Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu Dan Anak Di

4
Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia 2 August 2010 — Prima Almazini 12 Votes  Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu kualitas sumber daya manusia suatu negara. Pada tahun 1999, pemerintah menetapkan visi pembangunan kesehatan ”Indonesia Sehat 2010” dengan harapan pada 2010 masyarakat Indonesia telah hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat menyediakan, memanfaatkan,

Transcript of Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu Dan Anak Di

8/3/2019 Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu Dan Anak Di

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pembangunan-kesehatan-ibu-dan-anak-di 1/4

Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu dan Anak 

di Indonesia

2 August 2010 — Prima Almazini

12 Votes

 Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu

kualitas sumber daya manusia suatu negara.

Pada tahun 1999, pemerintah menetapkan visi pembangunan kesehatan ”Indonesia Sehat

2010” dengan harapan pada 2010 masyarakat Indonesia telah hidup dalam lingkungan

yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat menyediakan, memanfaatkan,

8/3/2019 Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu Dan Anak Di

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pembangunan-kesehatan-ibu-dan-anak-di 2/4

dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan berkeadilan sehingga

masyarakat memiliki derajat kesehatan yang optimal. Indikator keberhasilan Indonesia

sehat 2010 dinilai dari beberapa hal, antara lain jumlah bayi yang memperoleh imunisasidasar lengkap, terbentuknya lingkungan hidup yang sehat, akses pelayanan kesehatan

yang bermutu dan merata, meningkatnya umur harapan hidup, serta menurunnya angka

kematian bayi dan ibu.

Selain itu, pada tahun 2000, negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan. Komitmen tersebut

dikenal dengan Millennium Development Goals (MDGs) yang terdiri dari delapan target

dan diharapkan tercapai pada tahun 2015. Delapan sasaran harus dicapai pada tahun2015, yaitu menghapuskan kemiskinan, menyediakan pendidikan dasar untuk semua,

mendorong kesetaraan gender, menurunkan kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu,

memberantas HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, melestarikanlingkungan, dan membangun kemitraan global.

Upaya yang telah dilakukan selama ini untuk menurunkan Angka Kematian Balita(AKBA) berhasil menunjukkan perbaikan yang sangat berarti antara tahun 1960 dan

1990. Pada tahun 1960, AKBA masih sangat tinggi, yaitu 216 per 1.000 kelahiran hidup.Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan terjadinya penurunan

hingga mencapai 46 per 1.000 kelahiran hidup pada periode 1998–2002. Rata-rata

 penurunan AKBA pada dekade 1990-an adalah tujuh persen per tahun, lebih tinggi daridekade sebelumnya, yaitu empat persen per tahun. Pada tahun 2000, Indonesia telah

mencapai target yang ditetapkan dalam World Summit for Children (WSC), yaitu 65 per 

1.000 kelahiran hidup.

Angka kematian bayi. Indonesia juga telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam

upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1960,Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia adalah 128 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini

turun menjadi 68 per 1.000 kelahiran hidup pada 1989, 57 pada 1992 dan 46 pada 1995.

Pada dekade 1990-an, rata-rata penurunan lima persen per tahun, sedikit lebih tinggidaripada dekade 1980-an sebesar empat persen per tahun. Walaupun pencapaian telah

 begitu menggembirakan, tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika

dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dariMalaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia masih tertinggi di

Asia. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307 per 100.000 kelahiran. Angka

ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5 kali dari Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dariindeks Filipina. Angka kematian ibu merupakan indikator utama yang membedakan suatu

negara digolongkan sebagai negara maju atau negara berkembang. Rata-rata AKI di

dunia dari 100.000 kelahiran tingkat kematian ibu mencapai 400. Di negara maju indeksAKI mencapai 20 kematian per 100.000 kalahiran. Sedangkan rata-rata di negara

 berkembang 440 kematian ibu per 100.000 kelahiran, Target pemerintah adalah untuk 

menurunkan AKI dari 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 1994) menjadi 225 per 

8/3/2019 Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu Dan Anak Di

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pembangunan-kesehatan-ibu-dan-anak-di 3/4

100.000 pada tahun 1999, dan menurunkannya lagi menjadi 125 per 100.000 pada tahun

2010.

Berbagai usaha untuk menurunkan AKI telah dilakukan, di antaranya program Safe

Motherhood pada tahun 1988, Gerakan Sayang Ibu pada tahun 1996, Gerakan Nasional

Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Saver (PMS). Selain itu, atas kerjasamaPOGI, IDAI, IDI, Ikatan Bidan Indonesia, dan Departemen Kesehatan pada tahun 2002,

oleh Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo telah diterbitkan buku PanduanPraktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Buku ini diharapkan dapat

dimanfaatkan secara optimal oleh setiap insan kesehatan (bidan, dokter, dokter spesialis

obstetrik dan ginekologi) di seluruh pelosok tanah air.

Tetapi pada kenyataannya AKI hanya berhasil diturunkan menjadi 334 per 100.000 padatahun 1997 dan menjadi 307 per 100.000 pada tahun 2003 menurut survei demografi

kesehatan Indonesia. Berbagai faktor penyebab seringkali dijumpai secara bersamaan dan

tumpang tindih turut menyebabkan angka kematian ibu yang terjadi, diantaranya status

gizi, higiene, sanitari, kesadaran hidup sehat, dan jangkauan serta mutu pelayanankesehatan. Status ekonomi, pendidikan, ketidaktahuan, tradisi sosial budaya, dan

geografis. Status reproduksi seperti kehamilan risiko tinggi yang tidak disadarimasalahnya oleh ibu hamil. Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri

adalah pendarahan 45%, infeksi 15%, dan hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia)

13%. Sisanya terbagi atas penyebab partus macet, abortus yang tidak aman, dan penyebab tidak langsung lainnya (SKRT, 1995).

Indonesia berharap dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dari 390 menjadi 102 per 

100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi dari 69 menjadi 23 per 1.000 kelahiran

hidup, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2015 dalam rangka memenuhi MDGs 2015. Seorang dokter umum sebagai dokter layanan primer dalam penyelenggaraan kesehatan sudah sepatutnya berpartisipasi aktif 

dalam mendukung pencapaian target MDGs 2015 ini. [primz]

Sumber:

1. Wicaksono. Upaya pencapaian MDGS melalui program direktorat kelangsungan hidup

ibu bayi dan anak [disitasi 16 Juni 2010]. Diunduh dari: www.hspprs.org/

…/Dr_Wicaksono_BKKBN_Upaya_pcapaian_MDGs_IBI_edit.ppt2. Susanto C.E. Angka kematian bayi masih tinggi [disitasi 14 Juni 2010]. 2010. Diunduh

dari: http://bataviase.co.id/node/110111

3. Pardjoko. Perempuan dan anak Indonesia tahun 2005 [disitasi 16 Juni 2010]. 2009.

Diunduh dari: http://papahende.multiply.com/journal/item/59/Perempu-an_dan_Anak_Indonesia_Tahun_2005

4. Effendi T.D. Tujuh tahun program MDGs di Asia Tenggara (rangkuman laporan

UNDESCAP, UNDP dan ADP Maret 2007) [disitasi 16 Juni 2010]. Diunduh dari:http://tonnywong.blogspot.com/2007/08/tujuh-tahun-mdgs-di-asia-tenggara.html

5. Rahardjo S.P. Revitalisasi KB dan pembangunan millennium (disitasi 12 Juni 2010).

Diunduh dari: http://www.targetmdgs.org/index.php?option=com_ content&task=view&id=69&Itemid=6

8/3/2019 Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu Dan Anak Di

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pembangunan-kesehatan-ibu-dan-anak-di 4/4

6. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Angka kematian ibu di

Indonesia tertinggi di Asia. [disitasi 12 Juni 2010]. Diunduh

dari:http://www.menegpp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=145:angka-kematian-ibu-di-indonesia-tertinggi-

di-asia&Itemid=87

http://myhealing.wordpress.com/2010/08/02/upaya-pembangunan-kesehatan-ibu-dan-

anak-di-indonesia/