UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19736/1/4201409038.pdf ·...

187
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BETTER TEACHING AND LEARNING MATERI GERAK LURUS UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KARAKTER SISWA KELAS VII SMP skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika oleh Dzafien Faradika Izqi Maharani 4201409038 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/19736/1/4201409038.pdf ·...

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BETTER

TEACHING AND LEARNING MATERI GERAK

LURUS UNTUK MENGEMBANGKAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN

KARAKTER SISWA KELAS VII SMP

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh

Dzafien Faradika Izqi Maharani

4201409038

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

skripsi.

Semarang, 1 Agustus 2013Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Dwi Yulianti, M.Si Dr. Sugianto, M.SiNIP. 196007221984032001 NIP. 196102191993031001

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar-benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 1 Agustus 2013

Dzafien Faradika Izqi Maharani4201409038

iv

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)

Materi Gerak Lurus Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

dan Karakter Siswa Kelas VII SMP

disusun oleh

Dzafien Faradika Izqi Maharani

4201409038

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada

tanggal 15 Agustus 2013.

Panitia:Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002

Ketua Penguji

Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.PdNIP. 196012191985032002

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Dwi Yulianti, M.Si Dr. Sugianto, M.SiNIP. 196007221984032001 NIP. 196102191993031001

v

MOTTO

“ Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan

barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan

(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah

telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”

(At-Talaq, 3)

“We're not born to be the best, but we're born to do the best”

(Elianawati)

“Miracle is another name of hard work”

(Kang Taejoon)

Karya ini aku persembahkan kepada:

1. Bapak Mohammad Baedi dan Ibu Siti

Khanafiah tercinta, terima kasih atas segala

cinta, do’a, dan pengorbanan yang tiada

henti.

2. Adikku tercinta, Asnan Fidar

3. Untuk Husein yang tanpa hentinya selalu

menyemangati dan mendoakan.

4. Teman-teman satu dosen pembimbing;

Arum; Lida; Neni; Fikri; Lutfia; Teguh;

Rulin; Kiswanto yang selalu membantu dan

saling menyemangati satu sama lain.

5. Keluarga Kos Puri Asri

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)

Materi Gerak Lurus untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan

Karakter Siswa Kelas VII SMP”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negeri Semarang.

3. Dr. Khumaedi, M.Si., ketua Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

4. Prof. Dr. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si., dosen wali yang telah

memberikan arahan kepada penulis selama menempuh studi.

5. Dra. Dwi Yulianti, M.Si., pembimbing utama skripsi yang telah memberikan

ide serta telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Sugianto, M.Si., pembimbing pendamping skripsi yang telah

membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

7. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd., dosen penguji yang telah memberikan saran

dan masukan untuk menyempurnakan skripsi ini.

vii

8. Seluruh dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu kepada

penulis selama menempuh studi.

9. Drs. Siswanto, M.Pd,. kepala SMP Negeri 13 Semarang yang telah memberi

ijin dalam pelaksanaan penelitian.

10. Catur Rahmawati, S.Pd,. guru IPA SMP Negeri 13 Semarang yang telah

membantu dan membimbing pada saat pelaksanaan penelitian.

11. Bapak, Ibu, Adik dan Keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga besar fisika 2009, serta seluruh keluarga Jurusan Fisika.

13. Keluarga Kos Puri Asri yang sudah mendoakan dan membantu dalam

penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

para pembaca.

Semarang, 1 Agustus 2013

Penulis

viii

ABSTRAK

Maharani, Dzafien Faradika Izqi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning Materi Gerak untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Karakter Siswa SMP Kelas VII . Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Dwi Yulianti, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Dr.Sugianto, M.Si.

Kata kunci: better teaching and learning, kemampuan berpikir kritis, karakter.

Model pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) dikembangkan oleh USAID bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk mengembangkan model pembelajaran BTL, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan menengah pertama dan madrasah tsanawiyah. Model BTL dikembangkan untuk melatih kecakapan hidup siswa salah satunya kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan tujuan dari pendidikan nasional, selain untuk mengembangkan kemampuan peserta didik perlu dikembangkan nilai karakter agar menjadi manusia yang lebih baik. BTL dikembangkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter sebagai bekal peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter siswa SMP kelas VII setelah diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen menggunakan desain Pre Experimental Design jenis Pre-test and Post-test One Group Design. Metode pengumpulan data berupa dokumentasi, tes dan observasi.Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes tertulis jenis uraian. Analisis awal penelitian yaitu analisis uji coba soal tes tertulis menggunakan uji validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Analisis akhir berupa uji gaindan uji-t dua pihak. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2012/2013.

Dari hasil penilitian ini diperoleh gain untuk kemampuan berpikir kritis sebesar 0,41 dan berada dalam kategori sedang, hasil uji-t dua pihak sebesar 10,94. Rata-rata kemampuan berpikir kritis berada dalam kategori kritis. Gain untuk karakter siswa sebesar 0,46 dan berada dalam kategori sedang. Karakter disiplin dan rasa ingin tahu berada dalam kategori membudaya, sedangkan rasa ingin tahu berada dalam kategori mulai berkembang. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model BTL secara efektif dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter siswa SMP kelas VII pada materi gerak lurus.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii

PERNYATAAN ........................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PRAKATA ................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

1.5 Penegasan Istilah............................................................................... 7

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)................ 10

2.2 Kemampuan Berpikir Kritis............................................................... 16

2.3 Pendidikan Karakter .......................................................................... 20

2.4 Tinjauan Materi Gerak Lurus............................................................. 22

2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................. 23

2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 25

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian............................................................. 26

3.2 Desain Penelitian............................................................................... 26

x

3.3 Metode Pengumpulan Data................................................................ 27

3.3.1 Metode Dokumentasi ............................................................. 27

3.3.2 Metode Tes ............................................................................ 27

3.3.3 Metode Observasi .................................................................. 27

3.4 Instrumen Penelitian.......................................................................... 28

3.4.1 Lembar Observasi .................................................................. 28

3.4.2 Instrumen Perangkat Pembelajaran......................................... 28

3.4.3 Tes Tertulis ............................................................................ 28

3.5 Analisis Uji Coba Instrumen.............................................................. 29

3.5.1 Validitas................................................................................. 29

3.5.2 Daya Pembeda ....................................................................... 29

3.5.3 Tingkat Kesukaran ................................................................. 30

3.5.4 Reabilitas ............................................................................... 31

3.5.5 Penentuan Instrumen.............................................................. 31

3.6 Metode Analisis Data Penelitian........................................................ 32

3.6.1 Uji Normalitas ....................................................................... 32

3.6.2 Uji Gain................................................................................. 32

3.6.3 Uji-t Dua Pihak ...................................................................... 33

3.6.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis...................................... 34

3.6.5 Analisis Karakter ................................................................... 34

3.7 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 35

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 36

4.1.1 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis........................ …. 36

4.1.2 Hasil Analisis Pengembangan Nilai Karakter ......................... 39

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 43

4.2.1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa………………………....... 43

4.2.2 Pengembangan Nilai Karakter Siswa...................................... 53

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan ........................................................................................... 61

xi

5.2 Saran ................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63

LAMPIRAN ................................................................................................. 67

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Klasifikasi Daya Pembeda.............................................................. 30

Tabel 3.2. Klasifikasi Tingkat Kesukaran........................................................ 30

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 36

Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis ........................................ 37

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis ................................................... 37

Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Kemampuan Berpikir Kritis ..................................... 39

Tabel 4.5 Hasil Analisis Karakter Tiap Pertemuan .......................................... 39

Tabel 4.6 Hasil Analisis Karakter Setiap Indikator .......................................... 40

Tabel 4.7 Hasil Uji-t Karakter ......................................................................... 41

Tabel 4.8 Hasil Uji Gain Praktikum ke-1 dan Praktikum ke-2......................... 42

Tabel 4.9 Hasil Uji Gain Praktikum ke-2 dan Praktikum ke-3......................... 42

Tabel 4.10 Hasil Uji Gain Praktikum ke-1 dan Praktikum ke-3 ....................... 43

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berfikir......................................................... 25

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest .................................. 37

Gambar 4.2 Hasil Tiap Aspek Berpikir Kritis Pretest dan Posttest .............. 37

Gambar 4.3 Perkembangan Karakter dari Pertemuan 1 ke 3 ........................ 40

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 ..................... 68

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 ..................... 72

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 3 ..................... 77

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Observasi Karakter.................................... 82

Lampiran 6 Instrumen Penilaian Karakter Siswa ......................................... 84

Lampiran 7 LKS Panduan Guru Pertemuan 1.............................................. 86

Lampiran 8 LKS Siswa Pertemuan 1........................................................... 90

Lampiran 9 LKS Panduan Guru Pertemuan 2............................................... 96

Lampiran 10 LKS Siswa Pertemuan 2........................................................... 98

Lampiran 11 LKS Panduan Guru Pertemuan 3.............................................. 103

Lampiran 12 LKS Siswa Pertemuan 3........................................................... 105

Lampiran 13 Kisi-Kisi Soal Uji Coba............................................................ 110

Lampiran 14 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis ............... 111

Lampiran 15 Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis............................... 114

Lampiran 16 Rubrik Penilaian Uji Coba Soal................................................ 117

Lampiran 17 Kisi-Kisi Soal Pretest............................................................... 122

Lampiran 18 Kisi-Kisi Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis................... 123

Lampiran 19 Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ................................. 125

Lampiran 20 Rubrik Penilaian Soal Pretest .................................................. 127

xv

Lampiran 21 Kisi-Kisi Soal Posttest ............................................................. 130

Lampiran 22 Kisi-Kisi Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ................. 131

Lampiran 23 Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ................................ 133

Lampiran 24 Rubrik Penilaian Soal Posttest.................................................. 135

Lampiran 25 Kelompok Praktikum Fisika. .................................................... 138

Lampiran 26 Analisis Uji Coba Soal . ........................................................... 139

Lampiran 27 Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ................................ 142

Lampiran 28 Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............................... 144

Lampiran 29 Uji Normalitas Pretest ............................................................. 146

Lampiran 30 Uji Normalitas Posttest ............................................................ 147

Lampiran 31 Hasil Rekap Kemampuan Berpikir Kritis Pretest Posttest ........ 148

Lampiran 32 Uji Gain Kemampuan Berpikir Kritis....................................... 149

Lampiran 33 Rekap Observasi Karakter Pertemuan 1.................................... 150

Lampiran 34 Rekap Observasi Karakter Pertemuan 2.................................... 151

Lampiran 35 Rekap Observasi Karakter Pertemuan 3.................................... 152

Lampiran 36 Perkembangan Karakter Disiplin Tiap Siswa Pertemuan 1-2 .... 153

Lampiran 37 Perkembangan Karakter Disiplin Tiap Siswa Pertemuan 2-3 .... 154

Lampiran 38 Perkembangan Karakter Disiplin Tiap Siswa Pertemuan 1-3 .... 155

Lampiran 39 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pertemuan 1-2 ......... 156

Lampiran 40 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pertemuan 2-3 ......... 157

Lampiran 41 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pertemuan 1-3 ......... 158

Lampiran 42 Perkembangan Karakter Komunikatif Pertemuan 1-2 ............... 159

Lampiran 43 Perkembangan Karakter Komunikatif Pertemuan 2-3 ............... 160

xvi

Lampiran 44 Perkembangan Karakter Komunikatif Pertemuan 1-3 ............... 161

Lampiran 45 Hasil Uji Gain Karakter Disiplin .............................................. 162

Lampiran 46 Hasil Uji Gain Karakter Rasa Ingin Tahu................................. 163

Lampiran 47 Hasil Uji Gain Karakter Komunikatif....................................... 164

Lampiran 48 Hasil Rekapitulasi Karakter dengan Uji Gain ........................... 165

Lampiran 49 Hasil Uji-t Kemampuan Berpikir Kritis .................................... 166

Lampiran 50 Hasil Uji-t Karakter Disiplin .................................................... 167

Lampiran 51 Hasil Uji-t Karakter Rasa Ingin Tahu ....................................... 168

Lampiran 52 Hasil Uji-t Karakter Komunikatif ............................................. 169

Lampiran 53 Hasil Uji-t Karakter.................................................................. 170

Lampiran 54 Foto Penelitian ......................................................................... 171

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

United States Agency for International Development (USAID) menjalin

kerja sama dengan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dalam rangka

mendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk

meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama dan madrasah

tsanawiyah. Salah satu program yang dilaksanakan dinamakan Decentralized

Basic Education 3 (DBE 3), untuk mencapai tujuan ini DBE3 telah

mengembangkan model pembelajaran yang dinamakan dengan BTL (Better

Teaching and Learning). BTL diartikan sebagai pembelajaran bermakna.

Penerapan model BTL dilaksanakan di SMP/ MTs, hal ini sesuai dengan

tujuan kerjasama antara USAID dengan Departemen Pendidikan Nasional dan

Departemen Agama, selain itu model BTL lebih tepat jika diterapkan di

pendidikan menengah pertama karena pada usia tersebut siswa diajarkan untuk

berpikir tingkat tinggi dan melatih kreatifitas siswa yang berguna sebagai bekal

mereka kelak.

Model BTL atau pembelajaran bermakna dikembangkan untuk melatih

kecakapan hidup (life skill for youth). Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) 2006, tujuan pembelajaran fisika adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan atau kecakapan hidup, salah satunya adalah kemampuan

2

berpikir. Kemampuan berpikir adalah kecakapan atau kemampuan

menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan sebagainya

untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (Tim Penyusun Kamus Pusat

Bahasa 2003: 707). Menurut Galbreath, sebagaimana dikutip oleh Aryana (2006)

pada abad pengetahuan, modal intelektual khususnya kecakapan berpikir tingkat

tinggi (higher order thinking) merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang

handal. Degeng sebagaimana dikutip oleh Aryana (2007) mengemukakan para

lulusan sekolah sampai perguruan tinggi, di samping memiliki kemampuan

vokasional (vocasional skills), juga harus memiliki kecakapan berpikir (thinking

skills). Siswa seharusnya diajarkan kecakapan berpikir. Namun, sampai saat ini,

kecakapan berpikir belum ditangani secara sungguh-sunguh oleh para guru di

sekolah. Hasil penelitian Rofi’udin (2000) menyatakan bahwa rendahnya

kemampuan berpikir yang dimiliki oleh lulusan pendidikan dasar sampai

perguruan tinggi karena pendidikan berpikir belum ditangani dengan baik. Oleh

karena itu, penanganan kecakapan berpikir sangat perlu diintegrasikan dalam

setiap mata pelajaran.

Ada dua macam kemampuan berpikir yaitu kemampuan berpikir dasar dan

kemampuan berpikir tinggi, menurut Johnson sebagaimana dikutip Aryana

(2006), menyatakan berpikir tingkat tinggi dibedakan menjadi berpikir kritis dan

berpikir kreatif. Salah satu ketrampilan berpikir tingkat tinggi adalah ketrampilan

berpikir kritis yang berguna untuk mengembangkan konsep dan prinsip dalam

pembelajaran IPA. Menurut Glaser, sebagimana dikutip oleh Fisher (2007:3),

berpikir kritis adalah (1) suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang

3

masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman

seseorang, (2) pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran

yang logis, (3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode

tersebut.

Berdasarkan Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan bahwa

pendidikan nasional selain bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik perlu juga dikembangkan nilai karakter agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 mengatakan, selain

kemampuan berpikir kritis untuk kecakapan hidup perlu juga diintregasikan nilai

karakter dalam pembelajaran IPA agar peserta didik dapat diterima di masyarakat

dengan baik. Menurut Sewell & College (2003) penanaman karakter dapat

diintegrasikan dalam kehidupan sekolah sehingga menjadi kultur dan budaya di

sekolah. Pendidikan karakter yang efektif harus disesuaikan dengan karakter

siswa yang beragam dan guru harus bisa mengatasi hal tersebut dengan tujuan

untuk implementasi karakter dalam kurikulum. Hasil penelitian Benninga et al

(2003) menunjukkan bahwa siswa di sekolah yang telah menerapkan pendidikan

karakter memiliki skor akademik yang lebih tinggi.

Pengembangan karakter seharusnya ada di semua mata pelajaran, hal ini

berdasarkan hasil penelitian Marzuki et al (2011) yang menyatakan agar

pengembangan karakter di sekolah dapat efektif adalah dengan melibatkan semua

mata pelajaran dalam pengembangan karakter, sehingga pengembangan karakter

4

bukan terbatas pada mata pelajaran agama dan kewarganegaan, tetapi pada semua

mata pelajaran di sekolah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Suyanto (2011)

tentang penerapan Character Development and Leadership dalam pembelajaran

matematika untuk mengembangkan karakter siswa SMA menunjukkan bahwa

program ini dapat meningkatkan kedisiplinan, kejujuran dan prestasi akademik

siswa.

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus kejahatan yang melibatkan siswa

sekolah. Beberapa contohnya adalah tawuran yang terjadi dimana-mana,

pencurian yang bukan hak miliknya dan lain-lain. Hal ini dapat dikatakan

mengkhawatirkan, karena saat masih muda mereka sudah berperilaku tidak baik,

bagaimana nanti jika mereka sudah dewasa padahal mereka adalah generasi

penerus bangsa, maka dari itu perlu lebih diterapkan pendidikan karakter sejak

dini, termasuk di Sekolah Menengah Pertama. Pada usia remaja awal atau sekitar

12-15 tahun pola pikir dan kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pada

masa tersebut anak masih mencari jati diri mereka, oleh karena itu sekolah sebagai

tempat untuk berinteraksi dengan sesama diharapkan dapat menerapkan

pendidikan karakter secara optimal sehingga diperoleh manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

SMP N 13 Semarang merupakan mitra DBE3 dalam menggunakan model

pembelajaran BTL sehingga beberapa guru di sekolah tersebut mendapatkan

pelatihan dan sudah menerapkan dalam proses pembelajaran. Hasil observasi awal

5

di kelas VII SMP N 13 Semarang diperoleh bahwa penerapan model

pembelajaran BTL belum dilakukan secara optimal dan belum dapat

mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis

seharusnya sudah dikembangkan karena termasuk dalam tujuan pembelajaran

BTL. Pembelajaran model BTL selain untuk mengembangkan kemampuan

berpikir juga diharapkan dapat mengembangkan nilai karakter siswa, namun pada

pelaksanaanya belum diterapkan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai

karakter di sekolah tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan

pembelajaran model BTL yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis

dan nilai karakter siswa kelas VII SMP N 13 Semarang. Karakter yang dikaji

disesuaikan dengan keadaan sekolah dan model pembelajaran BTL.

Gerak merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran IPA di kelas

VII SMP. Pokok bahasan gerak merupakan suatu materi yang sangat dekat dengan

kehidupan nyata. Banyak peristiwa yang dijumpai dan dialami sehari-hari

menggunakan prinsip gerak. Selain itu dalam penyampaian materi gerak dapat

diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran BTL yang bertujuan untuk

meningkatkan kecakapan hidup siswa dan melibatkan siswa untuk aktif misalnya

dengan eksperimen agar mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai

karakter peserta didik.

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dilakukakan

penelitian yang berjudul “Penerapan Model Better Teaching And Learning (BTL)

Materi Gerak Lurus Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan

Karakter Siswa Kelas VII SMP“

6

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa setelah

diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak?

2. Bagaimana perkembangan karakter siswa setelah diterapkan model BTL

pada pokok bahasan gerak?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas

VII setelah diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak.

2. Mengetahui perkembangan karakter siswa SMP kelas VII setelah

diterapkan model BTL pada pokok bahasan gerak.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat secara bagi siswa agar dapat

membangkitkan minat belajar dan aktivitas siswa sehingga tercapai hasil belajar

yang optimal, meningkatkan hubungan sosial yang baik antar pribadi siswa yang

berasal dari latar belakang yang berbeda, dan dapat menumbuhkan kemampuan

berpikir kritis sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

7

Manfaat bagi guru adalah sebagai bahan masukan dalam bidang studi

fisika dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran dan mengembangkan variasi

dalam penggunaan pendekatan pembelajaran. Bagi sekolah, diharapkan penelitian

ini bermanfaat sebagai kontribusi positif dalam peningkatan proses pembelajaran,

menghasilkan siswa yang memiliki motivasi dan hasil belajar yang lebih baik,

serta sebagai variasi dalam model pembelajaran.

Penelitian ini diharapkan bagi mahasiswa bermanfaat untuk menambah

pengetahuan dan wawasan agar peneliti lebih terampil dalam menggunakan

metode-metode pembelajaran yang ada, khususnya dalam model pembelajaran

BTL. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai bahan referensi dan bahan informasi

tentang penggunaan model pembelajaran BTL.

1.5. Penegasan Istilah

1.5.1. Penerapan

Proses, cara atau perbuatan menerapkan. Penerapan juga diartikan

pemanfaatan dalam hal mempraktikan (KBBI,2005).

1.5.2. Model Pembelajaran Better Teaching and Learning

Better Teaching and Learning yang diterjemahkan sebagai pembelajaran

bermakna merupakan model pembelajaran yang berfokus pada kecakapan hidup

(life skill for youth) dengan jenjang pendidikan tingkat SMP dan MTs (DBE3,

2009).

8

1.5.3. Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan

menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan

dilakukan (Hassoubah, 2002: 85). Kategori berpikir kritis yang dikaji adalah :

mengasumsi, menghipotesis, menginterpretasi data, membuat kesimpulan,

mengevaluasi, menganalisis, mengukur dan mengklasifikasi. (Carin & Sund,

1998: 160)

1.5.4. Karakter

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang

terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak

(Kemendiknas, 2010: 3). Karakter yang difokuskan dalam penelitian ini adalah

rasa ingin tahu, disipin dan komunikatif. Tiga karakter ini diambil dari 18 butir

karakter yang di rumuskan oleh Kemendiknas (2010).

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika skripsi ini terdiri dari 3 bagian yaitu :

(1) Bagian Awal

Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, motto,

persembahan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi.

(2) Bagian Isi

Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu:

9

a. Bab I Pendahuluan, mencakup uraian semua hal yang berhubungan

dengan penelitian, meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian penegasan istilah dan sistematika skripsi.

b. Bab II Landasan Teori, mencakup teori-teori yang mendukung

penelitian.

c. Bab III Metode Penelitian, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian, meliputi : desain penelitian, subyek dan lokasi penelitian,

variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan

data, dan analisis data penelitian.

d. Bab IV Hasil Penelitian, yaitu hasil penelitian yang berupa uraian hasil-

hasil penelitian serta pembahasannya.

e. Bab V Simpulan dan Saran, mencakup simpulan dari hasil penelitian

dan saran yang diambil sehubungan dengan penelitian tersebut.

(3) Bagian Akhir

Bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran.

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)

2.1.1. Pengertian Better Teaching and Learning (BTL)

United States Agency for International Development (USAID) menjalin

kerja sama dengan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dalam rangka

mendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk

meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama dan madrasah

tsanawiyah. Program yang dilaksanakan dinamakan Decentralized Basic

Education 3 (DBE 3). Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telah mengembangkan

model pembelajaran yang dinamakan dengan BTL (Better Teaching and

Learning) yang diartikan sebagai pembelajaran bermakna.

BTL dikembangkan untuk melatih kecakapan hidup, hal ini berdasarkan

kenyataan di lapangan bahwa proses belajar mengajar didominasi oleh pengajar.

Siswa hanya memiliki peran yang pasif dalam pembelajaran sehingga aktifitas

belajar kurang optimal. BTL merupakan salah satu bentuk pembelajaran

kooperatif yang berarti peserta didik ditempatkan dalam kelompok yang

heterogen, masing-masing kelompok beranggotakan empat sampai lima orang

peserta didik.

Pendekatan yang dipakai dalam model pembelajaran BTL, menurut Tim

Penyusun DBE3 (2009), ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman

11

pembelajaran yaitu Introduction (kenalkan), Connection (hubungkan),

Application (terapkan), Reflection (refleksi) dan Extention (kegiatan lanjutan),

penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan untuk memastikan bahwa para siswa

memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari.

ICARE dimulai saat guru mengenalkan siswa dengan latar belakang

pembelajaran dan diakhiri dengan analisis hasil kerja dan tindak lanjut

pembelajaran. Kelima langkah tersebut adalah:

1) Tahap 1 (Introduction)

Guru menjelaskan latar belakang, tujuan pembelajaran, mengajukan

fenomena atau demonstrasi untuk memunculkan masalah, mengajukan

pertanyaan tingkat tinggi dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan

masalah.

2) Tahap 2 (Connection )

Guru membantu siswa untuk menghubungkan konsep sebelumnya dengan

yang akan dipelajari, mendefinisikan, mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan pemecahan masalah.

3) Tahap 3 (Application )

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil

karya yang sesuai seperti laporan, produk, serta membantu mereka berbagi tugas

dengan temannya. Guru juga memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dan

menyajikan hasil karya.

12

4) Tahap 4 (Reflection)

Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi atau refleksi terhadap

kegiatan siswa. Guru mengadakan cek terhadap ketercapaian tujuan

pembelajaran

5) Tahap 5 (extention)

Tindak lanjut pembelajaran dapat berupa aplikasi konsep dan tugas lanjutan.

2.1.2. Proses Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL)

BTL bertujuan untuk melatih kecakapan hidup siswa. Pada penerapannya

diperlukan proses pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan untuk

meningkatkan kecakapan hidup siswa termasuk kemampuan berpikir kritis,

Menurut Tim Penyusun DBE3 (2009) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

untuk menerapkan BTL yang sesuai dengan tujuan, diantaranya sebagai berikut:

1) Pertanyaan tingkat tinggi

Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk

berpikir analisis, evaluatif dan kritis sehingga dapat melatih siswa untuk

mengembangkan ketrampilan berpikir kritis siswa.

Pertanyaan tingkat tinggi dimasukan ke dalam tahap introduction dan

extention, pada tahap introduction guru menjelaskan latar belakang, tujuan

pembelajaran, mengajukan fenomena atau demonstrasi untuk memunculkan

masalah dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah.

13

Pada tahap extention, pertanyaan tingkat tinggi dimaksudkan sebagai tindak

lanjut pembelajaran, dapat berupa aplikasi konsep maupun tugas proyek lanjutan

agar siswa dapat memahami materi lebih lanjut.

2) Pemecahan masalah

Pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika dapat diarahkan pada

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang telah didesain dalam LKS

atau dihadapkan pada fakta kejadian fisika dalam kehidupan sehari –hari, yang

berkaitan dengan topik bahasan yang dipelajari. Praktikum yang sesuai dengan

pemecahan masalah dapat dikembangkan untuk kemampuan berpikir kritis siswa

seperti menghipotesis, menginterprestasi data, merancang praktikum dan

menyimpulkan, sehingga siswa dilatih untuk mengembangkan sikap kinerja

ilmiah. Sebelum siswa melakukan praktikum, terlebih dahulu menghipotesis hasil

yang akan dipraktikan. Untuk membuktikan bahwa hipotesisnya benar maka

siswa melakukan praktikum dan siswa menyimpulkan hasilnya.

Kemampuan pemecahan masalah bergantung dengan kemampuan sains siswa

hal ini berdasarkan hasil penelitian Syaiful (2012), bahwa kemampuaan sains

siswa berpengaruh dalam kemampuan pemecahan masalah sains. Siswa yang

berkemampuan sains tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah sains yang

tinggi. Siswa dengan kemampuan sains sedang memiliki kemampuan pemecahan

sains yang cukup baik dan siswa yang kemampuan sains rendah memiliki

kemampuan pemecahan sains rendah.

Pemecahan masalah ada dalam tahap connection, pada tahap ini guru

membantu siswa untuk menghubungkan konsep sebelumnya dengan yang akan

14

dipelajari, mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan pemecahan masalah.

3) Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara

berkelompok untuk berkerjasama saling membantu mengkontruksi konsep,

menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. (Suyatno, 2009 : 51)

Pembentukan kelompok sangat berperan pada kinerja individu. Pemilihan

anggota kelompok yang tepat dapat mengefektifkan kerja, dengan berbagai variasi

cara pemilihan anggota agar didapat formasi yang sesuai dengan karakter peserta

didik dan materi yang diajarkan. Pembelajaran kooperatif diintegrasikan pada

tahap application, pada tahap ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai dan melaksanakan praktikum bersama anggota

kelompoknya dan membantu siswa untuk berbagi tugas.

4) Pemanfaatan lingkungan kelas

Pemanfaatan lingkungan kelas dalam optimalisasi pembelajaran dilakukan

dengan pengaturan perabotan kelas. Perabotan kelas diatur sedemikian rupa

sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal.

Pemanfaatan lingkungan kelas diintegrasikan pada tahap application, guru

bertugas untuk memfasilitasi siswa dalam merencanakan, menyiapkan hasil dan

membantu siswa. Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dan

menyajikan produk/hasil laporan. Setelah produk atau hasil laporan selesai, guru

bertugas untuk menentukan tempat produk/hasil laporan ditempatkan sehingga

dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

15

5) Lembar kerja/tugas (LK/tugas)

Penggunaan pertanyaan tingkat tinggi pada LK diupayakan supaya

perintahnya jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Lembar kerja digunakan

sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemecahan

masalah. Demonstrasi penggunaan alat dan bahan dapat dilaksanakan di awal

praktikum. Hasil praktikum yang bervariasi antar kelompok harus diapresiasi

secara positif. Hasil yang beragam dapat dijadikan evaluasi tentang keberhasilan

dan kegagalan praktikum, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi tentang

pengembangan praktikum lebih lanjut.

Media pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran sebaiknya tidak hanya dimanfaatkan oleh guru saja, siswa juga

dilibatkan dalam pemanfaatan media pembelajaran. Media pembelajaran yang

dikembangkan adalah media yang sederhana dan terjangkau, didapatkan dari

sekeliling kita.

6) Penilaian

Pada penilaian, dibedakan menjadi penilaian pada saat praktikum dengan

menggunakan lembar observasi dan hasil praktikum. Hasil praktikum bisa berupa

laporan atau produk. Pada penilaian kinerja praktikum, ada penilaian tentang

kinerja individu untuk menyelesaikan tugas kelompok. Pada penilaian hasil

praktikum dapat dilakukan dengan menilai laporan praktikum/produk.

7) Jurnal refleksi

Jurnal refleksi diintegrasikan pada tahap reflection. Pada tahap ini guru

membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kegiatan siswa

16

selain itu guru juga mengadakan cek terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran.

Penulisan jurnal refleksi dilaksanakan saat pembelajaran berakhir. Penulisannya

berupa uraian kejadian mulai dari deskripsi, rasa, pikiran, evaluasi, analisis,

kesimpulan, dan rencana ke depan. Tindak lanjut jurnal refleksi dapat dijadikan

sebagai awal penelitian tindakan kelas.

2.2. Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan

mencapai kesimpulan berdasarkan pada referensi atau pertimbangan yang

seksama. Kemampuan berpikir adalah kecakapan atau kemampuan menggunakan

akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan sebagainya untuk

melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa

Indonesia, 2003: 707).

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting

untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan

lainnya. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan

atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan

lanjutan yang diakibatkannya. Menurut Ennis, sebagimana dikutip oleh

Hassoubah (2002:87), berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif

dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau

dilakukan .

Berpikir kritis merupakan suatu kecakapan hidup yang berguna untuk

membentuk manusia yang yang handal, Menurut Finn (2011), “ Critical is viewed

17

as more than just a set of skill. Most theories of critical thinking emphasize the

importance of thingking disposition, or cognitive style, that refer to one’s attitude

toward belief, and especially one’s attidute toward forming and changing beliefs”

(Kritis dipandang sebagai lebih dari sekedar satu set keterampilan. Kebanyakan

teori berpikir kritis menekankan pentingnya disposisi berfikir, atau gaya kognitif,

yang mengacu pada sikap seseorang terhadap keyakinan, dan sikap terutama yang

menuju untuk membentuk dan mengubah keyakinan).

Berpikir kritis dipengaruhi beberapa faktor, seperti latar belakang

kepribadian, kebudayaan, dan juga emosi seseorang. Berpikir kritis berarti melihat

secara skeptisal terhadap apa yang telah dilakukan dalam kehidupan. Hasil

penelitian Lambertus (2009), menunjukkan bahwa jika berpikir kritis dilatih

secara terus menerus, maka akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akan menjadi

sikap dasar dan akhirnya terbentuk disposisi berpikir kritis.

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau modal

intelektual yang sangat penting bagi setiap orang, selain itu kemampuan ini

merupakan bagian yang fundamental dalam kematangan manusia. Berpikir kritis

merupakan kegiatan menganalisis ide atau gagasan kearah yang lebih spesifik,

membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji, dan

mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Proses mental ini menganalisis

ide dan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat

atau komunikasi. Orang yang berpikir kritis akan mengevaluasi dan kemudian

menyimpulkan suatu hal berdasarkan fakta untuk membuat keputusan. Salah satu

ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan hubungan

18

antara masalah yang didiskusikan dengan masalah atau pengalaman lain yang

relevan (Hassoubah, 2002: 11).

Berpikir kritis melalui beberapa tahapan untuk sampai kepada sebuah

kesimpulan atau penilaian tentang kebenaran. Kategori berpikir kritis menurut

Carin dan Sund (1998: 160) adalah : mengasumsi, memprediksi dan hipotesis,

menginterpretasi data, mengiferensi atau membuat kesimpulan, mengasumsi,

merancang sebuah penyelidikan, mengamati, menginterprestasi data,

meminimalkan kesalahan praktikum, mengevaluasi, menganalisis.

Berdasarkan pengembangan siswa SMP dan materi gerak lurus, maka

kemampuan berpikir kritis yang digunakan meliputi:

1) Mengklasifikasi

Kegiatan untuk mengelompokkan objek/data atau membuat tabel yang

datanya diambil dari pengamatan. Mengklasifikasi dilakukan dengan mengamati

hubungan kesinambungan dari data tersebut, persamaan dan perbedaan.

2) Mengasumsi

Asumsi disebut juga perkiraan, pranggapan, atau perandaian. Asumsi adalah

perkiraan atau premis yang menyatakan bahwa hal tersebut benar untuk tujuan

perkembangan teoritis (Chaplin, 2005 : 41).

3) Menghipotesis

Kegiatan untuk membuat sebuah dugaan sementara dan diuji coba untuk

mengetahui kebenaran dugaan tersebut dengan melakukan suatu pengamatan atau

eksperimen.

19

4) Membuat kesimpulan

Membuat kesimpulan diartikan sebagai kegiatan untuk menjelaskan suatau

keadaan atau peristiwa yang didasari dari fakta yang ada. Membuat kesimpulan

berawal dari mengumpulan data, kemudian melalui kegiatan pengamatan dibuat

kesimpulan sementara berdasarkan hipotesis yang sudah ditetapkan.

5) Menginterpretasi data

Menginterprestasi data adalah kegiatan menjelaskan dan menafsirkan fakta,

data, informasi, atau peristiwa dalam bentuk tabel, diagram, grafik.

Menginterprestasi data juga diartikan sebagai kegiatan menerangkan sesuatu

dengan grafik atau tabel. Sebagai contoh, membuat tabel pengamatan dan

menuliskan data hasil praktikum ke dalam tabel tersebut. Bentuk tabel yang dibuat

diharuskan dapat mempermudah seseorang dalam menafsirkan data.

6) Mengukur

Mengukur adalah kegiatan membandingkan objek pada satuan perubahan

standar tertentu. Dengan mengukur maka dapat diperoleh besar atau nilai suatu

besaran yang dibandingkan untuk dimanfaatkan dalam langkah penyelidikan

selanjutnya.

7) Mengevaluasi

Mengevaluasi merupakan kegiatan untuk mengambil keputusan, menyatakan

pendapat, memberi penilaian yang mendasari dari kriteria tertentu baik kualitatif

maupun kuantitatif. Kemampuan ini merupakan tingkat intelektual yang lebih

20

tinggi daripada pemahaman dan penerapan, karena memerlukan pemahaman isi

dan bentuk materi yang dipelajari.

2.3. Pendidikan Karakter

Fenomena sosial yang muncul di masyarakat saat ini semakin

mengkhawatirkan. Kemerosotan moral telah menjadi fenomena yang makin

mengkhawatirkan bagi martabat bangsa. Perilaku kejahatan sangat sering ditemui,

bahkan untuk mendapatkan segala sesuatunya tak jarang ditempuh dengan cara

curang, jika perlu menggunakan dunia klenik dan mistik. Hal ini bisa saja

dikarenakan buruknya karakter bangsa kita. Oleh karena itu sebagai generasi

penerus bangsa perlu diberikan pendidikan karakter sebagai bekal untuk masa

depan agar kemerosotan moral tidak menjadi semakin buruk.

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang

terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak

(Kemendiknas, 2010).

Karakter bangsa adalah modal utama membangun peradaban tingkat

tinggi. Masyarakat yang memiliki sifat jujur, mandiri, bekerjasama, patuh pada

peraturan, dapat dipercaya, tangguh, serta memiliki etos kerja tinggi akan

menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik. Oleh karena itu,

pendidikan harus didorong untuk mengembangkan karakter bangsa sehingga

mampu menjadi bangsa yang kuat dan membangun peradaban yang lebih maju.

21

Ada 3 prinsip dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa menurut

Kemendiknas (2010), yaitu:

1) Berkelanjutan, dimulai dari awal sampai akhir peserta didik berada di satuan

pendidikan,

2) Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah,

3) Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan,

4) Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.

Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial,

peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi

80 butir nilai karakter yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu nilai-nilai

perilaku manusia dalam hubungannya dengan (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2)

diri sendiri, (3) sesama manusia, dan (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan.

Namun demikian, penanaman kedelapanpuluh nilai tersebut merupakan hal yang

sangat sulit. Oleh karena itu, pada tingkat SMP dipilih 18 nilai karakter utama

yang disarikan dari butir-butir SKL SMP dan SK/KD (Permendiknas, 2006).

Dalam penelitian ini hanya ada tiga karakter yang dikaji yaitu disiplin, rasa ingin

tahu dan komunikatif.

Hal yang perlu diperhatikan agar pengembangan karakter di sekolah dapat

efektif berdasarkan hasil penelitian Marzuki (2010) adalah dengan melibatkan

semua mata pelajaran dalam pengembangan karakter, sehingga pengembangan

karakter bukan terbatas pada mata pelajaran agama dan kewarganegaan, tetapi

pada semua mata pelajaran di sekolah. Penelitian lain yang berkaitan dengan

pendidikan karakter juga dilakukan oleh Suyanto (2011) tentang penerapan

22

Character Development and Leadership dalam pembelajaran matematika untuk

mengembangkan karakter siswa SMA, menunjukan bahwa program ini dapat

meningkatkan kedisiplinan, kejujuran dan prestasi akademik siswa.

2.4. Tinjauan Materi Gerak Lurus

Gerak lurus merupakan gerak benda pada garis lurus. Dalam pembahasan

tentang gerak lurus ada beberapa istilah yang harus dipahami dan berkaitan

dengan gerak benda pada garis lurus yaitu:

2.4.1. Perpindahan, Waktu, dan Kecepatan

Pada benda bergerak akan mengalami perubahan kedudukan dari

kedudukan awal dalam selang waktu tertentu, perubahan keadaan ini dinamakan

perpindahan. Tipler (1998:24) perpindahan dituliskan,

∆ = 2 − 1dengan ∆ = perpindahan

1 = kedudukan awal benda

2 = kedudukan akhir benda

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan antara perpindahan

dan selang waktu yang digunakan untuk mengalami perpindahan. Kecepatan rata-

rata bergantung pada perpindahan total yang terjadi selama selang waktu. Secara

matematis dituliskan sebagai berikut

= ∆∆ = (Tipler 1998: 24)

dengan rt = kecepatan rata-rata

23

∆ = perpindahan

∆t = selang waktu ( t2 – t1 )

t1 = waktu pada x1

t2 = waktu pada x2

2.4.2. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya

berupa garis lurus dan memiliki kecepatan konstan.

2.4.3. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda yang

lintasannya berupa garis lurus dan memiliki percepatan konstan. Percepatan

adalah perubahan kecepatan dari suatu benda yang bergerak terhadap waktu.

Setiap benda yang bergerak lurus berubah beraturan akan memiliki percepatan

yang sama tiap detiknya sehingga dapat dituliskan persamaan berikut :

= ∆∆(Tipler 1998:31)

dengan = percepatan

∆ = kecepatan

∆t = selang waktu ( t2 – t1 )

2.5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan KTSP, tujuan pembelajaran IPA di sekolah yaitu untuk

mengembangkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah

24

di kehidupan sehari-hari. Salah satu kemampuan berpikir yang diperlukan dalam

pembelajaran IPA adalah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis

berguna untuk mengembangkan konsep dan prinsip dalam pembelajaran IPA.

Selain peserta didik memiliki kecakapan hidup, hal yang penting agar

peserta didik dapat diterima dimasyarakat adalah nilai karakter yang berdasarkan

nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan nilai karakter yang baik.

Nilai karakter yang dikaji dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu, disiplin dan

komunikatif.

Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut adalah

dengan memilih model BTL agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir

dan karakter peserta didik.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pokok bahasan gerak lurus,

gerak lurus merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran IPA di kelas VII

SMP. Banyak peristiwa yang dijumpai dan dialami sehari-hari menggunakan

prinsip gerak. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

25

Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir penelitian

2.6. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

1) Model pembelajaran BTL dapat mengembangkan kemampuan berpikir

kritis siswa SMP kelas VII.

2) Model pembelajaran BTL dapat mengembangkan karakter siswa SMP

kelas VII.

Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kontekstual / ceramah

Siswa Kurang aktif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis

dan nilai karakter peserta didik

berpikir kritis dan karakter berkembang

Menerapkan pembelajaran Better Teaching and Learning pada pembelajaran IPA untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter

peserta didik

Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kontekstual / ceramah

Siswa Kurang aktif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai karakter peserta didik

26

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 13 Semarang, yang beralamat di

Jalan Raya Lamongan, Kota Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII

E SMP Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 34 siswa.

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimennya

adalah Pre Experimental Design dengan jenis Pretest and Posttest One Group

Design. Pada desain eksperimen ini, sebelumnya siswa diberi pretest (O1)

kemudian diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran BTL, selanjutnya siswa diberi posttest (O2) untuk mengetahui

pengembangan kemampuan berpikir kritis dan karakter siswa. (Sugiyono,

2010:111).

Keterangan

O1 = nilai pretest (sebelum pembelajaran dengan model BTL)

X = pembelajaran menggunakan model BTL

O2 = nilai posttest (setelah pembelajaran dengan model BTL)

O1 X O2

27

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.

Sampel sebanyak 34 siswa kelas VII E SMP N 13 Semarang. Penelitian

dilaksanakan lima kali pertemuan, satu kali pretest, tiga kali perlakuan dan satu

kali posttest.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.3.1. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama siswa yang menjadi

sampel penelitian dan nilai tengah semester nilai IPA kelas VII E semester gasal

tahun pelajaran 2012/2013. Data tersebut digunakan untuk keperluan pembagian

anggota kelompok.

3.3.2. Metode Tes

Metode tes bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis.

Metode tes berupa soal pretest dan posttest. Soal tes berupa soal uraian. Tes

dilakukan sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest).

3.3.3. Metode Observasi

Metode observasi digunakan untuk mengetahui nilai pengembangan

karakter. Instrumennya berupa lembar observasi.

28

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis

dan lembar observasi.

3.4.1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah suatu instrumen evaluasi non-tes yang berisi tiga

karakter, yaitu tiga indikator karakter disiplin, dua indikator karakter rasa ingin

tahu dan empat indikator karakter komunikatif. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan skor adalah skala bertingkat.

Validitas lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas logis. Untuk menguji validitas logis dalam lembar observasi,

menggunakan teknik judgment expert. Teknik tersebut dilakukan dengan cara

konsultasi dengan dosen pembimbing selaku ahli.

3.4.2. Instrumen Perangkat Pembelajaran

Validitas instrumen perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah

validitas logis. Sebelum menggunakan instrumen dalam penelitian, instrumen

diuji dengan menggunakakan teknik judgement expert dengan cara

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing selaku ahli.

3.4.3. Tes Tertulis

Soal diujicobakan kepada siswa diluar sampel penelitian yang sudah

mendapat materi gerak lurus lurus lurus. Uji coba soal dilakukan kepada siswa

kelas VIII H SMP Negeri 13 Semarang. Uji coba tes tertulis kemudian dianalisis

validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran untuk mengetahui apakah

soal layak digunakan.

29

3.5. Analisis Uji Coba Instrumen

3.5.1 Validitas

Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ada soal uraian. Soal digunakan

untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis. Pengujian validitas

butir soal digunakan rumus korelasi product moment.

})(}{{

))((2222 YYNXXN

YXXYNrXY

dengan xyr : koefisien korelasi variabel X dan Y

X : skor tiap butir soal

Y : skor total yang benar dari tiap subjek

N : jumlah subjek

Hasil perhitungan dengan rumus diatas dibandingkan dengan rtabel

korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. Jika rxy > rtabel, butir soal

valid. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 15 butir soal. Berdasarkan hasil

analisis validitas butir soal didapat 12 soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6,

7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. Soal yang tidak valid sebanyak 3 yaitu soal nomor 4,5,

dan 8.

3.5.2 Daya Pembeda

Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian adalah dengan

menggunakan rumus berikut ini:

= − (Surapranata, 2009)

30

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat

menggambarkan tingkat kemampuan soal dalam membedakan antar peserta didik

yang sudah memahami materi yang diujikan dengan peserta didik yang belum

memahami materi. Menurut Arikunto (2002:213)

Tabel 3.1 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi0,00 < D ≤ 0,20 Jelek (poor)0,21 < D ≤ 0,40 Cukup (satisfactory)0,41 < D ≤ 0,70 Baik (good)0,71 < D ≤ 1,00 Baik Sekali (excellent)

Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal, didapatkan 13 soal

yang signifikan yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, dan 15 sedangkan soal

yang tidak signifikan sebanyak 2 soal yaitu nomor 4 dan 13.

3.5.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian, dihitung dengan

menggunakan rumus:

= ℎ ℎ =

Kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat seperti berikut:

Tabel. 3.2 Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Kategori

0,00 < P ≤ 0,30 Soal Sukar0,31 < P ≤ 0,70 Soal Sedang0,71 < P ≤ 1,00 Soal Mudah

(Arikunto, 2002:210)

31

3.5.4 Reliabilitas

Reliabilitas soal uraian dapat dihitung dengan rumus:

dengan r11 : reliabilitas instrumen

∑σi2 : jumlah varians skor tiap item

k : banyaknya soal

σi2 : varians total

Menurut Arikunto (2002: 196), setelah r11 diketahui, kemudian

dibandingkan dengan harga rtabel. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrumen

tersebut reliabel.

Dari hasil perhitungan diperoleh rhitung soal= 0,620 dengan taraf

signifikansi 5% didapatkan rtabel soal = 0,349, karena rhitung > rtabel maka soal

tersebut dikatakan reliabel.

3.5.5 Penentuan Instrumen

Penentuan instrumen tes tertulis dilakukan setelah analisis uji coba soal

dengan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan

hasil analisis soal uji coba instrumen tes tertulis. Di antara 15 soal uji coba

kemudian dipakai 8 soal untuk pretest dan posttest, yaitu soal nomor 1, 2, 6, 7, 9,

10, 11 dan13

32

3.6. Metode Analisis Data Penelitian

Langkah-langkah analisis data penelitian untuk mengetahui peningkatan

kemampuan berpikir kritis meliputi uji normalitas, uji gain dan uji hipotesis pada

soal posttest dibandingkan dengan pretest. Sedangkan untuk mengetahui

peningkatan nilai karakter menggunakan uji gain dengan membandingkan nilai

karakter pada pertemuan 1 ke 2, pertemuan 2 ke 3 dan pertemuan 1 ke 3.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis

terdistribusi normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005: 273), rumus yang

digunakan adalah rumus Chi Kuadrat.

k

i Ei

EiOix

1

22 )(

dengan x2 : Chi kuadrat

Ei : frekuensi yang diharapkan

Oi : frekuensi pengamatan

Jika x2hitung < x2

tabel dengan derajat kebebasan dk = k-3 maka data

terdistribusi normal.

3.6.2 Uji Gain

Uji gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan kemampuan

berpikir kritis saar sebelum diberikan treatment dan setelah diberikan. Menurut

Savinainen & Scott (2002), Peningkatan pretest dan posttest dapat dihitung

dengan persamaan sebagai berikut:

33

pre

prepost

S

SSg

%100

dengang

= besarnya faktor g

postS = skor rata-rata posttest (%)

preS = skor rata-rata pretest (%)

Kriteria peningkatannya adalah jika ⟨ ⟩ < 0,3 maka besarnya

peningkatannya rendah. Untuk 0,3 ≤ ⟨ ⟩ < 0,7 maka besarnya peningkatannya

sedang dan ⟨ ⟩ ≥ 0,7 maka besarnya peningkatannya tinggi.

3.6.3 Uji-t

Untuk mengetahui signifikansi kemampuan berpikir kritis dan karakter

siswa setelah diterapkan model pembelajaran BTL digunakan uji-t dengan

persamaan sebagai berikut :

t =

+ 2

(Sugiyono, 2010: 122)

Keterangan:

1x : nilai rata-rata pretest

2x : nilai rata-rata posttest

s1 : simpangan baku pretest

s2 : simpangan baku posttest

21s : variansi data pretest

34

22s : variansi data posttest

Kriteria yang digunakan adalah terdapat perbedaan yang signifikan apabila

harga t hitung tidak memenuhi -t tabel < t hitung < t tabel dengan derajat kebebasan

untuk tabel distribusi t adalah (n1+ n2 - 2) dengan taraf signifikansi () = 5 %.

3.6.4 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari nilai pretest dan posttest.

Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa digunakan rumus sebagai

berikut:

%100xmaksimalskor

siswadiperolehyangskorNilai

Kemampuan berpikir kritis dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:

0 % < x ≤ 25 % : kategori sangat kurang kritis

26 % < x ≤ 50 % : kategori kurang kritis

51 % < x ≤ 75 % : kategori kritis

76 % < x ≤ 100 % : kategori sangat kritis

3.6.5 Analisis Karakter

Hasil observasi pengembangan nilai karakter karakter yang dilakukan

dianalisis dengan mencari prosentase skor dengan persamaan sebagai berikut:

% = 00%(Sudjana, 2005: 131)

dengan % = presentase skor

n = jumlah skor yang diperoleh

N = jumlah skor maksimum

35

Kriteria karakter siswa setelah melakukan model pembelajaran BTL:

81 % < x ≤ 100% = membudaya

61 % < x ≤ 80 % = mulai berkembang

41 % < x ≤ 60 % = mulai terlihat

20 % < x ≤ 40% = belum terlihat

(Kemendiknas, 2010)

3.7 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi perkembangan kemampuan

berpikir kritis dan karakter yang signifikan baik secara klasikal maupun individu.

36

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Analisis data terdiri dari uji normalitas pretest posttest dan uji gain.

4.1.1.1.Uji Normalitas

Rumus yang digunakan adalah rumus chi square. Hasil uji normalitas

dapat dilihat dalam Tabel 4.1:

Tabel 4.1 Uji Normalitas Pretest dan Posttest

DataKeterangan

²hitung ²tabel

pretest 1,26 7.81Normal

posttest 2,70 7.81

Uji normalitas pretest dan posttest menggunakan taraf signifikansi 5%. Hasil

²hitung pada pretest sebesar 1,26 dan pada posttest sebesar 2,70. Jika nilai ²hitung

kurang dari ²tabel, maka data dapat dinyatakan terdistribusi normal. Data analisis

hasil uji normalitas pretest dan posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

29 & 30.

4.1.1.2. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Hasil kemampuan berpikir kritis materi gerak lurus diperoleh melalui tes

tertulis yang berupa soal uraian. Indikator kemampuan berpikir kritis yang diukur

meliputi mengukur, menginterprestasi data, mengevaluasi, mengasumsi,

37

menghipotesis, menarik kesimpulan dan mengklasifikasi. Treatment

diberikan sebanyak tiga kali pertemuan, kemudian untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kritis dilakukan tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada

saat sebelum dan sesudah diberikan treatment. Terdapat perbedaan pencapaian

hasil kemampuan berpikir kritis saat pretest dan posttest. Hasil kemampuan

berpikir kritis siswa pretest dan posttest disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis

KriteriaJunlah siswadengan nilaiPretest (%)

Junlah siswadengan nilaiPosttest (%)

Sangat kritis 0 20,4Kritis 29,4 79,4Kurang Kritis 67,6 2,9Sangat Kurang 2,9 0

Perbandingan hasil yang didapatkan saat pretest dan posttest kemampuan

berpikir kritis dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.1. Data hasil pretest dan

posttest selengkapnya dapat disajikan pada Lampiran 27 dan 28.

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Berpikir Kritis

No Komponen Pretest Posttest

1. Banyaknya Siswa 34 342. Rata-rata 46 693. Nilai Tertinggi 72 964. Nilai Terendah 25 46

38

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest

Hasil kemampuan berpikir kritis yang meliputi mengukur,

menginterpretasi data, mengevaluasi, mengasumsi, menghipotesis, menarik

kesimpulan dan mengklasifikasi disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Hasil Tiap Aspek Berpikir Kritis Pretest dan Posttest

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-Rata

Nila

i

Pretest

Posttest

87% 91%

26%35%

46%

25%

60%

96% 93%

50%

63%69%

63%73%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Pretest Posttest

39

4.1.1.3. Hasil Uji t-test Dua Pihak

Hasil uji signifikansi antara nilai pretest dengan posttest diperoleh thitung

= 10,47 lebih besar dari ttabel = 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan kemampuan berpikir kritis. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 49.

4.1.1.4. Hasil Uji Gain

Sesuai dengan kriteria nilai gain, kelas eksperimen memiliki taraf yang

sedang. Hasil uji gain disajikan pada Tabel 4.5. Data hasil gain pretest dan

posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32.

Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Kemampuan Berpikir Kritis

KelasRata-Rata

PretestRata-Rata Posttest

n-gain Keterangan

Eksperimen 48 69 0.41 Sedang

4.1.2. Hasil Analisis Perkembangan Nilai Karakter

Hasil analisis perkembangan nilai karakter didapat dari observasi saat

pemberian treatment. Aspek yang diobservasi adalah perkembangan nilai karakter

disiplin, rasa ingin tahu dan komunikatif. Analisis data didapat dari hasil

observasi saat kegiatan pertemuan ke-1,2 dan 3. Hasil analisis perkembangan nilai

karakter siswa secara keseluruhan disajikan pada Tabel 4.5. Hasil analisis

perkembangan karakter siswa tiap aspek disajikan pada Tabel 4.6

Tabel 4.5 Hasil Analisis Karakter pada Setiap Pertemuan

Pertemuan Skor Kriteria

Pertama 61,44 Mulai berkembang

Kedua 70,72 Mulai berkembang

Ketiga 79,74 Mulai berkembang

40

Tabel 4.6 Hasil analisis karakter setiap indikator

No Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Skor Kriteria Skor Kriteria Skor KriteriaDisiplin1 Menaati

jadwal 97,8 Membudaya 78,8

Mulai berkembang

98,3 Membudaya

2 Mengguna-kan peralatan sesuai petunjuk

65,9Mulai berkembang

72,9Mulai berkembang

82,0 Membudaya

3 Mengumpulkan laporan tepat waktu

38,8Belum terlihat

65,9Mulai berkembang

71,8Mulai berkembang

Rasa Ingin Tahu4 Mengajukan

pertanyaan50,0

Mulai terlihat

53,0 Mulai terlihat 64,7Mulai berkembang

5 Mencari reverensi lain

51,9Mulai terlihat

52,9 Mulai terlihat 70,6Mulai berkembang

Komunikatif6 Berdiskusi

dalam kelompok

50,6Mulai terlihat

74,1Mulai berkembang

78,8Mulai berkembang

7 Berinteraksi baik dengan guru

53,5Mulai terlihat

71,8Mulai berkembang

81,2 Membudaya

8 Mengemuka-kan pendapat saat diskusi

77,6Mulai berkembang

82,4 Membudaya 87,1 Membudaya

9 Mempresenta-sikan hasil percobaan

64,7Mulai berkembang

84,7 Membudaya 82,4 Membudaya

41

Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Karakter Siswa dari Pertemuan 1 ke 3

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat hasil dari penilaian karakter.

Terdapat perbedaan pada saat pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Pada

pertemuan ketiga mempunyai hasil yang paling tinggi dibandingkan dengan hasil

pertemuan sebelumnya.

Karakter yang diamati meliputi disipin, rasa ingin tahu, dan komunikatif

dengan indikator yang berbeda-beda. Pada disiplin ada tiga indikator, karakter

rasa ingin tahu ada dua indikator, dan karakter komunikatif empat indikator.

4.1.2.1. Hasil Uji-t Nilai Karakter

Tabel 4.7 Hasil uji-t

Karakter ttabel thitung

Disiplin

2,00

6,92Rasa Ingin Tahu 3,75Komunikatif 6,56Rata-rata Karakter 12,28

0102030405060708090

Disiplin Rasa Ingin Tahu Komunikatif

Nila

i

Nilai Karakter Siswa

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

42

4.1.2.2. Hasil Uji Gain Perkembangan Nilai Karakter

Untuk mengetahui besarnya perkembangan tiap karakter siswa setelah

melaksanakan model BTL digunakan uji gain. Analisis uji gain dilakukan pada

data observasi kegiatan pertemuan ke-1,2 dan 3.

4.1.2.2.1 Pertemuan ke-1 dan 2

Berdasarkan hasil analisis uji gain pertemuan ke-1 dan 2 didapatkan

perkembangan nilai karakter siswa dalam kategori sedang. Berikut disajikan hasil

analisis uji gain pada pertemuan ke-1 dan 2 pada Tabel 4.8. Data selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 45, 46, 47 dan 48.

Tabel 4.8 Hasil Uji gain pertemuan ke-1 dan 2

Nilai Karakter Nilai Pertemuan

ke-1

NilaiPertemuan

Ke-2

<g>Skala Gain

Keterangan

Disiplin 67,84 72,55 0,15 RendahRasa Ingin Tahu 51,47 52,94 0,03 RendahKomunikatif 61,62 78,24 0,43 Sedang

Rata-rata Kelas 61,44 70,72 0,24 Rendah

4.1.2.2.2 Pertemuan ke-2 dan 3

Berikut akan disajikan hasil analisis uji gain pada pertemuan ke-2 dan 3

pada Tabel 4.9. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45, 46, 47 dan 48.

Tabel 4.9 Hasil Uji gain pertemuan ke-2 dan 3

Nilai Karakter Nilai Pertemuan

ke-2

NilaiPertemuan

Ke-3

<g>Skala Gain

Keterangan

Disiplin 72,55 84,31 0,43 SedangRasa Ingin Tahu 52,94 67,65 0,31 SedangKomunikatif 78,24 82,35 0,19 Rendah

Rata-rata Kelas 70,72 79,74 0,31 Sedang

43

4.1.2.2.3 Pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-3

Perkembangan nilai karakter siswa secara keseluruhan terlihat pada

hasil analisis uji gain antara pertemuan ke-1 dan 3 disajikan pada Tabel 4.10. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45, 46, 47 dan 48.

Tabel 4.10 Hasil Uji gain pertemuan ke-1 dan 3

Nilai Karakter Nilai Pertemuan

ke-1

NilaiPertemuan

Ke-3

<g>Skala Gain

Keterangan

Disiplin 67,84 84,31 0,51 SedangRasa Ingin Tahu 51,47 67,65 0,33 SedangKomunikatif 61,62 82,35 0,54 Sedang

Rata-rata Kelas 61,44 79,44 0,47 Sedang

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Penerapan model pembelajaran BTL dapat mengembangkan kemampuan

berpikir kritis siswa. Perkembangan kemampuan berpikir terjadi karena siswa

secara aktif terlibat dalam pembelajaran BTL. Langkah pembelajaran BTL untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis disesesuaikan dengan ICARE yaitu

introduction, connection, application, reflection, dan extention. Pada setiap tahap,

guru bertindak sebagai fasilitator dan siswa secara mandiri mengikuti

pembelajaran model BTL.

Tahap pertama yaitu introduction. Guru menjelaskan mengenai latar

belakang, tujuan pembelajaran, sedangkan siswa mengamati demonstrasi tentang

gerak lurus. Selain itu, guru menceritakan peristiwa/fenomena alam yang

44

berhubungan dengan materi gerak lurus untuk memotivasi sehingga siswa

mempunyai rasa ingin tahu dan dapat memecahkan masalah tersebut. Pada tahap

ini, pertanyaan tingkat tinggi perlu diberikan kepada siswa. Hal tersebut

dikarenakan, agar termotivasi untuk memecahkan masalah. Keahlian

memecahankan masalah bergantung dengan kemampuan sains siswa. Syaiful

(2012) menyatakan, bahwa kemampuaan sains berpengaruh dalam keahlian

memecahankan masalah, siswa yang berkemampuan sains tinggi memiliki

keahlian memecahankan masalah yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang

berkemampuan sains rendah memiliki keahlian memecahankan masalah yang

rendah.

Pemecahan masalah sebagai awal pembelajaran diharapkan dapat

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis yang

dimunculkan pada tahap ini adalah memprediksi dan menghipotesis, artinya saat

awal pembelajaran gerak lurus, siswa dapat menghipotesis kasus sederhana

mengenai gerak lurus.

Selanjutnya, pada tahap connection guru membantu siswa untuk

menghubungkan konsep yang sudah pernah dipelajari dengan konsep gerak lurus.

Siswa diajak untuk mendefinisikan, mengorganisasikan tugas belajar. Pada

percobaan, menggunakan LKS yang didesain agar berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Penyusunan LKS menggunakan

metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. LKS berfungsi untuk

membimbing siswa dalam menemukan konsep yang dipelajari melalui pertanyaan

dan alur inkuiri yang ada dalam LKS. Alur inkuiri digunakan untuk mencari

45

jawaban dari suatu masalah yang dihadapi. Hasil penelitian Wenning (2005)

menunjukan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri memberikan pengalaman

bekerja secara ilmiah kepada siswa. Pada tahap ini, kemampuan berpikir kritis

yang dimunculkan adalah menginterpretasi data, menganalisa, mengukur dan

mengklasifikasi.

Pada tahap application, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi sebanyak mungkin dan disesuaikan pada percobaan yang telah

dilaksanakan. Guru merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti

produk/laporan. Guru dapat membantu siswa untuk berdiskusi dan berbagi tugas

dengan anggota kelompok sehingga percobaan dapat berjalan lancar.

Pembelajaran kooperatif berperan saat melaksanakan kegiatan percobaan dan

diskusi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Narso et al

(2013) bahwa saat menerapankan pembelajaran kooperatif, aktifitas siswa selama

kegiatan mempengaruhi kemampuan memecahankan masalah. Setelah selesai

melaksanakan percobaan, guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil karya

dan mempresentasikan di depan kelas. Hasil yang berbeda tiap kelompok

digunakan sebagai sumber belajar yang bervariasi. Pada kegiatan ini aspek

berpikir kritis yang dimunculkan yaitu mengasumsi dan menarik kesimpulan.

Selanjutnya, tahap kegiatan reflection. Guru membantu siswa untuk

melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberi

penilaian kepada tiap kelompok ketika melaksanakan percobaan, dan saat

mempresentasikan hasilnya. Selain itu, guru juga membantu siswa untuk

memberikan kesimpulan terhadap percobaan yang telah dilaksanakan. Pada tahap

46

ini, guru memberikan reward terhadap kelompok terbaik ketika melakukan

percobaan atau saat mempresentasikan hasil percobaan. Hal tersebut dilakukan

sebagai penguatan agar siswa berusaha untuk lebih baik pada percobaan

mendatang. Hasil penelitian Maslichah & Haryono (2009) bahwa pembelajaran

dengan pemberian penguatan dapat meningkatkan ketuntasan belajar serta siswa

menjadi lebih giat saat mengerjakan soal/kuis.

Tahap yang terakhir yaitu tahap extention. Guru pada tahap ini

memberikan tindak lanjut pembelajaran, berupa aplikasi konsep atau tugas

lanjutan. Ini bertujuan agar siswa dapat memahami materi gerak lurus lebih lanjut

sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. Menurut Widhiantari (2012) bahwa

proses pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas pembelajaran,

membuat pembelajaran menjadi lebih baik, terjadi peningkatan aktifitas dan hasil

belajar siswa.

Untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa sebelum diberi treatment,

maka dilakukan pretest. Terdapat 8 soal dengan 7 indikator berpikir kritis,

indikator: mengukur 1 soal, menginteprestasi data 1 soal, mengevaluasi 1 soal,

mengasumsi 1 soal, menarik kesimpulan 2 soal, mengklasifikasi 1 soal, dan

menghipotesis 1 soal. Berdasarkan Tabel 4.2 hasil pretest untuk kelas eksperimen

menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih sangat kurang kritis.

Setelah pemberian treatment selesai, maka dilaksanakan posttest untuk

mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil posttest

kemampuan berpikir kritis berada dalam kategori kritis.

47

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat diketahui bahwa hasil posttest lebih besar

dibandingkan dengan pretest. Hal ini menunjukkan, bahwa kemampuan berpikir

kritis berkembang secara signifikan. Perkembangan ini dikarenakan pembelajaran

model BTL yang diintegrasikan dengan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran

model BTL mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Sesuai dari pendapat

Ibrahim dan Syaodih (2003:41) bahwa dalam pembelajaran, siswa tidak hanya

bersifat menerima tetapi memberi dan berbuat, tidak menghafal melainkan

mengungkapkan arti.

Kemampuan berpikir kritis tiap aspek yang diukur dalam penelitian ini,

disajikan pada Gambar 4.2.

4.2.1.1 Menghipotesis

Pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa diberi masalah mengenai

gerak lurus yang sering ditemui, agar dapat menduga atau menghipotesis masalah.

Kemampuan menghipotesis siswa terlihat saat siswa mengemukakan pendapat

untuk menduga suatu permasalahan yang telah diberikan. Berdasarkan Gambar

4.2 menunjukkan, rata-rata kemampuan menghipotesis pada pretest sudah cukup

tinggi yaitu sebesar 87 %. Hal ini dikarenakan siswa sebelum diberikan treatment

sudah terbiasa untuk menghipotesis suatu permasalahan pada kegiatan

pembelajaran sebelumnya. Terlihat saat pertama kali pemberian treament ada

beberapa siswa yang memberikan pendapat. Setelah diberi tiga kali treatment,

kemampuan aspek menghipotesis semakin berkembang. Saat pemberian treatment

ketiga, siswa diberi permasalahan mengenai gerak lurus berubah beraturan yang

cukup sulit, namun hampir diantara mereka dapat menghipotesis permasalahan

48

tersebut dengan sangat baik walaupuan masih ada beberapa siswa yang kurang

betul dalam mengemukakan hipotesis. Hasil dari posttest untuk aspek

menghipotesis berada dalam kategori sangat kritis, ini artinya siswa sudah

memiliki kemampuan mengenai materi gerak lurus dengan baik sehingga dapat

menghipotesis sesuai dengan konsep. Jika dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliati et al (2011) aspek menghipotesis pada

penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dari penelitian sebelumnya. Pada

penelitian sebelumnya, hasil yang didapat sebesar 61 % berada dalam katogori

kurang kritis. Pada penelitian ini mendapat hasil sebesar 96 % dan berada dalam

kategori sangat kritis. Hal tersebut dikarenakan, pada penelitian sebelumnya siswa

masih merasa kesulitan dalam menghipotesis suatu keadaan, sedangkan pada

penelitian ini siswa sebelum diberi perlakuan sudah terbiasa untuk menghipotesis

suatu masalah.

4.2.1.2 Mengukur

Pada aspek mengukur, kemampuan tersebut dilihat dari pengguasaan alat

ukur dan ketika mengamati kedudukan benda. Kegiatan mengamati seperti ini

juga bagian dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa

(Hassaoubah 2002:11). Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan rata-rata

kemampuan dalam mengukur mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit,

karena hasil pretest menunjukkan, kemampuan tersebut berada dalam kategori

sangat kritis. Tingginya hasil pretest dikarenakan, sebelum pemberian treatment

siswa sudah dibiasakan menggunakan alat ukur panjang dan waktu. Alat ukur

yang digunakan saat percobaan sangat mudah dan sering ditemui dalam kehidupan

49

sehari-hari, sehingga siswa dapat menggunakannya dengan baik tanpa bantuan

dari oranglain. Selain dilatih menggunakan alat ukur, siswa juga diajarkan untuk

menuliskan satuan dengan benar.

4.2.1.3 Menginterpretasi data

Aspek menginterpretasi data yang diukur dalam penelitian ini yaitu

menuliskan hasil percobaan dalam bentuk grafik atau tabel. Sebagai contoh,

membuat tabel pengamatan dan mengubah data menjadi tabel/grafik. Tujuannya

adalah untuk memudahkan dalam menafsirkan data. Hasil rata-rata aspek

menginterpretasi data yang disajikan pada Gambar 4.2. Kemampuan

menginterpretasi data siswa sebelum diberikan treatment masih sangat rendah,

hal tersebut dikarenakan siswa masih belum terbiasa mengubah data menjadi

tabel/grafik, seharusnya kemampuan untuk menginterpretasi data diajarkan saat

siswa memulai belajar fisika di sekolah menengah pertama. Pada setiap

pembelajaran, harus menyediakan fitur-fitur yang mendorong siswa untuk

melakukan penyelidikan, berpikir kritis dan mengembangkan berbagai

keterampilan (Muslim, 2005). Mengembangkan keterampilan, diantaranya

mengubah hasil percobaan dalam bentuk tabel dan grafik yang termasuk dalam

aspek menginterpretasi data.

4.2.1.4 Mengevaluasi

Aspek mengevaluasi diukur saat memberi penilaian terhadap hasil

percobaan yang dilakukan siswa. Hasil pretest aspek mengevaluasi sebesar 35%,

berada dalam kategori sangat kurang kritis. Setelah pretest selesai, langkah

selanjutnya adalah pemberian treatment sehingga siswa secara mandiri dapat

50

menjelaskan, mengevaluasi hasil percobaannya dan dipertanggungjawabkan pada

saat mempresentasikan percobaan saat diskusi berlangsung. Mengevaluasi dapat

digunakan untuk mengungkapkan kompetensi yang sebenarnya yang dimiliki oleh

siswa (Sarwi & Liliasari, 2008), sehingga guru mengetahui kemampuan masing-

masing. Setelah diberi tiga kali treatment dan posttest, rata-rata aspek

mengevaluasi berkembang menjadi sebesar 63% berada dalam kategori kurang

kritis. Perkembangan pada aspek mengevaluasi rendah, dikarenakan siswa kurang

maksimal mengerjakan soal posttest.

4.2.1.5 Menarik kesimpulan

Siswa dibiasakan untuk menyimpulkan keadaan dengan

menginterpretasikan objek atau peristiwa berdasarkan fakta yang didapat saat

melakukan percobaan. Membuat kesimpulan berawal dari pengumpulan data,

kemudian melalui percobaan dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi

yang dimiliki. Penelitian dari Yuliati et al (2011) mengemukakan bahwa

kemampuan menarik kesimpulan siswa dapat dilihat saat menafsirkan secara logis

data, yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan sebab akibat pada

percobaan. Pada pelaksanaan percobaan, treatment yang diberikan adalah, siswa

didorong agar dapat menyimpulkan hasil percobaan dengan bahasa mereka

sendiri. Hasil posttest untuk aspek menarik kesimpulan berada dalam kategori

kritis. Untuk aspek menarik kesimpulan dikatakan berkembang dengan baik

karena hasil pretest berada dalam kategori kurang kritis, ini dikarenakan saat

pemberian treatment siswa dibiasakan untuk menyimpulkan hasil percobaan

dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.

51

4.2.1.6 Mengasumsi

Aspek mengasumsi dimasukan dalam LKS sebagai treatment. Perlakuan

yang diberikan adalah siswa diajak untuk memperkirakan hasil percobaan. Siswa

dibimbing untuk mencari informasi sebanyak mungkin agar hasil asumsi sesuai

yang diperkirakan dalam LKS. Permasalah yang diasumsikan membuat siswa

menjadi termotivasi. Dwijanati & Yulianti (2011) mengemukakan bahwa jika

sebuah permasalahan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, membuat siswa

menjadi termotivasi dan kemudian berusaha untuk memecahkan masalah yang

sudah diasumsikan, dan memperkirakan bahwa suatu itu benar untuk mendukung

penyelidikannya.

4.2.1.7 Mengklasifikasi

Perlakuan yang diberikan kepada siswa untuk aspek mengklasifikasi

adalah mengelompokkan atau memisahkan objek/data. Kegiata mengklasifikasi

yang dilakukan yaitu mengamati persamaan, perbedaan, dan hubungan keterkaitan

satu sama lain. Perlakuan yang diberikan dalam LKS adalah siswa menyebutkan

klasifikasi alat dan bahan yang digunakan saat percobaan yang memiliki

kesinambungan. Setelah diberi treatment, kemampuan berpikir kritis untuk aspek

mengklasifikasi berkembang walaupun hanya sedikit. Perkembangan aspek

mengklasifikasi yang rendah dikarenakan siswa masih belum terbiasa untuk

mengklasifikasikan suatu keadaan, karena saat pemberian treatment hanya

ditugaskan untuk dapat mengklasifikasikan alat dan bahan yang digunakan saat

percobaan, bukan mengklasifikasikan suatu keadaan atau konsep. Hasil posttest

52

dapat dilihat pada Gambar 4.2. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Sochibin et al (2009), perkembangan aspek mengklasifikasi

pada penelitian ini lebih besar. Hasil penelitian Sochibin memiliki persentase

sebesar 8,53 %, sedangkan pada penelitian ini sebesar 24 %. Pada penelitian

Sochibin kemampuan berpikir kritis dikembangkan dengan model pembelajaran

inquiry terbimbing. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan model BTL dan

terdapat pembelajaran inquiry yang didesain dalam LKS yang digunakan.

Diantara semua aspek berpikir kritis yang diukur, aspek menghipotesis

merupakan aspek yang memiliki hasil posttest paling tinggi, karena menghipotesis

adalah kegiatan menduga suatu permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-

hari dan mudah ditemui, sehingga siswa dapat mengembangkan konsep tersebut.

Aspek yang memiliki hasil posttest paling rendah adalah mengklasifikasi. Siswa

masih lemah untuk mengklasifikasikan suatu permasalahan. Siswa masih sulit

untuk mengetahui ciri-ciri dari gerak lurus berubah beraturan, karena saat

diberikan treatment, yang diterapkan hanya mengenai pengklasifikasian alat dan

bahan percobaan yang akan dilaksanakan. Sesuai dengan hasil penelitian yang

terlihat pada Gambar 4.3. Hasil rata-rata pretest berada pada kategori kurang

kritis, nilai yang diperoleh 46 dan pada posttest rata-rata masuk dalam kategori

kritis dan nilainya sebesar 69, dapat dikatakan bahwa treatment yang diberikan,

efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan

penelitian Lambertus (2009) bahwa jika kemampuan berpikir dilatih secara terus

menerus maka akan berkembang dan berubah menjadi kebiasaaan. Hasil uji gain

pada penelitian ini adalah sebesar 0.41 berkategori sedang dan untuk hasil uji-t

53

sebesar 10,47. Harga t yang diperoleh berada pada daerah penolakan Ho, maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis

dari skor pretest dan posttest. Penelitian lain yang dilakukan oleh Setyowati et al

(2011) menunjukkan bahwa pendekatan konflik kognifif pada pembelajaran fisika

dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Namun, masih

terdapat kelemahan dalam model pembelajaran BTL. Siswa masih merasa

kesulitan dalam menyelesaikan laporan tepat waktu. Siswa belum bisa

mengorganisasi tugas di LKS dengan teman sekelompoknya sehingga waktu yang

sudah dijadwal menjadi tidak tepat. Seiring berjalannya waktu siswa sudah mulai

terbiasa untuk mengorganisasi tugas. Mistar dan stopwatch yang dapat digunakan

hanya sedikit sehingga membuat kegiatan pembelajaran model BTL sedikit

terhambat.

4.2.2. Perkembangan Karakter Siswa

Berdasarkan hasil analisis yang dijabarkan, terlihat perkembangan yang

cukup signifikan saat menggunakan model BTL. Hal ini dapat dilihat pada

Gambar 4.3. Aspek karakter yang dikembangkan ada tiga yaitu, disiplin, rasa

ingin tahu dan komunikatif. pemberian perlakuan.

4.2.2.1 Karakter Disiplin

Perkembangan karakter disiplin, diamati dari 3 indikator yaitu: (1) menaati

jadwal waktu yang ditetapkan, (2) menggunakan peralatan sesuai dengan

petunjuk, (3) mengumpulkan laporan tepat waktu. Setelah dilakukan pembelajaran

model BTL, hasil analisis disajikan pada Tabel 4.6. Pada pertemuan pertama,

indikator menaati jadwal yang sudah ditetapkan sudah berada dalam kategori

54

membudaya, pada pertemuan selanjutnya mengalami perkembangan tetapi hanya

sedikit. Ini membuktikan bahwa siswa sudah terbiasa masuk ke dalam kelas tepat

waktu karena pelajaran berlangsung pada jam kedua sehingga siswa tidak ada

yang keluar kecuali ijin sementara.

Indikator menggunakan peralatan sesuai dengan petunjuk hasilnya

disajikan pada Tabel 4.6, memperlihatkan bahwa indikator ini ada dalam kategori

mulai berkembang. Pada pemberian treatment, sebagian siswa sudah

menggunakan alat percobaan sesuai fungsinya. Pada pertemuan pertama ada

beberapa siswa masih menggunakan alat percobaan untuk bercanda sehingga ada

beberapa kelompok yang tidak menggunakannya dengan baik dan masih sering

bertanya hal sepele kepada guru. Saat pertemuan kedua, beberapa siswa yang pada

pertemuan sebelumnya menggunakan alat percobaan untuk main-main mulai

berkurang, mereka menyadari bahwa ketika percobaan mereka bercanda,

kelompoknya tidak dapat menyelesaikan dengan lancar. Kemudian pada

pertemuan ketiga, hanya ada dua siswa yang masih menggunakan alat percobaan

untuk main-main, tapi beberapa dari teman mereka menegur sehingga mereka

tidak melanjutkannya dan kembali melakukan percobaan. Hasil pada pertemuan

ketiga berada dalam kategori membudaya, artinya pada setiap pertemuan indikator

ini mengalami perkembangan dengan baik.

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa, saat pertemuan pertama indikator

mengumpulkan laporan tepat waktu berada dalam kategori belum terlihat, hampir

semua kelompok tidak mengumpulkan laporan tepat waktu, ini disebabkan karena

mereka belum terbiasa menggunakan model BTL. Siswa belum dapat mengatur

55

waktu. Saat pertemuan kedua perkembangannya ada dalam kategori mulai

berkembang, ada tiga kelompok yang menyelesaikan laporan tepat waktu,

kelompok lainnya masih belum menyelesaikan sesuai waktu yang sudah

ditentukan karena beberapa anggotanya masih menggunakan alat percobaan untuk

main-main. Pada pertemuan ketiga, hanya ada satu kelompok yang tidak dapat

menyelesaikan laporan tepat waktu, karena mereka belum bisa membagi tugas

kelompok dengan baik, masih ada anggota yang tidak mengerjakan tugas. Setiap

akhir pembelajaran, kelompok yang menyelesaikan laporan tepat waktu dengan

hasil yang terbaik diberi reward sebagai reinforment. Adanya perubahan aspek

disiplin pada setiap pertemuan membuktikan adanya pengaruh positif pada

penggunaan model pembelajaran BTL. Hasil tersebut sesuai dengan hasil

penelitian Hamidah & Palupi (2011) yang menunjukkan bahwa tindakan kelas

yang berbasis pembiasaan disertai dengan motivasi memberikan makna yang

sangat berarti bagi membentuk karakter disiplin.

4.2.2.2 Karakter Rasa Ingin Tahu

Pada aspek rasa ingin tahu terdapat 2 indikator yaitu: (1) mengajukan

pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang pembelajaran, (2)

mencari referensi lain terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil

penelitian yang disajikan pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa indikator

mengajukan pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang

pembelajaran berkembang. Pada pertemuan pertama berada dalam kategori mulai

terlihat, sedikit siswa yang bertanya mengenai materi pembelajaran, karena siswa

memasuki materi baru dan hanya ada beberapa siswa yang sudah siap belajar.

56

Pada pertemuan kedua, mulai ada beberapa siswa yang bertanya, hal ini terjadi

karena siswa sudah melalui proses pembelajaran sebelumnya, sehingga materi

yang diberikan pada pertemuan sebelumnya sebagai bekal mereka untuk

mengikuti pembelajaran selanjutnya. Pada pertemuan ketiga banyak siswa yang

bertanya tentang konsep gerak lurus lebih lanjut dan hasilnya adalah pada

pertemuan ketiga berada dalam kategori mulai berkembang.

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa indikator mencari referensi lain terhadap

materi yang diajarkan masuk dalam kategori mulai terlihat. Pada pertemuan

pertama siswa belum mau mencari informasi mengenai materi gerak lurus selain

dari buku teks yang diberikan oleh sekolah sehingga informasi yang didapat tidak

berkembang. Namun, setelah pertemuan kedua dan ketiga siswa sudah dibiasakan

mencari informasi lain yang didapat dari buku selain buku teks, ini menunjukkan

bahwa perkembangan nilai rasa ingin tahu mulai meningkat, dapat dikatakan

bahwa sudah mulai beradaptasi dengan pembelajaran model BTL. Setelah selesai

pemberian treatment, rasa ingin tahu berkembang dan berada dalam kategori

mulai berkembang. Pemberian treatment rasa ingin tahu, terdapat pada LKS

sebagai salah satu perangkat pembelajaran IPA. Berdasarkan penelitian dari

Listyawati (2012) bahwa perangkat pembelajaran IPA yang sudah dikembangkan

dapat meningkatkan kemampuan siswa yang terdiri dari: kemampuan kerjasama,

rasa percaya diri, kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu intelektual,

mengembangkan respon yang tepat secara jujur dan bertanggung jawab terhadap

tugas yang telah diberikan.

57

4.2.2.3 Perkembangan Karakter Komunikatif

Pada aspek komunikatif terdapat 4 indikator yaitu: (1) berdiskusi dalam

kelompok, (2) berinteraksi baik dengan guru, (3) mengemukakan pendapat saat

diskusi, (4) mempresentasikan hasil di depan kelas. Setelah diberikan

pembelajaran model BTL, hasil semua indikator komunikatif dapat dilihat pada

Tabel 4.6. Indikator berdiskusi dalam kelompok berada dalam kategori mulai

berkembang. Pada pertemuan pertama mulai terlihat, tiap kelompok masih ada

yang tidak mau berinteraksi dengan anggota yang lain, mereka menggangap

bahwa tugas yang ada dalam LKS mudah sehingga tidak membutuhkan bantuan

teman. Pada pertemuan kedua, dikarenakan tugas yang diberikan mulai sulit dan

membutuhkan kerjasama antar anggota kelompok, mereka berinteraksi untuk

mendiskusikan hasil percobaan. Pertemuan ketiga siswa mulai berdikusi dengan

kelompoknya bahkan saat baru dimulainya pembelajaran, membuktikan bahwa

indikator ini berkembang dengan baik dan mulai berkembang. Saat pembelajaran

BTL siswa diberi kesempatan yang lebih dalam melakukan diskusi dan saling

bertukar pendapat untuk memperoleh informasi secara berkelompok. Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil yang diperoleh Vjoczki et al. (2011) bahwa

pembelajaran dalam kelompok belajar dapat memberikan kesempatan mencari

tahu secara lebih. Hal ini agar siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan

anggota atau antar kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil disajikan pada

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa untuk indikator berinteraksi baik dengan guru

58

awalnya berada dalam kategori mulai berkembang, dikarenakan masih ada

beberapa siswa masih malas untuk membaca LKS sampai selesai sehingga

mereka hanya bertanya hal sepele yang seharusnya sudah mereka tahu saat

diberikan oleh guru, indikator ini berkembang dengan baik hingga pada

pertemuan ketiga sudah membudaya. Untuk indikator mengemukakan pendapat

saat melaksanakan diskusi berada dalam kategori mulai berkembang dan pada

pertemuan ketiga berada dalam kategori membudaya. Untuk kelas ini siswa secara

aktif memberikan pertanyaan yang kepada kelompok yang melaksanakan

presentasi, walaupun ada beberapa siswa masih belum bertanya sesuai konsep,

tetapi keberanian siswa diapresiasi dengan baik. Indikator mempresentasikan hasil

didepan kelas yang didapat saat melaksanakan penelitian berada dalam kategori

mulai berkembang, pada saat dilaksanakan presentasi masih ada beberapa siswa

yang belum mau berbicara didepan kelas sehingga setiap kali diadakan presentasi,

yang bertugas berbicara hanya anak yang aktif saja. Namun, indikator ini

berkembang pada setiap pertemuan sehingga pada pertemuan ketiga berada dalam

ketegori membudaya. Presentasi di depan kelas bertujuan agar siswa dapat

berkomunikasi dengan baik dan bekerjasama anggota kelompoknya. Sesuai hasil

penelitian Apriono (2011) mendapatkan melalui kegiatan kelompok, siswa

menjadi terbiasa bekerjasama dengan sesama anggota sehingga mencapai suatu

tujuan belajar.

Perkembangan nilai karakter yang dianalisis menggunakan uji gain dan

uji-t. Uji gain berkategori sedang secara keseluruhan. Harga t yang diperoleh

berada pada daerah penolakan Ho, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa

59

penggunaan model BTL membantu dalam mengembangkan nilai karakter.

Terlihat dari adanya rata-rata perkembangan karakter secara baik. Berdasarkan

hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa setiap pertemuan, nilai karakter

berkembang secara bertahap. Hal ini sesuai dengan penelitian Suyanto (2011)

bahwa pendidikan karakter dilaksanakan ditingkat sekolah dilaksanakan secara

terpadu termasuk dalam mata pelajaran fisika.

Penerapan model BTL yang diterapkan pada materi gerak lurus sudah

efektif. Sesuai dengan penelitian ini perkembangan nilai karakter siswa dilakukan

secara bertahap dan terus menerus akan menjadi sebuah habit atau pembiasaan.

Adanya keberlanjutan saat menerapkan pendidikan karakter itu sangat penting,

karena karakter itu tidak diajarkan melainkan dikembangkan. Kemendiknas

(2010) menyatakan bahwa, prinsip nilai tidak diajarkan melainkan dikembangkan

saat proses pembelajaran dengan perkembangan pendidikan karakter dan prinsip

tersebut bertujuan bahwa proses pendidikan yang didilaksanakan peserta didik

harus secara aktif dan menyenangkan. Pembelajaran model BTL mampu

memberikan proses pendidikan yang menjadi pembelajaran yang bermakna. Hal

tersebut terlihat dari perkembangan nilai karakter.

Perkembangan pendidikan karakter selain harus secara terus menerus,

seharusnya melalui semua mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian

Marzuki (2010) dengan melibatkan semua mata pelajaran dalam perkembangan

karakter, sehingga tidak hanya terbatas di mata pelajaran agama dan

kewarganegaan, tetapi semua mata pelajaran.

60

Kekurangan dalam melaksanakan penelitian ini dikarenakan keterbatasan

saat melakukan penelitian. Penelitian ini membutuhkan waktu hanya 1 bulan,

sementara itu karakter merupakan suatu pendidikan yang menekankan pada

kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus. Penerapan pendidikan karakter

tidak hanya dilakukan sebagian tetapi harus disemua aspek, tetapi dalam

penelitian ini hanya tiga aspek yang dikembangkan sehingga belum sesuai dengan

pelaksanaan pendidikan karakter yang telah ditetapkan oleh kemendiknas.

61

BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Penerapan model pembelajaran BTL pada materi gerak kelas VII SMP,

efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa yang meliputi

mengukur, menginterprestasi data, mengevaluasi, menghipotesis, menarik

kesimpulan, mengklasifikasi dan mengasumsi. Rata-rata kemampuan berpikir

kritis mengalami peningkatan dalam kategori sedang sebesar 0,41 dan hasil uji t

sebesar 10,47.

Penerapan model pembelajaran BTL selain mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, dapat digunakan untuk mengembangkan nilai karakter siswa. Nilai

karakter disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif secara konsisten berkembang

menjadi lebih baik. Rata-rata nilai karakter sebesar 0,47 berada dalam kategori

sedang dan hasil uji-t sebesar 12,28.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan berpikir kritis yang paling rendah

adalah aspek menginterpretasi data, oleh karena itu siswa perlu dilatih lebih lanjut

agar aspek ini dapat berkembang dengan baik.

Karakter rasa ingin tahu memiliki perkembangan paling rendah, hal ini

disebabkan siswa hanya memiliki satu buku teks IPA, sehingga dalam mencari

informasi menjadi terbatas. Sekolah sebagai fasilitator sebaiknya dapat

62

62

memberikan fasilitas yang lebih. Perkembangan nilai karakter yang baik dan

maksimal membutuhkan pembiasaan dan waktu yang lama, diperlukan prinsip

keberlanjutan sehingga pembelajaran yang diintegrasikan dengan pendidikan

karakter pada materi gerak menjadi lebih efektif. Prinsip keberlanjutan yang

dilakukan secara konsisten dan terus-menerus akan menjadi kebiasaan yang

berguna sebagai kecakapan hidup siswa untuk modal terjun ke masyarakat.

63

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Apriono, Djoko. 2011. Meningkatkan Ketrampilan Kerjasama Siswa Dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif. Prospektus. 9(2): 159-172.

Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No.3: 496-515.

Arnyana, I. B. P. 2007. Pengembangan Peta Pikiran Untuk Peningkatan Kecakapan Berpikir Kreatif. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No.3: 670-680.

Benninga J. S, M.W. Berkowich, P. Kuehn & K. Smith. 2003. The Relationship of Character Education Implementation and Academic Achievement in Elementary School. Journal of Reseacrh in Character Education, 1(1):19-23.

Carin & Sund. 1998. Teaching Science Trough Discovery. Toronto: Merrll Publishing Company.

Chaplin, J.P. 2005. Kamus Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Dwijananti, P & Yulianti, D. 2010. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 6(2): 108-114.

Finn, P. 2011. Critical Thinking: Knowledge and Skills For Evidence-Based Practice. American Speech Language Hearing Association. 42(69-72). Tersedia di: http://info.trac.galegroup.com [diakses 23-1-2013]

Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Translated by Benyamin Hadinata. 2008. Jakarta: Erlangga.

Hamidah, S & S. Palupi. 2011. Peningkatan Soft skills Tanggung Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri. Penelitian DIPA UNY. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Hassoubah I.Z. 2002. Developing Creative & Critical Thingking Skills. Translated by Suryadi, Bambang. 2004. Bandung: Penerbit Nuansa

64

Ibrahim, R & Syaodih, N. S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning. Califorenia: Corwin Press, Inc. Tersedia di http://books.google.co.id [diakses 7-4-2013]

Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian danPengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kemendiknas. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif di SMA.Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Direktoran Pembinaan SMA.

Lambertus. 2009. Pentingnya Melatih Ketrampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran di SD. Forum Kependidikan. 28(2): 136-142. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id [diakses 31-1-2013]

Listyawati,M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di SMP. Journal of Innovative Science Education. JISE 1(1) 2012. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise [diakses 24-6-2013]

Maslichah & Haryono. 2009. Pemberian Penguatan (Reinforcement) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear 2 Variabel (SPDLV) Di Kelas VIII SMP Al-Azhar Meganti Gresik. Jurnal UNESA. Tersedia di http:// ejournal .unesa. ac.id/ jurnal/ mathedunesa /full/ 122891972/ [diakses 14-7-2013]

Marzuki, M. 2011. Pembinaan Karakter Siswa Berbasis di SD dan SMP DIY. Jurnal Pendidikan Vol.41: 71-86. Tersedia di http:// www.journal.uny.ac.id [diakses 28-3-2013]

Muslim. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika.

Narso, D, Suyitno.H & Masrukan. 2013. Model Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Peluang. UNNES Journal of Mathematics Education Research. UJMER 2(1).(2013). Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujimer[diakses 2-5-2013]

Rofi’uddin, A. 2000. Model Pendidikan Berpikir Kritis-Kreatif untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Bahasa dan Seni, Vol. 28, No. 1, (72-93). Malang: Universitas Negeri Malang. Tersedia di http://www.infodiknas.com/model-pendidikan-berpikir-kritis-kreatif-untuk-siswa-sekolah-dasar-2.html [diakses 8-3-2013].

65

Sarwi & Liliasari. 2009. Penumbuhkembangan Ketrampilan Berpikir Kritis Calon Guru Fisika Melalui Penerapan Strategi Kooperatif dan Pemecahan Masalah Pada Konsep Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5(2): 126-133.

Savinainen, A. & P. Scoot. 2002. Using the Force Concept Inventory to Monitoring Student Learning and to Plan Teaching. Journal of Physics Education,37(1): 53-58. Tersedia di http://infotrack.com/itweb [diakses 7-1-2012].

Setyowati, A., Subali, B. & Mosik. 2011. Implementasi Pendekatan Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Fisika untuk menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7: 89-96.

Sewell & College. 2003. Teacher’s Attitudes Toward Character Education and Inclusion in Family and Consumer Science Education Curriculum. Journal of Family and Cosumer Science Education, 21(1): 11-17.

Sochibin, A., Dwijananti, P. & Marwoto, P. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiry Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 5(2009): 96-101.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. 2006. Bandung: CV Alfabeta

Surapranata, S. 2009. Analisis Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdalarya

Suyanto, S. 2011. Peran Pendidikan Matematika Dalam Pengembangan Karakter Bangsa. Prosiding Seminar Temu Alumni Pendidikan Matematika UMS. Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif dan Inovatif. Surabaya: Media Buana Pustaka

Syaiful. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendidikan Pendekatan Realistik. Edumatika. Jurnam Matematika dan IPA, Vol 2, No 1, (36-44).Jambi: Universitas Jambi. Tersedia di http://www.onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/view/603/537[diakses 1-7-2013]

Tim Penyususn DBE3 USAID. Modul Pelatihan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran 3. DBE3,Jakarta 2009.

66

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tipler, P. A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Vajoczki, S., S. Watt, M. N. Vine & X. Liao. 2011. Inquiry Learning: Level, Dicipline, Class Size, What Matter?. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 5(1): 1-11. Tersedia di http://www.georgiasouthern.edu/ijsotl [diakses 12-05-2013].

Widhiantari, R. 2012. Efektifitas Model Pemberian Tugas (Resitasi) Berbantuan Modul Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Uang dan Perbankan SMA N 1 Mungkid Kabupaten Magelang. Economic Education Analysis Journal. EEAJ 1(1).2012. Tersedia di Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj [diakses 12-6-2013]

Wenning, C.J. 2005. Implementing inquiry-based instruction in the science classroom: A new model for solving the improvement-of-practice problem.Journal of Physics Teacher Education, 2(4): 7.

Yuliati,D.I., Yulianti,D. & Khanafiah,S. 2011. Pembelajaran Fisika Berbasis Hands On Activities Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 23-27. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses: 22-1-2012]

67

Lampiran 1 SILABUS

Mata Pelajaran : IPA (Fisika)

Kelas/Semester : VII/2

Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi

DasarMateri

Kegiatan

PembelajaranIndikator

PenilaianAlokasi

Waktu

Sumber

BelajarTeknikBentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

5.2 Menganalisis

data percobaan

gerak lurus

beraturan dan

gerak lurus

berubah

beraturan serta

penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Gerak

lurus

- Melakukan percobaan dan

mendiskusikan pengertian

jarak, perpindahan dan

kecepatan.

- Melakukan percobaan dan

mendiskusikan gerak lurus

beraturan

- Melakukan percobaan

tentang gerak lurus berubah

beraturan dan percobaan

untuk mengapllikasikan

GLB dan GLBB dalam

kehidupan sehari-hari

- Memahami

pengertian jarak,

perpindahan dan

kecepatan

- Menyelidiki gerak

lurus beraturan

(GLB)

- Menyelidiki gerak

lurus berubah

beraturan (GLBB)

dan Menunjukan

konsep GLB dan

GLBB dalam

kehidupan sehari-hari

Tes

tertulis

Observ

asi

Soal uraian

Lembar

observasi

Sebuah sepeda

motor bergerak

dari keadaan

diam hingga

mencapai laju

40km/jam

dalam selang

waktu 2 jam.

Berapa

percepatan

sepeda motor

tersebut ?

6x40

menit

Buku

IPA

kelas

VIII

SMP

yang

relevan

Alat dan

bahan

percoban

68

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Sains Fisika

Kelas/Semester : VII/2

Pokok Bahasan : Gerak

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetansi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian gerak

2. Membedakan pengertian perpindahan dan jarak

3. Menjelaskan pengertian kelajuan

4. Membedakan kelajuan dan kecepatan

D. Materi

Pengertian gerak, perpindahan dan jarak

E. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak melalui eksperimen yang dilakukan dengan

rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

2. Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak melalui eksperimen yang

dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi yang dilakukan dengan komunikatif

3. Siswa dapat bekerja sama untuk menjelaskan pengertian kelajuan melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

4. Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan melalui eksperimen yang dilakukan

dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

69

F. Metode Pembelajaran

Eksperimen berbasis BTL

G. Strategi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Kemampuan

Berpikir Kritis

Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

I. Pendahuluan

Intoduction (Memperkenalkan)

1. Guru memberikan pertanyaan

motivasi :

Jika kalian berada di dalam mobil

yang sedang berjalan dan

memandang sebuah pohon di

pinggir jalan, kamu akan melihat

seolah-olah pohon tersebut

bergerak menjauhi kamu.

Fenomena apakah itu? Apakah

pohon dikatakan bergerak?

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru sesuai

dengan pemahaman yang

dimilikinya

Menghipotesis 10 menit

II. Kegiatan Inti

Connection (menghubungkan)

1. Memfasilitasi siswa untuk

berfikir tentang gerak,

perpindahan, jarak dan kelajuan

2. Mengkondisikan dan

membimbing siswa untuk

membentuk kelompok yang

masing-masing terdiri dari 4-5

orang . Masing-masing ketua

kelompok mengambil LKS

Application (Mengaplikasi)

1. Membimbing siswa dalam 1. Mengerjakan tugas-

60 menit

70

mengerjakan kegiatan di LKS

2. Guru membimbing ketika siswa

menempel hasil laporannya ke

depan kelas setelah waktu

mengerjakan selesai.

3. Guru menilai kelengkapan

laporan milik siswa

4. Guru membimbing siswa secara

bergiliran melihat laporan milik

kelompok lain

5. Guru membuka presentasi dan

membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil

tugas dalam LKS :

- Melakukan diskusi

kelompok untuk

menemukan apa itu

pengertian gerak,

perpindahan, jarak

dan kelajuan,

mengisi data ,

menjawab

pertanyaan dalam

LKS. (komunikatif

dan kerja sama)

- Mengisi,mengambil

kesimpulan dan

tidak memanipulasi

data atau melihat

data kelompok lain

(disiplin)

2. Siswa menempel hasil

laporannya kedepan

kelas setelah waktu

untuk mengerjakan

selesai (disiplin)

4. Siswa secara bergiliran

melihat laporan milik

kelompok lainnya

(rasa ingin tahu)

5. wakil kelompok

mempresentasikan

hasil ekperimennya di

Menganalisis,

Menginterpreta

sidata,menguku

r,mengklasifika

si, membuat

kesimpulan

Menarik

71

eksperimennya di depan kelas

dan masing-masing kelompok

menanggapi

6. Membimbing dan memfasilitasi

siswa menganalisis dan

mengevaluasi proses

penyelidikan untuk pemecahan

masalah.

7. Membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil kegiatan.

Reflection (Merefleksikan)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk

bertanya jika ada materi yang

belum dimengerti oleh siswa,

kemudian guru meluruskan

pemahaman dan memberikan

penguatan

depan kelas

(komunikatif)

6. mengevaluasi hasil

penyelidikan yang

dilakukan bersama

kelompoknya

7. menyimpulkan hasil

percobaan

(komunikatif)

kesimpulan

III. Penutup

Extention (Menambahkan)

Memberikan latihan soal kepada

siswa.

Mengerjakan latihan soal

yang diberikan guru.

10 menit

H. Sumber Pembelajaran

1. Buku Fisika Kelas VII Semester 2

2. Panduan LKS dan diskusi siwa

3. Alat dan bahan praktikum

I. Penilaian

1. Aspek yang dinilai :

a. Kemampuan berfikir kritis : soal tes kemampuan berfikir

b. Pengamatan nilai karakter dengan observasi

2. Jenis tagihan : latihan soal dan efek perilaku

Bentuk tagihan : tes tertulis dan lembar obseravasi

72

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Sains Fisika

Kelas/Semester : VII/2

Pokok Bahasan : Gerak

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetansi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian GLB

2. Menjelaskan ciri-ciri GLB

3. Menggambarkan grafik hubungan antara kelajuan dengan waktu

4. Menggambarkan grafik hubungan antara jarak dengan waktu

D. Materi

Gerak lurus beraturan (GLB)

E. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskkan pengertian GLB melalui eksperimen yang dilakukan

dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

2. Siswa dapat menjelaskan ciri GLB melalui eksperimen yang dilakukan dengan rasa

ingin tahu dan diskusi komunikatif

3. Siswa dapat menggambar grafik hubungan kelajuan dengan waktu melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

4. Siswa dapat menggambar grafik hubungan jarak dengan waktu melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

73

F. Metode Pembelajaran

eksperimen berbasis BTL

G. Strategi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Kemampuan

Berpikir Kritis

Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

I. Pendahuluan

Intoduction (Memperkenalkan)

1. Gerak jatuh loncat indah yang

dilakukan oleh atlit loncat indah

termasuk gerak lurus beraturan

atau bukan ?

2. Menurut kalian apa yang

dimaksud dengan GLB ?

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru sesuai

dengan pemahaman

yang dimilikinya

Menghipotesis 10 menit

II. Kegiatan Inti

Connection (menghubungkan)

1. Memfasilitasi siswa untuk

berfikir tentang GLB

2. Mengkondisikan dan

membimbing siswa untuk

membentuk kelompok yang

masing-masing terdiri dari 4-5

orang . Masing-masing ketua

kelompok mengambil LKS

3.

Application (Mengaplikasikan)

1. Membimbing siswa dalam

mengerjakan kegiatan di LKS

1. Mengerjakan tugas-

tugas dalam LKS :

- Melakukan

60 menit

74

2. Guru membimbing ketika siswa

menempel hasil laporannya ke

depan kelas setelah waktu

mengerjakan selesai.

3. Guru menilai kelengkapan

diskusi

kelompok untuk

menemukan apa

itu pengertian

GLB mengisi

data , menjawab

pertanyaan dala

LKS

(komunikatif

dan kerja sama)

- Mengisi,menga

mbil kesimpulan

dan tidak

memanipulasi

data atau melihat

data kelompok

lain (disiplin)

2. Siswa menempel

hasil laporannya

kedepan kelas

setelah waktu

untuk mengerjakan

selesai (disiplin)

Menganalisis,

Menginterpre-

tasi

data,mengukur

,mengklasifika

si, membuat

kesimpulan

75

laporan milik siswa

4. Guru membimbing siswa secara

bergiliran melihat laporan milik

kelompok lain

5. Guru membuka presentasi dan

membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil

eksperimennya di depan kelas

dan masing-masing kelompok

menanggapi

6. Membimbing dan memfasilitasi

siswa menganalisis dan

mengevaluasi proses

penyelidikan untuk pemecahan

masalah.

7. Membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil kegiatan.

Reflection (Merefleksikan)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk

bertanya jika ada materi yang

belum dimengerti oleh siswa,

kemudian guru meluruskan

pemahaman dan memberikan

penguatan

4. Siswa secara

bergiliran melihat

laporan milik

kelompok lainnya

(rasa ingin tahu)

5. wakil kelompok

mempresentasikan

hasil

ekperimennya di

depan kelas

(komunikatof)

6. mengevaluasi hasil

penyelidikan yang

dilakukan bersama

kelompoknya

7.menyimpulkan hasil

percobaan

(komunikatif)

Menarik

kesimpulan

76

IV. Penutup

Extention (Menambahkan)

Memberikan latihan soal kepada

siswa.

Mengerjakan latihan

soal yang diberikan

guru. 10 menit

H. Sumber Pembelajaran

1) Buku Fisika Kelas VII Semester 2

2) Panduan LKS dan diskusi siwa

3) Alat dan bahan praktikum

I. Penilaian

1) Aspek yang dinilai :

a. Kemampuan berfikir kritis : soal tes kemampuan berfikir

b. Pengamatan nilai karakter dengan observasi

2) Jenis tagihan : latihan soal dan efek perilaku

3) Bentuk tagihan : tes tertulis dan lembar obseravasi

77

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Sains Fisika

Kelas/Semester : VII/2

Pokok Bahasan : Gerak

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetansi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

B. Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

C. Indikator

1. Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat beraturan

2. Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

D. Materi

Gerak lurus beraturan (GLBB)

E. Tujuan

1. Siswa secara mandiri dapat menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat melalui

eksperimen yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

2. Siswa secara mandiri dapat menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

melalui eksperimen dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

F. Metode Pembelajaran

eksperimen berbasis BTL

78

G. Strategi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Kemampuan

Berpikir Kritis

Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

V. Pendahuluan

Intoduction (Memperkenalkan)

1. Gerak bola dilempar keatas

termasuk dengan GLB atau

GLBB

Siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan guru sesuai

dengan pemahaman

yang dimilikinya.

Menghipotesis 10 menit

I. Kegiatan Inti

Connection (menghubungkan)

1. Memfasilitasi siswa untuk berfikir

tentang GLB

2.Mengkondisikan dan membimbing

siswa untuk membentuk

kelompok yang masing-masing

terdiri dari 4-5 orang . Masing-

masing ketua kelompok

mengambil LKS

Application (Mengaplikasi)

1. Membimbing siswa dalam

mengerjakan kegiatan di LKS

1. Mengerjakan tugas-

tugas dalam LKS :

- Melakukan

diskusi

kelompok untuk

menemukan apa

itu pengertian

percepatan dan

GLBB mengisi

data , menjawab

Menganalisis,

Menginterpre-

tasi

data,mengukur

60 menit

79

2. Guru membimbing ketika siswa

menempel hasil laporannya ke

depan kelas setelah waktu

mengerjakan selesai.

3. Guru menilai kelengkapan

laporan milik siswa

4. Guru membimbing siswa secara

bergiliran melihat laporan milik

kelompok lain

pertanyaan

dalam LKS

(komunikatif

dan kerja sama)

- Mengisi,menga

mbil kesimpulan

dan tidak

memanipulasi

data atau melihat

data kelompok

lain (disiplin)

2. Siswa menempel

hasil laporannya

kedepan kelas

setelah waktu

untuk mengerjakan

selesai (disiplin)

4. Siswa secara

bergiliran melihat

laporan milik

kelompok lainnya

(rasa ingin tahu)

,mengklasifika

si, membuat

kesimpulan

80

5. Guru membuka presentasi dan

membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil

eksperimennya di depan kelas

dan masing-masing kelompok

menanggapi.

6. Membimbing dan memfasilitasi

siswa menganalisis dan

mengevaluasi proses

penyelidikan untuk pemecahan

masalah.

7. Membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil kegiatan

Reflection (Merefleksikan)

1. Guru memfasilitasi siswa untuk

bertanya jika ada materi yang

belum dimengerti oleh siswa,

kemudian guru meluruskan

pemahaman dan memberikan

penguatan

5. wakil kelompok

mempresentasikan

hasil

ekperimennya di

depan kelas

(komunikatif)

6. mengevaluasi hasil

penyelidikan yang

dilakukan bersama

kelompoknya

7. menyimpulkan

hasil percobaan

(komunikatif)

Menarik

kesimpulan

VI. Penutup

Extention (Menambahkan)

Memberikan latihan soal kepada

siswa.

Mengerjakan latihan

soal yang diberikan

guru.

10 menit

81

H. Sumber Pembelajaran

1) Buku Fisika Kelas VII Semester 2

2) Panduan LKS dan diskusi siwa

3) Alat dan bahan praktikum

I. Penilaian

1) Aspek yang dinilai :

a. Kemampuan berfikir kritis : soal tes kemampuan berfikir

b. Pengamatan nilai karakter dengan observasi

2) Jenis tagihan : latihan soal dan efek perilaku

3) Bentuk tagihan : tes tertulis dan lembar obseravasi

82

Lampiran 5

KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI KARAKTER

Indikator Skor dan Deskripsi1.1 Kehadiran 1). Siswa terlambat masuk kelas >10 menit

3). Siswa terlambat 5- 10 menit masuk kelas5). Siswa masuk ke kelas tepat waktu

1.2 Menggunakan peralatan sesuai dengan petunjuk

1).Tidak mampu menggunakan alat3).Mampu menggunakan alat tapi kurang sesuai dengan petunjuk5).Mampu menggunakan alat sesuai dengan petunjuk

1.3 Mengumpulkan laporan tepat waktu

1).Mengumpulkan laporan sehari setelah hari yang ditentukan3).Mengumpulkan laporan dalam hari yang ditentukan tapi tidak tepat waktu5).Mengumpulkan laporan tepat waktu

2.1 Mengajukan pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang pembelajaran

1).Tidak mengajukan pertanyaan3).Bertanya tetapi konsep sederhana5).Bertanya dengan pertanyaan fokus, bahasa jelas dan mendalam

2.2 Menggunakan reverensi lain terhadap materi yang diajarkan

1).Tidak mencari reverensi lain3).Hanya mencari 1 reverensi lain5).Mencari lebih dari 1 reverensi lain

3.1 Berdiskusi dalam kelompok 1) Tidak berdiskusi dengan teman kelompoknya3) Hanya berdiskusi dengan 1 temannya

5) Berdiskusi dengan semua teman kelompoknya3.2 Berinteraksi dengan Guru 1) Tidak berinteraksi dengan guru

3) mengacungkan jari saat guru memberikan pertanyaan

5) mengacungkan jari dan berkesempatan menjawab saat guru bertanya

No. Komponen Indikator1 Disiplin a. Menaati jadwal waktu pembelajaran yang ditetapkan

b. Menggunakan peralatan sesuai dengan petunjukc. Mengumpulkan laporan tepat waktu

2 Rasa Ingin Tahu

a. Mengajukan pertanyaan untuk memperjelas dan menggali ilmu tentang pembelajaran

b. Mencari reverensi lain terhadap materi yang diajarkan3 Komunikatif a. Berdiskusi dalam kelompok

b. Berinteraksi baik dengan guruc. Berinteraksi baik dengan kelompokd. Mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas

83

3.3 Mengemukakan pendapat saat diskusi

1) tidak mengemukakan pendapat

3) mengemukakan pendapat tetapi bukan termasuk dalam konsep atau konsep sederhana5) mengemukakan pendapat sesuai dengan konsep

3.4 Mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas

1) tidak dapat mempresentasikan hasil dengan tepat,jelas dan dapat diterima orang lain3) mempresentasikan hasil dengan tepat namun kurang jelas5) mempresentasikan hasil dengan tepat,jelas dan dapat diterima orang lain

84

Lampiran 6INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER SISWA

Kel

ompo

k

Nama

Disiplin Rasa Ingin Tahu Komunikatif Jumlah SkorKehadir

anMenggun

akan peralatan

sesuai dengan

petunjuk

Mengumpulkan

laporan tepat

waktu

Mengajukan

pertanyaan

Menggunakan

reverensi lain

Berdiskusi

kelompok

Berinteraksi

dengan guru

Berinteraksi

dengan teman

presentasi hasil

percobaan di

depan kelas

Skor Skor Skor Skor Skor skor skor skor Skor1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5

I

R-03R-04R-16R-24R-26R-29

II

R-02R-06R-07R-20R-27R-28

III

R-01R-09R-10R-21R-33

IVR-14R-15

85

R-17R-23R-32R-34

V

R-08R-12R-13R-19R-25

VI

R-05R-11R-18R-22R-30R-31

86

Lampiran 7

LEMBAR KEGIATAN SISWA (PANDUAN GURU)

1. STANDAR KOMPETENSI

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

2. KOMPETENSI DASAR

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3. TUJUAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak melalui eksperimen yang dilakukan

dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

2. Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi yang dilakukan dengan

komunikatif

3. Siswa dapat bekerja sama untuk menjelaskan pengertian kelajuan melalui

eksperimen yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

4. Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan melalui eksperimen yang

dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

4. LANGKAH KEGIATAN

No. KegiatanKemampuan Berpikir

Kritis

1. Mobil yang berjalan atau kalian yang berpindah posisi dari

rumah menuju sekolah dapat dikatakan bergerak. Menurut

kalian bilamana benda dapat dikatakan bergerak?

Jawab:

Benda bergerak jika benda tersebut mengalami perubahan

kedudukan dari titik acuan (rasa ingin tahu)

menghipotesis

2. Coba kalian amati skema alat dan bahan percobaan gerak

dibawah ini !

Ada 3 buah balok yang dirangkai dengan benang seperti

pada skema di atas dan diletakan pada bidang lurus. Balok B

dan C dihubungkan, kemudian balok C ditarik ke kanan.

Dari penjelasan ini menurut kalian alat apa saja yang

diperlukan dalam melakukan percobaan ini ?

menganalisis

A B C

87

Jawab:

Balok 3 buah dan tali (rasa ingin tahu)

3. Dengan merangkai alat dan bahan seperti pada skema

langkah 2, jika jarak B - C adalah 5 cm dan jarak B - A

adalah 7 cm. Berapa cm jarak antara C – A ?

Jawab :

Jarak C – A =

(disiplin)

mengukur

4. Jika C ditarik sejauh 5 cm, berapa jarak antara B-A, C-B dan

C-A ?

Jawab :

B-A = ….

C-B = ….

C-A = …

(disiplin)

Mengukur

5. Bagaimana kedudukan B terhadap kedudukan A, kedudukan

C terhadap kedudukan B dan kedudukan C terhadap A

setelah ditarik, tetap atau berubah ?

Jawab :

B berubah terhadap A

C tidak berubah terhadap B

C berubah terhadap A

(rasa ingin tahu)

menganalisis

6.

Pada gambar di atas, Husein naik sepeda dari rumah toko

buku , kemudian dia berbalik arah menuju sekolah karena

ingin bertemu dengan Syifa.

Jika Jarak rumah ke sekolah adalah 10 km, dan jarak sekolah

ke toko buku adalah 3 km. Berapa jarak rumah husein ke

toko buku ?

Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian apa yang

dimaksud dengan jarak ? (rasa ingin tahu dan komunikatif)

Menarik kesimpulan

10 km 3km

88

7. Berdasarkan gambar di atas, berapa total perpindahan yang

dilakukan oleh Husein, jika melakukan perpindahan dari

rumah ke toko buku kemudian dia berbalik arah ke sekolah ?

Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian apa yang

dimaksud dengan perpindahan ? (rasa ingin tahu dan

komunikatif)

Menarik kesimpulan

8. Perhatikan contoh berikut ini !

Sebuah mobil sedang melaju di jalan raya menempuh jarak

100 km selama 2 jam, kelajuan mobil tersebut sebesar

= = 00 = 50 / Dari contoh tadi diskusikan dengan teman kelompook dan

gunakan reverensi selain buku teks kalian untuk dapat

menganalasis contoh berikut ! (rasa ingin tahu dan

komunikatif)

Menganalisis

9. Misalkan Husein berlari 10 m/s ke arah selatan. Dari

pertanyaan tersebut dapat dikatakan bahwa kelajuan pelari

tersebut 10 m/s sedangkan kecepatan 10 m/s ke arah selatan .

Diskusikan dan gunakan reverensi lain selain buku teks

untuk menjelaskan perbedaan kelajuan dengan kecepatan

(rasa ingin tahu dan komunikatif)

Menganalisis

10. Berdasarkan kegiatan percobaan dan diskusi yang dilakukan

, komunikasikan dan carilah referensi dari buku lain untuk

menyimpulkan pengertian gerak

(rasa ingin tahu dan komunikatif)

Menarik kesimpulan

89

Lampiran 8

Petunjuk Pelaksanaaan Percobaan

Datanglah 10 menit sebelum kegiatan percobaan dimulai (disiplin)

Gunakanlah peralatan percobaan sesuai petunjuk (disiplin)

Setelah selesai, letakan kembali alat percobaan yang digunakan (disiplin)

Selesaikan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan (disiplin)

Berkerja samalah dengan anggota kelompok kalian dalam melakukan percobaan

(komunikatif)

Carilah sumber lain selain buku teks untuk menyelesaikan percobaan ini (rasa

ingin tahu)

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok bahasan : Gerak

Kelas/semester : VII/2

Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Penyampaian Kompetensi

Menjelaskan pengertian gerak

Membedakan pengertian perpindahan dan jarak

Menjelaskan pengertian kelajuan

90

Hipotesis

Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji

ketika kalian melakukan percobaan ini.

____________________________________________________________

____________________________________________________________

_________________________________________________________

Petunjuk : Lakukanlah kegiatan dan jawablah semua pertanyaan pada kotak

respon dibawah ini !

No. Kegiatan Respon

1. Coba kalian amati skema alat dan bahan

percobaan gerak dibawah ini !

Ada 3 buah balok yang dirangkai dengan benang

seperti pada skema di atas dan diletakan pada

bidang lurus. Balok B dan C dihubungkan,

kemudian balok C ditarik ke kanan. Dari

…………………………………………………

………………………………………………..

………………………………………………..

………………………………………………..

……………………………………………….

……………………………………………….

……………………………………………….

……………………………………………….

Permasalahan

Mobil yang berjalan atau kalian

yang berpindah posisi dari rumah

menuju sekolah dapat dikatakan

bergerak. Menurut kalian kapan

benda dapat dikatakan bergerak?

(rasa ingin tahu)

A B C

91

penjelasan ini menurut kalian alat apa saja yang

diperlukan dalam melakukan percobaan ini ? (rasa

ingin tahu)

……………………………………………….

……………………………………………….

2. Dengan merangkai alat dan bahan seperti pada

skema langkah 2, jika jarak B - C adalah 5 cm dan

jarak B - A adalah 7 cm. Berapa cm jarak antara

C – A ? (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………….

3. Jika C ditarik sejauh 5 cm, berapa jarak antara

B-A, C-B dan C-A ? (disipin)

……………………………………………….

………………………………………………

……………………………………………….

………………………………………………..

4. Bagaimana kedudukan B terhadap kedudukan A,

kedudukan C terhadap kedudukan B dan

kedudukan C terhadap kedudukan A setelah

ditarik, tetap atau berubah ? kemudian

diskusikan dengan teman sekelompok kalian

mengenai kesimpulan percobaan ini .

(komunikatif)

……………………………………………….

………………………………………………..

………………………………………………

Untuk kegiatan 5-7 diskusikan setiap masalah dengan anggota kelompok kalian

5.

Pada gambar di atas, Husein naik sepeda dari

rumah toko buku , kemudian dia berbalik arah

menuju sekolah karena ingin bertemu dengan

Syifa.

Jika jarak rumah ke sekolah adalah 10 km, dan

……………………………………………….

………………………………………………..

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

10 km 3km

92

jarak sekolah ke toko buku adalah 3 km. Berapa

jarak rumah husein ke toko buku ?

Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian

apa yang dimaksud dengan jarak ? (rasa ingin

tahu dan komunikatif)

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

6. Berdasarkan gambar di atas, berapa total

perpindahan yang dilakukan oleh Husein, jika

melakukan perpindahan dari rumah ke toko buku

kemudian dia berbalik arah ke sekolah ?

Dan diskusikan dengan teman kelompok kalian apa

yang dimaksud dengan perpindahan ? (rasa ingin

tahu dan komunikatif)

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

7. Perhatikan contoh berikut ini !

Sebuah mobil sedang melaju di jalan raya

menempuh jarak 100 km selama 2 jam, kelajuan

mobil tersebut sebesar

= = 00 = 50 / Dari contoh tadi diskusikan dengan teman

kelompook dan gunakan reverensi selain buku

teks kalian untuk dapat menyimpulkan contoh

berikut ! (rasa ingin tahu dan komunikatif)

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

8. Misalkan Husein berlari 10 m/s ke arah selatan.

Dari pertanyaan tersebut dapat dikatakan bahwa

kelajuan pelari tersebut 10 m/s sedangkan

kecepatan 10 m/s ke arah selatan .

Diskusikan dan gunakan reverensi lain selain buku

teks untuk menjelaskan perbedaan kelajuan

dengan kecepatan (rasa ingin tahu dan

komunikatif)

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

93

Kesimpulan

Dari kegiatan percobaan yang telah dilakukan maka.

Panjang lintasan yang ditempuh benda (tanpa/dengan) memperhatikan arah

disebut dengan jarak .

Panjang lintasan yang ditempuh benda (tanpa/dengan) memperhatikan arah

disebuh perpindahan.

Kelajuan adalah perubahan jarak dalam suatu selang tertentu (tanpa/dengan)

memperhatikan arahnya.

Kecepatan adalah kelajuan (tanpa/ dengan) memperhatikan arahnya.

Dari kesimpulan yang didapat dari percobaan dan diskusi yang telah dilakukan

Gerak adalah

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

94

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, coba buatlah sebuah laporan

percobaan dengan ketentuan seperti berikut ini !

1. Buatlah laporan dalam kertas laporan yang telah disiapkan oleh guru!

2. Hal – hal yang harus ada dalam laporan

a. Judul percobaan

b. Tujuan

c. Langkah kerja

d. Hasil percobaan dan diskusi

e. Kesimpulan

3. Jangan lupa tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok kalian !

SELAMAT MENGERJAKAN

95

Lampiran 9

LEMBAR KEGIATAN SISWA (PANDUAN GURU)

1. STANDAR KOMPETENSI

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

2. KOMPETENSI DASAR

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. TUJUAN

a. Siswa dapat menjelaskkan pengertian GLB melalui eksperimen yang dilakukan dengan

rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

b. Siswa dapat menjelaskan ciri GLB melalui eksperimen yang dilakukan dengan rasa

ingin tahu dan diskusi komunikati

c. Siswa dapat menggambar grafik hubungan kelajuan dengan waktu melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

d. Siswa dapat menggambar grafik hubungan jarak dengan waktu melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

4. LANGKAH KEGIATAN

No. KegiatanKemampuan Berpikir

Kritis

1. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga

dikatakan kereta mengalami gerak lurus. Jika masinis

menjalankan kereta api dengan kelajuan yang tetap apakah

dalam waktu yang sama, jarak yang ditempuh kereta sama ?

(rasa ingin tahu)

menghipotesis

2. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan percobaan

kemudian catat alat yang akan digunakan dalam percobaan

kali ini

(disiplin)

mengklasifikasi

3. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah ini dengan

teman kalian (rasa ingin tahu)

Merancang percobaan

96

4. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan, hitung

dengan menggunakan stopwatch waktu yang dibutuhkan

mobil mainan setiap 10 cm .

Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak dua kali.

(rasa ingin tahu)

Mengukur

5. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang disediakan (rasa

ingin tahu)

Menginterpretasidata

6. Setelah mendapat data percobaan buat grafik hubungan

antara jarak dengan waktu dengan refensi selain buku teks

(rasa ingin tahu)

Menginterpretasidata

7. Kemudian buat grafik hubungan antara kelajuan dengan

waktu dari data yang didapat dari percobaan tadi dengen

referensi selain buku teks yang kalian punya (rasa ingin

tahu)

Mengintrerprestasi data

8. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan ,

diskusikan dan cari referensi selain dari buku teks, untuk

menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan dan ciri-

cirinya (rasa ingin tahu dan komunikatif)

Menarik kesimpulan

20 80 cm60 cm40 cm 100 cm

Mobil papan

97

Lampiran 10

Petunjuk Pelaksanaaan Percobaan

Datanglah 10 menit sebelum kegiatan percobaan dimulai (disiplin)

Gunakanlah peralatan percobaan sesuai petunjuk (disiplin)

Setelah selesai, letakan kembali alat percobaan yang digunakan (disiplin)

Selesaikan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan (disiplin)

Berkerja samalah dengan anggota kelompok kalian dalam melakukan percobaan

(komunikatif)

Carilah sumber lain selain buku teks untuk menyelesaikan percobaan ini (rasa

ingin tahu)

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok bahasan : Gerak

Kelas/semester : VII/2

Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Penyampaian Kompetensi

Menjelaskan pengertian gerak

Membedakan pengertian perpindahan dan jarak

Menjelaskan pengertian kelajuan

98

Hipotesis

Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji

ketika kalian melakukan percobaan ini.

____________________________________________________________

____________________________________________________________

_________________________________________________________

Petunjuk : Lakukanlah kegiatan dan jawablah semua pertanyaan pada kotak

respon dibawah ini !

No. Kegiatan Respon

1. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan

percobaan kemudian catat alat yang akan

digunakan dalam percobaan kali ini

(disiplin)

……………………………………………….

……………………………………………….

……………………………………………….

……………………………………………….

2. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah

ini (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

………………………………………………

………………………………………………

Permasalahan

Kereta api bergerak pada lintasan yang

lurus sehingga dikatakan kereta

mengalami gerak lurus. Jika masinis

menjalankan kereta api dengan kelajuan

yang tetap apakah dalam waktu yang

sama, jarak yang ditempuh kereta sama ?

(rasa ingin tahu)

99

……………………………………………….

3. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan,

hitung dengan menggunakan stopwatch waktu

yang dibutuhkan mobil mainan setiap 10 cm .

Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak

dua kali. (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

………………………………………………

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

4. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang

disediakan (rasa ingin tahu)

………………………………………….....

……………………………………………….

5. Setelah mendapat data percobaan buat grafik

hubungan antara jarak dengan waktu dengan

refensi selain buku teks (rasa ingin tahu)

……………………………………………....

……………………………………………….

6. Kemudian buat grafik hubungan antara kelajuan

dengan waktu dari data yang didapat dari

percobaan tadi dengen referensi selain buku

teks yang kalian punya (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

……………………………………………….

………………………………………………..

7. Berdasarkan percobaan yang telah kalian

lakukan , diskusikan dan cari referensi selain

dari buku teks, untuk menyimpulkan

pengertian gerak lurus beraturan dan ciri-

cirinya (rasa ingin tahu dan komunikatif)

………………………………………………

…………………………………………………

……………………………………………….

……………………………………………….

………………………………………………

20 80 cm60 cm40 cm 100 cm

Mobil papan

100

Tabel percobaan GLB

No. Jarak Waktu 1(s1)

Waktu 2(s2)

Waktu 3(s3)

Waktu rata-rata

(srata-rata)Kelajuan

(m/s)cm m1 202 403 604 805 100

Grafik hubungan antara jarak dengan waktu

Grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu

Kesimpulan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………….......

Jarak (s)

Waktu

kecepatan(m/s)

Waktu

101

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, coba buatlah sebuah laporan

percobaan dengan ketentuan seperti berikut ini !

1. Buatlah laporan dalam kertas laporan yang telah disiapkan oleh guru!

2. Hal – hal yang harus ada dalam laporan

a. Judul percobaan

b. Tujuan

c. Langkah kerja

d. Hasil percobaan

e. Tabel dan Grafik

f. Kesimpulan

Jangan lupa tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok

SELAMAT MENGERJAKAN

102

Lampiran 11

LEMBAR KEGIATAN SISWA (PANDUAN GURU)

1. STANDAR KOMPETENSI

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

2. KOMPETENSI DASAR

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. TUJUAN

a. Siswa dapat menyelidiki GLBB dipercepatn dan diperlambat melalui eksperimen

yang dilakukan dengan rasa ingin tahu dan diskusi komunikatif

b. Siswa dapat menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari dengan rasa

ingin tahu dan diskusi komunikatif

4. LANGKAH KEGIATAN

No. KegiatanKemampuan Berpikir

Kritis

1. sebuah apel jatuh dari pohon, menurut kalian gerak tersebut

termasuk dalam GLB atau GLBB ?(rasa ingin tahu)

menghipotesis

2. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan percobaan

kemudian catat alat yang akan digunakan dalam percobaan

kali ini

(disiplin)

mengklasifikasi

3. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah ini dengan

teman kalian (rasa ingin tahu)

Merancang percobaan

4. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan, hitung

dengan menggunakan stopwatch waktu yang dibutuhkan

mobil mainan setiap 10 cm .

Mengukur

20

80 cm60 cm

40cm

100 cm

Toy Board

103

Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak dua kali.

(rasa ingin tahu)

5. Pada saat mobil mainan diluncurkan. Bagaimanakah

keadaan mobil tersebut ?

(rasa ingin tahu)

menganalisis

6. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang disediakan (rasa

ingin tahu)

Menginterpretasidata

7. Setelah mendapat data percobaan buat grafik hubungan

antara kelajuan dengan waktu dengan refensi selain buku

teks (rasa ingin tahu)

Menginterpretasidata

8. Kemudian buat grafik hubungan antara percepatan dengan

waktu dari data yang didapat dari percobaan tadi dengen

referensi selain buku teks yang kalian punya (rasa ingin

tahu)

Mengintrerprestasi data

9. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan ,

diskusikan dan cari referensi selain dari buku teks, untuk

menyimpulkan pengertian gerak lurus beraturan dan ciri-

cirinya (rasa ingin tahu dan komunikatif)

Menarik kesimpulan

104

Lampiran 12

Petunjuk Pelaksanaaan Percobaan

Datanglah 10 menit sebelum kegiatan percobaan dimulai (disiplin)

Gunakanlah peralatan percobaan sesuai petunjuk (disiplin)

Setelah selesai, letakan kembali alat percobaan yang digunakan (disiplin)

Selesaikan laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan (disiplin)

Berkerja samalah dengan anggota kelompok kalian dalam melakukan percobaan

(komunikatif)

Carilah sumber lain selain buku teks untuk menyelesaikan percobaan ini (rasa

ingin tahu)

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Fisika

Pokok bahasan : Gerak

Kelas/semester : VII/2

Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi Dasar

Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Penyampaian Kompetensi

Menjelaskan pengertian gerak

Membedakan pengertian perpindahan dan jarak

Menjelaskan pengertian kelajuan

105

Hipotesis

Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji

ketika kalian melakukan percobaan ini.

____________________________________________________________

____________________________________________________________

_________________________________________________________

Petunjuk : Lakukanlah kegiatan dan jawablah semua pertanyaan pada kotak

respon dibawah ini !

No. Kegiatan Respon

1. Ambil alat, gunakan alat hanya untuk melakukan

percobaan kemudian catat alat yang akan

digunakan dalam percobaan kali ini

(disiplin)

……………………………………………….

……………………………………………….

……………………………………………….

……………………………………………….

2. Coba kalian rangkai alat seperti gambar dibawah

ini dengan teman kalian (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

………………………………………………

………………………………………………

……………………………………………….

Permasalahan

sebuah apel jatuh dari pohon, menurut

kalian gerak tersebut termasuk dalam

GLB atau GLBB ?

(rasa ingin tahu)

106

3. Saat mobil dinyalakan dan bergerak pada papan,

hitung dengan menggunakan stopwatch waktu

yang dibutuhkan mobil mainan setiap 20 cm .

Kemudian ulangi percobaan tersebut sebanyak

dua kali. (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

………………………………………………

……………………………………………….

………………………………………………..

……………………………………………….

4. Pada saat mobil mainan diluncurkan.

Bagaimanakah keadaan mobil tersebut ?

(rasa ingin tahu)

5. Tulis data hasil percobaan pada tabel yang

disediakan (rasa ingin tahu)

………………………………………….....

……………………………………………….

6. Setelah mendapat data percobaan buat grafik

hubungan antara kelajuan dengan waktu dengan

refensi selain buku teks (rasa ingin tahu)

……………………………………………....

……………………………………………….

7. Kemudian buat grafik hubungan antara

percepatan dengan waktu dari data yang didapat

dari percobaan tadi dengen referensi selain

buku teks yang kalian punya (rasa ingin tahu)

……………………………………………….

……………………………………………….

………………………………………………..

8. Berdasarkan percobaan yang telah kalian

lakukan , diskusikan dan cari referensi selain

dari buku teks, untuk menyimpulkan

pengertian gerak lurus berumah beraturan,

ciri-cirinya serta penerapan dalam sehari-

hari(rasa ingin tahu dan komunikatif)

………………………………………………

…………………………………………………

……………………………………………….

……………………………………………….

………………………………………………

20

80 cm60 cm

40cm

100 cmToy

Board

107

Tabel percobaan GLBB

No. Jarak Waktu 1

(s1)

Waktu

2

(s2)

Waktu

3

(s3)

Waktu rata-

rata

(srata-rata)

Kelajuan

(m/s)

PercR-

patan

(m/s2)

Cm m

1 20

2 40

3 60

4 80

5 100

Grafik hubungan antara jarak dengan waktu

Grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu

kelajuan (s)

Waktu

Percepatan (m/s2)

Waktu

108

Kesimpulan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………….......

109

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, coba buatlah sebuah laporan

percobaan dengan ketentuan seperti berikut ini !

1. Buatlah laporan dalam kertas laporan yang telah disiapkan oleh guru!

2. Hal – hal yang harus ada dalam laporan

a. Judul percobaan

b. Tujuan

c. Langkah kerja

d. Hasil percobaan

e. Tabel dan Grafik

f. Kesimpulan

Jangan lupa tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok

SELAMAT MENGERJAKAN

110

Lampiran 13

KISI – KISI SOAL UJI COBA

Kelas : VIISemester : 2 (genap)Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

No. Kompetensi Dasar Materi IndikatorJenjang Soal / Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C61. Menganalisis data

percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Gerak - Siswa dapat menjelaskan gerak dan perpindahan- Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan

jarak- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelajuan- Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan

2349

1

Gerak Lurus

Berubah

- Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak lurus beraturan

- Siswa dapat menjelaskan ciri GLB- Siswa dapat menggambar grafik hubungan kelajuan

dengan waktu- Siswa dapat menggambar grafik hubungan jarak

dengan waktu.

5 7 8 9

GLBB - Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat beraturan

- Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

13 61012

11 15 14

111

Lampiran 14

KISI-KISI SOAL UJI COBA SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

No Aspek Penilaian Indikator Nomor Soal

Kriteria Penskoran

1. Mengukur Menghitung objek dengan satuan tertentu

9 4 : dapat menghitung > 5 besaran dengan benar dan satuan benar3 : dapat menghitung 5 besaran dengan benar dan satuan benar.2 : dapat menghitung < 5 besaran dengan benar dan satuan benar1 : tidak menghitung besaran dan satuan

2. Menghipotesis Memberikan dugaan sementara

7 4 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep dan jawabannya benar3 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep tetapi jawabannya salah2 : dapat memberikan hipotesis tetapi tidak sesuai dan jawabannya salah1 : tidak memeberikan hipotesis dan jawabannya salah

3. Membuat kesimpulan

Kemampuan menarik kesimpulan

1 4 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif dengan benar3 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif tetapi salah2 : dapat menjelaskan alasan tetapi tidak menjelaskan gerak relative1 : tidak menjelaskan alasan dan tidak menjelaskan gerak relatif

11 4 : dapat menghitung dan dapat memberikan 3 penjelasan dengan benar3 : dapat menghitung dan dapat memberikan 2 penjelasan dengan benar2 : dapat menghitung dan dapat memberikan 1 penjelasan dengan benar1 : tidak dapat menghitung dan tidak dapat memberikan penjelasan dengan benar

4. Mengasumsi Kemampuan mengasumsi suatu jawaban

2 4 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan besarnya3 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan dapat mencari

besarnya tetapi hanya salah satu2 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan tetapi tidak menjawab

dengan sesuai 1 : tidak dapat mengasumsikan dan tidak menjawab dengan benar

3 4 : dapat mengasumsikan dengan benar perbedaan jarak dengan perpindahan 3 : dapat mengasumsikan perbedaan jarak dengan benar tetapi menjelaskan

perbedaan perpindahan salah2 : dapat mengasumsikan perbedaan keduanya tetapi salah

111

112

1 : tidak dapat mengasumsikan 8 4 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan dapat memberikan penjelasan

dengan benar3 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan memberikan penjelasan tetapi

salah2 : dapat mengamati grafik mana yang benar tetapi tidak dapat memberikan

penjelasan1 : tidak dapat mengamati grafik mana yang benar dan tidak dapat memberikan

penjelasan12 4 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan dapat memberikan penjelasan

dengan benar3 : dapat mengamati grafik mana yang benar dan memberikan penjelasan tetapi

salah2 : dapat mengamati grafik mana yang benar tetapi tidak dapat memberikan

penjelasan1 : tidak dapat mengamati grafik mana yang benar dan tidak dapat memberikan

penjelasan5. Menginterpretasidata Menafsirkan dan

menerangkan data pada tabel, grafik atau diagram

13 4 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik dengan benar3 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik tetapi salah2 : dapat menjawab pertanyaan tetapi tidak menggambar grafik1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat menggambar grafik

6. Mengevaluasi Mengambil keputusan atau menyatakan pendapat

4 4 : dapat menjawab perbedaan jarak dan perpindahan perhitungan benar3 : dapat menjawab perbedaan jarak dan perpindahan tetapi perhitungan salah2 : dapat menjawab perbedaan jarak dan perpindahan tetapi tidak menghitung1 : tidak menjawab dan tidak menghitung

5 4 : dapat menjawab 3 sub pertanyaan dengan benar3 : dapat menjawab 2 sub pertanyaan dengan benar2 : dapat menjawab 1 sub pertanyaan dengan benar1 : tidak dapat menjawab semua pertanyaan

10 4 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan dapat menghitung dengan benar 3 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan menghitung tetapi salah

112

113

2 : dapat memasukan nilai sesuai rumus tetapi tidak menghitung1 : tidak memasukan nilai dan tidak menghitung

7. Menganalisis Menganalisis semua permasalahan

14 4 : dapat mengindentifikasi yang terjadi mengenai spidometer yang selalu tepat pada angka 50 km/jam dan dapat memberikan penjelasan dengan benar

3 : dapat mengindentifikasi yang terjadi mengenai spidometer yang selalu tepat pada angka 50 km/jam dan memberikan penjelasan salah

2 : dapat mengindentifikasi yang terjadi mengenai spidometer yang selalu tepat pada angka 50 km/jam tetapi tidak dapat memberikan penjelasan

1 : tidak dapat mengidentifikasi dan tidak dapat memberikan penjelasan15 4 : dapat mengidentifikasi yang terjadi apabila bola dilempar ke atas dan

memberikan penjelasan dengan benar3 : dapat mengidentifikasi yang terjadi apabila bola dilempar ke atas dan

memberikan penjelasan salah2 : dapat mengidentifikasi yang terjadi apabila bola dilempar ke atas tetapi tidak

memberikan penjelasan 1 : tidak dapat mengidentifikasikan dan tidak dapat memberikan penjelasan

8. Mengklasifikasi Menyebutkan dan menggolongkan sesuatu dalam kelompoknya

6 4 : dapat mengklasifikasikan lebih dari 3 ciri GLBB diperlambat3 : dapat mengklasifikasikan 3 ciri GLBB diperlambat2 : dapat mengklasifikasikan kurang dari 3 ciri GLBB diperlambat1 : tidak dapat memberikan contoh GLBB

114

Lampiran 15

SOAL UJI COBA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Jawablah pertanyaan dengan benar dan segera kumpulkan jika waktu sudah habis !

1. Husein berjalan dari rumah ke warung untuk membeli gula, kemudian setelah selesai

dia kembali kerumahnya. Maka, dari pernyataan tersebut apakah Husein dapat

dikatakan bergerak (berpindah) ? sebutkan alasannya !

2. Jika Dita berjalan 8 meter ke arah barat kemudian 6 meter ke selatan . Apakah Dita

mengalami perpindahan ? Jelaskan !

3. Apakah perbedaan antara perpindahan dan jarak ?

4.

Rina berjalan dari rumah ke pasar untuk membeli sayuran. Tetapi setelah dari pasar

Rina tidak langsung pulang melainkan harus ke rumah Tika untuk memberikan titipan

barang. Berapakah jarak dan perpindahan yang dilakukan oleh Rina ?

5. Kereta api parahyangan menempuh :

Di stasiun I dengan kelajuan 100 km/jam selama 1 jam;

Di stasiun II dengan kelajuan 90 km/jam selama 1,5 jam;

Di stasiun III dengan kelajuan 80 km/jam selama 2 jam;

Berapa kelajuan rata-rata kereta api Parahyangan selama menempuh perjalanan dari

a. Stasiun I sampai stasiun II ?

b. Stasiun II sampai stasiun III ?

c. Stasiun I sampai stasiun III ?

6. Ketika kita menuruni jalan menurun tanpa dikayuh, maka gerak sepeda kita semakin

cepat. Dari pernyataan tersebut sebutkan ciri-ciri GLBB dipercepat !

7. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga dikatakan kereta mengalami

gerak lurus. Jika masinis menjalankan kereta api dengan kelajuan tetap, apakah dalam

selang waktu yang sama. Jarak yang ditempuh juga sama ?

Rumah Rina

Rumah Tika

pasar

100 m 50 m

115

8. Grafik manakah yang menyatakan hubungan antara kecepatan dan waktu pada GLBB

? jelaskan jawaban anda

9. Lengkapilah tabel dibawah ini

BendaJarak

( Meter )

Waktu

(Sekon)

Kelajuan

(m/s)

Kelajuan

(km/jam)

1 100 … 10 …

2 … 10 20 …

3 80 20 … …

4 … 30 … 72

5 60 … … 108

10. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. Karena ada

rintangan, sopir menginjak rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan

yang bersifat negative) 8 m/s2 . Berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah

pengereman dilakukan ?

11. Mobil bergerakk secara GLBB dilukiskan pada grafik v – t seperti pada gambar

dibawah.

Tentukan nama gerak mobil pada saat di posisi A dan B dan hitung berapa jarak total

yang ditempuh oleh mobil itu ?

30

20

10

0 54321

v (km/jam)

t (jam)

A

B

v

0t

v

Grafik A 0 tGrafik B

116

12. Grafik manakah yang menyatakan hubungan antara percepatan dan waktu pada GLBB

? jelaskan jawaban anda !

13. Tabel dibawah ini menunjukan gerak suatu benda dengan kelajuan yang bertambah.

Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 … … … … …

a. Lengkapilah tabel diatas, kemudian lukisklah grafik kelajuan benda terhadap

waktu. Dari grafik tersebut apa yang dapat kamu katakan tentang jenis gerak yang

ditempuh benda ?

b. Berapakah pertambahan kelajuan benda tersebut setiap 2 sekon ?

c. Hitung percepatan benda dari detik ke-2 hingga detik ke-6 ?

14. Anda bersama teman-teman sedang bertamasya ke trans studio dengan naik bus.

Teman yang duduk di belakang sopir selama 10 menit mengamati bahwa spidometer

bus selalu tetap pada angka 50 km/jam. Ia kemudian mengatakan bahwa selama 10

menit tidak mengalami percepatan. Teman lain menanggapi bahwa bus selama 5 menit

itu bus mengalami percepatan tapi percepatannya tetap. Apakah anda setuju dengan

salah satu pendapat teman anda , atau anda memiliki pendapat sendiri ? jelaskan.

15. Jika kelereng kecil dan ringan dijatuhkan pada sebuah tabung yang berisi oli kental.

Apa yang akan terjadi, apakah terjadi GLBB atau GLB ? Jelaskan pendapat kamu !

0

a

tGrafik

a

t0

Grafik

117

Lampiran 16

RUBRIK PENILAIAN UJI COBA SOAL

No Kunci JawabanSkor

Skor

Total

1. Husein tidak dapat dikatakan bergerak karena dia kembali ke posisi awal . Hal ini terjadi karena gerak bergantung pada titik acuan dan gerak bersifat relatif

22

2.diketahui:

ditanya: apakah ditamengalami perpinda-han?

Dita mengalami perpindahan karena berpindah arah barat ke selatan Perpindahan = 62 + 82

= 36+64

= √ 00 = 10 meter

1

1

1

3

3. Perpindahan adalah panjang lintasan yang ditempuh benda beserta dengan arah gerak nyaJarak panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan jarak

1

12

4. Diketahu :Jarak dari rumah rina ke rumah tika adalah 100 mJarak dari rumah tika ke pasar adalah 50 mMaka jarak dari rumah rina ke pasar adalah 150 m

Ditanya : jarak dan perpindahan yang dilakukan rina ?

Jawab: Jadi jarak yang dilakukan oleh rina adalah 150 + 50 = 200 mDan perpindahan yang dilakukan = 50 m

1

1

1

3

5. Diketahu : v1 = 100 km/jam t1= 1 jamv2 = 90 km/jam t2 = 1,5 jam v3 = 80 km/jam t3 = 2 jam

Ditanya : kecepatan rata-rata a. Stasiun I ke IIb. Stasiun II ke IIIc. Stasiun I ke III

1

10

6

8

Perpindahan ?

118

Jawab :

a. 1 = 1 × 1 = 100 x 1 = 100 km

2 = 2 × 2 = 90 x 1,5 = 135 km

= = 00 35,5 = 35 ,5 = 94

Jadi kelajuan rata rata dari stasiun I ke stasiun 2 adalah 94 km/jam

b. = × = 80 x 2 = 160 km

= = 35 60,5 = 95 3,5 = 84,4

Jadi kelajuan rata rata dari stasiun 2 ke stasiun 3 adalah 84,4 km/jam

c. = = 00 60 = 603 = 86,6

Jadi kelajuan rata rata dari stasiun 1 ke stasiun 3 adalah 86,6 km/jam

1

1

1

1

1

1

1

1

1

6. Cirri GLBB dipercepat- Lintasan berupa garis lurus

5

119

- Kecepatan berkurang secara beraturan - Percepatan tetap (a<0)- Persamaannya adalah = ; < 0

= 2; < 0

111

11

7. Sama, kelajuan adalah jarak dibagi waktu sehingga jika selang waktu sama, jaraknya akan sama

2 2

8. Grafik a Karena dapat dilihat dari pengertian GLBB merupakan gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya berubah secara teratur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin miring suatu lintasan yang dilewati maka semakin cepat pula kecepatan yang dihasilkan. Maka akan didapat grafik yang berupa garis linier

5

5

9.Benda

Jarak( Meter )

Waktu(Sekon)

Kelajuan(m/s)

Kelajuan(km/jam)

1 100 10 10 0.0272 200 10 20 0,053 80 20 4 0,014 600 30 20 725 60 2 30 108

22

22

2

10

10. Diketahui : Vo = 60 km/jam = 16,67 m/sa = -8 m/s2

ditanya : s … ?2 = 2 = 2 − 2

= 0 − 6,67 2

− −8 2

= − 77,78− 6 2

s = 17,36 m

1

1

3

5

11. Diketahui :

1 = 301 = 3 1

120

= 30 = 0

2 = Ditanya : s…. ?

Jawab : Untuk grafik 1

1 = 1 × 1 = 30 km/jam x 3 jam = 90 km

Untuk grafik 2 vt = vo + at0 = 30 + a.2a = 15km/jam2

sehingga

2 = . .s2 = 30.2 + 0,5.(-15).2 = 30 km

Maka jarak total yang ditempuh mobil adalah Stotal keseluruhan S = s1 + s2

S = 90 + 30S = 120 km

Keterangan A = GLBB = GLBB

1

2

2

2

2

10

12. Grafik bKarena pada GLBB itu merupakan gerak yang lintasaannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang berbeda setiap sekonnya, tetapi memiliki percepatan yang konstan atau tetap . Sehingga didapat grafik yang berupa garis mendatar yang searah sumbu X

5 5

13.Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 30 35 40 45 50

a. gerak lurus berubah beraturan

110

121

b. Menurut tabel pertambahannya adalah 5 m/s

c. = ,

= 2 12 = 2,5 m/s2

4

2

314. Saya setuju dengan pendapat yang pertama, bus tidak mengalami

percepatan a = 0 karena pada waktu 10 menit bus tidak mengalami perubahan percepatanSebab pada spidometer tadi selalu menunjuk angka 50 km/jam

Sehingga :v = 50 km/jam = 13,89 m/st = 10 menit = 600s

= −

a = 1 , – 1 ,

a = 0 m/s2

3

2

5

15 Ketika kelereng dijatuhkan pada tabung berisi oli kental maka mula-mula kelereng akan bergerak dipercepat, kemudian kelereng mendapat gaya gesek dari oli sehingga suatu saat gaya-gaya tersebut mencaoai keseimbangan . kelereng pun akhirnya sampai dasar tabung dengan cepat . Maka dalam kejadian ini terjadi GLBB diperceoat pada kondisi awal dan GLB pada kondisi akhir

5 5

t

a

0

122

Lampiran 17

KISI – KISI SOAL PRETEST

Kelas : VII

Semester : 2 (genap)

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

No. Kompetensi Dasar Materi IndikatorJenjang Soal / Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6

1. Menganalisis data

percobaan gerak

lurus beraturan dan

gerak lurus berubah

beraturan serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

Gerak - Siswa dapat menjelaskan gerak dan perpindahan

- Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan

jarak

- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelajuan

- Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan

- Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat

beraturan

- Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-

hari

2

5

4

6

8 7

1

123

Lampiran 18KISI-KISI SOAL PRETEST SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

No Aspek Penilaian Indikator Nomor

Soal

Kriteria Penskoran

1. Mengukur Menghitung objek

dengan satuan

tertentu

5 4 : dapat menghitung > 5 besaran dengan benar dan satuan benar

3 : dapat menghitung 5 besaran dengan benar dan satuan benar.

2 : dapat menghitung < 5 besaran dengan benar dan satuan benar

1 : tidak menghitung besaran dan satuan

2. Menghipotesis Memberikan

dugaan sementara

4 4 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep dan jawabannya benar

3 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep tetapi jawabannya salah

2 : dapat memberikan hipotesis tetapi tidak sesuai dan jawabannya salah

1 : tidak memeberikan hipotesis dan jawabannya salah

3. Membuat

kesimpulan

Kemampuan

menarik

kesimpulan

1 4 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif dengan benar

3 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif tetapi salah

2 : dapat menjelaskan alasan tetapi tidak menjelaskan gerak relative

1 : tidak menjelaskan alasan dan tidak menjelaskan gerak relatif

7 4 : dapat menghitung dan dapat memberikan 3 penjelasan dengan benar

3 : dapat menghitung dan dapat memberikan 2 penjelasan dengan benar

2 : dapat menghitung dan dapat memberikan 1 penjelasan dengan benar

1 : tidak dapat menghitung dan tidak dapat memberikan penjelasan dengan benar

124

4. Mengasumsi Kemampuan

menentukan alasan

dari suatu jawaban

2 4 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan besarnya

3 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan dapat mencari

besarnya tetapi hanya salah satu

2 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan tetapi tidak menjawab

dengan sesuai

1 : tidak dapat mengasumsikan dan tidak menjawab dengan benar

5. Menginterpretasidata Menafsirkan dan

menerangkan data

pada tabel, grafik

atau diagram

8 4 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik dengan benar

3 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik tetapi salah

2 : dapat menjawab pertanyaan tetapi tidak menggambar grafik

1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat menggambar grafik

6. Mengevaluasi Mengambil

keputusan atau

menyatakan

pendapat

6 4 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan dapat menghitung dengan benar

3 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan menghitung tetapi salah

2 : dapat memasukan nilai sesuai rumus tetapi tidak menghitung

1 : tidak memasukan nilai dan tidak menghitung

7. Mengklasifikasi Menyebutkan dan

menggolongkan

sesuatu dalam

kelompoknya

4 4 : dapat mengklasifikasikan lebih dari 3 ciri GLBB diperlambat

3 : dapat mengklasifikasikan 3 ciri GLBB diperlambat

2 : dapat mengklasifikasikan kurang dari 3 ciri GLBB diperlambat

1 : tidak dapat memberikan contoh GLBB

125

Lampiran 19

SOAL PRETEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Jawablah pertanyaan dengan benar dan segera kumpulkan jika waktu sudah habis !

Waktu mengerjakan 40 menit

1. Husein berjalan dari rumah ke warung untuk membeli gula, kemudian setelah selesai

dia kembali kerumahnya. Maka, dari pernyataan tersebut apakah Husein dapat

dikatakan bergerak (berpindah) ? sebutkan alasannya !

2. Jika Dita berjalan 8 meter ke barat kemudian 6 meter ke selatan. Apakah Dita

mengalami perpindahan ? jelaskan !

3. Ketika kita menuruni jalan menurun tanpa dikayuh, maka gerak sepeda kita semakin

cepat. Dari pernyataan tersebut sebutkan ciri-ciri GLBB dipercepat !

4. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga dikatakan kereta mengalami

gerak lurus. Jika masinis menjalankan kereta api dengan kelajuan tetap, apakah dalam

selang waktu yang sama. Jarak yang ditempuh juga sama ?

5. Lengkapilah tabel dibawah ini !

BendaJarak

( Meter )

Waktu

(Sekon)

Kelajuan

(m/s)

Kelajuan

(km/jam)

1 100 … 10 …

2 … 10 20 …

3 80 20 … …

4 … 30 … 72

5 60 … … 108

6. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. Karena ada

rintangan, sopir menginjak rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan

yang bersifat negative) 8 m.s2. Berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah

pengereman dilakukan!

126

7. Mobil bergerak secara GLBB dilukiskan pada grafik v – t seperti pada gambar

dibawah.

Tentukan nama gerak mobil pada saat di posisi A dan B dan hitung berapa jarak total

yang ditempuh oleh mobil itu ? (menarik kesimpulan )

8. Tabel dibawah ini menunjukan gerak suatu benda dengan kelajuan yang bertambah.

(Menginterpretasidata)

Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 … … … … …

a. Lengkapilah tabel diatas, kemudian lukisklah grafik kelajuan benda terhadap waktu.

Dari grafik tersebut apa yang dapat kamu katakan tentang jenis gerak yang

ditempuh benda ?

b. Berapakah pertambahan kelajuan benda tersebut setiap 2 sekon ?

c. Hitung percepatan benda dari detik ke-2 hingga detik ke-6 ?

30

20

10

0 54321

v (km/jam)

t (jam)

A

B

127

Lampiran 20

RUBRIK PENILAIAN SOAL PRETEST

No Kunci Jawaban SkorSkor Total

1. Husein tidak dapat dikatakan bergerak karena dia kembali ke posisi awal. Hal ini terjadi karena gerak bergantung pada titik acuan dan gerak bersifat relative

2 2

2.diketahui:

ditanya: apakah ditamengalami perpinda-han?

Dita mengalami perpindahan karena berpindah arah barat ke selatan Perpindahan = 62 + 82

= 36+64 = √ 00 = 10 meter

1

1

1

3

3. Cirri GLBB dipercepat- Lintasan berupa garis lurus- Kecepatan berkurang secara beraturan - Percepatan tetap (a<0)- Persamaannya adalah = ; < 0

= 2; < 0

111

11

5

4. Sama, kelajuan adalah jarak dibagi waktu sehingga jika selang waktu sama, jaraknya akan sama

2 2

5.Benda

Jarak( Meter )

Waktu(Sekon)

Kelajuan(m/s)

Kelajuan(km/jam)

1 100 10 10 0.0272 200 10 20 0,053 80 20 4 0,014 600 30 20 725 60 2 30 108

22

22

2

10

6. Diketahui : Vo = 60 km/jam = 16,67 m/sa = -8 m/s2

ditanya : s … ?2 = 2

1

15

6

8

Perpindahan ?

128

= 2 − 2

= 0 − 6,67 2

− −8 2

= − 77,78− 6 2

s = 17,36 m

3

7. Diketahui :

1 = 301 = 3

= 30 = 0

2 = Ditanya : s…. ?

Jawab : Untuk grafik 1

1 = 1 × 1 = 30 km/jam x 3 jam = 90 km

Untuk grafik 2 vt = vo + at0 = 30 + a.2a = 15km/jam2

sehingga

2 = . .s2 = 30.2 + 0,5.(-15).2 = 30 km

Maka jarak total yang ditempuh mobil adalah Stotal keseluruhan S = s1 + s2

S = 90 + 30S = 120 km

Keterangan A = GLBB = GLBB

1

1

2

2

2

2

10

129

8. Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 30 35 40 45 50

a. gerak lurus berubah beraturan

b. Menurut tabel pertambahannya adalah 5 m/s

c. = ,

= 2 12 = 2,5 m/s2

1

4

2

3

10

t

a

0

130

Lampiran 21

KISI – KISI SOAL POSTTEST

Kelas : VII

Semester : 2 (genap)

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

No. Kompetensi Dasar Materi IndikatorJenjang Soal / Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6

1. Menganalisis data

percobaan gerak

lurus beraturan dan

gerak lurus berubah

beraturan serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari-

hari

Gerak - Siswa dapat menjelaskan gerak dan perpindahannya

- Siswa dapat membedakan pengertian perpindahan dan jarak

- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelajuan

- Siswa dapat membedakan kelajuan dan kecepatan

- Menyelidiki GLBB dipercepat dan diperlambat beraturan

- Menunjukan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

1

4

2

5

3

7

8

6

131

Lampiran 22

KISI-KISI SOAL POSTTEST KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

No Aspek Penilaian Indikator Nomor Soal

Kriteria Penskoran

1. Mengukur Menghitung objek dengan satuan tertentu

1 4 : dapat menghitung > 5 besaran dengan benar dan satuan benar3 : dapat menghitung 5 besaran dengan benar dan satuan benar.2 : dapat menghitung < 5 besaran dengan benar dan satuan benar1 : tidak menghitung besaran dan satuan

2. Menghipotesis Memberikan dugaan sementara

5 4 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep dan jawabannya benar3 : dapat memberikan hipotesis yang sesuai dengan konsep tetapi jawabannya salah2 : dapat memberikan hipotesis tetapi tidak sesuai dan jawabannya salah1 : tidak memeberikan hipotesis dan jawabannya salah

3. Membuat kesimpulan

Kemampuan menarik kesimpulan

6 4 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif dengan benar3 : dapat menjelaskan alasan dan menjelaskan gerak relatif tetapi salah2 : dapat menjelaskan alasan tetapi tidak menjelaskan gerak relative1 : tidak menjelaskan alasan dan tidak menjelaskan gerak relatif

8 4 : dapat menghitung dan dapat memberikan 3 penjelasan dengan benar3 : dapat menghitung dan dapat memberikan 2 penjelasan dengan benar2 : dapat menghitung dan dapat memberikan 1 penjelasan dengan benar1 : tidak dapat menghitung dan tidak dapat memberikan penjelasan dengan benar

4. Mengasumsi Kemampuan menentukan alasan dari suatu jawaban

4 4 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan besarnya3 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan dan dapat mencari

besarnya tetapi hanya salah satu2 : dapat mengasumsikan perpindahan yang Dita lakukan tetapi tidak menjawab

dengan sesuai 1 : tidak dapat mengasumsikan dan tidak menjawab dengan benar

132

5. Menginterpretasidata Menafsirkan dan menerangkan data pada tabel, grafik atau diagram

2 4 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik dengan benar3 : dapat menjawab pertanyaan dan menggambar grafik tetapi salah2 : dapat menjawab pertanyaan tetapi tidak menggambar grafik1 : tidak dapat menjawab pertanyaan dan tidak dapat menggambar grafik

6. Mengevaluasi Mengambil keputusan atau menyatakan pendapat

3 4 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan dapat menghitung dengan benar 3 : dapat memasukan nilai sesuai rumus dan menghitung tetapi salah2 : dapat memasukan nilai sesuai rumus tetapi tidak menghitung1 : tidak memasukan nilai dan tidak menghitung

7. Mengklasifikasi Menyebutkan dan menggolongkan sesuatu dalam kelompoknya

7 4 : dapat mengklasifikasikan lebih dari 3 ciri GLBB diperlambat3 : dapat mengklasifikasikan 3 ciri GLBB diperlambat2 : dapat mengklasifikasikan kurang dari 3 ciri GLBB diperlambat1 : tidak dapat memberikan contoh GLBB

133

Lampiran 23

SOAL POSTTES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Jawablah pertanyaan dengan benar dan segera kumpulkan jika waktu sudah habis !

Waktu mengerjakan 40 menit

1. Lengkapilah tabel dibawah ini !

BendaJarak

( Meter )

Waktu

(Sekon)

Kelajuan

(m/s)

Kelajuan

(km/jam)

1 100 … 10 …

2 … 10 20 …

3 80 20 … …

4 … 30 … 72

5 60 … … 108

2. Tabel dibawah ini menunjukan gerak suatu benda dengan kelajuan yang bertambah.

Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 … … … … …

a. Lengkapilah tabel diatas, kemudian lukisklah grafik kelajuan benda terhadap waktu.

Dari grafik tersebut apa yang dapat kamu katakan tentang jenis gerak yang

ditempuh benda ?

b. Berapakah pertambahan kelajuan benda tersebut setiap 2 sekon ?

c. Hitung percepatan benda dari detik ke-2 hingga detik ke-6 ?

3. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. Karena ada

rintangan, sopir menginjak rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan

yang bersifat negatif) 8 m/s2 . Berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah

pengereman dilakukan ?

4. Jika Dita berjalan 8 meter ke barat kemudian 6 meter ke selatan. Apakah Dita

mengalami perpindahan ? jelaskan !

5. Kereta api bergerak pada lintasan yang lurus sehingga dikatakan kereta mengalami

gerak lurus. Jika masinis menjalankan kereta api dengan kelajuan tetap, apakah dalam

selang waktu yang sama. Jarak yang ditempuh juga sama ?

134

6. Husein berjalan dari rumah ke warung untuk membeli gula, kemudian setelah selesai

dia kembali kerumahnya. Maka, dari pernyataan tersebut apakah Husein dapat

dikatakan bergerak (berpindah) ? sebutkan alasannya !

7. Ketika kita menuruni jalan menurun tanpa dikayuh, maka gerak sepeda kita semakin

cepat. Dari pernyataan tersebut sebutkan ciri-ciri GLBB dipercepat !

8. Mobil bergerak secara GLBB dilukiskan pada grafik v – t seperti pada gambar

dibawah.

Tentukan nama gerak mobil pada saat di posisi A dan B dan hitung berapa jarak total

yang ditempuh oleh mobil itu ?

30

20

10

0 54321

v (km/jam)

t (jam)

A

B

135

Lampiran 24

RUBRIK PENILAIAN SOAL POSTTEST

No Kunci JawabanSkor

Skor

Total

1.Benda

Jarak( Meter )

Waktu(Sekon)

Kelajuan(m/s)

Kelajuan(km/jam)

1 100 10 10 0.0272 200 10 20 0,053 80 20 4 0,014 600 30 20 725 60 2 30 108

22

22

2

10

2.Waktu (sekon) 0 2 4 6 8 10 12 14 16Kelajuan (m/s) 10 15 20 25 30 35 40 45 50

a. gerak lurus berubah beraturan

b. Menurut tabel pertambahannya adalah 5 m/s

c. = ,

= 2 12 = 2,5 m/s2

1

4

2

33. Diketahui :

Vo = 60 km/jam = 16,67 m/sa = -8 m/s2

ditanya : s … ?2 = 2 = 2 − 2

= 0 − 6,67 2

− −8 2

1

1

3

5

t

a

0

136

= − 77,78− 6 2

s = 17,36 m4.

diketahui:ditanya: apakah ditamengalami perpinda-han?

Dita mengalami perpindahan karena berpindah arah barat ke selatan Perpindahan = 62 + 82

= 36+64 = √ 00 = 10 meter

1

1

1

3

5. Sama, kelajuan adalah jarak dibagi waktu sehingga jika selang waktu sama, jaraknya akan sama

2 2

6. Husein tidak dapat dikatakan bergerak karena dia kembali ke posisi awal . Hal ini terjadi karena gerak bergantung pada titik acuan dan gerak bersifat relative

22

7. Cirri GLBB dipercepat- Lintasan berupa garis lurus- Kecepatan berkurang secara beraturan - Percepatan tetap (a<0)- Persamaannya adalah = ; < 0

= 2; < 0

111

11

5

8. Diketahui :

1 = 301 = 3

= 30 = 0

2 = Ditanya : s…. ?

Jawab : Untuk grafik 1

1 = 1 × 1 = 30 km/jam x 3 jam = 90 kmUntuk grafik 2 vt = vo + at0 = 30 + a.2a = 15km/jam2

1

1

2

210

6

8

Perpindahan ?

137

2 = . .s2 = 30.2 + 0,5.(-15).2 = 30 km

Maka jarak total yang ditempuh mobil adalah Stotal keseluruhan S = s1 + s2

S = 90 + 30S = 120 km

Keterangan A = GLBB = GLBB

2

2

138

Lampiran 25

KELOMPOK PRAKTIKUM FISIKA

Kelompok 6 Kelompok 4 Kelompok 1

R-22 R-14 R-03

R-31 R-17 R-26

R-30 R-23 R-29

R-11 R-15 R-16

R-18 R-32 R-04

R-05 R-34 R-24

Kelompok 2 Kelompok 5 Kelompok 3

R-07 R-12 R-21

R-02 R-08 R-09

R-06 R-13 R-10

R-28 R-25 R-33

R-27 R-19 R-01

R-20

139

Lampiran 26

Hasil Analisis Uji Coba Soal

No KODE

No Soal

Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Y2

Skor Total

2 3 2 3 10 5 5 5 10 5 10 5 10 5 5

1 UC-21 2 3 2 2 5 5 5 5 10 5 10 4 9 3 5 75 5625

2 UC-23 2 3 2 2 9 5 5 5 10 5 9 2 6 1 3 69 4761

3 UC-09 2 2 2 3 10 5 5 1 10 3 10 4 5 1 5 68 4624

4 UC-32 2 2 2 2 5 5 5 3 10 1 10 3 8 5 3 66 4356

5 UC-19 2 1 2 2 7 5 5 5 10 5 3 3 3 1 1 55 3025

6 UC-08 2 1 2 3 10 2 5 4 10 5 1 4 7 1 1 58 3364

7 UC-01 2 3 2 3 10 2 3 3 10 3 1 1 8 1 1 53 2809

8 UC-02 2 3 2 2 7 3 5 5 10 3 1 2 6 1 1 53 2809

9 UC-27 2 1 2 3 4 1 5 4 10 3 3 2 7 2 1 50 2500

10 UC-20 2 3 2 3 4 2 5 3 6 3 5 3 5 1 5 52 2704

11 UC-29 2 1 2 3 7 5 5 3 10 3 3 3 2 0 5 54 2916

12 UC-26 2 2 2 2 8 3 5 4 6 3 8 2 5 0 5 57 3249

13 UC-24 2 2 2 2 8 1 5 1 6 3 10 2 2 0 2 48 2304

14 UC-30 2 3 2 2 8 0 5 5 10 5 0 2 3 0 1 48 2304

15 UC-14 2 1 1 2 9 1 2 5 10 5 0 2 1 1 3 45 2025

16 UC-16 2 0 1 2 10 1 5 5 10 4 0 1 2 1 1 45 2025

17 UC-13 1 1 2 3 3 3 5 2 8 3 5 1 1 1 4 43 1849

18 UC-05 1 2 2 2 5 1 5 5 6 5 1 0 2 1 1 39 1521

19 UC-10 1 2 1 2 4 1 5 1 4 5 1 4 1 1 0 33 1089

20 UC-11 1 2 1 2 3 1 1 5 10 5 3 1 2 1 0 38 1444

21 UC-12 1 1 1 2 10 1 1 5 4 2 1 1 1 1 0 32 1024

140

22 UC-28 1 1 0 3 8 0 5 5 6 1 2 1 1 0 1 35 1225

23 UC-06 1 1 0 3 6 0 1 1 3 1 1 1 1 1 1 22 484

24 UC-18 1 0 0 3 10 0 1 2 6 1 1 4 1 1 1 32 1024

25 UC-03 0 0 0 2 7 0 5 5 5 0 1 1 1 1 1 29 841

26 UC-25 0 2 0 2 5 0 5 3 6 3 3 2 1 0 2 34 1156

27 UC-22 0 0 2 2 5 0 5 2 6 0 1 2 1 1 4 31 961

28 UC-31 0 3 2 2 7 0 1 5 6 0 0 1 1 1 1 30 900

29 UC-15 0 0 2 3 8 0 1 1 2 0 0 3 1 1 2 24 576

30 UC-07 0 1 2 2 8 0 2 2 3 0 1 1 1 1 1 25 625

31 UC-04 0 2 2 2 6 0 5 5 2 0 1 1 1 1 1 29 841

32 UC-17 0 0 2 3 6 0 1 1 4 0 0 4 1 1 1 24 576

TK

rata2 skor 1,25 1,53 1,531 2,375 6,94 1,66 3,875 3,47 7,156 2,656 3 2,125 3,031,031

3 2

TK 0,625 0,51 0,766 0,792 0,69 0,33 0,775 0,69 0,716 0,531 0,3 0,425 0,30,206

3 0,4

kriteriasedang

sedang

mudah

Mudah

mudah

sedang

mudah

sedang

mudah

sedang sukar

sedang sukar sukar

sedang

ΣX 40 49 49 76 222 53 124 111 229 85 96 68 97 33 64 8993616

3

ΣX2 72 109 93 188 1690 197 574 465 1887 339 656 188 507 61 212

ΣXY 2066 2383 2295 3307 9807 3050 5856 50281101

0 4235 5321 3164 5225 1584 3205

rxy 0,840 0,517 0,456-

0,038 0,123 0,867 0,567 0,255 0,795 0,608 0,725 0,368 0,836 0,341 0,553k = 15

rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349Ssb

2

=51,96

Kriteria Valid Valid ValidTidak Valid

Tidak Valid

Valid ValidTidak Valid

Valid Valid Valid Valid ValidTidak Valid

Valid st2

=214,0

5

sb2 0,710 1,096 0,580 0,242 4,835 3,523 3,016 2,580 8,007 3,652

11,871 1,403 6,870 0,870 2,710

r11

=0,81

DBmean A 2 1,938 1,875 2,375 7,563 2,875

4,6875 3,813 9,25

3,6875 4,625 2,5 4,938

1,1875 2,688

mean B 0,5 1,1251,187

5 2,375 6,313 0,4383,062

5 3,1255,062

5 1,625 1,375 1,75 1,125 0,875 1,313

141

DP 0,75 0,2710,343

8 0 0,125 0,488 0,325 0,1380,418

80,412

5 0,325 0,15 0,3810,062

5 0,275

Keterangan

baik sekali

cukup

cukup

Jelek jelek baikcukup

jelek baik baikcukup

jelekcukup

jelekcukup

142

Lampiran 27

Hasil Pretest Aspek Berpikir Kritis

NO Kode Responden

Nomor Soal

Skor Total

Nilai kriteriamenarik kesimpulan

mengasumsi mengklasifikasi menghipotesis mengukur mengevaluasi menarik kesimpulan

Menginterpretasidata

2 3 5 2 10 5 10 10

1 R-01 1 1 0 2 8 2 2 3 19 44 kurang kritis

2 R-02 2 2 2 2 10 2 2 3 25 55 kritis

3 R-03 1 1 1 2 10 1 2 5 23 51 kurang kritis

4 R-04 1 1 2 2 8 3 3 3 23 52 kritis

5 R-05 1 2 1 2 10 2 2 3 23 51 kurang kritis

6 R-06 2 3 1 2 10 3 2 1 24 53 kritis

7 R-07 1 3 1 2 10 3 2 2 24 53 kritis

8 R-08 1 1 1 2 10 2 1 3 21 48 kurang kritis

9 R-09 2 1 1 2 10 3 2 4 25 55 kritis

10 R-10 1 3 1 1 8 1 2 1 18 42 kurang kritis

11 R-11 2 1 2 2 10 1 1 2 21 47 kurang kritis

12 R-12 2 1 5 2 10 2 1 1 24 53 kritis

13 R-13 1 2 1 2 8 1 1 1 17 40 kurang kritis

14 R-14 1 2 2 1 8 1 1 2 18 41 kurang kritis

15 R-15 2 3 2 2 10 1 2 3 25 55 kritis

16 R-16 2 2 2 1 10 1 1 1 20 46 kurang kritis

17 R-17 1 3 1 1 8 1 2 1 18 42 kurang kritis

18 R-18 2 3 1 2 10 2 2 5 27 59 kritis

19 R-19 1 1 0 2 10 2 2 4 22 50 kurang kritis

20 R-20 1 1 0 2 4 1 0 1 10 25 sangat kurang kritis

21 R-21 2 3 2 2 10 5 2 7 33 72 kritis

143

22 R-22 1 2 1 2 10 2 2 5 25 55 kritis

23 R-23 2 3 2 0 10 2 2 2 23 51 kurang kritis

24 R-24 1 2 2 2 8 3 2 2 22 49 kurang kritis

25 R-25 1 1 2 1 10 2 2 2 21 48 kurang kritis

26 R-26 2 1 0 2 8 1 1 1 16 38 kurang kritis

27 R-27 2 1 1 2 10 1 1 3 21 48 kurang kritis

28 R-28 2 3 1 2 10 1 1 2 22 49 kurang kritis

29 R-29 2 1 1 1 10 1 1 1 18 42 kurang kritis

30 R-30 2 1 1 2 6 1 1 1 15 35 kurang kritis

31 R-31 2 2 1 2 10 1 1 1 20 46 kurang kritis

32 R-32 2 2 1 1 10 1 1 5 23 51 kurang kritis

33 R-33 1 1 0 2 8 1 1 1 15 36 kurang kritis

34 R-34 2 1 2 2 8 2 2 2 21 47 kurang kritis

Skor Terendah 1 1 0 0 4 1 0 1

21 47,91 Kurang KritisSkor Tertinggi 2 3 5 2 10 5 3 7

Jumlah 52 61 44 59 310 59 53 84

Kriteria

0 % < x ≤ 25 % : kategori sangat kurang kritis

26 % < x ≤ 50 % : kategori kurang kritis

51 % < x ≤ 75 % : kategori kritis

76 % < x ≤ 100 % : kategori sangat kritis

144

Lampiran 28

Hasil Posttest Aspek Berpikir Kritis

NO

Kode Responde

n

Nomor Soal Skor Total

Nilai kriteriamengukur Menginterpretasidata

mengevaluasi

mengasumsi

menghipotesis

menarik kesimpula

n

mengklasifikasi

menarik kesimpulan

10 10 5 3 2 2 5 101 R-01 10 4 3 1 2 2 2 4 28 62 kritis

2 R-02 6 5 4 3 2 1 2 3 26 57 kritis

3 R-03 10 10 1 3 1 2 3 4 34 74 kritis

4 R-04 10 5 2 3 2 2 0 2 26 58 kritis

5 R-05 10 5 3 1 2 1 2 3 27 60 kritis

6 R-06 6 4 5 3 2 1 5 5 31 68 kritis

7 R-07 8 7 5 3 2 0 5 5 35 76 kritis

8 R-08 10 7 5 3 2 1 2 5 35 76 kritis

9 R-09 10 5 5 2 2 2 5 5 36 78 sangat kritis

10 R-10 10 3 4 1 2 2 2 7 31 68 kritis

11 R-11 10 7 5 3 2 1 2 5 35 76 kritis

12 R-12 10 5 4 3 2 2 3 5 34 73 kritis

13 R-13 10 8 2 2 1 2 3 5 33 72 kritis

14 R-14 10 7 1 3 2 2 3 1 29 64 kritis

15 R-15 10 5 5 3 2 2 3 5 35 76 kritis

16 R-16 8 5 1 2 2 2 2 8 30 65 kritis

17 R-17 4 2 2 3 2 2 3 2 20 46 kurang kritis

18 R-18 10 8 1 2 2 2 3 8 36 78 sangat kritis

19 R-19 10 8 2 2 2 2 1 8 35 76 kritis

20 R-20 10 7 3 3 2 2 1 0 28 62 kritis

21 R-21 10 7 3 2 2 2 3 3 32 70 kritis

145

22 R-22 10 8 5 1 2 2 2 4 34 73 kritis

23 R-23 8 7 2 2 2 2 3 4 30 66 kritis

24 R-24 10 6 3 1 2 2 2 2 28 62 kritis

25 R-25 10 7 5 1 2 2 2 10 39 84 sangat kritis

26 R-26 10 7 2 3 2 2 3 3 32 70 kritis

27 R-27 10 4 3 1 2 2 2 4 28 62 kritis

28 R-28 5 8 2 2 1 2 1 2 30 66 kritis

29 R-29 10 10 3 3 2 3 4 10 45 96 sangat kritis

30 R-30 10 5 2 1 2 2 2 2 26 58 kritis

31 R-31 10 7 5 3 2 3 3 3 36 78 sangat kritis

32 R-32 10 7 4 3 2 2 3 8 39 84 sangat kritis

33 R-33 10 8 3 1 2 2 2 3 31 68 kritis

34 R-34 10 5 2 1 2 2 1 2 25 56 kritis

Skor Terendah 4 2 1 1 1 0 0 031,676470

669,352

9KritisSkor Tertinggi 10 10 5 3 2 3 5 10

Jumlah 315 213 107 74 65 63 85 150

Kriteria

0 % < x ≤ 25 % : kategori sangat kurang kritis

26 % < x ≤ 50 % : kategori kurang kritis

51 % < x ≤ 75 % : kategori kritis

76 % < x ≤ 100 % : kategori sangat kritis

Lampiran 29

UJI NORMALITAS

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ2tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal =

Nilai minimal =

Rentang =

Banyak kelas =

Kelas IntervalBatas Kelas

25 - 34 24,5

35 - 44 34,5

45 - 54 44,5

55 - 64 54,5

65 - 74 64,5

75 - 84 74,5

84,5

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =

1,2656

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal

UJI NORMALITAS PRETEST KELAS VIIE

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

72 Panjang Kelas =

25 Rata-rata =

47 s =

6 n =

Z untuk batas kls.

Peluang untuk Z

Luas Kls. Untuk Z Ei

-2,86 0,4979 0,0467 1,5879

-1,66 0,4512 0,2777 9,4408

-0,45 0,1735 0,4491 15,2689

0,76 0,2756 0,1997 6,7896

1,96 0,4752 0,0240 0,8158

3,17 0,4992 0,0008 0,0256

4,38 0,5000

χ²

3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81

1,2656 7,81

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal

146

7,76

48,23

8,29

34

Oi(Oi-Ei)²

Ei

1 0,218

9 0,021

15,2689 18 0,489

5 0,472

1 0,042

0 0,026

= 1,2657

7,81

Lampiran 30

UJI NORMALITAS

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ2 < χ2tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal =

Nilai minimal =

Rentang =

Banyak kelas =

Kelas IntervalBatas Kelas

46 - 54 45,5

55 - 63 54,5

64 - 72 63,5

73 - 81 72,5

82 - 90 81,5

91 - 99 90,5

99,5

Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel =

2,7002

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal

UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS VII E

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

96 Panjang Kelas =

46 Rata-rata =

50 s =

6 n =

Z untuk batas kls.

Peluang untuk Z

Luas Kls. Untuk Z Ei

-2,49 0,4936 0,0543 1,8449

-1,55 0,4393 0,2101 7,1423

-0,61 0,2292 0,3578 12,1641

0,33 0,1285 0,2688 9,1389

1,27 0,3973 0,0889 3,0243

2,20 0,4863 0,0129 0,4385

3,14 0,4992

χ²

3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81

2,7002 7,81

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, data tersebut berdistribusi normal

147

8,259

69,35

9,59

34

Oi(Oi-Ei)²

Ei

1 0,387

9 0,483

10 0,385

11 0,379

2 0,347

1 0,719

= 2,7002

7,81

Lampiran 31

HASIL REKAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No KodeNilai

Pre Test

Pos Test

1 R-01 44 622 R-02 55 573 R-03 51 744 R-04 52 585 R-05 51 606 R-06 53 687 R-07 53 768 R-08 48 769 R-09 55 78

10 R-10 42 6811 R-11 47 7612 R-12 53 7313 R-13 40 7214 R-14 41 6415 R-15 55 7616 R-16 46 6517 R-17 42 4618 R-18 59 7819 R-19 50 7620 R-20 25 6221 R-21 72 7022 R-22 55 7323 R-23 51 6624 R-24 49 6225 R-25 48 8426 R-26 38 7027 R-27 48 6228 R-28 49 6629 R-29 42 9630 R-30 35 5831 R-31 46 7832 R-32 51 8433 R-33 36 6834 R-34 47 56RATA-RATA 48 69

s² 67,1132 95,5686s 8,19226 9,77592n 34 34

HASIL REKAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PRETEST DENGAN POSTTES

Pretest Posttest

kurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kurang kritiskritis sangat kritiskurang kritis kritissangat kurang kritis kritiskritis kritiskritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis sangat kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritiskurang kritis kritis

148

POSTTEST

Lampiran 32

Uji Gain untuk Mengetahui Taraf SignifikanPerkembangan Berpikir Kritis

RATA

PRETEST

POSTTEST

N-Gain

Kriteria uji <g>

Kelas Eksperimen

g

g

Uji Gain untuk Mengetahui Taraf Signifikansi Perkembangan Berpikir Kritis

RATA-RATAKelas

Eksperimen

PRETEST 48

POSTTEST 69

Gain 0,41

Kriteria uji <g> : g > 0,7 (tinggi)

: 0,3 < g < 0,7 (sedang)

: g < 0,3 (rendah)

Kelas Eksperimen

=

= 21,44 52,09

= 0,41 (sedang)

S

SS

pre

prepost

%100

149

150

Lampiran 33

REKAP HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA PERTEMUAN KE-1

No Kode

Karakter

Skor Total

Nilai Total

KetDisiplinRasa Ingin

TahuKomunikatif

A B C D E F G H I

1 R-01 5 3 3 3 3 5 3 5 1 31 69 mulai berkembang

2 R-02 5 3 1 1 3 5 1 5 3 27 60 mulai terlihat

3 R-03 5 3 1 3 3 5 3 5 3 31 69 mulai berkembang

4 R-04 5 3 1 3 3 1 1 3 1 21 47 mulai terlihat

5 R-05 5 3 3 3 3 3 1 5 3 29 64 mulai berkembang

6 R-06 5 3 1 5 3 5 3 5 3 33 73 mulai berkembang

7 R-07 5 3 1 1 5 5 3 5 3 31 69 mulai berkembang

8 R-08 5 5 3 3 5 1 3 1 5 31 69 mulai berkembang

9 R-09 5 1 1 1 3 1 5 5 1 23 51 mulai terlihat

10 R-10 5 3 1 3 1 1 5 3 1 23 51 mulai terlihat

11 R-11 5 3 1 3 3 1 3 5 5 29 64 mulai berkembang

12 R-12 5 5 3 3 5 1 3 1 5 31 69 mulai berkembang

13 R-13 5 5 3 3 1 3 1 3 5 29 64 mulai berkembang

14 R-14 5 5 1 2 5 1 3 3 5 30 67 mulai berkembang

15 R-15 5 5 1 1 3 1 5 5 3 29 64 mulai berkembang

16 R-16 5 3 1 3 1 1 1 5 5 25 56 mulai terlihat

17 R-17 5 5 1 1 1 5 5 5 3 31 69 mulai berkembang

18 R-18 5 3 5 1 3 1 2 5 5 30 67 mulai berkembang

19 R-19 5 1 3 3 3 5 1 5 3 29 64 mulai berkembang

20 R-20 5 1 3 5 3 3 3 3 3 29 64 mulai berkembang

21 R-21 5 3 5 5 1 1 5 5 1 31 69 mulai berkembang

22 R-22 5 3 3 3 5 5 1 1 3 29 64 mulai berkembang

23 R-23 5 5 1 3 1 1 3 5 3 27 60 mulai terlihat

24 R-24 3 1 3 1 1 3 1 3 3 19 42 mulai terlihat

25 R-25 5 5 3 1 1 3 3 5 5 31 69 mulai berkembang

26 R-26 5 3 3 3 1 1 3 5 3 27 60 mulai terlihat

27 R-27 5 5 1 5 1 3 3 3 3 29 64 mulai berkembang

28 R-28 5 3 1 1 5 1 1 5 3 25 56 mulai terlihat

29 R-29 5 1 1 1 1 1 5 3 5 23 51 mulai terlihat

30 R-30 5 3 1 1 1 1 1 1 5 19 42 mulai terlihat

31 R-31 5 3 1 3 3 5 3 3 1 27 60 mulai terlihat

32 R-32 5 5 1 3 3 3 3 5 3 31 69 mulai berkembang

33 R-33 5 1 3 1 3 1 1 3 3 21 47 mulai terlihat

34 R-34 5 5 1 3 3 3 3 3 3 29 64 mulai berkembang

jumlah 168 112 66 85 90 86 91 132 110 940 2089

rata-rata 27,65 61,4

151

Lampiran 34

REKAP HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA PERTEMUAN KE-2

No Kode

Karakter

Skor Total

Nilai Total

KetDisiplinRasa Ingin Tahu

Komunikatif

A B C D E F G H I

1 R-01 5 3 3 5 3 5 3 1 5 33 73 mulai berkembang

2 R-02 3 5 3 3 1 3 3 5 5 31 69 mulai berkembang

3 R-03 3 5 1 5 3 5 5 5 3 35 78 mulai berkembang

4 R-04 5 3 3 3 1 5 5 5 3 33 73 mulai berkembang

5 R-05 5 3 3 3 1 5 5 3 3 31 69 mulai berkembang

6 R-06 5 5 3 3 3 3 5 3 5 35 78 mulai berkembang

7 R-07 5 5 3 1 1 3 5 5 5 33 73 mulai berkembang

8 R-08 3 3 5 3 3 5 3 3 5 33 73 mulai berkembang

9 R-09 5 3 5 3 1 5 3 5 5 35 78 mulai berkembang

10 R-10 3 3 1 3 3 5 3 5 3 29 64 mulai berkembang

11 R-11 5 1 3 3 3 5 3 5 5 33 73 mulai berkembang

12 R-12 3 5 5 1 1 5 3 3 5 31 69 mulai berkembang

13 R-13 5 3 5 3 3 5 3 3 3 33 73 mulai berkembang

14 R-14 3 5 3 5 3 1 3 5 5 33 73 mulai berkembang

15 R-15 5 5 1 3 3 5 3 5 5 35 78 mulai berkembang

16 R-16 3 5 3 3 5 3 5 3 5 35 78 mulai berkembang

17 R-17 3 3 1 3 3 5 3 5 5 31 69 mulai berkembang

18 R-18 5 3 5 3 3 5 3 5 3 35 78 mulai berkembang

19 R-19 5 5 5 3 1 3 3 5 3 33 73 mulai berkembang

20 R-20 3 5 3 1 3 3 3 5 5 31 69 mulai berkembang

21 R-21 5 3 5 3 3 5 3 1 5 33 73 mulai berkembang

22 R-22 5 5 3 1 5 5 5 1 3 33 73 mulai berkembang

23 R-23 5 5 1 1 5 1 5 3 5 31 69 mulai berkembang

24 R-24 3 3 3 3 1 3 1 3 3 23 51 mulai terlihat

25 R-25 5 5 5 1 3 5 3 5 3 35 78 mulai berkembang

26 R-26 3 5 3 3 1 3 5 5 3 31 69 mulai berkembang

27 R-27 5 3 3 1 5 3 3 5 5 33 73 mulai berkembang

28 R-28 3 1 3 1 3 3 5 5 5 29 64 mulai berkembang

29 R-29 3 1 3 5 5 1 5 5 5 33 73 mulai berkembang

30 R-30 5 3 5 3 1 1 3 3 3 27 60 mulai terlihat

31 R-31 3 3 1 3 3 3 5 5 3 29 64 mulai berkembang

32 R-32 1 3 3 1 3 3 3 5 5 27 60 mulai terlihat

33 R-33 1 3 5 1 3 5 1 5 5 29 64 mulai berkembang

34 R-34 5 3 5 3 1 1 3 5 5 31 69 mulai berkembang

jumlah 134 124 112 90 90 126 122 140 144 1082 2404

rata-rata 31,824 70,72

152

Lampiran 35

REKAP HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA PERTEMUAN KE-3

No Kode

Karakter

Skor Total

Nilai Total

KetDisiplinRasa Ingin

TahuKomunikatif

A B C D E F G H I

1 R-01 5 5 3 3 3 3 5 3 5 35 78 mulai berkembang

2 R-02 5 1 5 3 3 3 3 5 5 33 73 mulai berkembang

3 R-03 5 3 5 3 5 3 5 3 5 37 82 membudaya

4 R-04 5 5 3 1 3 3 5 5 5 35 78 mulai berkembang

5 R-05 3 3 5 3 3 3 3 5 5 33 73 mulai berkembang

6 R-06 5 5 3 5 5 5 5 3 3 39 87 membudaya

7 R-07 5 5 3 3 5 3 5 5 3 37 82 membudaya

8 R-08 5 5 5 3 5 3 5 3 5 39 87 membudaya

9 R-09 5 3 5 5 3 5 5 5 3 39 87 membudaya

10 R-10 5 1 5 1 3 5 5 5 5 35 78 mulai berkembang

11 R-11 5 3 5 5 5 3 3 5 3 37 82 membudaya

12 R-12 5 5 3 5 3 5 1 5 3 35 78 mulai berkembang

13 R-13 5 5 5 5 5 3 1 5 3 37 82 membudaya

14 R-14 5 5 3 3 3 3 5 5 3 35 78 mulai berkembang

15 R-15 5 5 5 5 5 5 3 1 3 37 82 membudaya

16 R-16 5 3 3 5 3 5 5 3 3 35 78 mulai berkembang

17 R-17 5 5 3 1 1 5 5 5 3 33 73 mulai berkembang

18 R-18 5 3 5 3 5 5 3 5 5 39 87 membudaya

19 R-19 5 5 5 3 5 3 1 5 3 35 78 mulai berkembang

20 R-20 5 1 5 5 3 5 5 5 5 39 87 membudaya

21 R-21 5 5 3 5 3 5 3 3 5 37 82 membudaya

22 R-22 5 5 3 1 1 5 5 5 5 35 78 mulai berkembang

23 R-23 5 5 3 1 3 5 5 3 3 33 73 mulai berkembang

24 R-24 5 5 1 3 1 1 5 5 3 29 64 mulai berkembang

25 R-25 5 3 5 3 1 1 5 5 5 33 73 mulai berkembang

26 R-26 5 5 5 3 1 5 5 5 3 37 82 membudaya

27 R-27 5 3 1 5 5 3 3 5 5 35 78 mulai berkembang

28 R-28 5 5 1 5 5 5 5 5 3 39 87 membudaya

29 R-29 5 5 5 5 1 5 5 3 5 39 87 membudaya

30 R-30 5 3 1 1 5 5 3 5 5 33 73 mulai berkembang

31 R-31 5 5 3 1 5 3 3 5 5 35 78 mulai berkembang

32 R-32 5 5 1 1 3 5 5 5 5 35 78 mulai berkembang

33 R-33 5 5 1 1 5 3 5 5 5 35 78 mulai berkembang

34 R-34 5 5 5 5 5 5 3 3 5 41 91 membudaya

jumlah 168 140 122 110 120 134 138 148 140 1220 2711

rata-rata 35,88 79,74

153

Lampiran 36

PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWAPERTEMUAN 1-2

NO. KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 2 rata

1 R-01 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

2 R-02 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG

3 R-03 60 60 120,00 60,00 0,00 RENDAH

4 R-04 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG

5 R-05 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

6 R-06 60 87 146,67 73,33 0,67 SEDANG

7 R-07 60 87 146,67 73,33 0,67 SEDANG

8 R-08 87 73 160,00 80,00 -1,00 RENDAH

9 R-09 47 87 133,33 66,67 0,75 TINGGI

10 R-10 60 47 106,67 53,33 -0,33 RENDAH

11 R-11 60 60 120,00 60,00 0,00 RENDAH

12 R-12 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH

13 R-13 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH

14 R-14 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

15 R-15 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

16 R-16 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG

17 R-17 73 47 120,00 60,00 -1,00 RENDAH

18 R-18 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH

19 R-19 60 100 160,00 80,00 1,00 TINGGI

20 R-20 60 73 133,33 66,67 0,33 SEDANG

21 R-21 87 87 173,33 86,67 0,00 RENDAH

22 R-22 73 87 160,00 80,00 0,50 SEDANG

23 R-23 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

24 R-24 47 60 106,67 53,33 0,25 RENDAH

25 R-25 87 100 186,67 93,33 1,00 TINGGI

26 R-26 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

27 R-27 73 73 146,67 73,33 0,00 RENDAH

28 R-28 60 47 106,67 53,33 -0,33 RENDAH

29 R-29 47 47 93,33 46,67 0,00 RENDAH

30 R-30 60 87 146,67 73,33 0,67 SEDANG

31 R-31 60 47 106,67 53,33 -0,33 RENDAH

32 R-32 73 47 120,00 60,00 -1,00 RENDAH

33 R-33 60 60 120,00 60,00 0,00 RENDAH

34 R-34 73 87 160,00 80,00 0,50 SEDANG

154

Lampiran 37

PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2-3

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

2 3 rata

1 R-01 73 87 160 80 0,50 SEDANG

2 R-02 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH

3 R-03 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG

4 R-04 73 87 160 80 0,50 SEDANG

5 R-05 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH

6 R-06 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

7 R-07 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

8 R-08 73 100 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

9 R-09 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

10 R-10 47 73 120 60 0,50 SEDANG

11 R-11 60 87 146,667 73,3333 0,00 RENDAH

12 R-12 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

13 R-13 87 100 186,667 93,3333 0,00 RENDAH

14 R-14 73 87 160 80 0,50 SEDANG

15 R-15 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI

16 R-16 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH

17 R-17 47 87 133,333 66,6667 0,75 TINGGI

18 R-18 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

19 R-19 100 100 200 100 0,00 RENDAH

20 R-20 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH

21 R-21 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

22 R-22 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH

23 R-23 73 87 160 80 0,50 SEDANG

24 R-24 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG

25 R-25 100 87 186,667 93,3333 0,00 RENDAH

26 R-26 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI

27 R-27 73 60 133,333 66,6667 -0,50 RENDAH

28 R-28 47 73 120 60 0,50 SEDANG

29 R-29 47 100 146,667 73,3333 1,00 TINGGI

30 R-30 87 60 146,667 73,3333 -2,00 RENDAH

31 R-31 47 87 133,333 66,6667 0,75 TINGGI

32 R-32 47 73 120 60 0,50 SEDANG

33 R-33 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG

34 R-34 87 100 186,667 93,3333 1,00 TINGGI

155

Lampiran 38

PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 1-3

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 3 rata1 R-01 73 87 160 80 0,50 SEDANG2 R-02 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG3 R-03 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG4 R-04 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG5 R-05 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH6 R-06 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG7 R-07 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG8 R-08 87 100 186,667 93,3333 1,00 TINGGI9 R-09 47 87 133,333 66,6667 0,75 TINGGI

10 R-10 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG11 R-11 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG12 R-12 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH13 R-13 87 100 186,667 93,3333 1,00 TINGGI14 R-14 73 87 160 80 0,50 SEDANG15 R-15 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI16 R-16 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG17 R-17 73 87 160 80 0,50 SEDANG18 R-18 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH19 R-19 60 100 160 80 1,00 TINGGI20 R-20 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG21 R-21 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH22 R-22 73 87 160 80 0,50 SEDANG23 R-23 73 87 160 80 0,50 SEDANG24 R-24 47 73 120 60 0,50 SEDANG25 R-25 87 87 173,333 86,6667 0,00 RENDAH26 R-26 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI

27 R-27 73 60 133,333 66,6667-

0,50 RENDAH28 R-28 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG29 R-29 47 100 146,667 73,3333 1,00 TINGGI30 R-30 60 60 120 60 0,00 RENDAH31 R-31 60 87 146,667 73,3333 0,67 SEDANG32 R-32 73 73 146,667 73,3333 0,00 RENDAH33 R-33 60 73 133,333 66,6667 0,33 SEDANG34 R-34 73 100 173,333 86,6667 1,00 TINGGI

156

Lampiran 39

PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN 1-2

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 2 rata

1 R-01 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

2 R-02 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

3 R-03 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

4 R-04 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

5 R-05 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

6 R-06 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH

7 R-07 60,00 20,00 80,00 40,00 -1,00 RENDAH

8 R-08 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH

9 R-09 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

10 R-10 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

11 R-11 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

12 R-12 80,00 20,00 100,00 50,00 -3,00 RENDAH

13 R-13 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

14 R-14 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

15 R-15 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

16 R-16 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

17 R-17 20,00 60,00 80,00 40,00 0,50 SEDANG

18 R-18 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

19 R-19 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

20 R-20 80,00 40,00 120,00 60,00 -2,00 RENDAH

21 R-21 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

22 R-22 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH

23 R-23 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

24 R-24 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH

25 R-25 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH

26 R-26 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

27 R-27 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

28 R-28 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

29 R-29 20,00 100,00 120,00 60,00 1,00 TINGGI

30 R-30 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH

31 R-31 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

32 R-32 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

33 R-33 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

34 R-34 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

157

Lampiran 40

PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN 2-3

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

2 3 rata

1 R-01 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH

2 R-02 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

3 R-03 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

4 R-04 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

5 R-05 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

6 R-06 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

7 R-07 20,00 80,00 100,00 50,00 0,75 TINGGI

8 R-08 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

9 R-09 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

10 R-10 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

11 R-11 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

12 R-12 20,00 80,00 100,00 50,00 0,75 TINGGI

13 R-13 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

14 R-14 80,00 60,00 140,00 70,00 -1,00 RENDAH

15 R-15 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

16 R-16 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

17 R-17 60,00 20,00 80,00 40,00 -1,00 RENDAH

18 R-18 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

19 R-19 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

20 R-20 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

21 R-21 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

22 R-22 60,00 20,00 80,00 40,00 -1,00 RENDAH

23 R-23 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

24 R-24 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

25 R-25 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

26 R-26 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

27 R-27 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

28 R-28 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI

29 R-29 100,00 60,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

30 R-30 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

31 R-31 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

32 R-32 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

33 R-33 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

34 R-34 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI

158

Lampiran 41

PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN 1-3

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 3 rata

1 R-01 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

2 R-02 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

3 R-03 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

4 R-04 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

5 R-05 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

6 R-06 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI

7 R-07 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

8 R-08 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

9 R-09 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

10 R-10 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

11 R-11 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

12 R-12 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

13 R-13 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI

14 R-14 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH

15 R-15 40,00 100,00 140,00 70,00 1,00 TINGGI

16 R-16 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

17 R-17 20,00 20,00 40,00 20,00 0,00 RENDAH

18 R-18 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG

19 R-19 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

20 R-20 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

21 R-21 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

22 R-22 80,00 20,00 100,00 50,00 -3,00 RENDAH

23 R-23 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

24 R-24 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH

25 R-25 20,00 40,00 60,00 30,00 0,25 RENDAH

26 R-26 40,00 40,00 80,00 40,00 0,00 RENDAH

27 R-27 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

28 R-28 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

29 R-29 20,00 60,00 80,00 40,00 0,50 SEDANG

30 R-30 20,00 60,00 80,00 40,00 0,50 SEDANG

31 R-31 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

32 R-32 60,00 40,00 100,00 50,00 -0,50 RENDAH

33 R-33 40,00 60,00 100,00 50,00 0,33 SEDANG

34 R-34 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

159

Lampiran 42

PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN 1-2

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 2 rata1 R-01 70,00 70,00 140,00 70,00 0,00 RENDAH2 R-02 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG3 R-03 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG4 R-04 30,00 90,00 120,00 60,00 0,86 TINGGI5 R-05 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG6 R-06 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH7 R-07 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG8 R-08 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG9 R-09 60,00 90,00 150,00 75,00 0,75 TINGGI

10 R-10 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG11 R-11 70,00 90,00 160,00 80,00 0,67 SEDANG12 R-12 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG13 R-13 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH14 R-14 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH15 R-15 70,00 90,00 160,00 80,00 0,67 SEDANG16 R-16 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG17 R-17 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH18 R-18 65,00 80,00 145,00 72,50 0,43 SEDANG19 R-19 70,00 70,00 140,00 70,00 0,00 RENDAH20 R-20 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG21 R-21 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH22 R-22 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG23 R-23 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH24 R-24 50,00 50,00 100,00 50,00 0,00 RENDAH25 R-25 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH26 R-26 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG27 R-27 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG28 R-28 50,00 90,00 140,00 70,00 0,80 TINGGI29 R-29 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG30 R-30 40,00 50,00 90,00 45,00 0,17 RENDAH31 R-31 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG32 R-32 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG33 R-33 40,00 80,00 120,00 60,00 0,67 SEDANG34 R-34 60,00 70,00 130,00 65,00 0,25 RENDAH

160

Lampiran 43

PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN 2-3

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 3 rata1 R-01 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

2 R-02 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

3 R-03 90,00 80,00 170,00 85,00 -1,00 RENDAH

4 R-04 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH

5 R-05 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

6 R-06 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

7 R-07 90,00 80,00 170,00 85,00 -1,00 RENDAH

8 R-08 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

9 R-09 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH

10 R-10 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI

11 R-11 90,00 70,00 160,00 80,00 -2,00 RENDAH

12 R-12 80,00 70,00 150,00 75,00 -0,50 RENDAH

13 R-13 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH

14 R-14 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

15 R-15 90,00 60,00 150,00 75,00 -3,00 RENDAH

16 R-16 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

17 R-17 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH

18 R-18 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG

19 R-19 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH

20 R-20 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI

21 R-21 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

22 R-22 70,00 100,00 170,00 85,00 1,00 TINGGI

23 R-23 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

24 R-24 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG

25 R-25 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

26 R-26 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG

27 R-27 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

28 R-28 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH

29 R-29 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG

30 R-30 50,00 90,00 140,00 70,00 0,80 TINGGI

31 R-31 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

32 R-32 80,00 100,00 180,00 90,00 1,00 TINGGI

33 R-33 80,00 90,00 170,00 85,00 0,50 SEDANG

34 R-34 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

161

Lampiran 44

PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWAKELAS EKSPERIMEN 1-3

NO.KODE SISWA

Pertemuan PertemuanJumlah

Rata-gain Keterangan

1 3 rata1 R-01 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

2 R-02 70,00 80,00 150,00 75,00 0,33 SEDANG

3 R-03 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

4 R-04 30,00 90,00 120,00 60,00 0,86 TINGGI

5 R-05 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

6 R-06 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

7 R-07 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

8 R-08 50,00 80,00 130,00 65,00 0,60 SEDANG

9 R-09 60,00 90,00 150,00 75,00 0,75 TINGGI

10 R-10 50,00 100,00 150,00 75,00 1,00 TINGGI

11 R-11 70,00 70,00 140,00 70,00 0,00 RENDAH

12 R-12 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG

13 R-13 60,00 60,00 120,00 60,00 0,00 RENDAH

14 R-14 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

15 R-15 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH

16 R-16 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

17 R-17 90,00 90,00 180,00 90,00 0,00 RENDAH

18 R-18 65,00 90,00 155,00 77,50 0,71 TINGGI

19 R-19 70,00 60,00 130,00 65,00 -0,33 RENDAH

20 R-20 60,00 100,00 160,00 80,00 1,00 TINGGI

21 R-21 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

22 R-22 50,00 100,00 150,00 75,00 1,00 TINGGI

23 R-23 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

24 R-24 50,00 70,00 120,00 60,00 0,40 SEDANG

25 R-25 80,00 80,00 160,00 80,00 0,00 RENDAH

26 R-26 60,00 90,00 150,00 75,00 0,75 TINGGI

27 R-27 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

28 R-28 50,00 90,00 140,00 70,00 0,80 TINGGI

29 R-29 70,00 90,00 160,00 80,00 0,67 SEDANG

30 R-30 40,00 90,00 130,00 65,00 0,83 TINGGI

31 R-31 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

32 R-32 70,00 100,00 170,00 85,00 1,00 TINGGI

33 R-33 40,00 90,00 130,00 65,00 0,83 TINGGI

34 R-34 60,00 80,00 140,00 70,00 0,50 SEDANG

Lampiran 45

HASIL UJI Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :Rata-rata pada pertemuan ke-1

Rata-rata pada pertemuan ke

67,84 72,55

<g> =72,55 -100 -

<g> =4,7132,16

<g> = 0,15

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tergolong rendah

Rata-ratapertemuan ke-2

Rata-ratapertemuan ke

72,55 84,31

<g> =84,31 -100 -

<g> =11,7627,45

<g> = 0,43

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tergolong sedang

Rata-rata pertemuan ke-1

Rata-ratapertemuan ke

67,84 84,31

<g> =84,31 -100 -

<g> =16,4732,16

<g> = 0,51

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tergolong tinggi

HASIL UJI GAIN KARAKTER DISIPLINadaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :pada

pertemuan ke-272,55

67,8467,84

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter disiplin pada pertemuan 1

ratapertemuan ke-3

84,3172,5572,55

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter disiplin pada pertemuan 2

ratapertemuan ke-3

84,3167,8467,84

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter disiplin pada pertemuan 1

162

dari karakter disiplin pada pertemuan 1-2,

dari karakter disiplin pada pertemuan 2-3,

dari karakter disiplin pada pertemuan 1-3,

Lampiran 46

HASIL UJI GAIN

Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil

Rata-rata pertemuan ke-1 Rata51,47

<g> =52,94 -100 -

<g> =1,47

48,53

<g> = 0,03

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan

1-2, tergolong rendah

Rata-rata pertemuan ke-2 Rata52,94

<g> =67,65 -100 -

<g> =14,7147,06

<g> = 0,31

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan

2-3, tergolong sedang

Rata-rata pertemuan ke-1 Rata51,47

<g> =67,65 -100 -

<g> =16,1848,53

<g> = 0,33

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan

1-3, tergolong tinggi

GAIN KARAKTER RASA INGIN TAHU

Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :

Rata-rata pertemuan ke-252,94

51,4751,47

1,4748,53

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan

Rata-rata pertemuan ke-367,65

52,9452,94

14,7147,06

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan

Rata-rata pertemuan ke-367,65

51,4751,47

16,1848,53

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan

163

dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan

dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan

dari karakter rasa ingin tahu pada pertemuan

Lampiran 47

HASIL UJI

Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat

Rata-rata pertemuan ke-1 Rata61,62

<g> =78,24 -100 -

<g> =

<g> = 0,43

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan

pertemuan 1-2, tergolong sedang

Rata-rata pertemuan ke-2 Rata78,24

<g> =82,35 -100 -

<g> =

<g> = 0,19

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan

pertemuan 2-3, tergolong rendah

Rata-rata pertemuan ke-1 Rata61,62

<g> =82,35 -100 -

<g> =20,7438,38

<g> = 0,54

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan

pertemuan 1-3, tergolong tinggi

HASIL UJI GAIN KARAKTER KOMUNIKATIF

Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut :

Rata-rata pertemuan ke-278,24

61,6261,62

16,6238,38

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa komunikatif pada

2, tergolong sedang

Rata-rata pertemuan ke-382,35

78,2478,24

4,1221,76

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa komunikatif pada

Rata-rata pertemuan ke-382,35

61,6261,62

20,7438,38

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan gain dari karakter rasa komunikatif pada

164

dari karakter rasa komunikatif pada

dari karakter rasa komunikatif pada

dari karakter rasa komunikatif pada

Lampiran 48HASIL REKAPITULASI KARAKTER DENGAN UJI

Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakanRata-rata pertemuan ke-1 Rata

61,44

<g> =70,72 -100 -

<g> =

<g> = 0,24

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, rendah

Rata-rata pertemuan ke-2

Rata-rata pertemuan

70,72 79,74

<g> =79,74 -100 -

<g> =9,0229,28

<g> = 0,31

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, rendah

Rata-rata pada pertemuan ke-161,44

<g> =79,74100

<g> =

<g> = 0,47

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, sedang

HASIL REKAPITULASI KARAKTER DENGAN UJI GAIN

Persamaan yang digunakan adaalah :

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut:Rata-rata pertemuan ke-2

70,7261,4461,44

9,2838,56

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, gain karakter pada pertemuan 1

rata pertemuan ke-3

79,7470,7270,72

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, gain karakter pada pertemuan 2

1 Rata-rata pada pertemuan ke-379,74

- 61,44- 61,4418,3038,56

Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, gain karakter pada pertemuan 1

165

karakter pada pertemuan 1-2, tergolong

karakter pada pertemuan 2-3, tergolong

karakter pada pertemuan 1-3, tergolong

166

Lampiran 49

Uji-t Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis

Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest

Jumlah 2358 1629N 34 34X 69,35 47,91

Varians (s2) 92,48 70,84Standar deviasi (s) 9,62 8,42

Perhitungan :

t = , , 1

, + , 2 , 2 ,√

,√

t = 10,94

Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00

-2,03 2,03 10,94

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis dari skor pretest dan post test

2

2

1

1

21

22

21

21

n

ssr2

xxt

n

ss

Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

167

Lampiran 50

Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter Disiplin

Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest

Jumlah 2869 2306N 34 34X 84,38 67,87

Varians (s2) 126,43 141,18Standar deviasi (s) 11,24 11,80

Perhitungan :

t = , ,

, + , 2 ,2 ,√

,√

t = 6,92

Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00

-2,03 2,03 6,92

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata nilai karakter disiplin

2

2

1

1

21

22

21

21

n

ssr2

xxt

n

ss

Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

168

Lampiran 51

Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter Rasa Ingin Tahu

Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest

Jumlah 2300 1750N 34 34X 67,65 51,47

Varians (s2) 582,17 352,32Standar deviasi (s) 24,13 18,77

Perhitungan :

t = , 1,

, + , 2 , ,√

,√

t = 3,75

Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00

-2,03 2,03 3,75

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata nilai karakter rasa ingin tahu

2

2

1

1

21

22

21

21

n

ssr2

xxt

n

ss

Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

169

Lampiran 52

Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter Komunikatif

Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest

Jumlah 2800 2095N 34 34X 87,35 61,62

Varians (s2) 115,51 164,73Standar deviasi (s) 10,75 12,83

Perhitungan :

t = , 1, 2

, + , 2 ,22 ,√

,√

t = 6,65

Pada a = 5% dengan dk = 32 + 32 - 2 = 62 diperoleh ttabel = 2,00

-2,03 2,03 6,65

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata nilai karakter komunikatif

2

2

1

1

21

22

21

21

n

ssr2

xxt

n

ss

Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

170

Lampiran 53

Uji-t Perbedaan Rata-Rata Karakter

Data yang diperoleh:Sumber variasi Posttest Pretest

Jumlah 2712 2087N 34 34X 79,76 61,38

Varians (s2) 32,97 70,79Standar deviasi (s) 5,74 8,41

Perhitungan :

t = , ,

, + , 2 ,2 ,√

,√

t = 12,28

Pada a = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh ttabel = 2,00

-2,03 2,03 12,28Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata nilai karakter.

2

2

1

1

21

22

21

21

n

ssr2

xxt

n

ss

Daerah Penolakan HoDaerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

171

Lampiran 54

Foto Penelitian