UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

7
MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK DARI CERITA BERJUDUL “JAKARTA” OLEH: 1. Evy Widyaningsih (08) XI IA 3 2. Mukhlisoh Intan Permatasari (22) XI IA 3 3. Selly Arvinda Rakhman (33) XI IA 3

Transcript of UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

Page 1: UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK DARI CERITA

BERJUDUL “JAKARTA”

OLEH:

1. Evy Widyaningsih (08) XI IA 3

2. Mukhlisoh Intan Permatasari (22) XI IA 3

3. Selly Arvinda Rakhman (33) XI IA 3

SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2009-2010

Page 2: UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

I. PENDAHULUAN

Cerita pendek merupakan salah satu bentuk karya sastraCerita pendek atau

sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen

cenderung padat dan langsung pada tujuannya, dibandingkan karya-karya fiksi

yang lebih panjang seperti novel. Karena singkatnya, cerpen yang sukses

mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan sudut

pandang secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Cerpen

cenderung kurang komplek dibandingkan dengan novel. Cerpen biasanya

memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang

tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, dan mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung membuat

unsur-unsur inti dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan

tokoh utamanya), komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan

konflik), aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama

dan komitmen mereka terhadap suatu langkah), klimaks (titik cerita yang

mengandung aksi terbanyak atau terpenting), penyelesaian (bagian cerita di mana

konflik dipecahkan) dan moralnya.

Dalam sebuah cerpen, terdapat unsur-unsur instrinsik yang dikandungnya.

Seperti tema, alur, penokohan, sudut pandang, latar atau setting, dan pesan atau

amanat. Selain itu, ada juga unsur luar yang terdapat dalam cerita pendek. Unsur

tersebut dinamakan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan bagian luar dari

karya cerpen yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan isi cerita.

Namun, sebuah karya dapat mencerminkan kapan dan bagaimana situasi karya itu

dibuat. Dalam hal ini, karya ekstrinsik berhubungan dengan kondisi pengarang,

situasi sosial waktu karya dibuat, bagaimana keadaan penerbit, sampai bentuk

buku cerpen atau naskah tersebut.

Namun dalam kesempatan kali ini akan dibahas unsur-unsur instrinsik cerpen

hanya dalam aspek kebahasaan, alur, penokohan, dan pesan atau amanat.

Pembahasan dalam empat bagian ini akan mengutarakan garis besar cerpen.

Sehingga walaupun dalam makalah ini tidak di sertakan unsur-unsur instrinsiknya

Page 3: UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

secara lengkap, namun dapat dipastikan bahwa akan diketahui bagaimana jalan

cerita cerpen yang berjudul Jakarta ini.

II. PEMBAHASAN

a. Ringkasan cerpen berjudul Jakarta

Jakarta

Rasa rindu yang memuncak di hati Pak Waluyo Anotoboto berubah

menjadi rasa asing ketika bertemu dengan adik misannya yang sudah menjadi

jenderal. Setelah menunggu berjam-jam dengan ditemani seorang penjaga,

barulah ia bisa menemui adik misannya, Paijo, Pak Jendral. Tetapi setelah ia

bertemu, sikap Paijo berubah total menjadi dingin dan kaku, bahkan ketika

mereka sedang bercakap-cakap. Ketika Pak Waluyo akan memberikan titipan

dari embok kepada Paijo, Paijo menundanya dengan alasan akan ada

pertemuan dengan Pak Presiden. Paijo berjanji akan menemuinya nanti setelah

pertemuannya dengan presiden selesai. Pak Waluyo merasa ia mengganggu

kesibukan adiknya dan memutuskan akan kembali ke desa, ia sama sekali

tidak kecewa malahan ia merasa kasihan terhadap adiknya. Namun, si penjaga

merasa kasihan dan menawarinya untuk menginap di rumahnya. Malam itu

mereka berjalan-jalan berkeliling Jakarata. Ketika melihat sebuah mobil

merah, Pak Waluyo jadi ingat akan janjinya dengan Paijo. Ia kira itu adalah

mobil jemputan untuknya. Namun itu semua hanya janji yang ditunggu Pak

Waluyo yang malang. Si Penjaga berkata bahwa Pak Jenderal terlalu sibuk

dengan pertemuannya dan kehidupan malam lainnya, sehingga ia lupa akan

janjinya. Mendengar bahwa adikknya sudahlah akrab dengan kehidupan

malam yang ingar bingar, ia merasa sangat sedih. Dilihatnya bungkusan dari

emboknya dan diberikannya kepada si penjaga. Bungkusan yang berisi kain

batik yang dibatik sendiri oleh emboknya sebagai tanda pengikat tali

persaudaraan.

b. Analisis cerpen

1. Aspek kebahasaan

Page 4: UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

2. Alur

Alur yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur maju.

Cerita dimulai dari Pak Waluyo yang mendatangi kantor Paijo. Kemudian

konflik dimulai ketika Pak Waluyo merasa kecewa setelah menunggu

berjam-jam tetapi ternyata yang ditemuinya adalah bukan Paijo yang dulu

ia kenal melainkan Paijo yang sudah berubah menjadi orang yang berbeda.

Lalu klimaks muncul saat Pak Waluyo menunggu janji Paijo, tetapi Paijo

tidak kunjung datang bahkan kata si penjaga Pak Jenderal tidak mungkin

datang. Kemudian anti-klimaks muncul saat akhirnya Pak Waluyo

menyerahkan bingkisan itu kepada penjaga yang selalu setia menemaninya

dari pagi hingga malam. Ia terlalu sedih dan kecewa karena mengetahui

bahwa adiknya sudah jauh berubah menjadi seorang yang lebih buruk.

3. Penokohan

Penokohan dalam cerita ini menggunakan pelukisan dengan teknik

ekspositori. Yaitu dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan

secara langsung dengan menyebutkan sifat, watak, tingkah laku, bahkan

ciri fisiknya. Sedangkan watak masing-masing tokoh yang ada dalam

cerita adalah:

Pak Waluyo Anotoboto/ Pak Pong:

Ramah, baik hati, rendah hati, bertanggung jawab, penyayang,

pengertian.

Paijo/ Pak Jendral:

Sombong, kurang ramah, kurang perhatian

Penjaga

Ramah, baik hati, rendah hati, bertanggung jawab, perhatian dan patuh.

4. Pesan

Janganlah bersikap angkuh terhadap orang lain ataupun keluarga

sendiri walaupun diri kita sudah menjadi orang sukses.

Jangan menjadi orang yang senang memutus tali silaturahmi apalagi

dengan kerabat sendiri.

Page 5: UNSUR INSTRINSIK CERITA BERJUDUL “JAKARTA”

Mengajarkan untuk menjadi orang yang sabar dan pengertian terhadap

orang lain.

III. PENUTUP

a. Kesimpulan

Setelah memahami dan menganalisa unsur-unsur instrinsik cerpen berjudul

Jakarta ini, maka dapat disimpulkan bahwa cerita ini memberi kita sebuah

pelajaran bahwa terkadang semakin tinggi kedudukan seseorang, dia lupa akan

asalnya. Terkadang dia melupakan orang-orang yang telah berjasa membantu

dia untuk menjadi sukses seperti sekarang ini. Dalam cerita ini Paijo yang

tadinya hanya seorang anak petani biasa yang hidup sederhana semasa

kecilnya menjadi seorang jenderal sukses yang sekarang hidup mewah di kota.

Ia terlalu sibuk akan pekerjaannya hingga melupakan keluarga yang telah

berjuang untuk membantunya meraih sukses. Bahkan ia tega bersikap acuh

terhadap keluarga yang semasa kecilnya merupakan tempat dia berlindung dan

berbagi.

b. Saran

Berdasarkan cerpen yang telah dibaca dan dianalisa di atas, maka kami

dapat memberi saran-saran:

1. Jangan pernah melupakan kebaikan seseorang yang telah menolong kita,

apalagi membalasnya dengan keburukan.

2. Apabila kita sudah menjadi orang sukses, janganlah menjadi sombong

apalagi sampai melupakan keluarga yang telah membantu kita.

3. Jadilah orang yang semakin mempunyai banyak ilmu, semakin baik budi

pekertinya kepada sesama.