Untitled

download Untitled

If you can't read please download the document

Transcript of Untitled

PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN III KARAKTERISTIK LIPID OLEH NAMA : NIM : KELAS : KELOMPOK ASISTEN : MEI KURNIAWATI F1F111054 A : IV RACHMAWATI NURDINLABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012 PERCOBAAN III KARAKTERISTIK LIPID A. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui karakteristik lipi d. B. Landasan Teori Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organic te tapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adala h pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietileter,dan karbon tetra klorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan ja ringan tumbuhan ataupun hewan (Lehninger, 1982). Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lipid sederhana (simpl e lipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri dari subkelompok-kelompok: steroid, prostaglandin dan terpena. Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi za t-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida. Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggun akan perbedaan kelarutannya didalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fo sfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutan nya di dalam aseton. Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, a dalah reaksi penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sa bun dari komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan . Lipid adalah senyawa organic berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hamper semua lipid. Asa m lemak adalah asam organic berantai panjang yang mempunyai atom karbondari 4 sa mpai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpol ar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger 1982). Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap, asam lemak terbagi menjadi asam lemak j enuh dan asam lemak tidak jenuh. Hewan-hewan tingkat yang lebih tinggi dapat men gadakan biosintesa asam-asam lemak jenuh dan yang mono tak jenuh dari sumber-sum ber lain seperti karbohidrat. Asam-asam linoleat dan linolenat dan asam-asam lem ak poli tak jenuh bertingkat lebih tinggi tidak dapat dihasilkan pada hewan bert ingkat lebih tinggi dan karena itu diistilahkan asam lemak essensial (Poedjiadi, 2009). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan asam lemak takjenuh pada bekatul adalah fermentasi. Sujono (2001) melaporkan bahwa bekatul ha sil fermentasi yang digunakan sebagai bahan pakan ternak dapat menurunkan kadar kolesterol dalam daging dan telur ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bek atul merupakan substrat yang paling efektif untuk memproduksi asam lemak tak jen uh seperti asam linoleat, asam linolenat, dan asam arakidonat (Zackiyah, 2010). Pengukuran angka peroksida pada dasarnya adalah mengukur kadar peroksida dan hid roperoksida yang terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak. Bilangan perok sida yang tinggi mengindikasikan lemak atau minyak sudah mengalami oksidasi, nam un pada angka yang lebih rendah bukan selalu berarti menunjukkan kondisi oksidas i yang masih dini. Angka peroksida rendah bisa disebabkan laju pembentukan perok sida baru lebih kecil dibandingkan dengan laju degradasinya menjadi senyawa lain , mengingat kadar peroksida cepat mengalami degradasi dan bereaksi dengan zat la in (Aminah, 2010). Aplikasi penggunaan asam lemak dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah pemakaian minyak di dalam proses pengolahan makanan. Minyak yang digunakan berbe da di beberapa tempat, misalnya penggunaan minyak jagung di masyarakat barat khu susnya Amerika, minyak zaitun pada masyarakat Timur Tengah, minyak kelapa pada m asyarakat Indonesia khususnya Padang dan lemak sapi pada sebagian masyarakat Mal aysia. Minyak yang digunakan tersebut tentu saja memiliki komposisi tidak hanya asam lemak jenuh atau tidak jenuh saja tetapi merupakan kombinasi antara keduany a dan juga zat gizi lainnya (Asri, 2008). C. Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu : Tabung reaksi Pipet tetes Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu: Fraksi lemak Aseton CH3COOH H2SO4 pekat Akuades Alcohol 95% Eter Larutan sabun D. Prosedur Kerja o Uji kelarutan lipid tabung Hasil Lemak dimasukkan dalam 4 tabung reaksi Ditambahkan akuades pada tabung 1, alcohol 96% pada tabung 2, eter pada 3, aseton pada tabung 4 Dikocok Diamatio 2, -Uji pembentukkan emulsi Lemak dimasukkan dalam 2 tabung reaksi Ditambahkan akuades pada tabung 1, akuades dan larutan sabun pada tabung Dikocok DiamatiHasil o g 2, Hasil o Uji Salkowski Lemak dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan H2SO4 pekat pada tabung 1, aseton dan H2SO4 pekat pada tabun Dikocok Diamati Uji Libermann-BunchardLemak dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan H2SO4 pekat dan CH3COOH pada tabung 1; aseton, H2SO4 pekat d an CH3COOH pada tabung 2, Dikocok Diamati Hasil E. Hasil Pengamatan No Perlakuan Hasil Pengamatan 1 Uji kelarutan lipid Lemak + akuades Lemak + alcohol 96% Lemak + eter Lemak + aseton Tidak terlarut Tidak terlarut Terlarut Larut sebagian 2 Uji pembentukan emulsi Lemak + akuades Lemak + akuades + larutan sabun Tidak terbentuk emulsi Terbntuk emulsi 3 Uji salkowski Aseton + H2SO4 pekat Lemak + aseton + H2SO4 pekat Bening Berwarna merah 4 Uji Libermann-Buchard Aseton + CH3COOH + H2SO4 pekat Lemak + Aseton + CH3COOH + H2SO4 pekat Bening Endapan berwarna hijau Gambar hasil pengamatan Uji kelarutan lipid F. Uji pembentukkan emulsi Uji salkowskiPembahasanSecara garis besar lipid yang umum dikenal adalah lemak dan minyak. Lemak terdir i dari asam lemak jenuh dan bersumber dari hewan sedangkan minyak tersusun atas asam lemak tak jenuh yang bersumber dari tanaman. Lipid sendiri memiliki kelarut an yang sangat buruk dalam air, meskipun ia bersifat amfipatik (memiliki gugus p olar dan non polar) akan tetapi sifat amfipatik saja belum cukup untuk dapat lar ut dalam air. Dari pernyataan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa lipid akan lebih larut pada pelarut dengan kepolaran rendah (