Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

18
Hukum Acara Peradilan Agama Oleh : Kelompok 5 Nama : Alpadil Anshori Fuad Ahmadi Lubis Imam Rojali M. Rizfan Wahyudi Nirwan Ahmad

Transcript of Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

Page 1: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

Hukum Acara Peradilan AgamaOleh : Kelompok 5Nama : Alpadil Anshori

Fuad Ahmadi LubisImam RojaliM. Rizfan WahyudiNirwan Ahmad

Page 2: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

A. UPAYA BANDING

1. Pengertian2. Tata Cara dan Dasar Hukum3. Pemeriksaan Tingkat Banding4. Jangkauan Pemeriksaan Banding

Page 3: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

A. Upaya Banding Apabila salah satu pihak yang

berperkara merasa bahwa putusan hakim tidak (belum) memenuhi rasa keadilan, para pihak dapat mengajukan keberatan atas putusan hakim pada tingkat pertama (I), untuk diperiksa kembali oleh pengadilan (peradilan) di tingkat yang lebih tinggi. Y a i t u m e l a l u i : Upaya hukum biasa : 1. Banding

2. Kasasi

Page 4: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

1. Pengertian

Banding ialah permohonan yang diajukan oleh salah satu pihak yang terlibat dalam perkara, agar penetapan atau putusan yang dijatuhkan pengadilan Agama diperiksa ulang kembali dalam pemeriksaan tingkat banding oleh Pengadilan Tinggi Agama, karena merasa belum puas dengan putusan Pengadilan tingkat pertama.

Page 5: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

2. Tata Cara dan Dasar Hukum

Berdasarkan Pasal 7-15 UU No. 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, maka tata cara permohonan banding adalah :

a. Tenggang waktu permohonan banding:a. Tenggang waktu permohonan banding:

1) 14 hari setelah putusan diucapkan, apabila waktu putusan di ucapkan pihak pemohon banding hadir sendiri di Persidangan atau.,

2) 14 hari sejak putusan diberitahukan apabila pemohon banding tidak hadir pada saat putusan diucapkan di Persidangan.,

Page 6: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

b. Permohonan banding disampaikan b. Permohonan banding disampaikan kepada panitera Pengadilan yang kepada panitera Pengadilan yang memutus perkara Pengadilan Agama memutus perkara Pengadilan Agama yang hendak di banding.yang hendak di banding.

c. Yang berhak mengajukan permohonan c. Yang berhak mengajukan permohonan Banding: Banding:

1) Pihak berperkara 1) Pihak berperkara in personin person

2) Kuasanya setelah mendapat kuasa 2) Kuasanya setelah mendapat kuasa khusus.khusus.

d. Bentuk permintaan banding : d. Bentuk permintaan banding :

1) dengan lisan 2) secara tertulis1) dengan lisan 2) secara tertulis

3) Jika perkara prodeo, terhitung 14 hari dari tanggal pemberitahuan putusan dari Pengadilan Tinggi kepada pemohon banding (Pasal 7 ayat 3)

Page 7: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

e.e. Biaya banding : dibebankan kepada Biaya banding : dibebankan kepada Pemohon bukan kepada pihak TermohonPemohon bukan kepada pihak Termohon

f. f. Panitera bertugas :Panitera bertugas :

1).1). Meregistrasi (mendaftar) permohonanMeregistrasi (mendaftar) permohonan

2).2). Membuat akta bandingMembuat akta banding

3).3). Melampirkan akta banding dalam Melampirkan akta banding dalam berkas perkara sebagai bukti dari PTA.berkas perkara sebagai bukti dari PTA.

g.g. Juru sita menyampaikan pemberitahuan Juru sita menyampaikan pemberitahuan permohonan banding kepada pihak permohonan banding kepada pihak lawan.lawan.

h.h. Penyampaian pemberitahuan (inzage) Penyampaian pemberitahuan (inzage) oleh juru sita :oleh juru sita :

Page 8: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

1).1). Selambat-lambatnya dalam tempo 14 Selambat-lambatnya dalam tempo 14 hari dari tanggal permohonan bandinghari dari tanggal permohonan banding

2).2). Pemberitahuan (inzage) disampaikan Pemberitahuan (inzage) disampaikan kepada kedua belah pihak yang kepada kedua belah pihak yang berperkaraberperkarai.i. Penyampaian memori banding :Penyampaian memori banding :

Memori banding bukan syarat formal, Memori banding bukan syarat formal, seperti di tegaskan dalam Putusan MA seperti di tegaskan dalam Putusan MA tanggal 14 Agustus Tahun 1957 No. tanggal 14 Agustus Tahun 1957 No. 143K/Sip/1956.143K/Sip/1956.1).1). Tenggang waktu mengajukan memori Tenggang waktu mengajukan memori

banding tidak terbatas.banding tidak terbatas.

2).2). Harus memberitahu dengan relas Harus memberitahu dengan relas adanya memori banding kepada pihak adanya memori banding kepada pihak lawan.lawan.

Page 9: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

3).3). Harus memberitahu dengan relas Harus memberitahu dengan relas adanya kontra memori banding adanya kontra memori banding kepada pemohon banding.kepada pemohon banding.

4).4). Memori banding, kontra memori Memori banding, kontra memori banding dan relas pemberitahuan banding dan relas pemberitahuan dilampirkan dalam berkas perkara.dilampirkan dalam berkas perkara.j).j). Satu bulan sejak tanggal permohonan Satu bulan sejak tanggal permohonan

banding, berkas perkara harus dikirim ke banding, berkas perkara harus dikirim ke Pengadilan Tinggi (Pasal 11 ayat 2 UU Pengadilan Tinggi (Pasal 11 ayat 2 UU tahun 1947).tahun 1947).

Page 10: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

3. Pemeriksaan Tingkat Bandinga.a. Dilakukan berdasar berkas perkara :Dilakukan berdasar berkas perkara :

Pemeriksaan pada Tingkat banding Pemeriksaan pada Tingkat banding dilakukan melalui Berita Acara dilakukan melalui Berita Acara Pemeriksaan Pengadilan Tingkat Pemeriksaan Pengadilan Tingkat Pertama, yaitu “berdasar berkas Pertama, yaitu “berdasar berkas perkara”perkara”b.b. Apabila dianggap perlu dapat melakukan Apabila dianggap perlu dapat melakukan “Pemeriksaan tambahan”, melalui proses “Pemeriksaan tambahan”, melalui proses ::1) Pemeriksaan tambahan berdasar 1) Pemeriksaan tambahan berdasar

Putusan Sela, sebelum menjatuhkan Putusan Sela, sebelum menjatuhkan putusan akhir; atau putusan putusan akhir; atau putusan ditangguhkan menunggu hasil ditangguhkan menunggu hasil pemeriksaan tambahan.pemeriksaan tambahan.

Page 11: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

2).2). Pemeriksaan tambahan dapat Pemeriksaan tambahan dapat dilakukan sendiri oleh Pengadilan dilakukan sendiri oleh Pengadilan Tinggi Agama (PTA).Tinggi Agama (PTA).

3).3). Pelaksanaan pemeriksaan tambahan Pelaksanaan pemeriksaan tambahan diperintahkan kepada pengadilan diperintahkan kepada pengadilan yang semula memeriksa dan yang semula memeriksa dan memutus pada tingkat pertama.memutus pada tingkat pertama.

Page 12: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

4. Jangkauan Pemeriksaan Banding

Putusan Pengadilan Agama yang dapat Putusan Pengadilan Agama yang dapat dibanding ialah putusan akhir yang dibanding ialah putusan akhir yang sudah mengakhiri sengketa secara sudah mengakhiri sengketa secara keseluruhan.keseluruhan.

Page 13: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

B. UPAYA KASASI

1. Pengertian dan Dasar Hukum2. Syarat-Syarat Kasasi3. Prosedur (Tata Cara) Permohonan

Kasasi

Page 14: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

1. PengertianKasasi adalah suatu upaya hukum biasa

yang kedua, yang diajukan oleh pihak yang merasa tidak puas atas penetapan dan putusan di bawah Mahkamah Agung mengenai :

a.a. Kewenangan Pengadilan.Kewenangan Pengadilan.

b.b. Kesalahan penerapan hukum yang Kesalahan penerapan hukum yang dilakukan pengadilan bawahan (Tingkat dilakukan pengadilan bawahan (Tingkat I/II). Dalam memeriksa dan memutus I/II). Dalam memeriksa dan memutus perkara.perkara.

c.c. Kesalahan atau kelalaian dalam cara-Kesalahan atau kelalaian dalam cara-cara mengadili menurut syarat-syarat cara mengadili menurut syarat-syarat yang ditentukan peraturan perundang-yang ditentukan peraturan perundang-undanganundangan

Page 15: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

2. Syarat-Syarat Kasasi

Syarat-syarat untuk mengajukan kasasi adalah :

a.a. Diajukan oleh pihak yang berhak Diajukan oleh pihak yang berhak mengajukan kasasi.mengajukan kasasi.

b.b. Diajukan masih dalam tenggang Diajukan masih dalam tenggang waktu kasasiwaktu kasasi

c.c. Putusan atau penetapan judex, Putusan atau penetapan judex, factie, menurut hukum dapat factie, menurut hukum dapat dimintakan kasasi.dimintakan kasasi.

d.d. Membuat memori kasasiMembuat memori kasasi

e.e. Membayar panjar (uang muka) biaya Membayar panjar (uang muka) biaya kasasi.kasasi.

Page 16: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

f.f. Menghadap di Kepaniteraan Menghadap di Kepaniteraan Pengadilan Agama yang Pengadilan Agama yang bersangkutan.bersangkutan.

Berbeda dengan permohonan Berbeda dengan permohonan banding di mana pemohon banding banding di mana pemohon banding tidak wajib membuat memori tidak wajib membuat memori banding, memori kasasi merupakan banding, memori kasasi merupakan syarat mutlak untuk dapat syarat mutlak untuk dapat diterimanya permohonan kasasi.diterimanya permohonan kasasi.

Page 17: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

3. Prosedur (Tata Cara) Permohonan Kasasia.a. Tenggang waktu mengajukan Tenggang waktu mengajukan

permohonan kasasi:permohonan kasasi:1). 14 hari sejak tanggal pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi Agama disampaikan secara resmi oleh Juru Sita kepada yang bersangkutan.Hal ini diatur dalam Pasal 46 ayat 1 dan ayat 2.b.Permohonan kasasi disampaikan kepada

Panitera Pengadilan Agama yang memutus perkara.

Page 18: Upaya Hukum Banding, Kasasi, Dan Proses Pemeriksaannya

c.Yang berhak mengajukan:

1) Pihak yang beperkara, atau2) Wakil yang secara khusus diberi

kuasa. (Pasal 44 ayat 1 UU No.14 Tahun 1985).

d. Bentuk permohonan Kasasi

1). Berbentuk tulisan2). Bisa berbentuk lisan