UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI...

79
UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII KOTO ILIR KABUPATEN TEBO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S.1) dalam Ilmu (Komunikasi Penyiaran Islam) Fakultas Dakwah Oleh: WAHYU RINALDI UK 160193 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI...

Page 1: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF

DI POLSEK VII KOTO ILIR KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Stara Satu (S.1) dalam Ilmu (Komunikasi Penyiaran Islam) Fakultas

Dakwah

Oleh:

WAHYU RINALDI

UK 160193

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

ii

Page 3: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

iii

Page 4: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

iv

Page 5: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

MOTTO

)التوبة:۱٠٥(

Artinya :

"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan

yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan". [QS.At-Taubah 9 : 105]1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid & Terjemahan, (Jakarta: CV Penerbit

diponegoro, 2010) v

Page 6: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya persepsi masyarakat

yang miring terhadap kepolisian, oleh sebab itu pihak kepolisian akan selalu

berperan dalam menanggapi persepsi-persepsi yang ada di masyarakat.

Tentunya kepolisian harus mampu membangun citra positif dengan cara lebih

efektif meningkatkan kinerjanya. Hal ini mendorong penulis untuk

mengemukakan peran humas kepolisian dalam meningkatkan citra, khususnya

dalam kepolisian daerah VII Koto Ilir Tebo (Polsek). Pendekatan yang peneliti

gunakan yaitu penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka,

dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam. Metode analisis data

menggunakan analisis deskriptif. Penulis telah mewawancarai 3 narasumber

yang berkaitan dengan penelitian. Hasil temuan yang didapatkan penulis selama melakukan penelitian

bahwa aktifitas yang dilakukan humas Polsek dalam membangun citra positif

adalah dengan menginformasikan kegiatan terkait kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan dari setiap bidang Polsek VII Koto Ilir Tebo, melakukan

peliputan serta mengolah berita tersebut sehingga menjadi berita yang siap

untuk dibagikan di sosial media. Banyaknya komentar tentang kegiatan yang

dilakukan oleh kepolisan daerah VII Koto Ilir Tebo ini, tentu menuai berbagai

macam tannggapan. Hal ini merupakan salah satu kendala juga untuk humas

Polsek dalam membangun citra positif. Minimnya pengetahuan yang dimiliki

masyarakat awam, dapat memperburuk citra yang ada. Namun hambatan

seperti itu dapat teratasi dengan strategi yang dimiliki oleh anggota humas

Polsek itu sendiri. Mereka memiliki cara tersendiri dalam mengatasi kendala

tersebut, contohnya yaitu memiliki jiwa yang sabar untuk tetap terus

mengayom serta menggiring masyarakat tersebut agar lebih memahami tentang

kepolisian yang pada dasarnya tidak seburuk apa yang mereka ketahui. Hasilnya penulis menemukan secara keseluruhan bahwa humas

kepolisian daerah VII Koto Ilir Tebo (Polda) menjalankan peran sesuai dengan strategi yang telah direncanakan supaya terlaksanalah kegiatan kepolisian

dalam membangun citra positif. Dengan melakukan aktifitasnya, merupakan peran yang utama dijalankan oleh humas Polsek.

Kata kunci : Upaya, Citra, dan Positif

vi

Page 7: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi, yang banyak membantu dalam memberikan dukungan sehingga skripsi

ini terselesaikan. Dan skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Untuk Ayahanda tercinta dan Ibunda tersayang

Sebagai tanda bakti, hormat, dan terima kasih yang tak terhingga kupersembahkan

karya kecil ini kepada ayahanda Abdul Razak dan ibunda Nela Wati yang selalu

memberi dukungan, kasih sayang yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat

kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan persembahan. Semoga ini

menjadi kado terindah dari saya, karena kusadari selama ini belum bisa berbuat

apa-apa untuk ayah dan ibu yang senantiasa tak pernah berhenti mendo’akanku.

Untuk kakak dan adikku

Untuk kakak dan adikku sekaligus teman bermainku, tiada hal yang paling indah saat berkumpul bersama

kalian , walaupun sering bertengkar tapi hal itu berubah menjadi warna yang tak bisa tergantikan, terimakasih

atas doa’a dan bantuan kalian, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Untuk sahabat-sahabatku

Kepada sahabatku yang selalu ada untuk mendengarkan segala keluh kesahku, menjadi

penyemangatku dalam pembuatan karya kecil ini dan seluruh sahabat-sahabat

Public Relation 2016yang menjadi teman selama berada dibangku kuliah dan

takkan pernah lupa juga oleh candaan serta gurauan kalian selama ini.

Terimakasih berkat kalian yang selalu memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Untuk dosen pembimbing

Kepada Bpk Saripuddin, M. Pd. I sebagai pembimbing I dan juga Ibu Jamilah, M. Pd. I sebagai

pembimbing II yang telah membimbing saya dari awal menulis karya ini hingga bisa

terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih karena bapak dan ibu telah membantu

saya untuk mengajari,mengarahkan, dan juga menasehati. Dan saya juga tak akan

lupa atas bantuan dan kesabaran bapak dan ibu selama ini.

vii

Page 8: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat, hidayahya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul: “Upaya Humas Dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII Koto Ilir

Kabupaten Tebo” Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kealam

yang terang benderang dengan cahaya imam, taqwa dan ilmu pengetahuan. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan. Namun

semua itu patut disyukuri karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang penulis dapatkan. Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari

berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun materi. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Su‟aidi, MA.Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi. 2. Bapak/Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.El sebagai Wakil Rektor I Bidang

Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr.As‟adIsma, M.Pd

sebagai Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, perencanaan dan

Keuangan, dan bapak Dr.Bahrul Ulum, S.Ag.,MA. Sebagai Wakil Rektor III

Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi. 4. Bapak Dr. D.I. Ansusa Putra, Lc,M.A.Hum selaku wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kelembagaan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi. 5. Bapak Arfan Aziz, Ph. D selaku wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,

Akutansi dan Keuangan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi. 6. Bapak Dr. Samin Batubara, M.HI selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama Fakultas Dakwah UIN STS Jambi. 7. Bapak Drs. M. Saripuddin. M.Pd. I selaku Pembimbing I dan Ibu Dra. Jamilah.

M. Pd. I Di selaku Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

8. Mardalina, S.Ag, M.Ud selaku dosen pembimbing Akademik. 9. Bapak Drs. Abdullah Yunus. M.Pd.I selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan

Islam (BPI). 10.Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan serta Kepala

Perpustakaan Daerah Jambi. 11.Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

viii

Page 9: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

ix

Page 10: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

NOTA DINAS ....................................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .......................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Permasalahan .............................................................................................................. 3

C. Batasan Masalah ........................................................................................................ 3

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................................... 4

E. Kerangka Teori .......................................................................................................... 5

F. Metode Penelitian ...................................................................................................... 12

G. Studi Relevan ............................................................................................................. 16

BAB II PROFIL POLSEK VII KOTO ILIR TEBO

A. Sejarah Polsek VII Koto Ilir .................................................................................. 19

B. Lokasi dan Letak Geografis Polsek VII Koto Ilir Tebo ................................. 20

C. Visi dan Misi Polsek VII Koto Ilir Tebo ............................................................ 20

D. Struktur Organisasi Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo .................................. 21

E. Kedudukan dan Sistem Kepolisian ...................................................................... 23

F. Kondisi Sosial, Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan,

Sarana dan Prasarana ............................................................................................... 30

x

Page 11: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

BAB III AKTIFITAS HUMAS VII KOTO ILIR TEBO DALAM MEMBANGUN CITRA

POSITIF

A. Aktifitas Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo .................................................... 32

B. Fungsi Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo ........................................................ 35

C. Peran Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo .......................................................... 40

BAB IV HAMBATAN DAN STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN

CITRA POSITIF

A. Hambatan Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo Dalam Membangun Citra

Positif ............................................................................................................................ 44

B. Dampak Setelah Pelaksanaan Kegiatan Membangun Citra Positif ............ 47

C. Strategi yang dilakukan Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo Dalam

Membangun Citra Positif ........................................................................................ 49

D. Strategi Menanggapi Kendala Pada Humas Polsek Dalam

Membangun Citra Positif ........................................................................................ 56

E. Upaya-Upaya Membangun Citra Positif ............................................................ 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 60

B. Implementasi Penelitian .......................................................................................... 61

C. Kata Penutup .............................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xi

Page 12: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam banyak praktiknya, humas menjadi pusat informasi resmi suatu

lembaga dalam menyampaikan dan menanggap suatu isu ke publik, Jika

demikian halnya, maka Humas menjadi bagian representatif dari suatu lembaga

dan organisasi itu. Membicarakan masalah humas tentu tidak terbatas ruang

lingkupnya, sebab kepemilikan humas ini tidak saja diperlukan oleh

pemerintahan daerah :seperti kantor Gubernur, kantor Bupati/Walikota atau

lembaga sejenisnya, namun dibidang kemiliteran dan kepolisian juga

memerlukan bidang Humas. Dalam lembaga kepolisian RI, bidang Humas ini

sering di sebut sebagai Kepala Bidang Humas Polisi Republik Indonesia

(Humas Polri), dalam lingkup di bawahnya, ada namanya Polisi Daerah

(Polda) bidang humas disebut Kabid Humas Polda dan seterusnya.2

Dalam lingkup Humas di Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo, sudah

menjadi suatu kebutuhan untuk selalu konsisten dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsinya. Perkembangan public relations (humas) masa kini sudah

menjadi sesuatu hal yang penting, Dalam praktiknya, Humas di Polsek VII

Koto ilir Kab Tebo harus searah antara pimpinan dan bawahan sehingga tidak

kontradiktif sifatnya. Dalam pelaksanaannya fungsi Humas Polsek VII Koto

ilir Kabupaten Tebo ini harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam

menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat agar tetap tercipta serta

terpeliharanya situasi yang kondusif melalui tindakan yang persuasif.3

Dalam menegakkan citra positif tersebut tugas Humas di Polsek Koto

Ilir Kabupaten Tebo dalam merangkul masyarakat program-program yang

dicadangkan Kabag Binamitra. Pendekatan-pendekatan kepada masyarakat

2 Susaningtiyas Nefo Handayani, Strategi dan Manajemen Humas Polri Dalam

Membangun Citra Polri, Dalam Tesis Perpustakaan Universitas Indonesia UIN Jakarta, 2017. 3 M Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan,(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2001 )

hlm,5.

1

Page 13: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

2

melalui tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh politik untuk selalu

menjaga keamanan dan ketertiban. Diharapkan dengan adanya upaya yang

dilakukan humas akan membangun citra positif yang ada pada masyarakat

serta lebih mendekatkan jarak antara polisi dan masyarakat sehingga polisi

tidak dipandang sebagai figur yang sulit dipercaya dan otoriter. Dalam

membnagun citra positif tersebut polsek Koto Ilir Tebo berupaya

meningkatkan kualitas personil anggotanya. Pembinaan mental dan pembinaan

disiplin anggota selalu ditekannkan oleh pimpinan diharapkan bahwa anggota

polsek dapat menjadi contoh dimasyarakat untuk taat hukum.4

Konsekuensi ini harus menjadi komitmen bersama, sebab dalam

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian di Negara Republik

Indonesia Pasal 2 disebutkan, salah satu fungsi kepolisian pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,

pengayoman dan pelayan kepada masyarakat. Namun fungsi ini ternyata tidak

semua masyarakat mempersepsikan secara seragam dalam memandang tugas

dan fungsi pokok kepolisian. Sehingga upaya menciptakan keamanan dan

ketertiban masyarakat yang kondusif sebagai salah satu tugasnya kurang

menjadi perhatian positif dari masyarakat.5

Munculnya ketidakpercayaan terhadap kejujuran dan wibawa aparat

hukum, membawa dampak buruk bagi perkembangan kemasyarakatan antara

polsek dan masyarakatnya itu sendiri. Masyarakat menginginkan reformasi

yang akan menghasilkan masyarakat madani dan kesemua itu dilimpahkan

kepada polsek. Adanya perbedaan pandangan antara polsek dan masyarakat

harus menjadi tugas dan kerja keras Humas Polsek VII Koto ilir Kab Tebo

4 Hesti Rahmawati, Strategi Humas Polres Wonogiri (Deskriptif Kualitif Devisi Humas Polres Wonogiri Dalam Memperbaiki Citri Polisi Terhadap Kasus Tertangkapnya Anggota Polres Wonogiri Memakan Narkoba), dalam Skripsi ( Surakarta : Program Sarjana Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika, 2018)hlm, 1.

5 Christina,Aleida Tolan, Elfie Mingkid, dan Edmon Royan Kalesaran, Peranan Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik Indonesia (POLRI) Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak, Kecamatan Malayang, Kota Manado, Dalam Jurnal Acta Diuma. Vol VI. No 1. 2017

Page 14: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

3

dalam meyakinkan publik terhadap keberadaan polsek sekaligus didukung oleh

bentuk sikap pihak polsek dalam bertugas.6

Dalam hal ini penulis mencoba untuk meneliti upaya publicrelations

pada Polsek VII Koto ilir Kab Tebo agar Upaya Humas dapat berjalan menurut

tujuan untuk membangun pencitraan positif. Masyarakat menginginkan sebuah

harapan besar agar personil Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo konsisten dan

komitmen dalam melaksanakan tugas dan upaya nya pada masyarakat.7

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengambil sebuah penelitian berjudul

“Upaya Humas Dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII Koto Ilir

Kabupaten Tebo”

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas masalah pokok yang

diangkat sebagai kajian utama penelitian ini adalah Bagaimana Upaya Humas

Polsek VII Koto Ilir kabupaten Tebo Dalam Membangun Citra Positif ? dalam

upaya mengkongkret pokok masalah tersebut ,beberapa masalah yang akan

diangkat melalui karya ini adalah :

1. Bagaimana aktivitas Humas Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo dalam

Membangun Citra Positif ?

2. Apa saja hambatan Humas Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo dalam

Membangun citra positif ?

3. Apa saja Strategi Humas Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo dalam

membangun citra positif ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada pokok masalah diatas, maka penelitian ini difokuskan

pada suatu permasalahan. Dimana hal ini untuk menghindari objek bahasan yang

keluar dari koridor yang diharapkan. Oleh karena itulah dalam penelitian

6 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003) hlm, 17.

7 H Frazier Moore, Frazier, Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi (Bandung :

PT Remaja Rosdakarya, 2005)hlm, 9.

Page 15: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

4

ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya tentang Upaya Humas

Dalam Meningkatkan Citra Positif di Polsek VII Koto Ilir Kab Tebo.8

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan

Penelitian 1. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk:

1. Mengetahui Aktivitas Humas Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo

dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo.

2. Mengetahui hambatan Humas dalam Membangun citra positif di Polsek

VII Koto Ilir Kabupaten Tebo.

3. Mengetahui peluang Humas dalam Membangun Citra Positif di Polsek

VII Koto ilir Kabupaten Tebo.

2. Kegunaan

Lebih jauh, penelitian ini juga diharapkan dapat mencapai kegunaan

yang bersifat teoritis dan praktis:

a. Secara teoritis

1. Kegunaan proposal ini diharapkan bermanfaat pada perkembangan

ilmu pengetahuan sebagai informasi tentang membangun citra positif

di Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo.

2. Menambah wawasan penulis dalam mengembangkan teori dan praktik

ilmu dalam bidang Kehumasan.

3. Hasil penelitian ini nanti juga dapat di jadikan sebagai acun bagi

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Secara praktis

1. Secara praktis hasil penelitian ini nanti dapat membuka wawasan dan

menambah pengetahuan bagi peneliti khususnya.

2. Dapat dijadikan referensi dan mampu memberi inspirasi serta

menambah apresiasi untuk penelitian selanjutnya.

8 Ismail Idrus, Aktivitas Humas Polrestabes Makassar Dalam Membangun Citra Polisi,

dalam Skripsi (Makassar : Program Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uin Alaudin Makassar.2017) 3.

Page 16: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

5

3. Sebagai salah satu referensi pengetahuan yang ditujukan kepada

masyarakat untuk mengetahui upaya Humas membangun citra positif

di Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo.

E. Kerangka Teori

1. Hubungan Masyarakat (Humas)

Hubungan Masyarakat adalah penerapan komunikasi dua arah antara

organisasi dengan publik/khalayak secara timbal balik dalam rangka

mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan

kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama. Humas bagaikan

jembatan yang menghubungkan antara suatu instansi/lembaga dengan

publiknya. Dalam bukunya Public Relations, Edward L. Bernays

mendefinisikan humas dalam tiga arti, yaitu:

1. Penerangan kepada masyarakat.

2. Persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat.

3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan

dengan sikap perbuatan suatu masyarakat dan sebaliknya.

Namun, Humas yang penulis maksudkan dalam kajian ini adalah

seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik dan usaha untuk

membangun dan mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi yang

bermanfaat antara lembaga dan masyarakat. Humas juga merupakan

jembatan komunikasi antara publik dengan lembaganya.

2. Humas

Secara etimologi, humas adalah akronim dari hubungan masyarakat.

Secara terminologi, menurut Saidel dalam Firdaus, ia mengatakan bahwa

humas adalah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk

memperoleh goodwill dan pengertian dari publik; ke dalamm dengan

mengadakan pernyataan-pernyataan. Definisi Public Relation menurut

institu of public relation (IPR) adalah: “Praktik PR adalah usaha yang

Page 17: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

6

direncanakan serta dilakukan secara kontinu untuk menciptakan dan

menjaga nama baik (good wil) dan kesepahaman bersama antar suatu

organisasi dengan publiknya.

Inti dari definisi tersebut diatas adalah konsep Public Relations

bahwa haruslah direncanakan. Itu merupakan proses yang dipikirkan secara

matang dan hati-hati. Proses tersebut juga merupakan aktivfitas yang

dilakukan secara terus menerus. Aktifitas disini adalah suatu usaha untuk

menciptakan dan menjaga proses kesepahaman bersama tersebut. Secara

konsepsi, Public Relations adalah salah satu sub bidang ilmu komunikasi,

kendati secara praktis komunikasi adlah back bone (tulang punggung)

kegiatan PR. Konsep lainnya dari PR adalah sebagai “jembatan

komunikasi” antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya, terutama

munculnya mutual inder standing (saling pengertian ) antara perusahaan

dengan publiknya.

Salah satu definisi menyebutkan, bahwa public relations adalah

metode komunikasi yang untuk menciptakan citra positif dari mitra

organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Edward L.

Berneys dalam bukunya Public Relations menyatakan bahwa humas

mempunya tiga macam arti, yaitu:

1. Memberi informasi kepada masyarakat.

2. Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku

masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan kedua belah pihak.

3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara lembaga

dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Public relation merupakan fungsi manajemen yang khas yang

mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi

dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan

kerja sama, melibatkan manjemen dalam permasalahan dan persoalan;

membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam

hubungan dengan opini publik; menetapkan dan menekankan

Page 18: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

7

tanggungjawab manajemen untuk melayani kepentingan umum;

menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan

secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu

mendahulu kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik

komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

Definisi kerja humas pada tahun 1982 tersebut menegaskan

bahwa komunikasi dalam kegiatan humas sangat penting. Komunikasi

yang dimaksud ialah komunikasi dua arah dari organisasi kepubliknya,

dari publik ke organisasi secara timbal balik, dengan memperhatikan

opini publik sebagai efeknya, baik yang terdapat pada publik internal

maupun publik eksternal. Komunikasi yang sehat dan etis didasarkan atas

penelitian dengan seksama.

Komunikasi diatas, fungsi humas dalam memantapkan

kepemimpinan dan mengefektifkan serta mengefisienkan upaya

pencapaian tujuan organisasi akan menjadi kenyataan. Bagi seorang

petugas humas, hubungan dengan berbagai publik sangat penting untuk

selalu dipelihara dan dibina dalam rangka menimbulkan niat baik dan

kepercayaan kepada publik, dan dalam rangka menimbulkan pengertian

bersama dan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak,

organisasi, dan publik. Secara garis besar, tujuan humas menyangkut tiga

hal, yaitu:

1. Reputasi dan citra. Tugas humas tidak dapat lepas dari reputasi

dan citra, dengan asumsi bahwa citra yang positif akan berkaitan

dengan semakin tingginya akses publik terhadap output dari

perusahaan tersebut.

2. Jembatan komunikasi. Humas menjadi komunikator dan mediator

organisasi dengan lingkungannya.

3. Mutual benefit relationship, yaitu humas harus menjamin kepada

publik bahwa perusahaaan berada di dalam operasinya memiliki

niat baik dalam berbisnis yang diwujudkan dalam tanggung jawab

Page 19: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

8

sosial dan diekspresikan melalui hubungan yang saling

menguntungkan di antara perusahaan dan publiknya. Dengan

berbagai tujuan tersebut, maka Bonar merumuskan fungsi humas

untuk:

a. Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum

yang berkaitan dengan organisasinya.

b. Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani

pendapat umum yang timbul.

c. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat

umum.

Dalam fungsinya, humas publik internal secara terus-menerus

diberi informasi mengenai peraturan, seluk beluk organisasi atau

perusahaan, yang harus mereka ketahui dan menambah daya ikut

memiliki dan keterlibatannya semakin meningkan.

Humas dalam fungsinya dan penerapan falsafah humas selalu

berusaha mana yang bisa melibatkan dalam pengambilan keputusan ini

dilaksanakan, mengingat semakin orang diberi kepercayaan maka

semakin orang menjadi bertanggung jawab. Dengan singkat dapat

dikatakan bahwa fungsi humas adalah memelihara,

mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal

balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi problem yang

muncul, atau meminimalkan munculnya problem.

Humas bersama-sama mencari dan menemukan kepentingan

organisasi yang mendasar, dan menginformasikan kepada semua pihak yang

terkait dalam menciptakan adanya saling pengertian, yang didasarkan

kepada kenyataan, kebenaran, pengetahuan yang jelas dan lengkap serta

perlu diinformasikan secara jujur, jelas, dan obyektif.

Humas terlibat dan bersifat integratif dalam manajemen organisasi

tempat ia bekerja. Hal itu merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama

dalam organisasi tersebut. Dia harus memberi identitas organisasinya

Page 20: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

9

dengan tepat benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik

menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar

terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik

dengan senang hati, serta merasa puas membangun relasi maupun

menggunakan produk atau jasanya.

Kedudukan humas “jembatan komunikasi” antara organisasi,

lembaga atau perusahaan dengan berbagai publiknya, sehingga terjadi saling

pengertian antara keduanya, yang pada akhirnya akan terciptanya citra

positif dan dukungan publik terhadap keberadaan organisasi tersebut.

Menurut penulis bahwasanya humas bertujuan menciptakan suatu

citra positif diorganisasi maupun dimasyarakat itu mampu membangun

kesan yang dapat meningkatkan pandangan positif terhadapa kepolisian dan

terbina baik hubungannya. Begitupula humas Polda yang mempunyai tugas

berperan penting untuk menjaga citra dan kesan yang baik pada masyarakat.

3. Kepolisian

Kepolisian adalah salah satu lembaga penting yang memainkan

tugas utama sebagai penjaga keamanan, ketertiban dan penegakan

hukum, sehingga lembaga kepolisian pastilah ada di seluruh negara

berdaulat. Polisi adalah suatu pranata umum sipil yang menjaga

ketertiban, keamanan, dan penegak hukum di seluruh wilayah Negara.

Kepolisian Negara Republik Indonesia dikatakan alat negara yang

berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharnya keamanan

dalam negeri.

Sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 89 tahun 2000 tentang Kedudukan kepolisian Negara

Republik Indonesia bahwa (pasal 1) kepolisian Negara Republik

Indonesia merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok

menegakkan hukum, ketertiban umum dan memelihara keamanan dalam

Page 21: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

10

negeri. Pasal 2 :(1) Kepolisian Negara Republik Indonesia berkedudukan

langsung di bawah Presiden. (2) Kepolisian Negara Republik Indonesia

dipimpin oleh Kepala kepolisian Republik Indonesia yang dalam

pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

4. Membangun Citra

Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik

tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan

menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku

perusahaan atau perilaku-perilaku individu dalam perusahaan lainnya.

Membangun citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,

reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktifitas public relations

dalam melaksanakan perannya membangun citra atau nama baik

lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan)

atau public relation. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan

tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari

hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik

positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak

sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.

Reputasi atau citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu

suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah

menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh

kemampuan atau keadaan yang sebenarnya. Ball Canton mengatakan bahwa

citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan;

kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau

organisasi.

Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan

timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan yang baik dan menguntungkan

terhadap suatu citra lembaga/organisasi atau produk barang dan jasa

Page 22: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

11

pelayanannya yang diwakili oleh pihak humas. Biasanya landasan citra itu

berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang konkretnya diberikan secara

individual, dan merupakan pandangan atau persepsi.

Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari

tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang,

produk atau situasi). Kemudian Renald Kasali juga mendefinisikan citra

sebagai kesan yang timbul karena pemahaman itu sendiri karena adanya

informasi. Sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan,

gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang

sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa

suatu organisasi atau perusahaan.

Ada beberapa langkah dalam meningkatkan citra di suatu

lembaga/organisasi, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya

kegiatan-kegiatan baru.

b. Meningkatkan bobot/ kualitas para calon pegawai (perusahaan) atau

anggota (organisasi) yang hendak direkrut.

c. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan

kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d. Memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,

sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan

kecaman, keasingan, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap

niat baik perusahaan.

e. Menyebarluaskan aneka informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para

pimpinan perusahaan/organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

F. Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang

langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan

dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan

selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. Versi lain merumuskan, metode

Page 23: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

12

penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkn data, sedangkan

instrument adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu.

Untuk memperjelaskan penulisan proposal skripsi ini, maka diperlukan

syarat metode yang sesuai. Adapun metode diperlukan adalah :

1. Pendekatan Penelitia

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan

pendekatan kualititatif deskriftif. Deskriftif untuk menjelaskan apa yang

terjadi secara lengkap.9

2. Setting dan subjek penelitian

Berhubungan penelitian ini berkaitan dengaan kegiatan humas

dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII Koto ilir Kab.tebo Subjek

penelitian berpusat pada pratisi humas di Polsek VII Koto ilir Kab.Tebo

yang merupakan sumber data untuk memperoleh informasi tentang

bagaimana upaya humas dalam membangun citra positif Polsek.

Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlihat aktif cukup

mengetahui, memahami, atau berkepentingan, dengan aktifitas yang

akan di teliti, serta memiliki waktu untuk memberikan informasi sejara

benar.

3. Sumber dan jenis data

a. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data

dapat di peroleh. apabila penelitian menggunakan wawancara dalam

penelitiannya,maka sumber data yang disebut responden atau orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti baik secara tertulis

maupun lisan. sumber data yang dimaksud berupa manusia, benda dan

dokumen. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah:

1. Pimpinan Humas Polsek VII Koto ilir Kab.tebo

2. Staf Humas Polsek VII Koto ilir Kab. Tebo.

9 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah ,( Jakarta : Logos Wacana Ilmu,1997),

hlm, 1.

Page 24: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

13

b. Jenis data

Data yang digunakan dalam penilitian ini adalah data primer

dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan

langsung di laapangan oleh orang yang melaakukan penelitian

tanpa adanya perantara.sumber data yang dimaksud dapat berupa

benda-benda, situs atau manusia langsung.

Data ini di peroleh langsung oleh peneliti dari para

informal atau kenyataan yang diamati secara lansung dilapangan

tentang humas dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII

Koto ilir Kabupten Tebo.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diproleh atau

dikumpulkan bukan oleh orang yang melakukan penelitian akan

tetapi di proleh dari sumber-sumber yang ada. Data ini biasanya

di proleh dari perpustakaan atau dari laporan penelitian terdahulu.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang

sistimatis fenomena yang detail dalam arti luas. Observasi

sebenarnya tidak hanya sebatas pengamatanyang dilakukan baik

secara lansung maupun secara tidak lansung. Misalnya melalui

kuisioner ataupun melalui tes. Dari metode ini data yang ingin

diproleh untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui humas dalam Membangun Citra Positif di

Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo.

2. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan Humas dalam

membangun citra positif Di Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo.

Page 25: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

14

3. Untuk mengetahui apa Humas dalam membangun citra positif di

Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo.

b. Wawancara

Menurut lexy j. Moloeng didalam bukunya edisi revisi

dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertannyaan

terwawancara, (interviwer) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.

Wawancara sebenarnya berupa obrolan biasa, namun

mempunyai tema atau topik pembicaraan tertentu yang diperankan

pewawancara untuk memperoleh informasi yang akurat dari

narasumber. Wawancara umumnya dilakukan dengan cara tatap

muka (face to face). Tujuan wawancara adalah mewakili

kepentingan masyarakat banyak untuk memproleh informasi yang

akurat dan relevan bagi kehidupan masyarakat.

Wawancara dalam penelitian ini untuk memproleh informasi

tentang:

1. Untuk mengetahui upaya Humas dalam membangun citra positif

di Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo.

2. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan Humas dalam

membangun citra positif di Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo.

3. Untuk mengetahui apa kendala Humas dalam membangun citra

positif di Polsek VII Koto ilir Kabupaten Tebo membangun citra

positif.10

c. Dokumentasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui data-data

documenter, Berupa catatan, Transkip, Buku, Surat kabar, Majalah,

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta :

Rineka Cipta, 2000), 34.

Page 26: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

15

Agenda ataupun jurnal yang dapat memberi informasi tentang objek

yang diteliti. Data dokumentasi yang dimaksud adalah data Upaya

Humas Dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII Koto Ilir Kab

Teboserta berbagai data yang lain. Sehingga data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini untuk melengkapi data yang diperoleh, dari

wawancara dan observasi yang didapat. Ketika teknik pengumpulan

data diatas digunakan secara simultan dalam penelitian ini, Dalam

arti digunakan untuk saling melengkapi antara data satu dengan data

yang lain. Sehingga data yang penulis peroleh memiliki validitas dan

kebahasaan yang baik untuk dijadikan sebagai sumber informasi.11

d. Metode Atau Teknik Analisis Data

Tujuan penulis menganalisis data adalah untuk

menyederhanakan data dan menyajikannya dalam suatu susunan

yang sistimatik untuk diolah dan diperentasikan guna mencari

kebenaran makna, sehingga mudah dalam mengolah sikripsi, Setelah

data terkumpul sesuai dengan apa yang akan dibahas, maka setelah

dipelajari dan dipahami, penulis menganalisis data-data ini dengan

metode sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data berarti menerangkan, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya,

dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila

diperlukan.

2. Display data

Display data yaitu penyajiaan data berupa narasi

pengungkapan data secara tertulis agar alur kronologis peristiwa

11Sugiyono, Methode Penelitian Pendekatan Kuantitatif,dan R&D, (Bandung : Alfabeta,

2010), 309.

Page 27: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

16

dapat mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa

tersebut dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan

antar kategori.

3. Vervikasi data

Adalah langkah selanjutnya dimana tahap penarikan

kesimpulan berdasarkan temuan. Kesimpulan yang ditemukan

masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan

bukti-bukti yang mendukung tahap pengumpulan data

berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti ilmiah yang

disebut dengan verifikasi data.12

G. Studi Relevan

Upaya Humas Dalam Membangun Citra Positif di Polsek VII Koto

Ilir Kab Tebo Telah banyak menarik perhatian para ahli dan dan peminat

komunikasi, Berdasarkan penulusuran penulis terdapat beberapa akademik

karya yang membicarakan dalam Upaya Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

Dalam Membangun Citra Positif diantaranya:

1. Christina Aleida Tolan, Elfie Mingkid, dan Edmon Royan Kalesaran,

Peranan Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik Indonesia

(POLRI) Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak,

Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Menjelaskan Komunikasi adalah

salah satu aktivitas fundamental dalam kehidupan umat manusia.

Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya diakui oleh

hampir semua agama telah ada sejak adam dan hawa. Komunikasi

memang menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat atau

sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi.

12 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, ( Jakarta : Logos Wacana

Ilmu,1997), hlm. 1.

Page 28: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

17

Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitous atau serba

hadir.13

2. Ismail Idrus, Aktivitas Humas Polrestabes Makassar Dalam Membangun

Citra Polisi, Menjelaskan humas menjadi pusat informasi resmi suatu

lembaga dalam menyampaikan dan menanggap suatu isu ke publik, Jika

demikian halnya, maka Humas menjadi bagian representatif dari suatu

lembaga dan organisasi itu. Membicarakan masalah humas tentu tidak

terbatas ruang lingkupnya, sebab kepemilikan humas ini tidak saja

diperlukan oleh pemerintahan daerah, seperti kantor Gubernur, kantor

Bupati/Walikota, atau lembaga sejenisnya, namun dibidang kemiliteran

dan kepolisian juga memerlukan bidang Humas.14

3. Susaningtiyas Nefo Handayani, Strategi dan Manajemen Humas Polri

Dalam Membangun Citra Polri, Menjelaskan Setiap organisasi apapun,

pencitraan merupakan bagian dari tujuan popularitas dan Humas itu pun

yang memiliki bagian khusus dalam menyelenggarakan mengkampayekan

isu-isu sebagai bagian dari tujuan organisasi yang hendak dicapai.15

13 Susaningtiyas Nefo Handayani, Strategi dan Manajemen Humas Polri Dalam Membangun Citra Polri, Dalam Tesis Perpustakaan Universitas Indonesia UIN Jakarta.2017

14 Christina,Aleida Tolan, Elfie Mingkid, dan Edmon Royan Kalesaran, Peranan Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik Indonesia (POLRI) Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Dalam Jurnal Acta Diurna,Vol VI.N0 1.2017

15 Ismail Idrus, Aktivitas Humas Polrestabes Makassar Dalam Membangun Citra Polisi, dalam Skripsi (Makassar : Program Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uin Alaudin Makassar.2017), 3.

Page 29: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

BAB II

PROFIL POLSEK VII KOTO ILIR KABUPATEN TEBO

A. Sejarah Polsek VII Koto Ilir

Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo merupakan sektor pelayanan

masyarakat wilayah hukum kecamatan VII Koto Ilir yang didirikan pada

tanggal 12 Mei 2006, dibangun diatas tanah seluas 6.400m dengan bangunan

3600m beralamat dijalan padang lamo desa kecamatan VII koto ilir, di

fungsikan pada tanggal 26 maret 2007, menurut surat kepolisian Negara

republic Indonesia resor Tebo VII Koto Ilir tentang sektor kepolisian VII

Koto Ilir sebagai pelayanan masyarakat wilayah hukum Kecamatan VII Koto

Ilir Kabupaten Tebo.16

Adapun KAPOLSEK yang pernah menjabat di polsek VII Koto Ilir

adalah:

1. Iptu Ruslan Gani (2007)

2. Iptu Samsul Aripin (2009)

3. Iptu Marhara Siregar,SE (2010)

4. Ipda Asep Puriana (2012)

5. Iptu Kirtian Susanto (2017)

Luas wilayah Kecamatan VII Koto Ilir adalah 468,61 km2 terdiri dari

1. 1 Kecamatan VII Koto Ilir

2. 6 Desa

Daftar nama yang berada di wilayah hukum polsek VII Koto Ilir

Kabupaten Tebo, yaitu:

1. Balai Rajo

2. Cermin Alam

3. Paseban

16 Team IT DISKOMINFO Kabupaten Tebo ”Sejarah Singkat Tebo”https://www.Tebo.go

.id/bat/statis-7-sejarah berdirinyakabupatentebo.htm. tanggal 14 Desember 2019

19

Page 30: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

20

4. Sungai Karang

5. Teluk Kepayang Pulau Indah

6. Pasir Mayang

Semua wilayah tersebut merupakan wilayah kerja polsek VII Koto Ilir

Kabupaten Tebo. Wilayah tersebut mendapatkan pelayanan dan pengawasan

secara hukum dan pihak kepolisian sektor VII Koto Ilir Kabupaten Tebo.17

B. Lokasi dan Letak Geografis Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo

Luas wilayah Polsek VII Koto Ilir adalah 468,61 km2 dari luas

wilayah Kabupatren Tebo. Polsek VII Koto Ilir mempunyai wilayah yang

berbatasan dengan Polsek lain, dalam Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, batas

wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Polsek Koto Tebo

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Polsek Muara Tabir Tebo

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Polsek Rimbo Bujang Tebo

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Polsek Sumay

Secara Geografis Polsek VII Koto Ilir Tebo terletak diantara titik

Koordinat 00 52‟ 32 – 010 54‟ 50” LS dan 101 48‟ 57” – 101 49‟ 17” BT.

Beriklim Tropis dengan ketinggian antara 50 – 1.000 M dari permukaan laut

(dpl) dan berada di bagian barat laut Provinsi Jambi

C. Visi dan Misi Polsek VII Koto Ilir Kabupaten Tebo

1. Visi

a. Terwujudnya pelayanan Kamtibmas prima dan tegaknya hukum dan

keamanan dalam negeri yang mantap serta terjalinnya sinegritas

Polisional yang proaktif.

b. Mampu menjadi pelindung, pengayom pelayanan masyarakat yang

selalu dekat dan bersama-sama serta sebagai aparat penegak hukum

17 Kirtian Susanto , Kapolsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret

2020

Page 31: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

21

yang professional yang selalu menjunjung supremasi hukum dan hak

azasi manusia.

2. Misi

a. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara

mudah, tanggap dan tidak diskriminatif agar masyarakat bebas dari

segala bentuk gangguan baik fisik maupun psikis.

b. Memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu

diseluruh wilayah Koto Ilir Tebo serta memfasilitasi kebutuhan

masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masing-

masing.

c. Memelihara kamtibcar lantas untuk menjalin keselamatan,

kelancaran arus lalu lintas orang dan barang di wilayah hukum

Polsek VII Koto Ilir Tebo.18

D. Struktur Organisasi Humas Polsek VII

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan

kegiatan opersional untuk mencapai tujuan diharapkan dan diinginkan.

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan

pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan

aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus

menjelaskan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu

pertanggung jawaban apa yang akan dikerjakan.

Dalam struktur organisasi Polda, bidang humas atau disingkat

bidhumas adalah unsur pelaksana staf khusus Polsek yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada kapolsek, dalam pelaksanaan tugasnya sehari-

hari dibawah kendali wakapolsek. Dalam tugas kesehariannya, humas

18 Team IT DISKOMINFO Kabupaten Tebo ”Sejarah Singkat Tebo”https://www.Tebo.go

.id/bat/statis-7-sejarah berdirinyakabupatentebo.htm. tanggal 14 Desember 2019

Page 32: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

22

bertugas membina dan meyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat dalam

lingkungan Polsek.19

Berikut daftar nama-nama kepegawaian humas Polsek beserta

pangkatnya.

Tabel 2.1 Daftar Nama-nama Kepegawaian humas Polda dan

pangkatnya.

Tugas pokok kabid humas sebagaimana :

1. Faktor kinerja :

a. Pembinanaan terhadap kegiatan humas yang dilaksanakan di

lingkungan Polsek.

b. Penerangan umum dan satuan yang meliputi pengelolaan dan

penyampaian informasi serta kerja sama dan kemitraan dengan

media massa.

19 Kirtian Susanto, Kapolsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret

2020

Page 33: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

23

c. Mengumpulkan dan mengelolaan data serta penyajian informasi

dan dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan penyampaian

berita di lingkungan Polsek.

d. Peliputan, pemantauan, produksi dan dokumentasi informasi

yang berkaitan dengan tugas Polsek.

e. Perencanaan dan pengadministrasian umum, penatausahaan

urusan dalam penggunaan personel dan logistik di lingkungan

humas dan pemantauan dan evaluasi kegiatan program humas

2. Standar kinerja :

a. Terbinanya semua kegiatan humas yang dilaksanakan di

lingkungan Polsek VII Koto Ilir Tebo.

b. Terlaksanakan penerangan umum dan satuan melalui media

cetak dan elektronik yang ada di Kabupaten Tebo

c. Pemberitaan dan informasi tentang keberhasilan Polda dalam

mengungkap kasus yang menonjol yang terjadi di wilayah

hukum Polsek VII Koto Ilir Tebo dapat diketahui oleh

masyarakat.

d. Dapat diliputnya setiap kegiatan pimpinan Polsek

e. Terlaksananya semua kegiatan bidhumas dengan baik.20

E. Kedudukan dan Sistem Kepolisian

1. Kedudukan Polri

Polri merupakan salah satu alat negara yang memiliki kedudukan

paling problematik. Sesuai dengan fungsi dan perannya, kedudukan Polri

harus di tempatkan dalam posisi yang independen. Namun disisi lain apabila

independensi kedudukan Polri salah dalam penataan sistemnya maka Polri

dapat menjelma menjadi institusi yang super power karena tugas dan

kewenangannya yang begitu luas. Di banyak negara demokratis, posisi

20 Team IT DISKOMINFO Kabupaten Tebo ”Sejarah Singkat Tebo”https://www.Tebo.go

.id/bat/statis-7-sejarah berdirinyakabupatentebo.htm. tanggal 14 Desember 2019

Page 34: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

24

Polisi selalu berada dalam bentuk penyelenggara operasional, apakah di bawah

departemen terkait, membentuk departemen sendiri, atau membuat kementrian

sendiri yang khusus mengurusi masalah keamanan dalam negeri.

Namun setiap negara memiliki karakteristik dan kondisi

keamanannya masing-masing sehingga format dan corak serta sistem

Kepolisian di suatu negara juga berbeda. Yang terpenting dalam kedudukan

Polri adalah bagaiman membangun paradigma tentang akuntabiltas pada

substansi, bukan pada wadah. Posisi di manapun Polri akan terukur sejauh

mana akuntabilitas Polri dapat dipertanggungjawabkan. Artinya peluang

untuk tetap di posisi seperti sekarang besar peluangnya selama pengawasan

yang aktif dapat dilakukan.

Dalam UUD Negara RI 1945 sesungguhnya tidak ditegaskan tentang

posisi kelembagaan Polri di bawah Presiden. Dalam pasal 30 ayat 5 hanya

mengatur bahwa kedudukan Polri dan TNI diatur lebih lanjut dengan UU.

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tantang Polri yang meletakan

kedudukan Polri di bawah Presiden. Apalagi jika merujuk pada TAP MPR

RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri dan TAP MPR RI

No. VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan Polri, disebutkan bahwa Polri

adalah alat negara, dan ditegaskan berada di bawah Presiden.

Kedudukan Polri akan selalu dijadikan kambing hitam terhadap

kesalahan-kesalahan yang dilakukan Polri. Wacana reposisi akan selalu

dihembuskan untuk “menembus” setiap kesalahan yang dilakukan oleh

Polri. Harus disadari ada beberapa kelemahan dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2002 tentanng Kepolisian Negara Republik Indonesia yang

dapat menjadi celah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan

kewenangan :

1. UU Polri tidak secara ekplisit menegaskan bahwa anggaran Polri

berasal dari APBN, kecuali penegasan bahwa anggaran Kompolnas,

sehingga dapat diduga bahwa sumber anggaran off-budget dari pos

Page 35: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

25

masyarakat menjadi titik lemah Polri dalam akuntabilitas dan

transfaransi pemanfaatan anggaran.

2. Terdapat tumpang tindihnya tugas dan wewenang Kapolri. Selain

sebagai penyelenggara operasional, Kapolri juga merumuskan

berbagai kebijakan non operasional yang menentukan kebijakan

strategis penyelenggaraan fungsi kepolisian negara. Dengan

demikian ketentuan dalam UU no 2/2002 yang menyatakan Kapolri

memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan teknis

operasional, dalam kenyataannya lebih luas.

3. Dalam pasal 38 UU no 2/2002 tentang Polri yang mengatur Komisi

Kepolisian Nasional (Kompolnas) dikatakan bahwa tugas

Kompolnas.

a) Membantu Presiden dalam menetapkan arah kebijakan Polri.

b) Memberi pertimbangan kepada presiden dalam pengangkatan

dan pemberhentian Kapolri. Tugas Kompolnas yang seharusnya

cukup strategis itu dalam kenyataannya masih jauh dari harapan.

Kompolnas belum dapat memainkan peranan secara signifikan.

Kompolnas seolah-olah masih sebatas pembantu Presiden yang

hanya dapat melaporkan kepada Presiden mengenai hal-hal yang

berkenaan dengan Polri dan tidak dapat melaksanakan intervensi

operasional secara langsung. Bahkan apabila dalam pelaksanaan

tugas dan kewenangan Kompolnas dapat berjalan dengan baik

masih belum memadai sebagai kontrol operasional terhadap

Kapolri.

c) Polri sebagai Polisi Nasional menyebabkan daerah enggan

memberikan bantuan ataupun subsidi lainnya kepada institusi

Polri. Hal ini terkait dengan tidak adanya share dalam bentuk

desentralisasi manajemen Polri kepada Kepala Daerah, sehingga

Polri di daerah terintegrasi dalam konektivitas kelembagaan, dan

Page 36: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

26

Polri secara institusi akan mendapat dukungan anggaran

operasional di daerah.21

2. Sistem Kepolisian

Polri yang menurut UU no 2/2002 merupakan Kepolisian Nasional

yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan perannya. Kepolisian

Naional dalam system Kepolisian termasuk dalam sistem Kepolisian

Terpusat (Centralized System of Policing). Sistem Kepolisian yang bersifat

Nasional merupakan pemilihan sistem Kepolisian yang tepat bagi Polri

karena saat ini memang tren sistem Kepolisian di dunia mengarah pada

Centralized System of Policing.

Hal ini disebabkan karena perkembangan kejahatan dan keamanan

yang semakin menghilangkan batasan antar wilayah (boarderless country).

Ini dapat dilihat dari perkembangan sistem kepolisian di Amerika Serikat

yang menganut sistem Fragmented namun saat ini akibat dari

perkembangan keamanan dan kejahatan yang memerlukan sistem

kordinasi terpusat, AS membentuk badan-badan kepolisian pada tingkat

negara bagian dan federal yang mengadopsi prinsip sentralistik. Selain itu

sistem sentralistik merupakan pilihan karena sistem hukum Indonesia

menganut sistem hukum Nasional.

Namun sesuai dengan situasi dan kondisi kewilayahan yang di

Indonesia dimana terdapat keragaman budaya, kebiasaan, adat istiadat dan

nilai-nilai yang berkembang sehingga struktur organisasi Polri bersifat

Nasional namun prediksi dan antisipasi Polri dalam pelaksanaan setiap

peran, tugas, maupun misinya harus dilakukan dan terarah pada

pendekatan keamanan (Scurity Approach) di setiap daerah hukum masing-

masing dan dalam hal ini bukan berdasarkan pada pendekatan administrasi

dan pemerintahan (Government Institution Approach) yang menjadi

kecenderungan pemerintah daerah masing-masing.

21 Krisnaptik, Kedudukan Polri dan system kepolisian di era demokrasi, diakses

melalui web https://krisnaptik.com/blog/kedudukan-polri-dan-system-kepolisian-di-era-demokrasi/ 29 Desember 2017

Page 37: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

27

Semangat otonomi daerah seharusnya juga memberikan warna

dalam proses dan mekanisme pelimpahan dan atau penyerahan beberapa

kewenangan fungsi tugas kepolisian dari pihak Mabes Polri ke kesatuan-

kesatuan kewilayahan Polri secara hirarkhis atau berjenjang (Polda,

Polretabes, Polres/Polresta, maupun Polsek) dalam bentuk desentralisasi.

Kepolisian daerah hendaknya diberikan keleluasan untuk mengatur rumah

tangganya sendiri terutama dalam pengelolaan sumber daya dan

pengaturan program keamanan yang disesuaikan dengan kondisi dan

situasi masing-masing wilayah.

Secara tidak sadar Polri telah menerapkan sistem desentralisasi

melalui pendelegasian kewenangan kewilayahan melalui kesatuan-

kesatuan wilayah seperti Polda, Polrestabes, Polres/Polresta, maupun

Polsek). Untuk menciptakan kondisi ini maka setiap satuan kewilayahan

Polri di seluruh tingkatan untuk mampu menyiapkan konsepsi yang

berisikan wawasan (dialektika) maupun kultur tindakan (etika) guna

memprediksi dan mengantisipasi berbagai problema yang bersangkutan

dengan kebijakan pembentukan dan penerapan otonomi daerah di wilayah

maisng-masing Oleh karena itu makna mewujudkan profesional dan

kemandirian Polri hendaknya dapat direalisasikan secara proporsional,

efektif, dan efisien sesuai dialektika dan etika otonomi daerah. Format

antisipasi Polri terhadap makna otonomi daerah, diperinci antara lain

adalah menyangkut aspek sharing of power, maupun checks and ballances

dalam proses pelimpahan dan atau pembagian kekuasaan dan atau

kewenangan Kepolisian dan Pemerintah Pusat (Mabes Polri) kepada

Pemerintah Daerah (Polda, Polresltabes, Polres/Polresta, Polsek).

Kiranya dapat dilakukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip

pendelegasian kekuasaan dan atau kewenangan yang terkandung dalam

semangat otonomi daerah di Indonesia, yaitu: prinsip desentralisasi yang

diwujudkan dengan prosedur dan mekanisme pelimpahan beberapa

kewenangan fungsi Kepolisian yang selama ini langsung dilaksanakan

Page 38: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

28

oleh unsur-unsur unit kerja di lingkungan Mabes Polri kepada pelaksana

fungsi kepolisian di satuan-satuan kewilayahan dengan disertai dukungan

pendanaan dari sumber anggaran dinas Mabes Polri (APBN).

Selain itu dapat diwujudkan dengan prosedur dan mekanisme

penyerahan beberapa kewenangan fungsi kepolisian dalam bidang

pembinaan maupun operasional Polri kepada satuan-satuan kewilayahan

Polri dengan dukungan pendanaan dari sumber anggaran dinas masing-

masing kesatuan kewilayahan Polri yang bersangkutan dan atau diperoleh

dari APBD pemerintah daerah setempat. Dengan meniru pola Kepolisian

di Inggris, sejalan dengan kebijakan perimbangan keuangan pusat dan

daerah, pemerintah daerah dapat menyandang sebagian dana kepolisian di

daerah khususnya untuk kepentingan penegakan keamanan di daerah dan

peraturan daerah.

Dalam system pengawasan sesuai dengan pola fikir pada

pembahasan kedudukan Polri diatas dimana Kompolnas dapat menunjuk

Kepala Daerah (Gubernur dan Walikota) sebagai perwakilannya di daerah

yang diberi kewenangan untuk melakukan kontrol yang bersifat

administratif (administratif control) terhadap kepolisian yang berada di

daerah yuridiksinya.

Melalui mekanisme yang disepakati bersama, Kepala daerah

diberikan wewenang dalam mengamati dan meminta pertanggungjawaban

masalah pelaksanaan tugas kepolisian dalam pelaksanaan program

keamanan umum ditingkat propinsi. Selain itu Kepala daerah juga dapat

meminta pertangungjawaban masalah penggunaan anggaran yang

diberikan melalui APBD. Selama ini Kepala daerah melalui persetujuan

DPRDnya dapat memberikan anggaran kepada kepolisian di daerah namun

tidak ada kewenangan secara formal untuk meminta pertanggungjawaban

terhadap penggunaan anggaran tersebut.

Melalui kewenangan fungsi pengawasan terbatas yang dimiliki

oleh Kepala daerah diharapkan Kepala daerah juga memiliki hubungan

Page 39: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

29

emosional dengan lembaga kepolisian walaupun secara struktural tidak

ada. Dengan adanya hubungan seperti ini Kepala daerah juga diharapkan

dapat memberikan bantuan anggaran yang berasal dari APBD kepala

kepolisian daerah tanpa takut untuk menyalahi prosedur dan dapat

mengontrol program keamanan umum guna tercapainya tujuan

penyelenggaraan fungsi kepolisian yang tentunya akan berakibat positif

terhadap perkembangan daerah setempat. Diharapkan dengan dengan pola-

pola pemikiran tersebut, kepolisian di daerah mendapat dukungan dari

masyarakat lokal sekaligus dapat menjadi control dalam pelaksanaan tugas

demi keberhasilan fungsi dan peran Polri di dalam masyarakat.

Sesuai dengan buku organisasi dan tata kerja, metode sistem

pelayanan pada Kepolisian Negara Republik Indonesia Resor, Pasal 3

“Dalam melaksanakan tugas polda menyelenggarakan fungsi” ini juga

merupakan bentuk dari sistem pelayanan, sebagai berikut:

1. Pemberian pelayanan kepolisian kepada warga masyarakat yang

membutuhkan, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan

atau pengaduan dan permintaan bantuan atau pertolongan.

2. Inteljen dalam bidang keamanan, termasuk persandian, baik sebagai

bagian dari kegiatan satuan-satuan atas maupun sebagai bahan

masukan penyusunan rencana kegiatan operasioanal Polres dalam

rangka pencegahan gangguan dan pemeliharaan keamanan dalam

negeri.

3. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

4. Pembinanaan masyarakat.

5. Sabraha kepolisian, meliputi kegiatan patroli.22

22 Undang-Undang Lalu Lintas No. 14 Tahun 1992 (Yogyakarta: Pustaka Timor, 1999),

hlm. 22

Page 40: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

30

F. Kondisi Sosial, Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan, Sarana dan

Prasarana.

1. Kondisi Sosial

Masyarakat Kecamatan VII Koto Ilir Tebo yang mayoritas suku

melayu, masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat nenek moyang

mereka, baik dalam hal budaya maupun bahasa sehari-hari. Bahasa

Indonesia hanya digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan,

maupun forum-forum formal seperti rapat tau musyawarah. Jiwa kegotong

royong dalam masyarakat Kecamatan Muara Bulian juga masih tinggi

dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam masyarakat.

2. Pendidikan.

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh lapisan

masyarakat untuk mencapai tujuan mencerdaskan bangsa dan untuk

mengembangkan wilayahnya. Dalam rangka untuk memberikan

kesempatan kepada masyarakat menuntut ilmu, maka perlu didirikan

sarjana dan prasarana baik yang formal maupun non formal. Sarana dan

prasarana pendidikan di VII Koto Ilir Tebo mempunyai sekolah dari Paud

Sampai Tingkat Tinggi, Antaranya PAUD, TK, SD, SMP/MTS,

SMA/MA.

3. Kesehatan

Kesehatan bagi masyarakat merupakan keadaan sejahtera dari

badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya

penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan

pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk kehamilan dan

persalinan. Sarana dan prasarana kesehatan di VII Koto Ilir Tebo.

4. Keagamaaan.

Agama bagi masyarakat merupakan keyakinan dan mempunyai

peran yang penting bagi kehidupan. Masyarakat VII Koto Ilir Tebo 95%

penduduknya beragama islam. Dengan demikian, Islam sanagt

Page 41: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

31

berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat di Kecamatan Muara

Bulian. Kesadaran akan pentingnya ilmu agama, membuat para orang tua

untuk lebih menekankan anak-anak mereka belajar agama. Perkembangan

ilmu dan Ilmu agama pun sudah semakin maju. Sarana prasarana

Keagamaan di Kecamatan mempunyai Masjid dan Mushola di tiap

Kelurahan dan desa.23

5. Kondisi sarana dan Prasarana

Tabel 2.1 jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki humas Polsek:

NO SARANA DAN JUMLAH KETERANGAN

PRASARANA

1 Mobil 1 unit tidak

beroperasional

2 Motor 2 unit Beroperasional

3 Kamera 1 unit Beroperasional

4 Komputer 7 unit Beroperasional

5 Ruang kabid humas polda 1 ruangan Beroperasional

6 Ruang pertemuan 1 ruangan Beroperasional

7 Ruang administrasi 1 ruangan Beroperasional

8 Ruang pengelola informasi 1 ruangan Beroperasional

9 Ruang penerangan informasi 1 ruangan Beroperasional

Humas Polsek harus mampu untuk menjalankan aktifitas dengan

sebaik mungkin walaupun terdapat kendala yang ada pada bidang tersebut

Ini berfungsi untuk menunjang visi dan misi humas Polsek itu sendiri.

23 Kirtian Susanto, Kapolsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret

2020

Page 42: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

BAB III

AKTIVITAS HUMAS POLSEK VII KOTO ILIR KABUPATEN TEBO

DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF

A. Aktifitas Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo merupakan corongnya suatu

organisasi dalam kepolisian kemasyarakat. Aktivitas yang dilakukan pada

humas ini yaitu melakukan pemberitaan melalui media sosial, tidak hanya

melakukan pemberitaan bidang humas disinipun juga sering melakukan

sharing kemasyarakat guna menjalin silaturahmi yang baik.24

Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola

berbagai aktifitas humas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan

baik yang dikelola secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan

hasil atau sasarannya. Hal tersebut juga dapat diwujudkan jika adanya

pertukaran pendapat, pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti

oleh kedua belah pihak yang terlibat komunikator dan komunikan di mana

pertukaran informasi dilakukan melalui sistem saluran, media massa atau

bentuk non massa lainnya.

Aktivitas yang dilakukan oleh humas Posek VII Koto Ilir Tebo dalam

meningkatkan citra yaitu:

1. Melakukan peliputan dan mempublikasikan melalui media internal yang

dimiliki humas Polsek VII Koto Ilir Tebo tersebut seperti Website

http://polsek VII Koto Ilir Teboi.com dan media sosial lainnya. Baik dalam

bentuk berita informasi ataupun foto.

2. Melakukan kerjasama dengan berbagai media yang ada di seluruh Tebo

seperti Facebook, Twitter dan lain-lainnya.

Berkenaan dengan media, ini merupakan sebagai alat pendukung atau

media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai

kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas

24 Betty Wahyu NS, Humas Pemerintahan, (Yogyakarta: Graha Ilmu 2012),31.

32

Page 43: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

33

dengan pihak public. Disamping itu, kerja sama dengan pers akan

menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan

tersebut yang besifat stimulataneity effect (efek keserempakan), efek

dramatisir, atau efek publisitas tinggi, dan memiliki pengaruh yang luar biasa

besarnya terhadap pembentukan opini publik dalam waktu yang relatif

singkat, sehubungan dengan jumlah pembaca atau audiensi yang tersebar di

berbagai tempat atau kawasan dalam waktu bersamaan.

Kegiatan humas Polsek VII Koto Ilir Tebo adalah memberikan

informasi atau berita kepada masyarakat melalui media sosial dengan akun-

akun yang telah dibuat oleh Polsek itu sendiri. Humas akan men-share

informasi tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari Kabid humas, dalam

hal ini ada bagian tertentu yang mengumpulkan data, mengelola data dan

menyaring hingga proses akhir yaitu membagikan ke media sosial.

Banyaknya pengguna media dizaman yang serba canggih ini,

informasi bisa langsung didapatkan diberbagai aplikasi media sosial. Dengan

terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM), humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

bekerja sama dengan media-media lokal yang ada di wilayah Kabupaten

Tebo. Kegiatan positif yang dilakukan humas polsek VII Koto Ilir Tebo

menuai banyaknya komentar netizen dengan dipostingnya kegiatan tersebut.

Bukan hanya kegiatan, humas juga selalu memberikan informasi kepada

masyarakat melalui aplikasi seperti facebook, twitter, dan lain-lain guna

untuk mempermudah masyarakat mengetahui atau mendapatkan informasi

yang sumbernya terpercaya.25

Seperti yang dikatakan oleh Bapak F. Indra Gunawan bidang humas

Polsek VII Koto Ilir Tebo:

[S]ekarang kan banyak tuh orang mendapatkan informasi mengenai kepolisian namun sumbernya tidak jelas dari siapa, jadi dengan

adanya akun Polsek Koto Ilir Tebo maka masyarakat lebih mudah mengetahui berita tentang kepolisian itu benar atau hoax. Untuk saat

25

F. Indra Gunawan, Sub Bidang Humas Polsek Bagian Monitor (penerangan masyarakat), Wawancara dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio.

Page 44: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

34

ini kita mengikuti zaman lah, yang mana masyarakat lebih mudah

mencari informasi melalui medsos.26

Walaupun demikian, humas Polsek Koto Ilir Tebo harus mampu

berlapang dada ketika banyaknya netizen yang berkomentar berbagai

macam tanggapan, karena tidak semua pengguna medsos memiliki jiwa

intelektual dalam menanggapi informasi atau berita yang diberikan oleh

humas tersebut. Aktivitas lain yang dilakukan humas selain berhubungan

dengan media, humas juga melakukan sosialisasi tentang lalu lintas

sekaligus melakukan sharing kepada masyarakat sekitar agar mengetahui

bagaimana tata cara berlalu lintas.

Pada dasarnya, tujuan umum program kerja dan berbagai aktivitas

humas di lapangan adalah menciptakan hubungan harmonis antara

organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya. Hasil yang

diharapkan adalah terciptanya citra positif, kemauan baik, saling

menghargai, saling timbul pengertian, dan toleransi antara kedua belah

pihak.

Program baru yang dibuat oleh humas Polsek Koto Ilir Tebo ada 2

yaitu :

1. Membuat aplikasi One Stop Police Information.

Ini adalah aplikasi yang dibuat oleh kepolisian Tebo guna

untuk mempermudah masyarakat mengetahui informasi langsung

dari kepolisian begitu juga mengenai kegiatan-kegiatan kepolisian

Polsek VII Koto Ilir Tebo. Masyarakat biasa dengan mudah

mendapat aplikasi tersebut dengan mendownload di Google Play

yang ada di Smartphone Membentuk Cyber Troops.

26 Azmar, Kabid Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret

2020, Rekaman Audio.

Page 45: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

35

Seperti yang di jelaskan oleh bapak Jefry Simamora bidang

humas Polsek bagian administrasi renmin:

[C]yber troops adalah pasukan dunia maya, pasukan inilah yang

menggiring dan menerapakan opini yang baik. Jadi kalau ada

orang yang gak bener, ini lho yang benarnya. Sekarang kan

zamannya sosial media, semua berita disebarluaskan ke media

entah itu berita benar ataupun hoax. Nah jadi dengan adanya

cyber troops ini maka masyarakat awam bisa melihat mana yang

benar dan yang salah Cyber troops ini merupakan program

tertutup, karena terlepas dari itu semua tujuan dari pembentukan

Cyber Troops ini yaitu mengungkapkan kebenaran seperti kasus

penangkapan Saracen.

Anggota cyber troops ini pun bukan hanya kepolisian saja,

melainkan netizen-netizen di Koto Ilir Tebo pun ada, hanya saja anggota ini

tertutup.

Tugas-tugas yang harus dipahami dari cyber troops ini adalah:

a. Mempunyai akun media sosial mulai Whatsapp, Facebook,

twitter, instagram dll.

b. Mampu berkomunikasi dengan berbagai macam group.

c. Membuat group-group bayangan dan mencari member group

sebanyak mungkin.

d. Mampu menganalisa kata kunci yang mengandung arti radikal

e. Selalu cek trending topik radikal pada mesin pencari atau mesin

pencari media sosial.

f. Mampu menganalisa penyebaran link link Hoax maupun radikal

yang tersebar diberbagai macam platform media online, mulai

Blog, Wiki, Forum, Sosial Media.27

B. Fungsi Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

Humas atau hubungan masyarakat dalam Polsek Koto VII Ilir Tebo

memegang peranan yang sangat penting. Begitu banyak peran atau fungsi

27

Dedi Wardianto, Wakil Kepala Penerangan Informasi dan Dokumentasi, Wawancara dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio.

Page 46: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

36

humas dalam Polsek VII Koto Ilir Tebo, sehingga diperlukan orang-orang

yang berkompeten untuk menjalankan fungsi humas ini. Untuk lebih

memahaminya, berikut adalah 7 fungsi humas dalam Polsek VII Koto Ilir

Tebo.

1. Menyampaikan informasi ke masyarakat

Humas juga mempunyai peranan untuk menyampaikan informasi

penting luas yang benar, lengkap, akurat kepada masyarakat

2. Agen pembentuk opini public

Kemampuan yang paling menarik dari humas adalah mampu

mempengaruhi opini atau pemikiran masyarakat luas. Kemampuan inilah

yang sangat diperlukan dalam membentuk opini publik yang diperlukan

bagi lembaga dalam menjaga kredibilitas Polsek tersebut. Opini publik

yang telah dibentuk oleh humas akan lebih memudahkan lembaga untuk

membentuk citra baik di hadapan masyarakan luas sehingga polsek

tersebut lebih mudah untuk mengaplikasikan peraturan yang baru dibuat

kepada masyarakat.

3. Pembangun kepercayaan public

Tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan publik bagi polsek,

apalagi jika kebijakan polsek tersebut bertentangan dengan hukum. Maka

dari itu, humas sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan publik

ini. Kemampuan dalam berkomunikasi dan bernegosiasi tentunya menjadi

senjata andalan dalam membangun kepercayaan publik. Jika polsek telah

mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka akan jauh lebih mudah untuk

menerapkan kebijakan baru di masyarakat.

4. Membangun citra polsek

Tak hanya membangun kepercayaan publik, humas juga

bertanggung jawab dalam membangun citra positif Polsek di mata

masyarakat. Dengan membangun kepercayaan dan membentuk opini

publik agar menyetujui setiap kebijakan yang dibuat oleh polsek, maka

secara otomatis, masyarakat akan memandang baik polsek tersebut.

Page 47: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

37

5. Penyusun strategi komunikasi efektif

Hal penting lainnya yang dapa terwujud dengan adanya humas

dalam polsek, tersusunnya strategi komunikasi efektif yang baik. Strategi

komunikasi yang efektif akan memudahkan pemerintah untuk

mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam menjalankan setiap fungsi

humas. Berbagai kebijakan juga akan jauh lebih mudah diterima oleh

masyarakat sehingga baik kepolisian dan rakyat akan saling mendukung

satu sama lain dalam mewujudkan sebuah negara yang adil dan makmur.

6. Menerima informasi dari masyaraka

Tak hanya sekedar tugas satu arah saja, humas juga harus mampu

menjadi jembatan komunikasi dari luar ke dalam polsek. Dengan

menerima informasi dari masyarakat, maka polsek akan jauh lebih

mengerti dan peka terhadap kebijakan apa yang baik untuk masyarakat.

Masyarakat yang merasa diperhatikan pun akan menaruh simpati lebih

kepada polsek tersebut.

7. Mengawasi pendapat masyarakat

Selain menerima informasi, humas juga berfungsi untuk

mengawasi dan memberikan feed back kepada masyarakat atas opini

mereka terhadap kepolisian. Setiap opini masyarakat ini akan diterima

dan disampaikan kepada pimpinan polsek untuk ditanggapi.28

Pendapat lain fungsi humas dapat dirumuskan sebagai berikut: Pertama,

menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Kedua,

membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik

internal maupun eksternal. Ketiga, menciptakan komunikasi dua arah timbal

balik dengan menyearkan informasi daro organisasi kepada publik dan

menyalurkan opini publik kepada organisasi. Keempat, melayani publik dan

28 Betty Wahyu NS, Humas Pemerintahan, (Yogyakarta: Graha Ilmu 2012),31.

Page 48: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

38

menasehati pimpinan oraganisasi demi kepentingan umum Tujuan sentral

humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi, sebab humas dibentuk atau

digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai tujuan

organisasi. Telah disinggung bahwa organisasi adalah kerangka kegitan untuk

mencapai tujuan tertentu, dan kegiatan itu adalah pengerahan manusia-manusia

secara terarah yang dinamakan manajemen. Jelasnya organisasi merupakan

“raga” dan manajemen adalah “jiwa-nya”. Organisasi tanpa manajemen dapat

diibaratkan bagai raga tanpa jiwa, jadi organisasi yang demikian tidak mungkin

berfungsi atau mati. Sebaliknya, manajemen tanpa organisasi sama dengan

jiwa tanpa raga, yang berati tiada terbentuk, yang berarti tiada tujuan yang

akan dicapai, sebab adanya tujuan kalau ada organisasi. Dengan kata lain,

suatu organisasi dibentuk karena ada tujuan yang akan dicapai Sebagai sebuah

manajemen, humas dalam sebuah organisasi biasanya menjalankan fungsinya

melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan: meliputi penetepan tujuan dan standar, penetuan aturan dan

prisedur, pembuatan rencana serta ramalan apa yang akan terjadi.

b. Pengorganisasian; memberikan tugas terpisah kepada masing-masing

pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur

wewenang, menetapkan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja

setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi.

c. Pengkomunikasian; rencana-rencana yang telah disusun lalu

dikomunikasikan dengan semua pihak yang bersangkutan dengan metode

yang sesuai. Dalam tahap ini harus dijelaskan tindakan yang diambil serta

alasan jatuhnya pilhan tersebut.

d. Pengawasan; menentukan standar, membandingkan penampilan

sesungguhnya dengan standar tadi dan melakukan perbaikan apabila

diperlukan.

Page 49: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

39

e. Penilaian; menilai segi berhasil dan tidaknya, apa sebab-sebabnya, apa

yang sudah dicapai, apa faktor penghambatnya.29

Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi

yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik.

Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam

kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian

orang terhadap perusahaan tersebut positif. Pekerjaaan humas perusahaan

bukan saja mengumpulkan artikel, dan terkesan „omong doang‟, namun dalam

pekerjaannya kita harus melakukan hal-hal penting seperti survey tempat, dan

melakukan evaluasi tentang apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu

kesalahan pahaman masyarakat tentang perusahaan tempat dimana humas itu

bekerja, maka ia harus bisa mengakali dengan cara apapun untuk

mengembalikan citra perusahaan tersebut. Pekerjaan humas sangat erat

kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan.

Humas perusahaan harus bisa mencari penyebab terjadi kesalah

pahaman dengan media massa. Media massa yang hanya „asal mencari berita‟

biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara sepihak tentang hal

yang terjadi pada suatu perusahaan. Memang itu melanggar kode etik

jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita

yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat penting, karena

dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang dianggap salah.

Humas perusahaan harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun

strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman

yang semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki

era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan

29

Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PTRaja Gr afindo Persada, 2003), 139

Page 50: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

40

membangun citra positif (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting).

Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. 30

C. Peran Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

Peran humas secara umum adalah sebagai communicator atau

penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili oleh publiknya.

Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Peranan Back Up

Management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi

atau perusahaan. Membentuk corporate image, artinya Public Relations

berperan untuk berupaya membangun citra bagi organisasi atau lembaganya.

Pada dasarnya peran Humas atau Public Relations adalah mengetahui

serta menilai sikap publik agar tercipta keserasian antara masyarakat dan

kebijaksanaan lembaga atau institusi khususnya yang bergerak di Polsek VII

Koto Ilir Tebo. Karena aktivitas yang dilakukan oleh Humas mulai dari

program Humas, tujuan, dan sampai sasaran yang akan dicapai oleh

kepolisian tidak akan terlepas dari dukungan dan kepercayaan citra positif

yang dibentuk dari pihak public atau masyarakatnya.

Peran Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo, berdasarkan kepada hasil

wawancara dengan beberapa narasumber dijelaskan Humas Polsek VII Koto

Ilir Tebo bahwa peran humas sangat lah penting untuk masyarakat karena

banyak masyarakat yang mempercayai berita yang belum jelas kebenarannya,

di Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo ini , peran Humas ialah untuk

membangun citra positif Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo. Selain itu juga,

Humas di Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo juga berperan sebagai

penyambung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan polsek kepada seluruh

masyarakat atau pun sebaliknya.31

30 Delbar Neysha, diakses melalui alamat https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-strategi/14198 13 Desember 2017.

31 Azmar, Kabid Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret 2020, Rekaman Audio.

Page 51: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

41

Peran humas di Polsek VII Koto Ilir Tebo guna menjaga hubungan

polsek dengan masyarakat, meningkatkan gambaran postitif Polsek VII Koto

Ilir Tebo. Upaya yang dilakukan Humas Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

dalam membangun citra positif ialah melalui berbagai macam program yang

telah direncanakan Humas.

Seorang humas selalu melakukan sebuah usaha untuk membuat citra

dari Polsek VII Koto Ilir Tebo semakin membaik. Keteladanan dari pihak

humas untuk selalu bekerja sama dengan dunia luar kepolisian patut untuk

dihargai oleh pihak polsek. Konstribusi humas sendiri tidak lepas dari kerja

sama antara pihak didalam maupun Polsek , Kapolsek dan juga Kabid Humas

Polsek VII Koto Ilir Tebo.

Selain Program-program yang inovatif pun mampu untuk memajukan

citra Positif Polsek VII Koto Ilir Tebo dan Polsek VII Koto Ilir Tebo lebih

bermutu. Dengan begitu, akan mem perbaiki reputasi Polsek yang dipandang

negatif oleh masyarakat.32

Peran Humas mencakup internal public relations dan external public

relations. Ruang lingkup yang terdapat pada external public relations adalah

1. Hubungan dengan pelanggan (customer relation), dimana hal ini

mencakup kegiatan-kegiatan seperti memberi member informasi kepada

pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu

penyelenggaraan acara.

2. Hubungan dengan penduduk atau dengan masyarakat (community

relations), hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan

penduduk atau masyarakat sekurang-kurangnya meliputi penduduk

disekitar organisasi atau lembaga yang bersangkutan.

32 Dedi Wardianto, Wakil Kepala Penerangan Informasi dan Dokumentasi, Wawancara

dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio

Page 52: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

42

3. Hubungan dengan pers/media massa (press relation), hal ini mencakup

kegiatan membuat kliping serta menganalisa opinion public (opini publik)

atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu.

4. Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (government relation),

merupakan salah satu peran humas yang mencakup penyelenggaraan

hubungan komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah

(pemerintah propinsi/kabupate/kota/kepolisian/perusahaan dan lembaga.

Berfungis tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui

dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut

antara lain mencakup. Pertama, humas adalah kegiatan komunikasi dalam

suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. Kedua,

humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh

manajemen suatu organisasi. Ketiga, publik yang menjadi sasaran kegiatan

humas adalah publik ekstern dan publik intern. Keempat, operasional humas

adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik

dan mencegah terjadinya kesenjangan, baik yang timbul dari pihak organisasi

maupun dari pihak public.

Mengenai konsep fungsional humas, Scott M. Cutlip dan Allen Center

memberikan penjelasan sebagai berikut:

a. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari

publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan dan

operasionalisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam

kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut.

b. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan

dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal

oleh publik.

c. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat

menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan

operasionalisasi organisasi.

Page 53: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

43

Konsep humas yang dikemukakan oleh Cutlip dan Center di atas lebih

menitikberatkan pada penciptaaan dampak yang menyenangkan pada pihak

publik terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasinya oleh pimpinan

organisasi. Berdasarkan uraian mengenai ciri-ciri humas beserta penegasan

fungsi humas menurut Cutlip dan Center, Peran humas, bukan hanya

menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan

penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. Humas juga harus bisa

membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu

pekerjaan humas tidak terlepas dari two way communication (Komunikasi

duaarah).33

33

Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PTRaja Gr afindo Persada, 2003), 139

Page 54: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

BAB IV

HAMBATAN DAN PELUANG HUMAS DALAM MEMBANGUN

CITRA POSITIF

A. Hambatan Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo Dalam Membangun Citra

Positif

Kurangnya pengetahuan masyarakat Pengetahuan tentang kebijakan

dan prosedur program kemasyarakatan sangatlah penting untuk terciptanya

partisipasi masyarakat yang sehat. Sayangnya, masyarakat dengan

penghasilan rendah latar belakang sebagai kelompok minoritas seringkali

tidak menyadari informasi esensial tentang program. Partisipasi masyarakat

harus turut mendukung pemberian informasi dan pemberian kesempatan

penuh kepada masyarakat untuk mengambil bagian dalam membangun dan

melaksanakan program. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa banyak

kelompok masyarakat yang tidak diberikan informasi relevan untuk

terciptanya partisipasinya yang berarti.

Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu

hambatan yang tengah dihadapi humas Polsek VII Koto Ilir Tebo,

kegiatan/program yang ingin dilakukan untuk membangun citra positif, tidak

semudah apa yang diharapkan. Media yang digunakan tidak secanggih

instansi-instansi lain, namun pihak humas Polsek mengatakan hal ini tidak

perlu dijadikan hambatan yang besar selagi humas masih memberikan

penerangan kemasyarakat dengan men-Share informas-informasi penting.

Dengan menghadapi berbagai kalangan masyarakat, tentunya humas sendiri

harus mampu menguasai informasi-informasi yang

ada. Seperti yang dikatakan oleh bapak azmar:

[K]adang kita sering merasa kesal dengan masyarakat awam yang gak

tau permasalahan, malah dia berlaku sok paham. Ada juga yang

memberikan komentar atau masukan tapi tidak nyambung dengan apa

yang kita informasikan, jadi disini terdapat kesalahpahaman. Tapi

kembali lagi ketugas humas tadi ya melayani dengan baik, tetap terus

berusahalah biar bisa menggiring masyarakat itu ke opini yang benar

44

Page 55: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

45

Tidak semua masyarakat khususnya masyarakat sekitar Koto Ilir Tebo,

bisa melakukan komunikasi dengan baik. Komunikasi merupakan

salah satu hambatan dari humas Polsek tersebut, Karena dasarnya

orang memiliki persepsi masing-masing. Informasi yang diberikan

oleh humas Polsek, tidak semua netizen bisa mencermati dengan baik,

bahkan terkadang ada yang menganggap semua itu hanya pencitraan.34

Dari tanggapan miring tersebut, humas Polsek tetap terus memberikan

hal positif kepada masyarakat. Sebagaimana bentuk ungkapan bahwasanya

apa yang ditanggapi oleh masyarakat tersebut tidaklah benar adanya. Tapi

humas Polsek pun tetap akan memantau bagaimana perkembangan dari

masyarakat yang memiliki persepsi seperti itu. Jika terus berlanjut maka

pihak kepolisian akan menindaklanjuti masyarakat tersebut, ini berguna

untuk masyarakat lain atau menjadi pembelajaran agar tidak terulang

kembali hal seperti itu. Menjelaskan masyarakat yang demikian, bapak

Azmar mengatakan:

[K]ita akan terus menggiring masyarakat yang awam dan masih belum

paham tentang Polsek, namun kalau masyarakat tersebut sudah

kelewatan batas dan melakukan pencemaran nama baik maka dia

harus ikut jalur yang kita tentukan ya.. itu kejalur hukum Masyarakat

awam yang kurang memiliki pengetahuan luas memang cukup sulit

untuk mengarahkannya, masyarakat yang seperti ini akan terus

memiliki pandangan buruk terhadap polsek walaupun polsek

melakukan kegiatan yang positif. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat

yang selalu memberikan apresiasi terhadap kinerja polsek, mereka

selalu memberikan masukan yang baik dan ikut serta mendukung atas

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.Terlepas dari itu semua,

bidang humas Polsek akan tetap terus menjalankan kegiatan

sebagaimana mestinya yang menjadi tugas dan kewajibannya sendiri.

Menjadi pelindung masyarakat tentunya banyak menuai kritikan, baik

itu kritikan positif maupun negatif.35

Dalam melaksanakan tugasnya, humas masih terkendala pada alat

transportasi yang tidak memadai yang tidak memadai ini. Memang pada

dasarnya tugas humas di Polsek ini adalah di medsos saja namun ada kalanya

34 Azmar, Kabid Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret

2020, Rekaman Audio.

35 Hasil wawancara, bapak Azmar, 03 Maret 2020

Page 56: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

46

humas turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi, juga untuk

melakukan dokumentasi di lapangan. Dengan keterbatasan infrastruktur ini,

maka humas pun harus mempunyai kendaraan sendiri yang digunakan untuk

turun ke lapangan. Melihat keterbatasan SDM yang ada, maka humas Polsek

mengatasi keterbatasan tersebut dengan kerjasama tim yang baik. Dengan

melakukan kerjasama tim yang baik, dapatlah humas Polsek melakukan

aktivitas tanpa merasa kurangnya infrastruktur yang telah disediakan.

Sesuai dengan hasil pengamatan di kantor humas Polsek VII Koto Ilir

Tebo, ruangan humas sudah cukup memadai. Hanya saja ada satu kamera

yang berfungsi untuk mengambil dokumentasi, hal ini tentunya dapat

menghambat aktifitas dari humas itu sendiri. Karena seharusnya ada beberapa

orang yang mengambil dokumentasi menggunakan kamera, tetapi

dikarenakan kamera yang tersedia hanya satu, maka yang lain dapat

menggunakan Android-nya sendiri untuk membantu mengambil dokumentasi

dalam melakukan kegiatan kepolisian untuk di-Share ke media social.

Humas polsek harus mampu menjalankan aktifitas

dengan sebaik mungkin walaupun terdapat kendala yang ada pada bidang

tersebut. Ini berfungsi untuk menunjang visi dan misi humas Polsek itu

sendiri, tak dapat dipungkiri bahwasanya setiap aktifitas jenis apapun selalu

terdapat kendalanya. Hanya saja bagaimana caranya supaya kendala

tersebut bias tertutupi dengan hal lain yang bisa membantu. Seperti halnya

pak Dedi Wardiarto bagian monitor penerangan informasi & dokumentasi

mengatakan:

[S]etiap kerjaan itukan pasti ada kendalanya, ada hambatannya. Nah

disini bagaimana cara kitalah untuk menutupi kendala tersebut supaya

kegiatan yang kita lakukan tidak terhambat cuman karna kendala kecil

aja. Selagi masih bisa kita tutupi kenapa tidak, ya.. kuncinya ikhlas

ajalah dengan pekerjaan yang dijalani Hal tersebut ditegaskan pak

Dedi, karena pada dasarnya apapun jenis pekerjaannya tentulah ada

hambatan.36

36 Dedi Wardianto, Wakil Kepala Penerangan Informasi dan Dokumentasi, Wawancara

dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio.

Page 57: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

47

Hambatan tersebut dapat teratasi dengan pribadi masing-masing

dalam melewatinya, begitupula pada anggota humas Polsek VII Koto Ilir

Tebo ini menghadapi hambatan yang ada.

B. Dampak Setelah Pelaksanaan Kegiatan Meningkatkan Citra

Dengan adanya kegiatan positif tersebut, tentunya sangat membangun

citra yang baik dari masyarakat. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap

kepolisian jauh lebih efektif dari sebelumnya. Dalam hal ini bapak Indra

mengatakan:

[K]emarin Polri bekerja sama dengan Litbang humas untuk survey,

mereka mengeluarkan di April 2017 tingkat kepercayaan masyarakat

kepada kepolisian sudah menduduki tingkat ke-3 di bawah TNI, KPK.

Dengan tingkat kepercayaan nilainya 77%.37

Ini merupakan penghargaan yang baik untuk kepolisian, dengan

banyaknya kendala yang dihadapi namun Polsek VII Koto Ilir Tebo terus

membangun citra kinerja yang ada tanpa menjadikan hambatan. Setiap

organisasi mau tidak mau memiliki citra di masyarakat. karena citra ada di

masyarakat, maka salah satu hal yang harus dilakukan pimpinan organisasi

adalah menjaga jangan sampai karena berbagai macam sebab, mayoritas

anggota masyarakat mempunyai persepsi yang salah tentang organisasinya.

Untuk menjaga citra yang telah didapatkan, tentunya sangat berat sekali.

Tetapi dengan selalu memberikan hal yang positif maka citra organisasi itu

akan terus meningkat.

Banyaknya tanggapan dari masyarakat yang melontarkan persepsi

negatif, tidak sama sekali menghalangi kegiatan dari Polsek tersebut. Karena

selagi hal tersebut tidak mencoreng nama baik institusi dan masih dalam

batasan koridor, humas Polsek akan terus melakukan kegiatan-kegiatan

positif seperti melayani setiap tanggapan dan pernyataan melalui media sosial

tersebut.

37 F. Indra Gunawan, Sub Bidang Humas Polsek Bagian Monitor (penerangan

masyarakat), Wawancara dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio

Page 58: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

48

Tindakan inilah yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat, ketika

masyarakat senang melihat kinerja humas Polsek menanggapi hal negatif

dengan kepala dingin dan selalu mengarahkan agar pandangan yang negatif

menjadi positif.

Dalam upaya membangun citra organisasi, humas Polsek telah

menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan dan visi misi organisasi. Dan

masing-masing menyadari apa yang menjadi tanggung jawab mereka dengan

membuat, merencanakan, melaksanakan program atau kegiatan yang

diharapkan dapat membangun citra organisasi.

Dengan demikian, humas Polsek telah melaksanakan tugas sesuai

dengan hal sebagai berikut:

1. Humas Polsek memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang

bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. Dalam hal ini

organisasi kepolisian dan masyarakat sama-sama menguntungkan,

masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan kepolisian

mendapatkan citra yang baik dari masyarakat.

2. Humas Polsek telah berusaha untuk menciptakan hubungan yang

harmonis antara organisasi kepolisian dengan publiknya sekaligus

menciptakan opini publik sebagai efeknya.

3. Humas Polsek sukses dalam melaksanakan fungsiya, dalam hal ini

dilihat dari keterlibatan seluruh individu yang bertugas di bagian

kehumasan, masing-masing individu bertanggungjawab dengan

tugasnya sendiri.

Kegiatan positif yang dilakukan oleh kepolisian sebenarnya

tidaklah hanya untuk menarik simpatik dari masyarakat. Melainkan untuk

menjalankan tugas dan kewajiban dari apa yang seharusnya pihak

kepolisian kerjakan. Persepsi masyarakat awam yang kurang akan

pengetahuan tiada hentinya mencaci dan menghina dengan setiap

kegiatan kepolisan yang bersifat positif.

Page 59: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

49

Dalam hal ini humas Polsek akan tetap terus melemparkan opini

positif kepada masyarakat yang memiliki pandangan negatif kepada

pihak kepolisian. Karena pada dasarnya kegiatan ini dilakukan dalam

dunia maya. Banyaknya pengguna media sosial tentunya dengan mudah

orang mendapatkan informasi. Berhasil tidaknya kegiatan tersebut,

tergantung pada anggota humas Polsek yang bertugas untuk

memberitakan kegiatan positif pada masyarakat, sehingga dapat

mempengaruhi masyarakat untuk memberikan pandangan positif pada

kepolisian. Setelah mampu mempengaruhi masyarakat agar memberikan

pandangan positif, maka dampak tersebut bisa membangun citra dari

organisasi yang ada di kepolisian. Dengan demikian, kegiatan yang telah

dilakukan humas Polsek dapat berhasil dan tercapai pula lah tujuannya.38

C. Strategi Yang Dilakukan Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

Dalam Membangun Citra Positif

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di lokasi penelitian

berupa hasil wawancara langsung di lapangan. untuk mendapatkan data

mengenai strategi humas Polsek VII Koto Ilir Tebo dalam membangun citra

positif, peneliti mengadakan yaitu kepada bagian humas monitor (penerangan

masyarakat) bapak Azmar, wakil kepala penerangan informasi dan

dokumentasi bapak Dedi Wardiarto.

Adapun indikator-indikator peningkatan citra kepolisian sebagai

berikut:

1. Komunikator

Komuikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan

dalam sebuah proses komunikasi. Kegiatan komunikasi yang dilakukan

oleh humas Polsek VII Koto Ilir Tebo ini yaitu dengan melalui sosial

media, humas terutama pada bagian penerangan ini adalah staff khusus

yang memberikan informasi kepada masyarakat.

38 Delbar Neysha, diakses melalui alamat https://www.dictio.id/t/apa-yang-

dimaksud-dengan-strategi/14198 13 Desember 2017

Page 60: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

50

Memberikan pengarahan kepada masyarakat yang memiliki opini

tidak benar, dan menjawab semua pertanyaan atau menerima masukan dari

berbagai kalangan masyarakat. Strategi yang digunakan dalam komunikasi

ini tentunya sangat membutuhkan kesabaran dalam menyikapinyanya

seperti halnya bapak Azmar mengatakan:

[Y]a, kuncinya sabar la menghadapi masyarakat dari berbagai

kalangan ini, karena ini juga sudah menjadi pekerjaan kita untuk

melayani masyarakat walaupun terkadang agak susah dan

bingung menghadapinya. Sabar aja dengan tanggapan yang

kadang menyimpang, kalo sudah kelewatan nanti kita arahkan

kepada masyarakat tersebut.39

Meskipun komunikasi merupakan aktifitas yang rutin

dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, namun kenyataan

menunjukkan bahwa proses komunikasi tidak selamanya mudah. Pada

saat tertentu, kita menyadari bahwa perbedaan latar belakang sosial

budaya antar individu telah menjadi faktor potensial menghambat

keberhasilan komunikasi.

2. Menjalin hubungan dengan pers

Hubungan pers dimaknai dengan memahami seluk beluk dunia

jurnalistik, serta landasan peraturan yang menjadi landasan hukumnya.

Bentuk-bentuk kegiatan pers yang dapat dilakukan antara lain

penyusunan press release, press conference, press briefing, press tour,

press events, press coverage, hingga interview. Sementara sebagai

penyeimbang, humas Polda juga perlu mengelola media internal, berupa

akun-akun yang telah dibuat oleh humas Polsek itu sendiri.

Dengan menjalin hubungan kepada setiap media yang ada di

daerah VII Koto Ilir Tebo, maka strategi humas Polsek dalam mencapai

citra akan dapat terlaksana. Dalam kegiatan menjalin hubungan dengan

pers terjadilah mitra kerja diantara kedua belah pihak. Jaringan

39 Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2003), 139

Page 61: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

51

komunikasi dan kerja sama yang baik merupakan pintu gerbang

terhadap terwujudnya citra positif organisasi.

3. Memberikan opini positif

Humas Polsek tetap bertugas dalam memberikan opini-opini positif

seperti membagikan informasi tentang kegiatan Polsek. Fungsinya untuk

memberitahukan kepada masyarakat bahwa berita hoax yang dibuat oleh

oknum yang tidak menyukai kepolisian itu tidaklah benar. Banyaknya

berita hoax tentang kepolisian tentunya membuat buruk citra dari

organisasi kepolisian tersebut. Dengan adanya berita seperti itu, maka

humas akan terus membagikan hal-hal positif yang dilakukan oleh

kepolisian. Sehingga citra tersebut dapat pulih kembali.

Nama baik organisasi merupakan penilaian atas seluruh citra

organisasi yang ada dalam benak masyarakat. Pengukuran reputasi

umumnya disusun secara kualitatif. Meskipun ada indikator-indikator yang

dapat menjadi acuan reputasi, sejatinya reputasi hanya dapat diukur

melalui persepsi masyarakat. Pada pengambilan keputusan khalayak atau

penyusunan kebijakan, maka reputasi merupakan salah satu komponen

yang dinilai. Kepemimpinan organisasi, upaya yang telah dilakukan,

filosofi akan mencerminkan kredibilitas organisasi dan integritas anggota

organisasi yang akan memberikan rasa percaya kepada masyarakat.

Humas Polsek akan terus memberikan hal-hal positif ke

masyarakat, seiring dengan banyaknya masyarakat yang menganggapi hal

negatif ke polisi. Ini juga merupakan strategi yang dilakukan oleh humas

Polsek VII Koto Ilir Tebo dalam dalam membangun citra positif,

menanggapi setiap berita yang negatif dengan cara lebih ikhlas dan tetap

meluruskan atas berita tersebut.Hal ini tentunya tidak membuat para

humas untuk bersikap tidak baik kepada masyarakat yang jiwa

intelektualnya masih di bawah standar.40

40 Delbar Neysha, diakses melalui alamat https://www.dictio.id/t/apa-yang-

dimaksud-dengan-strategi/14198 13 Desember 2017.

Page 62: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

52

Disini humas akan melakukan tindakan sesuai dengan apa yang

ditetapkan oleh organisasi. Berikut beberapa macam strategi: a. Strategi

Respon Masyarakat (Enterprise Strategy)

Menurut teori , strategi ini berkaitan dengan respon

masyarakat, setiap organisasi mempunyai hubungan dengan

masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar

organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak

terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti

kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya.

Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara Polsek Koto Ilir

Tebo dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu dilakukan sehingga

dapat menguntungkan Polda Jambi. Strategi itu juga menampakkan

bahwa Polsek Koto Ilir Tebo sungguh-sungguh bekerja dan berusaha

untuk memberi pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat.

Dalam strategi ini humas Polsek Koto Ilir Tebo sudah sangat

baik hubungannya dengan masyarakat. Jadi ketika humas Polsek Koto

Ilir Tebo memberikan pelayanan dengan baik kepada masyarakat,

maka masyarakat akan percaya kepada humas Polsek Koto Ilir Tebo.

Oleh dari itu, humas kepolisian daerah Tebo harus memiliki strategi

yang mantap agar dapat membina hubungan yang baik dengan publik

internal maupun Eksternal dengan tujuan mendapatkan citra yang baik

dimata masyarakat. Salah satu caranya yaitu dengan

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi

masyarakat luas.41

b. Strategi Misi Organisasi (Corporate Strategy)

Strategi ini berkaitan dengan misi yang ingin di capai oleh

Polsek Koto Ilir Tebo yaitu:

41 Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PTRaja Gra

findo Persada, 2003), 139

Page 63: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

53

1. Membangun kemampuan kehumasan personil Polsek dengan

baik SDM, Sarpras, Sismet, anggaran menuju Front Office

Polda

2. Menjalin kerjasama dengan komonen masyarakat dan pelaku

komunikasi

3. Mencari, menghimpun,mengolah, mendistribusikan, menyimpan

informasi dan data secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat

melalui jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh

masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah.

4. Mendukung kegiatan Kepolisian dan operasi kepolisian

5. Kesiapan Polsek atas kewajiban memberikan pelayanan

informasi public yang sudah diberlakukannya UU KIP, sehingga

realisi humas Polsek sebagai Front Office perlu segera

diwujudkan.42

Dalam mewujudkan misi tersebut, strategi yang dilakukan

oleh humas Polsek Koto Ilir Tebo adalah sebagai berikut:

a. Menempatkan personil humas Polsek sesuai dengan SDM

Hal ini terbukti pada pembagian ruang dan bidang masing-

masing pada humas Polsek yaitu: bagian administrasi renmin,

penerangan informasi dan dokumentasi, dan monitor (penerangan

masyarakat). Seperti bapak azmar yang memiliki pengetahuan lebih

tentang informasi maka bidang yang dijalani oleh bapak azmar saat

ini yaitu pada bagian monitor (penerangan masyarakat).

b. Bekerja sama dengan pelaku komunikasi

Pelaku komunikasi yang dimaksudkan disini bukanlah

hanya masyarakat biasa saja, tetapi pers pun juga sangat berperan

penting untuk menjadi salah satu strategi membangun citra positif.

Selain menjadi mitra kerja antara satu sama lain, menjalin

42 Delbar Neysha, diakses melalui alamat https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-

dengan-strategi/14198 13 Desember 2017

Page 64: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

54

hubungan dengan pers dapat mengatasi SDM yang ada di humas

Polsek Koto Ilir Tebo.

c. Mengelola akun resmi kepolisian

Hal ini benar adanya dikelola oleh humas Polsek VII Koto

Ilir Tebo, akun medsos mulai dari facebook, twitter, sampai official

website pun aktif. Humas Polsek dapat memberikan informasi

melalui akun medsos tersebut, sehingga masyarakat juga bisa

berkomunikasi langsung dengan humas Polsek Koto Ilir Tebo ,

Selain itu, humas Polsek bisa juga mendapatkan berita informasi

dari luar.

d. Mendukung kegiatan kepolisan

Dalam hal ini, humas Polsek Koto Ilir Tebo akan terus

mengikuti kegiatan-kegiatan diluar dari bidang humas itu sendiri.

Sebagai contoh bidang bimbingan masyarakat (BINMAS) dari

kepolisian ini adalah bertugas langsung terjun kemasyarakat,

bidang humas Polsek disini juga turut berpartisipasi atau

mendukung kinerja dari Binmas dengan cara mengikuti langsung

kegiatan yang diadakan dan membuat sebuah dokumentasi yang

nantinya akan diinformasikan lagi kepada masyarakat melalu

media sosial sebagaimana aktifitas humas Polsek tersebut.

e. Memberikan pelayanan

Humas Polda selalu berharap agar bisa untuk memberikan

pelayanan secara prima, hal ini benar adanya ketika penulis

melakukan riset di humas Polda. Pelayanan yang diberikan sesuai

dengan apa yang diharapkan.43

Landasan umum dalam proses penyusunan strategic public

relations, menurut Ahmad S, yaitu sebagai berikut.

43 Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PT RajaGra

findo Persada, 2003), 139

Page 65: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

55

1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul.

2. Identifikasi unit-unit sasarannya.

3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit

sebagai sasarannya.

4. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.

5. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations.

6. Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan

kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan dan lain sebagainya.

7. Langkah terkahir adalah menjabarkan strategi public relations,

dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang

telah

direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan

penilain/ evaluasi hasil kerja.44

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan

tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi

sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan

harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian pula dengan strategi hubungan masyarakat (humas) yaitu

bagaimana merancang untuk mengatasi kendala-kendala yang akan

dihadapi oleh masyarakat maupun instansi. Tujuan sentral humas

adalah mengacu kepada kepentingan pencapaian sasaran (target)

yaitu masyarakat.

Strategi pada dasarnya merupakan kebijakan untuk mencapai

tujuan yang kemudian dijabarkan ke dalam sejumlah taktik untuk

pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Adapula yang menyebut strategi

44

Dedi Wardianto, Wakil Kepala Penerangan Informasi dan Dokumentasi, Wawancara dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio.

Page 66: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

56

sebagai rencana dan memberi penjelasan atas metode yang dipakai untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.45

D. Strategi Menanggapi Kendala Pada Humas Polsek Dalam Membangun

Citra Positif

Kendala menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hambatan atau

rintangan Kendala merupakan factor atau keadaan yang membatasi,

menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran. Namun dalam

mengahadapi kendala pastinya setiap individu atau sekelompok orang

memiliki strateginya masing-masing dalam mengahadapi kendala

tersebut. Dari hasil yang peneliti lakukan selama berada di lapangan

untuk mendapatkan data, peneliti menemukan jawaban bagaimana strategi

dalam menghadapi kendala tersebut. Dalam hal ini sebuah organisasi di

humas Posek memiliki strateginya sendiri. Seperti pada wawancara bersama

bapak Indra yang mengatakan:

[P]ada dasarnya kita tidak memiliki strategi khusus dalam menghadapi

kendala tersebut. Hanya saja kita bisa melakukan strategi tersebut

dengan cara sendiri, kendala yang kita hadapi disinikan lebih kepada

penyampaian pesan ke masyarakat melalu media sosial. Tergantung

pula bagaimana komunikasi yang kita sampaikan tadi bisa diterima

oleh netizen atau masyarakat VII Koto Ilir Tebo berlangsung cukup

baik, namun peran yang dibangun bukan berarti tanpa halangan.

Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo ini ternyata hambatan yang dihadapi

berbeda-beda. Hambatan tersebut antara lain berkisar tentang fasilitas

dan sarana kehumasan. VII Koto Ilir Tebo berlangsung cukup baik,

namun peran yang dibangun bukan berarti tanpa halangan. Humas

Polsek VII Koto Ilir Tebo ini ternyata hambatan yang dihadapi

berbeda-beda. Hambatan tersebut antara lain berkisar tentang fasilitas

dan sarana kehumasan.46

Faktor-faktor yang masih menghambat adalah isu yang menggap

bahwasanya kepolisian hanya bisa mengambil wewenang secara sepihak.

Dalam hal ini sebenarnya tidaklah benar, mungkin ada beberapa oknum polisi

45 Delbar Neysha, diakses melalui alamat https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-strategi/14198 13 Desember 2017

46 F. Indra Gunawan, Sub Bidang Humas Polsek Bagian Monitor (penerangan masyarakat), Wawancara dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio

Page 67: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

57

yang melakukan seperti itu. Tetapi hal ini ditindaklajutkan lagi ke jalur

hukum kepada polisi yang bertindak demikian. Persepsi seperti ini yang

menjadi isu buruk dan harus diatasi humas Polsek agar tidak terhambatnya

kegiatan atau program yang telah direncanakan. Keberhasilan pelaksanaan

strategi dalam menghadapi kendala tidak lepas dari kerjasama tim yang

baik. Seperti dengan menyikapi pekerjaan dengan lapang dada dan ikhlas

mengenai komentar netizen tentang kinerja kepolisian.

Hal ini di tegaskan lagi oleh bapak Dedi Wardiarto yang mengatakan:

[S]trategi yang bisa gunakan ya dengan cara melakukan pendekatan

kepada masyarakat itu sendiri, karna yang kita hadapi ini masyarakat

yang umumnya kita tidak tau latar belakang pendidikannya, bisa aja

pendidikannya sangat kurang, jadi ya strategi yang dilakukan cuman

bisa lapang dada menghadapinya. Kita sudah berusaha menjelaskan

secara teori, lalu cara bahasa sendiri tapi ada itu masyarakat yang

masih susah sekali untuk paham dengan komunikasi yang kita

berikan, ya udah kita iklhlas sajalah begitu. Yang penting kita sudah

memberitahukan informasi yang baik dan benar, selebihnya kembali

lagi kepada penerima.47

Dari hasil wawancara yang di jelaskan oleh bapak tersebut dapat

diartikan bahwa strategi untuk menghadapi kendala tersebut tidak mempunyai

strategi khusus, karena strategi itu ada dalam diri sendiri bagaimana untuk

menyikapinya. Tidak semua anggota kepolisian memiliki jiwa yang sabar dan

ikhlas, namun mereka tetap mempunyai caranya sendiri untuk menyikapi

kendala tersebut.

Menurut penelitian yang peniliti lakukan selama berada di lapangan,

peneliti memang tidak menemukan strategi khusus dalam menghadapi

kendala yang dihadapi oleh anggota humas Polsek. Berbagai macam karakter

dan sifat manusia, begitu pula dengan anggota kepolisian ini. Sehingga

terdapat perbedaan dalam menanggapi setiap kendala. Humas Polsek telah

melakukan strategi yang terbaik untuk mengahadapi kendala tersebut,

47

Dedi Wardianto, Wakil Kepala Penerangan Informasi dan Dokumentasi, Wawancara dengan Penulis, 03 Maret 2020, VII Koto Ilir Tebo, Rekaman Audio

Page 68: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

58

anggota humas Polsek tidak dituntut untuk memiliki jiwa yang sabar dalam

menghadapi kendala, namun harus tetap berada pada jalur yang telah

ditetapkan. Mereka tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana

dengan apa yang telah diatur dari pimpinan.48

E. Upaya-Upaya Membangun Citra Positif

Kegiatan seperti media sosial dapat mengetahui kendala serta opini

atau pemberian informasi terkait dari humas Polsek VII Koto Ilir Tebo.

Media sosial tidak dapat dianggap remeh, karena bekerja sama dan saling

keterbukaan memang diperlukan didalam masyarakat untuk membangun citra

positif. Banyak upaya-upaya yang dapat dilakukan agar citra positif itu

sendiri tetap terus ada dalam jangka waktu panjang hal ini di tegaskan lagi

oleh bapak Dedi Wardiarto yang mengatakan:

[U]paya yang di lakukan di Polsek VII Koto Ilir dalam membangun

citra positif ialah dengan cara melalukan pendekatan dengan masyarakat dengan cara melayani masyarakat yang membutuhkan

bantuan polsek ini dan antar pegawai saling membangun hubungan yang harmonis.

Sharpe dalam Lena Satlita Untuk dapat membina hubungan baik

dengan publik agar memperoleh kepercayaan dan dukungan publik, perlu

memperhatikan prinsip-prinsip membina hubungan baik, sebagai berikut:

1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.

2. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil

untuk memperoleh keyakinan orang lain.

3. Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik

dan goodwill.

4. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan

dan untuk membangun hubungan.

48 Delbar Neysha, diakses melalui alamat https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-

dengan-strategi/14198 13 Desember 2017

Page 69: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

59

5. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau

penyesuaian yang dibutuhkan bagi sosial harmoni. Komunikasi yang

baik diharapkan akan menimbulkan citra positif dengan adanya kerja

sama dan saling percaya satu sama lain. Setiap lembaga sekolahperlu

juga mengevaluasi apa saja yang sedang terjadi dilingkungan sekolah

atau yang sedang terjadi dikhalayak umum untuk menentukan langkah

selanjutnya.49

49

Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PT RajaGraf indo Persada, 2003), 139

Page 70: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang “Upaya Humas Polsek VII Koto Ilir Tebo

Dalam Membangun Citra Positif” humas Polsek dalam usahanya untuk

mendapatkan kecintaan dan kepercayaan masyarakat kepada Institusi

kepolisian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktifitas humas Polda dalam meningkatkan citra organisasi.

Aktifitas yang diterapkan dalam membentuk citra positif guna

membentuk kecintaan dan kepercayaan masyarakat kepada institusi Polsek

yaitu dengan: melakukan peliputan dan mempublikasikan melalui media

internal yang dimiliki humas Polda itu sendiri, melakukan kerjasama

dengan media-media yang ada di VII Koto Ilir Tebo, serta mampu

memberikan informasi-informasi kepada masyarakat VII Koto Ilir.

Kegiatan/aktifitas humas Polsek VII Koto Ilir adalah memberikan

informasi atau berita kepada masyarakat melalui media sosial dengan

akun-akun yang telah dibuat oleh Polsek itu sendiri. Humas akan men-

share informasi tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari Kabid

humas, dalam hal ini ada bagian tertentu yang mengumpulkan data,

mengelola data dan menyaring hingga proses akhir yaitu membagikan ke

media sosial.

2. Hambatan humas Polsek dalam membangun citra positif.

Dalam melaksanakan tugasnya, humas Polsek masih terkendala

pada alat transportasi yang tidak memadai ini. Memang pada dasarnya

tugas humas di Polsek ini adalah di medsos saja namun ada kalanya humas

turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi, juga untuk melakukan

dokumentasi di lapangan. Dengan keterbatasan infrastruktur ini, maka

humas pun harus mempunyai kendaraan sendiri yang digunakan untuk

turun ke lapangan. Melihat keterbatasan SDM yang ada, maka humas

60

Page 71: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

61

Polsek mengatasi keterbatasan tersebut dengan kerjasama tim yang baik.

Dengan melakukan kerjasama tim yang baik, dapatlah humas Polsek

melakukan aktivitas tanpa merasa kurangnya infrastruktur yang telah

disediakan.

3. Strategi humas Polsek VII Koto Ilir Kab Tebo dalam Membangun citra

Positif.

Adapun indikator-indikator strategi membangun citra adalah

sebagai Komunikator, memberikan pengarahan atau informasi dalam

sebuah proses komuikasi. Menjalin hubungan dengan pers, dengan

menjalin hubungan kepada setiap media yang ada di daerah Jambi, maka

strategi humas Polsek dalam mencapai citra akan dapat terlaksana. Dalam

kegiatan menjalin hubungan dengan pers terjadilah mitra kerja diantara

kedua belah pihak. Jaringan komunikasi dan kerja sama yang baik

merupakan pintu gerbang terhadap terwujudnya citra positif organisasi.

Memberikan opini positif, nama baik organisasi merupakan penilaian atas

seluruh citra positif yang ada dalam benak masyarakat.

B. Implementasi Penelitian

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis

pada penelitian ini, maka dapat penulis katakan bahwa humas Polsek VII Koto

Ilir Tebo sudah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Namun

terdapat beberapa kendala dalam Membangun citra positif dimasyarakat,

sehingga hasilnya belum sesuai dengan harapan masyarakat.

Dalam hal ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa adanya beberapa

hal yang menjadi implementasi penelitian ini yakni minimnya SDM yang

tersedia dari humas kepolisian sehingga terhambatnya target untuk

memaksimalkan yang telah disusun organisasi.

Penulis menyimpulkan bahwa kurang maksimalnya dalam

pencapaian hasil yang diperoleh humas Polsek dalam membangun citra

positif bukan karena hal dalam pelayanan yang dilaksanakan, melainkan

Page 72: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

62

adanya kendala yang sensitif dari luar atau faktor eksternal sehingga

masyarakat memberikan kesan yang buruk kepada kepolisian daerah VII

Koto Ilir Tebo . Namun demikian anggota kepolisian daerah Jambi tetap

memberikan pelayanan yang terbaik guna meningkatkan citra yang ada.

Dengan segala kemampuan yang maksimal akhirnya penulis dapat

menyelesaikan salah satu amanah kampus yaitu skripsi. Tiada kata yang dapat

penulis sampaikan Alhamdulillah berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta

bimbingan dan tuntunan dari pembimbing serta bantuan dari segala pihak

sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penyusunan skripsi yang

sederhana ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar bahwa dalam karya ini

meskipunpenulis tetap percaya diri untuk menampilkan sebagai karya pribadi

tentunya terdapat kesalahan baik penulisan maupun dalam pembahasannya.

Apabila sebagian isinya ternyata relevan dilihat dari berbagai aspeknya, itu

memeang keterbatasan kemampuan penulis oleh karena itu kritik, saran,

evaluasi dan masukannya dari berbagai pihak sanagt diharapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini dimasa mendatang.

Harapan penulis, semoga karya yang membacanya dan manfaat bagi

masyarakat Kecamatan Muara Bulian khususnya. Akhirnya hanya kepada

Allah lah seseorang hamba mengembalikan segalanya, dan dengan keimanan

yang kuat akan menjadi manusia yang memiliki perilaku yang baik

kedepannya.

Akhir kata penelitianmenyampaikan terimahkasih sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikan pembuatan skripsi ini,

semoga menjadi amal yang mendapat ridha dari Allah SWT. Amin ya

robbal‟alamin.

C. Penutup

Dengan segala kemampuan yang maksimal akhirnya penulis dapat

menyelesaikan salah satu amanah kampus yaitu skripsi. Tiada kata yang dapat

Page 73: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

63

penulis sampaikan Alhamdulillah berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta

bimbingan dan tuntunan dari pembimbing serta bantuan dari segala pihak

sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penyusunan skripsi yang

sederhana ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar bahwa dalam karya ini

meskipunpenulis tetap percaya diri untuk menampilkan sebagai karya pribadi

tentunya terdapat kesalahan baik penulisan maupun dalam pembahasannya.

Apabila sebagian isinya ternyata relevan dilihat dari berbagai aspeknya, itu

memeang keterbatasan kemampuan penulis oleh karena itu kritik, saran,

evaluasi dan masukannya dari berbagai pihak sanagt diharapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini dimasa mendatang.

Harapan penulis, semoga karya yang membacanya dan manfaat bagi

masyarakat Kecamatan Muara Bulian khususnya. Akhirnya hanya kepada

Allah lah seseorang hamba mengembalikan segalanya, dan dengan keimanan

yang kuat akan menjadi manusia yang memiliki perilaku yang baik

kedepannya.

Akhir kata penelitianmenyampaikan terimahkasih sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikan pembuatan skripsi ini,

semoga menjadi amal yang mendapat ridha dari Allah SWT. Amin ya

robbal‟alamin.

Page 74: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, oemi. Dasar-Dasar Public Relation. (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2001)

Anggoro, Linggar M, Teori & Profesi Kehumasan,(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2001)

Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003)

Betty Wahyu NS, Humas Pemerintahan, (Yogyakarta: Graha Ilmu 2012)

Butterick, Keith. Pengantar Public Relation : Teori dan praktik. (Jakarta :

Rajawali Pers, 2013)

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003)

Christina,Aleida Tolan, Elfie Mingkid, dan Edmon Royan Kalesaran, Peranan Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik Indonesia (POLRI)

Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak, Kecamatan Malalayang, ) Kota Manado, Dalam Jurnal Acta Diurna,Vol VI.N0 1.2017

H Frazier Moore, Frazier, Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi

(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005)

Hesti Rahmawati, Strategi Humas Polres Wonogiri (Deskriptif Kualitif Devisi Humas Polres Wonogiri Dalam Memperbaiki Citri Polisi Terhadap Kasus

Tertangkapnya Anggota Polres Wonogiri Memakan Narkoba), dalam Skripsi ( Surakarta : Program Sarjana Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Komunikasi dan Informatika, 2018).

Hidayat, Dasrun, Media Public Relations, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014)

Ismail Idrus, Aktivitas Humas Polrestabes Makassar Dalam Membangun Citra Polisi, dalam Skripsi (Makassar : Program Sarjana Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uin Alaudin Makassar.2017)

Kirtian Susanto, Kapolsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret 2020

Kirtian Susanto, Kapolsek VII Koto Ilir Tebo, Wawancara dengan penulis 03 Maret 2020

1

Page 75: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

Krisnaptik, Kedudukan Polri dan system kepolisian di era demokrasi, diakses melalui web https://krisnaptik.com/blog/kedudukan-polri-dan-system-kepolisian-di-era-demokrasi/ 29 Desember 2017

M Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan,(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2001 )

Moore, Frazier, H. Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi (Bandung :

PT Remaja Rosdakarya, 2005)

Rosady Ruslan, Manajemen Pubic Relations & Media Komunikasi (Jakarta : PTR aja Grafindo Persada, 2003)

Sugiyono, Methode Penelitian Pendekatan Kuantitatif,dan R&D. Bandung :

Alfabeta, 2010.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta, 2000).

Susaningtiyas Nefo Handayani, Strategi dan Manajemen Humas Polri Dalam Membangun Citra Polri, Dalam Tesis Perpustakaan Universitas Indonesia

UIN Jakarta.2017

Team IT DISKOMINFO Kabupaten Tebo ”Sejarah Singkat Tebo”https://www.Te

bo.go.id/bat/statis-7-sejarah berdirinyakabupatentebo.htm. tanggal 14

Desember 2019

Undang-Undang Lalu Lintas No. 14 Tahun 1992 (Yogyakarta: Pustaka Timor, 1999), 22

Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah ,(Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1997).

Page 76: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

DAFTAR NAMA INFORMAN

NO NAMA STATUS

1. F. Indra Gunawan Bidang Humas

2. Jefry Simamora Bidang Humas Polsek Bagian

Administrasi renmin

3. Azmar Bidamg Humas

4. Dedi Wardiarto Bidang Monitor penerangan Informasi dan

Dokumentasi

Page 77: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

DOKUMENTASI

(Dokumentasi bersamaan bapak bidang Humas dan bapak Dedi wardiarto

bidang monitor penerangan informasi dan dokumentasi Polsek

VII koto Ilir kabupaten Tebo)

(Dokumentasi dengan bapak Jefri Simamora dan bapak bidang Humas

Polsek VII koto Ilir kabupaten Tebo )

Page 78: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII

(Wawancara bersama bapak Jefri Simamora bidang Humas Polsek bagian

administrasi renmin Polsek VII koto Ilir kabupaten Tebo)

Page 79: UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK …repository.uinjambi.ac.id/4072/1/SKRIPSI WAHYU.pdf · 2020. 7. 17. · UPAYA HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF DI POLSEK VII