Unsri_Aplikom_2_Dwi Ranti Dhea Karima(06081281419064)
-
Upload
dhea-budiman -
Category
Documents
-
view
116 -
download
1
Transcript of Unsri_Aplikom_2_Dwi Ranti Dhea Karima(06081281419064)
Dwi Ranti Dhea Karima (06081281419064)
Dosen Pembimbing :
Prof.Dr. Zulkardi, M.I.Kom.,M.Sc
Pendidikan Matematika 2014
Universitas Sriwijaya
Judul Skripsi :
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Model Penemuan Terbimbing Di Kelas VII.3 SMP Negeri 17 Palembang
Oleh:
Anggun Primadona, S.Pd (Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya Angkatan
2012)
BAB I PENDAHULUAN
Pembelajaran Matematika
Tujuan Kurikulum 2006 dan 2013
1. Untuk membekali peserta didik dengankemampuan berpikir logis, analitis,sistematis, kritis, dan kreatif sertakemampuan bekerja sama sehinggamereka memiliki kemampuanmemperoleh, mengelola, danmemanfaatkan informasi untuk dapatbertahan hidup pada keadaan yangselalu berubah, tidak pasti, dankompetitif (Depdiknas, 2006).
2. Materi matematika dipahami melaluiberpikir kritis dan berpikir kritis dilatihmelalui pembelajaran matematika.
Peserta didik diharapkan mempunyai kemampuan berpikir kritis.
1.1 Latar Belakang
MATEMATIKA
BERPIKIR KRITIS(kemampuan dalam
menemukan masalah dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menyelidiki serta
kemampuan mengevaluasi solusi yang diusulkan)
PEMECAHAN MASALAH
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa
Model Penemuan Terbimbing
1.2 Rumusan Masalah
bagaimana gambaran tentang kemampuanberpikir kritis siswa pada pembelajaranmatematika menggunakan model penemuanterbimbing di kelas VII.3 SMP Negeri 17Palembang?.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh gambaran tentangkemampuan berpikir kritis siswa padapembelajaran matematika menggunakanmodel penemuan terbimbing di kelas VII.3SMP Negeri 17 Palembang
1.4 Manfaat Penelitian
a. Siswa, sebagai pengalaman baru dalam pembelajaranmatematika dan memotivasi siswa untuk berpikirkritis dalam menghadapi permasalahan matematika.
b. Guru, sebagai masukan untuk lebih memperhatikankemampuan berpikir kritis siswa dengan memilihmodel pembelajaran yang cocok.
c. Sekolah, sebagai bahan evaluasi dan dapatmenggunaan model penemuan terbimbing sebagaialternatif untuk menumbuhkembangkan kemampuanberpikir kritis siswa dalam rangka meningkatkankualitas pembelajaran matematika di sekolah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran Matematika
2.2. Kemampuan Berpikir Kritis
2.3. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Matematika
2.3.1. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematika
2.3.2. Soal Berpikir Kritis dalam Matematika
2.4. Model Penemuan Terbimbing
2.4.1. Ciri-ciri dan Tujuan Pembelajaran dengan Penemuan Terbimbing
2.4.2. Langkah-Langkah Penemuan Terbimbing dalam Proses Pembelajaran
2.5.Analisis Materi Segiempat dan Segitiga
2.6. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Model Penemuan Terbimbing
BAB II METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Deskriptif (gambaran tentang kemampuanberpikir kritis siswa pada pembelajaranmatematika menggunakan model penemuanterbimbing di kelas VII.3 SMP Negeri 17Palembang).
3.2. Variabel Penelitian
kemampuan berpikir kritis siswa padapembelajaran matematika.
3.3. Definisi OperasionalVariabel kemampuan siswa untuk memfokuskan
pertanyaan, menganalisis argumen,mempertimbangkan kredibilitas jawaban, danmenarik kesimpulan, dinilai denganmenggunakan skor yang diperoleh siswamelalui soal tes berpikir kritis.
3.4 Subjek Penelitian siswa kelas VII.3 SMP Negeri 17 Palembang
tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 32orang.
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Tahap Persiapan
3.5.2. Tahap pelaksanaan Kegiatan
3.5.3. Tahap Pengumpulan Data
3.6. Teknik Pengumpulan Data
TES
Soal Tes
Memeriksa hasil jawaban siswa
Menjumlahkan skor
3.7. Teknik Analisis Data
Menentukan presentase kemunculan indikator
kemampuan berpikir kritis
Menentukan kategori berpikir kritis siswa
Menentukan nilai tes siswa
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Persiapan Penelitian
Uji Coba LKS
Uji Coba Soal Tes Siswa 1
Uji Coba Soal Tes Siswa 3
Uji Coba Soal Tes Siswa 2
4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Siswa Berdiskusi dalam Mengidentifikasi Masalah
Peneliti Membimbing Siswa dalam Mengumpulkan dan Memproses Data
Anggota Kelompok 1 Mempresentasikan Jawaban
Siswa Melakukan Percobaan untuk Mengumpulkan Data
Tabel Nilai Kemampuan Berpikir Siswa
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak adalah siswa dengan kategori kemampuan
berpikir kritis sangat baik.
Nilai Kategori Frekuensi Persentase
80-100 Sangat baik 17 40,625%
61-80 Baik 7 21,875%
41-60 Cukup 3 9,375%
21-40 Kurang 7 21,875%
0-20Sangat kurang
2 6,250%
Jumlah 32 100%
4.1.3 Deskripsi Pengumpulan dan Analisis Data
Kemudian untuk melihat persentase kemunculan indikatorberpikir kritis dari jawaban siswa terhadap soal tes dapatdilihat pada tabel di bawah ini
Tabel Persentase Kemunculan Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No. IndikatorPersentase
Kemunculan
1 Memfokuskan pertanyaan 76,04%
2 Menganalisis argumen 61,19%
3Mempertimbangkan kredibilitas jawaban
60,93%
4 Menarik Kesimpulan 59,63%
Berdasarkan tersebut terlihat bahwa indikator presentasekemunculan tertinggi adalah indikator memfokuskanpertanyaan yaitu sebesar 76,04%. Sementara indikatordengan presentase kemunculan terendah adalah menarikkesimpulan yaitu sebesar 59,63%.
Berdasarkan analisis tes, terlihat bahwa indikatorberpikir kritis yang memiliki persentase kemunculantertinggi adalah memfokuskan pertanyaan yaitu sebesar76,04% dan persentase kemunculan terendah adalahmenarik kesimpulan yaitu sebesar 59,63%. Kemunculanindikator memfokuskan pertanyaan terlihat dari jawabanyang ditulis siswa. Jika penyelesaian yang ditulis menujuke arah penyelesaian yang dimaksud soal dan prosesmenjawab dilakukan sampai selesai, maka siswa tersebutdapat dikatakan sudah mampu untuk memfokuskan 90pertanyaan. Sebagian besar siswa telah menuliskanlangkah penyelesaian dengan arah yang sesuai denganmaksud soal.
4.2 Pembahasan
Indikator menarik kesimpulan memiliki persentasekemunculan terendah yaitu sebesar 59,63 %. Hal inidisebabkan karena kesimpulan merupakan produkdari indikator-indikator sebelumnya. Penarikankesimpulan hanya bisa dilakukan dengan tepat apabilasiswa telah memfokuskan pertanyaan, menganalisisargumen, dan mempertimbangkan kredibilitasjawaban.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Gambaran kemampuan berpikir kritis siswapada pembelajaran matematika menggunakan modelpenemuan terbimbing adalah baik dengan rincianpersentase sebagai berikut: persentase siswa yangmemiliki kemampuan berpikir kritis sangat baik adalahsebesar 40,625%. Kemudian 21,875% memilikikemampuan berpikir kritis baik; 9,375% memilikikemampuan berpikir kritis cukup; 21,875% memilikikemampuan berpikir kritis kurang; dan 6,250%memiliki kemampuan berpikir kritis sangat kurang.
5.2 Saran
Bagi Siswa
untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikirkritis dengan melatih kemampuan memfokuskanpertanyaan dan kemampuan menganalisis terlebihdahulu agar dapat mempertimbangkan kredibilitasjawaban dan menarik kesimpulan dengan tepat. Selainitu siswa disarankan agar mempunyai inisiatif dalammenemukan konsep dan prinsip matematika sendiridalam proses pembelajaran.
Bagi Guru
agar dapat menggunakan model penemuan terbimbingsebagai alternatif untuk inovasi dalam pembelajaranmatematika, serta lebih memperhatikan perkembangankemampuan berpikir kritis siswa dalam merancangpembelajaran. Guru disarankan untuk tidakmembiasakan siswa memperoleh konsep dan prinsipmatematika secara informatif langsung dari guru agarkemampuan berpikir kritis siswa dapat berkembang.
Bagi Sekolah
agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaranmatematika di sekolah, salah salah satunya denganlebih memperhatikan kemampuan berpikir kritis siswadan menggunakan model penemuan terbimbingsebagai inovasi dalam mengasah kemampuan berpikirkritis tersebut.
TERIMA KASIH