Unlock-67192106200910131

63
TUGAS AKHIR EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI “BU HARNO” DI SUKOHARJO DISUSUN OLEH ASTRIA SHINTA DEWI F.3202507 D3 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2005

description

skripsi saluran distribusi

Transcript of Unlock-67192106200910131

  • TUGAS AKHIR

    EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN

    VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI BU HARNO

    DI SUKOHARJO

    DISUSUN OLEH

    ASTRIA SHINTA DEWI

    F.3202507

    D3 MANAJEMEN PEMASARAN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2005

  • HALAMAN PERSETUJUAN

    Laporan Tugas Akhir ini dengan judul EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI

    DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA

    PERUSAHAAN ROTI BU HARNO DI SUKOHARJO.

    Pembimbing

    Intan Novela Q.A, SE, M.SiNIP. 132 085 922

  • HALAMAN PENGESAHAN

    Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Tugas

    Akhir Program Studi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi UNS, dan

    diterima dengan baik untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar

    Ahli Madya.

    Surakarta, Agustus 2005

    Tim Penguji Tugas Akhir

    Nama Terang :

    1. Dra. Intan Novela QA,M.Si

    NIP. 132 085 922

    Dosen Pembimbing

    ( )

    2. Drs. K. Tjilik Suwito, MM

    NIP. 130 259 818

    Dosen Penguji

    ( )

  • MOTTOJika perjalanan begitu panjang, sedang pertolongan ALLAH

    belum juga datang, maka ujian dan fitnah akan lebih keras dan

    liat. Cobaan lebih ganas dan lebih berat. Tidak ada yang tegar

    kecuali mereka yang dilindungi ALLAH.

    Merekalah orang-orang yang bisa menciptakan iman didalam

    jiwa, yang bisa menjaga sebuah amanah besar. Amanah langit

    untuk dijalankan dibumi. Amanah ALLAH disetiap mata hati

    manusia.

    (Sayyid Qutb)

    Saya menaruh perhatian terhadap masa depan, sebab disanalah nanti saya akan menghabiskan waktu saya.

    (Charles F.Kathering)

    Syukurilah apa yang telah kamu dapatkan dan kamu miliki saat ini, karena tidak semua orang memiliki dan mempunyai seperti

    apa yang kamu miliki saat ini.

    (AA.Gim)

    Berbahagialah yang dihidupkan hatinya oleh cinta. Waspadalah yang dibutakan hatinya dengan Cinta, seindah-indahnya Cinta

    adalah kepada penggenggam alam semesta yang maha

    mencinta yang tiada terputus CINTA-Nya.

    Seandainya CINTA mu itu benar, tentu engkau akan menaatinya. Karena sang pecinta akan menuruti apa yang

    dicintai-Nya.

    (penulis)

  • P E R S E M B A H A N

    Tugas Akhir ini saya persembahkan

    kepada :

    1. Bapak dan Ibunda tercinta

    2. Adik-adikku tersayang

    3. Pendamping hidupku

    4. Teman dan Sahabatku

  • KATA PENGANTAR

    Assalamu alaikum Wr. Wb

    Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat

    karunia dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

    dengan judul EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM

    MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI

    BU HARNO DI SUKOHARJO.

    Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan baik

    moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap

    kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada :

    1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sebelas Maret.

    2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi Diploma

    III Mamajemen Pemasaran.

    3. Ibu Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma

    III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi, sekaligus pembimbing yang

    telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan

    bagi penulis.

    4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, khususnya

    yang telah mengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah

    memberikan banyak ilmunya.

    5. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segala cinta dan kasih sayangnya,

    juga kesabaran dan doanya, serta dukungan baik moril maupun materiil

    yang diberikan, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

    6. Adik-adikku tersayang Norma dan Galih, jangan berantem terus.

  • 7. Bapak Suharno selaku pemilik dan pimpinan perusahaan roti Bu Harno.

    8. Calon Pendamping hidupku Sapto Joko Santoso (sahabat, kekasihku),

    semoga dirimu selalu ADA dan NYATA untuk diriku. Thanks 4

    all(perhatiannya, kesabarannya, cinta kasihnya, dan hari-hari yang selalu indah)

    9. Keluarga Om Sus yang telah banyak membantu, terima kasih atas

    dukungan dan bantuannya, sehingga terselesainya Tugas Akhir ini.

    10. Sahabat dan temen seperjuanganku : WARNI, YULI, MURNI,

    RATIH(Pooh), ANDREAS, terima kasih untuk persahabatan kalian, dan

    semua temen MP sore 02, sukses selalu buat kalian dan selamat

    berjuang

    11. Semua pihak yang telah banyak membantu penulisan Tugas Akhir ini, dan

    tidak bisa saya sebutin satu persatu.

    Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga dan semoga

    ALLAH melipat gandakan semua amal baiknya.

    Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak

    kekurangan dan masih jauh sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

    kritik dan saran yang membangun.

    Akhirnya dengan penuh harapan, semoga Tugas Akhir ini dapat

    bermanfaat baik bagi penulis, perusahaan, maupun pembaca pada umumnya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Surakarta, Agustus 2005

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL.. i

    HALAMAN PERSETUJUAN ii

    HALAMAN PENGESAHAN. iii

    HALAMAN MOTTO iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN v

    KATA PENGANTAR.. vi

    DAFTAR ISI.. viii

    DAFTAR GAMBAR. x

    DAFTAR TABEL.. xi

    ABSTRAK.. xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah. 1

    B. Perumusan Masalah. 3

    C. Tujuan Penelitian. 3

    D. Manfaat Penelitian. 4

    E. Metode Penelitian. 4

    F. Sistematika Tugas Akhir 6

    BAB II LANDASAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

    A. Tinjauan Pustaka. 8

    B. Kerangka Pemikiran 17

  • BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN

    PEMBAHASAN

    A. Sejarah Singkat Perusahaan 20

    B. Struktur Organisasi. 22

    C. Personalia Perusahaan 24

    D. Proses Produksi 25

    E. Pemasaran 25

    F. Analisa Dan Hasil Analisa Data

    1. Analisa Efisiensi Biaya Saluran Distribusi.

    2. Analisa Estimasi Return on Investment.

    29

    34

    36

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan. 39

    B. Saran.. 40

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka

    Pemikiran..

    18

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Perusahaan

    22

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    3.1 Volume

    Penjualan...

    30

    3.2 Rincian Biaya Saluran Distribusi Langung.. 31

    3.3 Rincian Biaya Saluran Distribusi Tidak Langsung. 32

    3.4 Biaya Saluran Distribusi Langsung dan Saluran

    Distribusi Tidak Langsung. 33

    3.5 Efisiensi Biaya Saluran Distribusi. 35

    3.6 Estimasi Return on Investment.. 37

  • ABSTRAK

    EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI BU HARNO DI SUKOHARJO

    ASTRIA SHINTA DEWI

    F.3202507

    Setiap perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa tidak terlepas dari

    kegiatan pemasaran. Distribusi merupakan salah satu kegiatan penting dibidang

    pemasaran. Dalam memperlancar arus perpindahan barang dan jasa dari podusen

    ke konsumen, diperlukan pemilihan saluran distribusi yang tepat, yang dapat

    memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk. Disamping itu juga,

    perusahaan harus memilih secara selektif, saluran distribusi mana yang dapat

    memberikan hasil yang optimal. Pemilihan saluran distribusi yang kurang tepat

    akan mengakibatkan produk yang sebenarnya bagus menjadi dianggap tidak

    bermanfaat oleh pemakainya, karena telah melewati batas waktu kebutuhan

    konsumen akan produk tersebut. Perusahaan roti Bu Harno adalah perusahaan

    yang memproduksi aneka makanan, khususnya roti, maka perusahaan selalu

    barusaha agar hasil produksinya bisa sampai ketangan konsumen dalam keadaan

    baik untuk dikonsumsi Perusahaan ini menggunakan dua saluran distribusi,

    saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Disamping itu,

    tidak kalah pentingnya lagi adalah perusahaan selalu menginginkan volume

    penjualan yang maksimal.

    Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui jenis saluran distribusi yang

    digunakan oleh perusahaan, dan saluran distribusi mana yang lebih efisien dalam

    meningkatkan volume penjualan.

    Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis mencoba menganalisis

    dengan menggunakan metode analisis efisiensi dan metode ROI. Dimana,

  • perhitungan ini berdasarkan volume penjualan dengan biaya distribusi yang

    dikeluarkan perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun ini. Dari analisis efisiensi,

    dapat diketahui jenis saluran distribusi yang lebih efisien, semakin kecil hasil

    prosentasenya efisiensi, maka tingkat efisiensinya semakin tinggi. Dalam

    perhitungan ini, saluran distribusi langsung lebih efisien dari pada saluran

    distribusi tidak langsung. Dengan analisis ROI, semakin tinggi hasil ROI-nya,

    semakin tinggi pula laba yang diperoleh. Dalam perhitungan ini, menggunakan

    saluran distribusi tidak langsung memberikan laba yang lebih tinggi dari pada

    saluran distribusi langsung.

    Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa

    saran bagi perusahaan. Perusahaan dapat tetap mempertahankan saluran distribusi

    yang digunakan selama ini, dan berusaha menekan biaya distribusi semaksimal

    mungkin, terutama pada saluran distribusi tidak langsung. Kedua saluran tersebut

    memberikan andil yang cukup basar bagi perusahaan.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Berdirinya perusahaan-perusahaan sangat membantu, baik bagi

    masyarakat yang kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan baik, juga

    membantu pemerintahan dalam pendapatan negara, baik dalam bentuk pajak

    maupun devisa. Perusahaan pada umumnya di dirikan untuk mencapai suatu

    tujuan, yaitu untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin serta menjamin

    kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan profitabilitas. Oleh karena

    itu setiap pimpinan perusahaan akan berupaya agar perusahan dapat tetap

    hidup dan mendapatkan laba maksimal.

    Pada saat ini banyak sekali bermunculan berbagai macam usaha di

    berbagai bidang salah satunya dibidang makanan khususnya roti. Hal itu

    menyebabkan semakin banyaknya persaingan antar perusahaan yang bergerak

    dibidang yang sama. Dalam menghadapi situasi seperti itu setiap perusahaan

    dituntut untuk dapat bersaing dalam memperebutkan pasar. Oleh karena itu

    apabila perusahaan ingin berhasil dalam arti tercapainya target usahanya,

    diperlukan kebijakan dalam memasarkan produknya yang meliputi kebijakan

    produk, harga, distribusi, dan promosi atas barang yang diproduksinya.

    Masyarakat merupakan target sasaran dari perusahaan dalam

    memasarkan barang hasil produksinya. Setelah membuat, barang siap

    dipasarkan, langkah berikutnya adalah menentukan harga jual yang layak

  • sesuai kwalitas dan daya beli konsumen sasaran. Perusahaan perlu

    menetapkan strategi yang tepat dalam memasarkan produknya untuk

    memenuhi keinginan konsumen dan untuk memberikan kepuasan terhadap

    konsumen agar konsumen loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.

    Dalam rangka memperlancar arus perpindahan barang dan jasa dari

    produsen ke konsumen, diperlukan pemilihan saluran distribusi yang tepat

    yang dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk. Pemilihan

    saluran distribusi yang kurang tepat akan mengakibatkan produk yang

    sebenarnya bagus menjadi dianggap tidak bermanfaat oleh pemakainya,

    karena telah melewati batas waktu kebutuhan konsumen akan produk tersebut.

    Dengan saluran distribusi yang baik diharapkan produk yang kita

    hasilkan dapat sampai ditangan konsumen atau pasar tepat pada waktunya.

    Alur penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat menggunakan

    saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung. Saluran

    distribusi langsung yaitu produsen melakukan transaksi langsung kepada

    konsumen, sedangkan saluran distribusi tidak langsung yaitu perusahaan

    dalam menyalurkan produknya memakai perantara, kemudian dari perantara

    disalurkan kepada konsumen akhir. Penentuan saluran distribusi yang

    digunakan merupakan salah satu keputusan penting yang harus diambil

    perusahaan. Pemilihan saluran distribusi ini sangat erat kaitannya dengan

    biaya distribusinya, yang meliputi: biaya penjualan, biaya pembungkusan,

    biaya kirim, dan biaya penagihan.

  • Perusahaan Roti Bu Harno adalah perusahaan yang memproduksi

    aneka makanan, terutama roti untuk keperluan pesta. Karena barang

    produksinya berupa makanan, maka perusahaan selalu berusaha agar hasil

    produksinya bisa sampai pada konsumen dalam keadaan baik untuk

    dikonsumsi. Disamping itu, tidak kalah pentingnya lagi adalah perusahaan

    selalu menginginkan volume penjualan yang maksimal, dan ini sangat erat

    kaitannya dengan distribusi atau penyaluran barang. Hal ini menimbulkan

    pertanyaan bagi penulis tentang Distribusi apa yang digunakan oleh

    perusahaan roti Bu Harno dalam memasarkan barangnya?.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis

    mengambil judul EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM

    MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN

    ROTI BU HARNO DI SUKOHARJO.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai

    berikut:

    1. Saluran distribusi apa yang digunakan oleh Perusahaan Roti Bu Harno ?

    2. Diantara saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan roti Bu

    Harno, saluran distribusi apa yang lebih efisien?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujan penelitian yang dilakukan adalah :

  • 1. Untuk mengetahui saluran distribusi apa yang digunakan oleh perusahaan

    roti Bu Harno dalam memasarkan produknya, distribusi langsung atau

    distribusi tidak langsung.

    2. Untuk mengetahui saluran distribusi manakah yang paling efisien pada

    perusahaan roti Bu Harno.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Penulis

    Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta mempraktekan teori-

    teori yang telah diterima selama ini.

    2. Bagi Perusahaan

    Sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam menentukan langkah-

    langkah yang diambil selanjutnya di bidang pemasaran khususnya di

    bidang saluran distribusi.

    E. Metode Penelitian

    1. Obyek Penelitian

    Suatu perusahaan terdiri dari beberapa departemen, tetapi karena

    penelitian ini mengenai masalah distribusi maka masuk pada departemen

    pemasaran dan obyek penelitian difokuskan pada kegiatan dan biaya

    distribusi serta volume penjualan yang dicapai perusahaan. Penelitian ini

    mengambil obyek pada perusahaan Roti Bu Harno yang terletak di desa

    Sepat RT 5 RW 8, kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

  • 2. Jenis Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    a. Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh

    peneliti dilapangan melalui wawancara dan observasi. Meliputi:

    sejarah singkat perusahaan, produk yang dipasarkan, pasar sasaran

    dan saluran distribusi.

    b. Data sekunder adalah data yang digali dengan mengadakan pencatatan

    secara langsung terhadap data-data yang tidak didapatkan melalui

    wawancara meliputi : volume penjualan, biaya distribusi,dan struktur

    organisasi.

    3. Sumber Data

    a. Data Primer

    Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya (perusahaan)

    diamati dan dicatat.

    b. Data Sekunder

    Yaitu data yang diperoleh dari intern perusahaan, ini dapat berupa

    dokumen yang telah disusun sebelumya oleh orang lain, serta

    membaca buku-buku yang digunakan sebagai dasar membuat landasan

    teori.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    a. Interview ( Wawancara )

    Yaitu cara pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang

    dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

  • b. Observation ( Pengamatan )

    Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek

    penelitian, dalam hal ini perusahaan roti Bu Harno mencatat data

    yang diperlukan.

    c. Studi Pustaka

    Yaitu mencari data dengan membaca buku yang berkaitan dengan

    masalah penelitian untuk mendukung, melengkapi dan memperkuat

    proses pembuatan tugas akhir ini.

    5. Teknik Analisa Data

    a. Analisa deskriptif

    yaitu metode penulisan data dengan cara memilah data,

    mengelompokkan dan memaparkan data yang diperoleh disertai

    interprestasi berdasarkan fakta yang nampak sebagaimana adanya,

    mengingat keterbatasan data yang diperoleh.

    b. Analisis efisiensi biaya distribusi

    Dari analisis efisiensi, akan dapat diketahui jenis saluran distribusi

    yang lebih efisien dengan membandingkan biaya distribusi dengan

    volume penjualan.

    Rumus :Biaya Distribusi

    x 100 %Penjualan

    c. Analisis estimasi return on investmen

  • Dalam analisis ini, akan menunjukkan jenis saluran distribusi yang

    akan menghasilkan laba yang tinggi kepada perusahaan diukur dengan

    biaya distribusi serta penjualannya yang dicapainya.

    Rumus :Penjualan Biaya distribusi

    Biaya distribusi

    F. SISTEMATIKA TUGAS AKHIR

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Perumusan Masalah

    C. Tujuan Penelitian

    D. Manfaat Penelitian

    E. Metode Penelitian

    F. Sistematika Tugas Akhir

    BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

    A. Tinjauan Pustaka

    B. Kerangka Pemikiran

    BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

    A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

    B. Struktur Organisasi

    C. Personalia Perusahaan

    D. Proses Produksi

    E. Pemasaran

    F. Analisa dan Hasil Analisa Data

  • BAB IV PENUTUP

    Kesimpulan dan Saran

  • BAB II

    LANDASAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

    A. TINJAUAN PUSTAKA

    1. Proses Evaluasi

    Proses evaluasi merupakan proses mengukur dan menilai suatu

    hasil pekerjaan tertentu. Proses pengukuran merupakan proses untuk

    menentukan kondisi yang senyatanya sebagai hasil dari pekerjaan dalam

    keadaan tertentu. Proses pengukuran ini tentu saja harus menggunakan

    alat-alat pengukuran yang memenuhi persyaratan (Gitosudarmo dan

    Mulyono).

    Adapun alat-alat pengukur tersebut memiliki tiga persyaratan, antara lain :

    Validitas (ketepatan)

    Reliabilitas

    Kepraktisan

    2. Pemasaran

    Setiap perusahaan didirikan pasti berhubungan erat dengan

    pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan

    perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat bergantung pada

    pemasaran yang diterapkan pada perusahaan tersebut.

  • Untuk lebih jelas lagi mengenai pemasaran, maka penting untuk

    diketahui mengenai beberapa definisi tentang pemasaran yang

    dikemukakan oleh William J. Stanton, yaitu sebagai berikut :

    Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang

    ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

    mendistribusikan barang, jasa dan ide kepada pasar sasaran agar dapat

    mencapai tujuan organisasi (Swastha, 2001 : 8)

    Jadi pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan yang saling

    berhubungan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

    dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

    Pemasaran pada sebuah perusahaan selalu menitikberatkan pada

    marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang

    merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, harga,

    promosi, dan distribusi (Swastha, 1996 : 42).

    Variabel dari marketing mix atau bauran pemasaran ini adalah :

    a) Produk : yaitu sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan

    keinginan dan kebutuhan konsumen.

    b) Harga : yaitu jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

    mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan

    sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

    c) Promosi : yaitu berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

    untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya,

  • membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan

    konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut.

    d) Distribusi : yaitu kegiatan menyalurkan atau membawa produk ke

    konsumen atau pembeli.

    3. Saluran Distribusi

    a. Saluran distribusi adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan

    perusahaan untuk menyalurkan barang dipasarkan kepada konsumen.

    (Gitosudarmo,1999 : 253 ).

    Stern dan EI Ansary mendefinisikan saluran distribusi sebagai

    berikut : Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang

    melaksanakan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk

    menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produksi ke konsumsi

    (Kotler, 1996 : 167).

    Dapat dilihat bahwa perantara pemasaran merupakan lembaga yang

    sangat berperan penting dalam menyalurkan barang dari produsen ke

    konsumen. Perantara pemasaran dapat sangat membantu perusahaan

    sehingga tercapai pasar sasaran yang dikehendaki.

    Distribusi sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu :

    1. Distribusi Langsung

    Pada distribusi langsung produsen menjual secara langsung

    produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara.

    Kelebihan :

    a) Tanggap dalam mengatasi keluhan dan pelayanan secara

    langsung terhadap konsumen.

  • b) Adanya interaksi langsung dapat mengakrabkan hubungan

    antara produsen dan konsumen.

    c) Pengetahuan tentang kendala di lapangan dapat di ketahui lebih

    dini.

    Kelemahan :

    a) Kendala waktu.

    b) Jika terjadi kerusakan pada produk adalah tanggungan

    perusahaan.

    c) Menciptakan persaingan antar pemilik usaha dan salesmannya.

    2. Distribusi Tidak Langsung

    Perusahaan dalam menyalurkan produknya melalui perantara,

    kemudian dari perantara disalurkan ke konsumen akhir.

    Kelebihan :

    a) Dapat menyampaikan produknya kepada konsumen yang

    banyak.

    b) Membantu perusahaan dalam mempresentasikan kualitas

    produk baru.

    c) Membantu perusahaan untuk mencapai para retail kecil.

    Kelemahan :

    a) Harga produk relatif lebih mahal.

    b) Tidak dapat berhubungan langsung dengan konsumen.

    c) Perusahaan tidak mengetahui keluhan konsumen dangan cepat.

    b. Macam macam Saluran Distribusi

    Saluran distribusi untuk barang konsumsi :

  • 1. Produsen konsumen

    Bentuk saluran distribusi yang paling sederhana dan yang paling

    pendek.

    2. Produsen pengecer konsumen

    Disebut juga saluran distribusi langung, tetapi pengecer besar

    langsung melakukan pembelian pada konsumen.

    3. Produsen pedagang besar pengecer konsumen

    Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah yang besar

    kepada pedagang besar, tidak kepada pengecer.

    4. Podusen agen pengecer kosumen

    Disini, produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik)

    sebagai penyalurnya.

    5. Produsen agen pedagang besar pengecer konsumen

    Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen

    sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada

    pedagang besar yang kemudian menjualnya pada toko-toko kecil.

    Saluran distribusi untuk barang industri :

    1. Produsen pemakai industri

    Saluran distribusi langsung ini, dipakai oleh produsen bilamana

    transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar.

    2. Produsen distribusi industri pemakai industri

    Produsen menggunakan distributor industri untuk mencapai

    pasarnya.

    3. Produsen-agen-pemakai industri

  • Dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.

    Juga dipakai oleh perusahaan yang ingin memperkenalkan barang

    baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru.

    4. Produsen agen distributor industri pemakai industri

    Digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan, antara lain;

    bahwa unit penjualannya terlalu kecil

    untuk dijual secara langsung. Dalam hal ini agen penunjang seperti

    agen penyimpanaan sangat penting peranannya.

    Setelah menentukan saluran distribusi yang akan dipakai,

    produsen perlu menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan

    sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen

    mempunyai tiga alternatif pilihan (Swastha. 1996 : 217)

    a) Distribusi Intensif

    Produsen berusaha menggunakan jumlah penyalur sebanyak

    mungkin untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka

    cepat terpenuhi. Biasanya pasar yang dilayani cukup luas.

    b) Distribusi Selektif

    Produsen berusaha memilih sejumlah pedagang besar atau

    pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.

    c) Distrbusi Eksklusif

    Produsen hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer

    dalam daerah tertentu.

    c. Faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi

  • Untuk memilih saluran distribusi yang pendek atau langsung maupun

    yang panjang atau pendek, perusahaan perlu mempertimbangkan

    beberapa faktor, yaitu

    1. Pertimbangan pasar produk, antara lain :

    a) Apabila nilai unit produknya relatif rendah, perusahaan dapat

    menggunakan saluran distribusi panjang.

    b) Apabila produk mempunyai sifat teknis dalam penggunaannya,

    sebaiknya menggunakan saluran distribusi pendek.

    c) Apabila produknya mudah rusak, sebaiknya menggunakan

    saluran distribusi langsung atau perantara, tetapi jika perantara

    memiliki fasilitas penyimpanan yang baik bisa menggunakan

    saluran distribusi yang panjang.

    2. Pertimbangan pasar, antara lain :

    a) Apabila jumlah pembelian potensial relatif kecil, dapat

    menggunakan saluran distribusi pendek.

    b) Apabila pasarnya industri, tidak perlu pengecer.

    c) Apabila volume penjualannya relatif kecil, dapat menggunakan

    saluran panjang.

    3. Pertimbangan perantara, antara lain :

    a) Apabila perantara dapat bekerjasama dngan produsen, sehingga

    beban produsen menjadi ringan. Maka menggunakan saluran

    panjang.

  • Misalnya :

    - bersedia menanggung resiko.

    - bersedia menanggung sebagian ongkos angkut

    Maka perusahaan meggunakan perantara,atau distribusi

    panjang.

    b) Apabila perantara dapat meringankan biaya penyaluran, dapat

    menggunakan saluran panjang melalui perantara.

    4. Pertimbangan perusahaan, antara lain :

    a) Apabila sumber dana perusahaan kuat dapat menggunakan

    saluran distribusi langsung.

    b) Apabila perusahaan ingin mengawasi produknya lebih baik

    menggunakan saluran distribusi langsung.

    c) Apabila perusahaan kurang berpengalaman dalam menyalurkan

    produk, sebaiknya menggunakan perantara.

    Keuntungan memakai perantara (Kotler, 1992 : 97)

    a) Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk

    mencapai konsumen.

    b) Perantara dapat membantu dalam pengangkutan dan

    menyediakan alat transportasi.

    c) Perantara dapat membantu dalam penyimpanan barang.

    d) Keuntungan lain yang dapat diharapkan dari perantara, antara

    lain :

    1. membantu mencari konsumen

    2. membantu dalam kegiatan promosi

  • Perantara dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :

    1. Perantara Pedagang

    Perantara pedagang bertanggung jawab terhadap pemilikan semua

    barang yang pasarkannya. Perantara pedagang besar dikelompokkan

    menjadi dua, yaitu :

    a) Pedagang besar

    Adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual

    kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain

    atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai

    potensial yang tidak menjual dalam volume yang sama

    kepada konsumen akhir.

    b) Pengecer

    Pengecer atau toko pengecer adalah sebuah lembaga yang

    melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen

    akhir untuk keperluan pribadi ( non bisnis ).

    2. Perantara Agen

    Agen adalah lembaga yang melakukan perdagangan dengan

    menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan

    dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak

    mempunyai hak untuk memiliki barang yang di perdagangkan.

    Perantara agen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

    a) Agen Penunjang

  • Adalah agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam

    beberapa aspek pemindahan barang dan jasa dari produsen ke

    konsumen.

    b) Agen Pelengkap

    Adalah melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran

    barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-

    kekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat

    melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

    penyaluran barang, maka agen pelengkap dapat

    menggantikannya. Misal : bank, biro iklan,dan lembaga

    penelitian.

    4. Biaya Distribusi

    Dalam arti sempit biaya distribusi diartikan sebagai :

    Biayabiaya yang dikeluarkan untuk menjual dan membawa produk ke

    pasar (Mulyadi, 1984 : 221).

    Sedang arti luas biaya distribusi adalah :

    Semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi dan disimpan

    dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk

    tunai (Mulyadi, 1984 : 221).

    Secara garis besar biaya distribusi dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

    a) Biaya mendapatkan pesanan

  • Adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha memperoleh

    pesanan.

    Misalnya : biaya salesman dan komisi.

    b) Biaya memenuhi pesanan

    Adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar

    produk sampai ke tangan pembeli dan biaya untuk mengumpulkan

    uang dari pembeli.

    Misalnya : biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya penagihan.

    Menurut fungsi Pemasaran, biaya distribusi digolongkan sebagai berikut :

    a) Biaya penjualan

    Contoh : bonus dan komisi serta biaya perjalanan salesman, biaya

    telepon.

    b) Biaya pembungkusan dan pengiriman

    Contoh : biaya gaji bagian pembungkusan dan pengiriman, biaya untuk

    bahan pembungkusan, biaya exploitasi mobil, biaya

    pengiriman.

    c) Biaya kredit dan penagihan

    Contoh : gaji karyawan bagian penagihan, potongan tunai.

    d) Biaya akuntansi pemasaran

    Contoh : gaji karyawan bagian administrasi pemasaran.

    5. Volume Penjualan

    Pada dasarnya setiap perusahaan berusaha untuk dapat

    meningkatkan volume penjualan bisa diartikan banyaknya atau besarnya

    barang yang dapat dijual dalam jangka waktu tertentu.

  • Untuk mengetahui peningkatan volume penjualan yang dicapai

    perusahaan biasanya dengan membandingan volume penjualan yang

    dicapai sekarang dengan volume tahun atau periode sebelumnya. Volume

    penjualan ini bisa diukur dengan menggunakan satuan unit produknya

    ataupun dengan rupiah.

    B. KERANGKA PEMIKIRAN

    Keputusan menyangkut saluran distribusi adalah satu keputusan

    manejemen yang perlu diperhitungkan dengan matang, karena pada

    umumnya sekali keputusan yang dibuat akan sulit diubah lagi. Seorang

    produsen yang bermaksud memasarkan produknya harus paham benar

    dengan saluran distribusi yang diambil. Tetapi setiap perusahaan yang

    berdiri mempunyai kebebasan untuk memilih saluran distribusi yang

    dihasilkan.

  • Kerangka Pemikiran

    Saluran distribusi

    Langsung

    Biaya-biaya :

    -biaya penjualan

    -biaya kirim

    Saluran distribusi Volume penjualan

    Eva

    Saluran distribusi

    Tidak langsung

    Biaya-biaya :

    -biaya penjualan

    -biaya kirim

    -biaya perantara

    Keterangan :

    Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung dan

    tidak langsung. Distribusi langsung berarti dari produsen langsung ke

    konsumen, dan distribusi tidak langsung berarti menggunakan perantara.

    Produsen dapat menggunakan bentuk saluran sesuai dengan

    kemampuannya.

    Distribusi tidak lepas dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh

    perusahaan, karena dalam pengembangan saluran distribusi dibutuhkan

    biaya yang tidak sedikit. Biaya distribusi adalah semua biaya yang terjadi

    Evaluasi

  • sejak produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai

    produk tersebut diubah kembali dalam bentuk tunai. Biaya distribusi

    langsung, meliputi : biaya penjualan, dan biaya pengiriman, sedangkan

    biaya distribusi tidak langsung, meliputi : biaya penjualan, biaya

    pengiriman, dan biaya komisi perantara.

    Biaya distribusi merupakan biaya yang harus diperhatikan

    perusahaan dan merupakan strategi dalam saluran distribusi yang

    berpengaruh terhadap volume penjualan, dan tentu saja akan berakibat

    terhadap meningkatnya laba perusahaan.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

    A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

    Perusahaan roti Bu Harno mulai dirintis sejak tahun 1982 oleh bapak

    dan ibu Suharno. Bentuk perusahaan adalah berupa usaha perseorangan, yaitu

    perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan, dimana pemilik sebagai

    pemimpin perusahaan, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko

    kegiatan perusahaan.

    Perusahaan roti Bu Harno adalah perusahaan yang memproduksi

    aneka makanan, terutama roti untuk keperluan pesta, misalnya :

    - Roti : Bolu, Krumpul, Mandarine, dan Tart.

    - Makanan lainnya : Wingkobabat, Prol, Jenang.

    Setelah usaha ini mengalami kemajuan, perusahaan diserahkan

    kepada istri dari bapak H. Suharno, yaitu ibu Hj. Suharno, karena bapak H.

    Harno mengembangkan usaha yang lain, namun beliau masih berperan dalam

    perusahaan ini sebagai penasehat. Perusahaan ini resmi berdiri dengan izin

    Departemen Kesehatan RI. No. 02912/B/SK/IX/86.

    Perusahaan roti Bu Harno terletak di wilayah kebupaten

    Sukoharjo, tepatnya desa Sepat Rt 5 Rw 8, kelurahan Mertan, kecamatan

    Bendosari, dan berdiri diatas tanah seluas 250m. Pada awal berdirinya

    perusahaan hanya memiliki 6 karyawan dengan alat-alat yang sangat

    sederhana dan tradisional, dalam perkembangan berikutnya sampai saat ini

  • perusahaan memperkerjakan 24 karyawan dan memiliki beberapa alat,

    diantaranya : 3 buah mixer (pengaduk), 3 buah oven besar, 1 buah oven kecil,

    dan 2 unit mobil sebagai alat angkut.

    Perusahaan roti Bu Harno berada diwilayah yang strategis, yang

    dilihat dari beberapa unsur, diantaranya sebagai berikut :

    1) Bahan Baku Produksi

    Kesediaan bahan baku mudah diperoleh, ini dapat menjamin kelancaran

    perusahaan dalam memproduksi, seperti : gula dan tepung terigu dibeli

    dari kota Solo yang tidak jauh dari perusahaan, sedangkan telur ayam

    maupun telur bebek, dan bahan lainnya bisa didapat dari sekitar wilayah

    perusahaan atau wilayah Sukoharjo.

    2) Tenaga Kerja

    Salah satu alasan pendirian perusahaan ini adalah tersedianya tenaga kerja

    disekitar perusahaan. Karena sebagian tidak terlalu membutuhkan keahlian

    khusus sehingga penarikan tenaga kerjanya mudah.

    3) Pasar

    Permintaan roti dan makanan hasil produksi perusahaan ini, setiap

    tahunnya terus ada, terutama dari sekitar wilayah perusahaan. Pangsa pasar

    yang paling besar dari perusahaan ini adalah orang yang sedang punya

    hajat. Ini salah satu alasan berdirinya perusahaan sampai saat ini.

    4) Transportasi

    Perusahaan sudah mempunyai mobil sendiri sebagai alat angkut bahan

    baku dari tempat penjual bahan baku ke perusahaan, maupun hasil

    produksi dari perusahaan ke tempat konsumen, tentu dengan keadaan jalan

    yang sudah bagus sehingga memperlancar jalannya mobilitas perusahaan.

    5) Listrik dan Air

  • Aliran listrik yang terjamin dari PLN digunakan perusahaan untuk proses

    produksi, dan perusahaan mempunyai satu unit mesin diesel (ganset)

    sebagai cadangan Pembangkit Tenaga Listrik bila ada gangguan listrik dari

    PLN, sedangkan untuk kebutuhan air, perusahaan menggunakan air sumur

    yang mudah didapat diarea perusahaan sendiri.

    B. Struktur Organisasi

    Di dalam sumber-sumber ekonomi, seperti manusia, bahan-bahan,

    dan sebagainya diatur dan dikombinasikan sehingga timbulnya keharusan

    untuk mengandalkan kerjasama secara efektif dan efisien untuk mencapai

    tujuan tertentu, sedang struktur organisasi mewujudkan kerangka dan

    susunan pola tata hubungan diantara fingsi-fungsi maupun mewujudkan

    kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab seseorang dalam suatu

    organisasi.

    Begitu pula dengan perusahaan roti Bu Harno juga memiliki

    struktur organisasi yang sederhana. Seperti kebanyakan perusahaan

    perseorangan lainnya. Adapun gambar dan uraian struktur organisasi

    dibawah ini:

  • PIMPINAN PERUSAHAAN PENASEHAT

    BAG. PRODUKSI BAG. ADMINS BAG. PEMAS & PEMB

    Bag. Proses Prod. Bag. Packing Bag. Angk. Bag. Penj & Pemb.

    P E K E R J A

    Gambar Struktur Organisasi

    Perusahaan Roti Bu Harno

    1) Pimpinan

    Pimpinan perusahaan adalah orang yang bertanggung jawab pada

    perusahaan terhadap segala kegiatan maupun kelangsungan hidup

    perusahaan, seperti : mengadakan pengorganisasian, penyusunan

    personalia, pengarahan, dan pengawasan secara umum.

    2) Penasehat

    Penasehat adalah seorang yang memberikan nasehat dan yang dimintai

    pertimbangan dalam mengambil keputusan atau kebijakan oleh

    pimpinan perusahaan, posisi ini di jabat oleh Bp. H. Harno, suami dari

    pimpinan perusahaan.

    3) Bagian Produksi

  • Bagian ini adalah bagian yang diserahi wewenang dan bertanggung

    jawab menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan proses

    produksi.

    4) Bagian Administrasi

    Bagian Administrasi bertugas dan bertanggung jawab menyangkut

    semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan pembukuan

    transaksi jual beli yang terjadi, pembayaran upah karyawan, dan

    laporan keuangan.

    5) Bagian Pemasaran dan Pembelanjaan

    Bagian pemasaran dan pembelanjaan ini membawahi bagian angkutan,

    penjualan, dan pembelian dengan tugas dan wewenang masing-masing,

    yaitu sebagai berikut :

    a. Bagian angkutan bertanggung jawab atas kelancaran

    pengangkutan bahan baku dari tempat pembelian ke gudang,

    sekaligus pengangkutan hasil produksi ketempat konsumen atau

    pemesanan.

    b. Bagian penjualan bertugas melayani pembeli yang sedang

    mengadakan pemesanan dengan mengawasi jumlah dan kualitas

    hasil produksi, sedang bagian pembelian bertugas menyediakan

    bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi setelah

    mendapatkan laporan dari bagian produksi.

  • C. Personalia Perusahaan

    Sumber daya terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya

    manusia, dalam artian orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, dan usaha

    mereka kepada organisasi. Dimana tugas-tugas manajer dalam melaksanakan

    fungsi menyusun personalia, meliputi : penarikan, penyeleksian,

    pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia secara efektif akan

    menentukan sukses atau gagalnya tujuan organisasi yang akan dicapai.

    Data-data yang diperoleh dari perusahaan roti Bu Harno

    menunjukkan bahwa laporan terakhir tenaga kerja yang digunakan sebanyak

    24 orang yang bekerja di berbagai bagian, dengan rincian sebagai berikut :

    1. Bagian Produksi

    a. Mandor 1 orang

    b. Tukang dan Pembantu 8 orang

    c. Packing (pembungkusan) 8 orang

    2. Bagian Administrasi 1 orang

    3. Bagian Penjualan dan Pembelanjaan 4 orang

    4. Bagian Angkutan 2 orang

    Jumlah Tenaga Kerja 24 orang

    Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari perusahaan beroperasi dari

    Senin hingga Sabtu, sedangkan hari Minggu merupakan kerja lembur. Jika

    jumlah pesanan belum tercukupi hari Sabtu, berikut adalah ketentuan hari dan

    jam kerja karyawan :

    1. Senin sampai Sabtu, kecuali hari Jumat

    Pukul 07.00 15.30 WIB, istirahat pukul 12.00 13.00 WIB.

  • 2. Hari Jumat

    Pukul 07.00 16.00 WIB, istirahat pukul 11.00 16.00 WIB.

    3. Diluar hari dan jam diatas merupakan kerja lembur bagi perusahaan.

    Sedangkan sistem pembayaran upah karyawan ditetapkan oleh

    perusahaan, menggunakan sistem pembayaran sebagai berikut :

    1. Sistem Upah Harian

    yaitu : para karyawan yang menerima upah setiap hari Sabtu (satu minggu

    sekali).

    2. Sistem Upah Bulanan

    yaitu : upah karyawan yang diberikan akhir bulan.

    Besarnya upah yang mereka terima berdasarkan pada jabatan dalam

    perusahaan.

    D. Proses Produksi

    Berikut adalah proses pembuatan beberapa jenis makanan yang

    diproduksi oleh perusahaan roti Bu Harno :

    a. Roti Bolu

    1) Bahan Baku

    - gula pasir

    - telur bebek

    - ovalet (pengembang)

    - tepung terigu

    - frambos (pengharum)

    - air

  • - sukade

    2) Alat-alat

    - mixer

    - oven

    - bak pengaduk

    - cetakan/loyang

    3) Proses Produksi

    - campurkan gula pasir, telur bebek, dan ovalet dalam bak pengaduk

    dengan mixer sampai mengembang 30 menit.

    - setelah mengembang, masukan air dan tepung terigu dalam adonan

    sampai merata.

    - setelah merata adonan dituangkan dalam cetakan/loyang yang sudah

    diolesi minyak goreng.

    - adonan yang sudah siap dalam loyang dioven selama 10 menit.

    - setelah masak, diangkat dari oven dan didinginkan.

    - siap dipacking, selanjutnya dipasarkan.

    b. Wingkobabat

    1. Bahan baku

    - tepung ketan

    - parutan kelapa muda

    - gula pasir

    - telur ayam

    - susu

  • - margarine

    - jeruk purut dan vanili (pengharum)

    2. Alat-alat

    - bak pengaduk

    - centong pengaduk

    - oven

    - cetakan/loyang

    1. Proses Produksi

    - campurkan bahan baku kedalam bak pengaduk sesuai takaran, aduk

    sampai rata dengan centong pengaduk sampai merata.

    - masukan adonan yang merata kedalam cetakan/loyang yang sudah

    diolesi margarine.

    - selanjutnya dioven selama 1 jam.

    - setelah masak dan warnanya berubah kekuning-kuningan, diangkat

    dan didinginkan.

    - siap dipotong sesuai ukuran, dipacking dan dipasarkan/dikirim.

    c. Prol

    1. Bahan Baku

    - roti tawar

    - santan yang sudah dimasak

    - susu kental manis

    - telur ayam

    - gula pasir

  • - vanili (pengharum)

    - coffemocca

    2. Alat-alat

    - bak pengaduk

    - centong pengaduk

    - cetakan/loyang

    - oven

    3. Proses Produksi

    - campurkan gula pasir, kuning putih telur, dan ovalet kedalam bak

    pengaduk, lalu dimixer sampai mengembang atau selama 30 menit.

    - masukan kedalam adonan margarine yang sudah dicairkan, lalu

    dicampur dengan frambos, coffemocca dan tepung terigu,dan diaduk

    sampai merata.

    - setelah rata adonan dituangkan dalam cetakan yang sudah diolesi

    margarine, lalu masukin dalam oven selama 10 menit.

    - setelah masak, diangkat dan didinginkan.

    - setelah dingin, diolesi selai nanas pada bagian atas lalu ditumpuk, dua

    bagian menjadi satu, kemudian dipotong-potong.

    - produk siap dipacking, kemudian dipasarkan/dikirim pada konsumen.

  • E. Pemasaran

    Pemasaran adalah merupakan fungsi pokok yang perlu diperhatikan

    dalam suatu perusahaan, karena kegiatan inilah yang akan mendatangkan

    keuntungan dari hasil barang yang diproduksi. Dalam memasarkan hasil

    produksi, perusahaan Bu Harno menggunakan saluran distribusi langsung

    dan distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung adalah pembeli

    langsung datang pada perusahaan untuk melakukan pembelian atau melakukan

    transaksi pesanan. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung adalah

    pembelian dilakukan di agen-agen atau melalui perantara. Daerah pemasaran

    perusahaan roti Bu Harno tidak hanya meliputi daerah Sukoharjo saja, juga

    meliputi daerah Karanganyar, Solo, Wonogiri, dan sebagian daerah Klaten.

    G. Analisa dan Hasil Analisa Data

    Kegiatan pemasaran perusahaan roti Bu Harno dalam menyalurkan

    hasil produksinya menggunakan dua macam saluran distribusi, yaitu saluran

    distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.

    Kedua saluran distribusi tersebut akan membawa pengaruh dalam

    peningkatan volume penjualan. Sehingga perusahaan perlu

    mempertimbangkan saluran distribusi mana yang lebih efisien dalam

    meningkatkan volume penjualan.

    1. Data-data Perusahaan

  • Untuk lebih jelasnya data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan

    analisis efisiensi dapat disampaikan dalam bentuk tabel.

    a) Volume Penjualan

    Volume penjualan adalah jumlah produk yang laku dijual oleh

    perusahaan yang dinyatakan dalam rupiah setiap satu periode. Dengan

    mengetahui volume penjualan, maka diharapkan perusahaan roti Bu

    Harno ini mampu menganalisa hasil penjualan pada periode tahun

    lalu, dan menargetkan keuntungan hasil penjualan untuk periode yang

    akan datang. Volume penjualan perusahaan roti Bu Harno dari tahun

    2000 sampai dengan 2004 adalah sebagai berikut :

    Tabel III.1Volume Penjualan

    Perusahaan Roti Bu Harno SukoharjoTahun 2000-2004

    TahunSaluran distribusi

    langsung (Rp)Saluran distribusi

    tidak langsung (Rp)Jumlah Penjualan

    (Rp)

    2000 156.850.000 188.150.000 345.000.000

    2001 197.689.000 224.311.000 422.000.000

    2002 225.460.000 221.540.000 477.000.000

    2003 230.950.000 245.050.000 476.000.000

    2004 246.720.000 257.280.000 504.000.000

    Jumlah 1.057.669.000 1.136.331.000 2.224.000.000

    Sumber : Perusahaan roti Bu Harno

    Dari sajian tabel III.1 dapat dilihat bahwa volume penjualan

    perusahaan roti Bu Harno mengalami peningkatan setiap tahunnya.

    b) Biaya Distribusi

  • Biaya distribusi adalah seluruh biaya yang terjadi sejak produk

    selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut

    diubah kembali dalam bentuk tunai.

    Biaya distribusi tersebut adalah :

    1. Biaya Penjualan

    Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan penjualan.

    Meliputi : biaya gaji bagian penjualan, komisi, bonus, dan biaya

    telepon.

    2. Biaya Pembungkusan dan Pengiriman

    Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan

    pembungkusan dan pengiriman barang dari perusahaan sampai

    konsumen akhir. Meliputi : biaya gaji karyawan bagian

    pembungkusan, biaya pengiriman, dan biaya angkut eksploitasi

    mobil.

    Berikut ini adalah perincian biaya distribusi untuk tahun 2000-

    2004 :

  • Tabel III.2

    Rincian Biaya Distribusi Langsung

    Perusahaan Roti Bu Harno

    Tahun 2000-2004

    Tahun

    Biaya pembungkusan &

    pengiriman(Rp)

    Biaya Penjualan(Rp)

    Total Biaya Distribusi Langsung (Rp)

    2000 14.147.000 7.383.000 21.530.000

    2001 17.515.000 8.505.000 26.020.000

    2002 18.992.000 8.997.000 27.989.000

    2003 19.550.000 8.850.000 28.400.000

    2004 20.072.000 9.357.000 29.429.000

    jumlah 90.276.000 43.092.000 133.368.000

    Sumber : Perusahaan roti Bu Harno

    Berdasarkan pada tabel III.2 dapat dilihat bahwa dari tahun

    2000 sampai dengan 2004, biaya distribusi langsung selalu mengalami

    kenaikan.

    Disamping itu, perusahaan mencoba mengembangkan saluran

    distribusi lain, yaitu saluran distribusi tidak langsung. Biaya saluran

    distribusi tidak langsung adalah biaya yang timbul dengan adanya

    kegiatan distribusi hasil produksi dengan menggunakan agen, meliputi

    : biaya penjualan, biaya pembungkusan dan pengiriman, dan komisi

    perantara. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan tahun 2000 sampai

    dengan 2004 pada tabel sebagai berikut :

  • Tabel III.3

    Rincian Biaya Distribusi Tidak Langsung

    Perusahaan Roti Bu Harno

    Tahun 2000-2004

    Tahun

    Biaya Pembungkusan & Pengiriman

    (Rp)

    Biaya Komisi Perantara (Rp)

    Biaya Penjualan

    (Rp)

    Total Biaya Distribusi Tidak Langsung (Rp)

    2000 2.550.000 5.825.000 1.275.000 9.650.000

    2001 3.536.000 7.305.000 1.768.000 12.609.000

    2002 3.890.000 7.835.000 1.945.000 13.670.000

    2003 4.100.000 8.750.000 2.650.000 15.500.000

    2004 4.060.000 8.090.000 2.203.000 14.353.000

    Jumlah 18.136.000 37.805.000 9.841.000 65.782.000

    Sumber : Perusahaan roti Bu Harno

    Berdasarkan pada tabel III.3 total biaya distribusi tidak

    langsung dari tahun 2000 sampai tahun 2004 mengalami kenaikan,

    tetapi kenaikan yang paling menonjol pada tahun 2003. Sedangkan

    pada tahun 2004 perusahaan mencoba menurunkan biaya distribusinya,

    dan hasilnya tetap adanya kenaikan pada volume penjualannya.

  • Tabel III.4

    Biaya Distribusi Langsung Dan Tidak Langsung

    Perusahaan Roti Bu Harno

    Tahun 2000-2004

    TahunBiaya Distribusi Langsung (Rp)

    Biaya Distribusi Tidak Langsung (Rp)

    Jumlah Biaya Distribusi (Rp)

    2000 21.530.000 9.650.000 31.180.000

    2001 26.020.000 12.609.000 38.629.000

    2002 27.989.000 13.670.000 41.659.000

    2003 28.400.000 15.500.000 43.900.000

    2004 29.429.000 14.353.000 43.782.000

    Jumlah 133.368.000 65.782.000 199.150.000

    Sumber : Perusahaan roti Bu Harno

    2. Analisa Data

    Dari data yang telah diperoleh, penulis akan mencoba menganalisis

    untuk mengetahui jenis saluran distribusi yang lebih efisien.

    a. Analisis efisiensi biaya distribusi

    Dari analisis efisiensi akan dapat diketahui jenis saluran distribusi

    yang lebih efisien dengan membandingkan biaya distribusi dengan

    volume penjualannya.

  • Rumus :Biaya Distribusi

    x 100% Penjualan

    1) Analisis efisiensi biaya distribusi langsung

    Tahun 2000 :21.530.000

    x100% = 1,37%156.850.000

    Tahun 2001 :26.020.000

    x100% = 1,32%197.689.000

    Tahun 2002 :27.989.000

    x100% = 1,24%225.460.000

    Tahun 2003 :28.400.000

    x100% = 1,23%230.950.000

    Tahun 2004 :29.429.000

    x100% = 1,19%246.720.000

    2) Analisis efisiensi biaya distribusi tidak langsung

    Tahun 2000 :9.650.000

    x100% = 5,13%188.150.000

    Tahun 2001 :12.609.000

    x100% = 5,62%224.311.000

    Tahun 2002 :13.670.000

    x100% = 6,17%221.540.000

    Tahun 2003 : 15.500.000 x100% = 6,32%

  • 245.050.000

    Tahun 2004 :14353.000

    x100% = 5,58%257.280.000

    Bila disajikan dalam tabel, maka akan tampak perbandingannya

    sebagai berikut :

    Tabel III.5Efisiensi Biaya Distribusi

    Tahun 2000-2004

    Tahun

    Tingkat Efisiensi

    Saluran distribusi langsung (%)

    Saluran distribusi tidak langsung (%)

    2000 1,37 5,57

    2001 1,32 5,62

    2002 1,24 6,17

    2003 1,23 6,32

    2004 1,19 5,58

    Jumlah 6,35 29,26

    Sumber : Data yang sudah diolah

    Dalam analisis ini, semakin kecil prosentase menunjukkan

    bahwa tingkat efisiensi yang semakin tinggi. Dari analisis

    menunjukkan bahwa saluran distribusi langsung lebih tinggi

    efisiensinya daripada saluran distribusi tidak langsung.

  • b. Analisis Estimasi return on investment

    Dalam analisis ini, akan menunjukkan jenis saluran distribusi yang

    akan menghasilkan laba yang lebih tinggi pada perusahaan diukur

    dengan biaya distribusi serta penjualan yang dicapainya.

    Rumus :Penjualan Biaya Distribusi

    Biaya Distribusi

    1) Estimasi Return on Investment distribusi langsung

    Tahun 2000 :156.850.000 21.530.000

    = 6,2821.530.000

    Tahun 2001 :197.689.000 26.020.000

    = 6,6026.020.000

    Tahun 2002 :225.460.000 27.989.000

    = 7,0527.989.000

    Tahun 2003 :230.720.000 28.400.000

    = 7,1328.400.000

    Tahun 2004 :246.720.000 33.429.000

    = 6,3833.429.000

    2) Estimasi Return on Investment distribusi tidak langsung

    Tahun 2000 :188.150.000 9.650.000

    = 18,509.650.000

    Tahun 2001 : 224.311.000 12.609.000 = 16,79

  • 12.609.000

    Tahun 2002 :221.540.000 13.670.000

    = 15,2113.670.000

    Tahun 2003 :245.050.000 15.500.000

    = 14,8115.500.000

    Tahun 2004 :257.280.000 14.353.000

    = 16,9214.353.000

    Bila disajikan dalam tabel, maka akan tampak perbandingan

    sebagai berikut :

    Tabel III.6

    Estimasi Return on InvestmentTahun 2000-2004

    TahunEstimasi return on investment

    Saluran distribusi langsungSaluran distribusi tidak

    langsung2000 6,28 18,50

    2001 6,60 16,79

    2002 7,05 15,21

    2003 7,13 14,81

    2004 6,38 16,92

    Jumlah 33,44 82,23

    Sumber : Data yang sudah diolah

    Dari analisis estimasi return on investment, didapatkan hasil

    bahwa dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung akan

    mendapatkan laba yang lebih tinggi daripada menggunakan saluran

    distribusi langsung.

  • Dari tabel III.5 dan III.6 diatas dapat dilihat perbandingan

    antara efisiensi biaya distribusi serta tingkat estimasi return on

    investment-nya. Dalam analisis efisiensi, semakin kecil prosentase

    efisiensi, maka tingkat efisiensinya semakin tinggi, dan dalam estimasi

    return on investment, semakin tinggi hasil estimasi return on

    investment-nya, maka tingkat laba yang diperoleh juga akan semakin

    tinggi.

    Dari kedua analisis tersebut, menunjukkan bahwa saluran

    distribusi langsung biaya distribusinya lebih efisien dari pada saluran

    distribusi tidak langsung. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung,

    tingkat estimasi return on investment-nya lebih tinggi dari pada saluran

    distribusi langsung.

  • BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dimuka, penulis

    mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan tentang data dan informasi yang

    telah didapatkan. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :

    1. Perusahaan Roti Bu Harno menggunakan saluran distribusi langsung

    dan saluran distribusi tidak langsung dalam memasarkan barang

    produksinya. Saluran distribusi langsung yaitu pembeli langsung datang

    pada perusahaan untuk melakukan pembelian. Saluran distribusi tidak

    langsung yaitu konsumen melakukan pembelian melalui perantara (agen

    atau pengecer).

    2. Jenis saluran distribusi yang digunakan berpengaruh terhadap volume

    penjualan yang dihasilkan. Dari data dapat dilihat bahwa menggunakan

    saluran distribusi tidak langsung memberikan hasil penjualan yang lebih

    tinggi dibandingkan dengan menggunakan saluran distribusi langsung.

    3. Dari hasil analisis biaya distribusi, menunjukkan saluran distribusi yang

    efisien digunakan oleh perusahaan adalah saluran distribusi langsung.

    Hal ini terbukti dari hasil perhitungan dengan membandingkan

    prosentase biaya saluran distribusi tidak langsung. Prosentase tingkat

    efisiensi

    saluran distribusi langsung lebih kecil dari pada saluran distribusi tidak

    langsung dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004.

  • 4. Dengan analisis estimasi return on investment menunjukkan bahwa

    saluran distribusi tidak langsung laba yang dihasilkan lebih optimal,

    volume penjualannya juga lebih tinggi dibanding saluran distribusi

    langsung. Dalam perhitungan ini, semakin tinggi hasil estimasinya, maka

    tingkat laba yang diperoleh juga akan semakin tinggi.

    B. SARAN

    Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan

    beberapa saran bagi perusahaan roti Bu Harno. Saran-saran tersebut sebagai

    berikut :

    1. Perusahaan dapat tetap mempertahankan saluran distribusi yang digunakan

    selama ini, yaitu saluran distribusi langsung dan distribusi tidak langsung.

    Karena kedua saluran tersebut mempunyai andil yang cukup besar bagi

    kelangsungan hidup perusahaan.

    Alasan menggunakan dua saluran distribusi :

    a) Distribusi Langsung

    - Biaya distribusi lebih efisien dan juga bisa menghasilkan

    laba, meskipun tidak terlalu tinggi dari pada

    menggunakan saluran distribusi tidak langsung.

    - Banyaknya konsumen dari sekitar perusahaan yang lebih suka

    datang langsung untuk melakukan pembelian atau pemesanan

    produk. Misalnya : Warga disekitar perusahaan yang punya hajat

    (pesta), mereka melakukan pembelian langsung ke perusahaan atau

    melalui pemesanan langsung.

  • b) Distribusi Tidak Langsung

    - Dengan saluran distribusi tidak langsung, perusahaan

    memdapatkan laba yang lebih tinggi dari pada

    menggunakan saluran distribusi langsung.

    - Dapat menjangkau pasar/konsumen lebih luas.

    2. Hubungan kerjasama antara pihak perusahaan dengan perantara (agen,

    pengecer) perlu dibina dengan baik, sehingga diantara keduanya dapat

    terjalin kerjasama yang erat dan saling mendukung untuk keberhasilan

    masing-masing.

    3. Untuk tetap mempertahankan tingkat efisien biaya distribusi, perusahaan

    sebaiknya lebih menekan biaya distribusi yang dikeluarkan seminimal

    mungkin, terutama pada saluran distribusi tidak langsung.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Gie, The Liang. 1981. Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara. UGM :

    Yogyakarta.

    Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran. Edisi ke dua.Jakarta:Erlangga.

    Mulyadi. 1984. Akuntansi Biaya Untuk Manajemen. Edisi ke empat.

    BPFE:Yogyakarta.

    Pedoman Tugas Akhir Manajemen Pemasaran. 2004. Universitas Negeri Sebelas

    Maret.

    Radiosunu. 1986. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Edisi kedua.

    BPFE : Yogyakarta.

    Stanton, J. William. 1993. Prinsip Pemasaran. Edisi ke tujuh.Jakarta:Erlangga.

    Sudarmo, Indriyo Gito. 1994. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE:

    Yogyakarta.

    Sudarmo, Indriyo Gito dan Mulyono. 1996. Konsep Dasar Manajemen. Edisi ke

    tiga. BPFE : Yogyakarta.

    Swastha, Basu. 1984. Azas-azas Marketing. Edisi ke tiga. Liberty : Yogyakarta.

    Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke

    dua. Liberty. Yogyakarta.

  • SURAT KETERANGAN

    Dep Kes RI. No.02912/B/SK/IX/86

    Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa dengan

    :

    Nama : ASTRIA SHINTA DEWI

    NIM : F.3202507

    Jurusan : Manajemen Pemsaran

    Telah melaksanakan penelitian guna menyelesaikan Tugas Akhir

    dengan judul Evaluasi Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan Volume

    Penjualan Pada Perusahaan Bu Harno, dari tanggal 15 Juni 2005 sampai

    dengan 3 Juli 2005.

    Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan

    sabagaimana mestinya.

    Surakarta, 25 Juli 2005

    Pimpinan Perusahaan

    (H.SUHARNO)