Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut

download Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut

of 14

description

kesehatan

Transcript of Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut

UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Penyusun:

Azhari Ganesha

(030.08.052)

Suryo Nugroho

(030.08.235)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG DAN MASALAH

Penyakit gigi dan mulut yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dewasa ini adalah penyakit/kelainan pada jaringan penyangga gigi (periodontal disease) dan karies gigi. Kedua penyakit tersebut menimbulkan gangguan fungsi mengunyah, yang dapat menyebabkan terganggunya penyerapan dan pencernaan makanan sehingga akhirnya dapat menganggu status gizi seseorang. Gigi gangren (busuk), juga merupakan fokal infeksi yang dapat menimbulkan penyakit/infeksi pada organ tubuh lainnya. Maka pencegahan dan pengobatan dini penyakit gigi dan mulut di Puskesmas, sebagai unit pelayanan primer yang memberikan pelayanan dasar langsung kepada masyarakat mutlak diperlukan.

1. Penyakit periodontal

Pada umumnya penyakit periodontal merupakan akibat dari keadaan kebersihan mulut yang buruk, penyakit ini merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada usia 35 tahun ke atas. Kebersihan mulut yang buruk berhubungan erat dengan status sosial dan pendidikan yang masih rendah, maka upaya penanggulangan yang paling utama adalah dengan memberikan pendidikan/penyuluhan kepada masyarakat tentang upaya pemeliharaan diri (self-care).

2. Karies gigi

Penyakit karies bersifat irreversible, kumulatif, dan progresif. Peningkatan prevalensi karies gigi berhubungan dengan perubahan sosial, pendidikan, dan diet (refined carbohydrate). Penyebab utama dari karies gigi adalah bakteri, makanan yang mengandung banyak gula, kesehatan umum yang buruk pada masa anak-anak, factor herediter, rendahnya kadar fluor dalam air minum.

Di perkotaan prevalensi penyakit karies lebih tinggi dari pada di pedesaan. Prevalensi penyakit karies dan periodontal ini di Indonesia bersifat menyeluruh dan keadaan menjadi lebih tidak menguntungkan karena majemuknya peduduk dan keadaan geografik. Keadaan higiene mulut pada umumnya kurang baik, pengaruh lingkungan yang kurang menunjang seperti status gizi, penyediaan air minum, sikap masyarakat yang kurang menguntungkan bagi kesehatan dan tingkat perkembangan sosial ekonomi dalam masyarakat itu sendiri sangat mempengaruhi keadaan tersebut.

Dengan meningkatnya prevalensi penyakit periodontal dan karies gigi pada Pelita IV, naka upaya peningkatan/pencegahandan pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan diri (self-care) harus dilaksanakan lebih efektif dan terarah baik terhadap kelompok khusus yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut maupun terhadap masyarakat umum.

BAB II

PENGERTIAN

Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah upaya kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dengan prioritas masyarakat kelas menengah dan bawah khususnya kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.

Upaya tersebut meliputi upaya kesehatan gigi yang bersifat pelayanan khusus yang hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan gigi dan upaya kesehatan gigi, yang bersifat umum yang dapat dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan lain dengan dukungan partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.

Di samping memberikan pelayanan khusus tenaga kesehatan gigi juga bertanggung jawab melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengendalian, penilaian upaya kesehatan gigi secara menyeluruh, baik kegiatan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.

1. Upaya kesehatan gigi dasar paripurna adalah upaya kesehatan gigi esensial yang terbanyak dibutuhkan oleh masyarakat meliputi upaya peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan dengan diutamakan pada upaya peningkatan/pencegahan.

2. Kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut adalah kelompok ibu hamil/menyususi, anak prasekolah dan anak sekolah dasar.

3. Upaya pelayanan khusus adalah upaya kuratif, rehabilitatif dan upaya perlindungan khusus (specific protection) dan pelayanan asuhan sistematik kesehatan gigi dan mulut.

4. Upaya kesehatan gigi yang bersifat umum adalah upaya kesehatan gigi dan mulut yang bersifat peningkatan pencegahan umum (mass prevention) meliputi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pemeliharaan kebersihan mulut dan perlindungan (tooth brushing campaign, kumur-kumur Fluor, Fluoridasi air minum).

5. Pelayanan asuhan sistematik adalah suatu bentuk upaya pembinaan kesehatan gigi dan mulut yang terarah, terencana ditujukan kepada kelompok tertentu, diikuti dalam suatu kurun waktu secara berkesinambungan.

6. Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah teknologi yang mengacu pada:

a) Masalah kesehatan gigi masyarakat setempat

b) Sumber daya yang tersedia di masyarakat (seperti tenaga, peralatan, dana, dan lain-lain)

c) Terjangkau oleh masyarakat

d) Diterima oleh masyarakat baik pemberi maupun penerima pelayanan

e) Sesuai dengan azas manfaat secara berdaya guna dan berhasil guna

Untuk meningkatkan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan, pusat pembinaan, dan pusat pelaksana upaya kesehatan, maka dalam melaksanakan kegiatan pokok puskesmas secara terpadu, petugas puskesmas harus bekerja sama dalam tim dan membina kerja sama lintas program maupun lintas sektoral.

Demikian pula dalam penyelenggaraan upaya kesehatan gigi dan mulut sebagai salah satu kegiatan pokok puskesmas, perlu adanya kerjasama antara petugas kesehatan gigi dengan petugas kesehatan lainnya terutama dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan upaya peningkatan, pencegahan, dan pembinaan peran serta masyarakat. Penggalangan kerja sama tim ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.

BAB III

TUJUAN

A. Tujuan Umum:

Tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang layak (optimal).

B. Tujuan Khusus:

1. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri (self-care) di bidang kesehatan gigi dan mulut dan mencari pengobatan sedini mungkin.

2. Menurunnya prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat (karies dan periodontitis) dengan upaya perlindungan/pencegahan tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan, terutama pada kelompok masyarakat yang rawan.

3. Terhindarnya/berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan (penyakit) gigi dan mulut.

BAB IV

KEGIATAN DAN SASARAN

KEGIATAN

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:

A. Pembinaan/pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam upaya pelihara diri (self-care), melalui pengembangan upaya lesehatan yang bersumber pada otoaktifitas masyarakat dengan PKMD dalam wadah LKMD (program UKGM).

Kegiatan diintegrasikan dengan upaya kesehatan lainnya yang berhubungan dengan pembinaan peran serta masyarakat, yang sejak 1984 secara operasional diintegrasikan pula melalui Posyandu dan Saka Bhakti Husada.

Langkah-langkah kegiatan adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan KIE

Pendekatan lintas program/lintas sektoral

Persiapan desa

Latihan kader

Diagnosis masalah (community self survey)

Umpan balik

Pelaksanaan kegiatan

2) Pelayanan oleh kader

Penyuluhan tentang pemeliharaan tentang kesehatan gigi dan mulut

Pemeriksaan sepintas

Pengobatan sederhana

Rujukan

3) MonitoringB. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan

1. Pada anak sekolah

Upaya kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah, pada Pelita IV baru mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD), selanjutnya program ini akan dikembangkan ke tingkat SMTP, SMTA, dan SLB.

Di tingkat STPD upaya kesehatan gigi merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistemik, dengan kegiatan yang bertahap disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang ada, sebagai berikut:

Tahap I (Paket Minimal):

Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dan guru orkes, berupa:

Upaya promotif oleh guru dengan materi sesuai kurikulum ORKES.

Upaya preventif berupa kegiatan bimbingan, pembinaan pelihara diri (paket sikat gigi bersama).

Rujukan bagi yang perlu pengobatan

Tahap II (Paket Optimal)

Sudah ada sarana/tenaga kesehatan gigi yang terbatas, kegiatan berupa:

Upaya promotif oleh guru

Upaya preventif (sikat gigi bersama, perlindungan dengan Fluor, pembersihan karang gigi)

Upaya kuratif (pengobatan dasar pada murid yang memerlukan pengobatan)

Tahap III (Paket Paripurna)

Sudah ada tenaga/sarana kesehatan gigi yang lengkap, kegiatan berupa:

Upaya promotif oleh guru

Upaya preventif (sikat gigi bersama, pembersihan karang gigi, aplikasi Fluor)

Upaya kuratif berupa pengobatan atas permintaan pada murid kelas I-VI dan pengobatan komprehensif pada murid kelas selektif sesuai kondisi penyakit setempat.

2. Pada kelompok ibu hamil/menyusui, anak pra-sekolah

Kegiatan diintegrasikan dengan kegiatan KIA, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas (T.K. Posyandu)

Kegiatan berupa:

Penyuluhan oleh bidan/perawat gigi

Pemeriksaan sepintas oleh bidan

Rujukan

Pemeriksaan dan rencana perawatan oleh tenaga kesehatan gigi (terutama pada ibu hamil)

Pencatatan

C. Pelayanan Medik Gigi Dasar

Pelayanan medik gigi dasar di Puskesmas dilaksanakan terhadap masyarakat yang dating mencari pengobatan maupun yang dirujuk. Pelayananan meliputi pengobatan, pemulihan, pencegahan khusus, di samping penyuluhan secara individu maupun kelompok terhadap pengunjung Puskesmas.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan, bagi masyarakat (penderita) yang jauh dari Puskesmas dijangkau melalui pelayanan Puskesmas Keliling maupun Klinik Gigi Lapangan (untuk anak-anak sekolah dasar).

Kegiatan:

Memberikan pelayanan medik gigi dasar pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk

Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sarana pelayanan yang lebih mampu

Memberikan penyuluhan secara individu maupun kelompok

Memelihara kebersihan (higiene klinik)

Memelihara merawat peralatan/obat-obatan

D. Pencatatan/Pelaporan

Berbagai hal yang berkaitan dengan masukan, proses, dan keluaran upaya kesehatan gigi direkam secara terpadu dalam Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas.

SASARAN

Dalam melaksanakan kegiatan/upaya kesehatan gigi di Puskesmas, target (sasaran) yang ingin dicapai, sesuai dengan Stratifikasi Puskesmas adalah sebagai berikut:

Pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya pelihara diri (program UKGMD) dilaksanakan di 60% desa.

Peran serta masyarakat (kader kesehatan) dalam penyuluhan, pengobatan sederhana, rujukan mencakup 20% penduduk desa binaan.

Frekuensi pembinaan petugas kesehatan ke desa dilaksanakan minimal 3 kali dalam setahun.

Upaya peningkatan/pencegahan pada anak sekolah (kegiatan menyikat gigi bersama) dilaksanakan di 80% SD.

Upaya pelayanan pengobatan komperhensif pada anak sekolah mencakup 80% dari murid kelas selektif yang memerlukan perawatan.

Upaya pelayanan pengobatan mencakup 4% dari penduduk wilayah puskesmas.

Frekuensi pembinaan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut ke SD dilaksanakan minimal 2 kali pertahun per SD.

BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS LEBAK BULUS

KEGIATANSASARANWAKTUTEMPATPELAKSANA

1. Dalam Gedung

a. Pencabutan gigi susu b. Pencabutan gigi tetap sederhanac. Pencabutan gigi tetap dengan penyulitd. Tambalan gigi sementarae. Tambalan amalgamf. Tambalan fuji

g. Tambalan light curing (sinar)

h. Alveolectomy ( pembuangan tulang)

i. Operasi gigi miring (odontectomy)

j. Jahit 1-5 simpul

k. Jahit lebih dari 5 simpul

l. Pembuatan gigi palsu

m. Insisi abses

n. Pembersihan karang gigiPasien yang datang berobat ke Unit Pelayanan Gigi Senin Jumat

Pkl : 07.30 selesaiUnit Pelayanan Gigi, Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus Dokter gigi dan perawat gigi

2. Luar Gedung

a. UKGM

b. UKGS

Tahap 2

Pemeriksaan gigi kelas 1-6

Penyuluhan demonstrasi sikat gigi

Pembersihan karang gigi

Pencabutan gigi sulung yang persistensi

Pengobatan atas permintaan

Tahap 3

Sama dengan tahap 2, namun pada anak kelas 4-5 terdapat perawatan paripurna. TK

POSYAN-DU

PAUD

Siswa Sekolah Dasar kelas 1- 6.Setiap tahun ajaran baru

Tiap bulan

2-3 kali/minggu

Setiap tahun ajaran baruSeluruh TK se-kelurahan

Rumah Kader yang ditentukan

Rumah kader yang ditentukan

SD setempat,

yang telah ditentukan Puskesmas kecamatan

Dokter gigi, petugas Puskesmas, kader, guru TK

Dokter gigi, petugas Puskesmas, kader, guru SD

INDIKATOR KEBERHASILAN

A. Pembinaan Kesehatan Wilayah

Peningkatan kegiatan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut.

Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku perihal kesehatan gigi mulut dari kader kesehatan (Posyandu, guru sekolah) yang telah dibina.

Penurunan angka karies di wilayah Puskesmas.

B. Pelayanan Puskesmas

Peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan provider perihal kesehatan gigi dan mulut.

Terselenggaranya penyuluhan kesehatan gigi mulut terpadu pada kegiatan di Puskesmas dan wilayahnya.

Terselenggaranya pelayanan kesehatan holistic, paripurna terpadu pada kegiatan pelayanan medik rawat jalan dan kesehatan reproduksi dengan perhatian pada penyakit gigi dan mulut.

Kepuasan pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut akan pelayanan yang didapatnya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah upaya kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dengan prioritas masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.

Penyakit gigi dan mulut yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dewasa ini adalah penyakit/kelainan pada jaringan penyangga gigi (periodontal disease) dan penyakit karies gigi. Kedua penyakit tersebut menimbulkan gangguan fungsi kunyah, yang dapat menyebabkan terganggunya dalam mengkonsumsi makanan. Oleh karena itu pelayanan medik gigi dasar di Puskesmas dilaksanakan terhadap masyarakat yang datang mencari pengobatan maupun yang dirujuk. Pelayananan meliputi pengobatan, pemulihan, pencegahan khusus, di samping penyuluhan secara individu maupun kelompok terhadap pengunjung Puskesmas.

SARAN

Supaya tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang layak, maka perlu ditingkatkannya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri (selfcare) di bidang kesehatan gigi dan mulut dan mencari pengobatan sedini mungkin. Sehingga kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut dapat terhindar dari penyakit-penyakit ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adyatmaka, A. 1990. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Departemen Kesehatan RI.1-9.

2. Forest, JO. 1995.Pencegahan Penyakit Mulut, alih bahasa drg. Lilian Yawono, Ed. Ke-2. Hipokrates. Jakarta. 114-115.

3. Amir S. Kesehatan gigi dan mulut. Available at http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task-viewarticle&artid=323&Itemid=3 Access on 17 December 2013