Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Warta-September.pdf · juga harus legal...
Transcript of Unsyiah Wartahumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Warta-September.pdf · juga harus legal...
w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d
ISSN
021
5-2
916
CARA INTAN BERPRESTASI DI ERA MILENIAL
CULTURES EXCHANGING MELALUI PROGRAM
DARMASISWA
HOW TO GET A SCHOLARSHIP ABROAD
Menguatkan InstitusiMenuju Revolusi Industri
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
UnsyiahWarta
INOVATIF, MANDIRI, TERKEMUKA
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
3
MEMASUKI tahun 2018, geliat perubahan yang dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) semakin mendekati pencapaian visinya menjadi perguruan tinggi inovatif, mandiri, dan terkemuka. Ungkapan ini kiranya bukanlah sekadar isapan jempol belaka. Terlebih pada tahun ini, Unsyiah semakin aktif terlibat dalam kegiatan berskala nasional dan internasional baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar kampus Unsyiah. Bahkan, di antara kegiatan yang diikuti menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi kampus jantoeng hatee rakyat Aceh ini.
Sejak pelantikan Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng sebagai Rektor Unsyiah untuk periode kedua 2018-2022, telah banyak kegiatan internasional yang melibatkan Unsyiah, seperti Asean Student Conference 2018, International Entrepreneurship Conference, Study Abroad in France, Research, Technology, and Commercialisation in University of Turku, Finlandia, dan Annual General Meeting IMT-GT Varsity Council 2018. Di samping beberapa seminar yang menjadi agenda rutin setiap milad Unsyiah, seperti Annual International Conference (AIC) yang tahun ini merupakan penyelenggaraan kedelapan.
Selain itu, Unsyiah juga menjalin kerja sama dengan beberapa universitas luar, seperti National University of Singapore (NUS), University of Gottingen, Jerman, Oberlin Shansi Memorial Association, DRB-HICOM University of Automotive Malaysia, University of Limoges Perancis, dan University of Technology Sydney Australia.
Demikian juga di tingkat nasional, beberapa kegiatan dan kerja sama semakin banyak dilakukan oleh Unsyiah.
Di antaranya menjalin kerja sama dengan Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristan) Kementerian Perindustrian, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Indah Karya (Persero) dalam bidang pengembangan kawasan industri dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Wind Turbine, serta Wikimedia Indonesia.
Rektor Unsyiah juga dipercaya menjadi pembicara di beberapa kegiatan, seperti diskusi terbatas tentang memperkuat rasa dan memperluas wawasan kebangsaan bersama anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI (Watimpres), serta menjadi pengisi orasi ilmiah sidang senat terbuka luar biasa wisuda program diploma, sarjana, profesi dan pascasarjana gelombang ke-II di Universitas Mulawarman.
Keberhasilan Unsyiah dalam melaksanakan berbagai kegiatan telah mengangkat kewibawaan Unsyiah di mata masyarakat nasional dan internasional. Ini membuktikan jika di usia ke-57 tahun ini, Unsyiah telah mampu menunjukkan kedewasaannya dan bersanding dengan perguruan tinggi lainnya di dunia. Ini semakin diperkuat dengan keberhasilan Rektor Unsyiah yang menjadi salah satu peraih Academic Leader Award 2018 dari Kemenristekdikti karena berhasil membawa pengaruh besar bagi universitas ini.
Semoga segala keberhasilan ini dapat terus ditingkatkan, sehingga Unsyiah menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia. (Redaksi)
Mengejar KiprahMenjunjung Wibawa
HUSNI FRIADY, S.T., M.M.
IFTITAH
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
16
5
IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS
PEMBINA
PENASIHAT BIDANG REDAKSI
PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITOR PEWARTA
FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGAN LOGISTIK SIRKULASIWEB MASTER
STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)
Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)Abdul Rochim, S.Sos., M.PdHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Rika Marlia, S.E., M.M.Muarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.E.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |Uswatun Nisa S.I.Kom., M.A. | Muksalmina, S.Sos.I.Syahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinNadia Ulfa, A.Md.Munawar, S.H. Saidi | Amrizal, S.Pd.Muhammad Iqbal, S.I.Kom.
WARTA UNSYIAHEDISI 227 . SEPTEMBER 2018
ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN
DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA
REDAKSI WARTA UNSYIAH
[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]
Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)
WARTAMenguatkan Institusi Menuju Revolusi Industri
POLEMBek harap sukses di revolusi industri, meunyoe institusi hana kong gakiSA
GO
E P
OLE
M
IFTITAH 3MENGEJAR KIPRAH MENJUNJUNG WIBAWA
EDUKASI 6-7WASPADAI INVESTASI BODONG
MAHASISWA 8-9CULTURES EXCHANGING MELALUI PROGRAM DARMASISWA
FOKUS 10-15MENGUATKAN INSTITUSI MENUJU REVOLUSI INDUSTRIMENGHADIRKAN LULUSAN YANG INOVATIF
PROFIL 16-17CARA INTAN BERPRESTASI DI ERA MILENIAL
PENGABDIAN 18-19DIVERSIFIKASI PRODUK UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO
RELIGIA 24-25SILATURAHMI MEDIA SOSIAL MENYATUKAN UMAT
PERSPEKTIF 26-27FENOMENA “DIBESARKAN” OLEH MEDIA SOSIAL
RISET 28-30KONSEP PERCEPATAN ANALISIS DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH
KREATIF 32-33SURAT-SURAT IBU
FAKULTAS 36-37POTENSI SUMBER DAYA LOKAL ACEH DI BIDANG PERTANIAN
ENGLISH 38-39HOW TO GET A SCHOLARSHIP ABROAD
SEHAT 40-41NUTRISI SUSU KAMBING
MUTU 42-43MAHASISWA SIAP SAING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
8
4 DAFTAR ISIREDAKSI
38
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
6 7EDUKASIEDUKASI
modal kepada Nova mencapai Rp50 juta
secara bertahap. Akhirnya, Majelis hakim
Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh telah
memvonis terdakwa kasus investasi bodong,
Nova Mastura, selama enam tahun penjara,
denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan.
(Serambi Indonesia, 30/3/2017).
Begitupun dengan penyelenggara investasi
Pandawa Group di Depok, Jawa Barat, yang
melakukan penghimpunan dana berkedok
Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Investasi
bodong ini merugikan masyarakat dan diduga
melanggar undang-undang perbankan.
Pandawa Group yang berkantor di Jalan
Raya Meruyung-Limo, Depok, diketahui
melakukan penghimpunan dana masyarakat
dengan tawaran bunga atau keuntungan
investasi yang tinggi. Penghimpunan dana
masyarakat dilakukan secara pribadi oleh
Salman dan tidak ada kaitannya dengan KSP
Pandawa Mandiri Group. Akibatnya koperasi
ini dibekukan pada Februari 2017 lalu setelah
praktik tipu-tipunya memakan korban ratusan
orang dengan kerugian ditaksir Rp3 triliun
(Detikfinance, 21/2/2017).
Lain halnya dengan kasus investasi bodong
di Batu, Malang, Jawa Timur, yang
kedoknya terungkap setelah mendapat
pengaduan dari para korban. Awalnya,
para korban kepincut dengan besarnya
keuntungan yang dijanjikan pemilik akun
Mirna Cempluk di Facebook. Group online
yang menjual pakaian dan perlengkapan
bayi tersebut menawarkan investasi kepada
pembelinya. Untuk setiap investasi, Mirna
Cempluk menawarkan keuntungan hingga
30 persen setiap bulan dari modal yang
diinvestasikan. Setelah berkomunikasi, Mirna
Cempluk hanya memberikan profit sebanyak
20 persen kepada pelanggannya yang
menanamkan investasi. Nilai investasi mulai
Rp5 juta hingga ratusan juta rupiah.
Kedok investasi ini terbongkar ketika pada
Januari 2017, pemberian bunga yang
selama ini diberikan kepada investor tidak
lagi cair. Mirna Cempluk ditetapkan sebagai
tersangka karena diduga terjerat tiga pasal
berlapis, yaitu melanggar undang-undang
ITE (informasi dan transaksi elektronik)
Nomor 19 Tahun 2016, dan melanggar
Pasal 372 tentang Penggelapan, serta
Pasal 378 tentang Penipuan. (Jawapos,
4/8/2017).
Agar tidak tertipu investasi bodong,
menurut OJK, ada beberapa ciri utama yang
perlu diketahui dari investasi ini. Pertama,
menjanjikan tingkat pengembalian atau
laba yang sangat tinggi bahkan diluar
kewajaran. Misalnya 5 persen atau 10
persen per bulan, atau 60 persen hingga
120 persen per tahun. Janji keuntungan
terlalu tinggi itu jelas di luar kewajaran.
Dengan demikian, masyarakat harus
berhati-hati sekali jika menerima tawaran
investasi dengan iming-iming keuntungan
seperti itu.
Kedua, penyelenggara investasi bodong
biasanya tidak punya legalitas atau izin
penyelengaraan kegiatan investasi yang
resmi. Pada umumnya penyelenggara
investasi bodong berbentuk badan usaha
seperti Perseroan Terbatas (PT) atau
koperasi simpang pinjam, dan hanya
memiliki dokumen berupa akta pendirian
perusahaan, Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), keterangan domisili dengan legalitas
usaha berupa Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Padahal dalam Peraturan Menteri (Permen)
Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/2007
tentang penerbitan SIUP, disebutkan bahwa
perusahaan dilarang menggunakan SIUP
untuk melakukan kegiatan menghimpun
dana masyarakat dengan menawarkan janji
keuntungan yang tidak wajar atau money
game.
Ketiga, tidak ada otoritas atau lembaga
resmi yang mengawasi penyelenggara
bodong Mirna Cempluk via Facebook di
Batu, Malang.
Investasi bodong Forex Dollar yang diarsiteki
Nova Mastura ini membuat masyarakat
tergiur dengan keuntungan berlipat yang
ditawarkannya. Padahal mereka hanya
mengenal Nova lewat Facebook dan
BlackBerry Messenger (BBM) tanpa ada
pertemuan tatap muka sebelum berinvestasi.
Hanya bermodalkan kepercayaan, mereka
berinvestasi yang tidak berbadan hukum.
Bahkan, mereka mengaku percaya dengan
bisnis yang ditawarkan Nova lewat pesan
siaran (broadcast) ini. Saking percayanya, ada
korban yang mengaku mentransfer uang
Meski pemerintah telah mengambil
tindakan tegas terhadap
penyelenggara investasi bodong
alias investasi ilegal dan membuat aturan
yang ketat, tetapi produk investasi ini tetap
saja menggiurkan masyarakat. Kondisi ini
tentunya tidak terlepas dari minimnya literasi
keuangan sebagian besar masyarakat kita.
Selain itu, juga adanya bias perilaku investor
yang selalu ingin memenuhi hasrat untuk
cepat kaya dengan jalan pintas sehingga
mengenyampingkan aspek rasionalitas.
Ditambah lagi budaya hedonisme untuk
memenuhi gaya hidup mewah, sehingga
mudah tergiur dengan bujuk rayu pengelola
investasi.
Nugroho (2017) mendefinisikan investasi
bodong sebagai kegiatan investasi yang
ditawarkan dan dijalankan oleh suatu
lembaga atau kelompok tertentu yang tidak
sesuai peruntukkannya. Legal tidak legal atau
resmi tidak resminya bukan cuma dilihat dari
perizinan lembaga penyelenggara investasi
yang dijalankannya. Tetapi kegiatannya
juga harus legal dengan mendapat izin dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ada tiga contoh kasus investasi bodong
terbaru yang menghiasi media massa
sekarang ini, yaitu investasi bodong Nova
Mastura di Banda Aceh, Koperasi Simpan
Pinjam Pandawa di Depok, dan investasi
kegiatan investasi itu, misalnya OJK,
Bank Indonesia, Kemenkop-UKM, atau
Kementerian Perdagangan. Jika mendapat
tawaran investasi, masyarakat perlu mencari
tahu apakah penyelenggara investasi
itu ada yang mengatur dan mengawasi.
Caranya antara lain bisa bertanya langsung
kepada OJK, apalagi selama ini OJK telah
membentuk Satgas Waspada Investasi.
Oleh karena itu, bagi siapapun yang
menawarkan anda skema investasi yang
keuntungannya di atas kewajaran atau
menggiurkan di atas keuntungan rata-rata,
kegiatan operasinya tidak jelas, dihibur
dengan kata-kata manis yang menyentuh
hati dengan bernilai pahala, atau berdalih
orang-orang yang telah sukses, maka
sebaiknya berhati-hatilah dengan investasi
tersebut. Segera telusuri latar belakangnya
baik melalui OJK atau penasehat investasi
yang anda percayai. Waspadai juga tawaran
investasi bodong online karena tawaran
tersebut banyak di internet, sebab penipuan
berkedok investasi online via internet sulit
dilacak. (cds)
DR. A. SAKIR JALIL, S.E., M.M.
DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS SYIAH KUALA
WaspadaiInvestasi Bodong
Waspadai juga tawaran investasi bodong online karena tawaran tersebut banyak di internet, sebab penipuan berkedok investasi online via internet sulit dilacak.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
9MAHASISWA
Kepala Office International Affair
(OIA) Unsyiah, Dr. Muzailin, M.Sc.,
mengatakan program ini membawa nilai
positif lewat cultural exchange antara
mahasiswa Aceh dengan mahasiswa
asing. Sekaligus sebagai bukti jika
Unsyiah mampu menjalankan program
internasional layaknya kampus terkemuka
lainnya. Muzailin juga berharap untuk
tahun ke depan, Unsyiah dapat menjadi
universitas dengan penerima mahasiswa
Program Darmasiswa terbanyak di Pulau
Sumatera.
“Kita berharap Unsyiah dapat menjadi
universitas dengan mahasiswa Program
Darmasiswa terbanyak di kawasan
Sumatera, terlebih lagi kebudayaan
Aceh sudah semakin dikenal di dunia
internasional,” harapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ria Ervilitia,
asisten manajer Program Darmasiswa,
Cultures ExchangingMelalui Program Darmasiswa
“Ketika kita tidak dapat berkomunikasi,
kita akan merasa sendiri. Setelah enam
bulan belajar bahasa Indonesia di Unsyiah,
saya dapat berbicara dengan siapa pun
dari mana saja di Indonesia. Saya bisa
tertawa bersama mereka. Selama di sini,
saya tidak merasa rindu kampung karena
saya punya banyak teman.”
(Chako, mahasiswa Program
Darmasiswa dari Zimbawe)
“Saya sangat berterima kasih, Program
Darmasiswa telah memberikan saya
kesempatan untuk belajar banyak
tentang budaya dan bahasa Indonesia,”
(Subkhuddin, mahasiswa Program
Darmasiswa dari Tajikistan)
Inilah dua ungkapan dari mahasiswa
Program Darmasiswa yang menempuh
pendidikan di Unsyiah. Ungkapan ini
dikutip dari tulisan Ryan Sutherland,
salah satu peserta Progam Darmasiswa
dari USA, yang dimuat di Warta Unsyiah
beberapa waktu lalu.
Unsyiah termasuk salah satu dari lima
puluh universitas di Indonesia yang
menerima mahasiswa dari Program
Darmasiswa. Program beasiswa dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia ini, memberikan kesempatan
bagi mahasiswa asing untuk belajar
bahasa Indonesia, seni, dan budaya.
Pada awalnya, program ini khusus
diikuti mahasiswa ASEAN. Seiring
waktu program ini berkembang dengan
menerima mahasiswa dari seluruh
negara dunia yang menjalin hubungan
diplomatik dengan Indonesia.
Meski baru menginjak tahun kedua di
Unsyiah, Program Darmasiswa telah
memberikan banyak pengaruhnya. Bukan
hanya untuk universitas, tetapi juga
bagi Aceh secara keseluruhan. Tercatat
16 mahasiswa asing dari 11 negara
yang mengikuti program ini di Unsyiah.
Mereka berasal dari Cina, Taiwan,
Thailand, Korea Selatan, Zimbabwe,
Palestina, Amerika Serikat, Senegal,
Lithuania, Tajikistan, dan Gambia.
yang mengatakan kehadiran mahasiswa
asing dapat memberikan dampak positif
bagi pariwisata Aceh.
“Banyak orang asing takut datang
ke Aceh karena berbagai alasan,
seperti perang saudara atau tsunami.
Mahasiswa darmasiswa dapat
mengubah hal ini dengan menunjukkan
kepada dunia bagaimana Aceh yang
sebenarnya,” kata Ria.
Mahasiswa Program Darmasiswa belajar
bahasa Indonesia dari para staf pengajar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP). Mereka mengikuti perkuliahan
selama enam bulan yang berlangsung
di dua tempat, yaitu di Kantor OIA
dan Gedung Pascasarjana Unsyiah.
Diharapkan proses belajar singkat ini
dapat membuat mahasiswa asing lebih
mahir berbahasa Indonesia baik lisan
maupun tulisan.
Selain belajar bahasa, mahasiswa
Program Darmasiswa juga belajar cara
membuat kerajinan Aceh dan cara
memainkan alat musik Aceh, serunee
kale. Beberapa dari mereka juga
menjadi pengajar volunteer bahasa
Inggris di pesantren, sekolah, dan
universitas.
Alagie Salieu Nankey, mahasiswa
Program Darmasiswa dari Gambia,
mengaku senang mengikuti program
ini. Ia memilih Unsyiah sebab kampus ini
merupakan salah satu universitas terbaik
di Indonesia.
“Keberadaan hukum syariah di Aceh
juga menjadi salah satu semangat
saya memilih Unsyiah. Saya dapat
meningkatkan pengetahuan saya dan
membuktikan jika yang dikatakan media
luar tentang Aceh itu keliru,” katanya.
Perasaan sama juga dirasakan
beberapa mahasiswa asing lainnya,
seperti Mahmoud dari Palestina, yang
berencana akan bekerja di Kedutaan
Besar Republik Indonesia (KBRI) di
Palestina seusai program ini. Begitu juga
Mellisa dari Zimbabwe, yang berharap
program ini dapat membantunya
menyelesaikan studi penerjemahan di
Universitas Zimbabwe.
Kehadiran Program Darmasiswa sangat
penting, terlebih di era globalisasi.
Program ini memberi kesempatan bagi
mahasiswa untuk mengenal dunia lebih
luas. Dari program ini, para mahasiswa
dapat saling mengenal dan bertukar
budaya, sehingga akhirnya memberikan
pelajaran hidup yang berharga. (un)
8 MAHASISWA
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
MENGUATKAN INSTITUSI MENUJU
REVOLUSI INDUSTRI
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
13FOKUS12 FOKUS
Tahun 2018 merupakan tahun istimewa bagi Universitas Syiah Kuala. Selain merayakan miladnya yang ke-57
tahun, Unsyiah juga berhasil meraih beberapa prestasi besar. Salah satunya adalah perubahan status dari Perguruan Tinggi Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Perubahan ini telah dimulai sejak 1 Mei 2018.
antaranya seperti keberhasilan Unsyiah masuk dalam sembilan besar kampus terbaik di Indonesia berdasarkan peringkatan Webometrics. Hal ini menunjukkan jika institusi ini memiliki peluang dan kesempatan yang sangat terbuka untuk terus berkembang di masa depan, sehingga menjadikan Unsyiah sebagai perguruan tinggi inovatif, mandiri, dan terkemuka.
Pencapaian-pencapaian ini telah menjadi semangat baru bagi Unsyiah
Namun jauh sebelum itu, Unsyiah juga berhasil meraih penghargaan yang cukup prestisius. Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., meraih Academic Leader dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Penghargaan ini semakin menguatkan tekad Unsyiah untuk memajukan institusi ini. Semangat ini seperti yang disampaikan Rektor Unsyiah dalam Sidang Senat Terbuka Milad Unsyiah ke-57 di
dalam upaya memperkuat institusinya. Sekaligus membuktikan bahwa perencanaan yang Unsyiah jalankan selama ini telah terlaksana dengan efektif. Semua ini tidak terlepas dari dedikasi segenap civitas akademika Unsyiah yang terus bekerja keras demi membesarkan kampus kebanggaan masyarakat Aceh ini.
Namun di sisi lain, Rektor mengatakan pencapaian ini tidak boleh menjadikan Unsyiah lupa diri. Sebab ke depan tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Unsyiah harus terus berupaya menguatkan institusinya.
“Di milad ke-57 di tahun ini, Unsyiah terus berupaya memperkuat tridarma perguruan tinggi yang menjadi mandat utama, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.”
Rektor berharap peringatan milad menjadi momentum terbaik bagi Unsyiah untuk mengevaluasi kiprah serta strategi yang telah dijalankan selama ini. Sebab menurut Rektor, ada banyak tantangan yang akan dihadapi Unsyiah di masa depan, salah satunya geliat revolusi industry 4.0.
Menurut Rektor, kehadiran revolusi industri 4.0 dapat semakin mempersulit para pencari kerja. Era disrupsi teknologi dan era berbasis cyber physical system ini dipercaya
akan mengurangi secara signifikan penggunaan tenaga manusia. Pesan ini juga diutarakan Rektor di hadapan ribuan wisudawan Unsyiah pada Agustus 2018 lalu. Bahwa revolusi industri 4.0 merupakan tantangan baru bagi para alumni perguruan tinggi, bahkan sebelum tantangan lama benar-benar berhasil diatasi.
“Kondisi ini sudah ada di depan mata, sehingga mau tidak mau para alumni harus menghadapi semua tantangan ini demi masa depan mereka. Begitu pula Unsyiah yang akan terus menguatkan institusinya, ” pungkas Rektor. (ib)
Gedung AAC Dayan Dawood pada 10 September 2018 lalu.
“Saat ini, kita sedang berupaya sekuat tenaga membenahi tata kelola internal agar sejalan dengan kebutuhan implementasi BLU,” ujar Rektor.
Rektor mengatakan, pencapaian akreditasi A pada tiga tahun lalu telah berhasil mendorong Unsyiah dalam meraih pencapaian lainnya. Di
Saat ini, kita sedang berupaya sekuat
tenaga membenahi tata kelola internal
agar sejalan dengan kebutuhan implementasi BLU.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
15FOKUS14 FOKUS
Isu revolusi industri telah lama
menjadi perhatian Universitas Syiah
Kuala (Unsyiah). Sebab sebagai
sebuah perguruan tinggi, Unsyiah
memiliki tanggung jawab untuk
melahirkan lulusan yang siap menghadapi
tantangan global tersebut. Di era revolusi
industri ini, perguruan tinggi memang
dituntut untuk mampu mencetak sarjana
plus, yaitu scholar atau cendekia yang
tidak hanya menguasai keilmuan, tetapi
juga memiliki karakter profesional.
Kurikulum perguruan tinggi juga
semestinya didesain untuk menghasilkan
lifelong learners atau pembelajar
sepanjang hayat. Selain itu, juga
mengajarkan sepuluh keterampilan
yang dibutuhkan di tahun 2020.
Sepuluh keterampilan tersebut adalah
complex problem solving, critical
thinking, creativity, people management,
coordinating with others, emotional
intelligence, judgement and decision
making, service orientation, negotiation,
dan cognitive flexibility.
Hal inilah yang disampaikan oleh Rektor
Universitas Pertamina, Prof. Akhmaloka,
Ph.D., saat menjadi dies reader di
peringatan milad Unsyiah ke-57 tahun
di Gedung AAC Dayan Dawood, 10
September lalu. Akhmaloka mengatakan
jika saat ini perguruan tinggi dituntut
bertransformasi menjadi perguruan
tinggi generasi ke-4 (Fourth Generation
University) atau dikenal dengan
entrepreneurial university.
Menurut Akhmaloka, terdapat ciri utama
dari 4th Generation University yaitu
pengembangan riset bersama antara
perguruan tinggi dan industri. Perguruan
tinggi dituntut menjalankan peran
transformasi hasil-hasil penelitiannya.
Memberi karya bermanfaat bagi
peningkatan produktivitas rakyat dan
daya saing di pasar internasional,
sesuai dengan visi dan misi pemerintah
Indonesia
“Sinergi yang baik antara akademisi,
industri, dan pemerintah merupakan poin
utama untuk menjadi entrepreneurial
university. Dengan segala keterbatasan,
perguruan tinggi tidak mungkin
menanggung sendiri dana untuk riset
atau penelitian,” ungkapnya.
Sederhananya, perguruan tinggi dan
industri bekerja secara kolaboratif. Di
satu sisi, industri menyediakan program
dan anggaran. Sementara di sisi lain,
perguruan tinggi menyediakan SDM
untuk melakukan riset dan menghasilkan
inovasi.
Pernyataan tersebut senada dengan
master plan Unsyiah selama ini.
Di tahun 2018, merupakan tahap
awal Unsyiah berada dalam periode
ketiga untuk strategi pencapaian
program pengembangan. Strategi
ini bertujuan melahirkan lulusan
yang cerdas, kompetitif, beradab,
dan mengaplikasikan ilmunya untuk
kemajuan bangsa.
“Fokusnya untuk meningkatkan daya
saing regional institusi. Salah satu
upayanya dengan penguatan kapasitas
program studi,” ujar Rektor Unsyiah Prof.
Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng.
Untuk itulah, fokus Unsyiah saat ini
bukan hanya meningkatkan jumlah
program studi bernilai akreditasi A.
Tetapi, juga berupaya memiliki minimal
lima program studi yang bertaraf
internasional, minimal di tingkat Asia
Tenggara.
Rektor mengakui jika langkah ini
terbilang berat. Tetapi komitmen
ini perlahan telah menemukan titik
terangnya. Ini terlihat dari 132 program
studi di Unsyiah, tercatat 33 di antaranya
atau 25 persen telah meraih nilai
akreditasi A. Jumlah ini meningkat
signifikan dibandingkan tahun lalu yang
27 program studi.
Sementara itu, 73 program studi lainnya
atau 55 persen telah berakreditasi B.
Lalu sisanya, 26 program studi masih
berakreditasi C. Sebagian program studi
berakreditasi C ini adalah program studi
baru, dan sebagian lainnya sedang
menunggu hasil akreditasi terbaru.
“Target ini sama sekali tidak mudah.
Tetapi merujuk pada potensi yang kita
miliki, serta didukung oleh semangat
kejujuran, keikhlasan, dan kebersamaan,
insyaallah target ini akan mampu kita
capai,” sambung Rektor.
Hal inilah yang membuat Unsyiah optimis
untuk menjalankan master plan-nya.
Melalui penguatan program studi, akan
lahir para lulusan yang siap bersaing di
tingkat global. Mereka yang nantinya
akan mampu berpikir inovatif di era
revolusi industri. (ib)
MENGHADIRKANLULUSAN YANG INOVATIF
Fokusnya untuk meningkatkan daya saing regional institusi. Salah satu upayanya dengan penguatan kapasitas
program studi
17PROFIL
Generasi milenial tumbuh dengan keunikannya sendiri. Mereka lahir dengan kondisi politik, sosial, ekonomi serta
perkembangan internet. Salah satu ciri khas generasi milenial adalah mereka akrab dengan gawai serta media sosial. Bak pisau bermata dua. Jika kemudahan internet ini tidak mereka manfaatkan dengan baik, maka hal ini justru menjadi ancaman bagi masa depan mereka.
Kondisi inilah yang membuat Intan sadar. Sebagai seorang generasi milenial, Mahasiswa Berprestasi Unsyiah Tahun 2018 ini, harus benar-benar cerdas dan kritis terhadap semua kemudahan yang ia dapatkan. Misalnya dalam menggunakan medsos, Intan harus cermat dalam mengoptimalkan fungsi gadget-nya. “Walau semua orang punya gadget, tetapi tidak semua orang mengoptimalkan gadget. Padahal kalau kita mau memanfaatkannya, di gadget itu banyak sekali bahan untuk pembelajaran,” ujarnya
Awalnya, Intan sempat tergolong addict terhadap medsos. Lalu mahasiswi kelahiran 21 Februari 2000 ini, mulai menyadari kekeliruannya saat membuka aplikasi belajar online. Saat itu, intan mempelajari social entreprise.
Ia menemukan jika saat ini selalu ada penemuan baru di dunia. Hanya saja yang memanfaatkannya adalah orang lain, sementara development country yang menjadi objek penemuan tersebut tidak mendapatkan apa-apa.
“Dari situ terpikir, mereka dapat uang kita ngak dapat apa-apa. Jadi setidaknya
PROFIL16 PROFIL
hal-hal buruk mempengaruhi hidupnya. Misalnya ajakan untuk bergosip sekalipun hanya menjadi pendengar.
“Sesuatu yang ngak penting seperti membicarakan orang, harus sudah bisa dihilangkan. Karena lebih baik terbuka, karena sebenarnya ada beberapa hal yang ngak seharusnya kita bahas,” ucapnya.
Kemampuan Intan dalam me-manage waktu, serta semangat dan kegigihannya belajar, telah mengantarkannya untuk meraih banyak prestasi. Beberapa kegiatan bergengsi baik nasional maupun internasional telah ia ikuti. Intan pun lulus masuk Unsyiah melalui jalur undangan (SNMPTN).
Intan lahir dengan latar belakang keluarga yang berprofesi dokter. Sejak kecil ia sudah terbiasa dengan suasana belajar. Intan ingat, bagaimana orang tuanya harus berjuang menempuh pendidikan untuk mengambil spesialis di Bandung. Sementara dalam waktu yang sama, juga harus bekerja untuk empat orang anaknya.
“Papa belajar, tapi tetap memperhatikan keluarga. Intan rasa itu worth it untuk diikuti,” katanya.
Untuk itulah, ada satu nasihat dari orang tuanya yang selalu Intan ingat hingga saat ini. “Kalau kalian belajar terus, dan Papa enggak bisa kasih apa-apa untuk kalian. Kalian masih punya ilmu untuk jadi pegangan kalian di manapun,”
Kalimat tersebut seperti adrenalin yang menjadi pemicu bagi Intan untuk selalu meraih prestasi. (ib)
walaupun ngak dapat, tapi Intan bisa membatasi keuntungan mereka. Mungkin ada sedikit licik, tapi harus kita logikakan,” ungkapnya.
Meski kuliah di Fakultas Kedokteran, Intan tetap tanggap terhadap perkembangan global. Seperti isu revolusi industri 4.0 yang saat ini telah menjadi perhatian dunia, di mana penggunaan teknologi menjadi karakteristiknya. Intan pun mulai mengaitkan semua yang dipelajarinya dengan teknologi.
Misalnya, saat ini Intan sedang belajar di blok klinis. Intan pun mulai mengetahui jika sekarang ada teknologi emergency yang berbentuk gelang. Jika pasien terkena serangan jantung, teknologi ini dapat langsung mengaktivasinya sampai ke rumah sakit.
“Dengan adanya teknologi, dokter jadi lebih mudah dan cepat. Dengan adanya revolusi industri, bisa menggabungkan beberapa orang dengan satu tujuan. Semua itu bisa ditangani dalam satu detik atau menit,” jelas Intan.
Sebagai mahasiswa kedokteran dengan jadwal belajar yang padat, Intan memang harus cerdas mengatur waktunya. Caranya Intan menetapkan target dalam waktu tertentu dan fokus untuk menyelesaikan target tersebut.
“Jangan menggabungkan dengan yang lain, karena sekarang itu gak ada lagi multitalented, namun yang ada adalah orang yang mengatur skala prioritas,” katanya.
Begitu pula dalam berinteraksi, Intan selalu menjaga sikapnya. Ia tidak ingin
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
Cara Intan Berprestasi di Era Milenial
INTAN CHAHARUNIA MULYAMahasiswi Fakultas Kedokteran Unsyiah 2016
Mahasiswa Prestasi Unsyiah 2018
19PENGABDIAN18 PENGABDIAN
Salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia adalah usaha kecil menengah.
Usaha pembuatan produk makanan berbasis terigu, seperti kue kering, roti, cake merupakan sektor usaha kecil yang banyak digeluti. Usaha ini dianggap banyak digeluti karena tidak memerlukan modal besar serta mudah dilakukan. Sebab kemudahan tersebut, usaha ini banyak ditiru orang, sehingga usaha yang dibangun kurang berkembang. Hal berbeda jika membangun sebuah
Diversifikasi Produk untuk Pengembangan Usaha Mikro
donat ubi jalar ungu. Tetapi kedua usaha tersebut belum menunjukkan perkembangan yang positif. Produk yang dijual hanya jenis produk tunggal, mutu yang tidak konsisten, serta kemasan yang masih sederhana.
Melalui Program Kemitraan Masyarakat dari Kementerian Ristekdikti 2018, tim pengabdian jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Syiah Kuala (THP Unsyiah) melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan kedua usaha mikro tersebut. Dimulai dengan melakukan pembimbingan, pelatihan pembuatan produk, perbaikan kemasan, dan pengenalan fasilitas produksi.
Pelatihan produksi pangan komersial berbasis ubi jalar ungu dilakukan di lokasi Desa Garot, Kabupaten Aceh Besar. Metode pelatihan diberikan melalui praktik langsung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha mikro dalam membuat beragam produk olahan berbasis ubi jalar. Ada tujuh jenis produk ubi jalar ungu yang ditawarkan, yaitu brownis, pie, mie, kue bawang, roti, donat, dan pizza
Selama pembuatan produk juga diberikan pemahaman mengenai Good Manufacturing Practice (GMP). Sistem ini untuk memastikan konsistensi produksi serta pengawasan sesuai standar kualitas, sehingga mendukung kualitas
produk secara menyeluruh. Hal ini dimulai dari pemilihan bahan baku, sanitasi pekerja dan lingkungan kerja, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran produk. Produk yang telah dibuat selanjutnya diberi kemasan. Penggunaan jenis kemasan yang baik dapat meningkatkan ketahanan olahan dan menampilkan kemasan yang bernilai lebih.
Semua kemasan dilengkapi dengan label sebagai salah satu upaya promosi. Label merupakan identitas produk dan merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan daya tarik produk dalam pemasaran. Kemasan yang optimal dapat memperluas pemasaran sehingga dapat masuk dan bersaing dengan produk di pasar-pasar modern.
Pelatihan pembuatan beragam produk komersial berbasis ubi jalar ini juga didukung dengan memberikan sejumlah perlengkapan pendukung bagi mitra. Ini diharapkan dapat memacu semangat pelaku usaha mikro untuk bersaing dengan produk komersial lainnya. Dengan produk olahan ubi jalar yang beragam dan berkualitas, pilihan konsumen tentunya semakin banyak, sehingga peluang pasarnya diharapkan juga meningkat. Dengan kualitas produk yang baik, kemasan yang representatif, aman, menarik, dan berdaya saing tentunya dapat membuat produk ubi jalar ini menembus pasar modern. (syr)
masyarakat Indonesia. Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas) merupakan jenis tanaman budidaya berupa umbi yang memiliki kadar gizi khususnya karbohidrat yang relatif tinggi. Pemanfaatan ubi jalar sebagai bahan baku produk olahan komersial masih kalah jauh dibandingkan penggunaan tepung terigu. Upaya penggunaan ubi jalar sebagai bahan baku produk olahan komersial perlu dioptimalkan. Selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu juga dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam usaha kuliner.
Di Provinsi Aceh, pengolahan berbasis bahan baku nonterigu seperti ubi jalar masih jarang. Umumnya hanya diolah menjadi keripik. Namun, berbeda dengan dua usaha mikro Sweetta dan Getlatela yang telah mampu mengolah pangan berbasis ubi jalar nonkeripik. Produk yang dihasilkan seperti dodol dan
usaha dengan menggunakan bahan baku yang unik akan mempunyai daya tarik tersendiri, bahkan unggul jika dikelola dengan baik. Usaha pengolahan pangan berbasis bahan nonterigu merupakan salah satu usaha unik serta dapat mengurangi persaingan di samping mengurangi ketergantungan pada terigu yang merupakan produk impor.
Umbi-umbian merupakan tanaman pangan lokal yang telah lama dikenal dan dikonsumsi oleh
MURNA MUZAIFA, S.TP., M.P.
DOSEN JURUSAN TEKNOLOGIHASIL PERTANIAN FAKULTAS
PERTANIAN UNSYIAH
Sistem iniuntuk memastikan
konsistensi produksi serta pengawasan
sesuai standar kualitas, sehingga mendukung kualitas produk secara
menyeluruh.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
20 21GALERIGALERI
Universitas Syiah Kuala dan PT. PP melakukan penandatanganan kontrak amandement Construction Change Order (CCO) proyek 7 in 1 Unsyiah. Kontrak ini diteken oleh Rektor Unsyiah Prof.Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dengan Direktur PT. PP RM Anton Satyo Hendriatmo di Ruang Balai Senat Unsyiah.
Sebanyak 5.485 mahasiswa baru Universitas Syiah Kuala mulai
jenjang diploma hingga sarjana mengikuti kegiatan Pembinaan
Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru),
yang dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Agustus 2018 di Gedung
AAC Dayan Dawood.
Universitas Syiah Kuala melalui Pusat Riset Veteriner Tropis meluncurkan program penanganan masalah kesehatan yang melibatkan banyak stakeholder yang bernama One Health Collaboration Center (OHCC). Peresmian program ini ditandai dengan perjanjian kerja sama antara Unsyiah dengan Indonesia One Health University Network (INDOHUN) di Ruang Balai Senat Unsyiah.
Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr. Hizir, memberikan arahan dalam
workshop inovasi pedagogi (ilmu pengajaran) bagi para
dosen dan guru SMA Banda Aceh dan Aceh Besar di Gedung
UPT TIK Unsyiah. Workshop ini dikhususkan bagi pengajar ilmu
sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Sebanyak 31 siswa dan 4 guru pendamping asal Papua mengunjungi Universitas Syiah Kuala. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang digagas oleh Kementerian BUMN.
Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-59
berlangsung meriah di Lapangan Tugu Unsyiah. Peringatan ini
dihadiri ribuan peserta dari berbagai institusi pendidikan
dan instansi pemerintah Aceh.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
Penandatanganan nota kesepahaman oleh Head of Feed Operation Medan dan Padang PT Indojaya Agrinusa, Anwar Tadiono, dengan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., di Ruang Balai Senat Unsyiah. MoU ini untuk pendirian Teaching Farm Unsyiah di Gampong Ie Seu Um, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.
Universitas Syiah Kuala melalui Sidang Senat Terbuka
memperingati hari jadinya ke-57 tahun di Gedung AAC
Dayan Dawood. Hadir sebagai dies reader Rektor Universitas Pertamina, Prof. Akhmaloka,
Ph.D., dengan orasi ilmiahnya berjudul “Peran dan
Tantangan Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Revolusi
Industri ke-4”
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Marwan, dengan Ketua Umum Wikimedia Indonesia, Biyanto Rebin, menandatangani nota kerja sama untuk mendukung penyebaran pengetahuan secara bebas akses.
Sebanyak 250 akademisi dan peneliti dunia dari Indonesia,
Malaysia, Thailand, Rusia, Inggris, dan Arab Saudi berkumpul di
Gedung AAC Dayan Dawood, 12-14 September 2018. Mereka
mengikuti The 8th Annual International Conference Syiah Kuala University (AIC Unsyiah). Konferensi internasional dalam
rangka Milad Ke-57 Unsyiah ini membahas tentang ilmu
pengetahuan, riset, inovasi, dan teknologi.
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan konferensi internasional bernama The 2nd Syiah Kuala International Conference on Medicine and Health Sciences (SKIC-MHS) 2018. Acara ini berlangsung selama dua hari pada 7-8 September 2018 di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, yang diikuti akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, Taiwan, Malaysia, hingga Australia.
Universitas Syiah Kuala menjadi tuan rumah pergelaran
Kejuaraan Nasional III Petanque antar perguruan tinggi yang
memperebutkan Piala Menpora Tahun 2018. Turnamen ini
berlangsung pada 17–23 September 2018 di Lapangan
Tugu, Darussalam.
22 23GALERIGALERI
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
24 25RELIGIARELIGIA
atau kekerabatan, sehingga muncul kebaikan. Sedangkan silaturahmi secara istilah yaitu menyambung segala kebaikan dan menolak segala sesuatu yang merugikan dengan segenap kemampuan. Mengamalkan nilai silaturahmi sangatlah mulia dan agung. Jika rutin dilakukan antar sesama manusia, maka tidak ada lagi celah bagi umat ini untuk terprovokasi dan terpecah-belah.
Tahun 2019 mendatang, Indonesia memasuki tahun politik. Kita dihadapkan pada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Hajatan besar ini menguras energi anak bangsa. Selain dimaknai sebagai pesta demokrasi, tidak dapat dipungkiri ini merupakan ajang pertarungan ide dan harapan untuk menempatkan putra-putri terbaik Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Kondisi ini tentu akan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat Indonesia yang pada kenyataannya belum dewasa dan mapan dalam berpolitik. Dukungan dilakukan dengan berbagai cara baik lembut maupun provokatif melalui berbagai media, salah satunya di media sosial. Beberapa pengguna media sosial tidak dapat menangkap maksud postingan secara sempurna. Ini memberikan ruang yang sangat luas bagi siapa saja untuk menafsirkan secara
bebas sesuai tingkat pendidikan dan wawasan pembaca.
Keadaan ini cenderung menimbulkan ketegangan masyarakat yang berujung retaknya hubungan sesama karena didasari perbedaan politik. Oleh karena itu, silaturahmi yang dilakukan dengan berbagai inovasi dapat membantu menetralkan keadaan. Bahkan, merekatkan hubungan
yang sebelumnya renggang antar masyarakat.
Silaturahmi yang rutin sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Saw dan sahabat mempunyai ruang luas untuk berinteraksi dengan cara-cara baik. Patut dicontoh karena dilandasi oleh niat ikhlas untuk saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan. Sejatinya umat dapat memahami kondisi setiap
Salah satu hal yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah silaturahmi. Sebagaimana
firman Allah Swt, “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.” (QS. An-Nisa’:1). Dalil ini menunjukkan kewajiban umat Islam untuk senantiasa menyambung silaturahmi antar sesama manusia.
Kita sering menyaksikan berbagai inovasi silaturahmi muncul di tengah
Silaturahmi Media Sosial Menyatukan Umat
masyarakat. Baik dengan cara klasik, seperti saling mengunjungi, atau memanfaatkan media sosial untuk mempererat persaudaraan.
Padanan bahasa Arab menyebutkan kata ‘silaturahmi’ memiliki dua arti. Pertama shilah, Ahmad Warson (2002) mengartikannya sebagai hubungan, pemberian, dan karunia. Kedua, rahim, Ahmad Warson (2002) mengartikannya sebagai rahim, peranakan, dan kerabat. Secara harfiah, silaturahmi itu adalah menyambung kasih sayang
ZAMAKHSYARI
PENGURUS MASJID JAMIK DARUSSALAM, UNSYIAH
orang maupun komunitas dengan keberagaman yang ada. Kondisi ini menjadikan suasana yang awalnya tegang dapat mencair sebab rasa saling memahami.
Harapannya semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa menyambung ikatan silaturahmi. Agar dapat merasakan nikmat damai, rukun, dan tenteram dalam kehidupan sehari-hari. (mr)
Silaturahmi yang rutin sebagaimana yang
dicontohkan Rasulullah Saw dan sahabat
mempunyai ruang luas untuk berinteraksi
dengan cara-cara baik.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
Hal ini akan menjadi masalah sebab
pengguna medsos cukup berpotensi
untuk membenarkan apa yang dilihatnya
di medsos tersebut. Apa saja yang
sedang booming di media sosial, dengan
mudahnya menjadi trending topic. Jika
berita yang “dibesarkan” oleh media
sosial adalah kebohongan, tentunya
dapat dibayangkan efeknya.
Lantas, bagaimana cara menyikapi
fenomena ini? Cukupkah dengan
menganggapnya sebagai hal yang
lazim atau perlu diwaspadai? Informasi
merupakan data yang digunakan oleh
setiap orang untuk menentukan suatu
keputusan dalam hidupnya. Apabila
informasi yang diterima bukanlah
informasi yang absah, keputusan yang
ditentukan juga menjadi kurang tepat.
Contohnya berita yang diperoleh seputar
calon presiden dan wakil presiden yang
dapat menentukan pilihan seseorang
di Pemilu nanti. Jika informasi yang
diperoleh tidak absah, tentu saja pilihan
seseorang tersebut juga akan menjadi
kurang tepat. Inilah mengapa dibutuhkan
kemampuan memilih informasi dengan
kualitas yang baik.
Oleh karena itu, dibutuhkan kejelian dan
kemampuan menelaah berita yang baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencari
banyak informasi dari berbagai sumber,
sehingga informasi yang diperoleh lebih
beragam dan berasal dari beberapa
sudut pandang. Konsumen pun dapat
menimbang berita yang layak untuk
dipercaya.
Bagaikan dua sisi mata pisau, media
sosial memiliki sisi baik dan buruknya.
Semuanya tergantung dari cara
penggunaannya. Oleh sebab itu, marilah
menjadi pengguna media sosial yang
cerdas dan tidak mudah termakan berita
yang “dibesarkan” oleh media sosial.
Let’s not only be the users of the smart
technology, more than that let’s be the
smart users too! (mks)
26 27PERSPEKTIFPERSPEKTIF
mana-mana. Inilah kejadian yang terjadi
di kalangan pengguna medsos.
Lalu, apakah fenomena “dibesarkan”
oleh media sosial ini merupakan suatu
masalah? Layaknya televisi, media sosial
merupakan media audiovisual yang
mampu merebut 94 persen masuknya
informasi ke dalam jiwa manusia melalui
mata dan telinga (Kompas.com, 28
Mei 2012). Selain itu, masyarakat kita
cenderung mudah mempercayai berita
yang diperoleh dari medsos tanpa
cek dan ricek. Hasil survei CIGI-Ipsos
2016 yang dilansir Kompas.com edisi
8 Desember 2017, menunjukkan 65
persen masyarakat percaya terhadap
berita di dunia maya secara mentah-
mentah. Angka ini menunjukkan bahwa
kemampuan masyarakat dalam memilih
berita yang berkualitas masih rendah.
Sedangkan kemampuan medsos cukup
hebat untuk mentransfer berita kepada
masyarakat.
Fenomena “Dibesarkan”oleh Media Sosial
Jika generasi milenial ditanya,
“Apakah kamu mengenal selebgram
Awkarin?” Hampir semua dari
mereka menjawab, “Ya”. Namun, ketika
ditanya, “Apakah kamu tahu siapa
yang mengetik naskah proklamasi?”
Belum tentu jawaban ya untuk kedua
pertanyaan ini sama banyaknya.
Inilah fenomena yang terjadi di zaman
ini. Di mana media sosial berperan
sebagai sumber informasi yang paling
utama. Nama baik dan prestasi seseorang
acapkali dinilai melalui informasi yang
beredar di media sosial. Ketika seseorang
dikatakan baik di media sosial, akan
terpatri di hati penerima berita bahwa
ia memang baik. Begitu pula sebaliknya.
Fenomena inilah yang dimaksud dengan
istilah “dibesarkan” oleh media sosial.
Situs BBC Indonesia pada 16 Januari
2018, melansir jika tiga miliar atau
sama sekali. Keabsahan beritanya tentu
tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Belum lagi dengan kemunculan “akun-
akun siluman” berupa akun fiktif
yang dirancang untuk mengecoh para
pembaca.
Kemampuan pengelola akun ini dalam
bermanuver dapat membuyarkan
konsentrasi pembaca dalam tempo
waktu singkat. Penerima berita
kadangkala dengan mudahnya
menerima berita tersebut dan
menjadikannya sebagai pedoman. Jika
beritanya benar, dampak baik akan
diperoleh. Sebaliknya, jika beritanya
hanya fiktif belaka, dampak buruk
seperti perpecahan antar masyarakat,
demonstrasi, dan lain-lain bisa terjadi di
sekitar 40 persen jiwa dari total
populasi dunia adalah pengguna media
sosial. Di Indonesia, 130 juta jiwa atau
setara 49 persen penduduknya adalah
pengguna media sosial (Kompas.com,
1 Maret 2018). Dibandingkan dengan
jumlah pembaca media berita daring
yang hanya berjumlah 6 juta orang
pada tahun 2017 (Survey Nielsen
Media Indonesia, caturwulan III/2017),
pengguna media sosial berjumlah
jauh lebih banyak. Fakta tersebut
memungkinkan masyarakat untuk
memperoleh berita yang dominannya
bersumber dari media sosial.
Beberapa akun media sosial cukup eksis
dan memiliki banyak pengikut. Bahkan,
sebagai akun tersebut tidak terverifikasi
SAIDATUL ‘UFA
MAHASISWI STATISTIKA UNSYIAH ANGKATAN 2015
Bagaikan dua sisi mata pisau, media sosial
memiliki sisi baik dan buruknya. Semuanya tergantung dari cara
penggunaannya.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
28 29RISETRISET
KONSEP PERCEPATANANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH
Dalam PP No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan disebutkan, proses penyusunan dokumen Amdal dimulai dari penyusunan Kerangka Acuan Andal hingga keluarnya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan (SKKL) dalam 125 hari. Namun kenyataannya, proses Amdal di Aceh mulai dari penyusunan KA-Andal, pembahasan di Komisi Penilai, hingga keluarnya SKKL, pada umumnya lebih dari satu tahun. Bahkan, ada yang lebih dari tiga tahun. Keterlambatan ini berdampak tertundanya pelaksanaan kegiatan, dan biaya yang dibutuhkan menjadi semakin besar. Selain itu, juga dapat membuat para investor mengurungkan niatnya berinvestasi di Aceh.
Hal ini menjadi salah satu kajian penting untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai kendala yang terjadi sehingga berakibat
pada lamanya proses penyusunan Amdal. Tujuan lainnya adalah untuk mencari dan merumuskan konsep percepatan pelaksanaan Amdal di Aceh. Selain itu juga, manfaat teoritis temuan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Hukum Lingkungan. Sedangkan manfaat praktisnya, temuan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar perumusan kebijakan percepatan Amdal di Provinsi Aceh, baik oleh Pemerintah Aceh maupun Pemerintah kabupaten/kota.
Adapun penelitian ini dilakukan di Provinsi Aceh. Pertimbangannya karena terdapat banyak dokumen Amdal yang proses penyelesaiannya memakan waktu lama, rata-rata di atas 18 bulan. Padahal menurut ketentuan hanya membutuhkan waktu 4 bulan 5 hari. Pada saat ini, Provinsi Aceh terdiri dari
23 kabupaten/kota. Mengingat banyaknya jumlah kabupaten/kota di Aceh, maka ditetapkan empat kabupaten/kota sebagai sampel, yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Utara (mewakili timur-utara Aceh), Kabupaten Aceh Barat Daya (mewakili barat-selatan Aceh), dan Kota Banda Aceh (mewakili kabupaten/kota di sekitar ibukota Provinsi Aceh).
Penelitian ini memadukan jenis penelitian deskriptif dan penelitian terapan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mewawancarai responden dan informan, diantaranya pemrakarsa kegiatan, ketua dan anggota Komisi Penilai Amdal, serta konsultan penyusun Amdal. Sedangkan untuk memperoleh data sekunder digunakan studi dokumentasi. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan
dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. Di satu sisi, Amdal merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu usaha atau kegiatan. Di sisi lain, Amdal merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin lingkungan, dan izin lingkungan menjadi syarat untuk mendapatkan Izin Usaha atau kegiatan.
Setiap kegiatan pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak Positif perlu ditingkatkan dan dikembangkan, sedangkan dampak negatif harus diminimalisir. Sarana untuk mendeteksi dampak kegiatan pembangunan pada lingkungan hidup yaitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Amdal merupakan kajian tentang
IRVIANTY, S.SI., M.SI
STAF PENGAJAR DI JURUSAN BIOLOGI, FMIPA UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
percepatan pelaksanaan Amdal di Aceh belum
berjalan karena terdapat kendala dalam koordinasi, komunikasi,
dan teknis.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
analisis kualitatif yang kemudian dideskripsikan dan dinarasikan.
Adapun yang menjadi responden penelitian adalah Gubernur Aceh, pemrakarsa kegiatan, konsultan penyusun Amdal, Komisi Penilai Amdal Aceh, Biro Hukum, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Aceh, Badan Informasi dan Promosi Aceh. Sedangkan informan penelitian adalah anggota DPR Aceh, LSM lingkungan, dinas/badan terkait rencana usaha/kegiatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa percepatan pelaksanaan Amdal di Aceh belum berjalan karena terdapat kendala dalam koordinasi, komunikasi, dan teknis. Koordinasi pemrakrsa dengan konsultan dan
sekretariat Komisi Penilai Amdal belum berjalan. Konsultan diberi kewenangan yang sangat besar oleh pemrakarsa. Pengawasan pemrakarsa atas kinerja konsultan juga tidak berjalan. Berbagai kendala tersebut mengakibatkan kualitas/mutu dokumen Amdal relatif rendah. Prosesnya berlangsung lama dan biayanya menjadi mahal.
Konsep percepatan Amdal berisikan percepatan waktu, meminimalkan biaya dengan tetap menjaga kualitas dokumen. Konsep ini mengintegrasikan semua lini penyusunan dan pembahasan dokumen Amdal. Mulai dari prapenyusunan dokumen hingga terbitnya izin lingkungan serta pelaksanaan kegiatan pengelolaan
dan pemantauan. Dengan adanya konsep percepatan pelaksanaan Amdal di Aceh, sebuah dokumen Amdal penyelesaiannya lebih singkat, berkualitas, dan berbiaya murah.
Disarankan kepada pemrakarsa kegiatan, baik yang berasal dari instansi pemerintah maupun dari luar instansi pemerintah agar mengawasi kinerja konsultan penyusun, sehingga konsultan penyusun dapat mempercepat pelaksanaan pekerjaannya. Sedangkan kepada pemrakarsa kegiatan disarankan untuk selalu berkoordinasi dengan tim sekretariat Komisi Penilai Amdal, baik untuk pelaksanaan kegiatan rapat tim teknis dan komisi penilai juga berkoordinasi terkait dengan hal-hal teknis lainnya. (mks)
30 RISET 31GALERI
32 KREATIF
Surat-Surat Ibu
33KREATIF
“Selamat ulang tahun, Nona Liza. Ini ada surat untuk Anda, seperti biasa.”
Aku mengucapkan terima kasih sembari menerima sepucuk surat dari tangan asisten rumah tangga. Saat membaca surat itu, ingatanku ditarik ke masa saat umurku masih 7 tahun.
“Ibu! Ayo bermain boneka bersamaku!” Tanpa mengetuk pintu, aku berlari masuk ke dalam kamar Ibu.
“Liza, ibu sedang bekerja. Nanti saja, ya?” Ibu menepuk lembut kepalaku, lalu memintaku menunggu di luar.
Aku merengut, lalu dengan berat hati melangkah keluar.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
“Ibu! Ibu baik-baik saja?” tanyaku saat mendengar suara batuk Ibu. Walau tersenyum dan mengatakan baik-baik saja, aku dapat melihat bercak darah di tangan Ibu yang berusaha ia sembunyikan.
Ibu berbohong.
***
Akhir-akhir ini Ibu selalu terbatuk. Tubuhnya lemah. Saat berjalan, terkadang ia terjatuh. Tapi walau begitu, ia selalu memaksakan diri menulis surat sepanjang hari.
“Ibu...”
Lagi-lagi Ibu tidak sadar saat aku masuk ke dalam kamarnya. Setelah
memanggilnya sekali lagi, barulah ia menoleh.
“Liza, ada apa?”
“Ibu mengirim surat untuk siapa? Banyak sekali suratnya.”
Ibu terdiam, tak kunjung menjawab.
“Apa mungkin untuk ayah? Tapi, ayah kan, sudah tidak ada. Jadi Ibu menulis surat itu untuk siapa?”
Aku melihat raut wajah Ibu yang sangat sedih. Ia kemudian menghampiriku.
“Apa surat-surat itu lebih berharga dari pada aku, Ibu? Apa Ibu tidak peduli lagi padaku?” Aku terisak saat Ibu memelukku. Usapannya di kepalaku sangat lembut.
“Harta ibu satu-satunya hanya kamu, Liza,” ujar Ibu.
Ibu terus memeluk dan menenangkanku. Ia membisikkan kata-kata indah yang terasa hangat.
***
“Ibu, Ibu! Lihat! Aku menemukan anak kucing di halaman belakang rumah. Lucu sekali.”
Lagi-lagi, Ibu sedang menulis surat. Bahkan kali ini, ia tidak menoleh ke arahku.
“Ibu...”
Hanya surat, surat, surat, dan surat saja yang Ibu pedulikan.
“Aku benci Ibu!”
Aku berteriak sampai ibu terkejut dan menoleh ke arahku. Aku berlari sekuat tenaga sambil menangis.
Aku benci Ibu!
***
“Hei, anak kucing. Seharusnya kamu bersama ibumu, bermain bersama sepanjang hari. Kenapa kamu hanya sendiri?” Aku menatap anak kucing yang sibuk memainkan pita di tanah. Aku teringat kata-kata yang kuteriakkan tadi. Lalu merasa bersalah.
“Apa kamu meninggalkan ibumu? Tidak boleh begitu. Ayo pergi sana, cari ibumu lalu minta maaf. Setelahnya, bermainlah bersama ibumu. Jangan seperti aku...”
“Liza? Liza?”
Aku mendengar suara panggilan Ibu.
“Liza.” Suara Ibu terdengar senang saat
menemukanku. Tapi aku membuang muka.
“Kenapa Ibu mencariku? Bukankah Ibu harusnya menulis surat-surat itu?”
Diam-diam aku melihat raut wajah sedih Ibu.
“Surat-suratnya sudah selesai. Jadi, ayo sekarang kita bermain bersama. Selama yang kamu mau. Setiap hari ibu akan menemanimu. Sini, sayang.”
Aku berlari dan menubruk pinggang Ibu, memeluknya. Erat.
“Janji, ya?”
Ibu mengangguk, dan kami berpegangan tangan saat masuk ke dalam rumah. Walau tubuh Ibu lemah dan batuk, Ibu selalu menemaniku setiap hari. Kami bermain, memasak, menanam bunga, dan tertawa bersama.
Kami bahagia.
***
Ibu mengingkari janjinya.
Tak lama setelah itu, ia pergi menyusul ayah. Ia meninggalkan aku sendirian di rumah yang besar dan luas ini. Menangis sebanyak apapun, Ibu tak akan bangun lagi.
Aku meringkuk di balik selimut.
“Nona Liza, ada surat untuk Anda.”
Aku mengintip dari balik selimut saat salah seorang pelayan masuk ke dalam kamar, dan meletakkan sepucuk surat di atas meja. Saat ia keluar, aku meraih surat itu dan membacanya.
Untuk Liza, anakku tersayang.
Selamat ulang tahun yang ke-8.
Kamu pasti kesepian ya, sayang? Kamu pasti sangat sedih. Maafkan ibu harus pergi. Tapi, kamu harus kuat, ya!
Kamu tahu, kan? Ibu selalu mencintaimu.
***
Untuk Liza, anakku tersayang.
Selamat ulang tahun yang ke-18.
Sekarang usiamu sudah bertambah lagi ya, sayang. Kamu pasti tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Ibu tahu itu. Jaga selalu kesehatanmu ya, Liza.
Ibu menyayangimu.
***
Liza,
Selamat ulang tahun, sayangku. Sekarang kamu sudah berumur 21 tahun. Ibu sangat bangga. Kamu pasti lebih cantik dari pada ibu. Wah, ibu senang sekali. Ayah pasti juga senang punya anak perempuan secantik kamu.
Kamu sudah dewasa ya? Apa kamu masih sering menangis? Tidak apa, sayang. Kalau sedih, menangislah. Kalau bahagia, tersenyumlah.
Liza, ingatlah. Ibu selalu, dan selalu ada di sisimu.
Selamanya.
***
Surat itu datang setiap tahun, di tanggal saat Ibu berjuang melahirkanku. Raga Ibu memang tidak ada di sini, tapi kasih
sayangnya selalu ada.
Terima kasih, Ibu. Aku juga mencintaimu. (Syr)
DHEA AMELIANA
MAHASISWI PROGRAM STUDI STATISTIKA FMIPA UNSYIAH
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
KEMERIAHAN MILAD
UNSYIAH KE-57 TAHUN
Memperingati hari jadinya ke-57
tahun, Universitas Syiah Kuala
menggelar berbagai kegiatan.
Mulai dari seminar internasional,
kegiatan olahraga, peluncuran
buku, pameran karya seni,
hingga bakti sosial terintegrasi.
Peringatan milad ini menjadi
momentum bagi Unsyiah
untuk terus meningkatkan
prestasinya baik di tingkat
nasional maupun internasional.
Saat ini, Unsyiah telah menjadi
salah satu kampus terbaik di
Indonesia. Kiprah Unsyiah telah
diperhitungkan di level nasional
maupun internasional. Sejumlah
pencapaian telah menempatkan
kampus ini sejajar dengan
kampus ternama di Indonesia. []
34 35GALERIGALERI
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
36 FAKULTAS
Fakultas Pertanian Universitas Syiah
Kuala mempunyai visi menjadi
pusat pendidikan, penelitian,
dan pengabdian pada masyarakat
yang unggul dan terkemuka di bidang
pertanian berbasis sumber daya dan
kearifan lokal Indonesia pada tahun
2020. Sumber daya acapkali kita dengar
dalam kehidupan sehari-hari. Sumber
daya terdiri dari dua kata, yaitu sumber
(asal) dan daya (kemampuan).
Beberapa literatur menyatakan sumber
daya memiliki nilai intrinsic. Nilai intrinsic
adalah nilai yang terkandung dalam
sumber daya. Terlepas apakah sumber
daya tersebut dikonsumsi atau tidak,
atau ada manusia atau tidak. Contoh
sumber daya di bidang pertanian dengan
nilai intrinsic adalah sawah. Nilai intrinsic
sawah berupa sifat lingkungan: memiliki
panorama indah yang dapat memberi
kepuasan dan dapat dinikmati oleh
manusia, pemasok unsur hara secara
alami, toleran terhadap pengaruh
budidaya tanaman monokultur,
penanganan gulma relatif lebih mudah,
dan dapat memberantas gulma C4 seperti
imperata cylindrica, setaria viridis, dan
digitaria adscendence. Pada kondisi
tergenang, gulma kalah dari padi yang
merupakan jenis tanaman C3.
Seperti kita ketahui sumber daya
pertanian adalah suatu potensi yang
terdapat di bidang pertanian dalam
arti luas, yaitu bidang agroteknologi
(tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan), kehutanan, proteksi
tanaman, peternakan, perikanan, ilmu
tanah, teknik pertanian, teknologi hasil
pertanian, serta agribisnis.
Potensi Sumber Daya Lokal Acehdi Bidang Pertanian
37FAKULTAS
Komoditas unggulan di setiap daerah di
Aceh mempunyai kekhasan tersendiri.
Tiga jenis komoditas pertanian yang
memiliki prospek cerah adalah kakao,
kopi, dan nilam. Komoditas kakao
tersebar di wilayah utara dan timur
(Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan
Aceh Tamiang). Sedangkan komoditas
unggulan kopi terdapat di Aceh bagian
tengah, yaitu Bener Meriah, Aceh
Tengah, dan beberapa kecamatan di
Kabupaten Gayo Lues. Sementara itu,
komoditas nilam terdapat di pantai
barat selatan, seperti Aceh Jaya, Aceh
Barat, dan Aceh Selatan. Aceh Selatan
juga dikenal dengan komoditas pala.
Sedangkan Gayo Lues dikenal dengan
sereh wangi.
Adapun sumber daya pertanian lokal
Aceh di setiap bidangnya adalah:
1. Agroteknologi (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan).
lTanaman pangan termasuk padi
lokal (sigupai, cantek puteh,
telah memiliki paten dan diakui
sebagai plasma nutfah asli Aceh.
5. Perikanan, seperti ikan kereuleng
yang terdapat di beberapa sungai
di Aceh; ikan depik di Danau Laut
Tawar; lobster, kerapu, kakap,
udang kipas, dan teripang di lautan
Simeulue.
6. Ilmu tanah. Pemanfaatan sumber
daya jenis tanah yang terluas di Aceh
adalah tanah podsolik merah kuning
(ultisol), selain itu rawa gambut/
organik (histosol), rawa pasang
surut (rawa mineral), aluvial (entisol),
mediteran merah kuning (alfisol),
rendzina (mollisol), andisol, inceptisol,
oxisol, spodosol, dan vertisol.
7. Teknik pertanian dapat memberikan
nilai tambah, misalnya dikembangkan
mesin pertanian yang ramah
lingkungan untuk pengolahan tanah
yang dapat menghemat waktu,
tenaga, dan biaya.
8. Teknologi Hasil Pertanian (THP) dapat
memberikan nilai tambah terhadap
hasil pertanian lokal, seperti dengan
menggunakan teknologi pengolahan
dan pengepakan produk tertentu,
mengubah produk biasa menjadi luar
biasa.
9. Agribisnis. Tugas manager pemasaran
mengubah sumberdaya pertanian
lokal menjadi produk yang dapat
memenuhi kebutuhan manusia. Ini
merupakan nilai tambah untuk produk
pertanian. (mr)
mangat bu), beras merah (ramos
mirah), ketan (leukat panah), ketan
hitam (leukat adang), kedelai
kipas merah dan kipas putih, serta
jagung.
lTanaman hortikultura, seperti
pisang ayam, bawang Aceh,
timun Aceh, rambutan Aceh,
alpukat dan kentang Gayo.
Selain itu juga jeruk keprok Gayo
yang telah memiliki hak indikasi
geografis.
lKomoditas unggulan tanaman
perkebunan, sepertinya kelapa
sawit, karet, kakao, kelapa,
melinjo, tebu, pala, lada, cengkeh,
sereh wangi. Selain itu, juga ada
nilam Aceh dan kopi arabica Gayo
yang telah memiliki hak indikasi
geografis.
2. Kehutanan, seperti rotan, jernang,
damar, pinus, jelutung, aren dengan
kolang-kalingnya, nipah dan
buahnya, sagu, dan buah rumbia
(salak Aceh). Selain itu, maskot fauna
dan flora Aceh, cicem pala kuneng
(burung pala kuning/kucica ekor
kuning) dan bungong jeumpa (bunga
cempaka) terdapat di beberapa hutan
di Aceh.
3. Proteksi tanaman dapat
dikembangkan sebagai musuh alami
(predator) tertentu yang ramah
lingkungan untuk mengendalikan
hama dan penyakit pada tanaman
tertentu.
4. Peternakan yang meliputi sapi Aceh,
kerbau Simeulue, dan kuda Gayo
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
DOSEN PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNSYIAH
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
39ENGLISH
Furthermore, the candidate must be able
to double check the whole application in
order to correct grammar mistakes, and
incorrect words. For instance, generally,
many writers are errors in writing such as
a misspelling, and grammatical errors. It
seems small, but it brings great influence
to those, especially the reviewers.
Finally, applicants should contact the
alumni of the program in order to know
their experiences in preparing application
form or joining the interview. This kind of
actions is really helpful for the applicants,
so they may know some tips on how to
fill out the application form, what the
questions about, and how to close the
interview session.
In the final analysis, an applicant should
consider that getting a scholarship
abroad required a lot of preparation.
Such as, search about the organization
goals, fill out the application form, re-
read or double check the entire form,
and ask alumni as well. By considering
those things, no matter who you are, and
where are you from, as long as you have
prepared enough, study abroad through
scholarship is not a difficult case. (un)
How to Get aScholarship Abroad
organization wants to give scholarships
to the candidate who could accelerate
the achievement of their goals.
As the part of preparing the application
form, applicants should work hard on
getting a good letter of recommendation.
The recommendation letter may
come from the academic advisor or
professional. Recommendation from
professional or academic advisor is
deeply important due to several reasons.
First, it will strengthen our statement.
For instance, I wrote in my motivation
letter that I am highly interested in social
activities both in and outside of campus.
Then, my advisor mentioned in his letter
recommendation that I able to finish
all of projects in his class and achieve
high GPA at the last semester. Also, the
second reasons, my advisor described
that I am able to adapt leadership while
studying in the class by helping others
students or arranging the materials of
courses. His statements are necessary in
showing the accuracy of my statement.
In the end, by looking at the letter of
recommendation, the reviewers are going
to believe that this is the right candidate
to be given a scholarship.
38 ENGLISH
The data reported by the
Institute of International
Education (IIE) in 2015-2016
stated that the number of
international students who
studied at United States colleges and
universities is one million students for the
first time. It increased about 7 percent
from last year, and most students pursue
their study through scholarship. Pursuing
study abroad through scholarship is the
main target of people or every student
in every country. By studying abroad,
participants not only earn money but they
also will get new friend, new education
method, and new perspective as well.
Nonetheless, getting a scholarship
abroad is not as easy as it seems. Hence,
applicants should consider some steps in
order to get scholarship abroad.
First of all, applicants should research the
purposes, the rules, and criteria of the
organization that provides scholarship.
They must not only concerns about the
program study, but also they have to look
deeply on the values of the organization.
This kind of knowledge will help
applicants to write the motivation letter
and pass the interview. Basically, the
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
AULA AL BALAD
ABOUT THE WRITER
Aula Andika Fikrullah Al Balad
Graduated from Physics Education, FKIP, Syiah Kuala University in 2016.
Alumni of Bidikmisi Scholarship, Indonesian Government
Master of Sciences’ Student in Instructional Technology, College of Education, Lehigh University, USA.
Awarde of USAID PRESTASI Scholarship Program 2018-2020.
Teaching staff of the Laboratory of Physics Education Department 2012-2013.
The 1st winner of MTQ Unsyiah 2013 for Syarhil Qur’an.
The most outstanding student of FKIP, Unsyiah, 2014.
Reading Ambassador of Aceh Province 2014.
Authors for 4 Complication books, more than 10 articles were published and researchers.
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
41SEHATPROFIL40 SEHAT
Susu merupakan minuman bergizi yang dihasilkan dari kelenjar susu mamalia,
seperti susu sapi, susu kambing, maupun air susu ibu (ASI) yang menjadi sumber utama bayi usia 0-6 bulan. Selain itu, juga terdapat susu yang berasal dari nabati, seperti susu kedelai dan susu almond.
sama dengan susu sapi. Di Timur Tengah, sebagian masyarakatnya mengonsumsi susu ini.
Di Indonesia sendiri, susu kambing masih kurang familiar. Sebagian orang mengonsumsi susu kambing karena alergi terhadap susu sapi. Menurut Dr. Ir. Yurliasni, M.Sc, Dosen Program Studi Peternakan Universitas Syiah Kuala, kandungan
protein yang dimiliki susu kambing tidak menimbulkan alergi. Ini dapat menjadi alternatif bagi mereka yang alergi susu sapi.
Namun demikian, susu kambing juga memiliki manfaat melimpah bagi kesehatan. Susu kambing mengandung kalsium dan fosfor yang sama seperti susu sapi. Susu kambing lebih mudah diserap oleh tubuh karena mengandung proporsi laktosa yang lebih sedikit. Kandungan asam lemak pada susu kambing dapat menjadi sumber energi yang mudah dibakar. Lemak baik ini bermanfaat menurunkan tingkat kolesterol pada tubuh.
Bagi mereka yang ingin meningkatkan kekebalan tubuh, susu kambing dapat menjadi alternatif. Kandungan vitamin C dan antioksidan pada mineral selenium yang terkandung di dalam susu kambing membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Susu kambing sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak. Minuman ini dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan daya tahan tubuh anak. Struktur lemak yang lembut mudah dicerna oleh sistem pencernaan sehingga tidak menyebabkan perut kembung setelah mengkonsumsi susu kambing. Selain itu, susu kambing dapat menjadi alternatif bagi anak-anak yang alergi susu sapi.
Namun, susu kambing tidak disarankan untuk dikonsumsi bayi berusia di bawah satu tahun. Sebab pemberian susu selain ASI pada bayi dapat meningkatkan risiko iritasi usus. Untuk anak yang alergi susu formula berbahan dasar susu sapi, dapat berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu jika ingin mengonsumsi susu kambing. Kebutuhan asam folat yang
tinggi dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak dan tubuh bayi. Sedangkan susu kambing memiliki kandungan asam folat yang rendah. Begitupun dengan vitamin B12 yang bermanfaat dalam pembentukan sel-sel saraf pada anak, tetapi kandungan vitamin ini pada susu kambing rendah. Oleh sebab itu, susu kambing baik dikonsumsi oleh bayi di atas satu tahun.
Sebagian orang juga menyarankan ibu menyusui mengonsumsi susu kambing untuk memperlancar ASI. Tetapi, menurut Dr. Yurliasni yang fokus di bidang ilmu teknologi pengolahan susu, ia belum menemukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Namun nutrisi yang terkandung dalam susu kambing dapat memenuhi kebutuhan ibu menyusui sehingga dapat menghasilkan kualitas ASI yang baik. (cds)
NutrisiSusu Kambing
Mengonsumsi susu setiap hari merupakan salah satu pola hidup sehat. Kandungan kalsium pada susu dipercaya berguna untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Susu yang dikonsumsi sehari-hari biasanya identik dengan susu sapi. Namun, akhir-akhir ini banyak orang mulai beralih ke susu kambing. Nutrisi yang terkandung dalam susu kambing hampir
Susu kambing sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak. Minuman ini dipercaya dapat
meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan daya
tahan tubuh anak.
42 MUTU
Tantangan yang dihadapi perguruan
tinggi semakin besar di era revolusi
industri keempat atau yang dikenal
dengan istilah ‘Revolusi Industri
4.0’. Saat ini, istilah Revolusi Industri
(R.I.) 4.0 semakin menyatu dengan
perubahan dan perkembangan
yang dilakukan di semua aspek
pembangunan Indonesia. Revolusi
Industri 4.0 merupakan loncatan
yang sangat panjang dari awal
perkembangan industri pada tahun
1784. Saat itu, penggunaan mesin uap
dalam industri menggantikan kerja
manusia dan hewan. Perkembangan
ini dikenal sebagai Revolusi Industri
1.0.
Selanjutnya perubahan bergeser
ke revolusi industri kedua dengan
penerapan konsep produksi massal
Mahasiswa Siap Saing diEra Revolusi Industri 4.0
43MUTU
internet of things (IoT), autonomous
vehicles, 3D-printing, nanotechnology,
biotechnology, dan cyber-physical
system harus dapat diintegrasikan
dalam kurikulum.
Perguruan tinggi juga harus membuka
kesempatan untuk melakukan
berbagai kegiatan dalam bentuk
konferensi dan pelatihan di bidang
tersebut. Penyusunan road map
Adapun perubahan dan
perkembangan yang telah dilakukan
perguruan tinggi di Singapura
secara spesifik ada tiga, yaitu: Smart
Nation Singapore, SkillsFuture
Singapore, dan membuka beberapa
institusi pendidikan tinggi baru
yang bersinergi dengan perubahan
industri 4.0. Singapura melalui Global
Innovation Alliance (GIA) mengirim
mahasiswanya melakukan internship
program untuk memperdalam
keilmuwan dan mengembangkan
jaringan internasional di bidang
pendidikan. Hal ini dilakukan
National University of Singapore
(NUS) Overseas College selama
setahun atau satu semester untuk
membangun entrepreneur program
di Beijing, Israel, Lausanne, Munich,
New York, Shanghai, Silicon
Valley, Singapore dan Stockholm.
Mahasiswa diajarkan dan diberikan
keterampilan baru yang memiliki nilai
(value).
Selain itu, upaya yang dapat
dilakukan perguruan tinggi
untuk menumbuhkan semangat
entrepreneur dan inovasi adalah
melalui pembangunan science
and technoparks sebagai pusat
pengembangan inovasi dan
aplikasinya. Perguruan tinggi
juga dapat melakukan penguatan
dan pengembangan kerjasama
internasional, mempersiapkan
keterampilan khusus bagi
mahasiswanya, serta membangun
kemampuan digital agar berhasil
menghadapi tantangan Revolusi
Industri 4.0. (rk)
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
dan penggunaan energi listrik pada
tahun 1870. Perubahan ini terus
bergerak hingga revolusi industri
ketiga dengan penggunaan teknologi
informasi dan mesin otomasi yang
mendukung produksi lebih efisien
pada tahun 1969. Berkembangnya
teknologi dengan pesat dalam
kehidupan industri secara mendunia,
menetapkan revolusi keempat sebagai
wujud dari penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi yang
dimanfaatkan sepenuhnya sehingga
melahirkan teknologi berbasis digital,
dan terintegrasi jaringan (internet of
thing).
Kehadiran Revolusi Industri 4.0 pada
tahun 2011 dengan outcomenya
pada pengembangan cyber-physical
systems (CPS), telah terlihat di bidang
transportasi, manufaktur, kesehatan,
energi, dan pertanian. Pada tahun
2017, McKinsey Global Institute
melakukan studi tentang otomasi
pada 54 negara yang mempengaruhi
pasar global. Studi ini menyimpulkan
bahwa 50 persen pekerjaan di bidang
pertanian, kehutanan, perikanan, dan
perburuan yang selama ini dilakukan
328.9 juta pekerja diganti oleh sistem
otomasi. Banyak pekerjaan baru akan
muncul 10 tahun mendatang yang
belum dapat kita bayangkan sekarang.
Jenis pekerjaan yang mampu
bertahan dan dihargai dengan nilai
tinggi adalah pekerjaan dengan
kreativitas tinggi, data analitik, dan
keamanan siber. Klaus Schwab di
dalam bukunya berjudul ‘The Fourth
Industrial Revolution’ yang diterbitkan
tahun 2017, menuliskan jika RI 4.0
muncul sebagai ide besar masa
depan mengenai teknologi dunia dan
perkembangan ekonomi. Schwab
juga menambahkan teknologi utama
yang menopang pembangunan
sistem industri 4.0, meliputi artificial
intelligent (AI), robotics, the internet
of things (IoT), autonomous vehicles,
3D-printing, nanotechnology,
biotechnology, dan cyber-physical
system.lnk
Berdasarkan Global Competitiveness
Report 2017-2018 yang diterbitkan
oleh World Economic Forum, posisi
daya saing Indonesia berada di
peringkat ke-36 dari 137 negara.
Ditinjau dari aspek inovasi, Indonesia
menduduki peringkat ke-31.
Pencapaian ini membuat Indonesia
perlu terus melakukan perubahan
secara sistematis dan strategi yang
jelas untuk berkompetisi.
Peran Perguruan Tinggi dalam
Revolusi Industri 4.0
Perguruan tinggi sebagai institusi
pendidikan yang mampu
mempersiapkan lulusan yang
kompeten, menghadapi berbagai
tantangan dan peluang dalam
menyusun strategi terkait RI 4.0.
Strategi ini dapat diterapkan
melalui proses perkuliahan dan
peningkatan keterampilan. Topik
artificial intelligent (AI), robotics, the
DR. SOFIA, S.SI., M.SC
KETUA PUSATPENGEMBANGAN PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU/DOSEN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA.
Perubahan ini terus bergerak hingga revolusi industri ketiga dengan penggunaan teknologi informasi dan mesin otomasi yang mendukung produksi lebih efisienpada tahun 1969.
penelitian dengan topik tersebut
dilakukan dengan melibatkan kerja
sama pemerintah dan industri guna
menciptakan budaya inovasi. Kerja
sama ini kelak akan membawa
implementasi riset dasar yang
dikembangkan di perguruan
tinggi menjadi bentuk yang dapat
dikomersialisasi. Sebagai contoh
pembanding atas upaya yang dapat
dilakukan dalam menghadapi Revolusi
Industri 4.0 ini adalah Singapura.
44 BERITA
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
45ASPIRASI
Sebanyak 206 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi di Provinsi Aceh
mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) ke-14 di
Universitas Syiah Kuala pada tanggal 10-14 September 2018. Ketua
Pelaksana Kegiatan, Nasir Ibrahim, mengatakan Peksimida merupakan
kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pembina
Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Provinsi Aceh. Kegiatan ini untuk
menyaring bakat seni mahasiswa di tingkat provinsi untuk bertanding di
tingkat nasional di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas).
“Ada 16 cabang tangkai seni yang diperlombakan dalam Peksimida
tahun ini,” ujar Nasir.
Ia menyebutkan 16 tangkai lomba seni tersebut adalah lomba tari, vocal
group, nyanyi tunggal pop putra/putri, nyanyi tunggal dangdut putra/putri,
nyanyi tunggal keroncong putra/putri, nyanyi tunggal seriosa putra/putri,
penulisan puisi, penulisan lakon, penulisan cerpen, baca puisi, monolog,
lukis, desain poster, fotografi, komikstrip, dan eksibisi musik rebana.
Sementara itu, Ketua BPSMI Provinsi Aceh yang juga Wakil Rektor III
Unsyiah, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC, mengatakan Peksimida bukan
hanya ajang lomba seni, tetapi juga wadah silaturahmi mahasiswa antar
universitas di Aceh. Ia berharap dengan kegiatan seni ini, mahasiswa
Aceh dapat bersatu tanpa memandang perbedaan.
“Biarpun mahasiswa berasal dari banyak latar belakang, tetapi semua
dapat bersatu karena seni. Seni dapat meminimalisir perbedaan di
antara sesama,” pungkasnya.
Alfian juga berharap agar para mahasiswa dapat memberikan
persembahan terbaiknya saat bertanding. Sebab pemenang dari setiap
tangkai lomba seni akan menjadi perwakilan Aceh untuk tingkat nasional
di Peksiminas yang berlangsung di Yogyakarta, 15-21 Oktober nanti.
Selain Unsyiah, Peksimida juga diikuti oleh Universitas Malikussaleh,
Universitas Teuku Umar, Universitas Samudera Langsa, Universitas
Muhammadiyah, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Al-Muslim,
Universitas Jabal Ghafur, ISBI Aceh, IAIN Langsa, STIES Banda Aceh,
Politeknik Negeri Lhokseumawe, dan Politeknik Aceh. (fer)
Universitas Syiah Kuala menjadi tuan rumah pergelaran Kejuaraan
Nasional III Petanque antar perguruan tinggi yang memperebutkan Piala
Menpora Tahun 2018. Kegiatan ini berlangsung pada 17-23 September
2018 di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengatakan olahraga
merupakan salah satu media yang sangat efektif dalam menjalin
persatuan dan persaudaraan, baik sesama atlet maupun official.
Ia mencontohkan saat perhelatan Asian Games lalu yang mampu
menyatukan Korea Utara dan Korea Selatan.
“Ini menandakan bahwa magnet persaudaraan sangat kuat dalam
olahraga. Untuk itulah, mari kita ciptakan suasana persatuan dan
persaudaraan di Kejurnas Petanque ini,” ujar Rektor.
Rektor menjelaskan, olahraga petanque telah dikenalkan di Indonesia sejak
tahun 90-an. Tetapi olahraga yang berasal dari Perancis ini, baru resmi
dipertandingkan di Sea Games ke-26 tahun 2011 di Jakarta-Palembang.
“Hasilnya dalam kurun waktu 2012-2015, beberapa kompetisi pun
digelar baik nasional maupun internasional. Termasuk salah satunya yang
dipertandingkan di Pomnas ke-14 tahun 2015 di Unsyiah,” ujar Rektor.
Ketua Panitia, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, mengapresiasi kegiatan ini
berterima kasih atas kepercayaan PB FOPI yang telah memilih Unsyiah
sebagai lokasi penyelenggara kejurnas. Kepercayaan ini menurutnya
merupakan kebanggaan sekaligus tantangan bagi Unsyiah.
Alfiansyah mengungkapkan, kejurnas petanque diikuti sebanyak 177 orang
atlet yang terdiri dari 104 orang atlet laki-laki dan 73 atlet perempuan.
Selain itu, juga melibatkan 78 orang pelatih, official dan manajer tim. Maka
secara keseluruhan kegiatan ini diikuti sebanyak 255 orang.
Kejuaraan ini diikuti 25 Perguruan Tinggi dengan mempertandingkan
11 nomor yaitu Shooting Men 43 Tim, Shooting Women 31 Tim, Single
Men 51 Tim, Single Women 39 Tim, Double Men 37 Tim, Double
Women 27 Tim, Double Mix 37 Tim, Triple Mens 24 Tim, Triple Women
15 Tim, Triple Mix Men 21 Tim dan Triple Mix Women 13 Tim. (ib)
13 Perguruan Tinggi Aceh Ikut PeksimidaDi Unsyiah
Kejurnas IIIPetanque DigelarDi Unsyiah
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018 EDISI 227 . SEPTEMBER 2018
EDISI 227 . SEPTEMBER 2018