KESEHATAN SEKSUAL

60
KESEHATAN SEKSUAL KESEHATAN SEKSUAL Dr. Dr. H. H. Abdullah Wali Abdullah Wali Nasution, DABK, Nasution, DABK, Sp. Sp. And. And. Ahli Ahli A A ndrologi & Seksologi ndrologi & Seksologi

description

bahan kuliah andrologi 1

Transcript of KESEHATAN SEKSUAL

  • KESEHATAN SEKSUAL

    Dr. H. Abdullah Wali Nasution, DABK, Sp. And.Ahli Andrologi & Seksologi

  • SEKSUALITASTOPIK :PENDAHULUANANATOMI SISTEM ORGAN SEKSUALKELAINAN PERKEMBGN ORGAN SEKSUALMITOS-MITOS SEPUTAR MASALAH SEKSUALDISFUNGSI SEKSUAL PRIAFASE-FASE RANGSANGAN SEKSUALFAKTOR PENYEBAB DISFUNGSI SEKSUAL PRIADISFUNGSI EREKSIDIAGNOSA, PENCEGAHAN DAN PENGOBATANDIDFUNGSI SEKSUAL WANITADIAGNOSA, PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

  • PENDAHULUAN :Sampai pada hari ini masalah seks masih banyak yang tidak dapat diungkapkan dan diatasi Hal ini disebabkan karena beberapa faktor , al :

    Faktor ketidak tahuanFaktor rasa maluMenganggap sebagai hal yang tabuFaktor kepercayaan/agama, adat istiadat dan sosial budayaFaktor sosial ekonomiAnggapan bahwa masalah seks tak bisa diobatiMenganggapnya sebagai takdir

  • PENGERTIAN

    Seks arti sesungguhnya jenis kelamin.Seks dalam pengertian umum adalah segala sesuatu yang berhubungan dgn perbuatan/prilaku seks.

    Seksologi, adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungandengan prilaku / perbuatan seks

  • BEBERAPA ISTILAH TENTANG SEKS :

    Sex education: pendidikan seksSex hygiene: kesehatan kelaminSexual desire: nafsu bersenggamaSexual drive: gairah syahwatSexual intercourse: senggamaSex deviation: penyimpangan seksualSex arousal: bangkitan seksual

  • MITOS-MITOS SEPUTAR SEKSUAL

    Mitos : adalah suatu pemahaman yang salah, tetapi oleh sebagian besar masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang benar

    Akibat mitos, banyak terjadi kekeliruan dalam masyarakat tentang sesuatu yang berhuhubungan dengan masalah seks yang seharusnya tidak terjadi.Misalnya : terjadinya perceraian dini antara pasangan yang baru menikah karena pada malam pertama tidak ada darah perawan yang keluar melalui vagina isteri

  • Mitos gender :

    Disebut sebagai mitos diskriminatif seks pria dan wanita.Yaitu pemahaman bahwa seks didominasi oleh prilaku seksual pria, sementara infertilitas didominasi oleh kesalahan wanita

  • Mitos seks populer :

    Yaitu, pemahaman bahwa setiap wanita yang masih gadis atau perawan pada hubungan pertama kali denganpasangannya harus mengeluarkan darah (darah perawan) Hal ini dihubungakannya dengan utuh tidaknya selaput dara (hymen)

  • Mitos vagina basah dan kering :

    Yaitu, pemahaman bahwa vagina yang kering akan lebih meningkatkan kenikmatan atau kepuasan dalam melakukan hubungan seksual dibanding dengan vagina yang basah

  • Mitos sex arousal :

    Yaitu, pemahaman bahwa gairah seksual pria lebih tinggi dibanding wanita, sehingga seolah-olah wanita hanya sebagai objek seks semata. Akibatnya banyak wanita yang acuh terhadap kegiatan seksual dan mengakibatkan banyak wanita yang mengalami kegagalan dalam mendapatkan orgasme

  • Mitos orgasme :Yaitu, pemahaman bahwa apabila sesorang wanita mendapatkan beberapa kali orgasme(multi orgasme) dalam satu kaliberhubungan maka wanita tersebut dicap sebagai wanita wanita jalang atau wanita yang mempunyai kelainan seksual

  • Mitos menopause :

    Mitos menopause :Yaitu, pemahaman bahwa apabila seseorang wanita telah memasuki uisa menopause makaHubungan seksual tidak bisa dan tidak diperlukan lagi. Akibatnya sering terjadi perselisihan diantara suami dengan isteri yang sudah meng-alami menopause karena sang suami berselingkuh dengan orang lain

  • Mitos ukuran penis :Yaitu, pemahaman bahwa penis yang besar selalu akan memberikan kepuasan bagi wanitasewaktu melakukan hubungan seksual. Pemahaman ini tidak selamanya benar, oleh karena dalam hubungan seksual yang paling utama untuk mendapatkan kepuasan tergantung pada kemampuan ereksi dan mempertahankannya dalam vagina sewaktu hubungan seksual.

  • Mitos keperkasaan :

    Yaitu, pemahaman bahwa pria perkasa atau yang tingkat kemampuan seksualnya tinggi akan lebihbesar kemampuannya untuk memberikankehamilan bagi isterinya.Padahal yang menentukan apakah seseorang pria mampu memberikan kehamilan bagi wanita tergantung kepada normal tidaknya spermanya

  • DISFUNGSI SEKSUAL PRIA (DS) Disfungsi seksual pria : adalah ketidak mampuan seseorang pria untuk melakukan hubungan seksual secara normal untuk mendapatkan kepuasan bagi pasangannya dan dirinya sendiri.

  • Macam-macam disfungsi seksual pria :Disfungsi seksual primer :Yaitu apabila disfungsi seksualnya timbul semenjak pertama kali berpengalamnuntuk melakukan hubungan seksual

    Disfungsi seksual skunder :Yaitu, apabila sebelumnya seseorang pria mampu melakukan hubungan seksual secara normal, tetapi kemudian tidak mampu lagi

  • ORGASME DAN EJAKULASIORGASME : Yaitu, suatu keadaan dimana seseorang mendapatkan puncak kenikmatan/kepuasan sewaktu melakukan hubungan seksual

    Pria pada umumnya pria mengalami orgasme hanya satu kali dalam satu kali berhubungan seksual, sedangkan wanita bisa beberapa kali mencapai orgasme dalam satu kali melakukan hubungan seksual (multi orgasme) asal pasangannya tetap mampu memberikan rangsangan seksual yang memadai

  • Macam-macam disfungsi orgasme pria :Disfungsi orgasme primer, yaitu tidak pernah mencapai orgasme sejak semula berpengalaman untuk melakukan hubungan seksual

    Diasfungsi orgasme skunder, yaitu sebelumnya pernah medapatkan orgasme sewaktu melakukan hubungan seksual, tetapi kemudian tidak bisa lagi oleh karena sesuatu sebab

    Disafungsi orgasme situsional, yaitu bila pria tidak mampu mendapatkan orgasme sewaktu melakukan hubungan seksual pada situasi atau kondisi tertentu

  • EJAKULASI :

    Yaitu, proses terjadinya pengeluaran sperma (ejakulat) sewaktu melakukan hubungan seksual, yang pada umumnya didahului dengan orgasme

  • Macam-macam gangguan ejakulasi :1. Ejakulasi dini (ejakulasi prematur, ejakulasi prekok) Yaitu ejakulasi yang terjadi sebelum waktunya atau sebelum pasangannya mencapai orgasme

    2. Ejakulasi retarda Yaitu ejakulasi yang terlambat yang mana pria sudah menghendaki tercapainya ejakulasi namun ejakulasi tidak juga terjadi

  • 3. Unejakulasio Yaitu tidak terjadinya ejakulasi sama sekali walaupun hubungan seksual sudah berlangsung dalam waktu yang lama

    4. Retrograde ejakulasi Yaitu ejakulasi tetap terjadi dan dapat dirasakan oleh pria hanya saja keluarnya Tidak melalui saluran normal atau muara uretra, tetapi ejakulat masuk kedalam vesica urinaria

  • FASE-FASE RANGSANGAN SEKSUAL

    Ada 4 fase rangsangan seksual selama melakukan hubungan seksual :Fase perangsangan (excitement phase)Fase peningkatan rangsangan (plateau phase)Fase pengeluaran sperma (orgasmic phase)Fase pemulihan (resolution phase)

  • Excitement phase :

    Yaitu fase perangsangan, ditandai oleh :Ereksi penisPenebalan skrotumTerangkatnya testis dan skrotumPria mulai berreaksi untuk coirus

  • Plateau phase :Yaitu fase peningkatan rangsangan ditandai oleh :Lingkaran penis bertambahTestis membesar mecapai 50 %Testis terangkat maksimal keatasGlans penis keras dan bertambah gelapKeluran cairan kelenjer CowperiPria ingin segera mengakhiri coitus

  • Orgasmic Phase :Yaitu fase pencapaian puncak kepuasan, ditandai oleh :Terjadi ejakulasiKontraksi dari : vas deferens,v. seminalis, prostat dan d.ejakulatoriusRelaksasi sphincter uretra ext..Kontraksi otot penis dan uretraKontraksi sphincter ani ext.

  • Resolution phase :

    Yaitu hilangnya kembali ketegangan penis.Fase ini dibagi 2 :Stadium perimer, dimana prosesnya terjadi cepat. Pada waktu ini penis mengecil dengan ukuran kurang lebih 50 %.Stadium skunder, dimana prosesnya terjadi perlahan untuk mengembalikan besarnya ukuran penis kekeadaan semula

  • Gb. 1. EXCITEMENT PHASE

  • Gb. 2. PLATEAU PHASE

  • Gb. 3. ORGASMIC PHASE

  • Gb. 4. RESOLUTION PHASE :

  • FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DISFUNGSI SEKSUAL PRIASecara umum disfungsi seksual pria dpt disebabkan :Faktor psikogenikFaktor organikGabungan psikogenik dan organik

  • FAKTOR PSIKOGENIK :Sebelum ilmu seksologi berkembang sebagian besar penyebab terjadinya disfungsi seksual dianggap karena faktor psikologis. Belakangan ini baru diketahui bahwa sebenarnya faktor organik yang merupakan penyebab terbanyak utk terjadinya disfungsi seksual

  • Penyebab psikogenik dpt dikelompokkan atas :Yang berasal dari diri pribadi Yang berasal dari kebiasaan tertentuYang berasal dari lingkungan dekatYang berasal dari lingkungan masyarakat

  • Yang berasal dari diri pribadi, al :keadaan neurosiskelainan kepribadianpenyesalan terhadap diri sendiri

    Yang berasal dari kebiasaan tertentu, al :akibat coitus intruptusakibat pakai kondom* akibat isteri pakai iud

  • Yang berasal dari lingkungan dekat, al :hubungan emosional dgn istrisuasana rumah tangga lainnya

    Yang berhubungan dengan lingkungan masyarakat, al :suasana hubungan dengan masyarakat sekitarsuasana hubungan dengan masyarakat tempat kerja

  • FAKTOR ORGANIK : Faktor organik sering disebabkan karena penyakit-penyakit tertentu yang mengenai sistem genital secara langsung atau tidak langsung. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan DS segera setelah kejadian atau beberapa waktu dan beberapa tahun setelah gejala penyakit timbul.Misalnya * Akibat trauma gejala DS timbul segera. * Penyakit Diabetes mellitus, gejala DS timbul beberapa tahun kemudian

  • Penyebab faktor organik meliputi keadaan sebagai berikut :

    Kelainan lokal (al: hypospadia, anorchidism, cryptorchidism)Gangguan endokrin (al: castration, klinefelter syndrome, diabetes melitus)Gangguan persyarafan (al: Parkinsons diseases, periferal neuropathia, sclerosis)Vascular diseases (al: arteritis, aneurisma aorta abdominalis, diabetes melitus)Penyakit infeksi (al: parotitis, orchitis, tuberkulosa genitalia)General diseases (al: insufisiensi coroner, angina pectoris, anemia, malnutrition)Trauam (al: taruma penis, fraktur tulang pelvis, lesi pada spinal cord)

  • Gabungan psikogenik dan organik:

    Sering kali timbulnya disfungsi seksual disebabkan karena adanya kelainan organik dan psikogenik secara bersamaanMisalnya : * Seseorang pria yangmengalami infeksi lokal (penis), * Penderita penyakit jantung

  • DISFUNGSI EREKSI (DE)Disfungsi Ereksi (DE) : Yaitu, ketidak mampuan atau kegagalan seseorang pria untuk membangkitkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual yang sempurna.

  • FISIOLOGI EREKSI :Ereksi penis adalah peristiwa neurovasculer.Untuk terjadinya ereksi didahului oleh rangsangan psikis dan/atau fisik.

    Rangsangan psikis berupa imaginasi yang sifatnya central (cortical).

    Rangsangan fisik berupa : visual, auditory, olfactory, gustatory dan tactile.

    Pada saat rangsangan seks berlangsung melalui rangsangan syaraf , maka terjadi pelepasan neurotransmitter (NO) dari terminal syaraf di sinus cavernosus dan faktor pereleksasi otot dari sel endotel. Keadaan ini menyebabkan relaksasi otot arteriole dan arteri yang mengalirkan darah kejaringan, sehingga aliran darah kedalam jaringan meningkat beberapa kali (sampai 20 kali).

  • Pada saat yang bersamaan otot polos terabekula relaksasi dan terjadi pengisian dan penggelembungan sinusoid. Kemudian pleksus venul subtunika terjepit antara trabekula dan tunika albuginea sehingga terjadi penyumbatan aliran darah vena. Akibatnya darah terperangkap dalam corpus cavernosum penis dan menyebabkan tekanan dalam caverne meningkat (mencapai 100 mmHg). Dengan terjadinya proses tersebut maka terjadilah ereksi penis.

  • Selama senggama terjadi rangsangan refleks bulbocavernosa, kemudian bagian dasar corpus cavernosa ditekan kuat oleh m.ischiocavernosa dan mengakibatkan ereksi penis lebih keras, sehingga tekanan intracavernosa naik beberapa ratus mmHg .Saat ini dinamakan fase ereksi yg kaku.

    Setelah terjadi ejakulasi maka pelepasan neurotransmitter terhenti, dan terjadinya pemecahan scond messenger oleh fosfodiasterase (PDE)

  • Kemudian otot polos trabecula berkontraksi dan membuka kembali pembuluh vena, sehingga darah yang terperangkap dalam corpus cavernosum penis kembali mengalir atau keluar, dan hal ini akan menyebabkan penis kembali relaksasi atau lemas.

    Didalam otot NO mengaktifkan guanylylcyclase dan mengakibatkan kadar cyclic guanosine monophosphate (cyclic GMP) meningkat dalam sel. yang berperan untuk menjadikan relaksasi otot polos Disaat otot penis kembali lemas, cyclic-GMP dihidrolisis menjadi GMP oleh phosphodiestrase type 5 (PDE5)

  • FAKTOR RESIKO DE :

    Pada umumnya faktor penyebab disfungsi seksualmerupakan faktor resiko DE.Faktor resiko DE yang paling sering ditemukan al :hipertensihiperkolesterolemiadiabetes melituspenyakit jantungpenyakit ginjalgangguan hormonalobat-obatan tertentucedera tulang belakangrokok dan alkoholdepresi dan stress

  • EVALUASI DE :

    Secara umum evaluasi DE dapat dilakukan dengan memberikan kuesioner yang ditujukan untuk mengetahui gejala-gejala selama masa waktu 6 bulan terakhir. Pasien diberikan pertanyaan-pertanyaan dengan mengurung salah satu jawaban yang cocok bagi diri pasien. Ada 5 kelompok pertanyaan yang diberikan dan harus dijawab oleh pasien. Evaluasi ini dinamakan International Index of Erectile Function -5 (IIEF-5).

  • MACAM PERTANYAAN YANG DIBERIKAN (IIEF-5)1. Bagaimana derajat keyakinan anda bahwa anda dapat ereksi serta terus bertahan untuk melakukan sengama ?1. Sangat rendah2. rendah3. cukup4. tinggi5. sangat tinggi

  • 2. Pada saat anda ereksi setelah mengalami rangsangan seksual, seberapa sering penis anda dapat masuk kedalam vagina pasangan anda ?0. tidak melakukan senggama1. tidak atau hampir tidak pernah2. sesekali (kurang dari 50 %)3. kadang-kadang (sekitar 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)5. selalu atau hampir selalu

  • 3. Setelah penis masuk kedalam vagina pasangan anda, seberapa sering anda mampu mempertahankan penis anda tetap keras ?0. tidak mencoba melakukan senggama1. tidak pernah atau hampir tidak pernah2. sesekali (kurang dari 50 %)3. kadang-kadang (sekitar 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)5. selalu atau hampir selalu

  • 4. Ketika melakukan senggama, seberapa sulitkah mempertahankan ereksi sampaiejakulasi ?tidak mencoba melakukan senggamasangat sulit sekalisangat sulitsulitsedikit sulittidak sulit

  • 5. Ketika anda melalukan senggama, seberapa sering anda merasa puas ? 0. tidak mencoba melakukan senggama 1. tidak pernah atau hampir tidak pernah 2. sesekali (kurang dari 50 %) 3. kadang-kadang (sekitar 50 %)4. sering (lebih dari 50 %)5. selalu atau hampir selalu

  • PENILAIAN / SKOR :* Besar dari 21: Normal* 16 20: DE ringan* 11 15: DE sedang* 05 10: DE berat

  • DIAGNOSA DAN PENGOBATAN DISFUNGSI SEKSUALDIAGNOSA DE :Secara garis besar diagnosa DS dapat dilakukan sbb :a. History / anamnesab. Pemeriksaan umumc. Pemeriksaan genitaliad. Pemeriksaan khususe. Pemeriksaan laboratorium

  • Pemeriksaan khusus DE, al :1. Sleep erection monitoring (SEM)Prinsip pemeriksaan karena adanya respon ereksi pada waktu tidur yang berhubungan dengan gerakan cepat bola mata (rapid eye movement). Respon ereksi ini disebut dengan Nocturnal Penile Tumescence (NPT)

  • 2. Visual sexual stimulationGambar-gambar yang erotis dapat menimbulkan respon seksual. Cara untuk hanya untuk DE yang disebabkan faktor psikologis

  • 3. Pengukuran tekanan darah penis Dengan memakai alat pengukur sistole darah penis (Doppler stettoskope) Tekanan sistole darah penis sekitar 30 mmhg dibawah sistole tekanan darah biasa.

    4. Evaluasi psikologis Dilakukan dengan suatu true-false-test yang dinamakan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

  • PENGOBATAN DE

    Pengobatan DE didasarkan atas dasar history dan pemeriksaanSecara umum pengobatan dapat diberikan dengan jalan :Sexual counselingSex theraphyMedikamentosa (oral, parenteral, intra uretral)Pakai alat bantu (vacum device, balon)Operatif

  • Gb. Macam-macam metode pengobatan Disfungsi EreksiNon surgical metode

  • Surgical metode

  • DISFUNGSI SEKSUAL WANITAMACAM-MACAM DSW