UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V...

12
(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017 139 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019 Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150 ISSN: 1858-3105 BORNEO UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS V MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN TEKNIK INDIVIDUAL DI GUGUS INTI II KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Waswat ABSTRAK Kompetensi guru khususnya guru kelas V dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda masih rendah. Untuk meningkatkan kompetensi guru kelas V dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda maka diperlukan tindakan sebagai langkah perbaikan, dengan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif, sedangkan penilaian terhadap kriteria kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar dari guru yang diamati dan diobservasi dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan komptensi guru dalam mengajar dinilai melalui 4 aspek penilaian yaitu perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Rata-rata hasil penilaian terhadap 4 aspek penilaian kompetensi guru dalam mengajar pada setiap siklusnya dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal sebesar pada kondisi awal sebesar 54,78 masuk dalam kriteria (K), pada siklus kedua 73,36 masuk dalam kriteria (C) dan pada siklus terakhir sebesar 90,59 dan masuk dalam kriteria nilai (B). Kesimpulannya adalah pelaksanaan supervisi akademik dengan teknik individual ditunjang dengan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terbukti mampu meningkatkan kompetensi guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: supervisi, teknik individual, kompetensi PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan bertugas

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

139 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS V MELALUI

KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN TEKNIK INDIVIDUAL

DI GUGUS INTI II KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Waswat

ABSTRAK

Kompetensi guru khususnya guru kelas V dalam mengajar di Gugus

Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda masih rendah. Untuk

meningkatkan kompetensi guru kelas V dalam mengajar di Gugus

Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda maka diperlukan

tindakan sebagai langkah perbaikan, dengan melaksanakan kegiatan

penelitian tindakan sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

kompetensi guru dalam mengajar. Subyek penelitian yaitu guru-guru

kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun

Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan

data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Validitas data

dilakukan dengan triangulasi. Analisis data menggunakan teknik

deskriptif kualitatif, sedangkan penilaian terhadap kriteria kualitas

pelaksanaan proses belajar mengajar dari guru yang diamati dan

diobservasi dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 25. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa peningkatan komptensi guru dalam

mengajar dinilai melalui 4 aspek penilaian yaitu perencanaan,

pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses pembelajaran

menunjukkan peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya.

Rata-rata hasil penilaian terhadap 4 aspek penilaian kompetensi

guru dalam mengajar pada setiap siklusnya dapat dijelaskan bahwa

pada kondisi awal sebesar pada kondisi awal sebesar 54,78 masuk

dalam kriteria (K), pada siklus kedua 73,36 masuk dalam kriteria

(C) dan pada siklus terakhir sebesar 90,59 dan masuk dalam kriteria

nilai (B). Kesimpulannya adalah pelaksanaan supervisi akademik

dengan teknik individual ditunjang dengan pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas terbukti mampu meningkatkan kompetensi guru

kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun

Pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: supervisi, teknik individual, kompetensi

PENDAHULUAN

Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi menyandang

persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam

pasal 39 ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan bertugas

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

140 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru

dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan

dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru.

Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan

pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan guru

sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya.

Pembelajaran akan berhasil dengan baik bila pembelajaran itu mampu

menggali kemampuan siswa dalam eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sehingga

siswa betul-betul memahami materi yang telah dipelajari. Demikian pula dalam

mengakhiri pembelajaran, seorang guru harus menanamkan kesan yang mendalam

bagi siswa sehingga materi itu betul-betul dikuasai dan dipahami siswa, guru

membuat umpan balik sesuai materi yang dipelajari secara proporsional, serta

bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi

pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, supervisi akademik

merupakan kegiatan terencana yang ditujukan pada aspek kualitatif sekolah

dengan membantu guru melalui dukungan dan evaluasi pada proses belajar dan

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Supervisi Akademik

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik

tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru

dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam

kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?,

aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang

bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam

mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana

cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan

ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran.

Tujuan supervisi akademik di antaranya adalah membantu guru

mengembangkan kompetensinya,mengembangkan kurikulum, mengembangkan

kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)

(Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).

Teknik Supervisi kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program

supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga,

sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

141 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi

satu/bersama-sama.

Supervisi akademik juga mencakup buku kurikulum, kegiatan belajar

mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak

kalah pentingnya dibanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama

supervisi edukatif adalah proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan

mutu proses dan mutu hasil pembelajaran.

Seorang pengawas sekolah yang akan melaksanakan kegiatan supervisi

harus menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan tujuan,

sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan yang direncanakan. Secara umum

kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: supervisi umum dan

supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan untuk seluruh kegiatan teknis

administrasi sekolah, sedangkan supervisi akademik lebih diarahkan pada

peningkatan kualitas pembelajaran.

Teknik-teknik supervisi

Menurut Purwanto (2004:120-122), secara garis besar cara atau tehnik

supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tehnik perseorangan dan teknik

individual. Teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara

perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: Mengadakan

kunjungan kelas (classroom visition), Mengadakan kunjungan observasi

(observation visits), Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari

pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa, Membimbing

guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum

sekolah. Teknik Kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, Mengadakan pertemuan atau

rapat (meetings), Mengadakan diskusi kelompok (group discussions),

Mengadakan penataran-penataran (inservice-training).

Standar Kompetensi Guru

Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan

menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud

dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan

fungsinya sebagai guru. Diyakini Robotham (1996:27), kompetensi yang

diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan

formal maupun pengalaman.Syah (2000:229) mengemukakan pengertian dasar

kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.

Depdiknas (2004: 4) tujuan adanya standar kompetensi guru adalah sebagai

jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang

bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara

efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap

proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.

Hipotesis Tindakan Penelitian

Hipotesis dari pelaksanaan tindakan penelitian ini yaitu pelaksanaan

supervisi oleh pengawas sekolah menggunakan teknik individual dapat

meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan

Palaran Kota Samarinda Tahun 2015/2016.

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

142 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda

yang terdiri dari 6 sekolah yaitu SDN 005, SDN, 006, SDN 014, SDN 015,

SDN 016, dan SDN 020.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 (empat) bulan yaitu dari bulan Januari

2016 s.d. Maret 2016. Penjelasan secara rinci mengenai waktu pelaksanaan

penelitian dapat dilihat pada bagian lampiran 2 penelitian tindakan sekolah ini.

Jenis Penelitian

Peneltian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan

dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.

Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan sekolah ini merupakan tindakan yang bertujuan untuk

meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Tindakan yang dilakukan adalah

melaksanakan supervisi akademik yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan

deskriptif. Apabila datanya telah terkumpul lalu diklasifikasikan menjadi dua

kelompok data, yaitu kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif

yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-

kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk

menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif

(Arikunto, 2006).

Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (1998:115), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru kelas V di

Gugus Inti I Kecamatan Dusun Selatan pada Tahun Pelajaran 2009/2010yang

berjumlah 6 orang guru.

Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data dan mengetahui

kompetensi guru dalam mengajar dengan lengkap menggunakan format

observasi yang telah dipersiapkan.

2. Dokumentasi, dipergunakan mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang

berkaitan dengan kegiatan penelitian (Arikunto, 2006 : 206).

Alat Pengumpulan Data

1. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengetahui peningkatan

kompetensi guru dalam mengajar.

2. Dokumentasi, dipergunakan mencari data mengenai hal- hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya

(Arikunto, 2006:206).

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

143 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

Prosedur Penelitian

Penjelasan secara rinci tentang pelaksanaan kegiatan penelitian pada tiap

siklusnya sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Siklus I

Perencanaan

1. Menyiapkan perlengakapan administrasi penelitian(Form Observasi dll)

2. Menetapkan waktu pelaksanaan pertemuan

3. Menyiapkan tempat dan perlengkapan pertemuan

Pelaksanaan

1. Pada awal pertemuan siklus 1 (pertama) ini peneliti menyampaikan tujuan

dilaksanakannya penetlitian tindakan sekolah ini.

2. Menyampaikan kepada guru-guru administrasi yang mesti disiapkan yang

sebelumnya sudah di informasikan.

3. Peneliti melakukan diskusi dan menyampaikan kepada guru-guru apa yang

harus disiapkan sebelum melaksanakan tugas di dalam kelas dalam rangkan

persiaan pembelajaran yang berhubungan dengan kinerja guru atau

peningkatan kompetensi guru.

4. Peneliti/supervisor menyiapkan instruman yang digunakan dalam supervisi dan

bukti fisik dikumpulkan untuk di nilai

Observasi

1. Selama pelaksanaan rapat/pertemuan dilakukan obsrvasi:

a. Perhatian para guru mengikuti acara rapat/pertemuan

b. Hasil kerja guru-guru berupa bukti fisik perlengkapan pembelajaran (prota,

promes, Silabus, RPP, bahan ajar, Analisis hasil belajar siswa)

2. Mengisi formulir isian sesuai tagihan yang diperlukan

Refleksi

Berdasarkan analisis data hasil pengamatan pada siklus I ini, akan diadakan

perbaikan-perbaikan baik cara maupun kelengkapan instrumen yang masih kurang

di siklus I ini akan di perbaiki dan dilengkapi pada siklus berikutnya.

Siklus II

Perencanaan

1. Menyiapkan perlengkapan administrasi penelitian(Form Observasi )

2. Menetapkan waktu pelaksanaan pertemuan

3. Menyiapkan tempat dan perlengkapan pertemuan

Pelaksanaan

1. Pada awal pertemuan siklus 2 (dua) ini peneliti menyampaikan tujuan

dilaksanakannya penetlitian tindakan sekolah ini.

2. Menyampaikan kepada guru-guru administrasi yang mesti disiapkan yang

sebelumnya sudah di informasikan.

3. Peneliti melakukan diskusi dan menyampaikan kepada guru-guru apa yang

harus disiapkan sebelum melaksanakan tugas di dalam kelas dalam rangkan

persiaan pembelajaran yang berhubungan dengan kinerja guru atau

peningkatan kompetensi guru.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

144 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

4. Peneliti/supervisor menyiapkan instruman yang digunakan dalam supervisi dan

bukti fisik dikumpulkan untuk di nilai

Observasi

1. Selama pelaksanaan rapat/pertemuan dilakukan obsrvasi:

a. Perahtian para guru mengikuti acara rapat/pertemuan

b. Hasil kerja guru-guru berupa bukti fisik perlengkapan pembelajaran (prota,

promes, Silabus, RPP, bahan ajar, Analisis hasil belajar siswa)

2. Mengisi formulir isian sesuai tagihan yang diperlukan

Refleksi

Berdasarkan analisis data hasil pengamatan pada siklus II ini, akan

ditentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian, dan apabila

hasilnya sudah memenuhi kriteria keberhasilan maka penelitian dinyatakan

selesai dan tuntas pada siklus kedua, apabila hasil belum memenuhi kriteria

keberhasilan maka akan ditentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus

selanjutnya.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil analisis data hasil pengamatan dan administrasi perangkat

pembelajaran guru-guru dalam 4 aspek-aspek penilaian yang telah ditetapkan dan

setelah di analisis maka dapat digambarkan pada grafik dibawah ini.

Siklus Pertama

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Perencanaan

Proses pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.

Gambar 1. Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

pada Aspek Perencanaan Proses Pembelajaran

1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Pelaksanaan Proses

pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

145 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

Gambar 2. Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

pada Aspek Pelaksanaan Proses Pembelajaran

2. Penilaian Hasil Belajar

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Penilaian Hasil

Belajar sebagaimana grafik di bawah ini.

Gambar 3. Grafik Peningkatan Kompetensi

Guru pada Aspek Penilaian Hasil Belajar

3. Pengawasan Proses Pembelajaran

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Pengawasan Proses

Pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.

Gambar 4. Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

pada Aspek Pengawasan Proses Pembelajaran

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

146 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

Siklus Kedua

1. Perencanaan Proses pembelajaran

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Perencanaan Proses

pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.

pada Aspek Perencanaan Proses Pembelajaran

Gambar 5. Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Pelaksanaan Proses

pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.

Gambar 6. Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

pada Aspek Pelaksanaan Proses Pembelajaran

3. Penilaian Hasil Belajar

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Penilaian Hasil

Belajar sebagaimana grafik di bawah ini.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

147 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

Gambar 7. Grafik Peningkatan Kompetensi

Guru pada Aspek Penilaian Hasil Belajar

4. Pengawasan Proses Pembelajaran

Dalam bentuk grafik peningkatan kompetensi guru dalam Pengawasan Proses

Pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.

Gambar 8. Grafik Peningkatan Kompetensi Guru

pada Aspek Pengawasan Proses Pembelajaran

PEMBAHASAN

Dari paparan di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi Pengawas

Sekolah terbukti dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran bagi

guru-guru di kelas V di sekolah binaan peneliti. Dari uraian dan penjelasan serta

analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:

1. Pentingnya supervisi oleh Pengawas Sekolah yang di dalamnya bermuatan

daya upaya yang akurat guna meningkatkan kemampuan, kinerja maupun

prestasi guru khususnya dalam mengelola proses pembelajaran.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

148 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

2. Kemampuan Pengawas Sekolah dalam mendayagunakan antarkomponen

penting terkait dengan upaya peningkatan kemampuan, kinerja maupun

prestasi guru khususnya dalam mengelola proses pembelajaran.

3. Meningkatnya kompetensi guru kelas V di sekolah binaan peneliti dalam

mengelola proses pembelajaran, tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran

Pengawas Sekolah yang di dalamnya secara bertanggung jawab, yang

diaktualisasikan pada tindakan-tindakan nyata yang bersifat preventif

(mencegah), membimbing, mengarahkan, dan menjadi rekan sejawat nan bijak

dalam memenuhi setiap kebutuhan guru dan siswa dalam rangka mencapai

suatu perubahan yang diinginkan.

4. Dengan berkembangnya perilaku-perilaku baik seperti di atas, maka terjadilah

suatu perubahan ke arah yang dinginkan oleh masing-masing. Kepiawaian

Pengawas Sekolah dalam memilih tingkat resiko, baik secara ekonomis

maupun material, dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti

pemborosan, lebih meluangkan waktu, tenaga, dan pemikiran.

Termasuk masalah yang kompleks dan tidak mudah dalam menyelesaikan

kasus pengelolaan proses pembelajaran. Terlebih lagi ketika masalah itu berkaitan

dengan kualitas pengelolaan proses pembelajaran. Sudah menjadi rumus yang

baku untuk bisa berlangsungnya hal itu diperlukan segala sesuatunya yang

berkualitas, baik SDM guru, material, maupun proses berlangsungnya. Dalam

rangka mengupayakan kualitas ini, peran serta Pengawas Sekolah akan sangat

mewarnai peran serta guru dan siswa. Supervisi merupakan bagian integral dari

kemampuan profesional Pengawas Sekolah yang berkualitas. Tanpa

berkemampuan melakukan supervisi, mustahil Pengawas Sekolah di Gugus Inti II

Kecamatan Palaran Kota Samarindaberhasil meningkatkan kualitas kemampuan,

kinerja dan prestasi guru-guru dalam mengelola proses pembelajaran.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus.

Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan supervisi dengan teknik dan pendekatan individual ditunjang

dengan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terbukti mampu meningkatkan

kompetensi guru-guru kelas V dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan

Palaran Kota Samarinda.Rata-rata hasil penilaian terhadap 4 aspek penilaian

kompetensi guru dalam mengajar pada setiap siklusnya dapat dijelaskan bahwa

pada kondisi awal sebesar 54,78 masuk dalam kriteria (K), pada siklus kedua

73,36 masuk dalam kriteria (C) dan pada siklus terakhir sebesar 90,59 dan

masuk dalam kriteria nilai (B).

SARAN

Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dalam

rangka perbaikan pelaksanaan program tindakan selanjutnya ada beberapa hal

yang perlu mendapatkan perhatian seperti, Untuk perbaikan kompetensi guru-

guru dalam mengajar disarankan untuk mengunakan beberapa supervisi

termasuk teknik individual dengan pendekatan kunjungan kelas. Dalam

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

149 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

penerapan teknik supervisi agar tidak terpaku pada satu teknik saja, sebaiknya

mencoba teknik yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

_______. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

_______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Cherrington, J. David, 1995. The Management of Human Resource, New

Jersey:Prentice Hall International, Inc.

Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford

University Press.

Ibrahim Bafadal. 2003. Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya Dalam

Membina Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Lucio, Wiliam H. dan Mc Neil John D. 1979. Supervision in thought and Action.

McGraw-hill book Co., Ny.

Majid, Abdul. 2005. Perencaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya

Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik,

Implementasi, dan Inovasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2004. Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004, (Pertanyaan dan Jawaban). Jakarta: Grasindo.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: UM Press.

Purwanto, M. Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson

Education International.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU …...2020/06/13  · Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017

150 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019

Jurnal Ilmu Pendidikan

LPMP Kalimantan Timur

Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur

Volume XIII Nomor 1, bulan Juni 2019. Halaman 139-150

ISSN: 1858-3105

BORNEO

Robotham, David. 1996. Competences: Measuring The Immeasurable,

Management Development Review, Vol 9, No.5.

Sergiovanni J., Thomas. 1987. The Principalship a Reflective Practice

Perspective. Bosto: Allyn and Bacon, Inc.

Sofo. Francesco. 1999. Humen Resource Development, Perspective, Roles and

practice Choice. Business and Professional Publishing, Warriewood, NWS.

Spencer, Lyle M., Jr & Signe M.,Spencer. 1993. Competency at Work: Model for

Superior Performance. John Wiley & Sons .Inc

Sudjana. 1982. Teknik Analisis Korelasi dan Regresi. Bandung: Transito.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing.

Tilaar.H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Dalam

Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen. Bandung: Citra Umbara.

Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.