Dalam mendirikan sebuah

bangunan, ada beberapa syarat

yang perlu diperhatikan antara

lain bangunan itu harus kuat, awet, sehat,

ekonomis dan memiliki nilai estetika. Dalam

tugas Metode Perancangan I kali ini kami akan

membahas mengenai unsur-unsur estetika

yang ada pada suatu bangunan. Dan kali ini

kami akan membahas unsur-unsur estetika

yang ada pada proyek Sabha River Estate yang

dibangun di jalan By Pass Ida Bagus Mantra.

Salah satu arsitek yang merancang

rumah tersebut adalah Gde Arikumara,

UNSUR - UNSUR ESTETIKAStudi Kasus : Rumah Tinggal pada Proyek Sabha River Estate

I Made Budiana, Ida Bgs Yogiswara, I Nengah Redana

Mahasiswa FT. Arsitektur Unwar.

Gambar : Perspektif Eksterior Rumah Tinggal.

Singhadwala Edisi 44 Februari 2011 | 9

bertempat tinggal di perumahan kori nuansa

jimbaran. Beliau lahir di Denpasar 21 april

1973. Pendidikan mulai dari SD di SD 1

Kintamani Bangli, SMPN 3 Denpasar, SMAN

1 Denpasar, dan kuliah S1 di Universitas

Udayana dengan mengambil jurusan Teknik

Arsitektur tahun 1991 sampai 1997. Hobby

yang disukai yaitu bulu tangkis.

Unity / kesatuan adalah tersusunnya

beberapa unsur tekstur, warna, dll sehingga

dapat diperoleh bangunan yang utuh dan

serasi. Semakin sedikit unsur yang disatukan

maka semakin mudah untuk memperoleh

kesatuan / keterpaduan. Pada proyek ini terlihat

keterpaduan pada unsur warna cat dan tekstur

tembok yang digunakan. Pada atap digunakan

jenis dan warna genteng yang sama sehingga

bangunan tersebut terlihat serasi.

Balance merupakan nilai daya tarik

objek dengan dua sisi visualnya / bagian-

bagian objek tersebut. Keseimbangan tersebut

dibagi dua jenis yaitu keseimbangan simetri

dan asimetri. Keseimbangan pada proyek ini

bukan keseimbangan simetris karena tidak ada

kemiripan antar bagian bangunan, dan dilihat

pada denah tidak bisa ditarik garis simetris

sehingga bangunan ini tidak mempunyai titik

pusat. Tetapi keseimbangan pada bangaunan

tersebut tetap tercipta yaitu keseimbangan

asimetri.

Proporsi merupakan perbandingan

antara unsur-unsur bangunan seperti upper

struktur, supper struktur, dan sub struktur

sehingga.terjadi perbadingan / keterikatan

yang tepat. Pada bangunan ini perbandingan

antara unsur-unsur di atas sudah tepat dan

proporsional. Skala adalah perbandingan

besar bangunan dengan unsur-unsur yang ada

di sekitarnya. Skala ada banyak macamnya

yaitu skala monumental (herois), skala

manusia (normal), dan skala intim. Skala

yang digunakan pada bangunan ini adalah

skala manusia (normal), yaitu perbandingan

ukuran gedung serasi dengan ukuran tubuh

manusia karena bangunan ini dipergunakan

untuk tempat tinggal manusia.

Focal point adalah bagian bangunan

yang menjadi pusat pehatian / yang menonjol

sehingga dalam sudut pandang tertentu

orang yang datang akan lansung melihat ke

bagian tersebut. Focal point pada bangunan

ini terletak pada hiasan talang yang berisikan

ukiran-ukiran, karena ukiran tersebut

mempunyai tekstur yang berbeda dari bagian

bagunan yang lain.

Irama adalah suatu perbedaan baik

perbedaan tinggi, warna, maupun tekstur

yang menimbulkan suatu irama seperti 1-2-1-

2, a-b-a-b, dan 1-1-2-1-1. Pada bangunan ini

dapat dilihat pada bagian pagar, terdapat beda

tinggi antara pagar bagian satu dan bagian

lainnya, sehingga adanya irama pendek - tinggi

- pendek. Sequence merupakan pengulangan

pada bagian tertentu suatu bangunan, atau

yang diulang pada bagian bangunan lain.

Pada bangunan ini pengulangan tersebut dapat

dilihat pada pengulangan jendela kiri dan

kanan.

Tekstur dan warna merupakan

penggunaan material atau warna yang

berbeda pada suatu bagian bangunan untuk

membedakan fungsi dari bagian bangunan

tersebut. Pada proyek ini dapat dilihat

penggunaan warna dan tekstur yang berbeda

pada tembok rumah dan tembok pagar untuk

membedakan antara fungsi tembok pagar dan

tembok rumah.

Gambar : Denah.

10 | Singhadwala Edisi 44 Februari 2011