Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan...

31
TUGAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN LABELLING DAN REGULASI Dosen Pengampu: Ika Atsari Dewi, STP, MP Kelas C / Kelompok 5: Nia Tri Kusumaningrum 115100301111001 Hana Afifah 115100301111011 Atikah Siswining Dias 115100301111017 Wisana Kartika Dyma 115100301111019 Linda Rahayu Wijayanti 115100301111039 Aisah Normalasari 115100301111047 Novita Sari 115100300111055 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Transcript of Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan...

Page 1: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

TUGASTEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN

LABELLING DAN REGULASIDosen Pengampu: Ika Atsari Dewi, STP, MP

Kelas C / Kelompok 5:

Nia Tri Kusumaningrum 115100301111001Hana Afifah 115100301111011Atikah Siswining Dias 115100301111017 Wisana Kartika Dyma 115100301111019Linda Rahayu Wijayanti 115100301111039Aisah Normalasari 115100301111047Novita Sari 115100300111055

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2013

Page 2: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

(Nia Tri Kusumaningrum) (Hana Afifah) (Atikah S.Dias)

(Wisana Kartika D.) (Lindah Rahayu) (Aisah Normalasari)

(Novita Sari)

Page 3: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKemasan mempunyai peranan penting untuk menunjang operasional suatu

industrii manufaktur maupun industri jasa. Produk kemasan disamping berfungsi untuk mewadahii dan melindungi produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur atau industri jasa lain, juga berfungsi sebagai alat untuk mempromosikan produk kepada pelanggan. Kemasan yang baik dapat meningkatkan nilai tambah suatu produk. Dalam dunia moderen seperti sekarang ini, masalah kemasan menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan teknologi yang makin canggih.

Pengemasan merupakan salah satu perlakuan terhadap produk pasca panen dan olahannya dengan tujuan untuk melindungi produk dan memperpanjang masa simpan (Iskandar, 2000). Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau dibungkusnya. Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, darii mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin canggih dan menarik. Ada beberapa jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas bahan pangan, yaitu kemasan kertas, kemasan gelas, kemasan logam, dan kemasan plastik. Masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Dalam penggunaanya pun disesuaikan dengan jenis bahan yang akan dikemas. Struktur kemasan juga semakin kompleks dari tingkat primer, sekunder, tersier.

Kemasan produk telah menjadi bagian yang tak terpisahkan tak hanya bagi berbagaii macam jenis produk, melainkan juga gaya hidup masyarakat. Guna meningkatkan perlindungan kepada masyarakat dari penggunaan produk yang tidak memenuhii persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatan, perlu adanya peraturan-peraturan yang mengaturnya. Karena Persaingan sekarang ini umumnya terjadi pada tingkat produk tambahan yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakannya dari produk pesaing.

Oleh karena itu dalam kemasan perlu dibuatnya regulasi dan perundang-undangan tentang pelabelan kemasan. Peraturan tentang Kemasan pangan/makanan ini tertuang dalam Peraturan pmerintah Republik Indonesia No. 69 TAHUN 1999 tentang Lable dan Iklan Pangan. Undang-undang ini mengamanatkan

Page 4: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

peraturan pengemasan berkaitan dengan keamanan pangan/makanan dalam rangka melindungi konsumen. Serta membahas tentang pelabelan dalam produk kemasan 1.2 Tujuan

Tujuan makalah pengemasan tentang pelabelan dan regulasi kemasan produk pangan ini dibuat yaitu agar dapat mengetahui peraturan yang diumumkan tentang kemasan pangan yang mampu memberikan batasan-batasan terhadap penggunaan bahan kemas dan spesifikasi kemasan yang terbaik dan sesuai aturan untuk keselamatan, kesehatan dan lingkungan. Dalam makalah ini juga memuat isi Peraturan Undang-undang masalah pelabelan yang berguna untuk meyakinkan konsumen.

Page 5: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Desain kemasanDesain kemasan sebagai alat komunikasi. Desain kemasan berlaku sebagai

pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik. Desain kemasan sebagai alat identifikasi dalam pemasaran. Desain kemasan berfungsi untuk mengkomunikasikan perbedaan produk secara visual. Karena dari sudut pandang penampilan, tanpa desain kemasan yang berbeda untuk semua merek produk, masing-masing produk akan terlihat sama. Desain kemasan sebagai alat penjualan. Ketika orang-orang pemasaran telah menentukan suatu kelas pangsa pasar tertentu untuk dibidik atau kelas konsumen khusus sebagai target, peran desain kemasan sebagai alat penjualan akan sangat efektif.

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple (sederhana)4, fungsional dan menciptakan respons emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya.

Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata (visual communication). Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional). Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk.

Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.( Cenadi, 2003):

Page 6: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

1. Faktor pengamananKemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang

dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.2. Faktor ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.3. Faktor pendistribusian

Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.4. Faktor komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.5. Faktor ergonomi

Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.6. Faktor estetika

Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.7. Faktor identitas

Page 7: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.8. Faktor promosi

Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.9. Faktor lingkungan

Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly ), dapat didaur ulang (recyclable ) atau dapat dipakai ulang (reusable).1.2 Tujuan Desain Kemasan

Tujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk. Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk. Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk. Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori. Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk mengurangi biaya, lebih ramah lingkungan atau meningkatkan fungsionalitas.

2.2. Unsur-Unsur Desain Grafis KemasanUnsur-unsur atau bahasa disain grafis yaitu bahasa visual atau bahasa symbol

yang diungkapkan melalui bentuk, ilustrasi-ilustrasi, warna dan huruf.1. Bentuk Kemasan

Perbedaan bentuk kemasan suatu produk dengan produk pesaing dapat mengingatkan konsumen akan produk tersebut, walaupun mereknya sendiri mungkin tidak teringat lagi. Kemasan dengan ukuran yang berbeda memungkinkan pembeli dari tingkat pendapatan yang berbeda untuk membeli produk yang sama. Dengan kombinasi bentuk, warna, dan ukuran kemasan yang berbeda, perusahaan dapat meningkatkan penjualan hasil produksinya.

Bentuk kemasan harus berhubungan dengan produk. Suatu contoh yang baik dalam hal ini adalah upaya beberapa pabrik minuman ringan dalam

Page 8: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

mengemas minuman-minuman diet dalam botol-botol yang terlihat ramping. Pabrik-pabrik kosmetika melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam merencanakan kesan kewanitaan melalui bentuk-bentuk kemasan khusus untuk krim, obat-obatan pencuci, lipstik dan alat-alat bantu perawatan. Hal ini dapat ditemukan pada kemasan-kemasan yang didisain untuk industri parfum.

2. Ilustrasi dan dekorasiIlustrasi grafis dan fotografi memudahkan produsen memantapkan citra

suatu produk. Fungsi utama ilustrasi adalah untuk informasi visual tentang produk yang dikemas, pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap mata untuk menarik calon pembeli. Gambar tersebut dapat berupa gambar produk secara penuh atau terinci, serta dapat juga merupakan hiasan (dekorasi). Sebaiknya gambar tidak mengacaukan pesan yang akan disampaikan.

Gambar dan simbol dapat menarik perhatian dan mengarahkan perhatian pembeli agar mengingatnya selama mungkin. Disertai penggunaan bahasa yang umum yang dengan cepat dapat dimengerti oleh setiap orang. Ilustrasi kemasan biasanya merupakan hal pertama yang diingat konsumen sebelum membaca tulisannya. Suatu ilustrasi yang baik harus : Berfungsi lebih dari sekedar menggambarkan produk atau menghiasi

kemasan Menimbulkan daya tarik dan minat, sehingga akan lebih cepat dan efektif

daripada pesan tertulis. Sesuai dengan keyakinan dan selera pemakai Mengikuti perkembangan dan perubahan sejalan dengan perubahan minat

dan cara hidup target kelompok konsumen. Tidak berlebihan atau kurang sesuai karena akan membingungkan

konsumen.Foto atau ilustrasi diperlukan untuk menggambarkan produk olahan

dalambentuk yang lebih menarik. Sebagai contoh kotak karton untuk mengemas beras kencur, gula asam dan sorbat oleh industri jamu. Perancang biasanya menggambarkan gambar-gambar yang abstrak untuk ilustrasi bagi produk kosmetik, farmasi, perawatan tubuh dan lain-lain.

3. WarnaWarna kemasan merupakan hal pertama yang dilihat konsumen (eye

catching) dan mungkin mempunyai pengaruh yang terbesar untuk menarik konsumen. Pengaruh utama dari warna adalah menciptakan reaksi psikologis dan fisiologis tertentu, yang dapat digunakan sebagai daya tarik dari disain

Page 9: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

kemasan. Sehubungan dengan kesan fisilogis atau psikologis maka ada dua 2 golongan warna yang dikenal, yaitu :

1) Warna panas (merah, jingga, kuning)Dihubungkan dengan sifat spontan, meriah, terbuka, bergerak dan menggelisahkan), warna panas disebut extroverted colour.

2) Warna dingin (hijau, biru dan ungu)Dihubungkan dengan sifat tertutup, sejuk, santai, penuh pertimbangan, sehingga disebut introverted colour. Kesan psikologis dan fisilogis dari masing-masing warna antara lain adalah : Biru : dingin, martabat tinggi Merah : berani, semangat, panas Purple : keemasan, kekayaan Oranye : kehangatan, enerjik Hijau : alami, tenang Putih : suci, bersih Kuning : kehangatan Coklat : manis, bermanfaat Pink : lembut, kewanitaan

Oranye dan merah merupakan warna-warna yang menyolok dan dinilai mempunyai daya tarik yang besar. Pada kemasan, warna biru dan hitam jarang digunakan sebagai warna yang berdiri sendiri, eapi dipadukan dengan warna lain yang kontras, seperti hitam dengan kuning, biru dengan putih atau warna lainnya.

Selera suatu negara atau bangsa dapat dipertegas dengan warna, sebagai contoh:a. Merah, disukai rakyat Italia, Singapura dan Meksiko. Kurang disukai oleh

rakyat Chili, Inggris dan Guatemala.b. Biru, warna maskulin di Inggris dan Swedia. Warna feminim di Belanda.c. Kuning, disukai rakyat Asia seperti Cina, jepang, dan korea.d. Hijau, warna sejuk bagi orang-orang Amerika, Iran, Irak, India, Pakistan.

Warna suci di negara-negara Arab.e. Hitam, warna berkabung pada hampir semua negara. Sebaiknya juga

merupakan warna yang disukai di Spanyol.Pemilihan warna oleh konsumen sangat sukar ditentukan. Hal ini

dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan dan budaya, karena pemilihan warna tidak pernah tetap, tetapi senantiasan berubah. Faktor-faktor yag menentukan

Page 10: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

pemilihan warna diantaranya adalah kondisi ekonomi, tingkat umur, jenis kelamin : Kondisi ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pemilihannya terhadap

warna. Warna cerah dan riang lebih populer pada waktu-waktu resesi dan warna-warna konservatif dipilih pada waktu-waktu sukses.

Tingkatan umur, Anak-anak kecil di bawah usia 3 tahun menyukai warna merah, dari usia 3-4 tahun menyukai kuning. Anak-anak muda menyukai warna-warna lembut dan yang lebih tua menyukai warna meriah, walaupun sebagian merasa terbatas dan menentukan warna yang lebih konservatif.

Jenis kelamin juga berperan dalam pemilihan warna, wanita umumnya menyukai warna merah, sedangkan pria cenderung menyukai warna biru.

Warna pada kemasan dapat berfungsi untuk :a. Menunjukkan ciri produk

Warna kemasan dapat menunjukkan karakteristik produk yang dikemasnya. Warna pink atau merah jambu sering digunakan untuk produk-produk kosmetika, warna hijau yang terpadu dalam kemasan permen menunjukkan adanya flavor mint. Kombinasi biru dan putih pada air mineral atau pasta gigi memberi kesan bersih dan higenis. Warna juga berhubungan erat dengan rasa pada makanan, seperti : Merah : berarti pedas atau mungkin rasa manis Kuning : menunjukkan rasa asam Biru dan putih : menunjukkan rasa asin Hitam : diartikan pahit

b. Diferensiasi produkWarna dapat menjadi faktor terpenting dalam memantapkan identitas

produk suatu perusahaan, seperti warna kuning pada produk Eastman Kodak. Warna sering digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan diferensiasi produk lini, seperti pada kosmetika.

c. Menunjukkan kualitas produkWarna dapat disosialisasikan dengan kualitas suatu produk, seperti

warna emas, maroon dan ungu sering dikaitkan sebagai produk mahal dan simbol status, sedangkan untuk produk-produk murah atau produk konsumsi masa sering ditunjukkan dengan warna kuning.

Persyaratan yang diperlukan untuk memilih warna dalam pengemasan dan pemasaran adalah sebagai berikut :

Page 11: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

Warna kemasan hendaknya menarik, merangsang rasa, pandangan dan penciuman dengan penampilan visualnya sehingga menimbulkan minat pembeli.

Warna yang digunakan diharapkan mempunyai nilai yang baik untuk diingat. Dapat menunjang ingatan dan pengakuan yang baik akan jenis atau produk tersebut. Karena kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi warna-warna tertentu dapat menurunkan kemampuannya untuk mengingat produk tersebut, maka penggunaan warna-warna yang eksotis dan tidak layak harus dihindari.

Untuk penjualan secara swalayan, kisaran warna harus dibatasi. Warna-warna murni yang cerah biasanya lebih disukai. Untuk penjualan dengan menggunakan pelayanan dan penjualan ”door to door”, ukuran kisaran warna yang lebih luas dapat digunakan. Seperti halnya warna cerah, warna-warna murni memiliki nilai emosional tertinggi dan harus digunakan pada penjualan secara swalayan. Warna-warna tenang dan lembut dapat digunakan dan mempunyai pengaruh yang baik untuk benda-benda yang mahal yang tidak dijual secara swalayan.

Warna dipilih untuk menarik perhatian pembeli. Jenis kelamin, status ekonomi, kelompok umur, lokasi geografis dan faktor-faktor lain yang akan membantu dalam penentuan warna yang menarik untuk digunakan pada berbagai situasi pemasaran.

Warna-warna kemasan tidak hanya harus menciptakan atau menimbulkan minat dalam penyaluran dalam jumlah besar, tapi juga harus disenangi di rumah tangga.

Diperlukan suatu seleksi yang teliti tentang jenis dan intensitas penerangan di toko atau tempat-tempat yang digunakan untuk barang atau bahan pangan yang dikemas. Lampu penerangan berpengaruh nyata terhadap warna-warna kemasan. Warna kemasan dapat berubah atau menyimpang jika dipandang di bawah pengaruh dua warna cahaya yang berbeda.

Warna kemasan harus dapat mencirikan bagian-bagian kemasan. Bagian kemasan yang perlu diperlihatkan lebih tajam dapat diberi warna yang dominan.

4. Cetakan KemasanPada kemasan sering dituliskan isi dari kemasan dan cara penggunaannya.

Cetakan yang sederhana, jelas, mudah dibaca dan disusun menarik pada disain kemasan dapat membantu memasarkan produk, Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan cetakan pada kemasan adalah :

Page 12: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

a. Tata letak (lay out). Tulisan pada permukaan kemasan hendaknya mudah dibaca. Informasi dasar yang ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan atau merk, nama produk dan deskripsinya, manfaat untuk konsumen, dan keperluan-keperluan hukum. Bagian belakang atau bagian dalam kemasan dapat digunakan lebih bebas.

b. Huruf.Huruf besar atau huruf kapital memudahkan untuk dibaca daripada huruf kecil, dan huruf yang ditulis renggang lebih mudah dibaca daripada huruf yang ditulis rapat. Penggunaan huruf-huruf untuk memberi informasi pada label kemasan hendaknya cukup jelas. Kata-kata dan kalimatnya harus singkat agar mudah dipahami. Bentuk huruf dan tipografi tidak saja berfungsi sebagai media komunikasi, tapi juga merupakan dekorasi kemasan. Oleh karena itu huruf-huruf yang digunakan harus serasi. Dalam beberapa kasus, yaitu pada penjualan barang tidak secara swalayan, sifat kemudahan untuk dibaca dapat diabaikan.

c. Komposisi standar dan proporsi masing-masing komponen produk hendaknya dengan warna yang mudah dibaca, seperti tidak menggunakanwarna kuning atau putih pada dasar yang cerah.

d. Bentuk permukaan. Cetakan pada permukaan yang datar lebih mudah dibaca daripada cetakan pada permukaan yang bergelombang.

2.3 Pelabelan KemasanLabel atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi

lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apapun, pada wadah atau pengemas. Etiket tersebut harus cukup besar agar dapat menampung semua keterangan yang diperlukan mengenai produk dan tidak boleh mudah lepas, luntur atau lekang karena air, gosokan atau pengaruh sinar matahari.

Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 yang dimaksud dengan label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Pada Bab IV Pasal 30-35 dari Undang-Undang ini diatur hal-hal yang berkaitan dengan pelabelan dan periklanan bahan pangan. Tujuan pelabelan pada kemasan adalah :

Page 13: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan

Sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang hal-hal dari produk yang perlu diketahui oleh konsumen , terutama yang kasat mata atau yang tidak diketahui secara fisik

Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperolej fungsi produk yang optimum

Sarana periklanan bagi konsumen Memberi rasa aman bagi konsumen

Informasi yang diberikan pada label tidak boleh menyesatkan konsumen. Pada label kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal berikut (Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan) : A. Nama produk

Disamping nama bahan pangannya, nama dagang juga dapat dicantumkan. Produk dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dapat ditambahkan dalam bahasa Inggris bila perlu. Produk dari luar negeri boleh dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. B. Daftar bahan yang digunakan

Ingradien penyusun produk termasuk bahan tambahan makanan yang digunakan harus dicantumkan secara lengkap. Urutannya dimulai dari yang terbanyak, kecuali untuk vitamin dan mineral. Beberapa perkecualiannya adalah untuk komposisi yang diketahui secara umum aau makanan dengan luas permukaan tidak lebih dari 100 cm2, maka ingradien tidak perlu dicantumkan. C. Berat bersih atau isi bersih

Berat bersih dinyatakan dalam satuan metrik. Untuk makanan padat dinyatakan dengan satuan berat, sedangkan makanan cair dengan satuan volume. Untuk makanan semi padat atau kental dinyatakan dalam satuan volume atau berat. Untuk makanan padat dalam cairan dinyatakan dalam bobot tuntas. D. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam

wilayah Indonesia Label harus mencantumkan nama dan alamat pabrik pembuat/ pengepak/

importir. Untuk makanan impor harus dilengkapi dengan kode negara asal. Nama jalan tidak perlu dicantumkan apabila sudah tercantum dalam buku telepon.

E. Keterangan tentang halal

Page 14: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

Pencantuman tulisan halal diatur oleh keputusan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Agama Mo. 427/MENKES/SKB/VIII/1985. Makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang terlarang/haram dan atau yang diolah menurut hukum-hukum agama Islam. Produsen yang mencantumkan tulisan halal pada label/penandaan makanan produknya bertanggung jawab terhadap halalnya makanan tersebut bagi pemeluk agama Islam. Saat ini kehalalan suatu produk harus melalui suatu prosedur pengujian yang dilakukan oleh tim akreditasi oleh LP POM MUI, badan POM dan Departemen Agama. F. Tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.

Umur simpan produk pangan biasa dituliskan sebagai : - Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati - Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati.

Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985 menegaskan bahwa tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label, setelah pencantuman best before / use by. Produk pangan yang memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan dan tahun.

Selain itu keterangan-keterangan lain yang dapat dicantumkan pada label kemasan adalah nomor pendaftaran, kode produksi serta petunjuk atau cara penggunaan, petunjuk atau cara penyimpanan, nilai gizi serta tulisan atau pernyataan khusus. Nomor pendaftaran untuk produk dalam negeri diberi kode MD, sedangkan produk luar negeri diberi kode ML. Kode produksi meliputi : tanggal produksi dan angka atau huruf lain yang mencirikan batch produksi. Produk-produk yang wajib mencantumkan kode produksi adalah : - susu pasteurisasi, strilisasai, fermentasi dan susu bubuk - makanan atau minuman yang mengandung susu - makanan bayi - makanan kaleng yang komersial - daging dan lain-lain

Petunjuk atau cara penggunaan diperlukan untuk makanan yang perlu penanganan khusus sebelum digunakan, sedangkan petunjuk penyimpanan diperlukan untuk makanan yang memerlukan cara penyimpanan khusus,

Page 15: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

misalnya harus disimpan pada suhu dingin atau suhu beku. Nilai gizi diharuskan dicantumkan bagi makanan dengan nilai gizi yang difortifikasi, makanan diet atau makanan lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Informasi gizi yang harus dicantumkan meliputi: energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral atau komponen lain. Untuk makanan lain boleh tidak dicantumkan.

Tulisan atau pernyataaan khusus harus dicantumkan untuk produk-produk berikut: Susu kental manis, harus mencantumkan tulisan : ”Perhatikan, Tidak cocok

untuk bayi” Makanan yang mengandung bahan yang berasal dari babi harus diulis :

”MENGANDUNG BABI” Susu dan makanan yang mengandung susu Makanan bayi Pemanis buatan Makanan dengan Iradiasi ditulis : RADURA dan logo iradiasi Makanan Halal, tulisan halal ditulis dalam bahasa Indonesia atau Arab

2.4 Proses dan Media Pencetakan2.4.1 Proses Pencetakan

Ada 5 (lima) proses yang digunakan untuk mencetak kemasan film atau kertas, yaitu:

1. Flexographic printing (Letterpress/Relief printing)Letterpress merupakan pencetakan yang bersifat timbul, dimana tinta dicetakkan pada alur yang timbul pada piringan atau logam cetak. Cara ini digunakan untuk karton yang tidak memerlukan cetakan dengan mutu yang baik.

2. Photogravure printing (Intaglio).Menggunakan lubang yang diisi oleh tinta, yang kemudian dipindahkan ke kertas. Digunakan untuk cetakan dengan mutu tinggi, seperti kartu undangan, sampul buku atau label untuk uji pasar. Menghasilkan cetakan dengan gambar yang lebih realistis.

3. Offset Lithography (Planographic)Digambar pada batu kapur dengan krayon berminyak. Alur cetak bertinta dari batu kapur berlapis krayon segera dipindahkan ke kertas.

4. Screen Printing

Page 16: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

Screen printing atau cetak sablon/cetak layar adalah proses dimana tinta disemprotkan melalui permukaan layar yang berpori-pori ke subtrat misalnya kertas atau kain. Layar diletakkan ke bahan yang akan disablon, lalu tinta disemprotkan. Proses ini dapat manual, semi otomatis atau otomatis.

5. Ink-jet Printing Pada proses ini tetesan tinta bermuatan listrik dibelokkan oleh piringan deflektor bermuatan listrik untuk membentuk gambar. Tinta akan tertarik oleh medan listrik antara layar dengan logam pencetak ,misalnya kertas beralur. Untuk merekatkan tinta dapat dibantu dengan panas, uap atau gas pelarut. Teknik ini dapat diaplikasikan pada aneka bentuk, ukuran dan ketebalan hasil cetakan, permukaan yang seragam atau beragam, aneka warna, bahan-bahan yang panas, misalnya gelas, dan bahan yang sensitif terhadap tekanan.

2.4.2 Pencetakan Kemasan1. Mencetak pada Kertas, Selopan dan Karton

a. Menggunakan proses photogravure untuk kemasan, dan litografi untuk label.

b. Mencetak pada Selopan, selopan dicetak dengan flexograph atau photogravure.

c. Mencetak pada karton lipat, pencetakan pada karton lipat biasanya menggunakan letter press, lithograph. Flexograph biasanya digunakan untuk kemasan karton lipat yang dilapisi plastik atau lilin.

2. Mencetak pada Wadah Bergelombang Proses yang umum digunakan adalah letterpress memakai plat cetak dari karet yang khusus serta tinta dari bahan dasar minyak yang kental. photogravur dan lithography digunakan untuk mencetak garis tepi bagian luar dari karton. Pencetakan screen digunakan untuk pembuatan kotak dalam jumlah kecil.

3. Mencetak pada Plastik Wadah palstik seperti polietilen dan polipropilen, memerlukan proses perubahan permukaan plastik agar tinta dapat melekat. Perubahan ini dapat dilakukan dengan memberi perlakuan kimiawi, pembakaran dan pelepasan lapisan korona.

4. Pencetakan Logam Pencetakan logam biasanya menggunakan proses flexography aau litography. Kombinasi dari permukaan yang tidak menyerap dan tinta yang cepat kering sesuai untuk pencetakan logam. Flexography biasanya

Page 17: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

digunakan untuk pencetakan foil (kertas timah/perak), sedangkan litography untuk tube metal yang dapat dilipat, kaleng dan lembaran metal.

5. Mencetak pada Gelas Wadah gelas umumnya dicetak dengan proses screen. Dilakukan pada kondisi normal, kemudian wadah gelas dilewatkan pada tungku pembakaran pada suhu 550◦C-660◦C. Pencetakan wadah gelas juga dapat dilakukan dengan ink-jet printing.

2.2.3 Aturan PeriklananIklan Pangan merupakan setiap keterangan atau pernyataan mengenai

pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan. Ketentuan mengenai label iklan pangan terdapat dalam PP No. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan pasal 1, 30, 31, 32, 33, 34, 55, 58, dan 59. Pada peraturan tersebut, iklan pangan harus memuat:1. Keterangan yang benar dan jelas2. Tidak menyesatkan3. Tidak bertentangan dengan norma hokum dan kesusilaan4. Tidak menjelek-jelekkan produk lain

Sanksi yang diberikan atas pelanggaran tersebut adalah:1. Peringatan secara tertulis2. Larangan mengedarkan untuk sementara atau perintah untuk menarik

produk pangan dari peredaran3. Pemusnahan pangan jika terbukti membahayakan kesehatan dan jiwa

manusia4. Penghentian produksi untuk sementara waktu5. Pengenaan denda paling tinggi Rp 50.000.000,006. Pencabutan izin produksi atau izin usaha

2.5 Peraturan dalam Kemasan Pangan2.5.1 Aspek Legal

Desain kemasan memiliki beberapa aspek yang sangat berhubungan dengan legalitas produk dikonsumsi masyarakat. Untuk produk makanan, pencantuman nomor pendaftaran produk pada BPOM Republik Indonesia adalah peraturan yang sangat ketat diberlakukan di dunia ritel Indonesia. Selain itu, pencantuman logo halal juga menjadi peraturan yang mengikat untuk menyatakan pada publik bahwa makan tersebut halal menurut syariat Islam. Pencantuman alamat produsen untuk

Page 18: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

melayani keluhan pelanggan terhadap produk tidak selalu nampak di setiap kemasan makanan. Pada umumnya produsen hanya mencantumkan nama perusahaan yang memproduksi, tetapi tidak menyediakan nomor telepon atau alamat yang dapat dihubungi konsumen. Pencantuman tanggal kadaluwarsa wajib karena produk makanan umumnya sangat dipengaruhi waktu. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk ini adalah tera pada penanggalan harus tercetak sehingga tidak dapat dimanipulasi umur produk dan masa kadaluwarsanya. Selain itu, hal ini menjadi pertimbangan dari 92.5% responden dalam membeli produk makanan. Semua peritel dengan sangat tegas menolak produk yang tidak memenuhi persyaratan ini. Hal yang dikhawatirkan adalah reputasi peritel apabila menjual produk yang tidak memenuhi aspek legalitas akan segera memberi citra buruk pada brand ritel secara keseluruhan. Aspek legal umumnya belum banyak dipenuhi oleh industri kecil. Aspek legal yang paling mempengaruhi keputusan membeli adalah tanggal kadaluarsa produk.

2.5.2 Klaim ProdukKemampuan kemasan untuk menjadi media promosi banyak dimanfaatkan

untuk mengkomunikasikan klaim-klaim produsen atas produknya. Bila beriklan di media massa produsen harus menyewa ruang iklan tersebut, pada kemasan produsen memiliki ruang beriklannya sendiri. Konsumen melihat produk dan komunikasi primer dari produk tersebut dalam waktu yang singkat saja. Untuk mencapai efektifitas, pesan sebaiknya tunggal (single message).

Komunikasi lain yang dilancarkan konsumen melalui produk adalah memberikan argumen pendukung mengenai produknya. Klaim produk kacang baik bagi jantung dikembangkan melalui statemen Kacang Baik untuk Jantung. Pada produk private label yang dikeluarkan oleh Carrefour terlihat argumen yang menyertai komunikasi utama mengenai produk. Klaim sebagai produk paling murah tampak dibubuhkan pada bagian depan kemasan. Pada produk camilan bermerek Berlian, argumen “camilan asyik” diberikan untuk menyatakan suasana yang muncul saat menikmati makroni balado. Argumen panjang lebar diberikan oleh Brem Suling

Page 19: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

Gading dengan menyatakan bahwa produknya bermanfaat. Argumen lain dari produk sampel adalah dengan mencantumkan bahwa produk memiliki kelas dan kualitas eksport.

Klaim Produk diatur dalam sebuah peraturan BPOM yaitu :

Page 20: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11.09909 TAHUN 2011 TENTANG

PENGAWASAN KLAIM DALAM LABEL DAN IKLAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

a. bahwa klaim dalam label dan iklan pangan olahan harus benar, tidak menyesatkan dan perlu dikendalikan; b. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari

klaim dalam label dan iklan Pangan Olahan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan;

Dalam peraturan tersebut juga dijelaskan bahwa klaim adalah segala bentuk uraian yang menyatakan, menyarankan atau secara tidak langsung menyatakan perihal karakteristik tertentu suatu pangan yang berkenaan dengan asal usul, kandungan gizi, sifat, produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu lainnya. Terdapat macam-macam klaim yaitu klaim kandungan gizi, klaim perbandingan gizi, klaim fungsi zat gizi, klaim fungsi lain, dan klaim penurunan resiko penyakit. Klaim Kandungan Zat Gizi adalah klaim yang menggambarkan kandungan zat gizi dalam pangan. Klaim Perbandingan Zat Gizi adalah klaim yang membandingkan kandungan zat gizi dan/atau kandungan energi antara dua atau lebih pangan. Klaim Fungsi Zat Gizi adalah klaim gizi yang menggambarkan peran fisiologis zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi normal tubuh. Klaim Fungsi Lain adalah klaim yang berkaitan dengan efek khusus yang menguntungkan dari pangan atau komponen pangan dalam diet total terhadap fungsi atau aktifitas biologis normal dalam tubuh, klaim tersebut berkaitan dengan efek positif untuk memperbaiki fungsi tubuh atau memelihara kesehatan. Klaim Penurunan Risiko Penyakit adalah klaim yang menghubungkan konsumsi pangan atau komponen pangan dalam diet total dengan penurunan risiko terjadinya suatu penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

BAB III

Page 21: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

PENUTUP

3.1 KesimpulanDesain kemasan berfungsi untuk mengkomunikasikan perbedaan produk

secara visual. Kemasan yang baik harus mempertimbangkan faktor pengamanan, faktor ekonomi, faktor pendistribusian, faktor komunikasi, faktor ergonomi, faktor estetika, faktor identitas, faktor promosi, faktor lingkungan.Tujuan dari desain kemasan antara lain menampilkan atribut unik sebuah produk, memperkuat penampilan estetika dan nilai produk serta mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk. Unsur-unsur dalam desain grafis kemasan antara lain bentuk kemasan, ilustrasi dan dekorasi, warna kemasan, dan cetakan kemasan.

Terdapat lima proses untuk mencetak kemasan film atau kertas yaitu flexographic printing (letterpress/relief printing), photogravure printing (intaglio), offset lithography (planographic), screen printing, ink-jet printing. Label atau disebut juga etiket merupakan tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apapun, pada wadah atau pengemas. Tujuan pelabelan adalah memberi informasi tentang isi produk yang diberi label, sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang hal-hal dari produk yang perlu diketahui oleh konsumen, memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum dan sebagai sarana periklanan bagi konsumen. Pada label kemasan makanan dan minuman harus terdapat nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah indonesia, keterangan tentang halal, tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.

3.2 SaranSebaiknya setiap kemasan khususnya kemasan makanan atau minuman

harus mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tentang pelabelan kemasan. Selain itu, sebaiknya setiap informasi yang dicantumkan dalam label merupakan informasi yang sesuai dengan kenyataan agar tidak merugikan konsumen.

Page 22: Universitas Brawijayablog.ub.ac.id/.../files/2013/05/TUGAS-TMP-KELOMPOK-5.docx · Web viewTujuan dari desain kemasan antara lain .menampilkan atribut unik sebuah produk. Memperkuat

DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI. Pelabelan dan Iklan Pangan. Jakarta.Cenadi, C. S. 2003 . Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran. Fakultas

Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra. NIRMANA Vol. 2, No. 1.Fellows, P.J. 2003. Food Processing Technology. Principles and Practice. 2nd Ed.

Inggris: Woodhead Publishing Ltd.Iskandar, B. 2000. Buku Panduan Pengemasan Indonesia. Jakarta: Federasi

Pengemasan Indonesia.Laksoro, R. 2011. Studi Komunikasi Visual pada Kemasan Makanan Ringan. Hibah

Penelitian PHK a-2 Batch III. Surabaya: ITS.Syarief, R., S. Santausa, St. Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. IPB:

Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan gizi.Suyanto, M. 2004. Desain Kemasan. Jakarta: Grafindo.