Untitled 1

22

Transcript of Untitled 1

Page 1: Untitled 1
Page 2: Untitled 1

1. OKSIDASI •Reaksi pelepasan elektron•Pelepasan elektron•Peningkatan muatan positip•Peningkatan bilok (bilangan oksidasi) Contoh :

Al

Al 3+ + 3e Reaksi oksidasi Alumunium :

Al Al 3+ + 3e ) x4 (oksidasi)

O2 + 4e 2O2- ) x 3 (reduksi)

4 Al + 3 O2 4Al3+ + 6O2- 2Al2O3

Page 3: Untitled 1

REAKSI OKSIDASI REDUKSI2. REAKSI REDUKSI Reaksi penangkapan elektron Penambahan muatan negatif Penurunan bilangan oksidasiContoh :

o2 O2- + 2e

Reaksi oksidasi selalu disertai reduksi dan disebut reaksi redoks

Reaksi oksidasi atau reduksi saja secara terpisah disebut

reaksi setengah (Half reaction)

Page 4: Untitled 1

OKSIDATOR DAN REDUKTOROKSIDATOR : Zat yang mengoksidasi zat lain,

tetapi zatTersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan

bilok) Ciri-ciri oksidator: Memiliki bilok tinggi Dalam bentuk molekul maupun ion mudah

mengikat elek tron Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kananContoh :KMNO4

Mn bervalensi +7

K2Cr2O7 Cr bervalensi +6

KClO3 Cl bervalensi +5

Page 5: Untitled 1

OKSIDATOR DAN REDUKTORReduktor : zat yang mudah mereduksi zat

lain,tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi

(peningkatan bilok)

Ciri-ciri reduktor : Memiliki bilok rendah Dalam bentuk molekul maupun ion mudah

melepaskan elektron Dalam sistim periodik unsur, terletak di

golongan : I, II, III,VI dan VII

Page 6: Untitled 1

OKSIDATOR DAN REDUKTORTabel Oksidator

oksidator Elektron ygditangkap

Setelah reaksi Kondisi reaksi

MnO4

MnO4-

NO3

-

SO42-

O2

ClO-

CrO72-

PbO2

53124262

Mn2+

MnO2

NO2

SO2

2O2- Cl-

2Cr3+

Pb2+

Larutan asamNetral atau basa

Asam pekatAsam pekat

Larutan asam

Page 7: Untitled 1

OKSIDATOR DAN REDUKTOR

Tabel Reduktor

Reduktor Elektron yang dilepas

Setelah reaksi

Kondisi reaksi

NO2

S2-

SO32-

Fe2+

Sn2+

Cu

Cl22I-

22612222

NO3

S

SO2

Fe3+

Sn4+

Cu2+

2ClO-

I2

Dg oksidator kuat

Larutan asam

Larutan basa

Page 8: Untitled 1

BILANGAN OKSIDASISyarat reaksi redoks : harus ada perubahan

bilokBILANGAN OKSIDASI :Banyaknya muatan listrik dari unsur-unsur dalam

suatu persenyawaan

Peraturan-peraturan bilok :Bilangan oksidasi satu unsur bebas = 0Bilangan oksidasi satu atom hidrogen = + 1Bilangan oksidasi satu atom oksigen = -2Bilangan oksidasi logam, selalu positip. Logam alkali

selalu +1 dan alkali tanah selalu +2Jumlah bilok semua unsur dalam senyawa = 0

Page 9: Untitled 1

BILANGAN OKSIDASI

Contoh :1. SO2

Bilangan oksidasi SO2 = 0

Bilangan oksidasi 2 atom O = -4

Bilangan oksidasi S = +4

2. K2Cr2O7

Bilangan oksidasi K2Cr2O7 = 0

Bilangan oksidasi 2 atom K = +2

Bilangan oksidasi 7 atom O = -14

Bilangan oksidasi 1 atom Cr = +6

Page 10: Untitled 1

PENYETARAAN PERSAMAAN REDOKSPengertian :Banyaknya elektron yang dilepaskan oleh reduktor

harussama dengan banyaknya elektron yang ditangkap

oleh okSidator.1. REAKSI SEDERHANA K + Cl2

KclLangkah-langkah :

a. Cari perubahan bilok unsur-unsur

b. Tulis reaksi oksidasi dan reduksi secara terpisah

c. Kalikan masing-masing reaksi dengan bilangan tertentu untuk menyamakan elektron yang dilepas dan yang ditangkap

Page 11: Untitled 1

PENYETARAAN PERSAMAAN REDOKS

d. Jumlahkan kedua reaksi tersebut

Penyelesaian contoh : K K+ + 1e

Cl2 + 2e 2Cl-

) x2

) x1

2K 2K + 2e

Cl2 + 2e 2 Cl-

+

+

2K + Cl2 2K + 2 Cl- 2 KCl

Page 12: Untitled 1

PENYETARAAN PERSAMAAN REDOKS2. REAKSI DI LINGKUNGAN ASAMSyarat : harus diketahui perubahan biloknya.

Contoh :Cu + HNO3 ?

Cu Cu2+ (oksidasi)NO3

- NO (reduksi)

LANGKAH-LANGKAH : Tulis masing-masing reaksi oksidasi dan

reduksi secara terpisah, lengkapi dengan perubahan elektron

Pihak yang kekurangan oksigen, ditambah H2O, yang

kekurangan hidrogen tambahkan ion H+. Sempurnakan masing masing reaksi

Kalikan masing-masing reaksi dengan bilangan tertentu untuk menyamakan jumlah elektron yang dilepas dan yang ditangkap

Page 13: Untitled 1

PENYETARAAN PERSAMAAN REDOKS

Jumlahkan kedua reaksi tersebut Tulis hasil reaksi lengkap sesuai dengan zat yang

bereaksi

PENYELESAIAN CONTOH :Cu Cu2+ + 2eNO3

- + 3e NO

Cu Cu2+ + 2e ) x 3NO3

- + 3e + 4H+ NO + 2H2O ) x 2+

Page 14: Untitled 1
Page 15: Untitled 1

REAKSI AUTOREDOKSDalam reaksi kimia, suatu unsur dapat bereaksi dengan unsur lain menghasilkan senyawa yang tereduksi maupun teroksidasi. Dengan demikian unsur tersebut dapat bertindak sebagai pereduksi dan pengoksidasi. Reaksi yang berlangsung seperti ini dinamakan autoredoks (disproposionasi). Dimana zat-zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor merupakan zat yang sama .

ContohKOH + Cl2 → KCl + KClO3 + H2O0 -1 +5

Pada reaksi Disproporsionasi / Autoredoks ini yang bertindak sebagai Oksidator maupun Reduktor adalah zat yang sama. Pada reaksi di atas yang bertindak sebagai Oksidator maupun Reduktor adalah Cl2

 Beberapa contoh cara menentukan Bilangan Oksidasi Unsur dalam suatu senyawa atau suatu ion Poliatom.Contoh 1 : Tentukan Bilangan Oksidasi Cl dalam senyawa HClJawab : HCl adalah senyawa netral, maka jumlah aljabar Bilangan Oksidasi Unsur-unsur pembentuknya = 01 x Bil.Oksidasi H + 1 x Bil.Oksidasi Cl = 0, misalkan Bil.oksidasi Cl dalam HCl = X1 x (+1) + 1 x X = 0+1 + X = 0maka X = -1 jadi Bilangan Oksidasi Cl dalam HCl adalah = -1 

Contoh 2 : Tentukan Bilangan Oksidasi P dalam H3PO4

Jawab : H3PO4 adalah senyawa netral, maka jumlah aljabar Bilangan Oksidasi Unsur-unsur

pembentuknya = 0

Page 16: Untitled 1

TATA NAMA IUPAC BERDASARKAN OKSIDASI 

Beberapa unsur dapat mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi. Oleh karena itu diperlukan suatu tata nama yang menyertakan bilangan oksidasi dari unsur dalam senyawanya. Tata nama demikian dikembangkan oleh ahli kimia jerman Alferd stock dan kemudian dikenal sebagai sistem stock . dalam sistem ini, bilangan oksidasi menyatakan dengan angka romawi I,II,III,.........yang ditulis setelah nama unsur /ionnya tanpa diberi spasi 

Tata nama IUPAC menggunakan sistem stock untuk senyawa biner dari logam dan non logam. Sistem stock juga digunakan dalam tata nama senyawa lainnya , yakni senyawa biner dari non-logam dan non-logam senyawa yang mengandung ion poliatom dan senyawa asam. Senyawa umum,tata nama IUPAC berdasarkan sistem stock dinyatakan sebagai berikut

Page 17: Untitled 1

1. Senyawa biner dari logam dan non- logam Bila angka romawi untuk unsur logam yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi 

2. Senyawa biner dari non-logam dan non-logam 

Beri angka Romawi untuk unsur yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi ,dimana bilangan oksidasinya positif..

Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem StockN2O Dinitrogen monoksida Nitrogen(1) oksidaNO Nitrogen monoksida Nitrogen(II)oksidaN2O3 Dinitrogen dioksida Nitrogen(III)oksidaNO2 Nitrogen dioksida Nitrogen(IV)oksidaN2O5 Dinitrogen dioksida Nitrogen(V)oksidaPCl3 fosfor triklorida fosfor(III)oksida PCl5 Fosfor pentaklorida fosfor (V)klorida

Page 18: Untitled 1

3. Senyawa yang

Page 19: Untitled 1

4. Senyawa Asam Jika senyawa asam mengandung ion poliatom ,beri angka romawi untuk unsur dalam ion yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi 

Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem Stock HCl Asam klorida Asam kloridaHClO Asam hipoklorit Asam klorat ( I )HClO2 Asam klorit Asam klorat(III)HClO3 Asam klorat Asam klorat(V)HClO4 Asam perklorat Asam klorat(VII)

Page 20: Untitled 1
Page 21: Untitled 1
Page 22: Untitled 1