UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat...

9
UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat Desa/Kelurahan

Transcript of UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat...

Page 1: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS

Tingkat Desa/Kelurahan

Page 2: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

LAYANAN KESEHATAN (Data Kemkes 2015): RSU (445) RSU yang melayani Kesehatan Jiwa (269) RSJ (48) Puskesmas (3.600)

LAYANAN SOSIAL (Data Kemensos 2015): Panti Sosial (365 terdaftar & 6 tidak terdaftar) Jumlah yang dilayani Panti Sosial (10.133 orang) Jumlah yang tidak memiliki rumah/tempat tinggal dan berada di luar

Panti sebanyak 752 orang di 8 Kota (Semarang, Makassar, Medan, Jogya, Surabaya, Bandung, Bekasi, Jakarta).

LAYANAN PENDIDIKAN (Data Kemdiknas 2015): TK (79.368), SD (147.513), SMP (36.518), SMA (12.513), SMK (12.421). SLB (2.023). Total Layanan Pendidikan (290.356).

LAYANAN KETENAGAKERJAAN (Data Kemnaker 2013): Total yang bekerja 3.841.744 PD (dari Populasi PD: 10jt). Sektor pekerjaan: Pertanian 55% (2,098,476), Jasa 14% (544,590),

Perdagangan/Perhotelan/RM 16% (605,921), Industri 6% (231,197), Konstruksi 3% (119,820), Transportasi/Telekomunikasi 3% (116,673), Keuangan, Asusransi/RealEstate 2% (88,481), Pertambangan 1%

(26,981), Listrik 0% (9,605). Status Pekerjaan: Berusaha sendiri 30% (1,137,921), Berusaha/Buruh

tdk tetap 21% (824,171), Buruh/Karyawan/Pegawai 20% (756,751).

PENYEBAB: Penyakit (59,56%) Bawaan lahir (16,76%) Kecelakaan/BA (16,46%) Tekanan Hidup/Stres (05,15%) Kurang Gizi (01,87%) Penyakit Kusta (00,20%)

PERMASALAHAN: 82,42% tidak gunakan alat

bantu, dan 17,58% gunakan alat bantu (kursi roda, tongkat penyangga/ putih, kaki palsu, ABD, komputer bicara, dll)

5% tidak lulus Dikdas 74% tidak bekerja

Page 3: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of Mentally Retarded Persons. 1975 Declaration on the Rights of Disabled Persons, untuk meningkatkan hak sipil dan politik Penyandang cacat 1976 Penetapan 1981, The International Year of Disabled Persons agar turut berpartisipasi penuh dalam pembangunan 1982 sebagai tindak lanjut dari HDI, PBB mengadopsi World Programme of Action Concerning Disabled Persons dan menetapkan tahun 1983-1992 menjadi Dekade PBB untuk Penyandang cacat 1993 APPD I (1993-2002) dengan 7 Aksi 1997 UU 4/1997 tentang Penyandang cacat 2003 APPD II (2004-2014) dengan 8 Aksi (APPD I + HI) 2006 UNCRPD (13 Desember 2006) 2012 APPD III (2012-2023) dengan 10 Aksi 2007 Penandatanganan CRPD oleh Indonesia 2011 Ratifikasi CRPD melalui UU No. 19 tahun 2011 2015 RAN HAM melalui Prepres 75 tahun 2015 2016 Pengesahan UU No. 8 tahun 2016 sebagai implementasi CRPD.

Upaya Global Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas

Page 4: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

6.008.640 INTERAKSI

LINGKUNGAN KETERBATASAN FUNGSI

SIKAP YANG MENGHAMBAT

Fisik Mental Intelektual Sensorik

Sikap Pemerintah Sikap Masyarakat Sikap Penyandang

Disabilitas

Bebas hambatan

Merupakan suatu kondisi yang dihasilkan dari interaksi antara orang-orang yang memiliki keterbatasan fungsi (fisik, mental, intelektual dan sensorik) dan lingkungan serta sikap yang menghambat partisipasi penuh dan efektif mereka di dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

Penyandang Disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama, ketika berhadapan dengan berbagai hambatan (lingkungan dan sikap masyarakat), dapat menghalangi partisipasi penuh dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

Page 5: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

1. Masih dianggap Beban dan Obyek 2. Masih ada perlakuan diskriminasi 3. Belum sepenuhnya dilibatkan dalam masyarakat 4. Masih sering dipandang berbeda dengan orang lain 5. Belum semua disetarakan dalam kesempatan 6. Aksesibilitas belum semua mendukung 7. Masih cenderung Bias Gender 8. Tumbuh kembang anak dan mempertahankan identitas

belum jadi perhatian.

Permasalahan

Penyandang Disabilitas

UU No. 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pemenuhan Hak PD.

2007 Indonesia menandatangani UN-CRPD 2011 Indonesia meratifikasi UN-CRPD (UU 19/ 2011). Konsekuensi Ratifikasi al. menyesuikan Regulasi

diantaranya dalam bentuk UU.

Upaya

Penyerahan Draft 14 Juni 2013

INISIATIF DPR RI 17 Desember 2013 penetapan Prolegnas 2014. Sampai akhir 2014-2015 RUUPD belum berhasil

diundangkan. 2016 DPR RI dan Pemerintah sangat serius

membahas dan melahirkan UUPD. 16 Maret 2016 DPR RI dan Pemerintah

menandatangi kesepakatan RUUPD dibawa ke dalam Sidang Paripurna DPR RI.

17 Maret 2016 RUUPD disahkan menjadi UUPD dalam Sidang Paripurna DPR RI. Pemerintah diwakili Menkeu

15 April 2016 di undangkan dlm LN/TLN.

Menuju Regulasi berbasis Hak

PENYANDANG DISABILITAS INDONESIA 6.008.640 ORANG

JENIS KETERBATASAN: Melihat (29,63%=1.780.195) Mendengar (07,87%=472.852) Berkomunikasi

(02,74%=164.683) Mengingat/konsentrasi

(06,70%=402.815) Berjalan/naik tangga

(10,26%=616.385) Mengurus diri

(02,83%=170.120) Lebih dari 1 jenis

(39,97%=2.401.590) 17,58% Gunakan alat bantu dan

82,42% tdk menggunakan. 5% tidak lulus Dikdas 74% tidak bekerja

Page 6: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

1. terganggunya fungsi gerak, Al: Amputasi; Lumpuh layuh atau kaku; Paraplegi; Celebral palsy (CP); Akibat stroke; Akibat kusta; dan Orang kecil.

2. terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain: Lambat belajar; Disabilitas grahita; dan Down syndrom.

3. terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku yang meliputi: Psikososial (al. skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan gangguan kepribadian); dan Disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan interaksi sosial (Autis dan Hiperaktif).

4. terganggunya salah satu fungsi dari panca indera, Al.: Netra; Rungu; dan Wicara.

5. Penyandang Disabilitas yang mempunyai dua atau lebih ragam disabilitas, Al: Rungu-wicara dan Netra-tuli.

RAGAM PENYANDANG DISABILITAS (PD)

FISIK

INTELEKTUAL

MENTAL

SENSORIK

GANDA

Page 7: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

kesehatan reproduksi, menerima/menolak alat kontrasepsi, perlindungan diskriminasi berlapis, dan Perlindungan kekerasan/eksploitasi seksual

1. HIDUP 2. BEBAS DARI STIGMA

3. PRIVASI 4. KEADILAN &

PERLINDUNGAN HUKUM 5. PENDIDIKAN 6. PEKERJAAN,

KWIRAUSAHAAN & KOPRASI 7. KESEHATAN

8. POLITIK 9. KEAGAMAAN

10. KEOLAHRAGAAN

11. KEBUDAYAAN & KEPARIWISATAAN

12. KESEJAHTERAAN SOSIAL 13. AKSESIBILITAS

14. PELAYANAN PUBLIK 15. PERLINDUNGAN DARI

BENCANA 16. HABILITASI DAN

REHABILITASI

17. KONSESI

18. PENDATAAN

19. HIDUP SCR MANDIRI & DILIBATKAN DALAM MASYARAKAT 20. BEREKSPRESI, BERKOMUNIKASI & MPEROLAH INFORMASI 21. BERPINDAH TEMPAT DAN KEWARGANEGARAAN 22. BEBAS DARI TINDAKAN DISKRIMINASI, PENELANTARAN,

PENYIKSAAN DAN EKSPLOITASI

23. PEREMPUAN DISABILITAS

24. ANAK DENGAN DISABILITAS perlindungan khusus dari diskriminasi, penelantaran, pelecehan,

eksploitasi, serta kekerasan dan kejahatan seksual. mendapatkan perawatan dan pengasuhan, dilindungi dari pengambilan keputusan, perlakuan manusiawi, Pemenuhan kebutuhan khusus, Perlakuan yang sama, Mendapatkan pendampingan sosial.

HAK PENYANDANG DISABILITAS

DILAKSANAKAN MELALUI 19 BIDANG / SEKTOR

Page 8: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

Hak Penyandang Disabilitas Vs Upaya

16. HABILITASI DAN REHABILITASI a. mendapatkan habilitasi dan

rehabilitasi sejak dini dan secara inklusif sesuai dg kebutuhan;

b. bebas memilih bentuk rehabilitasi yg akan diikuti;

c. habilitasi dan rehabilitasi yg tidak merendahkan martabat manusia.

92 (2) Keluarga,

Masyarakat, Institusi Sosial

12. KESEJAHTERAAN SOSIAL a. Rehabilitasi sosial, b. Jaminan sosial, c. Pemberdayaan sosial,

dan d. Perlindungan sosial

Article 26 CRPD

Persuasif

Motivatif Koersif

Pasal 92 Ayat (2)

Pasal 112

DESA INKLUSI

Pemerintah/Pemda wajib menyediakan/memfasilitasi al. untuk memberi kesempatan untuk berpartisipasi dan berinklusi di seluruh aspek kehidupan. (Pasal 110 Ayat (2) huruf b)

Pemerintah/Pemda wajib menjamin akses bagi untuk mendapatkan Rehsos, Jamsos, Dayasos, dan perlindungan sosial. (Pasal 91)

Page 9: UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat …temuinklusi.sigab.or.id/2016/wp-content/uploads/2016/09/Desa-Inklu… · 1948 Deklarasi HAM 1971 Declaration on the Rights of

DESA INKLUSI

UU DESA Kriteria Kesejahteraan Sosial: Rehsos melalui penyediaan

akses. Bantuan stimulan dalam

program pemberdayaan. Jaminan sosial bagi yang

miskin dalam bentuk Askesos, Bansos berkelanjutan atau Bansos khusus.

Terselenggaranya advokasi dan bantuan hukum.

KKS, KIS, KIP, DSM, RUTILAHU,

Diklat, Pendampingan DLL.

Kriteria Habilitasi: Terlaksananya diklat keterampilan

hidup; Upaya mengatasi kondisi

disabilitasnya; mempersiapkan hidup mandiri

dalam masyarakat.

DANA DESA, PNPM, DLL