UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH … fileupaya meningkatkan hasil belajar passing...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH … fileupaya meningkatkan hasil belajar passing...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH
BOLAVOLI DENGAN MEMODIFIKASI ALAT BANTU BELAJAR
PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
ANDY MARWOTO
X4610017
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Andy Marwoto
NIM : X4610017
Jurusan/Program Study : FKIP / Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN MEMODIFIKASI
ALAT BANTU BELAJAR PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01
KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Andy Marwoto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH
BOLAVOLI DENGAN MEMODIFIKASI ALAT BANTU BELAJAR
PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
ANDY MARWOTO
X4610017
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I
Drs. Agustiyanto, M.Pd
NIP. 19680818 199403 1 001
Pembimbing II
Waluyo,S.Pd ,M.Or
NIP. 19720617 199802 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari : Senin
Tanggal : 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang :
Ketua : Drs.H.Sunardi,M.Kes
Sekretaris : Drs.Sugiyoto, M.Pd
Anggota I : Drs. Agustiyanto, M.Pd
Anggota II : Waluyo,S.Pd, M.Or
Tanda Tangan
…………………
…………………
…………………
…………………
Disahkan Oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
a.n. Dekan,
Pembantu Dekan I
Prof.Dr. rer.nat.H.Sajidan, M.Si
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Andy Marwoto.UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING
BAWAH BOLAVOLI DENGAN MEMODIFIKASI ALAT BANTU BELAJAR
PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 KARTASURA TAHUN PELAJARAN
2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar passing
bawah bolavoli di kelas IV B SD Negeri 01 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012
Penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatan hasil belajar passing
bawah bolavoli, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penerapan memodifikasi alat bantu belajar.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah
siswa kelas IV B SD Negeri 01 Kartasura kecamatan Kartasura kabupaten
Sukoharjo yang berjumlah 21 siswa. Peneliti dalam memilih subjek bukan secara
individual, tetapi secara klasikal. Pengumpulan data dilakukan dengan,
wawancara, observasi, tes, dan dokumen. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2
siklus yang terbagi dalam 4 kali pertemuan.
Berdasarkan hasil Pembahasan atau analisis, diperoleh hasil keterampilan
passing bawah bolavoli meningkat dari 47,62% pada kondisi awal menjadi
85,71% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 95,23% pada akhir siklus
II.Sedangkan kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan passing
bawah bolavoli meningkat dari 33,33% pada kondisi awal menjadi 71,43% pada
akhir siklus I dan meningkat menjadi 95,23% pada akhir siklus II.
kesimpulan penelitian ini adalah penerapan memodifikasi alat bantu
belajar dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas IV B
Sekolah Dasar Negei 01 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci :Hasil belajar,passing bawah,memodifikasi alat bantu belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Andy Marwoto.THE ATTEMPT OF IMPROVING VOLLEYBALL
UNDERPASS LEARNING ACHIEVEMENT BY MODIFYING
LEARNING AID IN THE IV B GRADERS OF SD NEGERI 01
KARTASURA IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis,Training and
Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. July 2012.
The objective of research is to improve the volleyball underpass learning
achievement in the IV B graders of SD Negeri (Public Elementary School) 01
Kartasura in the school year of 2011/2012.
The variable that wanted to change in this classroom action research was
to improve the learning achievement of volleyball underpass, meanwhile the
action variable used in this research was the application of modified learning aid.
This study was a classroom action research using cycle model. Each cycle
consisted of 4 stages: planning, acting, observing, and reflecting. The subject of
research was the IV B graders of SD Negeri 01 Kartasura of Sukoharjo Regency
in the school year of 2011/2012, containing 21 students. The author selected the
subject not individually but classically. The data collection was done using
interview, observation, test and document. This study was carried out in 2 cycles
divided into 4 meetings.
Based on the result of research, it could be concluded that the result of
volleyball underpass increased from 47.62% in prior condition to 85.71% in the
end of cycle I and to 95.23% in the end of cycle II. Meanwhile, the student
competency in performing a series of volleyball underpass increased from 33.33%
in prior condition to 71.43% in the end of cycle I and to 95.23% in the end of
cycle II.
Based on the result of research, it could be concluded that the application
of modified visual aid could improve the volleyball underpass learning
achievement in the IV B graders of SD Negeri 01 Kartasura in the school year of
2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Setiap masalah yang kita hadapi adalah rencana Tuhan untuk memberikan yang
lebih indah untuk kita, jadi berfikirlah positif atas apapun yang kita alami.
Setiap detik, Setiap menit pasti ada masalah, apapun yang terjadi kita harus
menghadapinya, selalu optimis dan jangan pernah menyerah, semua itu ada jalan
keluarnya
Berusaha selalu berbuat baik dan lakukan dengan ikhlas atas apa yang sudah jadi
tanggung jawab kita.
Do`a restu orang tua adalah segalanya
Sabar, bersyukur dan tersenyum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Alloh SWT,
skripsi ini saya persembahkan kepada :
Ayah dan Ibu tersayang yang telah memberikan semangat, do`a dan kasih sayang
yang tak terhingga nilainya.
Istriku Ika pratiwi yang amat tercinta dan tersayang yang memberikan semangat
ayah untuk menyelesaikan skripsi ini. Keep Spirit!
Babe sukamto dan mami samiyem yang selalu membantu, menemani dan
mendukungku dalam suka dukanya menyelesaikan skripsi ini.
Pakdhe dan Budhe yang mendukung dalam segala kelancaran menyelesaikan
skripsi ini.
Rekan-rekan mahasiswa Transfer S1 penjaskesrek angkatan 2010, teman
seperjuangan, teman menimba ilmu, tetap semangat!
Seluruh keluarga besar SDN Kartasura 01 kecamatan Kartasura, kabupaten
Sukoharjo yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini
Almamater tercinta, Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN
MEMODIFIKASI ALAT BANTU BELAJAR PADA SISWA KELAS IV B SD
NEGERI KARTASURA 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikakan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan jasmani Kesehatan dan Rekreasi jurusan
pendidikan olahraga dan kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret
3. Ketua Program Pendidikan jasmani Kesehatan dan Rekreasi jurusan
pendidikan olahraga dan kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
4. Drs. Agustiyanto, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan
semangat dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Waluyo,S.Pd,M.Or. selaku pembimbing II yang dengan sabar telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
6. Kepala Sekolah SDN 01 Kartasura dan seluruh keluarga besar SDN 01
Kartasura yang secara terbuka memberikan berbagai bantuan, dorongan
dan semangat.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberi
manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ............................... ii
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ........................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................. . 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................... ...... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Kajian Pustaka ............................................................................... 6
1. Hakikat Hasil Belajar................................................................ 6
a. Hakikat Belajar ................................................................ 6
b. Pengertian Hasil Belajar ................................................. 8
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........... 9
d. Pengertian Penjasorkes. ................................................... 9
e. Tujuan Penjasorkes di SD ............................................... 10
f. Ruang Lingkup Penjasorkes di SD ................................ 11
2. Hakikat Passing Bawah Bolavoli ........................................... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
a. Pengertian Passing ........................................................... 12
b. Pengertian Passing Bawah ............................................... 12
c. Teknik passing Bawah ..................................................... 12
3. Alat Bantu Belajar ................................................................. 15
a. Pengertian Alat Bantu Belajar ......................................... 15
b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik. .................. 15
4. Modifikasi............................................................................... 16
a. Pengertian Modifikasi. .................................................... 16
B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 19
C. Hipotesisi Tindakan ...................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 22
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 22
B. Subyek Penelitian .......................................................................... 23
C. Sumber Data .................................................................................. 23
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 23
E. Validitas Data ................................................................................ 25
F. Analisis Data ................................................................................. 25
G. Indikator Kinerja............................................................................ 27
H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 28
I. Proses Penelitian............................................................................. 29
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 34
A. Deskripsi Pratindakan ................................................................... 34
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 36
C. Pembahasan ................................................................................... 52
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 54
A. Simpulan ......................................................................................... 54
B. Implikasi ......................................................................................... 54
C. Saran ......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 57
LAMPIRAN................................................................................................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Perkenaan Bola Passing Bawah. ........................................................................ 13
2. Rangkaian Gerakan Passing Bawah. .................................................................. 14
3. Gambar Bola Plastik. ......................................................................................... 19
4. Kerangka Berfikir............................................................................................... 21
5. Gambar Model Analisis. .................................................................................... 26
6. Grafik Passing Bawah Bolavoli Prasiklus ......................................................... 35
7. Grafik Tes Passing Bawah Bolavoli Siklus 1 Pertemuan 1 ............................... 39
8. Grafik Tes Passing Bawah Bolavoli Siklus 1 .................................................... 44
9. Grafik Tes Passing Bawah Bolavoli Siklus 11 Peretemuan 1............................ 49
10. Grafik Tes Passing Bawah Bolavoli Siklus 11 .................................................. 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Penelitian..................................................................... ............................ 22
2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa. ................................................................ 27
3. Presentase Target Capaian. ................................................................................. 31
4. Diskripsi Kondisi Awal. ...................................................................................... 34
5. Diskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 1 Pertenuan 1. ................................... 38
6. Diskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 1 ........................................................ 43
7. Diskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 11 Pertemuan 1 ................................. 48
8. Diskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 11 ...................................................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus dan RPP Siklus I Pertemuan I......................................... ........................ 64
2. Silabus dan RPP Siklus I Pertemuan II................ ................................................ 76
3. Silabus dan RPP Siklus II Pertemuan I.................................. .............................. 90
4. Silabus dan RPP Siklus II Pertemuan II....................... ........................................ 120
6. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I ............................................ 113
7. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II ........................................... 115
8. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I ........................................... 117
9. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II .......................................... 119
10. Tabel Data Subjek Penelitian. .............................................................................. 121
11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Sebelum Siklus I ............................................. 122
12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................ 124
13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .......................................................... 126
14. Standar KKM Penilaian Passing Bawah .............................................................. 128
15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Sebelum Siklus I ............................................. 129
16. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................ 131
17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1I .......................................................... 133
18. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Sebelum Siklus I ............................................. 135
19. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................ 139
20. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I1 .......................................................... 143
21. Tabel Nilai Tes Awal ........................................................................................... 147
22. Tabel Nilai Tes Awal ........................................................................................... 148
23. Tabel Nilai Tes Siklus 1 ....................................................................................... 149
24. Tabel Nilai Tes Siklus 1 ....................................................................................... 150
25. Tabel Nilai Tes Siklus 11 ..................................................................................... 151
26. Tabel Nilai Tes Siklus 11 ..................................................................................... 152
27. Foto Kegiatan Pembelajaran ................................................................................ 153
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permainan bolavoli sudah berkembang menjadi cabang olahraga yang
sangat digemari dan menurut para ahli saat ini bolavoli tercatat sebagai olahraga
yang menempati urutan ke dua yang paling digemari di dunia.Bolavoli adalah
permainan yang dilakukan oleh dua regu,yang masing-masing terdiri atas enam
orang.Bola dimainkan di udara dengan melewati net,setiap regu hanya bisa
memainkan bola tiga kali pukulan.bola voli merupakan salah satu olahraga
permainan yang diajarkan di sekolah dasar. Bentuk permainan bolavoli yang
diajarkan bagi siswa sekolah dasar yaitu permainan bolavoli. Banyak manfaat
yang diperoleh dengan bermain bolavoli, Manfaat bagi jasmani dengan bermain
bolavoli yaitu dapat membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis,
fisiologis, kesehatan dan kemampuan jasmani. Manfaatnya bagi rokhani yaitu
kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat.
Hal yang mendasar agar dapat bermain bolavoli dengan baik dan benar
yaitu menguasai teknik dasar bermain bolavoli.Teknik dasar bolavoli harus betul-
betul dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi
permainan bolavoli. Macam-macam teknik dasar bolavoli yang harus dikuasai
meliputi servis, passing, smash dan block.
Teknik passing di sini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu passing
bawah dan passing atas. Passing bawah adalah upaya seorang pemain bolavoli
dengan cara menggunakan passing bawah yang tujuannya adalah mengoperkan
bola yang dimainkannya di lapangan sendiri. Untuk menguasai teknik dasar yang
baik diperlukan latihan yang terprogam, teratur, dan menggunakan belajar yang
tepat, karena latihan adalah kondisi belajar yang diperlukan untuk usaha
menampilkan pada keterampilan yang kompleks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Selain mengenalkan teknik-teknik passing bawah, menciptakan inovasi-
inovasi baru dalam membelajarkan passing bawah bagi siswa sekolah dasar
adalah sangat penting. Hal ini karena siswa sekolah dasar pada umumnya senang
dengan tantangan, sehingga dalam membelajarkan passing bawah harus
disesuaikan dengan karakteristik siswa. Melalui inovasi-inovasi pembelajaran
passing bawah diharapkan siswa tidak bosan, siswa menjumpai hal yang baru
yang belum pernah diterima dalam pembelajaran passing bawah. Inovasi-inovasi
dalam pembelajaran passing bawah antara lain passing bawah yang diarahkan
pada lingkaran ban bekas yang digantung, passing bawah diarahkan ke dalam ring
basket, passing bawah diarahkan pada sasaran di tembok, bermain bolavoli
dengan teknik passing bawah dan lain sebagainya.
Banyak manfaat yang diperoleh melalui pendidikan jasmani. Untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan, maka pendidikan
jasmani harus diajarkan dengan baik dan benar. Media dalam pendidikan jasmani
yaitu pendidikan melalui aktivitas gerak atau gerak tubuh. Melalui gerak tubuh
yang terstruktur diharapkan dapat mengembangkan kemampuan jasmani anak dan
potensi lainnya seperti afektif, kognitif dan psikomotor. Upaya meningkatkan
kemampuan jasmani, aspek kognitif dan psikomotor, maka di dalam kurikulum
pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam cabang olahraga. Menurut
Munasifah, (2008: 25) Passing adalah upaya seorang pemain bolavoli dengan cara
menggunakan suatu teknik tertentu dengan tujuan untuk mengoperkan bola yang
dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Menurut M. Yunus, (1992:79) Passing adalah mengoperkan bola kepada teman
sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk
menyusun pola serangan kepada regu lawan.
Upaya membelajarkan passing bawah bagi siswa sekolah dibutuhkan
cara mengajar yang baik dan tepat. Banyaknya bentuk-bentuk pembelajaran
passing bawah bolavoli menuntut seorang guru pendidikan jasmani harus kreatif
dan inisiatif agar diperoleh hasil belajar yang optimal.Pembelajaran passing
bawah bolavoli dengan memodifkasi media alat bantu merupakan bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan passing
bawah bolavoli.
Dalam pembelajaran bolavoli siswa kelas IVB SD Negeri 01 Kartasura
pada umumnya hanya sebagian yang mempunyai dasar ketrampilan dalam
bolavoli. Dalam pembelajaran siswa banyak mengalami kesulitan sehinga kurang
maksimal mengakibatkan proses pembelajararnya kurang menyenangkan.Disini
pembelajarannya kurang inovatif dan terkesan monoton dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Hal ini di karenakan sarana dan prasarana, media dan model
pembelajarannya terbatas. Pada evaluasi awal yang diberikan pada kelas IVB SD
Negeri 01 Kartasura, yang terdiri dari 21 siswa, dapat dilihat bahwa 47,62% atau
sebanyak 10 siswa sudah mendapat nilai 75 sebagai batas tuntas dari hasil
keterampilan passing bawah bolavoli dan 33,33% atau sebanyak 7 siswa sudah
mendapatkan nilai 75 sebagai tuntas dari hasil melakukan rangkaian gerakan
passing bawah bolavoli.Hal ini disebabkan karena masih banyaknya permasalahan
yang dihadapi pada pembelajaran bolavoli materi passing bawah yaitu,
terbatasnya media alat dalam pembelajaran sehingga banyak siswa yang duduk-
duduk untuk menunggu giliran bola ,selain itu juga banyak siswa yang mengeluh
pada saat melakukkan passing bawah.Siswa merasa bola itu terlalu keras sehingga
menimbulkan panas pada lengan.
Memberikan pembelajaran passing bawah dengan runtut dan
jelas adalah sangat penting. Disisi lain pembelajaran passing bawah harus
dilakukan secara variatif agar siswa merasa senang dan tidak bosan
.Pembelajaran passing bawah bolavoli dengan memodifikasi alat bantu
akan diterapkan pada siswa kelas IVB SD Negeri 01 kartasura kecamatan
Kartasura kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Dari uraian di
atas, agar siswa dapat melakukan passing bawah dengan sempurna dan
sesuai dengan harapan siswa dan guru, salah satunya di dalam proses
pembelajran guru menggunakan metode memodifikasi alat bantu. Hal
inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul “Upaya
meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli dengan memodifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
alat bantu belajar pada siswa kelas IVB SD Negeri 01 kartasura tahun
pelajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimanakah dengan modifikasi alat bantu belajar dapat meningkatan
hasil belajar passing bawah bolavoli pada siswa kelas IVB SD Negeri 01
Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli dengan memodifikasi alat
bantu belajar pada siswa kelas IV B SD Negeri 01 Kartasura Tahun Pelajaran
2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, diharapkan
penelitian
tindakan kelas ini mempunyai manfaat antara lain :
a. Bagi siswa :
1. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenagkan.
2. Meningkatkan minat dan kemampuan passing bawah bolavoli.
3. Meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli.
b. Bagi guru :
1. Meningkatkan motivasi guru untuk selalu berupaya membuat dan
mengembangkan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi
2. Meningkatkan gairah guru untuk menciptakan kondisi belajar yang
menarik dan menyenangkan
3. Meningkatkan kreativitas guru untuk mencapai pembelajaran yang
berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang
dilakukan.
c. Bagi sekolah :
1. Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatnya prestasi hasil
Belajar passing bawah bolavoli pada siswa.
2. Meningkatkan kinerja sekolah dengan optimalnya kinerja guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk
menghadapi perubahan lingkungan yang setiap saat bisa berubah, oleh karena itu
seseorang mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh
persaingan dengan belajar. Belajar dalam hal ini adalah belajar memahami diri
sendiri, memahami perubahan dan globalisasi. Sehingga dengan belajar seseorang
siap menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat.
Menurut Soemarsono (2007: 1), proses belajar adalah proses yang
dialami secara langsung dan aktif oleh siswa pada saat mengikuti suatu kegiatan
belajar mengajar yang direncanakandan disajikan di sekolah yang terjadi di kelas
maupun di luar kelas. Syah (2006: 92) mengutarakan belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha supaya mendapat suatu kepandaian” (1984 : 108).
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan dalam
rangka mencapai kepandaian atau mencari ilmu. Sehingga dengan belajar manusia
menjadi tahu serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas.
Agus Kristiyanto (2010: 121) pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga
mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek
psikomotor) seseorang peserta didik.
Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga
mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning)
agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran
mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses
pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan
sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh
langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap, dan
tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapannya, kemampuannya, daya reaksinya
dan daya penerimaannya. Oleh karena itu belajar adalah proses yang aktif, belajar
proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar
adalah proses yang diarahkan kepada kompetensi, proses berbuat melalui berbagai
pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. (Tim
Penulis. Srategi Belajar Mengajar. FKIP UNS. 2007: 2).
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh siswa baik di kelas mau pun di
luar kelas. Sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan yang mencakup aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2006 : 30) hasil belajar adalah bila seseorang
telah belajar dan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
William Burton dalam Oemar Hamalik (2006 : 31) menyatakan hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap
apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar dilengkapi dengan jalan
serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan
pertimbagan yang baik. Hasil belajar yang diperoleh bersifat kompleks dan dapat
berubah-ubah jadi tidak sederhana dan statis.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat
menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.(http//uangtabungan.blogspot.Com/2010/
hasil-belajar-siswa-pengertian-hasil.html)
Menurut Howard Kingsley dalam Nana Sudjana (2005: 45) hasil belajar
dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu, keterampilan dan kebiasaan,
pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan
dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. Gagne dalam Nana
Sudjana (2005: 45) mengemukakan ada lima tipe hasil belajar , yakni kemahiran
intelektual (kognitif), informasi verbal, mengatur kegiatan intelektual, sikap, dan
keterampilan motorik.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya yang dinyatakan dengan nilai. Hasil belajar mempunyai peranan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam
(faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Menurut Nana Sudjana
(2009: 39) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
1) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar)
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada
faktor dari dalam diri siswa itu. Adapun faktor yang datang dari diri
siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Seperti yang
dikemukakan Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan.
2) Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar)
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar
siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan
sikap.
Sedangkan menurut Caroll dalam Nana Sudjana (2009: 40) bahwa hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni : (1) bakat pelajar,
(2) waktu yang tersedia untuk belajar, (3) waktu yang diperlukan siswa untuk
menjelaskan pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5) kemampuan individual.
Empat faktor (1 2 3 5 ) berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (4)
adalah faktor di luar individu.
d. Pengertian penjasorkes
Dalam BNSP tingkat SD/MI Pendidikan jasmani Olahraga dan
Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan,bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani,keterampilan gerak,keterampilan berfikir kritis,keterampilan
sosial,penalaran,stabilitas emosional,tindakan moral,aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,olahraga dan kesehatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup,pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
memiliki peranan penting,yaitu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas
jasmani,olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
sistematis.Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik,sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sarana pedagogis,oleh karena itu pendidikan kurang
lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan,karena gerak
sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan pada zaman
sekarang ini .
Pendidikan jasmani ,olahraga,dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik,perkembangan psikis,keterampilan
motorik,pengetahuan dan penalaran,penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosional-sportivitas-spiritual-sosial),serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkenbangan kualitas fisik dan
psikis yang seimbang.
e. Tujuan penjasorkes di SD
Pendidikan jasmani,Olahraga,dan Kesehatan menurut Kurikulum BNSP
tingkat SD/MI 2009 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Mengembangkan Keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,olahraga dan
kesehatan
5. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri,orang lain dan lingkungan
6. Mengembangkan sikap sportif,jujur,disiplin
7. bertanggungjawab,kerjasama
8. Percaya diri dan demokratis
f. Ruang Lingkup penjasorkes di SD
Ruang lingkup mata Olahraga,dan Kesehatan menurut Kurikulum BNSP
tingkat SD/MI 2009, meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi:olahraga
tradisional,permainan,eksploras Gerak,keterampilan lokomotor,sepak
bola,bola basket,bola voli,tenis meja,Tenis lapang,bulu tangkis,dan
beladiri,serta aktivitas lainya
2. Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh,komponen
kebugaran jasmani,dan bentuk postur tubuh
3. Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana,ketangkasan tanpa
alat,ketangkasan dengan alat,dan senam lantai
4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas,senam pagi,SKJ,dan senam
aerobic
5. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari,khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat,merawat lingkungan yang sehat,memiliki makan minum yang
sehat,mencegah dan merawat cidera,mengatur waktu istirahat yang
tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.Aspek
kesehatan tersendiri,dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Hakikat passing bawah Bolavoli
a. Pengertian passing
Passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bolavoli dengan
cara menggunakan teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola
yang dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan
sendiri. Passing dalam permainan bolavoli pada dasarnya dapat dilakukan dengan
passing bawah dan passing atas. Perbedaan dari passing bawah dan passing atas
yaitu terletak dari perkenaan bola yaitu, pada passing bawah menggunakan kedua
lengan, sedangkan passing atas menggunakan jari-jari kedua lengan.
b. Passing bawah
Passing bawah merupakan teknik dasar memainkan bola dengan
menggunakan kedua tangan, yaitu perkenaan bola pada kedua lengan bawah.
Passing bawah merupakan teknik passing yang sering digunakan untuk menerima
bola servis atau smash. Hal ini seperti dikemukakan Toto Subroto. (2008:2.24)
bahwa “Untuk menghadapi bola liar yang tak terkendalikan, seperti bola servis,
atau spike, anda harus menggunakan operan lengan depan (passing bawah),
karena jari tangan yang terbuka tidak akan mampu menahan bola yang dipukul
dengan sekuat tenaga”. Sedangkan Gerhard Durrwatcher (1990: 52) berpendapat,
“Untuk bola-bola servis atau smash, teknik passing bawah lebih aman, jika
dibandingkan dengan teknik passing atas yang memerlukan sikap tangan dan jari
khusus”.
c. Teknik passing bawah
Menguasai teknik passing bawah dengan baik dan benar
merupakan kunci utama agar dapat melakukan passing bawah dengan baik dan
benar.Teknik passing bawah merupakan rangkaian gerakan yang dikombinasikan
secara baik dan harmonis dalam satu rangkaian gerakan yang utuh, luwes dan
lancar. Menurut M. Yunus (1992:80) teknik passing bawah meliputi:
1) Sikap permulaan :
Ambil sikap siap normal dalam permainan bolavoli yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Kedua lutut ditekuk dengan badan sedikit dibongkokkan ke depan,
berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk
mendapatkan suatu keseimbangan labil agar dapat lebih mudah dan
lebih cepat bergerak ke segala arah. Kedua tangan saling
berpegangan yaitu punggung tangan kanan diletakkan di atas
talapak tangan kiri, kemudian saling berpegangan.
2) Sikap perkenaan
Pada saat akan mengenakan bola pada bagian sebelah atas (bagian
proksimal) daerah pada pergelangan tangan, ambilah terlebih
dahulu posisi menghadap pada bola. Begitu bola berada pada jarak
yang tepat, maka segeralah ayunan lengan yang telah lurus dan
difiksir tadi dari arah bawah ke atas depan. Tangan pada saata itu
telah berpegangan satu dengan yang yang lain. Perkenaan bola
harus diusahakan tepat di bagian proksimal daripada pergelangan
tangan dan dengan bidang yang selebar mungkin agar bola dapat
melambung secara stabil. Untuk jelasnya lihat gambar 1:
Gambar 1. Perkenaan Bola Passing Bawah
(M. Yunus 1992:80)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3) Gerakan pelaksanaan:
Ayunkan kedua lengan ke arah bola, dengan sumbu gerak pada
persendian bahu dan siku betul-betul dalam keadaan lurus.
Perkenaan bola pada bagian prosimal dari lengan, di atas dari
pergelangan tangan dan pada waktu lengan membentuk sudut
sekitar 45 derajat dengan badan, lengan diayunkan dan diangkat
hampir lurus.
4) Gerak lanjutan:
Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke
depan untuk mengambil posisi siap kembali dan ayunan lengan
untuk pass bawah ke depan tidak melebihi sudut 90 derajat dengan
bahu/badan.
Gambar 2. Rangkaian Gerakan Passing Bawah
(M. Yunus, 1992:84)
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip dari teknik
passing bawah terdiri dari tiga bagian yaitu sikap permulaan, gerakan pelaksanaan
dan gerak lanjut. Dari ketiga teknik passing bawah tersebut saling berkaitan antara
satu sama lainnya dan harus dikoordinasikan secara baik dan harmonis tidak
diputus-putus pelaksanaannya. Untuk mendapatkan passing bawah yang baik dan
benar, maka teknik-teknik passing bawah tersebut harus dikuasai dengan baik dan
benar, untuk memperoleh kualitas passing bawah yang baik dan sempurna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3. Alat Bantu Belajar
a. Pengertian alat bantu belajar
Alat bantu merupakan suatu alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan suatu materi atau pembelajaran.Alat bantu sering dikatakan alat
peraga karena berfungsi untuk menyampaikan atau mempratikan sesuatu dalam
proses belajar.
Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo dalam Agus
Kristiyanto (2010: 129) secara terperinci manfaat alat peraga antara lain sebagai
berikut :
1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2) Mencapai sasaran yang lebih banyak
3) Membantu mengatasi hambatan bahasa
4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
kesehatan
5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pean-pesan yang
diterima kepada orang lain.
7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh
para pendidik pelaku pendidikan
8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.
b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran yang Baik
Suatu alat pembelajaran yang baik apabila mempunyai tujuan untuk
mengubah pengetahuan dan pengertian serta konsep,dengan cara mengubah sikap
dan menanamkan tingkah laku yang baru.penempatan alat bantu harus dilihat
ketepatanya agar dapat diamati oleh siswa
Pembelajaran menggunakan bola plastik dengan bola yang sudah
terlapisi spon atau karet,saat pembelajaran siswa tidak akan mengalami kesulitan
dan tidak merasa sakit atau panas pada saat perkenaan bola karena bolanya
ringan.sehingga siswa akan terpacu untuk melakukan gerakan passing bawah
Agus Kristiyanto (2010: 130) Suatu alat pembelajaran dikatakan baik,
apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian
pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah
laku / kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam
penggunaannya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu
diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif
artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan
kepentingan siswa yang sedang belajar sedangkan yang dimaksud dengan
komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya,
sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran
yang diberikan oleh guru
4. Modifikasi
a) Pengertian modifikasi
Arti modifikasi secara umum adalah mengubah atau menyesuaikan.
Mengenai pengertian modifikasi, Bahagia (2010:13), mengemukakan bahwa :
Modifikasi dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan
penyesuaian-penyesuaianbaik dalamsegi fisik material (fasilitas dan
perlengkapan) maupun dalam tujuan dan cara
(metoda,gaya,pendekatan,aturan serta penilaian)
Dari pernyataan diatas mengenai pengertian modifikasi, modifikasi
merupakan suatu usaha perubahan yang dilakukan berupa penyesuaian-
penyesuaian baik dalam bentuk fasilitas dan perlengkapan atau dalam metoda,
gaya, pendekatan, aturan serta penilaian.
Apabila modifikasi dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani
mempunyai makna yang cukup luas, baik modifikasi dalam bentuk benda atau
kecakapan yang dimiliki siswa. Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi
setiap guru sebagai salh satu alternatif atau solusi mengatasi permasalahan yang
terjadi dalamproses pembelajaran pendidikan jasmani, modifikasi merupakan
implementasi yang sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap penting
untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka
dapat menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang
dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan
menerangkan beberapa aspek analisis modifikasi.
Dalam penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “ Developentally
Appropriate Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus
memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu
mendorong kea rah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus
sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang
diajarnya.
Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para
guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esensi modifikasi
adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara
meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat
memperlancar siswa dalam belajarnya.Cara ini dimaksudkan untuk menuntun,
mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa,
yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil.
Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas
pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran.
Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang
bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya. Oleh
karena itu, pertanyaan-pertanyaan berikut harus dipahami dengan sebaik-
baiknya.Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis
maupun keterampilannya. Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani
yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk
lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan
prasarana yang ada. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu
menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi
disajikan dengan cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa
senang mengikuti pelajaran penjas yang diberikan.
Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan
jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikanjasmani Sebagai berikut:
a. modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan,
dengan tujuan agar :
a)Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran
b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam
kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan
kognitif, afektif dan psikomotorik anak.
b. Menurut andang suherman (1996), pengembangan modifikasi di
Australia dilakukan dengan pertimbangan :
a) Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional
seperti orang dewasa;
b) Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi
akan mengurangi cedera pada anak;
c) Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan
keterampilan anak lebih cepat
dibanding dengan peralatan standar untuk orang dewasa, dan
d) Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan
kesenangan pada anak-anak
dalam situasi kompetitif.
Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi
dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
oleh karenanya pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan
dan karakteristik anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran pendidikan
jasmani dengan senang dan gembira.
Alat yang dimodifikasi ini, dirasa akan lebih mudah menarik perhatian
siswa.Bola berlapis busa, ukurannya hampir sama dengan bola plastik tetapi
bagian luarnya dilapisi dengan busa, jadi bola ini lebih ringan dari bola aslinya.
Bola ini yang sudah terlapisi dengan busa tidak akan terasa sakit atau panas pada
saat perkenaan.sehingga siswa terpacu untuk melakukan gerakan passing
bawah.Tidak hanya bolanya saja yang dimodifikasi garis lapangan pun juga dibuat
dengan kawur kemudian tiap sudutnya diberi cones,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 3. Bola lapis busa
Dengan begitu, proses pembelajaran passing bawah akan lebih
memudahkan dipraktikkan oleh siswa. Masih ada banyak modifikasi alat bantu
lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran passing bawah.
B. Kerangka Berfikir
Pada kondisi awal (sebelum tindakan), bolavoli khususnya dalam passing
bawah dianggap pelajaran yang paling sulit dan membosankan. Hal ini adalah
persepsi negatif terhadap pembelajaran bolavoli yang dapat menimbulkan minat
dan motivasi belajar siswa rendah. Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa
dapat mengakibatkan hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas IV B SD
Negeri 01 Kartasura kecamata kartasura kabupaten sukoharjo rendah atau
pembelajaran yang sulit. Anggapan sebagian besar siswa tersebut terlihat dari nilai
siswa yang di bawah KKM.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan
jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi
pelajaran.sering kali materi yang di ajarkan oleh guru kurang tertanan kuat dalam
benak siswa.khususnya dalam pembelajaran praktik passing bawah bolavoli.siswa
kurang mampu menganalisis gerakan yang telah di sampaikan oleh guru,sebab
guru hanya sebagai penyampai materi secara verbal,adapun memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
demontrasi kurang di tangkap oleh siswa.Guru bukanlah satu-satunya sumber
belajar bagi siswa,siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan
kemampuan berfikir dan menyelesaikan masalah yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
Penggunaan modifikasi alat bantu belajar dalam pelaksanaan tindakan
tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari modifikasi
alat bantu belajar .Secara garis besar modifikasi alat bantu belajar yang digunakan
yaitu,bola yang terbuat dari plastik yang dilapisi oleh busa,lapangan yang
digunakan untuk pembelajaran dalam teknik dasar passing bawah bolavoli.Secara
lebih rinci jenis-jenis alat bantu tersebut dijabarkan dalam RPP,setiap pertemuan
Pemanfaatan alat bantu belajar yang sederhana,bola plastik yang dilapisi
oleh busa,dan lapangan ,sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan teknik
dasar passing bawah bolavoli pada siswa.melalui alat bantu tersebut dapat
memperlihatkan,dan memberi penjelasan yang mendetail mengenai teknik dasar
servis bawah bolavoli
Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan penerapan model pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar.
Pembelajaran yang baik pembelajaran yang mampu melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran Beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar, di
antaranya adalah penyajian materi yang menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan semangat, minat dan motivasi untuk belajar.
Dalam pembelajaran passing bawah, guru masih banyak hanya secara
konvensional dalam pembelajaran.Kurangnya kreaktifitas seorang guru akan
berdampak pada hasil pembelajaran yang monoton.guru hanya menggunakan
metode ceramah dan penugasan hanya mengejar materi tersebut dapat selesai
tepat waktu,tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat
diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran passing bawah dengan
modifikasi alat bantu belajar diharapkan akan mempermudah siswa dalam
melakukan passing bawah.Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Gambar 4. Alur Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Penerapan memodifikasi alat bantu belajar dapat mempengaruhi
peningkatkan hasil belajar pasing bawah bolavoli pada siswa Kelas IV B SD
Negeri 01 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal
Guru:
kurang kreatif &
inovatif dalam
mengajar pelajaran
bola voli
Siswa:
- siswa kurang tertarik & cepat
bosan dengan model
pembelajaran bola voli
- hasil belajar passing bawah
masih rendah
Tindakan
Menerapkan model
pembelajaran dengan
modifikasi alat bantu
belajar
Kondisi akhir
Siklus I:
Peneliti menyusun bentuk
modifikasi melalui
pembelajaran passing bawah
dengan modifikasi bola yang
bertujuan meningkatkan
motivasi dan memudahkan
dalam melakukan passing
bawah bola voli.
Siklus II:
Upaya perbaikan dari tindakan dari
siklus I sehingga melalui model
pembelajaran modifikasi dapat berhasil
meningkatkan penguasaan materi pada
siswa.
Melalui model
modifikasi,penguasaa
n siswa terhadap
pembelajaran passing
bawah bola voli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IVB SD Negeri 01
Kartasura yang terletak ± 25 km sebelah utara Kota kabupaten Sukoharjo.Yang
berbatasan langsung dengan tiga kabupaten.sarana dan prasarana cukup lengkap.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan akan dilaksanakan
pada bulan April sampai dengan Mei 2012.
Perincian jadwal sebagai berikut :
Tabel 1.
Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
N
o
Jenis
Kegiatan
Bulan
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal
2
Penyiapan
Instrumen
dan Alat
3
Pelaksanaan
Penelitian
- Siklus I
- Siklus II
4
Pengolahan
dan Analisis
Data
5
Penyusunan
Laporan
Hasil
Penelitian
6 Ujian Skripsi
7
Revisi
Laporan
Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
B. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IVB Sekolah Dasar
Negeri 01 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012.Berjumlah 21 yang terdiri dari
putri 10 dan putra 11,mayoritasnya keluarga pedagang,Oleh karenanya,waktu
belajar di rumah,termasuk untuk bermain bolavoli,sangatlah kurang karena
mereka harus membantu orang tuanya bekerja.
C. Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang hasil belajar
passing bawah bolavoli, hasil pengamatan, dokumentasi, dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 172) “Sumber data
dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.
Data penelitian itu dikumpulkan dari beberapa sumber yang meliputi:
1. Informan yang terdiri dari guru dan siswa kelas IV B SDN 01 Kartasura
Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
2. Daftar nilai yang digunakan sebagai sumber adalah daftar nilai kelas IV
B SDN 01 Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo..
3. Dokumentasi dan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan model pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Wawancara
Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data dari guru tentang
pelaksanaan pembelajaran bolavoli pada materi passing bawah. Peneliti mencari
tahu faktor-faktor yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar siswa pada
materi passing bawah bolavoli.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti bersifat lentur. Tidak terstuktur ketat,
tidak dalam suasana formal, dan dapat dilakukan berulang pada informan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
sama. Wawancara ini lebih tepat disebut mendalam (in-depth interviewing).
Dengan wawancara mendalam berharap akan memperoleh informasi yang rinci
dan mendalam.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi langsung dan
partisipasif. Observasi langsung merupakan observasi yang dilakukan terhadap
objek yang diteliti tanpa melalui perantara. Observasi langsung memungkinkan
peneliti memperoleh data secara konkret dan mendalam terhadap objek yang akan
diteliti. Observasi ini dilakukan pada siswa kelas IV B SDN 01 Kartasura Tahun
Pelajaran 2011/2012 yang seluruhnya berjumlah 21 siswa. Observasi dilakukan
untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran.Observasi
dilakukan pada siswa kelas IV B SDN 01 Kartasura untuk mengetahui minat
dan perhatiannya selama proses pembelajaran berlangsung dengan penggunaan
model pembelajaran modifikasi alat bantu belajar,
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Suharsimi Arikunto (2010: 74) menyatakan bahwa metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil
belajar passing bawah bolavoli. Berdasarkan dokumentasi data tersebut peneliti
memperoleh bermacam-macam informasi data, yaitu tentang catatan nama dan
nomor induk siswa, dan hasil belajar yang dicapai siswa.Selanjutnya data tersebut
dapat dijadikan strategi untuk melakukan tindakan berikutnya dan fungsi kontrol
terhadap hasil temuan data baru selama proses penelitian berlangsung.
4. Tes
Suharsimi Arikunto (2010: 266) mendefinisikan bahwa tes adalah
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui cara mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah
dilakukan tindakan.
E. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian harus diusahakan kebenarannya. Untuk menjamin dan mengembangkan
validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, digunakan teknik
Trianggulasi. Menurut Patton (2006: 98) “Triangulasi adalah membangun
pengawasan dan keseimbangan dalam rancangan melalui strategi pengumpulan
data secara ganda”.
Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Triangulasi Data atau Sumber
Data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Triangulasi data
dalam Patton (2006: 99) “adalah penggunaan beragam sumber data
dalam suatu kajian”. Cara ini mangarahkan peneliti agar di dalam
mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data
yang tersedia.
2. Trianggulasi Metode atau Teknik
Disini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode
pengumpulan data yang berbeda dan yang mengarah pada sumber
data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.
Trianggulasi metode atau teknik dalam Sugiyono (2008: 83)
“berarti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-
beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.”.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
interaktif Miles & Huberman. Milles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono
(2008: 91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data ,yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Aktivitasnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif
dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :
Sumber: Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 92)
Gambar 5. Gambar Model Analisis Interaktif
Dari bagan tersebut diatas, Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data pada penelitian di kelas IV B SD Negeri 01 Kartasura ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari proses pembelajaran, tes
evaluasi pembelajaran, silabus, RPP, dan foto kegiatan .Sugiyono (2008:
92) menyatakan bahwa reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi data
Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian
Selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya.
Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari
Data collection
Data display Data reduction
Conclusions drawing/verifying
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang
benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian. Penarikan kesimpulan
dilakukan bertahap yaitu dari kesimpulan yang tepat dengan cara diskusi
bersama mitra kolaborasi. Penarikan kesimpulan dilaksanakan dengan
membandingkan perolehan nilai tes yang dilakukan lebih dari satu kali.
Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan dengan cara berdiskusi
dengan Penjasorkes tentang hasil akhir yang telah dicapai.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
dalam menentukan keberhasilan/keefektifan penelitian. Indikator dalam penelitian
ini adalah 80% dari jumlah siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar passing
bawah bolavoli mendapat nilai lebih dari sama dengan 75, maka penelitian yang
dilakukan berhasil.
Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa
Aspek yang
diukur
Persentase Target
Capaian Cara mengukur
Kemampuan
passing bawah bola
voli.
80% Diukur pada saat guru
melaksanakan proses
pembelajaran, pengamatan secara
langsung kemampuan passing
bawah.
Kemampuan siswa
dalam melakukan
rangkaian passing
bawah bolavoli
80%
Diamati saat proses belajar
mengajar dengan menggunakan
lembar observasi peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
H. Prosedur Penelitian
Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam
penelitian,yaitu metode penelitian tindakan kelas.Langkah selanjutnya
menentukan banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus.Dalam penelitian
tindakan kelas ini ,peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam
pelaksanaanya berlangsung terus menerus dan tindakan-tindakan akan
dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan
subyek penelitian.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah
dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi ( guru dengan tin lainya) bekerja
sama,mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dalam
siklus pertama.Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada
langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama untuk
kemudian mempersiapkan rencana modifikasi,koreksi,atau pembetulan,atau
penyempurnaan pada siklus kedua daseterusnya.
Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas,menurut
iskandar (2009:67)
1. Mengidentifikasi permasalahan umum
2. Mengadakan pengecekan dilapangan
3. Membuat perencanaan umum
4. Mengembangkan tindakan pertama
5. Mengobservasi,mengamati,mendiskusi tindakan pertama
6. Refleksi-evaluatif,dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan
dan peningkatan pada siklus kedua berikutnya.
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan,prosedur
penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan survei awal
Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini oleh peneliti adalah
mengobservasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
2. Tahap seleksi informan,penyiapan instrumen dan alat pada tahap ini
peneliti melakukan persiapan yang meliputi Menentukan subjek
penelitian,Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3. Tahap pengumpulan data dan treatmen
Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang
a. Hasil belajar passing bawah bolavoli
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Alat bantu pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Semangat dan keaktifan siswa
4. Tahap analisis data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan peneliti adalah deskriptif
kualitatif.teknik analisis data tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang
dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses
pembelajaran,yaiti partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan
passing bawah bolavoli
5. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survei
sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.
I. Proses Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya
kemampuan passing bawah bola voli pada siswa kelas IV B Sekolah Dasa Negeri
01 Kartasura tahun pelajaran 2011 / 2012.Adapun Setiap tindakan upaya
pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap
siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan
tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk
perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam 2
siklus:
Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dan
dibuat berbagai input instrumental yang akan dikenakan untuk memberikan
perlakuan dalam PTK, yaitu :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Dengan Kompetensi Dasar mempraktekkan gerak dasar permainan bola
besar dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, kejujuran,
semangat, dan percaya diri serta sportivitas.
2. Perangkat Pembelajaran yang berupa : lembaran pengamatan siswa
berupa lembaran penilaian dan lembaran evaluasi.
3. Dalam persiapan juga diurutkan siswa sesuai absen.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran
yang terdiri dari :
1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu modifikasi alat bantu
belajar passing bawah bola voli.
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
yaitu penilaian passing bawah bola voli.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. Tahap Pelaksanaan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
2) Melakukan pemanasan.
3) Melakukan gerakan passing bawah.
a) Awalan.
b) Saat melakukan passing bawah.
c) Sikap tangan/lengan setelah melakukan passing bawah.
4) Melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli.
5) Melaksanakan penenangan / pendinginan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap : (1) Hasil kemampuan passing
bawah.(2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan passing bawah.(3)Aktifitas
siswa selama pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.
Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:
Tabel 3. Persentase Target Capaian
Aspek yang diukur
Persentase target capaian
Cara mengukur Kondisi
awal
Siklus
1
Siklus
2
Kemampuan
passing bawah bola
voli.
Kemampuan siswa
dalam melakukan
rangkaian passing
bawah bolavoli
47,62 %
33,33%
60%
50%
80 %
80%
Diukur pada saat guru
melaksanakan proses
pembelajaran, pengamatan
secara langsung
kemampuan passing
bawah.
Diamati saat proses belajar
mengajar dengan
menggunakan lembar
observasi peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran passing bawah bolavoli sesuai dengan silabus mata
pelajaran pendidikan jasmani.Demikian juga termasuk perwujudan tahap
pelaksanaan,observasi,dan interprestasi,serta analisis, dan refleksi yang juga
mengacu pada siklus sebelumnya.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario
pembelajaran yang terdiri dari :
1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu modifikasi alat bantu
belajar passing bawah bola voli.
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
yaitu penilaian passing bawah bola voli.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. Tahap Pelaksanaan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
2) Melakukan pemanasan.
3) Melakukan gerakan passing bawah.
a) Awalan.
b) Saat melakukan passing bawah.
c) Sikap tangan/lengan setelah melakukan passing bawah.
4) Melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli.
5) Melaksanakan penenangan / pendinginan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap : (1) Hasil kemampuan passing
bawah.(2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan passing
bawah.(3)Aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus
tindakan berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrip Kondisi Awal ( Pra Siklus )
Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja
kemampuan passing bawah bolavoli.Observasi dan tes unjuk kerja digunakan
untuk mengetahui dan mengukur seberapa jauh anak dalam melakukan passing
bawah bolavoli,baik mengenai ketrampilan gerakan sebelum diberi tindakan
berupa penerapan alat bantu belajar dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Berikut hasil observasi pada setiap indikator,sebelum diberi tindakan
berupa
penerapan alat bantu belajar ( pra siklus ),dapat dilihat tabel sebagai berikut :
Tabel 4. Diskripsi Kondisi awal
Aspek yang diukur
Kondisi Awal
Cara mengukur Jumlah Siswa
yang lulus
Prosentase
kelulusan
Hasil keterampilan
passing bawah
bolavoli
10
47,62 %
Diamati saat guru
memberikan materi
passing bawah bolavoli
pada awal pembelajaran
Siswa dalam
melakukan
rangkaian gerakan
passing bawah
bolavoli.
7
33,33 %
Diamati saat proses
belajar mengajar
berlangsung dengan
menggunakan lembar
observasi peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Gambar 6.Grafik passing bawah bolavoli prasiklus
Berdasarkan hasil prasiklus,diketahui hanya ada berapa siswa yang sudah
mampu melakukan passing bawah bolavoli dengan baik atau memperoleh nilai 75
ke atas.Dari hasil ketrampilan passing bawah bolavoli hanya 10 siswa atau
(47,62%),dan dari kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian passing bawah
bolavoli ada 7 siswa (33,33%).Dari data tersebut,menunjukan bahwa kemampuan
siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah bolavoli masih rendah.untuk
memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
passing bawah bolavoli,maka akan dilakukan tindakan berupa penerapan
penggunaan modifikasi alat bantu belajar dalam proses belajar mengajar yang
berlangsung.
Dari hasil observasi awal,ada dua siklus yang diterapkan untuk
menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi didalam
pembelajaran.pada setiap siklus yang diterapkan masing masing menggunakan
penerapan modifikasi alat bantu belajar.Untuk mengetahui adanya perubahan dari
proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut,maka evaluasi dilakukan dengan
cara melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam passing bawah bolavoli pada
tiap akhir siklus.
33.3%
47.62%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
jumlah siswa yanglulus
Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli
Hasil keterampilan passing bawah bolavoli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Kegiatan selanjutnya setelah observasi yaitu
perencanaan,plaksanaan,pengamatan serta refleksi terhadap tindakan.seramgkaian
penelitian yang dilakukan terdiri dua siklus.penelitian diakhiri sampai ada
perubahan pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan
masing-masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.
B. Deskripsi Data Tindakan
Deskripsi pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari
paparan siklus I dan paparan tindakan siklus II.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan, sebagai berikut:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran
penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pendekatan bermain untuk
pembelajaran passing bawah bolavoli.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk rnembantu pengajaran.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:
1) Pemanasan
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
b) Melakukan pemanasan
Pemanasan yang diberikan berupa permainan yang mengarah pada
unsur-unsur keterampilan passing bawah bolavoli.
2) Inti Pelajaran
a) Gerakan yang dilakukan adalah siswa dibariskan menjadi empat regu
saling berhadapan, masing-masing regu terdiri dari jumlah siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sama. Siswa mengumpan bola kepada temanya dengan posisi kedua
tangan lurus,lemparan dari bawah.siswa diharapkan selalu berpindah
tempat sebelum menerima bola dari temanya.
b) Siswa langsung mengumpan bola kepada temanya dengan kedua
tangan lurus dan lemparan dilakukan dari bawah,saat menerima
diarahkan agar perkenaan bola di atas pergelangan tangan dan lengan
bawah
c) Siswa melakukan passing bawah dengan diawali posisi berdiri tegak
dimana kedua kaki dibuka selebsr bahu,kemudian kedua lutut kaki
ditekuk sedikit sehingga bagan agak turun ke bawah,posisi kedua
lengan lurus dengan punggung tangan kanan berada diatas telapak
tangan kiri dimana jari-jari tangan kiri memegang dengan kuat jari-jari
tangan kanan dan ibu jari berada pada posisi diatas.
3) Penutup
a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.
b) Pendinginan dilakukan berupa penguluran (stretching).
c) Evaluasi rnengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Pengamatan Tindakan
Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi
saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap
beberapa unsur gerakan dan dari hasil observasi rnenyimpulkan bahwa:
1) Hasil keterampilan passing bawah bolavoli.
Dalam pertemuan pertama ini, keterampilan passing bawah bolavoli
masih rendah. Pembelajaran pada siklus pertama lebih memfokuskan ke
dalam rangkaian gerakan, karena jika rangkaian gerakan sudah benar
maka keterampilan yang dihasilkan juga akan meningkat.
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli.
Siswa senang dengan metode memodifikasi alat belajar yang diberikan.
Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu semangat dan antusias saat
proses pembelajaran berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
a) Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi
dengan pendekatan bermain yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari
sikap antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan
siswa yang cenderung penasaran menanyakan gerakan apa lagi yang
akan dilakukan.
b) Pembelajaran passing bawah bolavoli berjalan lancar sesuai dengan
RPP. Siswa juga senang dengan metode memodifikasi alat belajar
yang diberikan. Pola permainannya adalah melakukan rangkaian
gerakan passing bawah bolavoli dengan sasaran depan yaitu temannya
sendiri. Gerakan dilakukan bergantian antara regu satu dengan regu
yang lainnya dan siswa yang bcrperan sebagai sasaran.
c) Rangkaian gerakan passing bawah bolavoli.
Tabel 5. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus I pertemuan 1
Aspek yang
diukur
Tahap Awal Siklus 1 pertemuan 1 Cara
Mengukur siswa
yang lulus
Prosentase
Kelulusan
siswa
yang lulus
Prosentase
Kelulusan
Hasil
keterampilan
passing
bawah
bolavoli
10 47,62% 14 66,67%
Diukur saat
guru
memberikan
materi pasing
bawah bola
Kemampuan
siswa dalam
melakukan
rangkaian
gerakan
passing
bawah
bolavoli
7 33,33% 11 52,38%
Diamati saat
proses belajar
mengajar
dengan
menggunakan
lembar
observasi
peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Gambar 7.Grafik tes passing bawah bolavoli siklus 1 pertemuan 1
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan
pertama adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
Penerapan memodifikasi alat belajar dapat memotivasi siswa untuk
belajar. Dengan memodifikasi alat belajar lebih menantang siswa untuk
belajar melakukan gerakan passing bawah bolavoli, karena model
pembelajarannya bersifat kompetisi sehingga anak tidak merasa bosan
dalarn mengikuti pembelajaran.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam metakukan pembelajaran,
sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa
pujian seperti: bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain
sebagainya.
3) Rencana Perbaikan:
33.3%
52.38%
47.62%
66.67%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
Tahap awal siklus 1 pertemuan 1
Kemampuan siswa dalammelakukan rangkaiangerakan passing bawahbolavoli
Hasil keterampilan passingbawah bolavoli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalarn pembelajaran
pada pertemuan pertama maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada
pertemuan berikutnya, antara lain :
a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti harus memberikan penjelasan
cara bermain dengan benar dalam pembelajaran passing bawah
bolavoli
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada perternuan pertama akan
diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.
Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi
pembelajaran yang berorientasi dengan memodifikasi alat belajar.
c) Sebaiknya peneliti memberikan materi permainan kompetisi antar
kelompok sehingga siswa sernakin antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan
tidakannya adalah sebagai berikut:
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan pertama.
2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:
1) Pemanasan.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
b) Melakukan pemanasan. Pemanasan yang diberikan berupa permainan
yang mengarah pada unsur-unsur keterampilan passing bawah
bolavoli.
c) Stretching.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Inti Pelajaran
Melakukan teknik dasar passing bawah bolavoli, antara lain:
a) Permainan pertama.
Pada pembelajaran awalan pertemuan kedua, bentuk latihan
merupakan pengembangan latihan pada pertemuan sebelumnya. Pola
pembelajaran adalah gerakan bersifat kompetisi antar regu. Caranya
siswa dibagi menjadi empat regu dengan jumlah anggota sarna banyak.
Masing-masing anggota akan melakukan rangkaian gerakan passing
bawah bolavoli dengan menggunakan bola ysng dilspisi spon atau
busa, jarak 2 meter dari net. Gerakan ini dilakukan secara bersama-
lama antara dua regu, regu yang lain bertugas menghitung bola yang
melewati net dan masuk ke lapangan serta mengambil bola. Setiap
regu yang bolanya paling banyak melewati net dan masuk ke lapangan
akan mendapatkan hadiah. Sedangkan regu yang kalah akan
mendapatkan hukuman, yaitu memijit regu yang menang.
b) Permainan berikutnya adalah permainan yang mengandung unsur
ketepatan. Pola permainannya adalah setiap regu melakukan rangkaian
passing bawah bolavoli dengan sasaran yang berupa regu lain. Latihan
ini bertujuan melatih kekuatan otot lengan dan melatih ketepatan.
c) Melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli.
Setelah melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli dengan
modifikasi alat bantu belajar, kemudian siswa melakukan rangkaian
gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian latihan
gerakan sesuai daftar unit absen.
d) Gerakan yang dilakukan adalah siswa dibariskan menjadi empat regu
saling berhadapan, masing-masing regu terdiri dari jumlah siswa yang
sama. Siswa mengumpan bola kepada temanya dengan posisi kedua
tangan lurus,lemparan dari bawah.siswa diharapkan selalu berpindah
tempat sebelum menerima bola dari temanya.
e) Siswa langsung mengumpan bola kepada temanya dengan kedua
tangan lurus dan lemparan dilakukan dari bawah,saat menerima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
diarahkan agar perkenaan bola di atas pergelangan tangan dan lengan
bawah
f) Siswa melakukan passing bawah dengan diawali posisi berdiri tegak
dimana kedua kaki dibuka selebsr bahu,kemudian kedua lutut kaki
ditekuk sedikit sehingga bagan agak turun ke bawah,posisi kedua
lengan lurus dengan punggung tangan kanan berada diatas telapak
tangan kiri dimana jari-jari tangan kiri memegang dengan kuat jari-jari
tangan kanan dan ibu jari berada pada posisi diatas
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan.
a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).
b) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan.
c. Pengamatan Tindakan
Adapun basil pengamaatan pada siklus I pertemuan II ini sebagai
berikut:
1) Hasil keterampilan passing bawah bolavoli.
Dalam pertemuan kedua ini, keterampilan passing bawah bolavoli siswa
meningkat daripada pertemuan pertama.
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan passing bawah
bolavoli.
a) Pada pelaksanaan pertemuan kedua siswa tampak senang dan gembira
sekali setiap melakukan latihan, rupanya metode kompetisi antar regu
mampu membangkitkan semangat siswa hal ini terlihat dari sikap
siswa yang menolak ketika latihan akan diakhiri.
b) Pada pembelajaran rangkaian gerakan passing bawah bolavoli
pertemuan kedua, siswa tampak senang dengan bentuk pola bermain
yang diberikar yaitu dengan sasaran regu lain. Untuk menghindari
kebosanan variasi letak sasaran diubah ubah dengan posisi silang dan
lurus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
c) Saat pemberian materi passing bawah bolavoli dengan menggunakan
bola voli yanng sesungguhnya, siswa tampak kurang tertarik. Hal ini
dikarenakan dengan model permainan yang diberikan, siswa
menganggap gerakan yang dilakukan terlalu biasa, mudah dan kurang
menarik sehingga jika dilakukan berulang-ulang menimbulkan rasa
bosan.
Tabel 6. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus I
Aspek yang
diukur
Tahap Awal Siklus 1
Cara
Mengukur
Jumlah
siswa
yang
lulus
Prosentase
Kelulusan
Jumlah
siswa
yang
lulus
Prosentase
Kelulusan
Hasil
keterampilan
passing
bawah
bolavoli
10 47,62% 14 66,67%
Diukur saat
guru
memberikan
materi pasing
bawah bola
Kemampuan
siswa dalam
melakukan
rangkaian
gerakan
passing
bawah
bolavoli
7 33,33% 11 52,38%
Diamati saat
proses belajar
mengajar
dengan
menggunakan
lembar
observasi
peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 8. Grafik tes passing bawah bolavoli siklus 1
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)
Dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa kemampuan
siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah boia voli meningkat
sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Meskipun demikian,
masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan
dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan keempat ini adalah sebagai
berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
a) Dari hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa hasil keterampilan
passing bawah bolavoli meningkat dari 47,62% pada kondisi awal
menjadi 85,71% pada akhir siklus I.
b) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan passing
bawah bolavoli meningkat dari 33,33% pada kondisi awal menjadi
71,43% pada akhir siklus I.
33.3%
52.38% 47.62%
66.67%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
Pra Siklus Siklus I
Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan passing bawahbolavoli
Hasil keterampilan passing bawah bolavoli
Per
sen
tase
ke
lulu
san
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
a) Kendala demi kendala bisa diatasi sedikit demi sedikit meskipun masih
perlu peningkatan dan pengembangan.
b) Demi tercapainya hasil yang maksimal pendekalan internal pada setiap
individu anak masih sangat berperan terhadap semangat siswa.
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran
siklus satu, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya,
antara lain adalah:
a) Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya
tidak melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan,
misalnya bermain kejar-kejaran dengan temannya.
b) Melakukan pendekatan intern lebih intensif pada siswa yang dirasa
masih kurang berhasil.
3. SIKLUS II
1. Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada siklus pertama, maka perencanaan
tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.
Pendekatan bermain yang pada pertemuan sebelumnya kurang
berhasil dibuat lebih menarik lagi.
2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Pemanasan.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
b) Melakukan pemanasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Pemanasan dikemas dalam sehuah permainan sederhana yaitu
permainan menjala ikan. Caranya ditunjuk tiga anak untuk menjadi
jaring anak lainnya akan menjadi ikan. Siswa yang berperan sebagai
jaring bergandengan tarigan mengejar ikan, sedangkan siswa yang
menjadi ikan berlari menyelamatkan diri dari jaring tetapi tidak boleh
keluar dari lapangan yang sudah ditentukan. Ikan yang terkena jaring
akan bergabung menjadi regu penjaring ikan. Jaring terus menangkap
ikan sampai ikan habis dan menjadi jaring semua.
c) Stretching.
2) Inti Pelajaran
Melakukan teknik dasar passing bawah bola voli, antara lain:
d) Permainan pertama.
Pada pembelajaran awalan pertemuan kedua, bentuk latihan
merupakan pengembangan latihan pada pertemuan sebelumnya. Pola
pembelajaran adalah gerakan bersifat kompetisi antar regu. Caranya
siswa dibagi menjadi empat regu dengan jumlah anggota sarna banyak.
Masing-masing anggota akan melakukan rangkaian gerakan passing
bawah bolavoli dengan menggunakan bola ysng dilspisi spon atau
busa, jarak 4 meter dari net. Gerakan ini dilakukan secara bersama-
lama antara dua regu, regu yang lain bertugas menghitung bola yang
melewati net dan masuk ke lapangan serta mengambil bola. Setiap
regu yang bolanya paling banyak melewati net dan masuk ke lapangan
akan mendapatkan hadiah. Sedangkan regu yang kalah akan
mendapatkan hukuman, yaitu memijit regu yang menang.
e) Permainan berikutnya adalah permainan yang mengandung unsur
ketepatan. Pola permainannya adalah setiap regu melakukan rangkaian
passing bawah bolavoli dengan sasaran yang bernpa regu lain. Latihan
ini bertujuan melatih kekuatan otot lengan dan melatih ketepatan.
f) Melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli.
Setelah melakukan rangkaian gerakan passing bawah bolavoli dengan
modifikasi alat bantu belajar, kemudian siswa melakukan rangkaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian latihan
gerakan sesuai daftar unit absen.
4) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan.
c) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).
d) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan.
d. Pengamatan Tindakan
Adapun basil pengamaatan pada pertemuan kedua ini sebagai berikut:
3) Hasil keterampilan passing bawah bolavoli.
Dalam pertemuan kedua ini, keterampilan passing bawah bolavoli siswa
meningkat daripada pertemuan pertama.
4) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan passing bawah
bolavoli.
d) Pada pelaksanaan pertemuan kedua siswa tampak senang dan gembira
sekali setiap melakukan latihan, rupanya metode kompetisi antar regu
mampu membangkitkan semangat siswa hal ini terlihat dari sikap
siswa yang menolak ketika latihan akan diakhiri.
e) Pada pembelajaran rangkaian gerakan passing bawah bolavoli
pertemuan kedua, siswa tampak senang dengan bentuk pola bermain
yang diberikar yaitu dengan sasaran regu lain. Untuk menghindari
kebosanan variasi letak sasaran diubah ubah dengan posisi silang dan
lurus.
Saat pemberian materi passing bawah bolavoli dengan menggunakan
bola voli yanng sesungguhnya, siswa tampak kurang tertarik. Hal ini dikarenakan
dengan model permainan yang diberikan, siswa menganggap gerakan yang
dilakukan terlalu biasa, mudah dan kurang menarik sehingga jika dilakukan
berulang-ulang menimbulkan rasa bosan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 7. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus 2 pertemuan 1
Aspek yang
diukur
Siklus 1
Siklus 2 pertemuan 1
Cara
Mengukur
Jumlah
siswa
yang
lulus
Prosentase
Kelulusan
Jumlah
siswa
yang
lulus
Prosentase
Kelulusan
Hasil
keterampilan
passing
bawah
bolavoli
14 85,71% 18 85,71%
Diukur saat
guru
memberikan
materi pasing
bawah
bolavoli
Kemampuan
siswa dalam
melakukan
rangkaian
gerakan
passing
bawah
bolavoli
11 71,43% 15 71,43%
Diamati saat
proses belajar
mengajar
dengan
menggunakan
lembar
observasi
peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Gambar 9. Grafik tes passing bawah bolavoli siklus 2 pertemuan 1
e. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning)
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kedua
adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
Penerapan pendekatan bermain dapat memotivasi siswa untuk belajar.
Pendekatan bermain lebih menantang siswa untuk melakukan passing
bawah bolavoli, karena pembelajarannya bersifat kompetisi sehingga anak
tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:
a) Pembelajaran memerlukan modifikasi alat bantu yang bervariasi agar
siswa selalu termotivasi dalam melakukan gerakan.
b) Teutunya pujian sebagai bentuk pemberian semangat pada anak harus
dilakukan secara terus menerus untuk memacu peningkatan prestasi
anak.
52.4% 71.43%
66.67%
85.71%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
siklus 1 Siklus 2 pertemuan 1
Kemampuan siswa dalammelakukan rangkaiangerakan passing bawahbolavoli
Hasil keterampilan passingbawah bolavoli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c) Peneliti tidak hanya berada di depan saat memberikan penjelasan
kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor sswa yang berada di
bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
3) Rencana Perbaikan:
Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalarn pembelajaran
pada pertemuan pertama maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada
pertemuan berikutnya, antara lain :
a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara
bermain dengan benar dalam pembelajaran passing bawah bolavoli
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada perternuan pertama akan
diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.
Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi
pembelajaran yang berorientasi dengan memodifikasi alat belajar.
4. Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan pertama, maka perencanaan
tidakannya adalah sebagai berikut:
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan Kedua.
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK,yaitu penilaian
passing bawah bolavoli.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:
1) Pemanasan.
a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
b) Melakukan pemanasan. Pemanasan yang diberikan berupa permainan
yang mengarah pada unsur-unsur keterampilan passing bawah
bolavoli.
c) Stretching.
2) Inti Pelajaran
Pada pertemuan kedua sudah dijadwalkan sebagai pertemuan
evaluasi,yaitu: pertemuan dimana peneliti akan menguji keberhasilan anak
pada akhir pembelajaran penerapan siklus kedua.Yang pertama dilakukan
adalah menyiapkan siswa pada kondisi suasana tes yang dikehendaki
dengan tetap mempertahankan suasana santai tapi serius.Satu per satu
siswa mulai melakukan gerakan passing bawah bolavoli dengan benar
sesuai dengan teknik yang diajarkan yaitu sikap permulaan,sikap
perkenaan,gerakan pelaksanaan,gerak lanjut.Guru mulai mengamati setiap
gerakan dan mencatat nilai yang didapat setiap anak satu demi satu dari
nomor absen 1 hingga terakhir kemudian mencatatnya pada lembar
penilaian yang telah disiapkan
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan.
a) Pendinginan dilakukan dengan gerakan penguluran (stretching).
b) Memberi evaluasi terkait dengan hasil yang diperoleh siswa,berikut
mengumumkan siapa siswa yang berhasil dan siapa siswa yang masih
kurang.
c) Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan.
d) Berdoa dan bubar
c. Pengamatan Tindakan
Pada dasarnya metode modifikasi alat bantu belajar cukup memberikan
gairah baru pada pembelajaran passing bawah bola voli,hal ini dapat dilihat
dari hasil tes yang memuaskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 8. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus 2
Aspek
yang
diukur
Tahap Awal Siklus 1 Siklus 2
Cara
Mengukur
siswa
yang
lulus
Prosentase
Kelulusan
siswa
yang
lulus
Prosent
ase
Kelulus
an
siswa
yang
lulus
Prosent
ase
Kelulus
an
Hasil
keterampil
an passing
bawah bola
voli
10 47,62% 14 85,71% 20 95,23%
Diukur
saat guru
memberika
n materi
passing
bawah
bolavoli
Kemampu
an siswa
dalam
melakukan
rangkaian
gerakan
passing
bawah bola
voli
7 33,33% 11 71,43% 20 95,23%
Diamati
saat proses
belajar
mengajar
dengan
mengguna
kan lembar
observasi
peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Gambar 10. Grafik tes passing bawah bolavoli siklus 2
d. Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus kedua adalah sebagai
berikut:
1) Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa basil keterampilan
passing bawah bola voli meningkat dari 47,62 % pada kondisi awal
menjadi 85,71% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 95,23 % pada
akhir siklus II.
2) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan servis bawah bola
voli mini meningkat dari 33,33% pada kondisi awal menjadi 71,43 % pada
akhir siklus I dan meningkat menjadi 95,23 % pada akhir siklus II.
3) Pendekatan bermain memberikan banyak pencerahan dalam metode
pembelajaran dan lebih menantang siswa untuk melakukan latihan passing
bawah bolavoli.
33.3%
71.43%
95.23%
47.62%
85.71%
95.23%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan passing
bawah bolavoli
Hasil keterampilan passing bawah bolavoli
Per
sen
tase
kel
ulu
san
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus selama
4 kali pertemuan dengan menerapkan model pembelajaran memodifikasi alat
bantu belajar sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar passing bawah
bolavoli pada siswa kelas IV B SDN 01 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012,
maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
“Melalui penerapan model pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar dapat
meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli pada siswa kelas IV B SDN 01
Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012,. Hal ini dapat dilihat dari adanya
peningkatan hasil keterampilan passing bawah bolavoli dari 47,62% pada kondisi
awal menjadi 85,71% pada akhir siklus 1 dan meningkat menjadi 95,23% pada
akhir siklus II.Sedangkan kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan
passing bawah bola voli dari 33,33% pada kondisi awal menjadi 71,43% pada
akhir siklus 1 dan meningkat menjadi 95,23% pada akhir siklus II”
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan
pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran memodifikasi alat
bantu belajar dalam pembelajaran materi passing bawah bolavoli. Prosedur
penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali
pertemuan.Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: (1) Hasil keterampilan
passing bawah bola voli, (2) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian
gerakan passing bawah bola voli. maka dapat dikemukakan implikasi teoretis dan
implikasi praktis hasil penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar dapat dijadikan alternatif bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam
pelajaran bolavoli passing bawah. Penerapan model pembelajaran
memodifikasi alat bantu belajar dapat menciptakan pembelajaran yang
berpusat pada siswa, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini telah membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
memodifikasi alat bantu belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
khususnya dalam pembelajaran passing bawah bolavoli.
Penerapan model pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar ini
dapat dijadikan masukan bagi para guru sebagai alternatif dalam upaya
meningkatkan proses dan hasil belajar para siswanya. Dengan menerapkan
model pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar, siswa akan lebih aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran juga akan lebih
menyenangkan bagi para siswa. Sehingga hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran memodifikasi alat bantu
belajar.
Penerapan model pembelajaran memodifikasi alat bantu belajar juga
harus didukung dengan penggunaan media atau alat peraga yang tepat,
sehingga dapat membantu kelancaran proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, kreativitas dan keaktifan guru sangat diperlukan
guna mengatasi beberapa kendala atau hambatan tersebut. Sehingga diharapkan
hasil belajar siswa akan lebih meningkat.
C. Saran
1. Bagi Guru
a. Hendaknya pendekatan bermain dapat dikembangkan dan digunakan
dalam pembelajaran passing bawah bolavoli di sekolah.
b. Dalam proses pembelajaran harusnya guru memperhatikan kondisi siswa
dan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi. Dengan demikian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
akan meningkatkan basil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan
jasmani.
2. Bagi Siswa
a. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi
pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan
kesadaran sendiri untuk mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan
guru.
b. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan
berbagai metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan
dan wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari
guru untuk berlatih mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam
pelajaran.