UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF...

134
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA RA AN-NAHL KALIKABONG KALIMANAH PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh : SEPTI SUSILOWATI NIM : 073111479 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF...

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF

HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA RA AN-NAHL

KALIKABONG KALIMANAH PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh :

SEPTI SUSILOWATI

NIM : 073111479

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

ABSTRAK

Septi Susilowati (NIM : 073111479), Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong

Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Semarang :

Program Kualifikasi Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan metode drill dalam

upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-nahl

Kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran 2010/ 2011. Penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga siklus. Implementasi tindakan yang dilakukan adalah

menerapkan pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang di waktu yang

singkat yang meliputi langkah-langkah pembelajaran : (1) menyiapkan buku

qiroati, (2) mendengarkan bacaan huruf hijaiyah, (3) membaca huruf hijaiyah

bersama-sama, (4) mengulang-ulang bacaan huruf hijaiyah. Teknik pengumpulan

data dilakukan melalui : (1) tes membaca, (2) wawancara, (3) observasi. Teknik

analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dan deskriptif

kualitatif.

Hasil penelitian ini adalah penerapan metode drill dapat meningkatkan

kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah

Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal tersebut terlihat dari prosentase

kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa. Sebelum diberi tindakan (pra-

tindakan) siswa yang belum mampu membaca 71,43% ; siswa yang kurang lancar

membaca 21,43%; siswa yang cukup lancar membaca 7,14%; tetapi setelah diberi

tindakan I siswa yang lancar membaca naik menjadi 21,43%; setelah tindakan II

siswa yang lancar membaca 57,14%; pada akhir tindakan III siswa yang lancar

membaca dengan fasih mencapai 85,71%. Hasil yang dicapai dalam pembelajaran

membaca huruf hijaiyah dengan metode drill mengalami peningkatan sesuai

tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan

masukan bagi akademik, para mahasiswa, dan para pengajar mata kuliah jurusan

dan program studi di fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

H. Ahmad Ismail, M.Ag

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (Empat) eks

Hal : Naskah Skripsi

An. Septi Susilowati

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirim naskah saudara :

Nama : Septi Susilowati

NIM : 073111479

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf

Hijaiyah dengan Metode Drill Siswa RA An-Nahl

Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran

2010/2011

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat di

munaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 19 Maret 2011

Pembimbing

H.Ahmad Ismail, M. Ag

NIP. 196702081997031001

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA

RA AN-NAHL KALIKABONG KALIMANAH

PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama : SEPTI SUSILOWATI

NIM : 073111479

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Dr. Musthofa, M.Ag.

NIP: 19710403 199603 1 002

Sekretaris,

Mufidah, S. Ag. M.Pd.

NIP: 19690707 199703 2 001

Penguji I,

Ahmad Muthohar, M.Ag.

NIP: 19691107 199603 1 001

Penguji II,

Nasirudin, M.Ag.

NIP: 19691012 199603 1 002

Pembimbing,

H. Ahmad Ismail, M.Ag.

NIP: 19670208 1997031001

Deklarasi

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian

juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Juni 2011

Deklarator,

Septi Susilowati

NIM. 073111479

MOTTO

“ Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan “. QS Surat Al-Muzzamil ayat- 4

1

“ Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu “ HR Abu Dawud.2

1 Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, ( Jakarta:Yayasan Penyelenggara

Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, 1971), hlm. 988.

2 Zaki zamani, Muhammad Syukron, Menghafal Al-Qur’an Itu Gampang, ( Yogyakarta:

Mutiara Media, 2009), hlm. 81.

PERSEMBAHAN

1. Suamiku tercinta (Muhammad Ilham) terima kasih atas dukungan dan

bimbingannya serta kesetiaannya mendampingi dan memberi semangat

selalu.

2. Ayahanda (M. Wachyono, SH) dan Ibunda (Rukiyah) yang telah

memberikan kasih sayang dan do’a restunya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Alm. Ibunda Ummu Chanat Alm. Bapak Mufti Muhammadi semoga amal

ibadah diterima dan dihapuskan segala dosanya, dan di tempatkan di sisi

Allah SWT. Amin..

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan karunia-Nya, shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabat. Atas rahmat Allah, Penulis

telah mampu menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan dalam

memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ahmad Muntohar, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI.

3. H. Ahmad Ismail, M.Ag selaku pembimbing yang selalu membimbing dan

mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Hj. Siti Aminah, Amd, Hj. Siti Nurkhasanah selaku kepala Sekolah, mba

Khujemah dan Nurlela selaku Guru RA An-Nahl Kalikabong.

5. Bapak, Ibu Dosen, dan seluruh Staf dan Karyawan IAIN Walisongo Semarang.

6. Bapak yang telah banyak membantu dan mendukung Penulis, Mas Fahmi, Mba

Iin, Mas Muslih, Rasyid, dan seluruh keluarga Purbalingga.

7. Ibu ( Rukiyah) yang telah sabar mendidik, menyayangi dan selalu mendo’akan

Penulis, Mas Efi, Mas Bahri, Mas Salim, Mas Harun, Mas Takin, Mas Anam,

Mas Ansor, Mas Sukron dan seluruh keluarga Kertanegara.

8. Bapak, Ibu Yogya, Mas Yasin, mba Tari, Mba Susi, Mas Yoyok, Mba Nus,

Mas Agus, serta Hanin terima kasih atas perhatian, doa, motivasi dan

dukungannya, dan seluruh keluarga Yogya yang telah menyayangi Penulis.

9. Sahabat-sahabatku dan keluarga kelas A.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu Penulis. Jazakumullah.

Akhirnya, penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan bagi semua yang berkenan membacanya.

Semarang, Juni 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK.............................................................................................. ii

NOTA PEMBIMBING................................................................................................iii

PENGESAHAN PENGUJI..........................................................................................iv

DEKLARASI................................................................................................................v

HALAMAN MOTTO.................................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................vii

KATA PENGANTAR.. .............................................................................................viii

DAFTAR ISI................................................................................................................ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

B. Penegasan Istilah.........................................................................................3

C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4

D. Rumusan masalah....................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian.......................................................................................4

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Diskripsi Teori.......................................................................................... 6

B. Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Kemampuan Membaca

Huruf Hijaiyah.........................................................................................17

C. Kajian Penelitian Yang Relevan.............................................................. 18

D. Hipotesis.................................................................................................. 19

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian.......................................................................................20

B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................20

C. Variabel Penelitian.....................................................................................20

D. Metode Penelitian......................................................................................21

E. Populasi.....................................................................................................25

F. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 25

G. Teknis Analisis Data..................................................................................27

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Tempat Penelitian…....................................................................28

1. Sejarah Singkat RA An-Nahl Kalikabong...........................................28

2. Letak Geografis...................................................................................29

3. Keadaan Guru, Siswa, dan karyawan..................................................30

4. Visi, Misi, Tujuan RA An-Nahl Kalikabong...................................... 34

5. Sarana dan Prasarana...........................................................................34

B. Diskripsi Hasil Penelitian………………………………………………..36

1. Hasil Observasi Awal………………...……………………………...36

2. Siklus I.................................................................................................38

3. Siklus II...............................................................................................41

4. Siklus III............................................................................................. 43

C. Pengujian Hipotesis.................................................................................. 47

D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………… 47

E. Keterbatasan Penelitian………………………………………………… 48

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 50

B. Saran-Saran............................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

berbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini seiring dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan itu

sendiri. Sesuai dengan undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 bahwa setiap warga Negara mempunyai hak

yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu1.

Selanjutnya apakah yag dmaksud dengan pendidikan itu sendiri, Zuhairini

berpedapat bahwa seluruh proses dalam kehidupan adalah proses pendidikan.2 Ini

dapat diartikan bahwa setiap pengalaman yang didapatkan manusia dalam

interaksi dengan orag lain, lingkungan dan alam dapat diartikan pendidikan dan

selanjutnya lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar3.

Pendidikan agama harus mulai dikenalkan kepada anak pada saat anak

masih dini. Pendidikan agama terutama membaca huruf hijaiyah yang merupakan

dasar-dasar untuk membaca Al-Qur’an menjadi salah satu hal yang penting yang

harus dikenalkan kepada anak. Dalam hal ini keluarga mempunyai peran penting,

karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang utuh dan pertama bagi

anak. Sebelum anak berangkat ke sekolah dan diasuh oleh guru, mereka terlebih

dahulu mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, namun berdasar pengamatan

banyak orang tua yang tidak mampu mengajari anaknya khususnya dalam

membaca huruf hijaiyah. Hal ini didukung dengan fakta banyaknya orang tua

yang menyerahkan anaknya ke guru ngaji atau RA agar anaknya dapat membaca

huruf hijaiyah, dan banyak anak sebelum menjadi siswa RA belum pernah

memperoleh pengalaman membaca huruf hijaiyah dari orang tuanya . Faktor yang

1 Biro Hukum dan Organisasi Seketariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,2003

), hlm. 8.

2 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara,1995 ), hlm. 42.

3 Zukiyah Drajat , Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta Bumi Aksara, 1986 ), hlm. 34.

2

menyebabkan terjadinya hal tersebut antara lain orang tua memang tidak bisa

membaca huruf hijaiyah, atau karena kesibukannya sehingga tidak mempunyai

waktu untuk mengajari membaca huruf hijaiyah pada anaknya.

Keadaan serupa juga mewarnai kondisi siswa RA An-Nahl Kalikabong

Kalimanah Purbalingga. Bukti konkrit yang dapat ditunjukkan dalam mendukung

pernyataan ini adalah rendahnya kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA

An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga ini. Hanya sekitar 7,14% siswa yang

cukup lancar membaca dari 14 anak, 21,43% kurang lancar membaca, dan 71,43%

siswa belum bisa membaca huruf hijaiyah.

Pembelajaran sebagai usaha sadar sistemik selalu bertolak dari landasan

dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat

penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pengembangan

manusia dan masyarakat.4

Proses belajar adalah tuntunan perubahan yang diakibatkan oleh

perbuatan belajar. Belajar selalu mempunyai kaitan yang erat dengan arti

perubahan. Sehingga, seseorang yang katanya telah belajar tetapi tidak mengalami

perubahan apa-apa, maka pada hakekatnya ia telah tidak belajar.

Agar kegelisahan di RA An-Nahl Kalikabong tidak semakin meningkat,

maka perlu dicari solusi sebagai antisipasi terhadap permasalahan ini. Ada

beberapa metode dalam menyampaikan pembelajaran, salah satunya dengan

metode Drill. Yang dimaksud metode drill adalah ” Latihan ” atau ” Ulangan”

Diharapkan dengan metode drill ini anak dapat lebih mudah dalam membaca

huruf hijaiyah.

Dari pemaparan di atas segera dapat dilihat bahwa pada intinya metode

bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal

dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.5 Dengan demikian metode sangat

berfungsi dalam menyampaikan pembelajaran.

Dari latar belakang inilah, maka penulis mencoba menyusun skripsi ini

agar dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dimulai dengan

4 Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M., (

Semarang: RaSAIL Media Group, 2009), hlm. 10.

5 Ibbid hlm 18

3

belajar membaca huruf hijaiyah melalui metode Drill dengan judul ” Upaya

Meningkatkan Kemaampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill

Siswa RA An- Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga

Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Penegasan Istilah

Judul dalam suatu penelitian mempunyai arti yang sangat penting, karena

dengan judul tersebut dapat diketahui isi dari suatu masalah dalam penelitian,

maka penulis perlu menjelaskan tentang istilah dalam judul ” Upaya

Meningkatkan Kemaampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan Metode Drill

Siswa RA An- Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun Pelajaran

2010/2011”. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk membatasi ruang

lingkup penelitian. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami pengertian atau

maksud dari judul skripsi ini. Maka dibawah ini kami uraikan tentang apa yang

penulis maksud dalam judul tersebut, yaitu :

1. Kemampuan Membaca

- Kemampuan adalah 1 kesanggupan; kecakapan; kekuatan. 2

kekayaan.6

- Membaca adalah 1 melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (

dengan melisankan atau hanya dalam hati); 2 mengeja atau melafalkan

apa yang tertulis; 3 mengucapkan; 4 mengetahui; 5 memperhitungkan.7

- Lisan adalah 1 lidah; 2 kata-kata yang diucapkan; 3 berkenaan dengan

kata-kata yang diucapkan; 4 dengan mulut bukan dengan surat.

- Kemampuan membaca adalah 1 kesanggupan , kecakapan atau

kekuatan untuk memahami isi dari apa yang tertulis dengan

melisankan atau hanya dalam hati; 2 kesanggupan , kecakapan atau

kekuatan untuk mengeja atau melafalkan apa-apa yang tertulis; 3

kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk

mengucapkan; 4

6 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,( Jakarta, Balai Pustaka , 2000),

hlm. 707

7 Ibbid, hlm. 83.

4

kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk

mengetahui 5

kesanggupan , kecakapan atau kekuatan untuk memperhitungkan.

8

2. Metode Drill

Adalah metode atau cara teratur yang digunakan dalam suatu pembelajaran

dengan latihan yang diulang-ulang di waktu singkat.9 Metode drill adalah

suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dengan

melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau

keterampilan yang tinggi dari apa yang telah dipelajari.10

Metode drill adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran

dengan jalan melatih terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 11

Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara

berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat

suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi

permanen.12

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan judul tersebut maka penulis

membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-

Nahl.

2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan

membaca Huruf Hijaiyah atau tidak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan judul tersebut maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

8 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ,( Jakarta, Balai Pustaka , 2000),

hlm. 707

9 Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M.,

(Semarang: RaSAIL Media Group,2009), hlm. 21.

10

Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara , 1985), hlm. 125.

11

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. ( Suarabaya: Usaha Nasional, 1983),

hlm. 106.

12

Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. ( Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 100.

5

1. Apakah metode drill mampu meningkatkan kemampuan membaca Huruf

Hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga ?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitiannya adalah:

1. Sebagai masukan dan informasi kepada dunia pendidikan, khususnya RA

An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga

2. Sebagai bahan masukan bagi para orang tua dan diri penulis dalam

memotivasi agar anak mau belajar membaca huruf hijaiyah khususnya

siswa Ra An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purabalingga.

3. Untuk mengembangkan pengetahuan dalam pembelajaran.

4. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam kebijakan di

sekolah.

5. Secara teori akan memberikan informasi tentang macam-macam metode

dalam pembelajaran terutama penggunaan metode drill dalam

meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah.

6. Memberikan masukan pada perpustakaan IAIN Walisongo Semarang

berupa hasil penelitian untuk menambah pustaka.

6

7

8

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Kemampuan membaca

Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan

mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat

terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lainnya.

Sedangkan mengajar meliputi sagala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Ada

beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran, salah satunya menurut

Oemar Hamalik, pembelajaran adalah sebuah kombinasi yang tersusun dari unsur-

unsur manusiawi, materiil, fasilitas, perlengakapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran1.

Membaca adalah sebuah aktifitas belajar yang sering kita dengar, di mana

membaca adalah mengeja atau melafalkan apa-apa yang ditulis. Sedangkan

menurut Sudarso, membaca adalah proses melisankan paparan bahasa tulis melalui

aktivitas yang kompleks yakni harus menggunakan pengertian, hayalan,

menghayati dan mengingat-ingat hasil bacaan.2

Membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang ditulis. 3

Sesuai dengan QS Surat Al-alaq yaitu pada ayat 1-5 yang artinya :

1 Saiful Amien, “Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an”

http:/saifulamien.staff.umm.ac.id/24/06/2010, hlm. 2.

2 Ibid.

3 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , ( Jakarta, Balai Pustaka , 2000), hlm.

83.

7

1). Bacalah dengan menyebut nama Tuhannu yang telah menciptakan.

2). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3). Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.

4).Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam.

5). Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.4

Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca

kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini agar

kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca. Kemampuan

membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:

Sebelum mengajarkan membaca pada anak, dasar-dasar kemampuan membaca

atau kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai anak terlebih dahulu. Hal ini

bertujuan agar kita dapat mengetahui apakah anak sudah siap diajarkan membaca.

Kemampuan kesiapan membaca yang perlu dikembangkan adalah sebagai

berikut:

1.Kemampuan membedakan auditorial.

Anak-anak harus memahami suara-suara umum di lingkungan mereka. Mereka

harus memahami suara yang dihasilkan oleh konsonan atau vokal.

2. Kemampuan diskriminasi visual.

3. Kemampuan membuat hubungan suara-simbol.

4. Kemampuan perseptual motoris.

5. Kemampuan bahasa lisan.

6. Membangun sebuah latar belakang pengalaman.

7. Interpretasi gambar.

8. Progesi dari kiri ke kanan.

9. Kemampuan merangkai.

10. Penggunaan bahasa mulut.

4 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, ( Bandung : CV Diponegoro, 2001 ),

hlm.563.

8

11. Pengenalan melihat kata.

12. Lateralisasi.

13. Koordinasi gerak.

Tanda-tanda kesiapan membaca:

1. Apakah anak sudah dapat memahami bahasa lisan?

2. Apakah anak sudah dapat mengujarkan kata-kata dengan jelas?

3. Apakah anak sudah dapat mengingat kata-kata?

4. Apakah anak sudah dapat mengujarkan bunyi huruf?

5. Apakah anak sudah menunjukkan minat membaca?

6. Apakah anak sudah dapat membedakan bunyi dengan baik?

Secara khusus, Flood dan Laap (1981:350), mengidentifikasi tahap-

tahap perkembangan kemampuan membaca pada anak yakni: “(1) tahap fantasi

(magical stage), (2) tahap pembentukan konsep diri (self concept stage), (3)

tahap membaca gambar (bridging reading stage), (4) tahap pengenalan bacaan

(teke-off reader stage), dan (5) tahap membaca lancer (independent reader

stage)”. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

1. Tahap Fantasi (magical stage)

Pada tahap ini anak mulai menggunakan buku, mulai berpikir bahwa

buku ini penting, melihat atau membolak-balikkan dan kadang-kadang anak

membawa buku kesukaannya. Pada tahap pertama, orang tua atau guru

dapat memberikan atau menunjukkan model/contoh tentang perlunya

membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.

2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (self concept stage)

Pada tahap kedua, orang tua atau guru memberikan rangsangan dengan

jalan membacakan sesuatu pada buku-buku yang diketahui anak-anak. Orang

tua atau guru juga hendaknya melibatkan anak membacakan berbagai buku.

9

3. Tahap Membaca gambar (bridging reading stage)

Pada tahap ketiga, orang tua dan guru membacakan sesuatu pada

anak-anak, menghadirkan berbagai kosa kata pada lagu dan puisi,

memberikan kesempatan menulis sesering mungkin.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (take-of reader stage)

Pada tahap keempat, orang tua dan guru masih harus membacakan sesuatu

untuk anak-anak sehingga mendorong anak membaca sesuatu pada berbagai

situasi. Orang tua dan guru juga jangan memaksa anak membaca huruf secara

sempurna.

5. Tahap Membaca Lancar (independent reader stage)

Pada tahap ini, orang tua dan guru masih tetap membacakan berbagai jenis

buku pada anak-anak. Tindakan ini mendorong anak agar dapat

memperbaiki bacaannya. Membantu menyeleksi bahan-bahan bacaan yang

sesuai serta mengajarkan cerita yang berstruktur.

Qiroati merupakan media berupa buku yang berisi materi-materi untuk

tingkat dasar ( huruf hijaiyah ), karena buku tersebut diberikan untuk tingkat

pemula. Oleh karena itu dalam penyajiannya pun materi yang pertama diberikan

adalah pengenalan huruf hijaiyah mulai dari 2 huruf, 3 huruf, sampai huruf yang

bersambung sebagai titik awal bagi anak mengenal huruf arab.5

Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama

yang harus ditetapkan yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran.

Dalam tujuan ini terhimpun sejumlah norma yang akan ditanamkan dalam anak

didik. Sehingga berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari

penguasaan anak didik terhadap bahan yang diberikan selama proses belajar

mengajar berlangsung. Pengenalan membaca huruf hijaiyah pada anak usia dini

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca seiring bertambahnya usia

siswa . Disamping itu tujuannya diharapkan siswa mampu membaca huruf hijaiyah

5 Ibid., hlm. .68.

10

dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, memahami dengan baik

dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah untuk ummat manusia melalui bangsa Arab.

Oleh karena itu bahasa yang digunakan juga bahasa arab. Ini senada dengan

ungkapan ayat Al- Qur’an .

“Sesungguhnya kami menurunkan berupa Qiroati dengan bahasa Arab, agar

kamu memahaminya”. 6

Sama juga dengan dalam Al-Qur’an pada ayat yang berikut:

Artinya: “Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur‟an dalam bahasa Arab supaya

kamu memahami(nya)”7.

Karena bahasa Al-Qur’an adalah bahasa Arab, tentu pemahaman terhadap bahasa

tersebut sangat membantu kita dalam menghafalnya. Dengan pemahaman tersebut

kita dapat mengerti arti/makna dari ayat yang kita baca.

Dalam pengajaran bahasa salah satu segi yang sering disoroti adalah segi metode.

Sukses tidaknya suatu program pengajaran bahasa seringkali dinilai dari segi

metode yang digunakan. Sebab metodelah yang menentukan isi dalam

mengajarkan bahasa.8

Uraian di atas menunjukkan, metode baik metode secara umum maiupun

metode untuk pengajaran bahasa Arab bisa mengarahkan keberhasilan belajar anak

didik serta mendorong kerjasama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik

dengan anak didik. Di samping itu metode juga dapat memberikan inspirasi pada

6 Ibid., hlm. .235.

7 Ibid., hlm. .489.

8 Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodohgi,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 7.

11

anak didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan anak didik

seiring dengan tujuan pendidikan.9

Jadi jelas bahwa salah satu komponen yang sangat menentukan terhadap

berhasil atau tidaknya proses pengajaran adalah metodenya. Sebab dengan metode

motivasi belajar siswa akan bertambah. Sehingga transformasi pelajaran dari guru

kepada siswa akan mencapai sasaran dan keberhasilan. Namun dalam pengajaran

bahasa Arab sering terjadi perbedaan metode yang digunakan oleh seorang guru

dengan guru lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan pandangan atau

approach yang digunakan.

Untuk menentukan metode mana yang tepat, erat sekali hubungannya dengan

approach yang digunakan. Sebab pada dasamya metode-metode merupakan

penjabaran dari approach. Yang dimaksud dengan approach di sini adalah suatu

keyakinan tentang hakikat bahasa dan pengajaran bahasa.

Di samping itu, metode pembelajaran bahasa dipengaruhi pula oleh tujuan

pengajaran bahasa itu sendiri. Sebab tujuan pengajaran bahasa Arab itu akan

sangat berpengaruh dalam menentukan materi yang harus diajarkan dan

menentukan sistem serta metode yang hendak dipergunakan. Secara garis besar

tujuan pengajaran bahasa ada dua kategori, kategori bahasa sebagai alat dan

kategori bahasa sebagai tujuan. Bahasa Arab sebagai alat yaitu alat untuk

memahami ajaran-ajaran agama Islam dari sumber asli yang berbahasa Arab.

Tentu saja materi pengajarannya ditekankan pada qira'ah (membaca). Bagaimana

membaca yang benar serta bagaimana bisa memahami bacaan. Dengan kata lain,

penekanan pengajaran pada penguasaan 10

9 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemiksran Pendidikan Islam. (Bandung: Trigenda Kaiya, 1993),

hlm. 232.

10

Asadullah, Metodik Khustis Pengajaran Bahasa Arab, (Mataram: Fak. Tarbiyah IAIN Sunan

Ampel) , 1995, hlm. 49.

12

2. Metode Drill

a. Difinisi metode drill

Metode drill (latihan diulang-ulang) itu sendiri menurut beberapa pendapat

memiliki arti sebagai berikut;

1) Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dengan

melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau

keterampilan yang tinggi dari apa yang telah dipelajari.11

2) Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih

terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. 12

3) Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan

sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau

menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.13

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

drill (latihan diulang-ulang) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran

dengan Jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil.

Tujuan metode drill (latihan diulang-ulang) adalah untuk memperoleh

suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan

melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak

itu, dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.14

b. Kegunaan metode drill

Dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latihan diualang-ulang)

ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:

11

Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Bina Aksara , 1985), hlm. 125.

12

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. ( Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.

106.

13

Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. ( Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hlm. 100.

14

Pasaribu dan B. Simandjuntak, Didaktikdan Metodik.( Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 112.

13

1) Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata,

menulis mempergunakan alat atau membuat suatu benda;

melaksanakan gerak dalam olah raga.

2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,

menjumlahkan mengurangi, menarik akar dalam hitungan mencongak.

Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu

kimia, tanda baca dan sebagainya.

3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan

hal lain, seperti sebab akibat banjir - hujan; antara tanda huruf dan

bunyi -ing, -nya dan lain sebagainya; penggunaan lambang/simbol di

dalam peta dan lain-lain.15

Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

dari metode drill (latihan diulang-ulang) adalah untuk melatih kecakapan-

kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.

c. Kebaikan Metode drill (Latihan diulang-ulang) adalah;

1) Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan.

2) Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.

3) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih

diri belajar mandiri.

4) Pada pelafaran agama dengan melalui metode latihan siap ini anak didJk

menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada

Allah.16

Kebaikan metode drill yang lain adalah ;

1) Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan

keterampilan yang diharapkan

15

Roestiyah N.K , Strategi Belajar Mengajar. ( Jakarta: Bina Aksara, 1985), hlm. 125-126.

16

Yusuf dan Syaifiil Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1997), hlm. 66.

14

2) Para murid akan memiliki pengetahuan siap.

3) Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan

disiplin.17

d. Kekurangan Metode Drill (Latihan diulang-ulang) sebagai berikut:

1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa mengajar dengan metode drill

berarti minat dan inisiatif siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar

atau dianggap tidak layak dan kemudian dikesampingkan. Para siswa

dibawa kepada kofomuitas dan diarahkan menjadi uniformitas.

2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan perkembangan

inisiatif di dalam menghadapi situasi baru atau masalah baru pelajar

menyelesaikan persoalan dengan cara statis. Hal ini bertentangan dengan

prinsip belajar di mana siswa seharusnya mengorganisasi kembali

pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan situasi yang mereka hadapi.

3) Membentuk kebiasaan yang kaku dengan metode latihan siswa belajar

secara mekanis. Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa

dibiasakan secara otomatis. Kecakapan siswa dalam memberikan respon

stimulus dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan intelegensi.

Tidaklah itu irrasional, hanya berdasarkan routin saja.

4) Menimbulkan verbalisme. Setetah mengajarkan bahan pelajaran siswa

berulang kali, guru mengadakan ulangan lebih-lebih jika menghadapi

ujian. Siswa dilatih menghafal pertanyaan-pertanyaan (soal-soal). Mereka

harus tahu, dan menghafal jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan

tertentu. Siswa harus dapat menjawab soal-soal secara otomatis. Karena

itu maka proses belajar yang lebih realistis menjadi terdesak. Dan sebagai

gantinya timbullah respon-respon yang bersifat verbalistis.18

17

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama. (Suarabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.

107.

18

Harahap dan Djamal Abu Bakar, Didaktik Metodik Kurikulum ( Surabaya: IKIP Surabaya ,

1981), hlm. 45-46.

15

e. Metode membaca Huruf Hijaiyah

Dalam membaca huruf hijaiyah terdapat beberapa cara, diantaranya yaitu :

1). Teknik memahami huruf / kata

2). Teknik mendengarkan sebelum mulai membaca

3). Teknik mengulang-ulang ( Drill )

Belajar membaca huruf hijaiyah dengan teknik mengulang-ulangnya

akan cepat hafal dan lebih mudah diingat. Tentunya tidak hanya sekedar membaca,

tetapi dengan teliti letak dari kata yang dibaca.19

Guru harus mempertimbangkan semua jawaban anak didik, tetapi setiap

jawaban tidak selalu harus dinyatakan dengan angka untuk mengisi rapor. Banyak

hal yang tidak dapat bahkan tidak perlu dinyatakan dengan angka, karena

masalahnya dikaitkan dengan tujuan bagaimana pengetahuan dan kecakapan itu

dapat dimilki sepenuhnya oleh anak didik secara nyata. Hal inilah yang

menyebabkan perlunya menggunakan metode latihan. latihan/ulangan ini dapat

dilakukan dengan secara klasikal dan individual

Penilaian seperti dimaksud di atas mempunyai faedah/arti sebagai berikut:

Pertama : Untuk memberikan umpan baik (feedback) kepada guru sebagai

dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

Kedua : Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing

anak didik.

Ketiga : Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar

yang tepat. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan kecerdasan

yang dimiliki oleh anak didik.

Keempat : Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik, dan lingkungan)

anak didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat

digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan tersebut.20

19 Zaki Zamani Muhammad Syukron Maksum, Menghafal Al-Qur‟an Itu Gampang, (Yogyakarta:

Mutiara Media, 2009), hlm. 47.

16

Fungsi guru dalam menilai latihan dan ulangan terletak pada fungsi untuk

memberikan umpan balik dan untuk menentukan angka kemajuan. Sedangkan

untuk menentukan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan

fungsi untuk mengenal situasi latar belakang dari anak didik, adalah fungsi dari

petugas bimbingan dan penyuluhan.

Dalam menerapkan metode drill ini harus diperhatikan pula antara lain:

1) Harus diusahakan latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik,

karena itu waktu yang digunakan cukup singkat.

2) Latihan betul-betul diatur sedemikian rupa sehingga latihan itu menarik

perhatian anak didik, dalam hal ini guru harus berusaha menumbuhkan motif

untuk berpikir.

3) Agar anak didik tidak ragu maka anak didik lebih dahulu diberikan

pengertian dasar tentang materi yang akan diberikan.21

Melihat hal-hal yang tersebut diatas, maka guru pada saat memberikan

latihan haruslah siap lebih dahulu, tidak secara spontanitas saja memberi latihan,

sehingga waktu mengadakan evaluasi terhadap hasil latihan segera guru dapat

melihat segi-segi kemajuan anak didik, diantaranya: daya tanggap, ketrampilan

dan ketepatan berpikir dari tiap-tiap anak didik yang diberi tugas latihan22

.

Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan tertentu berdasarkan

penjelasan atau petunjuk guru.

Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan yang

berkali-kali dilakukan dari sesuatu hal yang sama. Pengulangan itu sengaja

dilakukan berkali-kali, supaya asoaiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat

kuat atau tidak mudah dilupakan. Dengan demikian terbentuklah ketrampilan siap

20 DR. Zakiah Dradjat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. (Jakarta, Bumi

Aksara.1995), hlm. 302.

21

Ibid., hlm. 304.

22

Ibit.

17

(pengetahuan siap) yang setiap saat siap untuk digunakan. Ada sebuah pendapat

dari Dr. Zafar Alam yang mengatakan :

“One very important item of the Islamic method of teaching is to instruct the

student gradually and step by step”. ( satu hal yang sangat penting dari metode

belajar islam adalah belajar yang teratur dan setahap demi setahap)

B. Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Kemampuan Membaca Huruf

Hijaiyah

Penggunaan istilah “latihan” sering disamakan artinya dengan istilah

“Ulangan”. Padahal maksudnya berbeda. Latihan bermaksud agar pengetahuan

dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya,

sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauh mana dia telah

menyerap pengajaran tersebut.

Metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu ketrampilan tertentu berdasarkan

penjelasan atau petunjuk guru. Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang

berupa pengulangan berkali-kali dilakukan dari sesuatu hal yang sama.

Pengulangan itu sengaja dilakukan berkali-kali, supaya asosiasi antara stimulus

dan respon menjadi sangat kuat atau tidak mudah dilupakan.23

Metode

pengulangan berkali-kali ini sering juga disebut dengan istilah metode drill.

Pengajaran yang diberikan melalui metode drill dengan baik selalu akan

menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

1. Anak didik itu akan dapat mempergunakan daya berpikirnya yang makin lama

makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik

akan menjadi lebih teratur dan teliti dalam mendorong daya ingatnya. Ini berarti

daya berpikir bertambah.

23 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, ( Yogyakarta: PT Gemawindu

Pancaperkasa, 2001), hal. 72.

18

2. Pengetahuan anak didik bertambah dari berbagai segi, dan anak didik tersebut

akan memperoleh paham yang lebih baik dan lebih mendalam. Guru

berkewajiban menyelidiki sejauh mana kemajuan yang telah dicapai oleh anak

didik dalam proses belajar mengajar. Salah satu cara ialah mengukur kemampuan

tersebut melalui ulangan (tes) tertulis atau lisan.24

C. Kajian Penelitian Yang Relevan

Sebagaimana telah disebutkan bahwa penelitian ini difokuskan pada

pembahasan upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan

metode drill siswa RA An-Nahl kalikabong Kalimanah Purbalingga tahun pelajaran

2010/2011.

Sepanjang penelaahan penulis, pernah diadakan penelitian seperti yang

penulis lakukan, diantaranya skripsi yang pernah diangkat oleh saudari Rina Nur

Azizah, jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, UIN Yogyakarta yang berjudul “ Upaya

Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur‟an Pada Siswa Kelas I dan

II MIN Patuk Gunungkidul”. Dalam skripsi tersebut tindakan yang dilakukan adalah

menerapkan pembelajaran dengan latihan yang diulang-ulang selama pembelajaran

yang meliputi langkah-langkah pembelajaran : (1) menyiapkan buku bacaan Iqro’, (2)

mendengarkan bacaan Iqro’, (3) membaca Iqro’ bersama-sama, (4) mengulang-ulang

bacaan Iqro’. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa: data awal menyatakan

sebagian besar siswa belum mampu membaca (93,02%), dalam siklus I siswa yang

mampu membaca naik menjadi 16,28%, setelah siklus II siswa yang mampu

membaca 39,53%, pada akhir siklus III siswa yang mampu membaca mencapai

60,46%. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa penelitian tersebut telah

mampu meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an namun belum memuaskan.25

24 Ibid., hal. 73.

25

Rina Nur Azizah, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur‟an Pada

Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul, (Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah UIN Yogyakarta,

1997), hlm. ii

19

Ada kesamaan skripsi yang akan penulis angkat yaitu sama-sama menyoroti upaya

peningkatan membaca huruf hijaiyah atau huruf Al-qur’an dan obyek penelitian pada

skripsi saudari Rina Nur Azizah adalah keseluruhan siswa kelas I dan II MIN Patuk

Gunungkidul yang berjumlah 43 siswa. Perbedaan lokasi penelitian dan waktu

penelitian.

Tulisan diatas secara umum membahas upaya guru untuk meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qur’an. Namun belum ada yang secara khusus membahas

tentang “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah dengan

Metode Drill Siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga Tahun

Pelajaran 2010/2011”. Maka penulis mengangkat judul tersebut untuk melengkapi

dan menyempurnaka tulisan yang telah ada.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah

“ Dengan metode drill, kemampuan siswa membaca huruf hijaiyah dapat

meningkat”

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian tersebut adalah penelitian yang dimaksudkan sebagai

upaya menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kelas dengan memperbaiki

proses pembelajaran, sehingga akan mencapai pembelajaran sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.

Pengertian lain Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa Asing yaitu

Classroom Action Research ( CAR ) adalah action Research yang dilakukan guru

di dalam kelas. Pada hakikatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang

dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu

21

dipecahkan. Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang

dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif.26

B. Setting dan Subyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Merupakan sumber dimana data yang diperlukan dapat diperoleh.

Sumber tersebut dapat berupa data, benda gerak dan sebagainya27

. Subyek

berkaitan erat dengan populasi sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Jumlah siswa Ra An-Nahl tahun 2010/2011 ada 14 Anak.

b. Jumlah guru Ra An-Nahl tahun 2010/2011 ada 3 Orang.

dari sumber data tersebut akan penulis teliti seluruhnya sehingga penelitian

ini adalah penelitian populasi.

2. Narasumber

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :

a. Pengelola RA An- Nahl

b. Kepala Sekolah RA An-Nahl

c. Guru RA An-Nahl

d. Siswa RA An-Nahl

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Interview / Wawancara

Metode ini dipilih untuk menggali data guna melengkapi data penelitian.

Kisi-kisi wawancara yang peneliti lakukan diantaranya :

1. Bagaiman proses pembelajaran guru ?

2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ?

3. Bagaimana implementasi metode drill ?

26

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Teknis Pelaksanaan Classroom Action

Research, 2001; Hlm 4 27

Suharsini Arikunto, Manajemen Pendidikan, 1991,hlm 144

22

Wawancara dilakukan oleh pewawancara / interver kepada siswa dengan

menanyakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian atau

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interver) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara.28

b. Metode Observasi

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistemis

seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan antusias mengikuti pelajaran,

semangat peseta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung.

Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai

keaktifan peserta didik di kelas. Metode ini dilakukan dengan pengamatan

kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar dilakukan dalam kelas

dengan tujuan untuk melihat kelebihan dan kekuranganya. Teknik

pengumpulan datanya yaitu dengan cara mengadakan pengamatan terhadap

objek penelitian, disertai aktivitas penulisan secara sistemis, sehingga data yang

diperoleh lebih akurat.29

c. Metode Dokumentasi

Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti

menggunakan metode dokumentasi, karena dengan mengguanakan

dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku,

surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis

gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan

melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik

dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran.

4. Metode Analisis Data

Peneliti menggunakan metode analisa data yang terbagi menjadi dua yaitu

analisa kuantitatif yaitu berupa prosentase keaktifan peserta didik yang diketahui

28

Ibbid, hlm. 126 29

Mustaqim, Psikologi Pendidikan,Semarang 2009,hlm.6

23

melalui penilaian lembar observasi peserta didik serta hasil tes peserta didik. Data

kuantitatif berupa nilai berupa nilai hasil belajar peserta didik tersebut, dapat

dianalisis secara deskriptif. Oleh karena itu peneliti menggunakan analisis statistik

deskripfif misalnya, dengan mencari nilai rata-rata atau prosentase keberhasilan

belajar dan lain-lain. Kemudian analisa kuantitatif adalah data yang berupa

deskripsi data yang menggambarkan data dari hasil pengamatan observasi

terhadap aktivitas peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran.

1. Rencana Tindakan

1) Siklus I

a. Rencana Tindakan

1. Membuat Rencana Kegiatan Harian / RKH yang disesuaikan dengan

metode pembelajaran yang telah dipilih.

2. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi

siswa.

3. Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket siswa

4. Mempersiapkan media / alat pembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat

dalam RKH

c. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

menggunakan lembar observasi

d. Refleksi dilaksanakan setelah tindaan berdasar data yang diperoleh,

permasalahan yang muncul, kelebihan dan kekurangan yang telah

dilakukan, mencari solusi untuk tindakan berikutnya.

2) Siklus II

3) Siklus III

C. Letak Geografis

Dilihat dari lokasi, lembaga Pendidikan Raudhlatul Athfal ( RA )

memang kurang strategis karena tidak berada atau menempati lokasi yang mudah

24

untuk didlihat orang, akan tetapi dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi

karena dengan mengandalkan lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren

Putra-Putri Ar-Rohman Kalikabong dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah maka

orang akan dapat dengan mudah menjumpai dan menemukan lokasi tersebut,

karena memang lembaga RAudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl terletak di

lingkungan pesantren dan penyelenggaraannya adalah pendiri pesantren tersebut.

Adapun batasan wilayah Kelurahan Kalikabong Kecamatan

Kalimanah Kabupaten Purbalingga di mana Radhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl

berada adalah sebagai berikut :

1. Batas sebelah utara adalah Kelurahan Kandanggampang Kecamatan

Kalimanah Kabupaten Purbalingga.

2. Batas sebelah barat adalah Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah.

3. Batas sebelah selatan adalah Desa Grecol Kecamatan Kalimanah.

4. Batas sebelah timur adalah Kelurahan Karangmanyar kecamatan Kalimanah30

.

a. Sejarah Berdirinya Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong

Pendiddikan adalah kebutuhan yang tidak bisa lepas dari manusia.

Pada tahun 2005 adalah dimana pemerintah sedang semangat-semangatnya

dengan pembangunan, terutama pembangunan dalam bidang pendidikan. Di

antaranya adalah dengan adanya tekad pemerintah khususnya kabupaten

Purbalingga untuk mensejahterakan masyarakat. Berbagai lembaga didirikan,

diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl juga merupakan lembaga

pendidikan yang ikut serta berperan dalam program pemerintah untuk memajukan

pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl Adalah salah satu lembaga untuk

mengentaskan kemiskinan, karena pendididkan anak tidak akan ketinggalan

informasi. RA An-Nahl terletak di Kelurahan Kalikabong adalah salah satu

kelurahan yang sebenarnya lebih dekat dengan perkotaan dan pusat keramaian,

diantaranya terminal induk Purbalingga, pasar induk Purbalingga, swalayan,

30

Wawancara dengan pengelola Yayasan Al-Hikmah Kalikabong, Hj. Siti Aminah pada

tanggal 10 Agustustus 2010

25

Pabrik Atau PT yang mampu menyerap tanaga kerja yang cukup besar khususnya

kaum perempuan.

Dengan adanya komitmen Pemerintah untuk memajukan pendididkan

terutama bagi anak usia pra saekolah serta melihat kondisi lingkungan yang

semacam itu, maka tergeraklah hati Hj. Siti Aminah, A.Md. untuk mendidrikan

suatu tempat penampungan anak-anak kecil tanpa penjagaan dari orang tuanya

masing-masing bermain-main,dan secara kebetulan pula beliau saat itu masih

menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah Madrasah Tsanawiyah yaitu Madrasah

Tsanawiyah AL- Hikmah Kalikabong yang masih di bawah naungan yayasan Al-

Hikmah, sedangkan yayasan Al-Hikmah ketuanya adalah almarhum K.H.

Mochammad Yazid Abdurrahman sekaligus sebagai pendiri dan pengasuh

Pondok Pesantren Ar-Rohman Kalikabong pada waktu itu.

Dengan semangat dan jiwa pejuang dan pendidik yang tinggi dan

dengan melihat hal tersebut maka, beliau mengumpulkan jamaah pengajian Al-

Khasanah yang mempunyai basis pendidikan untuk membentuk panitia

penyelenggara. Pada waktu itu yang menjadi tujuannya adalah pendirian

Raudlatul Athfal ( RA ), akan tetapi karena pada saat itu pemerintah sedang

memeajukan pendidikan di antaranya pendidikan anak usia dini, maka setelah itu

terbentuk suatu kepanitiaan kemudian seluruh panitia mencari informasi yang

lebih lengkap, sehingga diputuskan untuk melakukan studi banding pada beberapa

lembaga pendidikan anak di antaranya PAUD Fatimatuz Zahra di jalan kampus

Purwokerto yang berdekatan dengan kampus UNSOED Purwokerto.

Setelah melihat kondisi dan cara pembelajaran pendidikan anak usia

dini di berbagai lembaga pendidikan anak, maka semakin mantaplah untuk

mendirikan lembaga pendidikan anak pra sekolah. Seiring dengan pendirian

PAUD juga tidak melupakan tujuan awal yaitu mendirikan Raudlatul Athfal

(RA), sehingga sekaligus berdiri dua lembaga pendidikan anak sekaligus yaitu

Raudlatul Athfal ( RA ) dan PAUD An-Nahl Di mana sebelum tahun pelajaran

26

baru 2006/ 2007 sudah dapat beroperasi. Karena tempatnya di kelurahan

Kalikabong sering disebut juga RA dan PAUD An-nahl Kalikabong.

Sedangkan nama atau identitas lembaga pendidikan An-Nahl tersebut

diambil melalui sebuah kata dalam Al-Qur’an yaitu kata An-Nahl yang berarti “

lebah” , hal itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh Almarhum K.H.

Mochammad Yazid Abdurrahman ketika akan memberikan nama orang atau

sebuah majlis pengajian maka akan mengambil dari Al-Qur’an dengan harapan

akan membawa berkah dan dapat berkembang dengan baik dan pesat. Terbukti

tahun pelajaran baru sudah cukup banyak anak-anak baik dari daerah Kalikabong

maupun sekitarnya yang belajar di RA dan PAUD An-NAhl.

b. Struktur Organisasi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong

Untuk menunjang kelancaran dalam pendidikan maka dibentuk

kepengurusan, di mana pengurus ini bertanggungjawab dalam masalah

pendidikan dan segala yang berhubungan dengan kegiatan RA An-Nahl.

Kepengurusan tersebut tergambar dalam bagan struktur organisasi RA An-Nahl

Kalikabong yang terdiri dari struktur organisasi penyelenggara RA An-Nahl dan

struktur pendidik RA An-Nahl Kalikabong.31

Struktur Organisasi Penyelenggara RA An_nahl Kalikabong

31

Wawancara dengan pengelola yayasan Al-Hikmah dan Guru RA An-Nahl Kalikabong pada

tanggal 10 Agustus 2010

27

Struktur Pendidik RA An-Nahl Kalikabong32

32

Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010

Ketua

Hj. Siti Aminah, A.Md.

Sekretaris

Tenti Kusumawardani,SE.

Bendahara

Innani Nur Azizah

Seksi Pendidikan

1.Suparti, A. Ma

2. Ummi M, S.Pd

3. Mulyani

YPI AL-HIKMAH

KALIKABONG

28

c. Keadaan Guru Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong

Guru memiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan. Guru merupakan pelaksana dalam kegiatan pembelajaran yang

akan membawa siswa atau anak didik dalam suasana pembelajaran yang

menyenangkan. Faktor guru pada proses belajar mengajar banyak menentukan

KEPALA

SEKOLAH HJ. SITI

NUR KHASANAH

GURU

SEPTI SUSILOWATI,AMd

GURU

KHUJEMAH

SISWA

29

keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tenaga-

tenaga pendidik yang profesional.

Guru atau pendidik yang professional diantaranya memiliki criteria

berakhlak Islami, menguasai kurikulum, menguasai metode pembelajaran, yang

bervariasi, menguasai metode evaluasi, mampu mengelola kelas dengan baik,

mampu melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, mempu menyelesaikan masalah

pendidikan yang dihadapi, mampu mengerjakan administrasi pendidikan dan

pengajaran, loyal terhadap tugas, disiplin, dan memiliki dedikasi yang tinggi.

Adapun jumlah guru atau pengajar di RA An-Nahl pada tahun 2010/

2011 semuanya berjumlah 3 tenaga pengajar, dengan perincian sebagai berikut :33

NO. NAMA TTL ALAMAT PENDIDIKAN

1. HJ. Siti Nurkhasanah Purbalingga,

19 Februari

1970

Kalikabong,

Rt 05/IV,Kec.

Kalimanah.

PGA 3th

2. Septi Susilowati, A.

Md.

Purbalingga,

20 Sept. 1983

Kertanegara,

Rt 01/01, Kec.

Kertanegara

D3

3. Khujemah Purbalingga,

29 Des. 1964

Penolih,

Purbalingga

SMA

)

d. Keadaan Siswa Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong

Siswa merupkan salah satu factor yang penting dalam proses

pendidikan. Berhasil dan tidaknya siswa atau anak didik bergantung pada penerimaan

materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dan khususnya di Raudlatul ( RA ) An-

Nahl keberhasilan pendidikan akhlak, ibadah, dan akhlak, di samping kemampuan

anak didik sendiri, baik yang berkaitan dengan fisik maupun psikis.

33

Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal !3 Juli 2010

30

Adapun Jumlah siswa yang ada di RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/

2011 sebanyak 14 anak, adapun nama-nama siswa dapat dilihat dalam table berikut :

No. Nama Siswa L/P Tempat Tanggal Lahir Alamat

1 Aniqo Shofia Rahma P Purbalingga, 10-08-05 Kalikabong, RT

06/ RW II

2 Alya Anindya Putri P Purbalingga, 04-01-06 Kalikabong RT

03/ RW II

3 Amanda Nur Adista P Purbalingga, 03-06-05 Kalikabong, RT

03/ RW II

4 Dimas Setiawan L Purbalingga, 01-06-05 Kalikabong, RT

05 / Rw IV

5 Dina Nur Hanfah P Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT

02/ RW II

6 Filia Larasati P Purbalingga, 01-04-05 Kalikabong RT

05/ RW IV

7 Fiyan Barun Syah L Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT

05/ RW IV

8 Iqbal Maulana L Purbalingga, 16-09-05 Jl. Pengalusan,

RT 04 / RW I

9 Kevin Febrian Nurhidayah L Purbalingga, 10-06-05 Kalikabong, RT

02/ RW III

10 Melda Amalia Wafiq N. A P Purbalingga, 14-12-05 Kalikabong RT

02 /Rw IV

11 Widi Tri Anjani P Purbalingga, 27-10-05 Klaikabong, RT

02 / RW II

12 Zahwa Noer Azizah P Purbalingga, 10-01-06 Kalikabong, RT

31

05 / RW IV

13 Fatoni Nur Hidayah L Purbalingga, 05-09-05 Kalikabong, RT

02/ RW II

14 Kurnia Ramadhani L Purbalingga, 07-10-05 Kalikabong, RT

02/ RW II

e. Keadaan Karyawan atau Staf Administrasi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl

Kalikabong

Karyawan atau staf administrasi di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl

Kalikabong adalah pegawai yang menangani dan bertanggungjawab dalam bidang

ketaausahaan sekolah antara lain kesiswaan, kepegawaian, ada keuangan,. Untuk

tugas karyawan dirangkap oleh guru.

f. Visi dan Misi Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong

1. Visi RA An-Nahl adalah tumbuhnya generasi yang terampil, berprestasi,

dan berakhlak Islami”

2. Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan secara optimal

3. Tujuan Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong

Membantu anak didik mengembangakan berbagai potensi baik psikis dan fisik

yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional, kognitif, bahasa,

fisik atau motorik, kemandirian, dan seni untuk siap memasuki pendidikan

dasar

g. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sangat diperlukan agar

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, karena sarana dan prasarana

merupakan faktor dalam proses pendidikan.

32

Adapun sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Raudlatul Athfal

(RA) An-Nahl Kalikabong sudah cukup memadai dan membantu bagi guru dan

anak didik atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Media-media yang ada

juga cukup. Untuk lebih jelasnya, data mengenai sarana dan prasarana di

Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl dapat dilihat dalam tabel berikut :

No. Nama Barang Jumlah Keadaan

1. Data Gedung

- Ruang Belajar

- Ruang Guru

- Ruang Kepala Sekolah

- Ruang Kantor

- WC/ Kamar mandi

1

1

1

1

2

baik

baik

baik

baik

baik

2. Alat Bermain

- Jungkitan

- Ayunan

- Papan luncur

- Papan Titian

- Bak Pasir

- Bak air

1

1

1

1

baik

baik

baik

baik

33

- Bola Besar/ Kecil

- Alat-alat pertukangan

- Kebun dan taman

- Ban bekas

- Terowongan

- Jalan panjatan

2

1

3/60

1 set

ada

4

1

1

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

3. Alat Peraga

- Peng. Huruf

- Peng. Angka

- Peng. Bentuk

- Peng. Binatang

1 set

1 set

1 set

1 set

baik

baik

baik

baik

4. Meubelair

- Meja kursi guru

- Meja kursi anak

- Papan tulis

- Papan absent

- Papan statistik murid

- Papan data guru

1 set

1 set

1

1

baik

baik

baik

baik

34

1

1

baik

baik

5. Administrasi sekolah

- Buku induk

- Buku absent guru

- Buku absent murid

- Raport (LPPAD)

- Buku kegiatan

- Buku tamu

- Buku kas

- RPPAD

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

h. Pembelajaran Keagamaan secara Umum Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl

Kalikabong

Sesuai dengan judul skripsi, maka apa yang dipaparkan adalah

pembelajaran tentang keimanan khususnya pengenalan membaca huruf hijaiayah.

Pembelajaran secara umum Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong dimulai

pukul 08.00-10.00 WIB dengan jadwal pembelajaran setiap hari. Untuk

membedakan dengan penelitian lain maka, dalam penelitian ini lebih terfokus

pada pembelajaran tentang membaca huruf hijaiayah yaitu yang meliputi

35

pengenalan bentuk huruf dari alif sampai ya, dan cara membacanya dan

melafalkannya. Kemudian diterapkannya metode drill guna meningkatkan

kemampuan siswa An-Nahl dalam membaca qiroati jilid I.

Adapun strategi yang dilakukan oleh guru Raudlatul Athfal (RA) An-

Nahl Kalikabong adalah sebagai berikut :

1. Dimulai dari persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Raudlatul

Athfal (RA) An-Nahl Kalikabong.

2. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran di Raudlatul Athfal (RA) An-

Nahl Kalikabong adalah memfokuskan diri dan lingkungan, mendengarkan,

pengamatan suatu objek, mengingat, fokus pada satu tema, memberikan

contoh, memberikan penghargaan.

3. Menemukan atau mencari solusi dalam mengatasi masalah yang menghambat

proses pembelajaran.

D. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Interview / Wawancara

metode ini dipilih untuk menggali data guna melengkapi data penelitian.

Kisi-kisi wawancara yang peneliti lakukan diantaranya :

1. Bagaiman proses pembelajaran guru ?

2. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ?

3. Bagaimana implementasi metode drill ?

Wawancara dilakukan oleh pewawancara / interver kepada siswa dengan

menanyakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian atau

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

( interver ) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.34

b. Metode Observasi

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan sistemis

seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan antusias mengikuti pelajaran,

34

Ibbid, hlm. 126

36

semangat peseta didik dalam belajar, perhatian saat pelajaran berlangsung.

Peneliti membuat lembar observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai

keaktifan peserta didik di kelas. Metode ini dilakukan dengan pengamatan

kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar dilakukan dalam kelas

dengan tujuan untuk melihat kelebihan dan kekuranganya. Teknik

pengumpulan datanya yaitu dengan cara mengadakan pengamatan terhadap

objek penelitian, disertai aktivitas penulisan secara sistemis, sehingga data yang

diperoleh lebih akurat.35

c. Metode Dokumentasi

Selain dengan menggunakan metode interview dan observasi peneliti

menggunakan metode dokumentasi, karena dengan mengguanakan

dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa catatan, buku,

surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode ini penulis

gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya dengan

melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi peserta didik

dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan pembelajaran.

35

Drs. H. Mustaqim, M.Pd, Psikologi Pendidikan, 2009,hlm.6

37

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data

Berdasarkan pada metode penelitian yang penulis gunakan dalam

pengambilan data yaitu menggunakan metode observasi, tindakan, dan

dokumentasi, maka setelah dilakukan penelitian. Penulis ingin melakukan

tindakan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca

qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong Tahun 2010/ 2011 dengan metode

drill. Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah inti dari proses pembelajaran

menurut rencana kegiatan harian yang disusun oleh guru, dapat dilihat dalam data

yang disajikan sebagai berikut :

Data Awal Atau Prasiklus kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I

NO.

NAMA SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

Lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1.

Aniqo Shofia Rahma - - V - -

2.

Alya Anindya Putri V - - - - -

3.

Amanda Nur Adista V - - - - -

4. Dimas Setiawan V - - -

- -

5.

Dina Nur Hanifah V - - - - -

6.

Filia Larasati V - - - - -

7.

Fiyan Barun Syah V - - - - -

38

8. Iqbal Maulana - V

- - -

9.

Kevin Febrian N V - - - - -

10. Melda Amalia Wafiq

N.A V - - - - -

11.

Widi Tri Anjani - V - - - -

12. Zahwa Noer Azizah V -

- - - -

13.

Fatoni Nur Hidayah V - - - - -

14.

Kurnia Ramadhani - V - - - -

Keterangan kriteria :

1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati

jilid I

2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca

sebanyak 5-6 kali

3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak

3-4 kali

4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak kali

5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-

2 kali

6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.

Perihal dalam kemampuan membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl

cukup bervariasi dan belum semuanya bisa membaca qiroati jilid I secara

keseluruhan. Menurut data yang diperoleh dari 14 siswa RA AN-Nahl, siswa yang

belum bisa membaca qiroati jilid I ada 10 anak ( 71.43% ). Siswa yang kurang

lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak ( 21.43% ). Siswa yang cukup lancar

39

membaca ada 1 anak ( 7.14% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 14 anak (

0% ), dan siswa yang fasih membaca huruf hijaiyah ada 0 anak ( 0% ).

Dengan melihat data tersebut maka dilakukan tahapan dengan beberapa tindakan

yang dilaksanakan menggunakan siklus.

A. Siklus I

1. Perencanaan

Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan

membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :

a. Guru menyiapkan qiroati sesuai dengan jumlah siswa

b. Guru menbacakan huruf hijaiyah terlebih dahulu dan siswa mendengarkan

c. Siswa membaca huruf hijaiyah bersama-sama dengan Guru

d. Siswa menyebutkan huruf hijaiyah satu-persatu dari alif sampai ya secara

berulang –ulang 2-3 kali.

2. Pelaksanaan

Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian yang telah

ditetapkan, maka hasil penelitian yang akan dideskripsikan datanya adalah

menurut beberapa kriteria kemampuan membaca yaitu : belum bisa

membaca, tidak lancar membaca, kurang lancar membaca, cukup lancar

membaca, lancar membaca, dan lancar sekali. Dalam siklus I ini setelah

siswa membaca qiroati secara klasikal Siswa satu – persatu disuruh untuk

membaca qiroati jilid I secara berulang –ulang 2-3 kali. Guru dan siswa

secara bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

3. Pengamatan

40

Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai instrumen yang

digunakan dapat diuraikan hasil pencapaian tingkat kemamapuan siswa

RA An-nahl dalam membaca qiroati jilid I yang disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut :

Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus I

NO.

NAMA

SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum

Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

Fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1.

Aniqo Shofia

Rahma - - - V - -

2.

Alya Anindya

Putri - V - - - -

3.

Amanda Nur

Adista - V - - - -

4.

Dimas

Setiawan - V - - - -

5.

Dina Nur

Hanifah - - V - - -

6. Filia Larasati - V - - - -

7.

Fiyan Barun

Syah - V - - - -

8. Iqbal Maulana - - - V - -

9.

Kevin

Febrian N. - V - - - -

41

10.

Melda Amalia

Wafiq N.A - V - - -

11.

Widi Tri

Anjani - - - V - -

12.

Zahwa Noer

Azizah - - V - - -

13.

Fatoni Nur

Hidayah - - V - - -

14.

Kurnia

Ramadhani - - V - -

Keterangan kriteria :

1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati

jilid I

2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca

sebanyak 5-6 kali

3. Cukup lancar membacq jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak

3-4 kali

4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan dalam membaca

5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-

2 kali

6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca

4. Refleksi

Pada siklus I siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang

sampai 2-3 kali. Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 7 anak

( 50% ). Siswa yang cukup lancar membaca qiroati jilid I ada 4 anak

42

( 28.57%). Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak (21.43%).

Dan siswa yang tidak fasih dan fasih membaca qiroati jilid I ada 14 anak (

100%).

Adapun kelemahan pada data siklus I adalah :

a. Masih ada siswa yang sering lupa bunyi huruf qiroati jilid I yang baru saja

dibacanya.

b. Masih ada siswa yang belum hafal bentuk beberapa huruf qiroati jilid I.

c. Masih ada siswa yang kurang terfokus saat disuruh membaca huruf-qiroati

jilid I.

Analisis terhadap hasil observasi, catatan harian singkat yang dipakai sebagai

bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi atau

renungan dan diskusi antara guru, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Guru harus lebih aktif dalam memantau kegiatan belajar membaca

qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl Kalikabong

2. Guru harus lebih memahami hambatan-hambatan yang dialami oleh

siswa dalam belajar membaca qiroati jilid I

3. Memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang berhasil memahami

atau lancar dalam membaca qiroati jilid I dan memberikan semangat

bagi siswa yang belum bisa membaca

4. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami

qiroati jilid I.

Akan tetapi pada pelaksanaan siklus pertama ini siswa juga sudah mulai tertarik

untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I dengan metode drill.

Siswa sudah mulai aktif mengikuti bimbingan dari guru, bahkan ada beberapa

siswa yang berani untuk belajar secara perseoranagan.

Dengan menambah motivasi terhadap siswa guru yakin akan memberikan

semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I

yang guru ajarkan. Motivasi belajar membaca siswa meningkat ditandai dengan

43

menigkatnya keinginan dan keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

membaca qiroati jilid I.

Melihat data dalam siklus I tersebut tentang hasil pencapaian tingkat

kemampuan membaca para siswa RA An-Nahl masih sangat kurang, maka

Penulis akan melaksanakan tindakan dalam bentuk siklus II.

B. Siklus II

1. Perencanaan

Langkah-langkah pada tingkat perencanaan dalam siklus II ini

kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, yaitu :

Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan

membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :

a. Siswa membaca qiroati jilid I secara bersama-sama

b. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.

c. Siswa membaca qiroati dengan diulang 4-5 kali.

d. Guru mengamati siswa yang belum lanacar membaca qiroati akan

diberikan tambahan waktu untuk mengulanginya agar dapat lancar

membaca.

2. Pelaksanaan

Bagi siswa yang tidak lancar membaca qiroati jilid I dan siswa

yang kurang lancar membaca qiroati jilid I, guru memberikan tambahan

waktu untuk latihan terus dengan menambah pengulangannya 4-5 kali

dalam membacanya. Hal ini ditujukan agar siswa-siswa tersebut mampu

mengejar ketertinggalan dengan siswa yang sudah lancar membaca

qiroati jilid I. Sedangkan bagi siswa yang cukup lancar dalam membaca

qiroati jilid I diharapkan bisa berkurang tingkat kesalahan dalam

membaca qiroati jilid I dan meningkat kriterianya menjadi lancar

membaca dan nantinya lancar sekali.

3. Pengamatan

44

Setelah dilakukan tindakan kembali dengan tingkat pengulangan

yang lebih banyak maka dapat disajikan hasil observasi dalam tahap

siklus II sebagai berikut :

Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus II

NO

NAMA SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum

Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

Fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1. Aniqo Shofia

Rahma

- - - - - V

2. Alya Anindya

Putri

- - - V - -

3. Amanda Nur

Adista

- - - V

-

4. Dimas Setiawan - - V - - -

5. Dina Nur

Hanifah

- - - - V -

6. Filia Larasati - - - V - -

7. Fiyan

Barun Syah

- - - V - -

8. Iqbal Maulana - - - - V

9. Kevin

Febrian N.

- ¤ - V - - -

10. Melda Amalia

Wafiq N.A

- - - - V -

11. Widi Tri Anjani - - - - - V

12. ZahwaNoer

Azizah

- - - V - -

13. Fatoni Nur

Hidayah

- - - - V -

14. Kurnia

Ramadhani

- - - - - V

45

Keterangan kriteria :

1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati

jilid I.

2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca

sebanyak 5-6 kali.

3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak

3-4 kali.

4. Lancar membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.

5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-

2 kali.

6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.

4. Refleksi

Pada siklus II siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca

diulang samapi 4-5 kali, siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak (

7.14%) . Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 5 anak ( 35.71% ).

Siswa yang tidak fasih membaca ada 4 anak ( 28.57% ). Siswa yang sudah

fasih membaca qiroati jilid I ada 4 anak ( 28.57%).

Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif maka seorang

siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga

minat siswa akan tumbuh dalam pembelajaran. Karena minat dan keterlibatan

siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya

dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.

C. Siklus III

1.Perencanaan

Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan

membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :

46

e. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.

f. Siswa membaca qiroati dengan diulang 2 kali saja.

g. Guru mengamati siswa yang sedang membaca qiroati untuk

mengetahui kefasihan siswa dalam membaca.

2. Pelaksanaan

Siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I tetapi belum

fasih membaca akan di latih lagi dengan cara diulang-ulang, kemudian

guru mengamati tingkat kefasihan dalam melafalkan huruf. Hal ini

ditujukan agar semua siswa yang sudah lancar membaca juga mampu

membacanya dengan fasih menurut makhrajnya.

3. Pengamatan

Hasil observasi dalam tahap siklus III sebagai berikut :

Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati jilid I Pada Siklus III

NO

NAMA SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum

Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

Fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1. Aniqo Shofia

Rahma

- - - - - V

2. Alya Anindya

Putri

- - - - - V

3. Amanda Nur

Adista

- - - -

V

4. Dimas Setiawan - - - - - V

5. Dina Nur Hanifah - - - - - V

6. Filia Larasati - - - - V -

7. Fiyan Barun Syah - - - - V

8. Iqbal Maulana - - - - V

9. Kevin Febrian N - ¤ - - V

10. Melda Amalia

Wafiq N.A

- - - - - V

47

11. Widi Tri Anjani - - - - - V

12. Zahwa Noer

Azizah

- - - - - V

13. Fatoni Nur

Hidayah

- - - - - V

14. Kurnia

Ramadhani

- - - - - V

4. Refleksi

Pada siklus III prosentase siswa yang membaca qiroati jilid I semuanya

sudah masuk kriteria lancar membaca. Siswa yang tidak fasih membaca

tinggal 2 anak ( 28.57% ). Sedangkan siswa yang sudah fasih sudah

mencapai 85.71% sebanyak 12 anak.

Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam

pembelajaran membaca qiroati jilid I, maka kemampuan siswa RA An-

Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca qiroati jilid

I terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan

menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam

membaca qiroati. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa

dengan bunyi dan bentuk qiroati jilid I yang diajarkan.

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

48

Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati

yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat

berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati.

2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA

An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai

tujuannya.

3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti

mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa

dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.

B. SARAN-SARAN

1. Bagi lembaga pendidikan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar

mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama

dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan

prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi

yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.

2. Bagi pendidik

Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya

guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak

didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan

seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya

dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini

akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan

bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air

sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.

3. Bagi orang tua

49

Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan

hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau

keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru

agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara

keluarga, sekolah dan masyarakat.

4. Bagi Pemerintah

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan,

Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada

setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan

sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.

C. PENUTUP

Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur

kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya

Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena

keterbatasan kemampuan dan sempitnya pengetahuan. Penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini.

Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam

skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT,

khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun

masyarakat.

Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil „alamiin, maka

selesailah penulisan skripsi ini.

50

Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana

tindakan, observasi dan Refleksi

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk memperoleh jawaban

dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

untuk menguji penggunaan metode drill dalam meningkatkan kemampuan

membaca huruf hijaiyah siswa RA An-nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga

tahun pelajaran 2010/ 2011

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal : 1 – 31 Agustus 2010

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RA An-Nahl Kalikabong Kecamatan

Kalimanah Kabupaten Purbalingga.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti.

Sering pula diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan diteliti1.

Pada umumnya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

- Variabel bebas disebut juga variabel pengaruh Independent variable) atau

variabel X, yakni variabel yang diselidiki pengaruhnya.

1 Maman Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Pendidikan,( Semarang: IKIP Semarang Press,

1993), hlm. 52.

21

- Variabel terikat disebut juga variabel terpengaruh atau tergantung (dependent

variable) atau variabel Y, yakni variabel yang diramalkan akan timbul dalam

hubungan yang fungsional dari variabel bebas2.

Dengan melihat dua pengertian variabel di atas, maka dapat diketahui

bahwa dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode drill,

dengan mengandung maksud penerapan metode drill dalam pembelajaran

membaca huruf hijaiyah. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan

membaca huruf hijaiyah siswa.

D. Metode Penelitian

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau

jalan. Penelitian terjemahan dari bahasa Inggris yaitu kata research yang berarti

usaha atau jalan untuk mencari kembali jawaban dari suatu permasalahan3. Jadi

metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali

pemecahan terhadap suatu permasalahan dengan cara mengumpulkan dan

menganalisis data.

Sedangkan menurut pendapat yang lain metode penelitian adalah cara-cara

yang digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian dikembalikan untuk

memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang reliabel dan

terpercaya4.

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian menggunakan

model Kemmis dan Taggart 1998, adapun bentuknya sebagai berikut :

2 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999) Cet.

3, hlm. 2.

3 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999)

Cet. 3, hlm. 2.

4 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada , 1996), hlm. 10.

22

Gambar: 1 Alur Penelitian

PTK MODEL SPIRAL, ADAPTASI KEMMIS DAN TAGGART5

5 http://htmlimg1.scribdassets.com/6cyypwb4n4v7n6s/images/1-01c306a26e.jpg

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi III

Simpulan

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi I

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi II

S I

K

L

U

S

S I

K

L

U

S

S

I

K

L

U

S

23

Siklus I

1. Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian

tindakan kelas antara lain :

a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengtahui kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh peserta didik.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

c. Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi penelitian

tindakan kelas

d. Membuat instrumen yang diperlukan dalam siklus penelitian tindakan

kelas

e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan

a. Menghafal surat Al-Kautsar

b. Bergai ceritera

c. Membaca huruf hijaiyah bersama-sama Alif sampai Ya

d. Memberikan tes kemampuan membaca

3. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi tentang aktivitas guru dan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung

4. Refleksi

Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti mengadakan

kegiatan refleksi pada akhir tindakan. Pada kegiatan refleksi peneliti dan

observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan

berupa hasil pasca tes dan lembar observasi. Refleksi dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana peningkatan yang ingin dicapai dalam pembelajaran

siklus I sebagai masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus II.

24

Siklus II

1. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus

pertama

2. Pelaksanaan tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil

refleksi siklus pertama

3. Pengamatan atau observasi

Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran.

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun

rencana untuk siklus ketiga.

Siklus III

1. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus

kedua

2. Pelaksanaan tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil

refleksi siklus kedua

3. Pengamatan atau observasi

Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran.

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas peleksanaan pembelajaran yang

telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah

pembelajaran yang telah dikemas dengan tindakan tertentu dapat

25

meningkatkan atau memperbaiki masalah yang diteliti dalam penelitian

tindakan kelas tersebut.

Penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh data konkrit yang terjadi di

kelas pada watu pembelajaran di kelas dengan acuan penghitungan data hasil

observasi dan evaluasi pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas.

Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode prosentase

sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan membaca

huruf hijaiyah dengan penggunaan metode drill.

E. Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai kelompok besar dan wilayah yang menjadi

lingkup penelitian6. Dalam penelitian ini adalah seluruh siswa RA An-Nahl

Kalikabong kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran

2010/2011 sejumlah 14 anak.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data antara lain :

1. Wawancara yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari obyek penelitian, wawancara yang dilakukan

dalam hal ini kepada siswa dan guru RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah

Purbalingga untuk memperoleh data tentang kondisi geografis, keadaan guru

dan karyawan, latar belakang siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah

Purbalingga.

2. Obsevasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan langsung terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di lokasi

penelitian dalam hal ini di RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah Purbalingga.

6 Nana Syaodih.S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja rosdakarya, 2005), hlm. 250.

26

Untuk mempermudah proses pengumpulan data melalui observasi,

penulis akan menggunakan tiga siklus yang masing-masing berisikan empat

tahapan yaitu:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan telah dilakukan hal-hal berikut:

- Membuat Rencana Kegiatan Harian / RKH yang disesuaikan dengan

metode pembelajaran yang telah dipilih.

- Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi

siswa.

- Menyusun pedoman wawancara

- Mempersiapkan media / alat pembelajara

b. Pelaksanaan atau tindakan

Tindakan pembelajaran dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat

dalam RKH

c. Pengamatan atau observasi

Pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung menggunakan lembar observasi seperti pada lampiran-1.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi dilaksanakan setelah tindakan berdasar data yang

diperoleh, permasalahan yang muncul, kelebihan dan kekurangan yang

telah dilakukan, mencari solusi untuk tindakan berikutnya.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat,

27

agenda dan sebagainya7. Selain dengan menggunakan metode interview dan

observasi peneliti menggunakan metode dokumentasi, karena dengan

mengguanakan dokumentasi peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa

catatan, buku, surat kabar, majalah, prasati, agenda dan sebagainya. Metode

ini penulis gunakan untuk menggali catatan-catatan dari guru. Salah satunya

dengan melihat buku perkembangan anak. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data rekapitulasi tentang absensi kehadiran, daftar nilai, prestasi

peserta didik dan aktivitas peserta didik, berupa foto selama kegiatan

pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk

memperoleh data konkrit yang terjadi di kelas dengan menggunakan metode

deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada watu

pembelajaran di kelas dengan acuan penghitungan data hasil observasi dan

evaluasi pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas.

Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode prosentase

sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan membaca

huruf hijaiyah dengan penggunaan metode drill.

7 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), hlm.231.

28

29

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data

Berdasarkan pada metode penelitian yang penulis gunakan dalam

pengambilan data yaitu menggunakan metode observasi, tindakan, dan

dokumentasi, maka setelah dilakukan penelitian. Penulis ingin melakukan

tindakan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca

qiroati jilid I siswa RA An-Nahl Kalikabong Tahun 2010/ 2011 dengan metode

drill. Dalam pelaksanaan tindakan ini adalah inti dari proses pembelajaran

menurut rencana kegiatan harian yang disusun oleh guru, dapat dilihat dalam data

yang disajikan sebagai berikut :

Data Awal Atau Prasiklus kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I

NO.

NAMA SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

Lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

fasih

Membaca

Fasih

Membaca

30

1.

Aniqo Shofia Rahma - - V - -

2.

Alya Anindya Putri V - - - - -

3.

Amanda Nur Adista V - - - - -

4. Dimas Setiawan V - - -

- -

5.

Dina Nur Hanifah V - - - - -

6.

Filia Larasati V - - - - -

7.

Fiyan Barun Syah V - - - - -

8. Iqbal Maulana - V

- - -

9.

Kevin Febrian N V - - - - -

10. Melda Amalia Wafiq

N.A V - - - - -

11.

Widi Tri Anjani - V - - - -

12. Zahwa Noer Azizah V -

- - - -

13.

Fatoni Nur Hidayah V - - - - -

14.

Kurnia Ramadhani - V - - - -

Keterangan kriteria :

1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati

jilid I

2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca

sebanyak 5-6 kali

3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak

3-4 kali

4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak kali

5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-

2 kali

6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.

31

Perihal dalam kemampuan membaca qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl

cukup bervariasi dan belum semuanya bisa membaca qiroati jilid I secara

keseluruhan. Menurut data yang diperoleh dari 14 siswa RA AN-Nahl, siswa yang

belum bisa membaca qiroati jilid I ada 10 anak ( 71.43% ). Siswa yang kurang

lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak ( 21.43% ). Siswa yang cukup lancar

membaca ada 1 anak ( 7.14% ). Siswa yang tidak fasih membaca ada 14 anak (

0% ), dan siswa yang fasih membaca huruf hijaiyah ada 0 anak ( 0% ).

Dengan melihat data tersebut maka dilakukan tahapan dengan beberapa tindakan

yang dilaksanakan menggunakan siklus.

A. Siklus I

1. Perencanaan

Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan

membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :

a. Guru menyiapkan qiroati sesuai dengan jumlah siswa

b. Guru menbacakan huruf hijaiyah terlebih dahulu dan siswa mendengarkan

c. Siswa membaca huruf hijaiyah bersama-sama dengan Guru

d. Siswa menyebutkan huruf hijaiyah satu-persatu dari alif sampai ya secara

berulang –ulang 2-3 kali.

2. Pelaksanaan

Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian yang telah

ditetapkan, maka hasil penelitian yang akan dideskripsikan datanya adalah

menurut beberapa kriteria kemampuan membaca yaitu : belum bisa

membaca, tidak lancar membaca, kurang lancar membaca, cukup lancar

membaca, lancar membaca, dan lancar sekali. Dalam siklus I ini setelah

32

siswa membaca qiroati secara klasikal Siswa satu – persatu disuruh untuk

membaca qiroati jilid I secara berulang –ulang 2-3 kali. Guru dan siswa

secara bersama-sama memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

3. Pengamatan

Berdasarkan hasil observasi terhadap berbagai instrumen yang

digunakan dapat diuraikan hasil pencapaian tingkat kemamapuan siswa

RA An-nahl dalam membaca qiroati jilid I yang disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut :

Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus I

NO.

NAMA

SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum

Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

Fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1.

Aniqo Shofia

Rahma - - - V - -

2.

Alya Anindya

Putri - V - - - -

3.

Amanda Nur

Adista - V - - - -

4.

Dimas

Setiawan - V - - - -

5.

Dina Nur

Hanifah - - V - - -

6. Filia Larasati - V - - - -

7.

Fiyan Barun

Syah - V - - - -

8. Iqbal Maulana - - - V - -

33

9.

Kevin

Febrian N. - V - - - -

10.

Melda Amalia

Wafiq N.A - V - - -

11.

Widi Tri

Anjani - - - V - -

12.

Zahwa Noer

Azizah - - V - - -

13.

Fatoni Nur

Hidayah - - V - - -

14.

Kurnia

Ramadhani - - V - -

Keterangan kriteria :

1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati

jilid I

2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca

sebanyak 5-6 kali

3. Cukup lancar membacq jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak

3-4 kali

4. Lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan dalam membaca

5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-

2 kali

6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca

4. Refleksi

Pada siklus I siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca diulang

sampai 2-3 kali. Siswa yang kurang lancar membaca qiroati jilid I ada 7 anak

( 50% ). Siswa yang cukup lancar membaca qiroati jilid I ada 4 anak

34

( 28.57%). Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 3 anak (21.43%).

Dan siswa yang tidak fasih dan fasih membaca qiroati jilid I ada 14 anak (

100%).

Adapun kelemahan pada data siklus I adalah :

a. Masih ada siswa yang sering lupa bunyi huruf qiroati jilid I yang baru saja

dibacanya.

b. Masih ada siswa yang belum hafal bentuk beberapa huruf qiroati jilid I.

c. Masih ada siswa yang kurang terfokus saat disuruh membaca huruf-qiroati

jilid I.

Analisis terhadap hasil observasi, catatan harian singkat yang dipakai sebagai

bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Setelah diadakan refleksi atau

renungan dan diskusi antara guru, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Guru harus lebih aktif dalam memantau kegiatan belajar membaca

qiroati jilid I siswa RA AN-Nahl Kalikabong

2. Guru harus lebih memahami hambatan-hambatan yang dialami oleh

siswa dalam belajar membaca qiroati jilid I

3. Memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang berhasil memahami

atau lancar dalam membaca qiroati jilid I dan memberikan semangat

bagi siswa yang belum bisa membaca

4. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami

qiroati jilid I.

Akan tetapi pada pelaksanaan siklus pertama ini siswa juga sudah mulai tertarik

untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I dengan metode drill.

Siswa sudah mulai aktif mengikuti bimbingan dari guru, bahkan ada beberapa

siswa yang berani untuk belajar secara perseoranagan.

Dengan menambah motivasi terhadap siswa guru yakin akan memberikan

semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran membaca qiroati jilid I

yang guru ajarkan. Motivasi belajar membaca siswa meningkat ditandai dengan

35

menigkatnya keinginan dan keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

membaca qiroati jilid I.

Melihat data dalam siklus I tersebut tentang hasil pencapaian tingkat

kemampuan membaca para siswa RA An-Nahl masih sangat kurang, maka

Penulis akan melaksanakan tindakan dalam bentuk siklus II.

B. Siklus II

1. Perencanaan

Langkah-langkah pada tingkat perencanaan dalam siklus II ini

kegiatan yang dilakukan sama dengan siklus I, yaitu :

Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan

membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :

a. Siswa membaca qiroati jilid I secara bersama-sama

b. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.

c. Siswa membaca qiroati dengan diulang 4-5 kali.

d. Guru mengamati siswa yang belum lanacar membaca qiroati akan

diberikan tambahan waktu untuk mengulanginya agar dapat lancar

membaca.

2. Pelaksanaan

Bagi siswa yang tidak lancar membaca qiroati jilid I dan siswa

yang kurang lancar membaca qiroati jilid I, guru memberikan tambahan

waktu untuk latihan terus dengan menambah pengulangannya 4-5 kali

dalam membacanya. Hal ini ditujukan agar siswa-siswa tersebut mampu

mengejar ketertinggalan dengan siswa yang sudah lancar membaca

qiroati jilid I. Sedangkan bagi siswa yang cukup lancar dalam membaca

qiroati jilid I diharapkan bisa berkurang tingkat kesalahan dalam

membaca qiroati jilid I dan meningkat kriterianya menjadi lancar

membaca dan nantinya lancar sekali.

3. Pengamatan

36

Setelah dilakukan tindakan kembali dengan tingkat pengulangan

yang lebih banyak maka dapat disajikan hasil observasi dalam tahap

siklus II sebagai berikut :

Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati Jilid I Pada Siklus II

NO

NAMA SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum

Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

Fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1. Aniqo Shofia

Rahma - - - - - V

2. Alya Anindya

Putri - - - V - -

3. Amanda Nur

Adista - - -

V -

4. Dimas Setiawan - - V - - -

5. Dina Nur

Hanifah - - - - V -

6. Filia Larasati - - - V - -

7. Fiyan

Barun Syah - - - V - -

8. Iqbal Maulana - - - - V

9. Kevin

Febrian N. - ¤ - V - - -

10. Melda Amalia

Wafiq N.A - - - - V -

11. Widi Tri Anjani - - - - - V

12. ZahwaNoer

Azizah - - - V - -

13. Fatoni Nur

Hidayah - - - - V -

14. Kurnia

Ramadhani - - - - - V

Keterangan kriteria :

1. Belum bisa membaca jika siswa sama sekali tidak bisa membaca qiroati

jilid I.

2. Kurang lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca

sebanyak 5-6 kali.

37

3. Cukup lancar membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak

3-4 kali.

4. Lancar membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.

5. Tidak fasih membaca jika siswa terdapat kesalahan membaca sebanyak 1-

2 kali.

6. Fasih membaca jika siswa tidak terdapat kesalahan dalam membaca.

4. Refleksi

Pada siklus II siswa membaca qiroati jilid I dengan membaca

diulang samapi 4-5 kali, siswa yang cukup lancar membaca ada 1 anak (

7.14%) . Siswa yang lancar membaca qiroati jilid I ada 5 anak ( 35.71% ).

Siswa yang tidak fasih membaca ada 4 anak ( 28.57% ). Siswa yang sudah

fasih membaca qiroati jilid I ada 4 anak ( 28.57%).

Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif maka seorang

siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, sehingga

minat siswa akan tumbuh dalam pembelajaran. Karena minat dan keterlibatan

siswa ini maka materi yang dibahas akan selalu teringat dalam pemikirannya

dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.

C. Siklus III

1.Perencanaan

Adapun persiapan guru dalam mengajarkan kemampuan

membaca dengan metode drill di RA AN-Nahl kalikabong adalah :

e. Siswa ditunjuk guru untuk membaca qiroati satu-persatu.

f. Siswa membaca qiroati dengan diulang 2 kali saja.

g. Guru mengamati siswa yang sedang membaca qiroati untuk

mengetahui kefasihan siswa dalam membaca.

2. Pelaksanaan

38

Siswa yang sudah lancar membaca qiroati jilid I tetapi belum

fasih membaca akan di latih lagi dengan cara diulang-ulang, kemudian

guru mengamati tingkat kefasihan dalam melafalkan huruf. Hal ini

ditujukan agar semua siswa yang sudah lancar membaca juga mampu

membacanya dengan fasih menurut makhrajnya.

3. Pengamatan

Hasil observasi dalam tahap siklus III sebagai berikut :

Data kemampuan Siswa Dalam Membaca Qiroati jilid I Pada Siklus III

NO

NAMA SISWA

Kriteria Kemampuan Membaca

Belum

Bisa

Membaca

Kurang

lancar

Membaca

Cukup

lancar

Membaca

Lancar

Membaca

Tidak

Fasih

Membaca

Fasih

Membaca

1. Aniqo Shofia

Rahma - - - - - V

2. Alya Anindya

Putri - - - - - V

3. Amanda Nur

Adista - - -

- V

4. Dimas Setiawan - - - - - V

5. Dina Nur Hanifah - - - - - V

6. Filia Larasati - - - - V -

7. Fiyan Barun Syah - - - - V

8. Iqbal Maulana - - - - V

9. Kevin Febrian N - ¤ - - V

10. Melda Amalia

Wafiq N.A - - - - - V

11. Widi Tri Anjani - - - - - V

12. Zahwa Noer

Azizah - - - - - V

13. Fatoni Nur

Hidayah - - - - - V

14. Kurnia

Ramadhani - - - - - V

4. Refleksi

39

Pada siklus III prosentase siswa yang membaca qiroati jilid I semuanya

sudah masuk kriteria lancar membaca. Siswa yang tidak fasih membaca

tinggal 2 anak ( 28.57% ). Sedangkan siswa yang sudah fasih sudah

mencapai 85.71% sebanyak 12 anak.

Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam

pembelajaran membaca qiroati jilid I, maka kemampuan siswa RA An-

Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca qiroati jilid

I terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan

menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam

membaca qiroati. Karena dengan metode drill ini siswa tidak mudah lupa

dengan bunyi dan bentuk qiroati jilid I yang diajarkan.

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati

yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat

berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati.

2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA

An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai

tujuannya.

40

3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti

mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa

dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.

B. SARAN-SARAN

1. Bagi lembaga pendidikan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar

mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama

dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan

prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi

yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.

2. Bagi pendidik

Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya

guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak

didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan

seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya

dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini

akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan

bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air

sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.

3. Bagi orang tua

Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan

hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau

keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru

agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara

keluarga, sekolah dan masyarakat.

4. Bagi Pemerintah

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan,

Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada

41

setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan

sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.

C. PENUTUP

Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur

kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya

Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena

keterbatasan kemampuan dan sempitnya pengetahuan. Penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini.

Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam

skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT,

khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun

masyarakat.

Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka

selesailah penulisan skripsi ini.

Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana

tindakan, observasi dan Refleksi

42

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat RA An-Nahl Kalikabong

Raudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah

Kabupaten Purbalingga berdiri pada tahun 2005 atas prakarsa dari Hj. Siti

Aminah, A.Md. Dengan semangat dan jiwa pejuang dan pendidik yang tinggi dan

dengan melihat hal tersebut maka, beliau mengumpulkan jamaah pengajian Al-

Khasanah yang mempunyai basis pendidikan untuk membentuk panitia

penyelenggara. Pada waktu itu yang menjadi tujuannya adalah pendirian

Raudlatul Athfal ( RA ), akan tetapi karena pada saat itu pemerintah sedang

memajukan pendidikan di antaranya pendidikan anak usia dini, maka setelah itu

terbentuk suatu kepanitiaan kemudian seluruh panitia mencari informasi yang

lebih lengkap, sehingga diputuskan untuk melakukan studi banding pada beberapa

lembaga pendidikan anak di antaranya PAUD Fatimatuz Zahra di jalan kampus

Purwokerto yang berdekatan dengan kampus UNSOED Purwokerto. Setelah

melihat kondisi dan cara pembelajaran pendidikan anak usia dini di berbagai

lembaga pendidikan anak, maka semakin mantaplah untuk mendirikan lembaga

pendidikan anak pra sekolah. Seiring dengan pendirian PAUD juga tidak

melupakan tujuan awal yaitu mendirikan Raudlatul Athfal (RA), sehingga

sekaligus berdiri dua lembaga pendidikan anak sekaligus yaitu Raudlatul Athfal (

RA ) dan PAUD An-Nahl dimana sebelum tahun pelajaran baru 2006/ 2007 sudah

dapat beroperasi. Karena tempatnya di kelurahan Kalikabong sering disebut juga

RA dan PAUD An-nahl Kalikabong.

Sedangkan nama atau identitas lembaga pendidikan An-Nahl tersebut diambil

melalui sebuah kata dalam Al-Qur’an yaitu kata An-Nahl yang berarti “ lebah” ,

hal itu dilakukan seperti yang dilakukan oleh Almarhum K.H. Mochammad Yazid

Abdurrahman ketika akan memberikan nama orang atau sebuah majlis pengajian

29

maka akan mengambil dari Al-Qur’an dengan harapan akan membawa berkah

dan dapat berkembang dengan baik dan pesat. Terbukti tahun pelajaran baru

sudah cukup banyak anak-anak baik dari daerah Kalikabong maupun sekitarnya

yang belajar di RA dan PAUD An-NAhl.

RA An-Nahl merupakan tempat penampungan anak-anak kecil tanpa

penjagaan dari orang tuanya. Masing-masing bermain-main, dan secara kebetulan

pula beliau saat itu masih menjabat sebagai Kepala Sekolah sebuah Madrasah

Tsanawiyah yaitu Madrasah Tsanawiyah AL- Hikmah Kalikabong yang masih di

bawah naungan yayasan Al-Hikmah, sedangkan yayasan Al-Hikmah ketuanya

adalah almarhum K.H. Mochammad Yazid Abdurrahman sekaligus sebagai

pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rohman Kalikabong pada waktu itu.

RA An-Nahl merupakan lembaga pendidikan yang ikut serta berperan dalam

program pemerintah untuk memajukan pendidikan Anak Usia Dini. RA An-Nahl

terletak di Kelurahan Kalikabong adalah salah satu kelurahan yang dekat dengan

perkotaan dan pusat keramaian, diantaranya terminal induk Purbalingga, pasar

induk Purbalingga, swalayan, Pabrik Atau PT yang mampu menyerap tanaga

kerja yang cukup besar khususnya kaum perempuan.

2. Letak Geografis

Dilihat dari lokasi, lembaga Pendidikan Raudhlatul Athfal ( RA ) memang kurang

strategis karena tidak berada atau menempati lokasi yang mudah untuk didlihat

orang, akan tetapi dapat dengan mudah untuk mencapai lokasi karena dengan

mengandalkan lingkungan pesantren yaitu Pondok Pesantren Putra-Putri Ar-

Rohman Kalikabong dan Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah maka orang akan

dapat dengan mudah menjumpai dan menemukan lokasi tersebut, karena memang

lembaga RAudhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl terletak di lingkungan pesantren dan

penyelenggaraannya adalah pendiri pesantren tersebut.

30

Batas wilayah Kelurahan Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten

Purbalingga di mana Radhlatul Athfal ( RA ) An-Nahl berada adalah sebagai

berikut :

Batas sebelah utara adalah Kelurahan Kandanggampang Kecamatan Kalimanah

Kabupaten Purbalingga. Batas sebelah barat adalah Desa Selabaya Kecamatan

Kalimanah. Batas sebelah selatan adalah Desa Grecol Kecamatan Kalimanah.

Batas sebelah timur adalah Kelurahan Karangmanyar kecamatan Kalimanah1.

3. Keadaan Guru, Siswa, dan Karyawan

a. Keadaan Guru

Guru memiliki kedudukan yang sangat penting di RA An-Nahl. Faktor guru

pada proses belajar mengajar banyak menentukan keberhasilan dalam mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tenaga-tenaga pendidik yang profesional.

Guru atau pendidik yang professional diantaranya memiliki kriteria berakhlak

Islami, menguasai kurikulum, menguasai metode pembelajaran, yang bervariasi,

menguasai metode evaluasi, mampu mengelola kelas dengan baik, mampu

melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, mempu menyelesaikan masalah

pendidikan yang dihadapi, mampu mengerjakan administrasi pendidikan dan

pengajaran, loyal terhadap tugas, disiplin, dan memiliki dedikasi yang tinggi.

Adapun jumlah guru atau pengajar di RA An-Nahl pada tahun 2010/ 2011

semuanya berjumlah 3 tenaga pengajar, dengan perincian sebagai berikut :2

1 Hj. Siti Aminah , Wawancara dengan pengelola Yayasan Al-Hikmah , Kalikabong, pada tanggal

10 Agustustus 2010

2 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal !3 Juli 2010

31

Tabel-1

KEADAAN GURU RADHATUL ATHFAL AN-NAHL KALIKABONG

KECAMATAN KALIMANAH PURBALINGGA

No. Nama Tempat

Tanggal Lahir Alamat Pendidikan

1. HJ. Siti

Nurkhasanah

Purbalingga,

19 Februari

1970

Kalikabong,

Rt 05/IV,Kec.

Kalimanah.

PGA 3th

2. Septi Susilowati,

A. Md.

Purbalingga,

20 Sept. 1983

Kertanegara,

Rt 01/01, Kec.

Kertanegara

D3

3. Khujemah Purbalingga,

29 Des. 1964

Penolih,

Purbalingga SMA

Struktur Organisasi Penyelenggara RA An-Nahl Klikabong3

3 Wawancara dengan pengelola yayasan Al-Hikmah dan Guru RA An-Nahl Kalikabong pada

tanggal 10 Agustus 2010

Ketua

HJ. Siti Aminah, A.Md.

Bendahara

Innani Nur Azizah

Sekretaris

Tenti Kusumawardani,SE.

Seksi Pendidikan 1. Suparti, A. Ma

2. Ummi M, S.Pd

3. Mulyani

32

Struktur Organisasi Pendidik RA An-Nahl Kalikabong4

b. Keadaan Siswa

Kedadaan siswa RA An-Nahl Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011

sebanyak 14 anak, adapun nama-nama siswa dapat dilihat dalam table berikut 5:

4 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010

5 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010

YPI AL-HIKMAH

KALIKABONG

Kepala Sekolah

HJ. Siti Nurkhasanah

Guru

Septi Susilowati, A.Md.

Guru

Khujemah

Siswa

33

Tabel-2

KEADAAN SISWA RA AN-NAHL KALIKABONG KECAMATAN

KALIMANAH PURBALINGGA TH. PEL. 2010/2011

No. Nama Siswa L/P Tempat Tanggal Lahir Alamat

1 Aniqo Shofia Rahma P Purbalingga, 10-08-05 Kalikabong, RT

06/ RW II

2 Alya Anindya Putri P Purbalingga, 04-01-06 Kalikabong RT

03/ RW II

3 Amanda Nur Adista P Purbalingga, 03-06-05 Kalikabong, RT

03/ RW II

4 Dimas Setiawan L Purbalingga, 01-06-05 Kalikabong, RT

05 / Rw IV

5 Dina Nur Hanfah P Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT

02/ RW II

6 Filia Larasati P Purbalingga, 01-04-05 Kalikabong RT

05/ RW IV

7 Fiyan Barun Syah L Purbalingga, 06-05-05 Kalikabong, RT

05/ RW IV

8 Iqbal Maulana L Purbalingga, 16-09-05 Jl. Pengalusan,

RT 04 / RW I

9 Kevin Febrian

Nurhidayah L Purbalingga, 10-06-05

Kalikabong, RT

02/ RW III

10 Melda Amalia Wafiq

N. A P Purbalingga, 14-12-05

Kalikabong RT

02 /Rw IV

11 Widi Tri Anjani P Purbalingga, 27-10-05 Klaikabong, RT

02 / RW II

12 Zahwa Noer Azizah P Purbalingga, 10-01-06 Kalikabong, RT

05 / RW IV

13 Fatoni Nur Hidayah L Purbalingga, 05-09-05 Kalikabong, RT

02/ RW II

14 Kurnia Ramadhani L Purbalingga, 07-10-05 Kalikabong, RT

02/ RW II

34

c. Keadaan Karyawan atau Staf Administrasi.

Karyawan atau staf administrasi di Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl

Kalikabong adalah pegawai yang menangani dan bertanggungjawab dalam

bidang ketaausahaan sekolah antara lain kesiswaan, kepegawaian, ada

keuangan,. Untuk tugas karyawan dirangkap oleh guru.

4. Visi, Misi, Tujuan Raudlatul Athfal ( RA ) An-Nahl Kalikabong

Visi : Tumbuhnya generasi yang terampil, berprestasi, dan berakhlak

Islami”

Misi : Menyelenggarakan pendidikan secara optimal

Tujuan : Membantu anak didik mengembangakan berbagai potensi baik

psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional,

kognitif, bahasa, fisik atau motorik, kemandirian, dan seni untuk siap

memasuki pendidikan dasar 6.

5. Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar setiap instansi pendidikan

harus mempunyai sarana dan prasarana sekolah, karena dengan sarana dan

prasarana sekolah itulah setiap aktifitas kegiatan belajar mengajar berlangsung

seperti: gedung sekolah, halaman, meja kursi , papan tulis dan sebagainya.

Adapun sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Raudlatul Athfal (RA)

An-Nahl Kalikabong sudah cukup memadai dan membantu bagi guru dan

anak didik atau siswa dalam proses belajar-mengajar. Media-media yang ada

juga cukup. Untuk lebih jelasnya, data mengenai sarana dan prasarana di

Raudlatul Athfal (RA) An-Nahl dapat dilihat dalam tabel berikut :

6 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010

35

Tabel-3

DAFTAR INVENTARIS RA AN-NAHL KALIKABONG TAHUN 20117

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1. Data Gedung

- Ruang Belajar

- Ruang Guru

- Ruang Kepala Sekolah

- Ruang Kantor

- WC/ Kamar mandi

1

1

1

1

2

baik

baik

baik

baik

baik

2. Alat Bermain

- Jungkitan

- Ayunan

- Papan luncur

- Papan Titian

- Bak Pasir

- Bak air

- Bola Besar/ Kecil

- Alat-alat pertukangan

- Kebun dan taman

- Ban bekas

- Terowongan

- Jalan panjatan

1

1

1

1

2

1

3/60

1 set

ada

4

1

1

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

3. Alat Peraga

- Peng. Huruf

- Peng. Angka

- Peng. Bentuk

- Peng. Binatang

1 set

1 set

1 set

1 set

baik

baik

baik

baik

4. Meubelair

- Meja kursi guru

- Meja kursi anak

- Papan tulis

- Papan absent

- Papan statistik murid

- Papan data guru

1 set

1 set

1

1

1

1

baik

baik

baik

baik

baik

baik

7 Dokumen RA An-Nahl Kalikabong, dikutip tanggal 13 Juli 2010

36

5. Administrasi sekolah

- Buku induk

- Buku absent guru

- Buku absent murid

- Raport (LPPAD)

- Buku kegiatan

- Buku tamu

- Buku kas

- RPPAD

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

ada

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi Awal

Untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran membaca huruf hijaiyah

RA An-Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga,

dilaksanakan tes awal dan pengamatan/ observasi pada siswa. Dari hasil tes

awal dan pengamatan secara umum keadaannya menunjukkan: a) kurangnya

pengetahuan siswa tentang huruf hijaiyah, b) kesulitan siswa untuk merangkai

huruf hijaiyah, dan c) sebagian besar siswa belum mendapatkan pendidikan

tentang membaca huruf hijaiyah dari orang tuanya.

Dari tes awal tentang membaca huruf hijaiyah diperoleh data bahwa

dari 14 siswa yang ikut tes , siswa yang belum bisa membaca huruf hijaiyah

ada 10 anak (71.43%), siswa yang kurang lancar membaca ada 3 anak

( 21.43%), siswa yang cukup lancar membaca hanya ada 1 anak ( 7.14% ),

siswa yang lancar membaca tidak ada (0%), dan siswa yang lancar membaca

dengan fasih, tidak ada ( 0% ).

Dengan demikian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-

Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga masih sangat

minim (rendah). Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut :

37

Tabel-5

Data Awal (Pra-siklus) Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah

NO.

NAMA SISWA

Nilai Kriteria

1.

Aniqo Shofia Rahma 5 Cukup lancar membaca

2.

Alya Anindya Putri 1 Belum bisa membaca

3.

Amanda Nur Adista 2 Belum bisa membaca

4. Dimas Setiawan 1 Belum bisa membaca

5.

Dina Nur Hanifah 2 Belum bisa membaca

6.

Filia Larasati 2 Belum bisa membaca

7.

Fiyan Barun Syah 2 Belum bisa membaca

8. Iqbal Maulana 4 Kurang lancar membaca 9.

Kevin Febrian N 2 Belum bisa membaca

10. Melda Amalia Wafiq N.A 1 Belum bisa membaca

11.

Widi Tri Anjani 3 Kurang lancar membaca

12. Zahwa Noer Azizah 0 Belum bisa membaca 13.

Fatoni Nur Hidayah 2 Belum bisa membaca

14.

Kurnia Ramadhani 3 Kurang lancar membaca

Rata-rata Nilai 2,14 Belum bisa membaca

Keterangan kriteria :

Siswa dikatakan :

Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2

Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4

Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6

Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8

Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10

38

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada siklus I ini penelitian tindakan kelas dilakukan dengan Tema “

Huruf” dan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf”. Kegiatan belajar mengajar

diawali dengan berbaris dan mengabsen kehadiran siswa, berdoa,

mengucapkan salam, menggerakkan badan ke kanan ke kiri, menghafal

surat Al-Kautsar, berbagi cerita untuk 3 anak. Kegiatan inti (individu di

area); membaca huruf hijaiyah bersama-sama sampai istirahat. Dalam

waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir

melakukan menyanyikan lagu menthog-menthog, diskusi, kesan-pesan,

do’a, dan salam.

b. Pelaksanaan

Siswa berbaris dan guru mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa

memimpin do’a, guru mengucapkan salam, guru memimpin

menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal

surat Al-Kautsar secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju

berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf

hijaiyah bersama-sama diulang 2 kali , selanjutnya siswa secara individu

membaca huruf hijaiyah diulang 2 kali di depan guru sampai istirahat.

Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan. Kegiatan

akhir melakukan menyanyikan lagu menthog-menthog, diskusi, kesan-

pesan, do’a, dan salam.

Dalam pelaksanaan tindakan ini masih banyak siswa yang

kemampuan membacanya masih rendah. Hal ini terbukti dari 14 masih 7

siswa (50%) kurang lancar membaca, 4 siswa (28,57%) yang cukup lancar

membaca, 3 siswa (21,43%) lancar membaca, dan belum ada siswa yang

lancar membaca dengan fasih.

Dengan demikian kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-

Nahl Kalikabong Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga pada

39

siklus I masih rendah dengan rata-rata nilai 4,86 dalam penelitian ini

dikategorikan kurang lancar membaca. Untuk lebih memperjelas disajikan

data berikut :

Tabel-6

Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus I

NO.

NAMA SISWA

Nilai Kriteria

1.

Aniqo Shofia Rahma 7 Lancar membaca

2.

Alya Anindya Putri 3 Kurang lancar membaca

3.

Amanda Nur Adista 4 Kurang lancar membaca

4. Dimas Setiawan 3 Kurang lancar membaca 5.

Dina Nur Hanifah 6 Cukup lancar membaca

6.

Filia Larasati 4 Kurang lancar membaca

7.

Fiyan Barun Syah 3 Kurang lancar membaca

8. Iqbal Maulana 7 Lancar membaca 9.

Kevin Febrian N 4 Kurang lancar membaca

10. Melda Amalia Wafiq N.A 3 Kurang lancar membaca 11.

Widi Tri Anjani 7 Lancar membaca

12. Zahwa Noer Azizah 6 Cukup lancar membaca 13.

Fatoni Nur Hidayah 5 Cukup lancar membaca

14.

Kurnia Ramadhani 6 Cukup lancar membaca

Rata-rata Nilai 4,86 Kurang lancar membaca

Keterangan kriteria :

Siswa dikatakan :

Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2

Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4

Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6

Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8

Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10

40

c. Pengamatan

Berdasarkan hasil observasi ditemukan adanya kenaikan kemampuan

membaca hiruf hijaiyah siswa, dari 14 siswa pada siklus I ini tidak ada lagi

(0%) siswa yang belum bisa membaca huruf hijaiyah, semula siswa yang

kurang lancar membaca ada 3 anak (21,43%) pada siklus I naik jumlahnya

menjadi 7 anak (50%), pada data awal siswa yang cukup lancar membaca

hanya 1 anak (7,14%) pada siklus I naik jumlahnya menjadi 4 anak

(28,57%), dan data awal tidak ada siswa yang lancar membaca (0%) pada

siklus I ada 3 anak (21,43%).

Berdasarkan pengamatan kolaborator, kinerja guru mengalami

kemajuan yang cukup besar. Pada awal pembelajaran guru kelihatannya

masih canggung dan belum menguasai kelas, masih ada anak berlarian dan

belum siap mengikuti pelajaran.

d. Refleksi

Refleksi dari siklus I dan dari jurnal harian yang terungkap beberapa

hambatan, antara lain: 1) dalam pembelajaran siklus I ini masih banyak

siswa yang masih mengalami kesulitan dalam melafalkan huruf hijaiyah,

2) suasana pembelajaran agak kurang kondusif karena beberapa siswa

yang menunggu giliran membaca kurang mendapat kesibukan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, disarankan

kepada guru untuk menggunakan media tulisan huruf hijaiyah yang lebih

besar dan dilafalkan dengan suara yang lebih keras. Di samping itu pada

waktu siswa menunggu giliran membaca secara individu agar guru

membagi kelompok untuk saling mengajari temannya.

41

3. Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan penilaian pada siklus I, maka siklus

II merupakan kelanjutan dari siklus I. Tema yang disajikan berjudul “ Huruf”

dengan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf” Hal-hal yang ditemukan pada siklus I

diperbaiki pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Langkah-langkah pada tingkat perencanaan siklus II ini kegiatan

yang dilakukan sama dengan siklus I dengan tema, sub tema , dan metode

yang sama pula.

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan siklus II ini dimulai dari siswa berbaris dan guru

mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin do’a, guru

mengucapkan salam, guru meminta seorang siswa untuk memimpin

menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal

surat An-Nas secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju

berbagi cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf

hijaiyah bersama-sama diulang 3 kali , selanjutnya siswa secara individu

membaca huruf hijaiyah diulang 3 kali di depan guru sampai istirahat.

Siswa yang menunggu giliran membaca secara individu dibuat kelompok

untuk saling mengajari temannya. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci

tangan, berdo’a makan. Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu

gelang sipatu gelang, diskusi, kesan-pesan, do’a, dan salam.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini khususnya membaca huruf

hijaiyah secara individu ada peningkatan pada kemampuan siswa dalam

membaca huruf hijaiyah walaupun belum seperti yang diharapkan. Hal ini

terbukti dari 14 siswa sudah tidak ada siswa (0%) yang belum bisa

membaca, masih ada 2 siswa (14,28%) dalam kategori cukup lancar

membaca, 8 siswa (57,14%) kategori lancar membaca, siswa (28,57%)

42

lancar membaca kurang fasih, sudah ada 4 siswa (28,57%) yang lancar

membaca dengan fasih. Pada siklus II ini rata-rata nilai siswa 7,71 dalam

kategori lancar membaca. Untuk lebih memperjelas disajikan data berikut

:

Tabel-7

Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus II

NO.

NAMA SISWA

Nilai Kriteria

1.

Aniqo Shofia Rahma 9 Lancar membaca dengan fasih

2.

Alya Anindya Putri 7 Lancar membaca

3.

Amanda Nur Adista 9 Lancar membaca dengan fasih

4. Dimas Setiawan 6 Cukup lancar membaca 5.

Dina Nur Hanifah 7 Lancar membaca

6.

Filia Larasati 8 Lancar membaca

7.

Fiyan Barun Syah 7 Lancar membaca

8. Iqbal Maulana 9 Lancar membaca 9.

Kevin Febrian N 5 Cukup lancar membaca

10. Melda Amalia Wafiq N.A 8 Lancar membaca 11.

Widi Tri Anjani 9 Lancar membaca dengan fasih

12. Zahwa Noer Azizah 7 Lancar membaca 13.

Fatoni Nur Hidayah 8 Lancar membaca

14.

Kurnia Ramadhani 9 Lancar membaca dengan fasih

Rata-rata Nilai 7,71 Lancar membaca

Keterangan kriteria :

Siswa dikatakan :

Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2

Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4

Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6

Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8

Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10

43

c. Pengamatan

Berdasarkan hasil observasi terdapat kenaikan kemampuan membaca

hiruf hijaiyah siswa walaupun belum seperti yang diharapkan. Pada

tindakan pada siklus II ini terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam

membaca huruf hijaiyah, dari 14 siswa ada 2 siswa (14,28%) yang cukup

lancar membaca, 8 siswa ( 57,14 %) siswa yang lancar membaca, 4 anak

(28,57%) yang sudah lancar membaca dengan fasih.

Berdasarkan pengamatan kolaborator, kemampuan guru dalam

mengajar rata-rata meningkat. Keadaan kelas mulai kondusif, walaupun

masih ada anak berlarian ingin masuk ke kelompok lain.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II dan dari jurnal harian yang terungkap beberapa

hambatan, antara lain: 1) dalam pembelajaran siklus II ini secara umum

kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa mengalami peningkatan, 2)

suasana pembelajaran lebih kondusif , hanya masih ada beberapa siswa yang

berlarian ingin mengikuti kelompok lain.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, disarankan

kepada guru untuk tetap menggunakan media tulisan huruf hijaiyah yang lebih

besar dan dilafalkan dengan suara yang lebih keras dan diulangi sampai 4 kali.

Di samping itu pembagian kelompok siswa yang menunggu giliran membaca

secara individu lebih dikecilkan (2 orang ) untuk membaca dan menyimak

temannya.

4. Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi, observasi dan penilaian pada siklus II, maka siklus

III merupakan kelanjutan dari siklus II. Tema yang disajikan berjudul “

44

Huruf” dengan Sub Tema “ Jenis-jenis Huruf” Hal-hal yang ditemukan pada

siklus II diperbaiki pada siklus III dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Langkah-langkah pada tingkat perencanaan siklus III ini kegiatan

yang dilakukan sama dengan siklus II dengan tema, sub tema , dan metode

yang sama pula.

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan siklus III ini dimulai dari siswa berbaris dan guru

mengabsen kehadiran siswa, salah satu siswa memimpin do’a, guru

mengucapkan salam, guru meminta seorang siswa untuk memimpin

menggerakkan badan ke kanan ke kiri, guru memimpin untuk menghafal surat

Al-Ikhlas secara bersama-sama, guru meminta seorang siswa maju berbagi

cerita sampai 3 anak. Kemudian guru memimpin membaca huruf hijaiyah

bersama-sama diulang 5 kali , selanjutnya siswa secara individu membaca

huruf hijaiyah diulang 5 kali di depan guru sampai istirahat. Siswa yang

menunggu giliran membaca secara individu dibuat kelompok masing-masing

2 anak tiap kelompok untuk saling berlatih membaca dan menyimak

bergantian. Dalam waktu istirahat ada kegiatan cuci tangan, berdo’a makan.

Kegiatan akhir melakukan menyanyikan lagu Sayo Nara Sayo, diskusi, kesan-

pesan, do’a, dan salam.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus III ini khususnya membaca huruf

hijaiyah secara individu bergantian secara umum ada peningkatan yang besar

pada kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah. Hal ini terbukti dari

14 siswa semuanya telah lancar membaca , dan 12 siswa (85,71%) yang telah

lancar membaca dengan fasih. Rata-rata nilai 9,21 dalam penelitian ini

dikategorikan lancar membaca dengan fasih. Untuk lebih memperjelas

disajikan data berikut :

45

Tabel-8

Data Kemampuan Siswa Membaca Huruf Hijaiyah Pada Siklus III

NO.

NAMA SISWA

Nilai Kriteria

1.

Aniqo Shofia Rahma 10 Lancar membaca dengan fasih

2.

Alya Anindya Putri 9 Lancar membaca dengan fasih

3.

Amanda Nur Adista 10 Lancar membaca dengan fasih

4. Dimas Setiawan 9 Lancar membaca dengan fasih 5.

Dina Nur Hanifah 9 Lancar membaca dengan fasih

6.

Filia Larasati 8 Lancar membaca

7.

Fiyan Barun Syah 7 Lancar membaca

8. Iqbal Maulana 10 Lancar membaca dengan fasih 9.

Kevin Febrian N 9 Lancar membaca dengan fasih

10. Melda Amalia Wafiq N.A 10 Lancar membaca dengan fasih 11.

Widi Tri Anjani 10 Lancar membaca dengan fasih

12. Zahwa Noer Azizah 9 Lancar membaca dengan fasih 13.

Fatoni Nur Hidayah 9 Lancar membaca dengan fasih

14.

Kurnia Ramadhani 10 Lancar membaca dengan fasih

Rata-rata Nilai 9,21 Lancar membaca dengan fasih

Keterangan kriteria :

Siswa dikatakan :

Belum bisa membaca, jika siswa memperoleh nilai 0-2

Kurang lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 3-4

Cukup lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 5-6

Lancar membaca, jika siswa memperoleh nilai 7-8

Lancar membaca dengan fasih, jika siswa memperoleh nilai 9-10

46

c. Pengamatan

Pada siklus III pembelajaran lebih berjalan dengan baik, suasana

kelas lebih kondusif, secara umum sebagian besar siswa sudah lancar

membaca huruf hijaiyah dengan lebih fasih. Siswa yang belum lancar

membaca dengan fasih akan dibimbing membaca huruf hijaiyah secara

diulang-ulang sampai lancar membaca dengan fasih.

Kelompok-kelompok kecil siswa yang menanti giliran membaca

secara individu secara umum sudah saling membetulkan bacaan temannya.

d. Refleksi

Pada siklus III prosentase siswa yang membaca huruf hijaiyah

sebagian besar sudah masuk kriteria lancar membaca dengan fasih, siswa

yang lancar membaca tidak fasih tinggal 2 anak (14, 28% ). Sedangkan

siswa yang sudah lancar membaca dengan fasih sudah mencapai 85.71%

sebanyak 12 anak.

Dengan menggunakan metode drill yang diterapkan dalam pembelajaran

membaca huruf hijaiyah, maka kemampuan siswa RA An-Nahl

Kalikabong tahun pelajaran 2010/ 2011 dalam membaca huruf hijaiyah

terus meningkat sehingga tercapai hasil sesuai yang diharapkan. Dengan

menggunakan metode drill guru juga dapat melatih kefasihan siswa dalam

membaca huruf hijaiyah. Karena dengan metode drill ini siswa tidak

mudah lupa dengan bunyi dan bentuk huruf hijaiyah yang diajarkan.

47

C. Pengujian Hipotesis

Dari deskripsi dan hasil penelitian di atas dapat kita peroleh data sebagai berikut:

Tabel-9

Data Hasil Penelitian dari Pra-Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

No Kemampuan Membaca

Tingkat ketercapaian

Pra

Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

1 Belum bisa membaca 71,43% 0% 0% 0%

2 Kurang lancar

membaca 21,43% 50% 0% 0%

3 Cukup lancar membaca 7,14% 28,57% 14,28% 0%

4 Lancar membaca 0% 21,43% 57,14% 14,28%

5 Lancar membaca dengan fasih 0% 0% 28,57% 85,71%

Rata-rata Nilai 2,14 4,86 7,71 9,21

Dari uji hipotesa melalui perhitungan prosentase sederhana, dapat ditarik

kesimpulan bahwa “ Metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca

huruf hijaiyah siswa”

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah penerapan metode drill dapat meningkatkan

kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl Kalikabong Kalimanah

Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil

penelitian dari pra-siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III bahwa prosentase

kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa sebagai berikut: 1) sebelum diberi

tindakan (pra-siklus) siswa yang belum mampu membaca 71,43%, siswa yang kurang

lancar membaca 21,43%, siswa yang cukup lancar membaca 7,14%, siswa yang

lancar membaca 0%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 0%. 2) Pada tindakan

I (siklus I) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar

48

membaca 50%, siswa yang cukup lancar membaca 28,57%, siswa yang lancar

membaca 21,43%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 0%. 3) Pada tindakan II

(siklus II) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang lancar

membaca 0%, siswa yang cukup lancar membaca 14,28%, siswa yang lancar

membaca 57,14% , siswa yang lancar membaca dengan fasih 28,57%. 4) Pada

tindakan III (siklus III) siswa yang belum mampu membaca 0%, siswa yang kurang

lancar membaca 0%, siswa yang cukup lancar membaca 0%, siswa yang lancar

membaca 14,28%, siswa yang lancar membaca dengan fasih 85,71%. Hasil yang

dicapai dalam pembelajaran membaca huruf hijaiyah dengan metode drill mengalami

peningkatan sesuai tujuan yang diharapkan.

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian pasti terjadi banyak kendala dan

hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, namun terjadi karena

keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa faktor yang menjadi

kendala dan hambatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam hal individu penulis

Sebagai manusia biasa penulis mempunyai kekurangan-kekurangan

diantaranya keterbatasan waktu, biaya, dan intelektual.

2. Dalam melakukan praktek mengajar

Dalam mengajar sambil mengamati penulis memiliki keterbatasan

kemampuan yang berhubungan kurangnya pengalaman mengajar, pengelolaan

kelas, dalam penilaian kelas, serta dipengaruhi oleh subyektifitas lainnya.

Oleh karena itu , kemungkinan ada perbedaan hasil penelitian, jika dilakukan

pada obyek penelitian yang lain.

3. Faktor waktu

Waktu mempunyai peranan yang sangat penting. Penulis menyadari

bahwa dalam melakukan penelitian ini, kurang dapat membagi waktu.

49

Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam

melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini telah berhasil

dengan sukses dan lancar.

50

BAB V

51

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan, maka Penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca qiroati

yaitu kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan. Hal ini sangat

berpengaruh sekali terhadap kemampuan siswa dalam membaca qiroati.

2. Penerapan metode drill dalam pembelajaran membaca qiroati jilid I siswa RA

An-Nahl Kalikabong dapat berlangsung secara aktif, efektif, dan efisien sesuai

tujuannya.

3. Pelaksanaan proses pembelajaran qiroati jilid I dengan metode drill terbukti

mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca qiroati serta siswa

dapat membaca qiroati jilid I dengan baik dan fasih.

B. SARAN-SARAN

1. Bagi lembaga pendidikan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar

mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama

dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan

prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi

yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.

2. Bagi pendidik

Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya

guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak

didikny, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan menjadikan

seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak didiknya

dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara seperti ini

akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman, dan

52

bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air

sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.

3. Bagi orang tua

Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan

hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau

keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru

agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara

keluarga, sekolah dan masyarakat.

4. Bagi Pemerintah

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kemajuan dunia pendidikan,

Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai pada

setiap lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan

sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan dan memadai.

C. PENUTUP

Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur

kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq, hidayah dan inayah-Nya

Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih kurang sempurna, karena

keterbatasan kemampuan dan sempitnya pengetahuan. Penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini.

Selanjutnya tak lupa Penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan apa saja yang Penulis sajikan dalam

skripsi ini akan ada manfaatnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT,

khususnya bagi Penulis sendiri, umumnya bagi para pembaca maupun

masyarakat.

53

Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka

selesailah penulisan skripsi ini.

Pada siklus II ini akan dilakukan sesuai rencana tindakan, pelaksana

tindakan, observasi dan Refleksi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan berpedoman pada hasil akhir penelitian ini, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa upaya peningkatan kemampuan membaca huruf

hijaiyah dengan metode drill menunjukkan semakin diulang-ulang siswa membaca

huruf hijaiyah, maka semakin baik pula kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa.

Hal tersebut dapat diketahui dari data hasil penelitian dari pra-siklus, siklus I, siklus

II, dan siklus III bahwa prosentase kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa

sebagai berikut: 1) Siswa yang lancar membaca mengalami kenaikan secara berturut-

turut dari sebelum diberi tindakan (pra-siklus) belum ada siswa yang lancar membaca

0%, pada tindakan I (siklus I) siswa yang lancar membaca ada 3 anak (21,43%), pada

tindakan II (siklus II) siswa yang lancar membaca ada 8 anak (57,14%), pada

tindakan III (siklus III) siswa yang lancar membaca dengan fasih ada 12 anak

(85,71%). 2) Rata-rata nilai mengalami peningkatan dari sebelum diberi tindakan

(pra-siklus) rata-rata nilai kelas 2,14, pada tindakan I (siklus I) rata-rata nilai kelas

meningkat menjadi 4,86, pada tindakan II (siklus II) rata-rata nilai menjadi 7,71, dan

pada akhir tindakan (siklus III) rata-rata nilai kemampuan membaca mencapai 9,21.

Dengan demikian hasil penelitian akhir menyatakan bahwa metode drill

dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa RA An-Nahl

Kalikabong.

B. SARAN-SARAN

1. Bagi lembaga pendidikan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus meningkatkan proses belajar

mengajar dan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah yang berbazis agama

dalam hal ini pembelajaran membaca huruf hijaiyah pada pendidikan

prasekolah yaitu anak usia dini / Taman Kanak - kanak, karena hal ini menjadi

yang paling dasar sebagai landasan kegiatan belajar - mengajar.

2. Bagi pendidik

Selain memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, hendaknya

guru atau pendidik mampu menjadi suri tauladan yang terpuji bagi anak

didiknya, dalam istilah jawa guru adalah digugu lan ditiru. Ini akan

menjadikan seorang pendidik harus berkelakuan yang baik, agar anak

didiknya dapat mengikuti dan menjadikannya sebagai pedoman. Dengan cara

seperti ini akan tercipta out put (lulusan) yang berilmu pengetahuan, beriman,

dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, cinta tanah air

sebagaimana yang dinyatakan dalam Pendidikan Nasional kita.

3. Bagi orang tua

Sebagai orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan bukan

hanya di sekolah tetapi yang utama dan pertama adalah di rumah atau

keluarga. Pendidikan tidak hanya diserahkan kepada pihak sekolah dan guru

agama saja. Perlu diingat bahwa pendidikan agama adalah terpadu antara

keluarga, sekolah dan masyarakat.

Tidak ada ucapan yang pantas Penulis ucapkan selain rasa syukur

kehadirat Allah SWT atas rahmat, dan hidayah-Nya Penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih

kurang sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan sempitnya

pengetahuan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah

ikut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi in. Akhirnya dengan

mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, maka selesailah penulisan

skripsi ini, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya, serta mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Yogyakarta: PT

Gemawindu Pancaperkasa, 2001.

Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Asadullah, Metodik Khustis Pengajaran Bahasa Arab, Mataram: Fak. Tarbiyah IAIN

Sunan Ampel , 1995.

Biro Hukum dan Organisasi Seketariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional,

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Bandung: Citra Umbara,2003.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung : CV Diponegoro,

2001.

Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:Yayasan

Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, 1971.

Harahap dan Djamal Abu Bakar, Didaktik Metodik Kurikulum, Surabaya: IKIP

Surabaya , 1981.

Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga , Jakarta, Balai Pustaka ,

2000.

Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam pendidikan , (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada , 1996.

Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P. A. I. K. E. M.,

Semarang: RaSAIL Media Group, 2009.

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1999.

Maman Rahman, Strategi dan Langkah-langkah Pendidikan, Semarang: IKIP

Semarang Press, 1993.

Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemiksran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda

Kaiya, 1993.

Nana Syaodih.S, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja rosdakarya, 2005.

Pasaribu dan B. Simandjuntak, Didaktikdan Metodik. Bandung: Tarsito, 1986.

Rina Nur Azizah, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

qur’an Pada Siswa Kelas I dan II MIN Patuk Gunungkidul, Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah UIN Yogyakarta, 1997.

Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara , 1985.

Saiful Amien, “Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an”

http:/saifulamien.staff.umm.ac.id/24/06/2010

Shalahuddin, dkk, Metodohgi Pengajaran Agama. Surabaya: Bina Ilmu, 1987.

Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodohgi,

Jakarta: Bulan Bintang, 1974.

Yusuf dan Syaifiil Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1997.

Zakiah Dradjat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta, Bumi

Aksara.1995.

Zaki zamani, Muhammad Syukron, Menghafal Al-Qur’an Itu Gampang, Yogyakarta:

Mutiara Media, 2009.

Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara,1995.

Metodik Khusus Pendidikan Agama. Suarabaya: Usaha Nasional, 1983.

Zukiyah Drajat , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1986.

LAMPIRAN-I

LEMBAR OBSERVASI SISWA DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJAR

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai di setiap nomor soal, jika siswa

benar dalam membaca!

No.

Urt Nama Siswa

Nilai pada nomor soal Jml

benar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Aniqo Shofia Rahma

2 Alya Anindya Putri

3 Amanda Nur Adista

4 Dimas Setiawan

5 Dina Nur Hanifah

6 Filia Larasati

7 Fiyan Barun Syah

8 Iqbal Maulana

9 Kevin Febrian N

10 Melda Amalia Wafiq N.A

11 Widi Tri Anjani

12 Zahwa Noer Azizah

13 Fatoni Nur Hidayah

14 Kurnia Ramadhani

Rata-rata

Purbalingga, ..................... 2011

Observer,

-----------------------------------

LAMPIRAN-II

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana pembelajaran hari ini anak-anak ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Apa yang paling disenangi anak-anak pada pembelajar hari ini ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Apa yang paling tidak disenangi anak-anak pada pembelajaran hari ini ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Apa usul dan saran anak-anak untuk pembelajaran yang akan datang ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Purbalingga, .............................

Pewawancara

-----------------------------

LEMBAR OBSERVASI

Data Awal (Pra Siklus)

Aniqo Shofia Rahma

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Alya Anindya Putri

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Amanda Nur Adista

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dimas Setiawan

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dina Nur Hanfah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Filia Larasati

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fiyan Barun Syah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Iqbal Maulana

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kevin Febrian Nurhidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Melda Amalia Wafiq N. A

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Widi Tri Anjani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Zahwa Noer Azizah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fatoni Nur Hidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kurnia Ramadhani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

LEMBAR OBSERVASI

Siklus I

Aniqo Shofia Rahma

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Alya Anindya Putri

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Amanda Nur Adista

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dimas Setiawan

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dina Nur Hanfah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Filia Larasati

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fiyan Barun Syah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Iqbal Maulana

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kevin Febrian Nurhidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Melda Amalia Wafiq N. A

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Widi Tri Anjani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Zahwa Noer Azizah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fatoni Nur Hidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kurnia Ramadhani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

LEMBAR OBSERVASI

Siklus II

Aniqo Shofia Rahma

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Alya Anindya Putri

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Amanda Nur Adista

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dimas Setiawan

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dina Nur Hanfah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Filia Larasati

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fiyan Barun Syah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Iqbal Maulana

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kevin Febrian Nurhidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Melda Amalia Wafiq N. A

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Widi Tri Anjani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Zahwa Noer Azizah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fatoni Nur Hidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kurnia Ramadhani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

LEMBAR OBSERVASI

Siklus III

Aniqo Shofia Rahma

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Alya Anindya Putri

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Amanda Nur Adista

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dimas Setiawan

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Dina Nur Hanfah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Filia Larasati

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fiyan Barun Syah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Iqbal Maulana

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kevin Febrian Nurhidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Melda Amalia Wafiq N. A

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Widi Tri Anjani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Zahwa Noer Azizah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Fatoni Nur Hidayah

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih

Kurnia Ramadhani

No Kriteria 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

1 Belum bisa membaca

2 Kurang bisa membaca

3 Cukup lancar membaca

4 Lancar membaca

5 Fasih