UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... ·...

44

Transcript of UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... ·...

Page 1: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis
Page 2: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

350. 16

Ind

P

INDONESIASEHAT2010

PEDOMAN TEKNIS PENGADAAN

OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN

UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

2002

Page 3: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan Rl350.16

Ind Indonesia. Departemen Kesehatan. DirektoratJenderal Peiayanan Kefarmasian Dan MatKesehatan.

p Pedoman teknis pengadaan obat publik dan per-perbekalan kesehatan untuk peiayanan kesehatandasar (PKD) : lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor: 1412/Menkes/SK/XI/2002.~ Jakarta:

Departemen Kesehatan, 2002

I. Judul 1. DRUG COSTS

Page 4: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATANDEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa karena berkat rakhmat dan hidayah Nya,telah selesal disusun "Buku Pedoman Teknis Pengadaan ObatPublik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan KesehatanDasar (PKD)" sebagai acuan dalam melaksanakan pengadaanobat publik dan perbekalan kesehatan bag! Pelayanan KesehatanDasar.

Sebagalmana kita ketahul bersama bahwa tujuan pengadaanobat publik dan perbekalan kesehatan antara lain adalah agardiperoleh obat dan perbekalan kesehatan yang terjamin keamanan,mutu dan khasiatnya serta dalam rangka mendukung PelayananKesehatan Dasar melalul ketersedlaan dan keterjangkauan obatbagi masyarakat luas.

AlokasI dana untuk pengadaan obat publik dan perbekalankesehatan balk dinegara maju maupun negara berkembang relatifterbatas, oleh karena Itu eflslensi dan efektlfltas penggunaan danadalam pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan mutlakdiperlukan.

Dengan melakukan pengadaan obat publik dan perbekalankesehatan yang diawall dengan perencanaan kebutuhan obat danperbekalan kesehatan melalul anallsa kebutuhan yang dapatdipertanggung jawabkan, diharapkan pengadaan obat publik danperbekalan kesehatan mendekati kebutuhan nyata darl unitPelayanan Kesehatan Dasar yang ada dl daerah.

Kami berharap dengan diterbltkannya Surat Keputusan MenterlKesehatan nomor 1412/Menkes/SK/XI/2002 tentang Pedoman TeknisPengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk PelayananKesehatan Dasar (PKD) Inl dapat membantu para pelaksanapengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan dalammenyelenggarakan pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan

Page 5: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

didaerah masing-masing serta membantu PImpinan/ Kepala DinasKesehatan Propinsi/ Kabupaten/ Kota melaksanakan tugaspengawasan melekat maupun fungsional terhadap penyelenggaraanpengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan di daerah masing-masing.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih dan penghargaankepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga bukupedoman teknis pengadaan obat publik dan perbekalan kesehataanini dapat diterbitkan.

Wassalamulaikum wr; wb;

Jakarta, 21 November 2002

Direktur Jenderal

Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Drs. Holid Djahari MM. AptNIP 140024279

Page 6: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

M^NTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: 1412/MENKES/SK/XI/2002

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENGADAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN

KESEHATAN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang: a.

Mengingat : 1.

2.

4.

bahwa pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatanuntuk Pelayanan Kesehatan Dasar perlu dilaksanakan secaraefektif dan efisien serta mendekati kebutuhan nyata bagikelancaran Pelayanan Kesehatan Dasar

bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas perluditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publikdan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan KesehatanDasar.

Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;

Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang PemerintahDaerah;

Undang-undang nomor 25 tahun 1999 tentang PerlmbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah dan Kewenangan ProplnsI sebagalDaerah Otonom;

Keputusan Preslden nomor 18 tahun 2000 tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan barang/ Jasa InstansI Pemerintah;

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang OrganlsasI dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan.

Ill

Page 7: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Menetapkan

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN R.I. TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENGADAAN OBAT PUBLIK DAN

PERBEKALAN KESEHATAN UNTUK PELAYANAN

KESEHATAN DASAR (PKD).

Pedoman Teknis Pengadaan Obat Pubiik dan PerbekalanKesehatan sebagaimana terdapat dalam lampiran Keputusanini, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pedoman Teknis Pengadaan Obat Pubiik dan PerbekalanKesehatan untuk Peiayanan Kesehatan Dasar ini hendaknyadipergunakan sebagai acuan bagi Propinsi, Kabupaten/ Kotadalam melaksanakan Pengadaan Obat Pubiik dan PerbekalanKesehatan bagi Peiayanan Kesehatan Dasar.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan diPada tanggal

MENTERI KESEHATAN

Jaka r ta

20 November 2002

Tembusan disampaikan kepada Yth;

1. Menteri Koordinator Bidang Kesra.2. Menteri Dalam Negeri.3. Menteri Keuangan.4. Gubernur di seluruh Indonesia.

5. Bupati/ Walikota di seluruh Indonesia.6. Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan.7. Inspektur Jenderal Departemen Kesehatan.8. Para Direktur Jenderal dilingkungan Departemen Kesehatan.9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.10. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Departemen Kesehatan.11. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi di seluruh Indonesia.12. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia

Dr. Achmad Sujudi

IV

Page 8: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

DAFTAR ISI

Halaman

- Sambutan Direktur Jenderal PelayananKefarmasian dan Alat Kesehatan DepartemenKesehatan R.I '

- Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor:1412/Menkes/SK/XI/2002 tentang PedomanTeknis Pengadaan Obat Publk dan PerbekalanKesehatan untuk Pelayanan Kesehatan dasar(PKD)

- Daftar Is! ^

BAB I PENDAHULUAN ^A. Latar Belakang

B. Tujuan dan Sasaran 2

BAB II PERENCANAAN 3

A. Tahap Perencanaan Kebutuhan Obat 31. Tahap Pemilihan Obat 32. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat 53. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat: 7

a. Metoda Konsumsl 7b. Metoda Morblditas 3

4. Tahap Proyeksl Kebutuhan Obat 125. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan

Obat 16a. AnalisaABC 16b. AnalisaVEN 17

B. Tim Perencanaan Obat Terpadu 191. Susunan Tim Perencanaan Obat Terpadu 202. Kegiatan Tim Perencanaan Obat Terpadu 203. Penyusunan Rencana Kerja Operaslonal... 21

V

Page 9: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

BAB ill PENGADAAN 22

A. Kriteria Obat Publik/Perbekalan Kesehatan ... 22

1. Kriteria Umum 22

2. Kriteria Mutu Obat 23

B. Kriteria/Persyaratan Pemasok 24

C. Penentuan Waktu Pengadaan & KedatanganObat 25

D. Penerimaan dan Pemeriksaan Obat 25

E. Pemantauan Status Pesanan 26

BAB IV PENUTUP 27

Formulir 1 28

Formulir 2 29

Formulir 3 30

Formulir 4 31

VI

Page 10: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

LampiranKeputusan Menteri Kesehatan R.I.Nomor : 1412/Menkes/SK/XI/2002

Tanggal: 20 November 2002

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam berbagai upaya pelayanan kesehatan, obatmerupakan salah satu unsur penting. Sebagian besar upayapelayanan kesehatan menggunakan obat dan biaya yangdigunakan untuk obat merupakan bagian yang cukup besardari seluruh biaya kesehatan. Diantara berbagai alternatifyang ada, Intervensi dengan obat merupakan intervene! yangpaling banyak digunakan dalam penyelenggaraan upayakesehatan.

Dalam rangka pembangunan kesehatan di daerah diperlukankeseimbangan dan kesinambungan untuk kelangsungan program-program kesehatan, yang didukung oleh ketenagaan,pembiayaan dan sarana prasarana yang memadai.

Undang-undang Nomor 22 tahun 1999tentang PemerintahanDaerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerahmemberikan kewenangan seluas-luasnya kepada Daerah,khususnya Kabupaten/ Kota untuk melaksanakan berbagaikegiatan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakatnya,selama masih dalam kerangka Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan berdasarkan Peraturan Perundang-undanganyang berlaku.

Dalam upaya meningkatkan ketersediaan obat publik danperbekalan kesehatan yang sangat diperlukan adalah optimalisasipemanfaatan dana, efektivitas penggunaan serta pengendalianpersediaan dan pendistribusian dari Unit Pengelola Obat/Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota ke Unit Pelayanan Kesehatan.

Page 11: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dipandang perluPedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan PerbekalanKesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) yangmengacu kepada peraturan perundang undangan yang berlakudalam melaksanakan pengadaan barang/ jasa bagi instansipemerintah.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Tujuan Pedoman Pengadaan Obat Publik dan PerbekalanKesehatan antara lain adalah:

- Terlaksananya pengadaan obat publik dan perbekalankesehatan untuk Unit Pelayanan Kesehatan Dasar diKabupaten/ Kota yang mendekati kebutuhan nyata.

- Alokasi dana obat publik dan perbekalan kesehatanuntuk Unit Pelayanan Kesehatan Dasar di Kabupaten/Kota digunakan secara berdaya guna dan berhasilguna.

- Tersusunnya rencana kebutuhan secara tepat waktu,pengadaan tepat jadwal serta pendistribusian obatpublik dan perbekalan kesehatan untuk Unit PelayananKesehatan Dasar.

- Obat publik dan perbekalan kesehatan yang tersediadi Unit Pelayanan Kesehatan Dasar digunakan secaratepat dan rasional.

2. Sasaran

Sasaran pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatanadalah dalam rangka penyediaan obat publik dan perbekalankesehatan yang termasuk dalam kelompok Sangat SangatEsensial (SSE), Sangat Esensial (SE) dan Esensial (E)bagi Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas, PuskesmasPerawatan, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Kelilingserta Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah Propinsi,Kabupaten/ Kota.

Page 12: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

BAB II

PERENCANAAN

Perencanaan pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatanadalah salah satu fungsi yang menentukan dalam proses pengadaanobat publik dan perbekalan kesehatan. Tujuan perencanaanpengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan adalah untukmenetapkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan pola penyakitdan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar termasuk programkesehatan yang telah ditetapkan. Proses perencanaan pengadaanobat publik dan perbekalan kesehatan diawali dari data yangdisampaikan Puskesmas ke Unit Pengelola Obat/ Gudang FarmasiKabupaten/ Kota yang selanjutnya dikompilasi menjadi rencanakebutuhan obat publik dan perbekalan kesehatan Kabupaten/ Kotayang dilengkapi dengan teknik-teknik perhitungannya.

A. Tahap Perencanaan Kebutuhan Obat:

Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan kebutuhanobat adalah:

1. Tahap Pemilihan Obat

Fungsi seleksi/ pemilihan obat adalah untuk menentukanapakah obat benar-benar diperlukan sesuai dengan jumlahpenduduk dan pola penyakit di daerah, untuk mendapatkanpengadaan obat yang baik, sebaiknya diawali dengandasar-dasar seleksi kebutuhan obat yaitu meliputi:a. obat dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medik dan

statistik yang memberikan efek terapi jauh lebih baikdibandingkan resiko efeksamping yang akan ditimbulkan.

b. Jenis obat yang dipilih seminimal mungkin dengancara menghindari duplikasi dan kesamaan jenis.

c. Jika ada obat baru harus ada bukti yang spesifik untukefek terapi yang lebih baik.

Page 13: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

d. Hindari penggunaan obat kombinasi, kecuali jika obatkombinasi mempunyai efek yang lebih baik dibandingobat tunggal.

e. Apabila jenis obat banyak, maka kita memilihberdasarkan Drug of Choice dari penyakit yangprevalensinya tinggi.

Pada seleksi obat hams dipertimbangkan:Dampak adminsitratlf.

Biaya yang timbul

Kemudahan untuk mendapatkan obat

Obat mudah disimpan

Obat mudah didistribusikan

Dosis obat sesuai dengan kebutuhan terapi.

Obat yang dipilih sesuai dengan standar mutuyang terjamin.

Untuk menghindari resiko yang dapat terjadi hamsmempertimbangkan:

• Kontra indikasi

• Peringatan• Efek samping

Seleksi/ pemilihan obat didasarkan pada Obat Generikterutama yang tercantum dalam Daftar Obat EsensialNasional (DOEN) yang masih berlaku dengan patokanharga sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentangDaftar Harga Patokan Tertinggi untuk Obat-obat PelayananKesehatan Dasar (PKD) dan Obat Program Kesehatan.

Kriteria seleksi obat:

Sebelum melakukan pengadaan obat publikdan perbekalankesehatan perlu ditentukan kriteria yang dipergunakansebagai acuan dalam pemilihan obat yaitu:

a. Obat merupakan kebutuhan untuk sebagian populasipenyakit

Page 14: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

b. Obat memiliki keamanan, kemanjuran yang didukungdengan bukti ilmiah.

c. Obat memiliki manfaat yang maksimal dengan resikoyang minimal.

d. Obat mempunyai mutu yang terjamin baik ditinjau darisegi stabilitas maupun bioavailabilitasnya.

e. Biaya pengobatan mempunyai rasio, Manfaat - Biayayang baik.

f. Bila pilihan lebih dari satu, dipilih yang paling baik,banyak diketahui dan farmakokinetiknya yang palingmenguntungkan.

g. Mudah diperoleh, harga terjangkau.h. Obat sedapat mungkin sediaan tunggal.

2. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat

Kompilasi pemakaian obat berfungsi untuk mengetahuipemakaian bulanan masing-masing jenis obat di unitpelayanan kesehatan/ Puskesmas selama setahun dansebagai data pembanding bagi stok optimum.

Informasi yang didapat dari kompilasi pemakaian obatadalah:

a. Jumlah pemakaian tiap jenis obat pada masing-masingunit pelayanan kesehatan/ Puskesmas.

b. Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap totalpemakaian setahun seluruh unit pelayanan kesehatan/Puskesmas.

c. Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat untuktingkat Kabupaten/ Kota.

Manfaat informasi yang didapat:

a. Sebagai sumber data dalam menghitung kebutuhanobat untuk pemakaian tahun mendatang.

b. Sebagai sumber data dalam menghitung stok/ persediaanpengaman dalam rangka mendukung penyusunan rencanadistribusi.

Page 15: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Kegiatan yang harus dilakukan:

Pengisian formulir kompilasi pemakaian obat (formullr 1)dengan cara:

- Jenis Obat diisi: Nama obat disertai kekuatan danjenis preparatnya. Contoh: Ampisillin 500 mg kaplet.

- Kolom 1 diisi: Nomor urut Unit Pelayanan Kesehatandaiam daftar ini.

- Koiom 2 diisi: Nama Unit Pelayanan Kesehatan yangdilayani oieh Unit Pengelola Obat/ Gudang FarmasiKabupaten/ Kota.

- Kolom 3 s/d 14 Data pemakaian obat bersangkutanmasing-masing Unit Pelayanan Kesehatan (UPK),termasuk perhitungan untuk menutup kekosonganobat di tingkat Unit Pelayanan Kesehatan. Datadiperoleh dari kolom pemakaian (7) dari formulirLPLPO yang dilaporkan oleh Unit PelayananKesehatan.

- Kolom 15 diisi: Jumlah koiom (3) sampai dengankolom (14)

- Kolom 16 diisi: data pemakaian rata-rata obat/ bulan(koiom 15 dibagi dengan 12)

- Koiom 17 diisi: persentase masing-masing kolom (15)terhadap total kolom (15). Perhitungan dilakukan padaakhir tahun.

- Kolom Iain-Iain digunakan untuk mencatat pemakaianobat diiuar keperluan distribusi rutin ke masing-masingUPK. Hal ini mencakup pengeluaran obat untukmemenuhi keperluan kegiatan sosial oleh sector lain.Kejadian Luar Biasa (KLB), Bencana Alam dan Iain-lain.

Page 16: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

3. Tahap Perhitungan Kebutuhan Obat.

Menentukan kebutuhan obat merupakan tantanganyang berat yang hams dihadapi oleh Apoteker yang bekerjadi Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) ataupun di UnitPengelolan Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota.

Masalah kekosongan obat atau kelebihan obat dapatterjadi apabila informasi semata-mata hanya berdasarkaninformasi yang teoritis kebutuhan pengobatan.

Dengan koordinasi dan proses perencanaan untukpengadaan obat secara terpadu serta melaiui tahapanseperti diatas, maka diharapkan obat yang direncanakandapat tepat jenis dan tepat jumlah serta tepat waktu.

Tidak ada cara terbaik untuk menentukan kebutuhan obat.

Pendekatan dapat dilakukan melaiui metoda:

a. Metoda Konsumsi

Didasarkan atas anaiisa data konsumsi obat tahun

sebelumnya.

Untuk menghitung jumlah obat yang dibutuhkanberdasarkan metoda konsumsi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1) Pengumpulan dan pengolahan data2) Anaiisa data untuk informasi dan evaluasi.3) Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.4) Penyesuaian jumiah kebutuhan obat dengan alokasi

dana.

Jenis data yang perlu dipersiapkan untuk metodakonsumsi

- Alokasi dana

- Daftar obat

- Stok awal

- Penerimaan

- Pengeluaran- Sisa stok

Page 17: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

- Obat hilang/ rusak, kedaluarsa- Kekosongan obat- Pemakaian rata-rata/ pergerakan obat pertahun.- Lead time

- Stok pengaman

- Perkembangan pola kunjungan

Contoh:

Selama tahun 2002 (Januari - Desember) pemakaianParacetamol tablet sebanyak 2.500.000 tablet untukpemakaian selama 10 (sepuluh) bulan. Pernah terjadikekosongan selama 2 (dua) bulan. SIsa stok per 31Desember 2002 adalah 100.000 tablet.

a. pemakaian rata-rata Paracetamol tablet perbulantahun 2002 adalah 2.500.000 tablet /10 = 250.000tablet.

b. Pemakaian Paracetamol tahun 2002 (12 bulan) =250.000 tablet X 12 = 3.000.000 tablet.

c. Pada umumnya stok pengaman berklsar antara10% - 20% (termasuk untuk mengantlslpasikemungklnan kenalkan kunjungan). MIsalkanberdasarkan evaluasi data diperklrakan 20% =20% X 3.000.000 tablet = 600.000 tablet

d. Pada umumnya Lead time berklsar antara 3 s/d 6bulan. MIsalkan lead time diperklrakan 3 bulan =3 X 250.000 tablet = 750.000 tablet.

e. Kebutuhan Paracetamol tahun 2002 adalah = b +c + d, yaltu: 3.000.000 tablet + 600.000 tablet +750.000 tablet = 4.350.000 tablet

f. Rencana pengadaan Paracetamol untuk tahun 2003adalah: hasll perhltungan kebutuhan (e) - sIsastok= 4.350.000 tablet -100.000 tablet = 4.250.000tablet = 4250 kaleng/ botol @ 1000 tablet.

8

Page 18: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Metoda Morbiditas

Metoda morbiditas adalah perhitungan kebutuhanobat berdasarkan pola penyakit, perkiraan kenaikankunjungan dan lead time. Langkah-langkah dalammetoda ini adalah:

1) Menentukan jumlah penduduk yang akandilayani.

2) Menentukan jumlah kunjungan kasusberdasarkan frekwensi penyakit.

3) Menyediakan standar/ pedoman pengobatanyang digunakan.

4) Menghitung perkiraan kebutuhan obat.5) Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedla.

Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metodeMorbiditas:

> Perkiraan jumlah populasi> Komposisi demografi dari populasi yang akan

diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin untukumur antara:

■ 0-4 tahun

■ 5-14 tahun

■ 15-44 tahun

■ >45 tahun

> Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkankelompok umur - penyakit.

> Frekwensi kejadian masing-masing penyakitpertahun untuk seluruh populasi pada kelompokumur yang ada.

> Menghitung perkiraan jumlah obat X jenis obatuntuk setiap diagnosa, yang dibandingkan denganstandar pengobatan.

> Untuk menghitung jenis, jumlah, dosis, frekwensidan lama pemberian obat dapat dipergunakanpedoman pengobatan yang ada.

> Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkankelompok umur - penyakit.

Page 19: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

> FrekwensI kejadian masing-masing penyakitpertahun untuk seluruh populasi pada kelompokumur yang ada.

> Menghitung perkiraan jumlah obat X jenis obatuntuk setiap diagnosa, yang dibandingkan denganstandar pengobatan.

> Untuk menghitung jenis, jumlah, dosis, frekwensidan lama pemberian obat dapat dipergunakanpedoman pengobatan yang ada.

Contoh perhitungan dengan metoda morbiditas:

a. Menghitung masing-masing obat yang diperlukanperpenyakit.

Sebagai contoh untuk penyakit Diare Akut pada orangdewasa dan anak-anak antara lain pada pedomanpengobatan digunakan obat oralit dengan perhitungansebagai berikut:

- Anak-anak

Satu episode diperlukan 15 (lima belas) bungkusoralit @ 200 ml. Jumlah episode 18.000 kasus.Maka jumlah oralit yang diperlukan = 18.000 x 15bungkus = 270.000 bungkus @ 200 ml.

- Dewasa:

Satu episode diperlukan 6 (enam) bungkus oralit@ 1 liter. Jumlah episode 10.800 kasus. Makajumlah oralit yang diperlukan = 10.800 x 6 bungkus= 64.800 bungkus @ 1000 ml/ 1 liter.

b. Pengelompokan dan penjumlahan masing-masing obat(hasil langkah a)

10

Page 20: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

contoh:

Tetrasiklin kapsul 250 mg digunakan pada berbagaikasus penyakit:

Berdasarkan langkah pada butir a, diperoleh obatuntuk:

- Kolera diperlukan = 3.000 kapsul- Desentri diperlukan = 5.000 kapsul- Amubiasis diperlukan = 1.000 kapsul- Infeksi saluran kemih = 2.000 kapsul- Penyakit kulit diperlukan = 500 kapsul- Jumlah Tetrasiklin diperlukan = 11.500 kapsul

c. Menghitung jumlah kebutuhan obat yang akan datangdengan mempertimbangkan faktor antara lain:

> Peningkatan kunjungan

> Lead time

> Stok pengaman

d. Menghitung jumlah yang harus diadakan tahun anggaranyang akan datang =

Kebutuhan obat yang akan datang - sisa stok

Data 10 Penyakit Terbesar:

Untuk melengkapi data rencana pengadaan obat, UnitPengelola Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota perlumengumpulkan data 10 penyakit terbesar dari unit terkait.

Data ini dimanfaatkan dalam menyesuaikan rencanapengadaan obat dengan dana yang tersedia untukmenentukan prioritas dalam pengadaan.

Informasi yang didapat:

- Jumlah penderita untuk 10 jenis penyakit terbesar

- Total penderita tiap jenis obat

11

Page 21: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Manfaat informasi yang didapat;

Sebagai sumber data dalam menghitung kebutuhan obatuntuk pemakaian tahun mendatang dengan menggunakanmetoda morbiditas.

Jumlah Kasus X Jumlah Obat menurut

Pedoman Pengobatan

Keglatan yang hams dilakukan:

Pengisian formulir 2 terlampir dengan masing-masingkolom diisi:

Kolom 1 diisi: Nomor urut

Kolom 2 diisi: Nomor kode penyakit

Kolom 3 diisi: Nama jenis penyakit diurutkan dari atasdengan jumlah paling besar.

Kolom 4 diisi: Jumlah penderita, anak dibawah 5 tahun

Kolom 5 diisi: Jumlah penderita dewasa.

Kolom 6 diisi: Jumlah total penderita anak dan dewasa.

4. Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Menetapkan rancangan stok akhir periode yang akandatang. Rancangan stok akhir diperkirakan sama denganhasil perkalian antara waktu tunggu dengan estimasipemakaian rata-rata/ bulan ditambah stok penyangga.

b. Menghitung rancangan pengadaan obat periodetahun yang akan datang. Perencanaan pengadaanobat tahun yang akan datang dapat dirumuskan sebagaiberikut:

12

Page 22: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

a =

b =

c =

d =

e =

f =

rancangan pengadaan obat tahun yang akandatang

kebutuhan obat untuk sisa periode berjalan

(Januari - Desember)

kebutuhan obat untuk tahun yang akan datang

rancangan stok akhir

stok awal periode berjalan/ stok per 31 DesemberUnit Pengelola Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/Kota dan Unit Pelayanan Kesehatan.

rencana penerimaan obat pada periode berjalan(Januari - Desember)

c. Menghitung rancangan anggaran untuk total kebutuhanobat, dengan cara:

1. Melakukan analisis ABC - VEN

2. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaiankebutuhan dengan anggaran yang tersedia.

3. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaiankebutuhan berdasar data 10 penyakit terbesar.

d. Pengalokasian kebutuhan obat persumber anggaran,dengan melakukan kegiatan:

1) Menetapkan kebutuhan anggaran untuk masing-masing obat persumber anggaran.

2) Menghitung persentase belanja untuk masing-masing obat terhadap masing-masing sumberanggaran.

3) Menghitung persentase anggaran masing-masingobat terhadap total anggaran dari semua sumber.

13

Page 23: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Jenis data yang perlu dipersiapkan/ dikumpulkan:

Lembar kerja penghitungan perencanaan pengadaan obatpada tahun anggaran yang akan datang, untuk mendapatkaninformasi yang berkaitan dengan;

> Jumlah kebutuhan pengadaan obat tahun yangakan datang.

> Jumlah persediaan obat tingkat Unit PengelolaObat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota per 31Desember

> Jumlah obat yang akan diterima pada tahunanggaran berjalan.

> Rencana pengadaan obat untuk tahun anggaranberikutnya berdasarkan sumber anggaran.

> Tingkat kecukupan setiap jenis obat.

Lembar kerja perencanaan pengadaan obat:

Dengan menggunakan formulir 3 Lembar Kerja PerencanaanPengadaan Obat, maka masing-masing kolom diisi:Kolom 1 diisi: Nomor urut obat dalam daftar.

Kolom 2 diisi: nama obat sesuai dengan daftarKolom 3 diisi: satuan kemasan masing-masing obatKolom 4 diisi: Jenis kemasan masing-masing obatKolom 5 diisi: Sisa stok di Unit Pengelola Obat/ GudangFarmasi kabupaten/ Kota pada 1 januari (hasil pencacahanper 31 Desember)Kolom 6 diisi: Sisa stok di Puskesmas 1 Januari (hasilpencacahan per 31 Desember)Kolom 7 diisi: jumlah kolom 5 + kolom 6Kolom 8 Jumlah obat yang akan masuk ke Gudang FarmasiKabupaten/ Kota yang berasal dari anggaran DAU/DAK.Kolom 9 Jumlah obat yang akan masuk ke Gudang FarmasiKabupaten/ Kota yang berasal dari anggaran PT Askes Indonesia.

Kolom 10 diisi: jumlah obat yang akan masuk ke Gudang

14

Page 24: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

; V • •"

vfKjo '•: -■ ■ ■ ^ ^ v.: ; ■ : '.ivJ-r-rJ;0':'; ■■:,■: • ■ .• • "■ • - -n, \ " rj *;.. ;;.-o

^■ : --• V . • . - ■ •' ■ • ■ ■ ■:

s:

■- •

.sissnob

gnsbuD e>l >luasm niB>ls gnsy )Bdo rlElmui :i8iib Ot molo>{

Page 25: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Farmasi Kabupaten/ Kota yang berasal dari anggaran obatprogram.

Kolom 11 diisi: jumlah obat yang akan masuk ke GudangFarmasi Kabupaten/ Kota yang berasal dari anggaran APBD.

Kolom 12 diisi: jumlah obat yang akan masuk ke GudangFarmasi Kabupaten/ Kota yang berasal dari anggaranDepartemen/ Instansi yang menangani Transmigrasi.

Kolom 13 diisi: jumlah kolom 8 hingga 12.

Kolom 14 diisi: Jumlah persediaan Obat Unit Pengelola Obat/Gudang Farmasi Kabupaten pada periode yang berjalan yangmerupakan penjumlahan dari kolom 7 dengan kolom 13

Kolom 15 diisi: Jumlah pemakaian rata-rata masing-masingobat di seluruh unit pelayanan kesehatan pada setiap bulan.

Kolom 16 diisi: Hasil pembagian kolom 14 dengan kolom 15

Kolom 17 diisi: Jumlah kebutuhan obat periode akan datangyang merupakan hasil perkalian kolom 15 dengan koefisientertentu misalnya 20,4.

Alokasi jumlah obat yang pengadaannya menggunakananggaran program, PKPS

Kolom 18 diisi: Alokasi jumlah obat yang pengadaannyamenggunakan anggaran PKPS

Kolom 19 diisi: Alokasi jumlah obat yang pengadaannyamenggunakan anggaran PT Askes

Kolom 20 diisi: Alokasi jumlah obat yang pengadaannyamenggunakan anggaran PKPS, Program

Kolom 21 diisi: Alokasi obat yang pengadaannyamenggunakan anggaran APBD/ PAD

Kolom 22 diisi: Alokasi jumlah obat yang pengadaannyamenggunakan anggaran Instansi yang menanganiTransmigrasi.

Kolom 23 diisi: Jumlah pengadaan obat yang angkanyadidapat dari hasil pengurangan kolom 17 dengan kolom 14.

15

Page 26: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Kolom 24 diisi: Harga jual daerah/ kemasan untuk maslng-masing obat yang datanya diambil darl Daftar Harga obatPKD atau Program tahun berjalan.

Kolom 25 diisi: Total harga yang merupakan perkalianantara kolom 18 dengan 24.

Kolom 26 diisi: Total harga yang merupakan perkalianantara kolom 19 dengan kolom 24

Kolom 27 diisi: Total harga yang meruapkan perkalianantara kolom 20 dengan 24

Kolom 28 dilsl: Total harga yang merupakan perkalianantara kolom 21 dengan 24

Kolom 29 diisi: Total harga yang merupakan perkaliananatar kolom 22 dengan 24.

Kolom 30 diisi: total harga pengadaan obat yang merupakanpenjumlahan Kolom 25 sampai dengan 29.

5. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Obat.Dengan melaksanakan penyesuaian rencana pengadaan

obat dengan jumlah dana yang tersedia, maka informasiyang didapat adalah jumlah rencana pengadaan, skalaprioritas masing-masing jenis obat dan jumlah kemasanuntuk rencana pengadaan obat tahun yang akan datang.

Beberapa teknik manajemen untuk meningkatkanefektifitas dan efisiensi adalah dengan cara:

a. Analisa ABC

Berdasarkan berbagai observasi dalam inventorimanagement, yang paling banyak ditemukan adalahtingkat konsumsl pertahun hanya diwakili oleh relatifsejumlah kecil item. Sebagai contoh, dari pengamatanterhadap pengadaan obat dijumpai bahwa sebagianbesar dana obat (70%) digunakan untuk pengadaan10% dari jenis/item obat yang paling banyak digunakan,sedangkan sisanya sekitar 90% item (sebagian besaritem) menggunakan dana sebesar 30%.

16

Page 27: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Oleh karena itu analisa ABC mengelompokkan itemobat berdasarkan kebutuhan dananya, yaitu:

Kelompok A:

Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencanapengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekltar70% dari jumlah dana obat keseluruhan.

Kelompok B:

Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencanapengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar20%.

Kelompok 0:

Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai rencanapengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar10% dari jumlah dana obat keseluruhan.

Langkah-langkah menentukan Kelompok A, B dan 0:

1) Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk maslng-masing obat dengan cara mengalikan kwantumobat dengan harga obat.

2) Tentukan rangkingnya mulal dari yang terbesardananya sampai yang terkecil.

3) Hitung persentasenya terhadap total dana yangdibutuhkan.

4) Hitung kumulasi persennya.

5) Obat kelompok A termasuk dalam kumulasi 70%6) Obat kelompok B termasuk dalam kumulasi >70%

s/d 90%

7) Obat kelompok 0 termasuk dalam kumulasi > 90%s/d 100%

b. Analisa VEN

Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensipenggunaan dana obat yang terbatas adalah denganmengelompokkan obat yang didasarkan kepada dampaktiap jenis obat pada kesehatan. Semua jenis obat yang

17

Page 28: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

tercantum dalam daftar obat dikelompokkan kedalam3 kelompok berikut:

Kelompok V:

Adalah kelompok obat-obatan yang sangat-sangatesensial (vital), yang termasuk dalam kelompok in!antara lain:

> Obat penyelamat (life saving drugs)> Obat-obatan untuk pelayanan kesehatan pokok (vaksin

dll)> Obat-obatan untuk mengatasi penyakit-penyakit

penyebab kematian terbesar.

Kelompok E:Adalah kelompok obat-obatan yang bekerja kausalyaitu obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit.Kelompok N:Merupakan obat-obatan yang penunjang yaitu obatyang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan untukmenimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasikeluhan ringan.Penggolongan obat sistem VEN dapat digunakan:1) Penyesuaian rencana kebutuhan obat dengan

alokasi dana yang tersedia. Obat-obatan yangperlu ditambah atau dikurangi dapat didasarkanatas pengelompokan obat menurut VEN.

2) Dalam penyusunan rencana kebutuhan obat yangmasuk kelompok V agar diusahakan tidak terjadikekosongan obat.

Untuk menyusun daftar VEN perlu ditentukan lebihdahulu kriteria penentuan VEN kriteria sebaiknya disusunoleh suatu Tim. Dalam menentukan kriteria perludipertimbangkan kondisi dan kebutuhan masing-masingwilayah. Kriteria yang disusun dapat mencakup berbagaiaspek antara lain:

> klinis

> konsumsi

18

Page 29: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

> target kondisi

> biaya

Langkah-langkah menentukan VEN

> Menyusun kriteria menentukan VEN

> Menyediakan data pola penyakit

> Standar pengobatan

B. Tim Perencanaan Obat Terpadu

Pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan untukPelayanan Kesehatan Dasar (PKD) mungkin dibiayai melaluiberbagai sumber anggaran. Oleh karena itu koordinasi danketerpaduan perencanaan pengadaan obat publik dan perbekalankesehatan mutlak diperlukan, sehingga pembentukan TimPerencanaan Obat Terpadu adalah merupakan suatu kebutuhandalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaandana obat melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antarinstansi yang terkait dengan masalah obat disetiap Kabupaten/Kota.

Berbagai sumber anggaran yang membiayai pengadaan obatpublik dan perbekalan kesehatan antara lain:

- Dana Alokasi Umum (DAU)/ Dana Alokasi Khusus (DAK)

- PAD/ APBD II

- Askes

- Program Kesehatan

- PKPS - BBM Bidang Kesehatan

- Sumber-sumber lain

Manfaat Perencanaan Obat Terpadu:

1) Menghindari tumpang tindih penggunaan anggaran.2) Keterpaduan dalam evaluasi, penggunaan dan

perencanaan.

3) Kesamaan persepsi antara pemakai obat dan penyediaanggaran.

4) Estimasi kebutuhan obat lebih tepat.

19

Page 30: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

5) Koordinasi antara penyedia anggaran dan pemakaiobat.

6) Pemanfaatan dana pengadaan obat dapat lebih optimal.

1. Susunan Tim Perencanaan Obat Terpadu

Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ KotaSekretaris : Unsur Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten/ KotaAnggota : Terdiri dari unsur-unsur unit terkait didaerah,

antara lain:

1. Unsur Sekretariat Kabupaten/ Kota.2. Unsur Bappeda Kabupaten/ Kota3. Unsur Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota4. Unsur BSD Kabupaten/ Kota5. Unsur PT Askes Indonesia

6. Instansi yang menangani Transmigrasi7. Beberapa Kepala Puskesmas

2. Kegiatan Tim Perencanaan Obat Terpadu:

Tim Perencanaan Obat Terpadu melaksanakan pertemuan-pertemuan sesuai kebutuhan masing-masing Kabupaten/Kota untuk membahas:

- Evaluasi terhadap semua aspek pengadaan obat tahunsebelumnya.

- Evaluasi dilakukan terhadap ketersediaan anggaran,jumlah pengadaan dan sisa persediaan di Kabupaten/Kota.

- Rencana kebutuhan obat Kabupaten/ Kota didasarkanatas hasil estimasi kebutuhan obat untuk Unit PelayananKesehatan Dasar dan Program Kesehatan untuk tahunberikutnya yang ditetapkan berdasarkan data yangdisampaikan oleh Unit Pelayanan Kesehatan.

- Rencana kebutuhan obat tersebut dibahas pada rapattim untuk penyempurnaan perencanaan kebutuhan obat.

- Hasil rapat adalah disepakatinya jenis dan jumlah obat

20

Page 31: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

yang dibutuhkan serta jumlah kebutuhan dana untuktahun anggaran yang akan dilaksanakan sekaligussebagai masukan dalam rakorbang Kabupaten/ Kotauntuk mendapatkan pemecahan masalah mengenaikebutuhan dana.

- Pertemuan terakhir dilaksanakan setelah gambaranalokasi dari berbagai sumber anggaran diketahui.

3. Penyusunan Rencana Kerja Operasional(Plan Of Action)

Agar kegiatan dalam perencanaan pengadaan obatpubiik dan perbekalan kesehatan dapat dilaksanakan sesuaidengan waktu yang ditetapkan, maka perlu ditetapkanjadwal kegiatan yang selanjutnya disajikan dalam RencanaKerja Operasional (Plan of Action) untuk perencanaanpengadaan obat pubiik dan perbekalan kesehatan diKabupaten/ Kota.

Penyusunan Rencana Kerja Operasional dengan jeniskegiatan dimulai dari Persiapan Perencanaan, PelaksanaanPerencanaan dan Pengendalian Perencanaan yangdilanjutkan dengan Penyusunan Rencana Kerja Operasionaluntuk Pengadaan juga dimulai dari Persiapan Pengadaan,Pelaksanaan Pengadaan dan Pengendalian Pengadaandengan menggunakan formulir 4 dan masing-masing kolomdiisi:

Kolom 1 diisi: nomor urut kegiatanKolom 2 diisi: Jenis kegiatan Pokok yang akan dilaksanakanKolom 3 diisi: Uraian kegiatan dari masing-masing kegiatanpokok.Kolom 4 diisi: Pelaksana/ Penanggung jawab kegiatanKolom 5 diisi: Instansi terkait

Kolom 6 s/d 17 diisi: waktu pelaksanaan masing-masingkegiatan.

21

Page 32: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

BAB III

PENGADAAN

Pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan merupakanproses untuk penyediaan obat yang dibutuhkan di Unit PelayananKesehatan.

Pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan dilaksanakansesual dengan ketentuan-ketentuan dalam Pelaksanaan PengadaanBarang/ Jasa InstansI Pemerintah dan Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara.

Sesual dengan tujuan pengadaan obat adalah tersedlanyaobat dengan jenis dan jumlah yang cukup sesual kebutuhanpelayanan kesehatan dengan mutu yang terjamin serta dapatdiperoleh pada saat diperlukan, maka hal-hal yang perlu diperhatlkanpada pengadaan Inl adalah kriteria obat, persyaratan pemasok,penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat serta penerlmaandan pemerlksaan obat.

A. Kriteria Obat Pubiik dan Perbekaian Kesehatan

1. Kriteria umum

> Obat termasuk dalam Daftar Obat Pelayanan KesehatanDasar (PKD) dan Obat Program Kesehatan yangdidasarkan pada Obat Generik yang tercantum dalamDaftar Obat Esenslal Naslonal (DOEN) yang maslhberlaku.

> Obat telah memlllkl Izin edar atau nomor reglstrasi darlDepartemen Kesehatan R.I.

> Batas kedaluwarsa obat pada saat pengadaan minimaltahun (dua tahun enam bulan) dan dapat ditambahkan

bahwa 6 (enam) bulan sebelum berakhlmya masa kedaluwarsadapat diganti dengan obat yang masa kedaluwarsanyaleblh jauh.

22

Page 33: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

> Obat memiliki Sertifikat Analisa yang sesuai dengannomor batch masing-masing.

> Obat diproduksi oleh Industri Farmasi yang sudahmemiliki Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yangBaik).

> Obat termasuk dalam katagori Sangat-Sangat Esensial,Sangat Esensial dan Esensial.

2. Kriteria mutu obat

Mutu dari obat publik dan perbekalan kesehatan haruslahdapat dipertanggung jawabkan.

Kriteria mutu obat publik dan perbekalan kesehatan adalahsebagai berikut:

> Persyaratan mutu obat harus sesuai dengan persyaratanmutu yang tercantum dalam Farmakope Indonesiaedisi terakhir.

> Industri Farmasi yang memproduksi obat bertanggungjawab terhadap mutu obat melalui pemeriksaan mutu(Quality Control) yang dilakukan oleh penanggungjawab mutu (Quality Control) Industri Farmasi yangbersangkutan.

> Pemeriksaan mutu secara organoleptik dapat dilakukanoleh Apoteker/ Farmasis penanggung jawab UnitPengelola Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kotayang kemudian bila terjadi keraguan terhadap mutuobat dapat dilakukan pemeriksaan mutu di Laboratoriumyang ditunjuk pada saat pengadaan/ pembelian danmerupakan tanggung jawab distributor/ supplier yangmengadakan.

Pemeriksaan organoleptik yang dapat dilakukan olehApoteker/ Farmasis penanggung jawab Unit PengelolaObat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota antara lainmelalui kegiatan pemeriksaan organoleptik sebagaiberikut:

23

Page 34: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Tablet : - Warna, bau atau rasa

- Bentuk fisiknya- Kemasan dan label

Tablet salut : - Warna

- Bentuk fisik

- Basah atau lengket satu dengan lainnya- Kemasan dan label

Kapsul : - Warna, bau- Kapsul terbuka, kosong, rusak ataulengket satu dengan lainnya.

- Kemasan dan label

Calran : - Warna

- Kejernihan, homogenitas- Kemasan dan label

Salep : - Warna konsituen- Kemasan dan label

Injeksi - Warna, kejernihan untuk larutan injeksl- Homogenitas untuk serbuk injeksi- Kemasan dan label

B. Kriteria/ Persyaratan Pemasok

Pemilihan pemasok secara hati-hati adalah penting karenadapat mempengaruhi balk kualitas maupun biaya obat yangdibutuhkan. Untuk pemilihan pemasok perlu diperhatikan/dibatasidengan hal-hal sebagai berikut:

Memiliki izin Pedagang Besar Farmasi/ Industri Farmasi.

Bagi Pedagang Besar Farmasi (PBF) harus mendapatdukungan dari Industri Farmasi yang memiliki SertifikatCPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).

Bagi Industri Farmasi harus yang telah memiliki Sertifikat CPOB.

Pedagang Besar Farmasi atau Industri Farmasi sebagaisupplier harus memiliki reputasi yang baik dalam bidangpengadaan obat.

24

Page 35: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Pemllik dan atau Apoteker/ Asisten Apoteker penanggungjawab PBF, Apoteker penanggung jawab produksl danquality control Industri Farmasi tidaksedang dalam prosespengadiian atau tindakan yang berkaitan dengan profesikerfarmasian.

C. Penentuan Waktu Pengadaan dan Kedatangan Obat

Waktu pengadaan dan waktu kedatangan obat dari berbagaisumber anggaran perlu ditetapkan atau diusulkan oleh UnitPengelola Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kota kepadaKepaia Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota berdasarkan has!!anallsis data:

> SIsa stok

> Jumlah obat yang akan diterima sampai dengan akhirtahun anggaran.

> Frekwensi pemakaian/ indeks musiman.> Waktu tunggu/ lead time

Berdasarkan data tersebut dapat dibuat:

> Bagan pemakaian obat.

> Penetapan waktu pesan dan waktu kedatangan obat.

D. Penerimaan dan Pemeriksaan Obat

Penerimaan dan pemeriksaan merupakan suatu rangkaiankegiatan pada penerimaan obat baik dari pemasok maupundari Unit Pengelola Obat/ Gudang Farmasi Kabupaten/ Kotaatau dari suatu unit pelayanan kesehatan kepada unit pelayanankesehatan lainnya dalam rangka memenuhi permintaan obatdari yang bersangkutan. Selanjutnya perlakuan terhadap obatyang akan diterima dapat dilihat pada modul Pengelolaan(modul Distribusi dan Penyimpanan)

Maksud dan tujuan:

Obat diterima baik jenis dan jumlahnya sesuai dengandokumen yang menyertainya.

25

Page 36: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

E. Pemantauan Status Pesanan

- Pemantauan status pesanan bertujuan untuk mempercepatpengiriman sehingga efisiensi suplai dapat ditingkatkan.

- Pemantauan dapat didasarkan kepada system VEN, dimanaobat-obatan yang sangat-sangat esensial (V) perlumendapatkan prioritas yang lebih besar dalam pemantauan.

- Secara berkala petugas Unit Pengelola Obat/ GudangFarmasi Kabupaten/ Kota menelaah status pesanan.Pesanan yang terlambat perlu segera ditangani misalnyadengan melaporkan kepada: Kepala Dinas Kesehatanatau menghubungi pemasok.

- Pemantauan status pesanan juga dapat dilakukan denganmenggunakan suatu daftar atau bagan, antara lain bersisi:

> Nama obat.

> Satuan kemasan.

> Jumlah obat.

> Obat yang sudah diterima.

> Obat yang belum diterima.

/ ■ - .'

/ ■■:

26

Page 37: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

BAB IV

PENUTUP

Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan PerbekalanKesehatan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam membantuperencanaan dan pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatanbalk di Propinsi maupun Kabupaten/ Kota. Pedoman teknis inipada dasarnya lebih menekankan pada perlunya pelaksanaanperencanaan yang didasarkan atas analisa kebutuhan yang tepatdan pelaksanaan pengadaan obat melalui pihak ketigayang sesuaidengan Peraturan Perundang-undangan dibidang obat yang berlaku.

Dalam penggunaan Buku Pedoman Teknis Pengadaan ObatPublik dan Perbekalan Kesehatan ini sudah tentu perlumemperhatikan Daftar Obat Esensial Nasional dan PedomanPenggunaan Obat Rasional, sehingga dengan demikian perencanaandan pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan dapatdilakukan secara efektif dan efisien.

Namun demikian untuk keberhasilannya periu didukung olehtenaga yang memiliki kemampuan dan kemauan dalam rangkamendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang sangatdibutuhkan oleh masyarakat luas.

Pedoman teknis ini sudah tentu masih memerlukan perbaikan-perbaikan untuk penyempurnaannya, untuk itu masukan-masukandari pengalaman penggunaan Buku Pedoman Teknis ini sangatdiharapkan.

27

Page 38: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Formulir 1

KARTU KOMPILASI PEMAKAIAN OBAT

Jenis Obat :

No. Unit PelayananKesehatan

Jan Feb Mar Apr Mel Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Total Rata2

/bin

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

LAIN-LAIN

TOTALro00

Page 39: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Formulir 2

DATA 10 PENYAKIT TERBESAR

NO

URUTNOMOR KODE MAMA PENYAKIT

JUMLAH PENDERITATOTAL

ANAK DEWASA

1 2 3 4 5 6

roCO

Page 40: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Formalir 3

LEMBAR KERJA PERENCANAAN PENGADAAN OBAT

KABUPATEN / KOTA

NO

NAMA

(»AT

SATUAN

KEUASANKEUASAN

SISAST0K1JAN

RENCANA08ATMASUX

TOTAL

PERSEO

PEMAXAI

RATMBL

TKKE

CUKUP

TOTAL

KE6UT

RENCANA PENGADAAN

HARQA1

KEMAS

TOTAL HARGA

6FKPKM

TOTAL

DAuimo

AS

PROG

PKPS

TRANS

TOTAL

DAU/PAO

AS

PROG

PKPS

TRANS

TOTAL

OAUJPADASPROG

PKPS

TRANS

TOTAL

12

34

S6

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

G3O

Ctfalan:

Kotam 7 B|uR)bh iDlam S « 6

Kolo

m 13 B iBtnU) I

ntaR

) 8 « 9 « 10 «

12

KotaR* 14 s jintab kabR) 7 113

nigM

kecu

iopa

R b kd

om 14:

hola

m IS

"Sil

Bl tabUutan b IS IS X 20.4 bu

lan *)

Renc

ata pt

noai

ftBR

(kolOR) 29 b 18 > 19

♦ 20

4 2

1 4

2298al lan)> (k

otam

30)b2S 4 26 4 27 4 28 4 29

1 Jumbhkflbul)4ianabai1(ta]u}talwnBi2xpem3kaianiB>a-fataAulan(X)4pe»enlasekena9(ankunjungan(10%)

4 dock iitByanggah (10%) 4 waUo hnggu (6 bci

lan po

Rida

ian)

b 20.

4 X

Wakhi hnoo^ oas

kigH

nati

ng daoal) bo

tlwd

a isfQantung Istak gooQnfis

Page 41: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Formulir 4

RENCANA KERJA OPERASIONAL

(PLAN OF ACTION)

No.

POKOK

KEGIATAN

URAIAN

KEGIATAN

PELAKSANAAN/

PEN. JAWAB

INSTANSI

TERKAU

JanFebMarApr

MeiJun

JulAgsSepOktNovDes

to

11

12

13

14

15

16

17

PERENCA'

NAAN

Persiapan

Petaksanaan

CO

Peng

enda

lian

Page 42: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

o

rs

m o

Page 43: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis

Mei

Sep

PENGADA-

AN

Pers

iapa

n

Pelaksanaan

Peng

enda

iian

CO

lo

Page 44: UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PKD)perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... · 2021. 1. 14. · unit pelayanan kesehatan/ Puskesmas. b. Persentase pemakaian tiap jenis