UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK...

90
UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL DI DESA KRANGKENG KECAMATAN KRANGKENG KABUPATEN INDRAMAYU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : ROIKHATUL ZANNAH NIM : 1112015000094 JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK...

Page 1: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK

PEMANASAN GLOBAL DI DESA KRANGKENG KECAMATAN

KRANGKENG KABUPATEN INDRAMAYU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

ROIKHATUL ZANNAH

NIM : 1112015000094

JURUSAN PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan
Page 3: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan
Page 4: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan
Page 5: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

iv

ABSTRAK

ROIKHATUL ZANNAH (1112015000094). Upaya Masyarakat dalam

Mengurangi Dampak Pemanasan Global di Desa Krangkeng Kecamatan

Krangkeng Kabupaten Indramayu. Skripsi Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, Oktober 2018.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk upaya yang

dilakukan masyarakat Desa Krangkeng dalam mengurangi dampak pemanasan

global di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.

Populasi dalam Penelitian ini adalah masyarakat Desa Krangkeng yang

terdiri dari RT 01-13 dan RW 01-06 juga terdiri atas 8 dusun yang akan diambil

sampelnya salah satu dusun Oyoran Lor yang terdiri dari RT 03 dan RW 01.

Dengan teknik pengambilan Sampel Tak Berpeluang yang berjenis Purposive

Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan Instrumen observasi dan wawancara

kebeberapa masyarakat Desa Krangkeng. Metode yang digunakan adalah metode

Kualitatif Deskriptif.

Hasil penelitian menyatakan bahwa upaya masyarakat dalam mengurangi

dampak pemanasan global di Desa Krangkeng dilakukan dengan cara tidak

membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

oleh masyarakat dan dibantu oleh aparat pemerintah Desa Krangkeng setiap

sebulan sekali dengan adanya upaya tersebut intensitas banjir yang terjadi mulai

menurun, kondisi kesehatan kulit akibat krisis air bersih menurun, akan tetapi

pada saat musim kemarau berkepanjangan, masyarakat Desa Krangkeng tidak lagi

dapat menghindari dampak pemanasan global berupa kerugian sektor pertanian,

karna gagalnya usaha bercocok tanam. Meskipun begitu upaya yang dilakukan

masyarakat Desa Krangkeng sudah memberikan dampak positif bagi kelestarian

lingkungan sekitar. Kegiatan upaya masyarakat dalam mengurangi dampak

pemanasan global yang sudah berjalan ini diharapkan tetap berkelanjutan

sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat desa krangkeng dalam

jangka panjang.

Kata Kunci: Upaya Masyarakat, Dampak Pemanasan Global

Page 6: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

v

ABSTRACT

ZANNAH ROIKHATUL (1112015000094). Community Efforts in Reducing

the Impact of Global Warming in Krangkeng Village, Krangkeng District,

Indramayu Regency. Thesis Department of Social Sciences, Faculty of

Tarbiyah and Teacher Training. Syarif Hidayatullah State Islamic

University, October 2018.

The purpose of this study was to determine the form of efforts made by the

Krangkeng Village community in reducing the impact of global warming in

Krangkeng Village, Krangkeng District, Indramayu Regency.

The population in this study is that the community of Krangkeng Village

consisting of RT 01-13 and RW 01-06 also consists of 8 hamlets which will be

sampled in one of the hamlets of Oyoran Lor consisting of RT 03 and RW 01. The

Unpopular Sampling technique is Purposive Sampling. This research was carried

out by observing and interviewing several Krangkeng Village communities. The

method used is descriptive qualitative method.

The results of the study stated that community efforts to reduce the impact

of global warming in the village of Krangkeng were carried out by not littering,

planting trees and community service organized by the community and assisted by

the Krangkeng village government every month with these efforts starting the

intensity of flooding. decreased, the health condition of the skin due to the crisis

of clean water declined, but during the prolonged dry season, the people of

Krangkeng Village were no longer able to avoid the effects of global warming in

the form of losses in the agricultural sector due to the failure of farming. Even so,

the efforts made by the Krangkeng Village community have had a positive impact

on the sustainability of the surrounding environment. The community effort to

reduce the impact of the current global warming is expected to remain sustainable

so that the impact can be felt by the Krangkeng village community in the long

term.

Keywords: Community Efforts, Impact of Global Warming

Page 7: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT pemilik jagat raya ini, atas

rahmatNya, KaruniaNya, dan limpahan kasih nya penulis diberikan kekuatan dan

semangat luar biasa untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

berjudul “Upaya Masyarakat dalam mengurangi Dampak Pemanasan global

di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu”.

Sholawat salam, mengalir dan mengucur deras kepada baginda Rosul

Allah Muhammad SAW, atas perjuangan Beliau kini telah banyak hadir

pesantren-pesantren di Nusantara yang tak terhingga nilainya, sebagai jalan

dakwah dan tempat pengembangan ilmu peserta didik di Indonesia, terkhusus bagi

mahasiswa UIN Syarif hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan, kurangnya pengalaman dan

membaca banyaknya hambatan serta kesulitan senantiasa penulis temui disetiap

perjalanan penyusunan skripsi ini. Tak lupa penulis menyampaikan rasa

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan serta

doa yang tulus dari hati yang tulus orang-orang yang mencintai saya dan

menyayangi perjuangan studi saya. Dalam kesempatan ini pula penulis ingin

menyampaikan terimaksih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku dekan FITK UIN Syarif

Hidayatullah

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto selaku ketua jurusan pendidikan IPS UIN

Syarif Hidayatullah

3. Bapak Andri Noor Ardiansyah,M.Si selaku pembimbing I yeng telah

banyak memberikan pengarahan yang baik dan bermanfaat bagi

penulis

4. Ibu Anissa Windarti,M.Sc selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan ilmu yang belum diketahui oleh penulis

5. Seluruh dosen yang telah mengajarkan banyak ilmu kepada penulis

Jazaakumullah Ahsanal Jazaa

Page 8: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

vii

6. Keluarga tercinta, Suami Bapak Ahmad Mujani, M.Pd yang sudah

menjadi guru, teman dan saudara yang setia, beserta Anakku Fardan

Azizan yang rela kehilangan waktu kebersamaan untuk beberapa saat

dalam proses pengerjaan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta Bapak H. Kholid Rosyidi, Ibu Hj. Muthmainnah,

SQ, Bapak Torikin yang tak henti-hentinya mencurahkan segala doa

dan kasih sayangnya.

8. Keluarga Besar Pesantren Al-Quran Nur Medina yang tak henti-

hentinya mendukung kesuksesan penulis

9. Teman-teman seperjuangan almamater pendidikan IPS angkatan

2012 yang sudah memberi banyak bantuan pada penulis.

Ciputat, 18 Oktober 2018

Penulis

Page 9: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 6

C. Pembatasan Masalah .6

D. Rumusan Masalah 7

E. Tujuan Penelitian 7

F. Manfaat Praktis 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI 9

1. Upaya Masyarakat 9

2. Perubahan Iklim 9

3. Pemanasan Global 11

B. HASIL PENELITIAN RELEVAN 21

C. KERANGKA BERFIKIR 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 26

1. Tempat Penelitian 26

2. Waktu Penelitian 27

Page 10: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

ix

B. Metode Penelitian 28

C. Populasi dan Sampel 29

D. Jenis dan Sumber Data 30

E. Alat dan Bahan Penelitian 30

F. Teknik Pengumpulan Data 30

1. Observasi 31

2. Wawancara 33

3. Dokumentasi 33

G. Teknik Analisi Data

1. Data Reduction 34

2. Data Display 35

3. Data Verifikasi 35

H. Pengecekan Keabsahan data 35

I. Uji Kredibilitas 36

1. Pengujian Transferability 39

2. Pengujian Depenability 39

3. Pengujian Komfirmability 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Krangkeng 41

1. Letak Geografis Daerah Penelitian 41

2. Kondisi Fisik dan Lingkungan Desa Krangkeng 43

3. Kondisi Demografi di Desa Krangkeng 43

B. Hasil Penelitian 46

1. Gambaran Faktor-faktor Penyebab 47

2. Gambaran Upaya Pengendalian 50

3. Gambaran Upaya penanggulangan 55

C. Pembahasan Penelitian 56

1. Faktor-Faktor Penyebab 56

2. Upaya Pengendalian 58

3. Upaya Penanggulangan 65

D. Keterbatasan Penelitian 69

Page 11: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

x

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan 72

B. Implikasi 73

C. Saran 73

DAFTAR PUSTAKA 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN 78

Page 12: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................22

Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi ....................................................26

Tabel 3.2 Observasi ............................................................................30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara ................................................................32

Tabel 3.4 Dokumentasi Penelitian ....................................................33

Tabel 4.1 Data Penduduk Desa Krangkeng ........................................44

Tabel 4.2 Aksi Kebersihan ........................................................................59

Tabel 4.3 Penanaman Pohon Penghijauan ................................................60

Tabel 4.4 Sumur Resapan .................................................................61

Tabel 4.5 Lubang Biopori .................................................................62

Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana ..................................................................63

Page 13: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

xii

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir 23

Gambar 3.1 Peta Administrasi Desa Krangkeng 25

Gambar 4.1 Peta Administrasi Desa Krangkeng 41

Page 14: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Lembar Observasi ...........................................................78

LAMPIRAN 2 Pedoman Wawancara ......................................................79

LAMPIRAN 3 Dokumentasi ........................................................... .......80

Page 15: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bumi merupakan tempat hidup manusia dan matahari sebagai salah satu sumber

energi kehidupan. Konsekuensinya manusia wajib mendayagunakan secara bijak agar

kelestarian lingkungan dapat dijamin demi kelangsungan hidup manusia. Kenyataan

yang tampak sekarang, sebagian diantara manusia telah memanfaatkan bumi dan isinya

secara bebas dan tak terbatas, dan telah berakibat telah terjadi perubahan lingkungan

menuju kerusakan dunia yang berkelanjutan, salah satunya: telah dirasakan dampak

pemanasan global dan akibatnya.

Manusia sebagai makhluk hidup yang berakal akan selalu berusaha meningkatkan

kualitas hidupnya, terutama sejak mengenal peradaban ribuan tahun yang lalu.

Peningkatan kualitas hidup ini terutama terkait dengan masalah kesejahteraan manusia

yang akan diperjuangkan terus menerus hingga akhir zaman nanti. Usaha peningkatan

kualitas hidup manusia terutama memperbaiki kondisi dampak pemanasan global yang

sudah dirasakan ini merupakan persoalan semua bangsa didunia ini. Akan tetapi dalam

meningkatkan kualitas hidupnya ini tidak semua bangsa memiliki modal dan

kesempatan yang sama untuk memulai dan mencapai tingkat kualitas hidup yang

diinginkan.1

Suatu bangsa tak terkecuali Kota atau Pedesaan memiliki kualitas SDM yang baik

untuk memanfaatkan SDA yang ada dengan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

rakyatnya. Manusia berlomba-limba menciptakan alat dan mesin-mesin baru demi

terpenuhnya kualitas taraf hidup yang lebih baik. Pertambahan penduduk ikut serta

dalam mempercepat perlombaan tersebut sehingga pengambilan dan pengerukan SDA

semakin tak terkendali.

Keserakahan manusia tersaebut memberi dampak pada kerusakan lingkungan

hidup, saat ini seluruh manusia dibelahan bumi tengah resah memikirkan kerusakan

hidup yang berdampak pada pemanasan global, sampai kapan dampak pemanasan

1 Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Bencana Mengancam Manusia, Sebab,

Akibat dan Usaha Penanggulangannya (Yogyakarta:ANDI) Ed. I 2010 hal. 4

Page 16: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

2

global ini akan berlangsung? Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar damapak

pemanasan global dapat diatasi? Padahal dampak pemanasan global berdampak pada

bencana alam yang tidak sedikit dapat menimbulkan kerugian bagi manusi.

Menurut Ardiansyah, “Intensitas penyinaran matahari tidak pernah konstan, terjadi

variasi kecil dalam penyinaranya. Sedangkan faktor udara dan bumi, keduanya

mengalami perubahan yang drastis pada dua-tiga dasawarsa terakhir ini. Itulah yang

sekarang menjadi isu dunia dengan istilah Global Warming (Pemanasan Global)2

Perubahan yang terus menerus ini diidentifikasi penyebabnya oleh sifat biologis

manusia dan aktifitasnya yang menghasilkan emisi gas yang akan tersalurkan ke udara

dan berujung pada resiko pemnasan global. Akibatnya udara atau atmosfer terdiri dari

campuran bermacam-macam gas, yang kelimpahanya terdiri dari Karbondioksida (CO2)

dan Oksigen (O2).3

Kebiasaan berkendara pribadi yang dilakukan masyarakat semisal setiap harinya

adalah bagian dari sifat manusia yang selalu ingin hidup secara instan, masyarakat tanpa

memperhatikan sedikitnya pengaruh yang dilakukanya terhadap alam dan lingkungan

sekitar yang terus menerus tercemar oleh emisi gas CO2 tersebut. Hal ini menambah

keresahan alam ditambah dengan kepadatan penduduk beserta segala aktifitas

masyarakat yang tentunya memiliki timbal balik yang saling berkaitan terhadap

lingkungan dan alam sekitar. Sedikit demi sedikit alam akan punah dengan berbagai

pembangunan yang dilakukan oleh manusia, hal ini sejalan dengan Firman Allah swt

dalam QS. Ar-ruum:41

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

manusi, supaa Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan

mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.4

Sifat-sifat ini lah yang pernah terjadi 200.000 tahun lalu, dari bagaimana nenek

moyang kita memanfaatan bambu runcing sebagai alat berburu dan menggunakan

2 Andri Noor Ardiansyah, Klimatologi Umum (Jakarta: UIN JAKARTA PRESS) h.107

3 Gunawan Admiranto, Menjelajah Tata Surya (Yogyakarta:Kanisius,2009) Cet.2 h. 84

4 Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahnya. Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur‟an.

Page 17: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

3

bebatuan yang digunakan sebagai bahan bakar, serta kepiawaian untuk membuat

lukisan-lukisan pada dinding gua yang artinya manusia pada saat itu saja telah

mengenal arti kesenian. Kemudian dalam jangka waktu hanya 20.000 tahun saja

manusia berkembang dengan sangat pesat yakni kepandaian dalam bercocok tanam.

Dari kegiatan bercocok tanam ini telah menimbulkan masyarakat yang menetap

sehingga lambat laun semakin meningkat jumlah manusia dan ia telah memulai

kehidupan baru yakni bermasyarakat kecil yang menjadi sebuah desa. Berbagai unsur

baru dari berbagai pemikiran yang dimiliki manusia pada saat itu, shingga sekitar tahun

1.500 M telah melahirkan masyarakat yang tanpa disadari telah melahirkan masyarakat

yang bertekhnologi canggih menuju perekonomian industri.5

Inilah yang menjadi dasar sifat manusia yang selalu ingin instan. Penggunaan

bahan bakar motor setiap hari yang dilakukan manusia menjadi penyumbang emisi gas

Karbondioksida (CO2) yang akan menghantarkan pada lapisan atmosfer Bumi, padahal

banyak alternatif lain semisal berkendara angkutan umum atau berjalan kaki dan sepeda

ontel yang dapat mengurangi suplai gas karbondioksida (CO2).

Kepadatan penduduk yang menyebabkan macam-macam aktifitas manusia

dimaksud adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan masyarakat yang tanpa sadar

merupakan bagian dari penyumbang gas emisi CO, Methana (CH4) dan Uap air (H2O)

seperti menyalakan TV, Lampu dan AC pada saat siang hari dan sat-saat tidak

dibutuhkan. Jika saja setiap kegiatan masyarakat ini dapat diimbangi dengan kesadaran

masyarakat sendiri untuk menanam pohon disetiap pekarangan rumahnya tentu dapat

meminimalisir suplai emisi gas CO2 ke atmosfer, dan menetralisir dengan bantuan

pohon yang mengandung gas Oksigen (O2) tersebut.

Meski pemanasan global ini tidak terlihat dalam jangka dekat namun akibatnya

akan sangat buruk dirasakan seluruh makhluk di Bumi, meski sebagian berdampak

positif juga, tetapi dampak negatif lah yang menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup

makhluk hidup itu sendiri, semisal dengan suhu bumi yang semakin meningkat, banyak

tumbuhan yang tidak dapat berkembang dengan baik, timbul berbagai penyakit seperti

gangguan pernapasan dan kurangnya persediaan air bersih,udara terasa panas, tidak

nyaman dan masih banyak hal lain yang menjadi dampak negatif akibat dari adanya

resiko pemanasan gloobal ini. Oleh karenanya kita sebagai manusia yang diberi akal

5 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta 2009) hal.147-148

Page 18: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

4

lebih tentu harus bisa mencari alternatif dan upaya untuk menjaga keseimbangan antara

aktifitas sehari-hari dan dampak negatif yang akan membahayakan kelangsungan hidup

diri kita masing-masing.

Desa Krangkeng adalah wilayah dengan penduduk yang cukup padat,

olehkarenanya Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau wilayah hijau yang

banyak di tumbuhi tanaman hijau ini sangat dibutuhkan khususnya bagi masyarakat

Desa Krangkeng karna yang mulai dipadati dengan pemukiman. Dalam rangka

mewujudkan suatu wilayah yang bersih dan sehat, harus ada paru-paru wilayah baik iyu

berupa tanaman, lapangan olahraga TPU, jalur hijau, situ, sungai,dll. Karena suatu

wilayah dapat dikatakan sehat jika wilayah tersebut memiliki kira-kira 30% RTH dari

luas keseluruhan wilayah tersebut, dimana 20% tersebut merupakan Ruang Terbuka

Hijau Publik yang merupakan tanggungjawab dan di kelola oleh Badan Pemerintah

Daerah, sedangkan sisa 10% merupakan RTH Privat yang pemeliharaanya dilakukan

oleh masyarakat sekitar wilayah tersebut.6

Desa Krangkeng mengalami masalah kepadatan penduduk dan krisis air bersih

selain itu wilayah Krangkeng Indramayu juga sering mengalami bencana banjir, posisi

wilayah dengan perbatasan pada bagian Utara adalah laut jawa ini mengalami

penyempitan lahan penghijauan disebabkan oleh pergeseran lahan penghijauan menjadi

pemukiman karena semakin meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk. disamping

itu semakin banyaknya penduduk dengan keterbatasan lahan penghijauan semakin

menambah krisis air bersih bagi masyarakat, rendahnya kesadaran masyarakatpun

menjadi kendala dalam pengendalian adanya resiko pemanasan global.7

Krisis air bersih menjadi masalah pokok bagi warga masyarakat desa Krangkeng

Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu serta sungai yang tidak tertata rapih

sehingga terjadinya krisis air bersih.

Akibat krisis air bersih tersebut, masyarakat desa Krangkeng mengalami gatal-gatal

diare dan lain-lain yang disebabkan sumber air tercemar oleh polusi kendaraan, sampah

dan kurangnya daerah resapan air atau lahan penghijauan. Masyarakat dapat melakukan

menanam pohon untuk penyerapan air sehingga air langsung menyerap ke tanaman atau

pohon.

6 Undang-undang No. 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang. Bab VI Pasal 29

7 Sumber data Statistik Dokumen Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu 2014

Page 19: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

5

Upaya masyarakat Desa Krangkeng terbilang masih cukup rendah, karena mereka

melakukan penanggulangan pada saat musim kemarau berlangsung, dimana udara dan

cuaca pada saat itu dirasakan sangat panas. Dengan program penanaman pohon

dipekarangan rumah dan menghemat penggunaan listrik serta kebiasaan berjalan kaki

atau bersepeda ontel untuk bepergian jarak dekat. Penyelesaian masalah resiko

pemanasan global haruslah melibatkan penanganan aspek-aspek yang kompleks, seperti

aksi penenaman 1000 pohon, pembatasan penggunaan lahan penghijauan untuk

pemukiman dan meminimalisir penggunaan air bersih.

Kegiatan penanaman 1000 pohon ini selain menjadi sarana wisata juga menjadi

bagian terbesar dalam menciptakan lingkungan sehat bebas polusi, dengan adanya

kegiatan ini, masyarakat diberikan pemahaman lebih mengenai apa itu pemanasan

global? Penyebabnya? upaya-upaya? dan resiko dari pemanasan global itu sendiri.

Aksi penanaman pohon dilakukan dilahan terbuka Desa Krangkeng Kecamatan

Krangkeng Kabupaten Indramayu. Meski dalam lingkup yang tidak terlalu luas,

kegiatan ini dapat menjadi contoh dan pemicu untuk daerah daerah yang belum

melakukan kegiatan aksi penenaman 1000 pohon. Permasalahan mengenai pemanasan

global memang lah bukan permasalahn yang kecil akan tetapi dapat diatasi dimulai dari

skala terkecil seperti aksi penanaman 1000 pohon di krangkeng ini.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi

resiko dampak pemanasan global yang saat ini menjadi isu populer diberbagai Negara

karena pohon adalah penyerap dan penyimpan karbon CO2, Karbon yang terserap ini

akan tetrus terperangkap hingga ratusan bahkan ribuan tahun, sekaligus menjadi sumber

oksigen.

Dari beberapa uraian tersebut, selanjutnya bagaimana mengetahui upaya yang dapat

dilakukan masyarakat dalam mengurangi resiko pemanasan global, dengan ini penulis

memberi judul skripsi ini dengan judul “Upaya Masyarakat dalam Mengurangi

Dampak Pemanasan Global di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten

Indramayu. ”.

Penulis berharap semoga dengan adanya tulisan ini bisa membantu menjadi bahan

renungan para pembaca yang budiman sekalian agar lebih peduli lagi terhadap aktifitas

kehidupan sehari-hari yang berdampak pada alam.

Page 20: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka masalah-masalah yang

muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya Lahan Penghijauan di Desa Krankeng Kecamatan Krangkeng

Kabupaten Indramayu.

2. Krisis air bersih di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten

Indramayu.

3. Rendahnya kesadaran Masyarakat terhadap dampak Pemanasan global

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan penelitian di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah

dalam penelitian ini agar terfokus dan terarah. Adapun pembatasan masalahnya

adalah “Upaya Masyarakat dalam mengurangi dampak Pemanasan Global di

Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah penelitian diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Upaya Masyarakat dalam

mengurangi Dampak Pemanasan Global di Desa Krangkeng Kecamatan

Krangkeng Kabupaten Indramayu.

E. Tujuan Penelitian

Berpedoman pada rumusan masalah yang diajukan, maka penelitian ini

ditunjukkan untuk mengetahui Upaya Masyarakat dalam mengurangi dampak

Pemanasan Global di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten

Indramayu.

F. Manfaat Penelitian Teoritis

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara mengurangi resiko

dampak pemanasan global di Desa Krangkeng

Page 21: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

7

b. Memberikan informasi mengenai dampak pemanasan global di Desa Krangkeng

c. Memberikan informasi tentang langkah-langkah dalam menanggulangi dan

penanganan dampak pemanasan global di Desa Krangkeng

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa, sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa dalam

melaksanakan penelitian khusus nya pendidikan IPS di bidang geografi

b. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan mengenai bencana dari dampak

pemanasan global dan bagaimana cara mengurangi resiko nya juga dapat

dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa UIN Jakarta dan

mahasiswa lainnya

c. Bagi pembaca, dapat dijadikan bahan informasi untuk membuka wawasan

tentang banjir di kelurahan kampung melayu dan bagaimana mengurangi resiko

dari dampak pemanasan global.

Page 22: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

8

BAB II

A. KAJIAN TEORI

1. Upaya Masyarakat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III tahun 2003 yang dimaksud

dengan “Upaya adalah usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar); daya upaya”.8

Undang-undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jelas

memberikan tempat bagi publik untuk berpartisipasi. Pasal 6 ayat 1 dari UU itu

menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam

pengelolaan lingkungan hidup.9

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan masyarakat adalah

sejumlah manusia di arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka

anggap sama.10

Upaya masyarakat adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menggapai atau

mencapai suatu tujuan dan mengendalikan sebuah persoalan yang dilakukan dengan

berbagai macam cara untuk menjadi lebih baik.

2. Perubahan Iklim

a. Pengertian Iklim

Iklim adalah kebiasaan cuaca yang terjadi disuatu tempat atau daerah.

Definisi lain dari iklim adalah karakter kecuacaan suatu tempat dan bukan

hanya merupakan cuaca rata-rata, kurun waktu yang sering digunakan untuk

menentukan iklim rata-rata sekitar 30 tahun, iklim memiliki unsur yang sama

dengan cuaca.11

b. Perubahan iklim

Perubahan iklim adalah berubahnya pola dan intensitas unsur iklim pada

periode waktu yang dapat dibandingkat. Perubahan dapat berupa suatu

perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi

8 Kamus Besar Bahasa Indonesia cet. 3, (Jakarta : Balai Pustaka ,1990), h.1595

9 Undang-undang No 23 Tahun 1997 Pasal 6 Ayat 1 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

10 Kamus Besar Bahasa Indonesia cet. 3, h. 564

11 Bayu Dwi Apri Nugroho, Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di Indonesia

Gadjah Mada University Press h. 6

Page 23: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

9

kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya. Sebagai contoh, kejadian cuaca

ekstrem yang lebih sering terjadi atau malah berkurang frekuensinya, pola

musim yang berubah, dan meluasnya daerah kekeringan.12

saat ini dunia sedang digoncangkan terhadap isu perubahan iklim karena

dampaknya yang luas terhadap sektor kehidupan dan mengancam kehidupan manusia.

Perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global yang disebabkan oleh kenaikan

suhu dan gas-gas rumah kaca terutama karbondioksida (CO2) dan metana (CH2).

Perubahan iklim ini terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup

panjang antara 500-100 tahun. Meskipun perlahan, dampaknya sebagian besar bumi

mengalami panas . berikut merupakan data-data dari IPCC (Intergovermental Panel on

Climate Change) yang menggambarkan kondisi perubahan iklim yang terjadi saat ini:

1) Telah terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,67 derajat Celcius antara periode

1850-2005

2) 11 dari 12 tahun terakhir (1955-2006) merupakan tahun dengan rata-rata suhu

terpanas semenjak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850.

3) Telah terjadi kenaikan permukaan laut global rata-rata sebesar 1,8 mm per tahun

anatara periode 1961-2003.

4) Telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas

semenjak tahun 1970 terutama di daerah tropis dan subtropis.

Penyebab utama perubahan iklim adalah meningkatnya konsentrasi gas rumah

kaca di udara yang menyebabkan temperatur dipermukaan bumi meningkat.

Hampir seluruh dunia berusaha menurunkan emisi gas rumah kaca masing-

masing walau dengan berdebatan yang cukup alot mengenai besaran yang harus

diturunkan.

Suhu bumi hingga saat ini terus meningkat dampak dari peningkatan suhu bumi

ini adalah peningkatan permukaan air laut, pergeseran musim, meningkatnya

curah hujan dimusim penghujan dan kering berkepanjangan dimusim

kemarau.13

12

Bayu Dwi Apri Nugroho, Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di

Indonesia (Gadjah Mada University Press:2016) h. 51 13

Ardiansyah, Klimatologi umum h.108-109

Page 24: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

10

3. Pemanasan Global

a. Definisi Pemanasan Global

Menurut Apri Nugroho, pemanasan global adalah “ kenaikan suhu rata-

rata udara didekat permukaan Bumi dan lautan yang terjadi sejak pertengahan

abad ke-19 dan diproyeksikan akan terus berlangsung. Mayoritas kenaikan

suhu yang diamati sejak pertengahan abad ke-20 disebabkan konsentrasi Gas

Rumah Kaca meningkat tajam.14

Pandangan Apri Nugroho ini menekankan pada kekhawatiran setiap

makhluk hidup akan ancaman bahaya dampak pemanasan global yang

diperkirakan akan terus berlangsung hingga ke masa yang akan datang.

Pandangan ini juga menekankan masyarakat pada upaya masyarakat dalam

berpartisipasi untuk pencegahan dampak pemanasan global yang dirasakan

secara perlahan.

Sedangkan menurut Ardiansyah, “Pemanasan Global adalah peristiwa

terperangkapnya radiasi glombang panjang Matahari (Infra Merah atau

glombang panas) yang dipancarkan oleh bumi, sehingga tidak dapat lepas ke

angkasa dan akibatnya suhu di atmosphere Bumi memanas. Dengan

berubahnya suhu Bumi yang dapat dirasakan oleh seluruh makhluk di bumi

ini”.15

Menurut Nanny dalam Artikelnya mengatakan bahwa “Pemanasan global

adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan

bumi. Segala sumber yang ada di bumi berasal dari matahari, ketika energi

tersebut mengenai bumi, berubah dari cahaya menjadi panas yang

menghangatkan bumi”.16

Permukaan bumi akan menyerap panas tersebut dan

sebagian lagi akan memantulkan kembali sisanya. Namun sebagian dari panas

tersebut akan terperangkan di bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah

kaca antara lain: Uap air, karbondioksida dan metana. Gas gas ini menyerap

dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi,

sehingga panas tersebut akan tersimpan pada permukaan bumi. Hal tersebut

14

A‟an J. Wahyudi, Menyerap Karbon dkk, h. 39 15

Ardiansyah, Klimatologi Umum h.113 16

Kusminingrum, Nanny. “Potensi Tanaman Dalam Menyerap CO2 Dan CO Untuk Mengurang

Dampak Pemanasan Global.” Jurnal Permukiman Vol 3.2 (2008)

Page 25: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

11

terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus

meningkat.

Penjebak gelombang panas itu pada dasarnya adalah lapisan gas yang

berperan seperti dinding kaca atau „selimut tebal‟ yang berkomposisi antara

lain adalah uap air, gas asam arang atau sering dikenal dengan karbon dioksida

(CO2), gas methana (CH4), gas tertawa atau dinitrogen oksida (N2O),

perfluorokarbon (PFC), hidrofluorokarbon (HFC) dan sulfurheksfluorida

(SF6).17

Menurut analisis penulis, pemanasan global juga merupakan penyebab

perubahan iklim yang mana menurut berbagai penelitian menyatakan bahwa

suhu dipermukaan bumi pada saat ini sudah menunjukkan peningkatan yang

sangat dratis yaitu sekitar 0,60

C yang terjadi pada satu abad terakhir ini. Meski

perubahanya bersifat lambat, namun akibatnya dapat dirasakan secara langsung

dan dalam skala global.

Secara umum bahaya suatu fenomena alam atau buatan mempunyai

potensi yang besar mengancam kehidupan manusia, seperti kerugian harta

benda dan kerusakan lingkungan. Kerentanan merupakan suatu kondisi dari

suatu komunitas atau masyarakat yang mengarah atau menyebabkan

ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya.

b. Dampak Pemanasan Global

Kita percaya bahwa bumi merupakan tempat hidup manusia dan matahari

sebagai salah satu sumber energi kehidupan. Bumi adalah milik kita semua,

konsekuensinya kita wajib mendayagunakan secara bijak agar kelestarian

lingkungan dapat dijamin demi kelangsungan hidup manusia. Kenyataan

sekarang sebagian dari kita sekarang telah memanfaatkan bumi dan seisinya

secara bebas dan tak terbatas. Dan telah berakibat pada peubahan lingkungan

menuju kerusakan dunia yang berkelanjutan, salah satunya: telah kita rasakan

terjadi dampak pemanasan global dengan segala dampak negatif yang

diakibatkannya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

17

Ardiansyah, Klimatologi Umum h. 113

Page 26: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

12

a) Dampak terhadap atmosfer: secara umum atmosfer adalah lapisan udara

yang menyelimuti planet bumi yang berfungsi sebagai pelundung

terhadap berbagai kemungkinan adanya berbagai macam bentuk radiasi

yang datang dari laur angkasa. Dampak yang dirasakan dari atmosfer ini

adalah menipisnya lapisan ozon yang berada pada atmosfer sehingga

menimbulkan panas yang mengakibatkan kenaikan suhu bumi.18

b) Banjir dan tanah longsor: pada musim hujan angin banyak membawa uap

air dari Lautan Hindia yang akan dijatuhkan sebagai air di daratan

indonesia. Adanya perubahan suhu atmosfer bumi karena pemnaasan

global jelas akan mempengaruhi arah angin dan ini berarti akan terjadi

perubahan musim, musim hujan yang berkepanjangan menyebabakan

banjir dan tanah longsor.19

c) Dampak kesehatan: kasus demam berdarah dan malaria meningkat,

kondisi ini sangat nyaman bagi pertumbuhan nyamuk sebagai lahirnya

penyait DBD. Ancaman Diare sepanjang tahun, perubahan musim seperti

berlebihnya aliran air dipermukaan mengancam penyebaran penyakit

menular melalui air.20

c. Pengendalian dampak Pemanasan Global

Apabila benar kenaikan kadar GRK akan menyebabkan pemanasan global,

maka fenomena yang terjadi tidak dapat dihindari lagi, akan tetapi harus

diatasiserta ditangani secara cermat dan berkelanjutan, berikut beberapa

pengendalian dampak pemanasan global:

a) Efesiensi penggunaan energi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil

merupakan sumber cemaran CO2 terbesar. Walaupun sebagian mampu

diikat oleh jasa biologis pepohonan dalam proses fotosintesis. Namun

demikian kandungan lainnya yang tercampur dengan bahan cemaran

tersebut cenderung dapat meningkatkan konsentrasi GRK.21

18

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed 1 Yogyakarta: ANDI hal.83-85 19

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global hal.89 20

Bayu Dwi Apri Nugroho, Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di

Indonesia Yogyakarta University Press 2016 hal.66 21

Tarsoen Waryono dalam Skripsi yang berjudul, ”Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pelestarian Hutan sebagai Pencegah Pemanasan Global” Jurusan Geografi FMIPA 1990 Universitas

Indonesia.

Page 27: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

13

b) Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil khususnya batu bara pada 50

tahun kedepan, mulai melakukan konservasi energi, menggunakan energi

yang mendapat diperbaharui seperti matahari, angin, arus air dan energi

geothermal

c) Menggunakan penyaring untuk menangkap CO2 dari industri, kendaraan

bermotor supaya CO2 tidak terlepas ke atmosfir

d) Menanam pohon-pohon untuk mengurangi efek rumah kaca melalui

proses potosintesis

e) Menggalakan konservasi tanah untuk mengurangi erosi tanah yang dapat

melepaskan CO2 ke atmosfir.

d. Faktor –faktor penyebab pemanasan Global

Banyak sekali faktor penyebab terjadinya pemanasan global, namun penulis

akan membatasi pemaparan dari faktor-faktor penyebab pemanasan global

tersebut, yang mana dalam hal ini sangat erat kaitanya dengan daerah Krangkeng

Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, adapun faktor-faktor nya adalah

sebagai berikut:

a) Efek Rumah Kaca

Secara alami, gas rumah kaca (GRK) merupakan bagian dari atmosfer Bumi.

GRK merupakan molekul gas yang memiliki lebih dari dua atom. Ikatan-ikatan

atom itu tidak terlalu kuat sehingga mampu bergetar (vibrasi) saat terjadi

penyerapan panas. CO2 merupakan salah satu GRK yang terdiri dari satu atom

karbon dengan satu atom oksigen terikat pada kedua sisinya. Saat atom-atom

tersebut terikat tidak cukup kuat, ikatan antar molekul CO2 dapat menyerap

radiasi inframerah dan molekul tersebut mulai bergetar.22

Efek rumah kaca juga adalah syarat dan sebab utama dari resiko pemanasan

global itu sendiri, sebab efek rumah kaca memiliki sifat memuai, yang mana

sumber energi Bumi yang berasal dari matahari tercampur dengan zat-zat yang

diperoleh dari bumi akibat dari segala bentuk aktifitas manusia dan makhluk

hidup diseluruh muka bumi ini, dalam penelitian ini khususnya akibat dari

22

Bayu Dwi Apri Nugroho, Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di

Indonesia hal. 37

Page 28: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

14

kegiatan masyarakat Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu

yang dikategorikan boros dalam pemakaian tenaga listrik.

Sebagian besar energi yang dipantulkan dari Bumi tersebut berbentuk radiasi

gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba di

permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan

Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan

kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah

gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap

di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap

air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang

dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan

Bumi. Masalah lingkungan dan kesehatan manusia yang terkait dengan

penipisan lapisan ozon sesungguhnya berbeda dengan resiko yang dihadapi

manusia dari akibat pemanasan global. Walupun begitu, kedua fenomena

tersebut saling berhubungan. 23

b) Kerusakan Hutan

Menurut Friedrich, “Aktivitas manusia menghasilkan banyak emisi dari gas

berusia pendek (misalnya karbon monoksida dan sulfur dioksida) dan partikel

ke atmosfer. Hal ini sangat mempengaruhi konsentrasi atmosfer dari gas iklim

lain yang penting, misalnya ozon, dan partikel lain yang dapat memicu

pemaksaan iklim”.24

Seperti yang sudah dijelaskan mengenai apa itu ERK (Efek Rumah Kaca),

bahwa Bumi sudah seharusnya memantulkan kembali sinar matahari yang telah

diserapnya kedalam lapisan Bumi, peran Hutan dan tumbuhan disini dalam

kaitanya dengan mengurangi resiko pemanasan global adalah sinar matahari dan

gas-gas Karbon yang ada dilapisan permukaan Bumi seharusnya dapat diserap

lebih banyak pada jenih-jenis tumbuhan hijau manapun, oleh karenanya, segala

aktifitas manusia yang berdampak pada alam, atmosfer dan suhu dipermukaan

23

Fadilah,Artikel Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi,

file:///E:/7%20c%20p%20ips/Artikel%20Global%20Warming/PEMANASAN-GLOBAL.pdf. Diakses pada

20 januari 2017 24

Friedrich, Perubahan Iklim, Perdebatan dan Solusi Alternatifnya (Jakarta:2013) hal.14

Page 29: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

15

Bumi yang sudah semakin memanas ini dapat dinetralsir oleh Tumbuhan yang

mengandung Gas Oksigen (O2), karena sifat dari Tumbuhan adalah menyerap

gas-gas CO2

dan mengubahnya menjadi gas Oksigen (O2) yang akan

disimpanya menjadi batang, akar dan ranting pada tumbuhan itu sendiri, oleh

karenanya dalam jangka ratusan tahun bahkan ribuan tahun CO2 akan tetap

terperangkap dalam tumbuhan tersebut tanpa mengganggu aktifitas alam yang

seharusnya tetap terjaga kelestarian dan kesegaranya, asalkan tumbuhan tersebut

tetap terjaga kelestarianya sepanjang wajtu, sebab jika tumbuhan sudah tidak

hidup lagi sama saja sisa sisa batang nya mengandung gas CO2 yang dapat

tercemar ke lapisan atmosfir.

Hutan merupakan sumber daya yang penting, tidak hanya menunjang dalam

perekonomian nasional tetapi juga turut menjaga daya dukung lingkungan

terhadap keseimbangan ekosistem dunia.25

Harapan penulis adalah praktik ini dapat dilaksanakan oleh seluruh individu

khususnya masyarakat Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten

Indramayu yang tentunya dengan segala aktifitas kehidupanya, aktifitas

berkendaraanya, dan aktifitas yang menghasilkan gas-gas pencemar udara dapat

ternetralisir dengan baik oleh tumbuhan-tumbuhan yang sudah ditanamnya.

Disinilah peran dan fungsi hutan bagi kelangsungan dan kebaikan hidup

masyaakat Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.

Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida, yang merupakan

salah satu dari gas rumah kaca, dan mengubahnya menjadi oksigen. Mengingat

begitu pentingnya manfaat hutan terhadap manusia, maka pemerintah Indonesia

saat ini telah memiliki kebijakan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yaitu

melalui Rencana Aksi Nasional penurunan Gas Rumah Kaca yang disusun oelh

kementrian PPN/BAPPENAS.

c) Industri

Sudah terbukti bahwa aktifitas industri dapat menaikkan tingkat kesejahteraan

masyarakat karena, aktivitas ini menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat

mengurangi angka pengangguran. Aktivitas industri yang melibatkan pemakaian

25

Fadilah,Artikel Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi,

file:///E:/7%20c%20p%20ips/Artikel%20Global%20Warming/PEMANASAN-GLOBAL.pdf. Diakses

pada 20 januari 2017

Page 30: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

16

bahan bakar fosil secara nyata memang telah ikut menaikkan konsentrasi gas

kabon dioksida di atmosfir bumi. Penghasil CO2 terbesar dari bahan bakar fosil

adalah batubara, bahan bakar minyak, lalu gas bumi. Perli diketahui bahwa gas-

gas tersebut tidak dapat terurai bila terlepas ke atmosfer sehingga dapat merusak

lapisan ozon pelindung bumi.26

Pembakaran bahan bakar fosil untuk memenuhi

kebutuhan energi telah meningkatkan gas-gas rumah kaca. Pembangkit-

pembangkit listrik berbahan bakar minyak bumi dan batu bara, serta mesin-

mesin kendaraan bermotor banyak melepaskan sejumlah gas-gas rumah kaca

seperti karbon dioksida (CO2). Oleh karenanya, berikut beberapa hal yang dapat

mencegah polusi udara:

1. Melakukan penghijauan dengan menanam pohon sebanyak mungkin

2. Beralih penggunaan kendaraan berbahan bakar Fosil dengan bahan bakar

ramah lingkungan

e. Antisipasi Dampak Pemanasan Global

Menanggulangi pemanasan global menurut wardhana, “ Tidak ada kata

terlamabat untuk memulainya dengan dasar pemikiran kemauan yang kuat untuk

emmulainya, kalau penanggulangannya tidak dimulai dari sekarang bisa

berdampak buruk secara signifikan dalam waktu lambat” penanggulangan

pemanasan global tidak dilakukan sendirian tetapi harus dilkakukan oleh seluruh

umat manusia. Penanggulangannya dimulai dari diri sendiri, diteruskan kepada

lingkungan keluarga, lalu dilanjutkan kelingkungan wilayah yang lebih luas,

sampai pada lingkungan negara dan antar negara.27

Kegiatan Penanggulangan pada umumnya mencakup kegiatan sebagai

berikut:

a). Ruang Terbuka Hijau

Menurut Undang-undang nomor 26 tahun 2007 BAB III tentang penataan

ruang Setiap kota harus memiliki 30% Ruang Terbuka Hijau sehingga bagi kota

yang belum memenuhi kriteria tersebut seyogianya melakukan penambahan

ruang terbuka hijau, dengan mempertimbangkan jenis-jenis tanaman yang

26

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed 1 Yogyakarta: ANDI hal.64-67 27

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed 1 Yogyakarta: ANDI hal. 6

Page 31: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

17

mempunyai fungsi ganda, yaitu selain tanaman dapat memberikan O2 juga dapat

mereduksi CO2.28

b). Tidak Menebang Pohon Sembarangan

Pohon merupakan penghasil gas O2 (oksigen) terbesar di dunia. Setiap hari

manusia bernafas membutuhkan Oksigen, dan pohon-pohonlah yang setiap

harinya menyediakan oksigen untuk manusia. Semakin sedikit pohon akan

menyebabkan gas CO2 (karbon dioksida) bisa dengan leluasa berkeliaran dan

akhirnya membuat bumi semakin panas. Terlepas dari itu tanpa adanya oksigen

manusia tidak akan bisa hidup sampai sekarang. Oleh karenanya, jika gas O2

dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan gas CO2 nya, maka suhu di bumi

masih bisa dikendalikan dengan intensitas udara yang cukup segar dan ideal,

namun jika yang terjadi sebaliknya, maka yang dirasakan sekarang adalah

pemanasan global atau menaiknya suhu di permukaan bumi.

c). Kurangi menggunakan Kendaraan Pribadi

Selain usaha reboisasi yang sudah dipaparkan diatas, bahaya Banyaknya

pemakaian kendaraan pribadi juga akan menyebabkan borosnya penggunaan

bahan bakar. Sama hal nya dengan bahaya penenbangan pohon liar, sebenarnya,

Manusia sepenuhnya sudah menyadari bahwa setiap kendaraan berbahan bakar

minyak akan mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2, gas-gas ini bila dalam

jumlah yang besar dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang akhirnya

membuat terjadinya global warming semakin parah. Oleh karenanya Selama

manusia masih bisa untuk menggunakan kendaraan umum gunakanlah

kendaraan umum, hanya gunakan kendaraan pribadi saat anda memang benar-

benar membutuhkannya.

f. Upaya Masyarakat Mengurangi Dampak Pemanasan Global

Salah satu peran masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup adalah dengan

program adaptasi dan mitigasi. Mitigasi dalam kamus John M. Echols dan Hasan

Shadly artinya pengurangan. Sedangkan adaptation atau adaptasi artinya

penyesuaian diri. Kedua istilah ini menjadi penting karena menyangkut strategi

menghadapi perubahan alam. Melalui mitigasi, usaha yang dapat dilakukan adalah

mengurangi sebab pemanasan global dari sumbernya. Gunanya agar laju

28

UU No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang BAB 3 Pasal 4

Page 32: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

18

pemanasan itu melambat. Pada saat bersamaan, dapat dilakukan persiapan diri

untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada. Sehingga diharapkan akan

ditemukan suatu titik temu yang menjamin kelangsungan hidup manusia.

Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai warga untuk mengurangi resiko

dampak pemanasan global:

a. Penghijauan Lahan Gundul

Kenaikan kadar oksigen dalam udara adalah akibat dari asimilasi yang

terjadi pada daun atau pepohonan yang tumbuh dengan baik sebagai hasil

penghijauan lahan gundul. Dengan kenaikkan kadar oksigen dalam

lingkungan lapisan ozon dalam atmosfer akan bertambah baik. Adanya

lapisan ozon di atmosfer secara tidak langsung akan memperkecil lubang

ozon, dengan kata lain lubang ozon yang ada akan ditambal dengan

kenaikan kadar oksigen dalam udara lingkungan. Apabila lubang ozon dapat

diperbaiki maka sinar ultraviolet yang datang berlebihan ditahan oleh

lapisan ozon.29

b. Membuat area resapan di pemukiman warga. Sumur resapan berfungsi

untuk mengarahkan air ke dalam tanah sehingga mengurangi aliran

permukaan. Berkurangnya aliran permukaan akan mengurangi genangan air

dan krisis air bersih. Selain di pemukiman, area resapan yang berupa sumur

resapan bisa dibuat di berbagai tempat di pemukiman, perkantoran,

sempadan jalan dan tempat yang rawan genangan dan juga menambah

persediaan air di dalam tanah. Selain itu, pembuatan biopori yang popular

saat ini cukup membantu meresapkan air ke dalam tanah sekaligus

mengurangi sampah.

c. Menanam tanaman terutama pepohonan. Kegiatan ini dilakukan tidak hanya

di daerah hulu namun juga di daerah tengah dan hilir. Menanam tanaman

baik tanaman kecil maupun pohon akan mengurangi erosi dan aliran

permukaan. Berkurangnya erosi akan mengurangi pendangkalan dan

penyempitan dan sungai. Akar pepohonan khususnya di sempadan sungai

dapat menahan gerusan air terhadap tanah sehingga lebih tahan terhadap

longsor dan air cenderung bersih.

29

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed 1 Yogyakarta: ANDI hal. 120-121

Page 33: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

19

d. Pengganti Bahan Bakar

Energi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengganti energi yang

mengandalkan bahan bakar fosil, antara lain adalah energi air, energi pasang

surut, energi gelombang laut, energi angin, energi panas bumi, energi panas

matahari, energi nuklir. Tentu pemakaian energi alternatif tersebut

tergantung pada kondisi geografis daerah setempat serta kesiapan menerima

teknologi energi alternatif pengganti.30

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan

30

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed 1 Yogyakarta: ANDI hal. 122

No Penelitian dan Judul Perbedaan Persamaan

1 Tarsoen Waryono,

“Upaya Pemberdayaan

Masyarakat dalam

Pelestarian Hutan sebagai

Pencegah Pemanasan

Global” (2008)

Pada penelitian ini yanag

diteliti adalaha taingkat

partisipasi masyarakat ,

metode yang digunakana

adalah campuran kualitatif

Sama-sama

menggunakan data

primer dan data sekunder

untuk mengetahui

mengurangi dampak

pemanasan global

2 Anisa Dwi Kholifah,

“Partisispasi Masyarakat

dalam Mengurangi

Resiko Bencana Banjir “

Pada penelitian ini hal yang

diteliti yaitu apa saja

kontribusi sektoral yang

berpengaruh terhadap

bencana banjir yang

merupakan bagian dari

dampak pemanasan global

Sama-sama

menggunakan data

primer dan data

sekunder, jenis

pendekatan yang

digunakan sama-sama

kualitatif

3 Dr. Fadhilah, M.Si, “

Pemanasan Global,

Faktor Penyebab,

Dampak dan Solusi”

(2011)

Pada penelitian ini hal yang

diteliti yaitu tingkat

kepedulian masyarakat

terhadap fenomena alam

seperti dampak pemanasan

Sama-sama

menggunakan data

primer dan data

sekunder, jenis

pendekatan yang

Page 34: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

20

Untuk menghindari duplikasi dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

terdahulu yang ada kaitanya dengan masalah penelitian yang akan dilakukan, maka

peneliti mencoba menelusuri beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh mahasiswa

dibeberapa perguruan tinggi. Dari hasil penelususran tersebut ditemukan 3 hasil

penelitian yang ada kemiripan dengan masalah penelitian yang akan diteliti, yakni:

1. Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelestarian Hutan sebagai Pencegah

Pemanasan Global, berdasarkan penelitian tersebut menyatakan bahwa

pemberdayaan masyarakat untuk berkiprah dalam upaya penanggulangan dampak

pemanasan global merupakan bentuk sumbangsih kiat-kiat kepedulian sebagai wujud

warga negara yang cinta tanah air. Lebih lanjut bahwa upaya yang dilakukan tersebut

harus dilakukan dengan bekal ilmu pengetahuan yang baik. Seperti halnya

menanggulangi bencana dampak pemanasan global adalah suatu masalah yang harus

dipecahkan bersama, olehkarenanya peran pemerintah pusat sangat diperlukan untuk

memberikan gagasan atau bantuan berupa ilmu pengetahuan juga alat dan bahan

yang dibutuhkan masyarakat, seperti penanaman 1000 pohon.31

2. Partisispasi Masyarakat dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir, dari hasil

penelitianya diketahui bahwa menunjukkan sebagian besar masyarakat hampir 88%

tidak memahami aktivitas-aktivitas mereka sebagai sumbangsih dari bencana

dampak pemanasan global. Bencana dari dampak pemanasan global adalah banjir.

Banjir merupakan bagian dari dampak pemanasan global karrna salah satu ciri dari

dampak pemanasan global yang dirasakan saat ini yaitu curah hujan yang tidak

menentu, maka terjadilah banjir yang disamping itu tingkat kesadaran masyarakat lah

yang sangat menentukan bencana banjir, yang dalam penelitian ini dijelaskan bahwa

pemicu banjir sendiri salah satunya adalah membuang sampah sembarangan.32

31

Tarsoen Waryono dalam Skripsi yang berjudul, ”Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pelestarian Hutan sebagai Pencegah Pemanasan Global” Jurusan Geografi FMIPA 1990 Universitas

Indonesia. 32

Anisa Dwi Kholifah dalam skripsi yang berjudul, “Partisipasi Masyarakat dalam Mengurangi

Resiko Banjir” (Penelitian Eksperimen di Prumahan Sawangan Depok), (Skripsi FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: 2015).h. 61

global digunakan sama-sama

kualitatif

Page 35: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

21

3. Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi, Pada penelitian ini

menunjukkan bahwa perubahan iklim atau tepatnya perubahan variabel iklim adalah

perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan klembaban sebagai akibat

dari pemansan global. Pemanasan global (global warming). Hasil [pengukuran yang

lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak tahun

1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun 1980, tiga

tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Akibat dari panasnya bumi mengakibatkan

penguapan tinggi dan curah hujan turun secara tidak menentu hingga akhir tahun

2007. Secara kuantitatif nilai perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi

dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan. Dampak yang dirasakan pada

penelitian tersebut menunjukkan kesamaan pada dampak yang dirasakan masyarakat

desa krangkeng yaitu curah hujan yang tidak menentu yang mengakibatkan kemarau

berkepanjangn juga curah hujan yang tak menentu yang mengakibatkan banjir.33

33

Dr. Fadilah, M.Si Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi Jurnal Dosen

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Page 36: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

22

C. Kerangka Berfikir

Bagan 2.1

Masalah Dampak Pemanasan Global

1. Penyempitan lahan penghijauan di

Desa Krangkeng

2. Krisis air bersih di Desa

Krangkeng

3. Kepadatan penduduk di Desa

Krangkeng

Resiko Bencana Dampak

Pemanasan Global

1. Kerugian fisik

2. Kerugian materi

3. Kerugian waktu

Penanganan Dampak Pemanasan

Global

1. Pemanfaatan tenaga alam

2. Penghijauan halaman

rumah

3. Mengurangi Emisi Gas

Rumah Kaca

Upaya Masyarakat

1. Kerja bakti

2. Gotong royong membersihkan

saluran air

3. Menanam pohon untuk penyerapan

air

Mengurangi Dampak Pemanasan Global

1. Mencegah Karbon dioksida dilepas

ke atmosfer dengan menyimpan gas

tersebut ditempat lain

2. Mengurangi produksi gas rumah

kaca

3. Mengurangi pemakaian kendaraan

bahan bakar

Mengurangi Kerugian Pemanasan Global

1. Menata lokasi pemukiman

2. Mengalokasikan pepohonan ditempat

yang dilalui kendaraan berbahan bakar

non ramah lingkungan

3. Beralih Dari Kendaraan Berbahan Bakar

Dengan Kendaraan Ramah Lingkungan

Page 37: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

23

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

Pada bagan 2.1 tersebut menjelaskan bahwa masalah pokok pada penelitian ini

adalah penyempitan lahan penghijauan, krisis air bersih, dan kepadatan penduduk. Yang

mana pada ketiganya memiliki keterkaitan yang kuat. Masalah kepadatan penduduk

adalah masalah utama yang menyebabkan seempitnya lahan penghijauan hingga

menimbulkan krisis air bersih. Adapun resiko yang dialami masyarakat Desa

Krangkeng kerugian fisik berupa kerugian krisis air bersih, materi misalnya munculnya

penyakit yang menyebabkan biaya untuk berubah, dan waktu yang terbagi untuk banyak

memikirkan dampak yang dirasakan masyarakat Desa Krangkeng. Adapun penanganan

dampak pemanasan global adalah pemanfaatan tenaga alam agar meminimalisir

penggunaan bahan bakar fosil.

Penghijauan dengan cara menanam pohon depan pekarangan rumah. Dan

mengurangi emisi dari aktivitas sehari-hari semisal memilih jalan kaki dibandingkan

harus bersepeda motor. Upaya yang dilakukan masyarakat Desa Krangkeng adalah kerja

bakti untuk menghindari banjir saat musim hujan tiba. Adapum cara penanggulangan

kerugian yang dirasakan dampak pemanasan global adalah menata lokasi pemukiman

dengan baik, mengalokasikan pohon ditempat yang dilalui kendraan bermotor hal ini

diharapkan dapat menteralisir polusi udara yang dihasilkan dari bahan bakar fosil

kendaraan.

Page 38: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

24

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Gambar 3.1

Peta Jawa Barat Tahun 2016

Page 39: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

25

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng

Kabupaten Indramayu merupakan daerah krisis air bersih, padat penduduk

dan sempit lahan penghijauan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dimulai dari perencanaan

penentuan alat penelitian, persiapan pertanyaan kemudian dilanjuutkan

dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian.

Penelitian ini dilakukan mulai dari persiapan penelitian pada bulan April

2018 yang dilanjutkan dengan tahap pengelolaan dan penelitian.

Adapun rancangan waktu penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rencana Penyusunan Skripsi Tahun 2018

NO KEGIATAN BULAN

Ket Maret April Mei Juni Juli

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Revisi Proposal Skripsi

Pengajuan surat penelitian

Menyusun daftar pertanyaan

Menentukan sumber data

Melakukan wawancara

Pengumpulan sumber data

Analisis atau mengolah data

melalui reduksi data,

megolah data dan pemberian

kesimpulan.

Mengecek keabsahan data

penelitian

Menyusun bab IV dan bab V

Melengkapi lampiran

Ujian Munaqosah

Revisi Skripsi

Pengumpulan Skripsi

V

v

v

v

v

v

v

v

v

v

Page 40: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

26

B. Metode Penelitian

Metode Penelitian berisi jenis penelitian yang digunakan untuk

memecahkan masalah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah

penelitian Kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

dengan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan

mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di

masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri,

karakter, sifat dan model dari fenomena tersebut.34

Dalam penelitian Upaya Masyarakat dalam Mengurangi Dampak

Pemanasan Global menggunakan penelitian kualitatif deskriptif untuk

menggambarkan, meringkas berbagai kondisi dan situasi atau berbagai

fenomena sosial masyarakat yang menjadi objek penelitian.

C. Populasi dan Sampel

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan populasi

penelitian. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian35

dalam penelitian ini

adalah seluruh masyarakat Desa Krangkeng, sedangkan penelitian yang

dilakukan peneliti adalah penelitian sampel yang hanya akan meneliti sebagian

dari populasi. Menurut Arikunto, “ sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”.36

Dalam prakteknya, teknik pengambilan sampel secara garis besar

dikelompokkan menjadi dua jenis pengambilan sampel yaitu Sampel Tak

Berpeluang dan Sampel Berpeluang. Sampel Tak Berpeluang adalah cara

pengambilan sampel tanpa menggunakan kaidah-kaidah peluang. Sedangkan

Sampel Berpeluang adalah metode pengambilan sampel menggunakan kaidah-

kaidah peluang.37

34

Wina Sanjaya Penelitian Pendidikan jenis, metode dan prosedur (Jakarta: Kencana) hal. 47 35

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek: Rineka Cipta. Cet. Ke-5,

hal. 108 36

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal. 109 37

Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel (Bogor: IN MEDIA) hal. 24

Page 41: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

27

Peneliti akan mengambil jenis pengambilan sampel tak berpeluang yang

merupakan jenis Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang hanya

menurut kriteria, pemikiran, atau penegetahuan pengambil sampel.38

Desa Krangkeng sebagai polulasi yang terdiri atasa RT 01-13 dan RW

01-06 juga terdiri dari 8 Dusun ini akan diambil sampelnya yaitu dusun Oyoran

Lor yang terdiri dari RT 03 dan RW 01.

Peneliti yakin bahwa sampel yang dipilih benar-benar mewakili seluruh

populasi. Beberapa sampel yang diambil adalah dari Kuwu Desa Krangkeng,

istri Kuwu Desa Krangkeng, Ketua RT 05, Ketua RT 07 dan beberapa

masyarakat Desa Krangkeng lainnya.

D. Jenis dan Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana

data dapat diperoleh.39

dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

wawancara dalam pengumpulan datanya maka responden, atau orang yang

merespon dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik tertulis maupun

non tertulis adalah sumber data yang dimaksud.

1. Jenis Data

Data adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terangkum dalam suatu

bentuk sajian tertentu. Untuk mendapatkan data yang berkualitas ada

beberapa jenis data yang perlu diketahui oleh seorang peneliti yaitu: data

menurut cara mendapatkannya yaitu data primer dan data sekunder.40

a. Data Primer

Data primer merupakan data utama yang diperoleh secara langsung

yang dulakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya.41

Data

yang digunakan untuk memenuhi penelitian ini yaitu :1) data tentang

demografi penduduk desa krangkeng, 2) Data tentang kondisi Air bersih

Desa Krangkeng, 3) Data tentang Musim di Desa Krangkeng 4) Data

tentang Tenaga Listrik di Desa Krangkeng.

b. Data Sekunder

38

Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel hal. 25

39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal.107

40

Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel (Bogor: IN MEDIA) hal. 15

41

Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel hal. 15

Page 42: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

28

Data sekunder merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung,

yakni data yang bersumber dari pihak orang lain kemudian digunakan

untuk keperluan penelitian.42

Dalam hal ini seperti data tentang

gambaran umum di Desa Krangkeng yang meliputi: a) sejarah Desa

Krangkeng, b) Kepadatan Penduduk, dan c) Data bentuk dampak

pemanasan global yang dirasakan masyarakat desa Krangkeng serta

kerugiannya.

E. Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan dalam penelitian ini adalah:

1. Alat penelitian

a. Kamera Digital

b. Buku catatan

c. Laptop

2. Bahan Penelitian

a. Peta Provinsi Jawa Barat

b. Laporan Tahunan Desa Krangkeng tahun 2009-2014

c. Peta Desa krangkeng 2016

d. Pedoman Wawancara

e. Pedoman Observasi

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data cara memudahkan sang peneliti dalam proses

memperoleh hasil data yang dibutuhkan dan dapat memenuhi standar data.

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan penulis melakukan

beberapa teknik pengumpulan dan diantaranya adalah:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan

menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca

indera lainnya telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Hal yang perlu diperhatikan

dalam observasi partisipasi adalah membina hubungan baik antara pengamat dan

objek pengamatan. Hubungan yang baik, arif dan harmonis antara keduanya

42

Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel hal. 16

Page 43: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

29

merupakan prasyarat utama agar objek pengamatan dapat menerima pengamat

tanpa harus mencurigainya.43

Observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti

mengikuti alur dalam perjalanannya dan yang diperoleh lebih lengkap dan

mengetahui tingkat makna setiap yang menampak. untuk kegiatan observasi

pedoman atau catatan yang akan digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.2

No Observasi yang dilakukan Keterangan

1 Lingkungan Mengamati lingkungan Desa

Krangkeng pohon dan tanaman

2 Sungai Mengamati air sungai, sampah

yang berada disungai.

3 Sampah Sampah yang berada disekitar

lingkungan

4 Pemukiman Kondisi pemukiman yang berada

dikawasan Desa Krangkeng

5 Masyarakat Masyarakat yang tinggal di Desa

Krangkeng

2. Wawancara

Menurut Burhan, “wawancara mendalam secara umum adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai”.44

Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode

wawancara sekaligus dia bertindak sebagai “pemimpin” dalam proses

wawancara tersebut. Sedangkan informan adalah orang yang

diwawancarai,dimintai informasi oleh pewawancara.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara

yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Model

43

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya ((Jakrta:Kencana) hal. 115-116 44

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial

Launnya, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 108

Page 44: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

30

wawancara ini membutuhkan kreatifitas pewawancara, bahkan

pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden.

b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang

disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list,

pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (chek) pada nomer yang

sesuai.45

Dengan demikian, peneliti menggunakan metode wawancara

tidak terstruktur mula-mula interview menanyakan serentetan

pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu pertanyaan

dijawab oleh responden..

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan sumber data yang mendalam disetiap orangnya. Peneliti dapat

mengetahui fenomena dan menginterpretasikan situasi yang terjadi. Data ini

mendasarkan kepada laporan sendiri-sendiri atau peroranngan. Semua berasal

dari keyakinan sendiri menurut pengetahuan seorang. Dan melengkapi dari

sumber peneliti sehingga jawaban atau yang diteliti sudah mencapai tujuan

dalam mengambil data.

Narasumber dari wawancara dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa

Krangkeng yaitu kuwu Desa, istri kuwu desa krangkeng, ketua RW 01, ketua

RT 03 dan beberapa masyarakat Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng

Kabupaten Indramayu.

Kuwu Desa adalah salah satu masyarakat yang sudah lama menetap di

Desa Krangkeng yakni dari mulai ia lahir sampai sekarang, bahkan kakek

neneknya adalah penduduk Desa Krangkeng dari kecil, itulah yang menjadi

bagian dari alasan peneliti untuk diajadikan sebagai narasumber dalam

penelitian Partisipasi Masyarakat dalam mengurangi dampak pemanasan global

di Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Narasumber

yang kedua adalah ketua RT dan RW, selain sudah lama menetap sebagai

masyarakat Desa Krangkeng, ketua RT dan RW adalah perangkat Desa yang

sering melakukan sosialisasi tentang keadaan Desa Krangkeng, itulah sebabnya

45

Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Penedekatan Praktek E-V (Jakarta: PT RINEKA

CIPTA ) h. 202

Page 45: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

31

penting bagi peneliti untuk menjadikan ketua RT dan RW sebagai Narasumber

yang akurat. Narasumber yang selanjutnya adalah masyarakat Desa Krangkeng

yang sudah dipastikan penduduk asli Desa Krangkeng sekaligus yang

mengetahui seluk beluk perkembangan Desa Krangkeng.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Wawancara

No Data yang dikumpulkan Sumber data

1 Pengertian Pemanasan Global Bapak Kuwu Desa RW,RT dan masyarakat

2 Faktor penyebab Pemanasan

Global

Bapak Kuwu Desa RW,RT dan masyarakat

3 Pengendalian Pemanasan Global Bapak Kuwu Desa RW,RT dan masyarakat

4 Penanggulangan Pemanasan

Global

Bapak Kuwu Desa RW,RT dan masyarakat

5 Upaya masyarakat mengurangi

Dampak Pemanasan Global

Bapak Kuwu Desa RW,RT dan masyarakat

6 Kerugian Masyarakat terhadap

krisis air bersih

Bapak Kuwu Desa RW,RT dan masyarakat

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan situasi sosial masyarakat Desa Krangkeng. Menurut Burhan,

“Yang dapat dijadikan data dokumentasi yaitu berupa surat-surat, catatan

harian, cendera mata, laporan dan sebagainya”.46

Tabel 3.4

Dokumentasi dalam penelitian

No Dokumen Sumber data

1 Foto/ gambar Masyarakat Desa krangkeng

2 Data kerugian pertanian tahunan

2012-2015

Masyarakat Krangkeng

46

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial

Launnya hal. 122

Page 46: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

32

3 Arsip Desa Krangkeng Desa Krangkeng

4 Peta Pemanasan Global Desa

Krangkeng

Google maps, Arc View

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisis. Data yang

dianalisis adalah data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dan observasi yang

kemudian menjadi data konkret. Dalam penelitian ini bila jawaban yang

diwawancarai belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi

sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

Menurut Miles dan Huberman dilakukan secara interaktif melalui proses

data reduction, data display, dan verification. Sedangkan menurut Spradley

dilakukan secara berurutan, melalui proses analisis domain, taksonomi,

kompenensial, dan tema budaya.

1. Data Reduction (reduksi data)

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan.47

Tahap reduksi

data merupakan bagian-bagian kegiatan analisis dari semua bahan sudah

terpenuhi sementara itu kesimpulan sudah didapat dari proses pengambilan

data, tetapi bukan kesimpulan akhir melainkan kesimpulan sementara dan

melakukan verifikasi lagi hasilnya saat kembali kelapangan.

2. Data Display (penyajian data)

Selanjutnya dari data reduksi adalah penyajian data. Dalam penelitian

kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Milles and Huberman (1984) menyatakan yang paling sering

digunakan dalam penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan

47

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu sosial, (Yogyakarta : Erlangga, 2009), h 150.

Page 47: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

33

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.48

3. Verifikasi dan Penarikan kesimpulan

Tahap terakhir pengumpulan data adalah verivikasi dan pengambilan

kesimpulan dari bahan yang didapatkan dilapangan. Cara proses

pengambilan adalah dengan melakukan pencatatan, mencari jawaban dan

solusi dari masyarakat dengan kasus yang terjadi atau sedang berlangsung.

Milles and Huberman (1992) menyatakan bahwa dari permulaan

pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-

benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

yang mungkin ada, alur sebab akibat, dan proposisi.49

Verifikasi

berdasarkan hasil dari lapangan dan ditemukan sendiri yang terjadi di

lapangan.

H. Pengecekan Keabsahan data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credubility

(validitas interbal), transferability (validitas eksternal), dependability (reabilitas)

dan comfirmability (obyektifitas).

1. Uji Kredibilitas

Kredibilitas ialah kesesuaian antara konsep peneliti dengan konsep

responden. Agar kredibilitas terpenuhi maka harus mencakup beberapa hal

berikut: perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member

check.50

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti

dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab

(tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga

tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Dalam perpanjangan

48

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu sosial, (Yogyakarta : Erlangga, 2009) h. 151 49

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu sosial, h 151. 50

Husaini usman, Purnomo Setyadi Akbar Metodologi Peneelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara) hal.88

Page 48: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

34

pengamatan untuk uji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya

difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh,

apakah data yang telah diperoleh itu setelah dicek kembali ke

lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek

kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu

perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti

dan sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan

ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku

maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait

dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan

peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan

untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar/dipercaya atau

tidak.

c. Tringulasi

Tringulasi yaitu memeriksakan kebenaran data yang telah

diperolehnya kepada pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.51

Tringulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi sumber,

tringulasi pengumpulan data dan waktu.

1) Tringulasi Sumber

Tringulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan car mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber. Data yang telah dianalisis oleh peneliti

sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya

dimintakan kesepakatan (member check) dengan beberapa

sumber data tersebut.

51

Husaini usman, Purnomo Setyadi Akbar Metodologi Peneelitian Sosial hal. 88

Page 49: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

35

2) Tringulasi Teknik

Tringulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dengan wawancara,

observasi dan dokumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian

kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda

maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data

yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana

yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena

sudut pandangnya berbeda-beda.

3) Tringulasi waktu

Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. untuk itu dalam

rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik

lain dengan dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

meghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara

berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

d. Analisis kasus negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan

hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis negatif

berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan

dengan data yang telah ditentukan. Bila tidak ada lagi data yang

berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang

ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih

mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang

ditemukan, maka peneliti mungkin akan merunah temuannya.

e. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif,

seperti camera, handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk

mendukung kredibilitas data yang ditemukan oleh peneliti.

Page 50: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

36

f. Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah memeriksa kembali informasi responden

dengan mengadakan pertanyaan ulang atau mengumpulkan sejumlah

responden untuk dimintai pendapatnya tentang data yang telah

dikumpulkan.52

Proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. tujuan membercheck adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data. apabila data yang ditemukan disepakati oleh

pemberi data berarti datanya tersebut valid, sehingga semakin

kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data,

maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan

apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah

temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang

diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

2. Pengujian Transferability

Transferbilitas ialah apabila hasil penelitian kualitatif itu dapat

digunakan atau diterapkan pada kasus atau situasi lainnya. Transferabilitas

dapat ditingkatkan dengan cara melakukan penelitian di beberapa lokasi. Satu

lokasi belum tentu berlaku bagi lokasi yang lain, oleh karena itu perlu

mempelajari beberapa kelompok lain sampai terdapat kesamaan konsep dan

kesimpulan.53

Nilai tranfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana

hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. nilai

transfer bergantung pada pemakai hingga manakala hasil penelitian tersebut

dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. peneliti sendiri tidak

menjamin “validitas eksternal” ini.

52

Husaini usman, Purnomo Setyadi Akbar Metodologi Peneelitian Sosial hal. 89 53

Husaini usman, Purnomo Setyadi Akbar Metodologi Peneelitian Sosial hal. 89

Page 51: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

37

Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikan

jelasnya, suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka

laporan tersebut memebuhi standar tranferability.

3. Pengujian Depenability

Dependabilitas ialah apabila hasil penelitian kita memberikan hasil yang

sama dengan penelitian yang dilakukan oleh pihak lain.54

Suatu penelitian yang

reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses

penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji depenability dilakukan

dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya

dilakukan oleh auditor yang indevenden, atau pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktifitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti

mulai menentukan masalah atau fokus memasuki lapangan, menentukan

sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai

membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan oleh peneliti. Jika peneliti tak

mempunyai dan tak dapat menunjukkan “jejak aktifitas lapangan”, maka

depenabilitas penelitiannya patut diragukan.

4. Pengujian Komfirmability

Untuk membuat penelitian kualitatif memenuhi dependabilitas, maka

perlu disatukan dengan konfirmabilitas.55

Karna Penelitian dikatakan obyektif

bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang, dalam penelitian kualitatif

uji komfirmability mirip dengan uji depenability, sehingga pengujiannya dapat

dilakukan secara bersamaan. Menguji komfirmability berarti menguji hasil

penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian

merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka peneliti tersebut

telah memenuhi standar komfirmability.

54

Husaini usman, Purnomo Setyadi Akbar Metodologi Peneelitian Sosial hal. 89 55

Husaini usman, Purnomo Setyadi Akbar Metodologi Peneelitian Sosial hal. 89

Page 52: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Krangkeng

1. Letak Geografis Daerah Penelitian

Kawasan Krangkeng merupakan wilayah Kelurahan Desa Krangkeng

Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayau. Krangkeng adalah nama desa dan

kecamatan yang ada disebelah Timur Kabupaten Indramayu. Penamaan Desa

Krangkeng tentu bukan tanpa dasar dan sebabnya. Krangkeng sendiri artinya

adalah kandang macan karena menurut cerita orang dahulu didaerah ini terdapat

banyak macan atau harimau.

Pada zaman dahulu tinggalah seorang puteri dari mataram yang bernama Nyi

Gede Empu Mengganggong, dia nyabda guru atau berguru pada ki Syarif

Hidayatullah di Cirebon. Dia belajar berbagai ilmu bersama temanya seorang puteri

Solo bernama Ratu Pringgabya yakni puteri dari Sultan Aju. Karna ketekunanya

maka kedua puteri tersebut bisa menyelesaikan berbagai ilmu yang diberikan oleh

syarif Hidayatullah. Akhirnya syarif hidayatullah menempatkan kedua wanita

tersebut disuatu tempat yang digunakan untuk mempraktikkan ilmunya tersebut.

Nyi Empu Menganggong ditempatkan di hutan Andagsari (Krangkeng) hutan

andagsari merupakan tempat bersemayamnya makhluk halus bernama nyi gede

andagsarai. Sedangkan ratu pringgabya ditempatkan ditempat sebelahnya yakni

kepringan. Selama tiga bulan nyi gede empu menggong pulang ke mataram untuk

dinikahkan oleh orangtuanya. Dari perkawinan tersebut dia mempunyai anka

kembar laki laki dan perempuan. Masing-masing diberi nama Ki Gede Lokowi dan

yang kedua bernama Nyi Gede Lakung. Ki gede Lokowi sebagai putera laki-laki

yang pertama memiliki kesaktian seperti mengerti bahasa ikan dan akhirnya

ditugaskan menjaga telaga Karangampel. Sedangkan nyi Gede Lakung ditugasakan

sebagai Nyi Gede Krangkeng dan dikenal dengan julukan Nyi Ayu Gandasari.

Hari berganti bulan dan bulan berganti tahun hingga akhirnya kedua anak

tersebut beranjak dewasa dan Nyi Ayu Gnadasari dinikahkan dengan Pangeran

Page 53: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

39

Danu Wardaya Alias Ki Gede Lumut (putera dari ssolo). Dari perkawinan tersebut

mereka memiliki anak kembar bernama Nyi Gede Anjasamara dan Anjasmari.56

Gambar 4.1

Peta Desa Krangkeng 2016

Desa Krangkeng terletak di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu

berbatasan dengan laut jawa di sebelah timur. Dengan luas wilayah 996,695 Ha.

Yang terletak dengan 4 dusun dan 4 rw dan 13 rt desa krangkeng memiliki batas

wilayah administratif berikut:57

1. Batas utara : Desa Tanjakan Kecamatan Krangkeng

2. Batas timur : Desa Laut Jawa Kecamatan Krangkeng

3. Batas selatan : Desa Kalianyar Kecamatan Krangkeng

4. Batas barat : Desa Srengseng Kecamatan Krangkeng

2. Kondisi Fisik dan Lingkungan Desa Krangkeng

Desa Krangkeng merupakan desa yang berada di tanah datar dengan

ketinggian antara 3-5 meter diatas permukaan laut. Sebagian besar wilayah desa

Krangkeng adalah tanah persawahan (garapan) sebagian lagi tanah darat

56

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014 57

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014

Page 54: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

40

(pemukiman) pertambakan dan sebelah timur terdapat sungai primer yang arinya

sangat dibutuhkan masyarakat pada musim kemarau, sungai tersebut dinamakan

dengan sungai bendungan cimanuk dengan kedalaman sungai sekitar 4-5 meter

dan sebelah utara terdapat sungai pembuangan yang berbatasan dengan laut

jawa. Disimpulkan bahwa desa Krangkeng adalah wilayah dengan air bersih

yang cukup krisis ditambah banyak sungai yang dijadikan tempat pembuangan

sampah.58

3. Kondisi Demografi di Desa Krangkeng

Penduduk Krangkeng berdasarkan konsensus pada tahun 2014 tercatat

sebanyak 7981 jiwa pada tahun 2010 tercatat sebanyak 7534 jiwa pada tahun

2008 sebanyak 6976 jiwa tiap tahunya mengalami kenaikan rata-rata 4%.

a. Kondisi Hidrologi dan Klimatologi

Aspek hidrologi suatu wilayah sangat dibutuhkan dalam pengendalian

dan pengaturan tata air wilayah desa. Berdasarkan hidrologinya aliran-

aliran sungai di wilayah desa krangkeng membentuk pola gelosor

(sistem buka tutup). Tercatat beberapa sungai merupakan selokan juga

sekaligus sumber andalan untuk mengairi persawahan yang ada didesa

dan sekitarnya. Adapun nama-nama sungai tersebut sebagai berikut:

1. Sungai Kali Oyoran sebagai andalan manakala musim kemarau

datang, juga sebagai sentral pertanian khususnya Desa Kalianyar

dan lainnya.

2. Sungai Kedokan Agung untuk mengairi diwilayah utara dan

Desa Tanjakan

3. Sungai Tegal Rasak untuk mengairi diwilayah tengah dan timur

4. Sungai Irigasi Prosida yang hulu dan pengambilan airnya dari

kali oyoran dan Tegal rasak.

58

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014

Page 55: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

41

Secara umum curah hujan pada tahun 2010 ini mengalami

kenaikan sehingga sungai yang ada di desa krangkeng kurang

bermanfaat.59

b. Kondisi Kependudukan

Penduduk Desa Krangkeng berdasarkan konsensus penduduk

tahun 2010 tercatat sebanyak 7481 jiwa, tahun 2009 sebanyak 7175,

tahun 2008 mengalami sebanyak 6947 jiwa kenaikan setiap tahunnya

rata-rata sebesar 4%. Untuk lebih jelas berikut tabel pertumbuhan

penduduk Desa Krangkeng.60

Tabel 4.1

Tabel Data Penduduk Desa Krangkeng Tahun 2014

No Tahun Jumlah Penduduk Jumlah KK Laju

Pertumbuhan

1 2011 - - -

2 2012 7147 2696 4%

3 2013 7475 2714 4%

4 2014 8133 2873 4%

Sumber: Data Desa Krangkeng tahun 2014

c. Kondisi Air bersih Desa Krangkeng

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang

sangat dibutuhkan baik itu untu mandi, mencuci, minum dll.

Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini penduduk

desa krangkeng sebagian besar masih menggunakan mata air

konvensional (Non PAM), berupa air mitra swadaya langsung dari

mataair baik yang ada di wilayah desa krangkeng maupun yang diluar

desa. Ada juga yang menggunakan PAM, PDAM, PAM Swadaya dan

sumur gali bahkan ada juga yang menggunakan pemanfaatan air hujan.61

d. Telekomunikasi dan Informasi

59

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014 60

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014 61

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014

Page 56: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

42

Penggunaan jaringan komunikasi Desa Krangkeng telah ada

sejak tahun 1999 beruap telekomunikasi Telkom telepon jalur dan

Pesawat Intelekom serta telekomunikasi lewat surat menyurat melalui

kantor Pos, sedangkan mulai tahun 2000-an jaringan telekomunikasi

lainnya mulai masuk khususnya Desa Krangkeng seperti jaringan Hand-

Phone, Telkomsel, Indosat, XL, dan Tri, bahkan jaringan Internet sudah

masuk.

Sedangkan PLN itu sendiri di Desa Krangkeng sudah masuk

sejak tahun 1980, meskipun masih baru sebagian kecil yang masuk dan

sebagian yang lainnya masih menggunakan penerangan lampu baik itu

lilin maupun Damar Cempo.62

B. Hasil Penelitian

Pengumpulan data di lapangan tentang upaya masyarakat dalam mengurangi

dampak pemanasan global di Desa Krangkeng Kabupaten Indramayu, yaitu dengan

Obserasu dan wawancara kepada Kuwu Desa Krangkeng, Ketua RT dan beberapa

masyarakat Desa Krangkeng.

Penamaan panggilan Kuwu sendiri menurut Bapak Kuwu Mansyur selaku

Kepala Desa yang masih menjabat pada tahun ini bahawa “ Budaya Lokal perlu

dilestarikan dimulai dari hal terkecil seperti panggilan nama kepala Desa, saya

sendiri sangat suka bila dipanggil Kuwu dari pada Bapak Kepala Desa yang terlihat

sangat Formal dan kaku sekali di dengar”

Uapaya masyarakat dalam mengurangi dampak pemanasan global di Desa

Krangkeng diantaranya adalah: Membuat area lahan penghijauan di pemukiman,

tidak membuang sampah sembarangan, meminimalisir penggunaan bahan bakar

non ramah lingkungan, penghematan listrik dan mengikuti program Desa yakni

kerja bakti setiap sebulan sekali.

62

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014

Page 57: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

43

Krangkeng yang terdiri atas RT 01-13 dan RW 01-06 juga terdiri atas 8 dusun

ini diambil hasil penelitian Berdasarkan analisis hasil transkip wawancara dan

observasi dengan 10 informan, yaitu: (1) Bapak Mansyur (Kuwu Krangkeng) (2)

Ibu Mahyani (istri bapak Kuwu Krangkeng) (3) Bapak Abdul Aziz selaku bapak

ketua RT 03 (4) Bapak Sandi Oktora selaku warga RT 03, (5) Bapak Rudi

Sriwijaya selaku warga RT 03, (6) Ibu Marlina warga RW 01, (7) Ibu Iyah warga

RT 03, (8) Ibu Ela warga RW 01, (9) Ibu Royati warga RT 03, (10) Bapak Saiful

warga RW 01.

1. Hasil Observasi

Pada umumnya masyarakat Desa Krangkeng sudah hampir 80% tersambung

aliran listrik, meskipun masih ada beberapa warga yang masih belum mampu

memasang standar listrik dikarenkaan masalah ekonomi. Kondisi ini menunjukkan

minimnya sarana informasi masyarakat mengenai kejadian yang terjadi dibelahan

dunia. Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Krangkeng terutama

kaitannya dengan informasi penanggulangan dampak pemanasan global.

Tabel 4.2

NO Hasil Pengamatan

1. Desa Krangkeng merupakan daerah dengan Kondisi perumahan yang

cukup padat penduduk dan sempit lahan penghijauan

2. Di dusun Oyoran Lor terdapat sungai yang dilalui aliran sungai

3. Saat datang musim penghujan sampah menjadi penghambat mengalirnya

air ke hulu sungai yang menyebabkan banjir

4. Menjaga kebersihan lingkungan Merupakan aksi yang yang sangat

membantu masyarakat dari bencana dampak pemanasan global

5. krisis air bersih penyebab musim kemarau berkepanjangan memberi

dampak pada kesehatan kulit

6. Daerah yang dihiliri air sungai pada saat musim penghujan menyebabkan

banjir sampai ke pemukiman

Page 58: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

44

7. Hanya sedikit lahan penghijauan, disebabkan pergeseran fungsi lapangan

kosong Menjadi pemukiman

2. Hasil Wawancara

1. Gambaran Faktor-faktor Penyebab dampak pemanasan global di Desa

Krangkeng

Dalam kaitannya dengan faktor-faktor penyebab pemanasan global banjir

di Desa Krangkeng menurut penjelasan Bapak Kuwu Manasyur dalam

wawancara dikemukakan sebagai berikut:

Yang sering menyebabkan krisis air bersih yang berdampak pemanasan

global yaitu tersumbatnya saluran air karena sampah –sampah dan

biasanya kiriman air dari desa Kertasemaya dan juga tingkat kesadaran

masyarakat yang masih rendah.(wawancara 15 September 2018)

Manusia selalu meningkatkan kualitas hidunya Sumber Daya Alam

dengan Sumber Daya Manusia yang dimiliki tidaklah sejajar atau bahkan lebih

cenderung terbatas pada sumber daya alamnya, sedangkan pemanfaatan sumber

daya alam yang tak henti-hentinya menyebabkan manusia lalai akan bencana

yang dihadapi.63

Untuk melengkapi penjelasan Bapak Kuwu tersebut, dan untuk memperoleh

gambaran lebih jelas kaitannya dengan krisis air bersih yang berdampak pada

pemanasan global diperoleh penjelasan dari hasil wawancara dengan Ibu

Mahyani (istri bapak Kuwu Mansyur):

Krisis air bersih biasanya dirasakan pada musim kemarau, tetapi ini bisa

dirasakan juga disaat musim penghujan,, mungkin karena pencemaran

limbah sampah. (Wawancara 15 September 2018)

Selanjutnya menurut bapak Abdul Aziz ketua Rt 03 , menjelaskan sebagai

berikut:

Dampak pemanasan global disebabkan juga oleh kegiatan masyarakat

sehari-hari yang tidak memperhatikan baik buruknya akibat yang

dirasakan, contohnya kegiatan bersepeda motor tanpa keperluan yang

63

Wardhana, Dampak Pemanasan Global hal. 2

Page 59: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

45

mendesak sehingga asap dari kendaraan berbahan bakar non ramah

lingkungan tersebut menimbulkan polusi yang dapat dihirup oleh banyak

orang.. (16 September 2018)

Berikutnya nya menurut bapak Sandi Oktora warga RT 03, menjelaskan

sebagai berikut:

Pemanasan global identiknya dengan polusi udara, panas, dan krisis air,

akan tetapi pemanasan global juga bisa disebabkan banjir karna sampah

disungai yang mengakibatkan dangkalnya aliran sungai sehingga cepat

naik kepermukaan dan menjadi banjir, akibat dari banjir ini

menyebabkan juga banyak penyakit seperti diare, gatal-gatal dan masih

banyak yang lainnya..(16 September 2018)

Selanjutnya menurut bapak Rudi Sriwijaya selaku wargaRw 01 , menjelaskan

sebagai berikut:

Yang menyebabkan bumi semakin memanas sebenarnya bukan tentang

gaya hidup manusia saja seperti dalam keadaan tidak mendesak

menggunakan sepeda motor dalam keadaan tidak mendesak saja akan

tetapi kesadaran masyarakat yang kurang tentang lahan penghijauan, dan

pentingnya tumbuhan bagi kelagsungan hidup makhluk hidup. Musim

kemarau dan hujan saja sudah tidak bisa diprediksikan akibat dari

dampak pemanasan global.(16 September 2018)

Berikutnya nya menurut Ibu Marlina warga dari Rw 01, menjelaskan

sebagai berikut:

Menggunakan air tidak layak konsumsi sehari-hari untuk masak, mandi

dan mencuci masih menjadi kebiasaan warga dipinggir kali bendungan

cimanuk sehingga banyak warga yang mengalami gatal-gatal, penyakit

kulit seperti kudis dan bahkan sampai ada yang harus dibawa ke

puskesmas karna diare yang berkepanjangan, ini adalah akibat dari

krisis air bersih yang merupakana bagian dari dampak pemanasan global

yang dirasakan oleh masyarakat Desa Krangkeng.. (17 September 2018)

Selanjutnya menurut ibu Iyah warga dari Rt 03 , menjelaskan sebagai

berikut:

Yang saya tahu pemanasan global itu sudah dirasakan puluhan tahun

yang lalu, dimulai saat petani gagal panen karna sawahnya kekeringan

ini bisa saja disebabkan karena saluran irigasi air yang sudah tidak

mengalirkan air lagi disebabkan sampah yang terlalu menumpuk dan

tidak segera diatasi oleh pihak pemkot.. (17 September 2018)

Berikutnya nya menurut Ibu Ela warga dari Rw 01, menjelaskan:

Page 60: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

46

Gagal panen juga merupakan salah satu dampak pemanasana global

karna krisis air dan bahkan diakibatkan oleh banjir, sehingga hasil panen

banyak yang gagal dan tidak layak untuk dipanen. . (18 September 2018)

Selanjutnya menurut ibu Royati warga dari Rt 03 , menjelaskan sebagai

berikut:

Dampak pemanasan global juga dapat disebabkan oleh proses

pembusukan sampah organik, karna sampah organik yang ditampung

akan mengalami proses pembusukan secara alamiah. Dalam proses nya

teresbut akan mengeluarkan gas Methan (CH4) yang merupakan salah

satu komponen gas rumah kaca yang kekuatanya lebih besar

dibandingkan gas CO2 yang dihasilkan dari kendaraan bahan bakar non

ramah lingkungan. (18 Septemeber 2018)

Atas penjelasan tersebut diatas, pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk

organik harus dilakukan dengan proses aerobik. Pupuk organik yang dihasilkan

dapat digunakan untuk pupuk sayuran, buah dan tanaman lainnya. Pemakian

pupuk organik jauh lebih baik dibandingkan dengan pemakaian pupuk kimia.64

Berikutnya nya menurut Bapak Saiful warga dari Rw 01, menjelaskan

sebagai berikut:

Transportasi pada saat ini kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil

batubara dan minyak bumi artinya pemaikaian bfosil berarti juga ikut

menaikkan emisi gas rumah kaca. Itulan sebabnya transportasi menjadi

oenyebab terbesar bagi ancaman dampak pemanasan global.. (18

September 2018)

Berdasarkan data dari hasil wawancara dengan para informan tersebut dan

dari hasil analisis observasi, maka dapat disimpulkan tentang penyebab

terjadinya dampak pemanasan global aktivitas manusia tak henti-hentinya

dilakukan bahkan cenderung mengabaikan pengendaliannya dibandingkan dengan

akibat yang sudah dirasakan saat ini.

2. Gambaran Upaya Pengendalian Dampak Pemanasan Global di Desa

Krangkeng

Hasil wawancara tentang bagaimana upaya masyarakat dalam

mengurangi dampak pemanasan global Masyarakat Desa Krangkeng maka

64

Wardhana, Dampak Pemanasan Global hal. 119

Page 61: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

47

dapat disimpulkan bahwa masyarakat sering mengupayakan kegiatan dalam

rangka mengurangi dampak pemanasan global berikut:

a. Upaya Masyarakat Desa Krangkeng Membuat area lahan penghijauan di

pemukiman warga

Usaha menurunkan emisi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan

Rencana Aksi Daerahpenururnan emisi GRK (RAD-GRK) yang sejalan

dengan Rencana Aksi Nasional penurunan emisi GRK (RAN-GRK).

Sementara itu, untuk meningkatkan penyerapan karbon secara alamiah

dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah area vegetasi atau

mempertahankan vegetasi eksisting sehingga layanan ekosistemnya tetap

lestari.65

Karna sangat pentingnya pengaruh penyerapan CO2 terhadap O2

maka Masyarakat Desa Krangkeng berupaya untuk membuat seluas-

luasnya area lahan penghijauan agar udara terasa segar dan tidak terlalu

panas pada siang hari.

b. Upaya masyarakat desa krangkeng dalam kegiatan kerja bakti

membersihkan lingkungan sekitar

Kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan merupakan kegiatan

kecil yang dampaknya sangat besar dirasakan bagi masyarakat,

diantaranya adalah terciptanya kenyamanan lingkungan, juga terhindar

dari berbagai jenis penyakit yang bisa saja disebabkan oleh sampah-

sampah yang tidak ditempatkan dengan baik. Kegiatan ini berupa:

Membakar sampah, membersihkan saluran air, menyiram tumbuhan

disamping jalan. Kegiatan ini juga berdampak pada aplikasi kegiatan

sehari-hari masyarakat.

c. Upaya masyarakat dalam Menanam Pohon

65

A‟an J. Wahyudi, dkk, Menyerap Karbon: Layanan Ekosistim Pesisir untuk Mitigasi Perubahan

Iklim (Gadjah Mada University Press, 2018) h. 28

Page 62: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

48

Penyerapan Karbon sesuai dengan siklus karbon terdiri dari peningkatan

jumlah karbon terserap pada materi organik dan penimbunan karbon

pada sedimen dan tanah. Proses penyerapan ini terkait dengan proses

alamiah seperti fotosintesis, jaring makanan, dan penimbunan karbon

oleh tanah dan sedimen.66

Usaha meningkatkan penyerapan karbon dalam konteks alamiah ini

berarti masyarakat meningkatkan layanan ekosistem di pemukiman

masyarakat Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten

Indramayu.

d. Upaya Pemerintah Daerah Kota Indramayu kepada masyarakat Desa

Krangkeng dalam pengendalian dampak pemanasan global

Upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak pemanasan global

yang dirasakan Masyarakat Desa Krangkeng tidaklah berbeda dengan

upaya yang dilakukan oleh Pemda yang lainya, yakni diantaranya

menghimbau Masyarakat Desa Krangkeng untuk lebih meminimalisir

penggunaan bahan bakar non ramah lingkungan, hal ini dikaitkan dengan

kegiatan Masyarakat Desa Krangkeng yang akhir-akhir ini melakukan

kegiatan apapun dengan jalan instan, seperti hanya untuk membeli

sayuran dengan jarak yang cukup dekat dengan menggunakan sepeda

motor, padahal banyak alternatif lain yang lebih menyehatkan dan

menghematkan seperti berjalan kaki atau dengan menggunakan sepeda

ontel.

Dalam kaitannya dengan banjir sudah semestinya perlu mendapat perhatian dan

upaya pengendalian dampak pemanasan global di Desa Krangkeng. Untuk itu

perlu upaya masyarakat dalam mengendalikan dampak pemanasan global.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kuwu Mansyur selaku Kuwu Desa

krangkeng dalam kaitannya dengan upaya yang dilakukan masyarakat

menjelaskan sebagai berikut:

66

A‟an J. Wahyudi, dkk, h. 28

Page 63: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

49

Upaya pengendalian dampak pemanasan yang paling mudah, hemat dan

praktis sebenarnya adalah penanaman pohon, karna dengan pohon udara

akan tersa segar dan sejuk, disiang haripun dapat menjadi tempat teduh

sehingga kita tidak perlu merasakan kepanasan yang berlebih saat siang

hari.. (Wawancara 15 September 2018)

Untuk melengkapi penjelasan Bapak kuwu tersebut, dan untuk

memperoleh gambaran lebih jelas kaitannya dengan penanaman pohon sebagai

upaya masyarakat dalam mengurangi dampak pemanasan global adalah

diperoleh penjelasan dari hasil wawancara dengan Ibu Mahyani istri bapak kuwu

Mansyur:

Memang upaya yang paling mudah dilakukan oleh masyarakat adalah

penanaman pohon unutk meminimalisir hasil kativitas manusia lain yang

beresiko pada dampak pemanasan global, karena Kenaikan kadar

oksigen dalam udara adalah akibat dari proses asimilasi yang terjadi pada

daun atau pepohonan yang tumbuh dengan baik sebagai hasil dari

penghijauan lahan gundul atau kosong. Dengan kenaikan kadar oksigen

dalam udara lingkungan, lapisan ozon atmosfer akan bertambah baik.

(Wawancara 18 September 2018)

Berikutnya menurut bapak Sandi Oktora selaku warga RT 03, upaya

masyarakat dalam pengendalian dampak pemanasan global menjelaskan sebagai

berikut:

Upaya yang dapat dilakukan masyarakat dan Pemkot Indramayu dalam

mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan memanfaatkan

limbah menjadi pupuk organik. Karna limbah organik yang dihasilkan

manusia cukup banyka dan bila tidak segera dikendalikan akan

mengalami proses pembusukan yang mengasilkan gas Methan.

Pemanfaatan limbah organik harus dilakukan dengan proses aerobik

sehingga gas yang keluar adalah gas CO2 walaupun termasuk gas rumah

kaca, gas CO2 masih lebih lunak dibandingkan dengan gas CH4 yang

lebih kuat pengaruhnya terhadap efek rumah kaca kira-kira 21 kali dari

gas CO2. (Wawancara 18 September 2018)

Selanjutnya menurut bapak Rudi Sriwijaya selaku warga RW 01, upaya

masyarakat dalam pengendalian dampak pemanasan global menjelaskan sebagai

berikut:

Dengan cara Menggunakan energi air sebagai tenaga pembangkit listrik

untuk dimanfaatkan bersama dengan pengembangan irigasi untuk

pertanian, pencegahan dan pengendalian banjir, pengembangan dan

budidaya ikan pengembangan wisata air dan penyeimbang air tanah atau

air permukaan. (Wawancara 16 Oktober 2016)

Page 64: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

50

Berikutnya nya menurut Ibu Marlina warga dari RW 01, upaya

masyarakat dalam pengendalian dampak pemanasan global menjelaskan sebagai

berikut:

Dalam seminar yang diadakan oleh pemkot kabupaten Indramayu

menjelaskan bahwa untuk menjaga lingkungan tetap lestari adalah

dengan dimulai dari hal terkecil seperti membuang sampah pada

tempatnya, banyak menanam pohon dan tidak melakukan pembakaran

hutan. (18 September 2018)

Selanjutnya menurut ibu Iyah warga dari RT 03 upaya masyarakat dalam

pengendalian dampak pemanasan global menjelaskan sebagai berikut:

Upaya yang dapat dilakukan oleh rakyat kecil adalah menegakkan

pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

lingkungan hidup, apabila peraturan perundang-undanagn dapat

dilaksanakn dengan baik tentu akan meningkatkan kualitas lingkungan

hidup yang baik pula. (Wawancara 18 September 2018)

Selanjutnya menurut bapak abdul aziz selakuketua RT 03 menjelaskan

bahwa:

Penghijauan lahan pedesaan sebenarnya adalah aksi nyata

menyelamatkan kondisi lingkungan yang terus memburuk, melalui

penghijauan juga masalah masyarakat Desa Krangkeng yang dialami

seperti banjir, kesulitan air bersih, dan polusi udara diharapkan frekunsi

dampak lingkungannya semakin berkurang.(wawancara 18 september

2018)

Selanjutnya menurut Ibu Iyah selaku warga dari RT 03 juga menjelaskan

bahwa:

Selain yang disampaikan bapak abdul aziz dalam upaya masyarakat

melalui penghijauan manfaatnya adalah sebagai pelindung bagi pejalan

kaki dan pesepeda karena apabila sepanjang jalan ditanami tumbuhan

dipastikan bahwa disiang hari pun masyarakat dapat beraktifitas dengan

baik dan nyaman.(wawancara 18 september 2018)

Selanjutnya menurut Ibu Royati selaku warga RT 03 juga menyatakan

bahwa:

Selain upaya rebosasi dan penghijauan hal yang paling penting dari

upaya yang sudah dilakukan adalah pembangunan berkelanjutan, artinya

kegiatan ini, usaha ini, dan upaya yang selama ini sudah dilakukan

haruslah berkesinambungan dengan berpegang pada pembangunan

Page 65: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

51

berkelanjutan agar kedepan upaya yang dilakukan terus mengalami

perbaikan hingga hasilnya dapat dirasakan masyarakat Desa Krangkeng

dalam jangka penedek.(wawancara 18 September 2018)

Selanjutnya menurut bapak saiful selaku warga dari RW 01 juga

menyatakan bahwa:

Upaya yang dapat dilakukan oleh rakyat kecil adalah menegakkan

pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

lingkungan hidup, apabila peraturan perundang-undanagn dapat

dilaksanakn dengan baik tentu akan meningkatkan kualitas lingkungan

hidup yang baik pula. (Wawancara 18 September 2018)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa upaya

masyarakat dalam mengendalikan dampak pemanasan global adalah dengan

menanam pohon, menghemat bahan bakar fosil dan mengubah energi gas rumah

kaca menjadi barang kebutuhan rumah tangga.

3. Gambaran upaya penanggulangan dampak pemanasan global di Desa

Krangkeng

Dalam kaitannya dengan upaya penanggulangan dampak pemanasan global di

Desa Krangkeng, berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Mansyur selaku

Kuwu Desa Krangkeng menjelaskan sebagai berikut:

Penanganan sesudah terjadinya dampak pemanasan global adalah

menggunakan air secara hemat agar tidak terjadi krisis air bersih

(Wawancara 15 September 2018)

Selanjutnya penjelasan dari hasil wawancara dengan Ibu Mahyani ibu

kuwu, tentang upaya masyarakat dalam menanggulangi dampak pemanasan

global:

Gotong royong lebih dilakukan di Rw 07 kemudian Saluran air dan got

dibersihin agar tidak terjadinya tersumbat (Wawancara 15 September

2018)

Selanjutnya menurut bapak Abdul aziz ketua RT 03 , tentang upaya

masyarakat dalam menanggulangi dampak pemanasan global menjelaskan

sebagai berikut:

Page 66: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

52

Cara penanganan dapat info dari kelurahan untuk antisipasi supaya tidak

menanam padi saat kemarau karna dapat menimbulkan kerugian yang

besar bagi masyarakat desa krangkeng. (Wawancara 15 September 2018)

Berikutnya nya menurut bapak Sandi Oktora selaku warga RT 03,

tentang upaya masyarakat dalam menanggulangi dampak pemanasan global

menjelaskan sebagai berikut:

Penanganan warga yaitu mengangkut lumpur pada kali bendungan

cimanuk yang sudah mulai dangkal agar tidak terjadi banjir yang

menggenangkan sampah-sampah ke pusat pemukiman warga.

(Wawancara 16 September 2018)

Selanjutnya menurut bapak Rudi Sriwijaya selaku warga RW 01 , menjelaskan:

Lebih ke pengobatan kaya puskesmas keliling saat sudah terjadinya

dampak krisis air bersih seperti kudis, cacar, dan diarea selebihnya hanya

menjaga kesehatan dengan tidak mengkonsumsi makanan sembarangan

dan tidak menggunakan air tidak layak pakai untuk kegiatan sehari-hari

rumah tangga. (Wawancara 16 September 2018)

C. Pembahasan Penelitian

Bagian ini merupakan bagian pembahasan temuan penelitian yang

berhubungan dengan fokus penelitian atau rumusan masalah, yaitu: (1) Penyebab

terjadinya dampak pemanasan global, (2) Upaya masyarakat dalam pengendalian

dampak pemanasan global, (3) Upaya masyarakat dalam penanggulangan dampak

pemanasan global.

1. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Dampak Peamanasan Global di Desa

Krangkeng

Berdasarkan penemuan penelitian menunjukkan bahwa penyebab

terjadinya dampak pemanasan global yang dirasakan di desa krangkeng, yaitu

:

a. Buang sampah di Kali bendungan kali cimanuk hingga menyebabkan

banjir

b. Banyaknya sampah di saluran air yang menyebabkan tersumbatnya

saluran dibebrapa kali sehingga masyarakat gagal panen

c. Tingkat kesadaran masyarakat mengenai penghijauan yang masih rendah

sehingga banyak gas pemicu efek rumah kaca terpancar yang tidak dapat

diminimalisir.

Page 67: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

53

d. Kepadatan penduduk yang menyebabkan minimnya lahan penghijauan

dengan segala aktifitas rumahtangga yang banyak mengeluarkan gas

pembentuk efek rumah kaca

Dampak pemanasan global yang dirasakan masyarakat Desa Krangkeng

adalah kondisi dimana kebutuhan air bersih dengan pasokan air yang tersedia

tidak sesuai dan sangat tidak mencukupi, keadaan ini juga bisa disebabkan

karena polusi udara karna kebiasaan warga yang memakai kendaraan berbahan

bakar gas setiap hari tanpa memikirkan dampak negatifnya, baik itu dipakai

untuk bepergian jauh bahkan untuk keperluan yang terdekatpun. Ancaman

dampak pemanasan global terhadap ummat manusia diharapkan dapat menarik

perhatian semua pihak agar mau bersama-sama terlibat dalam usaha pencegahan

dan penanggulangannya.67

Hasil dari penelitian yang diperoleh tentang penyebab dari dampak

pemanasan global yang dirasakan masyarakat Desa Krangkeng adalah kepadatan

penduduk, sebab menurut sumber data Desa Krangkneg menyatakan bahwa

peningkatan penduduk setiap tahunnya mencapai 4% hal ini menyebabkan

sempitnya lahan penghijauan yang sudah beralih fungsi menjadi perumahan,

juga menyebabkan banyaknya aktifitas rumah tangga yang mengahsilkan lebih

banyak lagi emisi gas rumah kaca, artinya, antara proses potosintesis dari

tumbuhan dengan tercemarnya gas pendukung rumah kaca tidak bisa

dikendalikan, akibatnya masyarakat terus mengalami bencana kecil yang tidak

dirasakn sperti musim yang tak menentu, kesehatan yang menurun dan polusi

udara serta krisis air bersih.

Faktor-faktor yang menyebabkan dampak pemanasan global tersebut diatas

memiliki kesamaan unsur dengan penelitian yang sebelumnya yakni kepadatan

penduduk yang menyebabkan banyaknya aktifitas manusia yang

menyumbangkan emisi gas rumah kaca seperti yang dikutip dalam artikel

Tarsoen Waryono yang berjudul “Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pelestarian Hutan sebagai Pencegah Pemanasan Global” (2008) dalam

kutipannya yang berisi “ Tingkat kepadatan penduduk menjadi bagian yang sulit

67

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed. I (Yogyakarta: ANDI) hal.81

Page 68: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

54

dihentikan sebagai bagian dari faktor dampak pemanasan global, segala

aktifitasnya yang menyumbangkan emisi gas rumah kaca menjadi permasalahan

pelik yang tak kunjung usai, semakin banyaknya sumber daya manusia harusnya

semakin banyak tenaga, ide dan gagasan yang dapat disumbangkan sebagai

wujud dari perubahan alam yang lebih baik dan lestari”.

2. Upaya Pengendalian Dampak Pemanasan Global di Desa Krangkeng

Berdasarkan penemuan penelitian menunjukkan bahwa tindakan masyarakat

dalam pengendalian dampak pemanasan global di Desa Krangkeng yaitu :

a. Kerja bakti sekali setiap bulan nya atau lebih

b. Melakukan tindakan penghijauan di setiap rumah warga.

c. Tidak membuang sampah di Kali Bendungan cimanuk

d. Membersihkan saluran-saluran air yang tersumbat

Kegiatan kerja bakti yang sering dilakukan oleh warga Desa Krangkeng

yang berjalan sampai saat ini yaitu kerja bakti yang rutin dilakukan sebulan dua

kali atau lebih. Warga desa krangkeng kadang melakukan program yang berbeda

dengan RW dan RT, jadi setiap kebijakan setiap tempat berbeda-beda untuk

melakukan kegiatan kerja bakti.

Penghijauan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Krangkeng yaitu dengan

menanam pohon di rumahnya masing-masing, jika tidak mempunyai lahan atau

tanah kosong bisa ditanamkan di pot. Sehingga dengan melakukan penghijauan

akan adanya penyerapan air dan mengurangi resiko dampak pemanasan global.

Terlebih lagi penanaman pohon ini tidak hanya menunjang perekonomian

nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap

keseimbangan ekosistem nasional. Dalam penelitian Drs. Fadilah, Msi dalam

artikelnya yang berjudul Dampak Pemanasan Global, Penyabab dan solusi

menyatakan bahwa lapisan ozon yang sudah menipis seharusnya dapat

dipertebal kembali melalui suplai emisi gas Oksigen yang dihasilkan oleh

tumbuhan. Inilah peran pentingnya setiap manusia untuk memiliki kesadaran

dalam berupaya mengurangi dampak pemanasan global yang sudah dirasakan

langsung oleh setiap makhluk yang bernyawa.

Masyarakat Desa Krangkeng memerlukan program gerakan nasional yang

diarahkan langsung oleh pemerintah, gerakan nasional ini adalah untuk

Page 69: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

55

mencegah pemansan global dan harus dimulai agar dampak yang sangat

mengerikan tidak akan terjadi. Agar gerakan nasional ini dapat dilaksanakan

oleh seluruh lapisan masyarakat harus dimulai dan diberi contoh oleh

pemerintah.

Pemerintah selaku promotor gerakan nasional ini harus dapat memberi

contoh program-program yang dampaknya dapat dirasakan bagi masyarakat

dalam waktu yang relatif tidak lama. Misalnya, pemeriksaaan, pengawasan dan

penertiban gas buang yang keluar dari kendaraan bermotor harus secara tegas

dilakukan agar pencemaran udara lingkungan dapat dikurangi dan dihindari.

Apabila program ini berhasil maka program yang dinamakan program langit

biru ini dapat dilaksanakan secara rutin dan berkala.68

Program untuk tidak membuang sampah sembarang juga sudah terlaksana

dengan baik, bahkan pemerintah selaku promotor gerakan upaya ini tidak segan

untuk memberi efek jera bagi siapa saja yang masih berani melanngar program

atau aturan ini. Ini dilakukan agar masyarakat tidak mengalami banjir saat

musim hujan tiba terutama warga RT 03 dan RW 01 di dusun oyoran lor yang

menjadi penelitian ini.

Selain itu pemerintah juga berupaya dalam pengendalian dampak

pemanasan global melalui upaya yaitu memperbaiki dan mengoptimalkan

saluran air yang ada. Dasar sungai yang sudah dangkal akibat pengendapan

harus dikeruk. Sementara batas tebing sungai di kanan kirinya perlu diperlebar.

Selanjutnya adalah Membangun bendungan dan tanggul. Bendungan dan

tanggul mampu menyimpan cadangan air sekaligus melepasnya dengan tingkat

yang masih bisa dikelola. Memperkuat bangunan rumah dan jembatan yang

sudah ada. Hal ini untk menahan hantaman atau terjangan air. Bangunan baru

harus diberi pondasi yang tak mudah keropos atau longsor.

Selain itu pemerintah juga berupaya dalam pengendalian dampak

pemanasan global melalui upaya sebagai berikut:

a. Memperbaiki dan mengoptimalkan saluran air yang ada. Dasar sungai yang

sudah dangkal akibat pengendapan harus dikeruk. Sementara batas tebing

68

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed. I Yogyakarta: ANDI hal. 150

Page 70: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

56

sungai di kanan kirinya perlu diperlebar batas tebing sungai di kanan kirinya

perlu diperlebar.

b. Membangun bendungan dan tanggul. Karena Bendungan dan tanggul

mampu menyimpan cadangan air sekaligus melepasnya dengan tingkat yang

masih bisa dikelola.

c. Memperkuat bangunan rumah dan jembatan yang sudah ada. Hal ini untk

menahan hantaman atau terjangan air. Bangunan baru harus diberi pondasi

yang tak mudah keropos atau longsor.

Selain pemerintah, usaha adaptasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat

umum dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global berbentuk

perubahan iklim adalah sebagai berikut:69

1) Memanfaatkan informasi iklim dan cuaca untuk optimalisasi aktifitas

dan peningkatan kapasitas adaptif

2) Melakukan program pengurangan resiko bencana terkait iklim seperti

penghutanan kembali/reboisasi terutama dilahan kritis dengan

melibatkan masyarakat luas

3) Meningkatkan ketahanan tubuh menghadapi pergeseran musim

4) Memperbaiki manajemen air termasuk sistem dan jaringan irigasi

5) Membuat resapan biopori untuk penanggulangan banjir

Program kerja dan pelaksanaan kegiatan urusan kebersihan dan lingkungan

hidup dapat diuraikan melalui table dibawah ini

Tabel 4.3

Aksi kebersihan di Desa Krangkeng tahun 2017

No Bulan Jumlah

Lokasi

Volume Jumlah

Peserta

Keterangan

1 Januari 4 13 M3 147 orang Dihadiri oleh:

Lurah

Sekel

Staf

kelurahan

2 Februari 6 15.5 M3 158 orang

3 Maret 5 12,25

M3

157 orang

4 April 4 9 M3 95 orang

69

Bayu Dwi Apri Nugroho Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di Indonesia

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press) 2016 hal. 74

Page 71: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

57

5 Mei 5 6,75 M3 123 orang Unsur

RT/RW

Masyaraka

t

PPSU

FKDM

PKK

6 Juni 2 2,5 M3 53 orang

7 Juli Libur puasa Ramadhan & Idhul Fitri

1435 H

8 Agustus 4 9 M3 118 orang

9 September 4 8,75 M3 113 orang

10 Oktober 4 11,25

M3

125 orang

11 November 4 15,25

M3

135 orang

12 Desember 4 10,5 M3 115 orang

Jumlah 46 113.75

M3

1,339 orang

Pada tabel 4.3 tersebut menjelaskan bahwa Aksi kebersihan ini sudah

berlangsung dari bulan Januari hingga Desember 2017, kegiatan ini dilakukan pada saat

pagi hari untuk menghindari panas disiang hari. Pasang surutnya jumlah peserta aksi

kebersihan ini disebabkan oleh musim panen yang mana terjadi pada bulan juni, sebab

pada musim panen rutinitas para petani adalah pergi kesawah baik itu untuk bercocok

tanam atau hanya sekedar melihat kondisi sawah maupun pemanenan hasil bercocok

tanam atau padi. Lokasi aksi kebersihan ini menyesuaikan pada banyaknya jumlah

partisipan yaitu pada bulan Februari terdapat 158 partisipan sehingga semakin banyak

pertisipan maka lokasi aksi kebersihanpun diperlebar menjadi 6 lokasi. Sedangkan rata-

rata dari bulan-bulan yang lainnya hanya beralokasi 4 sampai 5 lokasi dengan jumlah

partisipan yang cukup.

Tabel 4.4

Penanaman Pohon Penghijauan Tahun 2017

No RW Tanaman

Pelindun

g

Tanaman

Produktif

Hutan

Mini

Tanama

n

Hias

Tanaman

Potisasi

Ket

1 01 53 43 - 140 10

2 02 60 31 - 92 25

3 03 57 42 - 135 45

4 04 41 46 - 225 20

Page 72: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

58

5 05 26 27 - 38 15

6 06 15 56 - 134 15

7 07 - 21 - 80 -

8 08 - 17 - 61 -

Jumlah 252 283 - 905 130

Pada tabel 4.4 tersebut menjelaskan bahwa Dalam kaitannya dengan program

mengurangi dampak pemanasan global di Desa Krangkeng pemerintah Desa Krangkeng

berencana mengadakan penanaman pohon untuk meminimalisir dampak yang dirasakan

oleh masyarakat, adapun jenis tanaman yang dipilih adalah jenis tanaman yang sudah

sesuai dengan standar yang dipilih oleh aparat pemerintah Desa Krangkeng diantaranya

adalah: tanaman pelindung, tanaman produktif, tanaman hias, tanaman potisasi.

Kegiatan penanaman pohon penghijauan ini berperan aktif pada beberapa RW saja

sebab pemerintah daerah kurang ketersediaan terhadap pasokan tanaman pelindung dan

tanaman potisasi akibatnya RW 07 dan RW 08 tidak bisa menanam tanaman pelindung

dan tanaman potisasi. Terlihat pada tabel diatas bahwa ada 2 RW yang tidak tersedia

jenis tanaman yang dapat di tanam. Kegiatan ini berlangsung dengan baik dilakukan

oleh beberapa masyarakat yang membantu proses penanaman dan dipandu langsung

oleh aparat pemerintah Desa Krangkeng.

Tabel 4.5

Sumur Resapan Tahun 2017

No RW Jumlah Ket

1 01 27

2 02 14

3 03 18

4 04 21

5 05 16

6 06 28

7 07 16

8 08 16

Jumlah 156

Page 73: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

59

Pada tabel 4.5 tersebut menjelaskan bahwa Jumlah sumur resapan pada Tahun

2015 berjumlah 156 yang terbagi dalam beberapa RW yaitu pada RW 01 terdapat 27

sumur resapan, RW 02 terdapat 14 sumur resapan, pada RW 03 terdapat 18 sumur

resapan, pada RW 04 terdapat 21 sumur resapan, pada RW 05 terdapat 16 sumur

resapan, pada RW 06 terdapat 28 sumur Resapan, pada RW 07 terdapat 16 sumur

resapan, pada RW 08 terdapat 16 sumur resapan, kondisi dari beberapa sumur resapan

saat ini adalah ada beberapa yang sudah tidak layak pakai, seperti di RW 7 dan Rw 2,

karena dua sumur resapan ini sudah mengurangi fungsinya maka aparat pemerintah

berencana akan melakukan pembuatan ulang sumur resapan di dua RW tersebut. Meski

mengalami penurunan fungsinya namun sumur resapan ini tetap bermanfaat pada saat

musim penghujan sehingga air tidak lagi menggenang pada dataran rendah.

Tabel 4.6

Lubang Biopori Tahun 2015

No RW Jumlah Titik Ket

1 01 3

2 02 3

3 03 3

4 04 5

5 05 4

6 06 4

7 07 5

8 08 4

Jumlah 35

Pada tabel 4.6 tersebut menjelaskan Lubang biopori adalah lubang yang dibuat secara

vertikal kedalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi

genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Jumlah seluruh

lubang biopori pada desa Krangkeng yaitu 35 yang terbagi pada RW 01 sebanyak 3,

RW 02 sebanyak 3, RW 03 sebanyak 3, RW 04 sebanyak 5, RW 05 sebanyak 4, RW 06

sebanyak 4, RW 07 sebanyak 5, RW 08 sebanyak 4. Kondisi secara umum lubang

biopori di Desa Krangkeng masih bisa dikatakan sangat baik, namun ada beberapa yang

perlu perbaikan sedikit menuru bapak Mansyur selaku kuwu di Desa Krangkeng segera

Page 74: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

60

mungkin. Diantara lubang biopori yang perlu diperbaiki lagi adalah bagian RW 3 dan

Rw 7.

Tabel 4.7

Sarana dan Alat Kebersihan Tahun 2015

No RW Jumlah

Bak

Sampa

h

Jumlah

Gerobak

Sampah

Jumlah

Petugas

Kebersihan

Jumlah

LPS

Ket

1 01 3 3 2 -

2 02 2 3 2 -

3 03 3 2 2 -

4 04 5 3 2 -

5 05 3 3 2 -

6 06 3 2 2 -

7 07 3 2 2 -

8 08 3 3 2 -

Jumlah 25 21 16 -

Pada tabel 4.7 tersebut menjelaskan bahwa Sarana dan alat kebersihan

merupakan alat penting untuk kegiatan aksi kebersihan. Setiap RW memiliki

sekurangnya 2 buah bak sampah untuk menanmpung sampah warga sebelum

diangkut oleh petugas kebersihan. Setiap RW terdapat 2 orang petgas

kebersihan, adapun jumlah seluruh bak sampah dari RW 01 sampai RW 08

adalah 25 buah, sedangkangkan jumlah gerobak sampah sebanyak 21 dan

jumlah petuugas kebersihan sebanyak 16 orang. Kondisi dari sarana dan prasana

alat kebersihan ini samgat baik karena setiap tahunnya pemerintah setempat

memberikan bak sampah yang baru. Bak sampah ini ditempatkan setiap RW

terdiri dari 3 sampai 5 bak sampah yang cukup memadai.

Hasil yang dari penelitian yang diperoleh tentang upaya pengendalian

dampak pemanasan global di desa Krangkeng yaitu melakukan kegiatan kerja

bakti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Krangkeng satu kali setiap bulan

nya atau lebih. selanjutnya melakukan tindakan penghijauan di setiap rumah

warga meski dengan alat dan fasilitas seadanya dan juga lahan yang sangat

minim. Pemerintah Desa juga menghimbau kepada warga agar dapat

meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor yang

Page 75: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

61

biasa dipakai masyarakat Desa Krangkeng untuk beralih ke kendaraan ramah

lingkunga seperti sepeda ontel atau jalan kaki bila jarak memungkingkan.

Kemudian tidak membuang sampah di bendungan Kali Cimanuk sehingga

setiap datangnya banjir sampah tidak terlalu banyak dan juga tidak

menimbulkan banyak penyakit akibat tercemarnya air sungai dan sumur karena

mayoritas masyarakat Desa Krangkeng adalah pengguna air sumur, sungai dan

bendungan cimanuk.

3. Upaya Penanggulangan dampak Pemanasan Global di Desa Krangkeng

Masyarakat Desa Krangkeng sudah sepatutnya memperhatikan perubahan

yang terjadi di bumi ini, tidak hanya memperhatikan saja, masyarakat dituntut

untuk mengetahui dan mau melaksanakan tindakan-tindakan yang dapat

dilakukan untuk pencegahan dampak pemanasan global berikut:70

a. Tindakan teknis

Tindakan teknis dapat berupa pemanenan GRK CH4 yang keluar dari proses

pembusukan sampah secara alami. Hasil pemanenan gas CH4 tersebut dapat

disalurkan untuk kepentingan rumah tangga atau keperluan lain sebagai

pengganti bahan bakar. Adapun prinsip pemanenan gas CH4 adalah dengan

menampung limbah organik kedalam converter setelah proses pembusukan

berjalan maka gas CH4 akan keluar dari proses pembusukan sampah, gas ini

akan ditampung wadah khusus, gas yang terkumpul ini bisa menjadi

pengganti sumber bahan bakar

b. Penghijauan lahan gundul

Penghijauan lahan gundul adalah bagian dari konversi alam atau pelestarian

alam yang telah rusak akibat ulah manusia.

Banyak manfaat yang didapatkan dari usaha lahan penghijauan yaitu sebagai

berikut:71

1) Penghijauan Untuk Mencegah Banjir

Penghijauan dapat mengembalikan fungsi daerah resapan air di

dalam kota. Daerah resapan air bisa berupa lapangan bola, taman kota

dan hutan kota. Memelihara kawasan resapan air tersebut merupakan

70

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed. I Yogyakarta: ANDI hal. 115 71

https://manfaat.co.id/25-manfaat-penghijauan-bagi-lingkungan-manusia diakses pada 20 oktober

2018

Page 76: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

62

aksi nyata gerakan penghijauan. Manfaat penghijauan di kawasan ini

adalah mengurangi debit atau limpasan air saat musim hujan karena

meresap ke dalam tanah dengan mudah. Upaya ini adalah cara untuk

mencegah terjadinya banjir perkotaan akibat pengurangan jumlah

daerah resapan air. Penghijauan untuk mencegah banjir ini merupakan

tindakan teknis fisik seperti yang dikemukakan dalam penelitian skripsi

Anisa Dwi Kholifah yang berjudul Partisipasi Masyarakat dalam

Mengurangi Banjir di Perumahan Sawangan Asri Kelurahan Sawangan

Baru Kecamatan Sawangan Kota Depok menyatakan bahwa

“Penanggulangan bahaya banjir pada dasarnya dapat di diklasifikasikan

kedalam dua jenis yakni kegiatan fisik dan non fisik, kegiatan yang

bersifat fisik yaitu dengan cara mengatur dan mengubah kondisi

alamiah lingkungan sedangkan kegiatan non fisik dilakukan dengan

mengembangkan sistem peringatan dini seperti peringatan untuk tidak

membuang sampah sembarang dan sosialisasi penanggulangan bencana

kepada masyarakat setempat”.

2) Menjaga kualitas air tanah

Semakin banyak zona hijau dalam satu kota maka kualitas air

tanah semakin baik. Penghijauan sangat penting untuk mempertahankan

zona hijau di dalam kota. Ketidakseimbangan proporsi luas lahan hijau

dan zona terbangun akan merusak kualitas air tanah. Limbah yang

meresap ke dalam tanah akan merusak kualitas air tanah sehingga

berdampak pada kesehatan apabila air ini kembali di konsumsi

masyarakat.

3) Mengurangi polusi udara

Penghijauan pada koridor jalan juga berfungsi mengurangi

polutan yang terbuang di udara. Tajuk pohon berfungsi membersihkan

partikel padat seperti timbal dan akan menempel pada ranting dan

batang pohon.

4) Pengontrol Iklim

Page 77: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

63

Tanaman dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi

manusia, khususnya pada daerah yang beriklim tropis maupun

subtropis. Pada daerah subtropis, dedaunan akan berguguran agar

cahaya matahari dapat menyinari bangunan. Pada daerah yang beriklim

tropis, pepohonan berdaun lebat berfungsi mengurangi efek langsung

sinar matahari. Ada banyak hal yang menentukan terbentuknya iklim,

akan tetapi menurut Apri Nugroho, “Faktor iklim suatu daerah

berpengaruh besar terhadap pesebaran floranya”72

inilah yang menjadi

dasar pentingnya tumbuhan atau lahan penghijauan agar kelestarian

lingkungan tetap terjaga.

5) Mencegah Efek Rumah Kaca

Selain mengurangi partikel debu, pepohonan juga mengurangi

efek rumah kaca.Efek rumah kaca adalah penumpukan gas CO2 pada

atmosfer yang menyebabkan bolongnya atmosfer, tapi pohon dapat

mencegahnya karena hutan dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2 ton

O2. Efek rumah kaca juga dapat disamkan dengan halnya pantulan

panas didalam rumah kaca yang digunakan petani menanam sayuran

pada musim dingin dinegara yang mengenal 4 musim.sinar matahari

masuk kedalam rumah kaca untuk membantu proses asimilasi. Sisa

panas harusnya dipantulkan akan tetapi adanya bilik kaca dan atap kaca

memantulkan kembali panas tersebut.73

6) Pemecah Angin

Pepohonan pada jalur hijau berfungsi memecah angin agar

sirkulasi udara tersebar merata dalam satu kawasan. Pepohonan juga

melindungi konstruksi bangunan dari terjangan angin kencang di

musim hujan.

7) Pencegah Erosi

72

Apri Nugroho, Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di indonesia hal. 15 73

Wardhan, Wisunu Arya Dampak Pemanasan Global hal. 47

Page 78: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

64

Akar serabut pada pohon berfungsi mencegah erosi yang

menyebabkan tanah longsor, itu lah yang menjadikan manfaat hutan

sangat penting bagi kehidupan. Akar pepohonan akan melindungi tanah

agar tidak rapuh terutama pada musim hujan.

8) Pendidikan Lingkungan di Sekolah

Ruang belajar di kelas juga dapat dijadikan medium penghijauan,

seperti penataan ruangan kelas yang menempatkan furnitur untuk pot

tanaman. Suasana seperti ini akan menambah kesan teduh di dalam

kelas karena udara lebih segar dan siswa mendapat manfaat dari

penghijaun ini.

D. Keterbatasan Penelitian

Setaip penelitian sudah menjadi hal yang wajar adanya kekurangan dan

keterbatasan masalah dalam penelitiannya, sama halnya dengan penelitian ini

memiliki banyak keterbatasan dalam kaitannya dengan mengungkap semua yang

menjadi bahan referensi dan hasil penelitian yang diperoleh, Kendala tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan waktu, penelitian yang baik dan akurat haruslah memiliki

kriteria waktu penelitian yang cukup lama, sedangkan pada penelitian ini

terbatas pada kondisi perkuliahan yang memungkinkan untuk segera

menyelesaikan masa perkuliahan. Karna dalam penelitian ini dilakukan

dalam 2 siklus yang keseluruhan terdiri dari 2 pertemuan ( 24 jam X 2)

tentu masih banyak waktu yang dapat diungkap dalam penelitian ini jika

waktu yang ditempuh cukup lama.

2. Keterbatasan Lingkup, sebuah penelitian yang relevan akan memiliki

ruang lingkup yang sangat terbuka, bukan hanya terfokus pada satu titik

saja untuk mendapatkan suatu hasil ilmiah yang relevan. Pada penelitian

ini Lingkup yang digunakan hanyalah terbatas pada satu Desa dan

beberapa dusun sehingga masih banyak kemungkinan yang belum

diungkap oleh peneliti.

3. Keterbatasan biaya, semau bentuk upaya dan penanggulanag dalam

penelitian Upaya masayarakat dalam mengurangi dampak pemanasan

Page 79: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

65

global ini berpusat pada dana, salah satu faktor yang memeberatkan

masyarakat untuk memulai upaya penghijauan adalah pemeliharaan lahan

penghijauan yang membutuhkan banyak dana dan waktu.

4. Keterbatasan Bahasa, Kendala yang dialami peneliti dalam penelitian

ini adalah, sulitnya penyederhanaan bahasa yang digunakan untuk

mewawancarai informan, disamping itu, keterbatasan pengetahuan

masyarakat tentang pemanasan global membuat peneliti sulit untuk

mengungkap lebih banyak lagi semua kondisi dan keadaan masyarakat

yang dialami secara keseluruhan, peneliti juga sulit menemukan

kesesuaian teori dan materi yang diambil dari berbagai sumber buku.

Dampak pemanasan global secara global memang tidak dirasakan oleh

masyarakat desa krangkeng, akan tetapi skala kecil seperti krisis air besih dan

polusi udara mencemaskan masyarakat akan bahaya dari dampak pemanasan

global, oleh karenanya penelitian ini dilakukan dalam skala kecil yang

diantaranya adalah penanggulangan krisis air bersih agar warag tidak merasakan

kekeringan dan kepanasan. Selama melakukan kegiatan observasi dan

wawancara peneliti kurangnya informasi tentang jenis-jenis tumbuhan yang

layak ditanam bagi warga. Kemudian proses terjadinya dampak pemanasan

global karena disini pokok permasalahan warga adalah kurangnya krisis air

bersih. Selebihnya sudah bisa dilakukan oleh warga dengan cara kegiatan

bersama di desa krangkeng kecamatan krangkeng

Masalah pencegahan atau solusi dampak pemanasan global tidak bisa

dilakukan hanya satu pihak saja, tetapi yaitu dengan cara terpadu. Selain itu

pihak Kota pemerintah tidak bisa ditumpukan sendiri karena semua harus

adanya gerakan dari Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pencegahan dampak

pemanasan global yaitu. Menanam pohon sangat berpengaruh untuk penyerapan

air yang besar, sehingga udara yang dirasakan warga sangat bersih dan terhindar

dari polusi udara. Kemudian saat ini Desa Krangkeng sudah sangat padat

penduduk sehingga lahan yang kosong sudah sangat sulit ditemui, oleh karena

itu dari pihak Provinsi Jawa Barat sangat berpengaruh besar dengan adanya

lahan kosong untuk melakukan kegiatan kembali menanam pohon yang sudah di

tebang.

Page 80: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada

bagian sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk

mengetahui upaya masyarakat dalam mengurangi dampak pemanasan global di desa

Krangkeng adalah kerja bakti, gotong-royong, membersihkan selokan air,menanam

pohon membuang sampah di tempatnya hal ini dibuktikan dengan berkurangnya

banjir, meningkatnya kesehatan masyarakat dan minimnya resiko gagal panen yang

disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan.

Faktor-faktor yang menyebabkan dampak pemanasan global yaitu karena tidak

adanya kesadaran dari masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan,

terutama di kali bendungan cimanuk sehingga menyebabkan banjir saat musim

penghujan, banyak saluran air mampet karena sampah yang dibuang sembarangan,

dan tidak bisa dihindari. Juga kurangnya lahan penghijauan sehingga masyarakat

Desa Krangkeng banyak yang mengeluhkan krisis air bersih, panas yang meningkat

pada saat kemarau bahkan banyak petani yang gagal panen disebabkan kurangnya air

pada saat kemarau berkepanjangan yang merupakan bagian dari dampak pemanasan

global.

Upaya masyarakat dalam menanggulangi dampak pemanasan global tersebut

yaitu melakukan penanaman pohon dipekarangan rumah, tidak membuang sampah

sembarangan dan menghemat penggunaan air agar tidak dilanda krisis air bersih,

pemerintah Desa Krangkeng juga menganjurkan masyarakatnya agar lebih berhemat

pada penggunaan listrik juga meminimalisir penggunaan sepeda motor berbahan

bakar fosil. Hal ini disebabkan karena dampak pemanasan global tidak bisa dicegah

sebagai akibat dari padatnya penduduk di daerah Desa Krangkeng yang letaknya

RW 07 selalu mengalami banjir setiap musim penghujan sehingga tumbuhan mati

terbawa air dan rusak.

Kendala masyarakat dalam upaya pencegahan dampak pemanasan global yang

suda dipaparkan tersebut adalah, kurangnya perhatian khusus aparat pemerintah

untuk memberikan pemahaman masyarakat akan bahaya bencana yang dialamai

Page 81: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

67

masyarakat Desa itu sendiri juga pengentahuan yang minim dalam melaksanakan

gerakan nasioanl berupa memanfaatkan tenaga hemat gas GRK sebagai kebutuhan

rumah tangga sehari-hari..

B. Implikasi

Upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Krangkeng dalam

mengurangi resiko pemanasa global memberikan implikasi dalam kegiatan kerja

bakti, gotong royong penanaman pohon dan membersihkan saluran air yang terkena

lumpur. Kegiatan ini dilakukan sebulan satu kali. Namun hanya berdampak baik ke

setaiap perumahan yang dekat hiliran air saja selebihnya dampak pemanasan global

tidak dapat dikenadalikan sepenuhnya, karena bagaimanapun juga dampak

pemanasan global yang diarasakan masyarakat sekarang dalam skala kecil yang

belum benar-benar menjadi ancaman terbesar sepanjang sejarah di Desa Krangkeng

itu sendiri.

C. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran,

antara lain:

1. Bagi aparat Desa Krangkeng, Sebaiknya lebih memperhatikan lagi dan

memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah

sembarangan terutama bagi masyarakat yang tinggal dekat bendungan kali

cimanuk agar pada saat musim penghujan tidak lagi terjadi banjir.

2. Bagi RW 01, karna daerah ini padat penduduk bahkan sudah tidak

memungkinkan adanya lahan penghijauan sebaiknya mulai menanam pohon

dipekarangan rumah masing-masing meskipun dalam lingkup yang sempit,

karna diharapkan dengan adanya pohon etrsebut dapat menetralisir campuran

gas penunjang efek rumah kaca.

3. Bagi warga RT 03, sebaiknya sadar akan kondisi yang ada di daerah yang rentan

terkena krisis air bersih, lebih mengehmat penggunaan air dan tidak

menggunakan pasokan air yang sudah tidak layak pakai di saat musim kemarau

untuk kegiatan rumahtangga sehari-hari.

4. Bagi para petani, dampak pemanasan global yang dirasakan oleh para petani

adalah kekeringan akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan

olehkarenanya hendaknya menanam padi saat musim yang tepat sehingga tidak

Page 82: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

68

akan lagi menimbulkan kerugian saat gagal panen dimusim yang tidak

mendukung dengan kondisi air yang minim.

5. Bagi Peneliti lain, perlu adanya penelitian lebih lanjut dan secara mendalam

berkaitan dengan penelitian ini, terutama mengenai upaya masyarakat yang

bisa mengurangi resiko dampak pemanasan global sehingga krisis air bersih

tidak datang saat musim hujan maupun kemarau.

Page 83: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

69

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Penedekatan Praktek E-V (Jakarta: PT

RINEKA CIPTA )

Ardiansyah, Andri Noor Klimatologi Umum (Jakarta: UIN JAKARTA PRESS)

Admiranto, Gunawan Menjelajah Tata Surya (Yogyakarta:Kanisius, 2009) Cet.2

A‟an J. Wahyudi, dkk, Menyerap Karbon: Layanan Ekosistim Pesisir untuk Mitigasi

Perubahan Iklim (Gadjah Mada University Press, 2018)

Bungin, M Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

Ilmu Sosial Launnya, (Jakarta: Kencana, 2009),

Data Statistik Desa Krangkeng Tahun 2014

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahnya. Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-

Qur‟an.

Friedrich, Perubahan Iklim, Perdebatan dan Solusi Alternatifnya (Jakarta :2013)

Henri Subiakto, Memahami Bencana, (Jakarta: Departemen Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia,2008)

Idrus, Muhammad Metode Penelitian Ilmu sosial, (Yogyakarta : Erlangga, 2009)

Iman Santoso, Kesehatan Lingkungan Pemukiman Perkotaan (Bandung:gosyen

puclishing).

Kamus Besar Bahasa Indonesia cet. 3, (Jakarta : Balai Pustaka ,1990)

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta 2009) hal.147-

148

Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2005)

Nugroho, Bayu Dwi Apri Fenomena Iklim Global, Perubahan Iklim, dan Dampaknya di

Indonesia Gadjah Mada University Press

Rachman Hermawan, Mengenal Kependudukan dan Lingkungan Hidup,

(Bandung:Angkasa)

Page 84: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

70

Sumber data Dokumen Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu

2015

Sumber Data Rangkuman Kependudukan Pendataan Desa Krangkeng Kecamatan

Krangkeng Kabupaten Indramayu

Subagyo, Joko Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,

2015)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung; alfabeta 2013

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2014)

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung :

Alfabeta, 2011).

Undang-undang No. 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang. Bab VI Pasal 29

Undang-undang No 23 Tahun 1997 Pasal 6 Ayat 1 Tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Wardhana, Wisnu Arya Dampak Pemanasan Global Ed 1 Yogyakarta: ANDI

INTERNET

https://manfaat.co.id/25-manfaat-penghijauan-bagi-lingkungan-manusia diakses pada 20

oktober 2018

Fadilah,Artikel Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi,

file:///E:/7%20c%20p%20ips/Artikel%20Global%20Warming/PEMANASAN-

GLOBAL.pdf.

Kusminingrum, Nanny. “Potensi Tanaman Dalam Menyerap CO2 Dan CO Untuk

Mengurang Dampak Pemanasan Global.” Jurnal Permukiman Vol 3.2 (2008)

SKRIPSI

Tarsoen Waryono dalam Skripsi yang berjudul, ”Upaya Pemberdayaan Masyarakat

dalam Pelestarian Hutan sebagai Pencegah Pemanasan Global” Jurusan

Geografi FMIPA 1990 Universitas Indonesia.

Anisa Dwi Kholifah dalam skripsi yang berjudul, “Partisipasi Masyarakat dalam

Mengurangi Resiko Banjir” (Penelitian Eksperimen di Prumahan Sawangan

Depok), (Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2015)

Page 85: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

71

Hanapiah Muhi, Ali “Krisis Air Bersih sebagai tanda Dampak Pemanasan Global”

(Skripsi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018)

Page 86: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

72

Lampiran 1

Lembar Observasi

Upaya Masyarakat dalam Mengurangi Dampak Pemnaasan Global di Desa

Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu

Indikator Hasil Pengamatan

Bagaimana Kondisi Lingkungan di Desa

Krangkeng?

Kondisi perumahan yang cukup padat

penduduk dan sempit lahan penghijauan

Dimana Letak Lokasi Sungai di Desa

Krangkeng yang menajdi penyebab

dampak pemanasan global?

Di dusun Oyoran Lor yang dilalui aliran

sungai

Mengapa sampah menjadi penyebab

utama dampak pemnaasan global?

Karna saat datang musim penghujan

sampah menjadi penghambat mengalirnya

air ke hulu sungai

Apakah masyarakat memiliki pengaruh

yang besar terhadap pemicu dampak

pemanasan global?

Sangat berpengaruh, karena dengan

menjaga kebersihan lingkungan bencana

dampak pemanasan global dapat

diminimalisir

Apakah masyarakat desa Krangkeng

mengalami dampak pemanasan global

yang serius?

Iya, seperti krisis air bersih penyebab

musim kemarau berkepanjangan, sehingga

memberi dampak pada kesehatan kulit

Dimanakah lokasi yang rentan terkena

dampak pemanasan global?

Daerah yang dihiliri air sungai pada saat

musim penghujan menyebabkan banjir

sampai ke pemukiman

Apakah terdapat tanaman atau pohon di

lingkungan Desa Krangkeng ?

Hanya sedikit lahan penghijauan,

disebabkan pergeseran fungsi lapangan

kosong Menjadi pemukiman

Page 87: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

73

Lampiran 2

Pedoman Wawancara dengan Masyarakat Desa Krangkeng

Nama :

Hari/tanggal :

Tempat :

1. Apa saja penyebab krisis air bersih di Desa Krangkeng?

2. Kapan krisis bersih itu terjadi?

3. Kegiatan seperti apa yang dapat memicu dampak pemanasan global?

4. Bagaimana yang dirasakan masyarakat Desa Krangkeng akibat Dampak

pemanasan global?

5. Apa saja upaya yang dapat dilakukan masyarakat desa krangkeng dalam

mengurangi dampak pemanasan global?

6. Kapan dampak pemanasan global itu terjadi?

7. Apasaja bentuk kerugian yang dirasakan masyarakat Desa krangkeng akibat dari

dampak pemanasan global?

8. Apasaja yang dapat dimanfaat sebagai usaha pencegahan dapat pemanasan

global?

9. Mengapa dampak pemanasan global dapat terjadi di Desa Krangkeng?

10. Apa saja yang bisa diusahakan aparat pemerintah setempat?

Page 88: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

74

Lampiran 3

DOKUMENTASI

Dampak pemanasan global akibat musim kemarau berkepanjangan, aliran sungai di

sawah kekeringan sehingga menyebabkan kerugian matapencaharian masyarakat Desa

Krangkeng dalam percocok tanam

Krisis air bersih akibat musim kemarau berkepanjangan , masyarakat mengandalkan

bantuan air PAM yang disediakan oleh pemerintah Indramayu selebihnya masyarakat

menggunakan sumber mata air di bendungan kali cimanuk.

Page 89: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

75

Upaya masyarakat dengan menanam pohon di halaman rumah dengan lahan terbatas

sebisa mungkin tetap merawat dan menjaga agar tanaman dapat tumbuh dengan baik

sebagai upaya pencegahan polusi udara.

Kondisi gagal panen akibat dampak pemanasan global sebagai bentuk dari musim

kemarau yang berkepanjangan. Sulitnya mata air yang mengalir menyebabkan lahan

persawahan mengering dan dibiarkan begitu saja karna akan menambah kerugian besar

bagi para petani.

Page 90: UPAYA MASYARAKAT DALAM MENGURANGI DAMPAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43400/2... · membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan kerja bakti yang diadakan

76

Bendungan Kali Cimanuk meluap saat musim hujan yang menyebabkan pemukiman

penduduk menglami banjir.

Sumber mata air masyarakat Desa Krangkeng saat musim kemarau.

Lokasi Penelitian Desa Krangkeng Dusun Oyoran Lor RT 03 RW 01