Untitled

12
-Metode penilaian nutrisi 1. Penilaian Klinik (Clinical Assessment) Anamnesa Pemeriksaan Fisik Antropometrik Analisa Diet 2. Penilaian Antropometrik (Anthropometry Assessment) Pengukuran berbagai dimensi fisik pada berbagai usia. Perlu dipertimbangkan : metode, standar, cut-off points dan klasifikasi 1. Lingkar kepala Dipengaruhi oleh Gizi sampai usia 36 bulan. ( 3 tahun ) Menggambarkan volume dalaman tengkorak Diukur tepat diatas supra orbita pada bagian yang palingmenonjol, melalui oksiput. 2. Lingkar lengan atas (LLA) Pada usia 1-5 tahun dapat menunjukkan Status Gizi Dengan umur dan dibanding dg standar dinyatakan dg % Umur tidak diketahui : LLA/TB 3. Berat badan menurut tinggi badan Lebih akurat Mencerminkan proporsi tubuh Dapat membedakan : wasting, stunting (pengerdilan) atau perawakan pendek. Tidak perlu faktor umur Dinyatakan sebagai persentase dari BB standar dg TB terukur.

description

Untitled

Transcript of Untitled

-Metode penilaian nutrisi 1.Penilaian Klinik (Clinical Assessment) Anamnesa Pemeriksaan Fisik Antropometrik Analisa Diet2.Penilaian Antropometrik (Anthropometry Assessment) Pengukuran berbagai dimensi fisik pada berbagai usia.

Perlu dipertimbangkan : metode, standar, cut-off points dan klasifikasi1. Lingkar kepala Dipengaruhi oleh Gizi sampai usia36 bulan. (3 tahun)

Menggambarkan volume dalaman tengkorak

Diukur tepat diatas supra orbita pada bagian yangpalingmenonjol, melalui oksiput.

2. Lingkar lengan atas (LLA) Pada usia1-5tahun dapat menunjukkanStatus Gizi Dengan umur dan dibanding dg standar dinyatakan dg %

Umur tidak diketahui :LLA/TB

3. Berat badan menurut tinggi badan Lebih akurat

Mencerminkan proporsi tubuh

Dapat membedakan : wasting, stunting (pengerdilan) atau perawakan pendek.

Tidak perlu faktor umur

Dinyatakan sebagai persentase dari BB standar dg TB terukur.

4. Berat badan Parameter paling sederhana

Mudah dilakukan

Indeks nutrisi sesaat

Perlu data Antropometri yang lain

5. Tinggi badan Parameter sederhana

Mudah dilakukan / diulang

Dengan BB memberikan informasi yang bermakna

Perlu data umur, jenis kelamin dan standar

Dinyatakan dalam % (TB/U, BB/TB)3.Penilaian Laboratorik (Biochemical Assessment)

Memastikanadanya defisiensi nutrien Dipilih sesuai tujuan Pemeriksaan kadar nutrien mikro hanya atas indikasi.

4.Analisa Diet (Dietary Assessment)

Sebagaipelengkapketiga pemeriksaan yang lain

Yang dinilai kualitas dan kuantitas makanan : wawancara/ food model/pencatatan

Reabilitas sangat rendah dan susah/ tidak praktis

Hasil Pemeriksaan / Penilaian

Dengan ke 4 cara penilaian diagnosis status nutrisi dapat lebih akurat.

Diklinik Indeks BB/TBterbaikdan lebih mencerminkan status gizi.

Sebaiknya dipakai standar nasional/ regional tetapi Indonesia blum punya

Standar yang digunakan sekarangCDC-2000-IMT-Harris BenedictLaki-laki = 66+(13,7xBB)+(5xTB)-(6,8xU)Perempuan = 655+(9,6xBB)+(1,8xTB)-(4,7xU)

-Penilaian antropometrik (LLA)-Diet peny. Lambung Indikasi :Diberikan kepada penderita tukak lambung (sakit maag). Dapat juga diberikan pada penderita radang lambung (gastritis), diare, typhus abdominalis

Tujuan Diet :1. menetralkan kelebihan asam lambung

2. memberikan makanan yang cukup

3. meringankan fungsi lambung

Prinsip Diet :1. Mudah cerna, makanan lunak atau cair

2. Tidak merangsang

3. Porsi kecil dan diberikan sering

Bahan makanan yang diperbolehkan :1. Sumber Karbohidrat:beras dibuat bubur atau nasi tim, kentang direbus atau dipure, macaroni biskuit dan tepung-tepungan yang dibuat bubur atau tepung.

2. Sumber protein :a. Nabati: tempe, tahu, oncom dipotong kecil-kecil, dihaluskan atau dilumatkan, kacang- kacangan (kacang ijo, kacang kedele direbus sampai lunak).

b. Hewani: daging sapi tak berlemak, hati, ikan,ayam dicincang

3. Susu dan hasil olahannya: susu segar, susu

full cream, susu skim, keju

4. Sayur yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas : bayam, buncis, labu kuning, labu siam, wortel, tauge, kacang panjang

5. Buah-buahan yang tidak asam dan tidak beralkohol : pisang, pepaya, alpukat

6. Lemak : gunakan santan encer dan minyak untukmenumis

7. Minuman yang tidak asam, tidak mengandung soda dan alkohol : sari buah yang tidak asam

Bahan makanan yang dihindari:1. Sumber karbohidrat : nasi keras, ketan, bulgur jagung, cantel, ubi talas

2. Sumber protein Hewani : daging berlemak, ikan asin, ikan pindang

3. Sayuran yang banyak mengandung serat dan gas : kol, sawi dan nagka

4. Buah yang dikeringkan dan buah-buahan asam dan mengandung alkohol : kurma, kismis, pisang sale, asinan buah, asam, jeruk siam, nanas, duku, rambutan dan durian

5. Lemak : santan kental dan goreng-gorengan

6. Minuman yang mengandung soda dan alkohol :kopi dan softdrink, tape

7. Bumbu yang tajam : cuka, cabe, merica yang yang terlalu banyak

Cara mengatur diet:1. Kurangi makanan pedas, asam, mengandung gas terlalu panas/dingin

2. Sumber karbohidrat : nasi keras, ketan, bulgur,jagung, cantel, ubi talas

3. Makan harus teratur, lambung tidak boleh kosong lebih dari 3 jam

4. Makan dalam porsi kecil tetapi sedikit dan frekuensi sering. Dianjurkan 6 kali atau lebih dalam sehari

5. Makan secara perlahan dengan cara yang santai

6. Cara memasak sebaiknya direbus, dikukus, ditim, atau dipanggang/bakar

Hal-hal yang perlu diperhatikan:1. Hindari merokok (perokok pasif)

2. Hindari stress

3. Hati-hati memberikan obat/suplemen yang bersifat asam dan merangsang keluarnya asam lam bung : vitamin C, Zat besai, asam salisilat, acetosal, kortikosteroid dan obat-obat anti rematik.

-Diet rendah sisa Diet Sisa Rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat di dalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar (liat). Di samping iru, makanan lain yang merangsang saluran cerna harus dibatasi.

Tujuan Diet Sisa Rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna.

Syarat-syarat Diet Sisa Rendah adalah:

Energi cukup sesuai dengan umur, gender dan aktivitas.

Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.

Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total.

Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimai 8 g/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi perorangan.

Menhindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan.

Menghindai makanan yang terlalu berlemak, terlaru manis, terlalu asam, dan berbau tajam

Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlaru panas

Makanan sering diberian dalam porsi kecil

Bila diberikan untuk jangka waku lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai suplemen vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan parenteral.

Menurut beratnva penyakit diberikan Diet Sisa Rendah I atau II.

Diet Sisa Rendah I

Diet Sisa Rendah Iadalah makanan yang diberikan dalam bentuk disaring atau diblender. Makanan ini menghindari makanan berserat ringgi dan sedang, bumbu yang tajam, susu, daging berserat kasar (liat), dan membarasi penggunaan gula dan lemak. Kandungan serat maksimai 4 gram. Diet ini rendah energi dan sebagian besar zat gizi

Diet Sisa Rendah II

Diet Sisa Rendah II merupakan makanan peralihan dari Diet Sisa Rendah I ke Makanan Biasa. Diet ini diberikan bila penyakit mula membaik atau bila penyakit bersifat kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah terbatas, sedangkan makanan berserat tinggi tidak diperbolehkan. Susu diberikan maksimal 2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dalam bentuk mudah cerna. Bumbu kecuali cabe, merica dan cuka, boleh diberikan dalam jumlah terbatas.

-Diet tinggi serat Tujuan Diet Serat Tinggi adalah untuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.

Syarat-syarat Diet Serat Tinggi adalah :

Energi cukup sesuai dengan umur, gender dan aktivitas

Protein cukup, yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total

Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total

Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total

Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna

Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik usus

Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran dan buah

-Diet peny.Hati

TUJUAN DIET :Merangsang peristaltic usus agar defekasi dapat berjalan normal kembali

SYARAT-SYARAT DIET :

1. Cukup kalori dan protein

2. Tinggi vitamin terutama thiamine dan vitamin B complex dan mineral untuk memelihara

kekuaatan otot saluran cerna.

3. Air yang dikonsumsi 2-2,5 liter sehari untuk memperlancar defekasi. Minum sebelum makan

dapat memperlancar peristaltic

4. Memperbanyak konsumsi bahan makanan yang mengandung serat.

BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN :

1. Beras tumbuk, beras ketan hitam, havermuth, bulgur, cantel, sorgum, singkong

2. Kacang-kacangan : kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo

3. Sayuran mentah terutama yang menimbulkan gas ; kol, kembang kol, sawi hijau, daun

singkong, nangka muda

4. Buah-buahan segar terutama yang dimakan dengan kulitnya

5. Makanan dalam bentuk digoreng atau diberi santan atau makanan lain yang menggunakan

minyak

6. Gula dan susu

HAL-HAL YANG PERLU ANDA PERHATIKAN :

1. Usahakan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan gas serta memberikan

volume besar

2. Minumlah lebih banyak dari biasa

3. Dianjurkan mengkonsumsi sayuran dalam bentuk mentah seperti karedok dan lalapan

4. Makanan dalam bentuk gorengan dan bersantan juga dianjurkan.

TUJUAN DIET :

Memberikan makanan secukupnya guna mempercepat perbaikan faal hati tanpa memperberat

kerjanya.

SYARAT-SYARAT DIET :

1. Tinggi kalori yang didapat dari sumber hidrat arang

2. Pembatasan konsumsi lemak dan protein sejalan dengan keadaan penyakit

3. Konsumsi garam dibatasi bila ada oedema

4. Mudah cerna dan tidak merangsang

5. Menghindari bahan makanan yang dapat menimbulkan gas

6. Porsi kecil dan sering

MAKANAN YANG PERLU DIBATASI :

1. Bahan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti : daging babi, domba/kambing,

kornet, sosis, kuning telur, udang, kerang, jeroan, susu penuh, keju, ice cream, jantung, otak,

hati dan ginjal

2. Kue-kue yang terbuat dari susu penuh seperti cake, tarcis, permen dan coklat.

3. Santan kental, minyak kelapa, lemak hewani

4. Bahan makanan yang mengandung gas seperti : kol, durian, nangka masak, nangka muda,

alpukat, lobak, sawi hijau dan sawi putih.

5. Minuman yang merangsang : kopi, the kental, bir, anggur, minuman yang bersoda.

6. Bumbu-bumbu yang merangsang : cabe, bawang, merica, asam, cukaHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Kurangilah merokok

2. Istirahat cukup agar penyakit yang diderita tidak kambuh

3. Aturlah frekuensi aktifitas secara bertahap dan teratur setelah anda sembuh

4. Jangan tergesa-gesa bekerja berat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

5. Aturlah jumlah makanan yang dikonsumsi sesuai dengan aktifitas anda

-Diet katong empedu TUJUAN DIET :1. Memberi istirahat pada kantung empedu dan mengurangi rasa sakit

2. Memberi makanan dan minuman secukupnya untuk memelihara berat badan normal dan

keseimbangan cairan tubuh

SYARAT-SYARAT DIET :

1. Lemak rendah untuk mengurangi kontraksi kantung empedu dan diberikan jenis lemak yang

mudah cerna

2. Cukup kalori, protein, dan hidrat arang, bila terlalu gemuk jumlah kalori dikurangi

3. Vitamin tinggi, terutama vitamin yang larut dalam lemak

4. Cairan tinggi untuk membantu mengeluarkan sisa-sisa metabolism dan mencegah dehidrasi

5. Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tapi sering

BAHAN MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI :

1. Semua bahan makanan dan daging yang banyak mengandung lemak seperti : daging babi,

daging kambing, jeroan, kulit hewani, dll

2. Bahan makanan yang menimbulakan gas seperti : kol, sawi, kacang merah, durian, nangka

muda, nangka masak, dll-Diet rendah lemak TUJUAN

Menurunkan berat badan bila kegemukan

Mengubh jenis dan asupan lemak makanan

Menurunkan asupan kolesterol makanan

Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupen karbohidrat sederhana

PRINSIP

Pengurangan asupan kolesterol dan lemak jenuh. Disarankan < 300 mg/ hari

Peningkatan serat larut air untuk membantu mencegah penyerapan kolesterol. Disaranakan 20 g/hari

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN

Beras, kentang, macaroni, mie, bihun, havermut, roti tawar (whole wheat lebih dianjurkan)

Ikan, ayam tanpa kulit, daging tanpa selap lemak, putih tellur

Tempe, tahu, kacang kacangan

Semua sayur boleh diberikan

Semua jenis buah kecuali durian, alpukat dan nangka

Lemak/ minyak tidak jenuh :minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kedelai, minyak wijen, minyak zaitun, margarine

Susu non fat, keju low fat

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK BOLEH DIBERIKAN

Jeroan, kuning telur, udang, kerang, cumi, kepiting

Susu full cream, mentega. Keju, santan kental

-Indikasi & syarat makanan saring

Syarat-syarat diet Makanan Saring adalah :

Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari,

karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan

tiamin.

Rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau

diblender.

Diberikan dalam porsi kecil dan saring yaitu 6-8 kali sehari.

-Indikasi nutrisi parenteral

NUTRISI PARENTERAL

Pemberian nutrien melalui pembuluh darah vena

Cara pemberian : vena perifer ( nutrisi parenteral perifer ) atau vena sentral ( nutrisi parenteral total )

Indikasi

Fungsi saluran cerna terganggu ( tidak mampu mencerna atau menyerap makanan )

Suplemen terhadap nutrisi enteral

Contoh : Ileus obstruktif

Peritonitis

Fistula Enterokutan

Sindroma Malabsorbsi berat

Vomitus

Diare berat

KankerKONTRA INDIKASI

Tidak boleh diberikan pada krisis hemodinamik seperti :

- Syok

- Dehidrasi yang belum terkoreksi.

Komplikasi Pemberian Nutrisi Parenteral :

1. Komplikasi teknis berkaitan dengan pemasangan kateter seperti : - pneumothorax

- emboli udara

2. Komplikasi infeksi : demam disebabkan oleh flebitis, infeksi pada tempat insersi

3. Komplikasi metabolik berkaitan dengan gangguan keseimbangan glukosa ( hiper/ hipo ) elektrolit ( hipokalemia, Hiperkalemia )