Untuk Sahabatku

4
Untuk Sahabatku, Ketika mentari telah muncul dengan sinarnya yang bersenyum, Kalian pun hadir menghiasi kehidupanku, Ada sejuta rasa kau tebarkan dalam hatiku, Untuk Sahabatku, Kau punya hati dan akal, Kau punya pikir dan pendapat, Kau punya anggota tubuh yang bebas kau gerakkan, Untuk Sahabatku, Kemana akan kau bawa diriku, Kemana akan kau tuntun diriku, Kemana akan kau tempatkan aku, Untuk Sahabatku, Kau atau aku, Siapa yang lebih dulu, pasti akan terjadi, Apa yang akan kau tinggalkan untukku, Untuk Sahabatku, Bilakah kita bertemu lagi, Disana apa kau akan ingat aku, Apa kau akan ajak saya untuk tersenyum kembali Untuk Sahabatku, Ku ingin membawa senyuman itu disana, Lebih indah melebihi cahaya bulan purnama,

description

nasehat

Transcript of Untuk Sahabatku

Page 1: Untuk Sahabatku

Untuk Sahabatku,

Ketika mentari telah muncul dengan sinarnya yang bersenyum,

Kalian pun hadir menghiasi kehidupanku,

Ada sejuta rasa kau tebarkan dalam hatiku,

Untuk Sahabatku,

Kau punya hati dan akal,

Kau punya pikir dan pendapat,

Kau punya anggota tubuh yang bebas kau gerakkan,

Untuk Sahabatku,

Kemana akan kau bawa diriku,

Kemana akan kau tuntun diriku,

Kemana akan kau tempatkan aku,

Untuk Sahabatku,

Kau atau aku,

Siapa yang lebih dulu, pasti akan terjadi,

Apa yang akan kau tinggalkan untukku,

Untuk Sahabatku,

Bilakah kita bertemu lagi,

Disana apa kau akan ingat aku,

Apa kau akan ajak saya untuk tersenyum kembali

Untuk Sahabatku,

Ku ingin membawa senyuman itu disana,

Lebih indah melebihi cahaya bulan purnama,

Untuk Sahabatku,,

Jangan lelah mendengarkanku,

Page 2: Untuk Sahabatku

Jangan lihat siapa diriku,

Namun ijinkan aku memelukmu,

Hingga kita bisa tersenyum bersama disana.

QalaLLahu Ta'ala :

“Wahai orang-orang yang beriman, #Beriman_lah kamu kepada ALLAH dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang ALLAH turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang ALLAH turunkan sebelumnya..."

(Qs.an-Nisa 136)

Yg jd bahan renungan iaitu perintah kepada orang-orang #beriman untuk #beriman kembali.

Biasanya sebuah perintah itu ditujukan kepada orang2 yang belum melakukan perintah tersebut atau kepada orang2 yang belum memiliki sifat2 tsb.

Tapi dalam ayat ini justru yang diperintah untuk beriman adalah orang2 yang beriman.

Dari ayat tersebut jelas kita berkewajiban dakwah berdasar firman ALLAH tersebut kepada muslimin.

Bahkan perkara ini sangat esensial.

Dlm ayat trsebut termaktub:

1. Tujuan penekanan "wahai orang beriman, berimanlah kamu” adalah untuk membenarkan dan mengoreksi kembali serta meluruskan apa yang dia praktekan selama ini.

Sebagai seorang muslim tentunya apa yang kita amalkan dalam agama ini adalah in'sya Allaah semata-mata karena Allaah subhanahu wata’ala,

namun apakah yang kita amalkan tersebut sesuai dengan tuntunan RasuluLLah shalaLLahu’alaihi wasallam atau tidak?

Dalam perkara tauhid ada yang namanya tauhid dan ada yang namanya syirik.

Diantara kaum muslimin ada yang melakukan suatu amalan dalam agama ini, namun setelah ditimbang dengan kacamata syariat ternyata tidak lebih hanya sekedar adat dan kebiasaan dalam suatu daerah tertentu yang di klaim sebagai ajaran Islam.

2. Perintah untuk melakukan perkara-perkara yang sudah masuk dalam agama Islam namun belum dilaksanakan oleh ummat Islam.

Page 3: Untuk Sahabatku

Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari.

Betapa banyak orang Islam yang mengaku Islam namun tinggal ID card-nya saja.

Betapa banyak orang Islam yang mengaku Islam namun tidak #shalat,

padahal jika kita melihat dalam Qur’an begitu banyak ayat2 yang memerintahkannya untuk shalat, bahkan ayat tersebut dihapalnya dengan fasih atau dihapalnya diluar kepala.

Belum lagi kita melihat para wanita muslim yang belum mampu menutupi auratnya, memakai pakaian yang begitu minim yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Bahkan terkesan bangga dengan memperlihatkan auratnya kepada lelaki yang bukan mahramnya.

3. Ditekankan untuk selalu #istiqamah dalam agama ini.

Di akhir zaman ini, begitu banyak fitnah dan ujian yang datang bagaikan gelombang dahsyat yang suatu saat dapat menghempaskan seorang muslim dari jalur ke-istiqamahan dalam menjalankan ketaatan kepada Allaah subhanahu wata’ala.

Apakah itu datang dari keluarga, harta, wanita, pekerjaan dan semisalnya, semua itu adalah faktor-faktor yang dapat melalaikan seseorang dari taat perintah Allaah & #dakwah dijalan Allaah.

Sungguh keistiqamahan yang sempurna adalah ketika ketaatan seorang hamba kepada Allaah ta’ala tidak berkurang.

RasuluLLah shallaLLahu alayhi wasallam bersabda:

“Lurus dan tepatlah diatas kebenaran atau paling tidak dekatilah.”

Firman Allaah:

“Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepada-Nya, dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,”

(Quran Surat Fushilat: 6)

Jom!

Dakwah-kan pentingnya IMAN even kepada orang2 yg telah beriman...

Sesuai firman Allaah dalam Quran surah an-Nisa 136 diatas...

Page 4: Untuk Sahabatku

"Wahai orang2 yg beriman, BERIMANLAH kamu..."

Lalu ISTIQAMAH-lah...