UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

39
Usul Penelitian UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS XII JURUSAN IPA SMA SWASTA ALWASHLIYAH I MEDAN Oleh : NURSIAH (Guru SMA Swasta AW I Medan) KARYA TULIS ILMIAH Penelitian Tindakan Kelas

description

s

Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Usul Penelitian

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKAMELALUI CONTEKSTUAL TEACHING AND

LEARNING DI KELAS XII JURUSAN IPASMA SWASTA ALWASHLIYAH I

MEDAN

Oleh :NURSIAH

(Guru SMA Swasta AW I Medan)

SMA SWASTA ALWASHLIYAH I MEDAN

KARYA TULIS ILMIAHPenelitian Tindakan Kelas

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc
Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc
Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan usul penelitian tindakan kelas dengan judul ”

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI

CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS XII

JURUSAN IPA SMA ALWASHLIYAH I MEDAN”

Dengan kerendahan hati , penulis mengharapkan saran dan kritik agar dapat

terlaksanannya penelitian ini untuk dapat dipakai meningkatkan kwalitas pendidikan

di SMA Negeri 14 Medan khususnya dan di SMA lain umumnya. Atas kritik, dan

saran yang sifatnya membangun dari rekan-rekan guru sekalian penulis

menyampaikan terima kasih , dengan demikian penelitian ini dan laporannya kelak

akan lebih sempurna lagi di kemudian hari.

Medan, September 2009

Peneliti,

( NURSIAH)

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dunia sekarang yang begitu pesat dan

menyeluruh , terutama perkembangan teknologi . media komunikasi yang begitu

canggih, harus diimbangi oleh suatu program dengan sistem yang terarah dan

terencana. Dalam dunia pendidikan pun kita sedang dihadapkan kepada perubahan-

perubahan yang mendasar untuk membawa kemajuan dan penigkatan mutu secara

menueluruh. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk

menngembangkan potensi peserta pendidik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut diperlukan pendidikan yang

bersifat dinamis, demokratis dan keterbukaan yang menuntut adanya kemampuan

untuk berpikir logis, memiliki kreatifitas, trampil dan memiliki akhlak mulia.

Tuntutan dunia pendidikan sekarang ini mengharuskan guru memiliii kemampuan

untuk mendesain proses pembelajaran yang baik dan efektif dengan berorientasi pada

penigkatan mutu peserta didik sehingga rumusan tujuan yang telah direncanakan oleh

semua komponen pendidikan dapat tercapai secara maksimal.. Salah satu variabel

yang harus dikuasai guru adalah desain proses pembelajaran yang mengedepankan

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

aktifitas dan keterlibatan siswa dalam kelas, mulai dari persiapan, proses, sampai

pada evaluasi pembelajaran.

Kemampuan dalam persiapan pembelajaran, guru harus mempunyai

kemampuan untuk merumuskan standar kompensasi, kompetensi dasar menjadi

indikator pencapaian kompetensi. Sehingga terdapat panduan yang jelas ke arah mana

proses pembelajaran itu ditujukan. Selain itu furu pun dituntut untuk membuat silabus

yanb baik dengan mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar serta

indikator pencapaian komptensi yang telah dirumuskan.

Dalam konteks pembelajaran di dalam kelas guru hendaknya mampu

merangsang keterlibatan aktif dan kreatifitas siswa, sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan secara dinamis dan menyenangkan. Untuk merangsang aktifitas dan

kreatifitas para siswa, guru dituntut untuk mengganti model dan strategi

pembelajaran yang monoton verbalistik dan cenderung indktrinatif yang berorientasi

pada hafalan dan ingatan saja. Guru harus menggantinya dengan model dan strategi

pembelajaran yang aktif (aktif learning) kemudian mengkombinasikan dengan

beberapa strategi pembelajaran yang dapat merangsang aktifitas dan kreatifitas siswa

dalam kelas. Dengan kata lain, dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk

mengembangkan strategi pembelajaran yang variatif dan lebih memposisikan dirinya

sebagai gasilitator dan dinamisator sehingga proses pembelajaran berpusat pada

aktifitas dan kreatifitas siswa seta pembelajaran di dalam kelas pun dapat berjalan

secara efektif dan menyenangkan.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Dapat dikatakan bahwa keberadaan guru di dalam kelas haruslah menjadi

perhatian yang serius di dalam pelaksanaan pendidikan sekarang ini. Guru harus

mengubah paradigma mengajar sebagai sebuah pelaksanaan tugas kerja menjadi

sebuah proses perubahan dan mengingkatkan kualitas pengetahuan siswa dari tidak

tahu menjadi tahu., dari tidak biasa menjadi biasa, dari tidak berkompetensi menjadi

berkompetensi. Sehingga menjadi siswa yang aktif kreatif dan berdedikasi tinggi.

Sementara itu dalam konteks penilaian (evaluasi pembelajaran) guru dituntut

untuk mampu mengembangkan model penilaian yang berorientasi pada kompetensi

indikator yang harus dimiliki siswa. Bukan pada evaluasi sejauh mana materi yang

disampaikan kepasa siswa. Oleh sebab itu, guru dapat mengembangkan model

penelitian berbasis kelas (classroom/ based assesment). Dengan demikain akan telihat

dan terukur seberapa besar kompetensi siswa yang telah tercapai selama proses

pembelajaran berlangsung. Penilaian berbasis kelas sesungguhnya merupakan proses

pengumpulan dan penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan

para guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan siswa terhadap

tujuan pendidikan yang telah dirumuskan, yakni standar kompetensi, komptesensi

dasar, dan indikator pencapaian kompetensi.

Fisika merupakan mata pelajaran pokok di SMA yang juga menjadi pusat

perhatian banyak orang. Umumnya para ahli fisika adalah orang-orang yang cerdas

dan mempunyai pandanagan terhadap kehidupan secara makro. Hampir semua ahli

fisika menguasai ilmu matematika yang cukup baik, karena ilmu ini digunakan

sebagai alat dalam menganalisa dan memecahkan persoalan dalam fisika. Walaupun

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

begitu, sampai saat ini mata pelajaran fisika masih menakutkan dan menjadi momok

bagi sebagian peserta didik. Hal ini dikarenakan mata pelajaran tersebut mempunya

banyak teori dan hukum-hukum serta rumus yang sulit untuk dipecahkan. Disamping

itu kurangnya pendekatan yang dilakukan secara psikologis oleh guru dalam

membimbing para siswa. Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah strategis bagi

guru fisika untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat

merangsang dan menarik minat para siswa.

Pembelajaran yang menarik mungkin hanya dapat dilakukan apabila

menggunakan metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan sesuai

pula dengan materi pembelajarannya. Pengembagan metode pembelajaran berujung

pada pola komprehensif yang memiliki sturktur tertentu, yang lazim disebut model

pembelajaran. Saat ini pengembangan model pembelajaran telah sampai pasa tahap

umum maupun spesifik yang disesuaikan dengan materi pembelajaran dan tingkat

perkembangan siswa.

Sebenarnya tidak ada model pembelajaran yang lebih baik dari model yang lain,

tetapi model pembelajaran yang paling baik adalah model yang sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai dan tingkat perkembangan siswa. Dengan

mengembangkan model yang mengacu pada kedua hal tersebut diharapkan proses

pembalajaran akan lebih efekti dan hasil pembalajarnnya pun akan meningkat.

Sehingga pengembangan model pembelajaran harus ditujukan ke arah keberhasilan

siswa dalam mempelajari suatu materi yang dibuktikan dengan hasil belajar yang

tinggi.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Berdasarkan kondisi yang dikemukakan di atas kiranya perlu dikembangkan

model pembelajaran fisika yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui

penerapan pengetahuan, melakuan pemecahan masalah, menyesuaikan materi

pembelajaran dnenga hal yang sebenarnya (kontekstual) baik untuk dirinya sendiri

dan orang lain. Metode yang tepat adalah model pendekatan pembelajaran yang

bersifat kontekstual dan menjadi penelitian dalam tulisan ini.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukaan di atas, adapun yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan prestasi hasil belajar

fisika siswa kelas XII Jurusan IPA di SMA Alwashliyah I Medan.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitian ini hanya dibatasi pada

metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru yang dapat meningkatkan hasil

prestasi siswa yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran secara

kontekstual (Contekstual Teaching and Learning).

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dirumuskan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual dapat berjalan dengan lancar di kelas XII Jurusan

IPA SMA Alwashliyah I Medan?

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

2. Apakah dengan model pembelajaran kontekstual siswa dapat bergairah dan

merasa senang dalam mengikuti pembelajaran fisika?

3. Apakah ptestasi belajar fisika siswa Kelas XII Jurusan IPA SMA

ALWASHLIYAH I Medan menjadi lebih mengingkat setelah dilakukan

pembelajaran dengan menggunakan Contekstual Teaching and Learning?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang

menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Ingin mengetahui kelancaran proses pembelajaran fisika yang dilakukan

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.

2. Ingin mengetahui sejauh mana minat dan kemauan siswa dalam belajar

fisika setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model

kontekstual.

3. Ingin mengetahui seberapa besar tingkat prestasi hasil belajar siswa

dengan menerapkan pembelajaran secara kontekstual.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapa berguna untuk :

1. Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajarna yang tepat terhadap materi tertentu untuk

menghasilkan prestasi yang lebih baik.

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

2. Dengan penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui strategi atau model

pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam rangka menigkatkan

mutu pembelajaran bagi siswa.

3. Bagi para guru agar dapat mengembangkan pembelajaran dengan

menerapkan berbagai bentuk pendekatan / metode atau model

pembelajaran yang bervariasi.

4. Sebagai pendekatan yang lebih baik bagi siswa untuk lebih memahami

konsep fisika secara benar dan orperasional.

5. Sebagai bahan kajian dan perbandingan bagi para peneliti lainnya untuk

mengembangkan model pembelajaran fisika pada masa mendatang.

6. Bagi peneliti merupakan pegangan untuk meningkatkan inovasi

mengajar fisika lebih lanjut.

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar seperti yang dikemukakan di atas mengandung dua

makna yang satu sama lainnya saling berhubungan, yaitu kata hasil dan kata belajar.

a. Pengertian Hasil

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia hasil diartikan sebgai sesuatu yang

telah dicapai dan yang telah dilakukan atau dikerjakan sebelumnya. (Purwadarmita,

1984 : 781) bahwa : Hasil mengandung arti pendapatan, sesuatu yang diciptakan

(Santoso, Prianto : 147). Selanjutnya dikemukakan oleh (Bahri, 1994 : 14) bahwa :

“Hasil adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan

diciptakan baik secara individual maupun kelompok.”

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang dietandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk, seperti terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku,

keterampilan, kebiasaan serta perbahan aspek-aspek yang ada pada diri individu yang

sedang belajar. Menurut Mouly (1973), “Belajar pada hakikatnya adalah proses

perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman”. Selaras dengan

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

pendapat tersebut, Sudjana (1989) mengutip pendapat Kimble menyatakan bahwa

“Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, dan terjadi sebagai

hasil dari pengalaman”. Dengan mengambil tiga pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa belajar pada dasarnya merupakan proses perubahan tingkah laku berkat

adanya pengalaman.

Kita juga sering mendengar kata pembelajaran yaitu suatu proses intreraksi

antara peserta didik dengan lingkungan belajar termasuk guru di dalamnya. Menurut

Syahrul (2006 : 13) “Proses pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses

mengembangkan aktifitas dan kreatifitas peserta didiak melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Namun demikian dalam implementasinya masih banyak kegiatan

pembelajaran yang mengabaikan aktifitas dan kreatifitas peserta didik tersebut. Hal

ini disebabkan oleh model dan sistem pembelajaran yang lebih menekankan pada

penguasaan kemampuan intelektual (kognitif) saja, serta proses pembelajaran terpusat

pada guru (teacher centre learning) di dalam kelas. Sehingga keberadaan peserta didik

di dalam kelas hanya menunggu uraian guru kemudian mencatat dan

menghafalkannya.”

Apa yang dikemukakan dari paparan di atas dapat dideskripsikan bahwa belajar

adalah proses akrif yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Belajar adalah

proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah

suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses tersebut melaluin

pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan melalui

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

kegiatan seperti melihat, mengamati, mendengar, menyimak, merasakan, memahami

sesuatu yang dipelajari.

2. Pendekatan dalam Pembelajaran

Russefendi (1991) menyatakan bahwa : “Pendekatan adalah suatu jalan, cara,

atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan

pembelajaran apabila kita melihatnya dari sudut bagaimana proses pembelajaran atau

materi pembelajaran itu diekelola”.

Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana memperoleh dan memproses

pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha

meningkatkan kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik siswa dalam

pengelolaan pesan sehingga tercapai sasaran belajar atau tujuan pembelajaran

meluputi prilaku yang diharapkan dapat dicapai, kriteria keberhasilan yang ditentukan

dan situasi kondisi untuk membentuk perilaku dengan kriteria yang diinginkan.

Seperti yang ditekankan oleh John Dowey dalam bukunya Dimyanti (1996 :

116) bahwa :

“Oleh karena belajar menganggap apa yang harus dikerjakan murid-murid

untuk diri sendiri, maka inisiatif harus datang dari murid-murid sendiri. Guru adalah

pembimbing dan pengarah, yang mengemudi perahu, tetapi tenaga untuk

mengerjakan perahu tersebut haruslah berasal daru murid yang belajar”.

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Walaupun disadari bahwa belajar adalah memerlukan keterlibatan secara aktif

orang yang belajar, kenyataan masih menunjukkan kecenderungan yang berbeda.

Dalam proses pembelajaran masih tampak adanya kecenderungan peran dan

keterlibatan siswa. Guru dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih

banyak berperan dan terlibat secara pasir, meraka lebih banyak menunggu sajian dari

guru daripada mencari sendiri pengetahuan, keterampilan serta sikap sehingga tufuan

pembelajaran akan sulit diwujudkan.

3. Penerapan pendekatan kontesktual dalam pembelajaran

Kontekstual berasal dari kata konteks, yang artinya suatu situasi (real atau

rekayasa) yang dapat dibayangkan oleh siswa. Sedangkan pendekatan kontekstual

menurut Nurhadi (2002 : 1) menyatakan bahwa :

“Pendekatan kontekstual (contekstual teaching and learning (CTL)) merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimulikinya dengan penerapannya dalam kehidupa mereka sebagai

anggota keluarga masyarakat”.

Dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, mata pelajaran fisika

dapat dipandang sebagai aktifitas manusia (human activity), siswa harus aktif dengan

berbagai cara, seperti belajar secara individual atau kelompok untuk mengolah/

memproses informasi agar dapat menemukan kembali atau mgnkonstruksi kembali

pengetahuaan dalam pikirannya. Kepada siswa disodorkan masalah-masalah

kontekstual atau realistik, yaitu masalah-masalah yang dekat atau berkaitan dengan

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

dunia real atau dapat dibayangkan oleh siswa. Pada pendekatan kontekstual/ realistik

proses lebih diutamakan, sebab dengan proses yang baik akan diperoleh produk yang

baik dengan probabilitas tinggi.

Pembelajaran itu akan sangat berharga bagi siswa jika masalah yang disajikan

tidak jauh dari pengalaman merekat atau dapat dibayangkan oleh mereka atau mereka

melihatnya berguna dalam kehidupan mereke. Dengan memberi konteks pada

konsep-konsep matemati. Konsep-konsep itu tidak lagi dirasakan oleh siswa sebagai

yang abstrak tetapi merupakan sesuatu yang bernilai aplikatif.

Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama pembelajaran efektif,

yakni konsruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi

dan penilaian yang sebenarnya. Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan

kontekstual jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya.

Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam kurukulum apa saja, budang studi apa

saja dan kelas yang bagaimanapn keadaannya.

Ketujuh komponen pembelajaran kontekstual akan diuraikan sebagai berikut :

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landawan berpikir (filosophy) pendekatan

konsturkvisme, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit

yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah

seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui

pengalaman yang nyata.

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Landasan berpikir konstruktivisme lebih menekankan pada “strategi

memperoleh” dibandingkan dengan seberapa banyak siswa memperoleh dan

mengingat pengetahuan.

2. Inquiry

Inquiry merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran kontesktual.

Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

3. Bertanya

Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari “Bertanya”. Bertanya

merupakan strategi utama pembelajaran kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran

dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbint, dan menilai

kemampuan berpikir siswa.

4. Masyarakat Belajar

Konsep masyarakan belajar menyarankan agar hasil pembelajaran yang

diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Untuk itu dalam proses pembelajaran

diharapkan guru membentuk kelompok-kelompok belajar bagi siswa.

5. Pemodelan

Dalam pembelajaran konteksutal diperlukan adanya pemodelan.. Maksudnya

dalam sebuah pembelajaran keterampilan datau pengetahuan tertentu harus ada model

yang dapat ditiru. Misalnya guru memperagakan bagaimana cara mengerjakan

sesuatu.

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

6. Refleksi

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke

belakang tentang apa-apa yang telah dilakukan pada masa yang lalu.

7. Penilaian yang sebenarnya

Penilaian yang sebenarnya adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Jadi kemajuan belajar dinilai

dari proses, bukan melalui dari hasil dan penilaian dilakukan dengan berbagai cara.

Tes harga salah satunya.

Secara garis besar langkah-langkah penerapan pembelajaran kontekstual

dalam kelas yang diungkapkan Nurhadi (2002 : 10) :

1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna denda

cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan barunya.

2. Melaksankan sehauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik

3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa bertanya.

4. Ciptakan “masyarakat belajar” (belajar dalam kelompok-kelompok)

5. Hadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran

6. Lakukan refleksi diakhir pertemuan

7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengna berbagai cara

Dengan melihat langkah-langkah penerapan pembelajaran kontekstual dalam

kelas yang pelaksanannya memanfaatkan lingkungan (konteks) kehidupan siswa

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

memberikan berbagai manfaat, sebagaimana yang diungkapkan (Suwarsono, 2003 :)

sebagai berikut :

1. Menumbuhkembangkan kesadaran pada diri siswa bahwa sekalipun konsep-

konsep belajar tersebut bersifat abstrak, pembentukan dan pengembangan

konsep-konsep tersebut ternyata sering kali didasarkan pada fenomena-

fenomena yang ada di dunia nyata.

2. Menumbuhkembangkan kesadaran pada diri siwa bahwa pada sekalipun

konsep-konsep materi ada yang bersifat abstrak, banyak diantara konsep-

konsep tersebut mempunyai berbagai penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

“Melalui penerapan pembelajaran kontekstual maka keaktifan siswa dalam

pembelajaran fisika dapat dikembangkan sehingga hasil belajar dapat meningkat.”.

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

dilaksanakan oleh peneliti di SMA Alwashliyah I Medan selama lebih kurang 2

bulan. Adapun yang menjadi objek penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XII

Jurusan IPA dengan jumlah siswa 40 orang terdiri dari 22 orang perempuan dan 18

orang laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2009/2010 dengan acuan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan

mempedomani silabus yang disusun oleh MGMP Fisika SMA Alwashliyah I Medan.

B. Faktor yang Diselidiki

Untuk menjawab permasalahan ada beberapa faktor yang diselidiki sebagai berikut :

1. Faktor siswa; melihat kehadiran, keaktifan siswa serta kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah atau persolan dalam mata pelajaran fisika dalam

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

2. Faktor guru; memperlihatkan pengaruh penyajian guru pada proses

belajar dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

C. Prosedur Kerja Penelitian

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus, di mana kedua

siklus tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, artinya

pelaksanaan siklus II merupakan lanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan siklus I.

Siklus I dilaksanakan selama 5 minggu (10 x pertemuan)

Siklus II dilaksanakan selama 5 minggu (10 x pertemuan)

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

a. Menelaah kurikulum

b. Membuat rencana pembelajaran berbasis kontekstual teaching and learning (CTL)

c. Mengembangkan alat-alat bantu pengajaran dalam rangka optimalisasi

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual

d. Membuat pedoman observasi untuk merekam proses pembelajaran di kertas.

e. Membuat alat evaluasi untuk melihat apakah secara konseptual siswa sudah

terbangun melalui pendekatan kontekstual.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Memgodentifikasi keadaan siswa berupa minat dan kesiapannya .

b. Membahas materi pelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual, dengan

cara:

- Menentukan konsep-konsep yang perlu diajarkan

- Mengenal dan memilih konteks yang sesuai dengan konsep

- Merumuskannya menjadi masalah kontekstual

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

- Menentukan levelnya (arah berpikir yang diperlukan untuk menyelesaikannya)

c. Melakukan penugasan pada siswa dengan bahan yang telah dikembangkan, baik

secara individu maupun kelompok. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan

hasil yang dikerjakan siswa.

d. Tiap pertemuaan, guru mencatat semua kejadian yang dianggap penting.

e. Memberikan tes akhir untuk siklus I

3. Observasi

4. Refleksi

Siklus II :

1. Merumuskan tindakan selanjutnya (siklus II) berdasarkan hasil refleksi

tindakan pada siklus I

2. Pelaksanaan tindakan

3. Analisis dari hasil eveluasi

4. Refleksi kegiatan

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri atas empat kegiatan pokok

yakni dengan menggunakan tes awal, tes akhir setiap siklus, melakukan observasi,

serta tanggapan balik terhadap pelaksanaan pembelajaran kontekstual.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

kualitatif dan kuantitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan statistik

deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik responden.

Selanjutnya jenis kualitatif data yang diperoleh akan digunakan data kategori.

Kriteria untuk menentukan kategori adalah berdasarkan teknik kategorisasi yang

disesuaikan dengan sistem penilaian menurut Kurikulum Tingkat satuan pendidikan

(KTSP) yang berlaku di SMA Alwashliyah I Medan yaitu sebagai berikut :

F. Indikator Kerja

Yang menjadi indikator keberhasilan tindakan ini adalah terjadi perubahan

keaktifasn siswa dalam proses pembelajaran dan kenaikan nilai rata-rata hasil belajar

yang signifikan.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, 2002, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Daryanto, 2001, Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta

Nurhadi, 2002, Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran, Depdinas, Jakarta

Purwanto, N., 1990, Psikologi Pendidikan, PT remaja Rosdakarya, Bandung

Sujana, 1989, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi literatur

2 Konsultasi dengan dosen pembimbing

3 Meyusun proposal

4 Periapan bahan dan alat

-Pengumpulan bahan

-Memperiapkan alat

5 Pelaksanaan penelitian

-Membuat specimen

-Pengujian spesimen

6 Penulisan tesis

-Penyusunan laporan

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA.doc