UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR...

50
i UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK OLEH PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA HUKUM OLEH: PRINEA ROMANTIKA 10340148 PEMBIMBING: 1. ACH TAHIR, S.H.I., S.H., LL.M., M.A. 2. EUIS NURLAELAWATI, M.A, Ph.D ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Transcript of UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR...

Page 1: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

i

UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK

OLEH PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN ANAK (P2TP2A) DI KABUPATEN WONOGIRI

SKRIPSI

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH

GELAR SARJANA HUKUM

OLEH:

PRINEA ROMANTIKA

10340148

PEMBIMBING:

1. ACH TAHIR, S.H.I., S.H., LL.M., M.A.

2. EUIS NURLAELAWATI, M.A, Ph.D

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

ii

ABSTRAK

Kekerasan seksual terhadap anak menyisakan duka yang mendalam di dada

anak-anak. Berbagai tindak kekerasan dialami oleh anak-anak. Kekerasan seksual

terhadap anak terus berlanjut dengan intensitas yang makin meningkat dan motif yang

makin beragam. Fakta kekerasan yang diberitakan media massa merupakan fenomena

gunung es. Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara,

seksual, fisik, psikis, dan penelantaran.Dengan lahirnya Peraturan Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2010

tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap

anak di dalamnya telah mengatur Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak.Dari

sinilah penyusun tertarik untuk meneliti apa faktor penyebab terjadinya kekerasan

seksual terhadap anak di Kabupaten Wonogiri, bagaimana upaya (P2TP2A) dalam

mencegah kekerasan seksual terhadap anak, dan Kendala apa saja yang dihadapi nya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi yaitu

penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan(library research),

yaitu penelitian yang obyeknya langsung pada Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak(P2TP2A) Wonogiri dan masyarakat Kabupaten

Wonogiri melalui wawancara dan informasi dari anggota (P2TP2A)yang dilengkapi

dan diperkuat dengan buku-buku literatur yang berkaitan dengan permasalahan.

Pendekatan yang digunakan penyusun pendekatan Yuridis Empiris, yang mana

pendekatan yuridis dengan melihat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan dan Anak Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana

Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap anak. Sedangkan,

pendekatan empiris yaitu melihat upaya (P2TP2A) dalam mencegah kekerasan

seksual terhadap anak di Kabupaten Wonogiri.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penyusun adalah upaya

pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak yang dilaksanankan oleh (P2TP2A)

Wonogiri, yaitu dengan terlaksananyaAdvokasi dalam penguatan kelembagaan,

sosialisasi-sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat, Pencegahan melalui

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pun sudah terlaksanadengan membuat

leaflet, stiker, pin, poster dan pemasangan baliho melalui Siaran Radio, media cetak,

dan pemasangan baliho di beberapa titik Wilayah Wonogiri. Selanjutnya melalui

media elektronik antara lain dengan cara pres rilis kegiatan dengan membuat laporan

kegiatan ke surat kabar. dan memanfaatkan Radio negeri yaitu Radio Siaran

Pemerintah Daerah dan Gis FM masuk dalam berita daerah.

Page 3: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,
Page 4: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,
Page 5: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,
Page 6: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,
Page 7: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

vii

Motto

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum,

Sehingga mereka merubah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri”

(Ar Ra’du: 11)

Jalani...

Nikmati...

Syukuri...

Karena semua akan indah pada waktunya...

Page 8: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ungkapan hati sebagai rasa terimakasihku Alhamdulillahirabbil’alamin...

Alhamdulillahirabbil’alamin... Alhamdulillahirabbil’alamin... akhirnya aku

sampai ke titik ini, secercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku Ya

Rabb.. Semoga sebuah karya kecil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi

kebanggaan bagi keluargaku tercinta.

Ku persembahkan karya kecil ini:

Untuk belahan jiwaku bidadari surgaku yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa

di dunia fana ini Ibuku tersayang, tak kenal lelah dan tak kenal waktu dalam

bekerja Wonder Woman bagi semua anak-anaknya, (Koan Maru Fitri Susilowaty,

SH), serta orang yang menginjeksikan segala idealisme, prinsip, edukasi, dan

kasih sayang yang berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan

ataukah perjuangan yang tidak pernah ku ketahui, namun tenang temaram

dengan penuh kesabaran, dan perhatian luar biasa yang seringkali melebihi

perhatian Ibuku dialah Ayahandaku tercinta (Sukirno, SH).

Mbak (Aang Cita Permata, S.Pd) dan kakak (Belrnisha Anggun Wijaya) Yang

telah memberikan doa, support, dan selalu memanjakan aku.

MbahUty, Mbah Kakung dan seluruh keluarga besarku di Madura dan di

Wonogiri yang selalu mendoakanku.

M. Reza Rayhan Perdana yang tak pernah henti memberi dukungan, selalu

berbagi ilmu dalam setiap kesempatan.

Roslitha Sugiyanto kembaran unyuku yang selalu setia menemani suka dan duka.

Sahabatku cengceremen Eldyssa Rahma Pridianti, Dewi Lailul Rahmadanik,

Naely Nasihah, Kiki Anila Novitasari, Fatih Noviani, Alfia Rizky Ayu Roketza.

Persahabatan ini tak kan berhenti sampai disini kawan, semoga sukses selalu

menyertai kita semua.

Kampusku Tercinta UIN Sunan KalijagaYogyakarta

Page 9: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

ix

KATA PENGANTAR

الحمدلله رب العالميه. والصالة والسالم على أشرف االوبيآء والمرسليه.

وحده الشريك له واشهد ان محمداعبده وأصحابه اجمعيه. اشهد ان الاله االاهلل وعلى اله

ورسىله. اما بعد

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat, taufiq, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak oleh Pusat

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten

Wonogiri”. Tak lupa shalawat serta salam tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW

yang diutus untuk membawa rahmah dan kasih sayang bagi semesta alam dan selalu

dinantikan syafaatnya di yaumil qiyamah nanti.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi

persyaratan guna mencapai gelar sarjana hukum pada Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penyusun menyadari sepenuhnya saran, kritik, dan tanggapan positif dari berbagai

pihak masih penulis harapkan untuk menyempurnakan hasil penelitian ini. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

Page 10: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

x

1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D, Selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

4. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., S.H., LL.M., M.A, selaku sekertaris Jurusan Ilmu

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

5. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., S.H., LL.M., M.A dan Ibu Euis Nurlaelawati,

M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi idaman yang dengan ikhlas

meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan bimbingan,

memberikan arahan, mendengarkan curhatan penuh keluh kesah, dalam

penulisan skripsi ini.

6. Ibu Kurnia Listyarini selaku Ketua P2TP2A dan segenap staff P2TP2A

Wonogiri yang telah memberikan informasi arahan serta mendampingi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Para dosen yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama

menjalankan kuliah di UIN Sunan Kalijaga dan tidak lupa dengan segenap

karyawan fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

8. Kepada kedua orang tua tercinta Sukirno, S.H dan Koan Maru Fitri

Susilowaty, S.H yang tiada terbalas jasa-jasa beliau terkhusus dalam

Page 11: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

xi

memotivasi penyusun untuk segera menyelesaikan skripsi ini sebagai

kebanggaan saat pulang nanti.

9. Mbak tersayang Aang Cita Permata, S.Pd dan suami Suprianto, S.Thi serta

ponakan unyu M. Excellent Goldy Akbar Kakak tersayang Belrnisha A.

Wijaya. Terima kasih telah memberikan semangat dan memotivasi saya

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

10. M. Reza Rayhan Perdana yang telah memberikan dukungan besar, banyak

berbagi ilmu dalam setiap kesempatan dan menjadikan semangat penyusun

dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat cengceremenku: Eldyssa Rahma Pridianti, Dewi Lailul

Rahmadanik, Naely Nasikhah, Kiki Anila Novitasari, Fatih Noviani, dan

Alfia Rizky Ayu Roketza. Bertemu dengan kalian adalah hadiah kecil dari

Tuhan yang paling tak terlupakan.

12. Keluarga Kota 20 yang sangat kusayang terimakasih atas segala pengalaman

indah yang terlewati dalam masa kuliah kerja nyata. Semoga rasa

kekeluargaan ini tetap terjaga sampai nanti.

13. Seluruh teman-teman prodi ilmu hukum angkatan 2010 UIN Sunan Kalijaga

Yogyakartayang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah sama-sama

berjuang menyelesaikan studi ini, semoga senantiasa dalam lindungan Allah

SWT dan diberikan kesuksesan. Amin

Page 12: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,
Page 13: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................ ................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN. .................................................................. iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI. ..................................................................... iv

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. LatarBelakangMasalah ....................................................................... 1

B. PokokMasalah .................................................................................... 9

C. TujuandanKegunaanPenelitian ........................................................... 9

D. TelaahPustaka ..................................................................................... 11

E. KerangkaTeoretik ............................................................................... 13

F. MetodePenelitian ................................................................................ 21

G. SistematikaPembahasan ..................................................................... 28

BAB II :TINJAUAN UMUM MENGENAI ANAK DAN KEKERASAN

SEKSUAL TERHADAP ANAK .......................................................... 30

A. Pengertian Anak ................................................................................. 30

B. TinjauanUmummengenai kekerasan seksual terhadap anak ............. 35

1. Pengertian Kekerasan .................................................................... 35

2. Pengertian Seksual ......................................................................... 39

3. Pengertian Kekerasan Seksual terhadap Anak .............................. 41

Page 14: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

xiv

4. Bentuk-bentuk Kekerasan Seksual terhadap Anak ........................ 45

5. Faktor-faktor Penyebab Kekerasan terhadap Anak ....................... 56

C. Kekerasan Seksual terhadap Anak sebagaimana yang diatur dalam

KUHP ................................................................................................. 59

1. Pasal 285 KUHP ............................................................................ 59

2. Pasal 287 KUHP ............................................................................ 63

3. Pasal 290 KUHP ............................................................................ 65

D. Pengaturan Kekerasan Seksual terhadap anak di Luar KUHP ........... 66

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan

anak ................................................................................................ 66

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002tentang perlindungan

anak ................................................................................................ 67

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004tentang penghapusan

Kekerasan dalam Rumah Tangga .................................................. 69

E. Teori Penanggulangan Kejahatan ....................................................... 70

BAB III : P2TP2A DAN PROGRAM UPAYA PENCEGAHAN

KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI KABUPATEN

WONOGIRI ........................................................................................... 81

A. Diskripsi Daerah Kabupaten Wonogiri .............................................. 81

1. Letak Wilayah ................................................................................ 81

2. Luas Wilayah ................................................................................. 81

3. Karakteristik Wilayah .................................................................... 83

B.Profil P2TP2A Kabupaten Wonogiri ................................................... 84

Page 15: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

xv

C. Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual terhadp Anak oleh P2TP2A . 90

1. Dasar Peraturan P2TP2A Wonogiri dalam melakukan

Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak............................. 90

2. Program Upaya Pencegahan yang dilakukan oleh P2TP2A .......... 93

BAB IV : UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP

ANAK OLEH P2TP2A DI KABUPATEN WONOGIRI .................. 98

A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan Seksual terhadap

Anak oleh P2TP2A Wonogiri ............................................................ 98

B. Upaya Pencegahan KekerasanSeksualterhadapAnakoleh P2TP2A

Wonogiri ............................................................................................. 109

1. Upaya Pencegahan yang dilakukan oleh P2TP2A Wonogiri ........ 109

2. Perspektif Masyarakat dari Upaya Pencegahan oleh P2TP2A

Wonogiri ........................................................................................ 115

C. Kendala P2TP2A dalam Melakukan Upaya Pencegahan Kekerasan

Seksual terhadap Anak ....................................................................... 118

BAB V : PENUTUP .............................................................................................. 121

A. Kesimpulan ......................................................................................... 121

B. Saran-saran ......................................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 123

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia serta menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negaranya,

termasuk menjamin perlindungan anak, karena anak juga memiliki hak hak yang

termasuk dalam hak asasi manusia. Anak adalah suatu karunia Tuhan Yang Maha

Esa yang dalam dirinya juga terdapat suatu harkat dan martabat yang dimiliki oleh

orang dewasa pada umumnya, maka anak juga harus mendapatkan suatu

perlindungan khusus agar kelak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Anak

adalah generasi muda penerus bangsa serta berperan dalam menjamin

kelangsungan eksistensi suatu bangsa san negara itu sendiri.1

Kehidupan bermasyarakat dan bernegara demokrasi sangat menjunjung

tinggi nilai atau hak kemerdekaan dan kebebasan. Dalam pembukaan UUD 1945

bahkan ditegaskan, bahwa “kemerdekan adalah hak segala bangsa”. Tidaklah ada

artinya hak kemerdekaan, apabila di lain pihak tetap ada penjajahan dalam segala

bentuknya. Penjajahan pada hakekatnya merupakan bentuk-bentuk pelecehan,

pelanggaran, perampasan, pengekangan, atau penguasaan paksa atau sewenang-

wenang atas hak kemerdekaan orang lain.2 Hal ini disebabkan antara lain oleh

1Endang Sumiarni, Perlindungan Terhadap Anak di Bidang Hukum, (Yogyakarta:

Universitas Atmajaya, 2000). hlm. 24.

2Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana

dalamPenanggulangan Kejahatan, (Jakarta: kencana, 2007), hlm. 10.

Page 17: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

2

karena para pihak (pejabat) dalam melaksanakan tugasnya kurang atau tidak

berdasarkan kepada asas hukum yang berlaku di Indonesia saat ini.

Perkembangan hukum merupakan kaca dari pembangunan

masyarakat.Bangsa Indonesia selain mengalami perkembangan secara pesat dalam

bidang hukum semenjak era orde baru berakhir, juga mengalami perkembangan

dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan teknologi, tetapi disadari atau tidak

oleh masyarakat bahwa tidak selamanya perkembangan itu membawa dampak

yang positif, melainkan juga dampak negatif, seperti yang telah terjadi di

masyarakat, antara lain perkosaan, pelecahan seksual, kekerasan seksual dan

pornografi.

Salah satu tindak kejahatan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini adalah

kekerasan seksual terhadap anak. Anak adalah anugerah tidak ternilai yang

dikaruniakan oleh Tuhan kepada setiap pasangan manusia untuk dipelihara,

dilindungi dan dididik. Ia adalah manusia yang mempunyai kemampuan fisik,

mental dan sosial yang masih terbatas untuk mengatasi berbagai resiko dan

bahaya yang dihadapinya dan secara otomatis masih bergantung pada pihak-pihak

lain terutama anggota keluarga yang berperan aktif untuk melindungi dan

memeliharanya. Perlindungan terhadap hidup dan penghidupan anak ini masih

menjadi tanggung jawab berbagai pihak yaitu kedua orang tuanya, keluarganya,

masyarakat dan juga negara. Perlindungan ini dapat berupa pemenuhan kebutuhan

sandang, pangan dan papan. Tidak hanya itu, perlindungan yang diberikan

terhadap seorang anak juga dapat berupa perlindungan terhadap kondisi psikologis

atau mental dari anak yaitu terutama perkembangan kejiwaannya. Artinya bahwa

Page 18: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

3

anak tersebut dapat berkembang dan hidup secara normal tidak hanya

perkembangan fisiknya saja tetapi juga perkembangan jiwa atau psikisnya.3

Setiap orang pasti akan berpendapat bahwa anak merupakan generasi yang

akan meneruskan perjuangan dan cita-cita seluruh bangsa-bangsa di belahan bumi

ini. Merekalah nantinya yang akan menjadi pemimpin baru yang siap untuk

menghadapi tantangan baru seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini secara

tegas dirumuskan dalam butir c konsiderans Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2002 Tentang Perlindungan Anak yang berbunyi “bahwa anak adalah tunas,

potensi, dan generasimuda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran

strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan

eksistensi bangsa dan negara pada masa depan”. 4

Perlu kita camkan “Deklarasi Hak Anak-anak” oleh Majelis Umum PBB,

yang disahkan pada tanggal 20 Nopember 1958, bahwa ummat manusia

berkewajiban memberikan yang terbaik bagi anak-anak.5

Anak mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam bangsa, negara,

masyarakat, maupun keluarga. Anak merupakan tumpuan harapan masa depan

bagi bangsa, negara, masyarakat dan keluarga. Oleh karena kondisinya

3Maja Simarmata, Proses Rehabilitasi Terhadap Anak Sebagai Korban Kekerasan

Seksual, Jurnal, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, hlm. 1.

4Shanty Dellyana, Wanita dan Anak di Mata Hukum, Cet. Ke-1 (Yogyakarta: Liberty,

1988), hlm. 5.

5Ibid.

Page 19: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

4

sebagaianak, maka perlu perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang

secara wajar baik fisik, mental dan rohaninya.6

Beberapa tahun terakhir ini kita dikejutkan oleh pemberitaan media cetak

sertaelektronik tentang kasus-kasus kekerasan pada anak,dari data induk lembaga

perlindungan anak yang ada di 30 provinsi di Indonesia dan layanan pengaduan

lembaga tersebut, pada tahun 2006 jumlah kasus pelanggaran hak anak yang

terpantau sebanyak 13.447.921 kasus dan pada 2007 jumlahnya meningkat

40.398.625 kasus. Di samping itu Komnas Anak juga melaporkan bahwa selama

periode Januari-Juni 2008sebanyak 12.726 anak menjadi korban kekerasan

seksual dari orang terdekat mereka seperti orang tua kandung/tiri/angkat, guru,

paman, kakek dan tetangga.Berdasarkan laporan pengaduan yang diterima

Komnas Anak baik secara langsung atau tidak langsung pada 2010 tercatat 2.046

laporan kasus kekerasan terhadap anak, di mana 42 persennya kasus kejahatan

seksual.Kemudian pada 2011 dari 2.059 kasus 58 persennya kasus kejahatan

seksual. Pada 2012 dari 2.637 kasus 62 persennya kasus kejahatan seksual dan

pada semester pertama 2013 (Januari-Juni 2013) dari 1.032 kasus 52 persennya

atau 535 kasus kejahatan seksual.7

Data diatas hanya menggambarkan besaran kasus, karena data yang

sesungguhnya tentu lebih banyak dari yg terlaporkan.8

6Darwan Prinst, Hukum Anak Indonesia, Cet. Ke-1 (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997),

hlm. 98.

7http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/18/mq4ys6-2013-darurat-

nasional-kejahatan-seksual-terhadap-anak, akses tanggal 26 Desember 2013

8https://komnaspa.wordpress.com/2013/09/10/kekerasan-seksual-pada-anak-di-jateng-

makin-tidak-terbendung/. Akses tanggal 10 Juni 2014.

Page 20: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

5

Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas Anak)

menetapkan status tahun 2013 sebagai darurat nasional kejahatan seksual terhadap

anak. Pemberlakuan status tersebut karena jumlah kasus kejahatan seksual yang

menimpa anak terus bertambah.9

Berbagai kasus kekerasan terhadap anak yang muncul kepermukaan,

ternyata tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia tetapi banyak juga

terjadi di kota-kota kecil atau daerah yang mash kental dengan budaya ketimuran.

Salah satu daerah yang termasuk banyak terjadi kekerasan seksual terhadap anak

adalah di Kabupaten Wonogiri. Kasus- kasus tersebut dapat dilihat dari berbagai

media cetak maupun elektronik yang banyak menyoroti berbagai kasus kekerasan

seksual terhadap anak di Kabupaten Wonogiri, sebagai contoh:

1. Kasus dimana seorang anak berinisial AB (14 Tahun) asal Kecamatan

Pracimantoro, Wonogiri. telah mencabuli anak berusia (5 tahun)

berinisial AW. kejadian tersebut berlangsung minggu 1 Juni 2014 di

Kecamatan Giritontro, Wonogiri ketika Pelaku sedang berkunjung ke

rumah kakeknya di Giritontro. Cara pelaku mencabuli anak AW

dengan cara diajak bermain ke kamar main HP lalu pelaku melepas

celana korban dan pelakupun demikian maka terjadilah pencabulan.

Dan ternyata salah satu penyebab terjadinya pencabulan ini terdapat

166 video porno dan gambar-gambar mesum di dalam HP AB.10

9http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/18/mq4ys6-2013-darurat-

nasional-kejahatan-seksual-terhadap-anak, akses tanggal 26 Desember 2013.

10http://www.solopos.com/2014/06/04/pencabulan-wonogiri-duh-bocah-14-tahun-di-

wonogiri-setubuhi-balita-511393 diakses 05 mei 2014

Page 21: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

6

2. Kasus dimana seorang anak berusia (17 tahun) warga kelurahan

karanganyar telah menjadi korban kekerasan seksual oleh pacarnya

berinisial W (37 tahun) asal Klaten dan mengaku sebagai duda

kejadian kekerasan seksual ini dilakukan di salah satu hotel daerah

sendang dekat Proyek Waduk Gajah Mungkur dengan iming-iming

ingin menikahi namun ketika hamil tidak dinikahi dan ternyata pelaku

sudah mempunyai isteri dan 2 orang anak. Dan sekarang pelaku sudah

menghilang tiada kabar. Kasus ini dilaporkan ke pihak Kepolisian.11

Penyusun melihat di Kabupaten Wonogiri, sering terjadi kejahatan seksual

terhadap anak yang mengakibatkan banyak korban. Mengalami peningkatan yang

signifikan semakin hari tidak semakin berkurang. Namun, semakin bertambah.

Data statistik yang tercatat di P2TP2A Pada tahun 2010 ada sebanyak 20 kasus,

dan di tahun 2011 meningkat sebanyak 33 kasus, dan di tahun 2012 mencapai 33

kasus. Bahkan ada kasus kejahatan seksual pada anak yang menimpa anak berusia

1,5 tahun bahkan pelakunya pun ayah nya sendiri. Pada tahun 2013 ini tercatat ada

5 kasus kekerasan seksual terhadap anak selama Januari-Maret 2013, berdasarkan

datanya hampir semua korban kekerasan seksual adalah anak remaja yang duduk

di bangku SMP. Seorang diantaranya bahkan harus menjalani ujian nasional tahun

ini dalam kondisi hamil.12

11

Wawancana dengan tetangga korban Ibu Sulastri Warga karanganyar

12 SOLO POS, Posted by Tutut Indrawati on Mei 14, 2013

Page 22: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

7

Gambaran kasus di atas menunjukkan memang “kejahatan” sedang naik

baik kuantitas sampai dengan kualitasnya yang “mengerikan” dan menakjubkan.

Serta jelas menimbulkan efek buruk terhadap korban, baik dari segi psikis,

mental, fisik maupun pendidikan. Terlebih lagi yang membuat resah dan miris

adalah dimana pelakunya adalah orang dewasa dan kebanyakan adalah yang telah

dikenal korban atau orang terdekat korban. Ini merupakan bagian tanggung jawab

bangsa ini secara umum dan khususnya Kabupaten Wonogiri, mengingat dimana

anak adalah merupakan tunas, potensi harapan dan generasi penerus bangsa.

Sehingga mereka harus diberikan perlindungan hukum, yamg didalam dirinya

melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Dimana dalam Undang-

undang Negara ini telah di atur.

Potret kekerasan seksual terhadap anak saat ini memang membuat

gambaran yang tidak dapat ditolerir oleh kemajuan peradaban.

Perkembangannyapun berbanding lurus dengan perkembangan zaman manusia.

Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan

anak secara substansial telah memberikan perlindungan khusus terhadap anak

korban kekerasan seksual , yang termuat dalam pasal 59 yaitu sebagai berikut:

Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan

bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak

dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari

kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi

dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban

penyalahguanaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

(napza), anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak

Page 23: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

8

korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang

cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran.13

Institusi keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat,

beberapatahun terakhir ini dikatakan sebagai tempat paling rawan bagi munculnya

tindak kekerasan, khususnya terhadap anak adalah fisik, kejahatan seksual dan

psikologi berupa tindakan-tindakan pengancaman.Kekerasan terhadap anak dalam

keluarga, selama ini tak pernah didefinisikan sebagai persoalan sosial.

Kejahatan seksual terhadap anak sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari

nilai-nilai hidup yang salah, yang berkembang di tengah masyarakat saat ini,

Pelaku kekerasan seksual terhadap anak yang mayoritasnya adalah orang terdekat

korban, menggambarkan keadaan masyarakat yang sakit. Kepadatan penduduk,

kemiskinan, rendahnya pendidikan, kurangnya perhatian orang tua kepada anak,

serta kemajuan teknologi, yang sering dituding sebagai penyebab maraknya

kekerasan seksual pada anak, hanyalah merupakan buah dari diterapkannya sistem

hidup sekuler yang mendewakan paham kebebasan.

Penganiayaan fisik dan kejahatan seksual terhadap anak adalah

pelanggaran HAM terparah yang belum diakui oleh dunia. Di samping

menyebabkan luka-luka, penganiayaan juga memperbesar resiko jangka panjang

terhadap masalah kesehatan lainnya termasuk penyakit kronis, cacat fisik,

penyalahgunaan obat dan alkohol. Anak dengan riwayat penganiayaan fisik dan

13

Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 Pasal 59.

Page 24: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

9

seksual juga meningkatkan resiko untuk mengalami kehamilan yang tidak

diinginkan, penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan yang kurang baik.

Bersamaan dengan hal-hal tersebut di atas, Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) terus berupaya untuk melakukan

upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dengan melaksanakan aksi

pencegahan kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Wonogiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penyusun merumuskan pokok

permasalahannya sebagai berikut:

1. Apa faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di

Kabupaten Wonogiri?

2. Bagaimana upayaPusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan

dan Anak (P2TP2A)dalam mencegah kekerasan seksual terhadap

anak?

3. Kendala apa saja yang dihadapi Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)dalam mencegah

kekerasan seksual terhadap anak?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor penyebab

terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Wonogiri

Page 25: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

10

b. Untuk mengetahui upaya(P2TP2A)Kabupaten Wonogiri dalam

mencegahkekerasan seksual terhadap anak.

c. Untuk mengetahui kendalayang dihadapi(P2TP2A)Kabupaten

Wonogiri dalam mencegahkekerasan seksual terhadap anak

2. Kegunaan

Setelah mendapat jawaban dari permasalahan diatas, maka diharapkan

penelitian ini berguna. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

a. Kegunaan Teoritis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membuka

paradigma berfikir dalam mendalami permasalahan kekerasan

seksual terhadap anak yang banyak menjadi selama ini dan

semakin marak, dan juga menjadi bahan kajian dan memberi

sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya pencegahan

kekerasan seksual terhadap anak.

b. Kegunaan praktis

1) Bagi Prodi Ilmu Hukum, mengetahui bagaimana

implementasi pencegahankekerasan seksual terhadap anak di

Kabupaten Wonogiri dan mengetahui faktor penghambat

maupun pendukungnya.

2) Bagi Praktisi hukum maupun Instansi-Instansi yang terkait.

3) Bagi Peneliti, sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan

dan wawasan peneliti dalam penerapan ilmu yang diperoleh

dari perguruan tinggi.

Page 26: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

11

D. Telaah Pustaka

Setelah melakukan penelusuran, penyusun menemukan beberapa literatur

yang mambahas tentang permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

kekerasan seksual terhadap Anak. Beberapa literatur tersebut adalah:

Jurnal Maja Simarmata yang berjudul “Proses Rehabilitasi terhadap Anak

Sebagai Korban Kekerasan Seksual”. Perbadaan penelitian Maja dengan

penyusun adalah penelitian penyusun tentanf upaya pencegahan kekerasan seksual

terhadap anak . sedangkan, penelitian saudara Maja tentang proses rehabilitasi

kepada anak sebagai korban kekerasan seksual.

Skripsi Desi Anggraeni yang berjudul “Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Di Bawah Umur Dalam Prespektif Hukum Islam Dan Hukum Positif”. Skripsi ini

menjelaskan tentang kejahatan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur,

serta mendeskripsikan hukum Islam dan hukum positif terhadap pelaku kejahatan.

14 dalam skripsi ini fokus kepada bagaimana tinjauan hukum islam dan hukum

positif terhadap pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan bagaimana

sanksi terhadap pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur perspektif

hukum Islam dan hukum positif. Perbedaan penelitian ini dengan penyusun

adalah penelitian penyusun menitik beratkan kepada upaya pencegahan kekerasan

seksual terhadap anak sedangkan dalam penelitian saudara Dewi lebih kepada

pelecehan seksual beserta dengan sanksi hukumnya.

14

Desi Anggraeni, “Pelecehan Seksual Terhadap Anak Di Bawah Umur Dalam

Prespektif Hukum Islam Dan Hukum Positif”, Skripsi, Perbandingan mazhab, Syariah Dan

Hukum, Universitas Islan Negeri Sunan Kalijaga, 2009.

Page 27: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

12

Skripsi Naelul Azizah yang berjudul “Perlindungan Hukum terhadap

Anak Sebagai Korban Pelecehan Seksual (Menurut Undang-Undang No. 23

Tahun 2002 Tentang Pelindungan Anak). Skripsi ini menjelaskan tentang

perlindungan terhadap anak yang berpacuan pada Undang-undang Nomor 23

tahun 2002 tentang perlindungan anak.15

Perbedaan penelitian ini dengan

penyusun adalah penilitian penyusun menitik beratkan kepada upaya pencegahan

kekerasan seksual terhadap anak. Sedangkan, dalam penelitian saudara Naelul

Azizah lebih menitik beratkan kepada perlindungan hukum terhadap anak sebagai

korban kejahatan konsentrasi pada Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak.

Skripsi Aidil Fitri yang berjudul Wahyu Agung Riyadi yang berjudul

“Pendampingan Hukum terhadap Anak sebagai Korban Kekerasan Seksual oleh

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)

Mutiara di Kabupaten Klaten”. Skripsi ini menjelaskan upaya pendampingan

korban oleh P2TP2A mulai dari awal proses pelaporan hingga vonis serta tindak

lanjut setelahnya. Sedangkan dalam penelitian penyusun lebih menitik beratkan

terhadap upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak oleh Pusat Pelayanan

Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Persamaan dari

penelitian saudara Agung ini dengan skripsi yang akan dibuat oleh penyusun yaitu

sama-sama penelitiannya dilakukan diPusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuan dan Anak(P2TP2A).

15

Naelul Azizah, Perlindungan Hukum terhadap Anak Sebagai Korban Pelecehan

Seksual (Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Pelindungan Anak). Jinayah

Siyasah, Syariah Dan Hukum, Universitas Islan Negeri Sunan Kalijaga, 2011.

Page 28: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

13

Skripsi Wahyu Agung Riyadiyang berjudul “Pendampingan Hukum

terhadap Anak sebagai Korban Kekerasan Seksual oleh P2TP2A Mutiara di

Kabupaten Klaten”. Skripsi ini menjelaskan tentang prlindungan hukum yang

dilakukan oleh P2TP2A Mutiara Kabupaten Klaten terhadap korban kekerasan

seksual, di dalam nya dijelaskan mengenai upaya pendampingan korban sebelum

proses sidang pengadilan, ketika proses sidang pebgadilan, dan setelah proses

sidang pebgadilan. Perbedaan dengan penelitian dengan pnelitian penyusun adalah

penelitian penyusun lebih menitik beratkan kepada upaya pencegahan kekerasan

seksual terhadap anak. Sedangkan, penelitian saudara Wahyu meneliti mengenai

upaya pendampingan hukum korban kekerasan seksual terhadap anak. Adapun

persamaan dengan penelitian penyusun adalah sama-sama peneliannya berobjek

pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

E. Kerangka Teoretik

Dalam penjelasan Undang Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa

Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat) tidak berdasarkan

kekuasaan belaka (Machtsstaat).Dalam penyelenggaraan pemerintahan berdasar

atas Sistem konstitusi (Hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang

tidak terbatas).16

Oleh karena itu, hukum dapat dilukiskan dalam hubungannya

dengan tertib hukum yang diterima oleh masyarakat dan hukum terdiri dari

16

Pasal 30 ayat (1), Undang-undang Dasar 1945.

Page 29: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

14

peraturan yang bersifat memaksa dengan suatu alat khusus untuk menjamin

keataannya.17

Segala bentuk kekerasan sejak dahulu hingga sekarang selalu

mendapatkan sorotan, baik itu dari kalangan pemerintah maupun dari masyarakat

itu sendiri. Persoalan kejahatan bukanlah merupakan persoalah yang sederhana

terutama dalam masyarakat yang sedang mengalami perkembangan seperti

Indonesia ini.

Dengan adanya perkembangan itu dapat dipastikan terjadi perubahan tata

nilai, di mana perubahan tata nilai yang bersifat positif berakibat pada kehidupan

masyarakat yang harmonis dan sejahtera, sedangkan perubahan tata nilai bersifat

negatif menjurus ke arah runtuhnya nilai-nilai budaya yang sudah ada. Hal ini

menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru yang menghapus pola-pola

lama yang mana akan menimbulkan permasalahan sosial.18

Problem sosial inilah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

timbulnya kejahatan. Kejahatan secara umum adalah perbuatan atau tindakan

yang jahat yang dilakukan oleh manusia yang dinilai tidak baik, tercela dan tidak

patut dilakukan. Simandjuntak menyatakan bahwa “kejahatan adalah suatu

tindakan anti sosial yang merugikan, tidak pantas, tidak dapat dibiarkan yang

dapat menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat.

17

Vidia Cherria Chairunisa, “Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Perjudian di Wilayah

Hukum Pengadilan Negeri Wonogiri”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2008), Hlm.

6.

18 B. Simandjuntak, Pengantar Krimilogi dan Patologi Sosial, (Bandung: Tarsito, 1981), hlm.

71.

Page 30: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

15

Untuk menghilangkan faktor yang mempengaruhi timbulnya kejahatan

dalam kaitannya dengan kekerasan seksual terhadap anak dibutuhkan aksi

pencegahan dan penangan kekerasan seksual terhadap anak.

Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya

manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang

memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan

pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan

perkembangan fisik, mental, dan sosial secara utuh, serasi, dan seimbang.19

Seperti yang diketahui juga dalam “Deklarasi Hak Anak-anak” dalam asas

ke-10, mengatakan bahwa anak-anak harus dilindungi dari perbuatan yang

mengarah ke dalam bentuk diskriminasi rasial, agama maupun bentuk-bentuk

diskriminasi lainnya. Mereka harus dibesarkan di dalam semangat yang penuh

pengertian, toleransi, dan persahabatan antar bangsa, perdamaian serta

persaudaraan semesta dengan penuh kesadaran tenaga dan bakatnya harus

diabdikan kepada sesama manusia.20

Dalam Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2002, disebutkan bahwa Negara Republik Indonesia menjamin kesejahteraan

setiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang

merupakan hak asasi manusia.21

.

19

Hadi Setia Tunggal, Undang-undang Pengadilan Anak, (Jakarta: Harvarindo, 1997 ),

hlm. 1.

20Ibid.

21

Lihat Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

perlindungan anak.

Page 31: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

16

Seperti yang diketahui juga dalam “Deklarasi Hak Anak-anak” dalam asas

ke-10, mengatakan bahwa anak-anak harus dilindungi dari perbuatan yang

mengarah ke dalam bentuk diskriminasi rasial, agama maupun bentuk-bentuk

diskriminasi lainnya. Mereka harus dibesarkan di dalam semangat yang penuh

pengertian, toleransi, dan persahabatan antar bangsa, perdamaian serta

persaudaraan semesta dengan penuh kesadaran tenaga dan bakatnya harus

diabdikan kepada sesama manusia.22

Berkaitan dengan hal di atas, pemerintah melalui undang-undang No. 23

tahun 2002 tentang perlindungan anak secara substansial telah memberikan

perlindungan khusus terhadap anak korban kekerasan seksual yang termuat dalam

Pasal 59 yaitu sebagai berikut:

Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggung

jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi

darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok

minoritas dan terisolasi, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi

korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif

lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, dan perdagangan,

anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang

cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran.23

Undang-undang perlindungan anak juga telah memberikan batasan umur

seorang dikatakan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk

anak yang masih dalam kandungan.24

22

Ibid.

23Pasal 59 Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

24Ibid., Pasal 1 angka 1.

Page 32: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

17

Secara lebih khusus lagi dalam rangka melindungi hak-hak anak korban

kekerasan, pemerintah mengeluarkan Peraturan menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan dan Anak No. 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Layangan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, dimana

dalam peraturan tersebut dijelaskan mengenai pelayanan bagi anak korban

kekerasan,25

yaitu:

SPM Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban

Kekerasan meliputi Layanan:

a. penangananpengaduan/ laporan korban kekerasan terhadap

perempuan dan anak

b. pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan;

c. rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan;

d. penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban

kekerasan ; dan

e. pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak

korban kekerasan 26

Menurut Barda Nawawi Arief sebagaimana dikutip oleh Teguh Prasetyo:

Bahwa kebijakan untuk membuat peraturan hukum pidana yang baik,

tidak dapat dilepaskan dari tujuan penanggulangan kejahatan. Sedangkan

pengertian penanggulangan kejahatan itu, menurut Mardjono

Reksodiputro, merupakan usaha untuk mengendalikan kejahatan agar

berada dalam batas-batas toleransi masyarakat. Menurut Barda Nawawi

Arief, kebijakan penanggulangan kejahatan dengan hukum pidana, pada

hakikatnya, merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum

(khususnya hukum pidana).oleh karena itu, politik hukum pidana

merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum. Kebijakan

penanggulangan kejahatan lewat pembuatan undang-undang pidana

merupakan bagian integral dari politik sosial. Politik sosial tersebut dapat

diartikan sebagai segala usaha yang rasional untuk mencapai

25Wahyu Agung Riyadi, “Pendampingan Hukum terhadap Anak sebagai Korban

Kekerasan Seksual oleh P2TP2A Mutiara di Kabupaten Klaten”. Skripsi Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga. hlm. 13.

26Pasal 5 Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

NO. 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelayanan Terpadu Bagi Perempuan

Dananak Korban Kekerasan.

Page 33: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

18

kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup perlindungan

masyarakat.27

Mengingat makin merebaknya kasus kekerasan seksual terhadap anak di

berbagai daerah, khususnya di Wonogiri, maka diperlukan berbagai upaya

penanggulangan terhadap kekerasan seksual anak tersebut. Usaha penanggulangan

tindak pidana hakekatnya merupakan bagian dari politik kriminal atau kebijakan

kriminal (criminal policy). Kebijakan kriminal ini dapat diartikan dalam arti

sempit, arti luas dan arti paling luas.

Dalam arti sempit, kebiakan kriminal diartikan sebagai keseluruha asas

dan metode yang menjadi dasar dari reaksi terhadap pelanggaran hukum yang

berupa pidana. Dalam arti luas, kebijakan kriminal merupakan keseluruhan fungsi

aparatur penegak hukum, termasuk cara kerja polisi dan pengadilan. Dalam arti

paling luas, kebijakan kriminal yaitu keseluruhan kebijakan yang dilakukan

melalui perundang-undangan dan badan-badan resmi serta mempunyai tujuan

penegakkan norma-norma sentral dalam masyarakat. Penegakkan norma-norma

sentral ini dapat diartikan sebagai penanggulangan tindak pidana.28

Untuk memecahkan masalah kejahatan seksual terhadap anak Dibutuhkan

sebuah upaya atau kebijakan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan

kejahatan.

Upaya atau kebijakan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan

kejahatan termasuk bidang “kebijakan kriminal” (“criminal policy”). Kebijakan

27

Teguh Prasetyo, Kriminalisasi dalam Hukum Pidana, (Bandung: Nusa Media, 2010),

hlm. 3.

28Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, (Bandung: PT Citra

Aditya Bakti, 2005), hlm. 1.

Page 34: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

19

kriminal inipun tidak terlepas dari kebijakan yang lebih luas, yaitu “kebijakan

sosial” (“social policy”) yang terdiri dari “kebijakan atau upaya-upaya untuk

kesejahteraan sosial” (social welfare policy”) dan “kebijakan atau upaya-upaya

untuk perlindungan masyarakat” (“social defence policy”).

Dengan demikian, sekiranya kebijakan penanggulangan kejahatan (politik

kriminal) dilakukan dengan menggunakan sarana “penal” (hukum pidana), maka

“kebijakan hukum pidana” (“penal policy”). Khususnya pada tahap kebijakan

yudikatif/aplikatif (penegakan hukum pidana in concreto) harus memperhatikan

dan mengarah pada tercapainya tujuan dari kebijakan sosial itu, berupa “social

welfare” dan “social defence”.29

Bambang Poernomo menyatakan bahwa menurut ilmu hukum pidana,

penanggulangan tindak pidana dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:

1. Penanggulangan preventif, yaitu tindakan yang dilakukan untuk

melancarkan berlakunya hukum pada saat sebelum terjadinya

perbuatan melanggar hukum secara riil. Dapat dilakukan dengan

menggunakan sarana hukum maupun sarana bukan hukum (sosiologis,

psychologis, kriminologis, dll);

2. Penanggulangan represif, yaitu tindakan petugas hukum terhadap

perbuatan seseorang yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran

hukum. Penanggulangan tindak pidana ini dimulai dari tindakan

pengusutan dan penyediaan barang bukti oleh polisi, tindakan

penuntutan oleh jaksa, kemudian diteruslan pemeriksaan sidang oleh

29

Moh Hatta, Kebijakan Politik Kriminal, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 37.

Page 35: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

20

hakim yang mengutamakan analisa dari kejadian yang berakibat

melanggar (mayor) dan aturan hukum (minor) yang

bersangkutanuntuk memperoleh outusan Hakim (konklusi) dan

berakhir dengan pelaksanaan putusan.30

Dari penjelasan di atas tentang upaya atau kebijakan pencegahan dan

penanggulangan kejahatan jelas harus menunjang tujuan. Yaitu, kesejahteraan

masyarakat dan perlindungan masyarakat. Dimana kedua hal tersebut sangatlah

dibutuhkan bagi masyarakat khususnya pada korban kejahatan seksual pada anak.

Pemerintah dirasakan masih belum mampu melaksanakan tugas

Profesional dan Proporsional sesuai tuntutan masyarakat madani di era reformasi

saat ini. Hal ini dapat kita ketahui beberapa kasus dari berbagai bentuk kekerasan

terhadap anak terlebih lagi kasus yang tengah menjadi sorotan dunia sekarang

adalah kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Penjelasan mengenai Aksi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak

diatur dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Anak Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana Aksi Nasional

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual terhadap Anak 2010-2014. Yang

berbunyi:

Pasal 4 Pencegahan kekerasan terhadap anak meliputi kegiatan:

a. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang pencegahan dan

penanganan kekerasan terhadap anak;

30

Bambang Poernomo, Orientasi Hukum Acara Pidana, (Yogyakarta: Amarta Buku,

1984), Hlm. 88-90.

Page 36: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

21

b. Penyusunan kebijakan pencegahan kekerasan terhadap anak;

c. Partisipasi anak;

d. Pelatihan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan

terhadap anak.31

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan terciptanya tujuan

yang tepat dan benar. Berikut ini metode yang digunakan dalam penulisan ini :

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan kombinasi yaitu penelitian lapangan

(field research) dan penelitian kepustakaan (library research).

a. Penelitian Lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang

dilaksanakan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap

objek tertentu yang didukung dengan bahan – bahan dari buku

maupun tulisan.32

merupakan penelitian yang dilaksanakan terjun

langsung kelapangan untuk memperoleh data primer yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu dengan

melakukan wawancara observasi agar mendapatkan data yang

cukup akurat.

b. Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang

menggunakan bahan sekunder sebagai bahan dasar acuannya

31

Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik

Indonesia Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan

Kekerasan Seksual terhadap Anak 2010-2014.

32Suharsimi Arukinto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), hlm. 11.

Page 37: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

22

dengan cara membaca dan mempelajari bahan – bahan yang

berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dengan cara

mempelajari buku, jurnal, artikel, perundang-undangan dan lain

sebagainya yang berkaitan dengan pembahasan. Penelitian

kepustakaan (library research) digunakan untuk menemukan atau

merumuskan upaya penanggulangan kejahatan seksual.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu penelitian untuk

menyelesaikan masalah dengan cara mendeskripsikan masalah melalui

pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan data, kemudian

dijelaskan dan selanjutnya diberi penilaian.33

Dalam penelitian ini

penyusun memaparkan mengenai upaya pemerintah dalam

menanggulangi kejahatan seksual terhadap anak di Kabupaten

Wonogiri kemudian menganalisis dengan pasal – pasal dalam KUHP

(Kitab Undang – undang Hukum Pidana), dan Peraturan Menteri

Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia Nomor 02 Tahun 2010 tentang Rencana Aksi Nasional

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap anak 2010-2014.

3. Pendekatan penelitian

Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian yuridis empiris. Yang dimaksud dengan jenis penelitian

yuridis empiris yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh

33

Rianto Adi, Metedologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granniti, 2004), hlm.

128.

Page 38: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

23

pengetahuan tentang bagaimana hubungan hukum dengan masyarakat

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hukum dalam

masyarakat. Jenis penelitian ini dilakukan dengan mengadakan

penelitian langsung dilapangan dengan tujuan untuk mengumpulkan

data yang objektif yang disebut dengan data primer.34

Secara umum penelitian yuridis empiris adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian seperti pelaku, persepsi, motivasi dan lain sebagainya.

Sifat yang tidak kaku memberi peluang kepada peneliti untuk

menyesuaikan diri dengan konteks yang ada. Dalam hal ini penyusun

berinteraksi dengan informan, sehingga peneliti dapat menangkap dan

merefleksi dengan cermat apa yang diucapkan dan dilakukan oleh

informan.35

Penggunaan metode pendekatan yuridis empiris dalam penelitian

ini diharapkan mampu memahami dan mengkaji tentang peran Pusat

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak

(P2TP2A)dalam upaya menanggulangi kekerasan seksual terhadap anak

di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini memfokuskan pada kajian

hukum pidana yang berkaitan dengan Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam upaya

34

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra aditya

Bakti, 2004), hlm.53.

35 Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya, 2008), hlm. 15.

Page 39: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

24

pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dengan

peraturan/perundangan, surat keputusan, yang berlaku dengan

kenyataan yang ada dilapangan.

4. Sumber data

Pengumpulan data yang digunakan menelaah terhadap bahan-bahan

pustaka dan lapangan yang dalam penelitian hukum mencakup data

primer dan data sekunder yaitu :

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak pertama.36

Data

primer ini akan diperoleh secara langsung dari responden di lokasi

Penelitian yaitu dari Kader-kader Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)dan masyarakat

maupun melalui peneliti sendiri yang melakukan participant

observation sebagai data informan dari hasil penelitian lapangan

yakni di Kabupaten Wonogiri.

b. Data sekunder merupakan data dalam penelitian yang diambil dari

studi kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan

hukum sekunder, dan bahan non hukum. Data sekunder diperoleh

dengan studi dokumentasi dan penelusuran literatur yang berkaitan

dengan teori yang mendukungnya.

Sedangkan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) BahanHukum Primer

36

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2007), hlm. 12.

Page 40: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

25

Bahan hukum primer adalah bahan yang memiliki kekuatan

mengikat yang berkaitan dengan obyek penelitian, yakni :

a) Kitab Undang – undang Hukum Pidana

b) Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan

Anak

c) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak

d) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga

e) Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 02 Tahun

2010, tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan

Penanganan Kekerasan Terhadap anak.

f) Surat Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 370 Tahun 2011

dengan adanya perkembangan situasi dan kondisi maka

perlu ditinjau kembali dengan diterbitkannya Surat

Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 289 Tahun 2013 tentang

Pembentukan TIM Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuan dan Anak.

2) BahanHukum Sekunder

Bahan Hukum Sekunder adalah bahan hukum yang memberikan

penjelasan mengenai bahan hukum primer, misalnya :

a) Dokumen – dokumen resmi.

Page 41: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

26

b) Buku – buku literatur yang berkaitan dengan permasalahan.

c) Hasil – hasil penelitian para pakar hukum yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

3) Bahan Hukum Tersier (non hukum)

Bahan Hukum Tersier adalah bahan hukum yang bersifat

menunjang bahan hukum primer dan sekunder, yakni :

a) Kamus Hukum

b) Kamus Besar Bahasa Indonesia

c) Ensiklopedia

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan agar data yang diperoleh

merupakan data – data yang akurasi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian ini akan dilakukan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

a) Wawancara (interview),digunakan sebagai cara untuk

memperoleh data dengan jalan mengadakan wawancara dengan

nara sumber atau responden.37

Dan dalam hal ini peneliti

melakukan wawancara dengan Anggota Pusat Pelayanan

Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan

Kepolisian, Masyarakat,serta Aparatur Pemerintahan yang ikut

terlibat, seperti Kepala Desa dan Perangkat Desa.

37

M. Hariwijaya dan Bisri M. Djaelani, Teknik Penulisan Skripsi dan Thesis, Landasan

Teori Hipotesis Analisa Data Kesimpulan. ( Yogyakarta, Zenith Publisher 2006 ), hlm. 45.

Page 42: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

27

6. Populasi dan Sample

Dalam penelitian ini penentuan populasi berdasarkan purposivee

sampling yaitu penentuan sample berdasarkan kriteria tertentu yang

diharapkan memiliki informasi yang akurat.38

Sample dalam penelitian ini sebagai berikut :

No Jenis Sample Jumlah Lokasi

1 Kecamatan Wonogiri 2

Desa Nglames

Desa Bagi

2 Kecamatan Ngadirojo 2

Desa Sugihwaras

Desa Tulung

3 KecamatanSidoharjo 2

Desa Mejayan

Desa Krajan

4 Kecamatan Jatisrono 2

DesaPlumpungrejo

Desa Purwosari

Tabel. 1. Sample dalam penelitian

7. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini adalah

Polres Wonogiri, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan

dan Anak (P2TP2A) dan wilayah Kabupaten Wonogiri. Pemilihan

lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah bahwa di Kabupaten

38

Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek., hlm. 15.

Page 43: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

28

Wonogiri kasus kejahatan seksual terhadap anak dari tahun ke tahun

semakin meningkat.

8. Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain,

dilakukan untuk menganalisis pokok masalah yaitu berkaitan dengan

upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak khususnya di

Kabupaten Wonogiri serta Kendala apa yang dihadapi Pusat Pelayanan

Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan

Masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan kekerasan seksual

terhadap anak. Kemudian di deskripsikan setelah itu di analisis pokok

permasalahan tersebut. Analisa data kualitatif adalah deduktif, yaitu

bertolak dari hal – hal yang bersifat umum ke khusus.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab sistematika pembahasan

dimana masing-masing bab memiliki keterkaitan antara bab yang satu dengan

yang lain meliputi :

Pada bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang memberikan ilustrasi

guna memberikan informasi yang bersifat umum dan sistematis terdiri dari latar

Page 44: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

29

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah

pustaka, kerangka teoretik, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Pada bab kedua, membahas tentang Tinjauan Umum Mengenai Anak Dan

Kekerasan Seksual Terhadap Anak meliputi Pengertian Anak, Pengertian

Kekerasan Seksual terhadap anak, Faktor-faktor penyebab kekerasan anak, akibat

yang ditimbulkan, dasar hukum kekerasan seksual terhadap anak, dan juga

dibahas teori penanggulangan kejahatan.

Pada bab ketiga, membahas mengenai wilayah penelitian dalam bab

inidiuraikan dahulu gambaran umum wilayah Kabupaten Wonogiri yang meliputi

letak wilayah, luas wilayah, karakteristik wiilayah.Pembahasan ditujukan pada

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A),Dasar

Hukum, Tugas, Wewenang,visi misi, dan struktur organisasi.

Pada bab keempat, pembahasan ditujukan pada upaya pencegahan seksual

terhadap anak, faktor-faktor yang melatarbelakangi kekerasan seksual terhadap

anak di Kabupaten Wonogiri, dasar hukum pengaturan uapaya pencegahan

kekerasan seksual oleh P2TP2A.dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh

P2TP2A dalam menanggulangi kekerasan seksual.

Pada bab kelima, bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang

berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis akan menguraikan

mengenai kesimpulan dan saran terkait permasalahan yang ada.

Page 45: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

121

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penyusun melalui penelitian di

P2TP2A Kabupaten Wonogiri tentang Upaya Penanggulangan Kekerasan Seksual

di Kabupaten Wonogiri maka diperoleh kesimpulan mengenai beberapa hal yaitu

sebagai berikut:

1. Dari penelitian yang penyusun lakukan ditemukan beberapa faktor utama

penyebab terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten

Wonogiri adalah kurangnya pendidikan agama yang kuat pada anak,

kurangnya perhatian orang tua karena ditinggal merantau,kurangnya

kepedulian masyarakat bertetangga, kurangnya pendidikan seks pada anak

sesuai usia, kemiskinan dan pengangguran, pergaulan bebas dan gaya

hidup, hilangnya karakter dan budaya bangsa, globalisasi informasi (IT).

2. Kewenangan P2TP2A untuk melakukan Pencegahan dalam

menanggulangi Kekerasan Seksual terhadap Anak sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2010, tentang

Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap

anak Pasal 4-8.Upaya pencegahan yang dilakukan oleh P2TP2A adalah

advokasi, sosialisasi, dan komunikasi informasi edukasi (KIE)

3. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam menanggulangi Kekerasan

Page 46: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

122

Seksual terhadap Anaka yaitu kurangnya dukungan dan Komitmen dari

SKPD meluputi : BKBKSPP, Dinas Pendidikan, DISHUBKOMINFO,

DISBUDPARPORA, KPT, SATPOL PP, DISPERINDAGKOP,

BAKESBANGPOLINMAS, Bagian Hukum, Bagian Humas, Bagian

Kesra, Kecamatan, Desa atau kelurahan, PKK. Kurangnya Koordinasi

antar TIM P2TP2A, Kurangnya Dukungan Keluarga Korbanuntuk

melaporkan kejadian kekerasan seksual yang dialami oleh anggota

keluarganya dikarenakan malu dan ketakutan terhadap stigma dalam

masyarakat.

B. Saran

1. Pemerintah Daerah dalam mengembangkan fungsi P2TP2A hendaknya

memberikan dukungan baik dukungan dana operasional maupun bantuan

pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia, Anggota P2TP2A.

2. SKPD yang terkait Harus lebih kooperatif dalam menjalankan tugasnya

untuk mempermudah jalannya Upaya pencegahan kekerasan seksual

terhadap anak.

3. Sebagai Pusat Pelayanan yang terintegrasi dalam upaya Pemberdayaan

Perempuan di berbagai bidang pembangunan, serta perlindungan

perempuan dan anak dari berbagai jenis diskriminasi dan tindak kekerasan.

Dalam mencegah Kekerasan Seksual terhadap Anak harus dilakukan lebih

optimal dan dapat meningkatkan koordinasi serta integrasi terhadap semua

pihak yang terkait.

Page 47: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

123

DAFTAR PUSTAKA

A. Klasifikasi Buku-buku

Arief Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2005.

Arief, Barda Nawawi, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana

dalamPenanggulangan Kejahatan, Jakarta: kencana, 2007.

Arief Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan

Penyusunan Konsep KUHP Baru), cet. Ke-3 Jakarta: Kencana, 2011.

Arikanto Suharsimi, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 1998.

B. Simandjuntak, Pengantar Krimilogi dan Patologi Sosial, Bandung: Tarsito,

1981.

BKKBN, Advokasi, Aksi, Perubahan, dan Komitmen, Jakarta, 2002.

Bisri Cik Hasan (ed) dkk., Kompilasi Hukum Islam dan Peradilan Agama di

Indonesia, cet. Ke-2, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1995.

Dellyana, Shanty, Wanita dan Anak di Mata Hukum, Cet. Ke-1 Yogyakarta:

Liberty, 1988.

Faqih Mansur, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2004.

Hatta Moh, Kebijakan Politik Kriminal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Hurairah Abu, Kekerasan terhadap Anak, cet. Ke-1 Bandung: Nuansa, 2006.

M. Hariwijaya dan Bisri M. Djaelani, Teknik Penulisan Skripsi dan Thesis,

Landasan Teori Hipotesis Analisa Data Kesimpulan. Yogyakarta, Zenith

Publisher 2006 .

Marta Aroma Elmina, Kekerasan dan Hukum, Yogyakarta: UII Press, 2003.

Meliala Qirom Syamsudin dan E. Sumaryono, Kejahatan Anak Suatu Tinjauan

Dari Psikologi Hukum,Cet. Ke-1 Yogyakarta: Liberty, 1985.

Page 48: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

124

Muhammad Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: PT. Citra

aditya Bakti, 2004.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori dan Kebijakan Hukum Pidana,

Bandung: Alumni, 2010.

P. A. F Lamintang dan Theo Lamintang, Kejahatan Melanggar Norma Kesusilaan

dan Norma Kepatutan, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Prasetyo Teguh, Kriminalisasi dalam Hukum Pidana, Bandung: Nusa Media,

2010.

Prinst Darwan, Hukum Anak Indonesia, Cet. Ke-1 Bandung: Citra Aditya Bakti,

1997.

Rianto Adi, Metedologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granniti, 2004.

RitolaWien, Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Lingkungan Pendidikan,

Jakarta: P2TP2A, 2011.

Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2007.

SofianAhmad dkk, Kekerasan Seksual terhadap Anak Jermal, Yogyakarta: Pusat

Penelitian Kependudukan UGM, 1999.

Suharto Edi, Pembangunan, Kebijakan Sosial Dan Pekerjaan Sosial, Bandung:

Lembaga Studi Pembangunan-Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 1997.

Sumiarni, Endang, Perlindungan Terhadap Anak di Bidang Hukum, Yogyakarta:

Universitas Atmajaya, 2000.

Sutoyo Johannes, Anak dan Kejahatan, Jakarta: jurusan kriminologi FISIP UI dan

Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, 1993.

Tunggal, Hadi Setia, Undang-undang Pengadilan Anak, Jakarta: Harvarindo,

1997.

Umar Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Gender Prespektif Al-quran, Jakarta:

Paramadina, 2011.

WahidAbdul dan Muhammad Irfan, Perlindungan terhadap Korban Kekerasan

Seksual (Advokasi atas Hak Asasi Perempuan), Cet. Ke-1, Bandung: P.T.

Refika Aditama, 2001.

Page 49: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

125

B. Klasifikasi Perundang-undangan

Kitab Undang-Undang Hukum perdata.

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2010, tentang Rencana Aksi Nasional

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap anak.

Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga.

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

perlindungan anak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan

anak.

Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

C. Klasifikasi Skripsi

Simarmata, Maja, Proses Rehabilitasi Terhadap Anak Sebagai Korban Kekerasan

Seksual, Jurnal, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Anggraeni, Desi, Pelecehan Seksual Terhadap Anak Di Bawah Umur Dalam

Prespektif Hukum Islam Dan Hukum Positif, Perbandingan mazhab, Syariah

Dan Hukum, Universitas Islan Negeri Sunan Kalijaga, 2009.

Azizah, Naelul, Perlindungan Hukum terhadap Anak Sebagai Korban Pelecehan

Seksual (Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang

Pelindungan Anak). Jinayah Siyasah, Syariah Dan Hukum, Universitas Islan

Negeri Sunan Kalijaga, 2011.

Chairunisa Vidia Cherria, Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Perjudian di

Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Wonogiri, (Yogyakarta: Universitas

Gajah Mada, 2008).

Riyadi, Wahyu Agung, g-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Pelindungan

Anak). Jinayah Siyasah, Syariah Dan Hukum, Universitas Islan Negeri

Sunan Kalijaga, 2011.

Page 50: UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP …digilib.uin-suka.ac.id/13358/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Banyak kasus yang menjadikan anak sebagai korban kekerasan secara, seksual,

126

Yutama Primayuda, Upaya Non Penal Dalam Penanggulangan Tindak Pidana

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten

Sleman, (Yogyakarta: UGM, 2011).

D. Lain-lain

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25743/4/Chapter%20II.pdf.

Diakses tanggal 16 Maret 2014.

http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/uploads/2013/12/15-Jenis-

Kekerasan-Seksual_2013.pdf. diakses tanggal 23 Februari 2014.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/18/mq4ys6-2013-darurat-

nasional-kejahatan-seksual-terhadap-anak, akses tanggal 26 Desember 2013.

http://www.solopos.com/2014/06/04/pencabulan-wonogiri-duh-bocah-14-tahun-

di-wonogiri-setubuhi-balita-511393 diakses 05 mei 2014.