up 1 blok 11
-
Upload
tyastrisedyarenaning -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of up 1 blok 11
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 1/8
Learning Objective :
1. Bagaimana respon imun tubuh terhadap agen infeksi intraseluler dan
ekstraseluler?
2. Bagaimana proses opsonisasi?
Pembahasan :
1. Bagaimana respon imun tubuh terhadap agen infeksi intraseluler dan
ekstraseluler?
a. Bakteri
1 Bakteri !kstraselular a "munitas non spesifik #innate immunit$
%erutama melalui mekanisme fagositosis oleh neutrofil& monosit
serta makrofag jaringan. 'esistensi bakteri terhadap fagositosis
dan penghancuran dalam makrofag menunjukkan virulensi
bakteri.
(ktivasi komplemen tanpa adan$a antibodi juga memegang
peranan penting dalam eliminasi bakteri ekstraselular.
Lipopolisakarida #LP) dalam dinding bakteri gram negatif dapat
mengaktivasi komplemen jalur alternatif tanpa adan$a antibodi.
)alah satu hasil aktivasi komplemen ini $aitu *+b mempun$ai
efek opsonisasi bakteri serta meningkatkan fagositosis. )elain itu
terjadi lisis bakteri melalui membrane attack complex #,(*
1
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 2/8
serta beberapa hasil sampingan aktivasi komplemen dapat
menimbulkan respons inflamasi melalui pengumpulan
(recruitment) serta aktivasi leukosit #,unasir& 2--1.
!ndotoksin $ang merupakan LP) merangsang produksi sitokin
oleh makrofag serta sel lain seperti endotel vaskular. Beberapa
jenis sitokin tersebut antara lain tumour necrosis factor #%/&
"L01& "L0 serta beberapa sitokin inflamasi dengan berat molekul
rendah $ang termasuk golongan "L0. /ungsi fisiologis $ang
utama dari sitokin $ang dihasilkan oleh makrofag adalah
merangsang inflamasi non0spesifik serta meningkatkan aktivasi
limfosit spesifik oleh antigen bakteri. )itokin akan menginduksi
adhesi neutrofil dan monosit pada endotel vaskular pada tempat
infeksi $ang diikuti migrasi& akumulasi lokal serta aktivasi sel
inflamasi. 3erusakan jaringan $ang terjadi adalah akibat efek
samping mekanisme pertahanan untuk eliminasi bakteri tersebut.
)itokin juga merangsang demam dan sintesis protein fase akut.
Ban$ak fungsi sitokin $ang sama $aitu sebagai ko0stimulator sel
limfosit % dan B $ang menghasilkan mekanisme amplifikasi
untuk imunitas spesifik. )itokin dalam jumlah besar atau
produkn$a $ang tidak terkontrol dapat membaha$akan tubuh serta
berperan dalam menifestasi klinik infeksi bakteri ekstraselular.
4ang paling berat adalah gejala klinis oleh infeksi bakteri 5ram0
negatif $ang men$ebabkan disseminated intravascular
coagulation #6"* $ang progresif serta s$ok septik atau s$ok endotoksin. )itokin %/ adalah mediator $ang paling berperan
pada s$ok endotoksin ini #,unasir& 2--1.
b "munitas )pesifik #(ddaptive immunit$
3ekebalan humoral mempun$ai peran penting dalam respons
kekebalan spesifik terhadap bakteri ekstraselular.
Lipopolisakarida merupakan komponen $ang paling imunogenik
dari dinding sel atau kapsul mikroorganisme serta merupakan
antigen $ang thymus independent . (ntigen ini dapat langsung
2
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 3/8
merangsang sel limfosit B $ang menghasilkan imunoglobin "g,
spesifik $ang kuat. )elain itu produksi "g5 juga dirangsang $ang
mungkin melalui mekanisme perangsangan isotype switching
rantai berat oleh sitokin. 'espons sel limfosit % $ang utama
terhadap bakteri ekstraselular melalui sel %*67 $ang
berhubungan dengan molekul ,8* kelas "" $ang mekanismen$a
telah dijelaskan di atas. )el %*67 berfungsi sebagai sel penolong
untuk merangsang pembentukan antibodi& aktivasi fungsi fagosit
dan mikrobisid makrofag #,unassir& 2--1.
(da + mekanisme efektor $ang dirangsang oleh "g5 dan "g,
serta antigen permukaan bakteri : Opsonisasi bakteri oleh "g5
serta peningkatan fagositosis dengan mengikat reseptor /c pada
monosit& makrofag dan neutrofil. (ntibodi "g5 dan "g,
mengaktivasi komplemen jalur klasik $ang menghasilkan *+b
dan i*+b $ang mengikat reseptor komplemen spesifik tipe 1 dan
tipe + dan selanjutn$a terjadi peningkatan fagositosis. Pasien
defisiensi *+ sangat rentan terhadap infeksi piogenik $ang hebat9
etralisasi toksin bakteri oleh "g, dan "g5 untuk mencegah
penempelan terhadap sel target serta meningkatkan fagositosis
untuk eliminasi toksin tersebut9 (ktivasi komplemen oleh "g,
dan "g5 untuk menghasilkan mikrobisid ,(* serta pelepasan
mediator inflamasi akut #,unasir& 2--1.
2 Bakteri "ntraseluler
a "nnate "mmunit$
,ekanisme terpenting imunitas alamiah terhadap mikroorganisme
intraselular adalah fagositosis. (kan tetapi bakteri patogen
intraselular relatif resisten terhadap degradasi dalam sel fagosit
mononuklear. Oleh karena itu mekanisme kekebalan alamiah ini
tidak efektif dalam mencegah pen$ebaran infeksi sehingga sering
menjadi kronik dan eksaserbasi $ang sulit diberantas #,unasir&
2--1.
b (ddaptive "mmunit$
3
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 4/8
'espons imun spesifik terhadap bakteri intraselular terutama
diperankan oleh cell mediated immunity #*,". ,ekanisme
imunitas ini diperankan oleh sel limfosit % tetapi fungsi efektorn$a
untuk eliminasi bakteri diperani oleh makrofag $ang diaktivasi oleh
sitokin $ang diproduksi oleh sel % terutama interferon #"/ .
'espons imun ini analog dengan reaksi hipersensitivitas tipe
lambat. (ntigen protein intraselular merupakan stimulus kuat sel
limfosit %. Beberapa dinding sel bakteri mengaktivasi makrofag
secara langsung sehingga mempun$ai fungsi sebagai ajuvan.
,isaln$a muramil dipeptida pada dinding sel mikrobakteria. %elah
disebutkan di atas bah;a fungsi sel limfosit % pada *," adalah
produksi sitokin terutama "/ . )itokin "/ ini akan
mengaktivasi makrofag termasuk makrofag $ang terinfeksi untuk
membunuh bakteri. Beberapa bakteri ada $ang resisten sehingga
menimbulkan stimulasi antigen $ang kronik. 3eadaan ini akan
menimbulkan pengumpulan lokal makrofag $ang teraktivasi $ang
membentuk granuloma sekeliling mikroorganisme untuk mencegah
pen$ebarann$a. 'eaksi inflamasi seperti ini berhubungan dengan
nekrosis jaringan serta fibrosis $ang luas $ang men$ebabkan
gangguan fungsi $ang berat. <adi kerusakan jaringan ini disebabkan
terutama oleh respons imun terhadap infeksi oleh beberapa bakteri
intraselular #,unasir& 2--1.
b. =irus
=irus merupakan obligat intraseluler $ang berkembang biak di dalam
sel& sering menggunakan mesin sintesis asam nukleat dan protein
pejamu. 6engan reseptor permukaan sel& virus masuk ke dalam sel
dan dapat menimbulkan kerusakan sel dan pen$akit melalui berbagai
mekanisme. 8al tersebut disebabkan oleh replikasi virus $ang
mengganggu sintesis protein dan fungsi normal sel.
1 "munitas non spesifik #innate imunity
Prinsip mekanisme imunitas nonspesifik terhadap virus adalah
mencegah infeksi. !fektor $ang berperan adalah "/ #interferon
4
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 5/8
tipe 1 dan sel 3 $ang membunuh sel terinfeksi. "nfeksi ban$ak
virus disertai produksi '( $ang merangsanag sekresi "/ tipe 1
oleh sel terinfeksi& mungkin melalui ikatan dengan reseptor Toll-
like. "/ tipe 1 mencegah replikasi virus dalam sel terinfeksi dan
sel sekitarn$a sehingga tidak terinfeksi dengan menginduksi
melalui anti viral.
)el 3 membunuh sel terinfeksi oleh berbagai jenis virus dan
merupakan efektor imunitas penting terhadap infeksi dini virus&
sebelum respon imun spesifik berkembang. )el 3 juga dapat
mengenal sel terinfeksi $ang tidak mengekspresikan ,8*0"
# Major Histocompatibility omplex #Barata;idjaja& 2-12.
2 "munitas spesifik #adaptive imunity
a "munitas humoral
(ntibodi merupakan efektor dalam imunitas spesifik humoral
terhadap infeksi virus. (ntibodi diproduksi dan han$a efektif
terhadap virus dalam fase ekstraseluler. =irus dapat ditemukan
ekstraseluler pada a;al infeksi sebelum masuk ke dalam sel atau
khusus untuk virus sitopatik& bila virus dilepas oleh sel terinfeksi
$ang dihancurkan. (ntibodi dapat menetralisasi virus& mencegah
virus menempel pada sel dan masuk ke dalam sel pejamu. (ntibodi
berikatan dengan envelop virus atau antigen kapsid.
"g( $ang disekeresi berperan terhadap virus $ang masuk tubuh
melalui mukosa saluran napas dan cerna. (ntibodi juga dapat
berperan sebagai opsonin $ang meningkatkan eliminasi partikel
virus oleh fagosit. (ktivasi komplemen juga ikut berperan dalam
meningkatkan fagositosis dan mungkin juga menghancurkan virus
dengan envelop lipid secara langsung.
b "munitas seluler
!liminasi virus $ang menetap di dalam sel diperankan oleh sel
*6> *%L #ytotoxic T !ymphocyte $ang membunuh sel
terinfeksi. /ungsi fisiologik utama *%L adalah pemantuan terhadap
infeksi virus. 3eban$akan *%L $ang spesifik untuk virus ebrupa
*6> $ang mengenal antigen virus $ang sudah dicerna dalam
5
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 6/8
sitosol& biasan$a disintesis oleh endogen $ang berhubungan dengan
,8*01 dalam setiap sel $ang bernukelus. @ntuk diferensiasi
penuh& *6> memerlukan sitokin $ang diproduksi sel helper
*67> atau kostimulator $ang diekspresikan pada sel terinfeksi. Bila
sel terinfeksi adalah sel jaringan dan bukan (P* # "ntigen
#resenting ell profesional seperti sel dendritik $ang selanjutn$a
memproses antigen virus dan mempresentasikann$a ke sel *6>.
)elanjutn$a *6> berproliferasi secara masif selama infeksi virus
dan keban$akan sel $ang berproliferasi adalah spesifik untuk
beberapa peptida virus. )el % $ang diaktifkan berdiferensiasi
menjadi sel *%L efektor $ang dapat membunuh setiap sel
bernukleus $ang terinfeksi. !fek antivirus utama *%L adalah
membunuh sel terinfeksi& mekanisme lain terjadi melalui aktivasi
nukleus dalam sel terinfeksi $ang menghancurkan genome virus
dan sekresi sitokin seperti "/0g $ang memiliki aktivitas antivirus
#Barata;idjaja& 2-12.
2. Bagaimana proses opsonisasi?
Opsonisasi adalah pelapisan antigen oleh antibodi& komplemen&
fibronektin& $ang berfungsi untuk memudahkan fagositosis. Opsonisasi
ada dua $aitu opsonisasi $ang tidak tergantung antibodi dan $ang
ditingkatkan oleh antibodi.Pada opsonisasi $ang tidak tergantung antibodi&
protein pengikat manose dapat terikat pada manose terminal pada
permukaan bakteri& dan akan mengaktifkan *1r dan *1s serta berikatan
dengan *1A. Proses tersebut akan mengaktivasi komplemen pada jalur
klasik $ang dapat berperan sebagai opsonin dan memperantarai
fagositosis. Lipopolisakarida #LP) merupakan endotoksin $ang penting
pada bakteri 5ram negatif. )el ini dapat dikenal oleh tiga kelas molekul
reseptor. )edangkan opsonisasi $ang ditingkatkan oleh antibodi adalah
bakteri $ang resisten terhadap proses fagositosis akan tertarik pada sel
P, dan makrofag bila telah diopsonisasi oleh antibodi.6alam opsonisasi
terdapat sinergisme antara antibodi dan komplemen $ang diperantarai oleh
6
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 7/8
reseptor $ang mempun$ai afinitas kuat untuk "g5 dan *+b pada
permukaan fagosit& sehingga meningkatkan pengikatan di fagosit. !fek
augmentasi dari komplemen berasal dari molekul "g5 $ang dapat
mengikat ban$ak molekul *+b& sehingga meningkatkan jumlah hubungan
ke makrofag (bonus effect of multivalency). ,eskipun "g, tidak terikat
secara spesifik pada makrofag& namun merangsang adesi melalui
pengikatan komplemen #%iard& 1C.
7
7/24/2019 up 1 blok 11
http://slidepdf.com/reader/full/up-1-blok-11 8/8
6(/%(' P@)%(3(
Barata;idjaja& 3.5.& "ris '. 2-12. $munologi %asar &disi ' <akarta : /akultas
3edokteran @niversitas "ndonesia.
,unasir& D. 2--1. 'espon "mun %erhadap "nfeksi Bakteri. *ari #ediatri+ ,ol +
.o /+ 0 '1 '20 3 '24 .
%iard& ". 1C. #engantar $munologi ,eteriner )uraba$a : (irlangga @niversit$
Press.
8