP antara

lain sebagai berikut :

1) Tindakan Awal

Apersepsi : guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman

siswa.

Motivasi : guru memberikan motivasi kepada siswa agar terbiasa

mengikuti perkembangan informasi atau isu-isu sosial yang terjadi di

masyarakat, dan mencoba untuk merespon dan meyampaikan pendapatnya

untuk dijadikan bahan berbicara di kelas.

2) Tindakan Inti

a. Siswa menyampaikan informasi-informasi terhangat yang sedang

berkembang dan ramai dibicarakan di masyarakat saat ini. Tanya jawab

antara guru dan siswa ini berlangsung secara spontan.

b. Guru memberikan koran terbaru, sebagai sumber dan media belajar

siswa. Siswa memilih informasi yang disuka, dan bersama-sama dengan

kelompoknya untuk, mengorientasi kasus,mengidentifikasi isu

Page 94: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

ataumasalah, dan mencoba merespon dengan berargumen terhadap

informasi yang telah dibacanya. Bersama-sama dengan kelompoknya

memecahkan permasalahan tersebut secara aktual dan mengkualifikasi

hasil dari pendapatnya.

c. Gurumengamati kerja kelompok yang sedang berlangsung, dan siswa

melakukan persiapan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

d. Siswa melakukan presentasi dari hasil diskusinya. Guru dan teman

lainnnya melakukan penilaian terhadap siswa yang tampil.

e. Tindakan Akhir.

Siswa dan guru menyimpulkan dan mengevaluasi hasil presentasi yang telah

dilakukan. Guru menanyakan kepada siswa tentang strategi yang telah digunakan

dalam latihan presentasi untuk dapat terampil berbicara.

c. Observasi

Ketika guru melaksanakan tindakan, peneliti sebagai kolabolator melakukan

pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti dan kolabolator dalam

lembar observasi, antara lain :

1. Respon

2. Perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran:

a) Keterampilan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial, baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun

tindakan akhir.

b) Kesesuaian rencana dan implementasi tindakan.

Page 95: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

d. Analisis dan refleksi

Pada tahap ini, guru menganalisis data yang diperoleh berdasarkan unjuk

kerja yang dilakukan siswa ketika melakukan presentasi. Unsur-unsur yang

dianalisis, yaitu kelancaran berbicara,ketepatan pilihan kata, keefektifan kalimat,

kelogisan penalaran, performen yang ditampilkan. Berdasarkan analisis data akan

diketahui faktor-faktor yang menjadi hambatan siswa dalam berbicara.

Hasil analisis tersebut sangat penting dan berharga sebagai bahan untuk

melakukan refleksi bersama antara guru, peneliti, dan kolaborator. Pada saat

melakukan refleksi peneliti dan kolaborator memberikan masukan kepada guru

berdasarkan hasil pengamatan yang telah dicatat untuk melakukan langkah-

langkah perbaikan pada siklus berikutnya.

Penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila hasil

analisis sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan sesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu 72,00, atau 80% (25 siswa) dari 32 siswa

kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Pacitan telah berhasil melakukan presentasi dengan

baik dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara.

e. Cara Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang valit dan benar, data dikumpulkan melalui berbagai

cara berikut :

1) Tes

Teknik tes dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam

presentasi dari hasil penemuan terhadap informasi-informasi yang sedang

hangat-hangatnya berkembang di masyarakat kepada orang lain.

Page 96: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) Non Tes

Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai

berikut :

a. Observasi (pengamatan) : teknik ini digunakan peneliti untuk

menobservasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru.

b. Wawancara : teknik ini digunakan oleh guru dan peneliti untuk

mengetahui respon siswa secara langsung dalam presentasi sebagai

proses keterampilan berbicara dengan menggunakan strategi

pembelajaran inkuiri jurisprudensial. Wawancara dilakukan dengan

siswa yang menonjol tentang kelebihan dan kekurangannya. Kegiatan

ini dilakukan diluar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

pedoman wawancara.

c. Jurnal : teknik ini digunakan oleh guru setiap kali selesai

mengimplementasikan tindakan. Jurnal tersebut dijadikan sebagai bahan

refleksi diri bagi guru dan peneliti sebagai respon siswa terhadap

penggunaan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

Keadaan situasi pembelajaran, kekurangpuasan guru terhadap pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan, guru selalu membuat jurnal . Selain guru siswapun

juga membuat jurnal setiap kali mengikuti pembelajaran. Pembuatan jurnal

tersebut digunakan untuk mengungkapkan :

(1) Respon siswa (baik yang positif maupun yang negatif) terhadap

penggunaaan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

Page 97: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(2) Metode pembelajaran yang disukai siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1

Pacitan.

(3) Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, dan menyenangkan.

Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah penelitian ini

berhasil.Suharsimi Arikunto (dalam Winardi,2010: 53) menjelaskan refleksi

adalah mengingat dan menerangkan kembali suatu tindakan persis seperti apa

yang telah dicatat dalam observasi.

Alur tindakan perbaikan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Page 98: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

Gambar 5. Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas

Suharsimi Arikunto(dalam Winardi,2011:54)

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

Refleksi I Pengamatan/

pengumpulan

data I

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan tindakan II

Pelaksanaan tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan

data II

Pengamatan/

pengumpulan

data III

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan tindakan III

Pelaksanaan tindakan III

Pengamatan/

pengumpulan

data II

Refleksi III

Dan seterusnya

Page 99: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal

Sebelum penelitian tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan

pembahasan antara peneliti dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia, untuk

membahas permasalahan yang dihadapi guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Permasalahan tersebut dihadapi guru dalam pelajaran

bahasa Indonesia, dengan kompetensi dasar keterampilan berbicara yang

berlangsung 3x45 menit.

Observasi yang dilakukan ini diawali dari guru mulai masuk kelas dan

siswa sudah siap di bangkunya masing-masing setelah bel berbunyi. Guru

mempersilahkan untuk berdoa bersama, kemudian menyanyikan lagu Indonesia

Raya yang merupakan kegiatan pembiasaan yang diberlakukan di SMK N 1

Pacitan setiap akan memulai pelajaran pertama. Guru melakukan absensi, dan

ternyata ada 2 siswa yang tidak masuk karena ijin, dan mengklarifikasi alasannya

ijin kepada siswa lain.

Guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan kompetensi dasar

yang akan dipelajari. Tanya jawab guru dan siswa berlangsung berkaitan dengan

pelajaran hari itu. Penjelasan guru tentang keterampilan berbahasa, yang sudah

sering disampaikan hari itu dijelaskan dijelaskan lagi, khususnya tentang

keterampilan berbicara. Menggunakan metode ceramah guru memberikan

penjelasan tentang pentingnya siswa SMK untuk terampil berbicara, dan yang

dipelajari ini adalah keterampilan berbicara menyampaikan informasi secara lisan

Page 100: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dalam bentuk presentasi. Guru menyampaikan bahwa nanti setiap siswa harus

melakukan presentasi di depan kelas untuk dinilai keterampilannya berbicara.

Tanya jawabpun berlangsung antara guru dan siswa berkaitan dengan kegiatan

presentasi tersebut. Terlihat sebagian besar siswa masih belum paham dengan apa

yang disampaiakan guru, dan hanya dua,tiga siswa yang tanggap dengan apa yang

disampaikan guru, hal ini terlihat dari pertanyaan yang diajukan kepada guru.

Kondisi kelas agak sedikit gaduh, karena mereka belum paham apa yang harus

dilakukan.

Penjelasan guru berikutnya adalah menyampaikan kriteria penilaian

berbicara untuk presentasi, dan kemudian guru memberikan tugas untuk membaca

informasi yang ada di buku pelajaran, yang kemudian untuk dilaporkan secara

lisan di depan kelas. Kurang lebih 15 menit siswa diberi kesempatan untuk

membaca dan selanjutnya secara bergilir siswa dipersilahkan untuk melakukan

unjuk kerja. Siswapun semakin panik, karena merasa tidak siap untuk berbicara di

depan. Satu persatu guru menunjuk secara acak. Siswa yang memiliki mental

yang sudah baik, dia dengan percaya diri berbicara di depan walaupun masih

belum lancar dan bahasa yang digunakannya juga masih kurang baik. Informasi

yang disampaikannyapun terlalu singkat dan tidak terstruktur dan yang lebih

parah lagi ada beberapa siswa yang tidak mau untuk berbicara ke depan.

Saat seorang siswa melakukan unjuk kerja, guru langsung menilai, dan

siswa yang lain sibuk mempersiapkan diri, tanpa memberikan respon dan

tanggapan dari unjuk kerja yang telah dilakukan temannya. Kondisi kelas menjadi

tidak kondusif. Gurupun tidak memberikan refleksi atas unjuk kerja siswa baik

Page 101: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dari kekurangan maupun kelebihannya. Permintaan untuk ditanggapi

temannyapun tidak mendapat tanggapan dari siswa. Pelajaran berlangsung sangat

monoton dan tidak menarik hingga semua siswa sudah mendapat giliran untuk

unjuk kerja, walaupun ada beberapasiswa yang tidak bersedia untuk maju hingga

bel berbunyi tanda bahwa pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas XI TKJ 2

selesai. Guru mengakhiri pelajaran dan menyampaikan kalau hasil keterampilan

berbicaranya belum baik hasilnya.

Page 102: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Pra Tindakan

No Aspek yang di nilai Jumlah nilai Rata-rata Persentase

keberhasilan

1 Keakuratan informasi 445 13,90 46,35%

2 Kelogisan argumen atau pendapat 350 10,93 54,68%

3 Ketepatan struktur dan diksi 425 13,28 66,40%

4 Kelancaran 300 9,37 62,50%

5 Gaya atau penampilan 300 9,37 62,50%

Jumlah 1805 56,41 0,64%

Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Pra Tindakan

0

10

20

30

40

50

60

70

aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5

Page 103: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 6. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan

Tindakan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

Pra- PTK

<72 30 93,75% 72- 75 2 6,25%

76- 80 0 0%

81- 85 0 0% 86- 90 0 0 %

91-95 0 0 % 96-100 0 0 %

Jumlah 32 100 %

Gambar 7. Grafik Data Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

< 72 72-75 78-80 81-85 86-90 96-100

Frekuensi

Persentase

Page 104: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Berdasarkan hasil nilai pratindakan di atas menunjukkan

kekurangberhasilan siswa dalam melakukan unjuk kerja melakukan presentasi

untuk keterampilan berbicara. Hal ini terbukti dari 32 siswa kelas XI TKJ 2 yang

berhasil mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 72,00 hanya ada 2 siswa dengan

nilai 75, sementara yang lainnya masih di bawah nilai KKM, dan ada 2 siswa

yang mendapat nilai 70. Sedangkan siswa yang lainnya rata-rata nilainya antara

50-65. Melihat KKM di SMK Negeri 1 yang termasuk tinggi, siswa memang

diharapkan memiliki kualitas akademik yang baik.

Dari lima aspek penilaian keterampilan berbicara untuk presentasi, aspek

pertama dan kedua yaitu keakuratan informasi dan kelogisan argumen yang

masih mendapatkan skor rendah, karena siswa masih kesulitan menguasai aspek

tersebut. Berdasarkan data penilaian keterampilan berbicara di atas yang

hanyamencapai nilai rata-rata 56,41 dengan ketuntasan klasikal pra siklus ini baru

mencapai 0,64 %. Pembelajaran keterampilan berbicara siswa belum dapat

dikatakan tuntas dan belum mencapai hasil yang diharapkan

Page 105: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 3 siklus yang

berkelanjutan mulai siklus 1 sampai siklus 3. Setiap siklus terdiri dari empat

tahapan, yaitu (1) tahap perencanaan (planning), (2) implementasi tindakan

(action), (3) observasi (observation), dan (4) tahap refleksi (reflektion).

Pelaksanaan tindakan Siklus 1

1) Perencanaan

Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menyusun

skenario pembelajaran melalui pengamatan terhadap objek atau kelas yang akan

diteliti untuk menyesuaikan penerapan strategi inkuiri jurisprudensial dalam

proses pembelajaran. Observasi ini juga dilakukan untuk mengetahui lebih jauh

tentang pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan

berbicara. Di samping itu observasi dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa

terhadap keterampilan berbicara. Penyampaian materi dilakukan melalui dua

pertemuan dengan kegiatan berkelanjutan dari pertemuan pertama dan kedua

dengan menerapkan strategi inkuiri jurisprudensial dalam proses belajar siswa

untuk memiliki keterampilan berbicara khususnya berbicara untuk presentasi.

Pada pertemuan pertama proses pembelajaran dipusatkan pada memilih dan

menemukan sendiri sumber informasi dari surat kabar yang dibawa oleh guru.

Siswa melakukan kegiatan sesuai lembar kerja yang telah dibagikan guru, mulai

kegiatan membaca informasi, mengidentifikasi kasus, berargumen dan berasumsi

tentang kasus yang dipilih, hingga melakukan persiapan presentasi. Sedangkan

pada pertemuan kedua, siswa melakukan unjuk kerja dengan melakukan

Page 106: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

presentasi, untuk dinilai keterampilan berbicaranya sesuai dengan aspek penilaian

yang telah ditentukan. Kegiatan penilaian dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui seberapa jauh keterampilan berbicara siswa pada siklus 1.

Pelaksanaan tindakan siklus satu ini guru sudah menerapkan strategi

pembelajaran inkuiri jurisprudensial, peneliti sebelumnya sudah memberikan

masukan dan berdiskusi mengenai teknik penerapan strategi ini dengan guru

kolaborator. Adapun instrumen yang dipersiapkan meliputi lembar pengamatan

kinerja guru, lembar pengamatan kegiatan siswa, lembar kerja siswa, dan soal

untuk melakukan uji kompetensi keterampilan berbicara.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pertemuan Pertama

Siklus 1 pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Maret

2012, jam pelajaran ke- 1 – 3, yang dimulai pukul 07.00-09.15 WIB. Langkah-

langkah pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama sebagai berikut :

a) Tahap Pendahuluan

Setelah bel tanda masuk terdengar, (1)guru memasuki kelas, berdoa

dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengabsen dan

mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran,(2)guru melakukan

evaluasi dari hasil pembelajaran sebelumnya tentang keterampilan berbicara

yang telah dipraktekkan minggu lalu belum berhasil, (3)guru melakukan

dialog dengan siswa seputar pentingnya keterampilan berbicara, dan (4)guru

menjelaskan kepada siswa penerapan strategi inkuiri jurisprudensial serta

langkah-langkah yang harus dilalui dalam proses pembelajaran.

Page 107: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

b) Tahap kegiatan inti

Pada kegiatan ini, (1) siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3

orang, (2) guru membagikan lembar kerja siswa, (3) guru membagikan koran

atau surat kabar dan lembar kerja kepada masing-masing kelompok, (4) siswa

melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kerja yang telah dibagikan guru

yaitu, a) siswa berdiskusi untuk menemukan dan memilih berita yang berisi

isu atau kasus berupa peristiwa, keadaan yang sedang hangat-hangatnya

berkembang di masyarakat, b) siswa membaca berita yang dipilih, c) siswa

mengidentifikasi kasus dan isu dari peristiwa atau keadaan sesuai fakta yang

ada dalam bentuk deskripsi,narasi atau ekspositori, d) siswa menetapkan

posisi atau pendapat mengenai kasus yang telah diidentifikasi, dan e) siswa

mencatat hasilnya di lembaran untuk bahan presentasi.Selama diskusi

berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dan membimbing siswa

yang mengalami kesulitan, (5) diskusi selesai siswa kembali ke bangkunya

masing-masing, (6)guru menjelaskan aspek-aspek yang akan dinilai dalam

melakukan unjuk kerja dan teknik presentasi, (7) siswa melakukan presentasi

bertiga dengan kasus yang berbeda secara bergiliran berbagi peran menjadi

moderator, penyaji presentasi, dan penulis, (8) guru menilai unjuk kerja siswa

dan siswa yang lain juga melakukan penilaian terhadap temannya yang unjuk

kerja, berdiskusi dengan teman sebangku berdasarkan lembar penilaian yang

telah dibagikan guru, dan (9) selesai presentasi moderator memberikan

kesempatan tanya jawab oleh guru dan siswa yang lain untuk menanggapi

unjuk kerja siswa.

Page 108: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

c) Penutup

Di akhir pembelajaran guru merefleksi dan mengevaluasi unjuk kerja siswa yang

baru saja dilakukan. Guru menyampaikan hasil yang sudah di peroleh siswa

saat presentasi. Guru mengakhiri pelajaran dengan megucapkan salam.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pada pertemuan kedua, mencakup

kegiatan-kegiatan berikut :

1) Tahap Pendahuluan, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak untuk

berdoa, dan mengabsen siswa, (2) guru mengulas kembali pembelajaran

pada siklus satu dan melakukan tanya jawab, (3) guru memberikan apersepsi

tentang pentingnya berbicara, (4) guru mengajak siswa untuk melanjutkan

kembali unjuk kerja melakukakan presentasi yang belum selesai pada

pertemuan yang lalu, dan (6) waktu yang digunakan untuk pendahuluan

adalah 10 menit.

2) Tahap Inti, (1) guru menunjuk secara acak siswa yang belum melakukan

presentasi, dibantu oleh kelompoknya sebagai moderator dan operator, (2)

siswa melakukan presentasi, (3)siswa mengemukakan pedapat dan di

tanggapi oleh guru dan siswa yang lain, (4)siswa beradu argumen mengenai

kasus yang dibahas, dan (5)siswa yang lain melakukan penilaian sesuai

format yang telah dibagikan guru.

3) Tahap Penutup, (1)siswa dengan guru melakukan refleksi hasil presentasi,

(2)siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi pada

sikluspertama.

3) Observasi

Page 109: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan siklus 1, baik

dalam pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua diperoleh

gambaran bahwa siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

Respon siswa terhadap jalannya pembelajaran masih kurang, dan sepertinya

masih asing dengan model pembelajaran inkuiri jurisprudensial yang

diterapkan guru, mereka hanya tertarik membuka-buka isi koran dan melihat

gambar-gambar yang menurutnya menarik. Penerapan prosedur inkuiri

jurisprudensial belum begitu dipahami siswa.

Selama proses pembelajaran berlangsung, kerja kelompok siswa sebenarnya

sudah mulai terlihat, hanya saja mereka belum memahami apa yang harus

dikerjakan, hal ini terlihat banyak siswa yang bertanya pada guru berkaitan

dengan lembar kerja yang harus dikerjakan. Antusias siswa untuk membaca

kolom-kolom berita di koran terlihat tinggi, dan siswa terlihat asyik, tetapi

belum mengarah pada tugas yang harus dikerjakan. Baru setelah guru

mengingatkan jika wktu pengerjaannya terbatas siswa mulai terlihat

berdiskusi memilih berita yang akan dijadikan bahan diskusi. Saat melakukan

unjuk kerja siswa masih terlihat enggan dan malu untuk maju ke depan,

sehingga gurupun harus menunjuk dan sedikit memberikan motivasi agar

siswa bersedia untuk melakukan unjuk kerja berbicara, yaitu melakukan

presentasi. Siswa yang pandai terlihat aktif dan antusias mengkuti jalannya

pembelajaran. Mereka kelihatan sangat menyenangi model pembelajaran ini,

sedangkan siswa yang pasif cenderung diam dan saat ke depanpun enggan

dan kelihatan gugup.

Page 110: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Ketiaka unjuk kerja berlangsung ada beberapa siswa yang sudah lancar dalam

berbicaranya, tapi masih kurang tepat saat menyampaikan argumen

berdasarkan fakta yang ada dalam kasus yang telah dibacanya. Ini terlihat saat

sesi tanya jawab antara siswa yang unjuk kerja, guru dan siswa yang

lainnya.Ketika mempertahankan pendapatnya mereka masih kurang, dalam

mengemukakan alasan secara logis dan faktual. Hal ini dapat dimaklumi

karena siswa baru saja diperkenalkan menggunakan metode pembelajaran ini.

Keterampilan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran inkuiri juga masih

kurang, karena berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan guru

baru pertama kali menggunakan strategi pembelajaran ini. Jadi, langkah-

langkah strategi inkuiri jurisprudensial ini belum diterapkan guru secara

maksimal.

Guru telah melaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, serta

sudah menjelaskan langkah-langkah dan prosedur penggunaan strategi

pembelajaran inkuiri jurisprudensial. Guru telah melakukan apersepsi dengan

memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar berbicara. Selain itu guru

juga telah memberikan kesempatan tanya jawab dengan baik tetapi dalam

mengelola kelas serta mengelolaan waktu belum sepenuhnya dilakukan guru.

Hal ini terlihat pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus 1 ini, masih

sebagian siswa yang dapat mengikuti pembelajaran dengan strategi ini

berhasil dengan baik.

Hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

Page 111: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 7. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 1

No Aspek yang di nilai Jumlah

nilai

Rata-rata Persentase

keberhasilan

1 Keakuratan informasi 525 16,40 54,68%

2 Kelogisan argumen atau pendapat 425 13,28 66,40%

3 Ketepatan struktur dan diksi 455 14,21 71,09%

4 Kelancaran 330 10,31 68,75%

5 Gaya atau penampilan 320 10 66,6%

Jumlah 2035 63,59 19,20%

Gambar 8. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siklus

Tabel 8. Data Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus 1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5

Page 112: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tindakan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

Pra- PTK

<72 24 75% 73- 75 6 18,7%

76- 80 2 6,3%

81- 85 0 0% 86- 90 0 0 %

91-95 0 0 % 96-100 0 0 %

Jumlah 32 100 %

Gambar 9. Grafik Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus 1

Berdasarkan hasil nilai tindakan siklus 1 di atas menunjukkan siswa

kurang berhasil dalam melakukan unjuk kerja presentasi untuk keterampilan

0

5

10

15

20

25

< 72 72-75 78-80 81-85 86-90 96-100

Frekuensi

Persentase

Page 113: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

berbicara. Hal ini terbukti dari 32 siswa kelas XI TKJ 2 yang berhasil

mendapatkan nilai KKM yaitu 72, baru 6 siswa dengan nilai tertinggi 80,

sementara yang lainnya masih di bawah nilai KKM, dan sudah ada 5 siswa yang

mendapat nilai 70. Sedangkan siswa yang lainnya rata-rata nilainya antara 60-65

dan masih ada beberapa siswa yang masih mendapat nilai 50.Melihat hasil yang

dicapai pada tindakan siklus satu ini, siswa belum mencapai indikator

keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Dari lima aspek penilaian keterampilan berbicara untuk presentasi, aspek

pertama dan kedua yaitu keakuratan informasi dan kelogisan argumen yang

masih mendapatkan skor rendah, karena siswa masih kesulitan menguasai aspek

tersebut. Untuk kelancaran berbicara dan penerapan struktur kalimat yang

diucapkan sudah cukup tapi dalam penampilannya masih kurang percaya

diri.Berdasarkan data penilaian pada siklus satu, nilai rata-rata berbicara siswa

meningkat dari 56,41 menjadi 63,59 dengan ketuntasan klasikal dari 0,64%

menjadi 19,20%. Walaupun sudah mengalami peningkatan,pembelajaran

berbicara siswa belum dapat dikatakan tuntas karena belum mencapai hasil yang

diharapkan.

Page 114: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Gambar 10. Keaktifan siswa pada proses pembelajaran siklus 1

Gambar11. Keaktifan siswa saat unjuk kerja pada siklus 1

Page 115: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa siswa belum

sepenuhnya termotivasi dengan baik. Hasil unjuk kerja dalam melakukan

presentasi belum mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain, (1)siswa masih terasa asing dengan strategi inkuiri

jurisprudensial, (2)tidak adanya media pembelajaran yang mendukung, (3)kurang

tertariknya siswa dalam pembelajaran berbicara, dan (4)kurangnya penjelasan

guru tentang proses kerja yang harus dilakukan siswa.

Unjuk kerja siswa masih sangat kurang dalam menerapkan aspek-aspek berbicara

dalam presentasi, antara lain aspek: (1)keakuratan informasi, (2) kelogisan

argumen, (3) ketepatan struktur dan diksi, (4) kelancaran, dan (5) penampilan. Hal

ini dipengaruhi oleh selain kurangnya pandalaman atau penguasaan materi juga

dipengaruhi oleh tidak terbiasanya siswa berlatih berbicara di depan kelas

sehingga siswa kurang memiliki rasa percaya diri. Mereka cenderung malu, grogi,

dan sulit untuk melakukan berbicara dengan bahasa yang baik dan lancar.Untuk

itu siswa perlu selalu diberikan motivasi agar lebih aktif dan bersemangat setiap

diberi pembelajaran berbicara sehinggga dalam unjuk kerjanya nanti dapat

mencapai keberhasilan yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan

tindakan siklus 2 dengan melihat hasil evaluasi selama proses pembelajaran siklus

1.

Di sinilah peran guru sangat diharapkan untuk keberhasilan siswa dalam

meningkatkan kemampuannya dalam berbicara. Pemilihan dan penerapan sumber

belajar, media, dan strategi pembelajaran yang tepat penting dilakukan guru untuk

Page 116: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

meningkatkan proses dan hasil belajar berbicara yang baik dan situasi

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Dalam pelaksanaan siklus 2 jadwal pembelajaran kelas X dan kelas XI menjadi

tidak kondusif, karena sekolah disibukkan oleh kegiatan kelas XII menghadapi

ujian sekolah, uji kompetensi, try out, dan ujian nasional. Kondisi ini membuat

kegiatan penelitian tindakan terpaksa tertunda hingga ujian nasional selesai,

sehingga siswa kelas X dan kelas XI sering diliburkan atau belajar di rumah.

1) Prencanaan

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus 2 ini meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua ini dirancang sebagai

berikut: pertemuan pertama pada kegiatan inti sama dengan siklus 1, bedanya

hanya pada siklus kedua ini menghadirkan media yaitu laptop dan LCD dalam

melakukan unjuk kerja. Jadi, siswa memasukkan hasil diskusinya ke dalam slide

power point, sebagai bahan presentasi. Langkah-langkah kerja dalam berdiskusi

masih sama dan teknik melakukan presentasi sedikit berubah dengan hadirnya

media LCD.

Tindakan guru pada siklus ini adalah memberikan motivasi dan melakukan

pengamatan proses kerja siswa saat berdiskusi. Pada proses ini guru hanyalah

sebagai fasilitator. Proses pembelajaran lebih didominasi siswa.

Page 117: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pertemuan pertama meliputi kegiata-kegiatan

sebagi berikut :

a) Tahap Pendahuluan, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak untuk berdoa,

kemudian mempersilahkan siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya ,

(2)guru mengabsen siswa, (3)guru mengulas kembali pembelajaran pada

siklus satu dan melakukan tanya jawab, (4)guru memberikan apersepsi

tentang pentingnya berbicara, (5) guru mengajak siswa untuk berlatih kembali

berbicara untuk presentasi,dan 6) guru memberikan contoh presentasi dengan

menggunakan metode inkuiri jurisprudensial. Waktu yang digunakan untuk

pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti, (1) siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3 orang, (2)

guru membagikan lembar kerja siswa, (3)guru membagikan koran/ surat

kabar kepada masing-masing kelompok, (4) siswa melakukan kegiatan sesuai

dengan lembar kerja yang telah dibagikan guru yaitu, (5)siswa berdiskusi

untuk menemukan dan memilih berita yang berisi isu atau kasus berupa

peristiwa, keadaan yang sedang hangat-hangatnya berkembang di masyarakat,

(6) siswa membaca berita yang dipilih, (7) siswa mengidentifikasi kasus atau

isu dari peristiwa atau keadaan sesuai fakta yang ada dalam bentuk

deskripsi,narasi atau ekspositori, (8) siswa menetapkan posisi atau pendapat

mengenai kasus yang telah diidentifikasi, (9)siswa memasukkan hasil

diskusinya ke dalam slide power point, (10)selama diskusi berlangsung guru

mengamati proses pembelajaran dan membimbing siswa yang mengalami

kesulitan, (11) diskusi selesai siswa kembali ke bangkunya masing-masing,

Page 118: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

(12)guru menjelaskan aspek-aspek yang akan dinilai dalam melakukan unjuk

kerja dan teknik presentasi, (13) siswa melakukan presentasi bertiga dengan

kasus yang berbeda secara bergiliran berbagi peran menjadi moderator,

penyaji presentasi, dan penulis, (14) dalam presentasi siswa menggunakan

media LCD untuk menampilkan slaide power poit yang telah dipersiapkannya

saat diskusi, (15)guru menilai unjuk kerja siswa dan siswa yang lain juga

melakukan penilaian terhadap temannya yang unjuk kerja, berdiskusi dengan

teman sebangku berdasarkan lembar penilaian yang telah dibagikan guru, dan

(16)selesai presentasi moderator memberikan kesempatan tanya jawab oleh

guru dan siswa yang lain untuk menanggapi unjuk kerja siswa.

c) Tahap Penutup, (1) siswa dengan guru melakukan refleksi hasil presentasi,

(2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi, dan (3) guru

menyampaikan presentasi dilanjutkan pada pertemuan kedua dan berharap

supaya siswa yang belum presentasi untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pada pertemuan kedua, mencakup mencakup

kegiatan-kegiatan berikut :

a) Tahap Pendahuluan, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak untuk berdoa,

dan mengabsen siswa, (2)guru mengulas kembali pembelajaran pada siklus

satu dan melakukan tanya jawab, (3)guru memberikan apersepsi tentang

pentingnya berbicara, (4)guru mengajak siswa untuk melanjutkan kembali

unjuk kerja melakukakan presentasi yang belum selesai pada pertemuan yang

lalu, dan (5) waktu yang digunakan untuk pendahuluan adalah 10 menit.

Page 119: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

b) Tahap Inti, (1)guru menunjuk secara acak siswa yang belum melakukan

presentasi, dibantu oleh kelompoknya sebagai moderator dan operator, (2)

siswa melakukan presentasi, (3)siswa mengemukakan pendapat dan di

tanggapi oleh guru dan siswa yang lain, (4) siswa beradu argumen mengenai

kasus yang dibahas, dan (5)siswa yang lain melakukan penilaian sesuai

format yang telah dibagikan guru.

c) Tahap Penutup, (1)siswa dengan guru melakukan refleksi hasil presentasi, (2)

siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi pada siklus 2.

b. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2

ini adalah, (1) ruang kelas yang biasa dipakai oleh kelas XI TKJ 2, (2)

mempersiapkan LCD yang akan digunakan dalam presentasi dan memastikan

tidak ada gangguan listrik, dan (3) siswa membawa laptop untuk proses

pembuatan slide power point hasil diskusi. Bangku ditata untuk proses diskusi

yang beranggotakan 3 siswa, meja kursi di depan kelas untuk digunakan saat

melakukan unjuk kerja presentasi.

c. Mempersiapkan Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui semua kegiatan selama

pelaksanaan pembelajaran berbicara untuk presentasi, antara lain (1)lembar

penilaian kinerja siswa selama melakukan proses pembelajaran berbicara, dan (2)

lembar pengamatan guru yang digunakan untuk mengetahui kegiatan guru selama

proses pelaksanaan pembelajaran.

Page 120: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

2) Pelaksanaan Tindakan ( Pertemuan 1)

Pelaksanaan tindakan silkus dua pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin,

tanggal 23 April 2012 dimulai jam 07.45 sampai dengan 10.00 WIB. Tindakan

ini diawali dengan dialog antara guru dan siswa yang mengarah pada ulasan

pelaksanaa siklus. Pada silkus 1 siswa kurang dapat menfaatkan waktu dengan

baik saat melakukan diskusi menganalisis kasusdan mempersiapkan diri sebelum

melakukan presentasi. Pada siklus dua ini siswa diarahkan untuk memanfaatkan

waktu dengan baik dan menganalisis masalah dan berargumen sesuai dengan

kasus yang dibahas.

Guru memberikan contoh cara mengidentifikasi kasus, mengidentifikasi

permasalahan, dan cara berargumen yang benar. Guru memberikan penjelasan ciri

dan tahap-tahap dari pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri

jurisprudensial. Guru juga menjelaskan cara-cara melakukan presentasi yang

benar, dan memberikan contoh cara mempraktikkan secara langsung.

Kegiatan pembelajaran berikutnya, siswa melakukan diskusi sesuai dengan

langkah-langkah kerja dalam LKS yang sudah dibagikan, siswa sudah mulai

mengerti apa yang harus dilakukan. Guru tidak banyak lagi memberikan

penjelasan kepada siswa, dan hanya melakukan pengamatan selama proses diskusi

berlangsung. Siswapun sudah melaksanakan proses diskusi dan memanfaatkan

waktu dengan baik.

Setelah proses diskusi selesai, siswapun segera mempersiapkan diri untuk

presentasi. Guru menunjuk siswa yang akan presentasi secara acak, dibantu teman

kelompoknya untuk menjadi moderator dan operator. Siswa yang ditunjuk segera

Page 121: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

menempatkan diri di depan untuk melakukan unjuk kerja, yang dipandu oleh

moderator. Saat melakukan unjuk kerja dalam presentasi ini siswa dibantu

operator untuk mengoperasikan slaide power poit sebagai bahan presentasi.

Presentasi selesai siswa mengemukakan permasalahan dan memberikan pendapat

tentang kasus yang di bahas. Moderator mempersilahkan untuk menanggapi hasil

presentasi yang baru saja disampaikan. Adu pendapatpun selesai siswa

menyampaikan kesimpulan dari kasus yang dibahas dan menutup presentasi.

Presentasi dilanjutkan oleh teman yang lainnya hingga jam pelajaran ke- 4

hampir berakhir. Kegiatan selanjutnya guru bersama-sama siswa merefleksi

pembelajaran hari itu dan menyampaikan bahwa presentasi dilanjutkan pada

pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan Tindakan ( Pertemuan 2)

Siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan pasa hari Senin, 30 April 2012 jam

07.45 sampai dengan 12.00 WIB. Pada pertemuan kedua ini diawali dengan

memberikan pengarahan sedikit terkait dengan kelanjutan melakukan presentasi

dan pemanfaatan waktu yang lebuh efektif lagi, karena pada pertemuai kedua ini

semua harus sudah melakukan unjuk kerja presentasi. Setiap siswa hanya

diberikan waktu 7 menit dalam melakukan unjuk kerja.

Setelah siswa sudah mempersiapkan tempat, media yang digunakan

siswapun mulai melakukan presentasi hingga semua siswa telah melakukannya.

Presentasi dilakukansiswa seperti pada pertemuan sebelumnya. Gurupun sambil

memberikan penilaian juga menaggapi argumen siswa secara kontroversial,

sehingga siswa terpancing mempertahankan argumennya dengan berbagai alasan.

Page 122: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Pembelajaran hampir selesai, guru melakukan refleksi dan menyampaikan

kesimpulan selama proses pembelajaran dan hasil penilaian unjuk kerja siklus 2.

3) Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan siklus 2, baik

pada pertemuan pertama maupun yang kedua diperoleh gambaran bahwa siswa

sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik.Siswa sudah mulai aktif dalam

proses diskusi sesuai langkah-langkah kerja dalam strategi inkuiri jurisprudensial.

Pada saat melakukan memilih berita, siswa sudah tepat, yaitu tentang kasus yang

kontroversial dan hangar dibicarakan di masyarakat.Saat mengidentifikasi

masalah siswa masih dalam bimbingan guru, tetapi pada siklus 2 ini siswa sudah

mulai memahami apa yang harus dikerjakan. Hanya saja karena suasana kelas

yang panas dan berisik, kegiatan belajar mengajar kurang kondusif. Saat

mendiskusikan argumen terhadap kasus yang dibahas siswa sudah mulai paham,

dan tidak lagi banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada guru. Penguasaan

bahan atau materi lebih baik dari siklus sebelumnya, ini terbukti dari hasil

identifikasi, rumusan masalah, dan argumen yang sudah dipersiapkan untuk bahan

presentasi.

Saat siswa melakukan unjuk kerja, kesiapan siswapun sudah lebih baik dibanding

siklus sebelumnya. Pembagian tugas dalam melakukan unjuk kerja masih kurang

persiapan, hal ini karena siswa harus menggunakan media laptop dan LCD, untuk

menayangkan slide power point yang sudah dibuatnya, tapi semua segera dapat

teratasi dengan bimbingan dan arahan guru.

Page 123: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Unjuk kerja yang dilakukan siswa berjalan lancar, walaupun masih kelihatan

canggung karena harus presentasi dengan menggunakan slaide yang merupakan

pengalaman pertama dalam melakukan presentasi. Permasalahan dan argumen

yang telah disampaikan juga sudah mendapat tanggapan dari temannya, walaupun

hanya beberapa saja yang menanggapi. Siswa baru terpancing untuk beradu

argumen, setelah guru menanggapi kasus yang dibahas secara kontroversial.

Hanya saja dalam berbicara siswa masih kurang memperhatikan struktur kata dan

kalimat yang baik. Secara keseluruhan siswa terlihat lebih aktif dari sebelumnya,

dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

dibuatnya, serta sudah menjelaskan tentang jalannya proses pembelajaran dengan

strategi inkuiri jurisprudensial. Kesempatan siswa untuk tanya jawab juga

dilakukan guru dengan baik. Pembelajaran pada siklus dua kelas didominasi

siswa, guru lebih banyak mengamati jalannya proses pembelajaran.

Hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus 2 adalah sebagai

berikut:

Page 124: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 9. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 2

No Aspek yang di nilai Jumlah

nilai

Rata-rata Persentase

keberhasilan

1 Keakuratan informasi 580 18,12 60,41%

2 Kelogisan argumen atau

pendapat

465 14,53 72,65%

3 Ketepatan struktur dan diksi 470 14,48 73,43%

4 Kelancaran 365 11,40 76,04%

5 Gaya atau penampilan 320 10 50%

Jumlah 2195 68,59 38,40%

Gambar 12. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Tindakan Siklus 2

0

10

20

30

40

50

60

70

80

aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5

Page 125: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Tabel 12. Data Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus 2

Tindakan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

Pra- PTK

<72 20 62,5% 73- 75 7 21,9%

76- 80 3 9,4%

81- 85 2 6,2% 86- 90 0 0 %

91-95 0 0 % 96-100 0 0 %

Jumlah 32 100 %

Gambar 13. Grafik Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus 2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

< 72 72-75 78-80 81-85 86-90 96-100

Frekuensi

Persentase

Page 126: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Berdasarkan hasil nilai tindakan siklus 2 di atas menunjukkan siswa belum

berhasil menuntaskan hasil unjuk kerja keterampilan berbicara, walaupun sudah

mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini terbukti dari 32 siswa kelas XI

TKJ 2 yang berhasil mencapai nilai KKM 72,00 baru 12 siswa dengan nilai

tertinggi pada siklus kesatu 80 meningkat menjadi 85, sementara yang lainnya

masih di bawah nilai KKM, dan siswa yang mendapat nilai antara 65-70 lebih

mendominasi. Sedangkan siswa yang nilainya antara 55-60 masih ada beberapa

siswa . Melihat hasil yang dicapai pada tindakan siklus satu ini, siswa sudah

banyak mengalami peningkatan walaupun masih belum mencapai indikator

keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Dari lima aspek penilaian keterampilan berbicara untuk presentasi, aspek

pertama yaitu keakuratan informasi yang masih mendapatkan skor rendah, pada

siklus ini sudah memperlihatkan peningkatan, sedangkan aspek yang lain dudah

mengalami peningkatan yang cukup. Siswa mulai berani berargumen dan beda

pendapat, walaupun hanya beberapa siswa yang terlibat. Sedangkan yang lainnya

cenderung hanya sebagai pendengar. Untuk kelancaran berbicara dan penerapan

struktur kalimat yang diucapkan sudah cukup komunikatif, siswa terlihat tidak

canggung dan sudah agak lancar. Berdasarkan data penilaian pada siklus kedua ,

nilai rata-rata berbicara siswa meningkat dari 63,59 menjadi 68,59 dengan

ketuntasan klasikal 38,40%. Walaupun sudah mengalami peningkatan yang cukup

baik,pembelajaran berbicara siswa belum dapat dikatakan tuntas karena belum

mencapai hasil yang diharapkan.

Page 127: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Gambar 14. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran siklus 2

Gambar 15. Keaktifan siswa saat unjuk kerja siklus 2

Page 128: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa siswa sudah kelihatan

termotivasi. Hasil unjuk kerja dalam melakukan presentasi juga sudah mengalami

peningkatan dibanding siklus sebelumnya, tetapi masih belum maksimal. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, (1)siswa masih kurang

berkonsentrasi, karena harus pindah kelas karena kelas yang biasa digunakan

dipakai untuk kegiatan sekolah, (2) berita yang dipilih kasusnya kurang variatif,

(3) penggunaan media belum maksimal,(4) siswa kurang percaya diri,dan (5)

materi atau kasus yang dibahas kurang dikuasa.

Dalam unjuk kerja siswa masih belum maksimal menerapkan aspek-aspek

berbicara dalam presentasi, antara lain aspek (1) keakuratan informasi, (2)

kelogisan argumen, (3) ketepatan struktur dan diksi, (4) kelancaran, dan (5)

penampilan. Kelima aspek tersebut sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Hal

ini dipengaruhi oleh kurang kondusifnya situasi lingkungan belajar baik di dalam

maupun di luar kelas. Selain itu kurangnya pandalaman atau penguasaan materi

juga dipengaruhi oleh tidak terbiasanya siswa berlatih berbicara di depan kelas

sehingga siswa kurang memiliki rasa percaya diri. Tetapi, pada siklus ini siswa

sudah mulai berkurang rasa malu, grogi, sehingga siswa sudah mampu berbicara

dengan baik walaupun belum lancar. Siswa perlu selalu diberikan motivasi agar

lebih aktif dan bersemangat setiap diberi pembelajaran berbicara sehingga dapat

terampil berbicara dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan siklus

3, untuk mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Page 129: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Di sinilah peran guru sangat diharapkan untuk keberhasilan siswa dalam

meningkatkan kemampuannya dalam berbicara. Pemilihan dan penerapan sumber

belajar, menciptakan suasana belajar, pemilihan media, dan strategi pembelajaran

yang tepat penting dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil belajar

berbicara yang baik dan situasi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Pelaksanaan Siklus 3

1) Perencanaan

Pada siklus 3 ini pembelajaran masih pada peningkatan keterampilan berbicara,

yaitu menyampaikan laporan atau presentasi lisan. Pelaksanaannya dirancang

sebagai berikut

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus ketiga ini dirancang sebagai

berikut: pertemuan pertama pada kegiatan inti sama dengan siklus 2, bedanya

hanya pada siklus ketiga ini pembelajaran dilaksanakan di luar kelas, yaitu di

balkon sekolah gedung A lantai 2. Hal ini dilakukan guru untuk menciptakan

suasana pembelajaran yang lain, yang lebih menyenangkan dan diminati siswa.

Jadi siswa mempersiapkan diri dan segala peralatan yang digunakan berupa LCD,

dan laptop yang akan digunakan untuk memasukkan hasil diskusinya ke dalam

slide power point, sebagai bahan presentasi. Langkah-langkah kerja dalam

berdiskusi masih sama dan teknik melakukan presentasi pada siklus

sebelumnya.Tindakan guru pada siklus ini adalah memberikan motivasi dan

melakukan pengamatan proses kerja siswa saat berdiskusi. Pada proses ini guru

hanyalah sebagai fasilitator. Proses pembelajaran lebih didominasi siswa.

Page 130: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Pelaksanaan pembelajaran siklus 3 pertemuan pertama meliputi kegiata-kegiatan

sebagi berikut :

a) Tahap Pendahuluan, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak siswa untuk

menuju ke balkon sekolah dan mempersiapkan peralatan dan media yang

akan digunakandalam pembelajaran, (2) setelah siswa siap guru mengajak

berdoa, kemudian mempersilahkan siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia

Raya dan mulai mengabsen siswa, (3) guru mengulas kembali pembelajaran

pada siklus duadan melakukan tanya jawab, (4) guru memberikan apersepsi

tentang pentingnya berbicara, (5) guru mengajak siswa untuk berlatih kembali

berbicara untuk presentasi, dan (6) guru memberikan contoh presentasi

dengan menggunakan metode inkuiri jurisprudensial. Waktu yang digunakan

untuk pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti, (1) siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3 orang, (2)

guru membagikan lembar kerja siswa, (3) guru membagikan koran/ surat

kabar kepada masing-masing kelompok, (4) siswa melakukan kegiatan sesuai

dengan lembar kerja yang telah dibagikan guru yaitu, (5) siswa berdiskusi

untuk menemukan dan memilih berita yang berisi isu atau kasus berupa

peristiwa, keadaan yang sedang hangat-hangatnya berkembang di masyarakat

(6) siswa membaca berita yang dipilih, (7) siswa mengidentifikasi kasus atau

isu dari peristiwa atau keadaan sesuai fakta yang ada dalam bentuk

deskripsi,narasi atau ekspositori, (8) siswa menetapkan posisi atau pendapat

mengenai kasus yang telah diidentifikasi, (9) siswa memasukkan hasil

diskusinya ke dalam slide power point, (10) selama diskusi berlangsung guru

Page 131: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

mengamati proses pembelajaran dan membimbing siswa yang mengalami

kesulitan, (11) suru menjelaskan aspek-aspek yang akan dinilai dalam

melakukan unjuk kerja dan teknik presentasi, (12) siswa melakukan

presentasi bertiga dengan kasus yang berbeda secara bergiliran berbagi peran

menjadi moderator, penyaji presentasi, dan penulis, (13) salam presentasi

siswa menggunakan media LCD untuk menampilkan slaide power poit yang

telah dipersiapkannya saat diskusi, (14) guru menilai unjuk kerja siswa dan

siswa yang lain juga melakukan penilaian terhadap temannya yang unjuk

kerja, berdiskusi dengan teman sebangku berdasarkan lembar penilaian yang

telah dibagikan guru, dan (15) selesai presentasi moderator memberikan

kesempatan tanya jawab oleh guru dan siswa yang lain untuk menanggapi

unjuk kerja siswa.

c) Tahap Penutup, (1) siswa dengan guru melakukan refleksi hasil presentasi,

(2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi, (3) guru

menyampaikan presentasi dilanjutkan pada pertemuan kedua dan berharap

supaya siswa yang belum presentasi untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 3 pada pertemuan kedua, mencakup kegiatan-

kegiatan berikut :

a) Tahap Pendahuluan, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak siswauntk

menuju ke balkon sekolah, dan mempersiapkan alat dan media yang akan

dipergunakan untuk presentasi, (2) guru mengajak berdoa, dan mengabsen

siswa, (3) guru mengulas kembali pembelajaran pada pertemuan pertama dan

melakukan tanya jawab, (3) guru memberikan apersepsi tentang pentingnya

Page 132: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

berbicara, (4) guru mengajak siswa untuk melanjutkan kembali unjuk kerja

melakukakan presentasi yang belum selesai pada pertemuan yang lalu,(6)

waktu yang digunakan untuk pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti, (1) guru menunjuk secara acak siswa yang belum melakukan

presentasi, dibantu oleh kelompoknya sebagai moderator dan operator, (2)

siswa melakukan presentasi, (3) siswa mengemukakan pedapat dan di

tanggapi oleh guru dan siswa yang lain, (4) siswa beradu argumen mengenai

kasus yang dibahas, dan (5) siswa yang lain melakukan penilaian sesuai

format yang telah dibagikan guru.

c) Tahap Penutup, (1) siswa dengan guru melakukan refleksi hasil presentasi,

dan (2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi pada

siklus 3 .

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus 3

ini adalah, (1) balkon sekolah gedung A lantai 2, (2) mempersiapkan LCD yang

akan digunakan dalam presentasi dan memastikan tidak ada gangguan listrik, dan

(3) dan siswa membawa laptop untuk proses pembuatan slide power point hasil

diskusi. Meja dan kursi ditata sedemikian rupa di depan untuk unjuk kerja

presentasi.

3) Mempersiapkan Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui semua kegiatan selama

pelaksanaan pembelajaran berbicara untuk presentasi antara lain: (1) lembar

penilaian kinerja siswa selama melakukan proses pembelajaran berbicara, dan (2)

Page 133: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

lembar pengamatan guru yang digunakan untuk mengetahui kegiatan guru selama

proses pelaksanaan pembelajaran.

4) Pelaksanaan Tindakan ( Pertemuan 1)

Pelaksanaan tindakan siklus tiga pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin,

tanggal 7 Mei 2012 dimulai jam 07.45 sampai dengan 10.00 WIB. Tindakan ini

diawali dengan dialog antara guru dan siswa yang mengarah pada ulasan

pelaksanaa siklus. Pada silkus 2 siswa kurang dapat menfaatkan waktu dengan

baik saat melakukan diskusi menganalisis kasusdan mempersiapkan diri sebelum

melakukan presentasi. Pada siklus tiga ini siswa diarahkan untuk memanfaatkan

waktu dengan baik dan menganalisis masalah dan berargumen sesuai dengan

kasus yang dibahas.

Guru memberikan contoh cara mengidentifikasi kasus, mengidentifikasi

permasalahan, dan cara berargumen yang benar. Guru memberikan penjelasan ciri

dan tahap-tahap dari pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri

jurisprudensial. Guru juga menjelaskan cara-cara melakukan presentasi yang

benar, dan memberikan contoh cara mempraktekkan secara langsung.

Kegiatan pembelajaran berikutnya, siswa melakukan diskusi sesuai dengan

langkah-langkah kerja dalam LKS yang sudah dibagikan, siswa sudah mulai

mengerti apa yang harus dilakukan. Guru tidak banyak lagi memberikan

penjelasan kepada siswa, dan hanya melakukan pengamatan selama proses diskusi

berlangsung. Siswapun sudah melaksanakan proses diskusi dan memanfaatkan

waktu dengan baik.

Page 134: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Proses diskusi selesai, siswapun segera mempersiapkan diri untuk

presentasi. Guru menunjuk siswa yang akan presentasi secara acak, dibantu teman

kelompoknya untuk menjadi moderator dan operator. Siswa yang ditunjuk segera

menempatkan diri di depan untuk melakukan unjuk kerja, yang dipandu oleh

moderator. Saat melakukan unjuk kerja dalam presentasi ini siswa dibantu

operator untuk mengoperasikan slaide power poit sebagai bahan presentasi.

Presentasi selesai siswa mengemukakan permasalahan dan memberikan pendapat

tentang kasus yang dibahas. Moderator mempersilahkan untuk menanggapi hasil

presentasi yang baru saja disampaikan. Adu pendapatpun selesai siswa

menyampaikan kesimpulan dari kasus yang dibahas dan menutup presentasi.

Presentasi dilanjutkan oleh teman yang lainnya hingga jam pelajaran ke- 4

hampir berakhir. Kegiatan selanjutnya guru bersama-sama siswa merefleksi

pembelajaran hari itu dan menyampaikan bahwa presentasi dilanjutkan pada

pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan Tindakan ( Pertemuan 2)

Siklus 3 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012 jam 07.45

sampai dengan 12.00 WIB. Pada pertemuan kedua ini diawali dengan

memberikan pengarahan sedikit terkait dengan kelanjutan melakukan presentasi

dan pemanfaatan waktu yang lebuh efektif lagi, karena pada pertemuan kedua ini

semua harus sudah melakukan unjuk kerja presentasi. Setiap siswa hanya

diberikan waktu 7 menit dalam melakukan unjuk kerja.

Setelah siswa sudah mempersiapkan tempat, media yang digunakan siswapun

mulai melakukan presentasi hingga semua siswa telah melakukannya. Presentasi

Page 135: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

dilakukansiswa seperti pada pertemuan sebelumnya. Gurupun sambil memberikan

penilaian juga menaggapi argumen siswa seca kontroversial, sehingga siswa

terpancing mempertahankan argumennya dengan berbagai alasan. Pembelajaran

hampir selesai, guru melakukan refleksi dan menyampaikan kesimpulan selama

proses pembelajaran dan hasil penilaian unjuk kerja siklus 3.

5) Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan siklus 2, baik

pada pertemuan pertama maupun yang kedua diperoleh gambaran bahwa siswa

sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Siswa sudah mulai aktif dalam

proses diskusi sesuai langkah-langkah kerja dalam strategi inkuiri jurisprudensial.

Pada saat memilih berita, informasi atau kasus yang dipilih siswa sudah

tepat, yaitu tentang kasus yang kontroversial dan hangat dibicarakan di

masyarakat.Saat mengidentifikasi masalah siswa sudah terlihat mandiri, pada

siklus 3 ini siswa sudah mulai memahami apa yang harus dikerjakan. Siswa

terlihat asyik dan nyaman selama melaksanakan proses diskusi karena suasana di

balkon tenang, sejuk dan tidak panas. Kegiatan belajar mengajar terlihat aktif dan

menyenangkan. Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan lancar.

Saat mendiskusikan argumennya terhadap kasus yang dibahas siswa sudah mulai

paham, dan tidak lagi banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada guru.

Penguasaan bahan atau materi lebih baik dari siklus sebelumnya, ini terbukti dari

hasil identifikasi, rumusan masalah, dan argumen yang sudah dipersiapkan untuk

bahan presentasi.

Page 136: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Saat siswa melakukan unjuk kerja, kesiapan siswapun sudah lebih baik dibanding

siklus sebelumnya. Pembagian tugas dalam melakukan unjuk kerja sudah

dipersiapkan dengan baik. Saat menggunakan media laptop untuk pembuatan

slidepun sudah terlihat lebih kreatif dengan animasi-animasi yang menarik dan

saat memanfaatkan media LCD untuk menayangkan slide power point yang sudah

dibuatnya, dan sudah tidak perlu bimbingan dan arahan guru.

Unjuk kerja yang dilakukan siswa berjalan lancar, dengan pemanfaatan

waktu yang tepat, walaupun masih ada sedikit siswa yang kelihatan canggung

karena memang kemampuan dan tingkat kepercayaan diri siswa yang berbeda-

beda. Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan pada siklus ini sudah

mengalami banyak peningkatan. Permasalahan dan argumen yang telah

disampaikan juga sudah mendapat tanggapan dari temannya, dan perdebatan beda

argumenpun terlihat. Siswa yang semula hanya sebagai pendengar sudah mulai

berani untuk berpendapat, setelah guru menanggapi kasus yang dibahas secara

kontroversial. Struktur kata dan kalimat yang digunakan saat berargumen sudah

lebih baik dari siklus sebelumnya. Secara keseluruhan siswa terlihat lebih aktif,

kreatif dari sebelumnya, dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

dibuatnya, serta sudah menjelaskan tentang jalannya proses pembelajaran dengan

strategi inkuiri jurisprudensial. Kesempatan siswa untuk tanya jawab juga

dilakukan guru dengan baik. Pembelajaran pada siklus 3 kelas didominasi siswa,

guru lebih banyak mengamati jalannya proses pembelajaran.

Page 137: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Hasil pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus 3 adalah sebagai

berikut:

Tabel 12.Rekapitulasi nilai keterampilan berbicara tindakan siklus 3

No Aspek yang di nilai Jumlah nilai

Rata-rata Persentase keberhasilan

1 Keakuratan informasi 640 20 66,6% 2 Kelogisan argumen atau

pendapat 540 16,87 84,37%

3 Ketepatan struktur dan diksi 485 15,15 75,78% 4 Kelancaran 400 12,5 83,33% 5 Gaya atau penampilan 355 11,09 73,95%

Jumlah 2420 75,62 83,20%

Gambar 16. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siklus 3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5

Page 138: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Tabel 13. Data Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus 3

Tindakan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

Pra- PTK

<72 6 18,8%

73- 75 17 53,1%

76- 80 7 21,9%

81- 85 1 3,1% 86- 90 1 3,1%

91-95 0 0 96-100 0 0

Jumlah 32 100%

Gambar 17. GrafikHasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus 3

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

< 72 72-75 78-80 81-85 86-90 96-100

Frekuensi

Persentase

Page 139: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Berdasarkan hasil nilai tindakan siklus 3di atas menunjukkan siswa sudah

berhasil dalam melakukan unjuk kerja presentasi untuk keterampilan berbicara

dan mengalmi peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dari 32 siswa

kelas XI TKJ 2 yang berhasil mencapai nilai di atas KKM berjumlah 26 siswa

dengan nilai tertinggi 90 yang dapat dicapai oleh 2 siswa. Sementara siswa yang

lainnya dengan rentang nilai antara 75 – 85 sebanyak 24 siswa , dan 6 siswa yang

lainnya masih di bawah nilai KKM, dengan perolehan nilai antara 60-70. Melihat

hasil yang dicapai pada tindakan siklus tiga ini, siswa sudah banyak mengalami

peningkatan walaupun harus melalui tahap-tahap yang melelahkan, sehingga pada

siklus ketiga ini siswa kelas XI TKJ 2 mampu mencapai keberhasilan terampil

berbicara sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Kelima aspek penilaian keterampilan berbicara untuk presentasi, aspek

pertama dan kedua yaitu keakuratan informasi dan kelogisan argumen pada

siklus ini sudah memperlihatkan peningkatan yang baik, siswa mulai berani

berargumen dan beradu pendapat, hampir semua siswa yang terlibat dalam

perdebatan. Sedangkan untuk kelancaran berbicara dan penerapan struktur kalimat

yang diucapkan, juga sudah baik dalam pemilihan kalimat yang efektif dan

komunikatif, siswa terlihat tidak canggung dan sudah lancar. Berdasarkan data

penilaian pada siklus tiga, nilai rata-rata berbicara siswa meningkat dari 68,59

menjadi 75,62 dengan ketuntasan klasikal 83,20%. Jadi, pada siklus ini siswa

sudah mengalami peningkatan yang signifikan dan pembelajaran berbicara siswa

kelas XI TKJ 2 sudah dapat dikatakan tuntas karena keterampilan berbicara siswa

sudahmencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.

Page 140: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Gambar 18. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran siklus 3

Gambar 19. Keaktifan siswa saat adu argumen dalam unjuk kerja pada siklus 3

Page 141: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

6) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa siswa sangat

termotivasi mengikuti pembelajaran berbicara dengan menggunakan strategi

inkuiri jurisprudensial yang dilakukan diluar kelas dengan media power point. Hal

ini dibuktikan dari hasil unjuk kerja siswa dalam melakukan presentasi

mengalami peningkatan yang signifikan. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain, (1) siswa merasa nyaman dan merasa rileks dengan

situasi belajar di luar kelas yang tenang dan tidak membosankan, (2) siswa merasa

senang dengan penggunaan media yang digunakan karena siswa dapat juga

menunjukkkan kreatifitasnya dalam membuat slide power point, (3) penggunaan

media sudah maksimal, (4) kepercaya diri siswa sudah terlatih, dan (5) materi

atau kasus yang dipilih menarik dan cukup dikuasai.

Dalam unjuk kerja siswa dalam menerapkan aspek-aspek berbicara dalam

presentasi sudah banyak mengalami peningkatan, baik dari aspek (1) keakuratan

informasi, (2) kelogisan argumen, (3) ketepatan struktur dan diksi, (4) kelancaran,

dan (5) penampilan walaupun belum semaksimal mungkin. Siklus tiga ini

sebagian besar siswa mengalami peningkatan yang baik. Hal ini terlihat dari

mulai awal proses pembelajaranhingga akhir pembelajaran, sehingga dalam unjuk

kerjanya siswa dapat berhasil dengan baik sesuai dengan aspek penilaian yang

sudah ditetapkan.Perasaan malu, grogi, tidak begitu terlihat, dan mereka dapat

melaluinya dengan percaya diri.Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan tindakan

siklus selanjutnya.

Page 142: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Pemilihan dan penerapan sumber belajar, menciptakan suasana belajar, pemilihan

media, dan strategi pembelajaran yang tepat penting dilakukan guru untuk

meningkatkan proses dan hasil belajar berbicara yang baik dan situasi

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

C. Pembahasan Tiap Siklus dan Antarsiklus

1. Pembahasan Kondisi Awal

Pada kondisi awal pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara tentang

melaporkan informasi lisan atau presentasi dalam konteks bekerja. Pada

pembelajaran ini tampak masih banyak pembelajaran pada aspek-aspek teorinya

saja. Guru lebih banyak menjelaskan tentang bagaimana berbicara yang baik serta

langkah-langkah berbicara yang ada pada buku modul yang dijadikan sumber

belajar siswa dari tahun ke tahun. Tema dan topik yang digunakan sebagai sumber

informasipun sangat tidak menarik dan tidak sesuai dengan kondisi siswa.

Saat guru memberikan ceramah, kegiatan siswa hanyalah mendengarkan

dan mencatat apa yang disampaikan guru. Guru lebih mendominasi dalam

pembelajaran dan siswa cenderung pasif. Siswa terkesan sebagai objek bukan

subjek pembelajaran.

Konsep pembelajaran keterampilan berbicara hanya dapat diperoleh dari

guru. Siswa belum mendiskusikan atau merefleksikan materi pembelajaran yang

telah diterima dari penjelasan guru, sehingga pembelajaran belum bermakna bagi

siswa.

Page 143: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Penetapan hasil pembelajaran atau penilaian,siswa sama sekali belum

dilibatkan. Semua penilaian kinerja atau unjuk kerja serta penilaian proses

pembelajaran dolakukan oleh guru.

Sebelum kegiatan pembelajaran berbicara guru hanya memberikan

penjelasan tentang teori-teori berbicara, kemudian guru tanpa memberikan contoh

langsung memberikan tugas kepada siswa untuk memilih topik yang ada di modul

untuk dipresentasikan. Siswa yang tidak memiliki kesiapan materi dan mental

dengan terpaksa harus presentasi di depan kelas satu persatu, yang langsung

dinilai oleh guru. Situasi kelas menjadi tidak kondusif, memakan banyak waktu

dan hasil pembelajaran masih banyak siswa yang tidak tuntas.

Pada akhir pembelajaran siswa tidak dilibatkan untuk melakukan refleksi,

sehingga siswa tidak mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan

saat unjuk kerja. Berdasarkan hasil tes kondisi awal dapat diketahui dari siswa

kelas XI TKJ2 yang berjumlah 32 siswa hanya 2 siswa yang mendapat nilai tuntas

(72), sedangkan 30 siswa masih mendapatkan nilai kurang dari 72 . Berarti hanya

0,64% siswa yang mencapai keberhasilan belajar, dengan nilai rata-rata kelas

56,41.

2. Pembahasan Tiap Siklus

Siklus 1

Deskripsi siklus 1 menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran belum

berjalan dengan baik. Kondisi siswa pasif, kegiatan pembelajaran belum sesuai

dengan rencana atau skenario pembelajaran.Hal ini disebabkan siswa masih

terbiasa belajar dengan metode konvensional. Kurangnya motivasi dari guru

Page 144: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti jalannya proses

pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa belum paham apa yang harus

dilakukan, karena penjelasan guru yang belum dapat dipahami. Siswa cenderung

sibuk berbicara, bercanda,sambil membuka-buka dan berebut koran dengan

temannya. Saat berdiskusipun sangat memakan waktu, pemahaman tentang

strategi pembelajaran yang diterapkan guru belum begitu dipahami.

Waktu pembelajaran banyak tersita, karena siswa kurang mengerti apa arti

pentingnya berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menggambarkan

bahwa peoses pembelajaran pada siklus 1 kurang menarik, tidak kondusif, siswa

ramai,penguasaan materi kurang, masih asing dengan strategi yang digunakan,

dan pemanfaatan waktu yang tidak efektif.

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial ini, kurang dipahami siswa dan

masih asing bagi siswa. Pemahaman guru mengenai strategi ini juga masih

kurang, sehingga langkah-langkah kerja dalam penerapan strategi ini belum

diterapkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran

keterampilan berbicara.

Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui atau mengukur

kemampuan siswa terhadap keterampilan berbicara khususnya melakukan

presentasi lisan. Dari hasil tes dapat diketahui, bahwa pembelajaran keterampilan

berbicara , khususnya presentasi belum berhasil karena siswa masih banyak yang

belum tuntas.

Berdasarkan hasil tes pada siklus 1 dapat diketahui sejumlah 26 siswa

mendapat nilai kurang dari 72. Sedangkan 6siswa mendapat nilai lebih dari 72

Page 145: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

atau lebih. Nilai rata-rata kelas 63,59 sedangkan ketuntasan secara klasikal

sebesar 19,20%.

Pada akhir pembelajaran siklus 1 siswa diberi angket yang berisi pertanyaan

berkaitanb dengan minat berbicara. Hasil angket menunjukkan bahwa minat

berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan menggunakan

strategi inkuiri jurisprudensial. Berdasarkan data di atas dapat dilihat aspek minat

dan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2 secara klasikal maupun secara

individual belum dapat memenuhi batas tuntas.

Siklus 2

Pembelajaran keterampilan berbicara khususnya menyampaikan informasi

lisan atau presentasi, siswa sudah mulai mengerti arti pentingnya berbicara. Siswa

sudah mulai bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Disamping itu siswa mulai

termotivasi mengikuti proses pembelajaran.

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial dalam pembelajaran di siklus 2

ini, mulai dipahami dan disenangi siswa, hal ini terlihat dari saat proses

pembelajaran berlangsung. Siswa sudah belajar sesuai dengan strategi yang

diterapkan oleh guru. Pada pembelajaran ini siswa tidak lagi sebagai objek didik,

melainkan sudah menjadi subjek atau pelaku dalam pembelajaran. Tugas yang

diberikan guru sudah dikerjakan cukup baik, walau masih ada sedikit kekurangan.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua ini peran guru hanya sebagai

fasilitator, membimbing dan mengamati jalannya proses pembelajaran. Siswa

mulai menggunakan strategi inkuiri jurisprudensial sesuai dengan langkah-

langkah kerjanya baik dalam proses kerja kelompok maupun saat melakukan

Page 146: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

unjuk kerja. Pembelajaran sudah tidak lagi berpusat pada guru, siswa mulai

memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. Namun demikian

dalam melakukan unjuk kerja hasilnya belum maksimal, karena masih banyak

siswa yang kesulitan saat menyampaikan argumennya dan menanggapi

pertanyaan maupun tanggapan yang disampaikan oleh guru dan temannya.

Pada akhir pembelajaran siklus 2 diadakan tes untuk mengetahui

kemampuan siswa secara individual maupun klasikal dalam melakukan unjuk

kerja menyampaikan presentasi. Adapun hasil tes menyatakan bahwa sebanyak12

siswa memperoleh nilai lebih dari 72, sedangkan masih ada 20 siswa memperoleh

nilai kurang dari 72. Rata-rata kelasnya adalah 68,59 dan ketuntasan secara

klasikal38,40%.

Pada akhir pelaksanaan pembelajaran siklus 2 siswa diberi angket yang berisi

pertanyaan berkaitan dengan minat berbicara. Hasil angket menunjukkan bahwa

minat berbicara siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran berbicara

dengan menerapkan strategi inkuiri jurisprudensial. Berdasarkan data di atas

diketahui aspek minat dan keterampuilan berbicara siswa kelas XI TKJ 2 secara

klasikal maupun individual masih belum dapat memenuhi batas tuntas.

Siklus 3

Proses pembelajaran pada siklus 3 sudah berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan guru. Siswa sudah benar-benar aktif, siswa telah memiliki semangat

dan antusias sekali mengikuti pembelajaran berbicara dengan strategi inkuiri

jurisprudensial. Siswa terlihat aktif, peoses pembelajaran benar-benar didominasi

oleh siswa. Guru hanya melakukan pengamatan dan menilai siswa saat proses

Page 147: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

diskusi berlangsung dan proses unjuk kerja siswa melakukan presentasi.

Pemanfaatan waktupun sudah terorganisir dengan baik, dengan menerapkan

langkah-langkah kerja strategi inkuiri juurisprudensial dengan tepat.

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial sudah dikuasai siswa, saat guru

membagikan lembar kerja, tak ada lagi pertanyaan dari siswa. Mereka langsung

aktif sendiri, melaksanakan tugas sesuai lembar kerja yang telah diterimanya.

Proses kerja kelompokpun berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Kreativitas siswa dalam mempersiapkan presentasipun terlihat dengan hasil

pembuatan power point dari hasil kerja kelompoknya. Fariasi berita dan kasus-

kasus yang dipilihnya juga lebih menarik. Proses pembelajaran melalui strategi ini

menjadikan aktivitas pembelajaran semakin menarik, terstruktur, dan

membangkitkan siswa untuk menyampaikan pendapatnya dengan alasan yang

logis, tepat dan komunikatif.

Kemampuan siswa untuk berbicara menyampaikan informasi lisan atau

presentasi dalam konteks bekerja, tampak pada saat siswa melakukan identifikasi

kasus atau informasi, menemukan permasalahan yang muncul dari kasus tersebut

dan berargumen terhadap kasus yang dibahasnya dengan alasan yang logis. Apek-

aspek penilaian dalam presentasi, antara lain keakuratan informasi, kelogisan

argumen, ketepatan struktur dan diksi, kelancaran berbicara dan gaya atau

penampilan sudah dilakukan dengan baik, walaupun ada seberapa siswa yang

masih kurang, karena keterbatasan kemampuan siswa. Jadi, secara umum

pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus 3 ini sudah berhasil.

Page 148: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Keberhasilan itu dapat diketahui setelah diadakan tes pada akhir

pembelajaran siklus 3 ini. Hasil tes menunjukkan sebanyak 26 siswa memperoleh

nilai lebih dari 72, dan hanya 6 siswa yang nilainya belum mencapai 72. Rata-rata

kelas pada siklus ini adalah75,62 dengan ketuntasan secara klasikal 83,20%.

Pada akhir pelaksanaan, pembelajaran siklus 3 siswa diberi angket yang

berisi pertanyaan berkaitan dengan minat berbicara. Hasil angket menunjukkan

bahwa minat berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan

menggunakan strategi inkuiri jurisprudensial sangat besar. Berdasarkan data di

atas dapat dinyatakan aspek minat dan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKJ

2 secara klasikal maupun individual dapat memenuhi batas tuntas dan telah

mencapai indikator keberhasilan.

3. Pembahasan Antar siklus

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 masih belum berhasil, hal ini dapat

diketahui dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti. Tindakan –tindakan yang

dilakukan guru belum maksaimal, adapun tindakan-tindakan tersebut antara lain:

(1) siswa kurang adanya persiapan sehingga pembelajaran kurang efektif, (2)

penerapan metode baru yang masih asing bagi siswa, (3) pemanfaatan waktu yang

kurang baik, (4) belum adanya media pendukung pembelajaran, dan (5) guru

kurang memberi motivasi, sehingga siswa kurang aktif.

Hasil tes pada pembelajaran siklus 1 yang dilakukan guru belum mencapai

batas tuntas atau indikator keberhasilan keterampilan berbicara yang telah

ditentukan. Berdasarkan hasil tes pada siklus 1 dapat diketahui dari 32 siswa kelas

Page 149: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

XI TKJ 2 terdapat nilai kurang dari 72 sebanyak 26 siswa dan yang sudah

mencapai keberhasilan baru 6 siswa. Nilai rata-rata kelas 62,59, sedangkan

ketuntasan secara klasikal sebesar 19,20%. Berdasarkan data tersebut nilai rerata

keterampilan berbicara belum mencapai batas tuntas.

Pembelajaran pada siklus 2, ditekankan pada upaya memperbaiki kelemahan

pada siklus 1, adapun tindakan yang dilakukan meliputi, (1) siswa diajak untuk

mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajarana, (2) guru menjelaskan

langkah-kangkah kerja strategi pembelajaran yang digunakan disertai dengan

contoh yang jelas, (3) guru menghadirkan media pendukung yang sesuai, (4) guru

menyampaikan aspek penilaian yang harus dikuasai siswa, (5) pemanfaatan waktu

yang lebih efektif, dan (6) guru memberikan motivasi kepada siswa akan

pentingnya terampil berbicara.

Dari tindakan di atas pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara

menjadi lebih efektif. Siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan

baik. Alokasi waktu yang tersedia telah dimanfaatkan dengan baik. Siswa dalam

mengikuti pembelajaran tampak senang. Siswa sudah mulai aktif dan cukup

lancar dalam melakukan unjuk kerja presentasi. Penerapan strategi pembelajaran

ini sudah dimengerti siswa dan cukup dikuasai oleh guru, sehingga jalannya

proses pembelajaran pada siklus 2 ini berjalan lancar.

Hasil tes pada pembelajaran siklus 2 yang dilakukan guru masih belum

mencapai batas tuntas atau indikator keberhasilan keterampilan berbicara yang

telah ditentukan. Berdasarka hasil tes,dapat diketahui dari 32 siswa kelas XI TKJ

2 terdapat nilai kurang dari 72 sebanyak 20 siswa dan yang sudah mencapai

Page 150: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

keberhasilan 12 siswa. Nilai rata-rata kelas 68,59, sedangkan ketuntasan secara

klasikal sebesar 38,40%. Berdasarkan data tersebut nilai rerata keterampilan

berbicara belum mencapai batas tuntas.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

pada siklus 2, sudah mengalami peningkatan, walaupun belum semua

menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pada siklus ini terlihat

adanya peningkatan keterampilan berbicara siswa menggunakan strategi

pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

Pembelajaran sikus 3, proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik,

lancar dan menyenangkan. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran,

pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan, guru tidak banyak

memberikan penjelasan pada siswa, pemanfaatan waktu yang baik, unjuk kerja

siswa sudah lancar sesuai aspek-aspek penilaian dan langkah-langkah penerapan

strategi inkuiiri jurisprudensial, pembelajaran menjadi lebih hidup dan siswa

menjadi lebih kreatif dan bersemangat.

Peningkatan pembelajaran siklus 3 berdasarkan hasil tes dapat diketahui

dari 32 siswa kelas XI TKJ 2, 26 siswa sudah mencapai keberhasilan dalam

melakukan terampil berbicara. Dan hanya 6 siswa yang belum berhasil tetapi

sudah hampir mendekati nilai 72 yang merupakan batas ketuntasan yang telah

ditetapkan. Nilai rata-rata kelas 75,62, sedangkan ketuntasan secara klasikal

sebesar 83,20%. Berdasarkan data tersebut nilai rerata keterampilan berbicara

sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan. Pada siklus 3 ini siswa sudah

Page 151: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan yaiti 80% dari jumlah

siswa telah mencapai indikator keberhasilan.

4. Pembahasan Proses Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan

menerapkan strategi inkuiri jurisprudensial ini, dilaksanakan tindakan sebanyak 3

siklus.

Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama ini meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Pendahuluan

Setelah bel tanda masuk terdengar, (1) guru memasuki kelas, berdoa dan

bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengabsen dan mengondisikan

siswa agar siap menerima pelajaran, (2) guru melakukan evaluasi dari hasil

pembelajaran sebelumnya tentang keterampilan berbicara yang telah dipraktikkan

minggu lalu belum berhasil, (3) guru melakukan dialog dengan siswa seputar

pentingnya keterampilan berbicara, dan (4) guru menjelaskan kepada siswa

penerapan strategi inkuiri jurisprudensial serta langkah-langkah yang harus dilalui

dalam proses pembelajaran.

b) Tahap kegiatan inti

Pada kegiatan ini, (1) siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3

orang, (2) guru membagikan lembar kerja siswa, (3) guru membagikan koran atau

surat kabar dan lembar kerja kepada masing-masing kelompok, (4) siswa

melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kerja yang telah dibagikan guru.

Page 152: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Lembar kerja tersebut berisi perintah agar,a) siswa berdiskusi untuk menemukan

dan memilih berita yang berisi isu atau kasus berupa peristiwa, keadaan yang

sedang hangat-hangatnya berkembang di masyarakat, b) siswa membaca berita

yang dipilih, c) siswa mengidentifikasi kasus atau isu dari peristiwa atau keadaan

sesuai fakta yang ada dalam bentuk deskripsi,narasi atau ekspositori, d) siswa

menetapkan posisi atau pendapat mengenai kasus yang telah diidentifikasi, dan e)

siswa mencatat hasilnya di lembaran untuk bahan presentasi. Selama diskusi

berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dan membimbing siswa yang

mengalami kesulitan, (5) diskusi selesai siswa kembali ke bangkunya masing-

masing, (6) guru menjelaskan aspek-aspek yang akan dinilai dalam melakukan

unjuk kerja dan teknik presentasi, (7) siswa melakukan presentasi bertiga dengan

kasus yang berbeda secara bergiliran berbagi peran menjadi moderator, penyaji

presentasi, dan penulis, (8) guru menilai unjuk kerja siswa dan siswa yang lain

juga melakukan penilaian terhadap temannya yang unjuk kerja,berdiskusi dengan

teman sebangku berdasarkan lembar penilaian yang telah dibagikan guru, dan (9)

selesai presentasi moderator memberikan kesempatan tanya jawab oleh guru dan

siswa yang lain untuk menanggapi unjuk kerja siswa.

c) Penutup

Di akhir pembelajaran guru merefleksi dan mengevaluasi unjuk kerja siswa

yang baru saja dilakukan. Guru menyampaikan hasil yang sudah di peroleh siswa

saat presentasi. Guru mengakhiri pelajaran dengan megucapkan salam.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pada pertemuan kedua, mencakup

mencakup kegiatan-kegiatan berikut :

Page 153: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

a) Tahap Pendahuluan,

Kegiatan ini diawali dengan, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak

untuk berdoa, dan mengabsen siswa, (2) guru mengulas kembali pembelajaran

pada siklus satu dan melakukan tanya jawab, (3) guru memberikan apersepsi

tentang pentingnya berbicara, (4) guru mengajak siswa untuk melanjutkan

kembali unjuk kerja melakukakan presentasi yang belum selesai pada pertemuan

yang lalu, dan (5) Waktu yang digunakan untuk pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti,

Kegiatan yang dilakukan,(1) guru menunjuk secara acak siswa yang belum

melakukan presentasi, dibantu oleh kelompoknya sebagai moderator dan operator,

(2) siswa melakukan presentasi, (3) siswa mengemukakan pedapat dan di tanggapi

oleh guru dan siswa yang lain, (4) siswa beradu argumen mengenai kasus yang

dibahas, dan (5) siswa yang lain melakukan penilaian sesuai format yang telah

dibagikan guru.

c) Tahap Penutup,

Setelah siswa melakukan unjuk kerja, (1) siswa dengan guru melakukan

refleksi hasil presentasi, (2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam

presentasi pada siklus 1, dan (3) guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Siklus 2

Pelaksanaa pembelajaran pada siklus 2 pertemuan pertama meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Tahap Pendahuluan,

Page 154: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Pembelajaran dimualai dengan,(1) guru memasuki ruang kelas, mengajak

untuk berdoa, kemudian mempersilahkan siswa untuk menyanyikan lagu

Indonesia Raya, (2) guru mengabsen siswa, (3) guru mengulas kembali

pembelajaran pada siklus satu dan melakukan tanya jawab, (4) guru memberikan

apersepsi tentang pentingnya berbicara, (5) guru mengajak siswa untuk berlatih

kembali berbicara untuk presentasi,(6) guru memberikan contoh presentasi

dengan menggunakan metode inkuiri jurisprudensial. Waktu yang digunakan

untuk pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti,

Kegiatan dimulai dengan, (1) siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3

orang, (2) guru membagikan lembar kerja siswa, (3) guru membagikan koran atau

surat kabar kepada masing-masing kelompok, (4) siswa melakukan kegiatan

sesuai dengan lembar kerja yang telah dibagikan guru, (5) siswa berdiskusi untuk

menemukan dan memilih berita yang berisi isu atau kasus berupa peristiwa,

keadaan yang sedang hangat-hangatnya berkembang di masyarakat, (6) siswa

membaca berita yang dipilih, (7) siswa mengidentifikasi kasus atau isu dari

peristiwa atau keadaan sesuai fakta yang ada dalam bentuk deskripsi,narasi atau

ekspositori, (8) siswa menetapkan posisi atau pendapat mengenai kasus yang telah

diidentifikasi, (9) siswa memasukkan hasil diskusinya ke dalam slide power point,

(10) selama diskusi berlangsung guru mengamati proses pembelajaran dan

membimbing siswa yang mengalami kesulitan, (11) diskusi selesai siswa kembali

ke bangkunya masing-masing, (12) guru menjelaskan aspek-aspek yang akan

dinilai dalam melakukan unjuk kerja dan teknik presentasi, (13) siswa melakukan

Page 155: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

presentasi bertiga dengan kasus yang berbeda secara bergiliran berbagi peran

menjadi moderator, penyaji presentasi, dan penulis, (14) dalam presentasi siswa

menggunakan media LCD untuk menampilkan slide power poit yang telah

dipersiapkannya saat diskusi, (15) guru menilai unjuk kerja siswa dan siswa yang

lain juga melakukan penilaian terhadap temannya yang unjuk kerja,berdiskusi

dengan teman sebangku berdasarkan lembar penilaian yang telah dibagikan guru,

dan (16) selesai presentasi moderator memberikan kesempatan tanya jawab oleh

guru dan siswa yang lain untuk menanggapi unjuk kerja siswa.

c) Tahap Penutup,

Kegiatan yang dilakukan,(1) siswa dengan guru melakukan refleksi hasil

presentasi, (2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi, (3)

guru menyampaikan presentasi dilanjutkan pada pertemuan kedua dan berharap

supaya siswa yang belum presentasi untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 pada pertemuan kedua, mencakup

mencakup kegiatan-kegiatan berikut :

a) Tahap Pendahuluan,

Setelah bel masuk, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak untuk

berdoa, dan mengabsen siswa, (2) guru mengulas kembali pembelajaran pada

siklus satu dan melakukan tanya jawab, (3) guru memberikan apersepsi tentang

pentingnya berbicara, (4) guru mengajak siswa untuk melanjutkan kembali unjuk

kerja melakukakan presentasi yang belum selesai pada pertemuan yang lalu, dan

(5) waktu yang digunakan untuk pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti,

Page 156: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Kegiatan dimulai dengan,(1) guru menunjuk secara acak siswa yang

belum melakukan presentasi, dibantu oleh kelompoknya sebagai moderator dan

operator, (2) siswa melakukan presentasi, (3) siswa mengemukakan pedapat dan

di tanggapi oleh guru dan siswa yang lain, (4) siswa beradu argumen mengenai

kasus yang dibahas, dan (5) siswa yang lain melakukan penilaian sesuai format

yang telah dibagikan guru.

c) Tahap Penutup,

Kegiatan unjuk kerja berakhir, (1) siswa dengan guru melakukan refleksi

hasil presentasi, dan (2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam

presentasi pada siklus 2 .

Siklus 3

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 3 pertemuan pertama meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a) Tahap Pendahuluan,

Setelah bel masuk, (1) guru memasuki ruang kelas, mengajak siswa untuk

menuju ke balkon sekolah dan mempersiapkan peralatan dan media yang akan

digunakan dalam pembelajaran, (2) setelah siswa siap guru mengajak berdoa,

kemudian mempersilahkan siswa untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan

mulai mengabsen siswa, (3) guru mengulas kembali pembelajaran pada siklus dua

dan melakukan tanya jawab, (4) guru memberikan apersepsi tentang pentingnya

berbicara, (5) guru mengajak siswa untuk berlatih kembali berbicara untuk

presentasi, dan (6) guru memberikan contoh presentasi dengan menggunakan

Page 157: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

metode inkuiri jurisprudensial. Waktu yang digunakan untuk pendahuluan adalah

10 menit.

b) Tahap Inti,

Kegiatan ini diawali dengan, (1) siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 3 orang, (2) guru membagikan lembar kerja siswa, (3) guru

membagikan koran atau surat kabar kepada masing-masing kelompok, (4) siswa

melakukan kegiatan sesuai dengan lembar kerja yang telah dibagikan guru yaitu,

(5) siswa berdiskusi untuk menemukan dan memilih berita yang berisi isu atau

kasus berupa peristiwa, keadaan yang sedang hangat-hangatnya berkembang di

masyarakat (6) siswa membaca berita yang dipilih, (7) siswa mengidentifikasi

kasus atau isu dari peristiwa atau keadaan sesuai fakta yang ada dalam bentuk

deskripsi,narasi atau ekspositori, (8) siswa menetapkan posisi atau pendapat

mengenai kasus yang telah diidentifikasi, (9) siswa memasukkan hasil diskusinya

ke dalam slide power point, (10) selama diskusi berlangsung guru mengamati

proses pembelajaran dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan, (11) guru

menjelaskan aspek-aspek yang akan dinilai dalam melakukan unjuk kerja dan

teknik presentasi, (12) siswa melakukan presentasi bertiga dengan kasus yang

berbeda secara bergiliran berbagi peran menjadi moderator, penyaji presentasi,

dan penulis, (13) dalam presentasi siswa menggunakan media LCD untuk

menampilkan slide power poit yang telah dipersiapkannya saat diskusi, (14) guru

menilai unjuk kerja siswa dan siswa yang lain juga melakukan penilaian terhadap

temannya yang unjuk kerja,berdiskusi dengan teman sebangku berdasarkan

lembar penilaian yang telah dibagikan guru, dan (15) selesai presentasi moderator

Page 158: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

memberikan kesempatan tanya jawab oleh guru dan siswa yang lain untuk

menanggapi unjuk kerja siswa.

c) Tahap Penutup,

Setelah siswa melakukan unjuk kerja,(1) siswa dengan guru melakukan refleksi

hasil presentasi, (2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi,

(3) guru menyampaikan presentasi dilanjutkan pada pertemuan kedua dan

berharap supaya siswa yang belum presentasi untuk mempersiapkan diri dengan

baik.

Pelaksanaan pembelajaran siklus 3 pada pertemuan kedua, mencakup kegiatan-

kegiatan berikut :

a) Tahap Pendahuluan,

Setelah bel tanda masuk berbunyi, (1) guru memasuki ruang kelas,

mengajak siswa untuk menuju ke balkon sekolah, dan mempersiapkan alat dan

media yang akan dipergunakan untuk presentasi, (2) guru mengajak berdoa, dan

mengabsen siswa, (3) guru mengulas kembali pembelajaran pada pertemuan

pertama dan melakukan tanya jawab, (4) guru memberikan apersepsi tentang

pentingnya berbicara, (5) guru mengajak siswa untuk melanjutkan kembali unjuk

kerja melakukakan presentasi yang belum selesai pada pertemuan yang lalu, dan

(6) waktu yang digunakan untuk pendahuluan adalah 10 menit.

b) Tahap Inti,

Pembelajaran diawali dengan, (1) guru menunjuk secara acak siswa yang belum

melakukan presentasi, dibantu oleh kelompoknya sebagai moderator dan operator,

Page 159: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

(2) siswa melakukan presentasi, (3) siswa mengemukakan pedapat dan di tanggapi

oleh guru dan siswa yang lain, (4) siswa beradu argumen mengenai kasus yang

dibahas, dan (5) siswa yang lain melakukan penilaian sesuai format yang telah

dibagikan guru.

c) Tahap Penutup,

Unjuk kerja berakhir, (1) siswa dengan guru melakukan refleksi hasil

presentasi, dan (2) siswa dan guru menyimpulkan hasil kinerja dalam presentasi

pada siklus 3 .

5. Pembahasan Peningkatan Keterampilan Berbicara

Nilai rerata hasil tes keterampilan berbicara pada kondisi awal 56,41,

setelah diadakan tindakan perbaikan pada siklus 1 meningkat menjadi 63,59.

Peningkatan rerata pada kondisi awal ke siklus 1 belum mencapai batas tuntas

yang ditetapkan, yaitu 72,00 baik secara individu maupun klasikal . Dari 32 siswa

terdapat 26 siswa yang belum tuntas, sedangkan 6 siswa telah mencapai

ketuntasan dengan ketuntasan klasikal adalah 19,20%.

Penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus 2. Nilai rerata hasil tes

pada siklus 2 mencapai 68,59. Dilihat dari nilai rerata pada siklus 2 ternyata

belum mencapai batas tuntas yang ditetapkan. Ada 20 siswa yang mendapat nilai

kurang dari 72,00, sedangkan 12 siswa mencapai nilai lebih dari 72,00.

Pencapaian batas tuntas baik secara individual dan klasikal mengalami

peningkatan dari pembelajaran siklus 1. Penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan

pada siklus 3.

Page 160: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Pelaksanaan tindakan pada siklus 3 dapat diketahui hasil akhir tes

keterampilan berbicara nilai rerata mencapai 75,62. Siswa yang telah mencapai

nilai ketuntasan belajar sebanyak 26 siswa, sedangkan yang hampir tetapi belum

mencapai ketuntasan ada 6 siswa. Jadi secara individual maupun secara klasikal

pembelajaran siklus 3 ini sudah mencapai dan melampaui batas ketuntasan yang

diharapkan. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 83,2%.

Perkembangan keterampilan berbicara siswa selama mengikuti

pembelajaran dalam tiga siklus disajikan dalam tabel berikut:

Page 161: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Keterampilan Berbicara Semua Siklus

Aspek pencapaianhasil belajar Pra siklus

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

1. Siswa mendapat nilai < 72,00

30 26 20 6

2. Siswa mendapat nilai > 72,00

2 6 12 26

3. Rerata kelas

56,41 63,59 68,59 75,62

4. Ketuntasan klasikal (%)

0,64 19,20 38,40 83,20

Gambar 20. Grafik Hasil Pembelajaran Keterampilan Berbicara Semua Siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

pra siklus siklus 1 siklus 2 siklus 3

Di bawah KKM

Di atas KKM

Rerata

Ketuntasan

Page 162: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Peningkatan Per-aspek Antar Siklus

No Aspek yang dinilai Pra siklus

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1 Kelogisan argumen

46,35% 54,68% 60,41% 66,6%

2 Keakuratan informasi

54,68% 66,40% 72,65% 84,37%

3 Ketepatan struktur dan diksi

66,40% 71,09% 73,43% 75,78%

4 Gaya atau penampilan

62,50% 68,75% 76,04% 83,33%

5 Kelancaran

62,50% 66,6% 70% 73,95%

Gambar 21. Grafik Hasil Peningkatan Per-aspek Antar Siklus

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5

pra siklus

siklus 1

siklus 2

siklus 3

Page 163: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran keterampilan berbicara

melalui metode inkuiri jurisprudensial yang dilakukan sebanyak 3 siklus

mengalami peningkatan dan mencapai batas ketuntasan. Dengan demikian

penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, yaitu dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada diri siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini, kalau dikaitkan dengan penelitian yang

berjudul “ Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Struktural pada

Siswa Kelas X A SMA Negeri 1 Tangen Sragen” penelitian yang disusun Winardi

ini menyimpulkan bahwa, penerapan metode struktural mampu meningkatkan

siswa dalam melakukan kegiatan memperkenalkan diri dalam forum resmi. Hal

ini terindikasi adanya peningkatan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan

belajar dari siklus 1 hingga siklus 3. Di samping itu juga adanya peningkatan nilai

rata-rata kemampuan berbicara dari siklus 1 hingga siklus 3. Adapun

persamaannya adalah sama-sama mengupayakan siswa untuk meningkatkan

keterampilan berbicara. Sedangkan perbedaannya adalah pada pembelajaran ini

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial.

“ Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Pendekatan Kooperatif

Model Group Investigation pada Siswa Kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK

Negeri 4 Madiun”. Penelitian yang disusun oleh Anang Kusherminto ini

menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan kooperatif model group

investigation dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil keterampilan berbicara

dalam forum diskusi. Hal ini ditunjukkan peningkatan siswa dalam memimpin

diskusi sebagai moderator, penyaji pada saat menyampaikan materi diskusi, dan

Page 164: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

car menanggapi pertanyaan dan pendapat temannya. Dengan hasil tersebut

penggunaan kooperatif model group investigation dapat meningkatkatkan siswa

dalam berbicara di forum diskusi.

Penelitian di atas menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam

belajar, hal ini menunjukkan persamaan dengan strategi pembelajaran ini, yaitu

siswa lebih aktif belajar terampil berbicara dengan menyampaikan argumen dan

pendapatnya dari suatu informasi atau kasus. Sedangkan perbedaannya yaitu pada

penelitian di atas keterampilan dalam berdiskusi melalui group investigasion

sedangkan pada pembelajaran ini melalui inkuiri jurisprudensial.

Page 165: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

1) Pelaksanaan Pembelajaran dengan Strategi Inkuiri Jurisprudensial

Proses penerapan strategi inkuiri jurisprudensial pada pembelajaran

keterampilan berbicara, khususnya pembelajaran menyampaikan informasi lisan

atau presentasi pada awalnya siswabelum aktif dalam melakukan kegiatan

pembelajaran. Siswa belum mengerti benar arti pentingnya keterampilan berbicara

dalam konteks bekerja. Siswa belum termotivasi atau kurang bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran, karena masih asing dengan strategi pembelajaran yang

diterapkanguru, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung tidak efektif.

Namun setelah siklus 2 berlangsung, penerapan strategi inkuiri jurisprudensial

mulai berjalan dengan baik. Proses kegiatan mulai menemukan dan memilih

kasus, mengidentifikasi kasus, menemukan permasalahan yang muncul,

berasumsi, berargumen dan menempatkan posisi pada kasus yang dipilih mulai

dipahami siswa. Bahkan siswa sudah mengeti arti pentingnya terampil berbicara

dalam dunia kerja nantinya, walaupun dalam unjuk kerjanya siswa belum

maksimal.

Pada pembelajaran siklus 3 kegiatan pembelajaran sudah berlangsung

sangat baik. Siswa sangat bersemangat dalam belajar, bahkan siswa sudah

melakukan kegitan pembelajaran sesuai langkah-langkah kerja strategi inkuiri

jurisprudensial dan terlihat lebih kreatif dalam memilih kasus serta dalam

Page 166: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

menggunakan media sehingga pembelajaran lebih menarik. Pembelajran

didominasi siswa,dan guru hanya sebagai fasilitator. Pembelajran menjadi aktif,

kreatif,efektif dan menyenangkan.

2) Peningkatan Keterampilan Berbicara

Pada kondisi awal nilai rerata berbicara siswa 56,41 dengan tingkat

ketuntasan klasikal 0,64%. Pada siklus 1 nilai rerata berbicara siswa 63,59 dengan

tingkat ketuntasan klasikal 19,20%. Pada siklus2 nilai rerata berbicara siswa

68,59 dengan tingkat ketuntasan klasikal 38,40%. Pada siklus3 nilai rerata

berbicara siswa 75,62 dengan tingkat ketuntasan klasikal 83,20%.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak

tiga siklus di atas, dapat disimpulkan :

1. Strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat diterapakan untuk

pembelajaran keterampilan berbicara siswa pada kelas XI TKJ 2 SMK N I

Pacitan.

2. Strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat meningkatkan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran berbicara pada kelas XI TKJ 2 SMK N I

Pacitan.

3. Strategi pembelajaran inkuiri jurisprudensial dapat meningkatkan

keterampilan berbicara siswa pada kelas XI TKJ 2 SMK N I Pacitan.

Page 167: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

B. Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Upaya Meningkatkan

Keterampilan Berbicara melalui Strategi Pembelajran Inkuiri Jurisprudensial pada

Siswa Kelas XI TKJ 2 SMK N 1 Pacitan” dilaksanakan tiga silkus. Penerapan

metode tersebut dalam pembelajran keterampilan berbicara ternyata dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas keterampilan berbicara

siswa.

Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran perlu adanya upaya

menciptakan pembelajaran yang menarik minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Pembelajaran yang menumbuhkan atau merangsang minat siswa

yaitu pembelajaran yang harus melibatkan siswa secara aktif, kreatif, dan

memiliki tanggung jawab. Siswa perlu diberikan kesempatan yang seluas-luasnya

melakukan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran.

Walaupun hal demikian itu tidak mudah untuk dilaksanakan, setidak-

tidaknya guru harus memberikan ruang gerak dan kesempatan seluas-luasnya

kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif. Hal yang tidak kalah pentingnya bagi

perkembangan minat dan perhatian siswa adalah daya tarik dan sikap yang

dimiliki guru. Semua ini terjadi jika guru mampu berinovasi dengan materi

pembelajaran yang disampaikan dan mampu memposisikan diri di tengah-tengah

siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri jurisprudensial

digunakan untuk meningkatkan kualitas proses dan kuelitas keterampilan

Page 168: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

berbicara siswa. Strategi pembelajaran ini mengutamakan siswa untuk peka

terhadap situasi yang sedang berkembang di masyarakat, mengidentifikasi kasus

dengan tepat, berargumen dan mampu memposisikan diri dalam situasi yang

tepat. Strategi pembalajaran ini melatih siswa untuk nantinya jika berada di dunia

kerja menjadi peka dan memilki kebiasaan berinisiatif dalam dunia kerja yang

dijalaninya. Mampu menyampaikan dan mempertahankan pendapat yang logis

terhadap permasalahan yang terjadi disekitarnya perlu disampaikan dengan

keterampilan berbicara yang baik.

Pembelajaran berbicara yang biasanya pasif menjadi lebih aktif, karena

siswa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri

kasus, melakukan identifikasi kasus, menemukan permasalahan, berargumen,

berasumsi, dan mampu menempatkan posisi dalam kasus yang dibahas. Siswa

berusaha untuk menerapkan langkah-langkah strategi ini untuk melakukan unjuk

kerja presentasi untuk melihat kualitas keterampilan berbicara yang dimiliki. Pada

akhir pembelajaran siswa dapat merefleksi bahwa terampil berbicara bukanlah

sesuatu yang sulit dilakukan. Bahkan siswa merasa tertarik untuk mencoba dan

terus berlatih terampil berbicara untuk meningkatkan kemampuannya dalam

berbicara baik dalam forum resmi maupun tidak resmi.

Mengingat penerapan strategi inkuiri jurisprudensial dapat diterapkan dan

meningkatkan kualitas proses dan kualitas keterampilan berbicara siswa, maka

diharapkan strategi ini dapat digunakan dalam pembelajaran yang lain.

Hal ikwal yang perlu diterapkan guru dalam memotivasi siswa sebagai

implikasi dari hasil penelitian ini adalah:

Page 169: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

a. Menumbuhkan motivasi siswa

Kegiatan berbicara tidak hanya kemampuan siswa dalam menyusun kata,

memilihkata, intonasi dan ekspresi maupun kelancaran berbicara, tetapi juga perlu

adanya semangat dan rasa percaya diri siswa. Dengan demikian guru perlu

memotivasi siswa agar memiliki semangat untuk belajar dan berlatih berbicara.

Dengan bekal tersebut keterampilan berbicara akan mampu dimiliki siswa.

b. Menentukan Materi Pembelajaran dan Sumber Belajar

Guru dalam menentukan materi dan sumber belajar diharapkan berkaitan

dalam kehidupan sehari-hari. Materi harus bermakna dan sumber belajar yang

dapat digali dari diri siswa ataupun lingkungan sekitarnya. Dengan materi dan

sumber belajar yang sederhana dan menarik siswa menjadi lebih dihargai dan

tentunya materi itu sangat bermanfaat bagi dirinya.

c. Memberikan Keteladanan

Guru harus menunjukkan sikap ketertarikan pada materi yang diajarkan.

Sikap yang ditunjukkan guru akan berpengaruh positif terhadap tumbuh

kembangnya minat siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara.

d. Membiasakan sikap peka

Penerapan strategi inkuiri jurisprudensial ini mengutamakan

pembelajaran yang berhubungan dengan isu-isu sosial yang sedang hangat-

hangatnya dibicarakan di masyarakat dengan cara mengidentifikasi, menganalisis,

dan berpendapat terhadap kasus yang terjadi. Bagaimana cara memposisikan diri

dan mempertahankan pendapatnya secara logis dari kasus tersebut. Jika strategi

pembelajaran biasa diterapkan akan membawa siswa memiliki sikap peka

Page 170: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

terhadap situasi yang terjadi disekitarnya. Apalagi nantinya jika sudah terjun

dalam dunia kerja, mereka akan peka terhadap situasi yang terjadi dalam

lingkungan kerjanya.

e. Memberikan Kesempatan pada Siswa

Penerapan strategi ini tidak berpusat pada guru, tetapi berpusat pada

siswa. Siswa bukan menjadi objek, tetapi sebagai subjek dalam pembelajaran.

Siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mempelajari serta menemukan

sendiri apa yang ditugaskan oleh guru. Jadi, peran guru dalam pembelajaran ini

hanya sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa jika

diperlukan.

C. Saran

1. Saran untuk guru

a. Kepada para guru, khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat

menerapkan strategi inkuiri jurisprudensial dalam upaya meningkatkan

keterampilan berbicara siswa.

b. Kepada para guru, khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia perlu lebih

meningkatkan pengetahuan tentang strategi pembelajaran inkuiri

jurisprudensial untuk diterapkan untuk ketarampilan berbahasa yang lain.

c. Kepada para guru, khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia senantiasa

harus memberikan contoh atau keteladanan serta memberikan motivasi

pada siswa agar dapat meningkatkan keterampilan berbicara.

Page 171: digilib.uns.ac.id/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI JURISPRUDENSIAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

2. Saran untuk kepala sekolah

a. Kepala sekolah perlu mengupayakan peningkatan profesionalisme guru

yang berkaitan dengan pendekatan,strategi, metode-metode pembelajaran,

khususnya tentang implementasi strategi inkuiri.

b. Kepala sekolah perlu mengupayakan fasilitas-fasilitas yang menunjang

terselenggaranya pembelajaran dengan strategi inkuiri.

3. Saran untuk Dinas Pendidikan

Dinas pendidikan hendaknya dapat memfasilitasi terselenggaranya

pelatihan-pelatihan terhadap pengembangan profesionalisme guru, khususya

yang berkaitan dengan teknik-teknik dan model-model pembelajaran

inovatif.

4. Saran untuk peneliti lain

Karena keterbatasan yang ada pada diri peneliti, penelitian tindakan kelas ini

ini tentu masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu penyempurnaan.

Maka dari itu, kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjut

yang sejenis, sisarankan:

a. Menyusun perencanaan yang lebih baik dan sistematis agar benar-benar

diperoleh hasil yang maksimal.

b. Tindakan perbaikan pada tiap-tiap siklus pada penelitian ini belum

optimal, maka dari itu kepada peneliti lain yang sejenis perlu adanya

penekanan lagi.