Benyamin Lakitan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

STRATEGI RISET DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT NASIONAL

Industri farmasi di Indonesia sangat dominan

adalah industri sekunder (lebih hilir, siklus komersialisasi pendek),

yakni pembuatan obat jadi.

Industri farmasi primer belum berkembang karena butuh investasi dan SDM untuk riset dan

pengembangan, ketidakpastian, dan kemungkinan lamanya waktu tunggu sampai

bahan baku yang diharapkan dapat dihasilkan

Dominan Industri

Sekunder

Industri Farmasi

Primer belum berkembang

Ketergantungan pada bahan baku obat

impor

Industri farmasi sekunder di Indonesia

sangat tergantung pada bahan baku impor.

Biodiversitas Indonesia sangat kaya baik di darat maupun di laut, yang potensial

sebagai sumber bahan baku obat

Indonesia leads the world in biodiversity, animals and plants, vies

with Brazil, but is found as having more diverse coral reefs. Indonesia, Brazil,

Colombia and Zaire are the four richest countries of mega-diversity. Indonesia

is number one.

(Supriatna, 2010)

The Jakarta Post, 23 January 2010

Ketergan-tungan

bahan baku obat

Kekayaan biodiversitas darat & laut

nasional

Peneliti Farmasi Sarpras Litbang

Alokasi Anggaran Kebijakan Kondusif

Industri Farmasi Primer

Pemerintah Terkait

Universitas & Lembaga

Riset

Triple Helix

A G

B

Peneliti Farmasi Sarpras Litbang

Alokasi Anggaran Kebijakan Kondusif

INDUSTRI FARMASI

UNIVERSITAS

LEMBAGA R&D

KEMENTERIAN KESEHATAN

KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

KEMENTERIAN KEUANGAN

BAPPENAS

KEMENTERIAN TERKAIT LAINNYA

Core of Innovation System (Lakitan, 2013)

Current path of Indonesian Universities contribution to economic development (Lakitan, 2013)

SUSTAINABLE DEVELOPMENT

PR

OD

UC

TIV

E

GRASSROOTS INNOVATION

ECONOMIC DIMENSION

SOC

IAL

DIM

ENSI

ON

ENV

IRO

NM

ENTA

L D

IMEN

SIO

N

http://benyaminlakitan.com

http://benyaminlakitan.com blakitan@ristek.go.id