UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh...

29
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Uji Potensi Ekstrak Daun Sambiloto terhadap Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi Alloxan sebagai Terapi Alternatif DM Tipe 2 BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN DIUSULKAN OLEH : Erinda Kusuma Wardani NIM: G0014086 / ANGKATAN: 2014 Darma Aulia Hanafi NIM: G0012051 / ANGKATAN: 2012 Ana Erdina NIM: G0013026 / ANGKATAN: 2013 Ni’matul Mufidah NIM: G0013174 / ANGKATAN: 2013 Maygitha Wahyuningtyas NIM: G0014154 / ANGKATAN: 2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh...

Page 1: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Uji Potensi Ekstrak Daun Sambiloto terhadap Tikus Wistar (Rattus

norvegicus) yang diinduksi Alloxan sebagai Terapi Alternatif DM Tipe 2

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Erinda Kusuma Wardani NIM: G0014086 / ANGKATAN: 2014

Darma Aulia Hanafi NIM: G0012051 / ANGKATAN: 2012

Ana Erdina NIM: G0013026 / ANGKATAN: 2013

Ni’matul Mufidah NIM: G0013174 / ANGKATAN: 2013

Maygitha Wahyuningtyas NIM: G0014154 / ANGKATAN: 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

i

Page 3: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii

Ringkasan ........................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

1.4 Kegunaan ....................................................................................... 2

1.5 Luaran ............................................................................................ 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 8

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 8

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. vi

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ............................................................ vii

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ xvi

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............... xvii

Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Peneliti......................................................xviii

Page 4: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P .................................................. 8

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P .................................................................... 8

Page 5: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

iv

RINGKASAN

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang

prevalensinya cenderung meningkat setiap tahunnya.WHO memprediksi kenaikan

jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar

21,3 juta pada tahun 2030.Jenis DM yang paling banyak diderita adalah DM Tipe

2 yang mencapai angka 90-95% dari keseluruhan penderita. DM tipe 2 disebabkan

karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi

insulin (resistensi insulin) yang akan menyebabkan hiperglikemia.

Tujuan utama dari terapi DM tipe 2 adalah mencapai angka glikemik

normal. Terapi farmakologis DM tipe 2 saat ini dengan menghambat alfa

glukosidase, seperti acarbose, voglibose, dan miglitol, bekerja dengan menghambat

penyerapan polisakarida di usus halus tanpa menimbulkan hipoglikemia dan

kenaikan berat badan. Namun efek samping dari obat ini adalah gangguan

gastrointestinal seperti flatulens dan diarrhoea.Salah satu obat tradisional dalam

mengatasi DM adalah sambiloto (Andrographis paniculata).

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun

sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap Tikus Wistar yang diinduksi

alloxan. Metode yang digunakan adalah melakukan uji pengukuran kadar glukosa

pada tikus Wistar sebagai subjek penelitian. Tikus sebelumnya diinduksi dengan

alloxan. Selanjutnya, tikus dengan kadar glukosa lebih dari 270 mg/dl akan dibagi

menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok tersebut nantinya akan diberikan

ekstrak daun sambiloto dengan konsentrasi yang berbeda. Akhirnya, dilakukan uji

kadar glukosa darah untuk melihat perubahannya. Uji statistik dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 17.0, dianalisis menggunakan One Way Anova. Jika

terdapat perbedaan bermakna akan dilanjutkan uji Post Hock, dengan derajat

kemaknaan α = 0,05

Page 6: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik kronis yang prevalensinya

cenderung meningkat setiap tahunnya (Shaw, 2009). WHO memprediksi kenaikan

jumlah penyandang Diabetes Melitus (DM) di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun

2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Angka ini menunjukkan adanya

peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030.

Ada beberapa jenis Diabetes Mellitus yaitu Diabetes Mellitus Tipe I,

Diabetes Mellitus Tipe II, Diabetes Mellitus Tipe Gestasional, dan Diabetes

Mellitus Tipe Lainnya. Jenis Diabetes Mellitus yang paling banyak diderita adalah

Diabetes Mellitus Tipe 2 yang mencapai angka 90-95% dari keseluruhan

penderita. DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta

pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

menyebabkan hiperglikemia (ADA, 2010).

Hiperglikemia pada diabetes meningkatkan resiko kerusakan

mikrovaskuler (retinopati, nefropati, dan neuropati). Hal ini berakibat pada

penurunan angka harapan hidup, peningkatan angka kematian akibat komplikasi

mirovaskuler, dan peningkatan risiko komplikasi makrovaskular (penyakit jantung

iskemik, stroke, dan penyakit arteri perier) (WHO, 2006).

Tujuan utama dari terapi Diabetes Melitus tipe 2 adalah mencapai angka

glikemik normal. Salah satu terapi farmakologis diabetes melitus tipe 2 saat ini

adalah penghambat alfa glukosidase seperti acarbose, voglibose, dan miglitol.

Obat ini bekerja dengan menghambat penyerapan polisakarida di usus halus tanpa

menimbulkan hipoglikemia dan kenaikan berat badan (Nathan, 2009). Namun

efek samping dari obat ini adalah gangguan gastrointestinal seperti flatulens dan

diarrhoea (Inzucchi, 2012).

Salah satu obat tradisional dalam mengatasi DM adalah sambiloto

(Andrographis paniculata). Sambiloto yang juga dikenal sebagai “King of

Bitters” bukanlah tumbuhan asli Indonesia, tetapi diduga berasal dari India.

(Weino, 1995). Penggunaan tradisional sambiloto pada DM didasarkan atas

kenyataan bahwa seduhan sambiloto mempunyai rasa yang pahit, sehingga

diharapkan dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kencing manis

(diabetes mellitus) (Dalimunthe, 2009). Secara kimia, sambiloto mengandung

flavonoid dan lakton. Pada lakton, komponen utamanya adalah andrographolide,

yang juga merupakan zat aktif utama dari tanaman ini (Hu, C. Q., 1982). Namun

belum ada penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas alfa glukosidase dalam

Andrographis paniculata (AP). Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk

mengetahui aktivitas alfa glukosidase dan andrographolide pada daun sambiloto

secara in vitro dan in vivo pada hewan coba untuk mengetahui potensi

antihiperglikemik sebagai terapi alternatif diabetes melitus tipe 2 (Akowuah et al.,

2006).

Page 7: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

2

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana potensi ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata)

terhadap tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan sebagai terapi

alternatif Diabetes Melitus tipe 2

1.3 Tujuan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun

sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap tikus wistar (Rattus norvegicus)

yang diinduksi aloksan sebagai terapi alternatif Diabetes Melitus tipe 2.

1.4 Kegunaan

Temuan dalam penelitian diharapkan dapat memperkuat bukti ilmiah

tentang potensi potensi ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata)

terhadap tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan sebagai terapi

alternatif Diabetes Melitus tipe 2.

1.5 Luaran

Penelitian ini akan dipublikasikan dalam temu ilmiah nasional ilmiah

tahun 2016 dan jurnal nasional yaitu Nutrition Bulletin

Page 8: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di

tandai oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel

beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) (Depkes,

2005).

Sebagian besar DM tipe II diawali dengan kegemukan karena kelebihan

makan. Namun Diabetes Mellitus biasa disebut dengan the silent killer karena

penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai

macam keluhan. (Depkes,2005). Secara patofisiologi, DM tipe II disebabkan

karena dua hal yaitu (1) penurunan respon jaringan perifer terhadap insulin,

peristiwa tersebut dinamakan resistensi insulin, dan (2) Penurunan

kemampuan sel β pankreas untuk mensekresi insulin sebagai respon terhadap

beban glukosa.(Unger dan Foster, 1992)

2.2.Daun sambiloto (Andrographis paniculata)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Andrographis

Spesies : Andrographis paniculata Nees

Dengan mekanisme penghambatan α-glucosidase, dapat menjadi salah

satu cara untuk mendapatkan ekstrak daun sambiloto dalam mendukung

aktivitas antidiabetes dan menunjukkan bahwa ekstrak daun

sambilotopotensial untuk pengelolaan penyakit diabetes mellitus tipe 2

(Subramanian,R et al, 2008). Hal ini didukung dengan kerja dari inhibitor

alpha-glucosidase (AGI) dengan menunda penyerapan karbohidrat dari usus

halus sehingga dapat menurunkan efek pada glukosa darah postprandial dan

kadar insulin.

2.3.Tikus Wistar

Tikus galur wistar merupakan bagian dari spesies Norway Rat (Rattus

norvegicus). Tikus wistar adalah hewan yang sering digunakan dalam

berbagai penelitian, termasuk penelitian hormon dan pengamatan tingkah

laku kopulasi yang berkaitan dengan libido. Berat badan tikus jantan galur

wistar antara 200-400 gram, dengan lama waktu hidup 2,5 sampai dengan 3

tahun. Masa pubertas tikus adalah 50±10 hari.

Standar perawatan tikus wistar sebagai hewan percobaan meliputi

Page 9: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

4

makanan, minuman, dan lingkungan pada kandang diantaranya temperatur,

kelembaban dan intensitas cahaya. Tikus wistar memerlukan asupan

makanan sebanyak 5 gram/100 gram berat badan dan konsumsi cairan 8-11

ml/gram berat badan dalam 24 jam. Temperatur kandang untuk perawatan

tikus wistar adalah 21-24°C dengan rata-rata kelembaban 40-60%. Intensitas

cahaya yang diperlukan adalah 75-125 fc, dengan siklus siang-malam

sebanyak 12-12 jam atau 14-10 jam (Nandari, 2006).

2.4.Alloxan

Alloxan merupakan zat kimia diabetagon penginduksi diabetes yang

dapat dengan cepat menimbulkan hiperglikemi permanen dalam waktu dua

sampai tiga hari. Alloxan secara selektif merusak sel pulau langerhans dalam

pankreas yang mensekresi hormon insulin (Suharmiati, 2003).

Pemberian alloxan menyebabkan nekrosa spesifik pada pulau langerhans

dan berefek sitotoksik pada sel beta pankreas. Saat sel beta dirusak oleh

alloxan, sekresi insulin pun menurun mengakibatkan tubuh tidak dapat

menggunakan glukosa. Glukosa terakumulasi dalam darah (hiperglikemia)

hal itu disebut kondisi diabetes. Keadaan ini ditunjukan oleh meningkatnya

kadar glukosa darah tikus kontrol positif (Cooperstein et al, 1981).

Page 10: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan rancangan post test

only controlled group design.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi FK UNS,

Laboratorium Histologi FK UNS dan Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO)

Tawangmangu.

3.3 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tikus Wistar jantan. Sampel diambil dari

populasi yang memiliki kriteria inklusi yaitu: kelamin jantan, golongan

Wistar, berat badan sekitar 150-220 gram, dan memiliki kadar gula darah

>270 mg/dl setelah diinduksi Alloxan selama 7 hari. Adapun kriteria

eksklusinya adalah tikus yang mati setelah diinduksi Alloxan atau

diperkirakan tidak dapat bertahan dalam tahap penelitian lebih lanjut (tampak

sakit).

3.4 Instrumen Penelitian

- Alat: blender, vibrator, sonde per oral, pipet kapiler hematokrit, GlucoDR

dan stiknya, timbangan elektrik, gelas ukur 10,0 ml, pinset, kandang,

syringe, vaccum rotary evaporator

- Bahan: daun sambiloto, tikus Wistar jantan, pakan tikus, handscoen,

alloxan, etanol 99%, larutan glukosa 10%, air suling, kertas whattman 1

3.5 Identifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : konsumsi ekstrak daun sambiloto (Andrographis

paniculata)

b. Variabel terikat : kadar gula darah

c. Variabel perancu:

1. Terkendali: Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat

badan semuanya diseragamkan.

2. Tidak terkendali: Tingkat stres tikus, sensitivitas subjek terhadap zat

yang diberikan.

3.6 Definisi Variabel

a. Variabel Bebas : konsumsi ekstrak daun sambiloto (Andrographis

paniculata)

Pemberian ekstrak daun sambiloto dilakukan peroral menggunakan

sonde. Terdapat pengelompokkan dosis/takaran yang ditentukan dalam

Page 11: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

6

pemberiannya (terdapat di cara kerja). Skala penelitian adalah skala

ordinal.

b. Variabel Terikat : kadar gula darah

Kadar gula darah diukur dengan mempergunakan alat GlucoDR

dengan dilengkapi stik GlucoDR

c. Variabel Perancu

1. Variabel perancu terkendali. Variabel ini dikendalikan melalui

homogenisasi

- Variasi genetik : jenis hewan yang digunakan adalah tikus jenis

Wistar

- Jenis kelamin : jenis kelamin tikus adalah jantan.

- Suhu udara : suhu udara berkisar 25-28 0C

- Berat badan : berat badan tikus sekitar 150-220 gram

2. Variabel perancu tidak terkendali

- Tingkat stres : Lingkungan yang terlalu ramai, gangguan dari tikus

lainnya dapat mempengaruhi tingkat stres tikus.

- Sensitivitas dapat terjadi karena variasi kepekaan tikus terhadap zat

yang digunakan.

3.7 Cara Kerja

a. Pengkondisian subjek penelitian

Penelitian diawali dengan persiapan alat dan bahan penelitian yang

dilakukan selama 5 hari, termasuk pemeliharaan awal tikus sebelum

induksi Alloxan dilakukan. Tikus Wistar dipelihara berkelompok dalam 6

kandang berukuran 40 cm x 30 cm x 15 cm di mana masing-masing

kandang terdiri dari 4-6 ekor tikus dan diberikan pakan sebanyak 15

gram/tikus/hari dan minum yang diletakan dalam wadah khusus yang telah

disediakan untuk masing-masing kandang. Tahap pertama penelitian

dilakukan dengan menginduksi 34 ekor tikus Wistar jantan dengan

Alloxan. Dosis diberikan sebanyak 120 mg/kg BB secara intraperitoneal

mempergunakan syringe selama 7 hari diikuti dengan pemberian pakan 15

gram/tikus dan minum larutan glukosa 10% sebanyak 100 ml untuk

masing-masing kandang dalam 3 hari terakhir pada masa induksi (hari ke-

5 hingga ke-7). Hari ke-8 hingga ke-21, makanan diberikan dengan

takaran seperti hari sebelumnya, sedangkan larutan glukosa 10% diganti

dengan air suling. Hari pertama sebelum dilakukan induksi alloxan

dilakukan pengukuran kadar gula darah awal sebagai tolak ukur

peningkatan gula darah setelah induksi. Setelah dilakukan induksi alloxan,

pada hari ke-7 dilakukan pengukuran kadar gula darah. Tikus Wistar

jantan dengan kadar gula darah ≥ 270 mg/dl dimasukkan ke dalam

kelompok sampel. Dalam penelitian ini dipergunakan tikus Wistar jantan

Page 12: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

7

yang telah diinduksi Alloxan sehingga menjadi diabetes mellitus tipe 2

(Putu et al, 2010).

b. Pembuatan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata)

Daun sambiloto yang telah kering dipisahkan dari batangnya. Setiap 300

gr daun sambiloto dimasukkan ke dalam labuh ekstrak dan ditambahkan 1

liter ethanol 99%. Dimasukkan ke dalam vibrator selama 2 x 24 jam.

Disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam

vacuum rotary evaporator (suhu 50- 60 0C, tekanan 76 mmHg) sampai

pelarut ethanol terevaporasi sehingga diperoleh cairan ekstrak kental cair

berwarna hijau tanpa pelarut ethanol. (Putu et al, 2010).

c. Pemberian perlakuan subjek penelitian

Sampel penelitian ini selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 jenis

perlakuan, di mana masing-masing kelompok tersebut terdiri dari 6 ekor

tikus Wistar jantan. yaitu:

S0= tanpa pemberian ekstrak sambiloto (kontrol)

S1= pemberian ekstrak dengan dosis 100 mg dalam takaran 0.1 cc

S2= pemberian Daluman dengan dosis 200 mg dalam takaran 0.2 cc

S3= pemberian Daluman dengan dosis 300 mg dalam takaran 0.3 cc

d. Pemaparan subjek penelitian

Tahap ketiga penelitian dilakukan dengan menggunakan 24 ekor tikus

Wistar jantan yang telah diinduksi Alloxan sehingga menderita diabetes.

Tikus-tikus yang memenuhi kriteria-kriteria inklusi dipilih secara acak

sebagai sampel dan dikelompokkan menjadi 4 kelompok seperti yang telah

disebutkan. Keempat kelompok tersebut diberikan pakan dengan jumlah

yang sama, yaitu sebanyak 15 gram/tikus/hari. Tikus dipuasakan selama 8

jam setelah diberi pakan, kemudian diberikan intervensi dengan dosis

tertentu sesuai kelompok. Pengukuran kadar gula darah untuk mengetahui

perubahan yang terjadi dilakukan pada hari ke-15 dan hari ke-21. (Putu et

al, 2010).

3.8 Analisis Data

Data akan diolah menggunakan program SPSS 17.0, dianalisis menggunakan

One Way Anova. Jika terdapat perbedaan bermakna akan dilanjutkan uji Post

Hock, dengan derajat kemaknaan α = 0,05 (Dahlan, 2007).

Page 13: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang Rp 3.028.750

2 Bahan habis pakai Rp 4.846.000

3 Perjalanan Rp 3.028.750

4 Lain-lain Rp 1.211.500

Jumlah Rp 12.115.000

4.2 Jadwal Kegiatan Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Persiapan Penelitian

a. Registrasi laboratorium

b. Pemesanan alat dan bahan

c. Mengumpulkan kepustakaan

2 Pelaksanaan

a. Pengondisian subjek penelitian

b. Pembuatan ekstrak daun sambiloto

c. Pemberian perlakuan subjek penelitian

d. Pemaparan subjek penelitian

3 Analisis Data dan Penyusunan Laporan

Penelitian

Page 14: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

9

DAFTAR PUSTAKA

Akowuah, G.A., Zhari I., dan Norhayati I. 2006. HPLC and HPTLC densitometric

determination of andrographolides and antioxidant potential of

Andrographispaniculata. J Food Comp Anal. 19: 118–126.

American Diabetes Association. 2010 . Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus. USA: American Diabetes Association

Cooperstein, S.J. dan Watkins D. 1981. Action of Toxic Drugh on Islet Cell : In SJ

Cooperstein, Dudley Watkins (ed) The Islet of Langerhands Biochemistry,

Physiology, and Pathology. New York : Academic Press.

Dalimunthe, Aminah. 2009. Interaksi Sambiloto (Andrographis paniculata).

Medan: USU Press

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes

Melitus. Jakarta : Direktor Bina Farmasi Komunitas dan Klinik

Dorlan, W.A.N. 2002. Kamus Kedokteran Dorlan. Edisi 21. Jakarta : EGC.

Floris, A., et al. 2005. α-Glucosidase Inhibitors for Patients With Type 2

Diabetes. Journal Diabetes Care , 28.

Hu, C. Q. dan Zhou B. N. 1982. Isolation and Structure of Two New Diterpenoid

Glucosides from Andrographis paniculata Nees. Yao Xue Xue Bao. 17(6):

435–440.

Inzucchi, S.E., et al. 2012. Management of hyperglycaemia in type 2 diabetes: a

patient-centered approach. Position statement of the American Diabetes

Association (ADA) and the European Association for the Study of Diabetes

(EASD). USA: Springer-Verlag

Rees, D.A. dan Alcolado, J. C. 2005. Animal Models of Diabetes Mellitus.

Diabetic Medicine. 22: 359-370.

R. Nandari. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Belimbing Wuluh (averrhoa

Bilimbi l.) Terhadap Kadar Testosteron Bebas dan Libido Tikus Jantan Galur

Wistar. Tesis. Fakultas Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro, Semarang.

Santoso J. dan Saryono. 2008. Penggunaan Rebusan Daging Buah Mahkota Dewa

(Phaleria macrocarpa) dan Pengaruhnya terhadap Penurunan Glukosa.

Tesis. Program Pendidikan Dokter Universitas Jenderal Soedirman,

Purwokerto.

Shaw, J.E., R.A. Sicree, dan P.Z. Zimmet. 2009. Global estimates of the

prevalence of diabetes for 2010 and 2030. Australia: Elsevier

Subramanian, R., et al. 2008. In vitro α-glucosidase and α-amylase enzyme

inhibitory effects of Andrographis paniculata extract and andrographolide.

Journal Acta Biochimica Polonica, 55.

Page 15: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

10

Suharmiati. 2003. Pengujian Bioaktivitas Anti Dibetes Melitus Tumbuhan Obat.

Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan. Surabaya:

Departemen Kesehatan RI.

Szkudelski, T. 2001. The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action In β

Cells Of The Rat Pancreas. Physiology Research. 50: 536-54.

Unger, R.H. dan Foster, D.W. 1992. Diabetes Mellitus, In Wilson, J.D. and

Foster, D.W. Endocrinology. 1255-1317.

Weino, L. 1995. Andrographis, in-depth review. http://www.altcancer.com.

World Health Organization. 2006. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus

and Intermediate Hyperglycemia. Switzerland: WHO Press

Page 16: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

v

Page 17: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

vi

Biodata Anggota Pelaksana

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Darma Aulia Hanafi

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Pendidikan Dokter

4 NIM G0012051

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 16 Maret 1994

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/ HP 085745805857

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Jember

Lor III

SMPN 2 Jember SMAN 1

Jember

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1 AMSW FK UNAIR

BeTruk : Benalu Teh

Tubruk sebagai

Pencegahan

Preeklampsia

17 Oktober 2013

FK UNAIR

2 Temilnas FK UNAIR

Potensi

Mikroenkapsulasi

Curcumin dan Piperin

sebagai Antidepresan

pada penderita PTSD

(Posttraumatic Stress

Disorder)

Pascabencana Alam

21 September

2014

FK UNAIR

Page 18: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

vii

Page 19: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

viii

Page 20: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

ix

Page 21: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

x

Page 22: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xi

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Ilmu Lingkungan minat Kesehatan

Lingkungan (Toksikologi 4 NIDN 0018076503

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 18 Juli 1965

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 0271 71836 / 08122989781

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Universitas

Sebelas Maret

Universitas

Gadjah Mada

Universitas

Sebelas Maret

Jurusan Kedokteran

Umum

Kedokteran Dasar

Minat

Farmakologi

Ilmu Lingkungan

minat Kesehatan

Lingkungan

Toksikologi

Lingkungan) Tahun Masuk-Lulus 1992

2004 Sedang Studi

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1 KONAS XI IKAFI (Ikatan

Ahli Farmakologi Indonesia)

Pengaruh Ekstrak

Etanol Daun Jati

Belanda (Guazuma

ulmifoia Lamk.)

Terhadap Aktivitas

Enzim Lipase Serum

Rattus norvegicus

Denpasar Bali

2004

Page 23: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xii

2

Seminar Nasional

Tumbuhann Obat Indonesia

XXIX

Daya Anti Bakteri Sari

Buah Merah (Pandaus

conodeus Lam)

Terhadap Infeksi

Salmonella Typhi Pada

Tifus Putih Rattus

norvegicus

Solo, Jawa

Tengah 2006

3

Seminar Nasional

Tumbuhann Obat Indonesia

XXX

Pengaruh Ekstrak

Etanol Daun Jati

Belanda (Guazuma

ulmifoia Lamk.)

Terhadap Frekuensi

dan Lama Diare serta

Kadar Air Feses

Mencit

Makasar Sulawesi

Selatan

2006

4

Seminar Nasional Tanaman

Obat dan Obat Tradisional

Efek Ekstrak Kulit

Pohon Jati Belanda

(Guazuma ulmifoia

Lamk.) Terhadap

Kadar Kolesterol Total

Serum tikus Putih

Solo Jawa Tengah

2007

5

Seminar Nasional

POKJANAS Tumbuhann

Obat Nasional

Profil Lemak Rattus

norvegicus Yang

Mendapat Diet Tinggi

Lemak Akibat

Pemberian Ekstrak

Kulit Batang Jati

Belanda (Guazuma

ulmifoia Lamk.)

Yogyakarta

2008

Page 24: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xiii

6

Seminar Nasional

POKJANAS Tumbuhann

Obat Nasional XXXIV

Efek Hepatoprotektor

Perasan Bawang

Merah (Allium cepa L)

Pada Tifus Putih

(Rattus norvegicus)

dengan Induksi

Minyak Sawit

Pemanasan Berulang

LIPI Serpong

Jakarta

2009

7 Simposium PERHIPBA XV

dan Konggres TOI IV

Efek Ekstrak Daun

Krokot (Portulaca

oleracea L.) sebagai

Anti Oksidan Alami

terhadap Kadar Alanin

Transaminase (ALT)

dan Gambaran

Histologi Sel Hepar

Tikus Putih (Rattus

novergicus L.) yang

diberi Minyak Goreng

Deep Frying

Solo, Jawa

Tengah

9-10 November

2011

8

Simposium Penelitian Bahan

Alami ke XVI Muktamar

Nasional PERHIPBA XII

Tahun 2014

Pengaruh Pemberian

Topikal Daun

Binahong (Anredera

cordifolia (Ten.)

Steenis) Tumbuk

terhadap Penyembuhan

Luka Bakar pada

Mencit

Solo, Indonesia

23-24 April, 2014

Page 25: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xiv

Page 26: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xv

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang (15-25%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

Sewa peralatan ekstraksi

Daun Sambiloto 1 1

Rp 500.000 Rp 500.000

Alat Bedah (termasuk pinset) 1 4 Rp 125.000 Rp 500.000

Alat Ukur (termasuk

timbangan) 2 1

Rp 378.750 Rp 378.750

Sonde peroral 7 10 Rp15.000 Rp 150.000

Blender 1 1 Rp 250.000 Rp 250.000

Vibrator 1 1 Rp 360.000 Rp 360.000

Pipet kapiler hematokrit 8 5 Rp 50.000 Rp 250.000

Kandang 1 6 Rp 40.000 Rp 240.000

Syringe 7 34 Rp 4.400 Rp 150.000

Vaccum rotary evaporator 1 1 Rp 250.000 Rp 250.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.028.750

2. Bahan Habis Pakai (30-40%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

Daun Sambiloto 2

kg 1 2 Rp 144.250

Rp 288.500

Tikus Wistar jantan 1 34 ekor Rp 31.400 Rp 1.067.000

Papan tikus buah 1 10 Rp 30.000 Rp 300.000

Handscoen 1 5 box Rp 34.000 Rp 170.000

Alloxan 100 ml 1 2 Rp 150.000 Rp 300.000

Etanol 99% 1 1 Rp 130.000 Rp 130.000

Larutan glukosa

10% 7 1 Rp 30.000

Rp 210.000

Air suling 1 1 Rp 30.000 Rp 30.000

GlucoDR dan stick 1 4 Rp 475.000 Rp 1.900.000

Kertas whatman 1 1 1 Rp 290.000 Rp 290.000

Pelet 1 polybag

ukuran sedang 14 1 Rp 11.500 Rp 160.500

SUB TOTAL (Rp) Rp 4.846.000

Page 27: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xvi

3. Perjalanan (15-25%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuanti

tas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

Transportasi Solo-

Tawangmangu (pembuatan

ekstaksi)

3 5 Rp. 80.700 Rp 1.210.750

Transportasi sekitar Solo

(pencarian sampel dan

bahan habis pakai)

5 5 Rp 72.700 Rp 1.818.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.028.750

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%)

Material

Justifi

kasi

Pemak

aian

Kuantit

as

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah

Administrasi laboratorium 4 1 Rp 250.000 Rp 1.000.000

Pembuatan laporan 1 5 Rp 42.300 Rp 211.500

SUB TOTAL (Rp) Rp 1.211.500

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) Rp 12.115.000

Page 28: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xvii

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/ming

gu)

Uraian Tugas

1 Erinda Kusuma

Wardani

G0014086

Kedokteran Kedokteran 7 jam /

minggu

- Mengkoordinasikan tim

- Menyusun rancangan dan

hasil akhir dari gagasan

- Mengumpulkan data

2 Darma Aulia

Hanafi

G0012051

Kedokteran Kedokteran 7 jam /

minggu

- Membantu ketua tim

- Mengumpulkan data

3 Ana Erdina

G0013026

Kedokteran Kedokteran 7 jam /

minggu

- Membantu ketua tim

- Mengumpulkan data

4 Ni’matul

Mufidah

G0013174

Kedokteran Kedokteran 7 jam /

minggu

- Membantu ketua tim

- Mengumpulkan data

5 Maygitha

Wahyuningtyas

G0014154

Kedokteran Kedokteran 7 jam /

minggu

- Membantu ketua tim

- Mengumpulkan data

Page 29: UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015DM tipe 2 disebabkan karena penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang akan

xviii